• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Bisnis pada Kue Bawang Rebon Krezio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Bisnis pada Kue Bawang Rebon Krezio"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L, 2003, Manajemen, Erlangga, Jakarta.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, 2010, Kewirausahaan, USU Press, Medan.

Kottler, Phlip, 1999, Manajemen Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi, 2008, Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan, USU Press, Medan.

Soetadi, Iskandarini, 2010, Kewirausahaan, USU Press, Medan.

(2)

BAB III

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari

pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga

memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi konsumen atau

wirausaha lain demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A.

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan

pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Kue Bawang Rebon Krezio adalah usaha kecil yang mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan yang

sehat, bergizi dan harga yang terjangkau. Produk yang dihasilkan ini

sangat banyak khasiatnya terutama kandungan gizi yang ada pada rebon.

2. Bisnis kue bawang rebon merupakan peluang bisnis yang baik bagi

penulis maupun investor lainnya untuk mendapatkan keuntungan yang

maksimal sebab bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap

manusia pasti membutuhkan makanan.

3. Bisnis yang kami buat ini adalah bisnis yang mampu membuat konsumen

loyal dan akan selalu ingin kembali membeli produk kami, karena kami

(3)

terbaik. Konsumen pasti akan terpuaskan dengan biaya yang murah bisa

menikmati makanan yang lezat dan sehat.

B.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk

kemajuan dan perkembangan usaha “Kue Bawang Rebon Krezio” yaitu sebagai

berikut :

1. Sebelum melakukan suatu bisnis hendaknya membuat suatu perencanaaan

bisnis yang baik dan matang terlebih dahulu sebagai pedoman atau

panduan untuk menjalankan bisnis dalam upaya meraih kesuksesan dan

kemajuan dimasa yang akan datang.

2. Pemilik usaha maupun karyawan untuk mengembangkan kreativitas

sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini

menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha kue bawang rebon

krezio.

3. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong

berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar

lebih meningkatkan kualitas produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan

menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

4. Kebutuhan akan makanan snack umumnya menjadi salah satu

pertimbangan calon pembeli untuk mencoba produk kami, sehingga harga

menjadi perhatian yang utama bagi penulis, dengan harga yang murah

(4)

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan secara ringkas profil

perusahaan, biodata pemilik, struktur organisasi, aspek pasar, aspek

produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, analisis

keuangan, pemanfaatan IT dan analisis resiko usaha.

BAB III : PENUTUP

Sebagai bab terakhir dari paper ini, maka penulis akan mengambil

kesimpulan apakah perencanaan bisnis ini layak untuk direalisasikan

atau tidak, dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi

pelaku bisnis serta bagi para pembaca paper.

BAB II

PERENCANAAN BISNIS KUE BAWANG REBON

KREZIO

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama

pemilik, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor

(5)

perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau

jasa apa saja yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data

dari perusahaan yang penulis rencanakan:

A.

Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan : Kue Bawang Rebon KREZIO

2. Bidang Usaha : Industri Rumahan

3. Jenis Produk / Jasa : Makanan Ringan Sehat

4. Alamat Perusahaan : Jl. Karet Raya No.19A Perumnas

Simalingkar Medan- Sumatera Utara

5. Nomor Telepon : 0857 6110 7337

6. Alamat E-mail

7. Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang

8. Mulai Berdiri : 07 Januari2013

B.

Biodata Pemilik/ Pengurus

1. Nama : Sinta Klini Br Trgn

2. Jabatan : Pimpinan

3. Tempat/ Tanggal lahir : Kabanjahe, 13 April 1991

4. Alamat Rumah :Jl.Karet Raya No.19A Perumnas

Simalingkar Medan

5. Nomor Telepon : 085761107337

(6)

7. NIM : 092101118

8. Program Studi : D-III Keuangan

1. Nama : Sari Br Tarigan

2. Jabatan : Anggota

3. Tempat/ Tanggal Lahir : Berastagi, 04 November 1989

4. Alamat Rumah : Jl.Karet Raya No.19A Simalingkar

5. Nomor Telepon : 087748483514

6. Alamat E-mail

7. Pendidikan Terakhir : D-III

1. Nama : Stella Yolanda

2. Jabatan : Anggota

3. Tempat/ Tanggal Lahir : Kabanjahe, 18 Februari 1992

4. Alamat Rumah : Jl. Mesjid Syuhada No. 40A Pasar VI

5. Nomor Telepon : 085270542424

6. Alamat E-mail :

7. NIM : 090503251

8. Program Studi : S-1 Akuntansi

(7)

2. Jabatan : Anggota

3. Tempat/ Tanggal Lahir : 26 April 1991

4. Alamat Rumah : Jl.Bahagia No. 37 Padang Bulan Medan

5. Nomor Telepon : 085262312027

6. Alamat E-mail :

7. Pendidikan Terakhir : SMA

C.

