Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TERPADU PADA
FAKULTAS EKONOMI USU
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
MUNAWIR AHMADI
072 101 122DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah memberikan kita iman dan islam serta kesempatan sehingga penulis mampu
menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai titik akhir dari sebuah proses
pembelajaran di Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara yang mudah-mudahan mendapat ridho Allah SWT. Shalawat dan
salam penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan
tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia dan telah menanjilkan Al-qur’an
sebagai pedoman dan petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia di muka bumi.
Tugas Akhri ini berjudul “Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai
Perencanaan dan Pengawasan Terpadu pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara”. Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan namun penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, SE, MS, selaku Ketua Program Studi
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku dosen Pembimbing dan Sekretaris
Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
4. Dosen dan staff pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
5. Ayahanda Kolbi Marpaung dan Ibunda Nur Bona Harahap, selaku orang tua
yang penulis sayangi. Kakak, abang dan adik penulis, Mastulen, Nur Samsun,
Ratna Dewi, Adil Makmur, Muhammad Ali, Siti Dewi Arti dan Juni Kurniati.
Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa yang tiada
henti-hentinya selama ini.
6. Seluruh Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Departemen Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta teman-teman, adik-adik
beserta senior-senior yang lain.
7. Buat semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara terutama teman-teman program studi Diploma III Keuangan
Stambuk 2007 grup C serta semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan
namanya.
Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak terlepas dari
petunjuk Allah SWT. Dan penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Medan, Desember 2009
Penulis,
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
DAFTAR ISI
2.1. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU ... 6
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Data Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU... 17
Tabel 3.1. Rencana Penggunaan DUK-DM FE USU ... 32
Tabel 3.2. Realisasi Penggunaan DUK-DM FE USU ... 35
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam suatu instansi, biaya operasional merupakan salah satu bagian
terpenting demi kelangsungan operasi suatu instansi. Demikian juga dengan
Fakultas Ekonomi USU harus merencanakan dan mengendalikan seluruh biaya
operasionalnya.
Oleh karena itu Fakultas Ekonomi USU harus tetap melakukan
pengganggaran biaya-biaya termasuk didalamnya biaya operasional secara
efisiensi dalam setiap kegiatan operasinya yang merupakan faktor dalam
mencapai sasaran yang ditetapkan sebelumnya, agar Fakultas Ekonomi USU
bekerja secara efisien dibutuhkan suatu rencana yang baik. Perencanaan dapat
dibuat dalam berbagai bidang, salah satunya adalah pada bagian keuangan, yaitu
rencana yang dinilai dengan uang atau disebut juga dengan anggaran. Setiap
instansi harus memiliki perencanaan dan pengendalian yang dapat
mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan operasional, khususnya pada tugas
akhir ini penulis menyajikan analisis anggaran biaya operasional pada Fakultas
Ekonomi USU. Satu rencana adalah satu pernyataan tentang cara yang diharapkan
untuk pencapaian sasaran. Sasaran juga sering dipertukarkan dengan istilah
tujuan, adalah satu target masa yang akan datang atau hasil akhir yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi. Jadi satu rencana memuat tujuan yang akan dicapai
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Kinerja aktual diketahui dari usaha-usaha optimasi pemanfaatan
sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas, sementara kesesuaian antara kinerja aktual
dan tujuan yang diharapkan diketahui dengan membandingkan hasil yang dicapai
dengan standar organisasi, yaitu apakah masukan lebih besar, sama dengan atau
lebih kecil dari pengeluaran.
Sebelum melaksanakan suatu kegiatan, staff keuangan berkewajiban
menetapkan suatu rencana yang menyeluruh tentang kegiatan yang dilaksanakan
meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang. Perencanaan
selalu diikuti dengan pengendalian, agar aktivitas yang dilakukan sesuai dengan
yang direncanakan dan untuk menilai sampai seberapa jauh efisiensi tercapai
dalam melaksanakan kegiatan.
Jadi perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan, keduanya
ibarat dua sisi satu mata uang dari fungsi manajemen. Kegiatan yang tidak
direncanakan tidak dapat dikendalikan, sebab pengendalian meliputi usaha supaya
aktivitas tetap berjalan lurus dengan melakukan tindakan perbaikan atas
penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari rencana.
Anggaran biaya dalam bidang operasional Fakultas Ekonomi USU sangat
penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak di perlukan
yang dapat menyebabkan biaya operasional fakultas semakin besar. Dengan
anggaran operasional yang baik, dapat mendukung tujuan akhir suatu instansi
tersebut. Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan karena
anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju pencapaian
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
penyelidikan apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu dikerjakan sesuai rencana.
