• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pemberian Dan Pengawasan Kredit Pada PT. BRI Cabang Tanjung Balai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pemberian Dan Pengawasan Kredit Pada PT. BRI Cabang Tanjung Balai"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

SISTEM PEMBERIAN DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT.BRI CABANG TANJUNG BALAI

TUGAS AKHIR DIAJUKAN OLEH

LISA JAHARA 072101033

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Serta salawat beriring salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat-Nya dari alam yang penuh kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “SISTEM PEMBERIAN DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT. BRI CABANG TANJUNG BALAI”.

Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan sederhana sekali sebagai suatu karya ilmiah. Hal ini adalah sebagai akibat dari keterbatasan waktu, ilmu, dan pengetahuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini.

(4)

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, MS selaku Ketua Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi, selaku Sekretaris Pengelola Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rustam, Msi, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi bimbingan dan mengarahkan penulis sehingga skripsi minor ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Dra. Fepty Aniar, SE, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Yang teristimewa kepada Kedua Orang Sulaiman (Ayahanda) dan Latifah (Ibunda) tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada mereka dan semoga jerih payah penulis dapat menjadi pelega dan penyejuk keletihan ayah dan bunda selama ini.

(5)

9. Saudaraku Kak Vivi, Kak Ina, Bang Ismail, dan Adik-adikku Nurhusna, Jimi Akbar. Terima kasih atas dukungannya yang merupakan pendorong semangat bagi penulis.

10.Teman-temanku di Program Studi Diploma III Keuangan Stambuk 2007. Khususnya Yunita Sari, Marliah H, Friska Ramadani, Radimah Nasution, Zulkhairani, Dedi Syahputra. Kalian adalah teman terbaikku saat berada di kampus ini, yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11.Teman-teman seperjuangan selama magang Group 6 : Dani,Dila, Didar, Andi. Banyak cerita suka dan duka yang kita hadapi. Aku akan selalu mengenang saat-saat bersama kalian.

12.Sahabat-sahabatku tersayang Vina,Vera, Arina, Bang Andi, Fitri dan semuanya yang gak aku sebutin satu-satu terima kasih atas dukungannya. Akhir kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, Juni 2010 Penulis

(6)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah………...1

B. Perumusan Masalah………..5

C. Tujuan Penelitian………..5

D. Manfaat Penelitian………...6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan……….7

B. Jenis Usaha / Kegiatan………..10

C. Struktur Organisasi Perusahaan………13

D. Job Descriptions………14

E. Kinerja Usaha Terkini………...16

F. Rencana Kegiatan……….20

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Kredit………..21

B. Tujuan dan Fungsi Kredit……….21

C. Bentuk Jaminan dalam Pemberian Kredit………22

D. Prosedur dalam Pemberian Kredit………....26

E. Pengawasan Kredit………...32

F. Masalah Yang di Hadapi dalam Pemberian Kredit………..36

G. Penanganan Kredit Bermasalah………37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………...39

B. Saran……….39 DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Laporan Perkembangan PT.Bank Rakyat Indonesia

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Bank adalah lembaga kepercayaan yang bersifat sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaraan system pembayaran dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter.

Karena fungsi- fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu system, merupakan persyaratan bagi suatu perekonomian yang sehat untuk menciptakan perbankan yang sehat tersebut antara lain diperlakukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif.

(10)

kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.Sementara itu, pihak- pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat berupa kredit investasi, kredit modal kerja, maupun kredit konsumsi. Fungsi intermediasi dapat berjalan dengan baik apabila kedua belah pihak tersebut, yaitu penyimpanan dana dan peminjam dana memiliki kepercayaan terhadap bank.

Apabila proses intermediasi tersebut berjalan dengan baik, maka semua pihak,yaitu bank, pihak yang mempunyai kelebihan dana, pihak yang membutuhkan dana, dan pada gilirannya perekonomian secara keseluruhan akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank . pihak yang mempunyai kelebihan dana akan memperoleh manfaat berupa pendapatan bunga dari dana yang disimpan di bank, disamping kemudahan bertransaksi melalui berbagai pelayanan jasa keuangan yang diberikan bank seperti penarikan dana tunai, transfer dan sebagainya. Suseno (2004:135-138)

(11)

dunia usaha, baik untuk investasi maupun pr oduksi dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian.

Dalam mendukung kegiatan bisnis bank menyalurkan kredit kepada barbagai lapisan masyarakat seperti, pengusaha kecil, pengusaha menengah dan juga pengusaha yang memiliki modal besar. Oleh karena itu pemerintah akan berusaha untuk semakin mempererat kerja sama yang baik dengan pihak bank dalam upaya peningkatan peran bank dalam rangka penyaluran kredit bagi pengusaha.

PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai merupakan salah satu bank milik pemerintah yang kegiatannya menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Jasa keuangan yang diberikan dibagi atas tiga kelompok, kelompok pertama adalah kegiatan menghimpun dana (funding) dari masyarakat, maksudnya ialah dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan ang atau berinvestasi bagi masyarakat dengan cara bank menawarkan produk simpanan atau rekening seperti rekening giro, tabungan, dan rekening deposito.

(12)

Sebelum kredit diberikan untuk meyakinkan bahwa sinasabah benar- benar dapat dipercaya, maka bank terlebih dulu mengadakan analisis kredit. Analisi kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor- faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar- benar aman.

