Editorial
Team
Ketua
Dewan
Penyunting
l.
Hardian
Susilo
Addy.
SP..
MP..
PhD., Fakultas Pertanian Universitas Jember,
Indonesia
Anggota l)ewan Penyunting
L
lr.
Hari
Purnomo.
MSi..
PhD.
DlC,
(Agroteknologi)
Fakultas Pertanian
Universitas
Jember
Indonesia, Indonesia
2.
Ir.
Giyarto
.
M.Sc, (Teknologi Hasil
Pertanian) Fakultas
Teknologi
Pertanian
Universitas Jember Indonesia
3.
Mustapit
S.P..
M.Si.,
(Sosial
Ekonomi Pertanian/Agdbisnis)
Fakultas Pertanian
Universitas Jember Indonesia
4.
Dr.
Dedi Wirawan.
STP..
MSi,
(Teknik
Pertanian) Fakultas
Teknologi
Pertanian
Universitas Jember Indonesia
Penyunting
Pelaksana
1.
Nanang
Tri
Haryadi.
S.P."
M.Sc.,
Fakultas Pertanian Universitas Jember, Indonesia
2.
Julian
Adam
Ridjal.
S.P..
M.P.,
Fakultas Pertanian Universitas Jember Indonesia
Administrasi
dan
Manajemen
Vol
1o
No
1
(2013)
AGUSTUS
2013
Table of
Contents
Agustus
2013
KEMAMPUAN
DOSIS PUPUK
ZA DAN WAKTU
PEWTWILAN
TUNAS
LATERAL
TERHADAP
HASIL DAN KUALITAS CABAI
BESAR
Imam
Taufik, Sigit
Soeparjono,
Arie Mudjiharjati
PERAN
ASOSIASI
Synechococcus sp.
TERHADAP
PROTEIN
DAN
PRODUKSI
BIJI
TANAMAN KEDELAI
PADA BERBAGAI
DOSIS
BOKASHI
Abadi
Darma Setia, Raden Soedradjad,
Anang
Syamsunihar
PENGENDALIAN
HAMA
PADA
TANAMAN
KUBIS DENGAN
SISTEM
TANAM
TUMPANGSARI
Seto Pandu
Kristanto, Sutjipto
,, Soekarto
,KARAKTERISASI
BAKTERI
PENYEBAB
PENYAKIT
HAWAR
DAUN
EDAMAME DI
JEMBER
Rachmi
Masnilah,
Abd Latif
Abadi, Tutung Hadi Astono,
Luqman Qurata
(246K8)
l-3
(407K8)
4-6
0
68K8)
7-9
(2l3KB)
10-14
(180K8)
l5
SuhartiningsihDti
Nurcahyantr elal.
lsolasi dan Seleksi Pseudomonad Fluorescens.ISOLASI DAN SELEKSI
PSEUDOMONAD FLUORESCENS PADA RISOSFER
PENYAMBUNGAII
TOMAT
Isolation
and
Selectionfor
Fluorescenl
Pseudomonads
from
Rhizosphere
of
Graftedlomato
uhartiningsih Dwi NurcahyantN
l,Triwidodo Arwiyanto2,
Didik
Indradewa2, Jaka Widada2
rFakultas Pertanian Universitas Jember, Jln.
