• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Internal Gaji Guru Di Smk Negeri 8 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengawasan Internal Gaji Guru Di Smk Negeri 8 Medan"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI GURU DI SMK NEGERI 8 MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh: LEO FIETER REYNALDO

112101199

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Manajemen Keuangan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : LEO FIETER REYNALDO

NIM : 112101199

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI

GURU DI SMK NEGERI 8 MEDAN

Tanggal, 2015 Dosen Pembimbing

NIP. 19831008 201012 2 003 Beby Kendida Hsb, SE, M.Si

Tanggal, 2015 Ketua Program Studi Diploma III Keuangan

NIP. 19741123 200012 2 001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si

Tanggal, 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

NIP. 19560407 198002 1 001

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi Minor ini.

Skripsi Minor ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Manajemen Keuangan Diploma III Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Skripsi Minor ini adalah “SISTEM PENGAWASAN

INTERNAL GAJI GURU DI SMK NEGERI 8 MEDAN”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak, Juragan Zaitun Ginting, S.E serta Mamak,

Meriani Sibuea, S.Pd dan juga saudara-saudara penulis yang sudah menjadi orang terhebat dan selalu menjadi penyemangat kepada penulis.

Pada kesempatan ini dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, S.E, M.Si dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Beby Kendida Hasibuan, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

(4)

4. Pimpinan, Guru, dan seluruh pegawai SMK Negeri 8 Medan yang memberikan data dan keterangan.

5. Sahabat-Sahabatku Joi Tri Ananta, Christian Bakara, Rizky Mula Hutagalung, yang

memberi semangat, dukungan selama ini.

6. Teman-teman penulis Ahmad Dinan Harahap, Inggih Prasetyo, Aditya,

Bayu Agaputra, beserta semua teman-teman Prodi Studi DII Manajemen Keuangan Stambuk 2011.

7. Della Etty Debora Sembiring Meliala terkasih yang selalu setia menemani penulis, selalu memberikan doa, nasehat dan motivasi kepada penulis.

Akhir kata, kepada pihak yang telah memberi bantuan yang tak ternilai harganya ini, penulis mengucapkan terima kasih. Dan besar harapan penulis semoga Skripsi Minor ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca

sekalian.

Medan, Oktober 2015 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

D.Unsur-unsur Pengawasan Internal ... 36

E. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah ... 36

F. Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah ... 40

(6)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan kehidupan, kultur dan teknologi terus mengalami

perkembangan, keadaan ini menuntut setiap negara untuk berpacu dalam kompetisi. Untuk meningkatkan persaingan tentunya membutuhkan sumber daya,

dan sumber daya yang paling penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten, dan untuk mencapai SDM yang berkompeten tentunya diperoleh melalui pendidikan dan pengajaran. Setiap negara menyadari pendidikan adalah

salah satu kunci penting dalam mewujudkan kehidupan yang makmur bagi suatu negara, karena itulah negara mengusahakan agar setiap warganya mengecap

pendidikan yang baik.

Setiap tahunnya, jumlah unit pendidikan bertambah dengan cukup signifikan. Setiap unit pendidikan memiliki fasilitas, reputasi, biaya dan

penawaran yang berbeda-beda yang membuat orang tua dan calon didik menjadi penuh pertimbangan untuk menentukan lembaga pendidikan mana yang dapat

memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. Ditambah banyaknya jumlah lembaga pendidikan dalam satu kota akan menyulitkan orang tua dan calon didik untuk satu per satu menelusuri institusi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan

(10)

sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak

sekali Program Keahlian.

Sekolah tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menjadikan anak

didiknya menjadi lebih baik, menjadi berguna bagi negara, dan memiliki kompetensi yang kuat di dunia kerja. Tujuan ini tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru merupakan tenaga profesional yang diharapkan dapat meningkatkan

mutu pendidikan karena guru sebagai agen pembelajaran yang merupakan ujung tombak peningkatan proses pembelajaran di kelas.

Dalam melaksanakan tugas professionalisme tersebut tentunya guru berhak mendapatkan gaji di atas kebutuhan hidup minimum, penghasilan diatas kebutuhan hidup meliputi; gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta

penghasilan lainnya berupa tunjangan profesi pendidik, tunjangan profesi pendidik, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan berdasarkan prinsip penghargaan

atas prestasi.

Mengingat begitu banyaknya pembagian gaji guru yang harus

diperhatikan, terlepas dari gaji pokok yang diperoleh maka sangat penting dilakukannya sebuah pengawasan mengenai penggajian guru tersebut. Selain itu masalah gaji juga merupakan masalah yang sangat sensitif, maka pemerintah perlu

mengembangkan suatu pengawasan intern gaji. Dalam pengawasan intern gaji ini diupayakan dapat terjalinnya hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan

(11)

pegawai untuk semakin produktif dan bertindak jujur terhadap pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya.

SMK Negeri 8 Medan merupakan sebuah instansi pendidikan yang

memiliki peran yang penting dalam membangun masyarakat yang berkompetensi tinggi. Dalam pemberian gaji, tentunya akan sulit jika tidak dilakukan pengawasan, terlebih lagi penggajian ini bukan hanya sekedar pemberian gaji

pokok saja melainkan terdapat banyak tunjangan yang melekat pada gaji tentunya sulit jika tidak dilakukan pengawasan. Dengan pengawasan intern maka tujuan

daripada penggajian guru tersebut dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik dengan pembahasan gaji, dengan demikian penulis menyusun skripsi minor ini dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji Guru di SMK Negeri 8 Medan”.

B. Perumusan Masalah

Pengawasan intern gaji pegawai dan honorer dapat meningkatkan keamanan bidang keuangan di SMK Negeri 8 Medan dan dapat memberikan

(12)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan gaji guru di SMK Negeri 8 Medan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan

secara teoritis maupun praktis mengenai pengawasan internal gaji, dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi Program

Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi instansi, dapat memberikan masukan kepada SMK Negeri 8 Medan. Sebagai analisa dan pertimbangan dalam melakukan pengawasan kinerja pegawai di SMK Negeri 8 Medan, sehingga imbalan yang akan diperoleh

pegawai sesuai dengan jam kerja dan sesuai dengan golongannya masing-masing.

