METODE REGRESI UNTUK MENGANALIS FAKTOR– FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
KABUPATEN SIMALUNGUN
TUGAS AKHIR
HERRIJUNIANTO PURBA
082407010
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
METODE REGRESI UNTUK MENGANALIS FAKTOR– FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
KABUPATEN SIMALUNGUN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
HERRIJUNIANTO PURBA
082407010
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul :METODE REGRESI UNTUK
MENGANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN SIMALUNGUN.
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : HERRIJUNIANTO PURBA
Nomor Induk Mahasiswa : 082407010
Program Studi : D-3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2011
Diketahui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing
Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Djenda Djudjur Ginting, MS
PERNYATAAN
METODE REGRESI UNTUK MENGANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB) KABUPATEN SIMALUNGUN.
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2011
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia –Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dalam waktu yang telah
ditetapkan.
Tugas akhir ini yang berjudul “”Metode Regresi untuk Menganalisis Faktor –
Faktor yang Mempengruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simalungun”. Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah turut serta memberikan petunjuk dan motivasi dalam menyelesaikan
laporan ini khusunya kepada :
1. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si selaku Ketua Departemen Matematika.
3. Bapak Drs. Djenda Djudjur, MS selaku Dosen Pembimbing penulis.
4. Terkhusus buat ayahanda dan ibunda tercinta dan sekeluarga yang telah
memberikan bimbingan, dorongan dan dukungan baik material maupun moril
pada penulis
5. Seluruh Staf pengajar dan pegawai Departemen D3 Statistika Fakultas MIPA
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi penyempurnaan penulisan ini. Semoga penulisan tugas akhir ini dapat
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada orang yang membacanya. Terima kasih.
Medan, Mei 2011
Herrijunianto Purba
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Pembatasan Masalah 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 3
1.5 Lokasi Penelitian 4
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
BAB 2 LANDASAN TEORI 7
2.1 PengertianRegresi Linier Berganda 7
2.2 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda 9
2.2.1 Uji F 9
2.2.2 Uji t 11
2.3 Korelasi Ganda 12
2.4 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar 12 2.5 Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar 13 2.6 Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Biaya Faktor 13
2.7 Produk Domestik Regional Bruto 14
2.8 Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto 16 2.8.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku 16 2.8.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan 17
2.9 Uraian Sektoral 18
BAB 3 GAMBARAN UMUM 22
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia 22
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 25
3.2.1 Visi 25
3.2.2 Misi 25
BAB 4 ANALISIS DATA 26
4.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda 26
4.2 Analisis Residu 31
4.3.1 Uji F 31
4.3.2 Uji t 33
4.4 Korelasi Ganda 36
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 37
5.1 Pengenalan Sofware SPSS 37
5.2 Pengolahan Data dengan Menggunekan SPSS Versi 18.0 37 5.2.1 Mengaktifkan Program SPSS Versi 18.0 37 5.2.2 Mengolah Data dengan Program SPSS Versi 18.0 38 5.2.2.1 Memasukkan Variabel Data pada Variabel View 39 5.2.2.2 Memasukkan Data pada Data View 40
5.2.2.3 Proses Analisis Data 40
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 44
6.1 Kesimpulan 44
6.2 Saran 45
DAFTAR PUSTAKA 46
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Simalungun Menurut Lapangan
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku(Milyar Rupiah) 26
Tabel 4.2 Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Simalungun Menurut Lapangan Usaha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Menu awal untuk mengaktifkan SPSS versi 18.0 38
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja SPSS Versi 18.0 38
Gambar 5.3 Tampilan variabel view 39
Gambar 5.4 Tampilan data view 40
Gambar 5.5 Tampilan langkah-langkah dalam analisis data 41
Gambar 5.6 Tampilan sebelum pengkategorian variabel 41
Gambar 5.7 Pengkategorian variabel independent dan variabel dependent 42
Gambar 5.8 Tampilan Perhitungan yang akan ditampilkan 42
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi
statistik yang akurat dan tepat waktu. Informasi tersebut selain menunjukkan
perkembangan hasil pembangunan juga memperoleh masalah dan tantangan yang
harus dihadapi. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan masyarakat,
meningkatkan ekonomi regional, dan mengusahakan pergeseran ekonomi dari sektor
primer ke sektor sekunder dan tersier. Salah satu alat yang digunakan sebagai alat
ukur yang dapat menggambarkan tingkat keberhasilan pembangunan adalah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha. PDRB
dapat dikelompokkan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.
PDRB atas dasar berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu sebagai dasar.
PDRB yang merupakan indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi makro
disuatu wilayah dan alat ukur tingkat pertumbuhan ekonomi maupun struktur
perekonomian sektoral secara periode. Dengan melihat hal tersebut maka penulis
memilih judul”Metode Regresi untuk Menganalisis Faktor – Faktor yang
Mempengruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Simalungun”
1.2Rumusan Masalah
PDRB kabupaten simalungun setiap tahun mengalami peningkatan. Peningkatan ini
dipengaruhi oleh beberapa sektor menurut lapangan usaha diantaranya, sektor
pertanian, sektor penggalian, sektor industri, sektor listrik, gas dan air minum, sektor
bangunan, sektor perdagangan sektor pengangkutan, sektor bank dan lembaga
keuanganan, dan sektor jasa.
Adapun penulis dalam hal hanya menganalisa dua sektor penting yaitu, sektor
pertanian dan sektor industri. Sebagai rumusan masalah adalah sebagai berikut.
1. Apakah kedua sektor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dalam laju
pertumbuhan PDRB Kabupaten Simalungun?
2. Apakah kedua sektor tersebut memiliki hubungan yang signifikan dalam laju
3. Sektor manakah yang lebih mempangaruhi laju pertumbuhan PDRB
Kabupaten Simalungun?
