• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis Kue Serabi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Bisnis Kue Serabi"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS KUE SERABI

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

ARBIAH

082101097

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun

Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Bisnis kue serabi” ini dengan baik, guna

melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program

Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian bahasa,

kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati dan dengan

tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat membangun dari

para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.

Dengan setulus hati, Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada kedua

orangtua penulis Aminullah Harahap (Alm) dan Dahniar Nasution yang tidak

henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan dan doanya

kepada penulis. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah menjadi orang tua

terhebat sedunia. Mungkin Tugas Akhir ini belum ada artinya dibandingkan dengan

pengorbanan yang Ayahanda dan Ibunda berikan kepada penulis selama ini, penulis

berharap Tugas Akhir ini menjadi awal dari kesuksesan di masa yang akan datang.

Penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr H.Nakman

(3)

dukungan mereka semua, penulis pasti tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan tepat waktu.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik

moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan

ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola Jurusan Diploma

III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis

selama menjalankan pendidikan di FE USU.

5. Kepada semua teman – teman penulis D3 Keuangan Stambuk 2008 Khususnya

Group B terima kasih atas semua motivasi dan dorongannya.

6. Teman-temanseperjuangan ibnu,siro.tya,indah,surya,aul,citra,elien.rahmad,uki

terima kasih atas dukungan dan doa-doanya serta semangat dan perhatian yang

telah diberikan.

7. Kepada teman – teman Magang khususnya Kelompok 11 Nobe, Wita, Mirza,

(4)

Mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang

diberikan kepada penulis. Akhirnya dari hasil penulisan dalam bentuk tugas akhir ini

penulis berharap dapat bermanfaat bagi kita semua, semoga kita selalu dijalan yang

di ridhoi oleh Allah SWT, Amin.

Medan, Juni 2011

Penulis,

(5)

DAFTAR ISI

(6)

2.7.3. Laporan Keuangan ... 32

2.7.4.Rencana Arus Kas... 33

2.8.Analisis Resiko Usaha………...35

2.8.1.ResikoUsaha………35

2.8.2.Antisipasi Resiko Usaha………..35

BAB III PENUTUP 3.1.KESIMPULAN………..37

3.2.SARAN………...37

(7)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Proyeksi Penjualan Perhari ... 14

Tabeh2 Penjualan Perbulan ... 14

Tabel 3 Proyeksi Penjualan Perbulan ... 14

Tabel 4 Keunggulan dan Kelamahan Pesaing ... 20

Tabel 5 Bahan Baku ... 21

Tabel 6 Sumber Peralatan ... 23

Tabel 7 Bahan Pembantul ... 24

Tabel 8 Sarana Penunjang ... 24

Tabel 9 Analisis Kebutuhan Kompensi ... 26

Tabel 10 Sumber Pendanaan ... 29

Tabel 11 Biaya Investasi Awal……… 29

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi ... 8

Gambar 2 Kue Serabi ... 10

Gambar 3 Logo Serba-Serabi ... 19

Gambar 4 Saluran Pemasaran ... 21

Gambar 5 Proses Produki ………... 23

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan ringan atau cemilan merupakan makanan yang dimaksudkan untuk

menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu. Salah satu makanan ringan

yang banyak digemari masyarakat adalah kue serabi. Kue serabi merupakan adonan

tepung dan telor ,gula,santan,yang diolah kemudian dijadikan dengan kue serabi

terus dimasak kurang lebih satu jam . Karena pengolahannya yang sederhana dan

tidak memakan waktu lama, maka saya tertarik membuka usaha ini. Bisnis makanan

ringan kue serabi ini cukup diminati oleh para pemburu bisnis rumahan.

Faktanya dapat kita lihat disepanjang jalan besar di kota Medan, banyak

outlet yang menjual makanan ringan dengan berbagai rasa dan bahan dasar.

Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan

makanan ringan (kegemaran ngemil) dan keinginan masyarakat untuk menikmati

rasa-rasa yang berbeda yang ditawarkan oleh produsen pada makanan dengan

penampilan yang menarik serta harga yang terjangkau, maka satu keputusan yang

tepat untuk meramaikan dunia industri makanan ringan.

Usaha makanan ringan kue serabi ini direncanakan akan dijalankan pada awal

tahun 2012, yang beralamat di Jalan Melati Raya No. 26.Tj Sari Medan. Dengan

produksi rumahan yang dikelola oleh saya, usaha ini akan berkembang dan

berkembang di kawasan ini karena tempatnya strategis dan berada di daerah

(10)

Saya membuka bisnis ini karena kue serabi merupakan makanan yang

digemari oleh semua kalangan dan juga sangat terjangkau harganya. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya pedagang makanan ringan dan hampir selalu ada disetiap

tempat keramaian. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner

makanan ringan sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya.

