• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi manajemen rekening tabungan shar'e pada Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi manajemen rekening tabungan shar'e pada Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat"

Copied!
236
0
0

Teks penuh

(1)

TABUNGAN SHAR’E PADA BANK MUAMALAT CABANG

PURI INDAH JAKARTA BARAT

Disusun Oleh:

OKKY WIJAKSONO NIM: 106093003130

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

i

TABUNGAN SHAR’E PADA BANK MUAMALAT CABANG

PURI INDAH JAKARTA BARAT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

OKKY WIJAKSONO

106093003130

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

JAKARTA

(3)

ii

TABUNGAN SHAR’E PADA BANK MUAMALAT CABANG

PURI INDAH JAKARTA BARAT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

OKKY WIJAKSONO

106093003130

Menyetujui, Pembimbing I,

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 1968011720021001

Pembimbing II,

Bayu Waspodo, M.M NIP. 197408122008011001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

(4)

iii Nama Lengkap : Okky Wijaksono

TTL : Jakarta, 10 Oktober 1988

NIM : 106093003130

Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas : Sains dan Teknologi

Program Studi : Sistem Informasi

Alamat : Jl. Kav. Keuangan Komplek Polri Kedaung RT 05/06 No. Telp : (Handphone) 085-691015689

(5)

iv

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN REKENING TABUNGAN SHAR’E PADA BANK MUAMALAT CABANG PURI INDAH JAKARTA BARAT ADALAH KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APA PUN KEPADA PERGURUAN TINGGI MANA PUN. SUMBER INFORMASI YANG BERASAL ATAU DIKUTIF DARI KARYA ILMIAH YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI PENULIS LAIN TELAH DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI INI.

Jakarta, April 2011

(6)

v

Tabungan Shar’e Pada Bank Muamalat Cabang Puri Indah Jakarta Barat. Di bawah bimbingan SYOPIANSYAH JAYA PUTRA dan BAYU WASPODO)

Kegiatan pelayanan, pencatatan transaksi, pencetakan laporan dan promosi produk memegang peranan penting bagi Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat untuk menunjang proses bisnis kedepannya, mengingat Bank Muamalat tersebut baru berdiri sekitar 15 bulan dan hingga saat ini produk

unggulan dari Bank Muamalat cabang Puri Indah yaitu Tabungan Shar’e tercatat

hanya memiliki sekitar 670 nasabah. Dalam hal ini Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat selalu berusaha meningkatkan kwalitas, baik dari segi pelayanan kepada para nasabah dan proses pemasaran suatu produk kepada masyarakat sekitar. Keluhan masyarakat dalam menanggapi proses pembukaan

rekening tabungan shar’e yang tidak efisiensi waktu ini ditanggapi oleh bagian Marketing yang bertanggung jawab penuh pada saat kegiatan open table (pendirian stand untuk promosi produk serta pendaftaran menjadi nasabah) dan juga permintaan bagian Customer Service dan Teller untuk dapat melakukan proses pembuatan laporan dengan mudah. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan diatas maka diperlukan suatu sistem yang dapat dengan mudah

digunakan. Sistem informasi manajemen rekening tabungan shar’e menawarkan

kemudahan dalam melakukan pencatatan serta pembuatan laporan data nasabah, kartu, pembelian, penjualan, pembukaan dan penutupan rekening. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pendekatan pengembangan sistem menggunakan model Waterfall Strategy Sequential (strategi air terjun beraturan) dengan Flowchart, DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), STD (State Transition Diagram) sebagai alat untuk perancangan, serta PHP dan MySQL sebagai alat pengkodean komputer. Dari penelitian ini menghasilkan sebuah rancang bangun sistem informasi manajemen rekening tabungang shar’e untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan proses pengelolaan produk tabungan shar’e.

Kata Kunci: Sistem informasi manajemen, Tabungan shar’e, Waterfall Strategy Sequential (strategi air terjun beraturan), Flowchart, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, State Transition Diagram, PHP dan MySQL.

V Bab + xxvii Halaman + 188 Halaman + 82 Gambar + 19 Tabel + 5 Simbol + Daftar Pustaka + 3 Lampiran.

(7)

vi

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah wa kabirotun syukru illa Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat dan nikmat ilmu yang luar biasa sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Rekening Tabungan Shar’e Pada Bank Muamalat Cabang Puri Indah Jakarta Barat” dengan baik. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarga beliau.

Walaupun tidak ada terjadi kendala yang berarti dalam penyusunan skripsi ini, namun pada skripsi ini masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu sangat mengharapkan dan menghargai adanya kritik dan saran yang berguna nantinya. Dengan mengucap kalimat hamdallah dan semoga ridho Allah SWT selalu menyertai sehingga apa yang tertulis dapat bermanfaat bagi yang membaca.

Banyaknya dukungan serta dorongan motivasi dari berbagai pihak yang telah mendampingi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekaligus sebagai pembimbing I saya.

(8)

vii

3. Bapak Bayu Waspodo, M.M selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, arahan tentang penulisan skripsi yang baik, dan selalu meluangkan waktu untuk dapat bertukar pikiran serta memberikan pemikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Ridwan dan Ibu Dahlia Selaku Penanggung jawab dari Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat yang telah memberikan dukungan terlaksananya penelitian ini. Dan telah banyak memberikan saran-saran yang sangat berarti.

5. Bapak, mama dan adik-adik yang selalu memberikan Dukungan material maupun moral serta selalu ada untuk memberikan kebahagian kepada penulis. 6. Kepada Ali Nurdiansyah, sahabat yang selalu mendukung dan memberi

semangat.

7. Kepada penghuni bestcamp (M. Ridho “Padang”, M. ALamsyah “Cepot”, Danuri, Billy Yanuardi, M. Fahrul Rodji, M. Yogi F) memberikan tawa didalam kejenuhan.

8. Sahabat-sahabat keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) KomFAST yang telah memeberikan banyak pelajaran kepada penulis pentingnya semangat pergerakan untuk melakukan perubahan.

