• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KLIEN PADA PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS DINOYO, MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KLIEN PADA PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS DINOYO, MALANG"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

KLIEN PADA PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS

DI PUSKESMAS DINOYO, MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

DIANITA PUTERI

NIM. 201210420311005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dianita Puteri

NIM : 201210420311005

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Klien pada

Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari

dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia

menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 20 Oktober 2016

Yang Membuat Pernyataan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka

penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di

Puskesmas Dinoyo, Malang”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis

menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai dosen pembimbing I yang

dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan

proposal skripsi ini.

4. Ibu Nur Lailatul Masruroh, S.Kep., Ns., MNS sebagai dosen pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan

proposal skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

(6)

vi

6. Kepada pihak Puskesmas yang telah memberikan kepercayaan untuk

melakukan penelitian di Puskesmas Dinoyo, Malang.

7. Kedua orang tua saya dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan

kesabarannya dan dukungan moril dan materil serta doa yang tidak terhenti

hingga saat ini.

8. Teman- teman PSIK 2012 A yang telah memberikan bantuan, motivasi dan

do’a dalam penyusunan proposal skripsi ini.

9. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan

dukungannya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan

adanya saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini,

sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya dibidang kesehatan.

Malang, 20 Oktober 2016

(7)

vii

FACTORS INFLUENCING ADHERENCE TO DIABETES MELLITUS TREATMENT IN DINOYO PUBLIC HEALTH CENTER, MALANG

Dianita Puteri1 ; Nurul Aini2 ; Nur Lailatul Masruroh3

ABSTRACT

Background: Adherence to therapy is defined as the extent to which a person’s behavior in taking medication, following a diet, an/or executing lifestyle changes, as recommended by a healthcare provider. Adherence to the diabetes management is important to control blood glucose and prevent/delay complications. This study aims to determine the effect of attitudes and subjective norms to adherence to diabetes management in Dinoyo Public Health Center, Malang.

Methods: Design of this research was descriptive analytic using cross-sectional approach. This study was conducted on 16-29 September 2016. The sample in this study are patients with type 2 diabetes mellitus who visiting in Dinoyo Public Health, Malang a number of 31 people taken by accidental sampling. Data collection attitudes and subjective norms using a questionnaire made by researcher. Adherence was measured using a modified questionnaire from DSMQ (Diabetes Self-Management Questionnaire). The data analysis using Fisher’s exact test.

Results: This study showed that 17 respondents are adherence and 14 respondents

are non-adherence. Fisher’s exact test attitudes to adherence results is P ฀α (0.012 ฀

0.05) (r=0.435) and subjective norms to adherence results is P ฀ α (0.032 ฀ 0.05)

(r=0.390). The results of logistic regression showed that attitudes and subjective norms together affecting adherence. The value of the contribution of attitudes and subjective norms for adherence was 41%. This means that 59% adherence is influenced by other variables not analyzed in this study.

Conclussions: Attitudes and subjective norms can influence adherence behavior in patients with diabetes mellitus. So that changing the attitudes and subjective norms more positive will help improve adherence in the diabetes management.

Key words: Adherence, Attitudes, Subjective Norms, Management of diabetes mellitus type 2

1. Students of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang.

2. The Director of Directorate Control and Research of Society, University of Muhammadiyah Malang.

(8)

viii

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KLIEN PADA PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS

DI PUSKESMAS DINOYO, MALANG

Dianita Puteri1 ; Nurul Aini2 ; Nur Lailatul Masruroh3

ABSTRAK

Latar Belakang: Kepatuhan terapi didefinisikan sebagai sejauh mana perilaku seseorang dalam meminum obat, mengikuti diet, dan/atau melaksanakan perubahan gaya hidup, sesuai dengan rekomendasi petugas kesehatan. Kepatuhan terhadap penatalaksanaan diabetes melitus penting untuk mengontrol gula darah dan mencegah/menunda komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap kepatuhan klien pada penatalaksanaan diabetes melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang.

Metode: Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 16-29 September 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes melitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas

Dinoyo, Malang sejumlah 31 orang yang diambil dengan accidental sampling.

Pengumpulan data sikap dan norma subjektif menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Kepatuhan diukur dengan menggunakan kuesioner modifikasi dari DSMQ (Diabetes Self-Management Questionnaire). Analisa data menggunakan Uji Fisher’s exact test.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 17 responden

patuh dan 14 responden tidak patuh. Hasil Uji Fisher’s exact test sikap terhadap

kepatuhan diperoleh P ฀ α (0.012 ฀ 0.05) (r=0.435) dan norma subjektif terhadap

kepatuhan diperoleh P ฀ α (0.032 ฀ 0.05) (r=0.390). Hasil Uji regresi logistik

didapatkan bahwa sikap dan norma subjektif secara bersama-sama mempengaruhi kepatuhan. Nilai kontribusi variabel sikap dan norma subjektif terhadap kepatuhan adalah 41%. Ini berarti bahwa 59% kepatuhan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dianalisis di penelitian ini.

Kesimpulan: Sikap dan norma subjektif dapat mempengaruhi perilaku patuh pada penderita diabetes melitus. Sehingga mengubah sikap dan norma subjektif ke arah yang lebih positif akan membantu meningkatkan kepatuhan klien pada penatalaksanaan diabetes melitus.

