ii
certain time must be renewed following period and company requirement. Information require especially based on computer is very required for fluency on the company perform. Computer optimalized is necessary for developing information system performance on laundry service.
Writer using system approach method on designing system is structural developing method. Also using prototyping research method, beginning from user identification, operational system coding, operational system trial, determine operational system wheter accepted or not, and using operational system. Analyzing tools and design used by writer are Flow Map, Contact Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Data Dictionary, Normalize, Chart Realtion.
Conclusion of research result is: Using laundry information system so data processing can detailer, Laundry information system implementation can doing with makes a laundry application software for company. Software trial with black box on the company, the result is reasonable for applied on the company.
i
Latar belakang dari penelitian ini adalah seiring berjalannya waktu dan kebutuhan penyajian informasi yang lebih cepat dan akurat, maka pengembangan sistem pun perlu dilakukan. Hal ini sangat wajar terjadi, karena sebuah sistem tentu dalam kurun waktu tertentu harus diperbaharui sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, kebutuhan informasi khususnya yang berbasis komputer sangan diperlukan, salah satunya untuk kelancaran dalam menjalankan usaha khususnya dalam hal pencucian. Optimalisasi kerja komputer sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi di bagian pencucian saat ini.
Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan dalam merancang sistem ini adalah metode pengembangan terstruktur. Penulis juga menggunakan metode penelitian prototyping yang dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan pemakai, mengembangkan prototyping, menentukan apakah prototype dapat diterima, mengkodekan sistem operasional, menguji sistem operasional, menentukan jika sistem operasional dapat diterima, dan menggunakan sistem operasional. Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan oleh penulis adalah Flow Map, Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, dan Relasi Tabel.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: Dengan menggunakan sistem informasi laundry yang penulis rancang maka diharapkan proses pendataan dapat lebih terperinci, Implementasi sistem informasi laundry dapat dilakukan dengan membuat sebuah software aplikasi laundry untuk perusahaan, Berdasarkan pengujian software yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box pada perusahaan, hasilnya cukup baik untuk diterapkan pada perusahaan tersebut.
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sering terdengar ungkapan bahwa dunia dewasa ini berada dalam era informasi. Kebutuhan informasi semakin mendesak sejalan dengan arus globalisasi yang terjadi di seluruh dunia. Keberhasilan informasi sangat tergantung pada sarana dan prasarananya. Pandangan demikian memang betul karena salah satu fenomena yang dewasa ini sudah mendunia dan berlangsung dengan kepesatan yang sangat tinggi ialah perkembangan dan berbagai terobosan di bidang teknologi informasi.
Sistem komputerisasi memegang peranan penting dalam berbagai bidang pekerjaan seperti pendidikan, perdagangan, kedokteran, jasa, dan lain-lain. Dalam sebuah perusahaan keberadaan sistem komputerisasi sangatlah diperlukan. Dengan sistem komputerisasi dapat mempercepat pengolahan data dan dapat menghasilkan informasi yang diperlukan. Informasi yang digunakan sangat beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Untuk menghindari kesalahan dalam informasi maka diperlukan suatu sistem informasi yang membantu kelancaran dan kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan.
kadang-tidak punya waktu. Alternatifnya adalah mereka mencari tempat penyedia jasa pencucian pakaian atau yang biasa disebut laundry.
Tidak hanya perseorangan atau individu saja yang memiliki masalah seperti ini. Sebuah perusahaan atau instansi pun ternyata ada juga yang membutuhkan penyedia jasa pencucian. Sebut saja hotel, banyak hotel-hotel yang membutuhkan penyedia jasa pencucian dikarenakan ada beberapa faktor diantaranya efisiensi pekerjaan.
Ngebelast Laundry adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pencucian. Sasaran utama konsumennya adalah hotel, karena Ngebelast Laundry memfokuskan usahanya pada outsourcing jasa pencucian. Hal ini menuntut Ngebelast Laundry untuk memberikan pelayanan yang memuaskan untuk customer.
Setiap harinya Ngebelast Laundry mengelola data pelanggan, data keuangan, data bahan baku yang digunakan. Tentunya, untuk mengelola data-data tersebut akan memerlukan energi yang cukup banyak disertai waktu yang lumayan lama.
Dengan demikian, kebutuhan informasi khususnya yang berbasis komputer sangat diperlukan, salah satunya untuk kelancaran dalam menjalankan usaha khususnya dalam hal pencucian. Optimalisasi kerja komputer sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi di Bagian Pencucian saat ini. Komputer tidak hanya dipakai sebagai media penyimpanan data saja, tetapi harus bisa membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan cepat dan akurat. Karena dengan akurasi dan kecepatan dalam memproses data, maka akan mempermudah pihak owner untuk melakukan kontrol di Bagian Pencucian tersebut, karena sistem yang berjalan saat ini masih bersifat single user khususnya dalam sistem informasi pencucian. Oleh karena itu dibutuhkan program aplikasi yang barsifat multi user untuk pengolahan data dan proses pencucian.
Dari uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pencucian di Ngebelast Laundry Cirebon dan menjadikannya sebagai objek penelitian untuk Tugas Akhir yang dilaksanakan oleh penulis. Adapun judul yang diangkat oleh penulis adalah sebagai berikut: “SISTEM INFORMASI LAUNDRY (Studi Kasus : Ngebelast Laundry Cirebon)”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang terjadi di perusahaan laundry adalah sebagai berikut :
kode jenis cucian tercampur antara pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain.
c. Belum adanya laporan pendapatan, laporan pengeluaran, laporan persediaan bahan baku mengakibatkan tidak adanya dasar pertimbangan untuk memprediksi laporan-laporan tersebut pada periode yang akan datang.
Rumusan masalah ini dilakukan agar dalam pengolahan sistem dapat lebih terarah. Dari permasalahan yang timbul, penulis membatasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana Sistem Informasi Laundry yang sedang berjalan pada Ngebelast Laundry.
b. Bagaimana merancang Sistem Informasi Laundry yang meliputi proses pendataan pelanggan menjadi lebih terperinci.
c. Bagaimana mengimplementasikan hasil perancangan Sistem Informasi Laundry yang sudah dibuat ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui Sistem Informasi Laundry sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada di dalam sistem informasi tersebut.
c. Untuk mengimplementasikan hasil perancangan Sistem Informasi Laundry ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 sehingga mempermudah dalam menjalankan sistem informasi tersebut.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya:
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
b. Bagi Penulis
Diharapkan peneliti dapat memberikan kontribusi yang baik dalam pembuatan Sistem Informasi sehingga dapat membantu kinerja perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry, Cirebon.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Tugas Akhir perlu dilakukan agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan. Adapun batasan-batasan masalah dalam pengolahan data laundry di Ngebelast Laundry Cirebon antara lain :
a. Calon pelanggan akan menjadi pelanggan jika sudah menyetujui proposal yang diajukan dari Ngebelast Laundry dan sudah menandatangani surat perjanjian.
b. Adanya retur pembelian bahan baku apabila bahan baku yang dibeli ke pemasok ada kerusakan pada kemasannya sehingga kemungkinan terjadi pengurangan berat bersih.
c. Karena adanya retur pembelian maka perusahaan meminta diskon 3% untuk pembayarannya dari pemasok.
