PENGGUNAAN METODE KINDERGARTEN WATCHING SIAGA BENCANA GEMPA BUMI UNTUK MENSTIMULASI KECERDASAN
VISUAL SPASIAL DAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI DI TK SYEIKH ABDURRAUF BLANG OI BANDA ACEH
Tesis
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
NAMA : LINA AMELIA
NIM : 8126182018
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
LINA AMELIA. Pengaruh Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di TK Syeikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (a) Pelaksanaan metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi dapat diterapkan oleh pendidik anak usia dini di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh, (b) Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi mampu memberikan pengaruh terhadap kecerdasan Visual Spasial dan kinestetik anak di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan ( Research and development/ R & D) 4-D ( define, design, develop dan disseminate). Penelitian ini diadakan di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi dengan populasi dan sampel penelitiannya adalah TK B sejumlah 38 orang anak. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan lebih yaitu dimulai dengan survey awal ke sekolah dan diskusi instrument dengan guru dan uji coba instrument oktober, penelitiannya di bulan 17-22 November 2014,dilanjutkan lagi tanggal 6-10 januari 2015 terakhir pengolahan data dilakukan di bulan Januari – Februari 2015. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar test informal untuk anak, lembar observasi kemampuan visual spasial anak, lembar observasi guru dan lembar kesan guru.teknik analisis datanya adalah dengan menggunakan rumus statistic , dalam penelitian ini karena sampelnya tunggal maka dipakai rumus uji t untuk kelompok tunggal. Berdasarkan dari hasil perhitungan maka nilai t hitung diperoleh 8,070 sedangkan nilai t tabel adalah 2,028 sehingga t hitung lebih besar daripada t tabel t hitung> t tabel, 8,070 > 2,028 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kindergarden watching terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak. Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi anak yang lebih banyak memrikan respon positif daripada respon negatif. secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa anak yang memberikan respon positif berjumlah 32 orang dari 38 anak ( 84,21%) dan respon negatif 6 orang dari 38 anak (15,79%)
ABSTRACT
LINA AMELIA. Effect of Method Kindergarten Watching Earthquake Preparedness Against Stimulation Visual Spatial Intelligence and Kinesthetic Intelligence Childhood In kindergarten Sheikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh. Graduate Program, State University of Medan in 2015.
The purpose of this study was to determine (a) Implementation of the method Kindergarten watching Earthquake Preparedness can be applied by early childhood educators in kindergarten Sheikh Abdurrauf Blang Oi of Banda Aceh, (b) Methods of Kindergarten watching Earthquake Preparedness able to give effect to the Visual Spatial intelligence and kinesthetic child in kindergarten Sheikh Abdurrauf Blang Oi of Banda Aceh. This type of research is the development of research (Research and development/R & D) 4-D models ( define, design, develop and disseminate). This study was conducted in kindergarten Sheikh Abdurrauf Blang Oi of Banda Aceh with the population and sample research is TK B total of 38 children. This research was carried out for 2 months beginning with the initial survey instrument to school and discussions with teachers and test instrument October, research in 17 to 22 November 2014, resumed last date of 6-10 January 2015 data processing is done in January-February 2015. The instrument used in this study is an informal test sheets for children, observation sheets visual spatial abilities of children, teacher observation sheets and sheets impression guru.teknik data analysis is to use a statistical formula, in this study because it used a single sample test formula t for a single group. Based on the results of the calculation of the t value obtained 8.070 while the value t table is 2.028 so that t is greater than t table t>t table, 8.070>2.028 so it can be concluded that there are significant watching kindergarden learning to stimulation of visual spatial intelligence and kinesthetic child. This data is also strengthened by the observation of the child more memrikan positive responses than negative responses. Overall it can be concluded that children who give a positive response are 32 people from 38 children (84.21%) and negative responses 6 of 38 children (15.79%)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq
serta Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tesis penelitian dengan
judul “Penggunaan Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana Gempa Bumi
dalam menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di Syeikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tesis penelitian ini masih banyak
kekurangan, namun berkat bimbingan dan pengarahan dari Bapak/ Ibu dosen pada
akhirnya penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ketua Prodi Dikdas Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si yang telah memberikan
dukungan dan kemudahan dalam proses penyelesaian tesis ini terutama dalam
proses kelancaran pengurusan administrasi
2. Sekretaris prodi dikdas Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd beserta staf prodi yang telah
memberikan dukungan dan kemudahan dalam pengurusan dan penyelesaian
administrasi yang dibutuhkan demi kelancaran penelitian dan penyelesaian
tesis ini
3. Pembimbing pertama thesis, Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons yang
telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan
mengarahkan saya dalam menyelesaikan penulisan thesis ini
4. Pembimbing kedua thesis, Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd yang telah membimbing
saya dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan saya
5. Kedua orang tua dan saudara saya yang selalu memberikan dukungan moril
dan materil serta selalu mengiringi langkah saya dengan doa dan restunya
demi lancarnya penulisan thesis ini
6. terima kasih juga buat semua teman-teman sejawat yang telah membantu
sehingga thesis penelitian ini dapat terselesaikan.
