• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA KERTAS, BOLA PLASTIK DAN BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA KERTAS, BOLA PLASTIK DAN BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA KERTAS, BOLA PLASTIK DAN

BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Oleh

SULDIN MISRAH

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan alat pembelajaran berupa : Modifikasi bola (bola plastik) dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar menggirng bola pada siswa kelas V. di SD. Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kaji tindak (Action Research), yaitu putaran bersepiral (Self Reflective Spiral) yang dirancang secara: (a) Rencana tindakan, (b) Pelaksanaan tindakan, (c) Observasi, (d) Refleksi. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, dari siklus pertama dan seterusnya hanya bersifat mengulang dan merubah bentuk permainan dari siklus sebelumnya.

Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung dengan jumlah siswa 23 orang, terdiri dari 11 siswa putra dan 12 siswa putri, dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut merupakan kelas yang dikategorikan rendah terhadap pembelajaran gerak dasar menggiring bola .

Hasil Tes awal sebelum tindakan siswa yang memperoleh nilai ≥65 adalah sebanyak 6 siswa atau sebesar 26,09 % Kemudian setelah diadakan tindakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing siklus terdapat peningkatan, yaitu: Pada siklus I siswa yang memperoleh nilai ≥65 sebanyak 9 siswaatau 39,13 %. Ada peningkatan sebesar 13,04 % dibandingkan pada tes awal atau sebelum tindakan.

Kemudian pada siklus II siswa yang memperoleh nilai ≥65 sebanyak 13 siswa atau 56,52 % ada peningkatan sebesar 17,39 % dibanding pada siklus I. Sedangkan pada siklus III siswa yang memperoleh nilai ≥65 sebanyak 21 siswa atau 91,30%. Berarti ada peningkatan sebesar 34,78 % dibandingkan pada siklus II

Perhitungan akhir dari tes awal atau sebelum tindakan ke siklus III adalah 65,21 % Bila hasil perhitungan meningkat atau mencapai 50 % ke atas maka tindakan yang dilakukan

dinyatakan efektif.

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan program pengajaran yang sangat penting dalam pembentukan dan kebugaran para siswa. Pembelajaran olahraga dan kesehatan ini diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk dapat beraktivitas olahraga agar tercipta generasi yang sehat dan kuat.

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu,

pelaksanaan Pendidikan Jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan Pendidikan Jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga

mengembangkan seluruh potensi siswa.

Pendidikan Jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk selalu aktif dan terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan

(3)

pengalaman belajar di arahkan untuk membina, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Proses pembelajaran harus sejalan dengan kematangan siswa dalam usia maupun fisik perlu dibedakan antara setiap umur yaitu dari masa balita, anak-anak, masa remaja, dan masa tua. Dengan demikian tahap perkembagan anak pada usia sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD) merupakan proses belajar gerak dasar, bila kemampuan gerak dasar telah dikuasai maka untuk mempelajari gerak selanjutnya akan lebih mudah diarahkan guna mempelajari keterampilan yang lebih tinggi dalam hal ini mempelajari bentuk-bentuk gerakan suatu cabang olahraga.

Sebagai seorang guru sering kali dihadapkan beragamnya karakteristik siswa dalam suatu kelas. Karakteristik siswa itu antara lain adalah jenis kelamin, postur tubuh, hobi, sifat, motivasi. Hal ini yang terjadi pada pembelajaran teknik dasar menggiring bola pada siswa kelas V (Lima) SD Negeri 2 Sumur Putri ketika menggunakan alat permainan dengan menggunakan bola yang standar untuk pemain sepak bola. Akibatnya hasil belajar siswa di SD tersebut belum mencapai tingkat keberhasilan yang diharapkan. Dengan melihat setiap hasil belajar teknik dasar menggiring bola di sekolah tersebut masih rendah, adapun siswa yang mendapatkan nilai kurang dari rata-rata 65 sebanyak 75%, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65 sebanyak 25%.

