DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L, 2003, Manajemen, Erlangga, Jakarta.
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, 2010, Kewirausahaan, USU Press, Medan.
Kottler, Phlip, 1999, Manajemen Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi, 2008, Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan, USU Press, Medan.
Soetadi, Iskandarini, 2010, Kewirausahaan, USU Press, Medan.
BAB III
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga
memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi konsumen atau
wirausaha lain demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.
A.
Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Kue Bawang Rebon Krezio adalah usaha kecil yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan yang
sehat, bergizi dan harga yang terjangkau. Produk yang dihasilkan ini
sangat banyak khasiatnya terutama kandungan gizi yang ada pada rebon.
2. Bisnis kue bawang rebon merupakan peluang bisnis yang baik bagi
penulis maupun investor lainnya untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal sebab bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap
manusia pasti membutuhkan makanan.
3. Bisnis yang kami buat ini adalah bisnis yang mampu membuat konsumen
loyal dan akan selalu ingin kembali membeli produk kami, karena kami
terbaik. Konsumen pasti akan terpuaskan dengan biaya yang murah bisa
menikmati makanan yang lezat dan sehat.
B.
Saran
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk
kemajuan dan perkembangan usaha “Kue Bawang Rebon Krezio” yaitu sebagai
berikut :
1. Sebelum melakukan suatu bisnis hendaknya membuat suatu perencanaaan
bisnis yang baik dan matang terlebih dahulu sebagai pedoman atau
panduan untuk menjalankan bisnis dalam upaya meraih kesuksesan dan
kemajuan dimasa yang akan datang.
2. Pemilik usaha maupun karyawan untuk mengembangkan kreativitas
sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini
menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha kue bawang rebon
krezio.
3. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong
berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar
lebih meningkatkan kualitas produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan
menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.
4. Kebutuhan akan makanan snack umumnya menjadi salah satu
pertimbangan calon pembeli untuk mencoba produk kami, sehingga harga
menjadi perhatian yang utama bagi penulis, dengan harga yang murah
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini, penulis akan menguraikan secara ringkas profil
perusahaan, biodata pemilik, struktur organisasi, aspek pasar, aspek
produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, analisis
keuangan, pemanfaatan IT dan analisis resiko usaha.
BAB III : PENUTUP
Sebagai bab terakhir dari paper ini, maka penulis akan mengambil
kesimpulan apakah perencanaan bisnis ini layak untuk direalisasikan
atau tidak, dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi
pelaku bisnis serta bagi para pembaca paper.
BAB II
PERENCANAAN BISNIS KUE BAWANG REBON
KREZIO
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama
pemilik, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor
perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau
jasa apa saja yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data
dari perusahaan yang penulis rencanakan:
A.
Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan : Kue Bawang Rebon KREZIO
2. Bidang Usaha : Industri Rumahan
3. Jenis Produk / Jasa : Makanan Ringan Sehat
4. Alamat Perusahaan : Jl. Karet Raya No.19A Perumnas
Simalingkar Medan- Sumatera Utara
5. Nomor Telepon : 0857 6110 7337
6. Alamat E-mail
7. Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang
8. Mulai Berdiri : 07 Januari2013
B.
Biodata Pemilik/ Pengurus
1. Nama : Sinta Klini Br Trgn
2. Jabatan : Pimpinan
3. Tempat/ Tanggal lahir : Kabanjahe, 13 April 1991
4. Alamat Rumah :Jl.Karet Raya No.19A Perumnas
Simalingkar Medan
5. Nomor Telepon : 085761107337
7. NIM : 092101118
8. Program Studi : D-III Keuangan
1. Nama : Sari Br Tarigan
2. Jabatan : Anggota
3. Tempat/ Tanggal Lahir : Berastagi, 04 November 1989
4. Alamat Rumah : Jl.Karet Raya No.19A Simalingkar
5. Nomor Telepon : 087748483514
6. Alamat E-mail
7. Pendidikan Terakhir : D-III
1. Nama : Stella Yolanda
2. Jabatan : Anggota
3. Tempat/ Tanggal Lahir : Kabanjahe, 18 Februari 1992
4. Alamat Rumah : Jl. Mesjid Syuhada No. 40A Pasar VI
5. Nomor Telepon : 085270542424
6. Alamat E-mail :
7. NIM : 090503251
8. Program Studi : S-1 Akuntansi
2. Jabatan : Anggota
3. Tempat/ Tanggal Lahir : 26 April 1991
4. Alamat Rumah : Jl.Bahagia No. 37 Padang Bulan Medan
5. Nomor Telepon : 085262312027
6. Alamat E-mail :
7. Pendidikan Terakhir : SMA
C.