Dengan harga yang terjangkau, bisnis makanan ringan/cemilan ini mampu

memberikan persentase konsumen yang cukup tinggi di setiap bulannya. Tentunya

dengan terus mempertahankan cita rasa dan kualitas kue serabi. Konsumen akan

terus meningkatkan permintaan apabila tingkat penawaran dari kue serabi ini

meningkat pula. Hal ini dapat kita lihat dari usaha penawaran produsen dalam

memasarkan produk kepada konsumen sehingga konsumen tertarik untuk

mengkonsumsi kue serabi ini.

Adapun modal dari usaha ini berasal dari modal sendiri . Modal awal dari usaha ini

ialah Rp.10.000.000 yang terdiri dari modal sendiri.

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari

perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Saya akan memulai

bisnis makanan ringan ini dengan proyeksi yang menguntungkan untuk kedepannya.

Bisnis makanan ringan kini sedang menjamur dan memiliki prospek yang bagus

untuk dijalani. Oleh karena melihat kebutuhan pasar akan makanan yang dapat di

konsumsi oleh semua kalangan dengan rasa yang enak, murah dan harga yang

(11)

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka peneliti merumuskan

permasalahan dalam peneliti adalah :

“Bagaimana menjadi wirausaha yang sukses dengan bisnis kue serabi”.

1.2 Tujuan Usaha

Tujuan utama dari usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang

untuk mendapatkan keuntungan. Setiap usaha yang dijalankan pasti

membutuhkan modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri

dan tujuan akhirnya adalah untuk dapat mengembalikan modal yang sudah

dikeluarkan dan diharapkan juga dapat memberikan penghasilan dan keuntungan

yang terus meningkat.

Selain tujuan diatas, ada tujuan lain mengapa bisnis makanan ringan ini

dijalankan, antara lain:

1. Mensosialisasikan hidup sehat dengan makan makanan bergizi.

2. Menyajikan makanan ringan yang sehat.

3. Menjadi penyedia utama makanan ringan yang baik.

4. Dapat memperluas usaha dikemudian hari sehingga bisa menjadi usaha yang besar

dari sebelumnya.

5. Menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi semua orang.

6. Menarik minat menkonsumsi makanan ringan bagi orang yang kurang menyukai

makanan ringan yang mengandung MSG.

7. Dengan harga yang terjangkau konsumen akan sangat tertarik untuk

mengkonsumsinya.

(12)

9. Menciptakan lapangan pekerjaan di kemudian hari.

10. Menjadikan makanan ringan sebagai makanan yang dapat dikonsumsi oleh

semua kalangan masyarakat dengan harga yang terjangkau.

1.3 Manfaat Usaha

1. Bagi Perusahaan

Sebagai pertimbangan untuk dapat lebih memperhatikan kualitas agar

permintaan konsumen terhadap kue serabi tersebut meningkat di masa yang akan

datang.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperdalam

pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi bagi wirausaha lain yang tertarik untuk

mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan

(13)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama

pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis,

alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan

perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak

dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan

tersebut.

Serba Serabi terletak di Jl. Melati Raya No. 26 Tj. Sari, Medan dan akan

didirikan pada tanggal 1 Januari 2012. Serba Serabi merupakan usaha kecil menengah

yang bergerak dalam bidang makanan ringan berupa jajanan tradisional yang memiliki

menu khusus berupa kue serabi.

2.1.1 Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan Serba Serabi

2. Bidang Usaha Makanan ringan

3. Jenis Produk / Jasa Kue Serabi Aneka Rasa

4. Alamat Perusahaan Jl. Melati Raya No. 26 Tj.Sari Medan

5. Nomor Telepon 087891857630

6. Alamat E-mail Serba_Serabi@yahoo.co.id

(14)

2.1.2 Biodata Pemilik

1. Nama Arbiah

2. Jabatan Pemimpin

3. TTL Padang Sidempuan, 3 November 1989

4. Alamat Jl. Melati Raya No.26

5. Nomor Telepon 087891857630

6. NIM 082101097

7. Program Studi D3 Keuangan

2.1.3 Struktur Organisasi

Fungsi manajemen yang kedua adalah pengorganisasian. Struktur

organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Karena dengan stuktur

organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing anggotanya.