1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian oleh penulis yaitu, Ngebelast Laundry Jln. Pilangsari Endah No. F – 12 Cirebon. Estimasi waktu pelaksanaan penelitian terdapat pada tabel 1.2.
Tabel 1.1. Estimasi Waktu Penelitian
No.
Kegiatan
Maret 2010 April 2010 Mei 2010
Minggu Ke -
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mengidentifikasi kebutuhan
pemakai
a. Kajian dokumen b. Observasi c. Wawancara
2. Mengembangkan prototype
3. Menentukan diterima atau
tidaknya prototype
4. Mengkodekan sistem
operasional
5. Menguji sistem operasional
6. Menentukan diterima atau
tidaknya sistem operasional
7. Menggunakan sistem
operasional
8 2.1. Pengertian Sistem
Menurut Abdul Kadir (2003 : 54), “Sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Jogiyanto Hartono (2000 : 683), “Sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (proses) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Jogiyanto (2000 : 684)
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.
b. Batasan Sistem
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
e. Masukan Sistem
Masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2000 : 687), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi dengan lingkungan luarnya.
2.2. Pengertian Informasi
Menurut Davis pada Abdul Kadir (2003 : 31), “Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.
Sedangakan menurut McFadden pada Abdul Kadir (2003 : 31), “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”.
Menurut Alter pada Abdul Kadir (2003 : 11), “Sistem Informasi adalah
kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.
Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood pada Abdul Kadir (2003 : 11), “Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna”.
13
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Ngebelast Laundry didirikan pertama kali di Bandung pada bulan Juli 2006 yang beralamat di Jln. Sukanegara No. 4, Antapani, Bandung. Bermula dari usaha penyedia jasa pencucian untuk perumahan / perorangan dan perkantoran dengan sistem kiloan. Dan untuk mengembangkan usahanya, pada bulan Februari 2008 Ngebelast Laundry melakukan ekspansi dengan membuka cabang baru di kota Cirebon yang beralamat di Jln. Pilang Sari Endah No. F-12, Cirebon. Fokus utama customer di cabang Cirebon adalah untuk hotel.
Latar belakang dibukanya cabang Cirebon karena maraknya sistem outsourcing kebutuhan hotel khususnya jasa laundry perlengkapan hotel seperti bed sheet, towels dan banquet. Selain itu belum adanya laundry khusus yang dapat memenuhi kebutuhan hotel di kota Cirebon. Saat ini, Ngebelast Laundry mempekerjakan 15 orang karyawan dengan sebaran 7 orang di Bandung dan 8 orang di Cirebon.
oleh NgeBeLast Laundry kepada customer dan merupakan salah satu dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Memberikan solusi dalam masalah pencucian serta memberikan hasil yang maksimal kepada pelanggan. Misi : Menjadi penyedia jasa pencucian yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah gambaran atau bagan dari suatu bentuk organisasi yang disusun secara terperinci sehingga dengan adanya bagan tersebut kita mengetahui tugas dan wewenang, tanggung jawab yang diberikan pimpinan kepada bawahannya, serta kerjasama antar bagian untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut adalah struktur organisasi di Ngebelast Laundry Cirebon :
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Ngebelast Laundry (Sumber : Data Karyawan Ngebelast Laundry)
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR/ KABAG MARKETING
KABAG PRODUKSI ADMINISTRASIKABAG KABAG TEKNISI
3.1.4. Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi di atas maka deskripsi tugas, pada bagian-bagiannya antara lain :
a. Direktur
Tugas pokok yaitu sebagai pimpinan dan yang memberikan keputusan serta menentukan arah kebijakan perusahaan.
b. Wakil Direktur
Tugas pokok yaitu membantu pimpinan dalam membuat kebijakan perusahaan dan mengawasi operasional perusahaan sehari-hari.
c. Bagian Marketing
Tugas pokok yaitu memasarkan dan mengenalkan produk jasa perusahaan.
d. Bagian Produksi
Tugas pokok yaitu bertanggung jawab atas sistem operasional pengerjaan dan proses produksi serta melakukan pengawasan kualitas pekerjaan.
e. Bagian Administrasi
Tugas pokok yaitu bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perusahaan
f. Bagian Teknisi
3.2.1. Rancangan Penelitian
Saat penulis melakukan aktifitas penemuan fakta, maka perlu mendokumentasi informasi yang telah dikumpulkan dengan terorganisir, dapat dipahami, dan bermanfaat. Dokumentasi awal ini akan menberi arah bagi teknik-teknik pemodelan yang akan digunakan oleh penulis untuk menganalisis persyaratan untuk menentukan persyaratan yang benar bagi proyek.
Saat mempelajari sebuah sistem yang sudah ada, penulis mengembangkan naluri yang baik terhadap sistem yang dihadapinya dengan mempelajari dokumen dan file yang ada. Penulis yang baik selalu tahu untuk mendapatkan fakta terlebih dahulu dari dokumen yang ada ketimbang mendengar dari orang lain.
Semua dokumentasi yang terkumpul itu harus dianalisis apakah informasinya terkini atau tidak. Dokumentasi yang sudah usang tidak boleh dibuang, bagaimanapun penulis harus ingat bahwa penemuan fakta tambahan akan diperlukan untuk menguji atau memperbaharui fakta-fakta yang sudah di kumpulkan.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.2.2.1. Sumber Data Primer
penelitian yang dilakukan. Wawancara dan observasi dapat membantu pengumpulan data yang diperlukan karena kita dapat mnegajukan pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan untuk membantu proses penelitian serta mendapatkan informasi yang dibutuhakn dari bagian-bagian yang bersangakutan dengan penelitian.
1. Observasi
Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
2. Wawancara
Melakukan wawancara yaitu mengadakan pertemuan dan melakukan dialog tanya jawab secara langsung dengan pimpinan di Ngebelast Laundry. Penulis pun melakukan wawancara bukan hanya pada pimpinannya saja tetapi penulis melakukan wawancara dengan karyawan pada bagian produksi. Dalam wawancara ini penulis memfokuskan pada pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sistem yang sedang berjalan.
