1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam percaturan perpolitikan dunia, Amerika serikat hingga kini masih memegang posisi yang dominan sebagai negara adidaya setelah runtuhnya Uni Soviet pada akhir perang dingin. Akan tetapi, beberapa tahun belakangan muncul beberapa pesaing baru bagi Amerika Serikat yang menyebabkan pengaruh Amerika Serikat perlahan berkurang. Pesaing utama yang memiliki kesempatan dan kemampuan untuk menjadi kekuatan politik dan ekonomi internasional selanjutnya adalah China, sebuah negara yang memiliki jumlah penduduk sekitar 1,4 milyar jiwa,1 20% dari total penduduk dunia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat.
Dalam tatanan sistem internasional saat ini, kerjasama merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh setiap negara jika ingin negaranya maju dan berkembang. Kerjasama dilakukan atas dasar saling membutuhkan dan menguntungkan satu sama lain dengan menjadikan kepentingan nasional (national interest) sebagai acuan utama dalam kerjasama yang berujung pada power. Jika pada masa perang dingin power diidentikan dengan military power maka di era saat ini national power suatu negara didefinisikan sebagai economic power.2
1
Menu data Statistik negara-negara., diakses melalui
http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=penduduk_usia&info1=3 (diakses pada tanggal 13/03/2013;6:59)
2
semakin tinggi kekeuatan ekonomi suatu negara maka semakin kuat pula posisinya dalam sistem internasional.
China dan Amerika Serikat merupakan dua negara adidaya yang memfokuskan perekonomian dalam negerinya di bidang industri. Peningkatan dan kemajuan industri dalam negeri di Cina dan Amerika Serikat membuat kedua negara tersebut tergantung pada sumber daya alam paling berharga di dunia ini yaitu minyak. Berdasarkan data dari Independent Statistic and Analysis U.S. Energy Information Administration; konsumsi minyak Amerika Serikat pada tahun 2011 adalah 6,8 Milliar barrel ( 18,83 juta barrel per hari) dan 7,0 Milliar barrel (19,18 juta barrel per hari ) pada tahun 2010 dan mengonsumsi 22% dari total konsumsi minyak dunia.3 Sementara itu status China sebagai negara dengan pertumbuhan perekonomian terpesat menjadikan permintaan akan minyak semakin meningkat setiap tahunnya seperti yang dilaporkan oleh review statistik energi dunia pada tahun 2010 permintaan minyak China tumbuh 11,2% ( 9 juta barrel per hari ).4
China dan Amerika Serikat telah menjadi pesaing strategis dalam hal sumber-sumber langka. Pada tahun 2003, China menyusul Jepang sebagi konsumen minyak terbesar setelah Amerika Serikat, rasa haus China akan minyak diperkirakan akan menyamai Amerika Serikat pada tahun 2020. Antisipasi 3
Independent Statistic & Analysis., U.S. Energy Information Administration., how much oil does the united states consumed per year?., diakses melalui
http://www.eia.gov/tools/faqs/faq.cfm?id=33&t=6 (diakses pada tanggal 01/04/2013;22:54) 4
3
terhadap kebutuhan masa depan telah membuat China berusaha mendiversifikasikan5 cadangan minyak dan menghilangkan pengaruh AS terhadap negara-negara pengekspor minyak utama di dunia.6
Potensi sumber daya alam dalam suatu kawasan atau negara menjadi fokus utama negara-negara industrial saat ini, sehingga Amerika Serikat dan China menjadikan negara-negara berkembang sebagai tujuan utama mereka untuk dijadikan tempat eksplorasi sumber daya alam. Wilayah yang semakin potensial saat ini tertuju pada kawasan Afrika dengan jumlah penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonominya yang semakin pesat. Enam negara Afrika juga berada dalam barisan 10 negara di dunia yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia7 sehingga Afrika menjadi semakin menarik bagi China dan Amerika Serikat.
Selain melakukan persaingan secara langsung, China dan Amerika Serikat juga mewadahi kerjasama ekonomi mereka dengan Afrika dalam sebuah forum. China bersama FOCAC (Forum on China-Africa Cooperation) sejak tahun 2000 telah berkomitmen dan bekerja sama dalam peningkatan ekonomi masing-masing
5
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah melakukan upaya agresif untuk mendiversifikasi sumber impor minyak, dalam sebuah langkah nyata untuk mengurangi risiko meningkatnya ketergantungan pada minyak dari Timur Tengah. Sumber minyak impor Cina secara bertahap diperluas ke daerah lain selain timur tengah seperti Afrika, Rusia, dan Amerika Latin. Menurut badan statistic resmi beberapa tahun terakhir ini sumber minyak utama Cina adalah Angola. Menjadikan Afrika sebagai sumber impor minyak terbaru merupakan strategi energy baru Cina dengan cara memelihara hubungan baik dengan negara-negara Afrika serta dengan dukungan investasi Cina di benua Afrika untuk memproduksi dan mengeksplorasi minyak. Diversifikasi ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Cina akan minyak timur tengah.
<http://www.atimes.com/atimes/China_Business/IB28Cb02.html >, diakses 20 Desember 2013. 6
Richard W.Mansbach & Kristen L. Rafferty., 2012., Pengantar Politik Global., Penerbit Nusa Media., Bandung., Hal: 247
7
Shabestan., 2012., Perekonomian Afrika meningkat., diakses melalui
4
negara hingga bertambahnya anggota FOCAC menjadi 49 negara.8 Tujuan terbentukmya forum tersebut adalah untuk meningkatkan investasi dan perdagangan antara masing-masing negara serta eksplorasi sumber daya alam yang menjadi tujuan utama China bekerjasama dengan Afrika. Potensi pasar yang baik dan pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan menciptakan kondisi yang lebih harmonis antara China dan Afrika.9
Amerika Serikat juga mewadahi kerjasama dengan Afrika melalui AGOA forum, (African Growth and Oppurtunity Act) yang ditandatangani oleh Presiden Clinton pada tahun 2000 yang bertujuan untuk membangun potensi dalam negeri Afrika dengan cara membuka akses pasar bebas antara Amerika Serikat dan negara-negara Afrika yang telah memenuhi syarat. Sejak 10 tahun forum tersebut dibuat telah ada lebih dari 20 negara-negara Afrika yang tergabung dalam AGOA.10
Afrika memiliki beberapa negara penghasil minyak terbesar di dunia11 dan Angola merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di Afrika12 yang menjadi
8
Afrika Cina Hubungan ekonomi.Perdagangan internasional., diakses melalui http://id.reingex.com/Africa-China-Economic-Relationships.shtml *diakses pada tanggal 14/03/2013;11:51)
9
Tribun Manado.,2012., Benua Afrika akan bersinar., diakses melalui
http://manado.tribunnews.com/2012/10/09/benua-afrika-akan-bersinar (diakses pada tanggal 14/03/2013;12:03)
10
Office of the United State trade representative., African Growth and Oppurtunity Act.,diakses melalui http://www.ustr.gov/trade-topics/trade-development/preference-programs/african-growth-and-opportunity-act-agoa(diakses pada tanggal 14/03/2013;12:18)
11
Maps of World.,top 10 Oil Reserves Countries, diakses melalui http://www.mapsofworld.com/world-top-ten/world-top-ten-oil-reserves-countries-map.html (diakses pada tanggal 20/04/2013; 7:13).
12
5
tujuan negara-negara besar Amerika Serikat dan China untuk melakukan eksplorasi minyak. Angola terletak di pantai atlantik di bagian selatan Afrika yang memiliki 18 juta penduduk dan berbatasan langsung dengan Zambia di timur, Namibia di Selatan dan Republik Demokratik Kongo di utara. Angola mendapatkan kemerdekaan dari portugis pada tahun 1975. Menurut data dari OPEC pada tahun 2007 produksi harian minyak Angola sebesar 1,6 Milyar barrel/hari dan mencapai lebih dari 2,0 Milyar Barrel/hari hingga saat ini.13Minyak merupakan sektor utama sumber pendapatan Angola yang berkontribusi penuh pada peningkatan perekonomian Angola dan menyumbang setengah dari produk domestik bruto nasionalnya (GDP) serta mencapai angka 90% untuk ekspor.14 Nilai ekspor minyak untuk Angola pada tahun 2011 adalah US$ 62,965 milyar, US$ 77,143 milyar pada tahun 2012 dan mencapai US$ 76,197 milyar pada tahun 2013 ini.15 Kekayaan minyak yang dimiliki Angola inilah yang kemudian menarik minat China dan Amerika Serikat.
