UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS KUE SERABI
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
ARBIAH
082101097
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun
Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Bisnis kue serabi” ini dengan baik, guna
melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program
Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian bahasa,
kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati dan dengan
tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat membangun dari
para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Dengan setulus hati, Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada kedua
orangtua penulis Aminullah Harahap (Alm) dan Dahniar Nasution yang tidak
henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan dan doanya
kepada penulis. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah menjadi orang tua
terhebat sedunia. Mungkin Tugas Akhir ini belum ada artinya dibandingkan dengan
pengorbanan yang Ayahanda dan Ibunda berikan kepada penulis selama ini, penulis
berharap Tugas Akhir ini menjadi awal dari kesuksesan di masa yang akan datang.
Penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr H.Nakman
dukungan mereka semua, penulis pasti tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan tepat waktu.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik
moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan
ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola Jurusan Diploma
III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis
selama menjalankan pendidikan di FE USU.
5. Kepada semua teman – teman penulis D3 Keuangan Stambuk 2008 Khususnya
Group B terima kasih atas semua motivasi dan dorongannya.
6. Teman-temanseperjuangan ibnu,siro.tya,indah,surya,aul,citra,elien.rahmad,uki
terima kasih atas dukungan dan doa-doanya serta semangat dan perhatian yang
telah diberikan.
7. Kepada teman – teman Magang khususnya Kelompok 11 Nobe, Wita, Mirza,
Mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang
diberikan kepada penulis. Akhirnya dari hasil penulisan dalam bentuk tugas akhir ini
penulis berharap dapat bermanfaat bagi kita semua, semoga kita selalu dijalan yang
di ridhoi oleh Allah SWT, Amin.
Medan, Juni 2011
Penulis,
DAFTAR ISI
2.7.3. Laporan Keuangan ... 32
2.7.4.Rencana Arus Kas... 33
2.8.Analisis Resiko Usaha………...35
2.8.1.ResikoUsaha………35
2.8.2.Antisipasi Resiko Usaha………..35
BAB III PENUTUP 3.1.KESIMPULAN………..37
3.2.SARAN………...37
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 Proyeksi Penjualan Perhari ... 14
Tabeh2 Penjualan Perbulan ... 14
Tabel 3 Proyeksi Penjualan Perbulan ... 14
Tabel 4 Keunggulan dan Kelamahan Pesaing ... 20
Tabel 5 Bahan Baku ... 21
Tabel 6 Sumber Peralatan ... 23
Tabel 7 Bahan Pembantul ... 24
Tabel 8 Sarana Penunjang ... 24
Tabel 9 Analisis Kebutuhan Kompensi ... 26
Tabel 10 Sumber Pendanaan ... 29
Tabel 11 Biaya Investasi Awal……… 29
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi ... 8
Gambar 2 Kue Serabi ... 10
Gambar 3 Logo Serba-Serabi ... 19
Gambar 4 Saluran Pemasaran ... 21
Gambar 5 Proses Produki ………... 23
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan ringan atau cemilan merupakan makanan yang dimaksudkan untuk
menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu. Salah satu makanan ringan
yang banyak digemari masyarakat adalah kue serabi. Kue serabi merupakan adonan
tepung dan telor ,gula,santan,yang diolah kemudian dijadikan dengan kue serabi
terus dimasak kurang lebih satu jam . Karena pengolahannya yang sederhana dan
tidak memakan waktu lama, maka saya tertarik membuka usaha ini. Bisnis makanan
ringan kue serabi ini cukup diminati oleh para pemburu bisnis rumahan.
Faktanya dapat kita lihat disepanjang jalan besar di kota Medan, banyak
outlet yang menjual makanan ringan dengan berbagai rasa dan bahan dasar.
Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan
makanan ringan (kegemaran ngemil) dan keinginan masyarakat untuk menikmati
rasa-rasa yang berbeda yang ditawarkan oleh produsen pada makanan dengan
penampilan yang menarik serta harga yang terjangkau, maka satu keputusan yang
tepat untuk meramaikan dunia industri makanan ringan.
