• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

AISYAH MUIN

UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK

N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia

TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN

METODE DIFUSI CAKRAM

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

Lembar Pengesahan

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK N-HEKSAN

DAUN

Jatropha gossypifolia

TERHADAP JAMUR

Candida albicans

DENGAN METODE DIFUSI

CAKRAM

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2016

Oleh:

AISYAH MUIN 201110410311101

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Siti Rofida, S. Si., M. Farm., Apt. Ahmad Shobrun Jamil, S. Si., M. P.

(3)

Lembar Pengujian

UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK N-HEKSAN

DAUN

Jatropha gossypifolia

TERHADAP JAMUR

Candida albicans

DENGAN METODE DIFUSI

CAKRAM

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 05 Februari 2016

Oleh:

AISYAH MUIN 201110410311101

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Siti Rofida, S. Si., M. Farm., Apt. Ahmad Shobrun Jamil, S. Si., M. P.

NIP UMM 11408040453 NIP UMM 11309070469

Penguji III Penguji IV

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad

shallallahu’alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir zaman, aamiin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu sayarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Study Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Judul yang penulis ajukan

adalah “Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak N-heksan Daun Jatropha gossypifolia

Linn Terhadap Jamur Candida albicans dengan Metode Difusi Cakram”.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Siti Rofida, S. Si., M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran memberikan pengertian, arahan, dukungan serta bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S. Si., M. P. Selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan, dukungan serta bimbingan kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dian Ermawati, M. Farm., Apt selaku dosen penguji I atas kritik dan sarannya untuk menyempurnakan skripsi ini.

4. Ibu Engrid Juni Astuti, M. Farm., M. Sc., Apt selaku dosen penguji II atas semua kritik dan sarannya untuk menyempurnakan skripsi ini.

5. Ibu Nailis Syifa, S.Farm.,M. Sc.,Apt selaku dosen wali atas bimbingannya selama ini.

6. Bapak Yoyok Subekti Prasetyo, M. Kep, Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Ibu Nailis Syifa, S. Farm.,M. Sc.,Apt selaku ketua Program Studi Farmasi yang telah membantu kelancaran pengerjaan skripsi penulis.

(5)

9. Para dosen Studi Farmasi serta dosen dari Fakultas Kedokteran yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis yang semoga ilmu tersebut dapat berguna bagi diri penulis dab juga orang lain.

10.Para laboran dari Laboratorium Kimia Terpadu II mbak Evi, mas Ferdi serta Bapak Joko laboran dari Laboratorium Biomedik PPD UMM atas bimbingan dan arahannya selama penulis melakukan penelitian.

11.Ayahanda Abd. Muin dan Ibunda Emy Zaimah tercinta atas jasa-jasanya,

kesabaran, do’a dan dukungan baik secara moril maupun materil serta tidak pernah lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis semenjak kecil.

12.Kakak dan adikku tercinta Salman Alfarisi dan Faizah Amriana atas

pengertian dan do’a-do’anya.

13.Sahabatku Nur Farahiyah Amalina dan Brilliana Annisa yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

14.Adik-adik kos Linda, Wulan, Novi, Eka atas dukungan dan do’a-do’anya. 15.Teman-teman seperjuangan skripsi Eya, Erma, Irna, Mbak Mufida, Uti,

Haritsah, Iyan yang telah berjuang menyelesaikan skripsi hingga akhir. 16.Teman-teman farmasi angkatan 2011 dan kelas Farmasi B atas rasa

kekeluargaan dalam perjuangan kita untuk meraih gelar sarjana.

17.Semua pihak yang elah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah penulis serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita semua.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL……… i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN……… iii

LEMBAR PENGUJIAN……… iv

KATA PENGANTAR ... v

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI………...… xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR……….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN……….. xvii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 5

1.3 Tujuan Penelitian……… 6

1.4 Manfaat Penelitian………... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 7

2.1 Tinjauan Umum Tanaman Jatropha gossypifoliaL………. 7

2.1.1 Taksonomi………. 7

2.1.2 Nama Daerah……..……….. 8

2.1.3 Morfologi………... 8

2.1.4 Habitat dan Distribusi…...………. 9

2.1.5 Manfaat Jatropha gossypifolia……….. 10

2.1.6 Kandungan Senyawa Jarak Merah……… 11

2.2 Tinjauan Umum Candida albicans……… 11

2.2.1 Taksonomi...……… 12

2.2.2 Morfologi dan Karakteristik Umum……… 12

2.2.3 Pertumbuhan dan Metabolisme Candida albicans...………... 15

2.2.4 Pathogenesis Candida albicans……… 16

2.3 Tinjauan Umum Infeksi……… 18

(7)