Angola merupakan salah satu negara Afrika yang sedang mengalami tingkat perekonomian yang tinggi dan membutuhkan investasi asing untuk meningkatkan perekonomiannya.16 Dua kekuatan global yang menggantungkan industri mereka pada minyak memiliki peluang besar menjadi mitra strategis
13
Energy corporate Africa.,The rise of Angola’s National Company, diakses melalui http://www.energycorporateafrica.com/index.php/articles/sunny-side-up/89-the-rise-of-angola-s-national-oil-company diakses pada tanggal 27/04/2013;14:17).
14
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).,Angola Facts and Figures., diakses melalui http://www.opec.org/opec_web/en/about_us/147.htm (diakses pada tanggal 13/04/2013;3:55).
15
FindtheData., Angola, Value of oil Export.,diakses melalui http://world-economic-outlook.findthedata.org/l/6266/Angola (diakses pada tanggal 13/05/2013;6:55).
16
6
Angola. Amerika Serikat telah mewadahi hubungan kerjasamanya dengan Angola melalui forum US-Angola Chamber of Commerce yang dibentuk pada tahun 1991 dan memiliki keanggotaan lebih dari 90 perusahaan, asosiasi, organisasi non-profit dan interested Individu yang bertujuan untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dan Angola.17 Sedangkan pemerintah China dan Angola menandatangani perjanjian perdagangan pada tahun 1984 dan mendirikan komisi perdagangan dan ekonomi pada tahun 1988.18 Melalui foum-forum perdagangan yang dibentuk oleh Amerika Serikat dan China itulah mereka menerapkan srategi yang berbeda dalam memperoleh hak ekplorasi minyak di Angola.
Angola memang memiliki potensi yang sangat luar biasa, mulai dari kekayaan alam yang dimilikinya hingga lahan-lahan potensial yang siap menarik investor agrobisnis dunia, Jadi pantaslah dua kekuatan dunia yaitu China dan Amerika Serikat bersaing untuk menjadi mitra strategis Angola. Kepentingan akan minyak yang dimiliki oleh Angola menjadi bagian dari persaingan Amerika Serikat dan China untuk menguasainya. Adanya persaingan antara China dan Amerika Serikat di Angola juga menciptakan nilai tawar lebih bagi Angola di dunia Internasional.
17
U.S Angola Chamber Of Commerce., About US.,diakses melalui http://www.us-angola.org/index.php/aboutusmenuitem (diakses pada tanggal 13/05/2013;3:13).
18
CHINA.ORG.CN.,Angola, diakses melalui
7 1.2Rumusan Masalah
Peneliti telah mendeskripsikan kebutuhan China dan Amerika Serikat akan minyak seiring dengan pertumbuhan ekonomi keduanya yang membuat China dan Amerika Serikat mencari sumber daya minyak di berbagai negara khusunya Angola yang kaya akan sumber daya minyak dan sehubungan dengan persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam eksplorasi minyak di Angola maka pertanyaan yang muncul dari penelitian ini adalah bagaimana persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola.? 1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mampu mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Secara akademis, penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya penelitian di bidang Hubungan Internasional, yakni untuk mengetahui persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola dengan menggunakan konsep kebijakan luar negeri dan Energy Security.
8 1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1 Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan, dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu dan untuk memudahkan penelitian pada tulisan ini, maka penulis mengambil empat riset yang dirasa memiliki relevansi terkait dengan tulisan yang tengah diteliti oleh penulis, diantaranya:
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola, penulis mengambil sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anna Liesel Tachau19 dalam sebuah jurnal yang berjudul A Comparison of US and Chinese incentives in winning oil contracts in African Countries. Jurnal ini membandingkan bagaimana insentif Amerika Serikat dan China dalam memenangkan kontrak minyak di negara-negara Afrika dan dijelaskan pula sejarah awal ketertarikan China terhadap Afrika dan bagaimana China merubah politik luar negerinya yang awalnya tidak menganggap Afrika (“benign neglect”) menjadi sesuatu yang penting bagi China.
19
Annal Liesel Tachau, menerima gelar Bachelor of Science di bidang teknik Sipil dalam bahasa Cina dan mendapatkan sertifikat dari yayasan bisnis University of Texas di Austin. Sementara selama di perguruan tinggi ia dipercaya memegang kantor University of Texas at Austin chapter’s
Secretary and President of Chi Epsilon, the National Civil Engineering Honor Society. Selama tahun seniornya Anna menulis ini sebagai thesis untuk Petroleum Agreements and Concessions
9
Pemerintah China melihat Afrika sebagai peluang baru untuk berbisnis pasca terjadinya reformasi ekonomi di Afrika pada tahun 1990-an. China tertarik dengan kesuksesan negara-negara Afrika mempertahankan ekonominya dan kemampuan Afrika untuk menyediakan bahan baku bagi China sehingga sumber daya alam Afrika yang berlimpah sesuai dengan kebijakan domestik maupun internasional China. Peneliti menyatakan bahwa China telah memulai rencana kebijakan luar negeri yang lebih ketat untuk melawan otoritas politik internasional Amerika Serikat dengan membentuk konsep multipolaritas untuk mengejar posisi internasional yang lebih kuat. Sedangkan kepentingan minyak Amerika Serikat di Afrika telah meningkat sejak serangan 11 September 2001.
Dalam pandangan pemerintah Amerika Serikat, sebagai lingkungan politik dan keamanan di teluk Persia, menjadi lebih penting untuk mencari alternatif sumber minyak yang dapat diakses dan diandalkan untuk memenuhi permintaan minyak Amerika serikat yang terus meningkat. Sebuah badan statistik resmi menunjukkan bahwa 15,3% impor minyak Amerika Serikat berasal dari Afrika dan sekitar 10 juta dollar dalam investasi produksi minyak Amerika serikat mengalir ke Afrika barat pada tahun 2003 dan sekitar 15 juta barrel minyak Afrika mengalir ke Amerika per harinya yang mana hal ini melebihi atau mendekati volume impor AS dari Arab Saudi.
10
memiliki persyaratan politik seperti Amerika Serikat. Selain itu, sedikitnya kepentingan politik China dalam memberikan bantuan kepada Afrika menjadi faktor utama suksesnya perjanjian bersama negara-negara Afrika. Presiden pertama Tanzania Julius Nyerere pernah menyatakan “orang-orang China tidak meminta kami untuk menjadi komunis dalam rangka untuk memenuhi syarat pinjaman dan tidak pernah menyarankan bahwa harus merubah kebjakan baik internal maupun eksternal”. Kemudian salah satu juru bicara Kenya juga
berkomentar bahwa, “Anda tidak akan mendengar orang China mengatakan
bahwa mereka tidak akan menyelesaikan proyek karena pemerintah tidak berbuat cukup untuk mengatasi korupsi, jika mereka akan membangun jalan maka akan dibangun”, sehingga menurut peneliti China tidak mengimplementasikan kondisi
politik dengan bantuannya.20
Hasil dari penelitian diatas menyebutkan bahwa China menerapkan strategi yang mengarah pada soft power nya dan lebih disukai negara-negara Afrika daripada AS yang cenderung menambahkan unsur politik seperti: isu-isu demokrasi, terorisme, pemerintahan yang baik dalam mendapatkan minyak Afrika. Persaman penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah terletak pada bagaimana strategi/metode/cara-cara yang dilakukan oleh China dan Amerika Serikat dalam memperoleh minyak dan perbedaannnya terletak pada wilayah yang dianalisa.
20
The University of Texas at Austin, International Petroleum Agreements and Concessions. This article was one of the winners of the AIPN Student Writing Competition 2010. Journal of world energy law and business,2011,vol 4, No.1., diakses melalui
11
Penelitian selanjutnya yang memiliki relevansi dalam pembahasan adalah sebuah Skripsi yang ditulis oleh Ikhrotul Fitriyah21 dengan judul Strategi Cina dalam Persaingan dengan AS untuk memperebutkan Hak Eksplorasi minyak di
Sudan. Penelitian tersebut menggunakan teori Neo-Realisme dengan turunanya
balancing dan konsep energy security untuk menganalisa perilaku China dan Amerika Serikat dalam memperebutkan hak eksplorasi minyak di Sudan. Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian eksplanatif yang menjelaskan strategi yang diterapkan China untuk mendapatkan hak eksplorasi minyak sudan dengan melihat lawan yang ia hadapi yakni Amerika Serikat.