1.3Pembatasan Masalah
Produk Domestik Regional Bruto dipengaruhi oleh beberapa sektor, maka penulis
membatasi pokok permasalahan hanya dua sektor yaitu : sektor pertanian dan sektor
idustri. Hal ini dikarnakan penulis menganggap kedua sektor itu memberikan
kontribusi yang besar dalam laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Simalungun.
1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan kedua sektor tersebut dalam mempengaruhi laju
pertumbuhan PDRB kabupaten Simalungun.
2. Untuk mengetahui peranan kedua sektor tersebut dalam laju pertumbuhan
PDRB kabupaten Simalungun.
3. Untuk mengetahui sektor yang lebih mempengaruhi laju Pertumbuhan PDRB
kabupaten Simalungun.
Manfaat dari penelitian adalah:
Bagi penulis:
2. Sebagai penerapan ilmu dari mata kuliah yang diperoleh.
Bagi lembaga/ instasi dan masyarakat pada umumnya:
1. Menengetahui perkembangan laju pertumbuhan PDRB kabupaten Simalungun
kedua sektor tersebut.
2. Sebagai pertimbangan dan pengambilan kebijakan dalam masalah
pengembangan sektor pertanian dan sektor industri.
1.5Lokasi Penelitian
Penelitian atau pengambilan data mengenai PDRB Kabupaten Simalungun diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS) sumatera Utara Jl. Asrama No. 179 Medan.
1.6Metodologi Penelitian
Beberapa metode yang dilakukan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:
1. Metode Penelitian Kepustakaan ( Studi literature)
Untuk memperoleh keterangan- keterangan yang mendukung penulisan tugas
akhir ini dilakkan studi literature dengan membaca serta mempelajari buku –
buku yang didapat dari perkuliahan maupun dari buku – buku yang tersedia di
perpustakaan. Selain itu, kutipan – kutipan atau informasi yang relevan dengan
judul juga diambil dari internet.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis melakukan riset di Badan
Pusat Statistik dengan mengambil data sekunder PDRB kabupaten
Simalungun. Data yang diperoleh kemudian disajikan dan disusun dalam
bentuk angka – angka agar gambaran yang jelas dari sekumpulan data yang
diperoleh dapat diambil yang kemudian dapat ditarik kesimpulannya.
3. Metode Analisis yang Digunakan
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan dan pengaruh ketiga sector
tersebut terhadap laju pertumbuhan PDRB kabupaten Simalungun maka
dilakukan analisa data dengan metode statistka yaitu regresi linier berganda.
Secara umum persamaan model regresi linier berganda adalah sebagai berikut.
Y=β0+β1X1+β2X2+…+βnXn+ €.
1.7Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan penulis antara lain:
Bab 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan maslah,
pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menguraikan tentang konsep dan definisi tentang
Bab 3 : GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat berdirinya Badan
Pusat Statistika (BPS) sumatera Utara.
Bab 4 : ANALISIS DATA
Dalam bab ini merupakan bab yang menguraikan mengenai proses
pembentukan regresi linier berganda dan analisis terhadap
permasalahan yang telah di buat penulis.
Bab 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian dan tujuan
implementasi system, rancangan program yang dipakai dan hasil
outputnya.
Bab 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan
dari pembahasan serta saran penulis berdasarkan kesimpulan yang
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Regresi Berganda
Banyak data pengamatan terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu
memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. Untuk
memberikan gambaran tentang suatu permasalahn, umumnya sangat sulit ditentukan,
oleh karena itu dibutuhkan suatu model yang dapat memprediksi respon yang penting
terhadap permasalahan tersebut, yaitu Regresi Berganda.
Regresi linier Berganda hampir sama dengan Regresi linier Sederhana , hanya
saja pada Regresi Linier Berganda variabel bebasnya lebih dari satu variabel. Tujuan
dari analisis regresi linier berganda adalah untuk mengukur seberapa erat hubungan
antara dua variabel atau lebih dan membuat suatu prediksi nilai Y atas nilai X bentuk
persamaan regresi linier berganda, yaitu:
Y=β0+β1X1+β2X2+…+βnXn+ €.
Dimana:
Y = Variabel terikat ( dependent variable)
Xn = Variabel bebas (independent variable) yang ke-n
β0 = parameter intersep (konstan)
Tujuan dari analisi regresi adalah untuk membuat sebuah model yang baik
(sebuah persamaan perkiraan hubungan Y terhadap variabel – variabel bebas) yang
akan memungkinkan untuk menafsir Y bagi nilai – nilai X1, X2,…, Xn tertentu dan mengerjakannya dengan sebuah kesalahan perkiraan kecil. Adapun kegunaan dari
regresi linier adalah:
1. Untuk menentukan apakah terdapat sebuah hubungan antara variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variabel).
2. Untuk menentukan keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat.
3. Untuk menentukan struktur atau bentuk hubungan anatara variabel bebas dan
variabel tidak bebas.
4. Untuk menafsirkan nilai dari variabel tidak bebas.
5. Untuk memperoleh model yang baik yang dapat digunakn untuk menafsirkan
dan membuar estimasi nilai variabel tertentu berdasarkan atas satu atau
beberapa lain yang telah diketahui nilainya.
Model Regresi Sederhana Model Regresi Berganda
Bentuk Umum Model Populasi
1 1 0
.x X
y β β
µ = +
Bentuk Umum Model Populasi
n n x
y β β X β X β X
µ . = 0 + 1 1+ 2 2 +...+
Bentuk umum model sample
1 1x
b b
Yi = o +
Bentuk umum model sample
Yi = bo +b1x1+b2x2+…+bnxn
Y = X B
B =
( )
X'X −1X'Y.Misal persamaan yang akan di bentuk memiliki variable bebas tiga jenis dan satu variable terikat. = X X'
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 3 2 1 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X n =∑
∑
∑
∑
Y X Y X Y X Y Y X 3 2 1 '( )
[
adj( )
X X]
X X er X
X' 1 ' '
) ( det 1 = −
2.2 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda
Sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebih
dahulu diperiksa setidak - tidaknya mengenai kelinieran dan keberartiannya.
Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesa.
Langkah – langkah pengujian Regresi linier Berganda:
1. Menentukan formulasi hipotesis
H0 : b1=b2=…=bn=0 (tidak ada hubungan linier antara variabel independent terhadap variabel depedent).
H1 : b1,b2,b3,b4 ≠ 0 (minimal ada satu parameter koefisien regresi tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y)
Menguji keberartian regresi linier berganda ini dimaksudkan untuk
meyakinkan apakah regresi yang di dapat berdasarkan penelitian pada artinya
bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah
yang sedang dipelajari.
2. Menentukan taraf nyata α dan nilai Ftabel dengan derajat kebebasan V1= k dan V2= n-k-1.
3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabel
H0 ditolak bila Fhitung >Ftabel
4. Menentukan nilai F
Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat- kuadrat (JK) untuk regresi
atau ditulis dengan JK (reg) dan untuk sisa ditulis JK(res), yang secara umum menggunakan rumus:
JK(reg) =
∑
∑
∑
∑
= = =
= ∆
+ +
= n
i
n
i
n
i ki i k i i i
i n
i
i b y x b y x b y x
Y
1 1 1
2 2
1 1
JK(res)=
2
1
∑
=n − ∆ i
i i Y
Y
Atau
JK(res)= ( ) 1
2
1 reg n
i
JK
y
−∑
=Dengan demikian uji keberartian regresi linier berganda dapat dilakukan
dengan :
Fhitung =
) 1 (
) (
) (
− −k n JK
k JK
res reg
5. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.
2.2.2 Uji t
1. Menentukan formula hipotesis
Ho : Bn = 0 ( Xn tak mempengaruhi Y)
H1 : Bn≠ o ( Xn mempengaruhi Y)
2. Menentukan taraf nyata dan nilai ttabel dengan derajat kebebasan t(1-1/2α); n-2
3. Menentukan kriteria pengujian.
H0 diterima bila thitung ≤ ttabel
H0 ditolak bila thitung > ttabel
thitung = bn n s b
(
)
(
)
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− = − = − − − = = = ∆ 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 .. 12 . 1 i i i i e b i i i i e b n i i i k y e X X X X S S X X X X S S k n Y Y S S5. Membuat kesimpulan apakah Ho diterima atau ditolak.
2.3 Korelasi Ganda
Korelasi ganda berfungsi untuk melihat atau merupakan alat ukur untuk melihat kadar
keterikatan atau pertautan antara Y dan X1, X2, …, Xk. Korelasi ganda di simbolkan dengan R dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut.
( )
∑
= 2 2 y JK R regHasil dari R yang semakin dekat dengan +1 maka tingkat hubungan akan sangat bagus
dan tinggi.
Angka PDRB atas dasar harga pasar didapat dengan menjumlahkan nilai tambah bruto
(gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah.
Yang dimaksud dengan nilai dengan biaya antara (intermediate cost). Nilai tambah
bruto disini mencakup komponen-komponen faktor pendapatan ( upah dan gaji,
bunga, sewa tanah, dan keuangan), penysutan dan pajak tidak langsung netto. Jadi
dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing – masing sektor dan
menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk
Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar.
2.5 Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar
Perbedaan antara konsep bruto dan netto ialah karena konsep bruto faktor penyusutan
masih termasuk didalamnya, sedangkan pada konsep netto komponen penyusutan
telah dikeluarkan. Jadi Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar
dikurangi dengan penyusutan akan diperoleh Produk Domestik Regional Netto
(PDRN) Atas Dasar Harga Pasar.
2.6 Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor
Perbedaan antara konsep biaya faktor dan konsep harga pasar di atas ialah karena
adanya pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dan subsidi yang diberikan
pemerintak kepada unit – unit produksi. Pajak tidak langsung meliputi pajak
perseroan. Pajak tidak langsung dari unit- unit produksi dibebankan pada biaya
produksi atau pada pembeli hingga berakibat langsung menaikkan harga barang.
Berlawanan dengan pajak tidak langsung yang menaikkan harga barang jadi
(ouput), subsidi yang diberikan pemerintah kepada unit- unit produksi terutama unit
produksi yang dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas dengan
tujuan untuk menekan harga hingga bisa dijangkau oleh masyarakat luas.
Dengan demikian pajak tidak langsung dan subsidi mempunyai pengaruh
terhadap harga barang dan jasa. Selisih antara pajak tidak langsung dengan subsidi
dalam penghitungan pendapatan regional disebut pajak tidak langsung netto. Kalau
produk dometik regional netto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak
langsung netto, maka hasilnya adalah Produk Domestik Regional Netto atas Dasar
Biaya Faktor.
2.7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto adalah seluruh produk barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu wilayah ditambah dengan pendapatan produk dari luar daerah.
Sedangkan pengertian Produk Domestik Regional Bruto Sektoral yaitu keseluruhan
produk dari suatu hasil proses produksi dari sektor – sektor maupun subsektor
(lapangan usaha) dari suatu wilayah ataupun daerah. Untuk menghitung ataupun
mengolah Pendapatan Produk Domestik Bruto (PDRB) pada suatu daerah terlebih
1. Output
Yang dimaksud dengan output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam
suatu periode, biasanya satu tahun. Jenis output ada tiga macam, yaitu:
a. Output utama (output yang menjadi tujuan utama produksi)
b. Output sampingan (output yang bukan menjadi tujuan utama dari produksi)
c. Output ikutan (output yang terjadi bersama-sama atau tidak dapat
dihindarkan dari output utamanya)
2. Biaya Antara
Biaya antara adalah barang – barang yang tidak tahan lama dan jasa- jasa yang
digunakan atau habis dalam proses produksi. Barang –barang yang tahan lama pada
umumnya lebih dari satu tahun, tidak habis dalam proses produksi dan tidak termasuk
sebagai biaya antara dan disebut sebagai barang modal.
