• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan dan Pengawasan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan dan Pengawasan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA

FAKULTAS EKONOMI USU

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

RATNA MUTIARA HARAHAP

072101127

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang

telah memberikan kita iman dan islam serta kesempatan sehingga penulis mampu

menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai titik akhir dari sebuah proses

pembelajaran di Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara yang mudah-mudahan mendapat ridho Allah SWT. Shalawat dan

salam penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan

tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia

Tugas Akhri ini berjudul “Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai

Perencanaan dan Pengawasan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara”. Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan namun penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima

kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, SE, MS selaku Ketua Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma

(4)

4. Bapak Drs. Firman Syrief.Msi. AK selaku dosen Pembimbing Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Dosen dan staff pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

6. Ayahanda Mohdd. Siddik Harahap dan Ibunda Sahniar, selaku orang tua yang

penulis sayangi. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa

yang tiada henti-hentinya selama ini.

7. Buat semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara terutama teman-teman program studi Diploma III Keuangan

Stambuk 2007 grup C serta khususnys buat ( Ilaika, Lily, Winda, Febry, Mita,

Rapika, dan Ika Putri ) semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan

namanya.

Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak terlepas dari

petunjuk Allah SWT. Dan penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. Amin.

Medan, Maret 2010

Penulis,

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

BAB II PROFIL INSTANSI ... 6

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU ... 6

B. Jenis Kegiatan ... 9

C.. Struktur Organisasi ... 9

D. Job Description ... 12

F.Kinerja Usaha Terkini ... 17

G. Rencana Kegiatan ... 18

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 19

BAB IV PENUTUP ... 39

A. Kesimpulan... 39

B. Saran ... 40

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Data Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU... 18

Tabel 3.1. Rencana Penggunaan DUK-DM FE USU ... 37

Tabel 3.2. Realisasi Penggunaan DUK-DM FE USU ... 40

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Dalam suatu instansi, biaya operasional merupakan salah satu bagian

terpenting demi kelangsungan operasi suatu instansi. Demikian juga dengan

Fakultas Ekonomi USU harus merencanakan dan mengendalikan seluruh biaya

operasionalnya.

Biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan operasionalnya disebut biaya

operasi, pemakaian biaya yang kurang tepat akan mengakibatkan pengeluaran

biaya yang besar. Oleh karena itu Fakultas Ekonomi USU harus tetap melakukan

pengganggaran biaya-biaya termasuk didalamnya biaya operasional secara

efisiensi dalam setiap kegiatan operasinya yang merupakan faktor dalam

mencapai sasaran yang ditetapkan sebelumnya, agar Fakultas Ekonomi USU

bekerja secara efisien dibutuhkan suatu rencana yang baik. Perencanaan dapat

dibuat dalam berbagai bidang, salah satunya adalah pada bagian keuangan, yaitu

rencana yang dinilai dengan uang atau disebut juga dengan anggaran. Setiap

instansi harus memiliki perencanaan dan pengendalian yang dapat

mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan operasional, khususnya pada tugas

akhir ini penulis menyajikan analisis anggaran biaya operasional pada Fakultas

Ekonomi USU. Kinerja sesungguhnya diketahui dari usaha-usaha optimasi

pemanfaatan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas, sementara kesesuaian

(9)

membandingkan hasil yang dicapai dengan standar organisasi, yaitu apakah

masukan lebih besar, sama dengan atau lebih kecil dari pengeluaran.

Perencanaan dan pengendalian dibagi – bagi untuk tujuan teoritis,

pembagian tersebut disusun secara artificial untuk kemudahan analisis dan tidak

merefleksikan dinamika perkembangan suatu entitas. Pada kenyataannya

perencanaan dan pengendalian adalah simultan, tidak terpisahkan, dan merupakan

proses yang saling berhubungan. Perencanaan merupakan konstruksi dari program

operasional terperinci, merupakan proses dari menyadari kesempatan maupun

ancaman eksternal dan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

Anggaran biaya dalam bidang operasional Fakultas Ekonomi USU sangat penting

guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak di perlukan yang

dapat menyebabkan biaya operasional fakultas semakin besar. Dengan anggaran

operasional yang baik, dapat mendukung tujuan akhir suatu instansi tersebut.

Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan karena anggaran

menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju pencapaian sasaran.

Disamping itu juga anggaran mempunyai fungsi pengawasan yaitu menyelidiki

apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu dikerjakan sesuai rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya. Apabila terdapat perbedaan antara anggaran dan

realisasinya, maka hal itu perlu dianalisis. Dari analisis perbedaan tersebut

diambil keputusan yang perlu untuk mengatasi kemungkinan yang merugikan

(10)

pengendalian, anggaran juga merupakan alat utama pengkoordinasian kegiatan –

kegiatan organisasi

Pengendalian meliputi penetapan tujuan dan standar, membandingkan

kinerja yang diukur dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, menekankan

pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan. Fakultas Ekonomi

USU selalu mempunyai keterkaitan dengan biaya operasional yakni biaya umum

serta administrasi. Oleh sebab itu biaya operasional merupakan yang paling

esensial menyangkut kesinambungan suatu instansi, maka sangat di perlukan

perencanaan dan pengendalian yang akurat terhadap biaya operasional. Dengan

berpedoman pada biaya operasional maka tujuan fakultas akan tercapai.