Usaha makanan ringan kue serabi ini direncanakan akan dijalankan pada awal
tahun 2012, yang beralamat di Jalan Melati Raya No. 26.Tj Sari Medan. Dengan
produksi rumahan yang dikelola oleh saya, usaha ini akan berkembang dan
berkembang di kawasan ini karena tempatnya strategis dan berada di daerah
Saya membuka bisnis ini karena kue serabi merupakan makanan yang
digemari oleh semua kalangan dan juga sangat terjangkau harganya. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya pedagang makanan ringan dan hampir selalu ada disetiap
tempat keramaian. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner
makanan ringan sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya.
Dengan harga yang terjangkau, bisnis makanan ringan/cemilan ini mampu
memberikan persentase konsumen yang cukup tinggi di setiap bulannya. Tentunya
dengan terus mempertahankan cita rasa dan kualitas kue serabi. Konsumen akan
terus meningkatkan permintaan apabila tingkat penawaran dari kue serabi ini
meningkat pula. Hal ini dapat kita lihat dari usaha penawaran produsen dalam
memasarkan produk kepada konsumen sehingga konsumen tertarik untuk
mengkonsumsi kue serabi ini.
Adapun modal dari usaha ini berasal dari modal sendiri . Modal awal dari usaha ini
ialah Rp.10.000.000 yang terdiri dari modal sendiri.
Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari
perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Saya akan memulai
bisnis makanan ringan ini dengan proyeksi yang menguntungkan untuk kedepannya.
Bisnis makanan ringan kini sedang menjamur dan memiliki prospek yang bagus
untuk dijalani. Oleh karena melihat kebutuhan pasar akan makanan yang dapat di
konsumsi oleh semua kalangan dengan rasa yang enak, murah dan harga yang
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka peneliti merumuskan
permasalahan dalam peneliti adalah :
“Bagaimana menjadi wirausaha yang sukses dengan bisnis kue serabi”.
1.2 Tujuan Usaha
Tujuan utama dari usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang
untuk mendapatkan keuntungan. Setiap usaha yang dijalankan pasti
membutuhkan modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri
dan tujuan akhirnya adalah untuk dapat mengembalikan modal yang sudah
dikeluarkan dan diharapkan juga dapat memberikan penghasilan dan keuntungan
yang terus meningkat.
Selain tujuan diatas, ada tujuan lain mengapa bisnis makanan ringan ini
dijalankan, antara lain:
1. Mensosialisasikan hidup sehat dengan makan makanan bergizi.
2. Menyajikan makanan ringan yang sehat.
3. Menjadi penyedia utama makanan ringan yang baik.
4. Dapat memperluas usaha dikemudian hari sehingga bisa menjadi usaha yang besar
dari sebelumnya.
5. Menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi semua orang.
6. Menarik minat menkonsumsi makanan ringan bagi orang yang kurang menyukai
makanan ringan yang mengandung MSG.
7. Dengan harga yang terjangkau konsumen akan sangat tertarik untuk
mengkonsumsinya.
9. Menciptakan lapangan pekerjaan di kemudian hari.
10. Menjadikan makanan ringan sebagai makanan yang dapat dikonsumsi oleh
semua kalangan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
1.3 Manfaat Usaha
1. Bagi Perusahaan
Sebagai pertimbangan untuk dapat lebih memperhatikan kualitas agar
permintaan konsumen terhadap kue serabi tersebut meningkat di masa yang akan
datang.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperdalam
pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai pedoman atau referensi bagi wirausaha lain yang tertarik untuk
mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama
pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis,
alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan
perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak
dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan
tersebut.
Serba Serabi terletak di Jl. Melati Raya No. 26 Tj. Sari, Medan dan akan
didirikan pada tanggal 1 Januari 2012. Serba Serabi merupakan usaha kecil menengah
yang bergerak dalam bidang makanan ringan berupa jajanan tradisional yang memiliki
menu khusus berupa kue serabi.
2.1.1 Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan Serba Serabi
2. Bidang Usaha Makanan ringan
3. Jenis Produk / Jasa Kue Serabi Aneka Rasa
4. Alamat Perusahaan Jl. Melati Raya No. 26 Tj.Sari Medan
5. Nomor Telepon 087891857630
6. Alamat E-mail Serba_Serabi@yahoo.co.id
2.1.2 Biodata Pemilik
1. Nama Arbiah
2. Jabatan Pemimpin
3. TTL Padang Sidempuan, 3 November 1989
4. Alamat Jl. Melati Raya No.26
5. Nomor Telepon 087891857630
6. NIM 082101097
7. Program Studi D3 Keuangan
2.1.3 Struktur Organisasi
Fungsi manajemen yang kedua adalah pengorganisasian. Struktur
organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Karena dengan stuktur
organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing anggotanya.