3. Nilai Tambah
Nilai tambah terbagi dua macam, yaitu
a. Nilai Tambah Bruto
Merupakan selisih antara output dan biaya Antara, dengan kata lain
merupakan produk dari proses produksi.
b. Nilai Tambah Netto
Nilai tambah netto ialah nilai yang dapat apabila suatu penyusutan
dikeluarkan dari nilai tambah bruto, maka akan diperoleh nilai tambah
2.8 Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
2.8.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah Nilai Tambah Bruto (NTB) atau
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit- unit produksi dalam suatu
periode tertentu, biasanya satu tahun, yang nilai dengan harga tahun yang berkaitan.
Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku yang didapat dari
pengurangan Output dengan biaya antara masing – masing dinilai atas dasar harga
berlaku. Nilai Tambah Bruto (NTB) menggambarkan perubahan Volume Produksi
yang dihasilkan, dan tingkat harga dari masing – masing kegiatan sektor dan
subsektor. Mengingat sifat barang dan jasa yang dihasilkan setiap sektor, maka
penilaian output dilakukan sebagai berikut
1. Untuk sektor primer yang produksinya bisa diperoleh secara langsung dari
alam seperti pertanian, pertambangan, dan penggalian pertama dicari kuantum
produksi dengan satuan standar yang digunakan. Setelah itu ditentukan
kualitas dari jenis barang yang dihasilkan. Satuan dan kulitas yang
dipergunakan tidak selalu sama antara satu kabupaten dan kota dengan
kabupaten dan kota lainnya.
2. Untuk sektor sekunder yang terdiri dari sector industri pengolahan, listrik,
gas,dan air minum, dan sektor bangunan, perhitunganya sama dengan sektor
primer. Data yang dikeluarkan adalah kuantum produksi yang dihasilkan serta
harga produsen masing- masing kegiatan, subsektor dan sektor yang
3. Untuk sektor-sektor yang secara umum produksinya berupa jasa seperti sektor
perdagangan, restoran dan hotel, pengangkutan, dan komunikasi. Bank dan
lembaga keuangan lainnya, sewa rumah dan jasa perusahaan serta pemerintah
dan jasa- jasa. Untuk penghitungan kuantum produksi yang sesuai dengan
masing- masing komoditi/ jasa pada tahun yang bersangkutan.
2.8.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan
Angka – angka pendapatan regional menggambarkan adanya kenaikan ataupun
penurunan nilai pendapatan masyarakat di suatu daerah. Kenaikan/ penurunan nilai
tersebut dapat dipengaruhi oleh dua faktor:
1. Adanya kenaikan/ penurunan riil yaitu kenaikan/ penurunan tingkat
pendapatan yang tidak dipengaruhi oleh faktor perubahan harga. Bila terjadi
kenaikan riil pendapatan penduduk berarti daya beli penduduk di daerah
tersebut meningkat.
2. Kenaikan/penurunan pendapatan yang disebabkan karena adanya faktor
perubahan harga. Bila terjadi kenaikan pendapatan yang hanya disebabkan
karena adanya inflasi (menurunnya nilai uang) akan melemahkan daya beli
masyarakat.
Pendapatan regional dengan faktor inflasi yang masih ada didalamnya merupakan
pendapatan regional atas dasar harga berlaku. Sedangkan pendapatan regional dengan
faktor inflasi yang sudah ditiadakan merupakan pendapatan regional atas dasar harga
Perhitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan atau sektoral, juga untuk melihat perubahan struktur
perekonomian suatu kabupaten maupun kotamadya di suatu provinsi setiap bulan.
2.9 Uraian Sektoral
Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan usaha terdiri dari Sembilan
sektor.
1. Sektor Pertanian
Sektor pertanian mencakup segala usaha yang didapat dari alam dan
merupakan barang-barang atau hidup, dimana hasilnya akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sendiri atau dijual kepada pihak lain. Sektor
pertanian ini terdiri dari sub-sub sektor, yaitu tanaman bahan makanan,
tanaman perkebunan, peternakan dan hasil- hasilnya, kehutanan dan perikanan.
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Adapun kegiatan sektor pertambangan dan penggalian adalh kegiatan yang
mencakup penggalian, pemboran, penyarinagn, pencucian, pemilihan dan
pengambilan segala macam barang tambang, mineral dan barang galian yang
tersedia di alam, baik benda padat, benda cair maupun gas. Penambangan dan
penggalian ini dapat dilakukan di bawah tanah maupun di atas permukaan
bumi. Sifat dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah unuk menciptakan nilai
guna dari barang tambang dan galian sehingga memungkinkan untuk
3. Sektor Industri Pengolahan
Kegiatan Industri adalah kegiatan untuk mengubah bentuk baik secara mekanis
maupun kimiawi dari bahan organik maupun anorganik menjadi produk baru
yang lebih tinggi nilainya. Proses tersebut dapat dilakukan dengan mesin atau
tangan, baik dibuat di dalam pabrik maupun rumahtangga. Termasuk juga
disini perakitan bagian suku cadang barang- barang industri pabrik, seperti
perkitan alat elektronik dan kendaraan bermotor.