Pemberian kredit tanpa analisis terlebih dulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dan hal ini dengan mudah memberikan data- data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit untuk ditagih alias macet. Kasmir (2008:97)

Namun dalam realisasinya penyaluran kredit oleh bank belum tentu berjalan dengan lancar karena tidak semua nasabah dapat mengembalikan kredit sesuai dengan perjanjian, artinnya masih ada kredit macet. Dan ini merupakan kendala yang cukup berat yang harus dihadapi oleh bank dalam usahanya untuk menyalurkan kredit. Dari pihak nasabah sendiri banyak kendala yang harus dihadapi misalnya, mereka tak sanggup untuk mengembalikan kredit yang telah dipinjam karena adanya penurunan penjualan dan sebagainya.

(13)

B.Perumusan Masalah

Salah satu fungsi bank yaitu memberikan kredit kepada perusahaan maupun masyarakat yang memerlukannya untuk menarik minat nasabah yang membutuhkan kredit maka perlu kiranya pihak bank menerapkan suatu metode ataupun suatu sistem dan penyaluran kredit yang dibutuhkan nasabah. Berkenan dengan latar belakang permasalahan tersebut, penulis mengambil permasalahan pokok yaitu “Apakah pemberian dan pengawasan kredit yang disusun oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai dapat meningkatkan efisiensi perusahaan?”

C.Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui system pemberian dan pengawasan kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai.

(14)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, penulisan skripsi minor ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan diprogram Diploma III, fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus bisa menambah wawasan penulisan tentang sistem pemberian dan pengawasan kredit.

2. Bagi lembaga pendidikan, penulisan skripsi minor ini akan bermanfaat atau berguna sebagai bahan masukan bagi penulis – penulis lainnya yang ingin mengetahui tentang dunia perbankan khususnya di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai.

(15)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia di Proklamasikan pada tanggal . 17

Agustus 1945, orang- orang jepang yang memimpin Syomin Ginko dianjurkan agar

mengundang para pimpinan kantor cabang Syomin Ginko kejakarta untuk

merundingkan peralihan yang tengah berlangsung. Dalam rapat yang dilangsungkan

digedung Escempto, para pemimpin jepang didesak agar menyerahkan kekuasaannya

kepada pegawai senior Indonesia.

Pada awal oktober 1945 terdorong didaulatnya Syomin Ginko menjadi BRI,

secara De Facto BRI dikuasai oleh tenaga- tenaga Indonesia. Direksi pertama BRI

adalah M. Harsuadi (Presiden direktur), M. Soegiono Tjokrowi (Direktur), dan M,

Soemetri (Direktur merangkap Sekretaris). Kantor pertama BRI adalah(Direktur

merangkap Sekretaris). Kantor pertama BRI adalah gedung Escompto (bekas kantor

bank Escompto pada masa penjajahan belanda dan dijadikan kantor Syomin Ginko

pada masa penjajahan jepang).

Bank Rakyat Indonesia Pada Tahun 1946

Pada tahun 1946, BRI menjadi satu- satunya pemerintah Republik Indonesia.

Hal ini berlangsung sampai terbentuknya Bank Negara Indonesia pada tanggal 5 juli

1946 (bank tersebut pada tahun 1968 bernama “Bank Negara Indonesia 1946” dan

sekarang PT. BNI (Persero). Oleh karena itu usaha pengkreditannya pun ditujukan

untuk melayani segala kebutuhan kredit, terutama kredit pemerintah sendiri. Bahkan,

(16)

Bank Negara Indonesia selain mendapatkan modal pertama dari dana kemerdekaan,

juga mendapatkan modalnya dengan cara meminjam dari Bank Rakyat Indonesia.

Dengan demikian, nasabah utama dan pertama BRI pada masa awal

kemerdekaan adalah pemerintah sendiri. Pada waktu itu pemerintah memang sedang

membutuhkan banyak dana yang sifatnya mendesak. Dana tersebut antara lain untuk

keperluan PMR (Presiden makanan rakyat), RAPWI (Rescue Of Allied Prisoners Of

Warand And Internes), berbagai keperluan mendadak dari kementerian pekerjaan

umum dan kementerian pertahanan.

Masalah yang timbul dari situasi keamanan dan politik bagi perkembangan

BRI sebagai “Bank Baru”pada awal masa operasinya tidak hanya berhenti sampai

pada masalah kehadiran NICA. Masalahnya menjadi pada tahun 1947 (clash I).

Agresi ini memungkinkan belanda NICA kembali menguasai hampir seluruh wilayah

Indonesia sehingga wilayah RI tinggal hanya dipedalaman jawa dan sumatera.

Adanya pembagian wilayah hasil dari perjanjian Renville yang merugikan RI ternyata

menggangu kelancaraan operasi BRI karena wilayah kerjanya semakin sempit.

Setelelah perjanjian Roem- Royen disepakati, direksi dan karyawan BRI

yang ditahan dibebaskan. Mereka mulai mengoperasikan kembali BRI diwilayah RI

karena berdasarkan perjanjian itu terdapat pula Negara (Federal) Indonesia serikat,

selain Negara bagian RI yogyakarta. Keadaaan tersebut menimbulkan adannya “Dua

BRI”. Mulai 1 januari 1950, secara De Jure, kantor pusat AVB dijakarta otomatis

(17)

Bank Rakyat Indonesia Manjadi Bank Menengah

Pada tanggal 15 agustus 1950,UUDS RI tahun 1950 ditanda tangani oleh

presiden Soekarno dan Menteri Kehakiman RIS, Mr. Soepomo. Dengan ditanda

tangani dan diumumkannya UUDS itu, RIS dihapus dan bangsa Indonesia kembali

menjadi Negara kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan proklamasi kemerdekaan

17 agusstus 1945.