Kalimantan
37 Kampus Tegal Boto, JemberzFakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
:@
ABSTRACT
Fluorescen pdeudomonad had been isolated tiom t}E
rhmdse
of graltiry ttrnato wi$ resi$en rootstock (H 79% ard EG 203 liorn Asian VegetableResearch Development Center) Tomato varieties Permata and Fornrs were used
c
scion in gmftilg. Fluorescen pseudomonad wre isolated on King'S B medium ard used drosphate bufier 0, I M + 0, I % pepton. Abotn 230 isolates of Pllnoresceru*tre
isolabd frorn tornato ftizsptrere at | 4 HST and aboL[ 454 isolates at 28 FIST. All isolates uaretesd
fbr 0reir capabilityo
s4pess the gowth Ralswia sloaceanon in vitro. AII rsolales irfiibibd the growthof R solanrcearua witlr an inhibitian zane of I mm to 7 mm
a
more. The mechanisn growfi of inhibitionvm
bateri:satic. Abou Ten Mates of Pltnrcscens t*hich had large irfiibitim zmq werc not inhibit
ah
odrr ard irfi rft;itiotryirs
Rnlorcmnon
dr
o
nr:triert competitian. Keywords : tlomato; grafting Fhnrescens psedornorndABSTRAK
heudomornd fluorescens diisolasi dari
risftr
bmd hail penyanhngil dengrr baang bavah hhan yaitu torna H79ti
dan ermg EG /J3M
Asi@, vgetebles Research[ktelopunt
Center (Taiuan) Sebagai baong ate digunakan variem P€rmatr dan Fortuta lsolasi dilakukan pada medn King's B&rn menggtrnkan bullbr ptrcpat Q I fr,l + pspon Q I %. Sejurnlah 230 isolal P Jhxxescens &rhasil diisolasi dari risosfer pada 14 HST&n 454 isolat peda
28 HST. SemLra isola diuji kemampunnya dalam menghambat perturnbuhan Frrlstonia solaruceanm scr;ua in vilo. SemLra isolat P/rorescens mampu merryllwntrd R wlanoceanon dengan zona tnmbatar an6a I mm sarnpai dengan lebih dari 7 mm. Semta isolat mempnyai mekanivne penglumbahn bakteri<rgatik. S€banyak sepuluh isola P Jlwrcvens yarg memprnyai daya tnmbd besar, tidak saling mengharnbat satu
deflpl
yang lain dan penglrambaen tahadap Rmlanaurun
yarryterjadi karern adalya kornpetrsi nr-nris.Kete kunci: Tomat; Penyambungan, Pseudomonad fluorescens
How to citate: Nurcahyanti SD, T Aruryanto, D lndradewa J Wirlrrr.
2g;3
lsolasi dan seleksi pedomonad tlmrescem pada nsosler penyambungn tomat. krlrala llntiah Penanian l( I ): Ii
I 8PENDAHULUAN
Penyambungan
tanaman merupakan
salah
satu
cara
untukmemperbaiki tarnman dari pengaruh kondisi yang kurang menguntungkan
termasuk
untuk
mendapatkan ketahanan terhadap penyakit (Surnenr,2006). Penyambungan tanaman tomat dengan batang bawah
(nnstcrk)
tennrg digunakan untuk mergatasi kondisi tanatr
yang
sangd lernbabkarena erung dapat hidup pada tarah dengan kadar air yang tinggi. Selain itu juga nntuk mengatasi penyakit soil bome seperti penyakit layu bakteri
yang disebabkan oleh Ralstonia solorucearurn.
Demkian juga
batangbawah tomat
dapa
digunakan terutarna untuk mengatasi penyakitsol
bome.
AYRDC (Asian
Vegetable Research Development Center) merekomendasikan TomatH
794,6 dmtbnr:g
EG 203 wrtuk rnengahsi penyakit terbawa tanah sepefi penyakit layu bakteri olehR
solanrcearwn,layu
Fusariumohh
Fusariun
oisprwn
fsp. $roprcici,
slnuthembligftt
oleh Sclerctiumrclfsii,
dn
nematoda bengkak akarnreloidognr
@lrcketal.,2N3).
Pertautan antara batang atas dan batang bawah pada penyamhngan
te{adi
karena pada daeratr potongan dari masing-masing tanaman akantumbuh
sel yang benifat
meristematisyang
selanjunrya akan terjadipertautan
di
antara kedu.a batang tersebut Mekanisrne hubrurgan antara batang bawah dan batang adalah saling timbalbalk
meskipun mekanismeini
secarapa*i
belurn diketahui dan diduga
hubungandalam
halpenyerapan dan penggunaan nutrisi, nanslokasi
nurisi
dan air serta aherasizattumbuh endogen
(Sunenl
2006).Rizosfer merupakan
derah yang
sangataldit
tempat terjadinyasejumlah rcaksi
kimia
dan proses biologi. Komposisi danjumlah
dari eksr-da akar akan mempenganrhi keberadaan mftmorganisme di rizosferdan mikroorganisrne tersehrt akan mempengaruhi tanaman @arbas et a/.