Biaya operasional sangat di butuhkan staff keuangan fakultas dalam

melaksanakan seluruh fungsinya untuk menjamin kesistematisan dan sebagai alat

untuk mengawasi pelaksanaan aktivitas fakultas yang direncanakan agar operasi

fakultas dapat berjalan dengan tingkat efesiensi yang tinggi. Untuk itulah penulis

merasa tertarik untuk memilih judul ”Analisis Anggaran Biaya Operasional

(11)

B. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas di ketahui bahwa anggaran biaya operasional Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus dikelola dengan efektif dan efisien,

hal ini bukan hanya berlaku untuk suatu instansi, tetapi juga berlaku untuk semua

instansi termasuk juga Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Perencanaan dan pengawasan biaya operasional fakultas yang baik akan

membantu tata usaha/staff keuangan mencapai tujuan yang efektif dan efesien.

Dengan demikian dapat kita buat suatu rumusan masalah, yaitu :

1. Bagaimana Fakultas Ekonomi USU melakukan

perencanaan dan pengendalian biaya operasional guna mencegah

penyimpangan.

2. Bagaimana Fakultas Ekonomi USU menetapkan anggaran biaya

operasional untuk meningkatkan efiensi.

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1.Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan pada

Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi di USU.

2.Untuk mengetahui bagaimana Fakultas Ekonomi USU merencanakan dan

mengendalikan biaya operasionalnya.

3.Untuk menganalisa dan mengevaluasi perencanaan dan pengendalian

(12)

4.Untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan

penulis khususnya tentang biaya operasional dan hal – hal yang terkait

didalamnya.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Bagi Penulis

Penulisan ini bermanfaat dalam mengembangkan wawasan dan ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh oleh penulis selama perkuliahan,

khususnya mengenai biaya operasional.

2. Bagi Instansi

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan saran-saran atau bahan

masukan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan dan

pengawasan serta mengambil kebijakan – kebijakan yang berguna untuk

kelangsungan suatu instansi di masa yang akan datang.

3. Bagi Akedemisi

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

pembelajaran dalam melakukan atau melanjutkan penelitian yang berkaitan

(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di

luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan

tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kuraja (Banda

Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar. Yayasan

Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun

Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama

dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu

itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian

administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara

(istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari

Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka

memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan

Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang

diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam

lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku

surat terhitung mulai 01 Oktober 1961. Sesuai dengan Keputusan Menteri

(14)

Keputusan Dirjen Pendidikan tinggi No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat

Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu

Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III. Program Pendidikan

Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III ( yang dulunya bernama Pendidikan Ahli

Administrasi Perusahaan ), terdiri dari :

a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan

c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima

Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah “Menjadi salah satu Fakultas

Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar

(15)

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi

dalam bidang Ilmu Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang

berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan

pemberdayaaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian

dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan

sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa

selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait

yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan

penelitian-penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap

(16)

B. Jenis Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan

pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak

berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada

umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada

pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan

penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan

sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma

Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat. Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan

dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang

mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan

nantinya.

C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

(17)

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah

untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan

ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya.

Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui

struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga

efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan

koordinasi yang baik sehingga tujuan instansi dapat dicapai. Suatu instansi terdiri

dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok

kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup

tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Fakultas

(18)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Sumber : Fakultas Ekonomi USU

(19)

D. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit bagian pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tediri dari :

1. Bagian Tata Usaha

Rincian tugas bagian tata usaha adalah:

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

2. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan

dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

3. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian

dan perlengkapan.

4. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

5. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.

6. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/pelayanan

kepada masyarakat.

7. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

(20)

10.Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan

kegiatan fakultas.

11.Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

fakultas.

2. Sub Bagian Akademik

Rincian tugas bagian akademik sebagai berikut :

1.Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

2.Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat

3.Melakukan administrasi akademik.

4.Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.

5.Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.

6. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

7.Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

8.Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

(21)

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Rincian tugas pada sub bagian umum dan perlengkapan adalah sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

2. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

3. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.

4. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan

ilmiah di lingkungan fakultas.

5. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

6. Melakuakan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan

pertanggung jawaban keuangan.

7. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas,

pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah

diteliti kebenarannya.

8. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

9. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

10.Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

(22)

4. Sub Bagian Kepegawaian

Rincian tugas pada sub bagian kepegawaian adalaha :

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

2. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.

3. Melakukan urusan mutasi pegawai.

4. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

5. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan

jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar

Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.

6. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.

7. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

8. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

9. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugas pada sub bagian kemahasiswaan dan alumni adalah :

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

2. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

(23)

4. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

5. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

6. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

7. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan kesejahteraan

mahasiswa.

8. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.

9. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni

10.Melakukan penyajian informasi di bidang kemahasiswaan dan alumni.

11.Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan

Rincian pada sub bagian perlengkapan adalah :

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

2. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

3. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

4. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

5. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan

perlengkapan.

