1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keserasian dalam bekerja, yang berarti dapat terjaminnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan produktifitas kerja yang setinggi–tingginya, hal ini dipengaruhi oleh: beban kerja, lingkungan kerja dan kapasitas kerja. Jika tidak terjadi keserasian atau ergonomis akan memunculkan penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2004).
Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Amerika
serikat tahun 1984 menyatakan bahwa prinsip-prinsip ergonomi sangat penting untuk mencegah terjadinya Cummulative Trauma Disorder (CTDs). CTDs bukanlah diagnosa klinis melainkan rasa nyeri karena kumpulan cedera pada sistem musculosceletal extremitas akibat gerakan kerja biomekanika berulang-ulang melampaui kapasitas. Nyeri pergelangan tangan tersebut akan mengganggu aktivitas bekerja sehingga akan menurunkan produktivitas kerja (Broberg, 1984). The National
Institute of Occupation Safety and Health (NIOSH) tahun 1990,
memperkirakan 15-20% pekerja Amerika berisiko menderita CDTs (Burt, 1990). Catatan Bareau of Labor Statistic (BLS) tahun 1995 menunjukkan bahwa dari seluruh kasus CDTs yang dilaporkan, separuhnya didiagnosa sebagai Syndrome Carpal Tunnel (SCT) (BLS, 1995).
2
CTS diketahui bahwa enam faktor utama pekerjaan yang menyebabkan CTS yaitu gerakan pergelangan atau jari tangan yang berulang, kontraksi yang kuat pada tendon, gerakan pergelangan tangan yang menekukan ke bawah (flexi) atau menekuk ke atas (extensi) yang ekstrem, gerakan tangan saat bekerja (gerakan menjepit), tekanan mekanik pada saraf medianus, getaran dan sarung tangan yang tidak sesuai (Silverstein, 1987).
Pekerjaan yang sering menggunakan gerakan tangan terus menerus dan berulang dalam jangka waktu lama menyebabkan stress pada jaringan disekitar terowongan carpal sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi, dan menyebabkan saluran terowongan menjadi sempit akan mengalami inflamasi (Grafton, 2009).Pekerjaan yang sering dihubungkan dengan tingginya insidens CTS adalah proses memasak makanan, pekerjaan pabrik, pemuatan barang dan pekerja bangunan (Katz, 2002). Masa kerja menunjukkan lamanya seseorang terkena paparan di tempat kerja, semakin lama masa kerja maka akan semakin lama terkena paparan di tempat kerja sehingga semakin tinggi resiko terjadinya penyakit akibat kerja. Melakukan pekerjaan yang sama selama bertahun-tahun tanpa ada rotasi pekerjaan menyebabkan pekerjaan tersebut membebani otot dan jaringan lunak yang sama dalam jangka waktu tersebut (Luttman, 2003).
3
dibandingkan pria. Hal ini disebabkan oleh ukuran terowongan karpal lebih sempit dan pengaruh estrogen yang dimiliki wanita (Bernard, 1997). Industri rokok ini menuntut pekerja untuk melakukan pekerjaan dengan gerakan tangan yang cepat dan berulang dalam waktu yang lama, namun pada masing-masing unit kerja mempunyai perbedaan dalam jumlah gerakan fleksi berulang yang dilakukan. Cara kerja dengan gerakan tangan yang cepat dan berulang ini dapat menimbulkan keluhan nyeri pada pergelangan tangan. Oleh sebab itu, peneliti mengambil judul “Hubungan antara Lama Kerja dan Jumlah Gerakan Fleksi Berulang pada Pergelangan Tangan dengan Tingkat Nyeri Pergelangan Tangan Pekerja Industri Rokok”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara lama kerja dan jumlah gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan dengan tingkat nyeri pergelangan tangan pekerja industri rokok?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara lama kerja dan jumlah gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan dengan tingkat nyeri pergelangan tangan pekerja industri rokok.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi jumlah pekerja masing-masing unit kerja industri rokok.
4
3. Mengidentifikasi jumlah gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan dalam waktu 1 (satu) menit pada masing-masing unit kerja industri rokok.
4. Mengidentifikasi tingkat nyeri pergelangan tangan yang dirasakan pekerja akibat dari jenis pekerjaan yang dilakukannya.
5. Mengetahui hubungan antara lama kerja dengan tingkat nyeri pergelangan tangan pada pekerja bagian penggilingan dan bagian pengepakan di industri rokok.