9. Teman-teman seperjuangan kelas Sistem Information C angkatan 2006. 10. Teman-teman seperjuangan kelas SIBIS A Dan B angkatan 2006.

(9)

viii

Pada kesempatan ini saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila sewaktu menjalankan penelitian ini ada hal-hal yang kurang berkenan dari pihak saya.

Akhir kata peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan semua yang membaca.

Jakarta, April 2011

(10)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 5

1.4. Tujuan dan Manfaat ... 6

1.4.1 Tujuan ... 6

(11)

x

1.5.3 Metode Pengembangan Sistem ... 8

1.6. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem ... 10

2.1.2 Karakteristik/Elemen Sistem ... 10

2.1.3 Pengertian Informasi ... 12

2.1.4 Siklus Informasi ... 13

2.1.5 Kualitas Informasi ... 14

2.1.6 Nilai Informasi ... 15

2.1.7 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 15

2.1.8 Komponen Sistem Informasi ... 16

2.1.7 Pengertian Data ... 17

2.2. Pengembangan Sistem ... 18

2.2.1 Definisi Pengembangan Sistem ... 18

2.2.2 Tahapan Pengembangan Sistem ... 18

2.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ... 21

2.4. Proses Pengembangan Sistem Sederhana ... 22

2.5. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 23

2.6. Model Sistem Informasi Manajemen ... 24

(12)

xi

2.7.3 Fungsi-fungsi Kartu Shar’e ... 26

2.8. Aplikasi Berbasis Web ... 26

2.8.1 Dasar-dasar Pemograman Berbasis Web ... 27

2.8.2 Keunggulan Web Berfasilitas Basis Data ... 28

2.8.3 Jaringan Komputer ... 28

2.9. Database dan DBMS ... 29

2.10.Tools Pengembangan Sistem ... 30

2.10.1 Flowchart ... 30

2.10.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 31

2.10.3 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 32

2.10.4 Spesifikasi Proses ... 34

2.10.5 Kamus Data ... 35

2.10.6 STD (State Transition Diagram) ... 35

2.10.7 Normalisasi ... 35

2.11.PHP (Hipertext Preprocessor) ... 37

2.12.MySQL ... 39

2.13.Fase Implementasi ... 40

2.14.Web Browser ... 40

2.15.Web Server ... 41

2.16.Acces Point ... 41

2.17.Topologi Jaringan... 42

(13)

xii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data ... 49

3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 53

3.3. Kerangka Berfikir ... 57

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. System Initiation ... 58

4.1.1. Identifikasi Masalah ... 59

4.1.2. Lingkup Sistem ... 60

4.1.3. Tujuan ... 60

4.2. System Analysis ... 61

4.2.1. Gambaran Umum ... 61

4.2.1.1 Sejarah Singkat Bank Muamalat ... 61

4.2.1.2 Visi, Misi dan Moto ... 64

4.2.1.3 Sturtur Organisasi ... 71

4.2.2. Analisis Sistem Berjalan ... 75

4.2.2.1 Kelemahan Sistem Berjalan ... 84

4.2.2.2 Analisa Pemecahan Masalah ... 85

4.2.2.3 Kebutuhan User dan Sistem ... 88

4.3 System Design ... 90

4.3.1. Perancangan Proses ... 90

(14)

xiii

4.4 System Implementation ... 176 4.4.1. Coding ... 176 4.4.2. Pengujian Sistem ... 176

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan ... 184 5.2. Saran ... 185

DAFTAR PUSTAKA ... 186

(15)

xiv

Gambar 2.0 Siklus Informasi ... 13

Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi ... 14

Gambar 2.2 Model Sistem Informasi Manajemen ... 24

Gambar 2.3 Komunikasi Data ... 28

Gambar 3.0 Kerangka Berfikir ... 57

Gambar 4.0 Struktur Organisasi Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat ... 71

Gambar 4.1 Logo Bank Muamalat ... 72

Gambar 4.2 Proses Bisnis Sistem yang Berjalan ... 82

Gambar 4.3 Flowchart Sistem Informasi Manajemen Rekening Tabungan Shar’e yang Berjalan ... 84

Gambar 4.4 Proses Bisnis Sistem yang Diusulkan ... 86

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Informasi Manajemen Rekening Tabungan Shar’e Usulan ... 87

Gambar 4.6 Diagram Konteks Level 0 ... 91

Gambar 4.7 Diagram Nol Level 1 ... 93

Gambar 4.8 Diagram Rinci Proses 1.0 Level 2 ... 94

Gambar 4.9 Diagram Rinci Proses 2.0 Level 2 ... 95

Gambar 4.10 Diagram Rinci Proses 3.0 Level 2 ... 96

Gambar 4.11 Diagram Rinci Proses 4.0 Level 2 ... 97

Gambar 4.12 Diagram Rinci Proses 5.0 Level 2 ... 98

(16)

xv

Gambar 4.16 Form Pembelian ... 104

Gambar 4.17 Bukti Surat Pemesanan... 104

Gambar 4.18 Bukti Form Pembelian ... 105

Gambar 4.19 Dokumen Pendaftaran Nasabah ... 106

Gambar 4.20 Form Pendaftaran Nasabah ... 107

Gambar 4.21 Form Pembukaan Rekening ... 108

Gambar 4.22 Form Penutupan Rekening ... 108

Gambar 4.23 Bukti Pendaftaran Nasabah ... 109

Gambar 4.24 Bukti Pembukaan Rekening ... 110

Gambar 4.25 Bukti Penutupan Rekening ... 111

Gambar 4.26 Form Pembayaran ... 111

Gambar 4.27 Bukti Pembayaran ... 112

Gambar 4.28 ERD Pengembangan SIM Rekening Tabungan Shar’e ... 114

Gambar 4.29 STD Untuk Back_Office ... 140

Gambar 4.30 STD Untuk Marketing ... 141

Gambar 4.31 STD Untuk Teler ... 143

Gambar 4.32 STD Untuk Customer_Service ... 144

Gambar 4.33 Halaman Login ... 145

Gambar 4.34 Perancangan Tampilan Halaman Awal Input Data User ... 146

Gambar 4.35 Halaman Form Input Data User ... 146

Gambar 4.36 Halaman Form Edit Data User ... 147

(17)