(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat SMK Negeri 8 Medan

Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan Medan berdiri tahun 1976 dengan SK Mendikbud Nomor 210105475 tanggal 12 Desember 1975. Pada masa itu SMTK masih menempati gedung SMKK di jalan Hang Tuah (sekarang

SMKN 10 Medan). Pada awal berdirinya SMTK dibawah kepemimpinan Ibu Saulan Siahaan, masa pendidikan berlangsung selama 4 (empat) tahun dan

berakhir pada tahun 1988. Pada tahun 1982 SMTK menempati gedung baru di jalan Dr. Mansyur, Medan Selayang. Perubahan nama dari SMTK ke SMK Negeri 8 Medan berdasarkan Keputusan Menteri, terjadi pada masa kepemimpinan Ibu

Dra. Rismapitta Saragih sampai dengan sekarang. SMK Negeri 8 Medan sebelumnya merupakan kelompok SMK Seni, Kerajinan dan Pariwisata bernama SMK (Kelompok Pariwisata) Negeri 8 Medan, yang sekarang dipimpin oleh Drs.

Hidup Simanjuntak, M.Si.

Visi SMK Negeri 8 Medan

Mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat yang unggul dalam menghasilkan tamatan di bidang keahlian Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan berstandar Internasional dan mampu

bersaing di pasar global.

(14)

Misi SMK Negeri 8 Medan adalah sebagai berikut:

1). Menyiapkan SDM yang terampil, kreatif, bertanggungjawab dan berwawasan luas sesuai bidang keahliannya dan berorientasi mutu di segala kegiatannya.

2). Mengembangkan iklim belajar dan bekerja yang kondusif, kompetitif, dengan pemberdayaan potensi sekolah : guru, siswa dan masyarakat yang dilandasi oleh keimanan, kejujuran dan kedisiplinan.

Tujuan SMK Negeri 8 Medan

Tujuan SMK Negeri 8 Medan adalah menyiapkan siswa untuk memasuki

lapangan kerja yang memiliki kompetensi dan dapat mengembangkan diri secara profesionalisme serta dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan instansi untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi, maka diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi

dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan

(15)

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi SMK Negeri 8 Medan dapat dilihat

pada lampiran.

PIMPINAN SEKOLAH

Kepala Sekolah : Drs. Hidup Simanjuntak,M.Si

Wakil Manajemen Mutu : Loriati Pinem, S.Pd

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Dra. Mehuli Sinuraya Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Dra. Azizah Lubis M.M Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Insdustri : Ngatmini, S.Pd, M.Pd

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana : Dra. Rahimah M.Pd

Kepala Bagian Tata Usaha : Herni Fauziah, S.Pd

Kepala Unit Kerja Kurikulum Teori : Arniza Fauziah, S.Pd

Kepala Unit Kerja Kurikulum Praktek : Pita Dasip Berta H Simanjuntak S.Pd Kepala Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Konseling : Zulaika, S.Pd

Pembina Kesiswaan (Osis) : Dra. Timbul Sinaga

Kepala Seksi Pemasaran : Elvira, S.Pd

Kepala Perpustakaan : Ayu Wulansari S.S

Kepala Program Keahlian Tata Boga : Lena Sumiati S.Pd, M.M Kepala Program Keahlian Tata Busana : Nova Aryani S.Pd, M.M

(16)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

C. Uraian Pekerjaan

Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada SMK Negeri 8 Medan yang terdiri dari:

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan menyangkut terselanggaranya pendidikan dan latihan di SMK Negeri 8

Medan yang sesuai visi, misi dan kebijakan sekolah. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Kepala Sekolah memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Mengesahkan perubahan dokumen.

(17)

3. Mengangkat dan memberhentikan jabatan dalam unit kerja (waka,Ka.Prog.

Keahlian).

4. Memberi teguran bagi guru dan pegawai yang melanggar disiplin dan tata

tertib.

5. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir. 6. Menandatangani surat-surat dinas dan surat berharga.

b. Tugas

1. Mengelola/mengkoordinir kegiatan Waka, KTU, Kepala Program

Keahlian, Koordinator Teori dan Guru.

2. Memimpin pembinaan personil (Guru dan Pegawai). 3. Membuat penilaian (DP3) terhadap guru.

4. Merencanakan RAPBS.

5. Menyelenggarakan rapat koordinasi dan tinjauan manajemen.

2. Wakil Manajemen Mutu

Wakil Manajemen Mutu bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam merumuskan, melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan penjamin mutu dalam

proses diklat (pendidikan dan latihan) berdasarkan standar manajemen. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Wakil Manajemen Mutu memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Menyusun dan mengembangkan dokumen.

2. Mengelola dan memelihara dokumen/rekaman. 3. Melakukan penjaminan mutu proses dan hasil.

(18)

b. Tugas

1. Menyusun program kerja tahunan Gugus Kendali Mutu.

2. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan sistem manejemen

mutu.

3. Melakukan koordinasi penyusunan dokumen sistem manajemen mutu. 4. Mengkoordinasi pemeliharaan dokumen / rekaman.

5. Melaksanakan dan mengkoordinasikan administrasi sistem manajemen mutu.

6. Mengkoordinasikan pelaksanaan audit eksternal. 7. Melaporkan hasil pelaksanaan audit.

8. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah yang

berkaitan dengan penjaminan mutu diklat.

3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Wakil Sekolah Bidang Kurikulum bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas

terselenggaranya proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek serta pengembangan kurikulum. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kurikulum memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut: a. Wewenang

1. Menyetujui program pembelajaran tiap mata diklat.

2. Mengendalikan kegiatan pembelajaran teori dan praktek. 3. Meminta laporan/pertanggungjawaban pelaksanaan KBM.

4. Menyetujui pengadaan guru bantu/guru tamu dan guru honor.

(19)

b. Tugas

1. Mempersiapkan penyusunan program kerja. 2. Mengkoordinir pengembangan kurikulum.

3. Menganalisa pelaksanaan program pembelajaran. 4. Menganalisis ketercapaian target kurikulum.

5. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan ujian semester, ujian akhir dan uji

kompetensi.