Selain itu struktur organisasi juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu

perusahaan.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya terdiri dari 5 orang

termasuk penulis yang terlibat dalam perencanaan ini. Namun jika usaha ini

berkembang dengan baik maka akan dilakukan penambahan karyawan. Berikut

(15)

Gambar 2.1: Struktur Organisasi

2.1.4 Deskripsi Pekerjaan a. Pimpinan

1) Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk

mendapatkan hasil operasi yang optimal.

2) Memimpin, mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan

langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan.

3) Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern

maupun ekstern.

4) Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik

mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu,

pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai diinginkan oleh

(16)

b. Bagian Administrasi dan Keuangan

1) Melakukan pengecekan harga pada produk yang telah diproduksi

dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi

yang laku terjual.

2) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.

3) Bertanggung jawab akan keamanan uang yang ada.

c. Bagian Pelayanan dan Pemasaran

1) Menjual berbagai jenis produk yang di tawarkan.

2) Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi :

pembuatan dan stok usaha distribusi, penetapan, dan pengendalian

harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan

pemasaran.

3) Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta

mengidentifikasikan kecendrungan dan peluang pasar.

4) Memahami keinginan konsumen / calon konsumen.

5) Menentukan pasar sasaran.

d. Bagian Produksi dan Perlengkapan

(17)

3) Melakukan proses produksi sesuai dengan prosedur standar yang

telah ditetapkan untuk menjaga cita rasa.

4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku, bahan

pendukung serta efisiensi penggunaan peralatan.

2.2 Analisis Pasar dan Pemasaran

Analisis pasar dan pemasaran mencakup deskripsi barang atau jasa yang

dihasilkan secara menyeluruh dan pasar yang dituju yang masing-masing analisis

memiliki peranan yang luas pada perencanaan bisnis ini. Pemasaran kue serabi

“Serba Serabi” dimulai dari lingkungan tempat kue serabi tersebut diproduksi

dimana tempat tersebut berfungsi juga sebagai tempat pemasaran.

2.2.1 Produk yang Dihasilkan

Pada dasarnya, Serba Serabi hanya memproduksi satu jenis kue, yaitu

kue serabi polos yang berbahan dasar tepung beras serta dicampur bahan-bahan

lainnya tanpa tambahan bahan pengawet. Namun yang membedakan Serba

Serabi dengan produk sejenis adalah sajian serabi yang diberikan beraneka ragam

(18)

Gambar 2.2: aneka serabi “Serba Serabi”

a. Konsep Dasar Produk

1) Inti produk: makanan ringan tradisional yang telah dimodifikasi

sesuai keinginan pasar yang mengenyangkan, enak dan dapat

dikonsumsi kapan dan dimana saja.

2) Wujud produk: kue serabi yang lembut dengan beraneka ragam

taburan dan rasa.

b. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang

meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Serba Serabi disajikan

dengan bentuk bulat, berwarna putih kecoklatan, empuk dan berukuran

kecil agar terlihat lebih menarik serta memberikan kesan lucu dan imut, hal

ini sesuai dengan posisinya sebagai camilan ringan.

c. Nilai/Manfaat Produk

Kue serabi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi

(19)

d. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh

konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Serba Serabi merupakan

Convenience Product yaitu item produk yang seringkali dibeli oleh

konsumen secara langsung dan hanya memerlukan sedikit usaha untuk

mendapatkannya. Misalnya, surat kabar, permen, kue-kue, rokok, dan lain

sebagainya. Kue serabi dapat juga masuk kedalam kelompok Shopping

goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan

kualitas, harga, dan rasa. Para konsumen membeli serabi untuk dikonsumsi

sebagai camilan ringan agar tidak terlalu kenyang ataupun dengan maksud

menunda lapar.

e. Keunggulan Produk

1) Serabi yang memiliki aneka rasa yang bercita rasa tinggi

2) Menggunakan bahan-bahan berkualitas dan bermutu.

3) Proses produksi yang mengutamakan kebersihan.

4) Harga yang terjangkau dan dijamin halal.

5) Kemasan unik dan menarik.

2.2.2 Gambaran Pasar

Jenis kue serabi yang yang ditawarkan oleh Serba Serabi masih minim

keberadaannya. Hal ini dikarenakan kue serabi “Serba Serabi” berbeda dari produk

kue serabi yang telah ada di pasaran sebelumnya. Yang mana serabi yang ada di

pasaran saat ini cenderung memberikan rasa yang monoton tanpa adanya inovasi.