(24)

7. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

Bagian.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan

tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah

digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua

karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang

bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah

menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa,

melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi

yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan

pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat,

memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti

sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar

dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki

kualitas yang baik. Data mahasiswa yang terdaftar selama tahun ajaran 2009 adalah

(25)

Tabel 2.1

Data Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Tahun Ajaran 2009/2010

Jenis Kelamin

Departemen / Jurusan

Jumlah S1 Reguler D3 Reguler S1 Ekstensi

Ep Akt Mnj Keu Akt Kes Ep Akt Mnj

Sumber : Fakultas Ekonomi USU

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

b. Perkuliahan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil.

(26)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Analisis Anggaran Biaya Operasional 1. Pengertian Anggaran

Ada beberapa istilah yang digunakan dalam menyatakan anggaran

perusahaan, yaitu business budget, profit planning and control, comprehensive

budgeting, business budget and control. Para Ahli mengemukakan pendapat yang

berbeda mengenai pengertian penganggaran itu sendiri walaupun demikian perbedaan

istilah-istilah tersebut tidaklah merubah pengertian dari anggaran, hal ini dapat dilihat

dari defenisi yang diberikan oleh para ahli: menurut Carter dan Usry ( 2007 : 13 )

definisi anggaran adalah sebagai berikut : “Anggaran adalah pernyataan

terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”.

Haruman (2007 : 3) memberikan definisi anggaran : “Penganggaran (budgeting ) menunjukan suatu tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu”. Sedangkan menurut Darsono (2008 : 1) : “Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran yang dimulai dengan pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap – tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara mnyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan”.

Dalam beberapa terakhir ini, sejumlah besar perhatian telah diberikan kepada

implikasi perilaku dari penyediaan data yang dibutuhkan untuk perencanaan dan

(27)

mempengaruhi perilaku individu – individu dan kelompok di setiap tingkatan proses

manajemen termasuk diantarannya :

1. Menetapkan cita – cita

2. Menginformasikan kepada individu – individu mengenai apa yang harus

mereka berikan untuk pencapaian cita – cita tersebut.

3. Memotivasi kinerja yang diinginkan

4. Evaluasi kinerja

5. Memberikan saran kapan tindakan korektif sebaiknya diambil

Kelompok manajemen yang tidak mau menerima asumsi – asumsi yang

digunakan dalam anggaran dapat berkinerja buruk bagi suatu instansi. Berikut ini

adalah elemen – elemen yang disarankan sebagai alat untuk memotivasi karyawan

untuk membidik cita – cita yang ditetapkan dalam anggaran :

1. Sistem kompensasi yang membangun dan memelihara hubungan yang jelas

antara hasil dan penghargaan

2. Sistem untuk penilaian kinerja yang dipahami oleh karyawan dalam

hubungannya dengan efektivitas dan hasil penting individual, tugas dan

tanggung jawab, tingkat dan cakupan pengaruh dalam pengambilan keputusan

serta waktu yang diberikan untuk menilai hasil tersebut

3. Suatu sistem komunikasi yang memungkinkan karyawan bertanya kepada

atasan berdasarkan kepercayaan dan kejujuran

(28)

5. Suatu sistem pendukung karyawan , seperti pelatihan, bimbingan dan

perencanaan karir

6. Suatu sisem yang mempertimbangkan tidak hanya untuk tujuan perusahaan

tetapi juga keahlian dan kemampuan karyawan

7. Suatu sistem yang tidak setengah – setengah, tetapi harus berusaha meraih

standar yang realitas dan dapat dicapai, menekankan pada perbaikan dan

menyediakan lingkungan dimana konsep keunggulan ( excellence ) dapat

(29)

2. Jenis – Jenis Anggaran

Ada beberapa klasifikasi mengenai anggaran, yang antara lain : 1. Berdasarkan Ruang Lingkup

a. Anggaran Komprehensif, yaitu anggaran perusahaan yang disusun

dengan ruang lingkup yang menyeluruh yang menyangkut seluruh

aktivitas perusahaan

b. Anggaran Parsial, anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang

lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari kegiatan

perusahaan.

2. Berdasarkan Fleksibilitasnya

a. Anggara Fixed ( fixed budget ), yaitu anggaran yang disusun untuk

periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan

berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan

expenses, serta tidak diadakan revisis secara periodik.

b. Anggaran Kontinyu ( Continues Budget ), yaitu anggaran yang disusun

untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan

berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan

expenses, tetapi diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan

(30)

3. Berdasarkan Jnagka Waktu

a. Anggaran Jangka Pendek, yaitu anggaran operasional yang

menunjukkan rencana operasi atau kegiatan untuk satu periode

akuntansi ( biasanya satu tahun ) yang akan datang. Anggaran ini

terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran

pemakaian bahan langsung, anggaran pembelian bahan baku, anggaran

upah langsung, anggaran biaya overhead, anggaran persediaan bahan

baku dan barang jadi, anggaran biaya penjualan dan promosi, anggaran

biaya administrasi, anggaran harga pokok barang yang dijual,

anggaran pendapatan dan penngeluaran lain – lain, anggaran tambahan

modal, anggaran piutang, dan daftar neraca yang diproyeksikan.

b. Anggaran Jangka Panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan rencana

(31)

3. Keunggulan dan Kelemahan Anggaran

Berdasarkan dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan beberapa keunggulan

yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik,

antara lain :

1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum

rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen hasil proyeksi ini

menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan

untuk dilaksanakan.

2. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap

setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi

manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut.

3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan

untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.

4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap

manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan dan kewajibannya. Anggaran

sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam

melakuakan suatu kegiatan.

5. Mengingat setiap manajer atau penyelia dilibatkan dalam penyususnan

anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta

(32)

Disamping beberapa keunggulan tersebut diatas, terdapat pula beberapa

kelemahan dari anggaran, antara lain :

1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi ( permintaan efektif, kapasitas

produksi dan lain – lain ) maka terlaksananya dengan baik kegiatan – kegiatan

tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.

2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil

apabila dilaksanakan secara sungguh – sungguh.

3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu

manajer dalam melaksanakan tugas – tugasnya, bukan menggantikannya.

4. Kondisis yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang

(33)

4. Definisi Biaya dan Klasifikasi Biaya a. Definisi Biaya

Dalam peggolongan perusahaan, besar maupun perusahaan kecil, perusahaan

jasa maupun perusahaan dagang setiap harinya. Selalu berkaitan dengan biaya yang

harus dikeluarkan. Ada berbagai defenisi mengenai biaya yaitu:

Baridwan (2004 : 30) memberikan defenisi biaya sebagai berikut: “Biaya

adalah Aliran keluar, pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang ( kombinasi

keduanya ) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang,

penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan lain yang merupakan kegiatan utama badan

usaha”. Menurut Machfoedz (2000:36) defenisi biaya adalah sebagai berikut: “Biaya

adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang dikeluarkan atau

kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk

dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh”.

b. Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data

biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara

biaya dengan berikut ini :

1. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk

a. Biaya Manufaktur, disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik.

(34)

integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam

perhitungan biaya produk ), biaya tenaga kerja langsung ( tenaga kerja

yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi

dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu ), dan biaya

overhead pabrik ( terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak

ditelusuri secara langsung ke output tertentu ).

b. Biaya Komersial, terdiri atas dua klasifikasi besar yaitu biaya

pemasaran ( termasuk beban promosi, beban penjualan, dan

pengiriman ) dan biaya administratif ( termasuk beban yang terjadi

dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi ).

2. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi

a. Biaya Variabel, menunjukkan jumlah perunit yang relatif konstan

dengan berubahnya aktivitas yang relevan.

Contoh biaya variabel :

- perlengkapan

- bahan baku

- royalti

- upah lembur

- biaya komunikasi

(35)

b. Biaya Tetap, bersifat konstan secara total dan rentang yang relevan.

Contoh biaya tetap :

- depresiasi

- pajak properti

- gaji supervisor

- asuransi

- gaji eksekutif

- sewa

c. Biaya Semi Variabel, biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan

biaya variabel.

Contoh biaya semivariabel :

- inspeksi

- jasa departemen biaya

- jasa departemen penggajian

- air dan limbah

- asuransi kompensasi

- asuransi kecelakaan dan kesehatan

- pajak penghasilan

3. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Departemen Produksi / Segmen Lain

(36)

b. Departemen Jasa, pada umumnya dibeberapa organisasi adalah

departemen pemeliharaan, panggajian, akuntansi biaya, dan

pemrosesan data.

4. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Periode Akuntansi

a. Pengeluaran Modal ( capital expenditure ) ditujukan untuk

memberikan manfaat di masa depan dan dilaporkan sebagai aktiva.

b. Pengeluaran Pendapatan ( revenue expenditure ) memberikan manfaat

untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.

5. Biaya Dalam Hubungannnya Dengan Suatu Keputusan

Biaya differensial, seringkali disebut biaya marginal yang merupakan salah

satu nama dari biaya yang relevan untuk suatu pilihan diantara banyak

alternatif.

c. Biaya Operasional

Yang dimaksud dengan biaya operasional adalah semua biaya yang

dikeluarkan yang pada hakekatnya dianggap habis dalam masa satu tahun tutup buku.

Untuk menyusun anggaran yang lengkap yang akan dapat dipergunakan di dalam

perusahaan secara sekaligus tidaklah mungkin. Dengan demikian perlu diketahui

bagaimana penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut harus dilaksanakan,

ditinjau dari urutan anggaran yang disusun tersebut. Menurut Anton (2000:277)

(37)

sejak barang-barang dan jasa-jasa telah siap menjadi barang jadi dan seterusnya

disalurkan kepasaran bebas”.

Didalam penyusunan anggaran biaya operasional, biasanya mencakup

anggaran berikut ini:

1. Anggaran biaya tetap

Anggaran biaya tetap atau konstan adalah anggaran biaya yang besar

kecilnya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan. Ini berarti

jika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas perusahaan, maka biaya

tetap tidak mengalami perubahan. Yang termasuk kedalam biaya tetap adalah

depresiasi (penyusutan), pajak, asuransi, biaya kredit dan sebagainya.