6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi proses KBM.

7. Memimpin dan mengkoordinir seksi-seksi dan jurusan. 8. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi kurikulum.

9. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan.

4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan kesiswaan, pembinaan/bimbingan siswa dan penyelenggaraan

Penerimaan Mahasiswa Baru (PSB). Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan memiliki wewenang dan tugas, yaitu

sebagai berikut: a. Wewenang

1. Menyetujui rencana pembinaan siswa.

2. Menyetujui tindak lanjut siswa yang bermasalah.

3. Memberikan persetujuan tentang rencana kegiatan luar sekolah.

4. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut. b. Tugas

(20)

2. Membentuk kepanitiaan PSB.

3. Mengkoordinir kegiaatan kebersihan.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan calon siswa teladan dan beasiswa.

5. Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan kegiatan siswa dalam dan luar sekolah.

6. Mengevaluasi pembinaan kesiswaan.

7. Menyelenggarakan rapat koordinasi.

8. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tata tertib siswa.

9. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi kesiswaan.

10. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan.

5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri

Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah untuk bidang kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri dalam kegiatan Praktek Kerja Industri (prakerin) dan pemasaran tamatan. Untuk memenuhi

tanggungjawab tersebut, maka Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Menentukan penempatan praktek kerja industri untuk siswa. 2. Mengkoordinasikan pengembangan sistem dan mekanisme kerja sama.

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan analisa kebutuhan pasar. 4. Menentukan guru pendamping prakerin.

5. Menentukan media promosi.

(21)

7. b. Tugas

1. Mempersiapkan penyusunan program kerja.

2. Menyusun program kerjasama industri dan pemasaran.

3. Merancang dan melaksanakan analisa kebutuhan pasar. 4. Menyusun penempatan prakerin siswa.

5. Melaksanakan laporan hasil prakerin.

6. Menyelenggarakan rapat koordinasi.

7. Mengkoordinir kegiatan Unit Produksi Sekolah.

8. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi Hubungan Industri dan Masyarakat. 9. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan.

6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam pengadaan, pemeliharaan dan pencatatan sarana prasarana. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana

Prasarana memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut: a. Wewenang

1. Merencanakan dan melaksanakan program pengembangan dan pemeliharaan

sarana prasarana.

2. Mengkoordinir pelaksanaan inventaris.

3. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut. b. Tugas

1. Menyusun program kegiatan sarana prasarana

(22)

4. Memantau pengadaan bahan praktek siswa.

5. Melakukan penerimaan, pemeriksaan dan pencatatan barang ke dalam buku induk. 6. Melaksanakan pendistribusian barang/alat ke unit kerja terkait.

7. Melaksanakan inventaris barang/alat per unit kerja.

8. Merekapitulasi barang/alat yang rusak ringan atau rusak berat.

9. Mengkoordinasikan dan mengawasi pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan

penghapusan sarana.

10.Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi sarana prasarana.

11.Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan.

7. Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam

pengelolaan seluruh kegiatan ketatausahaan. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Kepala Bagian Tata Usaha memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Mengkoordinir dan memonitor kegiatan urusan tata usaha, kepegawaian dan

keuangan.

2. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut. b. Tugas

1. Menyusun program kegiatan ketatausahaan.

2. Menginventaris kebutuhan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.

(23)

6. Melakukan pembinaan karyawan dan tata tertib (disiplin pegawai).

7. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi ketatausahaan. 8. Melaksanakan rapat koordinasi.

9. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan.

8. Kepala Unit Kerja Kurikulum Teori

Kepala Unit Kerja Kurikulum Teori bertanggungjawab kepada Waka Bidang

Kurikulum dalam mengkoordinir kegiatan belajar mengajar teori. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Kepala Unit Kerja Kurikulum Teori memiliki

wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut: a. Wewenang

1. Merancang dan mengembangkan program diklat teori.

2. Mengkoordinir pembuatan bahan ajar. b. Tugas

1. Melaksanakan analisis kurikulum teori (normatif dan adaptif).

2. Membantu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menyusun jadwal mengajar. 3. Melakukan pengembangan metode pembelajaran.

4. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi teori.

5. Memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi bersama koordinator teori.

6.Membuat persiapan dan pelaksanaan ujian semester dan ujian akhir. 7.Menyiapkan formulir yang diperlukan dalam KBM teori.

9. Kepala Unit Kerja Kurikulum Praktek

(24)

tanggungjawab tersebut, maka Kepala Unit Kerja Kurikulum Praktek memiliki

wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut: a. Wewenang

1. Merancang dan mengembangkan program diklat praktek. 2. Mengkoordinir pembuatan bahan ajar.

b. Tugas

1. Melaksanakan analisis kurikulum produktif.

2. Membantu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menyusun jadwal mengajar.

3. Melakukan pengembangan metode pembelajaran. 4. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi praktek.

5. Memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar praktek dan evaluasi bersama

Kepala Program Keahlian.

6. Membuat persiapan dan pelaksanaan ujian praktek (semester) dan uji kompetensi. 7. Menyiapkan formulir yang diperlukan dalam KBM praktek.

10. Kepala Unit Kerja Bimbingan Penyuluhan / Bimbingan Konseling

Kepala Unit Kerja Bimbingan Penyuluhan / Bimbingan Konseling

bertanggungjawab kepada Waka Bidang Kesiswaan atas terselenggaranya kegiatan bimbingan dan konseling kepada siswa. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Kepala Unit Kerja BP/BK memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai

berikut: a. Wewenang

(25)

b. Tugas

1. Menyusun program kegiatan BP/BK. 2. Memeriksa kemajuan siswa.

3. Menindaklanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa. 4. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah. 5. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi BP/BK.