3.2.2.2. Data Sekunder
dari hasil menganalisis dokumen-dokumen tersebut.
Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dari beberapa dokumen, diantaranya : dokumen struktur organisasi, sejarah perusahaan, uraian kerja, dan dokumen-dokumen mengenai prosedur pelayanan jasa pencucian di Ngebelast Laundry.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan dalam merancang sistem ini adalah metode pengembangan terstruktur.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Pendekatan prototype diperlihatkan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Mekanisme
Pengembangan Sistem dengan Prototype (Sumber : Raymond McLeod, Jr. [2001 : 206])
Dari gambar di atas proses prototype ini terdiri dari proses :
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Penulis melakukan observasi dan wawancara.
2. Mengembangkan prototype. Penulis mengembangkan sebuah prototype bekerjasama dengan beberapa orang yang ahli dalam pengembangan prototype.
3. Menentukan apakah prototype dapat diterima. Penulis memberi kesempatan kepada pemakai untuk menggunakan prototype dan membiasakan diri dengan sistem.
prototype untuk pengkodean (coding) sistem operasional.
5. Menguji sistem operasional. Penulis melakukan pengujian sistem.
6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. Penulis menerima masukan dari pemakai bahwa sistem dapat diterima. 7. Menggunakan sistem operasional.
Keuntungan dengan menggunakan metode penelitian prototyping adalah dapat menghemat biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan pemakai dengan sistem yang dihasilkan.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Adapun alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1) Flow Map
Flow map merupakan bagan yang menggambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai dalam suatu sistem dan bagaimana dokumen tersebut diperlakukan, serta dapat meningkatkan pemahaman terhadap analisis fungsional.
2) Diagram Kontek
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem juga memberikan gambaran tentang seluruh sistem.
3) Data Flow Diagram
Diagram alir data atau data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satunya keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dijelaskan.
4) Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. 5) Perancangan Basis Data
a. Normalisasi
Normalisasi merupakan proses dekomposisi tabel agar terbentuk tabel normal.
b. Relasi Tabel
bentuk query, form/report.
Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel. Biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.
3.2.4. Pengujian Software
Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah metode pengujian Black-Box. Metode ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.
23
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem dapat diartikan sebagai penguraian sistem terhadap bagian-bagian sistem. Dalam pengertian luasnya analisis sistem yang sedang berjalan merupakan suatu pendekatan sistematis kepada sistem yang berada di tempat penelitian yang dilakukan. Tahap dari kegiatan sistem ini merupakan satu tahap yang penting, karena jika pada tahap ini terjadi kesalahan maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap desain sistem.
4.1.1. Analisis Dokumen
Untuk lebih memahami sistem yang sedang berjalan, dilakukan analisis terhadap dokuman-dokuman yang digunakan untuk pencucian. Dokumen-dokuman yang terkait dalam pencucian adalah sebagai berikut :
1. Invoice
Fungsi : Sebagai salinan semua catatan selama tujuh hari yang terdapat pada nota harian
Deskripsi : Dokumen untuk mengisi data-data order dari Pelanggan
2. Nota harian
Fungsi : Sebagai salinan semua catatan yang terdapat pada delivery order menjadi lebih rapi dan terpeinci Elemen data : No_Bill, Date, Code, Item, Price, Qty, Subtotal,
Total, Customer_Id, Customer_Name, Address Deskripsi : Dokumen untuk mengisi data-data order dari
Pelanggan
3. Bahan Baku
Fungsi : Sebagai bukti persediaan bahan baku yang masih tersedia
Elemen data : Chemical_Code, Chemical, First_Stock, Last_Stock
Deskripsi : Dokumen untuk mengisi data-data persediaan bahan baku
4. Price List
Fungsi : Untuk mengetahui harga per jenis cucian Elemen data : Code, Item, Price
4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur Pencucian di Ngebelast Laundry Cirebon yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Bagian marketing di Ngebelast Laundry membuat proposal untuk diajukan kepada calon pelanggan.
2. Pelanggan mengirimkan proposal verifikasi kepada bagian marketing di Ngebelast Laundry.
3. Bagian marketing di Ngebelast Laundry membuat surat perjanjian untuk kedua belah pihak.
4. Pelanggan dan direktur Ngebelast Laundry menandatangani surat perjanjian.
5. Pelanggan melakukan delivery order dan bagian administrasi di Ngebelast Laundry akan membuat nota harian.
6. Bagian administrasi membuat invoice lalu memberikan invoice tersebut kepada pelanggan dan direktur Ngebelast Laundry.
7. Pelanggan membuat kontra bon.
8. Pelanggan membuat billyet giro untuk diberikan kepada bagian administrasi di Ngebelast Laundry.
9. Bagian administrasi di Ngebelast Laundry menukarkan billyet giro ke bank, lalu transkrip uangnya diberikan kepada direktur Ngebelast Laundry.
11.Apabila bahan baku habis, bagian administrasi akan melakukan order bahan baku kepada supplier.
12.Supplier mengirimkan bahan baku.
13.Bagian adminstrasi di Ngebelast Laundry akan mengecek bahan baku kiriman.
14.Apabila bahan baku kiriman ada yang rusak maka akan ada retur dari supplier.
15.Supplier membuat kwitansi sebagai bukti pembayaran dari Ngebelast Laundry.
16.Bagian administrasi di Ngebelast Laundry akan mencatat bahan baku.
4.1.2.1. Flow Map
Sebuah sistem memerlukan adanya flow map untuk menggambarkan jalannya proses yang terjadi.
Gambar 4.1. Flow Map yang Sedang Berjalan
A = Arsip bahan baku B = Arsip order C = Arsip nota harian
D = Arsip invoice E = Arsip kontra bon F = Arsip surat perjanjin
Flow Map yang Sedang Berjalan
Supplier Administrasi Marketing Direktur
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks digambarkan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Adapun gambar diagram konteks dari Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Diagram Konteks yang Sedang Berjalan
4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem yang terstruktur dan jelas. Lebih lanjut juga DFD merupakan dokumen dari sistem yang baik. Untuk lebih jelas Data Flow Diagram (DFD) yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.3.