Semoga amal kebaikan dari semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Allah SWT. Peneliti juga menyadari bahwa tesis penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru maupun
calon guru atau pihak yang bersangkutan pada umumnya dan penulis pada
khususnya.
Medan, November 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Pembatasan Masalah ... 8
1.4 Perumusan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Kegunaan Penelitian... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORITIS 2.1.1 Kecerdasan Visual Spasial dan Kecerdasan Kinestetik ... 11
2.1.1.1 Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini ... 13
2.1.1.2 .Kecerdasan Kinestetik ... 17
2.1.1.3.Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecerdasan Visual Spasial dan Kecerdasan Kinestetik ... 22
2.2 Metode Kindergarten Watching Siaga Gempa Bumi Untuk anak Usia Dini ... 25
2.2.2 Acuan Kurikulum PAUD ... 26
2.2.3 Metode Town Watching dan metode Kindergarten Watching Siaga Gempa Bumi ... 29
2.3 Model Pembelajaran Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Menggunakan Metode Kindergarten Watching Gempa Bumi di PAUD ... 35
2.4 Hubungan Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana Gempa Bumi terhadap Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial dan Kinestetik ... 42
2.5 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Kindergarten Watching siaga bencana gempa bumi untuk stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak ... 45
2.6 Prosedur Stimulasi Kecerdasan Visual dan Kinestetik melalui Kindergarten Watching ... 50
2.7 Kerangka konseptual dan hipotesis penelitian ... 55
2.7.1 Kerangka Konseptual ... 55
2.7.2 Hipotesis Penelitian ... 57
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 58
3.2 Desain dan Setting Penelitian ... 58
3.3. Prosedur Pengembangan ... 58
3.4 populasi dan Sampel ... 62
3.5 Definisi Operasional... 64
3.7 Metode Pengumpulan data ... 69
3.8 Teknik Analisis Data ... 78
3.9 Hasil Akhir Model ... 80
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 82
4.1.1 Proses Pelaksanaan Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana
Gempa Bumi Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan
Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di Tk Syeikh Abdurrauf Blang Oi
Banda Aceh ) ... 83
4.1.1.1 Perancanngan Desain Penelitian Metode Kindergarten Watching Siaga
Bencana Gempa Bumi ... 84
4.1.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Metode Kindergarten Watching Siaga
Bencana Gempa Bumi ... 101
4.1.1.3 Analisis Hasil Kualitatif penerapan pembelajran Kindergarten Watching
tterhadap anak dan penerimaannya oleh guru... 140
4.1.2 Pengaruh pelaksanaan Pembelajaran Meode Kindergarten Watching
terhadap kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak ... 163
4.1 Pembahasan ... 172
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 185
5.2 Saran ... 186
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Deskripsi singkat Kecerdasan Visual Spasial dan Kecerdasan
Kinestetik ... 13
Tabel 2.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi ... 37
Tabel 3.1. Kriteria kontrol pengambilan sampel ... 63
Tabel 3.2. kisi-kisi tes informal visual spasial dan kinestetik anak ... 70