6. Melakukan home visit.

11. Pembina Kesiswaan ( OSIS )

Pembina Kesiswaan (OSIS) bertanggungjawab kepada Waka Bidang Kesiswaan menyangkut kegiatan siswa dan pelaksanaan tata tertib siswa. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Pembina Kesiswaan (OSIS) memiliki wewenang

dan tugas, yaitu sebagai berikut: a. Wewenang

1. Melaksanakan pengawasan terhadap semua kegiatan kesiswaan.

b. Tugas

1. Menyusun program kegiatan kesiswaan (OSIS).

2. Melaksanakan pengawasan tata tertib siswa. 3. Melakukan rapat koordinasi OSIS.

4. Melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan siswa yang berhubungan dengan

hari-hari besar nasional.

12. Kepala Unit Kerja Pemasaran

(26)

dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Merencanakan dan mengembangkan metode pemasaran program, produk dan jasa.

2. Melaksanakan analisa kebutuhan pasar. b. Tugas

1. Menyusun program kegiatan pemasaran program, produk dan jasa.

2. Menyusun dan mengembangkan sistem mekanisme pemasaran. 3. Melaksanakan pendataan tempat siswa prakerin dan bekerja.

4. Membantu Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri dalam penempatan siswa prakerin.

5. Menetapkan potensi pasar yang akan dikembangkan.

6. Merencanakan dan melaksanakan promosi, negosiasi dan transaksi. 7. Melaksanakan pengelolaan administrasi pemasaran.

13. Kepala Perpustakaan

Kepala Perpustakaan bertanggungjawab kepada Waka Bidang Sarana Prasarana dalam merumuskan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan perpustakaan dengan

baik dan terkendali. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Kepala Perpustakaan memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan perpustakaan. b. Tugas

1. Menyusun program kegiatan perpustakaan.

(27)

4. Membuat kartu anggota perpustakaan.

5. Melaksanakan inventaris perpustakaan.

6. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi perpustakaan.

14. Kepala Teknisi / Pemeliharaan

Kepala teknisi / pemeliharaan bertanggungjawab kepada Waka Sarana Prasarana dalam melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana. Untuk memenuhi

tanggungjawab tersebut, maka Kepala Teknisi/Pemeliharaan memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Melaksanakan dan melaporkan keadaan sarana prasarana. 2. Melakukan perbaikan sarana prasarana yang rusak.

b. Tugas

1. Menyusun rencana kerja pemeriksaan sarana prasarana.

2. Mengumpulkan dan melaksanakan pendataan kerusakan sarana.

3. Memverifikasi dan menginventarisasi kerusakan yang dilaporkan dari unit kerja. 4. Menentukan skala prioritas untuk perbaikan.

5. Melaksanakan tindakan perbaikan secara preventif. 6. Melaksanakan tindakan perbaikan secara korektif.

7. Melaksanakan pengelolaan administrasi pemeliharaan dan perbaikan.

15. Kepala Program Keahlian Tata Boga

Kepala Program Keahlian Tata Boga bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah

(28)

tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan diklat praktek.

2. Melaksanakan pengembangan bahan ajar.

3. Melaksanakan produksi di bidang pastry dan pengolahan makanan. 4. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instrusi tersebut.

b. Tugas

1. Menyusun pembagian tugas mengajar sesuai dengan kompetensi guru.

2. Menganalisis kebutuhan alat dan bahan praktek. 3. Membuat usulan alat praktek dan ATK.

4. Melaporkan pembiayaan yang diperlukan dalam pelaksanaan diklat praktek.

5. Melaksanakan kegiatan produksi berbasis bisnis.

6. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan sistem administrasi Tata Boga. 7. Memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.

8. Membantu Waka Bidang Hubungan Industri dalam merencanakan dan membina siswa prakerin.

9. Memimpin dan mengkoordinir guru-guru Boga.

16. Kepala Program Keahlian Tata Busana

Kepala Program Keahlian Tata Busana bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah

dalam mengelola dan mengembangkan Program Keahlian Tata Busana dan menjaga ketertiban dan kelancaran KBM serta kebersihan di ruangan Busana. Untuk memenuhi

(29)

a. Wewenang

1. Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan diklat praktek. 2. Melaksanakan pengembangan bahan ajar.

3. Melaksanakan produksi di bidang busana.

4. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut. b. Tugas

1. Menyusun pembagian tugas mengajar sesuai dengan kompetensi guru. 2. Menganalisis kebutuhan alat dan bahan praktek.

3. Membuat usulan alat praktek dan ATK.

4. Melaporkan pembiayaan yang diperlukan dalam pelaksanaan diklat praktek. 5. Melaksanakan kegiatan produksi berbasis bisnis.

6. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan sistem administrasi Tata Busana.

7. Memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.

8. Membantu Waka Bidang Hubungan Industri dalam merencanakan dan membina siswa prakerin.

9. Memimpin dan mengkoordinir guru-guru Tata Busana.

17. Kepala Program Keahlian Tata Kecantikan

Kepala Program Keahlian Tata Kecantikan bertanggungjawab kepada Kepala

Sekolah dalam mengelola dan mengembangkan Program Keahlian Tata Kecantikan dan menjaga ketertiban dan kelancaran KBM serta kebersihan di ruangan Kecantikan. Untuk

memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Kepala Program Keahlian Tata Kecantikan memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

(30)

1. Merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan diklat praktek.

2. Melaksanakan pengembangan bahan ajar. 3. Melaksanakan produksi di bidang salon.

4. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut. b. Tugas

1. Menyusun pembagian tugas mengajar sesuai dengan kompetensi guru.

2. Menganalisis kebutuhan alat dan bahan praktek. 3. Membuat usulan alat praktek dan ATK.

4. Melaporkan pembiayaan yang diperlukan dalam pelaksanaan diklat praktek. 5. Melaksanakan kegiatan produksi berbasis bisnis.

6. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan sistem administrasi Tata

Kecantikan.

7. Memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.

8. Membantu Waka Bidang Hubungan Industri dalam merencanakan dan membina

siswa prakerin.