Sistem Informasi Data Pemesanan Bahan Baku
Data Pembayaran Bahan Baku
Data Pemesanan Bahan Baku Data Pengembalian Bahan Baku Rusak
Direktur Data Surat Perjanjian
Gambar 4.3. DFD yang Sedang Berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem
Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan, kegiatan pencucian di Ngebelast Laundry ini dinilai kurang efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
Pelanggan Marketing
Retur Bahan Baku Rusak 15.0
Membuat Kwitansi
Retur Bahan Baku Rusak
Tabel 4.1. Evaluasi Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry
Permasalahan Rencana Solusi
1. Stok bahan baku dikontrol hanya pada saat sedang ada produksi saja, hal ini mengakibatkan tertundanya produksi dikarenakan bahan baku yang akan digunakan ternyata tidak tersedia atau habis.
1. Pengontrolan stok bahan baku harus dilakukan setiap harinya walaupun tidak ada produksi. Pengecekan bahan baku akan dicatat ke dalam laporan persediaan bahan baku.
2. Pemberian kode untuk jenis cucian antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya masih dicatat dalam satu kode.
2. Kode untuk jenis cucian antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya harus dibedakan supaya apabila ada data yang berbeda dapat terlihat dengan jelas perbedaannya. 3. Adanya keterlambatan dalam
melakukan pembayaran dari pihak pelanggan karena pencetakkan invoice yang dilakukan oleh perusahaan terlalu lama yaitu tujuh hari.
3. Pencetakkan invoice yang dilakukan oleh perusahaan sebaiknya dilakukan setiap hari agar pihak pelanggan dapat melakukan pembayaran pada hari itu juga atau pada saat produksi selesai.
4. Tidak adanya tolak ukur bagi perusahaan yang disebabkan karena belum adanya laporan pendapatan, laporan pengeluaran, dan laporan persediaan bahan baku.
4.2. Perancangan Sistem
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan belum terkomputerisasi sedangkan sistem yang diusulkan akan lebih ditentukan pada pengolahan data secara terkomputerisasi.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Pada prinsipnya prosedur yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan prosedur yang sedang berjalan. Namun pada teknis operasionalnya penulis mengusulkan dibuatnya laporan pendapatan, laporan pengeluaran, dan laporan persediaan bahan baku.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Adapun prosedur Pencucian di Ngebelast Laundry Cirebon yang diusulkan adalah sebagai berikut :
1. Bagian marketing di Ngebelast Laundry membuat proposal untuk diajukan kepada calon pelanggan.
2. Pelanggan mengirimkan proposal verifikasi kepada bagian marketing di Ngebelast Laundry.
4. Pelanggan dan direktur Ngebelast Laundry menandatangani surat perjanjian.
5. Pelanggan melakukan delivery order.
6. Bagian administrasi di Ngebelast Laundry membuat nota harian yang isinya berasal dari catatan delivery order.
7. Bagian administrasi di Ngebelast Laundry mengecek persediaan bahan baku.
8. Bagian administrasi di Ngebelast Laundry membuat laporan persediaan bahan baku yang nantinya akan diberikan kepada direktur Ngebelast Laundry.
9. Dari laporan tersebut bagian administrasi akan memesan bahan baku apa saja yang sudah habis ke supplier.
10.Supplier akan mengirim bahan baku yang dipesan oleh pihak Ngebelast Laundry.
11.Bagian adminstrasi di Ngebelast Laundry akan mengecek bahan baku kiriman.
12.Dari dokumen bahan baku kiriman, bagian administrasi di Ngebelast Laundry akan membuat laporan pengeluaran yang nantinya akan diberikan kepada direktur Ngebelast Laundry.
13.Setelah produksi selesai dikerjakan, bagian administrasi akan membuat invoice.
15.Dari invoice tersebut akan dibuatkan laporan pendapatan yang nantinya diberikan kepada direktur Ngebelast Laundry.
Dalam perancangan proses ini meliputi Flow Map yang diusulkan, Diagram Konteks yang diusulkan, DFD yang diusulkan, dan Kamus Data. Proses tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam pembuatan program.
4.2.3.1. Flow Map
Gambar 4.4. Flow Map yang Diusulkan Flow Map yang Diusulkan
Supplier Administrasi Marketing Direktur
4.2.3.2. Diagram Konteks
Pada diagram konteks Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry yang diusulkan di bawah ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan diagram konteks pada sistem yang sedang berjalan. Sedikit perubahan yang terjadi pada diagram konteks sistem yang diusulkan ini adalah dengan adanya laporan pendapatan, laporan pengeluaran, dan laporan persediaan bahan baku yang masuk ke dalam Sistem Informasi Laundry.
Adapun gambar diagram konteks dari Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5. Diagram Konteks yang Diusulkan
Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram yang diusulkan adalah :
- DFD Level 0 Sistem yang Diusulkan
Untuk memberikan gambaran lebih jelas dan mudah dipahami di dalam kegiatan proses pencucian maka proses-proses kegiatan dapat di jelaskan pada 4.6. berikut Pada level 1 ini terdapat tiga entitas serta tiga proses yaitu kerjasama, pengadaan, dan laporan bahan baku.
Gambar 4.6. DFD Level 0 Sistem yang Diusulkan
-DFD Level 1 Proses 1.0 (Kerjasama) Sistem yang Diusulkan Pada gambar Gambar 4.7. DFD level 1 proses 1 (kerjasama) dapat dilihat pada proses kerjasama terdapat beberapa proses lain separti konfirmasi, membuat surat perjanjian , cetak surat perjanjian, menandatangani surat perjanjian.
Gambar 4.7. DFD Level 1 Proses 1.0 (Kerjasama) Sistem yang Diusulkan
- DFD Level 1 Proses 2.0 (Pengadaan) Sistem yang Diusulkan Pada gambar Gambar 4.8. DFD level 1 proses 2 (pengadaan) dapat dilihat pada proses pengadaan terdapat beberapa proses lain separti melakukan order, cetak nota harian, membuat invoice, membuat laporan pendapatan.
Gambar 4.8. DFD Level 1 Proses 2.0 (Pengadaan) Sistem yang Diusulkan
-DFD Level 1 Proses 3.0 (Laporan Bahan Baku) Sistem yang Diusulkan
Pada gambar Gambar 4.9. DFD level 1 proses 3 (laporan bahan baku) dapat dilihat pada proses laporan bahan baku terdapat beberapa proses lain separti mengecek persediaan bahan baku, membuat laporan persediaan bahan baku, melakukan order bahan baku, mengirim bahan baku, mengecek bahan baku kiriman, membuat laporan pengeluaran, mengupdate bahan baku.