Struktur Organisasi
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Kue Bawang Rebon Krezio
Stuktur organisasi yang baik sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Karena dengan adanya struktur organisasi kita dapat membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai. Dalam melaksanakan pengorganisasian (organizing), ada dua kegiatan
penting yang harus dilakukan, yaitu: SARI BR TARIGAN
Anggota STELLA YOLANDA
Anggota
REA ANGELIA Anggota SINTA KLINI BR TRGN
a. Menentukan bentuk/ struktur organisasi perusahaan
Bentuk/ struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatan
yang dijalankan perusahaan. Pimpinan perusahaan harus menentukan struktur
organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan kearah pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
b. Menentukan wewenang, tugas dan tanggung jawab kepada setiap orang yang
bekerja di perusahaan, terutama kepada managernya.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami masih hanya 4 orang
termasuk penulis yang terlibat dalam penggelolaan perencanaan ini. Kedepannya
akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha
ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan
yang besar.
D.
Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Produk yang Dihasilkan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Pada bagian ini
menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu
dilakukan menyangkut produk (Output), terutama pada usaha manufaktur dan
industri pengolahan adalah:
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang
meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan
baku rebon ini disajikan dalam bentuk keripik (gorengan).
Wujud produk (tangible product): karakteristik yang dimiliki kue
bawang rebon ini yaitu mutunya yang dijamin halal dan bentuknya
yang unik yang dapat menarik perhatian konsumen.
Gambar 2.2 : Gambar Kue Bawang Rebon Krezio
Produk Kue Bawang Rebon yang ditawarkan memiliki manfaat yang
positif bagi kesehatan konsumen. Inti produk (core Product): manfaat
yang diberikan dari kue bawang rebon ini adalah makanan ringan yang
banyak digemari masyarakat karena memiliki banyak kandungan gizi
yang bermanfaat bagi kesehatan serta rasanya yang gurih dan lezat.
Selain itu baik dikonsumsi setiap hari karena tidak mengandung zat
kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
c. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk kue bawang rebon merupakan Shoppinggoods, yaitu
produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga,
trend, dan gaya. Karena harga yang cukup terjangkau dan rasa yang
lezat dan gurih membuat kue bawang rebon berfungsi juga sebagai
cemilan sehat keluarga.
2. Keunggulan produk
Keunggulan kompetitif produk kami antara lain:
a. Tim ini terdiri dari manajemen dan produksi dengan latar belakang
pendidikan yang mendukung.
b. Produk kue bawang rebon kami memiliki rasa yang berbeda, renyah,
gurih dan menarik untuk dicoba.
c. Sekarang jangkauan pemasarannya sudah dapat ditemukan di
daerah-daerah tempat pengecer mendistribusikannya.
d. Harga yang sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
3. Gambaran Pasar
Ditinjau dari jumlah konsumen, daya beli dan minat konsumen terhadap
makanan ringan, khususnya makanan ringan yang mengenyangkan, sehat, enak,
gurih, aman dan tentu saja harga yang terjangkau oleh semua konsumen. Bisnis
makanan ringan cukup menjanjikan selama menjalankan bisnis makanan ini
dengan serius, maka menghasilkan keuntungan yang besar. Maka penulis optimis
bahwa kue bawang rebon yang dipasarkan akan terjual.
Para pesaing sangat banyak menyediakan beberapa makanan yang
berbeda-beda, namun untuk menghasilkan makanan ringan yang cocok dengan
selera konsumen sangat sedikit, karena kebanyakan pedagang hanya
mengandalkan harga yang murah saja tanpa memikirkan cita rasa keaslian dari
makanan tersebut. Bisnis yang saya rencanakan ini akan terus memberikan
pelayanan yang terbaik bagi para konsumen, terus meningkatkan penjualan
dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang diinginkan, memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan mempertahankan cita rasa yang alami dan berbeda dari
kue bawang lainnya sehingga menciptakan loyalitas bagi para konsumen.
