TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING
KOTA DEPOK
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
Oleh
Meta Ariani Rachma
NIM : ( 106025001039)JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING
KOTA DEPOK
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
Oleh
Meta Ariani Rachma
NIM : ( 106025001039)JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena berkat
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sikap Murid Sekolah
Menengah Pertama Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Depok” yang
merupakan hasil dari kegiatan penelitian yang penulis lakukan di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kota Depok.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan pengalaman
lebih bagi penulis dalam mengetahui dunia perpustakaan serta memberikan sumbangsih
terhadap perpustakaan yang dilakukan penelitian serta memberikan manfaat bagi semua
pihak yang terkait.
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Orangtua, Papa (Junaedi Sitorus) yang selalu bersemangat mendukung penulis
dan Mama (Almh. Liswelny Rusli) yang selalu menjadi bintang dalam hati
penulis, skripsi ini penulis persembahkan untuk kalian Ayah dan Bunda.
2. Kak Mega Isnaini Nauli S.Si, Bang Indra Firmasyah S.Sos, dan Fellice kecil,
terimakasih atas semangatnya. Bang Rizki Aprilian Wijaya S.Ip yang selalu
membimbing penulis dalam hidup ini. Dan keluarga besar yang selalu mendukung
Humaniora.
4. Bapak Drs. Rizal Saiful-Haq, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
5. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.
6. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku pembimbing skripsi yang sudah begitu
baik mencurahkan ilmunya dan bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis sampai terselesaikan skripsi ini.
7. Bapak Kosam Rimbarawa selaku dosen pembimbing akademik.
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah banyak memberikan
ilmu yang berharga terhadap penulis.
9. Seluruh staf di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok, khususnya kepada
Ibu Dwi terimakasih atas arahannya
10.Agung Tri Cahyo, A.Md., seseorang yang selalu ada mendampingi penulis dalam
keadaan apapun. Terimakasih atas cinta dan perhatiannya selama ini.
11.Sahabat sejak kecil, Febrina Rebecca yang telah menjadi teman, kakak sekaligus
adik bagi penulis. TooSave , Ocha, Inta, Dyan, Ndien, Tutu, kalian memang
teman terbaik untuk mencurahkan gundah gulana dalam hati dan hura-hura untuk
menghilangkan kepenatan. I Love U all my Best Friend Forever.
12.Seluruh teman-teman di jurusan ilmu perpustakaan angkatan 2006 yang sangat
penulis sayangi khususnya teman-teman underground movement Ayu, Irvan,
Nawani, Ade, Citra, Adhit, Heri, Abdussalam, Tb.Dinda. Teman-teman lainnya,
13.Senior dan junior dari 2002-2010, Agil, Ijoel, Vani (Saudaraku tercinta), Ridho,
Eka, Nasrullah, Mahda, Dwi, Bassam, Idub, Melly(Saudara tercinta juga), Ocha,
Tyo, Haikal dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terimakasih atas perhatian dan dukungan untuk penulis yang tidak habisnya.
14.Keluarga besar PSM UIN Jakarta. Ipoy, Azni, Risthy, Heru, Zali, Nanda, Kak
Salunk, Kak Tutto,dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Terimakasih atas dukungan dan kasih sayangnya.
15.Sahabat-sahabat di SD Tugu III dan SMP I. PB. SUDIRMAN yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terimakasih atas keceriaan dan semangat yang kalian
berikan bagi penulis.
16.Dan semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
terima kasih atas segala dukungannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dan
masih ada kekurangan hal ini karena adanya keterbatasan dari penulis. Penulis berharap
skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para pembacanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jakarta, 28 Desember 2010
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...
PENGESAHAN PANITIA UJIAN...
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ... ii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4
D.
Metode Penelitian... 5E.
Sistematika Penulisan... 9BAB II TINJAUAN LITERATUR...11
A. Pengertian Perpustakaan... 11
1. Pengertian Perpustakaan Umum... 11
2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum... 12
3. Pelayanan Perpustakaan Umum... ... 13
3. Pelyanan Perpustakaan Keliling... 17
4. Jenis Layanan Perpustakaan Keliling... 20
5. Fasilitas Perpustakaan Keliling... 21
C. Sikap... 22
1. Pengertian Sikap... 22
2. Komponen Sikap... 23
3. Pengukuran Sikap... 24
BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA DEPOK... 26
A. Profil Umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Umum Kota Depok... 26
B. Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Umum Kota Depok... 28
C. Sejarah Perpustakaan Keliling Kota Depok... 29
D. Kegiatan Pelayanan di Perpustakaan Keliling Kota Depok... ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN... ... 33
A. Penyebaran Kuisioner... 33
B. Analisa Data... 33
1. Identitas Responden...34
C. Pembahasan... 72
BAB V PENUTUP... 75
A. Kesimpulan... 75
B. Saran... 76
Sikap Murid Sekolah Menengah Pertama Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Depok
Penelitian ini membahas tentang sikap murid SMP terhadap pelayanan perpustakaan keliling Kota Depok. Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan terhitung mulai bulan Oktober-Desember. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui sikap murid SMP terhadap pelayanan perpustakaan keliling Kota Depok, (2) mengetahui sikap murid SMP terhadap koleksi perpustakaan Kota Depok, (3) mengetahui sikap murid SMP terhadap fasilitas perpustakaan keliling Kota Depok.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk mencari informasi faktual secara detail mengenai sikap murid SMP terhadap pelayanan, koleksi, dan fasilitas perpustakaan keliling Kota Depok. Populasi pada penelitian ini adalah murid SMP PKBM Yabim di Depok. Adapun sampel dari penelitian ini adalah 10% dari populasi yaitu sebanyak 50 responden, sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik accidental sampling, yaitu sampel yang digunakan tidak direncanakan terlebih dahulu.
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) secara umum sikap murid SMP terhadap pelayanan perpustakaan keliling Kota Depok sudah positif, hal tersebut ditunjukkan dengan hampir setengah (48%) dari responden menyatakan bahwa perpustakaan keliling sering datang ke sekolah PKBM Yabim Depok, (2) sikap murid SMP terhadap koleksi perpustakaan keliling Kota Depok sudah cukup positif walaupun menurut responden masih ada beberapa kekurangan, hal ini dibuktikan dengan setengah (50%) dari responden menyatakan bahwa koleksi ilmu pengetahuan sudah cukup banyak, (3) sikap murid SMP terhadap fasilitas perpustakaan keliling Kota Depok masih kurang atau negatif. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar (52%) dari responden menyatakan bahwa perangkat komputer sangat diperlukan di perpustakaan keliling Kota Depok untuk kepentingan pengguna perpustakaan keliling.
Depok , Desember 2010
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan saat ini menjadi pusat informasi dan sumber ilmu
pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya untuk digali, ditimba, dan
dikembangkan. Penggunaan perpustakaan pada era sekarang ini pun sudah
semakin banyak dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini berhubungan
dengan makin berkembangnya perpustakaan-perpustakaan dan pelayanan
pusat-pusat informasi seperti taman bacaan dan lainnya. Hal ini juga sejalan dengan
cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan
umumlah yang seharusnya paling banyak memberikan andil dalam memenuhi
kebutuhan informasi di semua lapisan masyarakat. Perpustakaan umum yang baik
seharusnya tidak hanya menunggu dalam pelayanannya, tetapi bisa mendatangi
masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan melalui layanan perpustakaan
keliling.