xvi

Gambar 4.40 Perancangan Halaman Awal Input Data Kartu ... 150

Gambar 4.41 Perancangan Form Input Data Kartu ... 150

Gambar 4.42 Perancangan Form Edit Data Kartu ... 151

Gambar 4.43 Perancangan Halaman Awal View Data Kartu ... 152

Gambar 4.44 Perancangan Laporan Data Kartu ... 153

Gambar 4.45 Perancangan Halaman Awal Agenda ... 154

Gambar 4.46 Perancangan Halaman Form Input Agenda ... 155

Gambar 4.47 Perancangan Halaman Awal Input Data Pembelian ... 155

Gambar 4.48 Perancangan Form Input Data Pembelian ... 156

Gambar 4.49 Perancangan Form Edit Data Pembelian ... 157

Gambar 4.50 Perancangan Halaman View Data Pembelian ... 157

Gambar 4.51 Perancangan Laporan Data Pembelian ... 158

Gambar 4.52 Perancangan Halaman Awal Input Data Surat ... 159

Gambar 4.53 Perancangan Form Input Data Surat ... 159

Gambar 4.54 Perancangan Form Edit Data Surat ... 160

Gambar 4.55 Perancangan Tampilan Halaman View Data Surat ... 161

Gambar 4.56 Perancangan Laporan Data Surat ... 161

Gambar 4.57 Perancangan Halaman Awal Input Data Penjualan... 162

Gambar 4.58 Perancangan Form Input Data Penjualan ... 163

Gambar 4.59 Perancangan Form Edit Data Penjualan ... 163

Gambar 4.60 Perancangan Tampilan Halaman View Data Penjualan ... 164

(18)

xvii

Gambar 4.64 Perancangan Form Edit Data Nasabah ... 167

Gambar 4.65 Perancangan Tampilan Detail Data Nasabah ... 167

Gambar 4.66 Perancangan Halaman View Data Nasabah ... 168

Gambar 4.67 Perancangan Laporan Data Nasabah ... 169

Gambar 4.68 Perancangan Halaman Awal Pembukaan Rekening ... 169

Gambar 4.69 Perancangan Form Input Pembukaan Rekening ... 170

Gambar 4.70 Perancangan Form Edit Pembukaan Rekening ... 171

Gambar 4.71 Perancangan Tampilan Halaman Penutupan Rekening ... 171

Gambar 4.72 Perancangan Form Verifikasi Penutupan Rekening... 172

Gambar 4.73 Perancangan Tampilan View Data Rekening... 173

Gambar 4.74 Perancangan Laporan Data Pembukaan Rekening... 174

Gambar 4.75 Perancangan Laporan Data Penutupan Rekening ... 174

(19)

xviii

Tabel 2.0. Langkah-langkah Pemecahan Masalah Umum ... 22

Tabel 3.0. Wawancara ... 51

Tabel 3.1. Contoh Tabel Pengujian Black-box... 56

Tabel 4.0 Unnormalize ... 115

Tabel 4.1 Normalisasi 1 NF ... 116

Tabel 4.2 Normalisaai 2 NF ... 117

Tabel 4.3 Tabel User ... 128

Tabel 4.4 Tabel Kartu ... 129

Tabel 4.5 Tabel Surat ... 130

Tabel 4.6 Tabel Nasabah ... 131

Tabel 4.7 Tabel Agenda ... 132

Tabel 4.8 Tabel Layanan ... 134

Tabel 4.9 Tabel Penghasilan ... 134

Tabel 4.10 Tabel Provinsi ... 135

Tabel 4.11 Tabel Kabupaten ... 136

Tabel 4.12 Tabel Pembelian ... 136

Tabel 4.13 Tabel Pembayaran ... 138

Tabel 4.14 Tabel Rekening ... 139

(20)

xix

Flowchart Direction Symbol (Ladjamuddin, 2004)

No

Gambar

Keterangan

1. Simbol Arus/ Flow

Adalah simbol untuk menyatakan jalannya arus suatu proses

2. Simbol Offline Connector

Simbol ini digunakan untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/ lembar yang berbeda.

3. Simbol Connector

(21)

xx

No

Gambar

Keterangan

1. Simbol Keying Operation

Simbol untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard

2. Simbol Manual

Simbol untuk menyatakan suatu proses yang dilakuakn secara manual.

3. Simbol Decision

Simbol untuk menunjukan kondisi tertentu yang akan

menghasilkan dua

kemungkinan jawaban, ya atau tidak.

4. Simbol Predefined Proses

Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpangan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.

5. Simbol Terminal

Simbol Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.

6. Simbol Off-Line Storage

Simbol Untuk menunjukan bahwa data dalam symbol ini akan disimpan kesuatu media tertentu.

7. Simbol Manual Input

(22)

xxi

No

Gambar

Keterangan

1. Simbol Input-Output

Simbol ini menyatakan proses input dan output tanpa tergantung jenis peralatannya.

2. Simbol Punched Card

Simbol untuk menyatakan input dari kartu atau output tulis ke kartu.

3. Simbol Magnetik-Tape

Unit

Simbol untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetik.

4. Simbol Disk Storage

Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.

5. Simbol Document

Simbol untuk mencetal laporan ke printer.