4. Target Pasar atau Segmen pasar yang Dituju
Segmentasi kue bawang rebon terdiri dari beberapa kelompok pelanggan
yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Segmentasi yang akan dibahas
pada produk kue bawang rebon adalah segmentasi berdasarkan demografis.
Dalam segmentasi demografis, dibagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras dan kewarganegaraan. Variabel-variabel demografis merupakan dasar
a. Jenis Kelamin
Pria dan wanita cenderung memiliki sikap dan perilaku yang berbeda
tapi dalam hal mengkonsumsi makanan ringan ini tidak ada perbedaan,
karena kue bawang rebon ini dikonsumsi untuk semua jenis kelamin.
b. Penghasilan
Segmentasi kue bawang rebon menurut penghasilan merupakan praktik
lain yang bertahan lama. Karena penghasilan tidak selalu menjadi
sasaran utama bagi pengkonsumsian kue bawang rebon tersebut.
Karena harganya yang bisa dijangkau dari penghasilan terendah
sampai penghasilan tertinggi sekalipun.
c. Generasi
Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal.
Jadi dalam hal ini setiap generasi bebas mengkonsumsi kue bawang
rebon tersebut.
5. Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat
ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan
yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian
Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk
jenis makanan yang unik.
Melalui analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan
pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat
pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat
mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena
apabila tingkat pendapatan masyarakat baik maka tingkat konsumsi dari
masyarakat juga akan mengalami peningkatan. Keinginan masyarakat untuk
mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk
mengkonsumsi produk dari usaha penulis.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha
penulis, dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku
penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku
penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Dari segi tingkat
suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun,
dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan
mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal
untuk pendirian usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat
suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat
mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.
6. Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan
dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan
dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang
rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas
produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per
strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun
ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tahun Penjualan (Unit)
2013 57.600
2014 63.360
2015 69.696
2016 76.666
2017 84.332
Tabel 2.1: Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan
Bulan Penjualan Pendapatan
Januari 4.800 14.400
Februari 4.800 14.400
Maret 4.800 14.400
April 4.800 14.400
Mei 4.800 14.400
Juni 4.800 14.400
Juli 4.800 14.400
Agustus 4.800 14.400
September 4.800 14.400
Oktober 4.800 14.400
November 4.800 14.400
Jumlah 57.600 172.800
Tabel 2.2: Ramalan Penjualan Tahun 2013
7. Analisis Pesaing
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan
alat analisis SWOT menurut Kottler (1997:399) yang terdiri atas:
Produk (Product)
Starategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi keinginan ataupun kebutuhan. Produk yang ditawarkan merupakan
produk kue bawang yang memiliki rasa yang berbeda dari kue bawang lainnya
yaitu rebon dan produk ini memiliki kualitas terbaik dan menyehatkan. Joewono
(2005) menyatakan inovasi produk bisa dilakukan dalam banyak versi. Mulai dari
sekedar ganti kemasan, menghadirkan produk dengan ukuran kemasan yang
berbeda atau memasarkan produk yang sama sekali baru.
Harga (Price)
Starategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari
segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada
produk dengan harga yang lebih murah namun tetap sehat dan rasa yang enak.
Kotler (2000) mendefinisikan harga adalah jumlah nilai yang konsumen
pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli
harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu
Rp 3.000.
Promosi (Promotion)
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui cara personal selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat
konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung kue bawang
yang kita jual. Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mudah dan cepat mengenal
kue bawang rebon yang kita tawarkan.
Sistem Distribusi (Placement)
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kue bawang rebon kita
untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara
langsung ke konsumen. Menjual melalui retailer (Pedagang kecil) yang ada
disekitar tempat jualan.
Orang ( People)
Orang merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai
pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan
sikap ramah, sopan dan bersahabat.
Proses (Process)
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik
melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha di tuntut
untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, rasa, langkah
kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
Bentuk Fisik (Physical Evidence)
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Kemasan produk berisi nama
berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong plastik yang ramah
lingkungan. Ini akan menghemat ongkos produksi serta indikator kepedulian
terhadap lingkungan. Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa,
pesaing dari usaha kue bawang rebon ini bukan dari produk yang sejenis
melainkan pesaing yang bersifat substitusi yakni usaha kue-kue basah dan usaha
pisang goreng.