Perpustakaan keliling merupakan layanan khusus yang disediakan oleh
perpustakaan umum dengan menggunakan kendaraan untuk mendatangi
masyarakat ke berbagai lokasi. Dalam memberikan layanan, perpustakaan keliling
menjangkau lokasi yang dapat dibagi menjadi tiga, yaitu desa, kota/pinggiran, dan
institusi. Layanan yang diberikan kepada masyarakat harus dilakukan dengan
cepat dan tepat. Cepat, artinya dilaksanakan dengan waktu yang singkat,
sedangkan tepat dapat memenuhi kebutuhan pengguna sesuai yang dikehendaki.
Hal ini dikarenakan dalam perpustakaan keliling terdapat
pengguna perpustakaan keliing kecewa. Tentu saja perpustakaan keliing ini tidak
akan berhasil tanpa adanya dukungan dari petugas perpustakaan yang handal
dalam membantu pengguna perpustakaan. Menurut Hernon, yang dikutip oleh
Chaterine Suyak Alloway, ”keberhasilan dari suatu layanan perpustakaan dapat
diperoleh dari kualitas fasilitas yang tersedia dan kualitas sumber daya manusia
yang ada”1. Dengan kata lain, perpustakaan harus memberikan fasilitas yang
berkualitas dan petugas perpustakaan yang profesional untuk membantu pengguna
perpustakaan keliling. Sehingga kedudukan perpustakaan keliling sebagai
perluasan layanan perpustakaan umum. Salah satu layanan perpustakaan keliling
yang ada saat ini adalah Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok.
Perpustakaan keliling Pemerintah Kota Depok merupakan perluasan dari
Perpustakaan Umum Kota Depok yang hingga saat ini masih menyatu dengan
Kantor Arsip Kota Depok. Perpustakaan Umum Kota Depok memiki 3 buah
armada yang siap untuk mengantarkan informasi. Perpustakaan Umum Kota
Depok berusaha memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat Kota
Depok yang terbagi atas enam kecamatan yang ada. Namun karena kurangnya
armada yang ada, maka perpustakaan keliling Pemerintah Kota Depok hanya
berpusat di sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok belajar masyarakat yang
berada di wilayah Kota Depok. Sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok belajar
masayarakat tersebut tersebar di enam kecamatan yaitu Cimanggis, Sawangan,
Pancoran Mas, Beji, Sukmajaya, dan Limo. Dalam pelaksanaannya, pihak sekolah
dan lembaga sangat terbuka dalam menyambut perpustakaan keliling ini. Selain
itu dari pengamatan langsung penulis, para siswa pun tampaknya merasa senang
1
dengan kedatangan perpustakaan keliling ini. Hal ini berkaitan dengan sikap para
murid terhadap kedatangan perpustakaan keliling ini.
Perpustakaan keliling Pemerintah Kota Depok dengan segala
keterbatasannya harus tetap menjadikan para pengguna perpustakaan keliing
sebagai raja yang membutuhkan informasi dalam hal ini merupakan para murid.
Sebagai penyedia informasi, para petugas perpustakaan keliling harus bisa
memberikan segala informasi yang ada kepada para murid dengan maksimal.
Dengan keterbatasan yang dimilikinya, Perpustakaan Umum Kota Depok berhasil
memenuhi kebutuhan informasi untuk para murid tersebut dengan perpustakaan
keliling. Walaupun masih dalam pengembangan, tetapi dengan adanya
perpustakaan keliling maka para murid bisa mendapatkan haknya dalam
mendapatkan informasi sehingga bisa menimbulkan sikap-sikap positif dan
negatif para murid terhadap keberadaan perpustakaan keliing ini. Sikap-sikap
inilah yang bisa menjadi landasan acuan bagi Perpustakaan Umum Kota Depok
pada umumnya dan Perpustakaan Keliling Kota Depok pada khususnya dalam
meningkatkan kinerja mereka.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk meneliti tentang
” Sikap Murid Sekolah Menengah Pertama terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Depok ”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan yang akan diteliti
adalah sikap siswa terhadap layanan Pepustakaan Keliling Pemerintah Kota
Depok. Maka pertanyaan penelitian yang harus dijawab dalam penelitian ini, yaitu
1. Bagaimana sikap murid SMP terhadap pelayanan perpustakaan keliling
yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Umum Kota Depok?
2. Bagaimana sikap murid SMP terhadap jenis koleksi perpustakaan yang
disediakan oleh Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok?
3. Bagaimana sikap murid SMP terhadap fasilitas Perpustakaan Keliling
Pemerintah Kota Depok?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari penelitian terhadap Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota
Depok ini antara lain :
a. Mengetahui sikap murid sekolah menengah pertama terhadap pelayanan
yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok
b. Mengetahui sikap murid sekolah menengah pertama terhadap jenis koleksi
yang disediakan oleh Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok
c. Mengetahui sikap murid sekolah menengah pertama terhadap fasilitas di
2. Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Memberikan gambaran tentang sikap murid sekolah menengah pertama
terhadap layanan yang disediakan oeh Perpustakaan Keliling Pemerintah
Kota Depok.
b. Dapat digunakan sebagai acuan bagi Perpustakaan Keliling Kota Pemerintah
Depok dalam meningkatkan layanan kepada pengguna.
c. Dapat dijadikan bahan rujukan bagi pembaca khusunya mahasiswa/i jurusan
ilmu perpustakaan
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu
metode yang digunakan untuk mencari fakta status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa
sekarang dengan interpretasi yang tepat.2
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah dengan studi kasus yaitu
penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase
spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan dari studi kasus adalah
untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat
serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status individu, yang
kemudian dari sifat-sifat khas diaas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum3.
2. Sumber Data
2
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodoogi Penelitian, Bandung : Mandar Maju, 2002, h. 33.
3
Pada penelitian ini, sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri
dari dua data, yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung dengan
melakukan penelitian yang terdiri atas kuisioner, hasil pengamatan langsung,
dan wawancara dengan petugas perpustakaan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang tersedia dan telah diolah terlebih dahulu
seperti buku-buku dan literatur lainnya yang berthubungan dengan penelitian.
3. Populasi dan Sampel
Keringer mendefinisikan populasi seperti yang dikutip oleh Consuelo G.
Sevilla sebagai ”keseluruhan anggota, kejadian, atau objek-objek yang telah
ditetapkan dengan baik”.4 Populasi dari penelitian ini adalah pengguna
Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok baik anggota maupun non-anggota
yang berada di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Yayasan Bina Mandiri (PKBM
Yabim) Depok yang berjumlah 500 murid.
Menurut Ferguson seperti yang dikutip oleh Consuelo G. Sevilla, sampel
adalah ”beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi”.5 Maka
sampel dari penelitian ini adalah 10 % dari jumlah populasi yaitu 50 pengguna
Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok baik anggota maupun non-anggota
yang datang berkunjung dan secara kebetulan penulis temui ketika penelitian
berlangsung. Sampel diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling
4
Consuelo G. Sevila, et al., Pengantar Metode Penelitian, Jakarta : Penerbit UI Press, 1993 h. 160.
yaitu anggota sampel yang diambil tidak direncanakan terlebih dahulu tetapi
didapatkan/dijumpai secara tiba-tiba.6
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
a. Wawancara, yaitu dengan mengadakan pembicaraan dan tanya jawab dengan
orang-orang yang berhubungan dengan penelitian ini khususnya adalah
dengan staf Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok.
b. Observasi, mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti
dalam hal ini Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok.
c. Kuisioner/Angket, yaitu membuat pertanyaan seputar masalah yang
berhubungan dengan Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok kepada
sampel. Jenis pertanyaan yang ditetapkan oleh penulis dalam pembuatan
kuisioner adalah pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka, dan pertanyaan semi
terbuka.7
d. Studi Pustaka, yaitu dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan
dengan penelitian ini sebagai bahan acuan.
