• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP SWASTA MAJU BESITANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP SWASTA MAJU BESITANG."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

YULIA TIARA TANJUNG. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa SMP Swasta Maju Besitang. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016. Penelitian bertujuan untuk: (1) memperoleh perangkat pembelajaran yang valid, praktis dan efektif, (2) mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang terdiri dari empat tahap yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Hasil tahap pendefinisian digunakan untuk merancang perangkat pembelajaran, selanjutnya draf hasil rancangan divalidasi dan diuji coba untuk melihat efektivitasnya. Perangkat pembelajaran yang valid, praktis dan efektif disebarkan ke forum MGMP untuk digunakan saat mempelajari materi lingkaran. Uji coba dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Swasta Maju Besitang. Uji coba I di kelas VIII SMP Swasta Maju Besitang dan uji coba II di kelas VIII SMP Islamiah P.Susu. Dari hasil pengembangan ini diperoleh bahwa: (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid dengan rata-rata total validitas RPP dengan skor 4,26, Buku Siswa dengan skor 4,50, LKS dengan skor 4,38; (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis, dilihat dari aktivitas siswa dalam batas toleransi yang ditetapkan; (3) perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif, dilihat dari ketercapaian ketuntasan belajar siswa; (4) persentase peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada uji coba I adalah 15,63% dan pada uji coba 2 18,20 %; dan (4) rata-rata peningkatan disposisi matematis siswa pada uji coba 1 adalah 1,93 poin dan pada uji coba 2 adalah 1,26 poin. Berdasarkan kategori, terdapat peningkatan pada kategori sangat tinggi dan rendah.

(6)

ii ABSTRACT

Yulia TIARA TANJUNG. Based Math Learning Tool Development Scientific Approach To Improve Communication Ability and Mathematical Disposition Private Junior High School Students Advanced Besitang. Thesis Terrain: Graduate School, State University of Medan, 2016.

The research aims to: (1) obtain a valid learning tool, practical and effective, (2) determine how the improvement of communication capabilities mathematical and mathematical disposition of students to use learning tools developed. This research is a development. The development model used is the model 4-D consists of four stages: definition, design, development and deployment. The results of the definition phase is used to design a learning device, then draft the design is validated and tested to evaluate their effectiveness. Learning tools are valid, practical and effectively distributed MGMPs forum to use when studying the materials loop. Tests performed on grade students of SMP Private Forward Besitang. The trial first in class VIII SMP Advanced Private Besitang and II trials in class VIII SMP P.Susu Islamiah. From the results of this development is obtained that: (1) learning tools developed valid with an average total validity RPP with a score of 4.26, Student Book with a score of 4.50, LKS with a score of 4.38; (2) developed practical learning device, seen from the student activity within the tolerance limits set; (3) developed effective learning device, seen from the thoroughness of student learning achievement; (4) the percentage increase in students' mathematical communication capabilities at the trial I was 15.63% and 18.20% 2 trials; and (4) the average increase in students' mathematical disposition at trial 1 was 1.93 points and the second trial was 1.26 points. Based on the category, there is an increase in the category of very high and low.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Sintific Untuk

Meningkatkan Kemampuan komunikasi matematis dan Disposisi Matematis Siswa SMP

Swasta Maju Besitang”.

Tesis ini ditulis dan diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) Program Studi Pendidikan Matematika, Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Sejak mulai persiapan sampai

selesainya penulisan tesis ini, penulis mendapatkan semangat, dorongan, dan bantuan dari

berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu

penulis. Semoga Allah Swt memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut.

Terima kasih dan penghargaan khususnya peneliti sampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. KMS.M.Amin

Fauzi, M.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan

bimbingan serta motivasi yang kuat dalam penyusunan tesis ini

2. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd dan

Bapak Mulyono, S.Si, M.Si selaku Narasumber yang telah banyak memberikan

saran dan masukan-masukan dalam penyempurnaan tesis ini

3. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd dan Bapak Bapak Mulyono, S.Si, M.Si selaku

Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED,

serta Bapak Dapot Tua Manullang, M.Si selaku Staf Program Studi Pendidikan

(8)

iv

4. Direktur, Asisten Direktur I, II dan III beserta Staf Program Pascasarjana UNIMED

yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis menyelesaikan tesis

ini

5. Kepala SMP Swasta Maju Besitang yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian lapangan

6. Ayahanda H. Fahruddin Tanjung, Ibunda Nur Aminah Siregar, abang dan kakak

yang telah memberikan rasa kasih sayang, perhatian doa, dan dukungan moril

maupun materil sejak sebelum kuliah, dalam perkuliahan hingga menyelesaikan

pendidikan ini

7. Sahabat-sahabat tercinta dikmat A-3.

8. Semua pihak serta rekan-rekan satu angkatan dari Program Studi Pendidikan

Matematika yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan dalam

penyelesaian tesis ini.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga tesis ini

dapat memberikan sumbangan dan manfaat bagi para pembaca, sehingga dapat

memperkaya khasanan penelitian-penelitian sebelumnya, dan dapat memberi inspirasi

untuk penelitian lebih lanjut.

Medan, Juli 2016 Penulis,

(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 20

1.3Pembatasan Masalah ... 21

1.4Rumusan Masalah ... 21

1.5 Tujuan Penelitian ... 22

1.6Manfaat Penelitian ... 23

1.7 Defenisi Operasional ... 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Kemampuan Komunikasi Matematis ... 25

2.2Disposisi Matematis ... 32

2.3Pendekatan Scientific ... 34

2.4Perangkat Pembelajaran ... 48

2.5Kriteria Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 61

2.6Model pengembangan Pembelajaran ... 66

2.7Materi Pembelajaran ... 82

2.8Hasil Penelitian Relevan ... 85

2.9Kerangka Konseptual ... 92

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 98

3.2Tempat dan Waktu Penelitian ... 98

3.3Populasi dan Sampel ... 98

(10)

vi

3.5Instrumen dan teknik Pengumpulan Data ... 108 3.6Teknik analisis Data ... 116 3.7Indikator Keberhasilan Perangkat Pembelajaran Berbasis

Pendekatan Scientific yang Dikembangkan...123

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Penelitian ... 125 4.2Temuan Penelitian ... 192 4.3Pembahasan Hasil Penelitian ... 195

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1Kesimpulan ... 201 5.2Saran ... 204

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah Kegiatan Pembelajarana Berbasis Pendekatan

Scientific ... 38

Tabel 2.2 Model-Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 67

Tabel 2.3 Hubungan Unsur-Unsur Lingkaran ... 83

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 112

Tabel 3.2 Rubrik penyekoran Kemampuan Komunikasi Matematis ... 113

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Disposisi Matematis ... 115

Tabel 3.4 Skor Alternatif Jawaban Angket Disposisi Matematis ... 115

Tabel 3.5 Kriteria Pencapaian Waktu Ideal Aktivitas Siswa ... 120

Tabel 3.6 Nilai Ketuntasan Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan .. 122

Tabel 3.7 Katagorisasi Disposisi Matematis ... 123

Tabel 4.1 Revisi RPP Berdasarkan Hasil Validasi ... 142

Tabel 4.2. Revisi Buku Siswa Berdasarkan Hasil Validasi ... 144

Tabel 4.3. Revisi LKS Berdasarkan Hasil Validasi ... 148

Tabel 4.4 Revisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 150

Tabel 4.5 Revisi Angket Disposisi Matematis Dari Validator ... 152

Tabel 4.6 Rerata Prosentase Waktu Aktivitas Siswa Uji coba 1 ... 154

Tabel 4.7. Hasil Analisis Data Validitas Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 157

Tabel 4.8 Hasil Ketuntasan Siswa pada Pretes Kemampuan Komunikasi Matetamatis Uji coba 1 ... 159

Tabel 4.9 Hasil Analisis Validitas Posttes Kemampuan Komunikasi Matetamatis ... 159

Tabel 4.10 Ketuntasan Postes Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Uji coba 1 ... 161

Tabel 4.11 Kemampuan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Uji Coba 1 Ditinjau Dari Indikator ... 161

Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Validasi Butir Angket Disposisi Matematis .. 163

(12)

viii

Tabel 4.14. Rerata Disposisi Matematis Siswa Uji Coba 1 ... 165 Tabel 4.15 Rerata Prosentase Waktu Aktivitas Siswa Uji Coba 2 ... 172 Tabel 4.16 Hasil Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis Uji Coba 2 ... 175 Tabel 4.17 Hasil Posttes Kemampuan Komunikasi Matematis