Gambar 4.9. DFD Level 1 Proses 3.0 (Laporan Bahan Baku) Sistem yang Diusulkan
4.2.3.4. Kamus Data
Adapun kamus data pada Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry adalah sebagai berikut :
3.1
Baku Data Bahan Baku
Alias : -
Bentuk data : Dokumen
Arus data : Proses 1.2 – Pelanggan, Pelanggan – Proses 1.3, Proses 1.3 – Pelanggan, Pelanggan – Proses 1.4, Proses 1.4 –
Pelanggan
Struktur data : No_Surat, Tanggal_Surat, Customer_Id
2. Nama arus data : Data Pembayaran
Alias : -
Bentuk data : File dan Dokumen
Arus data : File Nota Harian – Proses 2.3, Proses 2.3 – Pelanggan, Pelanggan – File Invoice, File Invoice – Proses 2.4
Struktur data : No_Invoice, Date, Customer_Id, Customer_Name, Address, Pick_Up, Delivered, No_Bill, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total, Grand_Total
Arus data : Proses 3.1 – Proses 3.2, Proses 3.2 – Proses 3.3, Proses 3.3 – Supplier, Supplier – Proses 3.4, Proses 3.4 – Proses 3.5, Proses
3.5 – Proses 3.6, Proses 3.6 – Supplier, Supplier – Proses 3.7
Struktur data : Chemical_Code, Chemical, First_Stock, Last_Stock, Chemical_Price,
Chemical_Use, Code, Item, Price
4. Nama arus data : Data Laporan
Alias : -
Bentuk data : Dokumen
Arus data : Proses 3.2 – Proses 3.3,
Proses 3.3 – Supplier, Supplier –
Proses 3.4, Proses 3.4 – Proses 3.5, Proses
3.5 – Supplier, Supplier – Proses 3.6, Proses 3.6 – Proses 3.7
Struktur data : Chemical_Code, No_Bill, Date_Use, Chemical, First_Stock, Last_Stock, Chemical_Price, Chemical_Use,
No_Invoice, No_Bill, Customer_Id, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total,
Pada perancangan basis data ini akan diuraikan mengenai Normalisasi, Relasi Tabel, Entity Relationship Diagram, Struktur File dan Kodifikasi dari Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry Cirebon.
4.2.1.1. Normalisasi
Bentuk Unnormal merupakan gabungan dari seluruh elemen data yang ada di dalam kamus data.
a. Bentuk Unnormal
{No_Surat, Tanggal_Surat, Customer_Id, No_Invoice, Date, Customer_Id, Customer_Name, Address, Pick_Up, Delivered, No_Bill, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total, Grand_Total, Chemical_Code, Chemical, First_Stock, Last_Stock,
Chemical_Price, Code, Item, Price, Chemical_Code, No_Bill, Date_Use, Chemical, First_Stock, Last_Stock, Status,
Chemical_Price, No_Invoice, No_Bill, Customer_Id, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total, Grand_Total}
b. Normal I
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa atribut yang berulang.
No_Bill, Status, Code, Item, Price, Qty, Subtotal, Total, Grand_Total, Chemical_Code, Chemical, First_Stock, Last_Stock, Chemical_Price, Date_Use}
c. Normal II
Pada tahap ini semua atribut bukan kunci memiliki dependensi (ketergantungan) sepenuhnya terhadap atribut kunci.
1. T_Surat = {*No_Surat, Tanggal_Surat, **Customer_Id} 2. T_Customer = {*Customer_Id, Customer_Name, Address} 3. T_Invoice = {*No_Invoice, **Customer_Id}
4. T_Nota = {*No_Bill, Tanggal, **Customer_Id, Total, Grand_Total, Status}
5. T_Price = {*Code, Item, Price}
6. T_Material = {*Chemical_Code, Chemical, First_Stock}
d. Normal III
2. T_Customer = {*Customer_Id, Customer_Name, Address} 3. T_Invoice = {*No_Invoice, **Customer_Id, Pick_Up,
Delivered}
4. T_Nota = {*No_Bill, Tanggal, **Customer_Id, Total, Grand_Total}
5. T_Price = {*Code, Item, Price}
6. T_Material = {*Chemical_Code, Chemical,
First_Stock, Last_Stock, Chemical_Use} 7. T_Detail_Invoice = {**No_Invoice, **No_Bill}
8. T_Detail_Nota = {**No_Bill, **Code, Qty, Subtotal} 9. T_Material_Use = {**Chemical_Code, Date_Use,
**No_Bill}
4.2.1.2. Entity Relationship Diagram
Gambar 4.10. Entity Relationship Diagram (ERD)
4.2.1.3. Relasi Tabel
Adapun relasi tabel pada Sistem Informasi Pencucian dapat dilihat pada gambar 4.7
Gambar 4.11. Relasi Tabel
a. Nama_file : Surat Primary key : No_Surat Media penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.2. File Surat
b. Nama file : Invoice Primary key : No_Invoice Media penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.3. File Invoice
No. Nama Field Type Size Keterangan
1 No_Surat Varchar 5 No surat
2 Tanggal_Surat Datetime 8 Tanggal pembuatan surat 3 Customer_Id Varchar 7 Kode
pelanggan
No. Nama Field Type Size Keterangan
1 No_Invoice Varchar 20 No invoice
2 Customer_Id Varchar 7 Kode pelanggan 3 Pick_Up Datetime 8 Tanggal
pengambilan cucian 4 Delivered Datetime 8 Tanggal
c. Nama file : Nota Primary key : No_Bill Media penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.4. File Nota
No. Nama Field Type Size Keterangan Media penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.5. File Material
Primary key : Code Media penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.6. File Price List
f. Nama file : Customer Primary key : Customer_Id Media penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.7. File Customer
No. Nama Field Type Size Keterangan
1 Customer_Id Varchar 7 Kode
pelanggan
2 Customer_Name Char 20 Nama
pelanggan
3 Address Varchar 30 Alamat
pelanggan
g. Nama file : Material_Use Primary key : -
Media penyimpanan : Harddisk
No. Nama Field Type Size Keterangan
1 Code Varchar 5 Kode jenis
cucian
2 Item Varchar 30 Jenis
cucian
3 Price Float 8 Harga
Tabel 4.8. File Material Use
Media penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.9. File Detail Nota
No. Nama Field Type Size Keterangan
Media penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.10. File Detail Invoice
No. Nama Field Type Size Keterangan
1 No_Invoice Varchar 20 No_Invoice
2 No_Bill Varchar 20 No bill
a. Customer Id C xxx
No. Urut Customer
Contoh : C 001
Keterangan : C = Customer 001 = No. Urut
b. Material Code CM xxx
No. Urut Material
Contoh : CM 001
Keterangan : CM = Material 001 = No. Urut
c. Code P xxx
Contoh : P 001
Keterangan : P = Price 001 = No. Urut
d. No Bill
xxxxxx NH xxx
No. Urut Nota Harian
Tanggal, Bulan, Tahun
Contoh : 051110NH001
Keterangan : 051110 = Tanggal, Bulan, Tahun
NH = Nota Harian 001 = No. Urut
e. No Invoice xxxxxx I xxx
No. Urut Nota Harian
Keterangan : 051110 = Tanggal, Bulan, Tahun
I = Invoice 001 = No. Urut
f. No Surat S xxx
No. urut Surat
Contoh : S 001
Keterangan : S = Surat 001 = No. Urut
4.2.2. Perancangan Antar Muka
4.2.2.1. Struktur Menu
Gambar 4.12. Struktur Menu
4.2.2.2. Perancangan Input
a. Form Login
Form Login ini digunakan untuk membedakan hak akses pengguna, melalui Form Login ini pengguna yang boleh memasuki sistem adalah pengguna yang mengetahui user name dan password sistem.
