• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Kondisi2.1.1 Kondisi LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI DI SINTANG KALIMANTAN BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2.1 Kondisi2.1.1 Kondisi LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR TRADISIONAL BANTARAN SUNGAI DI SINTANG KALIMANTAN BARAT."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Kondisi 2.1.1 K S Kaliman Lint an st rat e langsun Wilay Seraw B peme Kemud t ent an 14 pe Sint an Tabe No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tota BA TINJAUAN WILAY

disiWilayah Kabupaten Sintang Kondisi Fisik Dasar

Sint ang adalah salah sat u Dae alimant an Barat . Kabupat en Sint an

t ang Selat an dan 110°50 Bujur Timur rat egis baik dalam kont eks region

gsung dengan Seraw ak (M alaysia ilayah ini akan menjadi gerbang k

raw ak maupun Brunei Darussalam me

Tabel 2.1 Batas W ilayah Ka Sebelah Ut ara

Sebelah Timur Sebelah Selat an Sebelah Barat

Berdasarkan perat uran daerah merint ah Kabupat en Sint ang dib mudian set elah adanya UU No. 43 t ang pembent ukan Kabupat en M e pemerint ahan kecamat an. Informasi

t ang disajikan pada t abel berikut . bel 2.2 Luas W ilayah Kecamatan di Ka

Nama Kecamatan Seraw ai Ambalau Kayan Hulu Sepauk Tempunak Dedai Kayan Hilir Sint ang Raya Sungai Tebelian Kelam Permai Binjai Hulu Ket ungau Hilir Ket ungau Tengah Ket ungau Hulu tal Keseluruhan

BAB 2

YAH DAN KAWASAN

Daerah Tingkat II (Kabupat en) ang t erlet ak diant ara 1°05 Lint ang Timur sert a 113°20 Bujur Timur, mene

ional, nasional dan int ernasional sia Timur) sert a berlanjut ke Brunei

keluar masuk barang dan orang am melalui jalan darat (lihat t abel 2.1

Kabupaten Sintang

Seraw ak (Malaysia Timur)

Kabupat en M elaw i dan Kabupat en K Kabupat en Kapuas Hulu

Kabupat en Sanggau dan Kabupat en Sumber:sint a

rah Kabupat en Sint ang No. 14 dibagi menjadi 21 pemerint ahan

3 Tahun 2003 (pemekaran w ilayah M elaw i, sehingga Kabupat en Sint rmasi t ent ang w ilayah kecamat an d

Kabupaten Sintang Luas Area

(km2)

Jumlah Kelurahan/Desa

2.127,50 15

6.386,40 9

937,50 14

1.825,70 22

1.027,00 18

694,10 19

1.136,70 10

277,05 16

526,50 13

523,80 10

307,65 8

1.544,50 13

2.182,40 13

2.138,20 9

21.635,00 189

Sumber:BPS Kabupat en

8 n) di Provinsi ang Ut ara, 0°46 nempat i posisi al. Berbat asan ei Darussalam. rang dari dan ke

.1).

n Ket apang

en Sekadau nt ang.go.id, 2011

Tahun 2000, an kecamat an. ah kabupat en) int ang menjadi an di Kabupat en

(2)

9 Kabupat en Sint ang memiliki luas w ilayah 21.635 km2 yang t erdiri at as 14 kecamat an dengan 6 kelurahan dan 183 desa. Wilayah t erluas adalah Kecamat an Ambalau dengan 6.384,40 km2 dan w ilayah t erkecil adalah Kecamat an Sint ang Raya dengan 277,05 km2. Namun demikian, kecamat an Sint ang merupakan ibukot a Kabupat en dan pusat kegiat an pemerint ahan daerah kabupat en berlangsung.

2.1.2 Kondisi Alam

Kabupat en Sint ang dialiri dua sungai besar yait u Sungai Kapuas (1000 km) dan Sungai M elaw i (600 km) dengan bent ang t erlebar ± 250 m dan kedalaman ant ara 12-16 m. Sungai Kapuas melew at i daerah Kecamat an Sepauk, Tempunak, Sint ang dan Kent ungau, sedangkan Sungai M elaw i melew at i daerah Kecamat an Sint ang, Dedai, Ambalau dan menuju ke Provinsi Kalimant an Timur. Sungai Kapuas dan Sungai M elaw i merupakan urat nadi kehidupan masyarakat sert a habit at bagi lebih dari 300 jenis ikan.

Dilihat dari t opografinya, sebagian besar w ilayah di Sint ang merupakan w ilayah perbukitan dengan luas 13.573,75 km2 (kemiringan t anah bisa melebihi dari 40%) at au 62,74% dari luas Kabupat en Sintang, dimana w ilayah datar seluas 8061,25 km2 adalah t empat pemukiman penduduk t erpencar (kemiringan tanah kurang dari 2%). Informasi t entang w ilayah t opografi di Kabupat en Sint ang disajikan pada t abel berikut .