1999; dan Pinton et
al,2W7\.
Hasil penelitian Clrcn et
al.
(2011), ekudat akar terung mengandung asam sinamat danvanilin
yang mempenganrhi pertumbuhan miseliumjamrx
Venicilliwndohliae
ptyerrr-
penyakitlayu
dan perkembanganpenyakit
layu
di
lapangan. Padakonrntrasi
I
dan
4
mmoVl
akanmenghambat pertumbuhan
terung
namm
memacu penyakit
layuverticilium karena pada konsentrasi tinggi keduanya benifat racun tedradap terung sehingga dapat meningkatkar resiko infeksi patogen.
Menurut Hasil penelitian Lutembeg et al.
(199'l
Eksudat akar tomatmengandug gula dan asam organik yang
bervariasiseiring
tahappertumbuhan tanaman
tomat
Eksudat akar tomat mengandrmg glukosa,fruktosa,
dan
maltosa
pada
semua stadia pertumbuhan
namunperbadingannya dipengaruhi oleh stadia pedcrnbangannya
Mftroorganisnre
rizosfer
dapat berpenganrh mengunhrngkan danmerugikan terhadap tanaman. Penganrh menguntungkan seperti fiksasi
ninog"q mkorisq
pengendalian hayati patogor tanamaq memproduksi senyawa pemacu perturnbuhan, dan dapat merugikan seperti penyakit, bakteri perusak akar, dan immobilizaionnutisi
tanaman(Mening
1992).Bakteri
antagonisyang
dapat digunakan sebagai agenhayati
unnrk mengendalikanbalceri layu
pada tomat antaralain
P
aentginosa, P fuorcscens,Burkhl&ra
glurnae, Bacillus ryp., B.plynixa
B.
subtilis,Sfie ptorynes mtnobi I is, daut Act inomlretes (Saddler, 2005).
Isolasi bakteri antagonis
ini
dilakukan@a
tanatt risosfertoma
hasil penyambr.ngan dengantujuan
utuk
mendapatkarbakteri
antagonissebagai agen hayati potensial yang sudah berasosiasi dengan perakaran
tomat Tujuan ke&pan
adalahunnrk
memadukan cara pengendalianl6
Suhartiningsih Dtt,i Nurcohtanri el a/.. lsolasi dan Seleksi Pseudomonad Fluorescensi
i
l
penyakit layu bakteri
R
solanacearum dengan metode penyambunganbahng bawah tatun dan aplikasi bakteri antagonis.
BAHAN DAN METODE
Isolasi
bakeri
Ralstonia
solsnoceorunl
Pengambilan sarnpeldilakukan
di
lahan pertanaman terung yang endemik penyakit layu bakteri.Pemilihan
inang terung
ini
didasarkanpada
kemampuanisolat R
solanacearwn
yang
menginfeksitenmg lebih kuat
dari@a
yangmenginfeksi tomat. Thnaman
yang
menunjukkan gejalalalu
dicahrtbeserta akamya kemudian dimasukkan dalam kantong
plasik.
Akarsampel tanaman mkit dipotong kemudian dicuci dengan air mengalir dan
kemudian bagian epidermisnya dibuang. Potongan tersebut dipotong lagi dengan ukuran 0,5 cm dan dimasukkan alkohol 70 o/o selama satu menit kemudian dimasukkan air steril selama satu
menil
Selanjutrya potongan-potongm akar dimasukkan ke dalam 5 ml air sterilrlama
beberapa menitagar
massabakteri keluar dari
.iaringan tanaman. Suspensi bakteridigoreskan pada
medium
YPGA
dalam
cawanPetri
secara aseptiskemudian diinkubasikan pada suhu ru,ang selama 48 jam. Koloni bakbri
yang tumbuh dengan ciri wama putih kenrtr, fluidal, cembung, tepi koloni
tidak rata dan tidak bmbus cahaya dipindahkan ke agar miring
YPGA.