Apabila terdapat perbedaan antara anggaran dan realisasi, maka hal itu perlu
dianalisa dari analisa perbedaan tersebut diambil keputusan yang perlu untuk
mengatasi kemungkinan yang merugikan pada periode selanjutnya. Selain
menjadi alat perencanaan dan pengendalian anggaran juga merupakan alat utama
pengkoordinasian kegiatan-kegiatan organisasi.
Pengendalian meliputi penetapan tujuan dan standar, membandingkan
kinerja yang diukur dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, menekankan
pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan. Fakultas Ekonomi
USU selalu mempunyai keterkaitan dengan biaya operasional yakni biaya umum
serta administrasi. Oleh sebab itu biaya operasional merupakan yang paling
esensial menyangkut kesinambungan suatu instansi, maka sangat di perlukan
perencanaan dan pengendalian yang akurat terhadap biaya operasional. Dengan
berpedoman pada biaya operasional maka tujuan fakultas akan tercapai.
Biaya operasional sangat di butuhkan staff keuangan fakultas dalam
melaksanakan seluruh fungsinya untuk menjamin kesistematisan dan sebagai alat
untuk mengawasi pelaksanaan aktivitas fakultas yang di rencanakan agar operasi
fakultas dapat berjalan dengan tingkat efesiensi yang tinggi. Untuk itulah penulis
merasa tertarik untuk memilih judul ”Analisis Anggaran Biaya Operasional
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas di ketahui bahwa anggaran biaya operasional Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus dikelola dengan baik. Perencanaan
dan pengawasan biaya operasional fakultas yang baik akan membantu tata
usaha/staff keuangan mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Dari latar
belakang yang dikemukakan diatas dapat di ambil permasalahan pokok yaitu:
1.Bagaimana Fakultas Ekonomi USU menetapkan anggaran biaya
operasional untuk meningkatkan efiensi.
2.Bagaimana Fakultas Ekonomi USU melakukan perencanaan dan
pengendalian biaya operasional guna mencegah penyimpangan.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan pada
Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi di USU.
2.Untuk menganalisa dan mengevaluasi perencanaan dan pengendalian
biaya operasional pada Fakultas Ekonomi USU.
3.Untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan penulis khususnya
tentang biaya operasional.
4.Untuk mengetahui bagaimana Fakultas Ekonomi USU merencanakan dan
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Bagi Penulis
Penulisan ini bermanfaat dalam mengembangkan wawasan dan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh oleh penulis selama perkuliahan,
khususnya mengenai biaya operasional.
2. Bagi Instansi
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan saran-saran atau bahan
masukan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan dan
kebijaksanaan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Akedemisi
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam
melakukan atau melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan judul tugas
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB II
PROFIL INSTANSI
2.1. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di
luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan
tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kuraja (Banda
Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar. Yayasan
Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun
Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama
dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu
itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian
administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara
(istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).
Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari
Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka
memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan
Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang
diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam
lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku
surat terhitung mulai 01 Oktober 1961. Sesuai dengan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan R.I No 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983,
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu
Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III. Program Pendidikan
Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari :
a. Jurusan Kesekretariatan
b. Jurusan Keuangan
c. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah “Menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar
dalam persaingan global”.
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi
dalam bidang Ilmu Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan
pemberdayaaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian
dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan
sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa
selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait
yang bertaraf nasional dan internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan
penelitian-penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap
perkembangan/perubahan.
2.2. Jenis Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan
pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan
penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan
dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang
mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan
nantinya.
2.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan
ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya.
Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui
struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga
efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok
kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup
tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Fakultas
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
2.4. Job Description
Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit bagian pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tediri dari :
A. Bagian Tata Usaha
Rincian tugas bagian tata usaha adalah:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.
2. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang
ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan
dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.
3. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,
kepegawaian dan perlengkapan.
4. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.
5. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan
fakultas.
6. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.
7. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.
8. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
10.Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan
dengan kegiatan fakultas.
11.Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
fakultas.
B. Sub Bagian Akademik
Rincian tugas bagian akademik sebagai berikut :
1.Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
2.Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat
3.Melakukan administrasi akademik.
4.Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.
5.Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.
6. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.
7.Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
8.Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
C. Sub Bagian Umum dan Keuangan
Rincian tugas pada sub bagian umum dan perlengkapan adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
2. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
3. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
4. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan
ilmiah di lingkungan fakultas.
5. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
6. Melakuakan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan
pertanggung jawaban keuangan.
7. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur, vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang
telah diteliti kebenarannya.
8. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
9. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
10.Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
D. Sub Bagian Kepegawaian
Rincian tugas pada sub bagian kepegawaian adalaha :
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
2. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
3. Melakukan urusan mutasi pegawai.
4. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.
5. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan
jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar
Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.
6. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
7. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
8. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.
9. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
E. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Tugas pada sub bagian kemahasiswaan dan alumni adalah :
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
2. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.