Tabel 2.3 Luas W ilayah Topografi di Kabupaten Sintang No. Nama

Kecamatan

Luas Area (km2)

Wilayah Dataran (km2)

Wilayah Bukit & Gunung (km2)

1 Seraw ai 2.127,50 - 2.127,50

2 Ambalau 6.386,40 - 6.386,40

3 Kayan Hulu 937,50 295,73 641,77

4 Sepauk 1.825,70 719,36 1.106,34

5 Tempunak 1.027,00 586,32 440,68

6 Dedai 694,10 577,92 116,18

7 Kayan Hilir 1.136,70 888,38 248,32

8 Sint ang Raya 277,05 277,05 -

9 Sungai Tebelian 526,50 498,50 28,00

10 Kelam Permai 523,80 497,80 26,00

11 Binjai Hulu 307,65 300,21 7,44

12 Ket ungau Hilir 1.544,50 1.279,54 264,96

13 Ket ungau Tengah 2.182,40 2.111,16 971,24

14 Ket ungau Hulu 2.138,20 929,28 1.208,92

Total Keseluruhan 21.635,00 8061,25 13573,75

(3)

10 Dilihat dari jenis t anahnya, sebagian besar daerah Kabupat en Sint ang t erdiri dari jenis t anah lat osol meliput i areal seluas 10.166,06 km2 at au sekit ar 46,99% dari luas daerah Kabupat en. Selanjut nya t anah podsolik sekit ar 9.280,14 km2 at au 42,89% dari luas daerah Kabupat en yang t erhampar hampir di seluruh w ilayah kecamat an, sepert i t ersaji pada t abel berikut .

Tabel 2.4 Jenis Tanah di Kabupaten Sintang

No. Nama Kecamatan Luas Area Per Jenis (km

2 )

Organosol Aluvial Podsolik Latosol

1 Seraw ai - - - 2.127,50

2 Ambalau - - 975,10 5.411,30

3 Kayan Hulu - - 225,00 712,50

4 Sepauk 240,64 - 1.585,06 -

5 Tempunak 23,04 - 1.003,96 -

6 Dedai - - 694,10 -

7 Kayan Hilir - - 1.008,70 128,00

8 Sint ang Raya - 277,05 - -

9 Sungai Tebelian - 127,48 375,52 23,50

10 Kelam Permai - 377,80 129,25 16,75

11 Binjai Hulu - 200,71 103,67 3,27

12 Ket ungau Hilir 179,20 670,72 694,58 -

13 Ket ungau Tengah 7,68 84,48 1.253,12 837,12

14 Ket ungau Hulu - - 1.232,08 906,12

Total Keseluruhan 450,56 1.738,24 9.280,14 10.166,06

Sumber:BPS Kabupat en Sint ang, 2006

Sumber Daya Alam yang t erkandung, baik di dalam sungai maupun daratan merupakan pot ensi ekonomi yang besar. Pengelolaan sumber daya alam secara efisien dapat meningkatkan pendapat an pemerint ah daerah dan kesejaht eraan masyarakat . Peningkatan pendapatan daerah dan kesejaht eraan masyarakat jelas memberikan dampak positif t erhadap penyediaan dana dan fasilitas perdagangan. Sumber Daya Alam andalan Kabupat en Sint ang dapat dilihat pada t abel berikut .

Tabel 2.5 Sumber Daya Alam Kabupaten Sintang

No Sektor Komoditi

1. Perkebunan Rakyat kelapa sawit, kakao, karet , kopi, kelapadalam, kelapa hibrida, lada

2. Pertambangan Tradisional andesit , granit , emas, timah, nikel, tembaga, batubara, pasir, kaolin, mika

3. Pertanian padi, jagung, kacang hijau, kacang tanah,

kedelai, lidah buaya, palawija, ubi

4. Budidaya dan NonBudidaya Perikanan arwana, gurame, labi-labi, jelawat, lele, nila, belidak, lais, baung, t oman, ikan mas 5. Peternakan Tradisional ayam, itik, babi, kerbau, sapi, kambing

6. Kehutanan kayu (bengkirai, meranti, mabang, belian,

mentangor) dan hasil olahan non-kayu (damar, rot an, sarang burung w alet)

(4)

11 2.1.3 Kondisi Klimatologis

Kabupat en Sint ang cukup t erkenal sebagai daerah penghujan dengan int ensit as yang t inggi. M enurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, iklim di Kabupat en Sint ang t ergolong iklim A, yait u daerah bercurah hujan t inggi (iklim basah), dengan bulan basah ant ara 7-9 bulan, sedangkan bulan kering ant ara 2-3 bulan. Int ensit as curah hujan yang t inggi dipengaruhi oleh keadaan daerah hut an t ropis dan perbukit an yang disert ai kelembaban udara yang cukup t inggi.