Neo-Realisme yang digunakan oleh penulis digunakan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan strategi China dalam persaingan dengan AS sebagai variable independen dalam mengeksplorasi minyak Sudan. Hal ini disebabkan karena adanya system internasional yang mempengaruhi perjalanan China dalam mengeksplorasi minyak di Sudan dengan keberadaan AS sebagai salah satu penyebab instabilitas Sudan. Sedangkan balancing merupakan strategi China untuk melawan dominasi AS di Sudan yakni dengan melakukan aliansi bukan hanya dengan Sudan tapi juga dengan negara-negara yang mengeksploitasi minyak Sudan seperti Malaysia, India, melalui pendekatan yang intensif terhadap Sudan dengan memberikan bantuan ekonomi dan lain sebagainya guna memenuhi
energy security China.
21
12
Hasil dari penelitian diatas adalah secara statistik China dan AS adalah dua negara dengan konsumsi minyak tertinggi di dunia dan kerap dijuluki sebgai negara “haus minyak”. Minyak sangat dibutuhkan oleh industri-industri di kedua negara tersebut dan ketika produksi dalam negeri tidak dapat mencukupi kebutuhan negara yang terus meningkat maka AS dan China mencari sumber minyak baru ke Sudan untuk menjamin keamanannya hingga terlibat persaingan satu sama lain. Persamaan penelitian ini dengan peneltian penulis adalah terletak pada persaingan strategi China dengan AS sedangakan perbedaanya terletak pada wilayah yang dijadikan persaingan oleh AS dan China.
Dalam tulisan yang lainnya terkait hubungan China dan Amerika serikat dengan negara-negara Afrika khususnya Angola, Fanie Herman dan Tsai Ming Yen22 dalam tulisannya yang berjudul Preference over outcomes: Explaining US-Sino oil diplomacy in Sub-Saharan Africa mengungkapkan bahwa Afrika telah menjadi ladang energi yang penting bagi AS dan China, abad 21 menandai awal baru bagi AS dan China dalam pencarian mereka untuk diplomasi minyak dengan negara-negara Afrika. Penelitian ini mengkaji langkah-langkah diplomatik AS dan China dalam negosiasi mereka dengan negara-negara penghasil minyak di Afrika. Dalam tulisan ini dijelaskan bahwa AS dan China mengembangkan jalur strategis yang berbeda dengan China sehinnga memperkuat asumsi bahwa terjadi persaingan antara AS dan China di Sub Saharan Afrika.
22
13
Perbedaan pengembangan jalur strategis yang dilakukan oleh AS dan China dalam melakukan diplomasi minyak dengan negara-negara Afrika adalah terletak pada kerangka kebijakan yang diterapkan oleh AS dan China dalam bernegosiasi. AS lebih fokus pada isu kemanusiaan, pemerintahan yang baik, dan demokratisasi negara-negara penghasil minyak bumi dalam pendekatan diplomasi minyak mereka, sedangkan China lebih mengedepankan sisi komersial dari negara-negara Afrika seperti melakukan ekspansi produk-produk China di Afrika, pendekatan ekonomi yang menguntungkan satu sama lain, hal ini juga menjadi strategi China dalam mengambil perhatian negara-negara Afrika. Bahkan beberapa petinggi Afrika menyatakan bahwa “investasi China berhasil karena mereka tidak menetapkan standar yang tinggi”.
Melalui pendekatan strategic choice, oil diplomacy, cooperation dan
competition, penulis menyatakan bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi oleh AS dan China dalam menjalankan diplomasi minyaknya di negara-negara Afrika, diantaranya adalah permasalahan lingkungan, infrastruktur yang lemah, sistem pemerintahan yang tidak stabil dan aktor-aktor non negara yang terlibat seperti media yang mencoba memprofokasi masyarakat bahwa AS dan China melakukan eksploitasi sumber daya minyak di negara mereka. Melihat kondisi negara-negara Afrika yang belum stabil penulis memberikan gambaran bahwa AS dan China harus merumuskan kembali dan menata ulang strateginya dalam menjalankan diplomasi minyak di negara-negara Afrika.23
23
14
Hasil dari penelitaian diatas adalah keterlibatan AS dan China di Afrika harus dianggap sebagai sesuatu yang positif, karena kehadiran dua kekuatan dunia tersebuat dapat meningkatkan bargaining position Afrika dalam sistem internasional. Di sisi lain persaingan antara AS da China diharapkan dapat merangsang inovasi, mendorong efisiensi dan menyebabkan interaksi yang lebih besar antar aktor-aktor minyak serta membawa perubahan pada negara-negara Afrika. Persamaan penelitian diatas dengan penelitian penulis adalah terletak pada strategi-strategi yang dijalankan oleh AS dan China untuk mendapatkan minyak Afrika sedangkan perbedaannya terletak pada wilayah yang dianalisa, penulis lebih fokus pada satu negara saja di Afrika yaitu Angola.
Penelitian selanjutnya merupakan penelitian dari Assis Malaquias,
Associate Professor of Government, St. Lawrence University, Canton, NY. Dalam penelitian yang berjudul Thirsty Powers: The United States, China, Africa’s Energy Resources menjelaskan bahwa Afrika telah menjadi ladang persaingan AS dan China untuk memperoleh minyak. Keterlibatan China dan Amerika Serikat dalam sumber daya minyak Afrika disebabkan oleh kebutuhan minyak yang terus bertambah setiap tahunnya terutama China dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat sangat haus akan minyak, sehingga negara-negara Afrika termasuk Angola merupakan daerah dimana diplomasi minyak memiliki potensi yang besar untuk berhasil.
15
Dalam penelitian diatas penulis mengungkapan kekhawatirannya melalui penggunaan konsep energy security dimana pada era saat ini negara-negara lebih fokus kepada bagaimana mengelola minyak untuk mempetahankan peningkatan ekonominya, namun negara-negara itu lupa bahwa hanya sedikit negara di dunia ini yang dinobatkan sebagai oli producer country, dan kebanyakan dari mereka berada dalam conflict region. Penulis menganalisa bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan China bisa saja baik dalam beberapa hal seperti kerjasama ekonomi atau keamanan, namun hubungan mereka menjadi tidak baik ketika dihadapkan pada sebuah ladang minyak, dalam hal ini adalah Afrika. Amerika Serikat menjadi resah dengan kehadiran Cina di Afrika, namun China terus melakukan strategi terbaiknya untuk mengambil hati negara-negara Afrika seperti Angola dengan memberikan pinjaman, pembangunan infrastruktur dan kerjasama ekonomi serta penerapan strategi-strategi lainnya. Penulis juga menyebutkan bahwa Angola menghasilkan 900.000 b/d dan ekspor 866.000 b/d (332.000 b/d ke AS, dan menjadi pemasok terbesar kesembilan bagi AS), Angola juga memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk energi masa depan. Hal ini telah disiapkan oleh Cina dengan menjadikan Angola sebagai tempat hak ekplorasi minyak Angola di sektor lepas pantai dengan memberikan pinjaman sebesar 2 milyar dollar AS.
16
Amerika Serikat saat ini sehingga Amerika Serikat terus berupaya menumbuhkan ikatan yang kuat dengan negara-negara kaya minyak di Afrika dengan melakukan strategi pemberian infus modal, pinjaman dan sebagainya. Pada akhirnya Afrika menjadi panggung persaingan Amerika Serikat dan China untuk tarik-menarik sumber daya minyak Afrika.24 Persamaan penelitian diatas dengan penelitian penulis adalah terletak pada strategi-strategi yang dijalankan oleh AS dan China untuk mendapatkan minyak di negara-negara Afrika sedangkan perbedaannya terletak pada wilayah yang dianalisa, penulis lebih fokus pada satu negara saja di Afrika yaitu Angola.
Sama halnya dengan keempat kajian diatas, penelitian yang dilakukan oleh penulis juga membahas persaingan antara Amerika Serikat dan China di Afrika. Hanya saja fokus kajian dari penelitian ini lebih menekankan pada salah satu negara Afrika yakni Angola yang menjadi tempat persaingan Amerika Seriakat dan China.
24
Assis Malaquias., Thirsty Powers: The United States, China, Africa’s Energy
17 Tabel 1.1
Posisi Penelitian
Judul dan Jenis Penelitian
Metode dan Alat
Analisa Hasil Peneltian Persamaan Perbedaan Jurnal : A
Comparison of
US and Chinese
incentives in
winning oil
contracts in
African
Countries.