Sehubungan dengan hal tersebut staats blad tahun 1934 No.822 tentang

“Repaalingen Betreffende De Algemene Volkssorediet Bank” (Anggaran dasar

AVB), dianggap kurang memadai lagi dan dinilai perlu diubah atau disempurnakan

pada beberapa bagian. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, pemerintah (PP) No. 25

tanggal 20 Aprril 1951. melalui PP ini, BRI ditetapkan menjadi “Bank Menengah”.

Walaupun PP ini merinci tugas- tugas BRI,namun tidak berarti pemberian tugas

tersebut sama sekali baru bagi BRI, karena sejak AVB sudah biasa melaksanakan

pemberian kredit kepada golongan menengah.

Bank Rakyat Indonesia menjadi Bank Devisa

Sebagi lembaga pengkreditan yang tumbuh dan berkembang lebih sehat dan

pesat , BRI terus meningkatkan peranannya untuk ikut serta upaya menumbuhkan

perekonomian bangsa. Salah satu upaya itu adalah peningkatan pelayanan dan

keragaman usaha-usaha kebutuhan masyarakat dalam kaitan ini maka berdasarkan

Surat Dewan Moneter No.SEKR/BRI/328 tanggal 25 September 1956, terhitung

(18)

B. Jenis-Jenis Usaha/ kegiatan

Dalam Undang- Undang perbankan 1992 sama sekali tidak tersinggung

tentang jenis kredit yang diberikan. Meskipun demikian dalam praktek perbankan

kredit- kredit yang pernah diberikan kepada para nasabahnyaa dapat dilihat dari

beberapa segi, sebagai berikut :

1. Dari segi penerimaan kredit di bagi atas:

a. Public Credit

Yaitu jenis kredit yang digunakan masyarakat mulai pemerintah

b. Private Credit

Yaitu jenis kredit yang digunakan oleh pihak swasta atau perorangan.

2. Dari segi jangka waktu, dibagi atas :

a . Kredit Jangka Pendek

Yaitu jenis kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun.

b. Kredit Jangka Menengah

Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu tahun sampai 3 tahun.

c.Kredit Jangka Panjang

Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.

2. Dari Segi Penggunaan, Dibagi atas :

a. Kredit Investasi

Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan penanaman

modal yang bersifat ekspansi, modernisasi dan rehabilitasi perusahaan.

b.Kredit Modal Kerja

Yaitu modal yang diberikan untuk kepentingan dan kelancaraan modal kerja

(19)

4..Dari segi Pemakaian, Dibagi atas:

a. Kredit Konsumtif

Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan

kehidupan sehari- hari yang dapat memberikan kepuasan langsung kepada

nasabah.

b. Kredit Produktif

Yaitu berbeda dari kredit konsumtif dengan kredit produktif ini, pembiayaan

bank di tujukan untuk keperluan usaha nasabah agar produktivitas dapat bertambah

meningkat.

Jenis- jenis kredit yang disalurkan Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung

Balai dalam kegiatanya memberikan jasa- jasa bank kepada para nasabahnya yang

memerlukan modal kerja melalui kredit- kredit yang diberikan untuk memperluas

usahanya pada waktu dimana pembiayaan sendiri tidak mencukupi sehingga

memerlukan bantuan pembiayaan dalam bentuk kredit.

Adapun jenis – jenis kredit yang diberikan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Tanjung Balai.

1. Kredit konsumtif

Adalah jenis kredit yang diberikan biasanya kepada perorangan untuk

tujuan konsumsi, misalnya kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan

dan sebagainya.

2. Kredit Produktif

Adalah kredit yang diberikan bank kepada perusahaan atau perorangan

(20)

Jenis kredit ini terbagi atas dua yaitu:

a. Kredit Investasi

Adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perumusan untuk pembelian

barang modal. Misalnya kredit untuk pembelian mesin- mesin, kendaraan,

peralatan dan pembangunan gedung pabrik.

b. Kredit Modal Kerja

Adalah kredit yang diberikan kepada perusahaan atau perorangan untuk

menambah modal kerja. Modal kerja meliputi pembelian bahan baku,

(21)

Gambar. 2.1. Struktur Organisasi Pekerja Kanca PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai

ADK KRETAP/

(22)

D. Job Descriptions

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, tugas dan wewenang dari masing-

masing bagian dapat di uraikan sebagai berikut :

1.Pemimpin Kantor Cabang

Adapun yang menjadi tugas dan wewenangnya adalah :

1.1Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi, merevisi rencana kerja

dan anggaran (RKA) dalam rangka mencapai target bisnis yang telah

ditetapkan.

1.2Membina dan mengkoordinasikan unit- unit kerja dibawahnya untuk

mencapai sasaran dari rencana kerja yang telah ditetapkan.