5. Teknik Pengolahan Data
Setelah data-data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah data
melalui beberapa tahap, yaitu :
a. Editing
6
Sukanadarrumidi, Metode Penelitian : Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004. h. 63-64
7
Proses editing yakni mempelajari kembali berkas-berkas data yang telah
terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dinyatakan baik,
sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya.
b. Tabulasi
Yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban responden
kedalam tabulasi atau tabel yang kemudian dicari prosentasenya untuk dianalisa.
Rumus yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
P = f/N x 100%
Keterangan:
P = Prosentasi
f = jumlah jawaban yang diperoleh
N = jumlah responden
Pedoman penafsiran analisa data kuisioner8 :
1%-25% = sebagian kecil
26%-49% = hampir setengah
50% = setengahnya
51%-75% = sebagian besar
76%-99% = pada umumnya
100% = keseluruhan
E. Sistematika Penulisan
8
Dalam sistematika penulisan skripsi ini penulis akan menguraikan secara
sistematis bab per bab, yang erat kaitannya antara bab satu dengan bab lainnya
karena merupakan sebuah satu rangkaian. Skripsi ini dibagi dalam lima bab :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, metode penelitian dan
sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini berisi tentang pengertian, fungsi, dan peran perpustakaan umum.
Pengertian perpustakaan keliling, tugas dan fungsi perpustakaan keliling, serta
pengertian, dan komponen sikap.
BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN KELILING PEMERINTAH KOTA DEPOK
Bab ini berisi tentang profil Kator Arsip dan Perpustakaan Umum Kota
Depok dan profil Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok, tugas dan fungsi
Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok, struktur organisasi, bentuk dan
kegiatan pada Perpustakaan Keliling Kota Depok.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metodologi pengumpulan serta analisa data
penelitian dan pembahasan, gambaran umum responden, frekuensi, dan
pelaksanaan Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok.
Bab ini merupakan bab terakhir yaitu kesimpulan dari pembahasan skripsi
ini. Dan penulis mecoba untuk memberikan saran-saran yang merupakan masukan
dan sumbangsih pemikiran penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan adalah salah satu sarana yang vital dalam setiap program
pendidikan, pengajaran, dan penelitian, bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu sering kita mendengar para ahli mengatakan bahwa
nilai suatu lembaga pendidikan dapat diukur kualitasnya, salah satunya melalui
kelengkapan dan kesempurnaan jasa perpustakaannya. Perpustakaan menjadi
pusat informasi dan sumber ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya
untuk digali, ditimba, dan dikembangkan. Melalui perpustakaan kita dapat saling
tukar menukar informasi, saling menambah dan memperkaya, saling menguji, dan
saling memperoleh nilai tambah untuk memperkembangkan zaman.8
Perpustakaan dalam Bahasa Indonesia, istilahnya dibentuk dari kata dasar
”pustaka” dengan ditambah awalan per dan akhiran an. Dalam bahasa Inggris
disebut library, dalam Bahasa Jerman disebut bibliothek dan dalam bahasa Itali disebut biblioteka. Semua istilah tersebut berarti buku9.
1. Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana
umum dengan tujuan melayani umum10. Perpustakaan umum dalam melayani
masyarakat tidak mengenal batasan. Batasan yang dimaksud adalah sasaran
8
Sutarno Ns., Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.
9 Ibid 10
layanan ditujukan untuk semua anggota masyarakat sehingga penggunanyapun
bersifat heterogen.
Perpustakaan umum terdiri dari perpustakaan provinsi sampai desa atau
kelurahan. Perpustakaan umum mampu menampung, mengolah, dan menyebarkan
segala macam informasi kepada masyarakat luas dari semua tingkatan, tanpa
terkecuali secara gratis. Tidak dibatasi oleh lokasi dan masyarakat dari kalangan
tertentu saja, tetapi luas tak terbatas. Selain itu, perpustakaan umum juga harus
berada di letak yang strategis sehingga mudah dijangkau. Dengan demikian
perpustakaan umum adalah perpustakaan yang keberadaannya mudah dijangkau,
sehingga koleksi dan layanan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal
oleh masyarakat tanpa membeda-bedakan status mereka masing-masing.
2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, mendayagunakan dan merawat koleksi perpustakaan untuk
kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian, dan pengembangan
kebudayaan serta rekreasi bagi seluruh warga masyarakat. Sedangkan
perpustakaan umum mempunyai fungsi sebagai berikut11 :
a. Pendidikan (edukatif), dengan penyediaan bahan informasi dalam bentuk
tercetak dan tidak tercetak yang dapat meningkatkan pengetahuan bagi
seluruh anggota masyarakat.
b. Informatif, dengan penyediaan dan penyebarluasan bahan informasi tentang
kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
11
c. Rekreasi, dengan penyediaan bahan-bahan dalam bentuk tercetak dan tidak
tercetak yang dapat digunakan sebagai hiburan.
d. Rujukan, dengan penyediaan petunjuk, pedoman dan bahan rujukan lainnya.
e. Penelitian, dengan pemberian pelayanan bagi keperluan para peneliti.
f. Pengawetan (preservasi) dan pelestarian (konservasi), dengan pelestarian
bahan-bahan dan hasil budaya bangsa dalam bentuk tercetak dan tidak tercetak
untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat umum.
3. Pelayanan Perpustakaan Umum
Pelayanan perpustakaan umum merupakan kegiatan utama di setiap
perpustakaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berhubungan langsung
dengan pengguna perpustakaan. Layanan yang baik merupakan layanan yang
dapat memberikan kepuasan dalam informasi kepada pengguna perpustakaan.
Jenis-jenis layanan yang biasanya disediakan oleh perpustakaan umum antara lain
adalah layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan jasa dokumentasi, layanan
jasa informasi, layanan membaca di perpustakaan layanan bercerita (storytelling),
layanan jasa terjemahan, layanan silang layan, dan layanan perpustakaan keliling.
Layanan sirkulasi merupakan kegiatan peminjaman dan pengembalian bahan
pustaka anggota perpustakaan. Layanan referensi adalah layanan rujukan bahan
pustaka seperti direktori, kamus, dan terbitan pemerintah. Layanan jasa
dokumentasi berupa pennyediaan bahan-bahan dokumentasi yang diperlukan oleh
pengguna seperti peraturan-peraturan pemerintah dan peraturan perundangan yang
dikumpulkan oleh perpustakaan umum. Layanan jasa informasi diberikan kepada
media lainnya. Bagi pengguna yang tidak bermaksud meminjam buku, terdapat
layanan membaca di ruangan yang telah disediakan oleh perpustakaan. Layanan
bercerita atau storytelling bertujuan untuk memperkenalkan bahan pustaka yang
ada di perpustakaan umum dan biasanya ditujukan untuk anak-anak. Layanan jasa
terjemahan tidak dimiliki oleh semua perpustakan umum, biasanya hanya
perpustakaan yang memilki pustakawan cukup banyak yang menyediakannya
namun perpustakaan umum diharapkan dapat memberikan informasi tentang jasa
terjemahan jika layanan ini belum dapat dilakukan. Jasa silang layan merupakan
kerjasama antar dua atau lebih perpustakaan dalam hal informasi, jika ada
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna tidak ada, maka perpustakaan umum
dapat menghubungi perpustakaan lain untuk mencari informasi tersebut. Layanan
perpustakaan keliling merupakan layanan ekstensi yang sudah mulai banyak
ditemui. Perpustakaan keliling ini merupakan layanan yang cukup penting pada
masa ini, karena dapat membantu untuk memperkenalkan bahan pustaka kepada
masyarakat yang tidak dapat menjangkau perpustakaan ataupun kepada anak-anak
usia sekolah yang tidak bisa datang ke perpustakaan umum.
B. Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling merupakan perluasan dari jasa perpustakaan umum.
Biasanya perpustakaan keliling diadakan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang ada di pelosok dan tidak bisa menjangkau perpustakaan umum12.
Perpustakaan keliling ini biasanya ada di pedesaan-pedesaan, namun banyak juga
12
perpustakaan umum yang mengoperasikan mobil perpustakaan kelilingnya di
sekolah-sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
1. Pengertian Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang menggunakan kendaraan
dengan membawa buku-buku dan menyediakan layanan perpustakaan di suatu
daerah dimana tidak ada perpustakaan umum yang mudah dijangkau13. Terdapat
beberapa jenis kendaraan yang dapat digunakan untuk mencapai sasaran. Jenis
kendaraan tersebut antara lain14 :
a. Pepustakaan keliling darat, yaitu perpustakaan keliling yang dalam
memberikan layanan menggunakan kendaraan beroda dua, tiga, atau yang
biasa dipakai adalah kendaraan beroda empat. Kendaraan yang biasa
digunakan misalnya, mobil, sepeda motor, gerobak, kuda, dll.
b. Perpustakaan terapung (floating library), yaitu perpustakaan yang menggunakan sarana kapal motor. Perpustakaan ini melayanin daerah yang
dialiri sungai atau daerah pantai. Contoh perpustakaan keliling ini misalnya di
Kepulauan Seribu atau daerah Kalimantan.
c. Perpustakaan keliling terbang (air library), yaitu sejenis perpustakaan keliling yang melayani daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh kedua jenis
kendaraan perpustakaan keliling diatas. Perpustakaan ini biasanya
menggunakan helikopter dan di daerah pegunungan seperti Papua.
Sejak mulai di perkenalkan, eksistensi perpustakaan keliling telah dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Oleh karena itu banyak yang diharapkan masyarakat
13
Mujito, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpusnas RI, 1992. hlm 4.
14
dari perpustakaan keliling diantaranya layanan maupun koleksi yang dapat
memuaskan kebutuhan mereka sebagai pengguna jasa perpustakaan.
2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Keliling
Agar dapat melaksanakan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna
perpustakaan keliling harus selalu dibina dan dikembangkan secara konseptual,
terencana, terarah, terpadu dalam kerangka sistem nasional perpustakaan. Dalam
pelaksanaannya perpustakaan keliling menghadapi berbagai kendala, salah
satunya adalah bagaimana dapat memuaskan masyarakat yang sifatnya heterogen
dengan koleksi terbatas dan waktu yang terbatas. Sehingga sebagai sarana
perluasan layanan perpustakaan umum mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut 15:
a. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan
umum.
b. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang
atau mencapai perpustakaan umum.
c. Mempromosikan perpustakaan kepada masyarakat.
d. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai perpustakaan umum
didirikan.
e. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat bagi
perpustakaan umum.
f. Menggantikan fungsi perpustakaan umum apabila situasi tertentu tidak
memungkinkan didirikannya perpustakaan.
15
Sebenarnya tugas dan fungsi perpustakaan keliling tersebut merupakan dan
tugas dan fungsi pokok pada awalnya, namun lama kelamaan tugas dan fungsi
perpustakaan keliling bukan hanya untuk masyarakat yang tidak dapat
menjangkau perpustakaan umum saja. Pada masa sekarang ini, banyak
perpustakaan keliling yang bertugas di sekolah-sekolah atau instansi-instansi
terkait seperti halnya perpustakaan keliling yang berada dibawah naungan Kantor
Arsip dan Pemerintahan Kota Depok. Perpustakaan keliling di Kota Depok
berpusat di sekolah-sekolah dan di pendidikan non-formal yang ada di 6
kecamatan. Hal ini dikarenakan belum lengkapnya koleksi-koleksi untuk
masyarakat luas.
3. Pelayanan Perpustakaan Keliling a. Waktu dan Tempat Layanan
Perpustakaan keliling dalam memberikan layanannya bersifat demokratis 16,
artinya dapat melayani semua lapisan masyarakat yang disesuaikan dengan
kondisi masing-masing. Waktu layanan perpustakaan keliling dapat diberikan
dengan jarak waktu kalender bulanan, empat-mingguan, dua-mingguan, atau
kombinasi dari waktu tersebut. Selain itu, dalam satu hari idealnya diakukan
dalam dua shift, yaitu shift pagi antara pukul 09.00-11.30 dan shift siang antara
pukul 11.30-14.30. Tempat pelaksanaan yang dapat digunakan dalam memberikan
layanan perpustakaan keliling pada dasarnya bukan hanya di mobil unit
perpustakaan keliling saja, melainkan bisa dibanyak tempat17. Tempat layanan
perpustakaan keliling tergantung pada jenis layanan yang diberikan. Selain itu,
16
Mujito, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling. Jakarta: Perpusnas RI, 1992. hlm 21.
17
bisa juga dilakukan di ruangan yang disediakan masyarakat setempat seperti balai
desa, atau di lapangan terbuka. Untuk layanan perpustakaan keliling yang berhenti
di sekolah, dapat diadakan di taman sekolah, parkiran sekolah, atau diluar
sekolah.
b. Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan adalah semua pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan
disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat pengguna untuk memenuhi
kebutuhan informasi mereka. Salah satu keberhasilan dari suatu keberhasilan
perpustakaan adalah jika koleksi perpustakaan tersebut bisa dimanfaatkan
semaksimal mungkin bagi masyarakat.
c. Jenis Koleksi
Koleksi perpustakaan keliling dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis,
yaitu bahan pustaka tercetak, bahan pustaka tidak tercetak, dan bahan pustaka
tidak tercetak dan tidak terekam18. Bahan pustaka tercetak adalah berupa buku
(fiksi dan non-fiksi). Buku fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan
dari pengarang yang mempunyai alur dalam bentuk cerita. Sedangkan buku
nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta yang bersifat
memberikan informasi dan cara penulisannya dengan sistematika. Bahan pustaka
Petugas perpustakaan merupakan perantara antara pengguna perpustakaan
dengan informasi yang disediakan. Petugas perpustakaan memegang peranan
yang cukup penting, maka dari itu dibutuhkan kriteria bagi petugas perpustakaan.
Kriteria tersebut antara lain19 :
1) Ramah dan sabar sehingga pengguna perpustakaan mempunyai kesan
menyenangkan terhadap layanan perpustakaan keliling.
2) Cekatan dan terampil karena waktu dan tempat pelayanan sangat terbatas,
3) Mempunyai fisik sehat karena harus berpindah dari satu pos ke pos yang lain
dengan menumpang kendaraan dan melewati jalan-jalan yang kadang-kadang
kurang baik kondisinya.
4) Mampu menjalin kerjasama dan mengadakan hubungan dengan aparat
setempat sehingga layanan yang diberikan di wilayah yang bersangkutan
berjalan dengan lancar.
5) Bertingkah laku sopan dan menghormati adat istiadat setempat sehingga tidak
menimbulkan citra buruk bagi perpustakaan keliling.