Uji Coba 2 ... 177 Tabel 4.18. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Uji Coba 2

Ditinjau Dari Indikator ... 177 Tabel 4.19. Hasil Angket Disposisi Matematis Siswa Uji Coba 2 ... 179 Tabel 4.20. Rerata Disposisi Matematis Siswa Uji Coba 2 ... 180 Tabel 4.21 Hasil Analisis Peningkatan Hasil Pretes dan Posttest

Kemampuan Komunikasi Matematis Uji Coba 1 ... 181 Tabel 4.22 Hasil Analisis Peningkatan Hasil Pretes dan Posttest

Kemampuan Komunikasi Matematis Uji Coba 2 ... 185 Tabel 4.23 Hasil Analisis Peningkatan Hasil Pretes dan Posttest

Kemampuan Komunikasi Matematis Uji Coba 1 dan

Uji Coba 2 ... 186 Tabel 4.24 Hasil Analisis Peningkatan Disposisi Matematis

Pada Uji Coba 1 ... 187 Tabel 4.25 Hasil Analisis Peningkatan Disposisi Matematis

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Alternatif Jawaban Komunikasi ... 4

Gambar 1.2 Jawaban Siswa Soal KomunikasI ... 5

Gambar 1.3 Buku Siswa ...15

Gambar 2.1 Perbedaan RPP Sebelum dan sesudah Dikembangkan ...54

Gambar 2.2 Buku Siswa Sebelum dan sesudah Dikembangkan ...57

Gambar 2.3 Tahap Pendefinisian dalam Model 4D ...76

Gambar 2.4 Tahap Perancangan dalam Model 4D ...78

Gambar 2.5 Tahap Pengembangan dalam Model 4D ...81

Gambar 2.6 Tahap Penyebaran dalam Model 4D ...82

Gambar 2.7 Unsur-unsur Lingkaran ...83

Gambar 2.8 Penemuan Konsep Luas Lingkaran ...84

Gambar 2.9 Juring Dan Sudut Pusat Lingkaran ...85

Gambar 3.1 Modifikasi Bagan Pengembangan PerangkatPembelajaran Model 4D ...100

Gambar 4.1 Peta Konsep Materi Lingkaran ...131

Gambar 4.2 Tampilan Sampul Buku Siswa ...137

Gambar 4.3 Tampilan Peta Konsep Lingkaran ...138

Gambar 4.4 Tampilan Materi Lingkaran ...138

Gambar 4.5 Tampilan Lembar kegiatan Siswa (LKS) ...139

Gambar 4.6 Tampilan Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ...140

Gambar 4.7 Diagram Prosentase Waktu Aktivitas Siswa Uji Coba 1 ...155

Gambar 4.8. Klasifikasi Ketuntasan Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis Uji coba 1...158

Gambar 4.9. Klasifikasi Ketuntasan Posttest Kemampuan Komunikasi Matematis Uji coba 1...160

Gambar 4.10 Rata-rata Kemampuan Komunikasi Matematis Uji coba 1 ...162

Gambar 4.11 Rata-rata Disposisi Matematis Uji Coba 1 ...166

Gambar 4.12 Perbaikan Pada RPP ...169

(14)

x

Gambar 4.14 Perbaikan Pada LKS ...170 Gambar 4.15 Diagram Prosentase Waktu Aktivitas Siswa Uji Coba 2 ...172 Gambar 4.16. Klasifikasi Ketuntasan Pretes Kemampuan Komunikasi

Matematis Uji coba 2...175 Gambar 4.17. Klasifikasi Ketuntasan Posttest Kemampuan Komunikasi

Matematis Uji coba 2...176 Gambar 4.18 Rata-rata Kemampuan Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa pada Uji Coba 2...178 Gambar 4.19 Rata-rata Kemampuan Disposisi Matematis Siswa pada

Uji Coba 2...181 Gambar 4.20 Diagram Persentase Waktu Aktivitas Siswa pada Uji Coba

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar Validasi ... 221

Lampiran 2. Hasil Validasi ... 226

Lampiran 3. Hasil Uji Coba ... 233

(16)

