MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (SQ4R) DI KELAS V SDN 060934
MEDAN JOHOR T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
INRASARI MARBUN NIM. 1133111030
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Inrasari Marbun
Tempat/Tgl. Lahir : Parbotihan, 23 Juli 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jln. Pintu Air IV Gg.Garu Simalingkar B Kel. Kwala Bekala Medan Johor
Riwayat Pendidikan
2000 – 2006 : SD Negeri 174548
2006 – 2009 : SMP Negeri 3 Onan Ganjang
2009 – 2012 : SMA Negeri 1 Onan Ganjang
Data Orang Tua
Nama Ayah/Ibu : Gr A. Marbun /T. Manullang
Pekerjaan : Petani
Agama : Kristen Protestan
i
ABSTRAK
INRASARI MARBUN, NIM 1133111030. Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Model Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review (SQ4R) Di Kelas V SDN 060934 Medan Johor T.A 2016/2017. Skripsi. Jurusan PPSD, Program studi PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2017. Pembimbing Skripsi : Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dengan model SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) di kelas V SDN 060934 Medan Johor T.A 2016/2017. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 060934 Medan Johor yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 16 perempuan dan 14 laki – laki.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa pada saat pretest dari 30 siswa diperoleh tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa sebanyak 8 siswa (26,67%) mampu dan 22 siswa (73,33%) dinyatakan belum mampu, dengan rata – rata 56,16. Pada siklus I sebanyak 20 siswa (69,66%) mampu dan 10 siswa (33,33) belum mampu dengan rata – rata 69,66. Pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 26 siswa (86,66%) mampu dan 4 siswa (14,33%) belum mampu dengan rata – rata nilai 80,83. Hasil observasi siswa selama proses pembelajaran dengan model SQ4R,siklus I Pertemuan pertama 1,71 dan pertemuan kedua 2,28, Siklus II pertemuan pertama 2,57 dan kedua 3,14. Sedangkan hasil observasi guru saat mengajar Siklus I pertemuan pertama hanya 2,1 dan pertemuan kedua 2,6. Pada siklus II pertemuan pertama 3,1 dan pertemuan kedua 3,4.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 060934 Medan Johor T.A 2016/2017.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Maha Esa
karena atas limpahan berkat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Model Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review (SQ4R) Di Kelas V SDN 060934 Medan Johor T.A 2016/2017” yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program studi jenjang S1
pada program Pendidikan Sekolah Dasar Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada
kesempatan ini dengan rasa hormat, ketulusan dan kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi,MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Keuangan dan Kepegawaian Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD Falkultas
iii
7. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan, Dosen
Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu dan perhatian dalam memberikan
bimbingan, pengarahan dan saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Penguji, Penguji I, Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd,
Penguji II, Drs. Robenhart Tamba, M.Pd, Penguji III, Dra. Sorta
Simanjuntak, M.Pd, yang telah banyak memberikan saran dan masukan
kepada penulis dalam penulisan dan penyempurnaan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan
pendidikan dan pengajaran kepada penulis selama perkuliahan.
10. Ibu Mardiah, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 060934 Medan
Johor, yang telah memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis
melakukan penelitian.
11. Terkhusus untuk kedua orangtua saya ayahanda Gr. A. Marbun dan Ibunda
T. Manullang yang tak pernah mengeluh dalam membimbing penulis,
yang selalu mendoakan penulis, memberikan nasehat, dan juga dukungan
moril agar terus dan giat menuntut ilmu.
12. Buat kakak dan abang saya Lismaria Marbun, Desima Marbun, Lenny
Marbun, Herti Marbun, Renson Marbun, Elim Marbun, Ruth Marbun dan
Kornelius Marbun. Terimakasih penulis ucapkan telah turut mendoakan
serta memberikan motivasi bagi penulis.
13. Buat Sahabat saya the noon’s (Arisa Damayanti Lubis, Dedek Nataliowati,
Desy Lavenia Keliat, Elisabeth Aritonang dan Ivana Rose Ginting) penulis
ucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan
kepada penulis.
14. Untuk teman-teman C Regular PGSD 2013 yang telah berbagi suka
maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan dan teman –
teman PPLT UNIMED 2016 yang juga selalu memberikan masukan
iv
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun tata
bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih banyak
Tuhan Yesus Memberkati Amin .