4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
Sektor ini terdiri dari tiga subsektor, yaitu:
a. Subsektor listrik
Subsektor ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik
yang diselenggarakan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN)
maupun oleh perusahaan non PLN.
b. Subsektor Gas
Subsektor ini mencakup kegiatan yang meliputi penyedian gas yang
disalurkan kepada konsumen dengan menggunakan pipa, dimana gas
tersebut diperoleh dari proses pembakaran batubara, gas minyak, kokas,
dan minyak ter.
c. Subsektor Air Bersih
Subsektor ini mencakup kegiatan penampungan, penjernuhan, dan
komersial lainnya. Subsektor ini diusahakan oleh Perusahaan Air Minum
(PAM), milik pemerintah daerah maupun non PAM milik swasta ataupun
perorangan.
5. Sektor Bangunan
Sektor ini menyangkut kegiatan pembuatan dan perbaikan bangunan
(kontruksi), baik yang dilakukan oleh kontraktor umum maupun kontraktor
khusus. Yang termasuk sebagai kegiatan – kegiatan kontruksi adalah
pembuatan, pembangunan, pemasangan, perbaikan (berat maupun ringan),
semua jenis kontruksi seperti bangunan tempat tinggal, bangunan bukan
tempat tinggal, jalan, jembatan (laut, udara, sungai), terminal dan sejenisnya.
6. Sektor Perdagangan , Hotel, dan Restoran
Sektor ini terdiri dari tiga subsektor, yaitu subsektor perdagangan, subsektor
hotel, dan subsektor restoran. Pada dasarnya kegiatan ini mencakup kegiatan
perdagangan, penyedian akomodasi (hotel), serta penjualan makanan dan
minuman seperti restoran, warung, pedagang keliling dan sejenisnya.
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umumuntuk barang dan
penumpang melalui darat, laut,dan udara. Termasuk disini juga penunjang
angkutan yang mencakup pembarian jasa atau penyedian fasilitas yang sifatnya
menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti tempat parker,
terminal, pelabuhan, bongkar muat, ekspedisi, bandara, pergudangan, dan jalan
8. Sektor Bank dan Lembaga Keuangan
Sektor ini meliputi kegiatan pelayanan jasa bank, asuransi koperasi, dan jasa
keuangan. Jaa bank meliputi usaha jasa perbankan yang dilakukan oleh bank
sentral yaitu Bank Indonesia (BI), bank devisa, bank tabungan, dan bank
pembangunan. Usahanya meliputi simpan pinjam, mengeluarkan kertas
beharga, memberi jaminan bank dan jasa perbankan.
9. Sektor Jasa-Jasa
Sektor ini mencakup kegiatan pemerintah, jasa yang dikelola pemerintah
maupun pihak swasta meliputi jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan, dan
BAB 3
GAMBARAN UMUM
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia
Sejarah badan Badan Pusat Statistik dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa sebelum
kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan, dan masa orde baru. Masa sebelum
kemerdekaan dibagi menjadi dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan Jepang.
1. Masa Pemerintahan Belanda
a. Pada bulan Februari 1920, Kaantor Statistik pertama kali dibentuk oleh
direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan (Directur Van LAndbouw
Nijerheid en Handel) yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi
tugas memperoleh dan mempublikasikan data statistic.
b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistic yang
anggotanya merupakan wakil dari setiap Departemen. Komisi tersebut
tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah
sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang
statistika di Indonesia.
c. Pada tanggal 24 september 1924, nama lembaga tersebut diganti menjadi
central kantor voor de statistic (CKS), yang artinya kantor statistik dan
pekerjaan mekanisme statistic perdagangan yang semula dilaksanakan oleh
kantor invoer uitvoer en accijnsen (IUA) yang sekarang disebut dengan
kantor Bea dan Cukai.
2. Masa pemerintahan Jepang
a. Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan statistic yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
perang atau militer.
b. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shumubu Chosasitsu
Gunseikanbu.
3. Masa kemerdekaan Republik
a. Setelah Proklamasi Kemedekaan Republik Indonesia tanggal 17 agustus
!945, kegiatan ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan
suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI ( Kantor Penyelidik Peraangkaan
Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke
Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu
pemerintah Belanda (NICA) mengaktifkan kembali CKS.
b. Berdasarkan Surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 juni 1950
No. 219/S.C, KAPPURI dan CKS di lebur menjadi Kantor Pusat Statistik
(KPS) dan berada di bawah dan bertanggungjawab Kepada Menteri
Kemakmuran.
c. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44,
tanggal 24 Desember 1953 No.18.009/ M KPS dibagi menjadi dua bagian
penyelenggaraan tata usaha yang disebut AFdeling B.
d. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahaun 1957, Kementrian
Perekonomian di pecah menjadi Kementrian Perdagangan dan
Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No.172 tahun
!957 nama KPS di ubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistuk
menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di bawah Perdana Menteri.
4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang
a. Pada masa Pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi
kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk
mendapatkan statistic yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercya
mulai diadakan pembenahan Biro Pusat Statistik.
b. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan
struktur organisasi, yaitu:
1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1968 tentang organisasi BPS.
2. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 180 tentang organisasi BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang organisasi BPS dan
Keptusan Presiden N0.6 tahun 1992 tentang kedudukan tugas, fungsi
susunan dan tat kerja Biro Pusat Statistik.
4. Undang-undang No.16 tahun 1997 tentang Statistik.
6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata
kerja BPS.
7. Peraturan Pemerintahan No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan
statistik.
c. Pada tahun 1968 di teteapkan suatu peraturan Pemerintahan No. 16 tahun
1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah.
Tahun 1980 Peraturan Pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi
sebagai penggganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 1968, di tiap Provinsi terdapat
perwakilan BPS. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan keputusan Presiden
No. 86 tahun 1998 di tetapkan Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur
tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
3.2.1 Visi
Badan Pusat Statistika mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang
punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang
berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.
