PENGARUH JENIS NAUNGAN (SHELTER) YANG BERBEDA TERHADAP JUMLAH IKAN YANG BERNAUNG DAN SINTASAN FASE
FINGERLING IKAN SIDAT (Anguilla spp)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Budidaya Perairan
AHMAD YANI NIM : 07930024
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum W r. W b.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa Laporan Penelitian dengan judul “Pengaruh Jenis Naungan (Shelter) Yang Berbeda Terhadap Jumlah Ikan yang Bernaung dan Sintasan Fase Fingerling Ikan Sidat (Anguilla spp).” Skripsi ini disusun dalam rangka menempuh tugas akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu di Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, motivasi, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1) Bapak Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
2) Ibu Sri Dwi Hastuti, S.Pi, M,Aqua selaku Kepala Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang 3) Bapak Dr. Ir. David Hermawan, MP selaku Pembimbing Utama yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan selama penyusunan skripsi ini
4) Ganjar Adi Wirawan, S.Pi selaku Dosen Pembimbing Pendamping sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dengan sabar selama ini
5) Ibu Hany Handajany, S.Pi., M.Si, selaku Dosen Penguji Utama yang telah banyak membantu dalam penelitian ini
6) Ibu Sri Dwi Hastuti, S.Pi, M,Aqua selaku Dosen Penguji Pendamping yang telah memberikan masukan dan arahan selama penyelesaian laporan akhir, juga yang selalu memotifasi dan menginspirasi, terimakasih banyak saya sampaikan.
7) Pak Hariyadi, S.Pi., M.Si. selaku Kepala Laboratorium Perikanan yang telah memberikan masukan dan arahan
8) Ibu Isyaiya dan Bapak Lapide’ tercinta yang tak kenal lelah untuk melimpahkan kasih sayangnya, memberikan dorongan dan doanya, yang selalu memotivasi agar selalu jadi yang terbaik dan menjadi anak yang baik, serta kakak-kakakku tercinta; Hairul, Mansur, Siti Rahma, Marwa. 9) Teman-teman Angkatan 2007, dan teman-teman perikanan UMM
semuanya.
membantu dalam penyusunan karya ilmiah berikutnya. Namun penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Demikianlah, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh harapan atas ridho Allah SWT. Amin. Selanjutnya, selama menempuh pendidikan di Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, apabila ada kekurangan dan kesalahan, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih atas perhatiannya.
W assalamu’alaikum W r. W b.
Malang, ... 2013
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan ... 3
1.4 Sasaran. ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Sidat ... 5
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ... 5
2.1.2 Habitat dan Siklus Hidup ... 6
2.1.3 Pakan dan Kebiasaan Makan ... 7
2.2 Tingkah Laku Bernaung dan Sintasan ... ... . 8
2.2.1 Tingkah Laku Bernaung ... 8
2.2.2 Sintasan ... 8
2.3 Kualitas Air ... 9
2.3.1 Suhu ... 9
2.3.2 Oksigen Terlarut ... 9
2.3.3 pH ... 10
2.4 Naungan (shelter) ... 10
2.4.1 Shelter Batu Karang ... 10
2.4.2 Shelter Paralon ... 11
2.4.3 Shelter Roster ... 11
2.4.4 Shelter Tanaman Air ... 11
BAB III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat ... 12
3.2 Materi dan Alat ... 12
3.2.1 Materi ... 12
3.2.2 Alat ... 12
3.3 Batasan Variabel ... 12
3.4 Metode Penelitian ... 13
3.5 Pelaksanaan Penelitian ... 14
3.5.1 Persiapan Ikan dan Wadah ... 14
3.5.2 Persiapan Pakan ... 14
3.5.3 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan ... 14
3.5.4 Pengamatan Jumlah Ikan yang Bernaung dan Sintasan ... 15
3.6 Metode Analisa Data ... 16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Ikan yang Bernaun ... 18
4.2 Sintasan ... 23
4.3 Kualitas Air ... 24
4.3.1 Suhu ... 24
4.3.2 Oksigen Terlarut ... 25
4.3.3 pH ... 26
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 28
5.2 Saran ... 28
DAFTAR PUSTAKA ... 29
LAMPIRAN ... 31
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Perlakuan x Ulangan ... 16
2. Sidik Ragam ... 17
3. Data Hasil Ikan Sidat yang Bernaung... 19
4. Sidik Ragam Pengamatan Tingkahlaku Ikan Sidat... . 20
5. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)... 21
6. Data Pengamatan Kualitas Air... 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Sidat Fase Fingerling(Anguilla spp) ... 5
2. Denah Peletakan Shelter di Kolam ... 13
3. Kolam Penelitian ... 14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Pengamatan Ikan Sidat yang Bernaung ... 32 2. Pengukuran Kualitas Air ... 34
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E., dan Liviawaty, E. 1998. Beberapa metode budidaya ikan. Yogyakarta: Kanisius :86-94
Anonim,2010. Teknologi Budadaya Ikan Sidat BPPT akan Diterapkan di Masyarakat. http://www.bppt.go.id
Anonim, 2012. Oksigen Terlarut. http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen_terlarut.