6. Simbol Display

Simbol untuk

(23)

xxii

Entity Relationship Diagram (ERD) (Ladjamuddin, 2004)

Notasi Keterangan

Himpunan Entitas Atribut

Himpunan Relasi Link

No

Gambar

Keterangan

Nama Simbol Simbo DFD versi Yourdan, De Marco, dan Lainnya

Simbol DFD versi Gane dan Sarson

Arus Data Proses

Penyimpanan Data

(24)

xxiii LAMPIRAN A (Wawancara)

(25)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian Sistem Informasi Manajemen sudah banyak dilakukan untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan dan juga penelitian tentang perkembangan yang terjadi pada Sistem Informasi Manajemen. Penelitian tentang perkembangan sistem informasi manajemen pemasaran produk tabungan shar’e pernah dilakukan oleh Zakarya (2009). Pada tahun 2010 penelitian mengenai pengembangan sistem informasi manajemen surat akademik dilakukan oleh Nurnaningsih (2010). Di tahun yang sama dilakukan penelitian tentang pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian berbasiskan web pada PT. Dolphines Technologi oleh Mardiyana (2010), Pada tahun itu juga pernah dilakukan penelitian sistem infromasi manajemen dengan metodologi penelitian yang dilakukan ialah survei langsung kepada rental vcd cahaya yang berlokasi di Depok dengan judul sistem informasi manajemen penyewaan vcd berbasiskan web pada rental vcd cahaya Depok yang dilakukan oleh Kurniawan (2010). Masih pada tahun yang sama juga dilakukan penelitian tentang sistem informasi manajemen dibidang pemasaran dengan konsep aplikasi berbasiskan web pada CV. Ihyaa&Co yang dilakukan oleh Fadmara (2010). Penelitian untuk melihat tingkat pertumbuhan tabungan

(26)

dilakukan oleh Nurchasanah (2010). Lalu pada tahun tersebut pula sempat dilakukan penelitian Sistem Informasi Manajemen pada bidang E-commerce oleh Faridz (2010), disamping itu sistem informasi manajemen juga dapat diterapkan untuk mengelola suatu perdagangan kakao, hal ini tercatat dalam penelitian yang berjudul sistem informasi manajemen perdagangan komoditas kakao yang pernah dilakukan oleh N. Hidayati (2010).

Sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berbasiskan komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama, para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi dimasa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi keluarannya (output) (McLeod & Schell, 2004).

(27)

Bank Muamalat atau Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Seiring semakin ketatnya persaingan pada industri perbankan syari’ah, maka

keunggulan dan advantage merupakan suatu keharusan bagi sebuah produk dalam menjalankan fungsinya sebagai media intermediasi dana. Salah satu dari sekian banyak produk itu adalah Kartu Shar-E, sebuah jasa pelayanan investasi syari’ah berbasis teknologi yang dikombinasikan dengan ATM dan Debit Card.

Kartu Shar-E begitu mudah diakses, mudah penyetorannya, dan mudah penggunaannya. Produk ini mempunyai keunikan tersendiri jika dibandingkan

dengan produk investasi yang ada di bank syari’ah pada umumnya. Selain

ditunjang dengan fasilitas pelayanan yang prima (dengan memanfaatkan 188 jaringan outlet Bank Muamalat di 28 propinsi, 320 jaringan SOPP kantor Pos, 18.000 titik pelayanan dan tarik tunai dilebih 8888 ATM Bersama dan ATM

BCA). Kartu Shar’e juga dilengkapi dengan beragam fungsi penunjang, diantaranya ATM dan Debit Card, Bancasurance, Co Brading, dan berbagai macam fungsi lainnya.

Bank Muamalat Cabang Puri Indah telah memiliki beberapa sistem yang sedang berjalan, salah satunya adalah produk Tabungan Shar’e. Produk Tabungan

(28)

shar’e yang kurang baik, karena proses pembuatan laporan bulanan tidak dapat secara automatis melakukan pencetakan dari system aplikasi yang sudah ada melainkan dengan proses pencatatan laporan menggunakan Microsoft Word atau Microsoft Excel. Diantaranya, dalam membuat laporan data nasabah, laporan perubahan data nasabah, laporan pembukaan dan penutupan rekening, laporan persediaan kartu perdana, laporan penjualan dan pembelian. Akibatnya, banyak memakan waktu yang tidak sedikit dalam proses. Selain itu sistem yang ada belum dapat dipakai secara online yang mengakibatkan sulitnya bagian marketing dan customer service melakukan transaksi penjualan ketika bagian tersebut sedang mengadakan open table (promosi dan penjualan produk tabungan shar’e diluar Bank Muamalat).

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk membuat sistem informasi manajemen yang diharapkan dapat menangani permasalahan tersebut, dan peneliti memilih judul Sistem Informasi Manajemen Rekening Tabungan Shar’e pada Bank Muamalat Cabang Puri Indah Jakarta Barat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran tersebut maka dapat dirumuskan bahwa masalah yang saat ini dihadapi adalah:

(29)

b. Sistem yang berjalan belum disajikan secara online sehingga pada saat bagian Marketing, Customer Service dan Teller mengadakan kegiatan open table (promosi produk keluar perusahaan) mereka belum dapat secara langsung memproses pembukaan rekening nasabah.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah di atas maka dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

a. Dalam pembangunan sistem informasi manajemen rekening tabungan

shar’e, aplikasi yang akan dibangun hanya sebatas pengelolaan produk

tabungan shar’e yang fungsinya hanya sebatas pengelolaan: data nasabah, pembukaan rekening, penutupan rekening, kartu perdana shar’e, penjualan dan pembelian secara automatis serta penyajian aplikasi secara online.

b. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC) dari tahapan system initiation, system analysis, system design sampai dengan tahapan system implementation, peneliti tidak membahas keamanan data dan pemeliharaan (maintenance) serta pengujian sistem dilakukan dengan blackbox testing.

c. Tools yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD), Entity Relations Diagram (ERD), Flowchart, Microsoft Visio 2007, Macromedia Firewoks 8dan shape pada microsoft power point.

(30)

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan:

1. Pengembangan sistem manajemen tabungan shar’e pada proses menampilkan suatu laporan data nasabah, laporan perubahan data nasabah, laporan pembukaan dan penutupan rekening, laporan kartu perdana shar’e, laporan penjualan dan pembelian secara automatis.

2. Membuat sistem yang dapat diakses secara online.

1.4.2 Manfaat

Manfaat yang diperoleh oleh penulis ini diantaranya adalah:

1. Memahami kondisi sebenarnya yang terjadi pada proses penanganan masalah dalam menampilkan suatu laporan yang ada pada sistem

manajemen tabungan shar’e Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat.