Gambar 4.13. Form Login
User Name
Password
LOGIN
MASTER TRANSAKSI LAPORAN
LOGIN
Customer
Price
Material
Nota Harian
Material Use
Invoice
Laporan Persediaan Bahan Baku
Laporan Pengeluaran
Tabel 4.11. Fungsi Komponen Form Login
Komponen Fungsi
User Name Untuk mengisi nama pengguna yang akan menggunakan aplikasi pencucian
Password Untuk mengisi kata kunci untuk masuk ke dalam aplikasi pencucian LOGIN Untuk menyetujui data
yang telah diisikan
b. Form Surat
Form surat digunakan untuk mencetak surat perjanjian.
Gambar 4.14. Form Surat
No Surat
Date of Letter
Customer Id
Add Edit Save Delete
Table 4.12. Fungsi Komponen Form Surat
c. Form Customer
Form customer digunakan untuk melakukan input program data-data pelanggan.
Komponen Fungsi
No Surat Untuk
Customer Id Untuk
Gambar 4.15. Form Customer
Tabel 4.13. Fungsi Komponen Form Customer
Komponen Fungsi
Customer Id Untuk
mengisi kode pelanggan
Customer Name Untuk
mengisi nama pelanggan
Address Untuk
mengisi
Add Edit Save Delete
Tabel 4.13.
Lanjutan Fungsi Komponen Form Customer
Komponen Fungsi
Delete Untuk menghapus data
Close Untuk kembali ke menu
utama
d. Form Price List
Form price list digunakan untuk melakukan input program daftar harga dari perusahaan.
Gambar 4.16. Form Price List
Tabel 4.14. Fungsi Komponen Form Price List
Komponen Fungsi
Code Untuk mengisi kode
jenis cucian
Item Untuk mengisi jenis
cucian
Price Untuk mengisi harga satu jenis cucian
Code
Item
Price
Add Edit Save Delete
Lanjutan Fungsi Komponen Form Price List
Komponen Fungsi
Add Untuk menambahkan data
baru
Edit Untuk mengubah data
Save Untuk menyimpan data
baru yang sudah diisikan
Delete Untuk menghapus data
Close Untuk kembali ke menu
utama
e. Form Material
Form material digunakan untuk melakukan input program data-data bahan baku.
Gambar 4.17. Form Material
Chemical Code
Chemical
First Stock
Add Edit Save Delete
Close
Chemical Price
Tabel 4.15. Fungsi Komponen Form Material
Komponen Fungsi
Chemical Code Untuk mengisi kode bahan baku
Chemical Untuk mengisi nama bahan baku
Stock Untuk mengisi
persediaan bahan baku sebelum digunakan
Add Untuk menambahkan
data baru
Edit Untuk mengubah data
Save Untuk menyimpan data
baru yang sudah diisikan
Delete Untuk menghapus data
Close Untuk kembali ke menu
utama
f. Form Nota Harian
Form nota harian digunakan untuk melakukan input program data-data order dari pelanggan.
Gambar 4.18. Form Nota Harian
No Bill
Date
Pick Up
Add Edit Save Delete
Komponen Fungsi
No Bill Untuk mengisi no bill
yang terdapat pada nota harian
Date Untuk mengisi tanggal
pembuatan nota harian Pick Up Untuk mengisi tanggal
pengambilan order cucian
Customer Id Untuk mengisi kode pelanggan
Code Untuk mengisi kode
jenis cucian
Price Untuk mengisi harga
satu jenis cucian
Qty Untuk mengisi
banyaknya cucian
Subtotal Untuk mengisi jumlah
tagihan untuk satu bill nota harian
Add Untuk menambahkan
data baru
Edit Untuk mengubah data
Save Untuk menyimpan data
baru yang sudah diisikan
Delete Untuk menghapus data
Close Untuk kembali ke menu
utama
g. Form Material Use
Gambar 4.19. Form Material Use
Tabel 4.17. Fungsi Komponen Form Material Use
Komponen Fungsi
Chemical Code Untuk mengisi kode bahan baku
No Bill Untuk mengisi no bill
yang terdapat pada nota harian
Date Use Untuk mengisi tanggal penggunaan bahan baku Chemical Untuk mengisi nama
bahan baku
First Stock Untuk mengisi stok awal dari persediaan bahan baku
Chemical Use Untuk mengisi nama bahan baku yang digunakan
Last Stock Untuk mengisi stok akhir dari persediaan bahan baku
Add Untuk menambahkan
data baru
Edit Untuk mengubah data
Chemical Code
No Bill
Date Use
Add Edit Save Delete
Close
Chemical
First Stock
Lanjutan Fungsi Komponen Form Material Use
Komponen Fungsi
Save Untuk menyimpan
data baru yang sudah diisikan
Delete Untuk menghapus data
close Untuk kembali ke
menu awal
h. Form Invoice
Form invoice digunakan untuk melakukan input program data-data order dari pelanggan tetapi lebih lengkap dibandingkan dengan form nota harian.