2.4.1 Nystatin... 19

2.5 Ekstraksi……… 20

2.5.1 Pengertian……… 20

2.5.2 Prinsip Ekstraksi………. 21

2.5.3 Maserasi……….. 24

2.6 Uji Potensi Antimikroba……….. 26

2.7 Metode Pengujian Antimikroba Secara In Vitro……….. 27

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL……… 32

3.1 Bagan Kerangka Konseptual………. 32

3.2 Uraian Kerangka Konseptual……… 33

BAB IV METODE PENELITIAN……… 36

4.1 Lokasi Penelitian……… 36

4.2 Alat Penelitian……… 36

4.2.1 Pembuatan Serbuk Simplisia……… 36

4.2.2 Proses Ekstraksi……… 36

4.2.3 Pengujian Difusi Cakram………. 37

4.2.3.1 Bahan-bahan……… 37

4.2.3.2 Alat-alat penelitian……….. 37

4.3 Bahan Penelitian……… 37

4.3.1 Bahan Uji………. 37

4.3.2 Proses Ekstraksi……… 38

4.3.3 Pengujian Difusi Cakram………. 38

4.4 Variabel Penelitian………. 38

4.4.1 Variabel Bebas………. 38

4.4.2 Variabel Tergantung……… 38

4.5Penyiapan Sterilisasi Alat dan Bahan ... 38

4.6Metode Penelitian………... 38

4.6.1 Rancangan Penelitian….……… 38

4.6.2 Kerangka Operasional………. 39

4.6.1 Prosedur Kerja……… 39

4.5.3.1 Pembuatan Simplisia………. 39

(8)

4.5.3.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT……… 41

4.5.3.4 Identifikasi Komponen Senyawa………. 42

4.5.3.5 Preparasi Media……… 42

4.5.3.6 Preparasi Fungi……… 43

4.5.3.7 Analisis Data……… 46

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 47

5.1 Hasil Determinasi Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia)... 47

5.2 Hasil Serbuk Simplisia Daun Jarak Merah ... 47

5.3 Hasil Ekstraksi ... 49

5.4 Hasil Uji KLT Ekstrak N-Heksan Daun Jarak Merah ... 50

5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT ... 50

5.4.2 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ... 51

5.4.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT ... 52

5.4.4 Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin dengan KLT... 53

5.4.5 Identifikasi Senyawa Anrakuinon dengan KLT ... 54

5.4.6 Hasil Pengukuran Nilai Rf dari KLT ... 54

5.5 Hasil Uji Antimikroba Ekstrak N-Heksan Daun Jarak Merah dengan Metode Difusi Cakram terhadap C.albicans ... 56

BAB 6 PEMBAHASAN... 60

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

7.1 Kesimpulan ... 64

7.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA………... 65

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup... 70

2. Surat Pernyataan... 71

3. Surat Determinasi Tanaman... 72

4. Surat Laporan Bakteri Uji... 73

5. Hasil Uji Bioautografi Dengan 3 Kapiler (15 µl)... 74

6. Data Hasil Pengukuran Zona Hambat Uji Bioautografi... 75

7. Perhitungan... 76

8. Bagan Kerja Penelitian... 77

9. Tabel Data Hasil Penelitian... 82

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Aboelil, Amany H, Madjah MY, Al-Tuwajir, 2010. Effect of some alternative medicine in Saudi Arabia and some biological factors on candida albicans. International Journal of Academic Research. Vol. 2 Issue 1. Page 103.

Adila R, Nurmiati, Agustien A. 2013. Uji Antimikroba Curcuma sp. terhadap Pertumbuhan Candida albicans, Staphylococcus aereus dan Eschericia coli. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol; 2(1): 1-7.

Agnol RD, Ferraz A, Bernadi AP, Albring D, Nor C, Sarmento L, et al. 2003. Antimicrobial Activity of Some Hypericum spesies. Brazil: TANAC SA. Ahmad Iqbal dan Arina Z. 2000. Antimicrobila and Phytochemical Studies On 45

Indian Medical Plants Againts Multi-drug Resistant Human Pathogens.