Rat a-rat a bulanan curah hujan t ert inggi t erjadi pada bulan Okt ober mencapai 414,9 mm dengan hari hujannya sebanyak 26 hari, sedangkan rat a-rat a curah hujan t erendah t erjadi pada bulan Agust us mencapai 110,3 mm dengan hari hujan sebanyak 14 hari. Kecepat an angin set iap bulannya rat a-rat a berkisar ant ara 1-3 knot s/jam. Suhu udara rat a-rat a adalah 28,89°C dengan suhu udara t erendah sebesar 22,45°C dan suhu t ert inggi sebesar 35,7°C. Kelembaban relat if rat a-rat a t ahunan sebesar 86,9%. Selain it u, penyinaran mat ahari berkisar ant ara 42,0% s/d 71,0% at au rat a-rat a 53,9% (Badan Pusat St at ist ik Kabupat en Sint ang, 2006).

Fakt or iklim yang mencakup ant ara lain banyaknya curah hujan, kecepat an angin, suhu udara, kelembaban dan sinar mat ahari berpengaruh t erhadap t ingkat kesuburan lahan, kekeringan, banjir dan sebagainya, yang pada gilirannya baik secara langsung dan t ak langsung dapat berpengaruh t erhadap t ingkat kesejaht eraan masyarakat .

2.1.4 Kondisi Sarana-Prasarana a. Perdagangan

Fasilit as perdagangan di Sint ang (2003) t erdiri dari pasar permanen 65 buah dan semi permanen 8 buah. Selain it u t erjadi pula peningkat an yang sangat t ajam dari jumlah rumah t oko di kot a Sint ang dan sekit arnya. Koperasi t erdiri dari simpan pinjam 8 buah, KUD 60 buah dan Non KUD sebanyak 187 buah. Perbankan t erdiri dari Bank Kalbar 3 unit , BRI 3 unit , Bank Danamon 1 unit dan BNI sebanyak 1 unit . b. Perhubungan

(5)

12 (kapal bedong, boat, perahu, sampan dan lain-lain) dan t ransport asi udara, sangat pent ing dalam kehidupan masyarakat . Semuanya dit ujukan unt uk memperlancar arus barang dan jasa dari sat u t empat ke t empat lain, meningkat kan mobilit as manusia ke t empat t ujuan baik dari pedesaan sampai ke perkot aan, daerah perbat asan sampai ke daerah t erpencil, at aupun kemudahan masyarakat berbelanja dari t empat t inggal sampai ke pasar.

Tabel 2.6 Sarana dan Prasarana Perhubungan di Kabupaten Sintang

Variabel Kondisi Jalan Jumlah Variabel Komunikasi Jumlah

Kondisi baik 289,89 km Jumlah Televisi 1500

Kondisi sedang 436, 99 km Jumlah Telepon 7148

Kondisi rusak 139, 07 km Jumlah Telegram -

Kondisi rusak berat 237,97 km Jumlah Teleks -

Sumber: BPS Kabupat en Sint ang, 2006

c. Permukiman

Di Kabupat en Sint ang dalam beberapa t ahun t erakhir t erjadi pergeseran pola permukiman penduduk yang menarik. Penduduk yang sebelumnya t erkonsent rasi di sepanjang aliran sungai Kapuas dan M elaw i, kini t elah bergeser ke permukiman yang t erlet ak di darat . Hal ini disebabkan oleh pert ambahan penduduk dan pert umbuhan ekonomi yang cukup t inggi sehingga berakibat pada permint aan akan kebut uhan perumahan juga semakin meningkat . Di akhir t ahun 2002 t elah t erbangun 1.500 unit perumahan dengan t ipe 36 dan 200 unit dengan t ipe 45. d. Air dan List rik

Sumber air bersih yang ut ama berasal dari Perusahaan Daerah Air M inum dengan kapasit as infrast rukt ur t erpasang sebanyak 212 buah, produksi air sebesar 153 lit er/det ik dan dist ibusi sebanyak 2.482.658 met er2/t ahun yang t ersebar di seluruh Kabupat en Sint ang. Sarana list rik berasal dari Perusahaan List rik Negara. e. Kesehat an

(6)

13 f. Pariw isat a

Objek at raksi yang t erdapat di Kabupat en Sint ang pada umumnya didominasi oleh obyek at raksi w isat a alam dan budaya lokal. Dari dat a st at ist ik Kalimant an Barat , Obyek w isat a rat a-rat a perhari dikunjungi oleh 150 w isat aw an. Unt uk Tingkat Penghunian Kamar sejumlah hot el dan penginapan t ercat at di angka rat a-rat a 43,86 % dan lama menginap t amu 2,01 hari. Jumlah hot el di Sint ang ada 6.