Selain itu struktur organisasi juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu
perusahaan.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya terdiri dari 5 orang
termasuk penulis yang terlibat dalam perencanaan ini. Namun jika usaha ini
berkembang dengan baik maka akan dilakukan penambahan karyawan. Berikut
Gambar 2.1: Struktur Organisasi
2.1.4 Deskripsi Pekerjaan a. Pimpinan
1) Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk
mendapatkan hasil operasi yang optimal.
2) Memimpin, mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan
langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan.
3) Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern
maupun ekstern.
4) Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik
mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu,
pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai diinginkan oleh
b. Bagian Administrasi dan Keuangan
1) Melakukan pengecekan harga pada produk yang telah diproduksi
dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi
yang laku terjual.
2) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.
3) Bertanggung jawab akan keamanan uang yang ada.
c. Bagian Pelayanan dan Pemasaran
1) Menjual berbagai jenis produk yang di tawarkan.
2) Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi :
pembuatan dan stok usaha distribusi, penetapan, dan pengendalian
harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan
pemasaran.
3) Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta
mengidentifikasikan kecendrungan dan peluang pasar.
4) Memahami keinginan konsumen / calon konsumen.
5) Menentukan pasar sasaran.
d. Bagian Produksi dan Perlengkapan
3) Melakukan proses produksi sesuai dengan prosedur standar yang
telah ditetapkan untuk menjaga cita rasa.
4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku, bahan
pendukung serta efisiensi penggunaan peralatan.
2.2 Analisis Pasar dan Pemasaran
Analisis pasar dan pemasaran mencakup deskripsi barang atau jasa yang
dihasilkan secara menyeluruh dan pasar yang dituju yang masing-masing analisis
memiliki peranan yang luas pada perencanaan bisnis ini. Pemasaran kue serabi
“Serba Serabi” dimulai dari lingkungan tempat kue serabi tersebut diproduksi
dimana tempat tersebut berfungsi juga sebagai tempat pemasaran.
2.2.1 Produk yang Dihasilkan
Pada dasarnya, Serba Serabi hanya memproduksi satu jenis kue, yaitu
kue serabi polos yang berbahan dasar tepung beras serta dicampur bahan-bahan
lainnya tanpa tambahan bahan pengawet. Namun yang membedakan Serba
Serabi dengan produk sejenis adalah sajian serabi yang diberikan beraneka ragam
Gambar 2.2: aneka serabi “Serba Serabi”
a. Konsep Dasar Produk
1) Inti produk: makanan ringan tradisional yang telah dimodifikasi
sesuai keinginan pasar yang mengenyangkan, enak dan dapat
dikonsumsi kapan dan dimana saja.
2) Wujud produk: kue serabi yang lembut dengan beraneka ragam
taburan dan rasa.
b. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang
meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Serba Serabi disajikan
dengan bentuk bulat, berwarna putih kecoklatan, empuk dan berukuran
kecil agar terlihat lebih menarik serta memberikan kesan lucu dan imut, hal
ini sesuai dengan posisinya sebagai camilan ringan.
c. Nilai/Manfaat Produk
Kue serabi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi
d. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh
konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Serba Serabi merupakan
Convenience Product yaitu item produk yang seringkali dibeli oleh
konsumen secara langsung dan hanya memerlukan sedikit usaha untuk
mendapatkannya. Misalnya, surat kabar, permen, kue-kue, rokok, dan lain
sebagainya. Kue serabi dapat juga masuk kedalam kelompok Shopping
goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan
kualitas, harga, dan rasa. Para konsumen membeli serabi untuk dikonsumsi
sebagai camilan ringan agar tidak terlalu kenyang ataupun dengan maksud
menunda lapar.
e. Keunggulan Produk
1) Serabi yang memiliki aneka rasa yang bercita rasa tinggi
2) Menggunakan bahan-bahan berkualitas dan bermutu.
3) Proses produksi yang mengutamakan kebersihan.
4) Harga yang terjangkau dan dijamin halal.