Journal of Ethnopharmacology. Page: 113-123.

Ajizah A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhimurium terhadap Ekstrak Daun

Psidium guajava L. Bioscientiae; 1(1): 31-8.

Anaissie, E.J., 2007. The Changing Epidemiology of Candida Infection. Hal :2-6 ; 10-15.

Arirachakaran P., Piboonratanakit P., Kiatkroekkrai P., 2009. Prevalence of Oral

Candida Carriage in Denture Wearers. CU Dent J. Vol 32: 101-12.

Arista, M., 2013. Aktivitas Antioksidan Esktrak Etanol 80 % dan 96 % Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 2, p. 1-14.

Bell J dan Turnidge J., 2003. SENTRY Antimicrobial Surveillance Program Asia-Pacific Region and South Africa. Commun Dis Intell. 27 Suppl:S61-6. Berman J, Gow N, Sudbery P.,2006.The Distint Morphogenic States of Candida

albicans.Trends in Microbiology.

Bhagat R., Ambavade SD., Misar AV., Kulkarni DK.,2011. Anti-Inflammatory Activity of Jatropha gossypifolia L. Leaves in Albino Mice and Wistar rat. Journal of Scientific and Industrial Research. Vol 70 (4) :289292.

Biswas, S.K and Chaffin, W.L. 2005. Anaerobic Growth of Candida albicans

does not Support Biofilm Formation Under Similar Condition Used for Aerobic Biofilm Current Mikcrobiologi. Journal. 51(2): 100-4.

BPOM. 2014. Persyaratan Mutu Obat Tradisional. No. 12

Brennan B, Leyden JJ, 1997. Overview of topical herapy for common superficial fungal infection and the role of new tepocal agents. Journal of the American Academy of Dermatology. Part 1, volume 36, number 2.

Charles Alderson Janeway, Jr.1997. The Immune System in Health and Disease. Chapter 10. Section 10-1. Amerika serikat.

Choma, Irena M, Edyta M Grzelak. 2010. Bioautography Detection in Thin-Layer Chromatography. Journal of ChromatographyA Chroma-351708

Chusnie TP dan Lamb AJ. 2005. Antimicrobial Acivity og Flavonoids.

International Journal of Antimicrobial Agents. Vol; 26(5): 343-56. CLSI.2012. performance standards for antimicrobial disk susceptibility tests;

approved standard- eleventh edition. clinical and laboratory standards Institue, 950 west valley road, suie 2500 wayne, PA 19087 USA.

Coulson and Ricahrdson’s. 2002. Particle Technology and Separation Processes.

(11)

C. R. Kokare, (2007). Pharmaceutical Microbiology Principles and Applications.

Nirali Prakashan. ISBN 978-81-85790-61-9.Page.10.6-10.7.

Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Pengawasan Tradisional, Jakarta.

Dewi & Naufal. 2010. Ekstraksi Antioksidan (Likopen) Dari Buah Tomat dengan Menggunakan Solven Campuran, n-heksana, aseton, dan etanol. Skripsi. Fakultas Tekhnik. Unversitas Diponegoro. Semarang.

Djide, M.N., dan Sartini. 2006. Mikrobiologi Farmasi Dasar. ISBN, Makassar. Dr. Maria Magdalena Simatupang. 2009. Candida albicans. Thesis Sumatera

Utara. Fakultas Kedokteran. Unversitas Sumatera Utara.

Dwi Kurniawan. 2015. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun Kelor

(Moringa oleifera L) Terhadap Candida albicans secara In vitro. Skripsi. Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Ejele et al,. 2013. Bio-assay Guided Isolaion, Purification and Characerizaion Of Antimicrobial Compound From Acidic Metabolite Pf Piper umbellatum

Seed Extract. International Journal Of Chemistry. Vol: 6, No.1. ISSN. Falodun A, Charles T Onwudiwe, and Nnena. 2011. Isolation, Characterization

and Antimicrobial Evaluation of Seed Extract of Jatropha gossypifolia.

Bayero Journal of Pure and Pplied Sciences, 4 (2) :1-4.

