• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kendali p untuk Mengurangi Produk Rusak pada Perusahaan Majesty.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kendali p untuk Mengurangi Produk Rusak pada Perusahaan Majesty."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Increased business competition and the number of competitors require each compay to maintain the quality of this product. Quality control is a technique and operational actifities, which is used to meet the quality requirements and prevent the occurrence of defective product and to test the product on the standard set by the company.

PT. Majesty is a company dedicated to the garment industry that produce sleeping clothes. PT. MAJESTY has problem in production process and number of finished goods are often not in accordance with the specification and consumers desires, in quality. There for, PT. MAJESTY need to perform quality control activities to prevent the occurence of defective product and to keep product at the company predetermined standard. From the quality characteristics, quality control techniques that will be used is using p chart, because p chart is used to knew abuot proportion that is not matchwith the specifacation of the product.

To identify and analyze the problems, the writer take 940 sleeping clothes as a sample in 20 times observation. Because of the deviation found after using p chart, then using the check sheet to find out the type of defect : those are jahitan blekset (30,97%), jahitan kantong (24,78%), jahitan obras (19,47%), jahitan overdek (16,81%),and kotor (7,96%). After know the type defects, type of defects are arranged in a Pareto Diagram to determine the most types of defects, and create a Fish Bone Diagram to analize the cause of sleeping clothes defends, thus we can seek the solutions to reduce the product defetc.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

INTISARI

Meningkatnya persaingan bisnis dan jumlah pesaing menuntut setiap perusahaan untuk tetap menjaga kualitas produknya. Untuk menjaga kualitas produk diperlukan kegiatan pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas merupakan teknik-teknik dan aktifitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas dan mencegah terjadinya kerusakan produk dan untuk memeriksa produk berada pada standar yang telah ditetapkan perusahaan.

PT. MAJESTY adalah perusahaan yang bergerak dalam industri garmen yang memproduksi pakaian tidur. PT. MAJESTY mengalami masalah dalam proses produksi dan sejumlah barang jadi yang dihasilkan seringkali tidak sesuai dengan spesifikasi dan keinginan konsumen, dalam segi kualitasnya. Oleh karena itu PT. MAJESTY perlu melakukan kegiatan pengendalian kualitas untuk mencegah terjadinya kerusakan produk dan untuk menjaga produk berada pada standar yang telah ditetapkan perusahaan. Dilihat dari karakteristik kualitas, maka teknik pengendalian kualitas yang dipakai penulis adalah dengan menggunakan peta kendal p, karena peta kendali p digunakan untuk mengetahui proporsi produk yang tidak memenuhi spesifikasi ( rusak ) dari sejumlah hasil produksi.

Untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang ada, maka penulis mengambil sampel sebanyak 940 baju tidur dalam 20 kali observasi. Karena terdapat penyimpangan setelah menggunakaan peta kendali p. Kemudian penulis menggunakan check sheet untuk mengetahui jenis kerusakan pakaian tidur, yaitu jenis rusak jahitan blekset (30,97%), jahitan kantong (24,78%), jahitan obras (19,47%), jahitan overdek (16,81%),dan kotor (7,96%). Setelah jenis kerusakan pakaian tidur diketahui, jenis kerusakan tersebut disusun dalam diagram pareto untuk mengetahui jenis kerusakan yang paling dominan, dan dibuat Fish Bone diagram untuk menganalisis penyebab kecacatan pakaian tidur sehingga dapat dicari solusi pemecahan masalah untuk mengurangi produk rusak.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

INTISARI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Pembatasan Masalah dan Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Sistematika Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 8

2.2 Kegiatan-Kegiatan yang Dilakukan dalam Manajer Operasi ... 9

2.4 Pengertian Kualitas ... 11

2.5 Dimensi Kualitas ... 12

2.6 Pentingnya Kualitas ... 13

2.7 Permasalahan Kualitas ... 15

2.8 Pengertian Pengendalian Kualitas ... 16

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.10 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengendalian Kualitas ... 17