Kata kunci: Kepatuhan, Sikap, Norma Subjektif, Penatalaksanaan Diabetes Melitus tipe 2

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Malang

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Kata Pengantar ... v

Absract ... vii

Abstrak ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Skema ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

Daftar Singkatan ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.4.1 Manfaat Bagi Institusi ... 8

1.4.2 Manfaat Bagi Keperawatan ... 8

1.4.3 Manfaat Bagi Puskesmas Dinoyo ... 8

1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti Lain ... 9

1.5 Keaslian Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Konsep Diabetes Melitus ... 13

2.1.1 Definisi Diabetes Melitus ... 13

2.1.2 Klasifikasi Diabetes Melitus ... 13

2.1.3 Faktor Risiko Diabetes Melitus ... 15

2.1.4 Patofisiologi Diabetes Melitus ... 16

2.1.5 Tanda dan Gejala Diabetes Melitus ... 19

2.1.6 Komplikasi Diabetes Melitus ... 20

(10)

x

2.2 Konsep Perilaku ... 35

2.2.1 Definisi Perilaku ... 35

2.2.2 Bentuk Perilaku ... 36

2.2.3 Perilaku Kesehatan ... 37

2.2.4 Klasifikasi Perilaku Kesehatan ... 38

2.2.5 Determinan Perilaku Kesehatan ... 40

2.3 Konsep Kepatuhan ... 42

2.3.1 Definisi Kepatuhan ... 42

2.4 Model Basnef ... 44

2.4.1 Sikap ... 46

2.4.2 Norma Subjektif ... 48

2.4.3 Faktor-faktor Pendukung (Enabling Factors) ... 51

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 52

3.1 Kerangka Konsep ... 52

3.2 Penjelasan Kerangka Konsep ... 53

3.3 Hipotesis Penelitian ... 53

BAB IV METODE PENELITIAN ... 55

4.1 Desain Penelitian ... 55

4.2 Kerangka Penelitian ... 56

4.3 Populasi, Sampling dan Sampel ... 57

4.3.1 Populasi ... 57

4.3.2 Teknik Sampling ... 57

4.3.3 Sampel ... 57

4.4 Variabel Penelitian ... 58

4.4.1 Variabel Bebas (Independen) ... 58

4.4.2 Variabel Terikat (Dependen) ... 58

4.5 Definisi Operasional ... 58

4.6 Tempat Penelitian ... 60

4.7 Waktu Penelitian ... 60

4.8 Instrumen Penelitian ... 60

4.8.1 Kuesioner Ketidakpatuhan pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 61

4.8.2 Kuesioner Sikap ... 63

4.8.3 Kuesioner Norma Subjektif ... 64

4.8.4 Kuesioner Ketersediaan Waktu ... 66

4.8.5 Kuesioner Jarak Pelayanan Kesehatan ... 66

4.8.6 Kuesioner Biaya Penatalaksanaan DM ... 67

4.8.7 Kuesioner Kondisi Fisik ... 68

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 69

4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 70

4.11 Pengolahan Data ... 71

4.12 Analisis Data ... 72

(11)

xi

4.12.2Analisa Bivariat ... 73

4.12.3 Analisa Multivariat ... 74

4.13 Etika Penelitian ... 76

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 78

5.1 Karakteristik Responden... 78

5.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, dan Lama Menderita Diabetes Melitus ... 78

5.1.2 Gambaran Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 80

5.1.3 Gambaran Kategori Sikap ... 80

5.1.4 Gambaran Kategori Norma Subjektif ... 80

5.1.5 Gambaran Kategori Ketersediaan Waktu, Biaya, Jarak Pelayanan Kesehatan dan Kondisi Fisik ... 81

5.2 Analisa Data Bivariat ... 82

5.2.1 Cross Tabulation dan Hasil Analisa Korelasi Fisher,s Exact Test Pengaruh Sikap terhadap Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 82

5.2.2 Cross Tabulation dan Hasil Analisa Korelasi Fisher Exact Test Pengaruh Norma Subjektif terhadap Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 83

5.3 Analisa Data Multivariat ... 84

5.3.1 Uji Kelayakan Model ... 85

5.3.2 Uji Regresi Logistik ... 85

BAB VI PEMBAHASAN ... 87

6.1 Gambaran Faktor Sikap Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 87

6.2 Gambaran Faktor Norma Subjektif Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 89

6.3 Gambaran Faktor Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 90

6.4 Hasil Analisis Pengaruh Sikap terhadap Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang ... 91

6.5 Hasil Analisis Pengaruh Norma Subjektif terhadap Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang ... 93

6.6 Hasil Analisis Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 94

6.7 Keterbatasan Penelitian ... 96

(12)

xii

BAB VII PENUTUP ... 99

7.1 Kesimpulan ... 99

7.2 Saran ... 100

Daftar Pustaka ... 102

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Daftar Indeks Glikemik Makanan ... 29

Tabel 2.2 Aktivitas Fisik Sehari-hari ... 32

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ... 59

Tabel 4.2 Skoring Data Variabel Dependen ... 61

Tabel 4.3 Kisi-kisi Kuesioner Ketidakpatuhan pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 61

Tabel 4.4 Kategori Variabel Dependen ... 62

Tabel 4.5 Skoring Data Variabel Sikap terhadap Perilaku ... 63

Tabel 4.6 Kisi-kisi Kuesioner Sikap terhadap Perilaku ... 63

Tabel 4.7 Kategori Variabel Sikap terhadap Perilaku ... 64

Tabel 4.8 Skoring Data Variabel Norma Subjektif ... 64

Tabel 4.9 Kisi-kisi Kuesioner Norma Subjektif ... 65

Tabel 4.10 Kategori Variabel Norma Subjektif ... 66

Tabel 4.11 Kisi-kisi Kuesioner Ketersediaan Waktu ... 66

Tabel 4.12 Kategori Variabel Ketersediaan Waktu ... 66

Tabel 4.13 Kisi-kisi Kuesioner Jarak Pelayanan Kesehatan ... 67

Tabel 4.14 Kategori Variabel Jarak Pelayanan Kesehatan ... 67

Tabel 4.15 Kisi-kisi Kuesioner Biaya Penatalaksanaan DM ... 67

Tabel 4.16 Kategori Variabel Biaya Penatalaksanaan DM ... 67

Tabel 4.17 Kisi-kisi Kuesioner Kondisi Fisik ... 68

Tabel 4.18 Kategori Variabel Kondisi Fisik ... 69

Tabel 4.19 Rangkuman Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70

Tabel 4.20 Uji Statistik ... 73

(14)

xiv

Tabel 5.2 Identifikasi Kategori Kepatuhan Klien pada Penatalaksnaaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan

September 2016 ... 80

Tabel 5.3 Identifikasi Kategori Sikap Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 80

Tabel 5.4 Identifikasi Kategori Norma Subjektif Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 81

Tabel 5.5 Identifikasi Kategori Ketersediaan Waktu Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 81

Tabel 5.6 Identifikasi Kategori Biaya pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 81

Tabel 5.7 Identifikasi Kategori Jarak Pelayanan Kesehatan ... 81

Tabel 5 8 Identifikasi Kategori Kondisi Fisik Klien Diabetes Melitus ... 82

Tabel 5.9 Hasil Cross Tabulation Sikap dan Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 82

Tabel 5.10 Hasil Analisa Data Pengaruh Sikap terhadap Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 83

Tabel 5.11 Hasil Cross Tabulation Norma Subjektif dan Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 83

Tabel 5.12 Hasil Analisa Data Pengaruh Norma Subjektif terhadap Kepatuhan Klien pada Penatalaksanaan Diabetes Melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang pada Bulan September 2016 ... 84

Tabel 5.13 Hasil Uji Statistik Bivariat ... 85

Tabel 5.14 Hosmer and Lemeshow Test ... 85

(15)

xv

DAFTAR SKEMA

Halaman Skema 2.1 Proses Perubahan Perilaku berdasarkan

Model BASNEF ... 45 Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Modifikasi

Dari Model BASNEF ... 52 Skema 4.1 Kerangka Penelitian Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Ketidakpatuhan Klien pada

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Rekomendasi Pelaksanaan Penelitian ... 108

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian/Pengambilan Data ... 109

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 110

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Peneliti ... 111

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 112

Lampiran 6 Lembar Kuesioner ... 113

Lampiran 7 Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 119

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 120

Lampiran 9 Tabulasi Data Kepatuhan ... 134

Lampiran 10 Tabulasi Data Sikap ... 136

Lampiran 11 Tabulasi Data Norma Subjektif ... 137

Lampiran 12 Tabulasi Data Faktor Pendukung ... 139

Lampiran 13 Hasil Uji Fisher’s Exact Test ... 141

Lampiran 14 Hasil Uji Regresi Logistik ... 144

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian ... 149

Lampiran 16 Lembar Konsultasi ... 150

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ADA : American Diabetes Association

BB : Berat Badan

CAD : Coronary Artery Disease

DM : Diabetes Melitus

DMG : Diabetes Melitus Gestasional

DSMQ : Diabetes Self-Management Questionnaire

EKG : Elektrokardiogram

GDP : Gula Darah Puasa

GDPT : Gula Darah Puasa Terganggu

HDL : High Density Lipoprotein (Lipoprotein densitas tinggi)

IDDM : Insulin Dependent Diabetes Mellitus

IMT : Indeks Masa Tubuh

LDL : Low Density Lipoprotein (Lipoprotein densitas rendah)

NIDDM : Insulin Non-dependent Diabetes Mellitus

OHO : Obat Hipoglikemik Oral

PAD : Peripheral Arterial Diseases

PCOS : Polycystic Ovary Syndrome

PERKENI : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

PJK : Penyakit Jantung Koroner

PTM : Penyakit Tidak Menular

PVD : Peripheral Vascular Disease

SPSS : Statistical Package for the Social Sciences

TB : Tuberkulosis

TGT : Toleransi Glukosa Terganggu

TNM : Terapi Nutrisi Medis

(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Ahola, A. J., & Groop, P. H. 2012. Barriers to Self-Management of Diabetes. Diabetic

Medicine, 413-420.

Aini N., Fatimaningrum W., & Yusuf, Ah. (2011). Upaya Meningkatkan Perilaku Pasien dalam Tatalaksana Diabetes Mellitus dengan Pendekatan Teori Model

Behavioral System Dorothy E. Johnson. Jurnal Ners, 6(1), 1-10.

Akbarzadeh, M., Bahmani, N., Moattari, M., dan Ahmad, S.P. (2014). The Effect of Training Based on Basnef Model and Acupressure at GB21on the Infant’s

Physical Growth Indicators. Iranian Journal of Neonatology, 5(3), 18-24.

Qazaz, H. Kh., Sulaiman, S. A., Hassali, M. A., Shafie, A. A., Sundram, S., Al-Nuri, R., & Saleem, F. (2011). Diabetes Knowledge, Medication Adherence

and Glycemic Control among Patients with Type 2 Diabetes. Int J Clin Pharm,

33, 1028-1035.

Anies. 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular: Solusi Pencegahan dari Aspek

Perilaku & Lingkungan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Arefi, Z., Hekamatpou, D., Orouji, M. A., Shaahmadi, Z., Khushemehri, G., & Shaahmadi, F. (2015). The Effect of Educational Intervention based on BASNEF Model on Decreasing the Cesarean Section Rate among Pregnant

Women in Khomaln Country. Journal of Family and Reproductive Health, 9(3),

101-105.

Asadi, Z. S., Hosseini, V. M., Hashemian, M., & Akaberi, A. (2013). Application of BASNEF Model in Prediction of Intimate Partner Violence (IPV) Against

Women. Asian Women, 29(1), 27-45.

Azwar, S. (2013). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. Pokok-pokok Hasil Riskesdas Provinsi Jawa Timur. Jakarta: Balitbangkes; 2013.

Baradero, M., Dayrit, M. W., & Siswadi, Y. (2009). Klien Gangguan Endokrin: Seri

Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Bebakar, W. N. W, et al. (2009). Management of Type 2 Diabetes Mellitus: Clinical Practice Guidelines. Malaysia: Putrajaya.