Medan, Maret 2017 Penulis
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran ... 16
Tabel 2.2 Langkah – Langkah Pembelajaran Model SQ4R ... 25
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 40
Tabel 3.2 Konversi Penilaian ... 41
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN 060934 ... 42
Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Tes Awal ... 44
Tabel 4.2 Persentase Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Tes Awal. 46 Tabel 4.3 Hasil kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Siklus I ... 53
Tabel 4.4 Persentase Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Siklus I .... 55
Tabel 4.5 Hasil kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Siklus II ... 63
Tabel 4.6 Persentase Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Siklus II…65 Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Tes Awal, Siklus I, Siklus II ... 67
Tabel 4.8 Persentase Peningkatan Hasil Tes Siswa ... 69
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Penelitian Menurut Kemmis dan Taggart ... 33
Gambar 3.1 Lokasi Tempat Penelitian ... 44
Gambar 4.1 Grafik Hasil Tes Awal (Pre –Test) ... 47
Gambar 4.2 Grafik Hasil Tes Siklus I ... 56
Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Siklus II ... 66
ix
Lampiran 10: Tabulasi Hasil Post Test Siklus I ... 133
Lampiran 11: Tabulasi Hasil Post Test Siklus II ... 135
Lampiran 12: Rekapitulasi Nilai Tes Awal (Pre Test ) ... 137
Lampiran 13: Rekapitulasi Nilai Tes Siklus I (Post Test I) ... 140
Lampiran 14: Rekapitulasi Nilai Tes Siklus II (Post Test II) ... 142
Lampiran 15: Rekapitulasi Nilai Tes Awal (Pre Test), Siklus I (Post Test I), Siklus II (Post Test II) ... 144
Lampiran 16: Daftar Nama Siswa ... 146
Lampiran 17: Hasil Jawaban Siswa Saat Post Test Siklus I
Lampiran 18: Hasil Jawaban Siswa Saat Post Test Siklus II
Lampiran 19: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siklus I
Lampiran 20: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siklus II
Lampiran 21: Lembar Observasi Kegiatan Guru Sisklus I
Lampiran 22: Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II
Lampiran 23: Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 24: Surat Izin Penelitian
Lampiran 25: Surat Keterangan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang berkualitas merupakan barometer sekaligus faktor utama
bagi kemajuan ilmu penggetahuan suatu bangsa. Melalui pendidikan yang
berkualitas dimungkinkan lahirnya ilmu pengetahuan yang akan menghasilkan
produk–produk unggulan yang memiliki daya saing pada tingkat global.
Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berdaya saing tinggi.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk menghantarkan siswa dalam mengembangkan potensi yang mereka
miliki. Masyarakat mempercayai bahwa sekolah merupakan salah satu wadah
yang dapat memajukan anak bangsa melalui pendidikan. Keberhasilan pendidikan
di sekolah sangat tergantung pada proses pembelajaran di kelas karena sistem
pendidikan yang maju menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan pembangunan
suatu bangsa.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah bahasa
Indonesia. Aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
yang memiliki peranan penting adalah pengajaran membaca. Membaca
merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
2
Dari kegiatan membaca, siswa akan memperoleh banyak informasi baru
yang dapat menambah pengetahuan pembaca. Membaca dapat meningkatkan
kemampuan berkomunikasi seseorang dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Apalagi saat ini teknologi semakin canggih, setiap orang harus banyak membaca
agar memperoleh informasi terkini sehingga mampu mengikuti perkembangan
jaman. Kesulitan membaca merupakan masalah yang sangat serius karena
membaca sangat berperan penting dalam membantu setiap orang mempelajari
berbagai hal.
Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar sangat berpengaruh dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui pembelajaran membaca guru dapat
mengembangkan nilai – nilai moral siswa, kemampuan bernalar siswa dan
kreativitas siswa. Hal ini menunjukkan pentingnya penguasaan kemampuan
membaca sebagai salah satu standar kemampuan berbahasa,yang harus dicapai
dalam setiap jenjang pendidikan. Kemampuan membaca menjadi dasar utama
tidak hanya bagi pengajaran bahasa Indonesia, tetapi juga bagi pengajaran mata
pelajaran lainnya.
Memahami isi bacaan adalah tujuan akhir dari membaca, tetapi kenyataan
yang ditemui bahwa belum semua siswa dapat mencapai tujuan tersebut. Banyak
siswa yang dapat membaca dengan lancar suatu bahan bacaan, tetapi tidak
memahami isi teks bacaan yang dibaca. Membaca pemahaman merupakan salah
satu aspek kemampuan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar
3
Melalui kegiatan membaca pemahaman ini siswa dapat memperoleh
berbagai informasi secara aktif. Artinya, dengan memiliki kemampuan membaca
pemahaman yang tinggi, siswa tidak diharuskan menghafal kata demi kata, atau
kalimat demi kalimat dari teks yang dibacanya, tetapi siswa dapat menangkap
pesan, fakta atau ide pokok dari bacaan dengan baik.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap guru yang mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia di SDN
060934 Medan Johor mengemukakan bahwa kemampuan siswa dalam membaca
masih tergolong rendah khususnya dalam membaca pemahaman. Hal ini ditandai
ketika siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang telah
dibaca. Siswa – siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dengan cepat dan harus
membaca ulang lagi teks bacaan yang telah dibacanya.