201

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini,

dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dalam

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis

siswa yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid yakni untuk

Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

meliputi aspek kelayakan format, bahasa dan isi dengan total skor

masing-masing adalah 4,26 dan 4,38 atau keduanya berada dalam kategori “Valid”,

sedangkan untuk Buku Siswa meliputi aspek kelayakan format, bahasa, isi,

penyajian dan kegrafikan dengan skor total 4,50 dan berada dalam kategori

„Valid” juga.Tes kemampuan komunikasi matematis dan angket disposisi

berada dalam katagori valid

2. Perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dalam

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis

siswa yang dikembangkan sudah praktis digunakan yakni telah memenuhi

kriteria praktis yang dilihat dari aktivitas siswa dimana kriteria kepraktisan

adalah apabila tiga dari lima aspek kategori telah dipenuhi. jika dilihat dari uji

coba 1 nilai tertinggi pada kategori d sebesar (31,71%) yaitu berdiskusi/

bertanya antara siswa dan temannya, dan antara siswa dengan guru, menarik

kesimpulan dari suatu prosedur atau konsep, sedangkan untuk nilai terendah

berada pada kategori e sebesar (1,43%) yaitu Melakukan sesuatu yang tidak

(17)

202

relevan dengan pembelajaran, sedangkan kategori yang tidak terpenuhi adalah

kategori b sebesar (8,85%) yaitu Membaca/ memahami masalah kontekstual

dalam buku siswa/LKS. Untuk uji coba 2 nilai tertinggi pada kategori d

sebesar (30,01%) yaitu berdiskusi/ bertanya antara siswa dan temannya, dan

antara siswa dengan guru, menarik kesimpulan dari suatu prosedur atau

konsep, sedangkan untuk nilai terendah berada pada kategori e sebesar (1,5%)

yaitu Melakukan sesuatu yang tidak relevan dengan pembelajaran, sedangkan

kategori yang tidak terpenuhi adalah kategori b sebesar (14,19%) yaitu

Membaca/ memahami masalah kontekstual dalam buku siswa/LKS.

3. Perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dalam

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis

siswa yang dikembangkan sudah efektif untuk digunakan karena telah

memenuhi kriteria ketuntasan belajar yang dilihat dari hasil ketuntasan belajar

siswa secara klasikal. Dimana kriteria ketuntasan belajar siswa apabila lebih

atau sama dengan 85% siswa telah memiliki kemampuan komunikasi

matematis dengan skor paling kecil 2,67 atau berada pada kategori B-. jika

dilihat dari hasil uji coba 1 nilai ketuntasan siswa sebesar 75% sedangkan

untuk uji coba 2 sebesar 90,62%, dengan demikian nilai ketuntasan hasil

belajar siswa meningkat sebanyak 15,62%.

4. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh dari

peningkatan rata-rata indikator kemampuan komunikasi matematis siswa

pada uji coba 1 dan pada uji coba 2.

a. Pada uji coba 1 peningkatan indikator Menuliskan ide matematika dalam

(18)

203

gambar ke dalam ide matematika atau menghubungkan ide matematika

kedalam gambar sebesar 0,13, peningkatan terendah terlihat pada

indikator Menuliskan ide matematika ke dalam model matematika sebesar

0,2 Kemudian peningkatan prosentase siswa yang tuntas sebesar 15,63%

yaitu dari 59,37% menjadi 75%.

b. Pada uji coba 2 peningkatan indikator Menuliskan ide matematika dalam

gambar sebesar 0,47, peningkatan indikator Menghubungkan gambar ke

dalam ide matematika atau menghubungkan ide matematika kedalam

gambar sebesar 0,16, peningkatan terendah terlihat pada indikator

Menuliskan ide matematika ke dalam model matematika sebesar 0,12.

Kemudian peningkatan prosentase siswa yang tuntas sebesar 15,62% yaitu

dari 75% menjadi 90,62%.

5. Peningkatan disposisi matematis siswa diperoleh dari peningkatan rata-rata

indikator disposisi matematis pada uji coba 1, pada uji coba 2.

a. Peningkatan rerata disposisi matematis siswa pada uji coba 1, yaitu dari

10,39 sebelum pembelajaran menjadi 12,32 setelah pembelajaran pada uji

coba 1. Sehingga disimpulkan rata-rata disposisi matematis siswa pada uji

coba 1 meningkat sebesar 1,93 poin

b. Peningkatan rerata disposisi matematis siswa pada uji coba 2, yaitu dari

9,93 sebelum pembelajaran menjadi 11,19 pada uji coba 2. Sehingga

disimpulkan rata-rata disposisi matematis siswa pada uji coba 2

(19)

204

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa saran

sebagai berikut.

1. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan masih perlu diujicobakan di

sekolah lain dengan berbagai kondisi agar diperoleh perangkat

pembelajaran yang benar- benar berkualitas (sebagai lanjutan tahap

penyebaran dalam model pengembangan 4- D). Adapun kelebihan dari

model pengembangan 4- D adalah dasar untuk melakukan pengembangan

perangkat pembelajaran (bukan sistem pembelajaran), tahap-tahap

pelaksanaan dibagi secara detail dan sistematis. sedangkan kekurangan

pada model pengembangan 4- D adalah tidak ditentukan analisis yang

mana terlebih dahulu dilaksanakan dan terletak pada analisis tugas yang

sejajar dengan analisis konsep. Dengan demikian apabila guru ingin

menggunakan model pengembangan 4- D terlebih dahulu harus

mengetahui bagian yang akan dianalisis atau yang akan dilaksanakan.

2. Pengembangan perangkat pembelajaran seperti ini hendaknya juga

dilakukan pada topik lainnya untuk membuat siswa tertarik, senang dan

aktif dalam belajar matematika.

3. Sebaiknya guru harus membuat sendiri RPP yang sesuai dengan jam

pelajaran yang akan berlangsung, sehingga akan tercipta suasana belajar

yang diharapkan.

4. Dalam pembentukan kelompok diskusi disarankan untuk tidak hanya

memperhatikan heterogenitas, akan tetapi juga kenyamanan siswa dalam

(20)

205

5. Suasana kelas yang kurang kondusif karena jam pelajaran matematika

yang berada setelah jam pelajaran olahraga membuat siswa merasa lelah,

sehingga kurang maksimal dalam pembelajaran sehingga disarankan untuk

memberikan alokasi waktu yang tepat mengingat matematika adalah mata

pelajaran yang kurang diminati siswa.

6. Guru harus teliti dalam menyiapkan Buku Siswa dan LKS agar siswa lebih

mudah memahami tujuan yang akan dicapai, sehingga siswa tidak

binggung dan banyak mengajukan pertanyaan.

7. Bagi guru atau pihak lain yang ingin mengembangkan perangkat

pembelajaran dengan pendekatan scientific pada materi pokok matematika

yang lain atau pada mata pelajaran yang lain dapat

merancang/mengembangkan perangkat dengan memperhatikan komponen

model pembelajaran dan karakteristik dari materi pelajaran yang akan

dikembangkan.

8. Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis disarankan agar

guru berfokus pada peningkatan kemampuan siswa dalam berkomunikasi,

baik berkomunikasi terhadap diri sendiri, kepada guru, dan kepada teman

sekelas

9. Untuk meningkatkan disposisi matematis siswa disarankan agar guru

berfokus pada peningkatan indikator tekun dalam mengerjakan tugas

(21)

210

DAFTAR PUSTAKA

Afrilianto, M, & Rosyana, T. 2014, Strategi Thinking Aloud Pair Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Kelancaran Berprosedur Dan

Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP, Prosiding Seminar

Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi, 2(1): 45-53 Ansari, B.I. 2009. Komunikasi Matematik. Banda Aceh: Yayasan Pena.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Atsnan, M. F. dkk, 2013, Penerapan Pendekatan Scientific dalam pembelajaran

Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan), Prosiding pada

Seminar Nasional Matematika, UNY, 429-436

Akker, J. V. D. 1999. Principles and Methods of Development Research. Dalam Plomp, T; Nieveen, N; Gustafson, K; Branch, R.M; dan Van Den Akker, J (eds). Design Approaches and Tools in Education and Training. London: Kluwer Academic Publisher

Putrawan (Volume 3 Tahun 2014), “Pengembangan perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Scientific Berbantuan GEOGEBRA Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Komunikasi dan Aktivitas Belajar Matematika”. http://download.portalgaruda.org/article.com

Baroody, A.J. 1993. Problem Solving, Reasoning and Communicating, K-8 (Helping Children Think Mathematically), New York Mac Millan : Publishing Company

Departemen Pendidikan Nasional. 2002a. Kurikulum dan Hasil Belajar Rumpun

Pelajaran Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Dahar. R.W. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga

Disposisi Matematis, 2015. http://sarangilmudanhiburan.blogspot.com

Fachrurazi. 2011. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. 1 (2): 76-89