5) Kemasan unik dan menarik.
2.2.2 Gambaran Pasar
Jenis kue serabi yang yang ditawarkan oleh Serba Serabi masih minim
keberadaannya. Hal ini dikarenakan kue serabi “Serba Serabi” berbeda dari produk
kue serabi yang telah ada di pasaran sebelumnya. Yang mana serabi yang ada di
pasaran saat ini cenderung memberikan rasa yang monoton tanpa adanya inovasi.
Ditinjau berdasarkan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, daya
beli dan minat konsumen terhadap camilan ringan, saya optimis bahwa kue
serabi yang saya pasarkan akan laris dipasaran. Sifat manusia yang cenderung
tertarik dengan hal-hal baru dan unik juga mendukung prospek usaha yang
akan dijalankan. Apalagi kue serabi yang saya pasarkan memiliki kualitas baik
dan keunikan rasa yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa
harus kecewa.
2.2.3 Target atau Segmen Pasar
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat
yang sama yang membuat pasar itu berdiri. Dalam berbagai jenis usaha apapun
baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus
dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat
tinggi.Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi
pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh
perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju
yaitu penduduk Medan Tj sari/selayang pada khususnya dan kota Medan pada
menjadikan usaha ini akan mengalami kemunduran. Produk dari usaha ini
mengarah ke segala lapisan masyarakat karena dari segi harga cukup terjangkau
sehingga dapat di nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga
yang terjangkau masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat.
2.2.4 Trend Perkembangan Pasar
Seorang pemasar yang baik harus mampu melihat trend perkembangan
pasar. Biasanya trend perkembangan pasar dipengaruhi beberapa faktor yakni:
a. Kondisi Ekonomi Sebuah Daerah/Negara.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang membaik saat ini
memberikan dampak positif bagi usaha kecil menengah untuk tumbuh
berkembang. Hal ini dikarenakan, pertumbuhan ekonomi yang baik
menggambarkan tingkat pendapatan masyarakat yang semakin baik.
Dengan tingkat pendapatan yang baik, maka permintaan masyarakat untuk
mengonsumsi suatu produk diluar makanan pokok akan meningkat. Hal ini
berarti, peluang masyarakat yang membeli produk ini akan semakin besar.
b. Lingkungan Industri
Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama
lain. Tingkat persaingan kue serabi adalah persaingan lokal. Agar dapat
terus bersaing dan mengembangkan pasar, perusahaan harus terus
melakukan inovasi produk. Agar terjadi persaingan yang sehat antar setiap
industri, maka pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi seperti UU No.
5 Tahun 1999 (Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan
c. Selera dan Perubahan Perilaku Konsumen
Selera dan perubahan perilaku konsumen akan sangat mempengaruhi
tren perkembangan pasar. Dalam faktor ini perusahaan harus mampu
menciptakan pasar agar tertarik menggunakan produk yang dihasilkan.
Sedangkan perubahan perilaku terjadi disebabkan perubahan pendapatan,
faktor demografi dan pergeseran selera.
2.2.5 Proyeksi Penjualan
Tabel 2.1.Proyeksi Penjualan Paerhari
Dalam penjualan produknya, Serba Serabi berharap produk yang
dihasilkan akan laku dijual dipasaran dan menarik banyak peminat di seluruh
kalangan masyarakat. Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua
bahan dan peralatan yang telah tersedia, sesuai dengan rencana jumlah produk
akhir yang akan dihasilkan oleh bisnis kue serabi ini. Kapasitas produksi
dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari,
atau jam). Penjualan serabi ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 10% per
tahun. Estimasi omset kios/hari rata-rata menghabiskan 2 kg bahan yang
menghasilkan ± 100 buah serabi, dengan harga Rp 2.500 untuk sebuah serabi.
Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan
dalam jangka 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya, seperti
yang terlihat dalam tabel.
Tabel 2.3: Proyeksi Penjualan pertahun
Tahun Proyeksi Penjualan
2012 36122
Strategi pemasaran adalah sebuah rencana yang memungkinkan
perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencapai
tujuan pemasaran dan perusahaan.