2.Account Office

Adapun yang menjadi tugas dan wewenganya adalah :

2.1Mengelola account yang sesuai batas- batas yang ditetapkan untuk mencapai

pendapatan yang optimal bagi kanca

2.2Memeriksa kelengkapan dan meminta nasabah melengkapi persyaratan kredit

3.Assisten Menejer Penunjang Bisnis (AMPB)

Adapun yang menjadi tugas dan wewenangnya adalah :

3.1Memantau portofolio kredit sesuai dengan informasi yang dibutuhkan

menejemen kanca dalam rangka menghasilkan portofolio kredit yang sehat,

berkembang dan menghasilkan.

3.2Sebagai pemeriksa atas penyiapan surat penawaran putusan kredit (offering

letters)

(23)

4.Assisten Menejer Operasioanal

Adapun tugas dan wewenangnya adalah :

4.1Membantu PINCA dalam mempersiapkan RKA dalam rangka mencapai

target bisnis yang telah ditetapkan

4.2Berperan aktif daalam pembinaan peningkatan keterampilan,kemapuan dan

sikap prilaku bawahan

5Sekretariat

Adapun tugas dan wewenganya adalah :

5.1Menggendakan surat-surat keluar dan surat massuk dengan tertib sesuai

ketentuan berlaku daalam rangka meningkatkan pelayanan pada nasabah dan

internal consumer serta pihak ketiga lainnya

5.2Menyiapkan surat keluar untuk diserahkan kepada petugas ekspedisi dalam

rangka pencapaian informasi pada unit kerja lainnya

6Sumber Daya Manusia

Adapun tugas dan wewenanngnya adalah :

6.1Memelihara kerjakan register- register dan dokumen yang berkaitan dengan

bidang personalia

6.2Memelihara kerjakan file pegawai

7. Logistik

Adapun tugas daan wewenanngnya adaalah :

Memenuhi kebutuhan logistic/ supplier kepada pekerja sesuai kebutuhaan untuk

kelancaraan pelayanan kanca

Menyiapkaan laporan dibidang logistic sesuai permintaan Kanwil/ Kanpus guna

(24)

E.Kinerja Usaha Terkini

Sampai dengan saat ini, kinerja usaha yang dilakukan oleh PT.Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Cabang Tanjung Balai masih sama seperti yang dulu dan belum

mengalami perubahan yang banyak karena system digunakan oleh PT. Bank Rakyat

Indonesia Cabang Tanjung Balai juga masih sama seperti dulu.

Begitu juga dengan pertambahan nasabah- nasabah yang baru belum terlalu

mengalami pertumbuhan yang pesat kewilayah luar dan juga ke wilayah Tanjung

Balai dan sekitarnya. Umumnya nasabah yang menggunakan jasa yang ditawarkan

oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai kebanyakan adalah

masyarakat yang tinggal dikawasan Tanjung Balai. Karena pada dasarnya jasa yang

ditawarkan oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai khususnya dalam

penyaluran kredit dan pengawasan kredit bisnis mikro dan makro dan juga

kepentingan pribadi nasabah yang berprioritas ditujukan kepada masyarakat yang

membutuhkannya.

Oleh sebab itulah dana yang dimiliki oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang

Tanjung Balai tergolong sudah berkembang pesat diwilayah tersebut. Namun

walaupun demikian para karyawan yang bekerja di PT.Bank Rakyat Indonesia

Cabang Tanjung Balai memiliki motivasi yang cukup besar guna meningkatkan

pelayanan terhadap masyarakat banyak dalam hal pemenuhan dana yang dibutuhkan

oleh masyarakat setempat.

Begitu juga dengan hubungan masyarakat yang terjalin cukup lama antara pihak

bank dengan masyarakat setempat berjalannya dengan baik,aman dan juga harmonis,

sehingga operasional kegiataan yang ddilakukan oleh PT.Bank Rakyat Indonesia

(25)

Tabel 1.Laporan Perkembangan PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai

Dari Tahun 2008-2009

NO. .Rincian Laporan Keragaan usaha

Tahun 2008 Tahun 2009

1. Jumlah pendapatan/on balance

sheet

Rp 2.607.251 Rp 4.171.950

2. Jumlah biaya/on balance sheet Rp 1.710.263 Rp 2.020.211

3. Laba rugi/ on balance sheet Rp 896.988 Rp 2.151.739

4. Jumlah pendapatan/of balance

sheet

Rp 401.459 Rp 434.176

5. Jumlah biaya/of balance sheet - -

6. Laba rugi/of balance sheet Rp 401.459 Rp 434.176

7. Laba rugi/on of balance sheet Rp 1.298.577 Rp 2.585.915

8. Sisa pinjaman Rp 7.882.577 Rp 10.566.039

9. Non GBT - Rp 8.265.161

10. GBT - Rp 2.313.878

11. Kolektibilitas pokok kumulatif Rp 97.76 Rp 97.71

12. NPL (%) Rp 1.33 Rp 2.52

13. NON GBT - Rp 2.75

14. GBT - Rp 1.71

15. Portofolio status Rp 2.24 Rp 2.84

16. Jumlah simpaanan Rp12.567.081 Rp 15.033.793

KUPEDES

(26)

18. Realisasi bulan laporan Rp 931.000 Rp 1.475.000

26. Kolektibilitas bunga kumulatif

(%)