6) Dapat mengantisipasi jenis bacaan dan layanan yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh masyarakat setempat.
7) Bersikap mandiri dan kreatif sehingga dapat menyelesaikan masalah sendiri
apabila mendapatkan kesulitan pada waktu menjalankan tugas.
8) Lebih diutamakan mengerti sedikit tentang seluk beluk mesin kendaraan yang
dipakai oleh perpustakaan keliling.
Pada dasarnya petugas bagi setiap jenis kendaraan perpustakaan keliling tidak
ditetapkan jumlahnya, namun harus ada batasan minimal dari masing-masing
19
instansi. Untuk masing-masing jenis kendaraan perpustakaan keliling minimal
terdapat tiga orang petugas perpustakaan yaitu, seorang penanggung jawab,
seorang petugas layanan, dan seorang pengemudi kendaraan.
4. Jenis Layanan Perpustakaan Keliling
Jenis-jenis layanan perpustakaan keliling ada banyak macamnya. Hal ini
ditujukan agar pengguna perpustakaan keliling bisa lebih terarah dalam
menggunakan perpustakaan keliling. Jenis-jenis layanan tesebut, yaitu20 :
a. Layanan Sirkulasi
Layanan ini merupakan layanan yang diberikan bagi pengguna perpustakaan
yang ingin meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang dengan
peraturan yang berlaku. Kecuali untuk di sekolah-sekolah, bahan pustaka tidak
dapat dipinjam.
b. Layanan Membaca di Perpustakaan
Layanan membaca ini bisa dilakukan disekitar kendaraan perpustakaan
keliling. Sehingga pengguna perpustakaan yang hanya ingin membaca saja,
bisa dengan leluasa dan merasa nyaman.
c. Layanan Referensi
Untuk para pengguna yang membutuhkan penelusuran informasi, bisa
meminta kepada petugas perpustakaan. Layanan ini mengacu pada
bahan-bahan referensi seperti direktori dan terbitan pemerintah.
d. Layanan Story Telling (Pembacaan Cerita)
20
Layanan ini biasanya menjadi layanan tambahan di perpustakaan keliling. Dan
biasanya layanan ini merupakan layanan yang mempunyai jadwal tersendiri.
Layanan ini dilakukan di perpustakaan keliling dengan persiapan yang baik.
5. Fasilitas Perpustakaan Keliling
Fasilitas yang ada di perpustakaan keliling bisa berupa sistem temu kembali
seperti katalog, abstrak. Selain itu ada juga perpustakaan keliling yang dilengkapi
dengan perangkat komputer dan internet21. Tampilan dan interior dari armada bisa
membuat para murid tertarik untuk membaca buku di perpustakaan keliling.
Untuk perpustakaan keliling yang memiliki koleksi audio visual, juga harus
menyediakan cd player. Rak yang ada di Perpustakaan Keliling harus bisa membuat para murid nyaman. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor pendukung
agar para pengguna perpustakaan keliling menyukai perpustakaan keliling dan
membuat mereka menyukai perpustakaan.
C. SIKAP
1. Pengertian Sikap
Pengertian tentang sikap merupakan perbincangan yang saat ini masih sering
dibahas oleh para psikolog. Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian ahli yang
ada. Menurut Saifuddin22, sikap dapat dikatakan sebagai respon. Respon hanya
akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu gejala yang menghendaki
timbulnya suatu reaksi individu. Bentuk respon tersebut disebut sebagai respon
21
Darmono, Kajian Efektifitas Perpustakaan Keliling diIndonesia. Bantuan Perpustakaan nasional RI. Jakarta : Perpusnas RI, 2005. h. 8.
22
evaluatif. Respon evaluatif didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang
akan memberikan kesimpulan dalam dalam bentuk baik atau buruk, positif atau
negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang
kemudian membentuk sebagai potensi reaksi terhadap suatu objek sikap. Dengan
respon evaluatif, akan lebih mendekatkan kepada suatu operasionalisasi sikap,
dalam kaitannya dengan penyusunan alat ungkapnya yang nantinya akan dapat
mengklasifikasikan respon evaluatif seseorang pada suatu posisi setuju atau tidak
setuju. Mueller pun mempertegas pernyataan bahwa sikap ditunjukkan oleh
luasnya rasa suka atau tidak suka terhadap sesuatu.
Menurut Sarlito, sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak terhadap
hal-hal tertentu. Sikap ini dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif.
Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,
mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap negatif terdapat
kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek
tertentu. Jadi sikap adalah kecenderunan seseorang untuk bersikap positif atau
negatif. Sikap positif ini dapat ditunjukkan dengan cara memihak atau mendekati,
sedangkan sikap negatif dapat ditunjukkan dengan cara tidak memihak atau
menjauhi terhadap suatu objek pada posisi setuju atau tidak setuju.
2. Komponen Sikap
Sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu komponen
kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif23.
a. Komponen Kognitif
23
Komponen kognitif berupa apa yang dipercayai oleh subjek pemilik sikap.
Kepercayaan datang dari apa yang terlihat atau apa yang telah kita ketahui.
Berdasarkan apa yang telah kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau
gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Sekali kepercayaan
itu terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa
yang diharapkan dan apa yang tidak diharapkannya dari objek tertentu.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif merupakan komponen perasaan yang menyangkut aspek
emosional. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki
terhadap sesuatu. Reaksi emosional ini ditentukan oleh kepercayaan atau apa yang
kita percayai sebagai benar bagi objek termaksud.
c. Komponen Konatif
Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berprilaku tertentu sesuai
dengan sikap yang dimiliki oleh subjek. Kepercayaan dan perasaan
mempengaruhi perilaku. Maksudnya, bagaimana orang akan berprilaku dalam
situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh
bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.
Kecenderungan berprilaku secara konsisten selaras dngan kepercayaan dan
perasaan ini kan membentuk sikap individual. Kecenderungan berprilaku yang
tidak hanya dapat dilihat secara langsung saja, akan tetapi meliputi bentuk-bentuk
prilaku yang berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan seseorang.
Metode pengukuran sikap yang dianggap dapat diandalkan dan dapat
memberikan penafsiran terhadap sikap manusia adalah pengukuran melalui skala
sikap (attitude scale24). Suatu sikap tidak lain daripada kumpulan pernyataan-pernyataan sikap. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan
sesuatu mengenai objek sikap yang diukur. Suatu pernyataan sikap dapat berisi
hal-hal positif mengenai objek sikap, yaitu berisi pernyataan yang mendukung
atau yang memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut pernyataan yang
favorabel. Sebaliknya suatu pernytaan sikap dapat pula berisi hal-hal negatif mengenai objek sikap. Hal negatif dalam pernyataan sikap ini sifatnya tidak
memihak atau tidak mendukung terhadap objek sikap dan karenanya disebut
dengan pernyataan yang unfavorabel. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat dan mengukur sikap seseorang, yaitu25 :
a. Metode Wawancara Langsung
Untuk mengetahui bagaimana perasaan orang terhadap objek psikologis yang
dipilhnya, maka prosedur yeng termudah adalah dengan menanyakan secara
langsung pada orang tersebut.
