• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MENGUNAKAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAKAN ANGGOTA KEPOLISIAN DENGAN UNDANG UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MENGUNAKAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAKAN ANGGOTA KEPOLISIAN DENGAN UNDANG UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

51

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa upaya penanggulangan terhadap tindak pidana narkotika oleh

anggota kepolisisan adalah dengan melalui sarana non-penal dan sarana

penal. Sarana non-penal dilakukan melalui kode etik profesi kepolisian.

Kode etik profesi kepolisian merupakan daftar kewajiban dalam

menjalankan profesi sebagai anggota kepolisian dan mengikat dalam

praktek. Dengan demikian maka kode etik kepolisian berisi nilai-nilai

yang ditetapkan sebagai sarana pembimbing dan pengendali bagaimana

seharusnya atau seyogyanya pemegang profesi bertindak atau berperilaku

atau berbuat dalam menjalankan profesi kepolisian.

Selain upaya penanggulangan dengan sarana non-penal, juga

dilakukan melalui sarana penal. Sarana penal dilakukan apabila telah

dijatuhkan sanksi kode etik sebanyak 3 (tiga) kali melalui sidang kode etik

profesi kepolisian maka akan ditindak-lanjuti dengan mekanisme peradilan

umum.

C. Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat penulis menyarankan, bahwa

dalam upaya penanggulangan tindak pidana mengunakan narkotika

hendaknya harus digunakan sarana penal yaitu dengan memproses anggota

(2)

52

hukum untuk mempertanggung-jawabkan secara pidana mengingat

perbuatan mengunakan narkotika tanpa hak dan melawan hukum

merupakan suatu tindak pidana maka pelakunya harus dipidana, sehingga

tidak ada perlakuan yang berbeda atau diskriminasi antara masyarakat dan

anggota kepolisian yang terbukti mengunakan narkotika tanpa hak dan

(3)

53

DAFTAR PUSTAKA

A.Buku :

Moeljatno, Azas-Azas hukum Pidana, Jakarta : Bina Askara, 1987

Moeljatno, Azas-Azas Hukum Pidana, Jakarta :Reneka Cipta, 2002

Andi Hamzah dan R.M.Surahman, 1994. Kejahatan Narkoba dan Psikotropika, Sinar Grafika, Jakarta

Dadang Hawar, 1997. Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan, Dana Bakti Prisyana, Jakarta

Sudarsono,1992. Kenakalan Remaja,Rineka Cipta,Jakarta

H. Husein Alatas, 2001. Penangulangan Korban Narkoba, FKUI,Jakarta

Moh. Taufik Kakarao dan H. Moh. ZakkyA.S,2003.Tindak Pidana Narkotika, Ghalia Indobesia, Jakarta

Sitompul, dan Edward Shamporenong, 1985 ,Hukum kepolisian di Indonesia (suatu bunga rampai), Tarsito, Bandung

Awaloedin Djamin,2005. Masalah dan Issue ,Manajemen Kepolisan Negara R.I dalam Era Reformas,Yayasan Barata Bhakti, Jakarta

EY.Kanter,1982. Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapanya, Alumi AHM-PTHM,Jakarta

Sudarto,1986. Kapita Selekta Hukum Islam, Penerbit Alumni,Bandung

Bambang Purnomo, 1985.Asas-Asas Hukum Pidana ,Ghalia Indonesia, Jakarta

B.Website :

www.KamusBahasaIndonesia.org.

(4)

54

http://abdisr.blogspot.com/2012/02/3-jenis-golongan-narkotika narkoba.html#ixzz283gDYDm2

D. Jurnal :

Luthfi Baraza, 2001. Gangguan mental dan perilaku akibat Narkoba,Makalah Seminar Narkoba, SMK IPTEK, Jakarta, 20 agustus 2001

E. Artikel dari Surat Kabar :

Majalah Matra, 1999. Naza Penghancur Bangsa, Matra, Edisi Oktober, No.159, Jakarta

F. Peraturan Perundang-Undangan :

Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang–Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika.Lembaran Negara RITahun 1997, No. 67. Sekretariat Negara. Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 5062. Sekretariat Negara. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaian pelaggaran Kode Etik Kepolisian yang dilakukan oleh anggotanya akan dikenakan sanksi sesuai pencopotan sebagai anggota polisi karena melakukan tindak pidana

Kode Etik kepolisian telah berfungsi dan belum maksimal dalam menetralisir pelanggaran yang terjadi melalui sidang komisi etik juga kurang optimal dalam mencegah

Hasil penelitian ini ialah penerapan ketentuan kode etik dan tindak disiplin terhadap tindak pidana pemerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian dalam wilayah hukum

Hal tersebut dapat kita lihat pada bagian menimbang poin C Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara

(2) Keanggotaan wadah peran serta masyarakat berasal dari Organisasi Non Pemerintahaan atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki visi dan misi di bidang pencegahan dan

Upaya penanggulangan tindak pidana pembobolan mesin ATM melalui sarana penal dilaksanakan oleh Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung dengan cara melakukan

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi tindak pidana peredaran narkotika oleh oknum anggota Kepolisian dan kendala yang dihadapi di Polrestabes Medan

Perlindungan bagi aparat kepolisian dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Indonesia. Dalam