Oleh : Anna Liesel Tachau Penelitian Perbandingan (comparative analysis) Pendekatan : -Energy security
-Ekonomi
Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa
China menerapkan strategi yang mengarah pada soft power nya dan
lebih disukai negara-negara Afrika daripada
AS yang cenderung menambahkan unsur politik seperti: isu-isu demokrasi, terorisme, pemerintahan yang baik
dalam mendapatkan minyak Afrika. Persaman penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah terletak pada bagaimana strategi/metode/ cara-cara yang dilakukan oleh China dan Amerika Serikat dalam memperoleh minyak di negara-negara Afrika. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada wilayah/nega yang menjadi objek analisa dan persaingan
antara AS dan China di Afrika
yakni Angola.
Skripsi : Strategi Cina dalam Persaingan dengan AS untuk memperebutkan Hak Eksplorasi minyak di Sudan
Oleh : Ikhrotul fitriyah
Mengguanakan metode penelitian
eksplanatif.
Teori : Neo-Realisme dan
turunannya
balancing
Konsep : energy security
Hasil dari penelitian ini adalah secara statistik
China dan AS adalah dua negara dengan
konsumsi minyak tertinggi di dunia dan
kerap dijuluki sebgai negara “haus minyak”.
Minyak sangat dibutuhkan oleh industri-industri di kedua negara tersebut
dan ketika produksi dalam negeri tidak
dapat mencukupi kebutuhan negara yang
18
terus meningkat maka AS dan China mencari sumber minyak baru ke Sudan untuk menjamin keamanannya hingga terlibat persaingan satu
sama lain. Jurnal :
Preference over outcomes: Explaining US-Sino oil diplomacy in Sub-Saharan Africa
Oleh : Fanie Herman dan Tsai Ming Yen
Research Paper
Pendekatan : -Oil diplomacy -strategic choice
approach
-oil security
-competition
-cooperation
Hasil dari penelitaian ini adalah keterlibatan AS dan China di Afrika harus dianggap sebagai sesuatu yang positif, karena kehadiran dua
kekuatan dunia tersebuat dapat meningkatkan
bargaining position
Afrika dalam sistem internasional. Di sisi lain persaingan antara
AS dan China diharapkan dapat merangsang inovasi, mendorong efisiensi dan menyebabkan interaksi yang lebih besar antar aktor-aktor minyak serta membawa perubahan pada
negara-negara Afrika. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah terletak pada strategi-strategi yang dijalankan oleh AS dan China untuk mendapatkan minyak Afrika Perbedaannya terletak pada wilayah yang dianalisa, penulis lebih fokus pada satu
negara saja di Afrika yaitu
Angola.
Jurnal :Thirsty Powers: The United States, China, Africa’s Energy Resources Pendekatan : -Energy Security
Hasil dari penelitian tersebut adalah kehadiran China di Afrika dengan kekuatan
ekonominya menjadikan China sebagai pemain penting
dan tantangan bagi Amerika Serikat di Afrika dan dapat
Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah terletak pada strategi-strategi yang dijalankan oleh AS dan China untuk Perbedaannya terletak pada wilayah yang dianalisa, penulis lebih fokus pada satu
negara saja di Afrika yaitu
19 Oleh : Assis
Malaquias
berimplikasi pada hubungan internasional
di abad 21 ini. Afrika telah menjadi pemasok
energi penting bagi Amerika Serikat saat ini
sehingga Amerika Serikat terus berupaya
menumbuhkan ikatan yang kuat dengan negara-negara kaya
minyak di Afrika dengan melakukan strategi pemberian infus
modal, pinjaman dan sebagainya. Pada
akhirnya Afrika menjadi panggung persaingan Amerika Serikat dan Cina untuk
tarik-menarik sumber daya minyak Afrika.
mendapatkan minyak di negara-negara Afrika Skripsi : Persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola
Oleh : Helwa Mustofa
Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif Pendekatan: Menggunakan konsep: -Energy Security -Kebijakan luar negeri (Foreign policy)
Hasil dari penlitian ini nantinya melalui
data-data dan penjabaran tentang fenomena yang dibahas akan membawa pada hasil yang tidak
jauh beda dengan keempat penelitian diatas bahwa AS dan
China terlibat dalam jalur persaingan strategis di Angola untuk mendapatkan minyak dengan menerapkan strateginya masing-masing. Persamaannya dengan keempat penelitain diatas adalah terletak pada strategi-strategi yanh dilakukan oleh
AS dan China untuk mendapatkan minyak. Dan adanya persamaan bahwa China dan AS terlibat
20
Afrika. menganalisa persaingan
AS-China.
1.6Landasan Konseptual
1.6.1 Konsep Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policy)
Kebijakan luar negeri adalah upaya yang dilakukan oleh suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitas untuk dapat mengatasi dan memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternal negara yang bersangkutan. Kebijakan luar negeri ini sendiri bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup dari suatu negara. Pengkajian mengenai kebijakan luar negeri menjadikan pengamat harus memasuki fenomena yang secara ruang lingkup lebih luas dan kompleks. Lingkup kebijakan luar negeri ini seperti kehidupan internal (internal life) dan kebutuhan eksternal (eksternal needs) termasuk didalamnya aspirasi, institusi, aktivitas rutin yang ditujukan untuk mencapai dan memelihara identitas sosial, hukum, dan geografi, dan sebagainya.25
Modelski menggambarkan kebijakan luar negeri sebagai suatu sistem kegiatan. Dalam perspektif ini, karena kebijakan luar negeri dipandang sebagai suatu sistem dimana kebijakan luar negeri merupakan keputusan yang dirumuskan dan direncanakan untuk dieksekusi. Melihat dari sudut pandang ini, keputusan pembuat kebijakan amat penting dalam proses perumusan kebijakan luar negeri. Sebagai sistem aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan lingkungan internasional,
25
21
dua elemen lain tertanam dalam kebijakan luar negeri, yaitu kemampuan (kekuatan) negara untuk menerapkan dan konteks di mana kebijakan luar negeri dirumuskan serta diimplementasikan. Selain itu, catatan Modelski menjelaskan bahwa kebijakan dirumuskan di bawah bimbingan prinsip-prinsip tertentu dan harus dibuat dengan tujuan tertentu.26
Perspektif lain memandang kebijakan luar negeri sebagai hasil dari interaksi kompleks antara negara orientasi, komitmen dan rencana tindakan, serta perilaku terhadap negara-negara lain. Dalam perspektif ini, Rosenau berpendapat bahwa pada dasarnya kebijakan luar negeri terdiri dari: sekelompok orientasi, satu set komitmen dan rencana tindakan, dan suatu bentuk perilaku. Sekelompok orientasi mengacu pada sikap, persepsi, dan nilai-nilai, yang berasal dari pengalaman sejarah negara dan kondisi strategis yang menandai tempatnya di dunia politik. Berfungsi sebagai pedoman bagi pejabat negara ketika mereka dihadapkan dengan kondisi eksternal yang mengharuskan mereka untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan. Dengan kata lain, ini adalah prinsip-prinsip yang mendasari perilaku negara-negara di arena politik internasional. 27
Berdasarkan sumber-sumber politik luar negeri, Howard Lentner mengklasifikannya kedalam dua kelompok, yaitu: Detrminan luar negeri yang mengacu kepada keadaan dan situasi sistem internasional dan Determinan domestik menunjuk pada keadaan di dalam negeri yang terbagi kedalam tiga
26
Modelski,george, a theory of foreign policy dalam Vinsensio Dugis, expalining foreign policy change dalam jurnal masyarakat kebudayaan dan politik vol.21. dalam
http://vdugis-
fisipwebunairacid-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-42271-Jurnal-Explaining%20Foreign%20Policy%20Change.html diakses pada 15 november 2013 27
22
kategori, salah satunya adalah Highly Stable Determinants; yang terdiri atas luas geografi, lokasi, bentuk daratan, iklim, populasi dan sumber daya alam.28
Dilihat dari dua Determinan diatas secara Internasional China dan AS digambarkan dalam kondisi persaingan di panggung sistem internasional sedangkan secara domestik sumber daya alam terutama minyak merupakan hal yang sangat vital bagi China dan AS, kedua determinan diatas kemudian mendasari politik luar negeri AS dan China terhadap Angola. Namun tindakan atau strategi yang diterapkan oleh AS dan China di Angola juga dipengaruhi oleh isu-isu domestik dalam negeri mereka yang kemudian mempengaruhi arah kebijakan mereka terhadap Angola (output). AS cenderung menjadikan peristiwa terorisme 9/11 sebagai dasar mengimplementasikan “anti terorisme” dalam
menjalankan politik luar negerinya, selain itu sebagai negara demokrasi yang besar AS juga cenderumg membawa isu demokrasi serta isu-isu HAM dan keamanan sebagai bagian dari paket kerjasamanya dengan negara lain. Sedangkan China yang telah merubah politik luar negerinya dari yang semula konfrontasi menjadi kerjasama, semula revolusi menjadi pembangunan ekonomi dan yang semula isolasionis menjadi kerjasama internasional sangat mempengaruhi arah kebijakan luar negeri China terhadap Angola yang cenderung menggunakan soft power.