Selanjutnya diinkubasi selama
48
jam
padasuhu nmng
kemudiandisimpan dengan mernberian parafin sehgai
*ok
kuftur dan sebagai kultur ke{a disimpar dahm kulkas.Peniryn Bibil
Tananan yang digunakan dalam penelitian ini adalahtomat H 7996 d^n terung EG 203 dari AVRDC sebagai batang dan tomat
Permata dan Fortuna sebagai batang atas. Tenmg EG 203 disemai 3 hari
lebih awal
daripadatomat
H
796,
Permatadan
Fortrma- Mediapembibitan
ymg
digunakan adalah campuran tanah:
pasir:
komposdenganperbandingan
l:
l:
l.
Penyamhtngan
Tomot
Perlakrnn dalam penelitian
ini
adalahpenyamhrgan yaitu I ) H
=
H 7996:. 2l E = EC 203; 3) P:
permat4 4) F= Fortunq 5)
HP:
H 7996 + Permatil 6) IIF + = H 7996 + Fortunq 7) EP=
EG
203+
Pernata dan8)
EF=
EG 203+
Fortura. Penyambugandilakukan setehh bnaman memptmyai
2-3
daun dan diameter batangsekitar
l.6l,E
mm
dengan umur28
hari. Cara penyarnbungan sebagaiberikut (Black et
al,200.3\:
l)
Batang bawah dipotongdi
atas kotiledondengan kemiringan
3f;
2) Batang atas dipotong di atas kotiledon dengankemiringan 3(P; 3) Karct pentil dipotong 1,5 cm dengan salah satu ujung
dipotong
miring;4) Ujung
batang bawah yang dipotong dimasukkandalam karet pentil dan
selariuhya
ujung batang atas dimasuLkan dariujung karet pentil yang lain:
5)
Hasil penyambungan disungkup denganplasik dan
selarjutrya dimasukkan dalamscteenlnlce
dengan tetapmenjaga kelembabanr >85olo dengan suhu antara
ZATC,6)
Lima
hari setelah disrmgkuphasil
sambungan sudahjadi
dan
dikeluarkan darisungkup
d-
btup
berada dalam scrcenhnse. Sembilanhari
setelahpenyambrmgm dam dipupuk dengan lanrtan urea
03
-
0,4 o/o.Tunnut
dipelitnra selama
7
sampai sembilanhari
dalamsoeenlptse.
Srumrmproses tersbut akm memerlukan waktu 30 sampai 33 hani.
Pstounwr
Torrut
Blif:lit tomat hasil penyambunhan ditanam padapolibag de4an rredia tanam campuran tanah dan prpuk kandang dosis 20 ton/ha dan ditarnbah
pupk NPK
dengan dosis 450 kg/ha Polibag ukuran diameter 15 crn diisi dengan campuran media hnam sebanyak 700 gram.Penanaman dibua tiga ulangan dengan tiap perlakuan t€rdiri 6 tanaman.
Thnaman dipelilxara sampai unur
28 hari
setelalr tanam. Pemeliharaandilakukan dengan melakukan penyirarnan dan pengerdalian OPT.
Isolasi
kandononad
fluoracens
Pengambilansampel
tanahrisosfer dilakukan dua kali yaitu pada saat tananan berurnur 14 HST dan 28 FIST. Sampel Unah risosfer diambil dergan cara mancabnt hnaman dan mengibaskan tanah yang melekat sehingga tinggal tanah yang menempel
pada peraka'an yang diambil sebagai sampel. Tanah rizosfer sebanyak
I
g di oven sampai beratrya konstan danI
g disrspernikan dalam 9 ml bufferphospat 0,1
M +
0,lo/o pepton dan digojog selama 30 menit, kemudiandidiamkan selanra
l0
menit.
