• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Persaingan Bisnis Jasa Konstruksi Kapal (Studi kasus tentang penerapan strategi bisnis pada perusahaan konstruksi kapal CV. Marine Construction Belawan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Persaingan Bisnis Jasa Konstruksi Kapal (Studi kasus tentang penerapan strategi bisnis pada perusahaan konstruksi kapal CV. Marine Construction Belawan)"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PERSAINGAN BISNIS JASA KONSTRUKSI KAPAL (Studi Kasus Tentang Penerapan Strategi Bisnis Perusahaan Konstruksi

Kapal CV. Marine Construction Belawan)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Oleh :

FIFI FEBRIANA MELIALA 090907008

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkat-Nya, akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “STRATEGI PERSAINGAN BISNIS JASA KONSTRUKSI KAPAL (Studi kasus tentang penerapan strategi bisnis pada perusahaan konstruksi kapal CV. Marine Construction Belawan)”. Penulisan skripsi ini dilakukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi ilmu Administrasi Niaga/Bisnis.

Penulis mempersembahkan ucapan terimakasih dan rasa hormat yang sedalam-dalamnya kepada Ayahanda Ir. A.Harmonis Meliala dan juga Ibunda tercinta Nurlina Kaban yang telah memberikan motivasi dengan penuh kesabaran serta kasih sayang, dan telah memberikan bantuan moril, materil dan juga doa selama penulis menjalankan perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

Segala bimbingan, bantuan, serta fasilitas yang tidak ternilai selama penulis melaksanakan penelitian ini hingga selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, universitas Sumatera Utara.

(3)

3. Bapak Muhammad Arifin Nasution S.Sos, M.Sp, selaku Sekretaris Program Studi ilmu administrasi Niaga/Bisnis, Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembibing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, menyumbangkan pikiran dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Siswati dan Bang Farid yang telah membantu penulis selama perkuliahan hingga selesainya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

6. Saudara-saudaraku, Kakak dan Adik-adikku Menika Astri Meliala, Tree Ayu Meliala dan Chandra Boy Wansika Meliala yang telah memberikan dukungan serta doa selama kuliah dan pengerjaan skripsi ini.

7. Bapak Ahmad Husin dan Abang Septian Tri Wardana, selaku direksi dan wakil direksi dari CV. Marine Construction yang telah bersedia menerima dan membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

8. Seluruh keluarga besarku, atas semua dukungan moril, materil, dan doa. 9. Teman-temanku selama perkuliahan Rouly Novalyna Sirait, Ebbita

(4)

10. Terima kasih buat teman-teman Administrsi Bisnis’09 khususnya kelas B atas pertemanannya selama masa perkuliahan. Dan terima kasih khususnya buat temanku Rouly Novalyna Sirait yang selalu membantu, mendukung dan mendoakan penulis dari awal penulisan skripsi sampai penyelesaian skripsi.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua amal dan kebaikan yang telah diberikan berbagai pihak untuk penulis selama ini. Penulis menyadari jika skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai masukan bagi penulis untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAK BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………...……... 1

1.2 Rumusan Masalah ………….…………... 5

1.3 Tujuan Penelitian ………..……….... 5

1.4 Manfaat Penelitian ………..……….. 6

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Jasa………...………...……….………...…….. 7

2.1.1 Pengertian Jasa………..………..……... 8

2.1.2 Ciri-ciri Jasa ……….……….……... 9

2.1.3 Karakteristik Jasa ……….…... 9

2.1.4 Kategori Penawaran Usaha Jasa ….……….………... 11

2.1.5 Tipe Pemasarasan Jasa……….... 12

2.2 Strategi ………..………... 13

2.2.1 Pengertian Strategi Menurut Para Ahli……… 13

2.2.2 Perumusan Strategi ………. 15

(6)

2.2.4 Jenis-jenis Strategi ……… 18

2.2.5 Posisi Stategi Dasar ……….. 20

2.2.6 Konsep Strategi ………... 22

2.3 Strategi Bisnis ………. 22

2.3.1 Pengertian Strategi Bisnis………....…..…... 22

2.3.2 Formulasi Strategi Bisnis ………. 23

2.4 Penerapan Strategi Bisnis ………... 26

2.4.1 Tahapan Penerapan Strategi Bisnis ……….…. 26

2.4.2 Implementasi Penerapan Strategi Bisnis ……….. 29

2.5 Faktor Internal ……….……….... 31

2.6 Faktor Eksternal ………... 31

2.7 Konstruksi Kapal ………... 33

2.7.1 Pengertian Konstruksi ……….. 33

2.7.2 Pengertian dan Jenis-jenis Kapal ………... 33

2.7.2.1 Pengertian Kapal ………... 33

2.7.2.2 Jenis-jenis Kapal ………... 34

2.7.3 Pengertian Konstruksi Kapal ………... 35

2.7.4 Peranan Konstruksi Kapal ………..……….... 35

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian ……… 39

3.2 Lokasi Penelitian ………... 40

3.3 Informan Penelitian ………... 40

3.4 Defenisi Konsep ………... 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ………... 41

3.6 Teknik Analisis Data ………... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ………... 49

4.1.1 Sejarah Lokasi Penelitian ... 49

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 53

4.2 Strategi Bisnis dan Kondisi Perusahaan ………... 59

4.2.1 Strategi Bisnis Perusahaan ………. 59

4.2.2 Kondisi Bisnis Perusahaan ……….... 60

4.3 Penyajian Data ……….. 61

4.4 Analisis Data ………... 63

4.5 Pembahasan ... 72

4.6 Penerapan Strategi Persaingan Bisnis CV. Marine Construction .... 80

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ………. 84

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo CV. Marine Consctruction ……… 50

Gambar 2. Denah lokasi CV. Marine Construction ………. 52

Gambar 3. Struktur organisasi CV. Marine Construction ……… 53

(9)

DAFTAR TABEL

(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Identitas Informan

Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Informan Lampiran 3 : Transkip Hasil Wawancara

Lampiran 4 : Gambar Dokumentasi

Lampiran 5 : Surat Tanda Pendaftaran Perusahaan dan Daftar Penawaran Kerjasama Perusahaan dengan Perusahaan Kapal (konsumen)

Lampiran 6 : Surat Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 7 : Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 8 : Kartu Seminar

Lampiran 9 : Hasil Proposal Seminar yang di acc Lampiran 10 : Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi Lampiran 11 : Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian Dari Fakultas

(11)

ABSTRAK

STRATEGI PERSAINGAN BISNIS JASA KONSTRUKSI KAPAL (Studi Kasus Tentang Penerapan Strategi Bisnis Perusahaan Konstruksi

Kapal CV. Marine Construction Belawan) Nama : FIFI FEBRIANA MELIALA

NIM : 090907008

Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP

Bisnis usaha jasa konstruksi kapal merupakan bisnis jasa yang menjanjikan apabila lokasi usaha mendukung. Bisnis usaha jasa konstruksi kapal ini masih didominasi berada di daerah laut seperti Belawan. Dalam menjalankan kegiatan usaha atau bisnis kerap kali diikuti oleh persaingan yang ketat dari pesaingnya. Persaingan ini juga dialami oleh CV. Marine Construction Belawan yang bersaing dengan usaha jasa sejenis yaitu, jasa konstruksi kapal. Perusahaan ini memiliki strategi persaingan yang diterapkan untuk tetap dapat bersaing dengan para kompetitornya.