Struktur Organisasi

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Kue Bawang Rebon Krezio

Stuktur organisasi yang baik sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.

Karena dengan adanya struktur organisasi kita dapat membedakan batas-batas

wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

dicapai. Dalam melaksanakan pengorganisasian (organizing), ada dua kegiatan

penting yang harus dilakukan, yaitu: SARI BR TARIGAN

Anggota STELLA YOLANDA

Anggota

REA ANGELIA Anggota SINTA KLINI BR TRGN

(8)

a. Menentukan bentuk/ struktur organisasi perusahaan

Bentuk/ struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatan

yang dijalankan perusahaan. Pimpinan perusahaan harus menentukan struktur

organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan kearah pencapaian tujuan

yang telah ditentukan.

b. Menentukan wewenang, tugas dan tanggung jawab kepada setiap orang yang

bekerja di perusahaan, terutama kepada managernya.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami masih hanya 4 orang

termasuk penulis yang terlibat dalam penggelolaan perencanaan ini. Kedepannya

akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha

ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan

yang besar.

D.

Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Produk yang Dihasilkan

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Pada bagian ini

menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu

dilakukan menyangkut produk (Output), terutama pada usaha manufaktur dan

industri pengolahan adalah:

(9)

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang

meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan

baku rebon ini disajikan dalam bentuk keripik (gorengan).

Wujud produk (tangible product): karakteristik yang dimiliki kue

bawang rebon ini yaitu mutunya yang dijamin halal dan bentuknya

yang unik yang dapat menarik perhatian konsumen.

Gambar 2.2 : Gambar Kue Bawang Rebon Krezio

(10)

Produk Kue Bawang Rebon yang ditawarkan memiliki manfaat yang

positif bagi kesehatan konsumen. Inti produk (core Product): manfaat

yang diberikan dari kue bawang rebon ini adalah makanan ringan yang

banyak digemari masyarakat karena memiliki banyak kandungan gizi

yang bermanfaat bagi kesehatan serta rasanya yang gurih dan lezat.

Selain itu baik dikonsumsi setiap hari karena tidak mengandung zat

kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

c. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk kue bawang rebon merupakan Shoppinggoods, yaitu

produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga,

trend, dan gaya. Karena harga yang cukup terjangkau dan rasa yang

lezat dan gurih membuat kue bawang rebon berfungsi juga sebagai

cemilan sehat keluarga.

2. Keunggulan produk

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain:

a. Tim ini terdiri dari manajemen dan produksi dengan latar belakang

pendidikan yang mendukung.

b. Produk kue bawang rebon kami memiliki rasa yang berbeda, renyah,

gurih dan menarik untuk dicoba.

c. Sekarang jangkauan pemasarannya sudah dapat ditemukan di

daerah-daerah tempat pengecer mendistribusikannya.

d. Harga yang sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

(11)

3. Gambaran Pasar

Ditinjau dari jumlah konsumen, daya beli dan minat konsumen terhadap

makanan ringan, khususnya makanan ringan yang mengenyangkan, sehat, enak,

gurih, aman dan tentu saja harga yang terjangkau oleh semua konsumen. Bisnis

makanan ringan cukup menjanjikan selama menjalankan bisnis makanan ini

dengan serius, maka menghasilkan keuntungan yang besar. Maka penulis optimis

bahwa kue bawang rebon yang dipasarkan akan terjual.

Para pesaing sangat banyak menyediakan beberapa makanan yang

berbeda-beda, namun untuk menghasilkan makanan ringan yang cocok dengan

selera konsumen sangat sedikit, karena kebanyakan pedagang hanya

mengandalkan harga yang murah saja tanpa memikirkan cita rasa keaslian dari

makanan tersebut. Bisnis yang saya rencanakan ini akan terus memberikan

pelayanan yang terbaik bagi para konsumen, terus meningkatkan penjualan

dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang diinginkan, memberikan kepuasan

kepada pelanggan dengan mempertahankan cita rasa yang alami dan berbeda dari

kue bawang lainnya sehingga menciptakan loyalitas bagi para konsumen.

4. Target Pasar atau Segmen pasar yang Dituju

Segmentasi kue bawang rebon terdiri dari beberapa kelompok pelanggan

yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Segmentasi yang akan dibahas

pada produk kue bawang rebon adalah segmentasi berdasarkan demografis.