3. Melakukan administrasi kemahasiwaan.
4. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
6. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.
7. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan
kesejahteraan mahasiswa.
8. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.
9. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni
10.Melakukan penyajian informasi di bidang kemahasiswaan dan alumni.
11.Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
F. Sub Bagian Perlengkapan
Rincian pada sub bagian perlengkapan adalah :
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
2. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.
3. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan
perlengkapan.
4. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan
lingkungan.
5. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan
dan perlengkapan.
6. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.
7. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
2.5. Kinerja Usaha Terkini
Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar
tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin
dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang
maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini
yang dijalankan perusahaan adalah menyelengarakan program pendidikan dan
pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian
ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa
dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa
seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak
dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.
Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar
dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki
kualitas yang baik. Data mahasiswa yang terdaftar selama tahun ajaran 2009
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Tabel 2.1
Data Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Tahun Ajaran 2009/2010
Jenis Kelamin
Departemen / Jurusan
Jumlah S1 Reguler D3 Reguler S1 Ekstensi
Ep Akt Mnj Keu Akt Kes Ep Akt Mnj
Sumber : Fakultas Ekonomi USU
2.6. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.
b. Perkuliahan semester genap/ganjil.
c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil.
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB III
TOPIK PENELITIAN
3.1. Analisis Anggaran Biaya Operasional 3.1.1. Pengertian Anggaran
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam menyatakan anggaran
perusahaan, yaitu business budget, profit planning and control, comprehensive
budgeting, business budget and control. Para Ahli mengemukakan pendapat yang
berbeda mengenai pengertian penganggaran itu sendiri walaupun demikian
perbedaan istilah-istilah tersebut tidaklah merubah pengertian dari anggaran, hal
ini dapat dilihat dari defenisi yang diberikan oleh para ahli: menurut Adisaputra
(2004:9) defenisi anggaran adalah sebagai berikut: ”Anggaran atau budget adalah
merupakan ungkapan keuangan dari progaram kerja untuk mencapai sasaran
dalam jangka waktu yang telah ditentukan”.
Navarin (2004:12) memberikan defenisi anggaran sebagai berikut : “Anggaran adalah suatu rencana keuangan periode yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”. Sedangkan menurut Munandar (2001:11) defenisi anggaran adalah sebagai berikut: “Yang dimaksud dengan bisnis budget atau anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.”
Sedangkan anggaran menurut Welsch (2000:5) yaitu: “Istilah perencanaan
untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefenisikan secara luas sebagai
suatu anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian dan
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan diatas dapat
disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai
dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam suatu
atau beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan,
pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen
melalui proses tertentu.
Dari rumusan ini ada beberapa segi yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Rencana kerja sistematis yang dinilai dengan uang ialah rencana yang disusun
mengenai apa-apa yang akan dilaksanakan, selanjutnya rencana kerja tersebut
dinilai dengan uang atau dengan kata lain ditentukan beberapa jumlah yang
dibutuhkan atau diperoleh untuk merealisasikan pekerjaan tersebut.
2. Periode tertentu; ialah periode anggaran yang pada umumnya berdasarkan
pada periode jangka panjang (3-5 tahun) dan periode jangka pendek (1
tahun).
3. Alat perencanaan; anggaran yang digunakan sebagai alat untuk merumuskan
terlebih dahulu kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan yang diharapkan
dapat memberikan hasil yang baik.
4. Pengkoordinasian yang terpadu; artinya dalam kegiatan perusahaan
diperlukan koordinasi terpadu dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi
dalam rangka mengalihkan menjadi barang-barang dan jasa-jasa.
5. Pengendalian tanggung jawab; artinya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
harus selalu diawasi dan dikendalikan agar sesuai dengan yang telah
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
6. Proses tertentu; artinya proses pembelajaran atau proses lainnya yang dinilai
setiap kali terjadi sesuatu operasi perusahaan dalam suatu periode anggaran.
3.1.2. Jenis-jenis Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai
berikut:
1. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari:
a. Anggaran tetap (fixed budget), adalah angaran yang dibuat untuk satu
tingkat satu kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana pada
tingkat kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya.
Anggaran ini tidak memungkinkan adanya penyesuaian oleh karena
sudah tetap.
b. Anggaran variable (flexible budget), adalah anggaran yang dibuat
berdasarkan pada kegiatan tingkat kegiatan. Prinsip dari anggaran ini
adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan harus terdapat
norma-norma untuk kegiatan yang dikeluarkan. Norma-norma-norma ini merupakan
patokan dari pengeluaran-pengeluaran yang seharusnya pada
masing-masing tingkat kegiatan tersebut. Penyusunan anggaran ini dilakukan
dengan memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel.
2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode
tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Anggaran kontinu, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki
anggaran yang telah dibuat.