9. Memimpin dan mengkoordinir guru-guru Tata Kecantikan.

18. Kepala Program Keahlian Akomodasi Perhotelan

Kepala Program Keahlian Akomodasi Perhotelan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam mengelola dan mengembangkan Program Keahlian Akomodasi Perhotelan

dan menjaga ketertiban dan kelancaran KBM serta kebersihan di ruangan Perhotelan. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Kepala Program Keahlian

Akomodasi Perhotelan memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut: a. Wewenang

(31)

2. Melaksanakan pengembangan bahan ajar.

3. Melaksanakan produksi di bidang akomodasi.

4. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut.

b. Tugas

1. Menyusun pembagian tugas mengajar sesuai dengan kompetensi guru. 2. Menganalisis kebutuhan alat dan bahan praktek.

3. Membuat usulan alat praktek dan ATK.

4. Melaporkan pembiayaan yang diperlukan dalam pelaksanaan diklat praktek.

5. Melaksanakan kegiatan produksi berbasis bisnis.

6. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan sistem administrasi Tata Perhotelan.

7. Memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.

8. Membantu Waka Bidang Hubungan Industri dalam merencanakan dan membina siswa prakerin.

9. Memimpin dan mengkoordinir guru-guru Akomodasi Perhotelan.

19. Kepala Koordinator Guru Teori

Kepala Koordinator Guru Teori bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam mengelola dan mengkoordinir kegiatan guru teori (normatif dan adaptif), menjaga ketertiban dan kelancaran KBM di ruangan teori. Untuk memenuhi tanggungjawab

tersebut, maka Kepala Koordinator Guru Teori memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

(32)

3. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut.

4. Memberikan teguran lisan terhadap guru yang tidak melaksanakan tugas. b. Tugas

1. Menyusun pembagian tugas mengajar sesuai dengan kompetensi guru. 2. Membuat usulan ATK.

3. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan sistem administrasi teori.

4. Memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan evaluasi. 5. Memimpin dan mengkoordinir guru-guru teori.

20. Wali Kelas

Wali Kelas bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan pendampingan dan perlindungan siswa dari kelas yang diasuhnya (maksimal 36 orang).

Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Wali Kelas memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Melakukan pembinaan terhadap siswa yang bermasalah. b. Tugas

1. Memeriksa kehadiran siswa setiap hari.

2. Mengawasi kegiatan siswa (kerja pagi, senam pagi dan upacara bendera). 3. Membina budi pekerti siswa.

4. Mengikuti dan membuat rekaman kemajuan belajar siswa. 5. Membantu memecahkan/mengatasi masalah siswa.

6. Mengumpulkan nilai dari para guru dan memasukkan ke dalam DKN. 7. Mengisi dan membagikan raport.

(33)

21. Guru

Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan mengajar. Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka

Guru memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut: a. Wewenang

1. Merencanakan dan mengembangkan alat bantu dan bahan ajar.

b. Tugas

1. Memahami Kurikulum sebagai acuan pembelajaran.

2. Menyiapkan perangkat mengajar meliputi : SP/modul, Job sheet, alat peraga.

3. Membuat administrasi siswa antara lain daftar nilai, daftar hadir dan daftar kemajuan siswa.

4. Membuat dan memasukkan kemajuan guru setiap akhir bulan kepada Kepala Program Keahlian / Koordinator Teori.

5. Mempertanggungjawabkan semua fasilitas yang digunakan.

6. Melaksanakan ujian formatif, sumatif dan pengukuran kemampuan kompetensi. 7. Mengawasi kegiatan siswa (kerja pagi, senam pagi dan upacara bendera).

8. Membina budi pekerti siswa.

9. Mengembangkan kemampuan profesi melalui kegiatan/kesempatan yang dicari atau diberikan (formal dan informal).

10. Ikut serta mengembangkan koperasi, unit produksi, hubungan industri, uji profesi, OJT, pemasaran dan penelusuran tamatan.

(34)

D. Jaringan Kegiatan

SMK Negeri 8 Medan adalah unsur pelaksana peningkatan mutu pendidikan yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar teori maupun praktek dan melaksanakan kegiatan

ekstrakulikuler, mengawasi terlaksananya kegiatan pembinaan siswa yang baik dan terkendali, melaksanakan dan mengembangkan kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri baik didalam maupun diluar negeri. SMK Negeri 8 Medan merupakan sebuah

instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan

menghasilkan laba bagi perusahaan. SMK Negeri 8 Medan lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian– penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Dengan demikian, diharapkan

lulusan–lulusan dari SMK Negeri 8 Medan adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada SMK Negeri 8 Medan. Sekolah terus berupaya agar tujuan yang telah

digariskan oleh sekolah dapat terwujud. Bukan pekerjaan yang mudah dalam mewujudkan hal tersebut, karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Dalam mendorong pencapaian hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat sasaran. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan

(35)

siswa, melakukan berbagai macam penelitian–penelitian ilmiah yang bermanfaat

bagi sekolah, siswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa Praktek Kerja Lapangan di berbagai instansi, memotivasi

masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri. Sekolah juga terus melakukan pembinaan terhadap guru dan pegawai yang bekerja di instansi tersebut. Sekolah berharap akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan–kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan sekolah, seperti

perayaan hari–hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a Mi’raj, dan lain-lain) sehingga para siswa/i dan guru serta pegawai selalu memiliki nilai–nilai dan norma–norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta

selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

SMK Negeri 8 Medan memiliki rencana kegiatan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan Siswa Baru (PSB).

2. Melaksanakan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru.

3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 4. Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler.

5. Penataan lingkungan sekolah agar lingkungan sekolah nyaman dan asri.

6. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa kelas XII

(duabelas).

(36)

G. Sasaran Mutu

1. Membuat standar dalam merancang, membangun dan memproduksi siswa dengan cara Mempertahankan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008, yaitu meningkatkan citra sekolah, meningkatkan kinerja lingkungan sekolah, meningkatkan efisiensi kegiatan, memperbaiki manajemen sekolah, mengurangi resiko, meningkatkan daya saing.