Dalam segmentasi demografis, dibagi menjadi beberapa kelompok

berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,

agama, ras dan kewarganegaraan. Variabel-variabel demografis merupakan dasar

(12)

a. Jenis Kelamin

Pria dan wanita cenderung memiliki sikap dan perilaku yang berbeda

tapi dalam hal mengkonsumsi makanan ringan ini tidak ada perbedaan,

karena kue bawang rebon ini dikonsumsi untuk semua jenis kelamin.

b. Penghasilan

Segmentasi kue bawang rebon menurut penghasilan merupakan praktik

lain yang bertahan lama. Karena penghasilan tidak selalu menjadi

sasaran utama bagi pengkonsumsian kue bawang rebon tersebut.

Karena harganya yang bisa dijangkau dari penghasilan terendah

sampai penghasilan tertinggi sekalipun.

c. Generasi

Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal.

Jadi dalam hal ini setiap generasi bebas mengkonsumsi kue bawang

rebon tersebut.

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat

ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan

yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian

Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk

jenis makanan yang unik.

Melalui analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan

(13)

pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat

pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat

mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena

apabila tingkat pendapatan masyarakat baik maka tingkat konsumsi dari

masyarakat juga akan mengalami peningkatan. Keinginan masyarakat untuk

mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk

mengkonsumsi produk dari usaha penulis.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha

penulis, dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku

penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku

penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Dari segi tingkat

suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun,

dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan

mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal

untuk pendirian usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat

suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat

mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.

6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan

dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan

dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang

rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas

produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per

(14)

strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun

ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Tahun Penjualan (Unit)

2013 57.600

2014 63.360

2015 69.696

2016 76.666

2017 84.332

Tabel 2.1: Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan

Bulan Penjualan Pendapatan

Januari 4.800 14.400

Februari 4.800 14.400

Maret 4.800 14.400

April 4.800 14.400

Mei 4.800 14.400

Juni 4.800 14.400

Juli 4.800 14.400

Agustus 4.800 14.400

September 4.800 14.400

Oktober 4.800 14.400

November 4.800 14.400

(15)

Jumlah 57.600 172.800

Tabel 2.2: Ramalan Penjualan Tahun 2013

7. Analisis Pesaing

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan

alat analisis SWOT menurut Kottler (1997:399) yang terdiri atas:

Produk (Product)

Starategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati

konsumen untuk membelinya. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat

memenuhi keinginan ataupun kebutuhan. Produk yang ditawarkan merupakan

produk kue bawang yang memiliki rasa yang berbeda dari kue bawang lainnya

yaitu rebon dan produk ini memiliki kualitas terbaik dan menyehatkan. Joewono

(2005) menyatakan inovasi produk bisa dilakukan dalam banyak versi. Mulai dari

sekedar ganti kemasan, menghadirkan produk dengan ukuran kemasan yang

berbeda atau memasarkan produk yang sama sekali baru.

Harga (Price)

Starategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari

segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada

produk dengan harga yang lebih murah namun tetap sehat dan rasa yang enak.

Kotler (2000) mendefinisikan harga adalah jumlah nilai yang konsumen

pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu

produk atau jasa. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli

(16)

harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu

Rp 3.000.

Promosi (Promotion)

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen

melalui cara personal selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat

konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung kue bawang

yang kita jual. Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mudah dan cepat mengenal

kue bawang rebon yang kita tawarkan.

Sistem Distribusi (Placement)

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kue bawang rebon kita

untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara

langsung ke konsumen. Menjual melalui retailer (Pedagang kecil) yang ada

disekitar tempat jualan.

Orang ( People)

Orang merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat

meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak

langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai

pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan

sikap ramah, sopan dan bersahabat.

Proses (Process)

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk

membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik

(17)

melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha di tuntut

untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, rasa, langkah

kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

Bentuk Fisik (Physical Evidence)

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual

produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Kemasan produk berisi nama

berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong plastik yang ramah

lingkungan. Ini akan menghemat ongkos produksi serta indikator kepedulian

terhadap lingkungan. Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa,

pesaing dari usaha kue bawang rebon ini bukan dari produk yang sejenis

melainkan pesaing yang bersifat substitusi yakni usaha kue-kue basah dan usaha

pisang goreng.

E.

Aspek Produksi

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan penolong merupakan bagian utama

untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan dan persediaan

bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):

No. Uraian Kebutuhan

Perhari

Biaya Jumlah Harga

(Rupiah)

1 Tepung Terigu 6 Kg 7.000 42.000

(18)

3 Bawang Merah 3 Kg 5.000 15.000

Tabel 2.3: Bahan Baku dan Bahan Penolong

2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan

proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.