Broadment, E., Donkin, L., & Stroh, J. C. 2011. Illness and Treatment Perceptions are Associated with Adherence to Medications, Diet, and Exercise in Diabetic

(19)

xix

Charkazi, A., Miraeiz, S. Z., Razzaghnejad, A., Shahnazi, H., Hasanzadeh, A., & Badleh, M. T. (2013). Breastfeeding Status during the First Two Years of Infant’s Life and Its Risk Factors based on BASNEF Model Structures in

Isfahan. Journal of Education and Health Promotion, 2, 10-15.

Curkendall, S. M., Thomas, N., Bell, K. F., Juneau. P. L., & Weiss, A. J. (2013). Predictors of Medication Adherence in Patients with Type 2 Diabetes

Mellitus. Current Medical Research & Opinion, 29(10), 1275-1286.

Dahlan, M. S. 2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat dan

Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba Medika

Delamater, A. M. (2006). Improving patient adherence. Clinical Diabetes, 24(2), 71-77.

Didarloo, A. R., Shojaeizadeh, D., Gharaaghaji, R., Habibzadeh, H., Niknami, S., & Pourali. R. 2012. Prediction of Self-management Behavior among Iranian Women with Type 2 Diabetes: Application of the Theory of Reasoned

Action along with Self-efficacy (ETRA). Iran Red Crescent Med J, 14(2), 86-95.

Format referensi elektronik direkomendasikan oleh Depkes, 2013,

http://www.depkes.go.id/article/print/2383/diabetes-melitus-penyebab- kematian-nomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-cerdik-melalui-posbindu.html, diperoleh tanggal 26 Maret 2016.

Format referensi elektronik direkomendasikan oleh Regina, 2012,

http://diabetesmelitus.org/pengertian-indeks-glikemik/DiabetesMelitus.org diperoleh tanggal 6 September 2016.

Fowler, M. J. 2008. Microvascular and Macrovascular Complications of Diabetes. Clinical Diabetes, 26(2), 77-82.

Gatt, S. & Sammut, R. (2008). An exploratory study of predictors of self-care

behaviour in persons with type 2 diabetes. International Journal of Nursing

Studies, 1525-1533.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 edisi 5.

Semarang: Badan Penertbit Universitas Diponegoro.

Glanz, K., Rimer, B. K., & Viswanath, K. 2008. Health Behavior and Health Education:

Theory, research, and practice. San Fansisco: Jossey-Bass.

(20)

xx

Hazavehei, S. M. M., Jeihooni, A. K., Hasanzadeh, A., & Amini, S. (2010). The Effect of Educational Program Based on BASNEF Model for Eye Care in

Non-insulin Dependent Diabetic Patients. Journal of Research in Health Sciences, 10(2),

81-90.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Holdershaw, J., & Gendall, P. (2008). Understanding and Predicting Human

Behaviour. Power and Place, 1-15.

Huda, N., Rini, N., Mardoni, Y., & Putra, P. (2012). The Analysis of Attitudes, Subjective Norms and Behavioral Control on Muzakki’s Intention to Pay

Zakah. International Journal of Business and Social Science, 3(22), 271-279.

Infodatin. (2014). Situasi dan Analisis Diabetes. Pusat Data dan Informasi Kementerian

RI, 1-7.

Jannuzi, F. F., Rodrigues, R. C. M., Cornelio, M. E., Sao-Joao, T. M., & Gallani, M. C. B. J. 2014. Belief Related to Adherence to Oral Antidiabetic Treatment

According to The Theory of Planned Behavior. Rev-Latino-Am. Enfemagem,

22(4), 529-537

Kakaei, H., Alavijeh, M. M., Mahboubi, M., Moghadam, R. M., Motlagh, F. Z., Farasaty, F., et al. (2014). Factors Related to Personal Protective Equipment Use between Factory Cement Employ in Ilam, The West of Iran: Application

of BASNEF Model. Journal of Science and Today’s World, 3(2), 56-59

Khan, A. R., Lateef, Z. N. Al., Al-Aithan, M. A., Bu-Khamseen, M. A., Al-Ibrahim, I., & Khan, S. A. (2012). Factors Contributing to Non-compliance among Diabetics Attending Primary Health Centers in The Al Hasa District of Saudi Arabia. Journal of Family and Community Medicine, 19(1), 26-32.

Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku. Jakarta: Rajawali

Pers.

Kowalak, J. P. (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC

Kulsum, U., dan Jauhar, M. (2014). Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta : Prestasi Pustaka

Maina, W. K., Ndegwa, Z. M., Njenga, E. W., & Muchemi. E. W. 2010. Knowledge, Attitude and Practices Related to Diabetes among Community Members in

Four Provinces in Kenya: a cross-sectional study. Pan African Medical Journal,

7(2).

Mandewo, W., Edward, Dodge, E., Munodawafa, A. C., & Mandewo, G. (2014). Non-Adherence to Treatment Among Diabetic Patient Attending Outpatients Clinic at Mutare Provincial Hospital, Manicaland Province,

(21)

xxi

Mihardja, L. (2009). Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah

pada Penderita Diabetes Mellitus di Perkotaan Indonesia. Maj Kedokt Indon,

59(9), 418-424.

Nam, S., Chesla, C., Stotts, N. A., Kron, L., & Janson, S. L. (2011). Barriers to

diabetes management: Patient and provider factors. Diabetes Research and

Clinical Practice, 93, 1-9.

Ndraha, S. (2014). Diabetes Melitus Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini. Medicinus, 27(2),

9-16.

Notoatmodjo, S. (2010a). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010b). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010c). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Novitasari, R. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Diit Diabetes Mellitus (DM) pada Lanjut Usia (Lansia) di Kelurahan Gayam

Kecamatan Sukoharjo. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Park, K. A., Kim, J. G., Kim, B. W., Kam, S., Kim, K. Y., Ha, S. W., & Hyun, S. T. (2010). Factors that Affect Medication Adherence in Elderly Patients with

Diabetes Mellitus. Korean Diabetes Journal, 34, 55-65.

Perez, L. E. G., Alvarez, M., Dilla, T., Guillen, V. G., & Beltran, D. O. (2013).

Adherence to Therapies in Patients with Type 2 Diabetes. Diabetes Ther, 4,

175-194.

PERKENI. (2011). Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.

Pratita, N. D. 2012. Hubungan Dukungan Pasangan dan Health Locus of Control dengan Kepatuhan dalam Menjalani Proses Pengobatan pada Penderita

Diabetes Mellitus Tipe-2. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 1(1).

Quah, J. H. M., Luo, N., Ng, W. Y., How, C. H., & Tay, E. G. (2011). Health-related Quality of Life is Associated with Diabetic Complications, but not with

Short-term Diabetic Control in Primary Care. Ann Acad Med Singapore, 40(6),

276-286.

Rasoli, A., Sharifirad, G., Shahsiah, M., Kargar, M., Botlani, S., Mozafari, A., & Mohebi, S. (2014). The Pattern of Smoking Determinants among

Kermanshah City Student on the Basis of BASNEF Model. Journal of Applied

(22)

xxii

Rodriguez, K. M. 2013. Intrinsic and Extrinsic Factors Affecting Patient Engagement in Diabetes Self-Management: Perspectives of a Certified Diabetes Educator. Clinical Therapeutics, 35(2), 170-178.

Schmitt, A., Gahr, A., Hermanns, N., Kulzer, B., Huber, J., & Haak, T. (2013). The Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ): Development evaluation of an instrument to assess diabetes self-care activities associated with

glycaemic control. Health and Quality of Life Outcomes, 11(138), 1-14.

Shrivastava, S. R., Shrivastava, P. S., & Ramasamy, J. (2013). Role of Self-care in

Management of Diabetes Mellitus. Journal of Diabetes & Metabolic Disorders,

12(14), 1-5.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sujarweni, V. W. 2014. Panduan Penelitian Keperawatan dengan SPSS. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Sunaryo. (2013). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Tiv, M., Viel. J. F., Mauny, F., Eschwege, E., Weill, A., Fournier, C., et al. 2012. Medication Adherence in Type 2 Diabetes: The ENTRED Study 2007, a

French Population-Based Study. Plos one, 7(3): 1-6.

Tombokan, V., Rattu, A. J. M., & Tilaar, Ch. R. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Pasien Diabetes Melitus pada

Praktek Dokter Keluarga di Kota Tomohon. JIKMU, 5(2), 260- 269.

White, K. M., Terry, D. J., Troup, C., & Rempel, L. A. 2007. Behavioral, Normative and Control Beliefs Underlying Low Fat Dietary and Regular Physical Activity Behaviors for Adults Diagnosed with Type 2 Diabetes and/or

Cardiovascular Disease. Psychology, Health & Medicine, 12(4), 485-494.

Zhong, X., Tanasugarn, C., Fisher, E. B., Krudsood, S., & Nityasuddhi, D. 2011. Awareness and Practices of Self-management and Influence Factors among Individuals with Type 2 Diabetes in Urban Community Settings in Anhui

Province, China. Southeast Asian J Trop Med Public Health, 42(1), 184-196.

Zuberi, S. I., Syed, E. U., & Bhatti, J. A. (2011). Association of Depression with Treatment Outcomes in Type 2 Diabetes Mellitus: A Cross-sectional Study

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan di

masyarakat, baik secara global, regional, nasional, maupun secara lokal. Menurut

Global status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010, bahwa 60%

penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena PTM. Salah satu PTM yang

menyita banyak perhatian adalah Diabetes Melitus (Depkes, 2013).

Diabetes melitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit

gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau

tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif (Pusat Data

dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2014). Diabetes melitus sering dikaitkan

dengan gangguan sistem mikrovaskular dan makrovaskular, gangguan neuropatik,

dan lesi dermopatik (Baradero, Dayrit & Siswadi, 2009 : 85). DM menduduki

peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat

diabetes dan 4% meninggal sebelum usia 70 tahun. Menurut Mihardja (2009 : 418),

berdasarkan Riskesdas 2007 didapat prevalensi DM yaitu 5,7% dan angka ini

meningkat pada tahun 2013. Menurut Pusat data dan Informasi Kementerian

Kesehatan RI (2014 : 2), bahwa proporsi diabetes melitus di Indonesia sebanyak

6,9% dan untuk prevalensi penderita diabetes di kota Malang sebanyak 2,3%.

Diabetes melitus di Indonesia merupakan ancaman serius bagi pembangunan

kesehatan karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene)

yang harus diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Depkes, 2013). Pada komplikasi

(24)

2

elektrolit bisa dengan cepat berkembang ke diabetic ketoacidosis. Diabetic ketoacidosis

adalah akibat dari defisit insulin yang berat pada jaringan adiposa, otot skeletal, dan

hepar. Sedangkan komplikasi kronis dapat terjadi secara mikrovaskular dan

makrovaskular. Komplikasi ini terjadi akibat lama dan beratnya hiperglikemia. Hal ini

akan menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang akan mengakibatkan

retinopati diabetik, nefropati diabetik, neuropati perifer dan autonomik, penyakit vaskular

perifer, penyakit serebrovaskular (stroke), serta penyakit arteri koroner (Baradero, Dayrit, &

Siswadi, 2009 : 92, 106).