2.1.5 Kondisi Demografi

Jumlah rumah t angga di Kabupat en Sint ang berdasarkan hasil sensus penduduk t ahun 2010 adalah sebesar 89.873 rumah t angga. Ini berart i bahw a banyaknya penduduk yang menempat i sat u rumah t angga sebanyak 4,05 orang. Angka kelahiran sebesar 0,2 % pert ahun dan angka kemat ian sebesar 0,01 % pertahun. Angka migrasi ke luar diperkirakan sebesar 0,29 % pertahun dan angka migrasi ke dalam sebesar 0,48 % pert ahun.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupat en Sint ang adalah 363.978 jiw a, t erdiri at as 187.793 laki-laki dan 176.185 perempuan. Dari hasil t ersebut t ampak bahw a Kecamat an Sint ang merupakan kecamat an dengan jumlah penduduk t erbanyak, berjumlah 59.160 jiw a at au sebesar 16,25% dari jumlah penduduk Kabupat en Sint ang. Sedangkan kecamat an yang penduduknya t erkecil adalah Kecamat an Binjai Hulu dengan jumlah penduduk 11.236 jiw a at au sebesar 3,09 dari jumlah penduduk Kabupat en Sint ang. Informasi t ent ang kependudukan di Kabupat en Sint ang dapat dilihat pada t abel berikut .

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sintang

No. Nama Kecamatan Jumlah penduduk (jiw a)

Laki-Laki Perempuan Lk+Pr

1 Seraw ai 11.219 10.596 21.815

2 Ambalau 6.637 6.233 12.870

3 Kayan Hulu 11.064 10.945 22.009

4 Sepauk 24.113 22.277 46.390

5 Tempunak 14.071 12.788 26.859

6 Dedai 14.220 13.366 27.586

7 Kayan Hilir 12.566 11.703 24.269

8 Sint ang Raya 30.133 29.027 59.160

9 Sungai Tebelian 15.052 13.915 28.967

10 Kelam Permai 7.871 7.418 15.289

11 Binjai Hulu 5.834 5.402 11.236

12 Ket ungau Hilir 10.606 9.872 20.478

13 Ket ungau Tengah 14.136 13.256 27.392

14 Ket ungau Hulu 10.271 9.387 19.658

Total Keseluruhan 187.793 176.185 363.978

(7)

14 2.1.6 Kondisi Ekonomi

Bidang ekonomi merupakan penggerak ut ama pembangunan seiring dengan kualit as sumber daya manusia. Oleh karena it u, pembangunan di bidang perdagangan merupakan bagian dari upaya penempat an sumber daya manusia memegang peranan yang sangat pent ing. M elalui perdagangan diharapkan dapat meningkat kan kesempat an masyarakat unt uk memperoleh pekerjaan.

Tabel 2.8 M ata Pencaharian M enurut Lapangan Usaha di Kabupaten Sintang

No. Bidang M ata Pencaharian Persentase

1 Perkebunan dan Pertanian 76,89 %

2 Pertambangan dan Penggalian 6,70 %

3 Listrik dan Air 0,47 %

4 Konstruksi 1,62 %

5 Industri 1,52 %

6 Perdagangan 6,35 %

7 Transportasi dan Komunikasi 1,64 %

8 Keuangan 0,04 %

9 Jasa 4,77 %

Sumber: Sekret ariat Daerah Kabupat en Sint ang. Pot ensi dan Peluang Invest asi Kabupat en Sint ang. 2007

M elihat t abel di at as, sekt or perkebunan dan pert anian merupakan sekt or yang cukup dominan memberikan kont ribusi perekonomian di w ilayah kabupat en Sint ang. Hasil pembangunan perkebunan dan pert anian t erut ama adalah t anaman pangan dengan manfaat yang sudah dirasakan oleh sebagian besar penduduk di Kalimant an Barat t erut ama Kabupat en Sint ang.

2.1.7 Kondisi Sosial-Budaya

Sebagai sebuah w ilayah kabupat en yang het erogen, t ent unya sosial dan budaya yang t erdapat di Kabupat en Sint ang juga cukup bervariasi. Berdasarkan agama, penduduk di Kabupat en Sint ang t erdiri dari Islam (44,49%), Kat holik (32,08%), Prot est an (21.92%), Buddha (0,97%), Hindu (0,34%), dan lain-lain (0,20%). Fasilit as berupa rumah ibadah dan pant i asuhan juga cukup t ersedia.

(8)

15 Berdasarkan kebudayaan, Kabupat en Sint ang t erdiri dari mult i-et nis dengan mayorit as suku Dayak (rumpun Kanayat n, Ibanic, Bidoih, Banuaka, Kayaanic, Uut Danum yang t ersebar di seluruh w ilayah) kemudian diikut i oleh M elayu, Tionghoa dan suku-suku lainnya dengan sist em kekerabat an mengikut i garis ayah/pat rilineal. Hasil kebudayaan sepert i arsit ekt ur rumah t radisional dan ragam hias banyak dipengaruhi oleh keragaman budaya t ersebut .

Tabel 2.9 Hasil Kebudayaan Arsitektur Rumah Tradisional

M odel Gambar

Rumah Panjang / Bet ang.

Rumah yang dahulunya dit empat i oleh para ksat ria perang dan keluarga pet ani.

Sesuai dengan namanya membent ang panjang dan t inggi dengan panggung unt uk alasan keamanan; sebagai t empat bernaung dan berlindung t erhadap bencana alam, hew an buas dan serangan musuh. Dalam sat u rumah panjang bisa didiami lebih daripada sat u keluarga at au sat u keluarga besar.