Bentuk proses biasa digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan

bahan-bahan baku sampai kue bawang rebon siap untuk di bungkus. Setelah itu

kue bawang rebon siap untuk di jual ke konsumen. Prosesnya sebagai berikut:

Bahan Kue Bawang Rebon:

(19)

½ Kg Daun Seledri

3 L Minyak Makan

1 L Air

2 sdm Garam

10 Bungkus Masako

Cara Membuat Kue Bawang Rebon

a. Rebus bawang merah, bawang putih, udang rebon, daun seledri selama 20

menit.

b. Blender bawang merah, bawang putih, udang rebon dan daun seledri yang

sudah direbus sebelumnya hingga halus.

c. Campurkan tepung terigu, tepung kanji, telur, dan bumbu. Aduk hingga

adonan kalis.

d. Ambil sedikit adonan, bulatkan dengan diameter ± 7 cm.

e. Giling adonan dengan menggunakan ampia dan potong adonan.

f. Goreng pada minyak panas hingga warna kuning kecoklatan, tiriskan,

angkat.

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan

juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu

berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

(20)

1 Kompor Gas 1 350.000 350.000

2 Tabung Gas 1 100.000 100.000

3 Gas 1 75.000 75.000

4 Blender 1 150.000 150.000

5 Ampia 2 200.000 400.000

6 Kuali 2 50.000 100.000

7 Baskom 2 10.000 20.000

8 Pisau 2 15.000 30.000

9 Nampan 2 15.000 30.000

Total 1.255.000

Tabel 2.4 : Peralatan Produk

4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkitan dengan tata letak (lay-out) yang

termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi

listrik, air, telepon, internet dan lain-lain.

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 30.000

2. Air Rp 20.000

3. Telepon Rp 50.000

Total Biaya Sarana penunjang Rp 100.000

Tabel 2.5: Sarana Penunjang

(21)

Usaha kue bawang rebon ini membutuhkan sumber daya manusia yang

memiliki keterampilan/ skill yang berkualitas. Pekerja tetap yang dibutuhkan oleh

perusahaan kue bawang rebon adalah 4 orang yang terdiri dari Pimpinan, Staf

Pengembangan, Staf Pemasaran dan Staf Keuangan. Karena dalam usaha ini

pemilik ini juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan

pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik

melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan.

Pemilik usaha sangat membutuhkan para pekerja yang jujur, ramah, dan

baik agar dapat menarik konsumen lebih banyak lagi untuk membeli kue bawang

rebon tersebut. Dalam penerapan strategi organisasi, SDM juga sangat

diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha

ini. Strategi yang ditetapkan adalah dengan memberikan motivasi dan

penghargaan kepada karyawan yang berprestasi serta jujur dan rajin bekerja.

G.

Rencana Pengembangan Pasar

1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan

kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari

produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk menarik lebih banyak lagi

konsumen dan mempertahankan konsumen tersebut agar tidak memilih membeli

jenis makanan ringan lain. Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki

kendala dalam berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk

terus berinovasi agar mempertahankan eksistensi produk yang dihasilkan.

(22)

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan

karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi

yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada

karyawan yang berprestasi. Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan

memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas

produk.

3. Strategi Pemasaran

Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Marketing

menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan, dan

ekspansi perusahaan. Strategi marketing yang akan dilakukan untuk sementara ini

adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur dan

membagikannya kepada masyarakat umum. Agar kue bawang rebon yang

dihasilkan lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat umum.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk

mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan

yang selama ini didapat. Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan

perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha industri makanan ini.

H.

Analisis Keuangan

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah

tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari

(23)

bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3

kategori yakni:

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim

wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.SE

31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal

ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan

Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang

menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/ Kepala Badan Pembina BUMN

No. Kep.216/M-PBUMN/1991 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan

dari program Pembninaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari

penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan

Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan

utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian

masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta

lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil Koperasi (PUKK) dan Bina

Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk

mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di

sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan

(24)

bantuan pinjaman untuk modal kerja/ pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan

laba BUMN. Namun untuk bisnis Kue Bawang Rebon ini, kami menggunakan

dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh

lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara

pendanaan yang tertera diatas biasa terjadi bahan pertimbangan kami, untuk lebih

mengembangkan usaha ini.

1. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana

yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk

di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow.

Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha

secara finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah

1. Modal Sendiri 12.000.000 12.000.000

2. Pinjaman 0 0

Jumlah (1+2) 12.000.000

Tabel 2.6: Sumber Pendanaan

B. Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi

Uraian Jumlah

Peralatan 1.255.000

Jumlah 1.255.000

(25)

2. Analisis Break Even Point (BEP)

BEP merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang

dikeluarkan akan kembali. Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Kue

Bawang Rebon Krezio ini akan kembali, maka perhitungan BEP nya adalah:

Estimasi dalam 1 bulan

Quantity (240 x 20 hari) = 4.800 kemasan

Total Fixed cost = 6.455.000

Total Variable Cost = 4.420.000

Penjualan = Quantity x Price

= 4800 x 3.000

= 14.400.000

BEP = Total Fixed Cost

Penjualan- Total Variable Cost

= 6.455.000

14.400.000 – 4.420.000

(26)

3. Rencana Arus Kas

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)

KUE BAWANG REBON KREZIO

TAHUN 2013

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

A. PENERIMAAN

Penjualan 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400

Sub Total Penjualan 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400

B. PENGELUARAN

Pembelian Bahan Baku 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420 4.420

Pembelian Peralatan 1.255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(27)

Gaji Karyawan 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000

Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Biaya Pemasaran 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Biaya Transportasi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Sub Total Pengeluaran 11.025 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770 9.770

C. SELISIH KAS 3.375 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630 4.630

D. SALDO KAS AWAl 12.000 15.375 20.005 24.635 29.265 33.895 38.525 43.155 47.785 52.415 57.045 61.675

E. SALDO KAS AKHIR 15.375 20.005 24.635 29.265 33.895 38.525 43.155 47.785 52.415 57.045 61.675 66.305

(28)

LAPORAN CASH OUTFLOW

Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan

(Rp)

Biaya Bahan Baku dan Penolong

Seluruh Bahan Untuk 240

kemasan

53.040.000 1% 58.344.000 64.178.400 70.596.240 77.655.864

Total Biaya Bahan Baku dan

Penolong

53.040.000 58.344.000 64.178.400 70.596.240 77.655.864

Biaya Overhead

Listrik dan Air 50.000 600.000 1% 660.000 726.000 798.600 878.460

Telepon 50.000 600.000 1% 660.000 726.000 798.600 878.460

Total Biaya Overhead 1.200.000 1.320.000 1.452.000 1.597.200 1.756.920

Biaya Tenaga Kerja

(29)

Karyawan 3 Orang 3.000.000 36.000.000 1% 39.600.000 43.560.000 47.916.000 52.707.600

Total Tenaga Kerja 60.000.000 66.000.000 72.600.000 79.860.000 87.846.000

Total Cash Outflow 114.240.000 125.664.000 138.230.400 152.053.440 167.258.784

(30)

PROYEKSI ARUS KAS 5 TAHUN KEDEPAN

KUE BAWANG REBON KREZIO

2013-2017

URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017

A. Cash Inflow (Penjualan) 172.800.000 190.080.000 209.088.000 229.996.800 252.996.480

B. Cash Out Flow 114.240.000 125.664.000 138.230.400 152.053.440 167.258.784

C. Arus Kas Bersih (A-B) 58.560.000 64.416.000 70.857.600 77.943.360 85.737.696

D. Saldo Kas Awal 12.000.000 70.560.000 134.976.000 205.833.600 283.776.960

E. Saldo Kas Akhir 70.560.000 134.976.000 205.833.600 283.776.960 369.514.656

(31)

I.

Pemanfaatan IT

Dalam meningkatkan produk kue bawang rebon pemilik usaha juga perlu

memperhatikan pemanfaatan IT. Hal ini dilakukan agar kue bawang rebon dapat

berkembang dengan cepat dan dapat mempertahankan produknya di lingkungan

masyarakat. Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini,

informasi teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis.

Yang menjadi acuan adalah sejauh mana teknologi dapat digunakan dan apa yang

perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memeberi dampak terhadap

strategi bisnis dan selalu terlibat berbagai perencanaan serta pengkajian strategi

bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, kedepannya Kue Bawang Rebon Krezio akan

menggunakan jaringan internet. Termasuk didalamnya situs jejaring sosial seperti

facebook, twitter. Selain itu IT juga mempermudah dalam penyusunan rencana

keuangan dan dapat meningkatkan komunikasi antara sesama pegawai.

J.

Analisis Resiko Usaha

1. Analisis Resiko Usaha

a. Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

b. Dari segi keamanan, masih banyak ancaman-ancaman dari pihak

tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu

(32)

d. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk

menghasilkan produk usaha.

e. Munculnya usaha yang sama.

f. Penurunan daya beli masyarakat.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Membuat riset terhadap konsumen apakah ada keluhan terhadap kue

bawang rebon yang dibeli konsumen.

b. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen mencari

inovasi baru terhadap kue bawang rebon baik rasa maupun kemasan

untuk mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang

inovatif.

c. Tetap melakukan promosi sehingga mendapat pelanggan baru.