Untuk tetap dapat menjalankan strategi bersaing tersebut diperlukan suatu analisis SWOT dimana dalam menganalisisnya menggunakan SWOT, akan dilakukan tahap pengelompokan faktor internal dan eksternal bisnis jasa, kemudian melihat dari Diagram Cartesius, dan Matriks SWOT. Setelah itu, maka dapat dilihat strategi persaingan yang telah diterapkan oleh perusahaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deksriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan analisis SWOT. Informan penelitian berjumlah 2 orang, yaitu 1 direksi dan 2 wakil direksi. Hasil penelitian menunjukkan strategi yang telah diterapkan CV. Marine Construction Belawan adalah strategi diversifikasi yaitu memanfaatkan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghindari adanya ancaman.

(12)

ABSTRACT

BUSINESS STRATEGY COMPETITION SHIP CONSTRUCTION SERVICES

(Case Study on the Implementation of the Company’s Business Strategy Ship Construction CV. Marine Construction Belawan)

Name : FIFI FEBRIANA MELIALA

NIM : 090907008

Departement : Business Administration Science Faculty : Faculty of Social and Political Science Supervisor : M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP

Vessel construction services business is a service business that is promising if the business location support. Business services ship construction is still dominated in the area such as Belawan sea. In conducting its business activities or business often followed by intense competition from competitors. Competition is also experienced by CV. Marine Construction Belawan business that competes with similar services, namely, ship construction services. The company has applied for a competitive strategy to remain competitive with its competitors.

To remain competitive strategy is needed to run a SWOT analysis using the SWOT analyze where in, will be the stage grouping of internal and external factors of business services, then look from Cartesian diagrams, and SWOT Matrix. After that, it can be seen that competition strategy has been implemented by the company.

The method used in this research is descriptive qualitative method. Data were obtained from observation, interviews, library research and study documentation. Technical analysis of the data using SWOT analysis. The informants numbered 2, namely 1 and 2 deputy directors of directors. The results show that the strategy has been applied to CV. Marine Construction of Belawan is a diversification strategy that utilizes a strategy that uses the power to avoid the threat.

(13)

ABSTRAK

STRATEGI PERSAINGAN BISNIS JASA KONSTRUKSI KAPAL (Studi Kasus Tentang Penerapan Strategi Bisnis Perusahaan Konstruksi

Kapal CV. Marine Construction Belawan) Nama : FIFI FEBRIANA MELIALA

NIM : 090907008

Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP

Bisnis usaha jasa konstruksi kapal merupakan bisnis jasa yang menjanjikan apabila lokasi usaha mendukung. Bisnis usaha jasa konstruksi kapal ini masih didominasi berada di daerah laut seperti Belawan. Dalam menjalankan kegiatan usaha atau bisnis kerap kali diikuti oleh persaingan yang ketat dari pesaingnya. Persaingan ini juga dialami oleh CV. Marine Construction Belawan yang bersaing dengan usaha jasa sejenis yaitu, jasa konstruksi kapal. Perusahaan ini memiliki strategi persaingan yang diterapkan untuk tetap dapat bersaing dengan para kompetitornya.

Untuk tetap dapat menjalankan strategi bersaing tersebut diperlukan suatu analisis SWOT dimana dalam menganalisisnya menggunakan SWOT, akan dilakukan tahap pengelompokan faktor internal dan eksternal bisnis jasa, kemudian melihat dari Diagram Cartesius, dan Matriks SWOT. Setelah itu, maka dapat dilihat strategi persaingan yang telah diterapkan oleh perusahaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deksriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan analisis SWOT. Informan penelitian berjumlah 2 orang, yaitu 1 direksi dan 2 wakil direksi. Hasil penelitian menunjukkan strategi yang telah diterapkan CV. Marine Construction Belawan adalah strategi diversifikasi yaitu memanfaatkan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghindari adanya ancaman.

(14)

ABSTRACT

BUSINESS STRATEGY COMPETITION SHIP CONSTRUCTION SERVICES

(Case Study on the Implementation of the Company’s Business Strategy Ship Construction CV. Marine Construction Belawan)

Name : FIFI FEBRIANA MELIALA

NIM : 090907008

Departement : Business Administration Science Faculty : Faculty of Social and Political Science Supervisor : M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP

Vessel construction services business is a service business that is promising if the business location support. Business services ship construction is still dominated in the area such as Belawan sea. In conducting its business activities or business often followed by intense competition from competitors. Competition is also experienced by CV. Marine Construction Belawan business that competes with similar services, namely, ship construction services. The company has applied for a competitive strategy to remain competitive with its competitors.

To remain competitive strategy is needed to run a SWOT analysis using the SWOT analyze where in, will be the stage grouping of internal and external factors of business services, then look from Cartesian diagrams, and SWOT Matrix. After that, it can be seen that competition strategy has been implemented by the company.

The method used in this research is descriptive qualitative method. Data were obtained from observation, interviews, library research and study documentation. Technical analysis of the data using SWOT analysis. The informants numbered 2, namely 1 and 2 deputy directors of directors. The results show that the strategy has been applied to CV. Marine Construction of Belawan is a diversification strategy that utilizes a strategy that uses the power to avoid the threat.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Seperti halnya pada industri lain, pasar jasa konstruksi khususnya di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat dan pemerintah, dimana daya beli ini berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi makro Indonesia yang mengalami gangguan akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997/1998. Perkembangan pasar industri konstruksi tidak saja hanya dipengaruhi oleh sektor ekonomi, akan tetapi juga dipengaruhi oleh perkembangan politik baik di dalam negeri maupun di luar negeri terutama tingkat regional. Kebijakan penerapan otonomi daerah pada tahun 2000 menyebabkan beralihnya pengelolaan proyek-proyek dari pusat ke daerah-daerah. Hal ini akan berpengaruh pada penerapan strategi meraih pangsa pasar dari masing-masing pelaku jasa konstruksi.

(16)

memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal perusahaan. Tidak saja berfungsi untuk melihat peluang pasar, namun secara keseluruhan bidang pemasaran difungsikan untuk memenangkan ketatnya persaingan pasar.

Jasa merupakan setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak bersifat fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak (Kotler, 1994:428) dalam bukunya “Marketing Management”. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang sangat drastis dari segi kuantitas.

Konsumsi jasa konstruksi khususnya jasa konstruksi kapal adalah sektor yang mulai banyak di konsumsi atau dipergunakan jasanya dan mempunyai pengaruh besar atas perkembangan perekonomian. Kualitas pelayanan dalam industri jasa menjadi isu utama untuk memenangkan persaingan bisnis yang serupa karena jasa merupakan usaha yang tidak berwujud yang hanya dapat diperlihatkan hasilnya melalui manfaat dan bentuk pelayanan yang di berikan oleh perusahaan.

(17)

melakukan perbaikan kapal. Perkembangan perekonomian ini pula yang mengakibatkan meningkatnya hubungan dan saling ketergantungan pemilik kapal dengan kontraktor kapal sehingga diperlukan usaha jasa konstruksi yang mengerti akan perbaikan kapal tersebut.

Besarnya perekonomian serta semakin meningkatnya minat pengusaha yang memiliki usaha pengangkutan barang melalui laut dengan menggunakan kapal, memberikan peluang kepada kontraktor kapal yang melihat sebuah peluang untuk bisnis usaha jasa konstruksi kapal yang melayani perbaikan kapal. Hal ini diikuti pula dengan peningkatan persaingan perusahaan usaha jasa konstruksi khususnya konstruksi kapal yang semakin tahun semakin meningkat.

(18)

tersebut sehingga tetap berhasil bertahan di lingkungan persaingan yang semakin ketat tersebut.

CV. Marine Construction yang berada di belawan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi terutama konstruksi kapal. Dimana perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini memberikan jasa konstruksi untuk kapal yang membutuhkan perbaikan sebelum docking rutin perusahaan, baik dari kapal dengan bendera Indonesia maupun dari kapal dengan bendera luar. CV. Marine Construction merupakan jasa usaha konstruksi kapal yang bisa dikatakan masih baru terbentuk namun CV. Marine Construction yang secara terus menerus meningkatkan strategi bersaing dalam persaingan jasa konstruksi kapal lainnya, agar kelangsungan hidup perusahaan dapat meningkat kedepannya dan akan menjadi perusahaan yang besar. Sehingga diperlukan suatu perencanaan untuk penerapan strategi yang tepat supaya CV. Marine Construction dapat tetap mampu bersaing dengan para kompetitor konstruksi kapal serupa lainnya.

(19)

Dilihat dari latar belakang tersebut, untuk dapat melihat strategi yang diterapkan oleh perusahaan ini yaitu dengan mengetahui faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ini. Oleh karena itu, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini diberi judul “STRATEGI PERSAINGAN BISNIS JASA KONSTRUKSI KAPAL (Studi kasus tentang penerapan strategi bisnis perusahaan konstruksi kapal CV. Marine Construction Belawan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ada “Bagaimana penerapan strategi bisnis usaha jasa konstruksi kapal yang diterapkan pada perusahaan CV. Marine Construction dalam menghadapi persaingan bisnis usaha jasa konstruksi kapal dengan perusahaan konstruksi kapal yang lainnya”.

1.3 Tujuan Penelitian

(20)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara subjektif, sebagai suatu sarana untuk melatih serta mengembangkan kemampuan dalam berfikir secara ilmiah, sistematis, serta bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berfikir berdasarkan kajian teori serta aplikasi yang diperoleh dari pembelajaran di administrasi bisnis.

2. Secara praktis, memberikan informasi tentang CV. Marine Construction dalam membuat kebijakan serta keputusan dan menambah pemahaman kepada masyarakat untuk mengetahui tentang penerapan strategi bisnis pada suatu perusahaan konstruksi kapal. Sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih baik serta perekonomian yang lebih meningkat lagi. 3. Secara akademis, dapat memberikan sebuah informasi tentang

(21)

BAB II

KERANGKA TEORI

Teori adalah suatu alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep atau defenisi. Kerangka teori penelitian merupakan dasar dari keseluruhan proses penelitian yang akan dilakukan. Di dalamnya dikembangkan, diuraikan dan dikolaborasi hubungan-hubungan di antara variabel-variabel yang telah diidentifikasi melalui proses pengumpulan data awal, baik wawancara atau observasi, dan juga studi literatur dalam kajian pustaka. Menurut Uma Sekaran (1984), yang dimaksud dengan “kerangka teoritis penelitian adalah model konseptual yang menggambarkan hubungan di antara berbagai macam faktor yang telah diidentifikasikan sebagai sesuatu hal yang penting bagi suatu masalah“. Teori penelitian merupakan konsep-konsep serta bagian dari hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai suatu landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55) dalam bukunya “Metode Penelitian Administrasi”.

(22)

2.1 Jasa

2.1.1 Pengertian Jasa

Beberapa pengertian jasa menurut para ahli:

1. Menurut Djaslim Saladin (2004:134) pengertian jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

2. Phillip Kotler: jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.

3. Adrian Payne: jasa adalah aktivitasyang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan interaksi denganatau dengan barang-barang milik tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

(23)

2.1.2 Ciri-ciri Jasa

Berdasarkan beberapa definisi diatas, disimpulkan ciri-ciri jasa sebagai berikut:

1. Sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik.

3. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan. 4. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa. 2.1.3 Karakteristik Jasa

Menurut Tjiptono (2004:18) ada lima karakteristik utama jasa, yaitu:

1. Intangibility (tidak berwujud)

(24)

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)

Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

4. Perishability (tidak tahan lama)

(25)

5. Lack of Ownership

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan).

2.1.4 Kategori Penawaran Usaha Jasa

Kategori penawaran jasa dapat dibedakan menjadi lima macam, antara lain:

1. Barang berwujud murni (pure tangible good). Penawaran jasa semata-mata hanya terdiri atas produk fisik, Pada produk ini sama sekali tidak melekat jasa pelayanan Contohnya sabun, pasta gigi samphoo, dan lain-lain.

(26)

3. Jasa campuran (Hybrid). Jasa campuran merupakan penawaran barang dan jasa dengan proporsi yang sama. Contohnya makanan ditawarkan di restoran disertai yang mengesankan.

4. Jasa pokok disertai dengan barang-barang dan jasa tambahan (major service with accompanying minor goods and service). Penawaran terdiri aras suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa tambahan (pelengkap) dan barang-barang pendukung. Contohnya penumpang pesawat yang membeli jasa angkutan (transportasi) selama menempuh perjalanan ada beberapa produk fisik yang terlibat seperti makanan, koran, dan lain-lain

5. Jasa murni (pure service). Jasa murni merupakan tawaran hanya berupa jasa. Contohnya: panti pijat, konsultasi psikologis, konstruksi dan lain-lain.