3.2.2 Misi
Untuk menunjang pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengemban misi,
mengarahkan pembangunan statistic pada penyediaan data statistik yang bermutu,
handal,efektif, dan efesien , peningkatan kesadran masyarakat akan kegunaan Badan
BAB 4
ANALISIS DATA
4.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda
Data yang akan diolah dalam Tugas Akhir ini adalah data sekunder yang diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara mengenai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) untuk kabupaten Simalungun. Adapun data yang akan
[image:36.595.108.527.517.749.2]dianalisis adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Simalungun Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
(Milyar Rupiah)
Tahun Total Keseluruhan PDRB
Lapangan Usaha
Pertanian Industri
2000 3.777,63 2.275,43 702,61
2001 4.210,76 2.513,84 736,88
2002 4.643,83 2.783,60 779,88
2003 5.091,04 2.907,98 940,41
2004 5.578,94 3.119,68 1.059,85
Tahun Total Keseluruhan PDRB
Lapangan Usaha
Pertanian Industri
2006 6.881,62 3.748,51 1.290,60
2007 7.647,49 4.150,36 1.392,05
2008 8.412,30 4.580,17 1.482,75
2009 9.221,62 5.032,46 1.591,72
Jumlah 57.944,56 32.209,40 10.535,36
Untuk memudahkan proses analisis, maka seluruh variabel di lambangkan
dengan:
Yi : Total Keseluruhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) X1 : Nilai PDRB dari Sektor Pertanian
[image:37.595.107.527.83.303.2]X2 : Nilai PDRB dari Sektor Industri
Tabel 4.2 Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Simalungun Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku.
Tahun Y i
Variabel Bebas
X1i X2i
2000 3.777,63 2.275,43 702,61
2001 4.210,76 2.513,84 736,88
2002 4.643,83 2.783,60 779,88
2003 5.091,04 2.907,98 940,41
Tahun Y i
Variabel Bebas
X1i X2i
2005 6.256,96 3.372,80 1.261,22
2006 6.881,62 3.748,51 1.290,60
2007 7.647,49 4.150,36 1.392,05
2008 8.412,30 4.580,17 1.482,75
2009 9.221,62 5.032,46 1.591,72
Jumlah 61.722,19 34.484,83 11.237,97
Hubungan antara variabel- variabel bebas (X) terhadap variabel tak bebas (Y) dapat
terlihat melalui persamaan penduga untuk regresi linier berganda. Persamaan penduga
tersebut, yaitu :
∆
Y = bo + b1X1 + b2X2. Untuk menentukan koefisien- koefisien regresi
tersebut , maka dibutuhkan tabel untuk nilai – nilai :
∑ ∑ ∑ ∑
Yi X i X i YiX i∑
YiX i∑ ∑ ∑
X i X i X1iX2i 2 2 2 1 2 1 21 ; ; ; ; ; ;
;
Nilai – nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.3( Terlampir ). Dari table diperoleh:
10 338 , 791 . 333 . 41 323 , 766 . 578 . 13 4 24 , 359 . 390 . 126 349 , 817 . 404 . 411 2 1 2 2 2 1 2 = = = = =
∑
∑
∑
∑
n X X X X Y i i i i iHarga – harga perkalian antar nilai - nilai di atas kemudian disusun ke dalam
persamaan, untuk mendapatkan harga koefisien regresi bo, b1, dan b2
Y = X B
B =
( )
X'X −1X'Y.( )
[
adj( )
X X]
XX X
X' 1 ' '
= ,27 74.700.092 ,80 25.799.807 -801,40 5.022.757. ,80 25.799.807 -52 9.496.592, 441,40 3.755.194. -801,40 5.022.757. 441,40 3.755.194. -682.153,50 7.742.846. ' X X Adj
B =
( )
X'X −1X'Y. = = = 1,537 1,483 669,883 -0 952.908,00 6.726.669. 0 503.690,50 6.491.530. 0,000 298.141.44 2.931.826. -0 472.010,36 4.376.625. 1 198 , 245 . 649 . 74 323 , 955 . 892 . 227 19 , 722 . 61 ,271 74.700.092 ,798 25.799.807 -801,399 5.022.757. ,798 25.799.807 -515 9.496.592, 441,399 3.755.194. -801,399 5.022.757. 441,399 3.755.194. -0 682.153,50 7.742.846. 0 472.010,36 4.376.625. 1 B B x B
maka persamaan taksiran adalah
2 1 1,537 483
, 1 883 ,
669 X X
Y∆ =− + +
Persamaan Regresi ganda yaitu:
ε
+ +
+ −
= 669,883 1,483X1 1,537X2
4.2 Analisis Residu
Untuk menghitung kekeliruan baku taksiran diperlukan harga – harga
∆
Y yang di
peroleh dari persamaan regresi di atas untuk tiap harga X1 dan X2. Perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.4 (terlampir). Maka kesalahan bakunya dapat dihitung dengan
rumus: 1 2 12 . − − − = =
∑
∆ k n Y Y S S i i e y Dimana:K=2, n = 10, dan
∑
− ∆ 2
i i Y Y =1.896,766 Sehingga 461 , 16 1 2 10 766 , 896 . 1 12 . 12 . = − − = y y S S
4.3 Uji Keberartian Persamaan Regresi Linier yang Diperoleh
4.3.1 Uji F
1. Menentukan formulasi hipotesis
H0 : b1=b2=…=bn=0 (tidak ada hubungan linier antara variabel independent terhadap variabel depedent).