(33)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Di tengah persaingan yang semakin mengglobal di segala bidang banyak

pihak yang tak berdaya dan semakin terpuruk dari kesejahteraan hidupnya dan

tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat dikategorikan termasuk di

dalam kelompok ini. Tantangan kesejahteraan hidup sekarang ini semakin sulit

dipenuhi, karena itu sebagai individu kita harus mampu berfikir kreatif dan

inovatif untuk mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Memiliki kreativitas berarti kemampuan

untuk mengembangkan ide-ide baru untuk menemukan cara-cara baru dalam

memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Inovasi berarti kemampuan

untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan

peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Menurut Levitt,

kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) dan inovasi

adalah melakukan sesuatu yang baru (doing new things). Inovasi berarti aplikasi

dari kreativitas.

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda. Dengan munculnya jiwa wirausaha diharapkan terbentuk

sebuah mindset (pola pikir) menjadi seorang pengusaha yang mampu menciptakan

lapangan kerja, selain itu diharapkan seorang akan lebih mengetahui potensi

(34)

dan lebih menyenangkan (Helmi, 2009). Wirausaha adalah kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,

mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil

tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses

(Soetadi, 2010).

Wirausaha merupakan salah satu bentuk implementasi untuk memenuhi

tingkat kesejahteraan. Selain menguntungkan dari segi ekonomi sebagian

kegiatannya juga sangat berperan dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat

banyak baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat lainnya dapat

membantu mengatasi permasalahan tenaga kerja walaupun kadang kala bersifat

jangka pendek atau sekedar tenaga musiman, akan tetapi cukup realistis jika

diungkap bahwa berwirausaha memiliki banyak manfaat lain sekedar menyangkut

nilai nominal seperti kepuasan diri dan pencapaian tujuan personal yang dicapai

oleh pengusaha tersebut.

Banyak hal yang perlu diperhatikan seorang entrepreneur untuk

berwirausaha, ketidakpastian kondisi menjadikan wirausaha sebagai ajang

pembuktian kredibilitas diri dan usaha yang dijalankannya, serta keterbatasan

modal dijadikan sebagai hambatan utama dalam memulai suatu usaha baru

ataupun meneruskan kejayaan usaha yang sudah berjalan. Entrepreneurship yang

berhasil setidaknya memiliki manfaat yang riil bagi dirinya sendiri, masyarakat

luas juga ruang lingkup regional. Seorang pengusaha jelas saja tidak bisa

menjalankan usahanya tanpa bantuan pihak lain (seperti tenaga kerja, pemasok

dan pembeli) serta dukungan kondisi eksternal perusahaan yang kondusif

(35)

Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,

menghasilkan imbalan finansial yang nyata. Wirausaha diberbagai industri

membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi

barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Meskipun

perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil dan

kegiatan kewirausahaan ini setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan

sosial dan perekonomian dunia. Membahas tentang perencanaan bisnis tidak lepas

dari manajemen, karena perencanaan merupakan salah satu bagian dari empat

fungsi manajemen. Manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk

memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien (Gitosudarmo& Mulyono, 2001).

Menurut Daft ada empat fungsi manajemen yaitu:

1. Perencanaan (Planning) adalah fungsi manajemen yang berhubungan

dengan penentuan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi dan

penetapan tugas-tugas dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan

tersebut.

2. Pengorganisasian (Organizing) adalah fungsi manajemen yang

berkaitan dengan penetapan dan pengelompokan tugas-tugas ke dalam

departemen dan pengalokasian sumber daya ke berbagai departemen.

3. Kepemimpinan (Leading) adalah fungsi manajemen yang melibatkan

penggunaan pengaruh untuk memotivasi karyawan meraih sasaran

organisasi.

4. Pengendalian (Controlling) adalah fungsi manajemen yang

(36)

menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian

sasaran-sasarannya dan membuat koreksi jika diperlukan.

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang-orang yang ada dalam

organisasi memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis

pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi (Sukirno, 2004:172-173). Dari

berbagai pemaparan diataslah yang menjadi landasan pemikiran dan pelaksanaan

saya dalam menyusun rencana bisnis kue bawang rebon ini. Rebon ternyata kaya

akan protein dan mineral. Zat-zat yang dikandungnya mampu menangkal

osteoporosis, meningkatkan kolesterol baik, sekaligus menurunkan kadar kolestrol

jahat dan lemak.