Tabel 3.3. rubrik intrumen tes informal visual spasial dan kinestetik anak ... 71
Tabel 3.4. rubrik lembar observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran ... 74
Tabel 4,1 Rekapan Hasil Validasi Buku Panduan Pendidik ... 92
Tabel 4.2 Hasil Analisis Domain Pengaruh Kecerdasan Visual/spasial dan Kinestetik anak melalui pembelajran Kindergarten Watching pada kelompok B PAUD Syeikh Abdurrauf Desa Blang Oi Banda Aceh. ... 135
Tabel 4.3. Hasil Pretes dan Postes Anak ... 142
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretes ... 145
Tabel 4.5. Uji normalitas data postes ... 146
Tabel 4.6. Data Tabulasi Nilai Pretes dan Postes ... 147
Tabel 4.7. Hasil Lembar Observasi Anak ... 150
Tabel 4.8. Lembar Obsevasi Perilaku Negatif anak ... 155
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bidang kecerdasan dan perkembangan dalam metode piramida ... 41
Gambar 2.2 Tiga tingkat intervensi ... 42
Gambar 2.3 Pengembangan Perangkat Pembelajaran model 4-D ... 46
Gambar 2.4 Gambar Kerangka Konseptal Penelitian ... 55
Gambar 3.1 Desain Modifikasi Pengembangan Model Thiagarajan ... 61
Gambar 4.1 Diskusi Dengan Pihak Guru Dan Kepala Sekolah Tentang Instrument Serta Langkah-Langkah Penggunaannya ... 88
Gambar 4.2. Anak Menonton Film Bertemakan Siaga Gempa Bumi ... 100
Gambar 4.3 kegiatan mengidentifikasi benda berbahaya dan tidak berbahaya ... 108
Gambar 4.4. Anak Menata Ruangan Kelas ... 109
Gambar 4.5 Anak Berdoa Setelah Proses Belajar Mengajar ... 110
Gambar 4.6. Anak Menggambar Peta Jalur Evakuasi dan presentasi ... 112
Gambar 4.7. Anak Bernyanyi Bertemakan Siaga Gempa Bumi. ... 116
Gambar 4.8. Kegiatan Anak Memotong dan menempel gambar Peta Jalur Evakuasi Gempa Bumi ... 119
Gambar 4.9. Diskusi Penutupan Pembelajaran ... 119
Gambar 4.10. hasil karya anak di pertemuan 3 yang akan dirapikan di pertemuan 4 ... 125
Gambar 4.11. Anak Mempresentasikan Peta Jalur Evakuasi Gempa Bumi ... 126
Gambar 4.12. Anak Bermain Evakuasi Gempa Bumi ... 132
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Dokumentasi Penelitian ... 179
LAMPIRAN 2 : Instrumen Validasi Buku Panduan Pendidik ... 183
LAMPIRAN 3 : Rencana Kegiatan Harian ... 193
LAMPIRAN 4 : Lembar Observasi Anak ... 215
LAMPIRAN 5 : Olahan Data Observasi anak ... 216
LAMPIRAN 6 : Lembar Pengamatan Pendidik ... 218
LAMPIRAN 7 : Lembar Kesan Guru ... 220
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan salah satu makhluk yang selalu bertumbuh dan
berkembang. Anak usia dini adalah bagian dari manusia yang juga selalu
bertumbuh dan berkembang bahkan lebih pesat dan fundamental pada awal-awal
tahun kehidupannya. Kualitas perkembangan anak di masa depannya, sangat
ditentukan oleh stimulasi yang diperolehnya sejak dini terutama untuk
menghadapi perkembangan zaman kedepannya baik dalam kehidupan bernegara
maupun kehidupan pribadi. Salah satu stimulasinya dapat dilakukan melalui
pendidikan. Kunandar (2009:10) menyatakan “pendidikan adalah kunci
modernisasi atau pendidikan adalah investasi manusia memperoleh pengakuan
dari banyak kalangan ahli. Jika tidak mampu mengembangkan sumber daya
manusia suatu bangsa tidak akan dapat membangun negaranya”.