2.1.5 Tipe Pemasaran Jasa

Terdapat tiga tipe pemasaran dalam dunia usaha jasa, antara lain:

1. Pemasaran Eksternal (External Marketing)

(27)

2. Pemasaran Internal (Internal Marketing)

Pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran eksternal (4P) tetapi harus diikuti dengan peningkatan kualitas atau keterampilan para personil yang ada dalam perusahaan. Selain itu juga harus ada kekompakan atau suatu tim yang tangguh dari personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri yang meyakinkan pelanggan.

3. Pemasaran Interaktif (Interaktif Marketing)

Kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada mutu jasa, misalnya dengan restoran yang megah dan makanannya yang bergizi tetapi juga harus dipadukan dengan melakukan service quality improvement supaya peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan para pelanggannya.

2.2 Strategi

2.2.1 Pengertian Strategi Menurut Para ahli

(28)

keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep perencanaan strategis, kita perlu memahami pengertian konsep mengenai strategi.

2. Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David, p.15, 2004).

3. Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).

Dari pengertian menurut para ahli diatas, saya menyimpulkan bahwa pengertian strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan

kuruntertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,

(29)

2.2.2 Perumusan Strategi

Perumusan Strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan costumer value terbaik.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan

strategi bisnis, yaitu:

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai

alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

(30)

2.2.3 Tingkat-tingkat Strategi

Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins(1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy, dan functional strategy.

1. Enterprise Strategy

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat

2. Corporate Strategy

(31)

3. Business Strategy

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para pengusaha, para pengusaha, para donor, dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. 4. Functional Strategy

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:

a. Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.

b. Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.

(32)

2.2.4 Jenis-jenis Strategi

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi Kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensive, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.

Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut: 1. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok dan / atau pesaing.

2. Strategi Intensif

Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi-intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada akan ditingkatkan.

3. Strategi diversifikasi

(33)

Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambahkan produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat. 4. Strategi Defensif

(34)

pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan.Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.

5. Strategi Umum Michael Porter

Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relative tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen (David, p.231, 2004).

2.2.5 Posisi strategi dasar

Porter mengambarkan ada 3 strategi dasar, yaitu:

(35)

2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh: sebuah perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.

3. Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi geografis atau ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani para pelanggan tersebut. Contoh: Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi strategis berdasar akses, dimana kantor pialang sahamnya sebagan besar terletak di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih besar.

(36)

2.2.6 Konsep Strategi

Menurut Mintzberg (2007), konsep strategi sekurang-kurangnya mencakup lima arti yang saling terkait, dimana strategi adalah suatu:

1. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi secara rasional dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya.

2. Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun inkonsistensi perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi.

3. Sudut yang diposisikan oleh organisasi saat memunculkan aktivitasnya.

4. Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi dengan lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.

5. Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para pesaing.

2.3 Strategi Bisnis

2.3.1 Pengertian Strategi Bisnis

(37)

Pada tahap analisis pengembangan strategi bisnis, salah satu dari beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis pasar perusahaan, sumber daya, hambatan untuk kesuksesan dan keuntungan tertentu. Tujuan dari analisis strategi adalah untuk mengindentifikasi apa bisnis yang ingin dicapai, kekuatan itu dapat membawa mencapai tujuan dan kelemahan yang diperlu ditanganin sebelum integrasi dan implementasi.

Strategi bisnis merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasikan kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan spesifik (RD. Jatmiko 2004:135) dalam buku “Manajemen Stratejik”.

Dan menurut pengertian lainnya yaitu strategi bisnis ini sering disebut juga strategi bisnis secara fungisional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi, strategi organisasi, strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.3.2 Formulasi Strategi Bisnis

(38)

Proses formulasi strategi bisnis disebut juga strategik yang meliputi beberapa kegiatan yang sistematis. Adapun kegiatan yang sistematis tersebut meliputi:

1. Menetapkan arah strategik organisasi

Langkah pertama manajemen puncak dalam proses perumusan strategi adalah menetapkan arah strategik organisasi yang meliputi visi, misi dan nilai-nilai yang dikembangkan dalam organisasi. Visi sering disebut sebagai scenario masa depan organisasi. Pernyataan tentang visi dan misi sering kali mengalamai kerancuan. Visi berfungsi sebagai sumber inspirasi dan motivasi yang memiliki nilai-nilai intrinsik tertentu. Oleh sebab itu, visi harus realistis artinya visi dapat dicapai oleh kemampuan-kemampuan dan resources yang ada dalam organisasi.

2. Mengidentifikasi lingkungan dan analisis SWOT

Perencanaan perlu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan bisnis yang relevan dengan kondisi perusahaan saat ini dan melakukan analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lingkungan bisnis

3. Merumuskan tujuan strategik

(39)

organisasi, diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan strategik pada tingkat fungsional atau divisional (divisi pemasaran, divisi SDM, dan sebagainya) dan operasional (unit).

4. Mengembangkan alternatif-alternatif strategik

Strategi-strategi bisnis, terkait dengan misi dan tujuan yang diemban organisasi. Strategi SDM adalah upaya menyediakan SDM yang memiliki kompetensi dan motivasi yang tinggi melalui fungsi-fungsi MSDM. Kualitas SDM yang tersedia diharapkan mampu mendukung implementasi strategi bisnis tertentu sebagai upaya mencapai misi dan tujuan yang telah digariskan.

5. Memilih strategi

Strategi bisnis yang dirancang masih bersifat intended strategy yaitu strategi dalam tatanan konseptual yang dirumuskan oleh manajer puncak melalui proses pengembalian keputsan yang rasional yang dikembangkan sebagai rencana strategis. Jika dalam implementasi terdapat keadaan-keadaan yang tidak terduga sehingga strategi yang diterapkan menjadi kurang efektif dalam pencapaian tujuan maka strategi harus direvisi.

(40)

2.4 Penerapan Strategi Bisnis

Berdasarkan argumentasi seorang professor bisnis di Harvard, Michael Porter ada 2 strategi dasar bisnis yang dapat diterapkan oleh perusahaan, yaitu :

1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau pelayanan atas produk Anda yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan melakukan hal ini, perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para pelanggannya.

2. Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil suatu produk atau jasa yang paling efisien. Kadang-kadang, sebuah perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari para pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah dari biaya rata-rata untuk industri tersebut. Akan tetapi, biasanya perusahaan harus memilih di antara kedua strategi tersebut. Apabila mereka berkonsentrasi untuk menjadi penghasil produk yang biayanya paling rendah, mereka harus melepas beberapa keistimewaan penambah nilai yang mungkin membedakan produk mereka dengan produk lainnya.