Rebon merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Karena itu

anak-anak dalam masa pertumbuhan disarankan banyak mengkonsumsi udang,

termasuk rebon. Rebon juga mengandung vitamin D yang sangat baik untuk

pertumbuhan tulang. Keunggulan lain dari rebon adalah kandungan kalsium dan

fosfornya yang tinggi serta sumber zat besi yang sangat yang diperlukan tubuh

untuk membentuk hemoglobin yang berperan sebagai pengangkut oksigen dalam

darah.

Begitu banyak manfaat dari rebon, sehingga kini semakin banyak

masyarakat yang mencari untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang

menjanjikan. Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi di dalamnya membuat

prospek kue bawang rebon yang penulis lakukan mendapat respon baik dari

(37)

Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian

konsumen terhadap keamanan produk, nilai fungsionalnya untuk kesehatan dan

keunikan produk dimata konsumen kue bawang rebon merupakan salah satu

alternatif olahan pangan yang menyehatkan. Prospek dari pengembangan usaha

kue bawang rebon ini di Indonesia khususnya di Sumatera Utara (Medan) sangat

menjanjikan. Prospek kue bawang rebon yang saya akan lakukan dimasa yang

akan datang meskipun industri berskala menengah ke atas untuk memproduksi

kue bawang rebon, namun industri kue bawang rebon skala rumah tangga juga

masih tetap bertahan. Ini mendukung pasar yang mulai membaik. Pemasarannya

sekarang tidak lagi sulit menjual dan memproduksi kue bawang rebon dengan

skala industri rumah tangga, saya yakin pembuatan kue bawang rebon yang

diawali dengan modal lumayan besar, pada awalnya susah pemasarannya. Namun,

saya yakin kelak prospek usaha kue bawang rebon saya ini akan mendapatkan

keuntungan yang besar.

Peranan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pelaku bisnis

maupun pengambil keputusan kebijakan usaha bisnis tersebut. Tujuan

perencanaan bisnis adalah untuk membantu dalam mengerjakan tugas selangkah

demi selangkah, sehingga apa yang sedang dan akan dikerjakan menjadi jelas.

Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam

rencana-rencana yang diharapkan. Dalam perencana-rencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi

bisnis kita saat ini, arah tujuan bisnis, dan cara mencapai sasaran yang ingin kita

capai. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus

(38)

pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan

proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis ingin membahas masalah

tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS

KUE BAWANG REBON KREZIO”

B.

Tujuan dan Manfaat

1.

Tujuan Usaha

Adapun tujuan dari perencanaan bisnis ini adalah:

a. Dapat menghasilkan produk makanan ringan yang sehat dari rebon untuk

wilayah Medan khususnya.

b. Meningkatkan jiwa wirausaha kepada masyarakat umumnya dan

mahasiswa khususnya agar menciptakan lapangan pekerjaan melalui

wirausaha.

c. Dapat memperluas usaha dikemudian hari.

2.

Manfaat Usaha

Adapun manfaat yang dicapai dari perencanaan bisnis yang dilakukan

penulis adalah:

a. Bagi Perusahaan

Sebagai pertimbangan bagi perusahaan yang menjual produk jenis ini

(39)

sebagai informasi yang dapat dijadikan dalam melakukan pemasaran

produk serta dapat dijadikan suatu ide dalam menganekaragamkan jenis

dan rasa kue bawang kemudian mendukung kemajuan pelaku bisnis

dimasa yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk dapat

menambah wawasan dan pengetahuan di bidang bisnis, khususnya yang

berkaitan erat dengan bisnis kue bawang rebon.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk

mengadakan penelitian di bidang yang sama di masa yang akan datang.

C.

Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat

sistematika pembahasan dalam 3 (tiga) bab dimana setiap bab berkaitan. Hal ini

sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah

ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena

itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang alasan pemilihan

perencanaan bisnis Kue Bawang Rebon, latar belakang masalah, tujuan

(40)

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan secara ringkas profil

perusahaan, biodata pemilik, struktur organisasi, aspek pasar, aspek

produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, analisis

keuangan, pemanfaatan IT dan analisis resiko usaha.

BAB III : PENUTUP

Sebagai bab terakhir dari paper ini, maka penulis akan mengambil

kesimpulan apakah perencanaan bisnis ini layak untuk direalisasikan

atau tidak, dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi

pelaku bisnis serta bagi para pembaca paper.