Selanjurrya suspersihnatr dibuat
seripengenceran
dengan buffer
yang sama
Sebanyak
100
pl
hasilpengerrcrm
td
Aan tO3 ditumbuhkan pada media King'sB kerndian
diinkubasikar pada s.rhu ruang selama
48 jam.
Koloni
balcri
P.fluorescers dengan
ciri
berpendar dibawah sinarW
diambil dengantrsuk gigi dan dilakukan pemumian dengan cara dinrasukkan dalam 5 ml
air st€ril dan dibuat suspensi. Sebanyak 100
pl
diambil dan ditumbuhkanpada media
King'B
dengan menggunakan
L
glarc
selanjutryadiinkubasikan selama 48
jam
pada suhu ruang.Koloni
trmggal yangberpendar diambil denganjarum ose dan digoreskan pada media King's B
miring
selanjutrya diinkubasikan selama 48jam
pada suhu ruang dandisimpan sebagai biakan mumi.
Penghitungan Populasi Bokteri
Antagonis
SebanyakI
gram tanahrisosfer dioven sampai beratrya konstan dan populmi bakteri per gram
berat kering tanah dihitung dengan menggunakan rumus (Anonim,
lD2):
N:mx
beratbasahtanahBerat kering tanah
M:ax
UKeterangan; N = cfu
/g
beringtanahm:
cfu / g basah tanaha
:jumlah
koloniU = tingkat pengenceran
Seleki
Bakteri Antagonis SecaraIn Wru
Baktr,y'. P flwrcscensditumbuhkan pada media
King'B
secaratitik
dengan tusukgigi
sterilsebanyak
8
titik
per
cawanpetri.
Bacillus ditumbuhkan pada mediaYPGA.
Biakan diinkubasikan 48 jam pada suhu kamar, kemudian cawanperi
dibalik dan pada tutupnya dituangiI
ml
kloroform. Setelah dua jarncawan pehi
dibalk
kembali pada posisirmula-
Sebanyak 200pl
biakanR
solanaceoam umur 48 jam disuspemikan dalam 4 ml medium agar air0,6 o/o yang mencair
(45
oC) kernudian digojog hingga homogen dandituangkan ke dalam cawan Petri tersebut
di
atas. Biakan diinkubasikanlagi
selama2a
jan
te
suhu kanar. Zona hambatan yang terbentukdiukurjari-jari zona hambatan tersebut. Berdasarkan zona hambatan yang
terbentuk
sejumlah isolat yang ada dibuat score
dan
isolat
yangmempunyai zona hambatan yang besar
diuji
kembali dengan cara yangDaeki
Mekanknc
Penghombatan
Media
agar pada
zona hambatan diambil dengan nrenggunakan skapel dan dimasukkan dalarn Q57o
pepton kemudian diinkubasikan selarna
5
hari
dan
diamati kekeruhaurya rurhrk melihat mekanisrne penghambatan yang terjadi. Jikaair
pepton tampakjemih
menunjukkan bahwaP
fluorcscens mwnpumembunuh
R
solanaceerum (bersifat bakterisidal) danjika
air
peptonkenrh
menunjukkan bahwabakteri
tersebut hanyamampu
menekanpertumbuhan
R
solanacearwn
(benifat
bakteristatik).
Pengujian mekanisrneyang lain untuk
mengetahui apakah penghambatan terjadikarena kompetisi nutrisi atau karena P fluorescens menghasilkan senyawa penghambat yang
dapt
menekanR
solarwcearum dilakukan dengan caramenguji antagonisrne dengan menggunakan media King's B,
YPGA
NA
dan CPG. Metode yang
digunakan sama&ngan
pengujianseleki
antagonisme secara
/r
vr'lnr.Uji
Konpdibilitas
antar P Jluorucensferpihll Uji
kompatibilitas inidilala*an
untuk mendapatkan isolar-isolat bakteri antagonis yang tidak saling menghambat yang nantinya dapal digunakan sebagai agen hayatisecara bersama-sama Berdasa*an
hmil
seleksi P/rcrcscens
secara invito
selanjunryadipilh l0
isolat brbaik dengm zona hambatan yang besardan konsisten.
Uji
kompatibilitasdilala*an
antarl0
isolat Pseudomonadfluorescens. Metode
yang digrnakan
sama dengan pengujianseleki
antagonisme secara in vl'lto.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Risosfer merupakan daerah
yarg
kayanufisi
untuk mikroorganisme tanah termasr.rk bakteri antagonis sepertiP
Jlrcrcrcens.Akar
tanarnanmelepaskan beberapa
masun
senyawayang
merupakannutisi
bagimikroorganisme yang ada
di
daerah penkaran. Senyawa organft yangterdebksi dalam eksudat akar menurut Pinton el al.,
(2N7)
adalahgul4
asam
amino,
asamolganih
asamlemak dan sErol, faktor
tumbutr,dan enzim
*rta
miscellatpozs.Kualitas
dall
kuantitrs komposisieksdat
akar dipengaruhi oleh faktorlinghngo
termasrkptl
tipe Anab shhs oksigeg
intensitas cahay4 suhu tanatr, keteisediaannutrisi, dan keberadaan mikroorganisme (Mukerji et a1.,2006).
Sejumlah
isolat bakteri dari kelompok
Pserdomonad fluorscensdengan ciri koloni berwama kuning kehijauan dan berpendar dibawah sinar
ultra
iolet
bertrasil diisolasidari
risosfertomat hasil
pelryanbungan17
Suhartininpsih Dn'i Nurcahyanti el a/.. lsolasi dan Seleksi Pseudomonad Fluorescens... I 2 3 4 5 6 7 8 9 IOt0329
t0028
t5127
t022E
10329
19032
il02E
t7?29
f02
11
2nE16
H18
P
lt
Ft6
EP
16EF
13HP
17HF
IO-hnnlah
ll'7(Gambar
la).
lwlat
bakteri tersebutmempmyai daya
hambat yangberbeda terhadap bakbn R. solantrcearum salah satu patogen soil-borne
yang
penting pada tanaman tomat.Hasil
isolasi menunjukkan bahwa populasi baherihik
PJltoescers
per gram tanah pada 14 hari setelahtanam
lebih
sedikit dibandingkan pada28 hari
setelah tanam.Hal
inididuga karena penganrh urnur bnaman berkaitan dengan pmses fisiologi
tanaman
dan
pertumbuhan akar.Hasil
isolasiantar perlakun
tidakmenturjukkan perbedaan yang nyata- Hasil penelitian Lutembery e/ a/.,
(199)
menunjukkan bahwaekudat
akar tomat mengandwg glukos4fruktosa,
dan
mahosa pada semua stadia
perturnbuhan namtmperbandingannya dipenganrhi oleh stadia perkemhangannya.
Sebanyak 230
i*la!
PJluorcrcens diisolasi pada 14 hari setelah tanam454 isolat dengan variasi daya penghambatan pertumbuhan terhadap
R
solanacearum dengan mekanisme penghambabn semua
bersifat bakteriostatik (TabelI
dan 2). Hasil isolasi sejumlah P fluorescers daliisrlsfer Mimosa sp yarg
dilakukanArwiyanto (1997)
menmjukkanmekanisme penghambatan bakteriostatik
dan
bakterisidal. Kelompokbakten
P.fluorescens
ini
mudah diisolmi
dan
ditumbuhkan
dilaboratorium, mudah diidentifikasi
dan
nutrisinya sangat
mudah(verntile).
Bakteri
ini
merupakansoil
inhibitan
khususnya padapermukaan akar tanaman,
juga
tumbuh danmengkoloni
akar ketikadiintoduksi
secara bualan (Campbell, 1989). Kemampuan menghambatR
solamcearutn oleh Pfluorcrcens seperti bmpak pada Gambar lb.Tabel
l.
Zona hambatan pertumbuhan R. solanacearum oleh Pseudomonadllg91es19ry
tralt
isolasi padal4
HSTFdd<m
Zqntwnbsr(m)
Jrmldr Fopulai
Naekrim0<X:4 4<X:7
>'l
ipla pergrantfldl
1.07x l0r1.06 xl0r 1.02 xl0n
1,07 xl0l
I,l2 xl0l
l23xl0a
1,05 xlOa
Tabel 3, Zona hambatan pertumbuhan R. solanacearum oleh P lluorescens pada beberapa media
No. Isolar
Tmlwlnw
(m)
Pfwwsx
Rsolwew
Kings Bta,oo t5.50 16.00 15.50 16.00 l52s 15,50 ts25 16,00 16,00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 l,00xlOa
Keterangan:
E:
Terung EG 203. H = Tornat H 'lgS'O,P= iemata,pllott"ni,
ep=Terung EG 203 + Pemata, EF
:
terung EG 203 + Fortuna, HP = tomat H7996 +Pennata dan HF = Tomat H 7996 + Fonuna
Ttbel2.Zona
hambatan pertumbuhan R. solanacearum oleh Pseudomonad!ryJ9:"_.E!ry!
rsolasi nada 28HSr
Selain sebagai
agen hayati bakleri
P
Jluorcscens
mampumenghasilkan
berbagai senyawa
penghambat pertumbuhan sepertiPherwine-l-carb<xylate, plnluteorin,
plcruzine-l-carboxarnicle,2.1-Diacetylphlorcglucinol,
Pyrclnitrin, Ppq,anine, Hidogen q,anidn,
dal.rWcosirwrnide.
Bakteri
tersebutjuga
mengeluarkan senyawa pemacuperturnbtrhan sebagai Plant Grcwth Prcmoting Mimbacteria. Mekanisme
PGPR
tersebut adalahihrt
dalam fiksasi
nihogen, pelarutan posfatmempoduksi fitotDrrnon
seperti auksindan sitokinin dan
gas yang menstimulasi perhnnbuhan seperti etilendN
2,3
butanediol (Haas danDefaeo.2005).
Berdasarkan
hasil pengujian
kompatibilitasantar
l0
isolat
PJluorcscens seperti yang tercanturn pada tabel
4,
menunjukkan bahwasemua isolat tidak saling menghamht satu dengan yang lain. Hal tersebut
dapat
dilihat
dengantidak
terbentuknyazona
hambatanpada
ujiantagonisrne dengan media
King's
B.
Bedasalkanhal
tersebut dalamaplikasi
l0
isolatP
Jluorercens sebagai agen hayati dapat dilakukandengan cara nrencampur isolat tersebut karena semua kompatibel satu dengan yang lainnya
ra!g!1.
!e1guj3T!:9'"p,1!lblllutj!q
t0
isotat P. ltuorescensPfrcnsmsxPfwcus
Ketermgm : (-) menunjukkm bahwa mtila isolat tidak saling menghambat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. lD2. El+sperbrcnal MetMes of9til Itlsuobidogt Tdryo: Shorltcerdo.
erwyanto
f
197. Pengardalian hayai penyakit lryu bakeri Ernbakau:l.
lsolasi bakteri antagonis. Jrazal Perlirdwgot Tatwnan Indocsia 3\1): 54.{[ pqdmUmn gaksiodatrl. Bakerixatik Balcerioganl Bdocioctatft Bdcqictml BdGio*dft Bal-rsiocolt Bakgiosa* Perldcrm E H P F EP EF HPHf
Jmldr 24n
226 Zsphanbor(rm)05x:4
4<xt7
t:r
28
2lt7
32Junldr Populai
lvft*aim
ida
pergmtaalr
pendwnbatan56
2,17xl0'
Balrtqioetdl54
2,07x105
Baktsi]darl57
/Ulxlo5
Bdcsioaal<60
Lllxlot
Bakuiostl<58
ZlTxl0t
Bakui<xm}55
2,o7x105
Baksiostdft58
220x105
Baksiostl(t6
?.!9rlQ'
s@eqa!
454 >7 29 l9 23 26-24
187 27 34 28 No islatl
-2 3 4 5 6 7 8 9 l0 l0
L
4trercmngan-: e = GrunG EC
20f
H:
romat H zsqo, p = Pmata, F:
Fortma, EP:
Terung EG 203 + Pemata, EF
:
terung EG 203 + Fortma, HP = tomat H7996 +Pennata dan HF = Tomal H 7996 + Fonma
Prudomonad
fluorescem menrpakanagen
pengendalian hayatipenting
di
risosfer selama keduanya secara luas dan aktifitamya tinggi dalam memproduki siderofor (Sigee,193).
Bedasarkan hasil pengujian antagonismeP
flrcrcscens terpilih erhadap
R
soloucearwn
pad,abeberapa media menunjukkan balrwa bakteri tersebut hanya mampu menghambat pada media King's
B,
sedangkan pada mediaYPGA NA
dan CPG tidak mennrjukkan danya zona
hamb&n
Tabel 3 ).P. flrcrescens mampr
menghasilkansiderofor
yaitu
senyawapeng\helat unsur besi. Pada media King's
B
yang kandurgan rmsur Ferendah,
P fltorcrcens manpu
mengklrelat rursur Fe tersebutrhingga
menjadi tidak tercedia
mtuk
bakteri R. solanrcearum. Dangan demkianterjadi kompetisi
nufisi
dan menyebabkan penghambatan perturnbuhanR
solcmaceanon yarg dihnjuklen dengan adanya zona hrnbatan.
[image:6.595.325.560.299.407.2] [image:6.595.323.561.515.643.2]l8
Sulnrtiningsih Dtvi Nurcahvonti el al.. lsolasi dan Seleksi Pseudomonad Fluorescensf
!
Bais HP TL Weir LG Perry, S Gilroy, LM Vvarrco. 2006.
Tlt
role of root exudates in rhizosphere interrtiom with plants and other organisms. Annu Ret. PlantBiol.57
23!46.
Blrck LL, DL
Wq
JF WangT
Kalb, D Abbas. JHClrn.
2003. Lrtennliornl Coopemon Guide. GmftingTomams for Prodwtron in frc Hot-Wet S€ason AVRDC,Campbell
k
1989. Biologcal Connol of Mbtobiol Plant Patlogens. Cambndge. Camhidge University Press.Ctren S, B Zlou, S Lir\ X L, X Ye. 201 |. Accunulaoon ofcinrnmic acil ard vanillin
in eggplant root exrdates ard
tlr
relatiorship with continmts cropping ctarrcle. African Jomnl of Biotechnlogt
l(l4):
2659-2ffi5.t laas D, G Defago 2005. Biological Control of Soil-Bonr PalngBtts by Fltorcscent
pseudonwds.
N*re
Review Microbiolory 3: 307-3 19.Luglenberg BJ, LV Kravchenkq M Simurs. 1999. Tqnalo seed
ad
rut
exudatesugars: comp6itior! utilization by heudomoras biocmuol su'airs ard role in
rhizosplrere colonization. Em,immne rtal Micmbiolog,
l(\:.
439446.Muke{i KG,
C
Manocharrhary ardJ
Singh. 2Cfl6. Mioobial Acti'iD'in nE
Minsplse.
Heidelberg Verlag Berlin.Pinton R, Z Vamrnrni, P Namipieri. 2007 . Tle
Minsfn
Biehenristtl'odAgoic
Subtancesattlc Scil Plorl lrteErce. Secqd editim. NewYcrk:CRC. SaddlerGS. 2005. Marugenent of
Bocte*l
Wh Disease. hge: 12l-132.,t
All€n C.P Prior, AC Hayward (eds). Bacterial Wih Dsease
ul
TE
Ralstmnsoloueotn
SpciaComplex Mirnesota: APS Press.Sigee DC.
l93.BrcErid
PIan Palnlogt, Cellod
Mdecalo Aspcs.Cant@e'.
Cambndge University Prcss
Stuneru. A . 2ff6. Hortihlnra Aryek &difuya. Iakarta: Universilas lrdonesia Ress
a