2.4.1 Tahapan dalam penerapan strategi bisnis/perusahaan 1. Mengembangkan Strategic Vision

(41)

gambaran secara rinci mengenai “ke mana kami akan pergi”. Visi ini menerangkan tujuan perusahaan jangka panjang dan membentuk identitas organisasi. Strategic vision menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan grafik jalur strategis yang harus diikuti organisasi. 2. Menetapkan Tujuan Strategis

Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi managerial menjadi target kinerja spesifik – hasil dan keluaran yang ingin dicapai organisasi. Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka telah mencapainya atau belum dapat membantu manajer untuk mengikuti perkembangan organisasi.Menetapkan sasaran atau tujuan kinerja diperlukan dari seluruh manajer. Setiap unit dalam perusahaan memerlukan target yang konkret dan kinerja yang dapat diukur dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Disini tujuan perusahaan yang luas diperinci menjadi target-target khusus untuk setiap unit organisasi dan manajer di level yang lebih rendah memegang tanggung jawab untuk mencapainya. Dengan demikian diharapkan, iklim yang berorientasi hasil (result oriented culture) akan terbentuk di seluruh perusahaan.

3. Merumuskan Strategi Bisnis

(42)

a) Apakah akan berkonsentrasi dalam satu bisnis atau membangun kelompok bisnis yang beraneka ragam,

b) Apakah ingin menjangkau konsumen yang lebih luas atau fokus pada pasar yang sempit,

c) Apakah mengembangkan jalur produk yang luas atau yang lebih spesifik, atau

d) Apakah mengejar keuntungan kompetitif berdasarkan pada rendahnya biaya atau superioritas produk atau kemampuan organisasi yang unik.

4. Eksekusi Strategi

Visi dan strategi tak akan ada atinya apa-apa tanpa bisa di eksekusi secara tuntas dan optimal. Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan sejumlah hal, antara lain: pada semua level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada tindakan (action oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga keterkaitan antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya keterkaitan alokasi anggaran dengan strategi.

5. Evaluasi Strategi Bisnis

(43)

baik, dan elemen apa saja yang masih belum sempurna pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah ditetapkan.

2.4.2 Implementasi Penerapan Strategi bisnis

Untuk implementasi penerapan strategi bisnis tidak cukup hanya dengan menyusunaction plandan menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan. Agar implementasi strategi dapat berjalan dengan baik, perusahaan harus melakukan perubahan aspek organisasi lainnya seperti struktur, sistem, komposisi dan kompetensi SDM, kompetensi organisasi, gaya kepemimpinan, bahkan budaya perusahaan. Jadi strategi yang baik tidak dapat dipisahkan dari manajemen perubahan yang baik.

Proses ini meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan harapan-harapan organisasi dengan orang-orang, peningkatan kerja dan mengevaluasi efektivitas strategi bisnis.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses implementasi strategi bisnis adalah:

1. Desain tugas

(44)

2. Struktur Organisasi

Apabila dalam suatu organisasi mengalami perubahan dalam strategi bisnis maka bentuk struktur organisasi harus disesuaikan dengan strategi bisnis yang diterapkan.

3. Kompensasi

Merupakan pemberian penambahan atau pengecualian dalam pengambilan keputusan yang diberikan kepada karyawan apabila terjadi sesuatu yang tidak direncanakan ataupun tidak diinginkan. Pemberian kompensasi diberikan sesuai hak karyawan masing-masing.

4. Sistem

Sistem merupakan serangkaian aturan yang menyebabkan proses bisnis dapat dijalankan. Oleh sebab itu, mekanisme pengambilan keputusan, sistem penilaian, dan sebagainya harus bisa mendorong kerja karyawan.

5. Proses

Variabel ini perlu dipertimbangkan agar proses layanan dari awal sampai ahir terjamin efektivitas dan efisiensinya.

6. Teknologi

(45)

Untuk memiliki strategi yang baik selain diperlukan konseptor strategi yang baik, juga pemimpin perubahan yang efektif. Pemimpin perusahaan harus mampu berperan sebagai pemimpin perubahan. Di tingkat pelaksanaan, pemimpin perubahan perlu didukung oleh para talenta yang menjadi agen perubahan.

2.5 Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri. Faktor internal dalam perusahaan akan ikut mempengaruhi dalam penyusunan dan penentuan masa depan perusahaan misalnya faktor manajemen, faktor sumber daya manusia nya, faktor pemasarannya, faktor keuangan dan fakor internal lainnya.

2.6 Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang perusahaan terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi perusahaan menerima atau menolaknya.

Faktor external environment ini dibagi dalam subkategori yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu:

(46)

b. Industry environment (faktor dalam lingkungan industri), menurut Porter (1997) dalam “Competitive strategy” (strategi bersaing), mendorong konsep lingkungan industri kepermukaan pemikiran strategi dan perencanaan usaha. Ada lima (5) kekuatan yang membentuk kompetensi dalam industri dan sifat serta tingkat kompetisi dalam suatau industri tergantung pada 5 Competitive forces (5 kekuatan tersebut) yaitu The threat of new entrants (ancaman pendatang baru), The bargaining power customers (daya tawar pelanggan), The bargaining power suppliers (daya tawar pemasok), ancaman produk atau The threats of substitues products or services (jasa substitusi) dan The jockeying among current contestants atau rivalry among existing firms (persaingan diantara kontestan yang ada).

(47)

2.7 Konstruksi Kapal 2.7.1 Pengertian konstruksi

Konstruksimerupakan suatu kegiatan membangunmaupun

Dalam sebuah bidangatau

sebagai bangunan atau satuanpada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi struktur kapal adalah bentuk secara keseluruhan dari struktur perbaikan kapal. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Bangunan, dan lain lain.Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susuna (jembatan, rumah, kapal, dan lain sebagainya).Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

2.7.2 Pengertian dan Jenis-jenis Kapal 2.7.2.1 Pengertian Kapal

Kapal adalah kendaraan pengangkut atau alat transportasi laut dimana berfungsi untuk mengangkut penumpang dan barang di laut (sungai, dsb) seperti halnya membawa

dipisahkan antara

(48)

2.7.2.2Jenis-jenis Kapal

1. Berdasarkan tenaga penggerak

a. Kapal bertenaga manusia (Pendayung)

b.

c.

d. atau

2. Berdasarkan jenis pelayarannya a. Kapal permukaan

b. Kapal selam

c. Kapal bantalan udara 3. Berdasarkan fungsinya

a. Kapal perang b. Kapal barang c. Kapal tanker d. Kapal feri

(49)

2.7.3 Pengertian Konstruksi Kapal

Kapal sebagai sarana transportasi selain mengalami beban muatan juga mengalami beban konstruksinya sendiri. Konstruksi kapal secara umum berarti komponen-komponen suatu bangunan yang mendukung suatu bangunan kapal. Konstruksi kapal merupakan proses pembanguna didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi kapal yang diawali dengan selanjutnya diluncurkan ke laut untuk selanjutnya dilakukan finishing. Untuk menentukan kapal menggunakan konstruksi apa tergantung pada sisi panjang panel panel plat pada posisi muka belakang.