2.11 Tahap-Tahap Pengendalian Kualitas... 19

2.12 Teknik Pengawasan Kualitas Secara Statistik... 21

2.13 Alat-Alat Dalam Pengendalian Kualitas ... 22

2.13.1 Lembar Pengecekan ... 23

2.13.2 Histogram ... 23

2.13.3 Peta Kendali ... 25

2.13.4 Diagram Pareto... 25

2.13.5 Diagram Sebab Akibat ... 26

2.13.6 Scatter Diagram ... 28

2.13.7 Stratifikasi ... 28

2.14 Peta Kendali ... 29

2.14.1 Peta Kendali Variabel ... 30

2.14.2 Peta Kendali Atribut ... 35

2.15 Pengawasan ... 39

2.16 Kerangka Pemikiran ... 30

BAB III METODE PENELITIAN... 45

3.1 Objek Penelitian ... 45

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 45

3.3 Struktur Organisasi, Uraian Jabatan, dan Uraian Tugas ... 46

3.4 Proses Produksi PT.MAJESTY ... 48

3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produksi ... 52

3.6 Metode Penelitian ... 53

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.8 Teknik Analisis Data ... 54

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.10 Populasi dan Sampel ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Pengumpulan Data ... 57

4.2 Analisis Menggunakan Peta Kendali p ... 58

4.3 Uji Keseragaman Data ... 60

4.4 Uji Kecukupan Data ... 61

4.5 Analisis Menggunakan Check Sheet dan Diagram Pareto ... 62

4.6 Analisis Menggunakan Fish Bone Diagram ... 64

4.6.1 Fish Bone Diagram untuk Jenis Kerusakan Jahitan Blekset ... 64

4.6.2 Fish Bone Diagram untuk Jenis Kerusakan Jahitan Kantong ... 66

4.6.3 Fish Bone Diagram untuk Jenis Kerusakan Jahitan Obras ... 67

4.6.4 Fish Bone Diagram untuk Jenis Kerusakan Jahitan Overdek ... 68

4.6.5 Fish Bone Diagram untuk Jenis Kerusakan Kotor ... 69

4.7 Faktor Penyebab Kerusakan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan ... 70

4.7.1 Jenis Kerusakan Jahitan Blekset ... 70

4.7.2 Jenis Kerusakan Jahitan Kantong ... 72

4.7.3 Jenis Kerusakan Jahitan Obras ... 72

4.7.4 Jenis Kerusakan Jahitan Overdek ... 73

4.7.5 Jenis Kerusakan Kotor ... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1 Simpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Histogram ... 24

Gambar 2.2 Diagram Pareto ... 26

Gambar 2.3Diagram Sebab Akibat ... 28

Gambar 2.4 Peta Kendali ... 30

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran ... 44

Gambar 3.1 Flow Proses Chart PT.MAJESTY ... 51

Gambar 4.1 Peta Kendali p ... 60

Gambar 4.2 Diagram Pareto ... 63

Gambar 4.3 Fish Bone Diagram Jenis Jahitan Blekset ... 64

Gambar 4.4 Fish Bone Diagram Jenis Jahitan Kantong ... 66

Gambar 4.5 Fish Bone Diagram Jenis Jahitan Obras ... 67

Gambar 4.6 Fish Bone Diagram Jenis Jahitan Overdek ... 68

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Produk Rusak Pakaian Tidur November 2010 – Oktober 2011 ... 4

Tabel 2.1 Check Sheet ... 23

Tabel 4.1 Laporan Jumlah Kerusakan Pakaian Tidur PT. MAJESTY ... 57

Tabel 4.2 Perhitungan Batas Kendali ... 59

Tabel 4.3 Jumlah Kerusakan dan Persentase Kumulatif Kerusakan Produk ... 62

Tabel 4.4 Faktor Penyebab dan Usulan Tindakan Perbaikan Jahitan Blekset ... 71

Tabel 4.5 Faktor Penyebab dan Usulan Tindakan Perbaikan Jahitan Kantong ... 72

Tabel 4.6 Faktor Penyebab dan Usulan Tindakan Perbaikan Jahitan Obras ... 73

Tabel 4.7 Faktor Penyebab dan Usulan Tindakan Perbaikan Jahitan Overdek ... 74

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

Indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam

menghadapi persaingan yang lebih ketat demi menjaga kelangsungan operasi

perusahaan. Persaingan dapat terjadi pada perusahaan apa saja, baik

manufaktur maupun jasa, baik perusahaan skala kecil, menengah, maupun

besar. Untuk itu perlu dilakukan manajemen operasi pada proses produksinya

agar kegiatan manufaktur atau jasa dapat berjalan dengan baik.

Menurut Heizer dan Render (2008:194), “ kualitas adalah kemampuan suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.” Perusahaan

yang tidak bisa mempertahankan kualitas produknya tidak dapat bertahan

dalam persaingan yang ketat saat ini. Produk yang dihasilkan harus melalui

tahap pemeriksaan kualitasnya agar sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan.

Ketika kualitas yang dipesan oleh pembeli tidak sesuai dengan

permintaan, maka akan terjadi pembatalan transaksi perdagangan. Dari

permasalahan tersebut tentu saja perusahaan akan mengalami kerugian yang

sangat besar, dimana barang yang sudah diproduksi tidak dibayar oleh

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha

Perusahaan Majesty merupakan perusahaan garmen yang memproduksi

pakaian tidur khusus wanita ( atasan dan bawahan berupa celana tidur).

Dalam menghasilkan produknya tersebut, perusahaan Majesty

memiliki beberapa faktor yang menunjang kegiatan produksi di perusahaan

tersebut. Bahan kain yang akan digunakan, mesin jahit dan penjahit,

merupakan 3 faktor penting yang harus dimiliki perusahaan Majesty. Untuk

menghasilkan produk jadi, seorang penjahit harus didukung dengan adanya

bahan kain dan mesin jahit yang baik.

Namun kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan Majesty

seringkali tidak sesuai dengan spesifikasi dan keinginan pembeli. Kualitas

hasil pesanan tidak sesuai dengan permintaan pembeli, seperti adanya bercak

pada kain (kotor), bolong pada kain, jahitan yang loncat, jahitan kurang

rapat,bentuk kantong yang tidak sesuai pola,blekser (tempat kancing) miring

dan lain-lain. Hal ini menyebabkan produk yang dihasilkan tidak sesuai

dengan standar (rusak produk). Berdasarkan hal tersebut perusahaan Majesty

mengalami kerugian yang cukup besar.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan produk dan mempertahankan

produk berada pada standar yang telah ditetapkan, perusahaan harus

melakukan kegiatan pengendalian kualitaas. Pengendalian kualitas adalah

teknik-teknik dan aktifitas operasional yang digunakan untuk memenuhi

persyaratan kualitas (Gasperz,2009:2).

Salah satu alat yang digunakan dalam pengendalian kualitas adalah

dengan menggunakan Statistical Quality Control (SQC), yaitu metode

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

pemeriksaan sampel pada kegiatan pengawasan kualitassuatu produk

(Herjanto,2008:127). Tujuan pengawasan kualitas secara statistik adalah

untuk menunjukkan tingkat reliabilitas sampel dan bagaimana manajer

operasi menghadapi resiko, apakah akan menaggung biaya akibat banyak

produk yang rusak atau cacat dan menghemat biaya inspeksi atau sebaliknya

(Herjanto,2008:127). Teknik kualitas yang dapat dilakukan dalam

pengawasan kualitas salah satunya adalah dengan menggunakan peta kendali.

Perusahaan Majesty mengalami masalah dalam hal proses produksi dan

produk baju tidurnya seringkali tidak sesuai dengan spesifikasi, maka peta

kendali merupakan alat yang paling cocok digunakan dalam permasalahan

tersebut. Dalam hal ini peta kendali yang digunakan adalah peta kendali p,

karena peta kendali p digunakan untuk menganalisis dengan cara menghitung

jumlah produk yang mengalami ketidaksesuaian per unit (Herjanto,

2008:444).

Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengambil judul “ ANALISIS PENGENDALIAN

KUALITAS MENGGUNAKAN PETA KENDALI p UNTUK

MENGURANGI PRODUK RUSAK PADA PERUSAHAAN MAJESTY “

1.2 Pembatasan Masalah dan Identifikasi Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya akan membahas

pengendalian kualitas produksi pakaian tidur di perusahaan garmen Majesty

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha

Dalam menghasilkan produk pakaian tidur, seringkali produk jadi

tidak sesuai dengan spesifikasi perusahaan Majesty sehingga produk tersebut

dimasukkan dalam kategori produk rusak. Berikut adalah Data Laporan

Produksi dan Jumlah Kerusakan Produk Baju Tidur Majesty Garmen:

TABEL 1.1

TABEL PRODUK RUSAK PAKAIAN TIDUR NOVEMBER 2010 – OKTOBER 2011

Bulan Produksi Rusak Produk Persentasi produk rusak

nopember 1716 27 1,57%

perusahaan Majesty selalu mengalami kerusakan produk.

Perusahaan Majesty menetapkan batas toleransi sebesar 1%. Apabila persentasi

jumlah kerusakan produk melebihi batas toleransi perusahaan, maka kerusakan

produk tersebut dianggap bermasalah. Dari data tersebut terlihat bahwa perusahaan

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha

produk rusak di perusahaan Majesty yang setiap bulannya melebihi batas toleransi

produk rusak yang ditetapkan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses pengendalian kualitas produk pakaian tidur yang

sudah dilakukan oleh Perusahaan Majesty?

2. Dengan menggunakan peta kendali p, apakah produksi pakaian tidur di

Perusahaan Majesty berada dalam batas kendali?

3. Jenis-jenis rusak apa sajakah yang terjadi pada produksi pakaian tidur di

Perusahaan Majesty?

4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rusak produk di Perusahaan

Majesty?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produk pakaian tidur yang

sudah dilakukan oleh Perusahaan Majesty.

2. Untuk mengetahui produksi pakaian tidur di Perusahaan Majesty berada

dalam batas kendali atau tidak.

3. Untuk mengetahui jenis-jenis rusak apa saja yang terjadi pada produksi

(13)

6 Universitas Kristen Maranatha

4. Untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rusak produk

di perusahaan Majesty.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat berguna bagi:

1. Bagi penulis, sebagai penerapan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah

ke dalam praktek yang sebenarnya dan menambah pengalaman dan

pengetahuan serta dapat membandingkan antara teori dengan

prakteknya,khususnya dalam hal pengendalian kualitas.

2. Bagi perusahaan, sebagai masukan berupa saran-saran yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan dan evaluasi untuk melakukan perubahan-perubahan di

dalam perusahaan.

3. Bagi masyarakat, diharapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas bagi

para pembaca mengenai pengendalian kualitas.

4. Bagi Universitas Kristen Maranatha Khususnya Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus dan

(14)

7 Universitas Kristen Maranatha

1.5 SISTEMATIKA PENELITIAN

BAB I. Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang ada di Perusahaan Majesty

dalam hal pengendalian kualitas. Di Perusahaan Majesty ini, terdapat masalah

mengenai adanya jumlah produk rusak yang melebihi batas toleransi

perusahaan. Kegunaan dari penelitian ini bagi pihak penulis, perusahaan,

fakultas dan pembaca.

BAB II. Kajian Pustaka

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori, prinsip-prinsip serta

rumus-rumus yang digunakan penulis yang berbuhungan langsung dengan materi

yang diteliti.

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

Pada bab ini berisikan mengenai gambaran perusahaan secara umum yang

menjadi obyek penelitian, dimana akan dijelaskan mengenai sejarah singkat

perusahaan, kemudian dijelaskan struktur organisasi perusahaan beserta

uraian jabatan dan uraian tugas yang ada. Kemudian akan dijelaskan

mengenai proses produksi perusahaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi

proses pengendalian kualitas produksi pakaian tidur. Untuk mengamati objek

yang diteliti digunakan metode penelitian yang berisi langkah-langkah yang

ditempuh untuk memecahkan masalah yang terjadi antara lain, ruang lingkup,

(15)

8 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi pembahasan dari permasalahan yang ada. Bab ini

membahas tentang pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis, dimana

data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan peta kendali p untuk

kemudian di uji keseragaman data dan uji kecukupan data. Setelah data yang

ada sudah seragam dan sudah cukup, maka data tersebut akan dianalisis

menggunakan check sheet, diagram pareto, dan fish bone. Setelah itu, akan

diidentifikasi dan dianalisis faktor penyebab kerusakan produk dan usulan

tindakan perbaikan untuk mengurangi produk rusak.

BAB V. Simpulan dan Saran

Merupakan bab terakhir dari karya ilmiah ini yang berisi kesimpulan dari

penelitian dan saran-saran yang diberikan penulis berkaitan dengan penulisan

ini. Kesimpulan didapat dari pembahaasan hasil penelitian pada Bab IV.

Setelah diambil kesimpulan maka penulis dapat memberikan saran kepada

pihak perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

(16)

76 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT. MAJESTY, maka

penulis mengambil kesimpulan bahwa:

1. Proses pengendalian kualitas produk pakaian tidur yang sudah dilakukan oleh PT.

MAJESTY masih kurang baik, karena masih terdapat banyak produk yang rusak

dan persentase jumlah produk rusak tersebut melebihi batas toleransi yang telah

ditetapkan perusahaan.

2. Dengan menggunakan peta kendali p, produksi pakaian tidur di PT. MAJESTY

berada dalam keadaan tidak terkendali karena jumlah rusak pada masing-masing

observasi melewati batas kendali batas kendali atas.

3. Jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi pada PT. MAJESTY adalah jenis rusak.

Jahitan Blekset (30,97%), Jahitan Kantong (24,78%), Jahitan Loncat Overdeck

(19,47%), Jahitan Loncat Obras (16,81%), dan Kotor (7,96%).

4. Faktor-faktor yang menyebabkan rusak produk di Perusahaan Majesty adalah :

A. Kerusakan jahitan blekset :

 Jenis kain yang berbeda-beda, ada kain yang tebal dan juga kain yang tipis.

Apabila jenis kain tidak sesuai dengan ukuran ketebalan kain keras maka

dapat menyebabkan jenis kerusakan ini.

 Mesin jahit yang tidak terawat kebersihannya dapat menyebabkan jalur yang

(17)

77 Universitas Kristen Maranatha

 Penyampaian metode kerja yang kurang jelas, hanya diberikan dalam bentuk

lisan saja sehingga para karyawan kurang memahami pekerjaannya, seperti

manajer produksi tidak memberikan instruksi yang jelas mengenai ukuran

blekset yang dipakai dan jenis kain keras yang digunakan.

 Karyawan yang kurang terampil dalam membuat blekset dan karyawan yang

kurang teliti dapat menyebabkan kerusakan ini. Biasanya tidak semua

penjahit dapat membuat blekset.

B. Kerusakan Jahitan Kantong :

 Lingkungan dimana penerangan harus cukup sehingga penjahit dapat melihat

pola kantong dengan jelas.

 Karyawan yang wanita biasanya memiliki keterampilan yang sangat baik

dalam membuat kantong baju walaupun ada karyawan pria yang dapat

membuat kantong baju, baik wanita maupun pria keduanya harus memiliki

kemampuan dan pengalaman dalam menjahit.

 Mesin jahit yang digunakan harus terawat sehingga semua tempat aliran

benang bergerak tidak ada yang menghambat karena ketika dalam pembuatan

kantong baju ketika kantong dalam proses penjahitan benang tidak boleh

putus.

C. Kerusakan Jahitan Loncat ( Obras ) :

 Mesin Obras yang kurang terawat akan mengakibatkan bagian-bagian mesin

seperti luper dan pisau obras mudah rusak, sehingga diperlukan perawatan

berkala untuk 2 elemen penting dalam mesin obras tersebut. Mesin Obras

(18)

78 Universitas Kristen Maranatha

 Jenis kain yang digunakan akan berpengaruh pada mesin dimana kain

memiliki ketebalan yang berbeda-beda, sehingga jarum yang digunakkan

haruslah mengikuti ketebalan kain. ( bila kain tebal maka ukuran jarum yang

digunakkan haruslah besar, tetapi bila kain agak tipis maka ukuran jarum

kecil yang harus digunakkan. )

 Para penjahit harus memiliki kemampuan yang tinggi untuk menjalankan

mesin obras karena penjahit harus mengetahui kapan mesin harus dijalankan

dan kapan harus berhenti menjalankan mesin.

D. Kerusakan Jahitan Loncat ( Overdeck ) :

 Mesin overdeck yang kurang teraawat mengakibatkan cacat produk. Mesin

harus sering dibersihkan minimal 3 hari sekali,dilakukan untuk membuang

gumpalan benang yang dihasilkan dari setiap kali mesin beroprasi. Benang

yang menggumpal di dalam mesin akan menahan laju mesin sehingga mesin

tidak berjalan secara maksimal.

 Bahan baku kain yang berbeda-beda tingkat ketebalannya sangat

berpengaruh pada pengoperasian mesin overdeck. Ketika mesin terbiasa

dengan kain yang tipis kemudian mesin digunakan untuk jenis kain yang

lebih tebal maka mesin akan mengalami masalah dimana jahitan yang

dihasilkan akan melompat

 Para penjahit harus memiliki keterampilan dalam menggunakan mesin

overdeck karena mesin overdeck yang berguna untuk memasang bis pada

leher baju seringkali melebar bahkan leher baju kadang tidak terlihat

lingkaran

(19)

79 Universitas Kristen Maranatha

 Lingkungan tempat bekerja yang kurang terjaga kebersihannya sehingga

banyak baju yang menjadi kotor bernoda

 Mesin yang kurang terawat sehingga mesin mengalami kebocoran oli

sehingga banyak oli yang menetes ke baju tidur

 Para penjahit yang lalai, seperti terkena rokok, noda makanan dan minuman.

Dari jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi pada PT. MAJESTY, diketahui

bahwa penyebab kerusakan produk dapat disebabkan oleh manusia, bahan baku,

mesin, metode, dan lingkungan yang dapat dilihat dari hasil analisis penulis pada

Fish Bone Diagram.

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT. MAJESTY, maka

penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan dalam usahanya meningkatkan

pengendalian kualitas, sehingga jumlah kerusakan dan kerugian dapat diperkecil.

Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian kualitas harus dilakukan secara terus menerus dan

berkesinambungan selama perusahaan masih beroperasi. Setiap pihak yang

berkaitan dengan kegiatan operasi perusahaan harus menyadari dan

melaksanakan usaha-usaha yang nyata dalam pengendalian kualitas untuk

mencegah dan mengurangi jumlah kerusakan produk di masa yang akan datang.

2. Perusahaan sebaiknya mengklasifikasikan jenis-jenis kerusakan produk agar

(20)

80 Universitas Kristen Maranatha

melakukan perbaikan terlebih dahulu agar tingkat kerusakan tersebut dapat

berkurang.

3. Perusahaan sebaiknya memperhatikan faktor-faktor penyebab kerusakan produk

dengan seksama seperti yang sudah dipaparkan dalam skripsi ini. Dengan

demikian perusahaan bisa melakukan pencegahan terjadinya cacat – cacat tersebut di bab IV.