28
Howard Letner,1974, Foreign Policy Analysis; A Comparative and Conceptual Approach., Ohio: Bill and Howell Co. Hal: 105-171., dalam Politik Luar Negeri., oleh Yanyan Mochamad Yani, Drs., MAIR., Ph.D.2., diakses melalui
23
Dari penjabaran di atas politik luar negeri pada dasarnya merupakan aksi yang dilakukan suatu negara terhadap negera tertentu dimana aksi tersebut didasari oleh tujuan atau kepentingan tertentu. Berdasarkan penjabaran konsep kebijakan luar negeri diatas keterkaitan konsep tersebut dengan fenomena yang dibahas oleh penulis terletak pada serangakaian aksi atau tindakan yang dilakukan oleh China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola berdasarkan kebijakan luar negeri China dan Amerika Serikat terhadap Angola maka jelas faktor-faktor atau sumber-sumber serta proses perumusan kebijakan yang dilakukan oleh perangkat pemerintahan China maupun Amerika kepada Angola berlandaskan pada kepentingan dan kebutuhan keduanya akan minyak Angola.
Strategi China dan Amerika Serikat
AMERIKA SERIKAT
Ekonomi :
- Investasi oleh Exxon Mobile di Angola
- Kerjasama ekonomi dan perdagangan
Politik :
-Memperkuat lembaga-lembaga demokrasi di Angola -Menciptakan Keamanan dan Perdamaian di Angola
-Membawa isu HAM, Good governance, dan
Transparency
CHINA Ekonomi :
- Investasi oleh SINOPEC dan CNOOC di Angola
- Kerjasama ekonomi dan perdagangan.
- Pemberian Pinjaman Politik :
-Non-Intervension, Prinsip peacefull coexsistance
-Pencitraan diri sebagai negara selatan-selatan,
24 1.6.2 Konsep Energy Security
Energy Security merupakan istilah yang melekat erat pada suatu kondisi terjaminnya pasokan kebutuhan energi terutama minyak dan gas alam suatu negara demi keberlangsungan dan eksistensi negara secara ekonomi maupun pertahanan. Pasokan energi tersebut dapat berasal baik dari cadangan domestik maupun suplai energi global. Pemenuhan energi merupakan hal yang vital bagi semua negara dimana kebutuhan tersebut terkait satu sama lain dan saling tergantung pada pasokan energi dunia. Hal ini sangatlah fundamental bagi keberlangsungan sistem internasional, untuk itu, dalam isu energy security ini masalah distribusi dan akses yang imbang menjadi perhatian utama.
Menurut Daniel Yergin, konsep Energy Security meliputi dua dimensi, yaitu dimensi keindependenan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan energinya yang berasal dari sumber daya energi domestik, dan dimensi interdependensi global dimana pemenuhan energi setiap negara tak lepas dari pasokan energi dunia yang berasal dari, khususnya, negara-negara pengekspor yang kaya akan sumber minyak dan gas. Melalui dua dimensi ini, nampak bahwa energy security
tidak semata merupakan isu domestik suatu negara tetapi meliputi isu global dimana ketiadaan pasokan energi dapat berimplikasi pada stabilitas internasional, baik itu bidang ekonomi dan perdagangan maupun politik dan sosial.29 Dalam buku yang ditulis oleh Carlos Pasual & Joonathan Elkind, proyeksi tantangan energi
29
25
masa depan telah menjadi tantangan baru bagi negara-negara di dunia saat ini. Dalam keadaan krisis keuangan global pun mereka harus berjuang untuk meningkatkan modal yang diperlukan untuk membangun infrastruktur energi yang mereka butuhkan untuk tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi mereka.
Energy Security telah menjadi isu komersial di dunia saat ini, dalam bukunya Pasual dan Elkind menjelaskan bahwa energy security meliputi beberapa elemen, yakni : Availibility (ketersediaan), Realibility (keandalan), Affordability
(keterjangkauan), dan Sustainability (keterlanjutan).30
Melalui konsep tersebut China dan Amerika serikat kemudian menata ulang setidaknya dua hal, yaitu mengoptimalkan struktur konsumsi energi, termasuk bagi pertumbuhan ekonomi, dan memperbaiki efisiensi utilisasi energi sebab energi telah menjadi perhatian dan kekhawatiran para pemimpin negara-negara besar karena sangat dibutuhkan untuk bisa menjaga laju pertumbuhan ekonominya. Beberapa data menunjukkan bahwa Amerika Serikat mulai memperketat hubungan kerjasama minyaknya dengan Angola untuk menjaga keamanan energi negaranya walaupun Angola bukanlah prioritas bagi Amerika Serikat namun Angola juga menjadi bagian penting bagi impor minyak Amerika Serikat.
Bagi China, urbanisasi yang sangat besar terkait dengan meningkatnya pemanfaatan dan penggunaan energi serta meningkatnya konsumerisme di kalangan rakyatnya menjadikan keamannan energi (energy security) menjadi
30
26
[image:26.595.91.554.516.751.2]penting bagi keberlangsungan perekonomian negara. Untuk memenuhi pasokan energinya China dan Amerika Serikat harus sama-sama mampu bersaing guna mendapatkan suplai energi dunia terutama minyak sebab pasokan energi China mulai menipis sedangkan Amerika Serikat sebagai negara industri menyimpan pasokan energi yang banyak dalam negerinya untuk memenuhi kebutuhan industri-industri dalam negerinya maka dari itu baik China dan Amerika Serikat mau tidak mau harus melakukan ekspansi ke negara lain dalam hal ini salah satunya adalah Angola yang merupakan negara penghasil minyak terbesar kedua di Afrika untuk pemenuhan pasokan energi dalam nenerginya dengan cara China mengutus The China Petroleum and Chemical Corporation (SINOPEC) dan CNOOC sedangkan Amerika Serikat mengutus Exxon Mobile dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola.
Tabel 1.2
Landasan Konseptual
NO Konsep Variabel Indikator
1.
Kebijakan energi Angola Minyak Ekspor minyak
Bergantung pada bantuan asing 2.
Energy Security Cina Minyak
Impor minyak
Dependensi terhadap Minyak asing
Destinasi Priority eksplorasi Minyak
3.
Energy Security AS Minyak
Impor minyak
27
Destinasi Secondary eksplorasi minyak
1.7Metode Penelitian 1.7.1 Jenis Penelitian
Judul dari penelitian ini adalah Persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola maka jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dengan metode deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta , sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penulis akan berusaha memahami dan mendeskripsikan data yang berkaitan dengan strategi China dan Amerika dalam kaitannya dengan eksplorasi minyak di Angola.
1.7.2 Ruang lingkup Materi
28 1.7.3 Batasan Waktu
Untuk memfokuskan dan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian maka dibutuhkan batasan waktu dalam melakukan penelitian. Disini penulis membatasi waktu penelitian mulai dari berakhirnya perang sipil di Angola pada tahun 2002 sampai tahun 2013. Dimana dalam kurun waktu itu Amerika Serikat dan China mulai aktif melakukan kerjasama dengan Angola khususnya dalam hal kebutuhan minyak dengan penerapan strategi-strateginya.
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Library Research (studi kepustakaan), dan bahan-bahan lainnya seperti artikel koran, majalah, jurnal, dan internet yang memiliki kaitan erat dengan tema penelitian. Setelah itu penulis akan melakukan serangkaian analisa data dari data-data yang diperoleh agar memperoleh kesesuaian data dengan permasalahan yang akan dibahas. Dari sumber sumber tersebut, data dikumpulkan secukupnya kemudian dikategorisasikan untuk ditempatkan sesuai dengan sistematika penulisan.