Felix-Silva, J., Giordani, R. B., da Silva-Jr, A. A., Zucolotto, S. M., Fernandes-Pedrosa, M. F., 2014. Jatropha gossypiifolia L. (Euphorbiaceae): A Review of Traditional Uses, Phytochemistry, Pharmacology, and Toxicology of This Medicinal Plant. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.

Iqbal Anggadria. 2007. Uji Banding Efektivitas Virgin coconut oil dengan Ketokonazol 2 % Secara In Vitro Terhadap Pertumbuhan Candida albicans.Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro.

Irawan, B. T. A., 2010. Peningkatan Mutu Minyak Nilam Dengan Ekstraksi Dan Destilasi Pada Berbagai Komposisi Pelarut. Tesis. Magister Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Semarang.

Jacobs M. 2005. Worldwide Overview of Antimicrobial Resistance, Keynote lecture, ISAAR,

Jawetz E. antifungal Agents. In : Katzung BG. Basic & Clinical Pharmacology, sixth edition, Appleton & lange, 1995 : 723-29

Jawetz, Ernest. 1996. Mikrobiologi dan Imunologi, edisi 20. ECG: Jakarta.

Jawetz, M. 2004. Mikrobiologi Kelautan. Edisi 23. Alih Bahasa: Huriwati Hartanto. Penerbit Buku Kedokteran ECG : Jakarta.

Kaswan, 2013. Pengaruh Getah Tanaman Jarak (Jatropha curcas L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Hasil Isolasi Pasca Pencabutan Gigi.

Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar.

Kayser, Fritz H., Kurt A. Bienz, Johannes Eckert, Rolf M. Zinkernagel,. 2005.

Medical Microbiology. New York : Thieme Stuttgart.

Koenig, V., 2011. Balancing Probiotics and Candida Yeast. Available from :

http://www.ichthyosis.us/diaper.htm

(12)

Kurniawan Dwi. 2015. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun Kelor

(Moringa oleifera Lamk) Terhadap Candida albicans Secara In vitro.

Skripsi. Pontianak. Fakultas Kedokteran. Unversitas Tanjungpura.

Kusumaningtyas, E. 2009. Mekanisme Infeksi Candida albicans pada permukaan sel. Jurnal. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonis. Balai Penelitian Veteriner. Bogor.

Liu J dan Nes W D. 2009. Steroidal Triterpenes: Design of Subsrate-Based Inhibitors of Ergosterol and Sitosterol Syhthesis. Molecules; 14(11):4690-706.

Mulholland and Adegbola., 2005. Bacterial Infections - A Major Cause of Death Among Children in Africa. NEJM. 352:75-7.

Nolting S, Fegeler K, 1986. Medical Mycology, Springer- Verlag Berlin Heidelberg. Page: 131 -62.

Nurhafani F. 2012. Perbandingan Potensi Antimikroba Ekstrak N-heksana Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Kulit Biji (pericarp) Jambu Mete

(Anacardium occidentale) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.

Nwodo. U et al,.2010. Effects Of Fractionation On Antibacterial Activity Of Crude Extracts Of Tamarindus indica. African Journal of Biotechnology. Vol. 9(24),pp. 7108-7113.

Okullo A., Temu A K., Ogwok P & Ntalikwa J W,.2012. Physicochemical Properties of Biodiesel from Jatropha and Castor Oils. Int J Renew Energy Res, 2. Hal. 47-52.

Patmini, E., 2011. Apa yang perlu kita ketahui tentang AIDS? Available from :

http://alkephas.multiply.com/journal/item/135.

Pereira Cnci, Tatiana, et al., 2008. Development of Candida Associated Denture Stomatitis. new insight. J Appl Oral Sci. Vol ;16 No 2 :86-94.

Rachid S, Ohlsen K, Witte W, et al. 2000. Effect of Subinhibitory Antibiotic Concentration on Polysaccaharide intercellular Adhesin Expression in Biofilm-forming Staphylococcus epidermidis. Antimicrob Agents Chemother. Vol; 44: 3357-63.

Rahman Muklesur, Hajar Siti Ahmad, Tengku Mahmud MM., and Zaki Mohamad. 2011. Extraction of Jatropha curcas for antifungal activity against anthracnose (Colletotrichum gloeosporioides) of papaya. African Journal of Biotechnology. Vol. 10 (48) page 9796- 9799.