2. Menentukan taraf nyata α dan nilai Ftabel dengan derajat kebebasan V1= k dan V2= n-k-1.
Taraf nyata(α) = 0.05 dan dk adalah V1= 2 dan V2=7 maka F (α=0.05 ;2,7) = 4,74 3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima bila Fhitung≤ Ftabel H0 ditolak bila Fhitung >Ftabel 4. Menentukan nilai F
Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat- kuadrat (JK) untuk regresi
atau di tulis dengan JK (reg) dan untuk sisa ditulis JK(res), yang secara umum menggunakan rumus:
JK(reg) =
∑
∑
∑
∑
= = = = ∆ + + = n i n i n i ki i k i i i i n i
i b y x b y x b y x
Y
1 1 1
2 2 1 1 1 i i i i i i i i
i X X x X X y Y Y
x1 = 1 − 1 2 = 2 − 2 = −
JK(res)=
2 1
∑
= ∆ − n i i i Y Y AtauJK(res)= ( ) 1 2 1 reg n i JK
y
−∑
=Untuk perhitungan JK(reg) danJK(res) maka diperlukan harga- harga yang akan dicantumkan pada tabel 4.5 (terlampir)
JK(reg) =
∑
∑
∑
∑
= = = = ∆ + + = n i n i n i ki i k i i i i n i
i b y x b y x b y x
Y
1 1 1
2 2
1 1
1
JK(res)=
2
1
∑
=n − ∆ i
i
i Y
Y
JKres = 1.896,766
JadiFhitung =
) 1 2 10 /( 766 , 896 . 1
2 / 120 , 416 . 436 . 30
− −
Fhitung =
270,967 ,060 15.218.208
Fhitung = 56.162,588
5. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.
Fhitung = 56.162,588> F (α=0.05 ;2,7) = 4,74 maka ho ditolak artinya Persamaan regresi linier berganda Y atas X1 dan X2 bersifat nyata atau saling mempengaruhi ini juga berarti sektor pertanian dan sektor industri memiliki
pengaruh yang kuat (signifikan) dalam kontribusi Total keseluruhan PDRB
kabupaten Simalungun.
4.3.2 Uji Secara Parsial ( Uji T )
1. Menentukan formula hipotesis
Ho : Bn = 0 ( Xn tak mempengaruhi Y) H1 : Bn≠ o ( Xn mempengaruhi Y)
2. Menentukan taraf nyata dan nilai ttabel dengan derajat kebebasan t(1-1/2α); n-k-1. Maka t0,975;8 = 2,31
3. Menentukan kriteria pengujian.
thitung = bn
n
s b
Dari perhitungan nilai residu diperoleh:
Maka
67.409 022 , 0
483 , 1
1 1
1 1 1
= = =
t t
S b t
b
22.940 067 , 0
537 , 1
2 2
1 2 2
= = =
t t
S b t
b
5. Membuat kesimpulan apakah Ho diterima atau ditolak.
t1hitung = 67,409 > t0,975;8 = 2,31 maka H0 ditolak dan disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara sektor pertanian terhadap total keseluruhan PDRB
Kabupaten Simalungun.
t2hitung = 22,940 > t0,975;8 = 22,940 maka ditolak H0 ditolak dan disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara sektor industri terhadap total keseluruhan
PDRB Kabupaten Simalungun.
Dari nilai t1hitung > t2hitung maka dapat juga disimpulkan bahwa Sektor Pertanian lebih memberikan pengaruh besar (kontribusi yang besar) terhadap
total keseluruhan PDRB Kabupaten Simalungun.
4.4 Korelasi Ganda
Untuk menganalisis keeratan hubungan variabel dependent ( Total keseluruhan PDRB
sektor Industri) maka diukur dengan nilai Korelasi ganda. Adapun nilai Korelasi
ganda ini dapat dihitung sebagai berikut.
( )
∑
= 2
2
y JK
R reg
JKreg = 30.436.416,120
∑
2 =y 30.441.943,509
509 , 943 . 441 . 30
120 , 416 . 436 . 30 2 =
R
0,99990921 R
0,99981843 2
= =
R
Dari nilai R = 0,99 adalah nilai yang mendekati +1 maka dapat penulis simpulkan
bahwa Total keseluruhan PDRB Kabupaten Simalungun memiliki hubungan yang
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
Tahapan implementasi system merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke
dalam programming atau komputerisasi. Dalam pengolahan data yang telah
dikumpulkan penulis mengggunakan perangkat lunak sebagai implementasi sistem
yaitu software SPSS versi 18.0.
5.1 Pengenalan Software SPSS
SPSS merupakan paket dalam program aplikasi komputer untuk menganalisa data
yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu, terutama analisis statistik. Pada awalnya
SPSS (Statistical Package for the Social Science) digunakan untuk proses data
statistik, ilmu sosial dan lainnya. Sehingga sekarang SPSS menjadi Statistical
Product and Service Solutions.
5.2 Pengolahan Data dengan Menggunakan SPSS Versi 18.0
Dalam pengolahan data menggunakan SPSS Versi 18.0 harus dipastikan terlebih
dahulu di dalam komputer tersebut telah terinstal program SPSS Versi 18.0.
Klik START kemudian pilih SPSS Versi 18.0
Gambar 5.1 Menu awal untuk mengaktifkan SPSS versi 18.0
Tampilan SPSS Versi 18.0
Gambar 5.2 Tampilan lembar kerja SPSS versi 18.0
5.2.2 Mengolah Data dengan Program SPSS Versi 18.0
[image:48.595.108.541.399.596.2]Dalam proses ini akan dibuat variable yang akan dianalisis. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Buka variable view.
b. Tulis nama variable yang digunkan di bawah kolom Name.
c. Pada kolom Label, ketikan nama variable yang digunakan.
d. Pada kolom Measure, pilih Nominal.
[image:49.595.125.541.325.507.2]Tampilan Variabel View sebagai berikut:
Gambar 5.3 Tampilan Variabel view
Di dalam variable view diketik nama-nama variable yang akan dianalisis.