1.7.5 Teknik Analisa Data
29
Secara Deskriptif, penulis akan mencoba memaparkan gambaran umum mengenai kebutuhan dan kelangkaan minyak oleh China dan Amerika Serikat kemudian penulis akan menjelaskan bagaimana strategi China dan Strategi Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Afrika terutama di negara-negara penghasil minyak terbesar kedua di Afrika yaitu Angola. Berikutnya akan dipaparkan pula bentuk-bentuk kerjasama ekonomi antara China dan Amerika Serikat di Angola.
1.7.6 Argumen Dasar
30 1.7.7 Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan disusun dalam beberapa bab, masing masing bab akan terdiri dari beberapa sub bab sesuai dengan kebutuhan analisis. Berikut adalah perinciannya :
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi pendahuluan yang menguraikan persoalan yang menjadi latar belakang penelitian ini, dan dilanjutkan dengan penyampaian rumusan permasalahan. Kemudian penulis akan menjabarkan kerangka pemikiran yang menjadi alur pemaparan masalah. Kerangka pemikiran yaitu berisi dua uraian, yaitu penelitian-penelitian mengenai tema yang serupa yang pernah dilakukan, dan konsep yang akan menjadi kerangka analisa penelitian ini. Setelah itu penulis menjabarkan metode penelitian yang di dalamnya mencakup jenis penelitian, teknik pengumpulan data, teknis analisa data dan ruang lingkup materi serta argumen dasar. Bagian terakhir dari bab ini adalah sistematika penulisan yang diuraikan agar menjadi jelas serta mudah dipahami.
Bab II Gambaran Kebutuhan Minyak Amerika Serikat dan China Terkait Eksplorasi Minyak di Angola. Bab ini akan membahas tentang gambaran kebutuhan energi Cina, dan gambaran kebutuhan energi Amerika Serikat, kebangkitan perekonomian China dan imbasnya pada kebutuhan energi China. Disini penting dibahas ilustrasi rise of China karena ini merupakan awal dari usaha China mencari minyak di beberapa negara khususnya Angola.
31
persaingan Amerika Serikat dan China dalam melakukan eksplorasi minyak serta bagaimana gambaran persaingan dan strategi-strategi baik secara ekonomi maupun politik yang dilakukan oleh China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola.
BAB IV Keunggulan Strategi China dalam Persaingannya dengan Amerika Serikat di Angola. Bab ini merupakan bab terakhir dalam penelitian ini, dimana dalam bab ini akan dilakukan analisa menegenai siapa yang lebih unggul antara China dan Amerika Serikat dalam melakukan eksplorasi minyak di Angola melalui analisis strategi ekonomi dan politik antara keduanya.
PERSAINGAN ANTARA CHINA DAN AMERIKA SERIKAT DALAM MELAKUKAN EKSPLORASI MINYAK DI ANGOLA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Disusun oleh : Helwa Mustofa 201010360311149
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Helwa Mustofa NIM : 201010360311149 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : Persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam Melakukan Eksplorasi Minyak di Angola
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional dan dinyatakan LULUS Pada hari : Jumat, 18 Juli 2014 Tempat : Ruang Dosen FISIP UMM
Mengesahkan, Dekan FISIP – UMM
Dr. Asep Nurjaman, M.Si
Dewan Penguji :
1. Hafid Adim Pradana, MA ( )
2. Havidz Ageng Prakoso, MA ( )
3. Dyah Estu Kurniawati, M.Si ( )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah berjuang demi tegaknya agama islam. Sehingga dengan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Persaingan antara China dan Amerika Serikat dalam Melakukan Eksplorasi Minyak di Angola.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan pujian sekaligus terimakasih terhadap orang-orang istimewa yang memiliki kekayaan intelektual, yang dengan semangat dan pengabdiannya telah memberikan yang terbaik sejak awal pendidikan hingga akhir penulisan skripsi:
1. Bpk. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
2. Bpk. Gonda Yumitro, MA selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional.
4. Para dosen FISIP-UMM khususnya Jurusan Hubungan Internasional yang telah banyak memberikan bekal semasa kami kuliah di FISIP-UMM.
5. Seluruh staff dan karyawan FISIP-UMM yang telah banyak memberi bantuan-bantuannya sehingga memperlancar dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kedua orang tua dan saudara penulis yang telah banyak membantu baik moril maupun materil selama penulis kuliah hingga selesainya skripsi ini.
7. Semua teman-teman yang telah banyak membantu di dalam penyusunan skripsi ini.
8. Dan semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penulisan skripsi ini, yang tidak bisa saya sebutkan satu persartu.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Akhirnya penulis berharap supaya skripsi ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi bahan rujukan bagi semua pihak yang membacanya. Amin.
Malang, 20 July 2014 Penulis
DAFTAR ISI
COVER ... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN ... iii PERNYATAAN ORSINILITAS ... iv BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v KATA PENGANTAR ... vi LEMBAR PERSEMBAHAN ... viii ABSTRAKSI ... ix ABSTRACT. ... x DAFTAR ISI ... xi DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ... xiv DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ... xv
DAFTAR SINGKATAN ………..xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 7 1.3 Tujuan Penelitian ... 7 1.4 Manfaat penelitian ... 7 1.5 Kerangka Penelitian ... 8 1.5.1 Penelitian Terdahulu ... 8 1.6 Landasan Konseptual ... 20
1.7.5 Teknik Analisa Data ... 28 1.7.6 Argumen Dasar ... 29 1.7.7 Sistematika Penulisan ... 30
BAB II GAMBARAN KEBUTUHAN MINYAK AMERIKA SERIKAT DAN CHINA TERKAIT EKSPLORASI MINYAK DI ANGOLA
2.1 Kebutuhan Minyak Amerika Serikat ... 35 2.2 Kebangkitan Perekonomian China dan Imbasnya pada Kebutuhan Minyak China ... 42 2.3 Produksi dan Cadangan Minyak Dunia ... 51 2.4 Pergeseran Destinasi Eksplorasi Minyak dari Timur Tengah ke Afrika ... 59 2.5 Persaingan antara Amerika Serikatdan China di Afrika ... 66
BAB III PERSAINGAN ANTARA CHINA DAN AMERIKA SERIKAT DALAM MELAKUKAN EKSPLORASI MINYAK DI ANGOLA
3.1 Angola sebagai Destinasi Baru Eksplorasi Minyak ... 73 3.2 Signifikansi Minyak Angola bagi Keamanan Energy (energy security)
Amerika Serikat dan China ………... 82
3.3 Peningkatan Persaingan antara Amerika Serikat dan China di Angola……….. 87 3.4 Strategi China dalam Mendapatkan Minyak Angola ... 89 3.4.1 Pendekatan dari segi Ekonomi ... 94
1. Investasi oleh Sinopec dan CNOOC di Angola
2. Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan yang Saling Menguntungkan 3. Pemberian Pinjaman
3.4.2 Pendekatan dari segi Politik ... 98 1. Penerapan prinsip Non-Interference dan Peacefull Coexistance
3.5 Strategi Amerika Serikat dalam Mendapatkan Minyak Angola ... 101 3.5.1 Pendekatan dari segi Ekonomi ... 108
1. Investasi oleh ExxonMobil
2. Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
3.5.2 Pendekatan dari segi Politik ... 111 1. Memperkuat lembaga-lembaga Demokrasi di Angola
2. Menciptakan Perdamaian dan Keamanan di Angola
3. Membawaisu HAM, Good Governance, dan Transperency
BAB IV KEUNGGULAN STRATEGI CHINA DALAM PERSAINGANNYA DENGAN AMERIKA SERIKAT DI ANGOLA
4.1 Keunggulan Strategi China dan Amerika Serikat secara Ekonomi ... 120 4.2 Keunggulan Strategi China dan Amerika Serikat secara Politik ... 124
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 132 5.2 Saran ... 134
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Posisi Penelitian ... 17 Tabel 1.2 Landasan Konseptual ... 26 Tabel 2.1 Daftar 10 Produsen Minyak di Dunia Tahun 2014 ... 52 Tabel 2.2 Negara-Negara Produsen Minyak di Afrika ... 65 Tabel 3.1 Kunjungan Bilateral Pejabat Negara antara China dan Angola ... 91 Tabel 3.2 Proyek yang dibiayai oleh China Construction Bank
dan Exim Bank ... 92
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Konsumsi dan Produksi Minyak Amerika Serikat ... 40 Grafik 2.2 Import Minyak Mentah Amerika Serikat
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cadangan Minyak Dunia, 2013 ... 59 Gambar 3.1 Blok Eksplorasi Sinopec dan ExxonMobil di Cabinda ... 81 Gambar 4.1 Blok Eksplorasi Sinopec dan ExxonMobil d Cabinda 2 ... 121
DAFTAR BAGAN
Bagan 4.1 Strategi Ekonomi dan Strategi Politik China dalam Mendapatkan
Minyak Angola ... 118
Bagan 4.2 Strategi Ekonomi dan Strategi Politik Amerika Serikat dalam
DAFTAR SINGKATAN
FOCAC : Forum on China Africa Cooperation AGOA : African Growth and Oppurtunity Act GDP : Gross Domestic Product
Sinopec : The China Petroleum and Chemical Corporation CNOOC : China National Offshore Oil Corporation
IEA : International Energy Agency EIA : Energy Information Administration
OPEC : Organization of The Petroleum Exporting Countries PDB : Produk Domestik Bruto
FDI : Foreign Direct Investment WOO : World Oil Outlook
ENI : Ente Nazionale Idrocarburi BP : British Petroleum
MPLA : Popular Movement for The Liberation of Angola FNLA : The National Front for The Liberation of Angola UNITA : National Union for The Total Independence of Angola Sonangol : Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola IOC : International Oil Corporation
CPA : Center for Preventive Action NGO : Non Government Organizations CNE : National Election Commission
AU : African Union
Daftar Pustaka
Buku
African Development Bank and The African Union., 2009., Oil and Gas in Africa., Oxford University Press., Published in The United States by Oxford University Press Inc., New York.