Selain itu berdasarkan pengamatan guru dalam pembelajaran membaca
hanya 7 dari 30 siswa di kelas V SDN 060934 yang mampu menceritakan
kembali cerita yang dibacanya dengan kata – katanya sendiri, dan hanya sekitar 3
dari 30 siswa di kelas V SDN 060934 yang mampu menbuat kesimpulan dari
bacaan yang dibaca. Sedangkan ketika diberikan tes pemahaman teks bacaan
hanya 8 dari 30 siswa keseluruhan yang mampu mencapai nilai di atas 70. Artinya
kurang dari 50% siswa tidak dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 70. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa membaca
pemahaman teks masih rendah.
Kemampuan membaca pemahaman siswa menjadi rendah disebabkan oleh
4
pembelajaran membaca pemahaman kurang tepat, Dalam pembelajaran membaca
pemahaman teks bacaaan biasanya guru meminta salah satu siswa untuk
membacakan teks dengan suara yang keras, sementara siswa lainnya hanya untuk
mendengarkan. Sehingga banyak siswa yang merasa kurang berminat dengan
pembelajaran membaca pemahaman karena hanya mendengar, hal ini kemudian
menjadikan siswa – siswa yang tidak ditunjuk membaca menjadi ribut dan tidak
memperhatikan bacaan.
Pembelajaran membaca yang demikian membuat siswa kurang dapat
menyimak bacaan dengan baik dan tidak dapat memahami bacaan secara merata
sehingga saat ditanya mereka tidak mampu menjawab dengan lancar. Selanjutnya
masalah yang ditemui, guru hanya berfokus kepada buku teks dan selama
pembelajaran berlangsung tidak terlihat adanya aktivitas tanya jawab, siswa
cenderung pasif saat pembelajaran berlangsung. Karena kurangnya aktivitas yang
melibatkan siswa untuk aktif membuat siswa merasa bahwa pembelajaran
membaca pemahaman adalah pembelajaran membaca yang kurang menarik dan
membosankan.
Pembelajaran membaca pemahaman dapat menjadi pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan jika proses pembelajaran yang diterapkan tepat untuk
pembelajaran membaca. Pembelajarannya sebaiknya dapat memberikan peluang
kepada siswa agar siswa secara langsung dapat berpartisipasi dalam pembelajaran.
Dalam membaca sangat penting bagi siswa mengetahui sejauh mana pemahaman
mereka terhadap materi bacaan yang dibaca dan bagi guru mengetahui sampai
dimana pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Oleh sebab itu,
5
diterapkan oleh guru bahasa Indonesia yang mengarah kepada keterlibatan siswa
secara aktif dalam pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah Survey, Question, Read, Reflect, Recite,
Review (SQ4R). Penggunaan model pembelajaran SQ4R ini akan memberikan
kesan tersendiri kepada siswa karena dalam model pembelajaran ini siswa
diarahkan untuk mampu membangun sendiri pemahaman mereka terhadap materi
pelajaran melalui tahapan pembelajaran yang terdapat di dalam model Survey,
Question, Read, Reflect, Recite, Review (SQ4R). Model pembelajaran ini
dikembangkan untuk membangun kelas dan siswa dalam menemukan,
mengemukan pendapat mereka sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diurakan diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Model Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review (SQ4R) Di Kelas V SDN 060934 Medan Johor T.A 2016/2017”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi identifikasi
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca
6
3. Siswa masih cenderung pasif dalam proses pembelajaran.
4. Siswa kurang berminat dengan pembelajaran membaca pemahaman.
1.3 Batasan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi agar lebih
terarah pada tujuan yang diharapkan. Adapun masalah yang dikaji dalam
penelitian ini dibatasi pada meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan model SQ4R (Survey,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) di kelas V SDN 060934 T.A 2016/2017.
Pada pokok bahasan tema organ tubuh manusia, dengan subtema tubuh manusia.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “ Apakah dengan model SQ4R (Survey, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN 060934
Medan Johor T.A 2016/2017?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan model
SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) di kelas V SDN 060934
7
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tindakan kelas ini terbagi menjadi dua yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran
dalam melaksanakan pengajaran bahasa Indonesia membaca
pemahaman dengan menggunakan model SQ4R (Survey,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) bagi dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Membantu menumbuhkan minat membaca siswa, sehingga
mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa
pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
b. Bagi Guru
Memberikan informasi bagi guru dalam usaha meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan model SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect,
Recite, Review).
c. Bagi Sekolah
Memberikan informasi bagi sekolah untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan di SDN 060934 Medan Johor.
d. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam
bidang metodelogi penelitian tindakan kelas dan penulisan karya
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan
peneliti maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan model Survey,Question,Read, Reflect,Recite,Review (SQ4R) dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas V SDN
060934 Medan Johor T.A 2016/2017. Karena dengan model pembelajaran
tersebut siswa dapat lebih aktif dan mampu mencapai nilai KKM.