3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini untuk
keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), yaitu anggaran yang
dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk
keperluan investasi barang modal (capital budget). Anggaran jangka
panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang
diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut “anggaran
induk (master budget)”. Anggaran tidak merupakan konsolidasi rencana
keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar
tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan.
Anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.
a. Anggaran biaya operasional, adalah anggaran untuk menyusun
anggaran laporan laba rugi. Anggaran ini terdiri dari: anggaran
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Anggaran keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran
neraca. Anggaran keuangan terdiri dari: anggaran kas, anggaran
piutang, anggaran persediaan, anggaran utang dan anggaran neraca.
5. Menurut kemamapuan didalam penyusunan anggaran, terdiri dari:
a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
perpaduan dari anggaran operasional dan anggara keuangan yang
disusun secara lengkap.
b. Anggaran varsial, merupakan anggaran yang disusun secara tidak
lengkap. Anggaran yang hanya menyusun bagi anggaran tertentu saja.
Misalnya, karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun
hanya anggaran operasional.
6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran appropriasi (appropritation budget), adalah anggaran yang
dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan
lain.
b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun
berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi
(perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
3.1.3. Keuntungan dan Kelemahan Anggaran
a. Keuntungan Anggaran
Sistem anggaran memiliki biaya dan memerlukan pengorbanan tetapi
dibalik pengorbanan itu banyak keuntungan. Keuntungan anggaran antara lain
adalah:
1. Mempercepat dan mengefesienkan pencapaian tugas.
2. Mengurangi tugas-tugas rutin operasional pimpinan sehingga ia lebih
terfokus kepada hal-hal yang bersifat jangka panjang dari stategis.
3. Meningkatkan daya kopetensi, motivasi, dan menimbulkan proses
penilaian yang lebih objektif.
4. Dapat menilai kemajuan kerja (progress) pencapaian tujuan.
5. Dapat mengetahui lebih dini setiap penyimpangan dari tujuan.
6. Dapat membedakan antara yang efisien dan yang tidak efisien.
7. Mengurangi hal-hal yang bersifat kabur, ambivalen, atau ambigius.
8. Dapat memantapkan pelaksanaan manajemen, pengawasan, akuntansi
secara lebih baik.
9. Dapat mengarahkan kegiatan kebidang yang lebih menguntungkan.
10.Dapat menilai prestasi karyawan atau bagian yang lebih objektif.
b. Kelemahan Anggaran
Meskipun begitu banyak keuntungan yang diperoleh dengan menyusun
anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran.
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
1. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru
berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh.
2. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk
membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan
menggantikannya.
3. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang
diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang
luwes.
4. Anggaran harus disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
3.1.4. Defenisi Biaya dan Klasifikasi Biaya a. Defenisi Biaya
Dalam peggolongan perusahaan, besar maupun perusahaan kecil,
perusahaan jasa maupun perusahaan dagang setiap harinya. Selalu berkaitan
dengan biaya yang harus dikeluarkan. Ada berbagai defenisi mengenai biaya
yaitu:
Garisson (2001:34) memberikan defenisi biaya sebagai berikut: “Biaya
adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa,
pengorbanan itu dapat diukur sebagai uang tunai yang dikeluarkan, harta dan jasa
yang diberikan.” Menurut Machfodz (2000:36) defenisi biaya adalah sebagai
berikut: “Biaya adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang
dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau
hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya merupakan proses
pengelompokan biaya secara sistematis, atas keseluruhan elemen yang ada di
dalam golongan. Yang lebih jelas dan ringkas yaitu untuk dapat memenuhi
berbagai macam tujuan, oleh karena itu terdapat bermacam-macam penggolongan
biaya.
Menurut Supriono (2000:35) biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Menurut fungsi pokok kegiatan perusahaan, biaya diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya produksi, yang termasuk biaya produksi didalamnya adalah
biaya material, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
b. Biaya administrasi umum, yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi umum.
c. Biaya pemasaran, yaitu biaya yang diperlukan dalam rangka penjualan
produksi, yang sudah selesai sampai dengan pengumpulan piutang
menjadi kas.
d. Biaya keuangan, yaitu semua biaya yang terjadi dalam melasanakan
fungsi keuangan.
2. Menurut periode akuntansi, biaya diklasifikasiakan menjadi:
a. Capital expenditure, yaitu apabila ada manfaat dari pengeluaran biaya,
baru bisa dinikmati pada periode akuntansi berikutnya. Dan
pengeluaran ini akan membebankan pada semua periode akuntansi
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Revenue expenditure, yaitu pengeluaran dimana manfaat dari adanya
pengeluaran biaya, bisa dinikmati oleh periode akuntansi yang
bersangkutan.