DR. Perwira, Banyu Agung, DR. Yani, Mochamad Yanyan, “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional”, 2006, PT. Remaja Rosdakarya; Bandung.
Kelly Sims Gallagher., 2006., China Shits Gear – AutoMakers, Oil, Pollution and Development., The MIT Press – Cambridge Massachusetts, London – England.
Mas’oed, Mohtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi, Jakarta :LP3ES
Pasual, Carlos & Elkind, Jonathan, 2010., Energy Security Economics, Politics, Strategies and Implication., Brooking Institusion Press, Washington D.C. Sam Raphel and Doug Stoke, Globalizing West African Oil: U.S ‘Energy
Security’ and The Global Economy. The Royal Institute of International Affair, Published by Blackwell Publishing, Ltd, 9600 Garsington Road, Oxford ox4 2dq, UK.
W.Mansbach, Richard & Rafferty, Kristen L.., 2012., Pengantar Politik Global.,
Jurnal
A World Bank Country Study, 2007, Angola-Oil, Broad Based and Equity, THE WORLD BANK, Washington D.C. The Internasional Bank For Reconstruction and Development/The World Bank, Washington D.C 20433, USA.
Ana Christina Alves, 2010, The Oil Factor in Sino-Angolan Relations at The Start of The 21st Century, South African Institue of internastional Affairs.
Blanchard M. Christopher., 2014., Saudi Arabia: Background and U.S Relations, Congressional Research Service.
Carmody, R. Padraig, Owusu.Y. Francis, 2007, Competing Hegemons? Chinese versus American geo-economic Strategies in Africa., Elsevier, Political Geography, Department of Geography st.Patrick’s College, Dublin University, Drumcondra, Dublin, Ireland and Department of Community & Regional Planning, Iowa State University, Ames, IA, USA.
Fusco Leah, Peak Oil Theory
Indira Campos dan Alex Vines, 2007, Angola and China a Pragmatic Partnership, CSIS-Centre for Strategic and International Studies, Chatham House London.
KPMG, Oil and Gas in Africa, Africa’s Reserve’s, Potential and Prospects., Trademarks of KPMG International, MC10123
Morrison M. Wayne, 2014, China’s Economic Rise: History, Trends, Challenges,
and Implications for the United states, Congressional Research Service.
Roselyn Hseuh & Micheal Byren Nelson, 2013, Who Wins? China Wires Africa: The Case of Angola and Nigeria, Paper Pepared for Presentation at NYU/Giessen Development Finance Conference New York University School of Law, New York, New York April, 2013
THE BROOKINGS INSTITUTION, CENTRE FOR NORTHEAST ASIAN POLICY STUDIES., 2011., China’s Energy Security : Prospect,
Challenges, and Opportunities by Dr. Zhang Jian, Consultant office of the Economist World Bank, CNAPS Visitting Fellow, China, Autumn. 2009. The Brookings Institution, Washington, DC.
Yap Kioe Sheng, , What is Good governance, United Nations Economic and social Commission for Asia and The Pacific, Poverty Reduction Section, Bangkok-Thailand
Internet
Alex Finex, 2013, Angola Matters to US, So What The Problem?, diakses melalui
http://globalpublicsquare.blogs.cnn.com/2013/05/17/angola-matters-to-u-s-so-whats-the-problem/ diakses pada tanggal 06/06/2014; 17:04.
Angop-Agencia Angola Press, 2013, Architect on Planning of land reserve, diakses melalui
http://www.portalangop.co.ao/angola/en_us/noticias/reconstrucao-
Afrika Cina Hubungan ekonomi.Perdagangan internasional., diakses melalui
http://id.reingex.com/Africa-China-Economic-Relationships.shtml diakses pada tanggal 14/03/2013;11:51)
Assis Malaquias., Thirsty Powers: The United States, China, Africa’s Energy
Resources., diakses melalui http://africacenter.org/wp-
content/uploads/2005/06/Thirsty-Powers-the-United-States-China-and-Africas-Energy-Resources.pdf (diakses pada tanggal 02/11/2013;6:55) Alex Finex., Thirst for African Oil., diakses melalui
http://www.lse.ac.uk/IDEAS/publications/reports/pdf/SU004/vines.pdf
diakses pada tanggal 05/05/2014; 21:43. Alex Finex is a Director of Regional and Security Studies at Chatham House at The School of
International Studies and Social Sciences of Coventry University.
Adam Belz, 2013, N.D oil is more Plentiful than previously thought, diakses melalui http://www.startribune.com/business/205468311.html diakses pada tanggal 10/06/2014;8:01
Arab-American Business., 2014., The Importance of Arab Oil in the American Economy., diakses melalui www.arabamericangiving.org/the-importance-of-arab-oil-in-the-american-economy.php pada tanggal 12/04/2014;9:56
African Union, AU in a Nutshell, diakses melalui
http://www.au.int/en/about/nutshell diakses pada tanggal 06/06/2014;13:59.
Anton Bawono, Sosialisme Pasar: Sebuah Reformasi Sistem Ekonomi di China,
http://antonbawono.staff.stainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/50/2013/02/sosialisme-pasar_China1.pdf diakses pada tanggal 11/04/2013;7:18
Brad Breman, 2006, The Importance of Oil., diakses melalui
www.hybridcars.com/importance-of-oil/ pada tanggal 3/04/2014;8:43
Barry Kolodkin, What is Foreign Direct Investment?., diakses melalui
http://usforeignpolicy.about.com/od/introtoforeignpolicy/a/what-is-FDI.htm
diakses pada tanggal 17/03/2014;5:06.
BN Americas, Total, Diakses melalui http://www.bnamericas.com/company-profile/en/Total_S,A,-Total diakses pada tanggal 07/05/2014;8:36 China.org.cn, Angola, diakses melalui
http://www.china.org.cn/english/features/focac/183584.htm (diakses pada tanggal 20/04/2013;3:13).
Cnooc Limited, About US diakses melalui,
http://www.cnoocltd.com/encnoocltd/aboutus/118.shtml diakses pada tanggal 01/06/2014;9:46.
Council on Foreign Relation, 2007, U.S Must Strengthen Ties with Angola to Protect Strategic Energy and Security Interest, diakses melalui
http://www.cfr.org/angola/us-must-strengthen-ties-angola-protect-strategic-energy-security-interests/p13264 diakses pada tanggal
03/06/2014;8:36
Council on Foreign Relation, 2007, Towards an Angola Strategy, diakses melalui
http://www.cfr.org/energy-policy/toward-angola-strategy/p13155 diakses pada tanggal 03/06/2014;8:49
Camac Electronic Company, About Us, diakses melalui
http://camacqinjiyuan.en.busytrade.com/about_us.html diakses pada
China Exim Bank, The Export-Import Bank of China, diakses melalui
http://english.eximbank.gov.cn/tm/en-TCN/index_617.html diakses pada tanggal 04/05/2014;8:55
Crunch Base, British Petroleum, Diakses melalui
http://www.crunchbase.com/organization/british-petroleum diakses pada tanggal 07/05/2014;8:41
China.org.cn, Angola, diakses melalui
http://www.china.org.cn/english/features/focac/183584.htm diakses pada tanggal 06/06/2014;17:19.