. Pendidikan diharapkan menghasilkan peserta didik yang mampu
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab (Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003). Keberhasilan pendidikan
akan menciptakan peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional di
atas, maka pemberian rangsangan pendidikan tersebut harus diberikan sedini
mungkin yaitu saat anak masih dalam usia dini atau “The Golden Age”. Usia emas
seorang manusia ketika ia berusia 0-6 tahun berdasarkan Sisdiknas tahun 2003
Usia dini merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia.
Hibana (2005:33) mengatakan “anak usia dini (0-8 tahun) adalah individu yang
sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat”.
Oleh karena itu anak usia dini dikatakan berada pada masa Golden Age
dibandingkan usia selanjutnya. Masa ini adalah masa yang tepat untuk
mempersiapkan segenap potensi fisik, kognitif, mental dan moral seorang anak
dengan sebaik-baiknya dengan tetap menghargai setiap keunikan individu sebagai
manusia. Lembaga pendidikan yang berperan dalam memfasilitasi pertumbuhan
anak usia dini dikenal dengan sebutan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Lembaga PAUD telah tersebar diseluruh wilayah Indonesia termasuk
Aceh. Walaupun telah tersebar diseluruh Indonesia, namun kebutuhan pendidikan
disetiap daerah akan berbeda sesuai dengan kondisi social budaya dan geografis
daerahnya. Kondisi wilayah aceh merupakan salah satu daerah yang rawan
bencana gempa. Gempa bumi yang terjadi selama kurun waktu 2007-2010 di
Aceh sebanyak 97 kali dengan kekuatan >5 sampai dengan 7,5 Skala Richter.
Kejadian diprediksi akan berulang karena Aceh berada diatas tumbukan lempeng
dan patahan (dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJP Aceh)
Tahun 2005-2025).
Pentingnya perangsangan potensi anak di usia emas dan kondisi
wilayah Banda Aceh sebagai salah satu daerah rawan bencana gempa, maka
dibutuhkan sebuah pelayanan pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan
tentang gempa bumi dalam pembelajaran anak usia dini. Pengintegrasian
pengetahuan tentang gempa bumi pada anak usia dini diharapkan dapat membuat
lagi ketakutan dan kebingungan karena sudah memiliki pengetahuan tentang
gempa dan penyelamatan diri. Namun saat ini belum ada pengintegrasian secara
terencana yang dilakukan oleh pendidik dalam memberikan pengetahuan tentang
gempa bumi kepada anak. Pengintegrasian ini penting dilakukan untuk
mengurangi jumlah korban bencana dari kalangan anak-anak.
Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat yang telah dilakukan di berbagai
wilayah menunjukkan rendahnya tingkat kesiapsiagaan komunitas sekolah
dibanding masyarakat serta aparat (LIPI, 2006-2007). Hal ini sangat ironis
karena sekolah adalah basis dari komunitas anak-anak yang merupakan
kelompok rentan yang perlu dilindungi dan secara bersamaan perlu ditingkatkan
pengetahuan dan ketrampilannya.
PAUD merupakan basis dari komunitas anak-anak. Mereka ini sangat
bergantung penanganannya oleh pendidik dalam penyelamatan diri saat terjadi
bencana atau gempa saat berada di sekolah. Secara logika anak yang jumlahnya
10-15 orang dibawah pengawasan 1 orang pendidik akan sulit untuk
mengamankan saat terjadi bencana. Mereka adalah pihak yang harus dilindungi
dan secara bersamaan perlu ditingkatkan pengetahuan kebencanaannya. Sekolah
adalah institusi yang sangat dipercaya masyarakat Indonesia untuk ‘menitipkan’
anak-anaknya.