6. Mengetahui hubungan antara jumlah gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan dengan tingkat nyeri pergelangan tangan pada bagian penggilingan dan pengguntingan, bagian pengepakan dan pelabelan di industri rokok.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk lebih memperhatikan kesehatan pekerja dan selalu berusaha menekan angka kejadian nyeri pergelangan tangan sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja.
2. Menambah pengetahuan tentang penyakit akibat pekerjaan, misalnya: musculosceletal disorders (Cummulative Trauma Disorders (CTDs).
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DAN JUMLAH GERAKAN FLEKSI BERULANG PADA PERGELANGAN TANGAN DENGAN
TINGKAT NYERI PERGELANGAN TANGAN PEKERJA INDUSTRI ROKOK
OLEH: CHOIRUNNISAK
08020126
FAKULTAS KEDOKTERAN
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DAN JUMLAH GERAKAN FLEKSI BERULANG PADA PERGELANGAN TANGAN DENGAN
TINGKAT NYERI PERGELANGAN TANGAN PEKERJA INDUSTRI ROKOK
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh : CHOIRUNNISAK
08020126
FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
19 Desember 2011
Pembimbing I
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes. NIP. 11305010416
Pembimbing II
dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes. NIP. 11302030378
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Choirunnisak ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 19 Desember 2011.
Tim Penguji
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes ,Ketua
NIP. 11305010416
dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes. ,Anggota
NIP. 11302030378
dr. Ruby Riana Asparini, SpBp ,Anggota
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul “Hubungan antara Lama Kerja dan Jumlah Gerakan Fleksi Berulang pada
Pergelangan Tangan dengan Tingkat Nyeri Pergelangan Tangan Pekerja Industri Rokok”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyususnan penelitian ini sangatlah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes., selaku pembimbing I atas bimbingan, pelajaran, dukungan, kesabaran, ketelitian, dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
2. dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes., selaku pembimbing II atas bimbingan, dukungan, kesarabaran, dan dukungan yang telah diberikan dalam penyelesaian karya tulis akhir ini.
3. dr. Ruby Riana Asparini, SpBp., selaku penguji atas saran, kritik, bimbingan, ketelitian, dukungan, dan kesabaran yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
5. Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan do’a, bantuan, dukungan material dan moral.
6. Seluruh staf perusahaan dan pekerja industri rokok PR. DJAGUNG MALANG atas bantuan dan dukungannya kepada penulis.
7. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan do’a, bantuan, dukungan, dan selalu memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Usulan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga usulan penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
ABSTRAK
Choirunnisak. 2011. Hubungan Antara Lama Kerja Dan Jumlah Gerakan Fleksi Berulang Pada Pergelangan Tangan Dengan Tingkat Nyeri Pergelangan Tangan Pada Pekerja Industri Rokok. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Febri Endra Budi Setyawan. (2) Thontowi Djauhari NS.
Latar Belakang: Nyeri pergelangan tangan merupakan salah satu keluhan yang paling sering dirasakan pada pekerja industri rokok. Nyeri pergelangan tangan dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk lama pekerja bekerja dan gerakan fleksi berulang yang pekerja lakukan saat bekerja. Pada penelitian sebelumnya, pekerja yang melakukan gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan yang tinggi mempunyai keluhan tingkat nyeri yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang melakukan gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan yang rendah.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara lama kerja dan jumlah gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan dengan tingkat nyeri pergelangan tangan pada pekerja industri rokok
Metode: Analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dengan cara proportional stratified random sampling yang telah disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi, analisis data dengan menggunakan korelasi rank spearman.