E.
Aspek Produksi
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan penolong merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan dan persediaan
bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):
No. Uraian Kebutuhan
Perhari
Biaya Jumlah Harga
(Rupiah)
1 Tepung Terigu 6 Kg 7.000 42.000
3 Bawang Merah 3 Kg 5.000 15.000
Tabel 2.3: Bahan Baku dan Bahan Penolong
2. Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan
proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.
Bentuk proses biasa digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan
bahan-bahan baku sampai kue bawang rebon siap untuk di bungkus. Setelah itu
kue bawang rebon siap untuk di jual ke konsumen. Prosesnya sebagai berikut:
Bahan Kue Bawang Rebon:
½ Kg Daun Seledri
3 L Minyak Makan
1 L Air
2 sdm Garam
10 Bungkus Masako
Cara Membuat Kue Bawang Rebon
a. Rebus bawang merah, bawang putih, udang rebon, daun seledri selama 20
menit.
b. Blender bawang merah, bawang putih, udang rebon dan daun seledri yang
sudah direbus sebelumnya hingga halus.
c. Campurkan tepung terigu, tepung kanji, telur, dan bumbu. Aduk hingga
adonan kalis.
d. Ambil sedikit adonan, bulatkan dengan diameter ± 7 cm.
e. Giling adonan dengan menggunakan ampia dan potong adonan.
f. Goreng pada minyak panas hingga warna kuning kecoklatan, tiriskan,
angkat.
3. Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan
juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu
berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
1 Kompor Gas 1 350.000 350.000
2 Tabung Gas 1 100.000 100.000
3 Gas 1 75.000 75.000
4 Blender 1 150.000 150.000
5 Ampia 2 200.000 400.000
6 Kuali 2 50.000 100.000
7 Baskom 2 10.000 20.000
8 Pisau 2 15.000 30.000
9 Nampan 2 15.000 30.000
Total 1.255.000
Tabel 2.4 : Peralatan Produk
4. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi
listrik, air, telepon, internet dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Listrik Rp 30.000
2. Air Rp 20.000
3. Telepon Rp 50.000
Total Biaya Sarana penunjang Rp 100.000
Tabel 2.5: Sarana Penunjang
Usaha kue bawang rebon ini membutuhkan sumber daya manusia yang
memiliki keterampilan/ skill yang berkualitas. Pekerja tetap yang dibutuhkan oleh
perusahaan kue bawang rebon adalah 4 orang yang terdiri dari Pimpinan, Staf
Pengembangan, Staf Pemasaran dan Staf Keuangan. Karena dalam usaha ini
pemilik ini juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan
pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik
melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan.
Pemilik usaha sangat membutuhkan para pekerja yang jujur, ramah, dan
baik agar dapat menarik konsumen lebih banyak lagi untuk membeli kue bawang
rebon tersebut. Dalam penerapan strategi organisasi, SDM juga sangat
diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha
ini. Strategi yang ditetapkan adalah dengan memberikan motivasi dan
penghargaan kepada karyawan yang berprestasi serta jujur dan rajin bekerja.
G.
Rencana Pengembangan Pasar
1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari
produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk menarik lebih banyak lagi
konsumen dan mempertahankan konsumen tersebut agar tidak memilih membeli
jenis makanan ringan lain. Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki
kendala dalam berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk
terus berinovasi agar mempertahankan eksistensi produk yang dihasilkan.
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan
karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi. Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan
memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk.
3. Strategi Pemasaran
Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Marketing
menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan, dan
ekspansi perusahaan. Strategi marketing yang akan dilakukan untuk sementara ini
adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur dan
membagikannya kepada masyarakat umum. Agar kue bawang rebon yang
dihasilkan lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat umum.
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk
mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan
yang selama ini didapat. Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan
perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha industri makanan ini.
H.