3. Menurut tendensi perubahan terhadap aktivitas atau volume produksi, biaya
dilklasifikasikan :
a. Biaya variabel, yaitu biaya-biaya yang mempunyai hubungan langsung
dengan produksi atau proposional.
b. Biaya tetap, yaitu biaya-biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
besarnya volume produksi.
c. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang mempunyai hubungan dengan
volume produksi, akan tetapi hubungan tersebut tidak proposional.
4. Menurut objek atau pusat biaya yang dibiayai, diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya langsung, yaitu biaya yang terjadi dan manfaatnya,
diidentifikasikan kepada objek atau pusat tertentu.
b. Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang terjadi dan manfaatnya, tidak
diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu.
5. Menurut tujuan pengendalian biaya, biaya diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya terkendali yaitu biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Biaya tidak terkendali, yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
seorang pimpinan berdasarkan wewenang yang ia miliki dalam jangka
waktu tertentu.
6. Menurut tujuan pengambilan keputusannya, biaya diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya relevan, yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan
keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan.
b. Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi
pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak diperhitungkan
dalam pengambilan keputusan.
c. Biaya Operasional
Yang dimaksud dengan biaya operasional adalah semua biaya yang
dikeluarkan yang pada hakekatnya dianggap habis dalam masa satu tahun tutup
buku. Untuk menyusun anggaran yang lengkap yang akan dapat dipergunakan di
dalam perusahaan secara sekaligus tidaklah mungkin. Dengan demikian perlu
diketahui bagaimana penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut harus
dilaksanakan, ditinjau dari urutan anggaran yang disusun tersebut. Menurut Anton
(2000:277) “Anggaran biaya operasional adalah anggaran yang menggerakkan
kegiatan usaha sejak barang-barang dan jasa-jasa telah siap menjadi barang jadi
dan seterusnya disalurkan kepasaran bebas”.
Didalam penyusunan anggaran biaya operasional, biasanya mencakup
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
1. Anggaran biaya tetap
Anggaran biaya tetap atau konstan adalah anggaran biaya yang besar
kecilnya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan. Ini berarti
jika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas perusahaan, maka biaya
tetap tidak mengalami perubahan. Yang termasuk kedalam biaya tetap
adalah depresiasi (penyusutan), pajak, asuransi, biaya kredit dan
sebagainya. Prosedur penyusunan anggaran biaya tetap dapat dilakukan
dengan menganalisis biaya tetap masa yang lalu kemudian biaya ini diteliti
dan dibuat sebagai bahan pertimbangan di masa yang akan datang. Ada
dua ciri utama biaya tetap (Munandar, 2001:227), yaitu:
a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali biaya ini
tetap ada dalam jumlah yang tetap.
b. Bila perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktivitasnya, biaya
ini tetap dalam jumlah yang tetap.
2. Anggaran biaya variabel
Anggaran biaya variabel adalah anggaran biaya yang jumlahnya
berubah-ubah secara propesional dengan berubahnya volume produksi. Ini
berarti bila tejadi peningkatan aktivitas perusahaan, maka jumlah biaya
variabel akan meningkat pula. Begitu juga sebaliknya, jika aktivitas
berkurang maka biaya variabel juga akan menurun. Yang termasuk
kedalam biaya variabel misalnya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung dan lain-lain. Anggaran biaya variabel dapat disusun dengan
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
memperhatikan adanya penambahan maupun penurunan aktivitas
perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang. Ada dua ciri utama bidang
biaya variabel (Munandar, 2001: 227), yaitu :
a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas maka jumlah biaya ini
tidak ada.
b. Bila perusahaan meningkatkan aktivitas maka jumlah biaya ini akan
mengalami peningkatkan sedangkan bila perusahaan menurunkan
aktivitasnya maka biaya ini akan mengalami penurunan pula.
3. Anggaran semi variabel
Anggaran biaya semi variabel merupakan anggaran biaya-biaya yang
sebagian mempunyai sifat tetap yang besar kecilnya dipengaruhi oleh
perubahan aktivitas perusahaan dan sebagian lagi mempunyai sifat tetap
yang besar kecilnya dipengaruhi oleh perusahaan aktivitas perusahaan.
Yang termasuk dalam biaya semi variabel antara lain biaya pemeliharaan
gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat, upah (gaji), insentif dan
lain-lain. Anggaran biaya semi variabel dapat ditentukan dengan
menganalisa biaya pada tahun-tahun yang sudah lewat dan membuat
pertimbangan terhadap biaya-biaya yang mungkin berubah akibat adanya
peningkatan dan penurunan aktivitas perusahaan di masa yang akan
datang. Adapun ciri-ciri biaya semi variabel (Munandar, 2001:232), yaitu:
1. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali biaya ini tetap
ada dalam jumlah tertentu yaitu sebesar unsur biaya tetap yang
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
2. Bila perusahaan meningkatkan aktivitasnya maka jumlah biaya ini
makin meningkat karena unsur biaya variabel yang terkandung
didalamnya tidak berubah dan sebaliknya, jika aktivitas perusahaan
menurun maka jumlah biaya menurun karena unsur biaya variabel
menurun sedangkan unsur biaya tetap tidak berubah.