2.7.4 Peranan Konstruksi Kapal

(50)

2.7.5 Sistem-sistem Konstruksi Kapal

Sistem-sistem konstruksi kapal pada dasarnya badan kapal terdiri dari komponen-komponen yang letaknya arah melintang dan memanjang. Dalam menyusun komponen-komponen tersebut secara keseluruhan dikenal beberapa cara yang biasa dipakai dalam praktek antara lain:

1. Sistem Konstruksi Memanjang

Sistem konstruksi Memanjang adalah konstruksi dimana padanya bekerja beban yang diterima oleh rangka konstruksi dan diuraikan pada hubungan-hubungan kaku melintang kapal dengan pertolongan balok-balok memanjang.

Keuntungan dari sistem konstruksi memanjang adalah:

a. Dengan adanya balok-balok memanjang yang tidak terpotong akan memperbesar modulus penampang melintang kapal. b. Dengan melekatnya balok-balok memanjang pada pelat dasar

ganda berarti akan lebih kaku konstruksi-konstruksi tersebut serta memperbesar kestabilannya.

Kerugian dari sistem konstruksi memanjang adalah:

a. Mengharuskan membuat dinding sekat melintang yang banyak pada kapal.

b. Memperbesar jumlah lubang palka.

(51)

2. Sistem Konstruksi Melintang

Sistem konstruksi melintang kapal adalah konstruksi dimana beban yang bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan balok-balok memanjang dari kapal dengan pertolongan balok-balok-balok-balok yang terletak melintang kapal.

Keutungan dari konstruksi melintang:

a. Menghasilkan konstruksi yang sederhana b. Mudah dalam pembangunannya

c. Kekuatan melintang kapal baik sekali dengan adanya gading-gading utama

d. Memperkecil ruang palka

Keburukan dari konstruksi melintang adalah:

a. Modulus penampang melintang kapal adalah kecil dimana balok-balok memanjang hanya pelat geladak, dasar ganda dan kulit dasar serta penumpu tengah yang tidak terpotong dan penumpu geladak

b. Kestabilan dari pelat kulit lebih kecil

(52)

3. Sistem Konstruksi kapal kombinasi (campuran)

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang dipergunakan dalam proses penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana penelitian ini tidak menguji hipotesa. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain. Penelitian deskriptif merupakan sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada dan yang sedang berlangsung saat ini maupun yang lampau. Metode yang dilakukan untuk penelitian ini termasuk ke dalam jenis deskriptif kualititatif.

(54)

3.2 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di perusahaan CV. Marine Construction Jl. Asahan No. 10 RS. IV LK. XI Belawan, Medan.

3.3 Informan Penelitian

Yang menjadi informan dalam penulisan penelitian ini yaitu direksi atau pemimpin dari perusahaan CV. Marine Construction dan informan tambahan yaitu wakil direksi CV. Marine Construction.

3.4 Definisi Konsep

Konsep adalah hal yang mendasar keberadaannya di dalam sebuah penelitian. Konsep merupakan rancangan yang mendalam mengenai apa dan bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan, serta bagaimana metode yang dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Untuk dapat mendapatkan batasan yang lebih jelas agar dapat menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang diteliti oleh penulis, maka peneliti mengemukakan beberapa konsep-konsep antara lain:

(55)

distribusi, strategi organisasi, strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2. Jasa konstruksi kapal merupakan salah satu jasa konstruksi yang bergerak di bidang jasa perbaikan kapal. Dimana jasa ini juga mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi Negara. Dibutuhkan suatu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi terhadap pengelolaan jasa konstruksi secara sistematis dan terperinci.

3. CV. Marine Construction adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi kapal yang berpusat di Jl. Asahan No. 10 RS. IV LK. XI Belawan, Medan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai darimana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).

(56)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan data primer maupun data sekunder dalam rangka mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, sebagai berikut:

1. Sumber data primer

Merupakan pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian dan data tersebut merupakan data dengan instrument sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada informan yang memiliki peran dalam penelitian. Dengan wawancara,datayang diperoleh akan lebih mendalam karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan direksi perusahaan maupun dengan wakil direksi perusahaan. b. Observasi atau pengamatan

(57)

yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat. Untuk penelitian ini, peneliti melakukan observasi non partisipan karena peneliti hanya sebagai pengamat yang mengamati aktivitas yang terjadi di tempat penelitian berlangsung dan bukan ikut menjadi bagian dari kelompok pekerja di perusahaan tersebut.

2. Sumber data sekunder a. Dokumen

Dokumen dalam penelitian ini bisa terdiri berupa foto-foto sekitar perusahaan, hasil dari konstruksi-konstruksi kapal, laporan berkala, jadwal kegiatan, anggaran dasar, surat-surat resmi dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. b. Kepustakaan

Kepustakaan merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.6 Teknik Analisis Data

(58)

strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strengths dan opportunities, tetapi secara bersamaan pula dapat meminimalkan weakness dan threaths. Strength, weakness, opportunity, dan threat merupakan faktor dari strategi perusahaan yang perlu dilakukan penganilisasian yang disebut dengan analisis SWOT.

(59)

Cara melaksanakan SWOT dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan indentifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Dengan meningkatkan Strength dan Opportunity dan mengurangi kelemahan Weakness dan Treath.

Proses penyusunan perencanaan strategi dalam analisis SWOT untuk penelitian ini melalui 3 tahap analisis yaitu:

1. Tahap Pengumpulan Data

(60)

2. Tahap Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi strategis, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut yang kemudian disusun dalam bentuk matriks, kemudian dianalisis untuk menjelaskan tentang strategi yang telah diterapkan oleh perusahaan yang dapat mengoptimalkan upaya untuk mencapai kinerja kerja yang efektif dan mampu bersaing dengan perusahaan jasa serupa. Untuk itu digunakan matriks SWOT yang dapat dilihat pada tabel 1. Apakah strategi Strengths-Opportunities (SO), strategi Weakness-Opportunities (WO), strategi Strengths-Threats (ST) atau strategi Weakness-Threats (WT).

3. Tahap Pengambilan Keputusan

(61)

Tahap pengambilan keputusan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teori Matriks SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kombinasi Strategi Matriks SWOT

Sumber: Rangkuti (2001) dalam buku “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”

STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

(62)

Penjelasan Tabel Kombinasi Matriks SWOT:

- Dalam hal strategi internal perusahaan, perusahaan dapat menggunakan kekuatan yang diikuti dengan memanfaatkan peluang yang ada dari lingkungan Eksternal perusahaan.