Analisis Keuangan
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah
tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari
bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3
kategori yakni:
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang
Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim
wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.SE
31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal
ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan
Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang
menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/ Kepala Badan Pembina BUMN
No. Kep.216/M-PBUMN/1991 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan
dari program Pembninaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari
penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan
utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian
masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta
lingkungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil Koperasi (PUKK) dan Bina
Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk
mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di
sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan
bantuan pinjaman untuk modal kerja/ pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan
laba BUMN. Namun untuk bisnis Kue Bawang Rebon ini, kami menggunakan
dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh
lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara
pendanaan yang tertera diatas biasa terjadi bahan pertimbangan kami, untuk lebih
mengembangkan usaha ini.
1. Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow.
Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha
secara finansial sebagai berikut:
A. Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) Jumlah
1. Modal Sendiri 12.000.000 12.000.000
2. Pinjaman 0 0
Jumlah (1+2) 12.000.000
Tabel 2.6: Sumber Pendanaan
B. Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi
Uraian Jumlah
Peralatan 1.255.000
Jumlah 1.255.000
2. Analisis Break Even Point (BEP)
BEP merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang
dikeluarkan akan kembali. Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Kue
Bawang Rebon Krezio ini akan kembali, maka perhitungan BEP nya adalah:
Estimasi dalam 1 bulan
Quantity (240 x 20 hari) = 4.800 kemasan
Total Fixed cost = 6.455.000
Total Variable Cost = 4.420.000
Penjualan = Quantity x Price
= 4800 x 3.000
= 14.400.000
BEP = Total Fixed Cost
Penjualan- Total Variable Cost
= 6.455.000
14.400.000 – 4.420.000
3. Rencana Arus Kas
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
KUE BAWANG REBON KREZIO
TAHUN 2013
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
A. PENERIMAAN
Penjualan 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400
Sub Total Penjualan 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400
B. PENGELUARAN
Pembelian Bahan Baku 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420
Pembelian Peralatan 1.255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gaji Karyawan 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya Pemasaran 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya Transportasi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Sub Total Pengeluaran 11.025 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770
C. SELISIH KAS 3.375 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630
D. SALDO KAS AWAl 12.000 15.375 20.005 24.635 29.265 33.895 38.525 43.155 47.785 52.415 57.045 61.675
E. SALDO KAS AKHIR 15.375 20.005 24.635 29.265 33.895 38.525 43.155 47.785 52.415 57.045 61.675 66.305
LAPORAN CASH OUTFLOW
Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan
(Rp)
Biaya Bahan Baku dan Penolong
Seluruh Bahan Untuk 240
kemasan
53.040.000 1% 58.344.000 64.178.400 70.596.240 77.655.864
Total Biaya Bahan Baku dan
Penolong
53.040.000 58.344.000 64.178.400 70.596.240 77.655.864
Biaya Overhead
Listrik dan Air 50.000 600.000 1% 660.000 726.000 798.600 878.460
Telepon 50.000 600.000 1% 660.000 726.000 798.600 878.460
Total Biaya Overhead 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920
Biaya Tenaga Kerja
Karyawan 3 Orang 3.000.000 36.000.000 1% 39.600.000 43.560.000 47.916.000 52.707.600
Total Tenaga Kerja 60.000.000 66.000.000 72.600.000 79.860.000 87.846.000
Total Cash Outflow 114.240.000 125.664.000 138.230.400 152.053.440 167.258.784
PROYEKSI ARUS KAS 5 TAHUN KEDEPAN
KUE BAWANG REBON KREZIO
2013-2017
URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017
A. Cash Inflow (Penjualan) 172.800.000 190.080.000 209.088.000 229.996.800 252.996.480
B. Cash Out Flow 114.240.000 125.664.000 138.230.400 152.053.440 167.258.784
C. Arus Kas Bersih (A-B) 58.560.000 64.416.000 70.857.600 77.943.360 85.737.696
D. Saldo Kas Awal 12.000.000 70.560.000 134.976.000 205.833.600 283.776.960
E. Saldo Kas Akhir 70.560.000 134.976.000 205.833.600 283.776.960 369.514.656
I.
Pemanfaatan IT
Dalam meningkatkan produk kue bawang rebon pemilik usaha juga perlu
memperhatikan pemanfaatan IT. Hal ini dilakukan agar kue bawang rebon dapat
berkembang dengan cepat dan dapat mempertahankan produknya di lingkungan
masyarakat. Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini,
informasi teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis.