(20)

Ditinjau berdasarkan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, daya

beli dan minat konsumen terhadap camilan ringan, saya optimis bahwa kue

serabi yang saya pasarkan akan laris dipasaran. Sifat manusia yang cenderung

tertarik dengan hal-hal baru dan unik juga mendukung prospek usaha yang

akan dijalankan. Apalagi kue serabi yang saya pasarkan memiliki kualitas baik

dan keunikan rasa yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa

harus kecewa.

2.2.3 Target atau Segmen Pasar

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat

yang sama yang membuat pasar itu berdiri. Dalam berbagai jenis usaha apapun

baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus

dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat

tinggi.Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi

pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh

perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju

yaitu penduduk Medan Tj sari/selayang pada khususnya dan kota Medan pada

(21)

menjadikan usaha ini akan mengalami kemunduran. Produk dari usaha ini

mengarah ke segala lapisan masyarakat karena dari segi harga cukup terjangkau

sehingga dapat di nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga

yang terjangkau masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat.

2.2.4 Trend Perkembangan Pasar

Seorang pemasar yang baik harus mampu melihat trend perkembangan

pasar. Biasanya trend perkembangan pasar dipengaruhi beberapa faktor yakni:

a. Kondisi Ekonomi Sebuah Daerah/Negara.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang membaik saat ini

memberikan dampak positif bagi usaha kecil menengah untuk tumbuh

berkembang. Hal ini dikarenakan, pertumbuhan ekonomi yang baik

menggambarkan tingkat pendapatan masyarakat yang semakin baik.

Dengan tingkat pendapatan yang baik, maka permintaan masyarakat untuk

mengonsumsi suatu produk diluar makanan pokok akan meningkat. Hal ini

berarti, peluang masyarakat yang membeli produk ini akan semakin besar.

b. Lingkungan Industri

Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama

lain. Tingkat persaingan kue serabi adalah persaingan lokal. Agar dapat

terus bersaing dan mengembangkan pasar, perusahaan harus terus

melakukan inovasi produk. Agar terjadi persaingan yang sehat antar setiap

industri, maka pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi seperti UU No.

5 Tahun 1999 (Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan

(22)

c. Selera dan Perubahan Perilaku Konsumen

Selera dan perubahan perilaku konsumen akan sangat mempengaruhi

tren perkembangan pasar. Dalam faktor ini perusahaan harus mampu

menciptakan pasar agar tertarik menggunakan produk yang dihasilkan.

Sedangkan perubahan perilaku terjadi disebabkan perubahan pendapatan,

faktor demografi dan pergeseran selera.

2.2.5 Proyeksi Penjualan

Tabel 2.1.Proyeksi Penjualan Paerhari

(23)

Dalam penjualan produknya, Serba Serabi berharap produk yang

dihasilkan akan laku dijual dipasaran dan menarik banyak peminat di seluruh

kalangan masyarakat. Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua

bahan dan peralatan yang telah tersedia, sesuai dengan rencana jumlah produk

akhir yang akan dihasilkan oleh bisnis kue serabi ini. Kapasitas produksi

dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari,

atau jam). Penjualan serabi ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 10% per

tahun. Estimasi omset kios/hari rata-rata menghabiskan 2 kg bahan yang

menghasilkan ± 100 buah serabi, dengan harga Rp 2.500 untuk sebuah serabi.

Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan

dalam jangka 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya, seperti

yang terlihat dalam tabel.

Tabel 2.3: Proyeksi Penjualan pertahun

Tahun Proyeksi Penjualan

2012 36122

Strategi pemasaran adalah sebuah rencana yang memungkinkan

perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencapai

tujuan pemasaran dan perusahaan.

Begitu ketatnya persaingan dalam bisnis makanan ini mengharuskan

(24)

serabi. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan

hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternatif ke depan.

a. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran

Pasar sasaran adalah kelompok orang yang dijadikan sasaran dari

semua usaha pemasaran perusahaan. Dalam penentuan pasar sasaran

perusahaan perlu mempertimbangkan pengaruh pasar sasaran terhadap

tingkat penjualan perusahaan, biaya dan laba. Dalam hal ini Serba Serabi

menyasar seluruh kalangan masyarakat

b. Merancang dan Menyusun Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar sasaran.

1) Produk (Product)

Strategi mengenai bagaimana sebuah produk dapat menarik hati

konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan berupa kue

serabi yang berkualitas dengan kadar gizi yang tinggi. Kue serabi ini

dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggugah selera konsumen.