Affandi, R. 2001. Budidaya Ikan Sidat. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Asgab, 2005. Studi Penggunaan Shelter (Paralon) Dengan Warna Yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Juvenil Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man). Fakultas Peternakan-Perikanan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
Boyd C.E. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Netherlands: Elsevier Science Publishers.
Effendi, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Penerbitan Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Faza Faiz, 2009. Menyikat Peluang Sidat. http://www.agrina-online.com/
Handajani H dan Widodo W, 2010. Nutrisi Ikan. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang
Hayward J., P., dan Rayland J., S., 1995. Handbook of the Marine Fauna of North-West Europe. OUP Oxford. ISBN-13: 978-0198540557
Herianti I., 2005. Rekayasa lingkungan untuk memacu perkembangan ovarium ikan Sidat (Anguilla bicolor). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi. Hal 27-42
Pertiwi, 2008. Pengaruh Pemberian Pakan Buatan, Pakan Alami dan Kombinasinya Terhadap Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla Bicolor. Universitas Jendral Soiderman. Skripsi. Purwokerto.
Purwanto Joko, 2007. Pemeliharaan benih ikan sidat dengan padat tebar yang berbeda. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi. Bandung.
Rahmawati F. N. S. B. I. Simanjuntak., U. Susilo, dan B. Haryadi. 2002. Studi Profil Hormon FSH dan LH Selama Siklus Reproduksi Pada Ikan Sidat (Anguilla spp) dan Tingkat Kematangan Gonad. Sains Akuatik. 10 (2)
Sarwono, 2010. Budi Daya Belut dan Sidat. Penebar Swadaya.
Suitha M., I., dan Suhaeri A. 2008. Budidaya Sidat. Agromedia Pustaka. Jakarta
Sasongko A., dkk. 2007. Sidat: Panduan Agribisnis Penangkapan, Pendederan, dan Pembesaran. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sofiandi, A. 2002. Pengaruh Perbedaan Shelter Trehadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Galah. Penelitian Program Studi Budidaya Perairan. IPB.
Yunus M., Riswandi dan Subadiah, 1998. Pengaruh Tingkat Pemberian Jumlah Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Merah. Buletin Penelitian Perikanan Darat.
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ikan Sidat (Anguila spp) merupakan salah satu jenis ikan ekonomis
penting di pasar internasional, seperti Jepang, Italia dan Cina. Di Indonesia, ikan
sidat banyak ditemukan di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam,
seperti pantai selatan pulau Jawa, pantai barat Sumatera, pantai timur Kalimantan,
pantai Sulawesi, pantai kepulauan Maluku dan Papua.
Indonesia memiliki enam jenis ikan sidat yakni Anguilla marmorata,
Anguilla celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis, Anguilla bicolor
bicolor dan Anguilla bicolor pasifica. Jenis-jenis ikan tersebut menyebar di
daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam. Di perairan daratan (inland
water) ikan sidat hidup di perairan estuaria (laguna) dan perairan tawar (sungai,
rawa dan danau) dataran rendah hingga dataran tinggi.