Prosedur penyusunan anggaran biaya tetap dapat dilakukan dengan

menganalisis biaya tetap masa yang lalu kemudian biaya ini diteliti dan dibuat

sebagai bahan pertimbangan di masa yang akan datang.

Ada dua ciri utama biaya tetap (Munandar, 2001:227), yaitu:

a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali biaya ini tetap

ada dalam jumlah yang tetap.

b. Bila perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktivitasnya, biaya ini

tetap dalam jumlah yang tetap.

2. Anggaran biaya variabel

Anggaran biaya variabel adalah anggaran biaya yang jumlahnya

(38)

meningkat pula. Begitu juga sebaliknya, jika aktivitas berkurang maka biaya

variabel juga akan menurun. Yang termasuk kedalam biaya variabel misalnya

bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan lain-lain. Anggaran

biaya variabel dapat disusun dengan berpedoman pada biaya variabel tahun

sebelumnya dengan memperhatikan adanya penambahan maupun penurunan

aktivitas perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang. Ada dua ciri utama

bidang biaya variabel (Munandar, 2001: 227), yaitu :

a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas maka jumlah biaya ini tidak

ada.

b. Bila perusahaan meningkatkan aktivitas maka jumlah biaya ini akan

mengalami peningkatkan sedangkan bila perusahaan menurunkan

aktivitasnya maka biaya ini akan mengalami penurunan pula.

3. Anggaran semi variabel

Anggaran biaya semi variabel merupakan anggaran biaya-biaya yang

sebagian mempunyai sifat tetap yang besar kecilnya dipengaruhi oleh

perubahan aktivitas perusahaan dan sebagian lagi mempunyai sifat tetap yang

besar kecilnya dipengaruhi oleh perusahaan aktivitas perusahaan. Yang

termasuk dalam biaya semi variabel antara lain biaya pemeliharaan gedung,

biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat, upah (gaji), insentif dan lain-lain.

Anggaran biaya semi variabel dapat ditentukan dengan menganalisa biaya

pada tahun-tahun yang sudah lewat dan membuat pertimbangan terhadap

(39)

aktivitas perusahaan di masa yang akan datang. Adapun ciri-ciri biaya semi

variabel (Munandar, 2001:232), yaitu:

1. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali biaya ini tetap ada

dalam jumlah tertentu yaitu sebesar unsur biaya tetap yang terkandung di

dalamnya.

2. Bila perusahaan meningkatkan aktivitasnya maka jumlah biaya ini makin

meningkat karena unsur biaya variabel yang terkandung didalamnya tidak

berubah dan sebaliknya, jika aktivitas perusahaan menurun maka jumlah

biaya menurun karena unsur biaya variabel menurun sedangkan unsur

(40)

5. Prinsip Penyusunan Anggaran

Prinsip – prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran

dapat disusun dan silaksanakan adalah sebagai berikut ;

1. Management Involvement

Keterlibatan manajemen dalam penyusuanan rencana mempunyai makna

bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala

sesuatu yang direncanakan.

2. Organizational Adaptation

Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan struktur organisasi dimana

ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer tidak

dapat menindahkan tanggung jawab atas sesuatu pekerjaan walaupun dia

dapat melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahannya.

3. Responsibility Accounting

Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus

didukung adanya suatu sistem responsibility accounting yang polanya

disesuaikan dengan pertanggungjawaban organisatoris.

4. Goal Orientation

Penetapan tujuan yang realistis akan menjamin kelangsungan hidup dan

pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Jadi konsep management by

(41)

5. Full Communication

Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apanila

natara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang

tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai.

6. Realistic Expectation

Dalam perencanaan, manajemen harus menghindari konservatisme dan

optimisme yang berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat tercapai. Jadi

manajemen harus menetapkan sasaran yang realistis artinya memungkinkan

dapat dicapai.

7. Timeliness

Laporan – laporan berupa informasi mengenai realisasi rencana harus

diterima oleh manajer yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi

tersebut efektif dan berguna bagi manajemen.

8. Flexible Application

Perencanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan

sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi.

9. Reward and Punishment

Mnajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer berdasarkan

perencanaan yang telah ditetapkan. Jdai manajer yang kinerjanya dibawah

atau melebihi standar harus dapat diketahui sehingga pemberian suatu reward

(42)

B. Analisis Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Pada dasarnya, yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan dan

pelaksanaan kegiatan anggaran ada ditangan pimpinan tertinggi fakultas. Dalam hal

ini, fakultas ekonomi USU membuat anggaran dibawah Pembantu Dekan II (PD II)

dan tim anggaran ini terdiri dari program studi, departemen, dan bagian dilingkungan

fakultas ekonomi USU. Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun anggaran

serta kegiatan-kegiatan penganggaran lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh

pimpinan tertinggi fakultas, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain

fakultas.