2. Dapat memahami proses pembelian dan penjualan produk tabungan shar’e yang ada pada Bank Muamalat cabang Puri Indah Jakarta Barat.

3. Dapat membantu bagian Marketing, Teler dan Customers service dalam pekerjaannya baik ketika didalam Bank maupun ketika sedang mengadakan kegiatan open table (promosi dan penjualan produk tabungan

shar’e diluar perusahaan).

(31)

5. Untuk bahan penelitian selanjutnya, dalam hal yang berkaitan dengan

Produk Tabungan Shar’e.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah (Jogiyanto, 2008). a. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan dating langsung ketempat penelitian untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah:

1) Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung dari objek datanya.

2) Interview atau Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden.

b. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku dan referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.

c. Studi Literatur / penelitian sejenis

(32)

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Pada metode pengembangan sistem, penulis menggunakan metode pengembangan sistem System Development Life Cycle (SDLC) dengan strategi Waterfall yang terdiri dari Permulaan sistem (system initiation), Analisis sistem (system analysis), Desain sistem (system design), Implementasi sistem (system implementation) (Whitten, 2004).

1. System Initiation

Penulis melakukan inisiasi terhadap studi kepustakaan, studi literature, observasi, interview atau wawancara, identifikasi yang terjadi serta tujuan pengembangan pada penelitian ini.

2. System Analysis

Penulis memahami sistem yang sedang berjalan, analisis sistem serta di buat usulan pada sistem baru dengan memberikan solusi.

3. System Design

Penulis melakukan perancangan proses sebagai alternative solusi, spesifikasi proses. Kemudian merancang database dan tampilan sebagai desain dari pemilihan solusi terbaik.

4. System Implementation

(33)

1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang digunakan dalam pembahasan penulisan skripsi ini dan sumber landasan teori tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan diantaranya metodologi pengumpulan data dan metodologi pengembangan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan dan membahas analsisi dan perancangan sistem informasi manajemen rekening tabungan shar’e yang meliputi hasil dari metodologi penelitian yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(34)

10 2.1 Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga mencapai satu kesatuan. Namun secara luas Sistem didefinisikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur. (O’Brien, 2004).

2.1.2 Karakteristik/ Elemen Sistem

Suatu Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, pengolah dan sasaran atau tujuan (Ladjamuddin, 2005). Berikut ini akan dipaparkan beberapa karakteristik dari Sistem, antara lain:

a. Sistem Memiliki komponen

(35)

sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka Sistem Akuntansi adalah subsistemnya.

b. Sistem Memiliki Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Sistem Memiliki Lingkungan luar Sistem (Environment)

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Sistem Memiliki Penghubung sistem (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

e. Sistem Memiliki Masukan Sistem (Input)

(36)

input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Sistem Memiliki Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.

g. Sistem Memiliki Pengolah Sistem (Process)

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h. Sistem Memiliki Sasaran Sistem

Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.1.3 Pengertian Informasi

Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya (Witarto, 2004).

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan (Gordon, 2004).

(37)

dapat dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan.

Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual dan pengolah informasi ini dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non-komputer atau kombinasinya.

2.1.4 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melaluin suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan dengan siklus informasi (information cycle) (Burch, 1986). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles) digambarkan dalam gambar 2.1

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(38)

2.1.5 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat ( accurate), tepat pada waktunya (timeless), dan relevan ( relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar (lihat gambar 2.2).

Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi (Jogiyanto, 1993)

Sumber : Analisis dan desain sistem informasi, Jogiyanto, 1993 Penjelasan dari gambar 2.2 pilar kualitas informasi tersebut adalah : 1. Akurat

Berati informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

(39)

keputusan terlambat, maka akan dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan

Berati informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.1.6 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (Value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan beberapa kegunaan.

2.1.7 Konsep Dasar Sistem Informasi

(40)

(information system) atau disebut juga dengan processingsystem atau information processingsystem atau information generating system.

Menurut Wilkinson definisi Sistem informasi adalah :

“Suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya (manusia, komputer)

dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi)

guna mencapai sasaran sasaran perusahaan.” (Wilkinson, 1982).

2.1.8 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa system informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya istilah Blok bangunan (Building block), yaitu blok masukan (Input block), blok model ( model block), blok keluaran ( output block), dan kendali (control block) sebagai suatu sistem. Keempat blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Penjelasannya yaitu :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

(41)

tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem harus dicegah ataupun bila terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.1.9 Pengertian Data

Kata data dalam bahasa Inggris berasal dari kata datum dari bahasa Latin yang berarti fakta. Kata tersebut bersifat plural, sebagaimana kata air, udara, dan semacamnya. Karena kata data akan salah jika di sebut atau di tulis dengan data-data, banyak data-data, dan semacamnya. (Wahyudi, 2008)

(42)

2.2 Pengembangan Sistem

Didalam pengembangan sistem ini akan menjelaskan tentang defnisi pengembangan sistem, tahapan pengembangan sistem dan konsep siklus pengembangan sistem.

2.2.1 Definisi Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti (Jogiyanto, 2005).

2.2.2 Tahapan Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problem-solving secara umum:

1. Analisis Sistem

(43)

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikannya (Jogiyanto, 2005).

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (systems planning) dan sebelum tahap desain sistem (systems design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya (Jogiyanto, 2005).

Didalam tahap analisis terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a) Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

b) Understand, yaitu memahami kerja dari sebuah sistem yang ada. c) Analyze, yaitu menganalisis sistem.

d) Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisa.

2. Desain Sistem

Desain sistem dapat diartikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005): a) Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

b) Pengidentifikasian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. c) Persiapan untuk merancang bangunan implementasi. d) Menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk.

e) Penggambaran berupa, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

(44)

Desain sistem (systems design) dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum (general systems design) dan desain sistem terinci (detailed systems design). Desain sistem secara umum (general systems design) disebut juga dengan desain konseptual (conceptual design) atau desain logikal (logical design) atau desain secara makro (macro design). Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem phisik (physical systems design) atau desain internal (internal design). (Jogiyanto, 2005)

Tujuan dari desain secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen- komponen sistem informasi yang akan di desain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem (Jogiyanto, 2005).

