• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA UPT. BALAI PENGUJIAN

DAN SERTIFIKASI MUTU BARANG MEDAN

Oleh

FAUZA DIANDRA 110502249

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA UPTD. BALAI PENGUJIAN

DAN SPESIFIKASI MUTU BARANG MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh gaya kepemimpinan dan kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai

pada UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu Barang Medan. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi

Mutu Barang Medan berjumlah 45 orang dan seluruhnya dijadikan sampel.

Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Data primer

dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Metode analisis yang digunakan

adalah metode analisis deskriptif dan regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koefisien determinasi

(Adjusted R Square) sebesar 0,704 yang berarti bahwa 70,4% variable prestasi

kerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan dan

kompensasi sedangkan sisanya sebesar 29,6% dapat dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan dan kompensasi secara serempak

bepengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada UPTD.

Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu Barang Medan. Hasil Uji-t menunjukan

bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan dan kompensasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada

UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu Barang Medan. Variabel yang

dominan mempengaruhi prestasi kerja pegawai adalah gaya kepemimpinan.

(3)

ABSTRACT

INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE AND COMPENSATION TO EMPLOYEES WORKING ON PERFORMANCE UPTD. TESTING

CENTER ANDSPECIFICATION QUALITY GOODS MEDAN

The purpose of this study was to determine and analyze the influce of

leadership style an job performance and compensation of employees in UPTD.

Center for Testing and Specification Product Quality Goods Medan. This type

of research is quantitative research. The population in this study ware all

employees UPTD. Center for Testing and Specification Product Quality Goods

Medan numbered 45 people and completely sampled. The data used are

primary data and secondary data. Primary data was collected using a

questionnaire. The analytical methode used is descriptive analisis methode and

multiple linier regression.

These results indicate that the coeffitions of determination (Adjusted R

Square) of 0.704, which means that 70.4% variable employee job performance

can be explained by the variabeles of leadership style and compensation while

the remaining 29.6% can be explained by other variables not examined in the study this. With α = 5%, it can be concluded that the style of leadership and compensation simultaneously striving positive and signofocant impact on

empolyee job performance at UPTD. Center for Testing and Specification

Product Quality Goods Medan. T-test results showed that in partial

compensation leadership style and positive and significant impact on the

performance of employees in UPTD. Center for Testing anda Specification

Product Quality Goods Medan. The dominant variable affecting work

performance of emloyees is the leadership style.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat,

Karunia, dan Ridho-Nya yang telah memberikan nikmat Kesempatan, Kesehatan

serta nikmat pemikiran kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu peneliti mengharapkan saran

dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini

lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi berbagai pihak.

Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari

orangtua tercinta Ayahanda H. Ir. Irwan Suhendry, MM dan Ibunda Hj. Ir Amnah

serta kakak Drg. Indira Apriantika M.kes, kakak Ars. Irma Zuastika M.Ars, abang

Drg. Mukhris Akbar Lubis dan Adik Fasya Ramanda Putra yang selama

perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai. Dalam kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Isfenty Sadalia,S.E,M.E. dan Dra. Marhayanie,M.Si. selaku ketua

dan sekertaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

3. Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si. dan Dra Friska Sipayung, M,Si.

selaku Ketua dan sekertaris Program Studi S1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Dra. Lusy Anna M,Si., selaku Dosen Pembimbing Saya yang telah

banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada peneliti.

5. Dr. Yeni Absah, S.E, M.Si., selaku dosen pembaca penilai yang telah

meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi

(5)

6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar di Program Studi S1 Manjemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala

jasa – jasanya selama perkuliahan.

7. Kepada Pemimpin UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu

Barang Medan, beserta seluruh karyawan yang ada di dalamnya.

8. Terimakasi kepada Siti Widya Wulandari, Awalludin MF, Berlianta,

Ari Mulyana P, dan Anto yang selalu memberikan bantuan serta

dukungan dan semangat.

9. Terimakasi penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, khusunya kepada

teman-teman Jurusan S1-Manajemen 2011 yang telah memberi

semangat, harapan, dan motivasi kepada peneliti sampai selesainya

skripsi ini.

Peneliti mengucapkan banyak terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha

Esa memberikan anugerahnya, atas jerih payah, dan jasa-jasa mereka.

Medan, Juli 2015 Penulis

Fauza Diandra

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Gaya Kepemimpinan ... 9

2.1.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan ... 9

2.1.2 Macam – Macam Gaya Kepemimpinan ... 10

2.1.3 Jenis Gaya Kepemimpinan ... 11

2.1.4 Dasar Gaya Kepemimpinan ... 12

2.1.5 Indikator Gaya Kepemimpinan... 13

2.2 Kompensasi ... 14

2.2.1 Pengertian Kompensasi ... 14

2.2.2 Jenis – Jenis Kompensasi ... 15

2.2.3 Komponen Kompensasi ... 16

2.2.4 Tujuan Pemberian Kompensasi ... 17

2.2.5 Tantangan Dalam Kompensasi ... 17

2.2.6 Indikator – Indikator Kompensasi ... 18

2.3 Prestasi Kerja ... 18

2.3.1 Pengertian Prestasi Kerja ... 18

2.3.2 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Prestasi Kerja ... 19

2.3.3 Penilaian Prestasi Kerja ... 20

2.3.4 Tujuan dan Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan ... 21

2.3.5 Indikator – Indikator Prestasi Kerja ... 23

2.4 Penelitian Terdahulu ... 24

2.5 Kerangka Konseptual ... 25

2.6 Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.3 Batasan Operasional ... 28

3.4 Definisi Operasional ... 29

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 31

3.6 Populasi dan Sampel ... 32

(7)

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas ... 33

3.9.1 Uji Validitas ... 33

3.9.2 Uji Reabilitas ... 35

3.10 Teknik Analisa Data ... 36

3.11 Koefisien Determinasi (R2) ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

4.1.1 Visi dan Misi ... 41

4.1.2 Logo Perusahaan ... 41

4.1.3 Ruang Lingkup Pengujian ... 45

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 46

4.2.1 Karakteristik Responden ... 46

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, dan Prestasi Kerja Karyawan ... 47

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 55

4.4 Uji Hipotesis ... 57

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 57

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 59

4.5 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 60

4.6 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.6.1 Uji Normalitas ... 61

4.6.2 Uji Multikolinieritas ... 64

4.6.3 Uji Heteroskedastisitas ... 65

4.7 Pembahasan ... 67

4.7.1 Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan ... 67

4.7.2 Pengaruh Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Persentase Kehadiran Pegawai 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 24