Yang menjadi acuan adalah sejauh mana teknologi dapat digunakan dan apa yang
perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memeberi dampak terhadap
strategi bisnis dan selalu terlibat berbagai perencanaan serta pengkajian strategi
bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, kedepannya Kue Bawang Rebon Krezio akan
menggunakan jaringan internet. Termasuk didalamnya situs jejaring sosial seperti
facebook, twitter. Selain itu IT juga mempermudah dalam penyusunan rencana
keuangan dan dapat meningkatkan komunikasi antara sesama pegawai.
J.
Analisis Resiko Usaha
1. Analisis Resiko Usaha
a. Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
b. Dari segi keamanan, masih banyak ancaman-ancaman dari pihak
tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu
d. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk
menghasilkan produk usaha.
e. Munculnya usaha yang sama.
f. Penurunan daya beli masyarakat.
2. Antisipasi Resiko Usaha
a. Membuat riset terhadap konsumen apakah ada keluhan terhadap kue
bawang rebon yang dibeli konsumen.
b. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen mencari
inovasi baru terhadap kue bawang rebon baik rasa maupun kemasan
untuk mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang
inovatif.
c. Tetap melakukan promosi sehingga mendapat pelanggan baru.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di tengah persaingan yang semakin mengglobal di segala bidang banyak
pihak yang tak berdaya dan semakin terpuruk dari kesejahteraan hidupnya dan
tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat dikategorikan termasuk di
dalam kelompok ini. Tantangan kesejahteraan hidup sekarang ini semakin sulit
dipenuhi, karena itu sebagai individu kita harus mampu berfikir kreatif dan
inovatif untuk mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Memiliki kreativitas berarti kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru untuk menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Inovasi berarti kemampuan
untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan
peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Menurut Levitt,
kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) dan inovasi
adalah melakukan sesuatu yang baru (doing new things). Inovasi berarti aplikasi
dari kreativitas.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Dengan munculnya jiwa wirausaha diharapkan terbentuk
sebuah mindset (pola pikir) menjadi seorang pengusaha yang mampu menciptakan
lapangan kerja, selain itu diharapkan seorang akan lebih mengetahui potensi
dan lebih menyenangkan (Helmi, 2009). Wirausaha adalah kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil
tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses
(Soetadi, 2010).
Wirausaha merupakan salah satu bentuk implementasi untuk memenuhi
tingkat kesejahteraan. Selain menguntungkan dari segi ekonomi sebagian
kegiatannya juga sangat berperan dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat lainnya dapat
membantu mengatasi permasalahan tenaga kerja walaupun kadang kala bersifat
jangka pendek atau sekedar tenaga musiman, akan tetapi cukup realistis jika
diungkap bahwa berwirausaha memiliki banyak manfaat lain sekedar menyangkut
nilai nominal seperti kepuasan diri dan pencapaian tujuan personal yang dicapai
oleh pengusaha tersebut.
Banyak hal yang perlu diperhatikan seorang entrepreneur untuk
berwirausaha, ketidakpastian kondisi menjadikan wirausaha sebagai ajang
pembuktian kredibilitas diri dan usaha yang dijalankannya, serta keterbatasan
modal dijadikan sebagai hambatan utama dalam memulai suatu usaha baru
ataupun meneruskan kejayaan usaha yang sudah berjalan. Entrepreneurship yang
berhasil setidaknya memiliki manfaat yang riil bagi dirinya sendiri, masyarakat
luas juga ruang lingkup regional. Seorang pengusaha jelas saja tidak bisa
menjalankan usahanya tanpa bantuan pihak lain (seperti tenaga kerja, pemasok
dan pembeli) serta dukungan kondisi eksternal perusahaan yang kondusif
Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,
menghasilkan imbalan finansial yang nyata. Wirausaha diberbagai industri
membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi
barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Meskipun
perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil dan
kegiatan kewirausahaan ini setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan
sosial dan perekonomian dunia. Membahas tentang perencanaan bisnis tidak lepas
dari manajemen, karena perencanaan merupakan salah satu bagian dari empat
fungsi manajemen. Manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien (Gitosudarmo& Mulyono, 2001).
Menurut Daft ada empat fungsi manajemen yaitu:
1. Perencanaan (Planning) adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan penentuan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi dan
penetapan tugas-tugas dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan
tersebut.