Adapun jenis-jenis serabi yang dijual adalah:

•Serabi Original •Serabi Cokelat

•Serabi Keju

•Serabi Cokelat Keju •Serabi Pisang Cokelat

(25)

2) Harga (Price)

Strategi mengenai bagaimana sebuah produk lebih menarik

konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen

lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Penentuan harga menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai

yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk

melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan

distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga penentuan harga

bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan

yang akan kita ambil, melainkan sebuah nilai yang mencerminkan

proporsi nilai. Dalam menentukan harga kue serabi, saya

mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond

Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli

dan produsen.

2) Promosi (Promotion)

Strategi mengenai bagaimana sebuah produk dapat dikenal oleh

konsumen. Tentunya Serba Serabi mempromosikan produknya dengan

cara memasang spanduk di tempat-tempat strategis, menyebarkan

brosur, dan lewat dunia maya.

3) Penempatan (Placement)

Strategi mengenai bagaimana cara untuk mendistribusikan sebuah

produk untuk sampai ke tangan konsumen. Dalam hal ini Serba Serabi

(26)

mengikuti pameran ataupun bazaar dengan mendirikan gerai agar Serba

Serabi lebih dikenal oleh masyarakat.

4) Orang - Orang (People)

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat

meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun

tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik

sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik

mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan

bersahabat dan juga memilih karyawan yang berkompeten dibidangnya

masing-masing.

5) Proses (Process)

Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik

ataupun proses pelayanan terhadap konsumen agar tertarik untuk

membeli. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung

proses pembuatannya. Disini Serba Serabi berkomitmen untuk menjaga

kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang

efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

6) Tanda Fisik (Physical Evidence)

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual

(27)

mengaplikasikan warna-warna kontras dan memiliki kekhasan

tersendiri, sehingga mencuri perhatian dan mudah diingat oleh

konsumen.

Gambar 2.3: Logo Serba Serabi

2.2.7 Analisis Pesaing

Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun

keberhasilan pemasaran. Michael F Porter seorang pakar manajemen strategi

mengidentifikasi Lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru,

ancaman produk pengganti, kekuatan menawar pembeli, kekuatan

tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang

ada-merefleksiksn kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak

hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.

Dari pengamatan yang dilakukan, pesaing Serba Serabi bukan dari

produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat substitusi. Adapun

keunggulan dan kelemahan dari produk pesaing adalah sebagai berikut:

(28)

Pesaing Keunggulan Kelemahan

Variasi rasa yang kurang banyak

Roti

Kemasannya sangat

menarik Kurang higienis

Harga lebih murah Tampilan produk kurang menarik

Kue lemper Rasanya lebih enak Harganya mahal

2.2.8 Saluran Distribusi

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat

seperti tersedianya produk pada saat yang tepat bagi konsumen, dan juga akan

tersedianya produk di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.

Memasarkan barang secara efektif membutuhkan saluran pemasaran.

Dalam menjalankan bisnisnya, Serba Serabi menyalurkan kue serabi secara

langsung. Konsumen yang ingin mendapatkan produk Serba Serabi harus

mendatangi kios yang telah ada.

(29)

Gambar 2.4 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Serba

Serabi adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang

pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki

perantara, dikarenakan Serba Serabi “menjajakan” produknya dengan cara

mendirikan kios sehingga konsumen datang langsung untuk membeli.

Namun kedepannya, Serba Serabi akan melebarkan sayap bisnisnya

dengan membuka gerai-gerai kecil seperti di sekitar pasar tradisional, sekolah,

swalayan, mall, ataupun tempat-tempat keramaian yang dinilai strategis.

2.3 Analisis Produksi

2.3.1:Bahan Baku & Bahan Pembantu

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama

untuk perhitungan kebutuhan modal kerja Bahan baku yang digunakan adalah

(dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan)

(30)

2.3.1 Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan

tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang

dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau

diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

Gambar 2.5: Proses Produksi

Berikut ini cara pembuatan kue serabi “Serba Serabi”:

1. Rebus santan dengan daun pandan, gula dan garam dengan api kecil,

(31)

3. Kocok telur, masukkan adonan tepung, aduk rata.

4. Tuangkan santan yang telah dingin secara bertahap. Aduk rata hingga

licin dan kalis. Diamkan sekitar 1 jam.

5. Panaskan wajan serabi hingga panas. Tuangkan 1 sendok sayur adonan.

6. Biarkan serabi setengah matang ditandai dengan permukaan yang

berlubang-lubang. Tutup wajan, masak hingga serabi matang.

7. Gunakan sudip kecil untuk mengangkat serabi.

8. Taburi dengan cokelat meises, keju, pisang atau abon.

2.3.2 Peralatan/Perlengkapan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan

peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini

tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan dalam produksi usaha ini.