Rahman,N dan Aditya,R.K. 2010. Uji Fungistatik Ekstrak Daun Sirih Terhadap

Candida albicans. Jurnal Bioscientiae. Hal7: 2.

Riskillah, A.G., 2010. Candida albican. Skripsi. Faculty of Medicine. University of Riau. Pekanbaru.

Sabandar CW., Ahmat N., Jaafar FM., Sahidin I., Medicinal Property, Phytochemistry and Pharmacology of Several Jatropha species (Euphorbiaceae): a review. Phytochemistry. Vol ;85:729.

Segal and Davin., 2007, Candidiasis, Medica Family Health Guide http://www.duniasex.com/forum/showthread.php?t=66117,

Senet JM. 1998. Candida Adherence Phenomena from Commensalism to

Pathogenecitty. [Internet].

(13)

Sulistyawati, D and Mulyati, S. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale) Terhadap Candida albicans. Jurnal Biomedika. 2:1.

Takuya et al,.2007. Slient Brain Infarction and Platelet Activation In Obstructive Sleep Apnea. American Journal Of Respiratory and Critical Care Medicine. 172 (5):625-30.

Tyasrini E, Winata T, Susantina. 2006. Hubungan Antara Sifat dan Metabolit

Candida sp. dengan Patogenesis Kandidiasis. JKM. Vol; 6(1):52-67. Ueda Tania, 2015. Antifungal Properties of Crude Extracts, Fractions, and

Purified Compounds from Bark of Curatella americana L Agains

Candida Species. Evidance-Based Complementary and Alternative Medcine. Vol article ID 673962; page 9.

Umeyama T, Kaneko, 2006. A Deletion of the CaBIGI Gene Reduce β -1,6-Glucan Synthesis, Filamentation, Adhesion, and Virulence in Candida albicans.J Infect and Immun Vol. 74 No (4): 2373-2381.

Utami Azmi, 2012. Uji Potensi Antifungi Ekstrak Berbagai jenis Lamun terhadap fungi Candida albicans. Skripsi. Makassar. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin.

Warsinah, Kusumawati Eka, Sunarto. 2011. Identifikasi senyawa antifungi dari kulit batang kecapi (Sandoricum koetjape) dan aktivitasnya terhadap

Candida albicans. Universitas Jederal Soedirman. Majalah obat tradisional. Vol 16 (3) : 165-173.

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyakit infeksi (infectious disease) yang juga dikenal sebagai

communicable disease atau transmissible diseae merupakan penyakit yang terjadi akibat dari infeksi, keberadaan dan pertumbuhan agen biologik patogenik pada organisme host individu. Dalam hal tertentu, penyakit infeksi dapat berlangsung sepanjang waktu. Patogen penginfeksi meliputi virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit multiseluler dan protein yang menyimpang dikenal sebagai prion (Mulholland, 2005).

Penularan patogen terjadi dengan berbagai cara yang meliputi kontak fisik, makanan yang terkontaminasi, cairan tubuh, benda, inhalasi yang ada di udara atau melalui organisma vektor. Penyakit infeksi yang sangat infektif ada kalanya disebut menular dan dapat dengan mudah ditularkan melalui kontak dengan orang yang sakit. Penyakit infeksi dengan infeksi yang lebih khusus, seperti penularan vektor, penularan seksual, biasanya tidak dianggap sebagai menular karenanya korban tidak diharuskan adanya karantina medis (Mulholland, 2005).

Prevalensi penyakit infeksi memiliki kecenderungan yang masih cukup tinggi meskipun terapi pengobatan dan pencegahan terhadap kejadian infeksi semakin berkembang. Setiap tahunnya penyakit infeksi membunuh 3,5 juta orang yang sebagian besar adalah anak-anak miskin dan anak yang tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (WHO, 2014). Lebih dari 60-70%, dan prevalensi terbesar ditemukan pada anak balita dan anak usia sekolah dasar (Judarwanto, 2005).

(15)

2

prevalensi 4,5% pada tahun 2013, diare memiliki prevalensi pada semua umur di Indonesia 3,5 % dan 7,0%, Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) memiliki angka prevalensi sebesar 25% pada tahun 2013, hepatitis memiliki angka prevalensi dua kali lebih tinggi pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2007 yakni 1,2%.