M odel Gambar

Rumah Rakit / Lant ing

Rumah t inggal keluarga nelayan yang t erdapat di bant aran sungai

Sebuah gambaran rumah t erapung yang sudah t erlebih dahulu dit ambat kan, dengan beberapa gelondongan kayu berukuran besar diikat sat u sebagai pondasi rakit yang memungkinkan rumah unt uk t et ap t erapung w alaupun ket inggian muka air berubah. Sering dijumpai dalam kelompok rumah-rumah t erapung dengan bent uk yang pada umumnya seragam.

Sumber: Yunus, Ahmad. Arsit ekt ur Tradisional Daerah Kalimant an Barat . Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakart a, 1986.

Sumber: iklansew abeli.w ordpress.com, 2011

(9)

16 Tabel 2.10 Hasil Kebudayaan Ragam Hias

Ragam hias ialah semua bent uk dekorat if yang dipakai unt uk memperindah at au mengagungkan suat u karya, baik dalam bent uk seni pahat (t iga dimensi), seni ukir (dua dimensi) maupun seni anyaman/t enun t ulis. Ragam hias adalah lambang at au simbolik dan sekaligus pembent ukan jat i diri yang hadir dit engah-t engah kehidupan masyarakat sebagai media ungkapan perasaan yang diw ujudkan dalam bent uk visual. Dari segi bahan, ragam hias ada yang t erbuat dari kayu, bat u padas, bat u keras, t ulang binat ang, anyaman bambu, anyaman rot an dan sebagainya.

Stilisasi/M otif M akna Gambar M otif

Fauna Nabau (ular naga)

melambangkan hew an air yang diagungkan

Flora Bunga banji melambangkan

keberunt ungan / penangkal sial

Benda Angkasa Tabur aw an berarak melambangkan keindahan dan keagungan cipt aan

Kepercayaan Hant u t asik (hant u air) melambangkan imajinasi pencipt a t ent ang hant u air yang sedang mandi

Sumber: Dew an Kerajinan Nasional Kalimant an Barat . Ragam Hias Kalimant an Barat . 2010.

2.1.8 Otoritas Wilayah Terkait

Sesuai UU No. 22 Tahun 1999, pemerint ah daerah adalah koordinat or semua inst ansi sekt oral dan kepala daerah adalah pihak yang memiliki ot orisasi penuh dan bert anggung jaw ab t erhadap pembinaan dan pengembangan w ilayahnya. Pembinaan dan pengembangan t ersebut mencakup pembangunan di semua bidang, t ermasuk di bidang perdagangan, kebudayaan dan pariw isat a yang bert ujuan meningkat kan kesejaht eraan masyarakat .

(10)

17 2.2 Kondisi Wilayah Spesifik Kecamatan Kota Sintang Raya

2.2.1 Kecamatan Kota Sintang Raya

Kecamat an Kot a Sint ang Raya t erlet ak diant ara 0o09'LU - 0o02'LS dan 111o21'BT - 111o36' BT. M enduduki w ilayah seluas 277,05 km2 at au 1,28% dari luas t ot al w ilayah kabupat en yang memiliki karakt er t opografi t anah dat ar dengan kemiringan kurang dari 20 dan jenis t anah aluvial. Secara t eknis Kecamat an Kot a Sint ang Raya merupakan pert emuan dua cabang sungai besar, yait u Sungai M elaw i dan Sungai Kapuas.

Sebagai Ibukot a Kabupat en, Kecamat an Kot a Sint ang Raya menduduki w ilayah t erpadat dengan jumlah penduduknya mencapai 59.160 jiw a at au sebesar 16,25% dari jumlah penduduk keseluruhan kabupat en. Fungsi pembangunan yang t erdapat di w ilayah Kecamat an Kot a Sint ang Raya adalah pusat pelayanan pemerint ahan, perdagangan, t ransport asi, perumahan, kesehat an dan pendidikan sert a fasilit as-fasilit as pelayanan publik lainnya.

Jarak ibukot a Kabupat en Sint ang dengan ibukot a Provinsi Kalimant an Barat mencapai 395 km at au jarak t empuh ± 7-9 jam perjalanan darat , melalui Kabupat en Sanggau dan Kabupat en Sekadau. At aupun dit empuh dengan penerbangan domest ik dari Bandar Udara Supadio Kot a Pont ianak dan mendarat di Bandar Udara Susilo Kecamat an Kot a Sint ang.Sedangkan, ant ar kecamat an dan w ilayah kabupat en dapat dit empuh dengan perjalanan darat maupun sungai.