Rp 97.95 Rp 97.98

27. KMPP NON GBT/ GBT Rp15.000/25.000 Rp30.000/50.000

28. Sisa pinjaman Rp 721 Rp 909

SIMPANAN

29. Giro Rp 12.790 Rp 15.000

30. Britama - -

31. Simpedes Rp 11.129.291 Rp 14.017.293

32. Simaskot - -

33. Deposito Rp 1.425.000 Rp 1.001.000

34. Tabungan Lainnya - -

TRANSAKSI/ HARI

35. Rata-rata transaksi kas kupedes

dan simpanan

Rp 170 Rp 266

36. Rata-rata

rekening,PLN,transfer,PBB,Kut

(27)

37. Rata-rata transaksi OB Rp 49 Rp 66

38. Pemasukan pokok DH Rp 116.694 Rp 111.651

39. Pemasukan bunga DH Rp 10.476 Rp 16.974

40. Jumlah debitur Rp 587 Rp 909

41. NON GBT - Rp 775

42. GBT - Rp 134

Sumber Dari PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Balai Dari Tahun 2008- 2009.

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa menejemen kinerja pada PT.Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Balai belum terlalu

maksimal,karena dapat kita lihat dari pertumbuhan yang dialami dari tahun ke tahun

khususnya pada tahun 2008-2009 juga belum terlalu tinggi bagi PT.Bank Rakyat

Indonesia Cabang Tanjung Balai sehingga mengalami penurunan pada tahun 2008

(28)

F.Rencana Kegiatan

Rencana kegiataan pada PT. Bank Raakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai di tahun 2010 adalah memberikan kredit kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan dana guna untuk memenuhi usaha dan kebutuhan pribadi masyarakat yang membutuhkannya. Maka dari itu PT. bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai mempersiapkan rencana kegiatannya ke depan agar masyarakat atau nasabah merasa nyaman dan tertarik untuk tetap menabung, meminjam dana dan menggunakan fasilitas yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai. Adapun kegiataanya adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan yang optimal berdasarkan prinsip yang dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia dengan mengutamakan kepuasaan kepada nasabah

2. Menjalankan bisnis yang sehat, serta melahirkan ide- ide inovatif untuk mendorong usaha bersama

3. Menawarkan fasilitas yang ada pada perbankan dan meningkatkan jasa- jasa perbankan lainnya, guna untuk memenuhi kepuasaan pelanggan. 4. Menjaga Visi dan Misi yang telah diciptakan oleh PT. Bank Rakyat

(29)

BAB III PEMBAHASAN

Bertitik tolak atas tinjauan PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai yang telah di uraikan penulis pada bab- bab sebelumnya maka selanjutnya penulis akan mencoba untuk menguraikan suatu analisa dan evaluasi. Dimana dalam bab ini analisa dan evaluasi tersebut difokuskan pada pokok bahasan mengenai :

A.Pengertian Kredit

Menurut undang- undang perbankan nomor 10 tahun 1998 kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan peminjam. Meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

B. Tujuan Dan Fungsi Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.

Adapun tujuan utama pemberian kredit adalah sebagai berikut : 1. Mencari keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit 2. Membantu usaha nasabah

(30)

3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sector.

Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang 3. Untuk meningkatkan daya guna uang

4. Meningkatkan peredaran barang 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha 7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan 8. Untuk meningkatkan hubungan internasional C.Bentuk Jaminan Dalam Pemberian Kredit

(31)

Untuk menilai apakah jaminan yang diajukan layak jamianan maka bank akan menilai kembali jaminan yang di ajukan, biasanya bank memiliki tim penilai sendiri dalam menilai jaminan dari luar.

Beberapa persyaratan yang harus dimiliki jaminan kredit yang diberiakan oleh nasabah atau calon nasabah adalah sebagai berikut:

a. Jaminan kredit harus memiliki nilai ekonomis yang memadai, yaitu dapat diperjual- belikan secara bebas, memiliki lebih besar dari limit kredit, mudah dipasarkan dan memiliki nilai stabil atau memiliki prospek nilai yang baik.

b. Jaminan kredit harus memiliki syarat atau nilai yuridis, yaitu milik usaha calon debitur ada dalam kekuasaan calon debitur, tidak berada dalam persengketaan dengan pihak lain.

c. Pada umunya untuk aktiva tanah dan banguanan bank lebih persyaratkan bukti kepemilikan dalam bentuk sertifikat hak milik, sertifikat hak guna bangunan dan sertifikat hak guna usaha.

Jaminan pemberian kredit tersebut bisa diperoleh melalui penilaian berdasarkan 5C principlies antara lain yaitu :

1. Character

(32)

2. Capacity

Sebelum bank mengabulkan permohonan kredit, bank menilai kemampuan debitur untuk mengelola usaha yang akan di biayai dengan kredit. Bank perlu mengetahui apakah nasabah mempunyai pengetahuan yang cukup di bidang usaha tersebut apakah nasabah cukup berpengalaman mengelola usaha dengan baik dan menguntungkan.

3. Capital

Selama ini bank jarang sekali memberikan kredit untuk membiayai seluruh dana yang diperlukan nasabah. Nasabah wajib menyediakan modal sendiri, sedangkan kekuranganya ini yang dapat di biayai dengan kredit bank. Jadi bank fungsinya hanya menyediakan tambahan modal.

4. Collateral

Untuk keamanan pelunasan kredit, nasabah dihruskan menyediakn harta kekayaan untuk diajadikan jaminan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak. Bank selain meminta jaminan pokok, juga meminta jaminan tambahan.