Hasil Penelitian: Pekerja pada bagian pengepakan dan pelabelan berjumlah 38 orang, dimana 19 orang mengalami nyeri pergelangan tangan, sedangkan 19 orang tidak menyalami nyeri pergelangan tangan. Lama kerja pada bagian pengepakan dan pelabelan yang termasuk kategori pekerja baru 15 orang, kategori pekerja lama 23 orang. Jumlah gerakan fleksi pada pergelangan tangan pekerja bagian pengepakan dan pelabelan yang termasuk kategori rendah 33 orang, kategori sedang 5 orang. Nilai yang diperoleh p=0,024 dengan α=0,05 (p<α). Pekerja pada bagian penggilingan dan pengguntingan berjumlah 72 orang, dimana 35 orang mengalami nyeri pergelangan tangan, sedangkan 37 orang tidak menyalami nyeri pergelangan tangan. Lama kerja pada bagian penggilingan dan pengguntingan yang termasuk kategori pekerja baru 30 orang, kategori pekerja lama 42 orang. Jumlah gerakan fleksi pada pergelangan tangan pekerja bagian penggilingan dan pengguntingan yang termasuk kategori rendah 14 orang, kategori sedang 33 orang, kategori tinggi 25 orang. Nilai yang diperoleh p=0,000 dengan α=0,05 (p<α).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara lama kerja dan jumlah gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan dengan tingkat nyeri pergelangan tangan pada pekerja industri rokok
ABSTRACT
Choirunnisak. 2011. The Correlation of Working Period and the Amount of Repeated Flexion Movement on the Wrist to Wrist Pain Level in Cigarette Industry Workers. Final Scientific Writing, Faculty of Medicine Muhammadiyah University of Malang. Adviser: (1) Febri Endra Budi Setyawan. (2) Thontowi Djauhari NS.
Background: Wrist pain is one of most reported complains in cigarette industry workers. Wrist pain is influenced by various factors including the worker’s working period and repeated flexion movement done by the workers during their work hours. In previous experiments, workers who did high frequency repeated flexion movement on the wrist had the higher pain level complaint compared to those who did low frequency repeated flexion movement on the wrist.
Objectives: Understanding the correlation of working period and the amount of repeated flexion movement on the wrist to wrist pain level in cigarette industry workers.
Method: Observational analytic with cross sectional approach. Sample was obtained by proportional stratified random sampling which has been adjusted with the inclusion and exclusion criteria, data analysis was done using rank spearman correlation.
Results: Workers in packing and labeling division were 38 people, where 19 persons had wrist pain, while 19 others did not. Working period in packing and labeling division which was included into new worker category was 15 persons and the old ones were 23 persons. The amount of flexion movement on the wrist in packing and labeling division workers which was included into low category was 33 persons, moderate category was 5 persons. Obtained value was p=0,024 with α=0,05 (p<α). Workers in grinding and cutting division were 72 people, where 35 persons had wrist pain, while 37 others did not. Working period in grinding and cutting division which is included into new workers category were 30 persons, while the old ones were 42 persons. The amount of flexion movement on the wrist in the workers of grinding and cutting division that was included into low category was 14 persons, moderate category was 33, high category was 25 persons. Obtained value was p=0,000 with α=0,05 (p<α).
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PENGUJI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
HALAMAN ABSTRAK INDONESIA ... vi
HALAMAN ABSTRACT (INGGRIS) ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... viii
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii
HALAMAN DAFTAR SINGKATAN ... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan umum ... 3
1.3.2 Tujuan khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Pergelangan Tangan (Regio Carpalis) ... 5
2.1.1 Tulang tangan ... 5
2.1.2 Otot tangan ... 8
2.1.2.1 Otot metacarpi ... 9
2.1.2.2 Otot-otot thenar ... 11
2.1.2.3Otot-otot hypothenar ... 13
2.1.3 Vaskularisasi pada telapak tangan ... 14
2.1.3.1 Arteri ulnaris ... 14
2.1.3.2 Arteri Radialis ... 14
2.1.3.3 Vena pada telapak tangan ... 15
2.1.4 Saraf telapak tangan ... 15
2.1.4.1Nervus medianus ... 15
2.1.4.2Nervus ulnaris ... 16
2.1.4.3Nervus Radialis ... 17
2.1.5 Pergerakan pergelangan tangan ... 18
2.2 Nyeri ... 18
2.2.1 Pengertian nyeri ... 18
2.2.2 Jaras ... 19
2.2.3 Fisiologi nyeri ... 20
2.2.4 Klasifikasi nyeri ... 21
2.2.5 Mekanisme nyeri ... 22
2.2.6 Intensitas nyeri ... 23
2.3 Cummulative Trauma Disorders (CTDs) ... 24
2.3.1 Pengertian CTDs ... 24
2.3.2 Faktor penyebab CTDs ... 26