2.2.2 Kebijakan Tata Ruang

(11)

2.3 Kaw asan 2.3.1 dije berup muara, garis Sed t ang ban unt uk memb darat darat kare kala w ilay dan ruan pen dikl perak air, fung dap 2.3.2 a. sen men

aw asan Bantaran Sungai Lanting Se Bantaran Sungai

M enurut Perat uran Pemerint ah ijelaskan bahw a sungai adalah al erupa jaringan pengaliran air bese muara, dengan dibat asi kanan kiri o aris maya di kiri kanan palung sung edangkan bant aran sungai adalah anggul sebelah dalam yang t erlet ak

angunan pengendali sungai yang d unt uk melindungi daerah sekit ar sun

Bant aran sungai secara membagi w ilayahnya ke dalam zona

arat dan zona ruang sungai. Luas arat dan ruang sungai seringkali b arena pengaruh air pasang yang k ala membaw a pasang t inggi dan surut

ilayah bant aran sungai akan lebih an zona ruang sungai dengan w il ruang t ransisi. Ruang t ransisi adalah

engaruh pasang surut di bant aran sun Unt uk jenis veget asi deng iklasifikasikan sebagai veget asi de erakaran kuat seringkali memiliki fun air, sengkuang, rabug, ensurai, meran

ungsi mengikat (sepert i rebung, ilal apat meminimalisir t erjadinya banj

Standar Bangunan Bantaran Su Bangunan Bant aran Sungai Kokoh bangunan bant aran sun sendiri, juga dit ent ukan t erut ama menahan at au memikul bangunan

Sepadan

t ah RI Nomor 38 Tahun 2011 t en alur at au w adah air alami dan/ esert a air di dalamnya, mulai dari iri oleh garis sempadan. Garis semp sungai yang dit et apkan sebagai pelin

ah ruang di ant ara t epi palung sun et ak di kanan at au kiri sungai. Tan dibangun dengan persyarat an t e sungai t erhadap limpahan air sungai. ara umum

na ruang Luas ruang berubah g kadang

an surut air sungai. Apabila melihat ih mudah dijabarkan sebagai zona w ilayah t ersendiri yang dipisahkan alah w ilayah paling signifikan apabil aran sungai.

engan t opografi bant aran sun dengan perakaran kuat . Karakt erist i fungsi mencengkram (sepert i bay merant i, pet ai, mahagoni, t engkaw an

ilalang, pohon bungo, rumput araso anjir maupun kerunt uhan akibat ero

Sungai

sungai, selain dit ent ukan oleh k ama oleh kekuat an t anah dasar unannya. Karena bobot nya bang

Gambar 2.1 Wilayah Bant Sumber: Penulis,

18 ent ang Sungai, an/at au buat an ari hulu sampai mpadan adalah lindung sungai. sungai dan kaki Tanggul adalah t eknis t ert ent u

gai.

ihat gambar 2.1 na ruang darat kan oleh zona abila dilihat dari

sungai dapat erist ik veget asi ayuan, t ebelian aw ang dsb) dan araso) sehingga

rosi.

konst ruksinya asar yang harus angunan dapat

(12)

19 melesak ke dalam t anah. Karena it u, t anah dasar harus harus cukup kuat sehingga t idak t erjadi pelesakan yang t ak merat a. Selanjut nya, t anah dasar harus t erhindar pula dari perusakan oleh gaya-gaya luar sepert i misalnya pengikisan oleh arus air, dan lain sebagainya, yang menyebabkan kehilangan daya dukung. Sedangkan,apabila bangunan harus berada di air, sepert i t embok baya-baya at au pijler, t embok dermaga dan sebagainya, maka unt uk mengerjakan lubang dan pondasinya, harus diadakan penangkis air. Penangkis air dapat dibuat dari t anah, kayu at au besi at au campuran ket iga bahan it u.

Tabel 2.11 Pertimbangan Perencanaan Bangunan Sungai

Keamanan st rukt ural yang berkait an dengan kekuat an dan kest abilan st rukt ur secara parsial maupun menyeluruh, unt uk bangunan baw ah/pondasi dan bangunan at as.

Keamanan funsional sepert i keamanan t erhadap gangguan muat an dan benda-benda padat lainnya.

Sarana sepert i sist em sanit asi, inst alasi list rik dan lain-lain.

Sumber: Triat modjo, Bambang. Perancangan Pelabuhan. Bet a Offset : Yogyakart a, 2009

b. Bangunan Pengat ur Sungai

Unt uk mengant isipasi dampak air sungai pasang berakibat pada hal-hal yang t idak diinginkan, t erkadang diperlukan bangunan-bangunan pengat ur sungai agar aliran air t et ap st abil t erut ama dalam mengant isipasi banjir. Jenis-Jenis bangunan pengat ur sungai ant ara lain sepert i perkuat an lereng, pengarah arus/krib, t anggul, ambang/ground sill, dam penahan sedimen.

c. Garis Sempadan Sungai

Sesuai dengan ket ent uan proyek pembangunan w ilayah bant aran sungai, maka krit eria garis sempadan sungai dit et apkan sebagai berikut :

Tabel 2.12 M enentukan Garis Sempadan Sungai

Kriteria Jarak M inimal

Garis sempadan sungai t ak bert anggul di dalam kaw asan perkot aan

1o met er dari t epi kiri kanan palung sungai sepanjang alur sungai (kedalaman sungai ≤ 3 m)

15 met er dari t epi kiri kanan palung sungai sepanjang alur sungai (kedalaman sungai 3 - 20 m)

30 met er dari t epi kiri kanan palung sungai sepanjang alur sungai (kedalaman sungai > 20 m)

Garis sempadan sungai t ak bert anggul di luar kaw asan perkot aan

100 met er dari t epi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal sungai besar (DAS>500km2)

50 met er dari t epi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal sungai kecil (DAS≤500km2)

Garis sempadan sungai bert anggul di dalam kaw asan perkot aan

3 met er dari t epi t erluar kaki t anggul sepanjang alur sungai

Garis sempadan sungai bert anggul di luar kaw asan perkot aan

5 met er dari t epi t erluar kaki t anggul sepanjang alur sungai

(13)

20 2.3.3 DAS Kapuas dan Bantaran Sungai Lanting Sepadan

a. Daerah Aliran Sungai Kapuas Daerah Aliran Sungai adalah kesat uan w ilayah t at a air yang t erbent uk secara alamiah, dimana meresap dan/at au mengalir ke permukaan t anah melalui sungai dalam w ilayah t ersebut . Dengan st at us sebagai sungai t erpanjang di Indonesia dan sungai t erluas di Kalimant an Barat , DAS Kapuas

mempunyai peran pent ing melalui pot ensi yang t erdapat di sekit arnya yang berfungsi sebagai sumber kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat .

DAS Kapuas membent ang dari Kabupat en Kapuas Hulu sampai ke Kabupat en Kot a Pont ianak yang melint asi Kabupat en Kot a Sint ang, Kabupat en M elaw i, Kabupat en Sekadau, Kabupat en Sanggau dan Kabupat en Landak. Salah sat u fungsi sungai yang vit al adalah sebagai sarana t ransport asi yang menghubungkan daerah-daerah yang dilalui sungai Kapuas. M aksud perjalanan sungai biasanya adalah unt uk berbelanja, pergi menangkap ikan at aupun keperluan keluarga. Volume lalulint as yang besar akan menunjukkan banyaknya variasi angkut an sungai, sepert i jenis kapal mot or (speed boat , kapal bedong penumpang dan barang, sampan bermot or) dan jenis kapal t ak bermot or (perahu, sampan, rakit). Selain fungsi pot ensi sungai Kapuas juga dapat memberikan fungsi ancaman sepert i pasang surut , banjir, t anah longsor, kekeringan, sert a menurunnya peran dan fungsi sungai. Kelebihan dan karakt erist ik DAS Kapuas merupakan acuan bagi pembangunan di w ilayah bant aran sungai.

b. Bant aran Sungai Lant ing Sepadan

Kaw asan Bant aran Sungai Lant ing Sepadan dihit ung dari t epi palung sungai hingga pinggir sebelah dalam jalan yang sejajar dengan DAS Kapuas. Berdasarkan karakt erist ik kondisinya menunjukkan bahw a akumulasi debit air sungai Kapuas dan sungai M elaw i dengan t ingginya curah hujan di kot a Sint ang t idak jarang akan berakibat pada air sungai pasang t inggi (banjir) dan surut (kering) yang Gambar 2.2Daerah Aliran Sungai; Kot a Sint ang

(14)

secara kaw yan ling lant rumah berf maup Kap lokasi pen masy berb memuk ikan men dihasil ikan ban t at a dap diluar

Agar dit amb pan

secara berkala mempengaruhi w ilay aw asan ini sudah ada sejak sebelum ang lalu.

Kekhasan Lant ing Sepadan ad ingkungannya, dimana t erdapat ant ing at au rumah-rumah t erap rumah-rumah rakit yang pada

erfungsi sebagai t empat t inggal maupun t empat usaha di bant aran

apuas. Beberapa usaha yang d kasi ini adalah sepert i w arung mak enginapan. M at a pencaharian masyarakat nya adalah nelayan

erbagai kegiat an, ant ara lain: memukat , memasang sant aban

an), memelihara ikan dalam keramb mengumpulkan ikan-ikan hias. Pro

ihasilkan berupa ikan segar, ikan an asin dan ikan hias.

Sedangkan apabila dilihat dari angunan sangat sederhana dengan at a ruangnya (denah) yang t erdiri apur yang biasanya digabungkan iluar bangunan unt uk fungsi bersama.

Gambar 2.4 Sumber: w w w .me

gar t idak hanyut t erbaw a arus sun it ambat kan dengan t ali pada t o anjangnya disesuaikan dengan kon

ilayah bant aran ini. Dari penggal elum abad 18 at au sekit ar lebih d

adalah pada apat jajaran rapung at au a umumnya al, gudang, aran sungai dit emui di makan dan mayorit as an dengan ain: menjala, an (jebakan ramba, sert a roduk yang an salai/asap,

ari kondisi fisiknya, rumah lant ing gan bent uk empat persegi panjang iri at as bilik ruang keluarga, ruan t anpa sekat . Sedangkan km/w c rsama.

4 Kondisi Rumah Lant ing melayuonline.com, diakses 2011

arus sungai, rumah lant ing sudah t erl a t onggak at au pohon di t epi

ondisi pasang surut .