Ikan sidat adalah jenis karnivora (pemakan daging) yang memiliki sifat
katadromos, yaitu awalnya berkembang biak di laut dan selanjutnya mencari
perairan umum (air tawar) untuk membesarkan diri. Sifat itu yang membuat ikan
sidat sulit beradaptasi dan mengubah pola makan di habitat baru kolam air tawar.
Ikan sidat mempunyai banyak keunggulan, tekstur dagingnya yang lembut mampu
menyembuhkan berbagai macam penyakit, terutama penyakit kulit.
Salah satu kunci yang menunjang keberhasilan budidaya ikan sidat adalah
2
tersedia dalam jumlah yang melimpah tetapi kualitasnya rendah akan
menghambat kegiatan budidaya ikan karena akan meningkatkan biaya operasional
yang menyangkut pemberian pakan. Masalah kualitas dan kuantitas akan menjadi
kompleks apabila upaya penyediaannya tidak kontinyu. Ketersediaan benih
merupakan faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan budidaya ikan sidat.
Beberapa metode yang terus dikembangkan diantaranya menggunakan
shelter untuk tempat bernaung dan sintasan ikan sidat. Ada beberapa jenis
naungan (shelter) diantaranya paralon, roster, dll. Diharapkan dapat diketahui
jenis naungan (shelter) apa yang baik untuk pertumbuhan dan sintasan ikan sidat.
Penggunaan shelter pada kegiatan budidaya dimaksudkan salah satu upaya
untuk meningkatkan produksi. Pada udang, shelter digunakan untuk memberikan
tempat yang aman bagi pasca larva untuk ganti kulit (moulting) yang dapat
menekan angka kematian karena adanya kanibalisme. Shelter yang digunakan
pada udang adalah daun kelapa kering, pipa paralon, plastik bergelombang, kerai
dari bambu, dan tanaman air.
Ikan sidat di alam hidup bergerombol dan cenderung berada di dasar
perairan. Post larva ikan sidat cenderung sebagai penghuni dasar perairan dan
bersembunyi di dalam lubang, terowongan, potongan-potongan tanaman atau
substrat lain sebagai pelindung (Facey, 1987 dalam Sholeh, 2004).
Tingkah laku ini mencerminkan kebiasaan makan, strategi dalam
menghindari predator dan pengaruh penangkapan. Ikan sidat adalah jenis ikan
yang tidak menyukai cahaya kuat dan merupakan ikan dasar yang suka bernaung
3
dasar sungai. Menurut Usui (1974) dalam Sholeh (2004), sidat aktif berenang
pada malam hari tetapi ketika siang hari sidat akan bersembunyi di bawah
onggokan tanah atau di bawah bebatuan.
Ikan sidat pada fase fingerling adalah benih ikan sidat yang berumur
sekitar 4 - 6 bulan dari saat telur menetas, berukuran berat 2.5 – 4 gram dengan
panjang 100 – 120 mm (Sarwono, 2010). Pada fase ini ikan sidat sudah berwarna
kecoklatan atau gelap. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan jenis shelter yang berbeda terhadap tingkah laku bernaung dan sintasan
ikan sidat (Anguilla spp) pada fase fingerling.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jenis naungan (shelter) yang berbeda terhadap
jumlah ikan sidat yang bernaung dan sintasan ikan sidat (Anguilla spp)
pada fase fingerling?
2. Jenis naungan (shelter) apa yang memberikan hasil terbaik untuk jumlah
ikan sidat yang bernaung dan sintasan ikan sidat (Anguilla spp) pada fase
fingerling?
1.3 Tujuan
Berdasarkan kondisi diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
4
1. Untuk mengetahui pengaruh jenis naungan (shelter) yang berbeda terhadap
jumlah ikan sidat yang bernaung dan sintasan ikan sidat (Anguilla spp)
pada fase fingerling.
2. Untuk mengetahui jenis naungan (shelter) yang memberikan hasil terbaik
untuk jumlah ikan sidat yang bernaung dan sintasan ikan sidat (Anguilla
spp) pada fase fingerling.
1.4 Sasaran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat, khususnya para pembudidaya ikan sidat mengenai jenis naungan
(shelter) apa yang baik untuk digunakan sebagai tempat bernaung dan sintasan