(32)

14 Penjepit Kue 1 Rp 14.000 Rp 14.000

15 Parutan Keju 1 Rp 19.000 Rp 19.000

16 Saringan Santan 1 Rp 5.000 Rp 5.000

17 Sendok 6 Rp 5.000 Rp 30.000

18 Pisau 1 Rp 20.000 Rp 20.000

Total Rp 1.833.000

Tabel 2.7: Bahan Pembantu

Nama Bahan Pembantu Harga

1. Plastik klip 50000

2. Plastik kotak 100.000

3. Sendok 100.000

4. Gas 3 Kg (isi) 100.000

T O T A L 350.000

2.3.4 Sarana Penunjang

Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam

menjalankan suatu usaha. Pemasangan sarana penunjang meliputi listrik, air

telepon dan lain-lain. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha

ini (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan

Tabel 2.8:Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

Air Rp 100.000

(33)

2.4 Analisis Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan hal yang krusial bagi berhasilnya suatu

perusahaan. Pada aspek ini perusahaan harus mampu merencanakan kebutuhan

sumber daya manusia dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Karena

sehebat apa pun seseorang, seberapa banyak pun pengetahuan yang dimiliki, selalu

saja ada kesempatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri karena dunia

berubah dengan cepat, pengetahuan berkembang, teknologi cepat berubah. Jadi,

perusahaan harus terus mendorong sumber daya manusia nya untuk belajar dan

mengembangkan diri. Sumber daya manusia yang ada harus memiliki tanggung jawab

yang besar dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mau bekerja sama antara yang satu

dengan yang lainnya agar membantu pemilik usaha dalam mencapai harapan dan tujuan

yang ingin di capai.

Serba Serabi membutuhkan sumber daya manusia atau tenaga kerja langsung

untuk membantu dalam melaksanakan proses produksi dan pemasaran produk.

Sumber daya manusia yang dipekerjakan harus memiliki keterampilan dan

kemampuan yang berkualitas. Dengan tenaga kerja langsung yang berkualitas maka

bisnis yang dijalani akan berjalan dengan lancar dan sukses.

2.4.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang,

sehingga dia dapat mencapai performa yang prima dalam suatu bidang

pekerjaan. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang

(34)

penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari

laba yang didapatkan. Berikut Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM:

Tabel 2.9:Analisis kebutuhan kopetensi SDM

Jabatan Tingkat

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan

kuantitas dari produk yang dihasilkan. Pemilik akan melakukan kerja sama

dengan pemasok bahan baku agar mendapatkan kualitas bahan bermutu dengan

harga relatif terjangkau. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi

tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi

usaha ini untuk lebih berkembang.

(35)

2.5.2 Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena

organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang

diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada

karyawan yang berprestasi. Selain itu ikut melibatkan karyawan dalam

meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

2.5.3 Strategi Pemasaran

Pemasaran menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan,

mengembangkan dan memperluas usaha Serba Serabi ini. Strategi pemasaran

yang akan dilakukan adalah melakukan promosi di media cetak untuk

mendukung pemasaran produk Serba Serabi yang telah dilakukan sebelumnya.

Selanjutnya melakukan strategi pemasaran yang cukup sederhana, yaitu

promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini

sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya cukup signifikan.

Diharapkan akan tercipta kesadaran dan memperkenalkan produk serabi ini

kepada masyarakat. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan

meningkat terhadap produk yang ditawarkan.

2.5.4 Strategi Keuangan

Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan

dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk

spekulasi (berjaga-jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah-ubah

(36)

usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak bank

atau pihak-pihak yang tertarik pada usaha ini.

2.6 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang

peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah

bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai

teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam

berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Serba Serabi menggunakan jaringan internet untuk

mempromosikan dan memasarkan produknya. Dengan internet bukan hanya lokal

yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet, sehingga

orang-orang yang tertatik menanamkan modalnya di bisnis ini akan dengan mudah

berkomunikasi. Untuk tahap awal, Serba Serabi akan membuat sebuah blog, halaman

facebook dan juga twitter yang dapat dikunjungi oleh siapapun.

2.7 Analisis Keuangan

Analisis keuangan harus mampu menjelaskan mengapa bisnis ini layak dan

harus juga menunjukkan bagaimana bisnis akan didanai ( berapa dana pemilik dan

berapa dana dari kreditor ). Untuk itu sebelum mencari modal, tentu harus diketahui

dulu berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.

Kebijakan dalam pengelolaan keuangan mutlak diperlukan bagi para

(37)

tidak mampu untuk membedakan yang mana dana untuk kepentingan pribadi, dan

yang mana untuk kepentingan usahanya.

2.7.1 Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan untuk memulai usaha ini di peroleh dari modal

pemilik sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain.

Tabel 2.10:Sumber Pendanaan

Uraian Jumlah Modal Jumlah

Modal Sendiri Rp 10.000.000 Rp 10.000.000

Pinjaman 0 0

Total Rp 10.000.000

Tabel 2.11: Biaya Investasi Awal:

Uraian Jumlah

Bahan Baku Rp 3.458.000

Peralatan/Perlengkapan Rp 1.833.00

Peralatan Bahan Penolong Rp 350.000

Sarana Penunjang Rp 400.000

Gji Pinpinan Rp 700.000

Gaji Karyawan Rp 1.500.000

Alat Tulis Kantor Rp 20.000

Promosi Rp 500.000

Biaya lain-lain Rp 170.000

(38)

2.7.3 Laporan Keuangan

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN

Serba Serabi

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek

penjualan sebesar 10% per tahun)

Uraian Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber Dana 10.000.000 11.000.000 12.100.000 13.310.000 14.641.000 b. Penggunaan

Dana 6.426.000 7.068.600 7.775.460 8.553.006 9.408.307 c. Arus Kas Bersih 3.573.600 3.931.400 4.324.540 4.756.994 5.23.693 d. Keadaan Kas

Awal 0 3.573.600 7.505.000 11.829.540 16.586.534

e. Keadaan Kas

(39)

2.7.4 Rencana Arus Kas

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)

SERBA SERABI

UNTUK TAHUN 2012

Bln 0 Bln I Bln II Bln III BlnIV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI BlnXII

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 7.500 7.505 7.510 7.515 7.520 7.525 7.530 7.535 7.540 7.545 7.550 7.555

Penerimaan Modal 8.881 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Penerimaan 8.881 7.500 7.505 7.510 7.515 7.520 7.525 7.530 7.535 7.540 7.545

7.550 7.555

B. PENGELUARAN

(40)

Pembelian Peralatan 1.733 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Bahan Baku 3.458

3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458

BahanPenolong 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350

Promosi 0 500 0 0 0 0 500 0 0 0 0 0 0

Gaji Pimpinan 0 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700

Gaji Karyawan (3 org) 0 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Biaya Pemeliharaan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Alat Tulis Kantor 0 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0

Sarana Penunjang 0 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400

Sub Total Pengeluaran 5591 6978 6458 6478 6458 6478 6958 6478 6458 6478 6458 6478 6458

C. SELISIH KAS 3290 522 1047 1032 1057 1042 567 1052 5705 1062 1087 1072 1097

D. SALDO KAS AWAL 0 3290 3812 4857 5891 6948 7990 8557 9609 15314 16376 17463 18535

(41)

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung

berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.Biaya Variabel

merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu

produk bertambah. Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak

terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Rumus nya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty = 100 bungkus x 30 hari = 3000 bungkus

Harga = 3000 bungkus x Rp 2500 = Rp 7500

Biaya Variabel = Rp 8.881

Biaya Tetap = Rp 3.458 x 30 hari = 103740

Estimasi BEP

= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel)

= Rp 3.458 / (Rp 7.500 – Rp 10374

(42)

2.8.Analisis Resiko Usaha

Didalam sebuah bisnis resiko bukan hal yang baru lagi bagi pengusaha,

resiko timbul karena adanya unsur ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian di

akibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau

kelemahan perusahaan dalam memprediksi produk atau kelebihan yang dimiliki

perusahaannya dimasa depan.

2.8.1.Resiko Usaha

1. Keadaan perekonomian yang tidak stabil, yang mengakibatkan

perubahan harga bahan baku sehingga tingkat produktivitas

terganggu.

2. Terjadinya perubahan selera pasar yang menyebabkan jumlah

pembelian terhadap barang yang di tawarkan menurun.

3. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu dapat berubah dan

merugikan para pengusaha.

4. Kelalaian dalam sistem pengawasan internal yang akan

menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan.

5. Resiko yang diakibatkan oleh kesalahn sistem informasi, kesalahan

manusiawi ( human error ), kegagalan sistem, dan ketidakcukupan

produksi akibat bahan baku yang terbatas.

6. Munculnya usaha yang sama.

(43)

2.8.2.Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal yang efektif diharapkan akan memperoleh

keuntungan (laba) yang seimbang bahkan lebih dari modal yang

dikeluarkan.