Akt ivit as dermaga

Gambar 2.3 Akt ivit as Ru

pengina

Sumber: Penuli

21 galian sejarah, dari dua abad

ing merupakan ang begit u pula ruang t idur, dan c dit empat kan

erlebih dahulu i sungai yang

Akt ivit as memancing

Rumah Lant ing

Akt ivit as inapan & w arung

(15)

Tab Seg Po Tia Lan Din At a rumah Gam Sum Loka Ko adalah mengen pada t ab Tabel 2.13 Konstruksi Bangunan Lanting

egmen Konstruk

ondasi Terbuat

yang m panjang dijejerka dibangun pondasi bidang banguna iang/kolom/t ongkat Terbuat empat s cm x 10 menerus

ant ai Terbuat

400 cm. dibuat t e menjadi Papan la

Dinding Terbuat

dengan Cara pen pemasan menut up

t ap Berbent

susunan Unt uk pe Sumber: Yunus, Ahmad. Arsit ekt ur

Pemandangan kehidupan masy rumah lant ingnya merupakan daya t

ambar 2.5 Model Rumah Lant ing mber: w w w .pont ianakonline.com

okasi: Museum Negeri Pont ianak

Konst ruksi yang digunakan pad ah konst ruksi kayu. Informasi enai konst ruksi bangunan lant ing a t abel berikut .

nting ruksi

uat dari kayu kuat sepert i galam, merant i masih gelondong dengan diamet er

g maksimal 8m. Kayu gelondong t erse kan membent uk rakit raksasa unt uk gun rumah-rumah. Sebelumnya pada

si rakit dit empat kan gelegar ulin berup g dat ar (sunduk) yang akan menyoko

nan di at asnya.

uat dari kayu bengkirai dengan bent uk pe t sama sisi (bujur sangkar). Ukuran t iang 10 cm x 400 cm. Tiang berdiri t egak rus ke pondasi dan menopang seluruh b uat dari sejumlah papan dalam ukuran ± . Susunan papan unt uk lant ai selain be t t ebalnya berpyan. Dengan konst ruksi di rapat , dan udara t idak masuk ke d ant ai ini menempel dipaku langsung di uat dari papan kayu (merant i, maban

n lebar ± 18-20 cm, panjang 400 cm d enyusunan dinding disebut bersusun s sangan papan dimana set iap papan ut upi bagian papan di baw ahnya.

nt uk pelana, dengan kerangka at ap ya an sirap, t erbuat dari kayu belian at au penut up at apnya; sirap at aupun seng.

r Tradisional Daerah Kalimant an Barat . Pendidikan dan Kebudayaan

masyarakat bant aran bersama dengan a t arik w isat a t ersendiri dari kot a Sin

22 ada umumnya rmasi lebih jauh g dapat dilihat

nt i at au bengkirai r 50-100cm dan rsebut kemudian t uk selanjut nya da bagian at as rupa balok-balok kong t iang dan

penampang segi ang rat a-rat a ± 10 ak pada gelegar beban rumah. ± 10 cm x 2 cm x berjajar-jajar juga si pyan ini, lant ai dalam ruangan. di at as gelegar.

ang, ment agor) dan t ebal 2 cm. un sirih, ialah cara n yang di at as

yang t erdiri dari au kayu mabang.

rat . Depart emen an: Jakart a 1986

Gambar

Tabel 2.1 Batas Wilayah KaKabupaten Sintang
Tabel 2.3 Luas Wilayah Topografi di Kabupaten Sintang
Tabel 2.6 Sarana dan Prasarana Perhubungan di Kabupaten Sintang
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sintang
+7

Referensi

Dokumen terkait

mendukung. Ada beberapa definisi mengenai penelitian kulaitatif ini. 3) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai “Prosedur yang menhasilkan data deskriptif berupa

Maksud dari uraian unsur-unsur hukum di atas adalah bahwa hukum itu berisikan peraturan dalam kehidupan bermasyarakat, hukum itu diadakan oleh badan yang berwenang yakni

Berdasarkan hasil penelitian, diper- oleh gambaran determinan kematian bayi dikota Payakumbuh yaitu Sebagian besar ibu melahirkan pada umur 20-35 tahun, Sebagian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan pengaruh Jenjang pendidikan terakhir, ukuran usaha, lama usaha berdiri, dan latar belakang pendidikan terhadap

Downloaded fr om http:/ / pak-anang.blogspot.com... Downloaded fr om http:/

Van de Voort, “Determination of Free Fatty Acids in Crude Palm Oil and Refined-Bleached-Deodorized Palm Olein Using Fourier Transform Infrared Spectro scopy,” Journal

Aktiva yang paling lancar yang sering digunakan dalam oprasi perusahaan adalahc. Kas( cash) meliputi koin, uang kertas, cek, wesel( money order) atau kiriman

dilakukan oleh pemerintah kota medan justru mendapat perlawanan dari pedagang kaki lima?. yang tetap mempertahankan tempat jualan mereka dengan berbagai cara