3.2. Analisis Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Pada dasarnya, yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan
dan pelaksanaan kegiatan anggaran ada ditangan pimpinan tertinggi fakultas.
Dalam hal ini, fakultas ekonomi USU membuat anggaran dibawah Pembantu
Dekan II (PD II) dan tim anggaran ini terdiri dari program studi, departemen, dan
bagian dilingkungan fakultas ekonomi USU. Namun demikian tugas menyiapkan
dan menyusun anggaran serta kegiatan-kegiatan penganggaran lainnya tidak harus
ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi fakultas, melainkan dapat didelegasikan
kepada bagian lain fakultas.
Adapun siapa atau siapa yang diserahi tugas mempersiapkan dan
menyusun anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari
masing-masing instansi. Pada Fakultas Ekonomi USU bagian yang
mempersiapkan dan menyusun anggaran ini dapat didelegasikan kepada bagian
administrasi, ini terdapat bagi instansi kecil seperti halnya pada Fakultas Ekonomi
USU. Pada Fakultas Ekonomi penyusunan ini dilakukan oleh kasubag Keuangan.
Hal ini disebabkan karena Fakultas Ekonomi merupakan instansi nirlaba,
kegiatan-kegiatan fakultas tidak telalu kompleks, sederhana, dengan ruang
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
kepada salah satu bagian saja tidak perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh
bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan.
Agar penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik dan lancar maka
perlu ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan
anggaran ini harus dibuat terperinci dan jelas, agar setiap bagian dapat mengikuti
pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Dengan demikian,
tersedia waktu yang cukup untuk membuat pertimbangan dan penilaian atau
hal-hal yang dianggap perlu.
Pedoman penyusunan anggaran instansi itu harus mencerminkan materi
apa yang akan dicapai baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
Perencanaan dasar dari perusahaan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus,
strategis instansi serta uraian dasar pemikiran fakultas.
Anggaran yang disusun oleh bagian administrasi merupakan rancangan
anggaran (draft budget). Rancangan anggaran inilah yang diserahkan kepada
pimpinan teringgi fakultas untuk disahkan serta ditetapkan sebagai anggaran yang
defenitif. Sebelum disahkan oleh pimpinan teringgi yaitu rektorat, masih
dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut,
dan dimungkinkan untuk diadakan pembahasan antara pimpinan tertinggi instansi
dengan pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan anggaran tersebut.
Setelah disahkan oleh pimpinan tetinggi fakultas, maka rancangan
anggaran tersebut telah menjadi anggaran yang defenitif, yang akan dijadikan
sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan
kerja. Berikut adalah rencana penggunaan daftar usulan kegiatan dana masyarakat
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Tabel 3.1
Rencana Penggunaan Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat (DUK-DM) Program S1 Fakultas Ekonomi USU Tahun Anggaran 2008
Berdasarkan Mata Anggaran Dan Fungsi Tri Dharma
(Dalam Rupiah)
NO F U N G S I M A K J U M L A H
1 Belanja Pegawai 512311 1.356.272.700
2 Belanja Barang
3 Belanja Pemeliharaan
- Kenderaan Bermotor
- Inventaris & Gedung
523121
523111
4.992.000 132.215.756
4 Belanja Perjalanan 524111 110.000.000
Total 2.348.680.949
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
3.3. Pengendalian Biaya Operasional
Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi
penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam budget dengan
realisasinya dan pertimbangan bagi perencanaan yang lebih baik dimasa yang
akan datang. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar dan budget yang
disusun atas pertimbangan manajemen, peramalan dengan perhitungan matematis
dan pengalaman dimasa lalu.
Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada
individu - individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan
biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer
sebaiknya dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh
manajer tersebut, dan kinerja secara umum diukur dengan membandingkan antara
biaya dan pendapatan aktual terhadap anggaran. Sistem yang didesain untuk
mencapai tujuan tersebut disebut sistem akuntansi pertanggung jawaban.