5. Condition Of Economic

(33)

Pada dasarnya yang memberikan kredit tertentu menghendaki suatu jaminan berada ditanganya mudah dijadikaan uang untuk dapat menutupi pnjaman bila tidak dapat dilunasi oleh debitur. Kerena macam kekayaan yang dimiliki oleh debitur senantiasa tidak daapat memenuhi kehendak debitur, baik karena bentuk atau sifat kekayaan itu maupun jumlah nominal yang di pakai untuk memenuhi syarat pemberian kredit.

Selanjutany pihak bank perlu untuk mealakukan pengikatan atas barang jaminan itu. Dimana maksud untuk mengikat jaminan itu adalah memberikan kekuataan hukum bagi pihak bank sebagai pemberi krdeit untuk dapat berbuat (menjual jaminan) dengan legalitas hukum yang sah.

Adapun bentuk- bentuk jaminan yang diterima oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai

1. jaminan utama adalah bentuk jaminan baik beruba benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang terikat langsung dengan usaha nasabah. Contohnya :

A. Tempat usaha (tanah dan bangunan) B. Barang dagangan

C. Piutang dagang/ tagihan – tagihan kepada pihak ketiga D. Investasi atau mesin- mesin pabrik

2. Jaminan tambahan adalah jaminan yang tidak terikat dengan usaha nasabah contohnya :

(34)

D.Prosedur Dalam Pemberian Kredit A.Proses Kredit

Proses kredit merupakan rangkaian tindakan yang dilakukan dalam proses pemberian kredit, baik yang dilakukan oleh calon /debitur maupun yang dilakukan oleh PT.Bank Rakyat Indonesia selaku kreditur

Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah konsumtif aatau produktif.

Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut :

1. Pengajuan berkas- berkas

Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampirkan dengan berkas- berkas lainnya yan dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi antara lain :

a. Latar belakang perusahaan b. Maksud dan tujuan

c. Besarnya kredit dan jangka waktu

d. cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara- cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya

(35)

selanjutnya proposal ini dilampiri denagan berkas- berkas yang telah dipersyaratkan seperti :

a. Akte notaries

b. TDP (tanda daftar perusahaan) c. NPWP (nomor pokok wajib pajak)

d. Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir e. Bukti diri dari pimpinan perusahaan

f. Foto copy sertifikat jaminan

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan.

3. Wawancara I

Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas- berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang bank inginkan. Wawancara nasabah yang sebenarnya.

4. On the Spot

(36)

5. Wawancara II

Merupakan kegitaan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan- kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.

6. Keputusan Kredit

Keputusan kredit dalam hal ini adalah menetukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima maka, dipersiapkan adminitrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup :

a. Jumlah uang yang diterima b. Jangka waktu kredit

c. Dan biaya- biaya yang harus dibayar

7. Penandatangaan akad kredit/ perjanjian lainnya

Kegiataan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit di cairkan maka terlebih dulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengingkat jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau penandatangan dilaksanakan :

a. Antara bank dengan debitur secara langsung b. Dengan melalui notaries

8. Realisasi Kredit

(37)

9. Penyaluran / Penarikan dana

Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu bisa diambil secara sekaligus atau secara bertahap.

B.Proses Pemberian Putusan kredit

Proses pemberian putusan kredit terdiri di bagi atas 2 tahap. 1. Prakarsa kredit, dilakukan oleh pejabat pemrakarsa meliputi : a. Prakarsa dan atau permohonan kredit

b. Analisis dan evaluasi kredit c. Negosiasi kredit

d. Penetapan struktur dan tipe kredit e. Rekomendasi pemberian putusan kredit

2. Putusan kredit di lakukan oleh pejabat pemutus yang mempunyai limit kredit dengan memperhatikan :

a. Kelengkapan paket kredit

b. Analisis dan evaluasi kredit oleh pamrakarsa c. Rekomendasi pemrakarsa

(38)

C.Prakarsa Dan Permohonan Kredit

a. Permohonan dapat diajukan secara tertulis atau langsung menggunakan register SKPP dan dimungkinkan BRI untuk pemberian penawaran kredit b. Dengan adanya LAS maka ADK perlu lagi menata kerjakan register SKPP c. Pemrakarsa melakukan pre screaning atas permohonan di maksud

d. Untik PLpemrakarsa RM dan NPL pemrakarsa CRM atau RM yang ditunjuk

D. Analisis Dan Evaluasi Kredit

a. Semua permohonan kredit yang akan diproses harus di analisis dan di evaluasi oleh PKL

b. Analisis dan evaluasi kredit klasifikasi warna “putih” hanya oleh PKL dibidang RM, sedangkan abu- abu oleh PKL bidang RM dan CRM

c. Analisis kredit oleh PKL meliputi analisis 5C yang terdir dari :

Analisis kuantitatif : analisis terhadap kulitas dan stabilits usaha, posisi dan persaingan prospek usaha,karakter permohonan, latar belakang dan kualitas menejemen.

(39)

Nasabah

Account Officer

Wawancara Nasabah

Persetujuan

Permohonan

kredit

Tahap Dokumentasi

Kepala Bagian

Perkreditan Customer service

Tahap Pencairan Kredit

(40)

E.Pengawasan Kredit

Pengawasan kredit dalam arti luas meliputi pengawasan sebelum kredit diberikan, pengawasaan pada waktu proses persetujuan dan pengawasaan kredit setelah diberikan. Dalam rangka pengawasaan fasilitas kredit, bank melakukan pengawasan yang seksama atas perjalanan kredit, baik secara keseluruhan maupun secara individual per nasabah/ debitur apakah pelaksanaan pemberian kredit sesuai dengan rencana yang disusun atau tidak. Pengawasan kredit yang dilakukan bank daapat bersifat aktif dan dapat pula bersifat pasif.