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel 30

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert 31

Tabel 3.3 Uji Validitas 34

Tabel 3.4 Uji Realibilitas 36

Tabel 4.1 Pengujian UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu

Barang 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 46

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 46 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja 47 Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya

Kepemimpinan (X1) 47

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Kompensasi (X2) 50

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Prestasi Kerja Karyawan (Y) 52

Tabel 4.8 Variabel Entered/Removed 55

Tabel 4.9 Analisis Linier Berganda 56

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) 58

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) 50

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) 61

Tabel 4.13 Uji Kolmogorov – Smirnov 64

Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas 65

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 27

Gambar 4.1 Logo Perusahaan 41

Gambar 4.2 Pengujian Normalitas Histogran 62

Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P – P Plot 63

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Questioner 73

Lampiran 2 Output Uji Validitas dan Reabilitas 76

Lampiran 3 Daftar Distribusi Jawaban Responden 79

Lampiran 4 Output Analisis Regresi Linier Berganda 82

(11)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA UPTD. BALAI PENGUJIAN

DAN SPESIFIKASI MUTU BARANG MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh gaya kepemimpinan dan kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai

pada UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu Barang Medan. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi

Mutu Barang Medan berjumlah 45 orang dan seluruhnya dijadikan sampel.

Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Data primer

dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Metode analisis yang digunakan

adalah metode analisis deskriptif dan regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koefisien determinasi

(Adjusted R Square) sebesar 0,704 yang berarti bahwa 70,4% variable prestasi

kerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan dan

kompensasi sedangkan sisanya sebesar 29,6% dapat dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan dan kompensasi secara serempak

bepengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada UPTD.

Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu Barang Medan. Hasil Uji-t menunjukan

bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan dan kompensasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada

UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu Barang Medan. Variabel yang

dominan mempengaruhi prestasi kerja pegawai adalah gaya kepemimpinan.

(12)

ABSTRACT

INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE AND COMPENSATION TO EMPLOYEES WORKING ON PERFORMANCE UPTD. TESTING

CENTER ANDSPECIFICATION QUALITY GOODS MEDAN

The purpose of this study was to determine and analyze the influce of

leadership style an job performance and compensation of employees in UPTD.

Center for Testing and Specification Product Quality Goods Medan. This type

of research is quantitative research. The population in this study ware all

employees UPTD. Center for Testing and Specification Product Quality Goods

Medan numbered 45 people and completely sampled. The data used are

primary data and secondary data. Primary data was collected using a

questionnaire. The analytical methode used is descriptive analisis methode and

multiple linier regression.

These results indicate that the coeffitions of determination (Adjusted R

Square) of 0.704, which means that 70.4% variable employee job performance

can be explained by the variabeles of leadership style and compensation while

the remaining 29.6% can be explained by other variables not examined in the study this. With α = 5%, it can be concluded that the style of leadership and compensation simultaneously striving positive and signofocant impact on

empolyee job performance at UPTD. Center for Testing and Specification

Product Quality Goods Medan. T-test results showed that in partial

compensation leadership style and positive and significant impact on the

performance of employees in UPTD. Center for Testing anda Specification

Product Quality Goods Medan. The dominant variable affecting work

performance of emloyees is the leadership style.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia,

dimana dunia semakin menyatu, tidak bisa lagi kejadian di suatu negara

tertutup bagi dunia luar, teknologi informasi dan komunikasi telah

merangsang perubahan hubungan antar bangsa yang tidak bisa lagi dibatasi

dengan tembok tanpa batas suatu negara. Globalisasi telah muncul sebagai

fenomena baru yang telah dilahirkan oleh kemajuan jaman. Dalam bidang

perekonomian hal ini membawa dampak yang cukup besar bagi

industri-industri di Indonesia baik itu industri-industri perdagangan ,manufaktur maupun

jasa.( Panjan, 2003 )

Kondisi tersebut menuntut suatu organisasi atau perusahaan untuk

senantiasa melakukan berbagai inovasi guna mengantisipasi adanya

persaingan yang semakin ketat. Organisasi diabad-21 seperti saat ini dituntut

untuk mempunyai keunggulan bersaing baik dalam hal kualitas produk,

servis, biaya maupun sumber daya manusia yang profesional. Untuk

mewujudkan hal tersebut sumber daya manusia memegang peranan yang

sangat penting dan perlu mendapat perhatian dan pengkajian yang lebih

dalam, karena bagaimanapun juga manusialah yang akhirnya menentukan

(14)

strategi, maupun langkah-langkah kegiatan operasional yang siap

dilaksanakan (Unarajan,2004).

Unsur manusia merupakan faktor terpenting yang mendukung

tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh organisasi secara efektif dan efisien

terutama perananya dalam setiap usaha penyelenggaraan kerja sama dan

tanggung jawab. Sebab tanpa adanya sumberdaya yang efektif maka

perusahaan akan mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Meningkatnya peran manajemen sumber daya manusia

disebabkan oleh keyakinan berbagai pihak akan peran manajemen sumber

daya manusia yang strategik demi kesuksesan organisasi.

Permasalahan yang timbul di Indonesia mengenai kompensasi

terhadap karyawan adalah setiap perusahaan memberikan kompensasi yang

sama rata terhadap karyawannya, sehingga karyawan pun tidak memberikan

hasil yang maksimal karena mereka berpikir bahwa walaupun mereka

bekerja secara maksimal, kompensasi yang diberikan akan sama seperti

karyawan yang bekerja tidak maksimal. Sehingga menghambat karyawan

untuk berprestasi dalam bekerja.

Prestasi kerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat

dicapai atau ditunjukkan seseorang maupun sekelompok orang didalam

pelaksanaan tugas pekerjaan dengan baik untuk mencapai sasaran atau

standar kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, dana tambahan dapat

melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan pada periode

(15)

dilakukan pengukuran melalui mutu kerja karyawan, kualitas kerja

karyawan, ketangguhan dan sikap para karyawan dalam melaksanakan tugas

yang diberikan.

Selain itu berhasil tidaknya penyelenggaraan kegiatan dalam

organisasi ditentukan sejauh mana pemimpin memimpin bawahannya

dengan baik agar para karyawan mau berkerja sesuai dengan pencapaian

tujuan yang dikehendaki. Untuk mencapai keselarasan tujuan, seorang

pemimpin harus dapat mempengaruhi anggota organisasinya agar tujuan

individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Prestasi kerja

merupakan tujuan yang Ingin dicapai oleh organisasi.