b. Observasi Langsung
Pendekatan lain adalah dengan mengobservasi secara langsung tingkah laku
individu terhadap objek psikologisnya. Pendekatan ini terbatas penggunaannya,
karena tergantung individu yang diobservasi. Dengan kata lain, bertambahnya
c. Pernyataan Skala
Skala yang digunakan dalam mengukur sikap ini dapat membuktikan
pencapaian suatu ketetapan derajat efek yang diasosiasikan dengan obyek
psikologis. Oleh karena itu, skala ini dikombinasikan dan/atau dikonstruksikan,
yang akhirnya menghasilkan sejumlah butir yang distandarisasikan dalam tes
psikologi. Butir-butir yang membentuk skala sikap ini disebut ”statement” yang
dapat didefinisikan sebagai pernyataan yag menyangkut objek psikologi. Skala
BAB III
TINAUAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA DEPOK
A. Profil Umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok 1. Sejarah
Pada tahun 1999, Kotif (kota administratif) Depok berubah menjadi Kota
Depok. Namun Kota Depok tidak langsung memiliki perpustakaan. Baru pada
tahun 2003 Kantor Arsip, Perpustakaan dan Telematika terbentuk. Kantor tersebut
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 16 Tahun 2003 dan di
perbaharui dengan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 8 Tahun 2008. Dan pada
tahun 2008, Kantor Arsip, Perpustakaan dan Telematika tersebut berganti nama
menjadi Kantor Arsip dan Perpustakaan Depok dan pindah ke bekas gedung
DPRD Kota Depok yang bertempat di Jalan Margonda Raya No. 54 Depok
hingga saat ini.
Perpustakaan ini belum mempunyai anggota perpustakaan sehingga belum
bisa memberikan layanan sirkulasi bahan koleksi. Namun hal tersebut tidak
membuat masyarakat enggan untuk datang ke perpustakaan. Setiap harinya pasti
ada masyarakat baik dari Depok maupun dari luar Depok yang datang untuk
mencari informasi di perpustakaan Kota Depok ini.
2. Visi dan Misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok a. Visi
Menjadikan kantor yang profesional di bidang pelayanan kearsipan dan
b. Misi
1) Menciptakan sistem dokumentasi dan kearsipan sesuai dengan kebutuhan
ketatausahaan Pemerintah Kota Depok.
2) Sebagai pusat layanan bidang perpustakaan daerah yang berperan akif
meningkatkan kualitas aparatur dan masyarakat Depok.
3) Meningkatkan kemampuan teknis pengelolaan dan pengolahan data untuk
mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik melalui e-government.
3. Fasilitas dan Layanan Perpustakaan
Fasilitas Perpustakaan yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota
Depok yang bisa dinikmati oleh semua pengunjung antara lain adalah :
a.Ruang baca yang ber-ac
b.Koleksi buku sebanyak 8.400 eksemplar serta 2.400 judul buku
c.Koleksi peta Kota Depok
d.Koleksi surat kabar
e.Kursi dan meja baca
f. Internet online gratis.
Waktu layanan perpustakaan sesuai dengan jam kerja petugas perpustakaan,
yaitu :
a. Senin s/d Jumat : 08.00 s/d 16.00 WIB
b. Sabtu dan Minggu : Libur
c. Istirahat : 12.00 s/d 13.00 WIB
Layanan yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok memang
ini selalu berusaha untuk memperbaiki kinerjanya agar dapat memuaskan para
pengguna. Namun di balik kekurangannya, ternyata Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kota Depok telah memiliki layanan perpustakaan keliling.
B. Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Umum Kota Depok
Gambar 1
Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Umum Kota Depok
C. Sejarah Perpustakaan Keliling Kota Depok
KEPALA KANTOR
SUBAG. TU
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI
PENGELOLAAN ARSIP
SEKSI PERPUSTAKAAN
SEKSI PENGELOLA DATA
Perpustakaan keliling Kota Depok sudah ada sejak 1 Januari tahun 2005. pada
tahun 2004, perpustakaan Kota Depok mendapatkan mobil Espass dari Yayasan
Ganesha Depok II Tengah. Kemudian pada tahun 2006 mendapatkan sumbangan
dari Badan Perpustakaan Daerah Jawa Barat dengan jenis mobil carry. Perjalanan
perpustakaan keliling ini tidak selalu berjalan baik. Masalah yang selalu ada sejak
tahun 2005 misalnya masalah dana, koleksi, hingga masalah sumber daya
manusia. Keadaan ini berlangsung hingga tahun 2008. Dan pada awal tahun 2009,
perpustakaan keliling mulai berjalan normal. Pihak perpustakaan telah mencoba
mengatasi masalah-masalah yang selalu menghambat kegiatan perpustakaan
keliling ini. Dan samapai sekarang perpustakaan keliling sudah berjalan dengan
sangat baik walaupun masih tetap banyak masalah-masalah yang ada.
Koleksi perpustakaan keliling adalah buku (fiksi dan non fiksi). Untuk koleksi
pada 3 mobil berjumlah 1938 judul. Sedangkan tidak terdapat koleksi referensi
pada perpustakaan keliling Kota Depok ini. Rincian koleksi untuk masing-masing
Tabel 1
Sedangkan untuk sumber daya manusia, Perpustakaan keliling melaksanakan
tugasnya dibantu oleh petugas dari pegawai perpustakaan sendiri baik yang sudah
PNS maupun yang NON-PNS atau honorarium.
Tabel 2
Sumber Daya Manusia
NO JABATAN STATUS JUMLAH
1 Kepala kantor Arsip dan Perpustakaan PNS 1 Orang
2 Kepala seksi perpustakaan PNS 1 Orang
3 Petugas perpustakaan kelililng PNS 3 Orang 4 Petugas perpustakaan kelililng Non –PNS 2 Orang
5 Pengemudi Honorium 3 Orang
Sumber daya manusia di perpustakaan keliling tidak ada yang berasal dari
lulusan S1 ataupun D3 ilmu perpustakaan. Namun, sudah ada beberapa petugas
perpustakaan yang mengikuti pendidikan perpustakaan atau diklat teknis
perpustakaan. Di bagian perpustakaan umum sendiri tidak ada pustakawan.
Petugas perpustakaan lainnya yang berjumlah 5 orang bertugas membantu
Dengan demikian petugas perpustakaan umum merupakan petugas perpustakaan
keliling.
D. Kegiatan Pelayanan di Perpustakaan Keliling Kota Depok 1. Sasaran layanan
Sasaran utama layanan Perpustakaan Keliling Kota Depok sebenarnya
adalah masyarakat Kota Depok, akan tetapi pada saat ini Perpustakaan Keliling
Kota Depok baru memfokuskan kepada responden sekolah-sekolah di Kota
Depok. Hal tersebut terjadi karena kurangnya sumber daya perpustakaan. Dan di
dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada Sekolah Menengah Pertama Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat Yayaysan Bina Insan Mandiri ( PKBM Yabim) Kota
Depok.
2. Waktu Layanan
Perpustakaan umum Kota Depok sendiri buka setiap hari kerja dan libur pada
hari Sabtu dan Minggu dan hari besar nasional dengan waktu layanan pukul
08.00-16.00 WIB. Sedangkan untuk perpustakaan keliling bertugas dua kali setiap
minggunya yaitu hari Rabu dan Kamis dengan waktu layanan dari jam
11.00-14.00 WIB. Dan untuk frekuensi kunjungan perpustakaan keliling ke
masing-masing sekolah tdak rutin atau dalam jangka waku yang tidak pasti karena
3. Sirkulasi
Layanan sirkulasi Perpustakaan Keliling Kota Depok bersifat terbuka
sehingga penguna perpustakaan dapat bebas memilih dan mencari sendiri koleksi
yang diinginkan di rak mobil atau petugas perpustakaan keliling dapat
mengantarkan koleksi ke kelas. Pada perpustakaan keliling, koleksi tidak dapat
dipinjamkan untuk dibawa pulang. Sehingga anak-anak sekolah hanya bisa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyebaran Kuisioner
Penyebaran kuisioner dilakukan pada hari Kamis tanggal 28 Agustus 2010 di
sekolah menengah pertama di lingkungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Yayasan Bina Insan Mandiri (PKBM Yabim) Kota Depok di bawah pengawasan
Perpustakaan Keliling Kota Depok. Penyebaran kuisioner dilakukan atas ijin dari
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok, dengan mengikuti jadwal pelayanan
perpustakaan keliling. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
accidental sampling, maksudnya adalah sample diambil secara tiba-tiba sesuai yang
ditemui di lapangan. Kuisioner yang disebar berjumlah 50 lembar dan tidak ada
hambatan sama sekali dalam penyebarannya.