Adapun siapa atau siapa yang diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun

anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing

instansi. Pada Fakultas Ekonomi USU bagian yang mempersiapkan dan menyusun

anggaran ini dapat didelegasikan kepada bagian administrasi, ini terdapat bagi

instansi kecil seperti halnya pada Fakultas Ekonomi USU. Pada Fakultas Ekonomi

penyusunan ini dilakukan oleh kasubag Keuangan. Hal ini disebabkan karena

Fakultas Ekonomi merupakan instansi nirlaba, kegiatan-kegiatan fakultas tidak telalu

kompleks, sederhana, dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas

penyusunan anggaran dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja tidak perlu

banyak melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan.

Agar penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik dan lancar maka perlu

ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan anggaran ini

(43)

tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Dengan demikian, tersedia waktu

yang cukup untuk membuat pertimbangan dan penilaian atau hal-hal yang dianggap

perlu.

Pedoman penyusunan anggaran instansi itu harus mencerminkan materi apa

yang akan dicapai baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan

dasar dari perusahaan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, strategis instansi

serta uraian dasar pemikiran fakultas.

Anggaran yang disusun oleh bagian administrasi merupakan rancangan

anggaran (draft budget). Rancangan anggaran inilah yang diserahkan kepada

pimpinan teringgi fakultas untuk disahkan serta ditetapkan sebagai anggaran yang

defenitif. Sebelum disahkan oleh pimpinan teringgi yaitu rektorat, masih

dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut,

dan dimungkinkan untuk diadakan pembahasan antara pimpinan tertinggi instansi

dengan pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan anggaran tersebut.

Setelah disahkan oleh pimpinan tetinggi fakultas, maka rancangan anggaran

tersebut telah menjadi anggaran yang defenitif, yang akan dijadikan sebagai pedoman

kerja, alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja. Berikut adalah

rencana penggunaan daftar usulan kegiatan dana masyarakat (DUK-DM) program D3

(44)

Tabel 3.1

Rencana Penggunaan Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat (DUK-DM) Program D3 Fakultas Ekonomi USU Tahun Anggaran 2009

(Dalam Rupiah)

NO JENIS PENGELUARAN MAK JUMLAH

1 Belanja Honorarium

- Belanja Uang Honor Tetap - Belanja Uang Honor Tidak Tetap - Belanja Lembur

- Belanja Vakasi

512111

- Belanja Keperluan Perkantoran

- Balanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

- Belanja Barang Operasional Lainnya - Belanja Bahan

- Belanja Langganan Daya dan Jasa - Belanja Jasa Konsultan

- Belanja Sewa - Belanja Jasa Profesi

- Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung & Bangunan

- Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan & Mesin

- Belanja Perjalanan Biasa ( Dalam Negeri )

- Belanja Perjalanan Luar Biasa ( Luar Negeri )

- Belanja Modal Peralatan &Mesin

- Belanja Modal Gedung &

Bangunan

- Belanja Modal Jaringan

- Belanja Pemeliharaan Gedung & Bangunan yang di Kapitalisasi - Belanja Pemeliharaan Peralatan

& Mesin yang di Kapitalisasi

66.000.000 -

- - -

(45)

C. Pengendalian Biaya Operasional

Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan

yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam budget dengan realisasinya dan

pertimbangan bagi perencanaan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar dan budget yang disusun atas

pertimbangan manajemen, peramalan dengan perhitungan matematis dan pengalaman

dimasa lalu.

Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu

- individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang

berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya dibatasi

pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer tersebut, dan

kinerja secara umum diukur dengan membandingkan antara biaya dan pendapatan

aktual terhadap anggaran. Sistem yang didesain untuk mencapai tujuan tersebut

disebut sistem akuntansi pertanggung jawaban.

Untuk membantu dalam mengendalikan biaya, akuntan biaya dapat

menggunakan jumlah biaya yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebut biaya

standar. Biaya standar juga dapat dijadikan dasar untuk anggaran dan laporan biaya.

Aspek penting lain dari pengendalian biaya adalah identifikasi dari biaya aktivitas

yang berbeda dibandingkan biaya dari departemen dan produk yang berbeda.

Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian, merupakan

(46)

biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam suatu periode

tertentu yang biasanya jangka pendek.

Tahap-tahap proses pengendalian anggaran menurut Mulyadi (2001:508),

malalui tiga tahap utama :

1. Penetapan sasaran.

2. Implementasi

3. Pengendalian dan Evaluasi

Proses pengendalian anggaran didahului dengan penetapan tujuan oleh

manajemen puncak dan penetapan strategi untuk mencapainya. Tujuan merupakan

hasil yang diinginkan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengendalian biaya

operasional Fakultas Ekonomi USU diadakan melalui anggaran. Evaluasi terhadap

anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan.

Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran

berikutnya. Perusahaan menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka

mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian

terhadap alokasi pada biaya anggaran. Realisasi penggunaan daftar usulan kegiatan

dana masyarakat (DUK-DM) program D3 Fakultas Ekonomi USU tahun anggaran

(47)

Tabel 3.2

Realisasi Penggunaan Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat (DUK-DM) Program D3 Fakultas Ekonomi USU Tahun Anggaran 2009

(Dalam Rupiah)

NO JENIS PENGELUARAN MAK JUMLAH

1 Belanja Honorarium

- Belanja Uang Honor Tetap - Belanja Uang Honor Tidak Tetap - Belanja Lembur

- Belanja Vakasi

512111

- Belanja Keperluan Perkantoran

- Balanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

- Belanja Barang Operasional Lainnya - Belanja Bahan

- Belanja Langganan Daya dan Jasa - Belanja Jasa Konsultan

- Belanja Sewa - Belanja Jasa Profesi

- Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung & Bangunan

- Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan & Mesin

- Belanja Perjalanan Biasa ( Dalam Negeri )

- Belanja Perjalanan Luar Biasa ( Luar Negeri )

- Belanja Modal Peralatan &Mesin

- Belanja Modal Gedung &

Bangunan

- Belanja Modal Jaringan

- Belanja Pemeliharaan Gedung & Bangunan yang di Kapitalisasi - Belanja Pemeliharaan Peralatan

& Mesin yang di Kapitalisasi

532111

(48)

D. Analisis Penyimpangan Biaya Operasional

Sebelum melakukan analisis tentang adanya penyimpangan/variance

anggaran, maka terlebih dahulu disajikan laporan anggaran yang dibuat sebelumnya.

Kita juga mengetahui bahwa anggaran (budget) merupakan “Tool of Control” dan

kita juga mengenal istilah “Control of Budget” istilah ini semua menunjukkan

bahwa budget dapat dijadikan sebagai alat untuk standard kerja sudah ada.

Kemungkinan sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka

aktual yang dapat kita harapkan dengan standard atau sasaran yaitu budget.

Perbedaan antara dua angka ini akan merupakan penyimpangan.

Analisa penyimpangan digunakan secara luas dalam pelaporan keuangan dan

sering diaplikasikan menurut keadaan berikut:

2. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual tahun berjalan dibandingkan

dengan menggunakan tahun lalu sebagai tahun dasar.

3. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual dibandingkan dengan biaya

standard.

4. Penyelidikan penyimpangan antara hasil actual dibandingkan dengan sasaran

budget.

Penyimpangan yang mungkin terjadi yaitu:

e. Penyimpangan anggaran menguntungkan (favourable variance)

Apabila penyimpangan yang terjadi menguntungkan perusahaan, maka

(49)

f. Penyimpangan tidak menguntungkan (unfavourable variance)

Apabila penyimpangan yang terjadi merugikan perusahaan maka disebut

unfavourable variance.

Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi dengan

pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisa pembanding antara

budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan-penyimpangan

yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable) ataupun yang

menguntungkan (favourable) dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan

tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut yang

segera perlu dilakukan. Adapun penyimpangan yang terjadi selama tahun 2009 pada

(50)

Tabel 3.3

Variance Penggunaan Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat

(DUK-DM) Program D3 Fakultas Ekonomi USU Tahun Anggaran 2009

(Dalam Rupiah)

NO F U N G S I M A K ANGGARAN REALISASI VARIANCE

1 Belanja Honorarium

- Belanja Lembur

- Belanja Uang Honor Tetap - Belanja Uang Honor Tidak Tetap - Belanja Vakasi

512211

- Belanja Keperluan Perkantoran

- Balanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat - Belanja Barang Operasional Lainnya - Belanja Bahan

- Belanja Langganan Daya dan Jasa - Belanja Jasa Konsultan

- Belanja Sewa - Belanja Jasa Profesi

- Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung & Bangunan

- Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan & Mesin - Belanja Perjalanan Biasa ( Dalam Negeri ) - Belanja Perjalanan Luar Biasa ( Luar Negeri )

521111

- Belanja Modal Peralatan &Mesin

- Belanja Modal Gedung & Bangunan

- Belanja Modal Jaringan

- Belanja Pemeliharaan Gedung &

Bangunan yang di Kapitalisasi

- Belanja Pemeliharaan Peralatan & Mesin

yang di Kapitalisasi

532111

Total 1.573.214.116 1.961.025.959 914.769.843

(51)

Secara garis besar ada 2 (dua) tindakan yang dilakukan Fakultas Ekonomi

USU didalam menghadapi penyimpangan yang terjadi, yaitu :

1. Apabila penyimpangan yang terjadi adalah penyimpangan yang

menguntungkan (favourable variance) maka tindakan yang diambil oleh

Fakultas Ekonomi USU yaitu akan mengembalikan pihak rektorat dan

melimpahkan pada mata anggaran yang mengalami kerugian.

2. Sedangkan apabila penyimpangan tidak menguntungkan (unfavourable

variance) tindakan yang diambil juga hampir sama yaitu mengambil dari mata

anggaran yang mengalami keuntungan dan apabila tidak mencukupi baru akan

(52)

BAB IV

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan analisa dan evaluasi atas analisis anggaran biaya

operasional pada Fakultas Ekonomi USU Medan, dengan hasil yang didapat maka

penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain, yaitu:

1. Fakultas Ekonomi USU merupakan sebuah lembaga/instansi yang bergerak

dalam pelaksanaan pendidikan. Didalam menjalan fungsinya selalu berusaha

memberikan pelayanan yang berkualitas dan terbaik kepada customer yaitu

para mahasiswa maupun masyarakat umum yang ingin mengetahui tentang

penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan sehingga Fakultas Ekonomi USU

dapat misinya yaitu menjadikan Fakultas Ekonomi USU sebagai salah satu

fakultas ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi

kebutuhan pasar dalam persaingan global.