2. SMK N 8 Medan juga harus melaksanakan kegiatan agar tercapai jumlah siswa peserta ujian nasional memperoleh nilai sebagai berikut :

a. Nilai Bahasa Indonesia ≥ 7,00 mencapai 60 % b. Nilai Matematika ≥ 5,00 mencapai 70 % c. Nilai Bahasa Inggris ≥ 7,51 mencapai 70 %

d. Nilai Teori Kejuruan 5,00 mencapai 95% dan nilai Praktek 7,00 mencapai 100%

3. Meningkatkan mutu pengajaran agar tercapai jumlah kelulusan 100 %.

4. Minimal menjadi juara 3 pada Promosi Keterampilan Siswa (PKS)/Lomba Keterampilan Siswa (LKS) tingkat nasional untuk program keahlian

Akomodasi Perhotelan, Tata Boga, Restaurant Service, Tata Busana dan Tata Kecantikan ( 5 mata lomba ).

5. Menekan angka drop out sebesar 2 % dari jumlah siswa sebanyak 1422

orang.

(37)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gaji dan Upah

Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang

diberi tugas–tugas administratif dan tugas dari pimpinannya. Dan di instansi pendidikan bagi staf pengajar bertugas mendidik, serta melakukan penelitian dan

pelayanan kepada masyarakat.

Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap, sedangkan imbalan diberikan kepada buruh–buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih

banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut Upah. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan. Sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian

atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Selain gaji terdapat juga beberapa penghasilan tambahan berupa tunjangan.

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 95) “Gaji merupakan sejumlah

pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang

diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”. Menurut

Mulyadi (2001 : 14) “Pada umumnya gaji merupakan pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang, jabatan manajer, dan

(38)

dibayarkan berdasarkan hari kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan

oleh karyawan”. Menurut Mathis dan Jackson (2002 : 119-378): “Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja,

sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja“. Menurut Ahmad dan Ruky (2001 : 8) yaitu: “Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI dan anggota pemerintah yang dibayarkan secara bulanan. Sedangkan upah

merupakan penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan,

baik untuk pekerjaan sendiri maupun keluarganya, pengertian di atas memiliki maksud yaitu upah merupakan balas jasa yang diterima oleh pekerja dari pihak lain.

Dari defenisi diatas, gaji adalah jasa yang diberikan kepada karyawan di bidang administrasi di perusahaan dan tenaga staff biasanya gaji dibayar secara

teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Gaji maupun upah adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada instansi/perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap

sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.

SMK Negeri 8 Medan para pegawai memperoleh gaji dan juga tunjangan

(39)

B. Unsur-unsur Gaji dan Upah

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 97) unsur-unsur gaji seperti tertera dibawah ini :

1. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan

dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah

melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif biasa.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah

dan serikat kerja. 5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras dan sebagainya.

(40)

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini

berupa bentuk jasa seperti : Pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang ditetapkan

oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun dan asuransi kecelakaan kerja.

Dalam SMK Negeri 8 Medan, gaji penting bagi guru dan pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi

penyelewengan.

Adapun unsur – unsur gaji dan upah pada SMK Negeri 8 Medan adalah sebagai berikut :

1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang diangkat dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan

ketentuan yang berlaku,

2. Tunjangan istri/suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada

PNS/CPNS yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku,

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS

(41)

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku, Adapun penjabaran persentase tunjangan yang diperoleh guru

pada golongan I- IV sebagai berikut:

Tabel 3.1 Persentase Tunjangan Guru Berdasarkan Golongan

Golongan Besaran Tunjangan Persentase Tujangan

I 250.000,00 Tidak ada PPh

II 250.000,00 Tidak ada PPh

III 300.000,00 PPh 5 %

IV 350.000,00 PPh 15 %

5. Tunjangan jabatan struktural, adalah tunjangan yang diberikan kepada kepala sekolah, kepala bagian.

6. Tunjangan jabatan fungsional, adalah tunjangan jabatan yang diberikan

kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi

pendayagunaan aparatur negara,

7. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa dalam

bentuk natura (uang).

C. Tujuan Pembayaran Gaji

Menurut Sedermayanti (2001:24-25) berpendapat bahwa tujuan pembayaran gaji yang baik adalah sebagai berikut :

(42)

Pemberian imbalan yang memadai adalah suatu penghargaan terhadap

prestasi kerja para pegawainya sesuai dengan yang diinginkan organisasi. 2. Menjamin keadilan

Dengan adanya imbalan yang baik akan menjamin adanya keadilan diantara pegawai dalam organisasi.

3. Mempertahankan pegawai

Dengan imbalan yang baik para karyawan akan lebih betah bertahan bekerja pada organisasi.

4. Memperoleh karyawan yang bermutu

Dengan imbalan yang baik akan lebih banyak calon pegawai dan banyaknya pelamar atau calon pegawai akan member peluang yang lebih

banyak untuk mendapatkan pegawai yang bermutu. 5. Pengendalian biaya

Dengan imbalan yang baik akan mengurangi pelaksanaan rekrutmen. Hal

ini berarti penghematan biaya untuk rekrutmen dan seleksi pegawai baru. 6. Memenuhi peraturan

Imbalan yang baik merupakan tuntutan suatu perusahaan

D. Unsur-Unsur Pengawasan Internal

Unsur-unsur pengawasan internal gaji berdasarkan committee on auditing procedure dalam (Holmes dan Burns 2005 : 152)antara lain :

(43)

2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang

memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta milik, hutang, pendapatan serta biaya,

3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di setiap bagian dalam organisasi,

4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang

diminta oleh tanggung jawabnya.

E. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan Gaji dan Upah menurut Usry (2009 : 305) adalah sebagai berikut :

a. Time keeping Department

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi

atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu. b. Payrol Department

Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan jumlah upah tiap-tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan.

Daftar gaji dan upah perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu kerja berdasarkan komputer.

c. Cost department

(44)

pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasi biaya upah. Dengan memakai kartu

rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa- jasa untuk tiap pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing-masing jenis

produk.

Menurut Sunarto (2004 : 167) terdapat tiga struktur gaji, yaitu : 1. Struktur Gaji Golongan

Merupakan struktur gaji yang terdiri dari urutan golongan jabatan. 2. Struktur Broadbanded

Merupakan struktur gaji yang terdiri dan lebih sedikit golongan jabatan namun masing-masing golongan jabatan mencakup lebih banyak jabatan dibanding golongan jabatan dalam struktur gaji konvensional

3. Struktur Kelompok Jabatan

Untuk jabatan-jabatan yang terkait satu sama lain dalam hal kegiatan pokok yang dijalankan dan keterampilan yang digunakan, meskipun pekerjaan ini

dilakukan ataupun diterapkan pada level yang berbeda-beda.