2. Pengorganisasian (Organizing) adalah fungsi manajemen yang
berkaitan dengan penetapan dan pengelompokan tugas-tugas ke dalam
departemen dan pengalokasian sumber daya ke berbagai departemen.
3. Kepemimpinan (Leading) adalah fungsi manajemen yang melibatkan
penggunaan pengaruh untuk memotivasi karyawan meraih sasaran
organisasi.
4. Pengendalian (Controlling) adalah fungsi manajemen yang
menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian
sasaran-sasarannya dan membuat koreksi jika diperlukan.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang-orang yang ada dalam
organisasi memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis
pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi (Sukirno, 2004:172-173). Dari
berbagai pemaparan diataslah yang menjadi landasan pemikiran dan pelaksanaan
saya dalam menyusun rencana bisnis kue bawang rebon ini. Rebon ternyata kaya
akan protein dan mineral. Zat-zat yang dikandungnya mampu menangkal
osteoporosis, meningkatkan kolesterol baik, sekaligus menurunkan kadar kolestrol
jahat dan lemak.
Rebon merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Karena itu
anak-anak dalam masa pertumbuhan disarankan banyak mengkonsumsi udang,
termasuk rebon. Rebon juga mengandung vitamin D yang sangat baik untuk
pertumbuhan tulang. Keunggulan lain dari rebon adalah kandungan kalsium dan
fosfornya yang tinggi serta sumber zat besi yang sangat yang diperlukan tubuh
untuk membentuk hemoglobin yang berperan sebagai pengangkut oksigen dalam
darah.
Begitu banyak manfaat dari rebon, sehingga kini semakin banyak
masyarakat yang mencari untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang
menjanjikan. Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi di dalamnya membuat
prospek kue bawang rebon yang penulis lakukan mendapat respon baik dari
Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian
konsumen terhadap keamanan produk, nilai fungsionalnya untuk kesehatan dan
keunikan produk dimata konsumen kue bawang rebon merupakan salah satu
alternatif olahan pangan yang menyehatkan. Prospek dari pengembangan usaha
kue bawang rebon ini di Indonesia khususnya di Sumatera Utara (Medan) sangat
menjanjikan. Prospek kue bawang rebon yang saya akan lakukan dimasa yang
akan datang meskipun industri berskala menengah ke atas untuk memproduksi
kue bawang rebon, namun industri kue bawang rebon skala rumah tangga juga
masih tetap bertahan. Ini mendukung pasar yang mulai membaik. Pemasarannya
sekarang tidak lagi sulit menjual dan memproduksi kue bawang rebon dengan
skala industri rumah tangga, saya yakin pembuatan kue bawang rebon yang
diawali dengan modal lumayan besar, pada awalnya susah pemasarannya. Namun,
saya yakin kelak prospek usaha kue bawang rebon saya ini akan mendapatkan
keuntungan yang besar.
Peranan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pelaku bisnis
maupun pengambil keputusan kebijakan usaha bisnis tersebut. Tujuan
perencanaan bisnis adalah untuk membantu dalam mengerjakan tugas selangkah
demi selangkah, sehingga apa yang sedang dan akan dikerjakan menjadi jelas.
Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam
rencana-rencana yang diharapkan. Dalam perencana-rencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi
bisnis kita saat ini, arah tujuan bisnis, dan cara mencapai sasaran yang ingin kita
capai. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus
pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan
proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis ingin membahas masalah
tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS
KUE BAWANG REBON KREZIO”
B.
Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan Usaha
Adapun tujuan dari perencanaan bisnis ini adalah:
a. Dapat menghasilkan produk makanan ringan yang sehat dari rebon untuk
wilayah Medan khususnya.
b. Meningkatkan jiwa wirausaha kepada masyarakat umumnya dan
mahasiswa khususnya agar menciptakan lapangan pekerjaan melalui
wirausaha.
c. Dapat memperluas usaha dikemudian hari.
2.
Manfaat Usaha
Adapun manfaat yang dicapai dari perencanaan bisnis yang dilakukan
penulis adalah:
a. Bagi Perusahaan
Sebagai pertimbangan bagi perusahaan yang menjual produk jenis ini
sebagai informasi yang dapat dijadikan dalam melakukan pemasaran
produk serta dapat dijadikan suatu ide dalam menganekaragamkan jenis
dan rasa kue bawang kemudian mendukung kemajuan pelaku bisnis
dimasa yang akan datang.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk dapat
menambah wawasan dan pengetahuan di bidang bisnis, khususnya yang
berkaitan erat dengan bisnis kue bawang rebon.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk
mengadakan penelitian di bidang yang sama di masa yang akan datang.