Penyakit infeksi masih merupakan masalah di Indonesia. Salah satu penatalaksanaan penderita penyakit infeksi adalah dengan pengobatan menggunakan antibiotik. Antibiotik sebagai terapi infeksi merupakan salah satu obat yang hingga saat ini paling banyak diresepkan (Juwono dan Prayitno, 2003).

Penelitian di beberapa negara menunjukkan penggunaan antibiotik semakin meningkat namun masih banyak dijumpai penggunaan yang belum rasional (Tunger et al., 2009). Distribusi antibiotik yang cukup bebas dan frekuensi penyakit infeksi spesifik yang cukup tinggi terutama di negara – negara berkembang menjadi salah satu penyebabnya. Beberapa penyebab lain peresepan antibiotik yang tidak rasional adalah penegakan diagnosis yang belum jelas, penyebab penyakit yang cukup kompleks, informasi dan pengetahuan yang kurang terutama terkait epidemiologi lokal mengenai resistensi antibiotik atau interpretasi yang kurang tepat dari hasil pemerikasaan mikrobiologi (Cusini et al., 2010).

Beberapa mikroba patogen yang sudah resisten terhadap antibiotik diantaranya, Staphylococcus aureus, mikroba ini telah resiten terhadap penisilin, oksasilin, dan anibiotik beta lactam lainnya. Streptococcus pyogenes resisten terhadap penicillin, Streptococcus pneumonia telah resisten terhadap trimetroprim atau sulfametoksazol, Proteus mirabilis resisten terhadap tetrasiklin,

Pseudomonas aeruginosa resisten terhadap tetrasiklin dan sefalosforin. (Jacobs M, 2007). Selain itu, juga ditemukan resistensi obat golongan triazole terhadap jamur Candida albicans (M.H.R.Sianturi, 2004).

(16)

3

berperan untuk mengubah epidemiologi infeksi Candida. Infeksi jamur telah muncul sebagai ancaman yang bermakna pada individu yang imunocompromised. Spesies Candida adalah patogen jamur yang paling sering menyebabkan infeksi (Maria, 2009).

Di Amerika Serikat, 80 juta penduduk menderita gangguan kesehatan yang disebabkan Candida. Kandidiasis terjadi di seluruh dunia dan menyerang segala usia, baik laki-laki maupun wanita. Di Indonesia, dilaporkan 84,1% penderita AIDS yang dirawat di RSCM sampai tahun 2000 juga menderita kandidiasis oral (Jewellers, 2006). Kandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik pada rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Candida. Sekitar 85-95 % infeksi kandidiasis oral disebabkan oleh jamur Candida albicans (Dent, 2009).

Candida adalah anggota flora normal terutama saluran pencernaan, juga selaput mukosa saluran nafas, vagina, uretra, kulit dan dibawah jari-jari kuku tangan dan kaki. (Maria, 2009). Salah satu gejala infeksi yang hingga saat ini masih menjadi masalah yaitu keputihan. Wanita Indonesia lebih dari 70% mengalami keputihan dan jamur penyebab keputihan pada umunya adalah

Candida sp. Infeksi oleh Candida disebut Kandidiasis. Candida sp. menyebabkan penyakit berspektrum luas, dari penyakit mukokutan superfisialis sampai penyakit-penyakit invasif seperti kandidiasis peritoneal dan kandidiasis sistemik (Hidalgo, 2005).

Spesies Candida yang sering menimbulkan infeksi salah satunya adalah

Candida albicans. (Mitchell, 2004). Obat-obat untuk mengobati keputihan telah dikembangkan di Indonesia dari yang murah sampai yang mahal, antara lain larutan antiseptik yang digunakan untuk membersihkan sekret keputihan tapi tidak membunuh kuman penyebab, antifungal untuk Candida sp. seperti flukonazol, itrakonazol, ketokonazol, nistatin, griseofulvin, atau amfoterisin B (M.H.R.Sianturi, 2004).

Pemberian antifungal yang terus-menerus dapat menyebabkan jamur

(17)

4

diketahui memiliki efek terapeutik. Di India, telah banyak peneliti yang melakukan penelitian terhadap tanaman berkhasiat. Ketertarikan terhadap penggunaan obat tradisional di dunia semakin meningkat. Selain karena efek samping yang minimal, tanaman juga memproduksi berbagai macam molekul bioaktif yang dapat digunakan untuk berabagai macam penyakit. Obat yang berasal dari tanaman tetap menjadi sumber daya yang penting di negara-negara berkembang. Kurang lebih 62-80% dari populasi dunia masih mempercayakan penggunaan obat-obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit (WHO, 2005).