Untuk membantu dalam mengendalikan biaya, akuntan biaya dapat
menggunakan jumlah biaya yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebut biaya
standar. Biaya standar juga dapat dijadikan dasar untuk anggaran dan laporan
biaya. Aspek penting lain dari pengendalian biaya adalah identifikasi dari biaya
aktivitas yang berbeda dibandingkan biaya dari departemen dan produk yang
berbeda. Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian,
merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat
dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mepunyai kebijakan dalam
keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Tahap-tahap proses pengendalian anggaran menurut Mulyadi (2001:508),
malalui tiga tahap utama :
1. Penetapan sasaran.
2. Implementasi
3. Pengendalian dan Evaluasi
Proses pengendalian anggaran didahului dengan penetapan tujuan oleh
manajemen puncak dan penetapan strategi untuk mencapainya. Tujuan merupakan
hasil yang diinginkan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengendalian biaya
operasional Fakultas Ekonomi USU diadakan melalui anggaran. Evaluasi
terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam
pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk
periode anggaran berikutnya. Perusahaan menganut prinsip fleksibilitas anggaran,
artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan
penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran. Realisasi
penggunaan daftar usulan kegiatan dana masyarakat (DUK-DM) program S1
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Tabel 3.2
Realisasi Penggunaan Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat (DUK-DM) Program S1 Fakultas Ekonomi USU Tahun Anggaran 2008
Berdasarkan Mata Anggaran Dan Fungsi Tri Dharma
(Dalam Rupiah)
NO F U N G S I M A K J U M L A H
1 Belanja Pegawai 512311 1.542.775.353
2 Belanja Barang
3 Belanja Pemeliharaan
- Kenderaan Bermotor
- Inventaris & Gedung
523121
523111
11.450.900 222.499.500
4 Belanja Perjalanan 524111 56.776.400
Total 2.475.150.512
Sumber : Fakultas Ekonomi USU
3.4. Analisis Penyimpangan Biaya Operasional
Sebelum melakukan analisis tentang adanya penyimpangan/variance
anggaran, maka terlebih dahulu disajikan laporan anggaran yang dibuat
sebelumnya. Kita juga mengetahui bahwa anggaran (budget) merupakan “Toll of
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
menunjukkan bahwa budget dapat dijadikan sebagai alat untuk standard kerja
sudah ada. Kemungkinan sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan
menjadi angka aktual yang dapat kita harapkan dengan standard atau sasaran yaitu
budget. Perbedaan antara dua angka ini akan merupakan penyimpangan.
Analisa penyimpangan digunakan secara luas dalam pelaporan keuangan
dan sering diaplikasikan menurut keadaan berikut:
2. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual tahun berjalan
dibandingkan dengan menggunakan tahun lalu sebagai tahun dasar.
3. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual dibandingkan dengan
biaya standard.
4. Penyelidikan penyimpangan antara hasil actual dibandingkan dengan
sasaran budget.
Penyimpangan yang mungkin terjadi yaitu:
e. Penyimpangan anggaran menguntungkan (favorable variance)
Apabila penyimpangan yang terjadi menguntungkan perusahaan, maka
disebut favorable variance.
f. Penyimpangan tidak menguntungkan (unfavorable variance)
Apabila penyimpangan yang terjadi merugikan perusahaan maka disebut
unfavorable variance.
Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi
dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisa pembanding
antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
yang menguntungkan (favorable) dapat diketahui sebab-sebab terjadinya
penyimpangan tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa
tindak lanjut yang segera perlu dilakukan. Adapun penyimpangan yang terjadi
selama tahun 2008 pada Fakultas Ekonomi USU yaitu :
Tabel 3.3
Variance Penggunaan Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat
(DUK-DM) Program S1 Fakultas Ekonomi USU Tahun Anggaran 2008
(Dalam Rupiah)
N O
F U N G S I M A K ANGGARAN REALISASI VARIANCE
1 Belanja Pegawai 512311 1.356.272.700 1.542.775.353 186.502.653
2 Belanja Barang
3 Belanja Pemeliharaan
- Kenderaan Bermotor
- Inventaris & Gedung
523121
4 Belanja Perjalanan 524111 110.000.000 56.776.400 53.223.600 Total 2.348.680.949 2.475.150.508 126.469.559
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Secara garis besar ada 2 (dua) tindakan yang dilakukan Fakultas Ekonomi
USU didalam menghadapi penyimpangan yang terjadi, yaitu :
1. Apabila penyimpangan yang terjadi adalah penyimpangan yang
menguntungkan (favorable variance) maka tindakan yang diambil oleh
Fakultas Ekonomi USU yaitu akan mengembalikan pihak rektorat dan
melimpahkan pada mata anggaran yang mengalami kerugian.
2. Sedangkan apabila penyimpangan tidak menguntungkan (unfavorable
variance) tindakan yang diambil juga hampir sama yaitu mengambil dari
mata anggaran yang mengalami keuntungan dan apabila tidak mencukupi
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB IV
P E N U T U P
4.1. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan analisa dan evaluasi atas analisis anggaran
biaya operasional pada Fakultas Ekonomi USU Medan, dengan hasil yang didapat
maka penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain, yaitu:
1. Fakultas Ekonomi USU merupakan sebuah lembaga/instansi yang
bergerak dalam pelaksanaan pendidikan. Didalam menjalan fungsinya
selalu berusaha memberikan pelayanan yang berkualitas dan terbaik
kepada customer yaitu para mahasiswa maupun masyarakat umum yang
ingin mengetahui tentang penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan
sehingga Fakultas Ekonomi USU dapat misinya yaitu menjadikan Fakultas
Ekonomi USU sebagai salah satu fakultas ekonomi terkemuka yang
dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan
global.