2. Perencanaan anggaran yang dibuat oleh Fakultas Ekonomi USU tidak

melibatkan semua bagian, dalam hal ini hanya melibatkan sub bagian

keuangan kemudian diteruskan ke Pembantu Dekan II (PD II) untuk disetujui

tanpa adanya keterlibatan bagian lainnya seperti jurusan maupun departemen.

(53)

anggaran dan realisasi itu hanya bagian yang memang terlibat dalam

penyusunan anggaran tersebut.

4. Anggaran yang disusun Fakultas Ekonomi USU, ada beberapa mata anggaran

yang tidak sesuai dengan kenyataan dan bahkan ada mata anggaran yang sama

sekali tidak ada realisasinya. Hal ini disebabkan karena meningkatnya

pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan dan tidak terselenggaranya suatu

kegiatan yang dianggarkan atas biaya sebelumnya.

4. Dilihat dari laporan akhir realisasi anggaran beban operasional Fakultas

Ekonomi USU tahun anggaran 2009, dimana pihak fakultas menganggarkan

biaya operasional sebesar Rp 1.573.214.116,- dan realisasinya sebesar

Rp 1.961.025.959,-.

5. Terdapat variance (penyimpangan) yang cukup besar yaitu sebesar

Rp. 189.396.684,-. Penyimpangan ini terjadi karena pada tahun anggaran 2009

Fakultas Ekonomi USU hanya menganggarkan Rp 119.183.316,- untuk mata

anggaran belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan yang pada

(54)

B. Saran

Sebagai penutup tugas akhir ini penulis akan mencoba memberi saran yang

kiranya bermanfaat bagi perkembangan Fakultas Ekonomi USU dan dapat membantu

para penyusun anggaran terutama biaya operasional didalam melakukan perencaan

sehingga varian yang terjadi semakin hari semakin kecil sesuai dengan kebutuhan,

diantaranya :

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara

teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran atau seksi khusus lainnya

sehingga anggaran benar-benar merupakan pedoman kerja.

2. Disarankan agar Fakultas Ekonomi USU membuat batasan yang lebih jelas

antara biaya tetap dengan biaya variabel sehingga tidak timbul kesalahan

dalam penempatan biaya.

3. Agar anggaran Fakultas Ekonomi USU dapat lebih memenuhi fungsinya

dengan baik lagi, maka penyusunan anggaran sebagai alat perencanaan dan

pengawasan masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan dan

analisis.

4. Untuk menghemat biaya, Fakultas Ekonomi USU haruslah efektif dan efisien

dalam pemanfaatan semua yang menyangkut pengeluaran biaya.

5. Dalam mengatasi kelemahan penafsiran anggaran yang kurang realistis

Fakultas Ekonomi USU dapat membuat budget dalam dua kriteria; pertama

berdasarkan atau berpedoman pada masa lalu. Budget yang kedua dengan

(55)

budget ini dapat dirangkum menjadi satu budget biaya operasional yang

mengambil titik tengah angka perkiraan dari kedua budget tadi.

6. Perlunya ditingkatkan pengendalian dari pihak Dekan (Pembantu Dekan II)

untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu Fakultas Ekonomi

USU melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Anton, M. 2000. “Anggaran Perusahaan”. Edisi Empat. BPFE : Yogyakarta.

Carter, K. William dan Usry, F. Milton. 2002. “Akuntansi Biaya”. Edisi Dua. Salemba Empat : Jakarta.

Darsono, Purwati. 2007. ”Penganggaran Perusahaan”. Mitra Wacana Media : Jakarta.

Haruman, Tendi dan Rahayu, Sri. 2007. ”Penyusunan Anggaran Perusahaan”. Edisi 2. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi
Tabel 2.1
Tabel 3.1 Rencana Penggunaan Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat (DUK-DM)
Tabel 3.2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adapun anggaran yang disusun oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah anggaran pendapatan dan belanja, dimana anggaran tersebut merupakan anggaran induk (

Pendapatan dan Belanja Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat (DUK-DM). Dalam penyusunan anggaran ini Fakultas Ekonomi Universitas SumateraUtara. juga melakukan berbagai

Anggaran biaya operasional pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. terdiri atas : belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan,

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ..A. Penyusunan

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak.. Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu

Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusu n tugas akhir ini dengan judul “ Fungsi Penyusunan Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan

M.nafarin, 2004, penganggaran perusahaan,edisi revisi, jakarta, salemba empat Darsono dan Aripurwanti,2008, penganggaran perusahaan, edisi pertama, jakarta,. mitra

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA FAKULTAS EKONOMI.. UNIVERSITAS