2. Pada saat tes awal dari 30 siswa yang mampu mencapai nilai KKM
diperoleh 22 siswa belum mampu dan hanya 8 siswa mampu. Pada siklus I
dengan model SQ4R terdapat 10 siswa belum mampu dan 20 siswa
mampu dan Pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 4
siswa belum mampu dan 26 siswa mampu..
3. Hasil observasi siswa selama proses pembelajaran dengan model SQ4R
berlangsung dari aspek keterlibatan siswa juga mengalami peningkatan
Pada siklus I pertemuan pertama rata – rata keterlibatan siswa 1,71 dengan
kategori kurang, kemudian pada pertemuan kedua meningkat dengan rata
– rata 2,28 kategori cukup baik. Pada siklus II pertemuan I rata – rata
keterlibatan siswa mencapai 2,57 kategori baik kemudian pada pertemuan
kedua meningkat dengan rata - rata 3,14 dan masuk kategori baik.
76
4. Hasil observasi guru selama proses pembelajaran yang dilakukan peneliti
dengan model SQ4R mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan
pertama rata – rata kemampuan peneliti dalam mengajar dengan model
SQ4R 2,1 dengan kategori cukup baik kemudian meningkat pada
pertemuan kedua dengan rata – rata 2,6 dengan kategori cukup baik. Pada
siklus II kemampuan peneliti dalam mengajar dapat dikatakan meningkat
dengan pencapaian pertemuan I rata – rata 3,1 kategori baik dan pada
pertemuan kedua 3,4 dengan kategori sangat baik.
5.2
Saran
Dari hasil penelitian tindakan kelas dan kesimpulan diatas maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa sebaiknya lebih aktif dalam belajar dan lebih kritis dalam
proses pembelajaran agar diperoleh hasil yang lebih baik.
2. Bagi guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran SQ4R dalam
kegiatan membaca agar siswa lebih aktif dan mudah dalam memahami
suatu teks bacaan.
3. Bagi pihak sekolah sebaiknya memberikan pelatihan kepada guru – guru
untuk meningkatkan kualitas belajar serta memfasilitasi guru dengan
menyediakan buku – buku referensi tentang model – model pembelajaran
inovatif untuk siswa.
4. Bagi peneliti kiranya penelitian ini dijadikan sebagai suatu ketrampilan
untuk menambah wawasan dalam mengajar khususnya ditingkat sekolah
77
77
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman, Muyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Ananda, Risky. 2015. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran SQ4R
(Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pelajaran
IPS Sejarah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Empu Tantular Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015’.
lib.unnes.ac.id/20878/1/3101411090-S.pdf.
Aqib. Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsini. 2014. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalman. 2013. Ketrampilan Membaca. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Dewi, Rosmala. 2015. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Medan: Unimed Press.
Halimatusakdiah. 2013. Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Medan: Unimed
Press.
Herlina. 2016. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Inggris Melalui Metode SQ4R”, VISI PPTK PAUDNI, vol 11, no.1.
Hidayah, Aniatul. 2012. Membaca Super Cepat. Jakarta: Laskar Aksara.
Hidayah, Nurul. 2014. “ Penerapan Metode PQRST Untuk Mneingkatkan Minat Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa”, BASASTRA, vol 3. ISSN 12302-6405.
78
78
Indah, dkk. 2014: “Model Pembelajran Kooperatif Tipe SQ4R Berbasis Kerampilan Proses Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Letkol Wisnu” Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, vol 2, no 1.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Nasir, Ernawati .“Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan”, Kreatif Tadulako, vol 5, no 9
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja
Pressindo.
Nugraheni, Aninditya Sri. 2012. Penerapan Strategi Cooperative Learning dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pedagogia.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia Mengajar Gemar Membaca pada Anak
Sejak Dini. Jogjakarta: Diva Press.
Rasjid, Yusniar. 2015 “Pengaruh Pembelajaran Survey Qustion Read Reflect Recite Review (SQ4R) Dengan Metode Talking Stick Terhadap
Ketrampilan Metakognisi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 9 Makasar”, Biotek, vol 3, no. 1
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
79
79
Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta:
Kencana Perdana Media Group.
USAID. 2014. Pembelajaran Literasi Kelas Awal di LPTK. Medan: Unimed Press
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Yunie,Y. 2015. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Psikoanalisis Melalui