Begitu ketatnya persaingan dalam bisnis makanan ini mengharuskan
serabi. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan
hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternatif ke depan.
a. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran
Pasar sasaran adalah kelompok orang yang dijadikan sasaran dari
semua usaha pemasaran perusahaan. Dalam penentuan pasar sasaran
perusahaan perlu mempertimbangkan pengaruh pasar sasaran terhadap
tingkat penjualan perusahaan, biaya dan laba. Dalam hal ini Serba Serabi
menyasar seluruh kalangan masyarakat
b. Merancang dan Menyusun Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar sasaran.
1) Produk (Product)
Strategi mengenai bagaimana sebuah produk dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan berupa kue
serabi yang berkualitas dengan kadar gizi yang tinggi. Kue serabi ini
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggugah selera konsumen.
Adapun jenis-jenis serabi yang dijual adalah:
•Serabi Original •Serabi Cokelat
•Serabi Keju
•Serabi Cokelat Keju •Serabi Pisang Cokelat
2) Harga (Price)
Strategi mengenai bagaimana sebuah produk lebih menarik
konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen
lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Penentuan harga menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai
yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk
melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan
distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga penentuan harga
bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan
yang akan kita ambil, melainkan sebuah nilai yang mencerminkan
proporsi nilai. Dalam menentukan harga kue serabi, saya
mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond
Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli
dan produsen.
2) Promosi (Promotion)
Strategi mengenai bagaimana sebuah produk dapat dikenal oleh
konsumen. Tentunya Serba Serabi mempromosikan produknya dengan
cara memasang spanduk di tempat-tempat strategis, menyebarkan
brosur, dan lewat dunia maya.
3) Penempatan (Placement)
Strategi mengenai bagaimana cara untuk mendistribusikan sebuah
produk untuk sampai ke tangan konsumen. Dalam hal ini Serba Serabi
mengikuti pameran ataupun bazaar dengan mendirikan gerai agar Serba
Serabi lebih dikenal oleh masyarakat.
4) Orang - Orang (People)
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun
tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik
sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik
mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan
bersahabat dan juga memilih karyawan yang berkompeten dibidangnya
masing-masing.
5) Proses (Process)
Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik
ataupun proses pelayanan terhadap konsumen agar tertarik untuk
membeli. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung
proses pembuatannya. Disini Serba Serabi berkomitmen untuk menjaga
kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang
efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
6) Tanda Fisik (Physical Evidence)
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
mengaplikasikan warna-warna kontras dan memiliki kekhasan
tersendiri, sehingga mencuri perhatian dan mudah diingat oleh
konsumen.
Gambar 2.3: Logo Serba Serabi
2.2.7 Analisis Pesaing
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun
keberhasilan pemasaran. Michael F Porter seorang pakar manajemen strategi
mengidentifikasi Lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru,
ancaman produk pengganti, kekuatan menawar pembeli, kekuatan
tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang
ada-merefleksiksn kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak
hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.
Dari pengamatan yang dilakukan, pesaing Serba Serabi bukan dari
produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat substitusi. Adapun
keunggulan dan kelemahan dari produk pesaing adalah sebagai berikut:
Pesaing Keunggulan Kelemahan
Variasi rasa yang kurang banyak
Roti
Kemasannya sangat
menarik Kurang higienis
Harga lebih murah Tampilan produk kurang menarik
Kue lemper Rasanya lebih enak Harganya mahal
2.2.8 Saluran Distribusi
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat
seperti tersedianya produk pada saat yang tepat bagi konsumen, dan juga akan
tersedianya produk di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.
Memasarkan barang secara efektif membutuhkan saluran pemasaran.
Dalam menjalankan bisnisnya, Serba Serabi menyalurkan kue serabi secara
langsung. Konsumen yang ingin mendapatkan produk Serba Serabi harus
mendatangi kios yang telah ada.
Gambar 2.4 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Serba
Serabi adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang
pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki
perantara, dikarenakan Serba Serabi “menjajakan” produknya dengan cara
mendirikan kios sehingga konsumen datang langsung untuk membeli.
Namun kedepannya, Serba Serabi akan melebarkan sayap bisnisnya
dengan membuka gerai-gerai kecil seperti di sekitar pasar tradisional, sekolah,
swalayan, mall, ataupun tempat-tempat keramaian yang dinilai strategis.
2.3 Analisis Produksi
2.3.1:Bahan Baku & Bahan Pembantu
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja Bahan baku yang digunakan adalah
(dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan)
2.3.1 Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan
tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang
dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau
diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.