Council on Foreign Relation, Toward an Angola Strategy-Prioritizing US-Angola Relations, diakses melalui http://www.cfr.org/energy-policy/toward-angola-strategy/p13155 diakses pada tanggal 05/06/2014;12:51.
Daniel Yergin., Ensuring Energy Security., Daniel Yergin is Chair of Cambridge Energy Research Associates and the author of The Prize:The Epic Quest for Oil, Money, and Power.He is currently writing a new book on oil and geopolitics. Diakses melalui
http://www.un.org/ga/61/second/daniel_yergin_energysecurity.pdf (diakses pada tanggal 09/04/2013; 12:51)
Dan Hassey., 2014., 2014 Global Oil Supply & Demand Outlook., diakses melalui http://www.uncommonwisdomdaily.com/2014-global-oil-supply-demand-outlook-18137 diakses pada tanggal 01/05/2014;10:01.
David H. Shinn., 2014., Africa China, The United States and Oil., CSIS (Centre For Strategic and International Studies), diakses melalui
http://csis.org/story/africa-china-united-states-and-oil (08/05/2014)
Drew Thompson, 2013, China’s Global Strategy for Energy, Security and
Diplomacy, diakses melalui
http://www.jamestown.org/single/?no_cache=1&tx_ttnews%5Btt_news%5
EIA (Energy Information Administration) merupakan lembaga independent statistic dan analisa milik Amerika Serikat yang bergerak khusus dalam mengamati dan menganalisa sektor energi Amerika Serikat dan dunia. Diakses melalui http://www.eia.gov/ diakses pada tanggal 11/04/2013;7:15
EISA-Electoral Institute for Sustainable Democracy in Africa, Angola: National Eletoral Commisions, diakses melalui
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.conte
nt.eisa.org.za/old-page/angola-national-electoral-commission diakses pada tanggal 06/06/2014;13:32.
Encyclopedia Britannica, Popular Movement for The Liberation of Angola, diakses melalui
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/470245/Popular-Movement-for-the-Liberation-of-Angola diakses pada tanggal 13/06/2014;8:42 ExxonMonil, Philosophy, diakses melalui
http://www.exxonmobil.com/Angola-English/HR/careers_philosophy.aspx diakses pada tanggal
07/06/2014;21:15.
Energy corporate Africa., The rise of Angola’s National Company, diakses melalui http://www.energycorporateafrica.com/index.php/articles/sunny-side-up/89-the-rise-of-angola-s-national-oil-company diakses pada tanggal 27/04/2013;14:17).
Encyclopedia Britannica, UNITA, diakses melalui
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/405514/UNITA diakses pada tanggal 16/05/2014;7:36
EISA-Electoral Institute for Sustainable Democracy in Africa, Angola: First Civil War (1975-2000), diakses melalui
http://www.content.eisa.org.za/old-page/angola-first-civil-war-1975-1992 diakses pada tanggal
Encyclopedia Britanica, 2012, ENI, diakses melalui
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/188388/Eni diakses pada tanggal 05/05/2014;22:05
EIA, Angola, diakses melalui
http://www.eia.gov/countries/cab.cfm?fips=ao diakses pada tanggal
05/06/2014;9:28.
Embassy of The United States Luanda.Angola, 2011, U.S Foreign Policy Towards Angola, diakses melalui
http://angola.usembassy.gov/speechamb11072011.html diakses pada tanggal 05/06/2014;13:00
Embassy of The United States Luanda.Angola, 2012, The Intersection of Geopolitics, U.S Angola Relations and Energy Security, diakses melalui
http://angola.usembassy.gov/ambspeech092812.html diakses pada tanggal 06/06/2014;14:03.
FindtheData., Angola, Value of oil Export., diakses melalui http://world-economic-outlook.findthedata.org/l/6266/Angola (diakses pada tanggal 13/05/2013;6:55).
Forbes, Exxon Strats Pumping Angolan Crude with $94 in Sight, diakses melalui
http://www.forbes.com/sites/greatspeculations/2012/07/10/exxon-starts-pumping-angolan-crude-with-94-in-sight/ diakses pada tanggal
07/06/2014; 21:59.
Fanie Herman & Tsai Ming Yen.,2011., Preference over outcomes: Explaining US-Sino oil diplomacy in Sub-Saharan Africa., African Journal of Political Science and International Relations Vol. 5(8), pp. 396-408, August 2011 Available online at http://www.academicjournals.org/AJPSIR ISSN 1996-0832 ©2011 Academic Journals. (05/11/2013;10.00).
Global Research, Centre for Research on Globalization., China: Rise, Fall, Re-emergence as a Global Power-The Lesson of History diakses melalui
Howard Letner,1974, Foreign Policy Analysis; A Comparative and Conceptual Approach., Ohio: Bill and Howell Co. Hal: 105-171., dalam Politik Luar Negeri., oleh Yanyan Mochamad Yani, Drs., MAIR., Ph.D.2., diakses melalui
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/politik_luar_negeri.pdf (28/02/2014;7:54). Halliburton Watch, Energy Task force, diakses melalui
http://www.halliburtonwatch.org/about_hal/energytf.html diakses pada tanggal 03/06/2014;9:26
Independent Statistic & Analysis., U.S. Energy Information Administration., how much oil does the united states consumed per year?., diakses melalui
http://www.eia.gov/tools/faqs/faq.cfm?id=33&t=6 (diakses pada tanggal 01/04/2013;22:54).
International Energy Agency., Sistem Tanggap Darurat Kelangkaan Pasokan Minyak Bumi.,2012,dalam
http://www.iea.org/publications/freepublications/publication/EPPD_Broch
ure_Bahasa_2012.pdf (22/03/2014;11;41)
Intelectual Take out, 2012., “American Dependency on Foreign Oil
www.intelectualtakeout.org/library/politics-and-public-policy/american-dependency-foreign-oil diakses pada tanggal 15/03/2014;22:09.
Institute for The Analysis of Global Security., The Future Oil., diakses melalui
http://www.iags.org/futureofoil.html diakses pada tanggal
02/05/2014;8:51.
IHS, About IHS, Diakses melalui http://www.ihs.com/about/index.aspx diakses pada tanggal 08/05/2014;20:32
Jure Snoj., 2013., The Gulf Explained in 40 Maps., diakses melalui
http://www.bqdoha.com/2013/09/gulf-explained-40-maps-part-2 diakses
pada tanggal 07/05/2014;8:20.
Jafar M. Sidik., 2013., China dan Arab Saudi saling mendekat., diakses melalui
Lagos, 2011, The Sun Shines Bright., diakses melalui
http://www.economist.com/node/21541008 diakses pada tanggal
10/06/2014;5:55
Menu data Statistik negara-negara., diakses melalui
http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=penduduk_usia&info1=3 (diakses pada tanggal 13/03/2013;6:59)
Maps of World., top 10 Oil Reserves Countries, diakses melalui
http://www.mapsofworld.com/world-top-ten/world-top-ten-oil-reserves-countries-map.html (diakses pada tanggal 20/04/2013; 7:13).
Modelski,George, a theory of foreign policy dalam Vinsensio Dugis, explaining foreign policy change dalam jurnal masyarakat kebudayaan dan politik
vol.21. dalam
http://vdugis-fisipwebunairacid-
fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-42271-Jurnal-Explaining%20Foreign%20Policy%20Change.html (diakses pada 15
november 2013).
Merdeka Profil., ExxonMobil, diakses melaui
http://m.merdeka.com/profil/mancanegara/e/exxonmobil/pada tanggal 05/05/2014;22:09
Macao Magazine, 2014, Three Decades of China-Angola Cooperation, diakses melalui
http://www.macaomagazine.net/index.php?option=com_content&view=art
icle&id=277:three-decades-of-china-angola-cooperation&catid=50:issue15 diakses pada tanggal 07/06/2014;20:59. Maria João Belchior, 2014, China and Angola., diakses melalui
http://www.macaomagazine.net/index.php?option=com_content&view=art
Natural Resources Canada, 2010, The Importance of Crude Oil., diakses melalui
http://www.nrcan.gc.ca/energy/publications/markets/6505 (diaks