Gambar 4.20. Form Invoice
No Invoice No Bill Pick Up
Add Edit Save Delete
Close Delivered
Tabel 4.18. Fungsi Komponen Form Invoice
Komponen Fungsi
No Invoice Untuk mengisi no
invoice
No_Bill Untuk mengisi no bill
yang terdapat pada nota harian
Pick Up Untuk mengisi tanggal pengambilan order cucian
Delivered Untuk mengisi tanggal pengiriman order cucian Customer Id Untuk mengisi kode
pelanggan
Code Untuk mengisi kode
jenis cucian
Price Untuk mengisi harga
satu jenis cucian
Qty Untuk mengisi
banyaknya cucian
Subtotal Untuk mengisi jumlah
tagihan untuk satu bill nota harian
Total Untuk mengisi jumlah
tagihan dari semua nota harian
Add Untuk menambahkan
data baru
Edit Untuk mengubah data
Save Untuk menyimpan data
baru yang sudah diisikan
Delete Untuk menghapus data
Close Untuk kembali ke menu
a. Laporan Persediaan Bahan Baku
Gambar 4.21. Rancangan Form Laporan Persediaan Bahan Baku
b. Laporan Pengeluaran
Gambar 4.22. Rancangan Form Laporan
Pengeluaran
Gambar 4.23. Rancangan Form Laporan
Pendapatan
Laporan ini merupakan laporan yang berisi data-data pendapatan yang diterima oleh Ngebelast Laundry. Dalam rancangannya ditampilkan informasi-informasi apa saja yang akan ditampilkan oleh program aplikasi yang akan dibangun.
4.2.3. Perancangan Arsitektur Jaringan
69
PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
5.1. Pengujian
5.1.1. Rencana Pengujian
Pengujian sistem informasi laundry menggunakan data uji berupa sebuah data dan masukan dari pengguna.
Tabel 5.1.
Rencana Pengujian Sistem Informasi Laundry
Kelas Uji Butir Uji Tingkat
yang telah terdaftar Sistem Black Box
Pengujian Pengisian Data
Pengisian Data Surat
Perjanjian Modul Black Box
Pengisian Data
Pembayaran Modul Black Box
Pengisian Data Bahan
Baku Modul Black Box
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian
a. Pengujian Login
Pengujian Login 1
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan password
terdaftar
Pengguna : admin Password : ngebelast
Tercantum pada
Dapat masuk ke form utama untuk pengguna yang Pengujian Login 2
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna tidak
terdaftar.
Pengguna : irma Password : 061089
Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan.
pengguna tidak dapat login dan menampilkan Pengguna : irma Password : xxx
Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan
b. Pengujian Pengisian Data
Pengujian pengisian data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Pengujian Pengisian Data Surat Perjanjian
Berikut adalah tabel pengujian pengisian data surat perjanjian : Tabel 5.4.
Pengujian Pengisian Data Surat Perjanjian
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Klik “Tambah” Tombol yang aktif
hanya tombol “Simpan”
Dapat mengisi tiap field sesuai yang
diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak
Mengisi textbox tiap field.
Klik “Simpan”
Data tersimpan di data surat
Klik “Edit” data diperbaharui Tombol “Edit”
dapat berfungsi sesuai yang diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak
Klik „Hapus‟ Data dihapus Tombol
“Hapus”
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengisian textbox
jumlah dengan selain angka
Muncul pesan bahwa data harus diisi dengan angka
Berikut adalah tabel pengujian pengisian data pembayaran :
Tabel 5.5.
Pengujian Pengisian Data Pembayaran
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Klik “Tambah” Tombol yang aktif
hanya tombol “Simpan”
Dapat mengisi tiap field sesuai yang
diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak
Mengisi textbox tiap field.
Klik “Simpan”
Data tersimpan di data surat
Klik “Edit” data diperbaharui Tombol “Edit”
dapat berfungsi sesuai yang diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak
Klik „Hapus‟ Data dihapus Tombol
“Hapus”
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengisian textbox
jumlah dengan selain angka
Muncul pesan bahwa data harus diisi dengan angka
3. Pengujian Pengisian Data Bahan Baku
Berikut adalah tabel pengujian pengisian data bahan baku :
Tabel 5.6.
Pengujian Pengisian Data Bahan Baku
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Klik “Tambah” Tombol yang aktif
hanya tombol “Simpan”
Dapat mengisi tiap field sesuai yang
diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak
Mengisi textbox tiap field.
Klik “Simpan”
Data tersimpan di data surat
Klik “Edit” data diperbaharui Tombol “Edit”
dapat berfungsi sesuai yang diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak
Klik „Hapus‟ Data dihapus Tombol
“Hapus”
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengisian textbox
jumlah dengan selain angka
Muncul pesan bahwa data harus diisi dengan angka
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus dan hasil uji, maka dapat diambil kesimpulan bahwa proses pengisian data pada setiap form dapat dilakukan dengan sukses serta secara fungsional sistem dapat menghasilkan output yang diharapkan.
5.2. Implementasi
Dalam rencana penerapan sistem yang terkoputerisasi yakni agar sistem siap dioperasikan, maka perlu diadakan kegiatan-kegiatan dari penerapannya. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menerapkan sistem tersebut adalah pembuatan program, testing program, pelatihan serta terima dokumentasi, akan tetapi dalam penulisan tugas akhir ini implementasi sistem yang dilakukan hanya sampai pada tahap pembuatan program.
5.2.1. Implementasi Perangkat Lunak
Untuk mendukung kelancaran sistem informasi yang dirancang, maka sistem ini memerlukan perangkat lunak. Perangkat lunak digunakan untuk mendukung kinerja sistem operasi dan aplikasi database. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Sistem operasi minimum Windows 98
b. Program compiler Microsoft Visual Basic 6.0
5.2.2. Implementasi Perangkat Keras
Selain membutuhkan perangkat lunak sistem ini juga memerlukan perangkat keras. Adapun perangkat keras yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Harddisk minimum 10 GB b. RAM 128 MB
c. Processor minimum Pentium III d. CD RW
e. Monitor f. Mouse g. Printer
5.2.3. Implementasi Basis Data (sintaks SQL)
Pembangunan basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL, dimana aplikasi pemrograman yang digunakan adalah SQL Server 2000. Implementasi basis datanya adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE Surat (
No_Surat varchar (5) default '0',
Tanggal_Surat datetime (8) default '0',
No_Invoice varchar (20) default '0',
Customer_Id varchar(7) default '0')
CREATE TABLE Nota (
No_Bill varchar (20) default '0',
Tanggal datetime (8) default '0',
Customer_Id varchar(7) default '0',
Total float (8) default '0')
CREATE TABLE Material (
Chemical_Code varchar (5) default '0',
Chemical varchar (20) default '0',
First_Stock varchar (15) default '0',
CREATE TABLE Price (
Code varchar (5) default '0',
Item varchar (30) default '0',
Price float (8) default '0')
CREATE TABLE Customer (
Customer_Id varchar (7) default '0',
Customer_Name char (20) default '0',
Address varchar (30) default '0')
CREATE TABLE Material_Use (
Chemical_Code varchar (5) default '0',
Date_Use datetime (8) default '0',
First_Stock varchar(15) default '0',
Last_Stock float (15) default '0',
No_Bill varchar (20) default '0',
No_Bill varchar (20) default '0',
Code varchar (5) default '0',
Qty int (4) default '0',
Subtotal float (8) default ‘0’)
CREATE TABLE Detail Invoice (
No_Invoice varchar (20) default '0',
No_Bill varchar (20) default '0',
Pick_Up datetime (8) default '0',
Delivered datetime (8) default ‘0’)
5.2.4. Implementasi Antar Muka
a. Form Login
Gambar 5.1. Form Login
Form login ini berfungsi sebagai penentu bagi pengguna program aplikasi, sehingga tidak sembarang orang bisa mengakses program ini. Pada form login ini terdapat satu tombol, yaitu tombol ”LOGIN” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan berikutnya.