Kepemimpinan sebagai upaya mempengaruhi pengikut melalui proses

komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi di atas menunjukkan

bahwa kepemimpinan melibatkan penggunaan pengaruh, oleh karena itu

semua hubungan personal dapat merupakan upaya kepemimpinan. Unsur

kedua dari definisi itu menyangkut pentingnya proses komunikasi, kejelasan

dan ketetapan komunikasi mempengaruhi perilaku dan prestasi bawahan.

Unsur terakhir yaitu pencapaian tujuan. Pemimpin yang efektif mungkin

harus berurusan dengan tujuan individu, kelompok dan organisasi.

Keefektifan pemimpin khususnya dipandang dengan ukuran tingkat

pencapaian satu atau kombinasi tujuan.

Menurut VeithzalRivai, (2009:2), kepemimpinan secara luas meliputi

proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi

(16)

memperbaiki kelompok dan budayanya , sedangkan Dwiatmadja

(2000:128-129) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang

sehingga mau bekerja dengan baik dengan mencurahkan kemampuan.

Mondy (2008:6) juga menyebutkan bahwa kompensasi adalah total seluruh

imbalan yang diterima pada karyawan sebagai pengganti balas jasa yang

telah mereka berikan.

Kompensasi sendiri memiliki pengertian sebagai balas jasa yang

diberikan oleh suatu perusahaan. Bagi suatu perusahaan, kompensasi punya

arti penting karena pemberian kompensasi merupakan upaya dalam

mempertahankan dan mensejahterakan karyawannya. Menurut Mondy dan

Noe (2005), kompensasi adalah keseluruhan dari semua hadiah yang

diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa mereka. Menurut

Ivancevich (2008), tujuan dari fungsi kompensasi adalah menciptakan suatu

sistem imbalan yang adil kepada atasan dan karyawan sama. Hasil yang

diinginkan adalah pegawai yang tertarik untuk bekerja dan termotivasi untuk

melakukan pekerjaan dengan baik untuk perusahaan ataupun organisasi.

UPT. Balai pengujian dan sertifikasi mutu barang Medan (UPT.

BPSMB Medan) merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan

dinas perindustrian dan perdagangan provinsi Sumatra Utara yang

mempunyai tugas di bidang pengujian, kalibrasi dan sertifikasi mutu barang

yang mempunyai tujuan untuk berkembang dan mengalami kemajuan sesuai

dengan target yang telah ditentukan oleh dinas tersebut. UPTD. BPSMB

(17)

Maret 2011 tentang Organisasi, Tugas Fungsi dan Uraian Tugas Unit

Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Utara (http://bpsmbmedan.blogspot.com/).

BPSMB sebagai unit pelaksana teknis yang bertugas dalam sertifikasi

tentu memiliki para karyawan yang berkompeten dalam bidang laboratorium

guna memberikan jaminan konsistensi, kompetensi, teknis pengujian dan

kalibrasi. Tentu orang-orang yang ada di dalam lingkungan organisasi adalah

para peniliti yang memiliki kemampuan dan keahlian yang jarang dimiliki

oleh orang banyak. Kemampuan dan Keahlian tersebut tentu membuat para

karyawan memiliki nilai kompensasi yang lebih tinggi daripada karyawan di

bidang lain. Jumlah karyawan yang hanya 45 orang menandakan bahwa

orang-orang di dalamnya memiliki keahlian khusus.

Karyawan UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan

terdapat masalah terhadap seorang pemimpin perusahaan yang masih belum

memimpin dengan baik. Hal ini ditunjukan oleh seorang pemimpin yang

kurang mempengaruhi, mendorong, menuntun, dan menggerakan

bawahannya, sehingga karyawan merasa kurangnya perhatian dari seorang

pemimpin. Dari sisi lain, kompensasi yang diberikan kepada karyawan

terkadang diterima tidak tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut

(18)

Tabel 1.1

Persentasi Kehadiran Pegawai

Tahun Jumlah

Pegawai

Absen/tidak hadir (%)

Lambat masuk (%)

Cepat pulang (%)

2011 47 12.19 19.51 12.11

2012 48 14.02 22.00 14.22

2013 44 11.88 13.89 11.11

2014 46 10.46 15.79 11.80

2015 45 14.71 23.53 15.00

Sumber : UPT.Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang Medan

Seperti tabel diatas pada tahun 2012 jumlah pegawai mengalami

peningkatan, peningkatan persentasi tidak hadir, lambat masuk, cepat pulang

juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011, pada tahun 2013

jumlah pegawai dan persentasi tidak hadir, lambat masuk dan cepat pulang

juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, pada tahun 2014

mengalami peningkatan jumlah pegawai, tidak hadir, lambat masuk, cepat

pulang tetapi pada tahunn 2015 mengalami penurunan jumlah pegawai, tidak

hadir dan cepat pulang, padahal jumlah kompensasi yang diberikan jumlahnya

tidak berkurang.

Hal ini dapat mengakibatkan prestasi kerja karyawan menurun.

Walaupun kompensasi yang diberikan UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi

Mutu Barang Medan telah dilaksanakan sesuai peraturan yang telah ditetapkan

dan besarnya nilai kompensasi yang diterima karyawan sudah diketahui, ada

(19)

Uraian prilaku pemimpinan dan kompensasi serta keterkaitanya dengan

prestasi kerja karyawan diatas, penulis mengadakan penelitian guna

mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi pada UPT. Balai Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang Medan dengan judul penelitian “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan (UPT. BPSMB

Medan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap prestasi

kerja pegawai pada UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu

Barang Medan?

2. Apakah kompensasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi

kerja pegawai pada UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

Medan?

3. Apakah Gaya Kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh signifikan

terhadap prestasi kerja pegawai pada UPT. Balai Pengujian dan

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian adalah :

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan

terhadap prestasi kerja pegawai pada UPT. Balai Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang Medan.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap

prestasi kerja pegawai pada UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu

Barang Medan.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai pada UPT. Balai Pengujian

dan Sertifikasi Mutu Barang Medan.

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai evaluasi tersendiri bagi

perusahaan, tentang bagaimana perilaku pemimpin dan kompensasi yang

diterima karyawan terhadap prestasi kerja pegawai pada UPT. Balai

Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan.

b. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan memperluas pengetahuan dalam masalah

perilaku pemimpin dan pemberian kompensasi yang diterima karyawan

(21)

dipergunakan sebagai ilmu pengetahuan untuk diri kita sendiri maupun

orang lain.

c. Bagi fakultas.