B. Analisa Data
Data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner selanjutnya diolah secara manual
dengan menggunakan tabel. Dari jumlah kuisioner yang disebar dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 3
Penyebaran Kuisioner
Kuisioner Jumlah Perosentase
Disebarkan 50 100 %
Tidak kembali - -
Dari tabel di atas, terlihat bahwa kuisioner yang disebar di Sekolah Mengah
Pertama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Yayasan Bina Insan Mandiri Kota Depok
sebanyak 50 lembar, dan kuisioner yang disebar kembali semua (100%).
1. Identitas Responden
Informasi mengenai data responden dalam suatu penelitian sangatlah penting,
karena dari data tersebut kita dapat mengetahui keterwakilan populasi yang sedang
diteliti, sehingga dapat ditarik kesimpulan umum tentang keadaan populasi yang
bersangkutan.
Tabel 4
Jumlah Murid yang Menjadi Responden
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Kelas VII 9 18 %
Kelas VIII 15 30 %
Kelas IX 26 52 %
Jumlah 50 100 %
Dari data di atas dapat dilihat sebagian besar jumlah murid yang menjadi
responden pada penelitian ini adalah murid kelas IX yaitu sebanyak 26 orang (52%),
lalu murid kelas VIII sebanyak 15 orang (30%), dan yang paling sedikit yaitu kelas
2. Sikap Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Depok
a. Kedatangan Perpustakaan Keliling ke Sekolah
Seberapa sering perpustakaan keliling datang ke sekolah, dapat dilihat dari tabel
di bawah ini :
Tabel 5
Intensitas Kedatangan Mobil Perpustakaan Keliling
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 18 36 %
Setuju 24 48 %
Tidak Setuju 6 12 %
Sangat Tidak Setuju 0 0 %
Tidak Tahu 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah (36%) dari
responden menyatakan sangat setuju bahwa perpustakaan keliling sering datang ke
sekolah, dan tidak ada dari responden yang menyatakan sangat tidak setuju tentang
seberapa seringnya perpustakaan keliling datang ke sekolah mereka. Dengan
demikian jelas terlihat bahwa perpustakaan keliling Kota Depok sudah cukup sering
datang ke PKBM Yabim. Hal ini merupakan pernyataan sikap favorable, yaitu sikap
positif yang mendukung data di atas.
b. Hari Pelayanan Perpustakaan Keliling
Hari pelayanan keliling merupakan hari yang tepat dapat dilihat dari tabel di
Tabel 6
Hari Pelayanan Adalah Hari yang Tepat
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 13 26 %
Setuju 25 50 %
Tidak Setuju 3 6 %
Sangat Tidak Setuju 0 0 %
Tidak Tahu 9 18 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil (26%) dari responden
menyatakan sangat setuju bahwa hari pelayanan perpustakaan keliling yang
dilaksanakan pada hari Kamis merupakan hari yang tepat, dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa hari pelayanan perpustakaan keliling
yang dilakasanakan pada hari Kamis merupakan hari yang tepat. Hal ini
mencerminkan hari yang sudah dijadwalkan oleh perpustakaan keliling dapat
membuat pengguna puas dan memberikan sikap positif atau favorable.
c. Jam Pelayanan Perpustakaan Keliling
Jam pelayanan perpustakaan keliling dapat memenuhi kebutuhan baca dari
Tabel 7
Jam Pelayanan Perpustakaan Keliling
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil (30%) dari responden
menyatakan sangat setuju bahwa jam pelayanan perpustakaan keliling dapat
memenuhi kebutuhan baca pengguna, dan tidak ada dari responden yang menyatakan
sangat tidak setuju bahwa jam pelayanan perpustakaan keliling dapat memenuhi
kebutuhan baca pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa jam pelayanan perpustakaan
keliling selama 2 jam dapat memenuhi kebutuhan baca para pengguna, sehingga para
pengguna mampu mengoptimalkan waktu tersebut untuk menggunakan jasa
perpustakaan keliling sehingga menimbulkan sikap positif atau favorable.
d. Kedatangan Perpustakaan Keliling Tepat Waktu
Kedatangan mobil perpustakaan keliling selalu tepat pada waktunya dapat dilihat
dari tabel di bawah ini :
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 15 30 %
Setuju 30 60 %
Tidak Setuju 3 6 %
Sangat Tidak Setuju 0 0 %
Tidak Tahu 2 4 %
Tabel 8
Kedatangan Perpustakaan Keliling Tepat Waktu
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 20 40 %
Setuju 25 50 %
Tidak Setuju 3 6 %
Sangat Tidak Setuju 0 0 %
Tidak Tahu 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hampir setengahnya (40%) dari
responden menyatakan setuju bahwa kedatangan perpustakaan keliling selalu tepat
pada waktunya yaitu pada jam 11.30 WIB, dan tidak ada responden yang menyatakan
sangat tidak setuju tentang ketepatan waktu datangnya mobil perpustakaan keliling.
Dengan ini dapat dilihat bahwa para pengguna perpustakaan keliling merasa puas
dengan ketepatan waktu datangnya mobil perpustakaan keliling ke sekolah mereka
sehingga menimbulkan sikap positif atau favorable terhadap ketepatan waktu
kedatangan mobil perpustakaan keliling.
e. Jam Pelayanan Perpustakaan Keliling Berakhir Sebelum Waktunya
Berakhirnya jam pelayanan perpustakaan keliling sebelum waktunya dapat
Tabel 9
menyatakan sangat setuju bahwa jam pelayanan perpustakaan keliling berakhir
sebelum waktunya, dan hanya sebagian kecil (22%) saja yang menyatakan sangat
tidak setuju bahwa pelayanan perpustakaan keliling berakhir sebelum waktunya. Hal
ini menunjukkan bahwa jam pelayanan perpustakaan keliling jarang berakhir sebelum
waktunya yaitu pada jam 13.30 WIB. Hal ini menunjukkan sikap positif atau
favorable.
f. Jam Pelayanan Mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar
Jam pelayanan perpustakaan keliling dapat mengganggu kegiatan belajar
mengajar dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 10
Jam Pelayanan Mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa tidak ada dari responden yang
menyatakan sangat setuju bahwa jam pelayanan perpustakaan keliling mengganggu
kegiatan belajar mengajar, dan hanya sebagian kecil (14%) dari responden
menyatakan bahwa jam pelayanan perpustakaan keliling mengganggu kegiatan
belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa jam pelayanan perpustakaan keliling
pada jam 11.30 – 13.30 WIB tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar, karena
waktu tersebut merupakan waktu kosong pergantian antara kelas VIII dan IX dengan
kelas VII. Hal ini menunjukkan sikap positif atau favorable terhadap jam pelayanan
perpustakaan keliling.