Pengawasan aktif : dilakukan dengan pengawasan on the spot yaitu, ditempat usaha para debitur sehingga secara langsung akan dapat diketahui segala masalah yang timbul

Pengawasan pasif : dilakukan melalui penelitian laporan- laporan tertulis yang dilakukan debitur seperti laporan keadaan keuangan (dari Neraca dan Rugi/ Laba), laporan penyaluran keuangan (dari Mutasi Rekening Pinjaman), laporan aktivitas (dari keadaan stok dan perkembangan Usaha) dan sebagainya.

Salah satunya fungsi menejemen yang penting adalah pengawasaan, demikian juga dalam pemberian pengkreditan karena kegiataan pengawasaan merupakan penjagaan dan pengamanan terhadaap kekayaan bank yang di berikan atau di investasikan dibidang pengkreditan.

(41)

sesuai dengan kegiataan usahanya itu. Bila mana produktivitasnya dan penjualan berjalan lancar dari bulan ke bulan akan tetapi jumlah penyetoran tidak seimbang dengan perputaran keuangan perusahaan, maka bank harus meneliti, kearah mana perputaran keuangnanya dilakukan.Muchdarsyah (2000:269)

Dalam melakukan pengawasan kredit, pejabat- pejabat bank harus benar- benar dapat menguasai seni pengawasan. Pajabat- pejabat pengawas harus dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan para debiturnya yang dilandasi dengan pemikiran dan sikap yang saling menghormati, saling membutuhkan dan satu sama lain mempunyai saling ketergantungan. Pengusaha membutuhkan kredit untuk prningkatan usahanya demikian pula bank membutuhkan pengusaha untuk memutarkan uangnya.

Akhirnya timbulah sifat saling ketergantungan satu sama lain. Bilamana nasaabah mengalami kesulitan- kesulitan dalam usahanya, maka kesulitan itu tidak hanya harus ditanggulangi oleh nasabah bersangkutan saja akan tetapi bank sebagai partner harus dapat pula ikut berusaha membantu nasabah menyelesaikan berbagai masalahnya. Untuk mengetahui keadaan nasabah secara aktif, maka bank harus mempersiapkan data- data yang diperlukannya.

Data – data tentang kerugian nasabah itu diperoleh dari berbagai macam laporan nasabah yang dsampikan kepada bank. Data tersebut dikumpulkan dan disusun dalam suatu bentuk tersendiri, misalnya berupa kartu. Untuk itu diperlukan adanya suatu kartu pengawasan kredit. Kartu ini harus dapat memuat seluruh data- data tentang nasabah dan kegiataan usahanya, seperti anatara lain :

(42)

3. Bidang usaha

4.Maksimum kredit yang diberikan, yaitu jumlah kredit yang dapat dinikmati

5.Keperluan kredit, dengan menyebutkan secara jelas sesuai dengan bidang usaha nasabah. Disebutkan juga jumlah target yang harus dicapai 6. Jangka waktu, dengan menyebutkan juga tanggal jatuh tempo kredi

tersebut

7. Bentuk kredit, dengan menyebutkan apakah berbentuk rekening Koran dan sebagainya

8. Bunga dan propisi

9.Agunan, dengan menyebutkan jumlah, jenis, nilai dan cara- cara pengikatannya

10.Asuransi, disebutkan maskapai mana,nomor polis dan jumlah nilai penutupannya.

11. Pembayaran bunga, disusun secara bulanan dan disebutkkan berapa bunga yang harus dibayar, beberapa yang nyatanya dibayar dan berapa yang tertunggak

12. Angsuran kredit, disusun seperti no 11

13. Collectibily, disebutkaan perkembangan kelancaran kredit dari bulan ke bulan

(43)

14. Keterangan- keterangan tentang apporoach. Dalam hal ini segala kegiataan yang dilakukan bank dalam rangka approach kepada debitur dicatat secara sistematis dengan menguraikan secara jelas dan terperinci hasil- hasil approach tersebut.

Kegiatan pengawasan ini akan lebih penting bila diketahui bahwa kredit merupakan kekayaan yang beresiko atau risk asset, karena kekayaan tersebut dikuasai oleh pihak luaar bank.PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai melakukan pengawasan untuk mengetahui apakah kredit yang diberikan kepada nassabah benar- benar di pergunakan sesuai dengan kesepakatan.

Adapun jenis- jenis pengawasan yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Tanjung Balai adalah

1.Pengawasan ganda (Dual Control)

Adalah pengawasan yang dilakukan oleh dua orang pejabat yang berbeda fungsi, terhadap tahapan pemberian kredit yang mengandung kerawanan penyalah gunaan kredit atau kredit yang dapat menimbulkan kerugian keuangan bagi PT. Bank Rakyat Indonesia.