b. Form Menu Master
apa saja yang terdapat pada tabel master. Pada form menu master ini terdapat tiga tombol, yaitu tombol ”Customer” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form customer, tombol “Price List” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form price list, dan tombol “Material” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form material.
c. Form Customer
Gambar 5.3. Form Customer
Form customer merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data customer di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.
Tabel 5.7.
Fungsi Tombol-Tombol Form Customer
NO TOMBOL KETERANGAN
1 Add Untuk menambah data baru
2 Edit Untuk mengubah data
3 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan
4 Delete Untuk menghapus data yang telah ada 5 Print Untuk mencetak data customer
6 Close Untuk keluar dari form
d. Form Price List
Gambar 5.4. Form Price List
Form price list merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data harga jenis cucian di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.
Fungsi Tombol-Tombol Form Price List
NO TOMBOL KETERANGAN
1 Add Untuk menambah data baru
2 Edit Untuk mengubah data
3 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan
4 Delete Untuk menghapus data yang telah ada 5 Print Untuk mencetak data harga jenis cucian 6 Close Untuk keluar dari form
e. Form Material
Gambar 5.5. Form Material
Pada form material tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :
Tabel 5.9.
Fungsi Tombol-Tombol Form Material
NO TOMBOL KETERANGAN
1 Add Untuk menambah data baru
2 Edit Untuk mengubah data
3 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan
4 Delete Untuk menghapus data yang telah ada 5 Print Untuk mencetak data bahan baku cucian 6 Close Untuk keluar dari form
f. Form Menu Transaction
Gambar 5.6. Form Menu Transaction
yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form invoice, dan tombol “Material Use” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan form material
use.
g. Form Nota Harian
Gambar 5.7. Form Nota Harian
Form nota harian merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data pembayaran di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.
Tabel 5.10.
Fungsi Tombol-Tombol Form Nota Harian
NO TOMBOL KETERANGAN
1 Add Untuk menambah data baru
2 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan
4 Print Untuk mencetak data pembayaran 5 Close Untuk keluar dari form
h. Form Invoice
Gambar 5.8. Form Invoice
Form invoice merupakan form yang berfungsi untuk memasukkan data pembayaran di Ngebelast Laundry Cirebon ke dalam database.
Fungsi Tombol-Tombol Form Invoice
NO TOMBOL KETERANGAN
1 Add Untuk menambah data baru
2 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan
4 Print Untuk mencetak data pembayaran 5 Close Untuk keluar dari form
i. Form Material Use
Gambar 5.9. Form Material Use
Pada form material use tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :
Tabel 5.12.
Fungsi Tombol-Tombol Form Material Use
NO TOMBOL KETERANGAN
1 Add Untuk menambah data baru
2 Save Untuk menyimpan data baru yg sudah diisikan
4 Print Untuk mencetak data pembayaran 5 Close Untuk keluar dari form
j. Form Menu Report
Gambar 5.10. Form Menu Report
berfungsi untuk mencetak laporan pengeluaran, dan tombol “Laporan Pendapatan” yang berfungsi untuk mencetak laporan pendapatan.
5.2.5.Implementasi Instalasi Program
Instalasi program dimulai dengan beberapa tahap diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Klik 2 kali atau klik kanan > open pada file setup.exe master aplikasi pengolahan data pelanggan seperti pada gambar di bawah ini
Gambar 5.11. Setup
2. Maka akan terlihat tampilan awal proses instalasi seperti pada gambar berikut :
Gambar 5.12.Proses ke – 1 instalasi
Tahap kedua instalasi Sistem Informasi Laundry
3. Klik tombol OK, maka akan terlihat tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.13. Proses ke – 2 instalasi
dan direktori di mana Anda ingin menginstal aplikasi Sistem Informasi Laundry di Ngebelast Laundry. Akan terlihat tampilan sebagai berikut:
Gambar 5.14. Proses ke – 3 instalasi
5. Kemudian setelah menentukan direktori instalasi, klik continue dan akan muncul gambar di bawah ini :
Gambar 5.15. Proses ke – 4 instalasi
Tahap kelima instalasi Sistem Informasi Laundry
6. Klik tombol OK untuk mengakhiri
5.2.6.Penggunaan Program
Penggunaan program merupakan langkah-langkah dalam menggunakan dan menjalankan suatu sistem informasi yang dilakukan oleh pengguna ( user ).
Form login akan menampilkan form password dan user yang akan bisa langsung menggunakan program untuk masuk ke menu utama, seperti gambar di bawah ini :
Gambar 5.16. Form LOGIN
2. Form Menu Utama
Pada menu utama program terdapat menu-menu pilihan dimana user harus memilih menu mana yang akan digunakan atau diolah. Pilihan menu yang terdapat pada menu utama adalah master, transaksi, laporan, Seperti gambar berikut :
93
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengembangan sistem yang telah penulis lakukan, maka penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan beberapa saran-saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan di bab-bab sebelumnya.
6.1. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Dengan Sistem Informasi Laundry yang penulis rancang, maka diharapkan permasalahan tersebut dapat diatasi, sehingga sistem informasi laundry yang meliputi proses pendataan dapat lebih terperinci.
Dalam pelaksanaan tugas Akhir ini, penulis memberikan saran kepada Ngebelast Laundry Cirebon dalam rangka pengembangan sistem informasi yang baru, diantaranya :
1. Sebaiknya pencetakkan invoice dilakukan setiap hari, sehingga proses pembayaran tidak memakan waktu lama.
Studi Kasus : Ngebelast Laundry Cirebon
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Manajemen Informatika
Jenjang Diploma Tiga Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
IRMA OKTAVIANI 10.907.051