Menambah referensi bacaan mengenai sumber daya manusia yang dapat

berguna bagi ilmu pengetahuan tentang perilaku pemimpin dan

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gaya Kepemimpinan

2.1.1. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam

memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya

kepemimpinan. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk

mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku

atau kepribadian. Seorang pemimpin merupakan seseorang yang memiliki

suatu program dan yang berperilaku secara bersama-sama dengan

anggota-anggota kelompok dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga

kepemimpinan mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang

mendorong, memotivasi dan mengkordinasikan perusahaan dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Kartono (2008:34) Menyatakan sebagai berikut :“Gaya

kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian

yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain”.

Menurut Thoha (2010:49) mengemukakan bahwa :“Gaya kepemimpinan

merupakan norma prilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang

(23)

Menurut Herujito (2006:188) menyatakan gaya kepemimpinan adalah

sebagai berikut :“Gaya kepemimpinan bukan bakat, oleh karena itu gaya

kepemimpinan dipelajari dan dipraktekan dalam penerapannya harus sesuai

dengan situasi yang dihadapi”.

Sedangkan menurut Supardo (2006:4), menyatakan bahwa :“Gaya

kepemimpinan adalah suatu cara dan porses kompleks dimana seseorang

mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu

sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal”.

Berdasarkan pengertian - pengertian gaya kepemimpinan diatas dapat

disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang

pemimpin dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan

mengendalikan orang bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas

kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Macam – Macam Gaya Kepemimpinan

Macam – macam gaya kepemimpinan menurut Horse yang di kutip

oleh H. Suwanto (2011 : 157) antara lain :

1. Gaya kepemimpinan Direktif

Gaya kepemimpinan ini membuat bawahan agar tau apa yang

diharapkan pimpinan dari mereka, menjadwalkan kerja untuk

dilakukan, dan member bimbingan khusus mengenai bagaimana

(24)

2. Gaya kepemimpinan Yang Mendukung

Gaya kepemimpinan ini bersifat ramah dan menunjukan kepedulian

akan kebutuhan bawahan.

3. Gaya kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan ini berkonsultasi dengan bawahan dan

menggunakan saran mereka sebelum mengambil suatu keputusan.

4. Gaya kepemimpinan Berorientasi Prestasi

Gaya kepemimpinan ini menetapkan tujuan yang menantang dan

mengharapkan bawahan untuk berprestasi pada tingkat tertinggi

mereka.

2.1.3 Jenis Gaya Kepemimpinan

Dengan karakter yang dimiliki, maka setiap pemimpin cenderung

memiliki gaya atau cara yang tersendiri dalam memimpin perusahaannya.

Menurut Tohardi dikutip oleh Sutrisno (2010:242) menyatakan bahwa

Gaya-gaya kepemimpinan yaitu :

1. Gaya Persuasif

Yaitu gaya memimpin dengan menggunakan pendekatan yang

mengubah perasaan, pikiran atau dengan kata lain melakukan ajakan

atau bujukan.

2. Gaya Refresif

Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan tekanan-tekanan,

(25)

3. Gaya Partisipatif

Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan kesempatan

kepada bawahan untuk itu secara aktif baik menata, spiritual, fisik

maupun material dalam kiprahnya dalam perusahaan.

4. Gaya inovatif

Yaitu pemimpin yang selalu berusaha dengan keras untuk

mewujudkan usaha-usaha pembaruan didalam segala bidang, baik

bidang politik, ekonomi, sosial, budaya atau setiap produk terkait

dengan kebutuhan manusia.

2.1.4 Dasar Gaya Kepemimpinan

Menurut Istijanto (2006:236) bahwa gaya kepemimpinan di bagi dua

yaitu :

1. Kepemimpnan atas dasar struktur

Kepemimpinan yang menekankan struktur tugas dan tanggung jawab

yang harus dijalankan dimana meliputi tugas pokok, fungsi, tanggung

jawab, prestasi kerja dan ide (gagasan).

2. Kepemimpian bedasarkan pertimbangan

Kepemimpinan yang menekankan gaya kepemimpinan yang

memberikan perhatian atas dukungan terhadap bawahan dimana

(26)

2.1.5 Indikator Gaya Kepemimpinan

Menurut Kartono ( 2008: 34 ) menyatakan sebagai berikut :

1. Kemampuan Mengambil Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis

terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan

yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

2. Kemampuan Memotivasi

Kemampuan Memotivasi adalah Daya pendorong yang

mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk

menggerakkan kemampuannya (dalam bentuk keahlian atau

keterampilan) tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan

kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Kemampuan Komunikasi

Kemampuan Komunikasi Adalah kecakapan atau kesanggupan

penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan

tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan dengan

baik, secara langsung lisan atau tidak langsung.

4. Kemampuan Mengendalikan Bawahan

Seorang Pemimpin harus memiliki keinginan untuk membuat orang

lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan

(27)

demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk

didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan

dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta

atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Tanggung Jawab

Seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab kepada

bawahannya. Tanggung jawab bisa diartikan sebagai kewajiban

yang wajib menanggung, memikul jawab, menanggung segala

sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

6. Kemampuan Mengendalikan Emosional

Kemampuan Mengendalikan Emosional adalah hal yang sangat

penting bagi keberhasilan hidup kita. Semakin baik kemampuan kita

mengendalikan emosi semakin mudah kita akan meraih

kebahagiaan.

2.2 Kompensasi

2.2.1 Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan hal yang penting, yang merupakan dorongan atau motivasi

utama seseorang karyawan untuk bekerja dan untuk meningkatkan produktivitas kerja

karyawan. Dale Yoder mengemukakan: The payment made to member of work

teams for their participation, artinya balas jasa membuat anggota tim kerja dapat

(28)

adalah semua pendapatan yang berbentuk uang lansung atau tidak lansung yang diterima

karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. (Hasibuan,

2010:118).

Menurut Handoko (2001:115) menyatakan bahwa kompensasi merupakan

segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja

mereka. Sedangkan menurut Rivai (2010:741) mengemukakan pengertian tentang

kompensasi yaitu sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti

kontribusi jasa mereka pada perusahaan.

Selanjutnya kompensasi menurut Sastrohadiwiryo (2007:181) menyatakan

bahwa kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan

kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan

sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan

yang ditetapkan. Berdasarkan defenisi di atas, maka masalah kompensasi tersebut

merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, sebab besarnya

kompensasi yang diterima oleh tenaga kerja tersebut, akan mempengaruhi hasil

kerja yang mereka berikan.

2.2.2 Jenis - Jenis Kompensasi

Menurut Rivai (2010:741) terdapat 2 jenis kompensasi Yaitu:

1. Kompensasi Finansial.

a) Langsung

1) Pembayaran pokok (gaji,upah).