2. Untuk mengantisipasi terjadinya gejolak ekonomi, pengusaha harus

mampu memperkuat usahanya melalui cara lain yang lebih efektif

dan mengurangi sedikit produksinya.

3. Resiko dari perubahan alam mungkin tidak sepenuhnya dapat

dicegah karena semua itu hanya diketahui oleh ALLAH SWT kapan

terjadinya.

4. Resiko yang timbul dari perubahan selera pasar, dapat diatasi dengan

membuat produk dengan variasi baru yang disesuaikan dengan

selera pasar serta mampu berinovasi kapanpun.

5. Untuk mencegah terjadinya kerugian yang tidak diinginkan dalam

hal kelalaian dan kesalahan manusiawi, serta kesalahan akibat bahan

baku yang terbatas serta sulit didapat, penulis akan menjaga dan

mengawasi serta mampu memperhitungkan kapasitas bahan baku

dengan jumlah produk yang akan dijual ke konsumen, agar semua

bahan baku sesuai dengan jumlah produk yang diharapkan, agar

(44)

BAB III P E N U T U P 3.1 KESIMPULAN

Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu,

maka terdapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Di lihat dari laporan keuangan (arus kas, laporan laba rugi), dan BEP maka

usaha kue serabi ini layak untuk dijalankan dan dikembangakan pada

tahun-tahun mendatang karena setiap tahunnya usaha kue serabi

mengalami kenaikan.

2. Target pasar kue serabi adalah orang-orang yang mengemarinya,dan

menyukainya dari kalangan bawah,menegah sampai kalangan atas

3. Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha kue serabi ini

adalah Rp 8.881.000

3.2 SARAN

Sebagai penutup tugas akhir ini penulis akan mencoba memberi saran

yang kiranya bermanfaat bagi perencanaan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan,

diantaranya :

1. Untuk memulai bisnis makanan, pilihlah makanan yang biasa kita buat.

(45)

mulai cara pembuatan yang pas hingga memperhatikan takaran komposisi

bahan dengan tepat. Hal ini sangat penting, karena kesan pertama

konsumen tergantung dari rasa makanan yang disajikan

3. Berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen, istilahnya pembeli adalah raja

maka berikan pelayanan terbaik kepada mereka. Usahakan untuk selalu ramah

dengan pembeli, memperhatikan permintaan konsumen, jaga kebersihan

tempat usaha maupun produk makanan, dan yang paling penting adalah jangan

membuat para konsumen terlalu lama menunggu pesanan mereka.

4. Mengingat pentingnya kewirausahaan, sebaiknya kewirausahaan ini dijadikan

mata kuliah agar mahasiswa dapat mempelajari, memahami dengan jelas dan

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. USU Press : Medan

Kotler, Philip. 2000. Marketing Millenium. Prentice Hall : USA

Malahayati. 2010. 99 Bisnis Anak Muda Cetakan Kedua. Penebar Plus : Jakarta

Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan Edisi Tiga. Salemba Empat : Jakarta

Gambar

Gambar 2.2: aneka serabi “Serba Serabi”
Tabel 2.1.Proyeksi Penjualan Paerhari
Tabel 2.3: Proyeksi Penjualan pertahun
Tabel 2.5:Bahan Baku
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dan kami akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, baik dari segi kualitas makanan, serta kualitas karyawan dalam melayani keingginan konsumen, maupun dalam

Dapat menghasilkan produk makanan ringan yang sehat dari rebon untuk. wilayah

Untuk merebut pasar yang telah dikuasai oleh pesaing disekitar, Bruchetta Café memberikan harga yang lebih terjangkau dengan kualitas bahan dan rasa yang sama,

terjangkau.Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan wirausaha ini ,mulai dari perencanaan usaha sampai dengan realisasi usaha bisnis laundry kiloan yang semakin banyak

1) Konsep Produksi, merupakan orientasi manajemen yang mengandung asumsi konsumen menyukai produk yang tersedia dan harga terjangkau. Tugas pengelolaan manajemen yang

Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap bakso, khususnya bakso buah durian yang enak, unik, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis bahwa

Dalam melaksanakan aktifitas penjualan pelaku usaha sosis gulung Juragan mematok harga yang terjangkau konsumen, penetapan harga merupakan hal yang penting karena harga

Pada saat ini konsumen banyak yang tertarik dengan produk Starbucks, dalam pemilihan produk yang dikonsumsi biasanya konsumen akan memilih kualitas yang baik dengan harga yang