3. Seleksi Sistem

Menyeleksi atau memilih teknologi untuk sistem informasi merupakan tugas yang tidak mudah. Tahap seleksi sistem (system selection) merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi (Jogiyanto, 2005).

4. Implementasi Sistem

(45)

2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb (Ladjamuddin, 2005):

1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.

2. Perancangan Sistem: merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.

3. Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan pseudocode yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstruktur/bahasa inggris terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Top-Down (Pemograman Modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman terpilih.

4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

(46)

2.4 Proses Pengembangan Sistem Sederhana

System Development Process adalah satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomasi yang digunakan stakeholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak (Whitten, 2004). Kebanyakan organisasi memiliki system development process/proses pengembangan resmi yang terdiri dari satu set standar proses-proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Sementara proses ini dapat bervariasi untuk organisasi yang berbeda, ada karakteristik umum yang ditemukan:proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah. Untuk mudahnya, pendekatan pemecahan masalah terdiri dari empat tahap atau fase yang harus diselesaikan untuk semua proyek pengembangan sistem – permulaan sistem, analis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Tabel di bawah ini menunjukkan korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah umum tersebut. Berikut tahapan-tahapan pengembangan sistem pada waterfall yaitu :

Tabel 2.0 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Umum. (Whitten, 2004)

Proses Pengembangan Sistem yang Disederhanakan

Langkah-Langkah Pemecahan Masalah yang Umum

(47)

Analisis Sistem 2. Menganalisa dan memahami masalah.

3. Mengidentifikasi persyaratan dan harapan solusi.

Desain Sistem 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih. Implementasi Sistem 6. Mengimplementasi solusi yang

dipilih.

7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya)

2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

(48)

1. Laporan terjadwal secara periodeik, bentuk tradisional penyediaan informasi bagi manajer dengan menggunakan format yang telah ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin bagi manajer.

2. Laporan pengecualian, yaitu laporan dibuat hanya dalam pengecualian. 3. Laporan Permintaan dan Tanggapan, yaitu informasi tersedia kapan pun

manajer membutuhkan.

4. Pelaporan Dorong, yaitu informasi didorong ke manajer di tempat kerja berjaringan.

2.6 Model Sistem Informasi Manajemen

Dari definisi diatas dapat digambarkan dengan model SIM seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.3 Model Sistem Informasi Manajemen (McLeod & Schell, 2004)

Dari gambar di atas dapat diketahui database berisi data maupun informasi yang disediakan dan dimasukkan dari lingkungan. Isi database

Data Informasi Lingkungan

Pemecah masalah organisasi

Perangkat lunak

Model

Database

SIM

(49)

digunakan oleh perangkat lunak yang menghsilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan.

2.7 Gambaran Umum Produk Shar’e Pada Bank Muamallat

2.7.1 Pengertian Kartu Shar’e

Secara etimologi kartu Shar-E dapat didefinisakan dalam beberapa arti yaitu: Shar-E (dibaca syariberarti sesuai dengan syari’ah aturan-aturan Allah yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya terkait dengan hukum-hukum muamalah yang ditujukan bagi kemaslahatan umat manusia.

Shar-E (dibaca share atau syer) berarti seluruh dana yang dihimpun dari investor melalui rekening Shar-E, dikelola dan dijalankan secara islami. Dan

investor akan memperoleh bagi hasil yang sesuai dengan syari’ah. Huruf „e’

dalam kata Shar-E adalah pendekatan dari kata elektronik yang berarti Shar-E didukung dengan teknologi tinggi untuk memberikan kemudahan layanan transaksi elektronik.

Huruf „ain’ dalam logo adalah symbol dari sebuah kata dalam bahasa arab

yang berarti mata atau lensa yang menerima cahaya. Shar-E merupakan sumber cahaya yang memberikan solusi sekaligus sumber kebaikan sebagai tempat tujuan hijrah menuju ekonomi non ribawi.

2.7.2 Landasan Hukum Kartu Shar’e

(50)

dalam bentuk produk tabungan melalui teknologi kartu plastic. Dengan demikian landasan hukum kartu Shar-E mengacu pada fatwa DSN No: 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan dan peraturan Bank Indonesia No. 10 tahun 1998.

2.7.3 Fungsi-fungsi Kartu Shar’e

Kartu Shar-E selain berfungsi sebagai kartu ATM dengan penarikan tunai di 8888 ATM BCA atau ATM Bersama tanpa dikenakan biaya, dapat juga berfungsi sebagai berikut:

a. Kartu debit di lebih dari 18.000 merchant b. Transfer antar bank ATM Bersama

c. Transef antar rekening Shar-E dan transfer dari rekening BCA ke rekening Shar-E atau sebaliknya pada ATM BCA atau ATM Prima

d. Pemindahbukuan antar rekening melalui fasilitas Muamalat e. Shar-E Co Branding (syarat dan ketentuan berlaku)

f. Shar-E Bancasurance (syarat dan ketentuan berlaku) g. Shar-E Pegadaian (syarat dan ketentuan berlaku) h. Shar-E Mitra DT (syarat dan ketentuan berlaku)

2.8 Aplikasi Berbasis Web

(51)

1. Web browser telah menyediakan front-end universal terhadap informasi yang diberikan back-end yang berlokasi di manapun di dunia.

2. Web browser berjalan di sistem komputer manapun dan pemakai tidak perlu melakukan download perangkat lunak khusus untuk pengaksesan informasi melalui web.

Web browser telah menjadi pilihan antar muka pemakai untuk aplikasi fungsi perusahaan. Pada perusahaan, aplikasi web interaktif digunakan dalam beragam cara antara lain:

1. Intranet

Aplikasi yang menyediakan pengaksesan informasi skala perusahaan. 2. Extranet

Aplikasi yang merupakan antar muka antara pembeli dan pemasok perusahaan.

3. Internet

Aplikasi interaktif website perusahaan seperti sistem e-commerce.