Hamzah, A. & Muhlisrarini. 2014. Perencanaan Strategi Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Herman. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pengajaran Langsung Untuk Mengajarkan Materi Kesetimbangan Benda Tegar. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, 8 (1): 1-11

(22)

211

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dam Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor: Ghalia Indonedia

Husen, I. Z. 2014, Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kreatif Serta Disposisi Matematik Siswa SMP Melalui Pendekatan Saintifik. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi, 2(1): 478-848

Mardapi, D., 2008, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, Yogyakarta: Mitra Cendikia

Marzuki. 2012. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi

Matematika Antara Siswa yang diberi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pembelajaran Langsung. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Muriana, Jurnal Pendidikan Matematika Paradikma, Vol. 7, Nomor 1, Peningkatan Komunikasi Dan Disposisi Matematik Siswa Medan Area Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Grup

Investigasi (GI).

http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/paradikma/article/download/1 776/1431

National Council of Teachers of Mathematics. 1989. Curriculum and Evaluation Standard for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.

---. National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and Standars for School Mathematics. Resto, VA: NCTM

Nurjaman, 2014, Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Koneksi Serta Disposisi Matematik Siswa Madrasah Tsanawiyah Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi, 2(1): 376-484

Ni Wayan Dian Permana Dewi, dkk. (Volume 3 Tahun 2014). pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Scientific Berorientasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Dan Disposisi Siswa.

http://download.portalgaruda.org/article.com

Permendikbud no. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Permendikbud no. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

(23)

212

Pribadi. B. A. 2011. Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat

Riduwan, 2011. Dasar-Dasar Statistika, Bandung: Alfabeta

Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jurnal Kreano, 3 (1): 59-72

Rohman & Amri. 2013. Strategi dan Desain Pengembangan Sistem

Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung: PT Rajagrafindo Persada

Sariono, 2013, Kurikulum 2013: Kurikulum Generasi Emas, E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya, 3 (1): 1-9

Saragih, S. 2007. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Disertasi. Bandung : Pendidikan Matematika UPI Bandung.

Suherman, E. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung:

JICA. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumarmo, U. (2013) Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa dan

Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. (Online)

(http://www.scribd.com/doc/76353753

/Berfikir-Dan-Disposisi-Matematik-Utari, diakases 16 Oktober 2014).

Syaban, M., 2009. Menumbuhkembangkan Daya dan Disposisi matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Pembelajaran Investigasi, Educationis III, 1 (2): 129-136

TIMMS. 2007. http://infopendidikankita.blogspot.com). Diakses pada tanggal 5 Februari 2014.

Thiagarajan, S. Semmel, DS. Semmel, M. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. A Sourse Book. Indiana: Indiana University

Wardani, S. dkk, 2011, Mathematical Creativity and Disposition: Experiment With Grade-10 Students Using Silver Inquiry Approach. Journal of \Science and Mathematics Teaching, 1 (59): 1-16

Gambar

Gambar 4.15  Diagram Prosentase Waktu Aktivitas Siswa Uji Coba 2 .............172
gambar yaitu sebesar 0,47, peningkatan indikator Menghubungkan
gambar ke dalam ide matematika atau menghubungkan ide matematika

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI 2013. Dalam pembelajaran bahasa, membaca merupakan salah satu keterampilan reseptif. Pada keterampilan ini seorang siswa harus dapat

Setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ini, maka saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi subjek dalam penelitian yang akan dilakukan oleh saudari

Permintaan yang melebihi kapasitas akan membuat produk yang dibuat tidak akan.. selesai pada waktu yang telah disepakati, sehingga perusahaan

Analisis laporan keuangan ini sangatlah penting untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas agar perusahaan dapat melakukan tindakan tindakan atau

Berdasarkan evaluasi terhadap perhitungan PPh Pasal 21 atas karyawan pada tahun 2006 yang dipotong oleh PT Loka Mampang Indah Realty hanya sebagian kecil yang telah sesuai dengan

“Pengaruh Kepemimpinan, Komitmen Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penyadapan Perkebunan Nusantara IX (Persero) Balong Beji Kalitelo Kabupaten

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa harga yang ditawarkan kepada pelanggan, biaya yang sebenarnya terjadi, laba kotor yang dapat diakui sebagai laba yang

[r]