Salah satu tanaman obat yang diketahui memiliki banyak khasiat yaitu

Jatropha gossypifolia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya di Brazil. Saat ini tumbuhan ini sudah banyak dipelihara di negara-negara tropis di seluruh dunia, (Felix-Silva et al., 2014). Pemanfaatan Jatropha gossypifolia di Indonesia sendiri masih sangat minim bila dibandingkan dengan Jatropha curcas

yang bijinya telah banyak dimanfaatkan sebagai biodiesel.

Bagian akar, batang, daun, biji dan buah Jatropha gossypifolia telah banyak digunakan sebagai pengobatan tradisional oleh masyarakat Afrika Barat. Batang yang masih muda biasanya digunakan sebagai pembersih gigi dan lidah. Akar umbi pada tanaman ini biasa digunakan sebagai obat sembelit (Siva et al., 2012). Getahnya dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan dan rasa gatal dan luka garutan. Di wilayah Nigeria bagian utara, ekstrak dari daun ini biasa digunakan oleh para herbalis dan masyarakat sekitar untuk menghentikan pendarahan pada kulit dan hidung. Selain itu Jaropha gossypifolia juga dapat digunakan untuk mengatasi luka yang terinfeksi (Gokhale et al., 2012). Pada penelitian lain juga disebutkan bahwa biji Jatrpoha gossypifolia telah terbukti memiliki potensi sebagai antifungi (Falodun et al., 2011).

(18)

5

Jatropha curcas yang memiliki kandungan senyawa flavonoid pada getahnya dan telah terbukti memiliki khasiat sebagai antifungi (Kaswan, 2013). Pada penelitian ini akan digunakan pelarut n-heksana yang memiliki sifat non polar yang dapat menarik komponen senyawa yang bersifat non polar. Metode yang akan dilakukan pada pengujian antifungi dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode difusi cakram.

Metode difusi cakram merupakan cara yang mudah untuk menentukan kerentanan organisme terhadap antibiotik yaitu dengan menginokulasi pelat agar dengan biakan dan membiarkan antibiotik terdifusi ke media agar. Prinsip kerja metode cakram adalah bahan uji dijenuhkan didalam kertas cakram. Cakram yang telah mengandung antibiotik diletakkan dipermukaan pelat agar yang mengandung oreganisme yang diuji. Efektivitas antibiotik ditunjukkan oleh zona hambat. Zona hambat terlihat sebagai area jernih atau bersih mengelilingi cakram. Diameter zona dapat diukur dengan penggaris.dan hasil dari eksperimen ini merupakan satu antibiogram.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

 Berapakah zona hambat dari ekstrak n-heksana daun Jatropha gossypifolia

terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk:

 Mengetahui zona hambat dari ekstrak n-heksan daun Jatropha gossypifolia

terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans secara dengan metode difusi cakram.

1.4 Manfaat Penelitian

(19)

6

 Memberikan pengetahuan baru terkait daun Jatropha gossypifolia sebagai antijamur alami.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil menunjukkan bahwa untuk semua kasus pembebanan baik statik, roling maupun sliding tegangan von Mises yang terbesar terjadi pada tekstur permukaan yang memiliki

Di samping itu kebijakan yang sudah ada disosialisasikan kepada kelompok-kelompok strategis, seperti elit nasional, lokal, aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),

tongkol, dan bobot segar tongkol pada jagung semi varietas BISI-2 telah didapatkan bahwa pemberian air laut konsentrasi 4000 ppm ternyata tidak memberikan hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Pengembangan Sistem Informasi Darul Hikmah (Sidh) Berbasis Android Di Mts Darul Hikmah Prasung Buduran

[r]

Arahan untuk penelitian ini untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimanakah pola pergerakan pekerja komuter di Kecamatan Sayung.Hasil penelitian menunjukkan, Pola

Kedua , meskipun tujuan pembangunan ekonomi Sulawesi Utara bersifat ”politik- stratejik” yang diwacanakan Sarundajang termasuk dalam perifer geostrategi karena konsepnya