BAB II

PERENCANAAN BISNIS KUE BAWANG REBON

KREZIO

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama

pemilik, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor

(41)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III

MEDAN

PERENCANAAN BISNIS KUE BAWANG REBON KREZIO

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh

SINTA KLINI BR TRGN

092101118

KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(42)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : SINTA KLINI BR TRGN

NIM : 092101118

PROGRAM STUDI : DIII KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS KUE

BAWANG REBON KREZIO

Tanggal……….2012 Dosen Pembimbing

NIP: 19810628 200604 1 005 (Fadli, SE, M.Si)

Tanggal……….2012 Ketua Program Studi DIII Keuangan

NIP: 19591229 198903 1 002

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si)

Tanggal……….…2012 Dekan

(43)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada TUHAN YESUS KRISTUS yang telah memberikan

kemampuan dan karuniaNya kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan Tugas Akhir

dengan judul “Penerapan Bisnis pada Kue Bawang Rebon Krezio”. Penulisan Tugas Akhir

ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III

Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis telah banyak memperoleh bimbingan

maupun dorongan dari beberapa pihak. Karena itu penulis megucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma

III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Fadli, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir.

4. Seluruh Dosen dan Staf pegawainya yang membantu Penulis selama menjalankan

pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Teristimewa untuk Ayahanda R.M Tarigan dan Ibunda L. Bangun telah

memberikan semangat, perhatian, dukungan baik moral maupun materi dan selalu

(44)

6. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih buat doa dan dukungannya kepada

Kakanda K’Uwa & B’Nandoz, K’Diana & B’Sarwo, K’Merita dan K’Sari, serta

keponakanku Joji, Yabes ,Adeo dan Yonas.

7. Sahabatku terkasih Siska, Decyta & adik Natalia yang memberikan dukungan dan

semangat. Sahabatku Dea, Floren, Hebra, Ice, Nora, Lilis, Regina yang tetap

mendoakan dan memberi semangat meski jarak yang memisahkan.

8. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya DIII Keuangan Stambuk 2009 Grup

C atas semua dukungan, bantuan dan doa. Sahabat-sahabatku tersayang Juni, Kiki,

Nella, Imma, yang telah memberi dukungan dan menjalani kebersamaan selama ini.

9. Teman-teman magang Grup 2 Santhy, Ecy, Azzahra, Vivi dan Alando, penulis

sangat bersyukur karna telah mempertemukan teman kelompok yang sangat

kompak, dan telah memberikan dukungan dan doa.

10.Teman-teman Permata Rg. Korpri dan Kakak kelompokku K’ Nani, K’Ria yang

telah memberikan dorongan dan doa dan kepada teman-teman yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih banyak

kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang

terdapat di dalamnya danTugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan, 17 Juni 2012 Hormat Penulis

(45)

DAFTAR ISI

(46)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan ... 18

Tabel 2.2 Ramalan Penjualan Tahun 2013 ... 19

Tabel 2.3 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 22

Tabel 2.4 Peralatan Produk ... 24

Tabel 2.5 Sarana Penunjang ... 25

Tabel 2.6 Sumber Pendanaan ... 29

Tabel 2.7 Kebutuhan Pembiayaan ... 30

Tabel 2.8 Rencana Arus Kas ... 31

Tabel 2.9 Laporan Cash Outflow ... 33

(47)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar  2.1 : Struktur Organisasi Usaha Kue Bawang Rebon Krezio
Gambar  2.2 : Gambar Kue Bawang Rebon Krezio
Tabel 2.1: Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan
Tabel 2.3: Bahan Baku dan Bahan Penolong
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sementara untuk segmen pasar, tidak dapat dikelompokkann untuk golongan siapapun sebagai konsumen karena kue Donat merupakan makanan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan,

Risol Sayur “Wuenak” adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan yang sehat, bergizi, aman dan harga yang terjangkau..

Bakteri asam laktat dapat diisolasi dari produk terasi dan menghasilkan senyawa antibakteri yaitu bakteriosin.. Bakteriosin sebagai pengawet makanan memiliki kelebihan antara

Target yang diharapkan dari usaha ini adalah untuk dapat membuat produk makanan ringan yang sehat dan berkualitas untuk kalangan mahasiswa yaitu nugget tahu aneka sayuran, sebagai

Target yang diharapkan dari usaha ini adalah untuk dapat membuat produk makanan ringan yang sehat dan berkualitas untuk kalangan mahasiswa yaitu oryza glutinosa cheese melt, upaya

Harapan saya untuk produk ini semoga dapat diterima dipasaran karena terbuat dari bahan yang sehat, tanpa pengawet, pewarna, maupun penyedap makanan serta diolah dengan

Untuk menghasilkan produk-produk makanan sehat yang bermutu harus menggunakan beberapa jenis bahan tambahan pangan yang aman dikonsumsi dan telah diizinkan Depkes

Simpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah algoritma rete dapat diimplementasikan dan menghasilkan rekomendasi makanan-makanan sehat bagi penderita penyakit