- Dalam strategi internal lain yaitu menggunakan kekuatan internal yang diciptakan untuk mengatasi adanya masalah yaitu ancaman baik dari pesaing maupun ancaman lainnya yang berasal dari luar maupun dalam perusahaan.

- Dalam strategi Internal lain yaitu mengenai kelemahan perusahaan. Disini perusahaan dapat memanfaatkan peluang untuk menutupi kelemahan dari perusahaan. Mengecek secara rutin adanya kelemahan agar dapat memanfaatkan peluang yang ada sehingga kelemahan tersebut tertutupi.

(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Marine Construction merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang konstruksi, perbaikan mesin, dan perbaikan perkapalan yang meliputi konstruksi kapal, permesinan kapal, Piping (Perbaikan Pipa). CV. Marine Construction berdedikasi untuk menjadi perusahaan yang berorientasi terhadap kualitas pekerjaan serta berupaya menjadi solusi cepat dan tepat untuk berbagai kebutuhan jasa penunjang produksi perusahaan pengontrak.

CV. Marine Construction merupakan perusahaan jasa perbaikan kapal yang dilengkapi dengan pekerja handal dan berpengalaman menangani berbagai jenis kapal Niaga. Kerja keras dan kualitas perusahaan membuahkan kepercayaan dari beberapa perusahaan besar regional maupun perusahaan nasional dari berbagai kelas sebagai Main Contractor dan Sub Contractor.

(64)

Dengan komitmen yang ada, jelas bahwa CV. Marine Construction lebih mengutamakan kualitas serta kepercayaan dengan para pelanggan atau pemakai jasa perusahaan ini. Kepercayaan ini merupakan salah satu faktor eksternal dari perusahaan sedangkan kualitas pekerjaan merupakan salah satu faktor internal dari perusahaan. Faktor tersebut dapat meningkatkan penilaian terhadapat perusahaan ini dari perusahaan-perusahaan lain yang membutuhkan jasa perbaikan kapal sehingga dapat menjadi perusahaan yang lebih baik lagi kedepannya dan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya.

Perusahaan ini memiliki Logo dimana logo tersebut memiliki arti tersendiri. Berikut adalah Logo dan arti logo perusahaan dari CV. Marine Construction.

Gambar 1. Logo CV. Marine Construction

Sumber: CV. Marine Construction 2014

Makna Logo CV. Marine Construction adalah:

1. Tulisan MC merupakan singakatan dari nama perusahaan yaitu Marine Construction.

(65)

3. Gambar buritan kapal yang bertujuan agar perusahaan bisa belajar dari hal-hal yang sudah dilewati dalam proses mengembangkan perusahaan.

(66)

Adapun yang menjadi lokasi perusahaan ini adalah di Jl. Asahan No. 10 RS. IV LK. XI Kel. Belawan I Kec. Medan Belawan, denahnya sebagai berikut: Pelabuhan Medan - belawan

Jl. Asahan

Kantor Polisi Militer

Pangakalan TNI AL

Mesjid Nurul Falah

CV. Marine Construction

(67)

4.2.1 Struktur Organisasi

Dalam perusahaan, adanya ketetapan dalam sistem yang dilakukan didukung dengan adanya struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai berikut.

Gambar 3. Struktur Organisasi CV. Marine Construction Sumber: CV. Marine Construction 2014

Direksi

Wakil Direksi

Pengawas Koordinator Adm/Pembukuan

Mandor Pusat

Welder

(68)

Tujuan dari CV. Marine Construction yaitu untuk memperoleh laba, meninggikan volume penjualan jasa, dan mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Tujuan tersebut juga berdasarkan dari pangsa pasar dan pertumbuhan permintaan.

Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta berdasarkan dari sistem operasional yang telah disusun pada struktur organisasi, perusahaan ini memiliki visi yaitu untuk memberikan kualitas tinggi dan pelayanan yang cepat dengan harga yang kompetitif untuk semua kapal Domestik dan kapal Asing. Pekerja dari CV. Marine Construction rata-rata memiliki sertifikasi kelas dari otoritas bersangkutan untuk masing-masing pekerjaan agar kualitias pekerjaan tetap terjaga kualitasnya. CV. Marine Construction memberikan semua yang terbaik karena sepenuhnya memahami pelayanan kerjasama dengan terikat dan profesional.

(69)

Adapun penjelasan mengenai susunan struktur organisasi perusahaan ini, berikut deskripsi dari tugas-tugasdan fungsi masing-masing bidang:

1. Direksi

a. Menetapkan atau membuat peraturan-peraturan atau kebijakan-kebijakan yang harus dilaksanakan oleh karyawan dan seluruh pekerja CV. Marine Construction.

b. Mengangkat Wakil Direksi serta beberapa sub bagian perusahaan, antara lain:

1. Pengawas Lapangan 2. Administrasi/keuangan

c. Menerima laporan tentang perkembangan perusahaan CV. Marine Construction.

d. Menganalisis perkembangan perusahaan CV. Marine Construction. e. Memberhentikan pekerja CV. Marine Construction baik secara

langsung maupun secara tidak langsung atas usulan wakil direksi perusahaan.

2. Wakil Direksi

a. Wakil Direksi bertanggungjawab kepada Direksi.

b. Berhak mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar perusahaan.

(70)

d. Wakil Direksi berhak mewakili Direksi Utama apabila berhalangan. e. Menganalisa setiap laporan masuk dan laporan keluar.

f. Menerima dan menganalisa laporan dari mandor lapangan.

3. Administrasi Keuangan

a. Membuat laporan keuangan baik harian maupun bulanan.

b. Memeriksa bukti kas masuk dan bukti keluar yang dibuat oleh mandor pusat.

c. Membuat daftar gaji dan slip gaji pekerja CV. Marine Construction. d. Bertanggungjawab untuk membuat surat pengantar pencairan uang

yang telah ditandatangani oleh Direksi Utama. 4. Pengawas

a. Mengawasi seluruh pekerja CV. Marine Construction di lapangan. b. Mengawasi penggunaan alat-alat perusahaan yang digunakan pada

saat kerja lapangan.

c. Mengurus seluruh proses pengerjaan sampai penyelesaian di lapangan.

d. Menghadapi kolektor di lapangan dalam hal penagihan biaya di lapangan.

5. Koordinator

a. Mengatur material keluar dan material masuk.

(71)

6. Mandor

a. Mengatur pekerjaan masing-masing pekerja di lapangan. b. Mengorder alat-alat kerja atau material kerja ke koordinator.

c. Mengkoordinir hal-hal yang berhubungan dengan lokasi proyek dengan sekelilingnya.

7. Fitter

Melakukan pekerjaan perakitan atau penyetelan pada pekerjaan konstruksi kapal yang meliputi beberapa hal berikut ini:

a. Memotong besi/logam dengan cutting torch.

b. Melakukan pengukuran sesuai dengan order proyek. c. Menggambar, yang akan dijadikan patokan.