Pada tahapan pengawasan ganda masih terdapat pengawasan yang lain mendukung jalannya pengawasan ini, di antaranya adalah :

a. Pengawasan pada tahap pendaftaran permohonan kredit b. Pengawasan pada tahap pemeriksaan permohonan kredit c. Pengawasan pada tahap putusaan peermohonan kredit d. Pengawasan sebelum pencairan kredit

(44)

F.Masalah yang dihadapi dalam pemberian kredit

Telah dkemukakan bahwa pinjaman bank umum menghadapi resiko dan bahwa banker memasuki proses pembelian pinjaman setelah melakukan analisis yang cermat atas factor yang berpengaruh terhadap kesedihan dan kemmpuan peminjam untuk melunasi kewajibannya. Kesedihan dan kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman akan dilunasi atau tidak.

Kesedihan dan kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman mungkin mengalami perubahan setelah pemberian pinjaman. Selain itu juga, persoalan penagihan mungkin juga muncul dengan pinjaman karena ketidak mampuan banker untuk malakukan analisis kredit yang baik, walaupun tujuan umum benkir adalah memberikan pinjaman yang baik,tapi harus diakui bahwa kesalahan dapat terjadi dalam proses pemberian pinjaman

a. Penyebab pinjaman bermasalah dan kerugian pinjaman.

Pada dasarnya,pinjaman bermasalah adalah pinjaman yang tidak dihapuskan tapi paling ssedikit telah jatuh tempo selama 90 hari atau dirundingkan kembali.Walaupun pinjaman bermasalah dan kerugian terjadi akibat banyak factor,persoalan ini pada dasarnya adalah akibat ketidaksediaan peminjam untuk melunasi atau karena ketidaksanggupan mereka untuk memperoleh pendapatan yang cukup untuk mengurangi atau melunasi pinjaman seperti yang telah disepakati.

(45)

pendapatan dari kegiataan bisnis yang normal, kesempatan kerja, atau penjualan hartanya.

G.Penanganan Kredit Bermasalah

Dalam menangani pinjaman bermasalah bank mempunyai dua pilihan umum membantu atau likuidasi dan, dalam setiap pilihan terdapat berbagai alternative. Seperti meenunjukan oleh istilahnya membantu adalah suatu proses kerjasama dengan peminjam sampai pinjaman dapat dibayar, sebagian atau sepenuhnya, dan tidak menggunakan alat hukum untuk memaksakan penagihan.

Likuidasi adalah memaksa peminjam untuk mematuhi ketentuan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman dan menggunakan setiap upaya hukum untuk mencapai tujuan ini.Faktor utama yang mempengaruhi pemilihan yang akan dilakukan oleh bank dalam menangani pinjaman yang menimbulkan persoalan penagihan dan kemungkinan kerugian pinjaman adalah reputasi yang melekat pada bank yang memaksakan penagihan,kejujuran dan sikap peminjam terhadap utangnya.

(46)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan yang telah dikemukakan di atas maka bab ini dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam sistemnya menyalurkan kredit, PT. BRI cabang Tanjung Balai berdasarkan azas prudencial banking yaitu azas kehati- hatian nasabah yang bankable yaitu nasabah yang menurut penilaian bank mempunyai usaha yang layak yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral,

Condition Of Economic atau (5C) prosedur pemberian kredit kepada nasabah tidaklah rumit dan sudah cukup baik.

2. Kredit yang disalurkan PT.Bank Rakyat Indonesia cabang Tanjung Balai adalah kredit modal kerja dan kredit investasi.

SARAN

Setelah mengemukakan bebrapa kesimpulan maka akan diberikan saran- saran yang dianggap perlu sebagai massukan kepada PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai. Adapun saran- saran tersebut sebagai berikut :

(47)
(48)

DAFTAR PUSTAKA

GOLDFEELD.M.STEPHEN, 1996, Ekonomi uang dan Bank, Edisi 3, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.

Kasmir,2008, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 8, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Muchdarsyah,2000,Manajemen Dana Bank, Edisi 2, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Ramlan, 2007, Transaksi Bisnis dan Perbankan Internasional, Salemba Empat, Jakarta.

Sumber Data PT.Bank Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai.

(49)
(50)

Gambar

Gambar. 2.1. Struktur Organisasi Pekerja Kanca PT. Bank Rakyat
Gambar 2. Skema Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. Bank Rakyat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung mengenai pengawasan terhadap pemberian kredit usaha mikro yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri apakah ada pengawasan

Pada saat penandatanganan perjanjian kredit, pihak bank akan menerima provisi kredit, yang merupakan biaya-biaya yang harus dibayar oleh debitur pada saat kredit telah

Agustina Ruth D Marunduri: Analisa Sistem Pemberian Kredit pada PT.. Bank Tabungan Negara Cabang

4. Kegiatan – kegiatan promosi penjualan kredit. Prosedur pemberian kredit. Jenis-jenis Kredit yang Ditawarkan PT. Astra Internasional Tbk - TSO. Jenis-jenis kredit yang ditawarkan

Pengawasan merupakan hal yang sangat penting untuk melihat sampai sejauh mana program yang telah direncanakan telah dilakukan. Pengawasan yang dilakukan bank sejauh ini

Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu dari sekian banyak bank BUMN yang menyediakan jasa kredit bagi masyarakat luas, Bank BRI merupakan bank umum

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan pemberian kredit modal kerja pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Malang Kawi Unit Soekarno Hatta

Mekanisme dan prosedur pemberian Kredit Tanpa Agunan “BRIGUNA KARYA” pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Cabang