(29)

3) Pembayaran insentif (komisi, bonus, bagian keuntungan, opsi saham).

4) Pembayaran tertangguh (tabungan hari tua, saham kumulatif).

b) Tidak Langsung

1) Proteksi ( asuransi, pesangon, pensiun)

2) Kompensasi luar jam kerja ( lembur, hari besar, cuti/sakit, cuti

hamil)

3) Fasilitas

2, Kompensasi Non Finansial

a. Karena Karier

1) Aman pada jabatan

2) Pretasi istimewah

3) Temuan baru

b. Lingkungan

1) Dapat pujian

2) Bersahabat

3) Menyenangkan

4) Kondusif

2.2.3 Komponen kompensasi

Menurut Robbins (2009:146) komponen-komponen kompensasi adalah

sebagai berikut :

1. Gaji, gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan

(30)

memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan

perusahaan.

2. Upah, upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan

kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau

banyaknya pelayanan yang diberikan.

3. Insentif, merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena

kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.

4. Kompensasi tidak langsung (Fringe Benefit) Merupakan kompensasi

tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap

semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan.

2.2.4 Tujuan Pemberian Kompensasi

Menurut Hasibuan (2010:121), tujuan dari pemberian kompensasi adalah:

1. Menghargai prestasi karyawan

2. Menjamin keadilan gaji karyawan

3. Mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan

4. Memperoleh karyawan yang bermutu

5. Pengendalian biaya

6. Memenuhi peraturan-peraturan.

2.2.5 Tantangan Dalam Kompensasi

Menurut Kartono (2006:124) tantangan-tantangan dalam pemberian

(31)

1. Tujuan strategis

2. Tingkat upah berlaku

3. Kekuatan serikat pekerja

4. Kendala pemerintah

5. Pemerataan Pembayaran

2.2.6 Indikator-Indikator Kompensasi

Setiap perusahaan memiliki indikator yang berbeda-beda dalam proses

pemberian kompensasi untuk karyawan. Hasibuan (2010:118) menyatakan,

secara umum ada beberapa indikator kompensasi, yaitu:

1. Kompensasi langsung:

a. Gaji Pokok

b. Kebijakan standart gaji

c. Dasar pemberian gaji

d. Tunjangan Fungsional

2. Kompensasi tidak langsung :

a. Asuransi

2.3 Prestasi Kerja

2.3.1 Pengertian Prestasi Kerja

Istilah prestasi kerja sering kita dengar atau sangat penting bagi sebuah

organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks

(32)

sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi kerja bagi

karyawan itu sendiri dan juga untuk keberhasilan perusahaan. Prestasi kerja

adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau kriteria

yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Prestasi kerja

merupakan hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran

atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.

Hasibuan (2008:94), menyatakankan :“Prestasi kerja adalah suatu hasil

kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan kesungguhan serta

waktu.

Sirait (2006:128), menjelaskan bahwa : “Prestasi kerja adalah proses

evaluasi atau unjuk kerja pegawai yang dilakukan oleh organisasi. ”

2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Menurut Supardi (Mangkunegara,2006:53) terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi kerja, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kualitas kerja

Faktor ini meliputi akurasi ketelitian, kerapian dalam melaksanakan

tugas, mempergunakan memelihara alat kerja dan kecakapan dalam

melakukan pekerjaan.

(33)

Faktor yang meliputi output/keluaran dan target kerja dalam kuantitas

kerja.

3. Pengetahuan

Merupakan kemampuan seorang pegawai dinilai dari pengetahuan

mengenai sesuatu hal yang berhubungan dengan tugas dan prosedur kerja,

penggunaan alat kerja maupun kemampuan teknis atas pekerjaannya.

4. Penyesuaian pekerjaan

Merupakan indikator penilaian kerja yang ditinjau dari kemampuan guru

dalam melaksanakan tugas diluar pekerjaan maupun adanya tugas baru,

kecepatan berpikir dan bertindak dalam bekerja.

5. Hubungan kerja

Hubungan kerja yang penilaiannya berdasarkan sikap pegawai terhadap

atasan serta kemudian menerima perubahan dalam bekerja.

6. Inisiatif kerja

Inisiatif kerja dilaksanakan bila pegawai mempunyai ide dan berani

mengemukakan. Hal ini dapat diketahui melalui beberapa hal seperti

mengikuti konsumsi kerja, kecepatan berfikir dalam bekerja, disiplin

dalam menyelesaikan pekerjaan dan kehati-hatian dalam bekerja.

2.3.3 Penilaian Prestasi Kerja

Setelah pegawai diterima, ditempatkan, dan dipekerjakan maka tugas

pemimpin selanjutnya adalah melakukan penilaian prestasi pegawai. Penilaian

(34)

dapat dicapai setiap pegawainya. Apakah prestasi yang dicapai setiap pegawai baik, sedang,

atau kurang. Penilaian prestasi penting bagi setiap pegawai dan berguna bagi perusahaan

untuk menetapkan tindakan kebijaksanaan selanjutnya. Dengan penilaian prestasi

berarti para bawahan mendapat perhatian dari atasannya sehingga mendorong

mereka bergairah bekerja, asalkan proses penilaiannya jujur dan objektif serta ada

tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaianini memungkinkan karyawan

dipromosikan, didemosikan, dikembangkan, dan atau balas jasanya dinaikkan.

Menurut Yuniarsih (2006:182) Penilaian prestasi adalah kegiatan

manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja pegawai serta menetapkan

kebijaksanaan selanjutnya. Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan,

kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi

karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak ada standar fisiknya, sedangkan untuk

penilaian hasil kerja relative lebih mudah karena ada standar fisik yang dapat

dipakai sebagai tolak ukurnya, seperti meter, liter, dan kilogram.

Penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan

standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.

Menetapkan kebijaksanaan berarti apakah karyawan akan dipromosikan,

didemosikan, dan atau balas jasanya dinaikkan. Penilaian prestasi kerja adalah

evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh

(35)

2.3.4 Tujuan Dan Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

Menurut Suwatno (2011:168) tujuan dan kegunaan penilaian prestasi

kerja pegawai adalah :

1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

2. Untuk mengukur prestasi kerja.

3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas.

4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan

jadwalkerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja,dan

peralatan kerja.

5. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagikaryawan

yang berada di dalam organisasi.

6. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.

7. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan

untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat dan

kebutuhan-kebutuhan bawahannya.

8. Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-kelemahan

dimasa lampau dan meningkatkan karyawan selanjutnya.

9. Sebagai criteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.

10.Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel.

11.Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapankaryawan.