Pada SMK Negeri 8 Medan, prosedur pencatatan gaji dan upah

bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh SMK Negeri 8 Medan sebagai berikut :

1. Bagian Pembuat Data

Bagian pembuat data bertugas mengolah data dimana data harus selalu dicek apakah ada perubahan atau tidak. Bila ada perubahan, maka secara otomatis

akan berubah oleh database. Dimana data yang diolah adalah absensi, jadwal mengajar. Si pembuat data kemudian menyerahkan kepada Bendahara.

(45)

Data yang telah diterima dari pembuat data di minta persetujuan dari

Kepala Sekolah dan jika telah disetujui maka data tersebut diserahkan kepada Pemko. Pemko kemudian akan memeriksa data dan akan mencairkan dana

berdasarkan data yang diterima. Setiap tanggal 1, dana yang sudah dicairkan tersebut ditransfer ke rekening Bank BNI. Bagian bendaharawan akan mengambil slip gaji seluruh pegawai maupun tenaga honorer. Kemudian bendahara

melakukan pembagian gaji berdasarkan golongan dan telah dilakukan beberapa potongan, misalnya terdapat pegawai yang mempunyai setoran kepada koperasi

dan semua itu dilakukan oleh bendahara dengan sepengetahuan kepala sekolah. Pengambilan gaji tersebut dilakukan disekolah dan diambil langsung oleh individu si penerima gaji tersebut.

3. Internal Auditor

Dalam hal gaji, auditor ini akan mengawasi apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah

ditentukan.

Di SMK Negeri 8 Medan prosedur auditor ini dilakukan oleh Kepala

Sekolah sebagai pengawas internal yang melakukan pengawasan dengan cara memeriksa kembali data-data dan menyesuaikan dengan laporan yang telah dibuat oleh bendahara, jika data tersebut sudah benar maka ditandatangani oleh Kepala

Sekolah. Selain itu terdapat juga Tim verifikasi data dari Pusat yang dilakukan ecara insidental.

(46)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat digambarkan skema prosedur

penyerahan gaji secara sederhana sebagai berikut:

Menyerahkan Data

Meminta Persetujuan / ValiditasData

Menyerahkan data yang telah ditandatangan

Menyerahkan Data

Menyerahkan Data kembali dan mencairkan Dana ke Bank

Gambar 3.1 Skema Penyerahan Gaji

F. Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah

Besar kecilnya gaji guru pada SMK Negeri 8 Medan dibayar setiap awal bulan serta tunjangan lainnya. Gaji guru dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai

Pembuat Data

Pemko

Penerima Gaji Bendahara

Kepala Sekolah

(47)

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi. Gaji pokok yang diterima guru

berbeda jumlahnya, karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam instansi. Gaji pokok guru juga menerima tunjangan lainnya.

RUMUS SECARA SISTEMATIS PADA SMK NEGERI 8 MEDAN : PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN – POTONGAN

Ketetapan jam kerja yang berlaku pada SMK Negeri 8 Medan antara lain

sebagai berikut. 1. Hari kerja

SMK Negeri 8 Medan memberikan 6 ( enam ) hari jam kerja bagi pegawai dalam 1 minggu yang dimulai pada hari senin sampai sabtu.

Tabel 3.2 Daftar Kegiatan Kerja

No Hari Pukul Kegiatan Keterangan

1. Senin

07.30- 08.00 Upacara Bendera Bersama seluruh siswa, guru dan pegawai 08.00- 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10-10. 30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

10.30- 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30-… Pulang

2. Selasa

07.30- 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10-10. 30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

10.30- 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30-… Pulang

3. Rabu

07.30- 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10-10. 30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

10.30- 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30-… Pulang

4. Kamis

07.30- 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10-10. 30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

10.30- 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30-… Pulang

(48)

10.10-10. 30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh pegawai

10.30- 11.50 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

11.50-… Pulang

6. Sabtu

07.30- 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10-10. 30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

10.30- 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30-… Pulang

Sumber : SMK Negeri 8 Medan

2. Hari istirahat

Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas

tertentu. Istirahat mingguan jatuh pada hari Minggu dan untuk hari libur nasional, semua guru termasuk pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh.

3. Cuti

Cuti yang diberikan kepada guru dan pegawai pada SMK Negeri 8 Medan adalah sebagai berikut :

1. Cuti tahunan, diberikan pada pegawai yang telah bekerja minimal satu tahun. Masa cuti yang diberikan sekolah yaitu 12 hari dalam satu tahun. Cuti tersebut

tidak dapat diambil sekaligus, dalam 1 bulan hanya diperbolehkan mengambil cuti sebanyak empat hari. Selama cuti pembayaran gaji karyawan tetap berlangsung tanpa ada pemotongan gaji.

2. Cuti khusus, dalam instansi ini cuti khusus yang diberikan ada 2 yaitu: a. Cuti pada saat pernikahan

(49)

Pada saat melahirkan, SMK Negeri 8 Medan memberikan cuti kepada karyawan

selama tiga bulan. Pada cuti khusus ini pambayaran gaji pada karyawan tetap berlangsung dan tidak ada pemotongan gaji.

Menurut Hasibuan (2005 : 124) sistem perhitungan gaji dan upah dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu:

1. Sistem menurut upah waktu

Dibedakan atas upah pekerjaan, upah perminggu, dan upah perbulan. 2. Sistem upah menurut kesatuan hasil

Jumlah hasil produksi akan diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan diterima karyawan dan biasanya diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi barang – barang yang sama dan hasil pekerjaan yang dapat diukur, dan upah yang

diterimanya tergantung dari kegiatan kerja. 3. Sistem borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa

didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada SMK Negeri 8 Medan antara

lain:

a. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji menurut ketentuan yang berlaku,

b. Tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok,

c. Tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya

suami/istri, pegawai negeri tunjangan keluarga (istri/suami/anak) dibayarkan kepada pegawai negeri yang gaji pokoknya lebih tinggi,

(50)

e. Tunjangan pengabdian wilayah terpencil besarnya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku,

f. Tunjangan beras besarnya ditentukan sesuai dengan keputusan menteri

keuangan.

G. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Pengawasan intern merupakan pengawasan yang sangat membantu pemimpin dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya, sehingga mempunyai

peranan penting bagi pemerintah, yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi lainnya. Pada SMK Negeri 8 Medan dilakukan perbulan sehingga

dalam hal ini pengawasan intern telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab bagian keuangan.

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengawasan intern meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan di dalam perusahaan untuk melindungi kepentingan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data

akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan. Pengawasan intern dalam arti

(51)

yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh

bagian atau fungsi lain dalam suatu instansi pendidikan.

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai

pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perusahaan. Sebelum membahas lebih lanjut penulis memberikan beberapa pengertian dari pengawasan intern.

Holmes dan Burns (2005 : 1112) mengemukakan bahwa: “Pengawasan intern merupakan rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang

sederajat yang digunkan dalam perusahaan menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan dan keandalannya, meningkatkan efisiensi operasionalnya dan mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan manajemen”.

Dari defenisi diatas, pengawasan internal atas gaji dan upah adalah suatu keadaan dimana prosedur kerja yang diikuti dapat menghindari penyelewengan, penggelapan, kecurangan, dan pencurian yang setidak-tidaknya dapat mengurangi

terjadinya bentuk-bentuk perbuatan tersebut.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 319) terdapat lima komponen pengawasan internal, antara lain :

1. Lingkungan pengawasan menetapkan corak suatu organisasi

mempengaruhi kesadaran pengawasan orang-orangnya. Lingkungan

pengawasan merupakan dasar untuk semua komponen pengawasan intern, menyediakan disiplin dan struktur.

(52)

3. Aktivitas pengawasan merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu

menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan

pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengawasan

sepanjang waktu.

Dengan adanya pengawasan internal atas gaji dan upah maka tingkat

penyelewengan oleh pihak tertentu dapat diminimalisir sehingga kondisi keuangan instansi dapat lebih terawasi. Dana-dana yang keluar dan dana-dana yang masuk akan lebih mudah diawasi apabila dilakukan pengecekan.

Pada SMK Negeri 8 Medan ini kegiatan operasional yang dilakukan pegawai-pegawainya harus tetap diawasi karena tidak menutup kemungkinan apabila sekolah kurang tegas maka pegawai akan melakukan penyelewengan

terhadap dana kas masuk dan dana kas keluar.

Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengawasan

(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka pada bab penutup ini penulis akan menarik kesimpulan yang didasarkan pada uraian-uraian tentang internal kontrol gaji guru pada SMK Negeri 8 Medan pada bab-bab terdahulu yaitu: Sistem

pengawasan internal gaji pada SMK Negeri 8 Medan telah efektif dan setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji dilakukan secara tunai dan

slip pembayaran gaji harus ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan dan kemudian akan ditandatangani oleh Kepala Sekolah. Prosedur pencatatan gaji telah dilakukan dengan baik karena yang melakukan pendataan adalah sekolah

sendiri yang kemudian diserahkan kepada Pemko Medan, lalu Bendahara mencairkan dana ke Bank, selain itu dapat dilihat dengan tidak adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap gaji guru.

Sistem pengawasan internal gaji guru telah dilaksanakan dengan baik dan ditandai dengan adanya pengawasan yang cermat atas gaji guru mulai dari

(54)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengemukakan beberapa saran yakni pengawasan internal gaji guru di SMK Negeri 8 Medan telah efektif,

dan sebaiknya dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan dapat dihindari, serta perlu ditingkatkan pengawasan dengan melakukan audit setiap akhir bulan dan di evaluasi. Sistem pelaksanaan pengawasan internal gaji

guru mengenai pembayaran, walaupun dalam perubahan pangkat dan tarif pada SMK Negeri 8 Medan telah efektif mengingat tidak adanya keterlambatan dalam

pembayaran. Hal ini tentunya dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga meningkatkan kesejahteraan guru dan pegawai, dan meningkatkan produktivitas kerja guru sebagai tenaga pendidik. Sistem pengawasan internal terhadap gaji

yang dilaksanakan SMK Negeri 8 Medan lebih ditingkatkan antara fungsi bendahara dan pengawas, agar dapat meningkatkan produktivitas instansi, karena

segala bentuk tindakan penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan instansi dapat diminimalkan,

Sistem perhitungan pajak penghasilan gaji pegawai beserta tunjangan yang

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P. 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara: Jakarta

Holmes Arthur W, David C Burns, 2005, Auditing Norma dan Prosedur, Alih Bahasa Moh. Badjuri, Erlangga: Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat: Jakarta

Mathis Robert L, John H. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Buku Dua, Salemba Empat: Jakarta

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat: Jakarta

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk

Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum: Jakarta

Sedarmayanti, 2001. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Manajemen

Perkantoran. Mandar Maju, Bandung.

Sugiyarso, Winarni, 2005, Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran, Media PressIndo: Yogyakarta

Sunarto, 2004, Manajemen Imbalan, Seri Manajemen Sumber Daya

Manusia, AMUS: Yogyakarta

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Tabel 3.1 Persentase Tunjangan Guru Berdasarkan Golongan
Gambar 3.1 Skema Penyerahan Gaji
Tabel 3.2 Daftar Kegiatan Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Upah pada dasarnya merupakan imbalan dari pengusaha kepada pekerja untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang

menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan Diploma III Universitas Sumatera Utara.. Adapun judul Skripsi Minor ini adalah

Untuk memenuhi tanggungjawab tersebut, maka Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri memiliki wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:.. Menentukan penempatan praktek

Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Buku Dua, Salemba Empat: Jakarta. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi,

Upah adalah penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja/buruh atas pekerjaan/jasa yang telah atau akan dilakukan yang dinyatakan dalam bentuk uang

• Upah adalah penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk sesuatu pekerjaan yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk

Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari Pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk

Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang