ANALISIS BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
(STUDI KASUS PADA STASIUN KERETA API KOTA BLITAR)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh:
Priyo Hadi Arianto
201010170311352
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas segala berkah, rahmat dan bimbingan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi ini dengan judul “ANALISIS BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
(STUDI KASUS PADA STASIUN KERETA API KOTA BLITAR)”.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Program Studi Akuntansi Unversitas Muhammadiyah Malang.
5. Drs. Adi Prasetyo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk mengarahkan, membimbing, dam memberikan saran-saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Gina Harventy, S.E., M.Si., Ak. selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran-saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 7. Achmad Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc. selaku Dosen Penguji sekaligus
Dosen Wali penulis yang telah banyak mengarahkan dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
8. Kepada seluruh staff dosen pengajar program studi Akuntansi yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis selama menempuh pendidikan.
9. Ayahanda tercinta (Suhadi), Ibunda tercinta (Indri Ariani), dan Saudara-saudaraku (Widya Kurniawan, Beny Rubiantoro, dan Bayu Kristianto) yang telah memberikan dukungan sepenuhnya dengan penuh kasih sayang dan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang.
10. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan sekolah dan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga sangat diperlukan masukan-masukan dan saran yang sifatnya membangun. Namun demikian besar harapan penulis, skripsi yang telah diselesaikan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 12 September 2014
DAFTAR ISI
c. Manfaat Pengukuran Kinerja... 11
3. Balanced Scorecard ... 12
a. Pengertian Balanced Scorecard ... 12
b. Konsep Balanced Scorecard ... 13
c. Empat Perspektif Balanced Scorecard ... 14
1. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ... 15
2. Perspektif Bisnis Internal ... 16
3. Perspektif Pelanggan ... 16
4. Perspektif Keuangan ... 18
d. Hubungan antar persperktif Balanced Scorecard ... 18
e. Implementasi Balanced Scorecard ... 19
f. Manfaat Balanced Scorecard ... 21
g. Keunggulan Balanced Scorecard ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 23
B. Jenis Penelitian ... 23
C. Data dan Sumber Data ... 23
D. Teknik Pengumpulan Data ... 24
E. Teknik Analisis Data ... 25
a. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ... 25
b. Perspektif Bisnis Internal ... 26
c. Perspektif Pelanggan ... 27
d. Perspektif Keuangan ... 27
1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 29
2. Absensi Pegawai Stasiun Kota Blitar ... 34
3. Retensi dan Training Pegawai Stasiun Kota Blitar ... 35
4. Volume Penumpang Stasiun Kota Blitar ... 35
5. Pendapatan Stasiun Kota Blitar ... 36
C. Analisis Data ... 36
1. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ... 36
2. Perspektif Bisnis Internal ... 41
DAFTAR LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Stasiun Kota Blitar
DAFTAR PUSTAKA
Ana, Titik. 2013. Analisis Balanced Scocecard untuk mengukur kinerja PT. Kereta Api Indonesia (Studi Kasus pada Stasiun Kereta Api Baru Malang). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UMM.
Anonym, 2011, “Preparation to Growth” : https://www.kereta-api.co.id/. Tanggal Akses 17 April 2014.
Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.
Hansen, Dor R dan Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial (buku2, edisi ke-8). Salemba Empat. Jakarta.
Kaplan, Robert S and David P Norton. 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga. Jakarta.
Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen; Konsep, Manfaat, dan Rekayasa.
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer
untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.
Muliastina, Arianing. 2013. Analisis kinerja perusahaan berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT. Newera Rubberindo - Gresik). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UMM.
Reza, Anshar. 2013. Penerapan Balanced Scorecard sebagai tolok ukur pengukuran kinerja perusahaan pada PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) kantor cabang Malang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UMM.
Rusdianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi untuk pengambilan keputusan strategis. Erlangga. Jakarta.
Setiawan, Johny & Mulyadi. 2000. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.
Sugiarta, Deny. 2013. Balanced Scorecard sebagai tolak ukur penilaian kinerja RSD Tongas Probolinggo. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UMM.
Supriono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi Pertama. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta
Susilo, Andik. 2013. Analisis penerapan Balanced Scorecard sebagai tolak ukur pengukuran kinerja pada Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro.
1
pelayanan jasa penumpang. Fenomena mengenai keluhan masyarakat
dalam pelayanan publik yang secara langsung maupun tidak langsung,
seperti prosedur yang berbelit-belit, keamanan yang kurang dan sikap
petugas ataupun pegawai yang kurang responsif. Hal tersebut akan
berdampak negatif bagi perusahaan.
Salah satu faktor penting yang digunakan untuk menilai
keberhasilan perusahaan adalah kinerja perusahaan. Maka pengukuran
kinerja menjadi sesuatu yang amat penting. Beberapa metode pengukuran
kinerja seperti Balanced Scorecard, rasio keuangan, dan EVA (Economic
Value Added). Dari beberapa metode pengukuran kinerja diatas, peneliti
memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard
untuk mengukur kinerja Stasiun Kereta Api Kota Blitar karena metode ini
mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai yang dihasilkan oleh
partisipan perusahaan yang memiliki kemampuan dan motivasi tinggi.
Selain mengukur kinerja keuangan, Balanced Scorecardmengukur kinerja
non keuangan seperti pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan
dan pembelajaran pegawai yang mana ketiga perspektif ini sebagai
2
Sistem dalam organisasi seharusnya didesain agar dapat
menghasilkan informasi dalam bentuk ukuran-ukuran keuangan dan
non-keuangan untuk menilai kinerja. Beberapa ukuran nonnon-keuangan penting
misalnya : tingginya mutu, tingginya kepuasan konsumen, tingginya level
inovasi, baiknya model-model bisnis. Ukuran-ukuran nonfinasial tersebut
umumnya mempunyai dampak pada kinerja keuangan (Supriyono,
2000:146).
Balanced Scorecard merupakan contemporary management tool
yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam
meningkatkan kinerja keuangan. Organisasi pada dasarnya adalah institusi
pencipta kekayaan. Penggunaan Balanced Scorecard dalam pengelolaan
menjanjikan peningkatan signifikan kemampuan organisasi dalam
menciptakan kekayaan. Balanced Scorecard digunakan untuk
menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan
non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang.
Balanced Scorecard juga mengukur kinerja eksekutif di masa depan,
dengan ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif: keuangan,
customers, proses bisnis/intern, dan pembelajaran & pertumbuhan. Ukuran
Balanced Scorecard yang cukup komprehensif untuk memotivasi
eksekutif dalam mewujudkan kinerja keempat perspektif tersebut, agar
keberhasilan keuangan yang diwujudkan perusahaan bersifat jangka
3
Pesan yang disampaikan kepada para eksekutif dengan penggunaan
Balanced Scorecard dalam pengukuran kinerja eksekutif adalah: ”Kinerja
keuangan yang berjangka panjang tidak dapat dihasilkan melalui
usaha-usaha yang semu (artificial). Jika eksekutif bermaksud meningkatkan
kinerja keuangan dalam jangka panjang, wujudkanlah melalui usaha-usaha
nyata dengan menghasilkan value bagi customer, meningkatkan
produktivitas dan cost effectiveness proses bisnis/intern, dan meningkatkan
kapabilitas dan komitmen personel.” Oleh karena itu Balanced Scorecard
memperluas ukuran kinerja eksekutif ke perspektif customer, proses bisnis
intern, dan pembelajaran dan pertumbuhan, karena ketiga perspektif itulah
usaha-usaha sesungguhnya (bukan usaha semu) menjanjikan dihasilkannya
kinerja keuangan yang berjangka panjang (Mulyadi, 2001:5).
Keunggulan Balanced Scorecard yaitu menjadikan sistem
manajemen strategik kontemporer memiliki karakteristik yang berbeda
secara signifikan dengan karakteristik sistem manajemen strategik
tradisional. Dimana strategik tradisional hanya berfokus pada ukuran
kinerja keuangan, sedangkan sistem manajemen strategik kontemporer
mencakup perspektif yang luas, seperti: keuangan, pelanggan, proses
bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Mulyadi, 2001:18).
Singkatnya, mengandalkan pada ukuran keuangan saja adalah
tidak mencukupi untuk memastikan bahwa strategi yang akan
dilaksanakan dengan sukses. Solusinya adalah untuk mengukur dan
4
keuangan maupun keuangan. Ukuran-ukuran nonkeuangan yang
mendukung implementasi strategi disebut sebagai faktor kunci
keberhasilan atau indikator kunci kerja (Antony & Govindarajan,
2009:172).
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Indonesia menyelenggarakan jasa transportasi kereta api.
PT KAI harus mampu memberikan pertanggungjawaban baik secara
keuangan maupun non keuangan kepada pemerintah pusat dan masyarakat
sebagai pengguna jasa. Dari penjelasan tersebut perlu adanya pengukuran
kinerja yang mencakup semua aspek. Metode Balanced Scorecard tepat
untuk melakukan pengukuran kinerja baik dari aspek keuangan maupun
non keuangan.
Stasiun Kereta Api Kota Blitar beroperasi di Daerah Operasional
(DAOP 8) Surabaya dan merupakan stasiun terbesar di Blitar Raya karena
melayani keberangkatan maupun kedatangan kereta api kelas ekonomi,
bisnis, dan eksekutif. Stasiun Kota Blitar sebaiknya memberikan kualitas
pelayananan jasa transportasi dalam kondisi yang baik, dimana dapat
memuaskan para pengguna jasa di stasiun tersebut. Manajemen Stasiun
Kota Blitar haruslah memfokuskan kualitas pelayanannya melalui
perbaikan kinerja secara terus menerus. Stasiun kereta api Kota Blitar
perlu melakukan evaluasi kinerja dan akuntabilitas dari perusahaan yang
merupakan langkah awal yang dibutuhkan untuk mencapai visi, misi, dan
5
Manajemen PT KAI dalam pengambilan keputusan strategis,
memerlukan alat bantu untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja yang
dihasilkan yang bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan. Balanced
Scorecard merupakan sistem ukuran kinerja dengan menggunakan empat
perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced Scorecard memelihara keseimbangan antara
ukuran-ukuran strategis yang berbeda dalam suatu usaha mencapai keselarasan
cita-cita, sehingga mendorong karyawan untuk bertindak sesuai dengan
kepentingan terbaik organisasi. Ini merupakan alat yang membantu fokus
perusahaan, memperbaiki komunikasi, menetapkan tujuan organisasi, dan
menyediakan umpan balik atas strategi (Antony & Govindarajan,
2009:173).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul
penelitian “Analisis Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) (Studi Kasus pada Stasiun Kereta Api Kota
Blitar)”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kinerja di Stasiun Kereta Api Kota Blitar berdasarkan
pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan
6
C. Batasan Masalah
Untuk menganalisis kinerja menggunakan Balanced Scorecardini,
penulisan memfokuskan penelitian pada tahun 2011-2013 pada Stasiun
Kereta Api yang bersangkutan agar didalam pemecahan masalah yang ada
tidak terlalu meluas sehingga lebih terarah.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
menganalisis kinerja di Stasiun Kereta Api Kota Blitar berdasarkan
pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan
perspektif keuangan.
E. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui pertumbuhan pendapatan / penjualan ditinjau dari
laporan keuangan Stasiun Kota Blitar pada tahun 2011-2013.
2. Untuk mengetahui peningkatan kepercayaan dan kepuasan
customers serta kecepatan pelayanannya di Stasiun Kota Blitar.
3. Untuk mengetahui inovasi yang dilakukan oleh Stasiun Kota Blitar
pada tahun 2011-2013 agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan
customers.
4. Untuk mengetahui kapabilitas komitmen pegawai / karyawan yang