Undang-Undang Perlindungan Anak nomor 23 Tahun 2002
memandatkan pentingnya pendidikan dan perlindungan secara khusus bagi
anak-anak. Maka, menjadi kewajiban pemerintah dan pihak-pihak yang berwenang,
serta lembaga-lembaga kompeten dan peduli untuk menjamin pemenuhan
dari resiko korban bencana, salah satunya yaitu melalui bidang pendidikan yaitu
dengan pelaksanaan pembelajaran simulasi pengurangan resiko bencana (PRB)
gempa bumi pada anak di PAUD.
Berdasarkan potensi yang dimiliki anak, kondisi kebencanaan banda
aceh yang rawan gempa bumi dan belum adanya pengintegrasian pengurangan
resiko bencana kedalam pembelajaran PAUD di banda aceh, maka diperlukan
metode pembelajaran yang mampu mengintergrasikan ketiga hal di atas. Untuk itu
penulis tertarik untuk menguji coba metode kindergarten watching siaga bencana
gempa bumi dalam merangsang kecerdasan anak.
Permainan simulasi bencana gempa bumi melalui metode
kindergarten watching dirancang untuk merangsang kecerdasan visual spasial
dan kecerdasan kinestetik anak. permainan simulasi dengan metode kindergarten
unruk kecerdasan ini akan diuji cobakan di TK abdurrauf blang oi banda aceh.
Metode kindergarten watching dalam menstimulasi kemampuan visual spasial
dan kinestetik anak usia dini belum pernah dilakukan dibanda aceh. Sosialisasi
tentang pengurangan resiko bencana baru dilaksanakan ditingkat sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang dikenal dengan nama
school watching. Informasi ini didapat penulis dari hasil wawancara dengan salah
seorang relawan dari bidang pendidikan Tsunami and Disaster Mitigation
Research Center (TDMRC) Muhammad Iqbal pada tanggal 20 april 2014
menyatakan bahwa simulasi gempa bumi baru mereka laksanakan di tingkat SD,
SMP dan SMA di kota Banda Aceh dengan nama School Watching.
School Watching dilaksanakan dilaksanakan khusus untuk
Ilyas (2013) staf Tsunami Disaster Mitigation and Research Center (TDMRC)
Unsyiah menjelaskan penentuan jalur dan peta evakuasi mengunakan metode
“School Watching” merupakan suatu metode penanggulangan bencana dengan
cara berkeliling wilayah melihat dan memahami tempat-tempat berbahaya ketika
terjadi bencana maupun fasilitas untuk keselamatan.
Keunggulan metode kindergarten watching anak tidak hanya diajak
berkeliling wilayah melihat dan memahami tempat-tempat berbahaya ketika
terjadi bencana maupun fasilitas untuk keselamatan. Tetapi yang terpenting adalah
kegiatannya dilakuna melalui bermain seraya belajar dalam kecerdasan anak
khususnya kemampuan visual spasial dan kinestetik anak .
Metode Kindegarten Watching yang merupakan adopsi dari metode
Town Watching. Metode town watching diperkenalkan oleh Prof Dr Ogawa
Yujiro dalam Town Watching for Disaster Prevention Guidebook tahun 2010 di
Fuji Tokoha University. Metode town watching ini merupakan sebuah upaya
untuk membentuk komunitas kota yang tanggap bencana alam termasuk gempa
bumi.Adopsi metode town watching ini menjadi kindergarten watching melalui
permainan simulasi gempa bumi dalam penelitian ini diprediksi cocok untuk
stimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak.
Metode town watching memiliki 4 tahapan inti seperti Field survey,
Develop a map of observation, Discussion to solve the problem, Presentation
(Yujiro OGAWA:2010). Langkah-langkah dalam metode town watching inilah
yang dianggap cocok untuk stimulasi kecerdasan visual spasial anak dan
permainan simulasi gempa bumi ditujukan untuk kemampuan kinestetik anak. di
cocok untuk merangsang kecerdasan visual spasial anak karena terdapat
langkah-langkah yang dapat merangsang kemampuan visual spasial berupa survei
lingkungan, membuat peta lokasi survey, membahas peta tersebut dan
menjelaskannya.