Sehubungan dengan meningkatnya harapan hidup, komplikasi kronis pada

diabetes melitus mengarah ke penyakit yang serius dan memiliki dampak kematian

yang besar pada setiap pasien (Quah, et al. 2011 : 276). Sehingga tindak lanjut secara

rutin pada pasien diabetes dengan penyedia layanan kesehatan sangat penting dalam

mencegah komplikasi jangka panjang. Studi lain melaporkan bahwa kontrol

metabolik yang ketat dapat menunda atau mencegah perkembangan komplikasi yang

terkait dengan diabetes (Shrivastava, Shrivastava, & Ramasamy, 2013 : 1).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan April 2016 di

Puskesmas Dinoyo, ditemukan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 selama bulan

Maret 2016 sebanyak 126 penderita. Jumlah penderita laki-laki sebanyak 36 orang dan

perempuan sebanyak 90 orang. Studi pendahuluan dilakukan dengan menggunakan

metode wawancara dan observasi. Peneliti melakukan observasi dengan melihat data

penderita diabetes melitus tipe 2 pada bulan Maret 2016 dan melakukan wawancara

dengan salah satu perawat di Puskesmas Dinoyo. Berdasarkan hasil wawancara,

bahwa 40% dari total jumlah penderita DM tipe 2 tidak patuh dalam menjalani

penatalaksanaan DM sesuai dengan anjuran dokter. Penderita dianjurkan untuk

(25)

3

14 hari sekali, namun sebagian besar dari penderita kembali melakukan pemeriksaan

setelah 1 bulan kemudian. Menurut perawat di puskesmas tersebut, bahwa penderita

lebih memilih untuk membeli obat sendiri di luar puskesmas (apotek) dari pada

kembali ke puskesmas dengan alasan malas mengantri. Hal ini sesuai dengan hasil

observasi 20 rekam medis pasien. Dari hasil observasi tersebut ditemukan bahwa 19

dari 20 penderita DM kembali melakukan pemeriksaan setelah 1 bulan atau lebih, 11

diantaranya mempunyai nilai Gula Darah Puasa (GDP) 130-297 mg/dl dan 3

penderita lainnya mempunyai penyakit penyerta seperti dislipidemia, glaukoma,

kardiomiopati, hipertensi, dan CAD. Hasil dari wawancara dari 6 penderita diabetes

melitus yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Dinoyo, 3 diantaranya

mengatakan tidak melakukan olahraga dengan alasan tidak mempunyai waktu luang

dan merasa cepat lelah, 3 diantaranya mengatakan tidak mengontrol makanan mereka

dengan alasan jika memilih-milih makanan akan mengeluarkan tambahan biaya.

Menurut hasil penelitian Khan, et al. (2012 : 28) tentang ketidakpatuhan pada

pasien diabetes melitus, bahwa dari 468 pasien yang berpartisipasi dalam penelitian

ini didapatkan hasil 7,9% (n=37) secara reguler melakukan pemeriksaan di klinik

dalam 1 tahun terakhir, sementara hampir setengah dari responden (49,4%) tidak

secara reguler melakukan pemeriksaan dengan melewatkan satu sampai dua kali

kunjungan, dan 41% (n=191) tidak secara reguler melakukan pemeriksaan dengan

melewatkan lebih dari dua kali kunjungan. Beberapa dari mereka menyebutkan alasan

mereka untuk tidak melakukan pemeriksaan karena tidak tersedianya transportasi dan

menganggap tidak perlu karena mereka meminum obat dari sumber lain. Lebih dari

setengah peserta (57,5%, n=289) tidak mematuhi obat antidiabetes seperti yang

disarankan oleh dokter umum. Hal yang sama juga diperoleh pada saran untuk

(26)

4

diberikan oleh dokter umum. Namun, pada petunjuk diet yang diberikan diikuti oleh

64,7% (n=303) dari peserta. Hal ini juga didukung oleh penelitian Mandewo, et al.

(2014 : 66), yang menunjukkan bahwa prevalensi ketidakpatuhan penderita diabetes

melitus terhadap pengobatan adalah 38,9%, diet 43,3% dan berolahraga 26%. Hasil

analisis bivariat menunjukkan alasan penderita tidak mematuhi pengobatan karena

kelupaan, mengonsumsi obat-obatan terlalu banyak setiap hari, bepergian jauh dari

rumah (misalnya menghadiri pemakaman, perjalanan kerja, pertemuan) dan kendala

keuangan yang secara signifikan berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap

rekomendasi pengobatan. Sementara itu, alasan penderita untuk tidak mengikuti

rekomendasi diet karena alasan makan di pertemuan sosial, rumah teman dan

restoran, kekurangan makanan, dan kendala keuangan. Beberapa alasan juga

diidentifikasi dalam hal ketidakpatuhan pada latihan yang direkomendasikan yaitu

karena kurangnya informasi/instruksi tertulis yang rinci tentang bagaimana latihan

harus dilakukan, nyeri badan, kelemahan fisik, sakit, penuaan, jadwal yang terlalu

sibuk, olahraga memperburuk penyakit, kurangnya motivasi dan lupa untuk

berolahraga.

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dengan dampak yang signifikan

pada kesehatan masyarakat, namun ketidakpatuhan terhadap pengobatan dan tindak

lanjut akan mengarah ke kontrol yang kurang optimal (Quah, et al. 2011 : 277).