C.
Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat
sistematika pembahasan dalam 3 (tiga) bab dimana setiap bab berkaitan. Hal ini
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah
ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena
itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang alasan pemilihan
perencanaan bisnis Kue Bawang Rebon, latar belakang masalah, tujuan
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini, penulis akan menguraikan secara ringkas profil
perusahaan, biodata pemilik, struktur organisasi, aspek pasar, aspek
produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, analisis
keuangan, pemanfaatan IT dan analisis resiko usaha.
BAB III : PENUTUP
Sebagai bab terakhir dari paper ini, maka penulis akan mengambil
kesimpulan apakah perencanaan bisnis ini layak untuk direalisasikan
atau tidak, dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi
pelaku bisnis serta bagi para pembaca paper.
BAB II
PERENCANAAN BISNIS KUE BAWANG REBON
KREZIO
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama
pemilik, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
MEDAN
PERENCANAAN BISNIS KUE BAWANG REBON KREZIO
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh
SINTA KLINI BR TRGN
092101118
KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : SINTA KLINI BR TRGN
NIM : 092101118
PROGRAM STUDI : DIII KEUANGAN
JUDUL : PERENCANAAN BISNIS KUE
BAWANG REBON KREZIO
Tanggal……….2012 Dosen Pembimbing
NIP: 19810628 200604 1 005 (Fadli, SE, M.Si)
Tanggal……….2012 Ketua Program Studi DIII Keuangan
NIP: 19591229 198903 1 002
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si)
Tanggal……….…2012 Dekan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada TUHAN YESUS KRISTUS yang telah memberikan
kemampuan dan karuniaNya kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan Tugas Akhir
dengan judul “Penerapan Bisnis pada Kue Bawang Rebon Krezio”. Penulisan Tugas Akhir
ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis telah banyak memperoleh bimbingan
maupun dorongan dari beberapa pihak. Karena itu penulis megucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma
III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Fadli, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir.
4. Seluruh Dosen dan Staf pegawainya yang membantu Penulis selama menjalankan
pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Teristimewa untuk Ayahanda R.M Tarigan dan Ibunda L. Bangun telah
memberikan semangat, perhatian, dukungan baik moral maupun materi dan selalu
6. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih buat doa dan dukungannya kepada
Kakanda K’Uwa & B’Nandoz, K’Diana & B’Sarwo, K’Merita dan K’Sari, serta
keponakanku Joji, Yabes ,Adeo dan Yonas.
7. Sahabatku terkasih Siska, Decyta & adik Natalia yang memberikan dukungan dan
semangat. Sahabatku Dea, Floren, Hebra, Ice, Nora, Lilis, Regina yang tetap
mendoakan dan memberi semangat meski jarak yang memisahkan.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya DIII Keuangan Stambuk 2009 Grup
C atas semua dukungan, bantuan dan doa. Sahabat-sahabatku tersayang Juni, Kiki,
Nella, Imma, yang telah memberi dukungan dan menjalani kebersamaan selama ini.
9. Teman-teman magang Grup 2 Santhy, Ecy, Azzahra, Vivi dan Alando, penulis
sangat bersyukur karna telah mempertemukan teman kelompok yang sangat
kompak, dan telah memberikan dukungan dan doa.
10.Teman-teman Permata Rg. Korpri dan Kakak kelompokku K’ Nani, K’Ria yang
telah memberikan dorongan dan doa dan kepada teman-teman yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang
terdapat di dalamnya danTugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Medan, 17 Juni 2012 Hormat Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan ... 18
Tabel 2.2 Ramalan Penjualan Tahun 2013 ... 19
Tabel 2.3 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 22
Tabel 2.4 Peralatan Produk ... 24
Tabel 2.5 Sarana Penunjang ... 25
Tabel 2.6 Sumber Pendanaan ... 29
Tabel 2.7 Kebutuhan Pembiayaan ... 30
Tabel 2.8 Rencana Arus Kas ... 31
Tabel 2.9 Laporan Cash Outflow ... 33