Kecerdasan visual spasial merupakan kmampuan yang bertumpu pada
ketajaman melihat dan ketelitian pengamatan. Yaumi ( 2012:16) menjelaskan
bahwa
komponen inti dari kecerdasan visual spasial adalah kepekaan terhadap garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan, bayangan harmoni, pola dan hubungan antar unsure tersebut. Komponen lainnya adalah kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual spasial, dan mengorientasikan secara tepat.
Pelaksanaan permainan simulasi gempa bumi menggunakan metode
kindergarten watching ini mengajak anak bermain untuk mengenali tata ruang
diluar dan didalam kelas secara aktif. Salah satu cara stimulasi kecerdasan visual
spasial dapat dilakukan melalui permainan. Dalam penelitian Vuckyto ( 2013)
dijelaskan bahwa Vuckyto membangun sebuah game interaktif yang dapat
mengukur indikasi kecepatan otak anak yang difokuskan pada kecerdasan visual
spasial. Bentuk permainan ini adalah pemain diberikan contoh benda yang harus
ditemukan pada sebuah ruangan dalam waktu beberapa detik, setelah itu
permainan dimulai, dengan pemain harus menemukan benda-benda yang
diperlihatkan sebelumnya. Selanjutnya perangsangan kecerdasan kinestetik anak
adalah melalui permainan simulasi gempa bumi. pengembangan penelitian ini
dalam aplikasi nyata dalam pembelajaran anak usia dini di PAUD dapat
diterapkan pada tema Alam Semesta Sub Tema Gejala Alam topik bahasan
Keunggulan metode kindergarten watching siaga bencana gempa
bumi terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak
usia dini di TK Syeikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh ini dapat dilihat dari
efek positif dari pembelajarannya. Efek positifnya yaitu selain anak memperoleh
stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetiknya, anak juga mendapat
pengetahuan dan kecakapan penyelamatan diri dalam bermain simulasi bencana
gempa bumi. Dengan demikian maka peneliti mencoba merancang penelitian
dengan judul Penggunaan Metode Kindergarten watching Siaga Bencana
Gempa Bumi untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di TK Syeikh Abdurrauf Blang Oi BandaAceh
1.2. Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang diidentifikasi dari latar belakang di atas diantaranya :
a. Terbatasnya kemampuan dan tenaga pendidik PAUD dalam penanganan
anak saat terjadi gempa karena belum tentu semua anak mengerti instruksi
pendidik karena 1 (satu) pendidik biasanya menangani 10-15 orang anak
usia dini
b. Belum adanya integrasi pemberian pengetahuan dan keterampilan
pengurangan resiko bencana gempa bumi pada anak kedalam pembelajaran
PAUD terutama melalui permainan simulasi
c. Belum adanya integrasi simulasi bencana gempa bumi dan sekaligus
stimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak dengan
watching untuk anak usia dini, yang baru dilaksanakan di banda school
watching untuk anak SD, SMP dan SMA.
1.3. Pembatasan Masalah
Masalah penelitian ini dibatasi pada lingkup penggunaan dan melihat
pengaruh penggunaan Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa
Bumi Terhadap Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik
di TK Syeikh Abdurrauf Blang Oi banda Aceh. Produk luaran penelitian ini
adalah berupa petunjuk-petunjuk bagi pendidik PAUD dalam memberikan
stimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik menggunakan
metode Kindergarten watching melalui permainan simulasi pengurangan resiko
bencana gempa bumi. Produk penelitian ini berupa RKH yang hanya akan
dimanfaatkan untuk sekolah yang diteliti. Jika produk ini akan dimanfaatkan oleh
sekolah yang berbeda, maka perlu modifikasi sesuai dengan kondisi fisik dan
kondisi sekolah masing-masing.
1.4. Perumusan Masalah
Dalam penelitian tentang Pengaruh Metode Kindergarten watching Siaga
Bencana Gempa Bumi Terhadap Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan
Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi
BandaAceh ini dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut:
a. Apakah rancangan metode Kindergarten watching Siaga Bencana
Gempa Bumi dapat diterapkan di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi
BandaAceh?
b. Bagaimanakah pengaruh Metode Kindergarten watching Siaga
kecerdasan Visual Spasial dan kinestetik anak di TK Syekh Abdurrauf
Blang Oi BandaAceh?
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui :
a. Pelaksanaan metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa
Bumi dapat diterapkan oleh pendidik anak usia dini di TK Syekh
Abdurrauf Blang Oi BandaAceh
b. Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi mampu
memberikan pengaruh terhadap kecerdasan Visual Spasial dan
kinestetik anak di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi BandaAceh
1.6. Kegunaan Penelitian a. Secara teoritis
Penggunaan metode kindergarten watching siaga bencana gempa
bumi ini dapat digunakan sebagai sumber data dan referensi bagi
pendidik dalam memberikan stimulasi dalam pengembangan
kemampuan visual spasial dan kemampuan kinestetik anak usia dini
salah satunya menggunakan metode Kindergarten watching . Selain
itu juga dapat memberikan pendidikan berupa pengetahuan dan
keterampilan kecakapan penyelamatan diri dalam pengurangan resiko
bencana gempa yang di integrasikan dalam pembelajaran anak usia
dini dalam tema “gejala alam”. Integrasinya untuk stimulasi
b. Secara praktis
1) Secara praktis pengembangan model pembelajaran berbasis siaga
bencana gempa bumi ini akan memberikan pengalaman langsung
pada sekolah (kepala sekolah , pendidik dan anak) yang diteliti
tentang pengetahuan dan keterampilan pengurangan resiko bencana
gempa dan tsunami yang nantinya bisa diintegrasikan dalam
pembelajaran di PAUD dalam menstimulasi kecerdasan visual
spasial dan kecerdasan kinestetik anak usia dini
2) Selain itu, jika model pengembangan ini berhasil, maka akan dapat
menjadi bahan ajar di sekolah PAUD lainnya yang ada di daerah
rawan bencana khususnya aceh dan juga bisa menjadi bahan
pelatihan untuk calon pendidik PAUD yang ada di lembaga khusus
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan
5.1.1 Praktis
1. Untuk penerimaan pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten
watching siaga bencana gempa bumi dapat dilihat dari prilaku positif yang
dimunculkan anak dan kemapuan pendidik dalam menjalankan
pembelajaran. Respon positif anak selama pembelajaran berlangsung
sebanyak 32 anak memberikan respon positif, hanya 6 anak yang
memperlihatkan prilaku kurang serius dalam kegiatan yang dilakukan.
Sedangkan tingkat kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran
dengan menggunakan perangkat pembelajaran mencapai kategori cukup
baik, terlihat dari hasil penelitian yaitu terletak pada interval 2,50 ≤ TKG ≤
3,50.
2. Ada pengaruh pembelajaraan terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial
dan kinestetik anak agar muncul keterampilan/prilaku positif
penyelamatan diri anak keterampilan berpengaruh terhadap kecerdasan
visual spasial sebesar 70% dan keterampilan berpengaruh terhadap
kecerdasan kinestetik sebesar 65,5%.
1.1.1 Teoritis
1. Penerimaan pembelajaran oleh anak dan pendidik akan dapat terjadi
dengan adanya intervensi dari fasilitator/penggagas ide. Bentuk intervensi
dalam pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten watching siaga
kinestetik ini adalah intervensi tingkat sedang. Intervensi tingkat sedang
diharapkan anak tetap dalam bimbingan pendidik disetiap fase dan
kegiatan yang berkemungkinan anak belum mengerti dan prosesnya
menyentuh 3 domain ( pengetahuan, sikap dan tindakan) perkembangan
anak sesuai teori belajar piramida. Jaipaul (416:2011) menyatakan
piramida adalah metode pendidikan untuk semua anak yang berusia antara
2,2 hingga 7 tahun meliputi 3 kecerdasan kognitif, fisik dan emosional.