2.3.3 Gejala Klinis CTDs ... 29
2.3.5 Pencegahan... 30
2.3.6 Ergonomi pencegahan ... 30
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka konsep ... 33
3.2 Hipotesis ... 34
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan penelitian... 35
4.2 Tempat dan waktu penelitian... 35
4.3 Populasi dan Sampel... 35
4.3.1 Populasi ... 35
4.3.2 Estimasi besar sampel ... 35
4.3.3 Karakteristik sampel penelitian ... 36
4.4 Variabel penelitian... 36
4.5 Definisi operasional ... 36
4.6 Pengumpulan data ... 37
4.7 Alur penelitian ... 39
4.8 Analisis Data ... 40
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Hasil penelitian ... 42
5.1.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 43
5.1.2 Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan . 43 5.2 Data khusus ... 44
5.2.1 Distribusi jumlah pekerja berdasarkan unit kerja ... 44
5.2.2 Distribusi lama kerja berdasarkan unit kerja ... 45
5.2.3 Distribusi jumlah gerakan fleksi berulang berdasarkan Unit kerja... 45
5.2.4 Distrbusi tingkat nyeri berdasarkan unit pekerjaan ... 46
5.3 Analisis hubungan lama kerja dengan skala nyeri pada unit Kerja ... 47
5.3.1 Hubungan antara lama kerja dengan skala nyeri pada unit kerja pengepakan dan pelabelan ... 47
5.3.2 Hubungan antara lama kerja dengan skala nyeri pada unit kerja penggilingan dan pengguntingan ... 48
5.4 Analisis hubungan jumlah gerakan fleksi berulang dengan tingkat nyeri ... 50
5.4.1 Analisis hubungan antara jumlah gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan dengan tingkat nyeri pergelangan tangan pada unit pengepakan dan pelabelan ... 50
5.4.2 Analisis hubungan antara jumlah gerakan fleksi berulang pada pergelangan tangan dengan tingkat nyeri pergelangan tangan pada unit penggilingan dan pengguntingan ... 51
5.5 Karakteristik responden berdasarkan cara mengurangi nyeri ... 52
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 43 Tabel 5.2 Karaketristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 43 Tabel 5.3 Distribusi Jumlah Pekerja Berdasarkan Unit Kerja ... 44 Tabel 5.4 Distribusi Lama Kerja pada Unit Kerja Pengepakan dan
Pelabelan ... 45 Tabel 5.5 Distribusi Lama Kerja pada Unit Kerja Penggilingan dan
Pengguntingan ... 45 Tabel 5.6 Distribusi Gerakan Fleksi Berulang pada Unit Pengepakan dan
Pelabelan ... 45 Tabel 5.7 Distribusi Gerakan Fleksi Berulang pada Unit Penggilingan
dan Pengguntingan ... 46 Tabel 5.8 Distribusi Tingkat Nyeri Berulang pada Unit Pengepakan dan
Pelabelan ... 46 Tabel 5.9 Distribusi Tingkat Nyeri Berulang Berdasarkan Unit
Penggilingan dan Pengguntingan ... 46 Tabel 5.10 Hasil Tabulasi silang antara Lama Kerja dan Tingkat Nyeri
Pada Karyawan Pengepakan dan Pelabelan ... 47 Tabel 5.11 Hasil Analisis Korelasi Spearman antara Lama Kerja dengan
Tingkat Nyeri pada Unit Kerja Pengepakan dan Pelabelan ... 47
Tabel 5.13 Hasil Analisis Korelasi Spearman antara Lama Kerja dengan Tingkat Nyeri pada Unit Kerja Penggilingan dan Pengguntingan ... 49 Tabel 5.14 Hasil Tabulasi silang antara Gerakan Fleksi Berulang dan
Tingkat Nyeri Pada Karyawan Pengepakan dan Pelabelan ... 50 Tabel 5.15 Hasil Analisis Korelasi Spearman antara Gerakan Fleksi
Berulang dengan Tingkat Nyeri pada Unit Kerja Pengepakan dan Pelabelan ... 50 Tabel 5.16 Hasil Tabulasi silang antara Gerakan Fleksi Berulang dan
Tingkat Nyeri Pada Karyawan Penggilingan dan Pengguntingan ... 51 Tabel 5.17 Hasil Analisis Korelasi Spearman antara Gerakan Fleksi
Berulang dengan Tingkat Nyeri pada Unit Kerja Penggilingan dan Pengguntingan ... 52 Tabel 5.18 Cara responden unit pengepakan dan pelabelan mengurangi
nyeri pergelangan tangan ... 53 Tabel 5.19 Cara responden unit penggilingan dan pengguntingan
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR SINGKATAN
CTDs : Cummulative Trauma Disorders
CTS : Carpal Tunnel Syndrome
OSHA : Occupulational Safety and Health Administration NIOSHA : The National Institute of Occupation Safety and Health Os : Ossa (tulang)
M. : Musculus
Mm. : Musculi
ATP : Adenosin trifosfat ADP : Adenosin difosfat
N. : Nervus
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
DAFTAR PUSTAKA
Allampam, K., Chakraborty, J. Bose,KK. Robinson, J. 1996. Explant Culture, Immunofluoresence and Electron Microscopic Study of Flexor Retinaculum
in Carpal Tunnel Syndrome. J Occup Environ Med 1996: 38: 164-65
Bernard BP. Musculosceletal disorders and wokplace factors: a critical review of epidemiologic evidence for work related muscukosceletal disorders of the
neck, upper extremity, and low back. Cincinnati, OH: Departement of
Health and Human Services, NIOSH; 1997
Broberg E.1984. Ergonomic injuries at work: ISA-information system on
occupa-tional injuries. Swedish National Board of Occupational Safety and Health,
Report No.1984:3E.