Gambar 2.5: Proses Produksi
Berikut ini cara pembuatan kue serabi “Serba Serabi”:
1. Rebus santan dengan daun pandan, gula dan garam dengan api kecil,
3. Kocok telur, masukkan adonan tepung, aduk rata.
4. Tuangkan santan yang telah dingin secara bertahap. Aduk rata hingga
licin dan kalis. Diamkan sekitar 1 jam.
5. Panaskan wajan serabi hingga panas. Tuangkan 1 sendok sayur adonan.
6. Biarkan serabi setengah matang ditandai dengan permukaan yang
berlubang-lubang. Tutup wajan, masak hingga serabi matang.
7. Gunakan sudip kecil untuk mengangkat serabi.
8. Taburi dengan cokelat meises, keju, pisang atau abon.
2.3.2 Peralatan/Perlengkapan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan
peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini
tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan dalam produksi usaha ini.
14 Penjepit Kue 1 Rp 14.000 Rp 14.000
15 Parutan Keju 1 Rp 19.000 Rp 19.000
16 Saringan Santan 1 Rp 5.000 Rp 5.000
17 Sendok 6 Rp 5.000 Rp 30.000
18 Pisau 1 Rp 20.000 Rp 20.000
Total Rp 1.833.000
Tabel 2.7: Bahan Pembantu
Nama Bahan Pembantu Harga
1. Plastik klip 50000
2. Plastik kotak 100.000
3. Sendok 100.000
4. Gas 3 Kg (isi) 100.000
T O T A L 350.000
2.3.4 Sarana Penunjang
Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam
menjalankan suatu usaha. Pemasangan sarana penunjang meliputi listrik, air
telepon dan lain-lain. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha
ini (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan
Tabel 2.8:Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
Air Rp 100.000
2.4 Analisis Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan hal yang krusial bagi berhasilnya suatu
perusahaan. Pada aspek ini perusahaan harus mampu merencanakan kebutuhan
sumber daya manusia dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Karena
sehebat apa pun seseorang, seberapa banyak pun pengetahuan yang dimiliki, selalu
saja ada kesempatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri karena dunia
berubah dengan cepat, pengetahuan berkembang, teknologi cepat berubah. Jadi,
perusahaan harus terus mendorong sumber daya manusia nya untuk belajar dan
mengembangkan diri. Sumber daya manusia yang ada harus memiliki tanggung jawab
yang besar dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mau bekerja sama antara yang satu
dengan yang lainnya agar membantu pemilik usaha dalam mencapai harapan dan tujuan
yang ingin di capai.
Serba Serabi membutuhkan sumber daya manusia atau tenaga kerja langsung
untuk membantu dalam melaksanakan proses produksi dan pemasaran produk.
Sumber daya manusia yang dipekerjakan harus memiliki keterampilan dan
kemampuan yang berkualitas. Dengan tenaga kerja langsung yang berkualitas maka
bisnis yang dijalani akan berjalan dengan lancar dan sukses.
2.4.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang,
sehingga dia dapat mencapai performa yang prima dalam suatu bidang
pekerjaan. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang
penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari
laba yang didapatkan. Berikut Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM:
Tabel 2.9:Analisis kebutuhan kopetensi SDM
Jabatan Tingkat
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari produk yang dihasilkan. Pemilik akan melakukan kerja sama
dengan pemasok bahan baku agar mendapatkan kualitas bahan bermutu dengan
harga relatif terjangkau. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi
tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi
usaha ini untuk lebih berkembang.
2.5.2 Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena
organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang
diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi. Selain itu ikut melibatkan karyawan dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
2.5.3 Strategi Pemasaran
Pemasaran menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan,
mengembangkan dan memperluas usaha Serba Serabi ini. Strategi pemasaran
yang akan dilakukan adalah melakukan promosi di media cetak untuk
mendukung pemasaran produk Serba Serabi yang telah dilakukan sebelumnya.
Selanjutnya melakukan strategi pemasaran yang cukup sederhana, yaitu
promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini
sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya cukup signifikan.
Diharapkan akan tercipta kesadaran dan memperkenalkan produk serabi ini
kepada masyarakat. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan
meningkat terhadap produk yang ditawarkan.
