Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id
JF Rekrut Anggota Baru Lewat Training Motivasi
Tanggal: 2011-03-23
Masjid AR Fachruddin UMM
UKM kerohanian kampus UMM, Jama’ah AR. Fahruddin (JF), Sabtu (19/03) mengadakan dialog tentang ke-Muhammadiyah-an dan training dalam rangka recruitment kader. Acara yang bertemakan Penguatan Ideologi Muhammadiyah dalam Membentuk Kesholehan Pribadi dan Sosial ini mendatangkan sekertaris PWM Jawa Timur Drs. Najib Hamid, M.Si, sebagai salah satu pembicaranya.
Menurut ketua pelaksana, Agung Wicaksono, kegiatan tahun ini dikemas lebih menarik dan variatif dari tahun-tahun sebelumnya. Tujuannya, untuk menarik minat para peserta kader baru. Training dikemas dalam tiga tahap, yakni training spiritual oleh pengasuh Kafe Remaja Ceria, Marendra Darwis, training motivasi oleh penulis Buku best seller Life Excellence, Reza M Syarief, dan training kewirausahaan oleh penulis buku best seller The Rich Plan, Supardi Lee.
Najib mengatakan, sesuai dengan sejarahnya, Muhammadiyah menganut Islam berkemajuan. Ajarannya, adalah Islam yang cocok dengan syariatnya, sesuai dengan Al-Quran dan As-sunnah, tetapi juga sesuai dengan perkembangan yang modern. Karena realita yang terlihat ada yang sesuai dengan syariatnya tapi masih konservatif. Ajaran Islam sendiri ada yang bersifat ta’aqquli dan ta’abbudi. “Dalam konteks ta’aqquli, Islam itu harus disesuaikan dengan perkembangan jaman. Sedangkan dalam konteks ta’abbudi, Islam harus sesuai dengan syariatnya saja, dan itu tidak bisa
berkembang. Pada hakikatnya prinsip ta’aqquli itu adalah tajdid,” kata Najib.
Selain anggota JF sendiri, acara diikuti oleh para peserta mata kuliah AIK Mutaqoddimin. Mereka terlihat interaktif dalam mengikuti dialog. Agung Wicaksono, menuturkan bahwa recruitment ini adalah yang kedua kalinya tapi dengan
kemasan yang berbeda, dengan maksud agar dapat menarik peserta lebih banyak. Dengan ketiga training tersebut, harapannya para anggota muda JF ini bisa mempunyai motivasi tersendiri sekaligus dengan background spiritual, serta mempunyai kemampuan dalam bidang kewirausahaan.
“Tradisi ini adalah salah satu upaya agar para mahasiswa, yakni anggota JF yang baru bisa melihat ke dalam dirinya masing-masing untuk mengenali dirinya sendiri dan paham islam itu seperti apa, serta kompetensi apa yang dimiliki,” imbuh Agung. (bib/nas)
.