Dalam hal Tahun, Total Keseluruhan PDRB, Sektor Pertanian dan Sektor Industri
berada di bawah kolom Name. Kemudian di bawah kolom Label diperjelas variable X1 = Sektor Pertanian, X2 = Sektor Industri, dan Y= Jumlah Keseluruhan PDRB.
Pada proses ini data yang diperoleh diketik pada sheet data view. Tampilan Variabel
[image:50.595.107.524.138.314.2]View sebagai berikut:
Gambar 5.4 Tampilan Data View
5.2.2.3 Proses Analisis Data
Pada proses ini komputer akan menganalisis data yang telah dimasukkan dalam sheet
data view. Dari proses ini akan diperoleh persamaan regresi linier yang dibutuhkan.
Dari menu utama SPSS pilih Analyze kemudian submenu Regression dan pilih Linier.
Tampilannya sebagai berikut:
Gambar 5.5 Tampilan Langkah – Langkah dalam Analisis Data
[image:50.595.114.523.528.680.2]Gambar 5.6 Tampilan Sebelum Pengkategorian Variabel
Masukkan variabel Sektor Pertanian dan Sektor Industri ke dalam kolom Independent
dan variabel Total Keseluruhan PDRB ke dalam kolom Dependen. Tampilannya
sebagai berikut:
Gambar 5.7 Pengkategorian Variabel Dependent danVariabel Independent
Untuk menampilkan perhitungan statistik yaitu ketik statistic dan pilih perhitungan
[image:51.595.111.534.435.605.2]Gambar 5.8 Tampilan Perhitungan yang akan Ditampilkan
Lalu klik Continue dan klik Ok. Akan muncul output SPSS VERSI 18.0 sebagai
berikut :
Gambar. 5.9 Tampilan Output Hasil Analisis
Maka Software SPSS akan memberikan Output seperti:
1. Nilai Korelasi ganda antara Total keseluruhan PDRB dengan Sektor pertanian
dan sektor Industri.
2. Nilai dari JKreg, JKeror ,dan JKtot dalam hal ini adalah untuk Perhitungan Nilai dari Fhitung (Tabel ANNOVA)..
[image:52.595.108.522.384.549.2]BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan penulis berdasarkan hasil analisa Metode regresi
untuk menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi laju pertumbihan PDRB
Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan nilai Fhitung = 56.162,588 > F0,05(2,7) =4,74 maka dapat diinterpretasikan bahwa sektor pertanian dan sektor industri memiliki
pengaruh yang kuat (signifikan) terhadap total keseluruhan PDRB
kabupaten Simalungun.
2. Berdasarkan nilai R2 =0,999 nilai R2 mendekati +1 maka dapat di interpretasikan bahwa sektor pertanian dan industri memiliki hubungan
yang sangat kuat (signifikan) terhadap total keseluruhan PDRB Kabupaten
Simalungun.
a. thitung sektor pertanian = 67,409 > t0,975;7 =2,31 maka sektor pertanian membrikan pengaruh yang signifikan untuk Total Keseluruhan PDRB
Kabupaten Simalungun.
b. thitung sektor industri = 22,940 > t0,975;7 =2,31 maka sektor industri memberikan pengaruh yang kuat (sinifikan) untuk Total Keseluruhan
PDRB Kabupaten Simalungun.
c. thitung sektor Pertanian > thitung sektor Indutri maka sektor pertanian memberikan kontribusi yang lebih besar untuk laju pertumbuhan
PDRB Kabupaten Simalungun.
6.2 Saran
Adapun saran – saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan kesimpulan di atas
adalah sebagai berikut:
1. Sektor Pertanian merupakan paling besar memberikan kontribusi besar
untuk laju perumbuhan PDRB Kabupaten Simalungun maka diharapkan
Pemkab Simalungun memberikan perhatian untuk pengembangan sektor
ini, seperi:
a. Tenaga penyuluh Pertanian untuk pengembangan pengetahuan
petani terhadap masalah pertanian berupa hama penyakit,
penggunaan pestisida, dan penggunaan pupuk sehingga
b. Adanya managemen pengelolaan pemasaran hasil ( produksi)
panen sehingga tidak terjadi fluktuasi harga yang naik turun secara
drastis.
2. Pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung untuk Sektor
Industri karena sektor ini memiliki peluang yang besar untuk laju
DAFTAR PUSTAKA
Wibisono, yusuf. 2005 . Metode Statistika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Iswardodo. 2001 . Sekelumit Analisa Regresi dan Korelasi. Yogyakarta: BPFE.
Algifari. 2000 . Analisa Regresi. Yogyakarta: BPFE.
Yasril dan Heru Subaris Kasjono. 2009 . Analisis Multivariat untuk Penelitian
SURAT KETERANGAN
Hasil Uji Program Tugas Akhir
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas
Akhir Program Diploma III Statistika :
Nama Mahasiswa : Herrijunianto Purba
Nomor Induk Mahasiswa : 082407010
Judul Tugas Akhir :Metode Regresi untuk Menganalisa Faktor –Faktor
yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Simalungun
Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas
pada tanggal
Dengan Hasil : Sukses / Gagal
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian
Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA
USU Medan.
Medan,
Dosen Pembimbing,
Drs. Djenda Djudjur Ginting, MS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA
Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155
KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Herrijunianto Purba Nomor Induk Mahasiswa : 082407010
Judul Tugas Akhir :Metode Regresi untuk Menganalisa Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simalungun
Dosen Pembimbing : Drs. Djenda Djudjur Ginting, MS Tanggal Mulai Bimbingan :
Tanggal Selesai Bimbingan :
No. Tanggal Asistensi Bimbingan
Pembahasan Asistensi Pada Bab
Paraf Dosen
Pembimbing Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
*Kartu ini harap dikembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai
Diketahui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Disetujui Dosen Pembimbing