Burt S, Hornung R, Fine L. 1990. Hazard evaluation and technical assistance report: Newsday, Inc., Melville, NY. Cincinnati, OH: U.S. Department of Health and Human Services, Public Health Service, Centers for Disease Control, National Institute for Occupational Safety and Health, NIOSH Report No. HHE 89–250–2046.
BLS. 1995. Workplace injuries and ill-nesses in 1994. Washington, DC: U.S. Department of Labor, Bureau of Labor Statistics, USDL 95–508.
Cochran, William G. 1991. Teknik Penarikan Sampel. UI, Jakarta, pp. 125
Darmadi, Kartiena, dan Wichaksana, A. 2002. Peran Ergonomi dala Pencegahan
Sindrom Carpal Tunnel Akibat Kerja.
(http://www.cerminduniakedokteran.com diakses 31 oktober 2010)
deGroot, Jack. 1997. Nyeri. In: Sandy, Q (ed). Neuroanatomi Korelatif. EGC, Jakarta, pp. 162-164.
Faiz, Omar. and Moffat, David. 2004. At a Glance Anatomi. Erlangga, Jakarta, pp. 63;67;83
Guyton and Hall. 2008. Kontraksi Otot Rangka. In: Luqman, YR (ed). Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta, pp. 74-93.
Guyton and Hall. 2008. Sensasi Somatik: Sensasi Nyeri, Nyeri kepala, dan Sensasi Suhu. In: Luqman, YR (ed). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta, pp. 625-632.
Grafton, CH.2009. Carpal Tunnel Syndrome. CME Resource;17(3):1-22
Kahle, Werner. 1997. Ekstremitas Superior. In: H.M Syamsir (ed). Sistem
Lokomotor, Hipokrates, Jakarta, pp. 172-176.
Katz JN, Barry P, Simmons .2002. Carpal Tunnel Syndrome. N Engl J Med;346(3): 1807 –1812.
Lutman P.J.W. Freeman, S.E. Pekrun, C. 2003. The Lorts term Persisten of Seeds of Oilseed rape (Brassica napus) in arable fields The Journal of agriculturalScience.
Merijanti, Lie T. 2005. Gerakan Repetitif Berulang Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Sindrom Terowongan Karpal pada Pekerja Wanita di Pabrik
Pengolahan Makanan. Universa Medicina. Vol. 23. No. 1. Januari-Maret
2005.
Setiyohadi, Bambang dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. FK UI, Jakarta, pp. 1166-1173.
Siagian, S.P. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Bina Aksara, Jakarta, pp. 150. Silverstein, BA. Fine, LJ. Armstrong, TJ. 1986. Hand wrist cummulative trauma
disorder in industry. British Journal of Industrial Medicine, 43, 779-784. Silverstein, BA. Fine LJ. Armstrong, TJ. 1987. Occupational factors and carpal
tunnel syndrome. American Journal of Industrial Medicine, 11:343-58.
Snell, Richard S. 2006. In: Hurawati Hartanto (eds). Neuroanatomi Klinik, EGC, Jakarta, Halm 480-492.
Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press. (http://www.lumbungbuku.com
diakses 31 oktober 2010)