g. Ruangan Perpustakaan Keliling
Kenyamanan ruangan yang disediakan oleh perpustakaan keliling untuk membaca
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 11
responden menyatakan sangat setuju bahwa ruangan yang disediakan perpustakaan
keliling cukup nyaman, dan hanya sebagian kecil (10%) dari responden menyatakan
nyaman. Ruangan yang disediakan merupakan ruang kelas yang terletak didekat
parkiran mobil perpustakaan keliling sehingga para pengguna dapat membaca dengan
nyaman. Namun, masih ada beberapa murid yang merasa ruangan yang disediakan
kurang besar. Hal ini menunjukkan sikap positif atau favorable.
h. Layanan Pembacaan Storytelling Sangat Menarik
Layanan pembacaan storytelling yang tersedia di perpustakaan keliling sangat
menarik pengguna dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 12
Layanan Storytelling Sangat Menarik
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 23 46 %
Setuju 17 34 %
Tidak Setuju 5 10 %
Sangat Tidak Setuju 2 4 %
Tidak Tahu 3 6 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah (46%) dari
responden menyatakan sangat setuju bahwa layanan pembacaan storytelling sangat
menarik yaitu sebanyak, dan hanya sebagian kecil (4%) dari responden menyatakan
sangat tidak setuju bahwa layanan pembacaan storytelling sangat menarik. Hal ini
menunjukkan bahwa pembacaan layanan storytelling sudah cukup baik dan juga
i. Layanan Pembacaan Storytelling Sangat Bermanfaat
Manfaat layanan pembacaan storytelling yang disediakan oleh perpustakaan
keliling dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 13
Layanan Pembacaan Storytelling Sangat Bermanfaat
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 17 34 %
Setuju 21 42 %
Tidak Setuju 6 12 %
Sangat Tidak Setuju 0 0 %
Tidak Tahu 6 12 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah (34%) dari
responden menyatakan sangat setuju bahwa layanan pembacaan storytelling sangat
bermanfaat, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa layanan
pembacaan storytelling sangat bermanfaat. Hal ini menunjukkan sikap yang favorable
atau positif terhadap layanan ini. Pembacaan storytelling biasanya lebih banyak untuk
murid sd, namun tidak jarang para murid smp juga mengikuti kegiatan ini. Dengan
hal ini, mungkin perpustakaan keliling bisa membedakan jadwal pembacaan
storytelling untuk murid sd dengan murid smp.
j. Petugas Perpustakaan Keliling Baik dan Ramah
Petugas perpustakaan keliling melayani dengan baik dan ramah dapat dilihat
Tabel 14
Petugas Perpustakaan Keliling Baik dan Ramah
Pernyataan F Prosentase
menyatakan sangat setuju bahwa sikap petugas perpustakaan keliling baik dan ramah,
dan tidak ada dari responden menyatakan sangat tidak setuju bahwa sikap petugas
perpustakaan keliling baik dan ramah. Hal ini menunjukkan bahwa petugas
perpustakaan keliling sudah baik dan ramah terhadap para pengguna yang merupakan
sebagian besar merupakan anak-anak sd dan smp dan menunjukkan sikap favorable.
k. Petugas Perpustakaan Keliling Membantu Menjawab Pertanyaan
Petugas perpustakaan keliling membantu dalam menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan oleh pengguna dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 15
Petugas Perpustakaan Keliling Membantu Menjawab Pertanyaan
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah (44%) dari
responden menyatakan sangat setuju bahwa petugas perpustakaan keliling membantu
dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, dan tidak ada dari responden
menyatakan sangat tidak setuju bahwa petugas perpustakaan keliling membantu
dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Dengan data berikut, dapat dilihat
bahwa cukup banyak pengguna yang merasa terbantu dengan adanya petugas
perpustakaan keliling sehingga bisa disebuutkan sikap yang ditunjukkan merupakan
sikap favorable.
l. Petugas Perpustakaan Keliling Membantu Dalam Menemukan Buku
Petugas perpustakaan keliling membantu dalam menemukan buku yang di
butuhkan oleh pengguna dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 16
Petugas perpustakaan Keliling Membantu Dalam Menemukan Buku
Pernyataan F Prosentase
menyatakan sangat setuju bahwa petugas perpustakaan keliling membantu dalam
menemukan buku yang dibutuhkan, dan hanya sebagian kecil (4%) dari responden
menyatakan tidak setuju bahwa petugas perpustakaan keliling membantu dalam
PKBM Yabim menunjukkan sikap yang favorable terhadap petugas perpustakaan
keliling.
m. Petugas Mampu Menghadapi Keluhan Pengguna
Petugas perpustakaan keliling mampu menghadapi keluhan dari pengguna dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 17
Petugas Mampu Menghadapi Keluhan Pengguna
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 12 24 %
Setuju 26 52 %
Tidak Setuju 4 8 %
Sangat Tidak Setuju 0 0 %
Tidak Tahu 6 12 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil (24%) dari responden
menyatakan sangat setuju bahwa petugas perpustakaan keliling mampu menghadapi
keluhan pengguna, dan tidak ada dari responden menyatakan sangat tidak setuju
bahwa petugas perpustakaan keliling mampu menghadapi keluhan pengguna. Petugas
perpustakaan keliling biasanya mendapat keluhan-keluhan tentang majalah-majalah
yang kurang up-to date namun hal tersebut bisa diatasi oleh petugas perpustakaan
dengan mengajak para pengguna untuk datang ke perpustakaan umum Kota Depok
karena disana majalah-majalah selalu up-to date. Sikap yang ditunjukkan merupakan
n. Sikap Petugas Sangat Profesional
Sikap petugas perpustakaan keliling sangat profesional dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 18
Sikap Petugas Sangat Profesional
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 16 32 %
Setuju 31 62 %
Tidak Setuju 3 6 %
Sangat Tidak Setuju 0 0 %
Tidak Tahu 0 0 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah (32%) dari
responden menyatakan sangat setuju bahwa petugas perpustakaan keliling bersikap
sangat profesional, dan tidak ada dari responden menyatakan sangat tidak setuju
bahwa profesional petugas perpustakaan keliling bersikap sangat profesional. Dengan
ini dapat terlihat bahwa menurut para pengguna perpustakaan keliling, petugas
bersikap sangat profesional dalam melayani para pengguna perpustakaan keliling
sehingga bisa menimbulkan sikap favorable.
o. Jumlah Petugas Cukup Memadai
Jumlah petugas perpustakaan keliling cukup memadai dapat dilihat pada tabel di
Tabel 19
Jumlah Petugas Cukup Memadai
Pernyataan F Prosentase
Sangat Setuju 8 16 %
Setuju 38 76 %
Tidak Setuju 4 8 %
Sangat Tidak Setuju 0 0 %
Tidak Tahu 0 0 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil (16%) dari responden
menyatakan sangat setuju bahwa jumlah petugas perpustakaan keliling sudah cukup
memadai, dan tidak ada dari responden menyatakan sangat tidak setuju bahwa
petugas perpustakaan keliling sudah cukup memadai. Dengan ini berarti petugas
perpustakaan keliling yang berjumlah 6-8 orang sudah cukup memadai dalam
memberikan pelayanannya kepada para pengguna dan bisa memberikan sikap
favorable para pengguna.
3. Sikap Terhadap Koleksi Perpustakaan Keliling Kota Depok
a. Koleksi Buku Ilmu Pengetahuan Sangat Menarik
Menariknya koleksi buku ilmu pengetahuan yang tersedia dapat dilihat pada tabel