• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Dampak Lingkungan Hutan Rakyat Terhadap Erosi Tanah Serta Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat Studi Kasus Di Desa Rumah Gerat Kecamatan Sibiru-Biru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Evaluasi Dampak Lingkungan Hutan Rakyat Terhadap Erosi Tanah Serta Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat Studi Kasus Di Desa Rumah Gerat Kecamatan Sibiru-Biru"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

RINGKASAN

ETTI NURWANTI. Evaluasi Dampak Lingkungan Hutan Rakyat Terhadap Erosi

Tanah serta Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat Studi Kasus di Desa Rumah Gerat

Kecamatan Sibiru-biru (Dibawah bimbingan SENGLI

J.

DAMANIK sebagai ketua,

SYAMSINAR YUSUF dan IRFAN BUD! PRAMONO sebagai anggota).

Untuk mcngctahui dampak lingkungan

hutan rakyat terhadap erosi tanah,

sosial, ekonomi, budaya masyarakat di desa Rumah Gerat, telah dilakukan evaluasi

setelah 3 tahun pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilaksanakan melalui

penelitian

secara diskriptif , dimana penulis hanya melukiskan, memaparkan, menuliskan dan

melaporkan dampak Jingkungan hutan rakyat dari aspek teknis, aspek ekonomi, aspek

sosial, aspek budaya dan aspek fisiko Penilaian dan pengukuran dilakukan terhadap

parameter-parameter setiap indikator dari aspek teknis, aspek ekonomi, aspek sosial,

aspek budaya, dan aspek fisiko Dari hasil penilaian setiap masing-masing aspek,

diperoleh nilai keseluruhan dengan cara menjumlahkan ke lima aspek tersebut.

Penilaian aspek teknis diperoleh nilai 16,72, nilai aspek ekonomi 22,79, nilai

aspek sosial 15,42 , nilai aspek budaya 7,28 , nilai aspek fisik 6, 23 .dari hasil

penjumlahan tersebut diperoleh nilai sebesar 68,44 . Perolehan nilai tersebut masuk

dalam kriteria bermanfaat cukup.

Pada umumnya masyarakat sudah mengenal cara-cara budidaya tanaman keras

pada lahan miliknya dan kegiatan berladang telah dilaksanakan secara

turun-menurun. Cara-cara penanaman, pemeliharaan dalam kegiatan hutan rakyat tidak

berbeda jauh dengan cara-cara berladang, dengan demikian hutan rakyat tidak

memberikan perubahan peningkatan teknis kepada masyarakat sehingga tidak

menimbulkan dampak positip. Hasil uji koreksi Yates menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan yang berarti antara dampak Iingkungan dengan aspek teknis kegiatan hutan

rakyat.

(6)

Dari aspek ekonomi, diperoleh peningkatan pendapatan sebesar 13,20

% ,

hasil

tersebut masih berupa hasil sampingan dari kegiatan hutan rakyat yang berupa

tanaman semusim (kacang tanah, jagung, ubi jalar) sedangkan dari tanaman pokok

berupa jenis

kayu-kayuan

yaitu sengon, mahoni be1um waktunya untuk dipanen.

Walaupun demikian adanya hutan rakyat tclah mernberikan dampak positip yang

dirasakan oleh masyarakat

yaitu

adanya peningkatan pendapatan dari hasil sampingan

tanaman sela.

Kondisi tersebut terlihat dari hasil uji koreksi Yates, bahwa tidak ada

hubungan yang berarti antara aspek ekonomi dengan dampak Iingkungan hutan

rakyat.

Berkaitan dengan aspek budaya, kegiatan hutan rakyat memberikan pengaruh

adanya perubah an kebiasaan dalam mengelola lahannya yaitu dengan menerapkan

teknik-teknik konservasi tanah diantaranya dengan pembuatan terasering. Melalui

penerapan teknik konservasi tanah masyarakat mengetahui kegunaannya yaitu untuk

mencegah bahaya erosi guna mempertahankan kesuburan tanah atau memperbaiki

kesuburan tanah. Perubahan lain yang terlihat adalah dalam pengelolaan tanaman

yaitu dengan memadukan tanaman jenis kayu-kayuan (sengon, mahoni) dengan

tanaman semusirn antara lain kacang tanah, jagung , ubi jalar. Perubahan kebiasaan

tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: adanya kontak antar petani

yang tergabung dalam kelompok lani, dimana terjadi tukar-menukar pengalaman

serta kemampuan petani menerapkan cara-cara bam (inovasi) dalam kegialan hutan

rakyat. Adanya pembahan kebiasaan dalam mengeloJa lahannya menunjukkan adanya

dampak positip dan melalui uji koreksi Yates menggambarkan adanya hubungan

yang nyata antara aspek budaya dengan dampak lingkungan hulan rakyat.

Kegiatan hutan rakyat dari aspek fisik memberikan dampak lingkungan pada

penurunan

yaitu

besamya erosi (A), bahaya erosi (BE) dan tingkal bahaya erosi

(TBE). Kondisi sebelum adanya kegiatan hutan rakyat besamya erosi (A) dari

58,62

ton/haltahun , bahaya erosi (BE) ke1as

II,

tingkal bahaya erosi (TBE) ringan, dengan

ii

(7)

adanya kegiatan hutan rakyat besarnya erosi menjadi

A

=

5,45 tonlha/tahun, BE

kelas I , dan TBE sangat ringan. Dengan adanya penurunan besarnya erosi tersebut

maka besarnya erosi 5,45 ton/ha/tahun dapat diperkenankan untuk wilayah Indonesia,

hal ini menunjukkan adanya dampak positip.

Keadaan tersebut disebabkan karena

adanya perubahan dalam mengelola lahannya untuk kegiatan hutan rakyat dengan

menerapkan

teknik

konservasi

tanah. Konservasi

tanah

adalah

upaya untuk

mempertahankan

atau

memperbaiki

kesuburan

tanah

untuk

meningkatkan

produktivitas lahan, mencegah erosi dalam rangka perbaikan Jingkungan hidup. Hasil

uji koreksi Yates dimana nilai P

=

0,03524 (P<0,05), menunjukkan adanya hubungan

yang berarti antara aspek fisik dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan

adanya kegiatan hutan rakyat.

III

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP WAWASAN NUSANTARA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA KULIAH KONSEP. DASAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN S.{

mengurangkan masalah dalam hubungan manusia dan untuk memperbaiki kehidupan melalui interaksi manusia yang lebih baik.Selain itu,terdapat ramai pekerja dalam profesion bantuan

Metode penelitian yang dilakukan dalam mengkaji Kajian Desain Kawasan Berbasis Konsep WSUD (Water Sensitive Urban Design) di Daerah Langka Air (Studi Kasus:

Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teori-teori mahasiswa di ajak untuk melakukan kajian dan analisa kasus-kasus hukum kontemporer yang terjadi di masyarakat baik yang

Data primer merupakan data utama yang mencakup identitas responden, keadaan umum usaha peternakan, pendapatan usaha, kebutuhan tenaga kerja, upah tenaga kerja,

penilaian dan evaluasi dari Semua Data dalam surat penawaran harga.. perusahaan ternyata rekanan / perusahaan tersebut telah

[r]

Kelima, sales point , keenam, menetapkan bobot ( weight ) dari setiap atribut jasa. Dan yang terakhir adalah dengan melakukan normalisasi terhadap bobot. Bagian C :