12.Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan

(36)

Bagi para Pegawai, penilaian prestasi kerja dapat menimbulkan perasaan

puas dalam diri mereka. Sedangkan bagi perusahaan, penilaian prestasi kerja karyawan

memberikan faedah bagi perusahaan karena dengan cara ini dapat diwujudkan semboyan

orang yang tepat pada jabatan yang tepat.

Jadi, dengan penilaian prestasi kerja dapatlah diketahui prestasi kerja

seorang karyawan di mana terdapat kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan

yang dimilikinya. Dengan demikian, penilaian prestasi kerja karyawan selain

bertujuan untuk memindahkan secara vertikal (promosi/demosi) atau horizontal,

pemberhentian dan perbaikan mutu karyawan dapat pula ditujukan untuk

memperbaiki moral karyawan dan kepercayaannya kepadapimpinan dan

perusahaan.

2.3.5 Indikator-Indikator Pretasi Kerja

Unsur prestasi kerja yang akan dinilai oleh setiap perusahaan tidak

selalusama, tetapi pada dasarnya unsur-unsur yang dinilai itu mencakup

hal-hal sepertiyang diungkapkan oleh Hasibuan, (2006:96) dibawah ini:

1. Kualitas = Hasil Kerja

Kemampuan bekerja Keterampilan

Kerajinan

Ketelitian

(37)

2.4

Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

No Nama Judul Skripsi Hasil Penelitian

1 Ema Ratna

2011

Pengaruh

Kepemimpinan Dan

Kompensasi

Terhadap Prestasi

Kerja Karyawan PT.

Pelindo III Cabang

Semarang

Dari Hasil Ini disimpulkan

bahwa ada pengaruh

kepemimpinan dan

kompensasi terhadap prestasi

kerja karyawan PT. Pelindo

III Cabang Semarang.

Semakin tinggi atau baik

kepemimpinan dan

kompensasi yang diterima ,

maka prestasi kerja karyawan

akan semakin meningkat.

2 Baihaqi

2011

Pengaruh gaya

kepemimpinan

terhadap kepuasan

kerja dan kinerja

dengan komitmen

organisasi sebagai

variabel intervening (

studi pada PT.

Yudhistira Ghalia

Indonesia area

yogyakarta

mendapatkan hasil bahwa gaya

kepemimpinan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan

kerja dan kinerja karyawan Dari

penjelasan diatas, maka dapat

diambil suatu hipotesis yaitu : H1 :

Gaya kepemimpinan berpengaruh

positif terhadap kepuasan kerja

3 Nurwening

2012

Pengaruh Kompensasi

dan Lingkungan Kerja

Terhadap Prestasi

KerjaKaryawan. Pada PT

Sampuerna Subaya.

Variabel yang diteliti adalah

kompensasi, lingkungan kerja

dan prestasi kerja. Pengujian

untuk analisadata dilakukan

dengan analisis regresi linear

berganda dan pengujian hipotesis

(38)

Hasil penelitiannya

menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang siggnifikan baik

secaraparsial maupun simultan dari

variabel kompensasi dan lingkungan

kerja terhadap prestasi kerja

karyawan, hal ini terbukti dari

hasil pengujian hipotesis yang

dilakukan dengan uji t dan uji F

yang signifikan padatingkat

keyakinan 95%

4 Ewis

2010

Pengaruh Komitmen,

Motivasi dan

Kompensasi Terhadap

Kinerja Karyawan

pada PT BRI Jawa

Timur”,

Variabel yang diteliti adalah

komitmen, motivasi,kompensasi

dan kinerja. Hasil penelitian

menemukan bahwa

komitmenyang dimiliki karyawan

mempunyai pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

2.5 Kerangka Konseptual

Prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode

tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard,

target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

disepakati bersama.

menurut Supardo (2006:4), mengungkapkan bahwa :“Gaya

kepemimpinan adalah suatu cara dan porses kompleks dimana seseorang

mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu

(39)

Berdasarkan pengertian gaya kepemimpinan diatas dapat disimpulkan

bahwa gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang pemimpin dalam

mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang bawahan

untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam

mencapai suatu tujuan tertentu. Maka dapat diindikasikan gaya kepemimpinan

dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan pegawai

untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai untuk mencapai suatu tujuan

organisasi.

Menurut Hasibuan (2010:118), kompensasi adalah semua pendapatan yang

berbentuk uang, barang, lansung atau tidak lansung yang diterima karyawan sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Berdasarkan defenisi di atas, maka masalah kompensasi tersebut merupakan masalah

yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, sebab besarnya kompensasi yang

diterima oleh tenaga kerja tersebut, akan mempengaruhi hasil kerja atau prestasi kerja

pegawai.

Berdasarkan pernyataan diatas maka kerangka konseptual yang

(40)

Gambar 2.1 Kerangka konseptual

Sumber : Hasibuan (2006)

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disimpulkan oleh

peneliti, yang selanjutnya masih akan diuji kebenarannya. Berdasarkan

perumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, maka hipotesis

penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan dan kompensasi yang baik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada

UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan. Gaya kepemimpinan

(X1)

Kompensasi

(X2)

Prestasi Kerja

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatip. Menurut Djoyowirono

(2004:89) penelitian deskriptif kuantitatip adalah penelitian yang bertujuan

untuk menguraikan atau menggambarkan sifat (karakteristik) dari suatu

keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan

analisis data kuantitatip serta pengujian statistik.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti memilih objek penelitian pada

UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan. Sedangkan

waktu penelitiannya dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2015

3.3 Batasan operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran

dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan.

Penelitian ini membahas tentang variabel independent (variabel bebas),

yaitu Gaya Kepemimpinan (X1), Kompensasi (X2). Variabel dependent

(variabel terikat), yaitu Prestasi Kerja Pegawai (Y) pada UPT. Balai

(42)

3.4 Definisi Operasional

Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel

yang ada didalam penelitian saling berkaitan dan dapat berpengaruh

terhadap faktor lainnya. Defenisi variabel memberikan arahan pada peneliti

tentang tata cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini ada dua

variabel penelitian yaitu:

A. Variabel Independent (Bebas) adalah variabel yang nilainnya tidak terikat pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independent dari

penelitian ini adalah:

1. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

Gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang pemimpin dalam

mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang

bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan

sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Variabel Kompensasi (X2)

kompensasi adalah suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh

imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya. (Herman

Sofyandi, 2008).