8. Welder

Melakukan pengelasan pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda-benda logam yang terbuat dari besi/baja sesuai dengan order proyek. 9. Helper

a. Membantu segala sesuatu yang diperlukan baik oleh Fitter maupun Welder.

b. Mengawasi alat-alat dan material kerja.

(72)

10. Engineer

a. Melakukan perbaikan pada mesin kapal jika diperlukan.

b. Melakukan perbaikan dan perawatan pada alat-alat kerja yang berhubungan dengan permesinan.

Adapun ciri-ciri kegiatan konstruksi dari perusahaan CV. Marine Construction ini, antara lain:

1. Mengolah bahan baku 2. Produk dapat disimpan 3. Lokasi proyek tidak tetap 4. Standar pekerjaan tetap

Sedangkan ciri – ciri khusus dan tuntutan khusus kontraktor dari CV. Marine Construction ini adalah sebagi berikut:

Ciri-Ciri Khusus Kontraktor Tuntutan

Lokasi produksi jasa tidak tetap Mobilitas sumber daya yang tinggi

Waktu Produksi Yang Tidak Tetap Kesiapan Operasi Yang Tinggi

Sumber Daya Manusia Yang Tidak Tetap

Kemampuan Adaptasi Yang Tinggi dan Ketersediaan SDM

Sulit dipastikan Titik Impas Pengendalian Biaya Yang Terus-Menerus

(73)

4.2 Strategi Bisnis dan Kondisi Bisnis Perusahaan 4.2.1 Strategi Bisnis Perusahaan

Adapun strategi bisnis perusahaan yang telah diterapkan oleh CV. Marine Construction pada sistem peusahaannya yaitu sebagai berikut:

a. Strategi sumber daya manusia

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam melaksanakan strategi sumber daya manusia, yaitu:

- Motivasi para karyawan agar mencapai peningkatan, sehingga meminimkan kekeliruan.

- Yakinkan bahwa pekerja sudah mengetahui inti bisnis perusahaan. - Rekrut pegawai yang berpengalaman

- Mengadakan pelatihan – pelatihan untuk pekerja.

- Gunakan kelompok yang memiliki banyak kemampuan ( multi skill team )

b. Strategi penggunaan teknologi.

- Investasi membuat divisi Research and Development (R&D) - Ikut serta dalam meningkatkan standard yang diberlakukan.

c. Strategi pemasaran.

(74)

- Membangun hubungan baik dengan pelanggan.

- Mencari pelanggan – pelanggan baru

d. Strategi Kepercayaan

- Memposisikan diri sebagai The Costumer Service Company - Memberikan nilai tambah bagi bisnis pelanggan

- Mengembangkan seoptimal mungkin organisasi dan sumber daya manusia dalam usaha yang bertanggungjawab

- Memposisikan perusahaan seakan-akan menjadi pemilik dari kapal yang dikerjakan sehingga tidak setengah-setengah dalam proses pengerjaan konstruksi dan lebih mengutamakan “Serve first, Deal Later

4.2.2 Kondisi Bisnis Perusahaan

Dalam proses konstruksi, perusahaan ini mempunyai kondisi bisnis yang diharapkan dapat terjadi di dalam maupun diluar lapangan ialah sebagai berikut:

a. Material yang dibutuhkan dapat datang tepat waktu.

b. Para pelanggan dapat mudah memprediksi hasilnya. c. Perusahaan memiliki banyak supplier untuk dipilih.

(75)

4.3 Penyajian Data

Berdasarkan pengamatan secara langsung di lapangan baik melalui wawancara dengan Direksi dari CV. Marine Construction maupun observasi secara langsung di lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka penulis dapat memperoleh hasil data yang diperlukan dalam penelitian untuk mengetahui strategi bisnis yang telah diterapkan oleh CV. Marine Construction.

Untuk mendukung proses pengerjaan proyek-proyek yang telah dan akan dilaksanakan, maka perusahaan telah menjalin hubungan kerjasama tetap dengan salah satu perusahaan yang menyediakan alat-alat penunjang perbaikan atau konstruksi kapal, yaitu: CV. Wira Abadi sebagai supplier dimana perusahaan ini bergerak di bidang supply alat-alat dan material penunjang pekerjaan konstruksi kapal. Alat-alat dan material yang di supply antara lain: genset, trafo las, mesin las, kawat las, sarung tangan, topeng las, dll.

Melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada pemilik CV. Marine Construction, maka hasil yang akan diperoleh yaitu: dengan mengetahui karakteristik dari responden yaitu Direksi atau wakil direksi CV. Marine Construction terlebih dahulu kemudian dapat diperoleh hasil mengenai strategi yang diterapkan oleh perusahaan CV. Marine Construction.

(76)

Faktor Internal CV. Marine Construction

1. Strength

a. Harga penawaran jasa lebih kompetitif daripada perusahaan sejenis. b. Lebih mengutamakan kecepatan pelaksanaan pekerjaan tanpa

mengurangi kualitas kerja.

c. Banyaknya ketersediaan Sumber Daya Manusia sebagai tenaga kerja yang sudah berpengalaman pada bidangnya masing-masing.

d. Negotable kepada perusahaan yang menggunakan jasa konstruksi CV. Marine Construction.

2. Weakness

a. Sketch subjek proyek yang akan dikerjakan masih secara manual, tidak menggunakan aplikasi komputer seperti: autocad, dll.

b. Kurangnya promosi perusahaan dan belum menggunakan teknologi terkini, seperti internet, dll.

c. Ruang lingkup proyek masih terbatas.

d. Kurangnya sarana penunjang daripada perusahaan lain, seperti: genset, trafo, las, dll.

(77)

Faktor Eksternal CV. Marine Construction

1. Opportunity

a. Banyaknya kapal di daerah belawan. b. Dock yang ada di belawan masih sedikit.

c. Mahalnya harga jasa untuk docking resmi di perusahaan docking yang cukup besar.

d. Relasi yang tercipta atas kerjasama yang baik pada proyek.

e. Faktor kepuasaan relasi tentang cara kerja dan hasil kerja dari CV. Marine Construction.

2. Threat

a. Banyaknya bermunculan bisnis sejenis dengan harga yang lebih kompetitif.

b. Gangguan yang terjadi pada alat-alat kerja.

c. Terus naiknya bahan bakar yang merupakan salah satu aspek fundamental perusahaan.

d. Oknum-oknum yang meminta bagian di lokasi kerja.

4.4 Analisis Data

Gambar

Tabel 1. Kombinasi Strategi Matriks SWOT
Gambar 1. Logo CV. Marine Construction
Gambar 2. Denah Lokasi CV. Marine Construction
Gambar 3. Struktur Organisasi CV. Marine Construction
+7

Referensi

Dokumen terkait