2.5.4 Strategi Keuangan
Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan
dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk
spekulasi (berjaga-jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah-ubah
usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak bank
atau pihak-pihak yang tertarik pada usaha ini.
2.6 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang
peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah
bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai
teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam
berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Serba Serabi menggunakan jaringan internet untuk
mempromosikan dan memasarkan produknya. Dengan internet bukan hanya lokal
yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet, sehingga
orang-orang yang tertatik menanamkan modalnya di bisnis ini akan dengan mudah
berkomunikasi. Untuk tahap awal, Serba Serabi akan membuat sebuah blog, halaman
facebook dan juga twitter yang dapat dikunjungi oleh siapapun.
2.7 Analisis Keuangan
Analisis keuangan harus mampu menjelaskan mengapa bisnis ini layak dan
harus juga menunjukkan bagaimana bisnis akan didanai ( berapa dana pemilik dan
berapa dana dari kreditor ). Untuk itu sebelum mencari modal, tentu harus diketahui
dulu berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.
Kebijakan dalam pengelolaan keuangan mutlak diperlukan bagi para
tidak mampu untuk membedakan yang mana dana untuk kepentingan pribadi, dan
yang mana untuk kepentingan usahanya.
2.7.1 Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan untuk memulai usaha ini di peroleh dari modal
pemilik sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain.
Tabel 2.10:Sumber Pendanaan
Uraian Jumlah Modal Jumlah
Modal Sendiri Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Pinjaman 0 0
Total Rp 10.000.000
Tabel 2.11: Biaya Investasi Awal:
Uraian Jumlah
Bahan Baku Rp 3.458.000
Peralatan/Perlengkapan Rp 1.833.00
Peralatan Bahan Penolong Rp 350.000
Sarana Penunjang Rp 400.000
Gji Pinpinan Rp 700.000
Gaji Karyawan Rp 1.500.000
Alat Tulis Kantor Rp 20.000
Promosi Rp 500.000
Biaya lain-lain Rp 170.000
2.7.3 Laporan Keuangan
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN
Serba Serabi
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek
penjualan sebesar 10% per tahun)
Uraian Tahun
1 2 3 4 5
a. Sumber Dana 10.000.000 11.000.000 12.100.000 13.310.000 14.641.000 b. Penggunaan
Dana 6.426.000 7.068.600 7.775.460 8.553.006 9.408.307 c. Arus Kas Bersih 3.573.600 3.931.400 4.324.540 4.756.994 5.23.693 d. Keadaan Kas
Awal 0 3.573.600 7.505.000 11.829.540 16.586.534
e. Keadaan Kas
2.7.4 Rencana Arus Kas
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
SERBA SERABI
UNTUK TAHUN 2012
Bln 0 Bln I Bln II Bln III BlnIV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI BlnXII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 7.500 7.505 7.510 7.515 7.520 7.525 7.530 7.535 7.540 7.545 7.550 7.555
Penerimaan Modal 8.881 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaan 8.881 7.500 7.505 7.510 7.515 7.520 7.525 7.530 7.535 7.540 7.545
7.550 7.555
B. PENGELUARAN
Pembelian Peralatan 1.733 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian Bahan Baku 3.458
3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458
BahanPenolong 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350
Promosi 0 500 0 0 0 0 500 0 0 0 0 0 0
Gaji Pimpinan 0 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700
Gaji Karyawan (3 org) 0 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500
Biaya Pemeliharaan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Alat Tulis Kantor 0 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0
Sarana Penunjang 0 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400
Sub Total Pengeluaran 5591 6978 6458 6478 6458 6478 6958 6478 6458 6478 6458 6478 6458
C. SELISIH KAS 3290 522 1047 1032 1057 1042 567 1052 5705 1062 1087 1072 1097
D. SALDO KAS AWAL 0 3290 3812 4857 5891 6948 7990 8557 9609 15314 16376 17463 18535
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung
berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.Biaya Variabel
merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu
produk bertambah. Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak
terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
Rumus nya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)
Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 100 bungkus x 30 hari = 3000 bungkus
Harga = 3000 bungkus x Rp 2500 = Rp 7500
Biaya Variabel = Rp 8.881
Biaya Tetap = Rp 3.458 x 30 hari = 103740
Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel)
= Rp 3.458 / (Rp 7.500 – Rp 10374
2.8.Analisis Resiko Usaha
Didalam sebuah bisnis resiko bukan hal yang baru lagi bagi pengusaha,
resiko timbul karena adanya unsur ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian di
akibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau
kelemahan perusahaan dalam memprediksi produk atau kelebihan yang dimiliki
perusahaannya dimasa depan.
2.8.1.Resiko Usaha
1. Keadaan perekonomian yang tidak stabil, yang mengakibatkan
perubahan harga bahan baku sehingga tingkat produktivitas
terganggu.
2. Terjadinya perubahan selera pasar yang menyebabkan jumlah
pembelian terhadap barang yang di tawarkan menurun.
3. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu dapat berubah dan
merugikan para pengusaha.
4. Kelalaian dalam sistem pengawasan internal yang akan
menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan.
5. Resiko yang diakibatkan oleh kesalahn sistem informasi, kesalahan
manusiawi ( human error ), kegagalan sistem, dan ketidakcukupan
produksi akibat bahan baku yang terbatas.
6. Munculnya usaha yang sama.
2.8.2.Antisipasi Resiko Usaha
1. Dengan modal yang efektif diharapkan akan memperoleh
keuntungan (laba) yang seimbang bahkan lebih dari modal yang
dikeluarkan.
2. Untuk mengantisipasi terjadinya gejolak ekonomi, pengusaha harus
mampu memperkuat usahanya melalui cara lain yang lebih efektif
dan mengurangi sedikit produksinya.
3. Resiko dari perubahan alam mungkin tidak sepenuhnya dapat
dicegah karena semua itu hanya diketahui oleh ALLAH SWT kapan
terjadinya.
4. Resiko yang timbul dari perubahan selera pasar, dapat diatasi dengan
membuat produk dengan variasi baru yang disesuaikan dengan
selera pasar serta mampu berinovasi kapanpun.
5. Untuk mencegah terjadinya kerugian yang tidak diinginkan dalam
hal kelalaian dan kesalahan manusiawi, serta kesalahan akibat bahan
baku yang terbatas serta sulit didapat, penulis akan menjaga dan
mengawasi serta mampu memperhitungkan kapasitas bahan baku
dengan jumlah produk yang akan dijual ke konsumen, agar semua
bahan baku sesuai dengan jumlah produk yang diharapkan, agar
BAB III P E N U T U P 3.1 KESIMPULAN
Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu,
maka terdapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Di lihat dari laporan keuangan (arus kas, laporan laba rugi), dan BEP maka
usaha kue serabi ini layak untuk dijalankan dan dikembangakan pada
tahun-tahun mendatang karena setiap tahunnya usaha kue serabi
mengalami kenaikan.
2. Target pasar kue serabi adalah orang-orang yang mengemarinya,dan
menyukainya dari kalangan bawah,menegah sampai kalangan atas
3. Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha kue serabi ini
adalah Rp 8.881.000
3.2 SARAN
Sebagai penutup tugas akhir ini penulis akan mencoba memberi saran
yang kiranya bermanfaat bagi perencanaan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan,
diantaranya :
1. Untuk memulai bisnis makanan, pilihlah makanan yang biasa kita buat.
mulai cara pembuatan yang pas hingga memperhatikan takaran komposisi
bahan dengan tepat. Hal ini sangat penting, karena kesan pertama
konsumen tergantung dari rasa makanan yang disajikan
3. Berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen, istilahnya pembeli adalah raja
maka berikan pelayanan terbaik kepada mereka. Usahakan untuk selalu ramah
dengan pembeli, memperhatikan permintaan konsumen, jaga kebersihan
tempat usaha maupun produk makanan, dan yang paling penting adalah jangan
membuat para konsumen terlalu lama menunggu pesanan mereka.
4. Mengingat pentingnya kewirausahaan, sebaiknya kewirausahaan ini dijadikan
mata kuliah agar mahasiswa dapat mempelajari, memahami dengan jelas dan
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. USU Press : Medan
Kotler, Philip. 2000. Marketing Millenium. Prentice Hall : USA
Malahayati. 2010. 99 Bisnis Anak Muda Cetakan Kedua. Penebar Plus : Jakarta
Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan Edisi Tiga. Salemba Empat : Jakarta