2. Pengaruh pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten watching siaga
bencana gempa bumi terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan
kinestetik anak diharapkan 90% karena pembelajarannya dirancang agar
anak mendengarkan, melihat, mendiskusikan dan melakukan. Hasil
penelitian Dr. Vernon Magnesen tentang persentase hasil daya ingat
dari jenis kegiatan belajar yang dilakukan akan mencapai 90% jika anak
mendengar, melihat, mengucapkan dan melakukan.
1.2Saran
1. Bagi pendidik, agar menerapkan perangkat pembelajaran siaga bencana
gempa bumi dalam rangka meningkatkan kecerdasan spasial/visual dan
kinestetik anak. Mengingat bahwa bencana alam datang secara tiba-tiba
sehingga anak-anak secara dini mungkin mengatahui penyelamatan diri
jika terlepas dari pengawasan orang tua mereka masing-masing.
2. Bagi sekolah, agar mendukung inovasi pembelajaran yang menuntun
kepada pembelajaran akan kecerdasan spasial/visual dan kinestetik anak
3. Kepada peneliti yang lain untuk dapat meneliti akan pengaruh
menggunakan metode pembelajaran yang lain maupun tema dalam
pembelajaran yang mampu meningkatkan kecerdasan spasial/visual dan
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, Jufriadi. 2012. Upaya Pengurangan Resiko Bencana Gempa Bumimelalui Campus
Watching Sebagai Pendidikan Mitigasi Bencana (Studi Kasus Gedung Graha Sainta Lt.1
Universitas Brawijaya). ERUDIO, Vol. 1, No. 1, Desember 2012
Amstrong, T 1999. 7 Kinds Of Smart: Identifying and Developing Your Multiple Intelligences.
Penguin Putnam Inc. Edisi Indonesia. Alih Bahas T. Hemaya, 2002. 7 Kinds Of Smart:
Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence.
Jakarta: PT. Gramedia.
Ali, Muhammad. 2005. Pengembangan Kurikulum Di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Asmani, Jamal Makmur. 2009. Manajement Strategis Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press.
Faisal Ilyas. 2013. Siswa SD Banda Aceh Latihan Simulasi Hadapi Tsunami. (diakses 17 Mei
2014. http://wartaaceh.com/siswa-sd-banda-aceh-latihan-simulasi-hadapi-tsunami/)
Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic Books. Edisi
Indonesia. Alih Bahasa Sindora, A.
Jamaris, Martini. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, Jakarta: Yayasan Penamas Murni
Kunandar,.2009. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers
Megawangi, Ratna, dkk. 2005. Pendidikan Yang Patut Dan Menyenangkan. Jakarta: Indonesia Herritage Foundation
Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta : Grasindo
Papalia, Diane E. 2009.Human Development. Jakarta : Kencana
Putra, Nusa.2011.Research & Development Penelitian Dan Pengembangan suatu Pengantar,
Roopnarine, Jaipaul L.2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Berbagai Pendekatan. Kencana:
Jakarta
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode dan Prosedur). Jakarta : Kencana
Slameto. 2005. Belajar Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
S. Rahman, Hibana. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo
Litera Media.
Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Intelegence Anak Sejak Dini. Yogyakarta : Andi Offset
Sugiyono. 2010. Statiska Untuk Penelitian. Alfabet: Bandung.
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Adikita: Jakarta Selatan.
Tuti, Gunawan. 2007. Buku Panduan Teknik Bercerita. Jakarta: Sarana Bobo
Uno, Hamzah. B. 2008. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi Dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
UU No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Arumas Jaya
Vuckyto,Admelo Fondaris .2013. Game interaktif Berbasis Flash sebagai instrument Brain Speed Test pada TK Kharisma jurnal Alumni Kharisma Makasar.