2. Fakultas Ekonomi USU didalam menyusun anggaran tidak melakukan
pemisahan biaya-biaya antara biaya tetap, biaya variabel maupun biaya
semi variabel sehingga terdapat ketidaksesuaian dalam penempatan biaya.
3. Perencanaan anggaran yang dibuat oleh Fakultas Ekonomi USU tidak
melibatkan semua bagian, dalam hal ini hanya melibatkan sub bagian
keuangan kemudian diteruskan ke Pembantu Dekan II (PD II) untuk
disetujui tanpa adanya keterlibatan bagian lainnya seperti jurusan maupun
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
penyusunan anggaran dan realisasi itu hanya bagian yang memang terlibat
dalam penyusunan anggaran tersebut.
4. Anggaran yang disusun Fakultas Ekonomi USU, ada beberapa mata
anggaran yang tidak sesuai dengan kenyataan dan bahkan ada mata
anggaran yang sama sekali tidak ada realisasinya. Hal ini disebabkan
karena meningkatnya pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan dan tidak
terselenggaranya suatu kegiatan yang dianggarkan atas biaya sebelumnya.
5. Dilihat dari laporan akhir realisasi anggaran beban operasional Fakultas
Ekonomi USU tahun anggaran 2008, dimana pihak fakultas
menganggarkan biaya operasional sebesar Rp. 2.348.680.949,- dan
realisasinya sebesar Rp. 2.475.150.508,-.
6. Terdapat variance (penyimpangan) yang cukup besar yaitu sebesar Rp.
126.469.559,-. Penyimpangan ini terjadi karena pada tahun anggaran 2008
Fakultas Ekonomi USU hanya menganggarkan Rp. 107.399.993,- untuk
mata anggaran belanja barang yang pada kenyataannya mengeluarkan
sebesar Rp. 604.117.186,-. Dengan demikian, penyimpangan yang terjadi
pada mata anggaran belanja barang adalah sebesar Rp. 496.717.193,-.
4.2. Saran
Sebagai penutup tugas akhir ini penulis akan mencoba memberi saran
yang kiranya bermanfaat bagi perkembangan Fakultas Ekonomi USU dan dapat
membantu para penyusun anggaran terutama biaya operasional didalam
melakukan perencaan sehingga varian yang terjadi semakin hari semakin kecil
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun
secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran atau seksi khusus
lainnya sehingga anggaran benar-benar merupakan pedoman kerja.
2. Disarankan agar Fakultas Ekonomi USU membuat batasan yang lebih jelas
antara biaya tetap dengan biaya variabel sehingga tidak timbul kesalahan
dalam penempatan biaya.
3. Agar anggaran Fakultas Ekonomi USU dapat lebih memenuhi fungsinya
dengan baik lagi, maka penyusunan anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengawasan masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan dan
analisis.
4. Untuk menghemat biaya, Fakultas Ekonomi USU haruslah efektif dan
efisien dalam pemanfaatan semua yang menyangkut pengeluaran biaya.
5. Dalam mengatasi kelemahan penafsiran anggaran yang kurang realistis
Fakultas Ekonomi USU dapat membuat budget dalam dua kriteria;
pertama berdasarkan atau berpedoman pada masa lalu. Budget yang kedua
dengan memperhitungkan segala kemungkinan di masa yang akan datang.
Dari kedua budget ini dapat dirangkum menjadi satu budget biaya
operasional yang mengambil titik tengah angka perkiraan dari kedua
budget tadi.
6. Perlunya ditingkatkan pengendalian dari pihak Dekan (Pembantu Dekan II)
untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu Fakultas
Ekonomi USU melakukan inspeksi mendadak demi menghindari
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Anton, M. 2000. “Anggaran Perusahaan”. Edisi Empat. BPFE : Yogyakarta.
Darsono, Purwati. 2008. ”Penganggaran Perusahaan”. Mitra Media : Jakarta.
Garisson, H. Ray, 2001. “Akuntansi Biaya”. Edisi Empat. BPFE : Yogyakarta.
Gunawan, Marwan. 2004. “Anggaran Perusahaan”. Edisi Satu. BPFE : Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. ”Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa”. Edisi 3, Salemba Empat : Yogyakarta.
Nafarin, M. 2007. ”Penganggaran Perusahaan”. Edisi 3. Salemba Empat : Jakarta.
Supriyono, R A. 2002. ”Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen”. Edisi 2. BPFE : Yogyakarta.