B. Variabel Dependent (Terikat) adalah variabel yang nilainnya

dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang menjadi variabel

dependent dari penelitian ini adalah:

(43)

Prrestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Gaya Kepemimpinan

(X1)

Kemampuan seseorang pemimpin dalam mengarahkan,

mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan

atas kesadarannya dan

sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

1. Kemampuan

Mengambil Keputusan

2. Kemampuan

Memotivasi

3. Kemampuan

Komunikasi

4. Kemampuan

Mengendalikan

Karyawan

5. Tanggung Jawab

6. Kemampuan

Kompensasi adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang

langsung atau tidak langsung yang

diterima karyawan sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan

kepada perusahaan.

1. Gaji Pokok.

2. Kebijakan standar gaji.

3. Dasar Pemberian gaji

4. Tunjangan Fungsional 5. Asuransi

Likert

Prestasi Kerja

(Y)

Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman, dan

1.Kualitas -Hasil kerja -Kemampuan

bekerja -Keterampilan -Kerajinan -Ketelitian

(44)

kesungguhan serta waktu. 2. Kuantitas

-Kecepatan

Penyelesaian tugas

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena social. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang

dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (sugiyono,2005 :104).

Penentuan skor/nilai disusun berdasarkan Skala Likert pendapat

responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan

pada tiap jawaban pada kuisioner. Seperti yang disajikan pada 3.2 pada

tahap ini masing-masing jawaban responden dalam kuisioner diberikan kode

sekaligus skor guna menentukan dan mengetahui frekuensi kecenderungan

responden terhadap masing-masing pernyataan yang diukur dengan angka.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Item Instrumen Skor

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak

Setuju

5 4 3 2 1

(45)

3.6 Populasi Dan Sampel a. Populasi

Pengertian populasi menurut sugiyono (2005:72) adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulan. Pada peneliti ini populasinya adalah seluruh

karyawan UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan yang

berjumlah 45 orang.

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobabilitily

sampling atau metode sampling jenuh. Pada teknik penentuan ini sampel ini

semua anggota populasi digunakan sebagai sample (sugiyono,2005:122).

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap di UPT. Balai

Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan yaitu sebanyak 45 orang.

3.7 Jenis Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dan responden

terpilih pada lokasi penelitian. Data didalam penelitian ini berupa daftar

pertanyaan (kuisioner) kepada karyawan di UPT. Balai Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang Medan.

(46)

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung

yang diberikan oleh pihak lain atau berupa suatu dokumen.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penelitian menggunakan:

a. Kuisioner

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan

daftar pertanyaan untuk diisi oleh para responden dan diminta untuk

memberikan pendapat atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan.

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan

tanya jawab langsung dengan responden dan pihak-pihak yang ada

kaitannya dengan masalah yang akan diteliti

c. Study Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh

subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

(47)

tersebut (Ghozali, 2005). Uji Validitas ini dilakukan di UPT. Pengawasan

Dan Sertifikasi Benih TPH Medan. Untuk mengukur validitas dapat

dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan

total skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing

– masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistic

sebagai berikut :

1. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.

2. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

3. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap

ditolak dan H1 diterima.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,854 0,361 Valid

2 P2 0,834 0,361 Valid

3 P3 0,793 0,361 Valid

4 P4 0,780 0,361 Valid

5 P5 0,796 0,361 Valid

6 P6 0,811 0,361 Valid

7 P7 0,740 0,361 Valid

8 P8 0,757 0,361 Valid

9 P9 0,743 0,361 Valid

10 P10 0,645 0,361 Valid

11 P11 0,824 0,361 Valid

12 P12 0,868 0,361 Valid

13 P13 0,925 0,361 Valid

14 P14 0,857 0,361 Valid

15 P15 0,800 0,361 Valid

16 P16 0,704 0,361 Valid

(48)

18 P18 0,624 0,361 Valid

19 P19 0,812 0,361 Valid

20 P20 0,489 0,361 Valid

21 P21 0,854 0,361 Valid

22 P22 0,522 0,361 Valid

23 P23 0,580 0,361 Valid

24 P24 0,757 0,361 Valid

25 P25 0,627 0,361 Valid

26 P26 0,743 0,361 Valid

27 P27 0,763 0,361 Valid

28 P28 0,702 0,361 Valid

29 P29 0,743 0,361 Valid

30 P30 0,603 0,361 Valid

31 P31 0,377 0,361 Valid

32 P32 0,712 0,361 Valid

33 P33 0,585 0,361 Valid

34 P34 0,517 0,361 Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali dan kuncoro

2005). Pengukuran reliabilitas dinyatakan valid dalam uji validitas akan

ditentukan reabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka pertanyaan

reliabel.

2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach Alpha > 0.80 maka pernyataan

reliabel.

(49)

SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan

uji statistik Cronbach Alpha (α).

Tabel 3.4 Uji reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

,974 ,974 34

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

3.10 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang

diperoleh sekaligus untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

memberikan gambaran secara umum terhadap objek yang diteliti melalui

data sampel atau populasi yang diteliti, khususnya mengenai pengaruh

prilaku pemimpin dan kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai.

2. Analisis regresi linier berganda yaitu suatu analisis yang menguji

pengaruh prilaku pemimpin, kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai

dengan menggunakan rumus Riduwan dan Akdom, (2007:147) sebagai

berikut:

Y=a+b1X1+b2X2+e

Dimana:

(50)

A = Bilangan Konstan dan Nilai Tetap

X1 = Prilaku Pemimpin

X2 = Kompensasi

B1,b2 = Koefisien regresi

E = Error

3.10.1 Uji Signifikan Simultan ( Uji F )

Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,

2005).Hasil analisis F-hitung keragaman regresi akan dibandingkan dengan

f-tabel pada derajat bebas ( α, k, n-k-1 ) dan level kepercayaan = 5 %. Jika : H0 ditolak apabila f hitung > f table, artinya ada pengaruh secara simultan

HA ditolak apabila f hitung < f tabel, artinya tidak ada pengaruh secara

simultan

F-hitung ditentukan dengan rumus :

R² / k

f =

( 1 - R² ) / ( n – k – 1 )

Dimana :

R² = koefisien determinan berganda

N = jumlah sampel

(51)

3.10.2 Uji Signifikan Parsial ( Uji T )

Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat apakah bermakna atau tidak.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung

masing-masing variabel bebas dengan nilai ttabel dengan derajat kesalahan 5% dalam

arti (α = 0,05). Apabila nilai thitung > t table maka variabel bebasnya

memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat.

3.10.3 Uji asumi klasik

Uji asumi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang

termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumi

klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirrnov. Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5%, artinya variabel residual

berdistribusi normal (Situmorang dan Ginting, 2008)

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas artinya variabel independen yang satu dengan yang

lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara

sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat

(52)

melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih

yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum

yang bisa dipakai adalah Tolerance > 1 atau Tolerance < 5, maka tidak

terjadi multikolineritas (Situmorang dan Ginting, 2008).

3. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas varians variabel independent adalah konstanta

untuk setiap nilai tertentu variabel independen. Model regresi yang baik

adalah tidak terjalin heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan

menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel

independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel

independen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Nilai

probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat

disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu

periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.

3.11 Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengukur porsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu

gaya kepemimpinan (X1) dan kompensasi (X2) terhadap prestasi kerja

karyawan (Y). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) adalah besar terhadap variabel

terikat (Y). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

UPTD. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPTD.BPSMB)

adalah salah satu Unit Pelaksanaan Teknis di bawah Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai tugas dibidang

pengujian, kalibrasi dan sertifikasi mutu barang, serta menyediakan jasa

kalibrasi alat – alat labolatorium sesuai dengan SK. Gubernur Sumatera Utara

No. 050 256. K. Tahun 2006. Labolatorium Kalibrasi UPTD. Balai Pengujian

dan Sertifikasi Mutu Barang Medan mempunyai ruang lingkup besaran : masa,

suhu, gaya dan dimensi merupakan sistem mutu secara konsisten serta

mengacu sesuai dengan persyaratan ISOVIEC 17025 – 2005 yang selalu

mengutamakan mutu dan kalibrasi, yang absah dan akurat dalam rangka

kepentingan dan keselamatan manusia serta kepuasan pelanggan. Kegiatan

UPTD. Balai Pengujian dan Sertifikasi Barang Mutu Medan berdasarkan SNI

ISO/ IEC 17025:2008 guna memberikan jaminan konsistensi, kompetensi,

teknis pengujian dan kalibrasi. Sedangkan Penerapan Mutu Lembaga

Sertifikasi Produk (LSPro) Sumatera Utara mengacu pada Pedoman BSN

401:2000 dan pedoman KAN 4002:2007 UPTD. Badan Pengujian dan

Sertifikasi Barang Mutu Medan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi

Nasional (KAN) sebagai Labolatorium Penguji, Labolatorium Kalibrasi dan

(54)

cacat dan atau penyimpangan pada hasil produksi, hasil pengukuran

menyangkut langsung atau tidak langsung terhadap kepentingan dan

keselamatan manusia, untu menjamin mutu, dimana diperlukan bukti bahwa

hasil pengukuran “Traceable” (mampu telusur) ke Standart

Nasional/International.

4.1.1 Visi dan Misi Visi

Melaksanakan pengujian dan sertifikasi mutu barang idustri kimia, agro

hasil hutan, logam, mesin elektronik dan aneka.

Misi

- Menyusun dan menyempurnakan konsep standar pengujian mutu barang

industri.

- Menerbitkan sertifikasi hasil pengujian/penilaian mutu sesuai ketentuan dan

standar yang ditetapkan.

- Melaksanakan pengawasan terhadap produk – produk industri yang beredar

dimasyarakat sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

4.1.2 Logo Perusahaan

(55)

4.1.3 Ruang Lingkup Pengujian

Labolatorium yang dimiliki UPTD. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu

Barang Medan :

1. Labolatorium karet.

2. Labolatorium minyak atsiri dan bahan penyegar.

3. Labolatorium minyak nabati dan rempah – rempah.

4. Labolatorium kalibrasi.

Kelebihan – kelebihan Labolatorium Kalibrasi UPTD. Balai Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang Medan :

a) Personil labolatorium yang tersedia dan berpengalaman.

b) Mempunyai labolatorium sesuai persyaratan.

c) Metote kalibrasi mengikuti Standart Internasional JIS, CSIRO. BS.

d) Standart acuan yang mempunyai mampu telusur (traceable) ke

Standart International melalui DIT, MET, KIM, dan LIPI.

Adapun ruang lingkup UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu Barang

Medan meliputi :

a) Pengambilan contoh

Petugas pengambilan contoh sudah teregristrasi oleh Lembaga

Spesifikasi Personil (LSP) yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi

Nasional (KAN), yang meliputi :

1) Biji kakao, biji kopi, karet konvensional.

2) SIR (Standart Indonesian Rubber), Cassia Indonesia.

(56)

4) AMDK (Air Minum Dalam Kemasan).

b) Pengujian

c) Kalibrasi

d) Penyuluhan

e) Konsultasi dibidang mutu

f) Pelatihan dan kursus

Pelayanan Jasa UPTD. Balai Pengujian dan Spesifikasi Mutu Barang Medan :

1. KalibrasiBesaran Massa meluputi : a) Weight set

b) Analitic electronic balance

c) Top loading balance

2. Kalibrasi Besaran Suhu meluputi : a) Thermometer glass

b) Thermometer digital

c) Muffle furnance

d) Water bath

e) Incubator

f) Refrigerator

g) Autoclave

h) Mooney viscometer

3. Kalibrasi Besaran Gaya meliputi : a) Push pull gauge

(57)

c) Plastimeter

4. Kalibrasi Besaran Dimensi meliputi : a) Micrometer

b) Calipper

c) Dial indicator

d) Mistar

Kemampuan Labolatorium Kalibrasi UPTD. BPSMB – Medan

a) Thermometer digital 6 chanel

b) Thermometer digital 12 chanel

c) Mobile recorder – Hydra series

d) Thermo hygrometer

e) Weight set F1 – F2

f) Digimatic caliper

g) Gauge block sets

h) Proving ring

i) Stopwatch

j) Mass comparator

k) Neraca analitic

l) Neraca electronic

m) Test gauge

n) Test pump

o) Waterbath circulation

Gambar

Tabel 1.1 Persentasi Kehadiran Pegawai
Tabel 2.1 Judul Skripsi
Gambar 2.1 Kerangka konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk survei pendahuluan kelelahan dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2) disebabkan banyak pekerja yang memiliki keluhan

Dalam pengoperasian kapal juga banyak terdapat kendala-kendala yang sering dihadapi, karena masih ada pemilik kapal yang selalu memperhatikan atau memperhitungkan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaiman konsep green road construction dengan mengkaji berbagai teori dan informasi serta prospek penerapanya di

[r]

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

Ketika melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, peneliti menggunakan berbagai macam teknik seperti wawancara, observassi dan dokumentasi (triangulasi

Jenis penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan kepada kelompok kasus berupa terapi non farmakologis meliputi

Ada hubungan antara obesitas dengan harga diri pada siswi remaja putri. MA/Mua’llimat Muhammadiyah Yogyakarta, dengan