Tingkat kepatuhan biasanya menurun pada pasien dengan kondisi kronis

dibandingkan dengan kondisi akut. Menurut WHO, tingkat ketidakpatuhan pada

pasien penyakit kronis dengan pengobatan jangka panjang di negara maju sekitar 50%

dan dapat lebih tinggi di negara berkembang. Hal ini berhubungan dengan sifat

jangka panjang dari penyakit kronis karena penurunan kepatuhan yang paling cepat

(27)

5

hanya menghasilkan hasil kesehatan yang buruk tetapi juga memiliki dampak

signifikan pada biaya kesehatan dan mortalitas yang tinggi (Perez, et al. 2013 : 176;

Al-Qazaz, et al. 2011 : 1029)

Faktor-faktor yang berkaitan dengan ketidakpatuhan pasien meliputi faktor

usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status pernikahan. Faktor lain yang juga

berterkaitan dengan ketidakpatuhan pasien adalah faktor psikologis (keyakinan dan

motivasi pasien terhadap terapi, sikap negatif terhadap terapi, hubungan pasien

dengan penyedia layanan kesehatan, pemahaman tentang isu-isu kesehatan, dan

pengetahuan pasien). Faktor-faktor yang berhubungan dengan terapi termasuk rute

minum obat, durasi pengobatan, kompleksitas pengobatan, dan efek samping dari

obat-obatan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sistem kesehatan termasuk

ketersediaan, aksesibilitas, dan dokter (Khan, et al. 2012 : 27).

Dalam rangka mengurangi jumlah komplikasi diabetes melitus, kontrol

glikemik secara rutin diperlukan untuk mencapai tingkat gula darah yang ditargetkan

(Park, et al. 2010 : 55). Menurut Shrivastava, Shrivastava, dan Ramasamy (2013 : 1),

bahwa kontrol metabolik yang teratur dapat menunda atau mencegah perkembangan

komplikasi dari penyakit diabetes. Hal ini dapat dicapai dengan mendorong

kepatuhan terapi, sehingga pasien mematuhi rekomendasi medis, mengkonsumsi

obat dan mengubah gaya hidup mereka (Park, et al. 2010 : 56)

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien

dalam mengikuti penatalaksanaan diabetes melitus yaitu dengan memberikan

pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan mengupayakan

agar perilaku individu, kelompok atau masyarakat mempunyai pengaruh positif

terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Agar upaya pendidikan kesehatan

(28)

6

intervensi perlu dilakukan diagnosis atau analisis terhadap masalah perilaku pada

sasaran yang akan diberikan intervensi berdasarkan model-model yang sudah

dikonsepkan, kemudian intervensi diarahkan sesuai dengan hasil dari diagnosis atau

analisis tersebut (Notoatmodjo, 2012 : 18-20). Dengan cara ini maka intervensi dapat

dirancang tidak didasarkan pada spekulasi, tetapi lebih pada pemahaman yang jelas

tentang faktor-faktor apa yang mempengaruhi masalah kesehatan dan kualitas hidup

pada sebuah populasi (Kholid, 2012 : 35-36).

Ada beberapa model pendidikan kesehatan yang dapat digunakan untuk

mencari penyebab, menganalisis, dan menginterpretasi perilaku kesehatan (Arefi, et

al. 2015 : 102). Basnef adalah salah satu model tersebut. Model basnef diusulkan oleh

John Hubley (1988) (Akbarzadeh, et al. 2014 : 19). Model basnef ini membahas

komponen-komponen yang terdiri dari keyakinan (beliefs), sikap (attitudes), norma

subjektif (subjective norms), dan faktor-faktor pendukung (enabling factors). Sikap

merupakan evaluasi positif atau negatif dari melakukan perilaku, norma subjektif

merupakan persepsi seseorang tentang pendapat orang lain mengenai perilaku dan

faktor-faktor pendukung adalah kemampuan dan sumber-sumber yang

memungkinkan atau mendukung tujuan atau niat seseorang dalam mengubah

perilaku (Kakaei, et al. 2014 : 57). Model ini tidak hanya berfokus pada pengaruh

pengetahuan dan sikap terhadap kinerja perilaku, tetapi juga mempertimbangkan

faktor-faktor lain, seperti faktor-faktor pendukung dan norma subjektif (Akbarzadeh,

et al. 2014 : 19).

Berdasarkan latar belakang ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Klien Pada

(29)

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apakah ada pengaruh faktor-faktor (sikap, norma subjektif, dan faktor

pendukung) terhadap kepatuhan klien pada penatalaksanaan diabetes melitus di

Puskesmas Dinoyo, Malang?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor sikap

dan norma subjektif terhadap kepatuhan klien pada penatalaksanaan diabetes

melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi faktor sikap klien penderita diabetes pada

penatalaksanaan diabetes melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang

2. Mengidentifikasi faktor norma subjektif klien penderita diabetes

pada penatalaksanaan diabetes melitus di Puskesmas Dinoyo,

Malang

3. Mengidentifikasi faktor pendukung klien penderita diabetes pada

penatalaksanaan diabetes melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang

4. Menganalisis pengaruh sikap terhadap kepatuhan klien penderita

diabetes pada penatalaksanaan diabetes melitus di Puskesmas

(30)

8

5. Menganalisis pengaruh norma subjektif terhadap kepatuhan klien

penderita diabetes pada penatalaksanaan diabetes melitus di

Puskesmas Dinoyo, Malang

6. Menganalisis faktor paling dominan yang mempengaruhi

kepatuhan klien penderita diabetes pada penatalaksanaan diabetes

melitus di Puskesmas Dinoyo, Malang

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait

dengan pelayanan kesehatan.

1.4.1 Manfaat Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi

pendidikan sebagai bahan pertimbangan dalam referensi, menambah wawasan

dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan

pada pasien diabetes dalam mengikuti penatalaksanaan yang disediakan oleh

pelayanan kesehatan.

1.4.2 Manfaat Bagi Keperawatan

Sebagai sarana pembelajaran dalam memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku klien terutama perilaku kepatuhan di dalam

masyarakat.

1.4.3 Manfaat Bagi Puskesmas Dinoyo

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk

merencanakan program pendidikan kesehatan dalam meningkatkan

kepatuhan klien pada penatalaksanaan diabetes melitus sesuai dengan

(31)

9

1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan kajian atau rujukan untuk melakukan penelitian lebih

lanjut yang berkesinambungan mengenai ketidakpatuhan klien pada

penatalaksanaan diabetes melitus.