4. Khusus untuk memperbaiki cacat blekset sebaiknya bukan melatih pegawai

belajar blekset karena dibutuhkan waktu yang lama, tetapi sebaiknya mencari

(21)

80 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, D.W. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif Dalam Manajemen Kualitas).Yogyakarta: Andi Offset.

Chase, R.B., Jacobs F.R., dan Aquilano, N.J. 2007. Operations Management For Competitive Advantage With Global Cases, 11th Edition. Amerika, New York: McGraw- Hill.

Gaspersz, V. 2009. Total Quality Management (TQM) Untuk Praktisi Bisnis dan Industri, Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Handry (2011). Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kenda c Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Perusahaan Besar Bersama Tuhan. Bandung : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Skripsi Yang Tidak Dipublikasikan

Heizer, J., dan Render, B. 2008. Operations Management, 9th Edition. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Heizer, J., dan Render, B. 2006. Manajemen Operasi (Operations Management), Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh: Setyoningsih dan Almahdy. Jakarta: Salemba Empat.

Herjanto, E. 2008. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: PT Grasindo. Jogiyanto. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi 2007. Yogyakarta: BPFE. Krajewski, L.J., Ritzman, L.P., dan Malhotra M.K. 2007. Operations Management

Processes And Value Chains, 8th Edition. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.

Lumbono, L. 2007. Pengendalian Kualitas Produksi Garment di PT. Asrindo Indty Raya dengan Menggunakan Diagram Kontrol p. Tugas Akhir Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Narbuko, C., dan Achmadi, H.A. 2008. Metodologi Penelitian, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nasution, M.N. 2010. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Russell, R.S., dan Taylor, B.M. 2006. Operations Management Quality And Competitiveness In A Global Environment, 5th Edition. United States Of America: Wiley.

Gambar

TABEL PRODUK RUSAK PAKAIAN TIDUR TABEL 1.1 NOVEMBER 2010 – OKTOBER 2011

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai sekolag berlabel SSN (Sekolah Standar nasional), SMP Negeri 2 Berbah memiliki tenaga pengajar yang berpotensi dalam.. Dari semua tenaga pengajar tersebut

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yang meliputi karakterisasi gelembung renang (proksimat dan asam amino menurut AOAC, 1995), pengembangan isinglass dengan

Kegiatan PPL merupakan kegiatan yang sangat penting bagi mahasiswa kependidikan sebagai seorang calon guru. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa sebagai

Dengan demikian, penulis memiliki ide untuk membuat sistem pengaduan ini dengan judul “SMS Gateway untuk Sistem Pengaduan Pelanggaran Program Penyiaran pada

Pengawasan mutu yang dilakukan untuk bahan baku (simplisia) dan bahan pembantu dilakukan sejak memesan atau dari pedagang (leveransir), yaitu bahan baku harus

Cara 2 Sama dengan cara menampilkan variabel seperti pada data runtut waktu atau data silang, yaitu dengn mengklik ikon variabel-variabel yang akan ditampilkan, lalu

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan substituen kloro dan metil pada posisi para senyawa N- Benzoil-N’feniltiourea terhadap

:.. ﲑﺧ ﻷا ،رﻮﻧ ﲑﺘﺴﺟﺎﳌا ﺔﻴﻠﻛ ﺪﻴﻤﻋ ﱰﻟا ﺔﻴﺑ ﻢﻴﻠﻌﺘﻟاو ﺔﻴﻣﻼﺳﻻا ﺔﻌﻣﺎﺟ ﺔﻴﻣﻮﻜﳊا ﺞﻧﻮﺒﻣﻻ نﺎﺘﻧإ ﻦﻳدار. ا ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا ﻢﺴﻘﻟ ﺲﻴﺋر ﲑﺘﺴﺟﺎﳌا ،دواد يرﺎﻔﺳ ﺔﻴﺑﱰﻟا ﺔﻴﻠﻜﺑ