2.8.1 Dasar-dasar Pemrograman Berbasis Web

Beberapa dasar web yang perlu diketahui antara lain (Hariyanto, 2004): 1. Komunikasi antara web browser dan web server berdasarkan protokol

HTTP.

2. Dokumen (bahkan sumber daya apapun di jaringan) yang dikehendaki diidentifikasi dengan URL (Universal Resource Locator, masih banyak yang menyebut Uniform Resource Locator).

(52)

4. Pemrograman sisi client (client-side scripting) dan java upplet.

2.8.2 Keunggulan Web Berfasilitas Basis Data

Dengan semakin berkembangnya layanan informasi dan e-commerce pada web, maka basis data yang digunakan, sistem pendukung keputusan dan pengolahan transaksi harus ditautkan dengan web. Formulir HTML merupakan antar muka nyaman untuk pengolahan transaksi. Pemakai dapat mengisi rincian-rincian formulir dan melakukan klik submit untuk mengirim pesan ke server. Server mengeksekusi transaksi basis data di situs server.

Menghubungkan basis data dan web penting karena dokumen statik di situs web mempunyai keterbatasan bahkan untuk pemakai yang tidak melakukan query atau pengolahan transaksi sekalipun (Hariyanto, 2004).

2.8.3 Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data (Kadir, 2003).

(53)

2.9 Database Dan DBMS

Basis Data (Database) adalah mekanisme suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir, 2003).

Sistem Manajemen Basis Data atau DBMS (Database Manajemen System) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data (Hariyanto, 2004). Fungsi sistem manajemen basis data saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis untuk sistem informasi manajemen.

Keunggulan Sistem Manajemen Basis Data atau DBMS(Database

Management System):

1. Pengendalian terhadap redudansi data adalah 2. Konsistensi data

3. Informasi yang lebih banyak yang dapat di bentuk dari data tersimpan yang sama

4. Pemakaian bersama data 5. Peningkatan integritas data 6. Pemaksaan terhadap standar 7. Skala Ekonomi

8. Penyeimbangan kebutuhan-kebutuhan sumber daya yang terbatas 9. Peningkatan pengaksesan dan daya tanggap data

10. Peningkatan produktivitas

(54)

12. Peningkatan konsekuensi

13. Peningkatan layanan backup dan pemulihan data

Kelemahan Sistem Manajemen Basis Data atau DBMS(Database

Management System):

1. Kompleksitas yang tinggi

2. Ukuran perangkat lunak yang besar

3. Ongkos sistem manajemen basis data untuk pengadaan, operasi, dan perawatan

4. Penambahan ongkos-ongkos perangkat keras untuk menjalankan DBMS 5. Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru

6. Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan bagus 7. Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan

2.10 Tool Pengembangan Sistem

2.10.1 Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. (Ladjamuddin, 2005) ada dua macam flowchart yaitu:

1. Flowchart Sistem

Flowchart Sistem adalah bagan yang memperlihatkan urusan proses dalam sistem dengan menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.

(55)

Flowchart program adalah bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini digunakan untuk membantu menggambarkan proses didalam program. Simbol dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Flow Direction Symbol

Simbol ini digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain (simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xi).

2. Processing Symbol

Simbol ini menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur (simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xi).

3. Input-Output Symbol

Simbol Input-Output Symbol menunjukan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input dan output (simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xi).

2.10.2 DFD ( Data Flow Diagram)

(56)

proses lainnya (Ladjamuddin, 2005). DFD mempunyai level diagram antara lain (simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xi):

1. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input atau output dari sistem. 2. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)

Diagram Nol/Zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari Data Flow Diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity.

3. Diagram Rinci

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level atasnya.

2.10.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak (Ladjamuddin, 2005). Elemen-elemen diagram hubungan entitas adalah sebagai berikut (simbol bisa dilihat pada gambar simbol halaman xi):

a. Entity

(57)

b. Relationship

Relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi pada entitas. Umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Derajat relationship yang sering dipakai antara lain:

1. Unary Relationship

Unary relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity yang sama.

2. Binary relationship

Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entitas yang berasal dari entitas yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pemodelan data.

3. Ternary Relationship

Ternary relationship merupakan relationship antara instance-instance dari ketiga tipe entitas secara sepihak.

c. Atribut

Atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entitas atau relationship. Atribut mempunyai value yaitu:

1. Identifier (key)

Digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik (primary key). 2. Descriptor (nonkey atribut)

(58)

d. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi yaitu:

1. One to one

One to one merupakan tingkat hubungan satu ke satu yang dinyatakan dangan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

2. One to many atau many to one

Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan hubungan banyak ke satu yaitu satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejdian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

3. Many to many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika setiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lain. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

2.10.4 Spesifikasi Proses

Pedoman bagi programmer dalam membuat coding. Tujuan dari spesifikasi proses antara lain (Whitten, 2004):

(59)

2. Memperoleh deskripsi yang tepat. 3. Validasi sistem desain.

2.10.5 Kamus Data

Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak (Pressman, 2003) (simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xi).

2.10.6 STD (State Transition Diagram)

STD merepresentasikan tingkah laku dari suatu sistem dengan menggambarkan keadaannya dan kejadian yang menyebabkan sistem mengubah keadaan (Pressman, 2003). STD juga menunjukkan bahwa aksi (seperti aktivasi proses) diambil sebagai akibat dari suatu kejadian khusus (simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xi).

2.10.7 Normalisasi

(60)

Bentuk ini merupakan kumpuulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau teduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

2. Bentuk Normal Kesatu ( First Normal Form/1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai data atomic (bersifat atomic value). Syarat normal kesatu adalah:

a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi record nilai field berupa “atomic value”.

b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut. d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memliki ketergantungan sepenuhnya) terhadap A, jika B tergantung fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A. Syarat normal kedua adalah:

(61)

b. Atribut bukan kunci, haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama (primary key).

4. Bentuk Normal Ketiga

Walaupun relasi 2 NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada 1NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif. Syarat normal ketiga adalah: a. Bentuk data telah memenuhi criteria bentuk normal kedua.

b. Atribut bukan kunci (non key), haruslah tidaklah memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsionalitas terhadap primary key direlasi itu saja.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF) didasari pada beberapa ketergantungan fungsional dalam suatu relasi melibatkan seluruh candidate key, maka hasil uji normalisasi sampai kebentuk normal ketiga sudah identik dengan Boyce-Codd Normal Form (BCN).

2.11 PHP (Hipertext Preprocessor)

(62)

dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan secara bebas dari situs resminya (htpp://www.php.net) PHP ditulis menggunakan bahasa C.

PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja penjunjung pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0. Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website didunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo, dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0. tidak berhenti sampai di situ, kemampuan PHP terus ditambah, dan saat buku ini disusun, versi terbaru telah dikeluarkan adalah PHP 5.0.x. Berikut contoh penggunaan sintaks PHP pada script berikut:

<html> <head>

<title>PHP Sintaks</title> </head>

<body> <?php

(63)

?> <br>

<script language=”php”>

echo „Ini teks dengan PHP’;

</script> <br> <?

Print „Ini teks dengan PHP’;

?> <br> <%

Print „Ini teks dengan PHP’;

%>

</body>

</html>

2.12 MySQL

(64)

MySQL dilepaskan dengan suatu lisensi open source, dan tersedia secara cuma-cuma. MySQL bekerja pada berbagai sisteem operasi, dan banyak masalah. MySQL bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang besar. PHP menyediakan banyak fungsi untuk mendukung database MySQL.

2.13 Fase Implementasi

Rencana konversi umumnya melibatkan rencana pengujian terhadap sistem yang diterima. Tes terhadap sistem yang diterima adalah kesempatan terakhir bagi pengguna akhir, manajemen, dan manajemen operasi sistem informasi untuk menerima atau menolak sistem tersebut. System acceptance adalah tes terhadap sistem final yang dilakukan oleh pengguna akhir dengan menggunakan data riil pada periode waktu yang diperluas (Whitten, 2004). Tes ini merupakan pengujian ekstensif yang menekankan tiga level pengujian penerimaan, pengujian verifikasi, dan validasi.

2.14 Web Browser

Web browser adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen web (HTML). Selain itu web browser dapat dilengkapi beragam plugin yang dapat menampilkan beragam jenis dokumen lain misalnya PDF, postscript, Macromedia Flash untuk file animasi dan sebagainya (Hariyanto, 2004).

Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface

grafis, sehingga pemakai dapat melakukan “point dan klik” untuk pindah antar

(65)

misalkan http://www.google.com/page.htm. Seluruh web page berisi instruksi-instruksi bagaimana untuk ditampilkan. Browser menampilkan page dengan membawa instruksi-instruksi ini. Instruksi yang paling umum untuk menampilkannya disebut dengan tag HTML.

2.15 Web Server

Web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web (Kasiman, 2006). Komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari kliennya. Browser web seperti Internet Explorer dan atau Mozilla Firefox berkomunikasi melalui jaringan (termasuk jaringan Internet) dengan server web, menggunakan HTTP. Browser akan mengirimkan request kepada server untuk meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia juga dengan menggunakan protokol HTTP.

Web server yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.

2.16 Access Point

(66)

kompleks, seperti DHCP server, firewall, proxy server semua menjadi satu didalamnya. Seringkali kita dapat mengganti antenna sebuah Access Point dengan antenna eksternal.

Beberapa mekanisme proteksi biasanya tersedia di Access Point agar hanya card dengan MAC address tertentu yang dapat mengaksesnya. Kadang-kadang kita perlu meng-enkrip data yang dikirimkan, agar orang lain tidap dapat melihat informasi yang kita kirim.

2.17 Topologi Jaringan

Topologi merupakan cara menghubungkan komputer atau terminal-terninal dalam suatu jaringan (Dony & Rum, 2008). Dari sisi bentuk dan model hubungan antarkomputer, jaringan komputer dapat berbentuk sebagai berikut:

1. Topologi Star Network

Topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan stasiun lain melalui pusat node (hub/switch). Data mengalir dari node ke pusat node dan diteruskan ke node (stasiun) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.

Keuntungan:

a. Akses ke stasiun lain (klien ataupun server) berlangsung cepat

b. Dapat menerima stasiun kerja baru selama port di pusat node (hub/switch) tersedia.

c. Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.

Gambar

gambar 2.2).
Gambar 2.3 Model Sistem Informasi Manajemen (McLeod & Schell, 2004)
Tabel 3.0  Wawancara
Tabel 3.1 Contoh Tabel Pengujian Black-box
+7

Referensi

Dokumen terkait

17.1 Tertakluk kepada mana-mana undang-undang yang berkaitan dengannya, jlka berlaku kematian ke atas salah seorang pemegang akaun bersama, MBSB boleh menahan

Guru mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan pembelajaran dengan.. Allah Bapa kami di Surga, terima kasih untuk berkat dan rahmat-Mu bagi kami yang sedang berkumpul di

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Daya Dukung Lingkungan dan Kelayakan Ekonomi Unit Pengolahan Sampah “Mutu Elok” di Perumahan Cipinang Elok

Pada gambar 11 terlihat model balok dengan jarak sengkang 100 mm yang telah dibebani sehingga terjadi tegangan sebesar 25,66 MPa terdapat retak yang parah pada

Perbedaan ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya yaitu masalah belajar yang dialami siswa sehingga guru perlu memilih metode yang tepat, sehingga penulis memilih metode

Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pola spasial yang mirip antara satu permukiman tidak terencana dengan tidak terencana lain dan terdapat beberapa kecenderungan

Kasus korupsi di lingkungan pemerintahan terbukti pada hasil audit BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2010 yang menyatakan bahwa

nukedashite !dla kara, oya ni milsukattara taihen da mon '(karena) aIm keluar mmah diam-diam, akan sangat berbahaya kalau orang tuaku menemukanku'. Pada kalimat tersebut,