1.5 Keaslian Penelitian

1) Penelitian Novitasari (2015), yang melakukan penelitian tentang

“Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Diit Diabetes

Melitus (DM) Pada Lanjut Usia (Lansia) di Kelurahan Gayam Kecamatan

Sukoharjo”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan

antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan diet diabetes melitus

pada lansia di Kelurahan Gayam. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh lansia yang menderita penyakit diabetes melitus berjumlah 77

penderita di Kelurahan Gayam Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Sukoharjo. Penelitian ini mengambil sampel 100% dari jumlah populasi

yang ada. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan

kepatuhan diet diabetes melitus. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan

menggunakan alat ukur berupa kuesioner pengetahuan, sikap, dan

kepatuhan diet diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini berbeda

dengan tujuan yang ingin dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan klien pada

penatalaksanaan diabetes melitus. Persamaan yang terdapat dalam

penelitian ini dengan penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti

(32)

10

2) Penelitian Aini, Fatmaningrum, dan Yusuf (2011 : 1-10), yang melakukan

penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Perilaku Pasien dalam Tatalaksana

Diabetes Mellitus Dengan Pendekatan Teori Model Behavioral System Dorothy E.

Johnson”. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap, praktik pasien dalam tatalaksana DM akibat

pemberian motivasi dan edukasi. Populasi dalam penelitian ini adalah

pasien diabetes mellitus di Poli Diabet Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

sejumlah 40 orang pada bulan Mei 2010. Sampel diperoleh melalui teknik

simple random sampling didapatkan sebanyak 13 orang untuk masing

kelompok perlakuan dan kontrol. Variabel intervensi dalam penelitian ini

adalah pemberian motivasi dan edukasi. Sedangkan variabel outputnya

adalah pengetahuan, sikap, praktik pasien dalam tatalaksana DM serta

gula darah puasa dan 2 jam post prandial. Jenis penelitian yang digunakan

adalah eksperimen dengan rancangan randomized control group pretest posttest

design dengan instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan,

sikap, dan praktik serta alat pemeriksaan gula darah, memberikan

intervensi berupa pemberian motivasi dan edukasi pada kelompok

perlakuan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang ingin

dilakukan oleh peneliti terletak pada tujuan dan tempat penelitian.

Sedangkan kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang ingin

dilakukan oleh peneliti adalah sasaran penelitian yaitu pasien diabetes

melitus.

3) Penelitian Kakaei, et al. (2014 : 56-59), yang melakukan penelitian

tentang “Factors Related to Personal Protective Equipment Use between Factory

(33)

11

dari penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan

dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pabrik semen di

Ilam, Barat Iran berdasarkan model basnef. Populasi dalam penelitian ini

adalah pekerja pabrik semen di Ilam, Iran usia 22-53 tahun, selama 2012.

Dari populasi 205, 191 yang menandatangani formulir persetujuan dan

secara sukarela setuju untuk berpartisipasi. Variabel dalam penelitian ini

adalah sikap, norma subjektif, faktor-faktor pendukung, niat dan

penggunaan alat pelindung diri. Jenis penelitian yang dilakukan adalah

penelitian cross sectional dengan mengumpulkan data menggunakan

kuesioner terdiri dari kuesioner untuk faktor demografi, penggunaan alat

pelindung diri, dan variabel basnef. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti terdapat pada sasaran dan

tempat penelitian. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang ingin

dilakukan oleh peneliti adalah tujuan untuk mengetahui faktor yang

mempengaruhi dan sama-sama menggunakan model basnef.

4) Penelitian Hazavehei, et al (2010 : 81-90), yang melakukan penelitian

tentang “The Effect of Educational Program Based on Basnef Model for Eye Care

in Non-insulin Dependent Diabetic Patients”. Tujuan dari penelitian ini yaitu

menentukan pengaruh program pendidikan berdasarkan model Basnef

(keyakinan, sikap, norma subjektif dan faktor pendukung) tentang

perawatan mata pada pasien dengan insulin independent diabetes mellitus

(NIDDM) di Kota Shiraz, Provinsi Fars, Iran. Populasi dalam penelitian

ini adalah pasien NIDDM berusia 40-60 tahun yang memiliki diabetes

selama lebih dari 5 tahun, terkena bahaya komplikasi mata dan dirujuk ke

(34)

12

dalam penelitian ini sebanyak 100 orang yang memenuhi kriteria.

Variabel dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan berdasarkan

model basnef dan perilaku perawatan mata. Jenis penelitian yang

dilakukan adalah penelitian experimental dengan memberikan intervensi

pendidikan kesehatan tentang perawatan mata pada kelompok intervensi

berdasarkan model basnef. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

yang ingin dilakukan oleh peneliti terdapat pada jenis penelitian dan

tempat penelitian. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang ingin dilakukan oleh peneliti terdapat pada sasaran dan sama-sama

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAYENGAN SURAKARTA.. Dengan ini

Berdasarkan hasil hubungan antara karakteristik pasien dengan tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya di dapatkan perolehan ada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan penggunaan obat antidiabetes oral pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Koh-Libong Thailand..

Ada hubungan kepatuhan diet dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Rowokele (p= 0.015). Nilai PR 2,115 > 1 berarti variabel kepatuhan

Pengaruh Jumlah Hari Pemberian Obat dengan Resep terhadap Kepatuhan dan Biaya “Studi pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Wilayah Surabaya Utara”.. Skripsi,

Data di atas menunjukkan bahwa penderita diabetes melitus yang ada di Puskesmas Pauh Padang yang terdiagnosis > 5 tahun tidak semuanya yang memiliki koping yang adaptif

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini, yang berjudul ”Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Jiwan

Faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan pengobatan pada pasien diabetes melitus tipe 2 adalah usia, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, motivasi, dukungan keluarga, dan dukungan