Dari keseluruhan kelas V, memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam melakukan teknik dasar menggirng bola.

(4)

dan penggunaan alat penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar yang cocok, fleksibel, ekonomis dan disukai anak didiknya apabila memakai alat tersebut saat proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam menentukan alat penunjang keberhasilan terhadap tugas gerak yang diberikan, kita harus memilih alat-alat yang mengarah pada pembentukan gerakan yang kita harapkan, yaitu dengan alat yang sederhana dan fleksibel tetapi disenangi oleh anak didik. Dalam penelitian ini penulis mencoba menerapkan suatu cara penyampaian belajar sepak bola gerak dasar menggirng bola menggunakan modifikasi alat permainan (bola plastik). Penulis memilih metode penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai solusinya.

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi dari masalah ini adalah :

1. Rendahnya hasil belajar siswa saat melakukan gerak dasar menggiring bola di SD Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung

2. Belum terlihatnya penggunaan alat modifikasi dalam pembelajaran gerak dasar menggiring bola

C. Ruang Lingkup.

(5)

D. Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, identifikasi masalah dan permasalahan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah dengan menggunakan modifikasi alat bola kertas, bola plastik dan bola karet, dapat meningkatkan gerak dasar menggiring bola pada siswa kelas V SD. Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung ?

G. Tujuan Penelitian.

1. Ingin mengetahui tentang keterampilan menggiring bola pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung.

2. Ingin mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggiring bola dengan menggunakan modifikasi alat bola kertas, bola plastik dan bola karet pada siswa kelas V SD. Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung.

H. Manfaat Penelitian.

1. Siswa

Meningkatkan pengetahuan siswa dalam upaya meningkatkan keterampilan gerak dasar menggiring bola.

2. Guru

Sebagai bahan referensi guru dalam meningkatkan proses pembelajaran menggiring bola

3. Sekolah

(6)

4. Instansi

(7)

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Sepak Bola

Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan oleh dua kelompok yang berlainan regu dengan jumlah pemain masing masing terdiri atas 11 pemain. Permainan sepak bola dimainkan di lapangan yang permukaan tanahnya berumput asli atau buatan dan bentuk lapangannya adalah empat persegi panjang dengan ukuran lapangan yaitu panjang 100 sampai 110 meter dan lebar 64 samapai 75 meter, pada kedua garis lebar lapangan di tengah tengahnya masing masing didirikan sebuah gawang yang saling berhadapan. Bola yang digunakan dalam permainan yaitu pada bagian luarnya terbuat dari kulit dan bagian dalamnya terdiri dari karet yang berisi udara dengan berat bola tidak lebih dari 450 gram dan tidak kurang dari 410 gram (Abdul Rohim 2008:4)

Permainan sepak bola dimainkan oleh dua kelompok yang masing masing beranggota sebelas orang. Permainan sepak bola dipimpin oleh seorang wasit, wasit tersebut menerapkan peraturan permainan dan memiliki kekuasaan mutlak di atas lapangan. Dua penjaga garis mendampingi wasit, penjaga garis menunjukkan ketika bola keluar (tunduk kepada keputusan wasit) dan menentukan tim manakah yang harus melakukan lemparan ke dalam, tendangan gawang atau tendangan sudut.Mereka yang mendampingi wasit ketika pelanggaran offside terjadi (Muhammad Zein, 2008:6)

(8)

menggagalkan serangan lawan untuk menjaga atau melindungi agar gawangnya tidak kemasukan bola.

Permainan sepak bola dilakukan dalam dua babak, antara babak pertama dan kedua diberi waktu istrirahat, dilakukan pertukaran tempat. Kesebelasan yang dinyatakan menang adalah kesebelasan yang sampai akhir pertandingan lebih banyak memasukan bola ke gawang lawannya (M. Zaein, 2008 :30)

B. Sejarah Sepak Bola

1. Awal mula sepak bola

Permainan sepak bola awal mulanya berasal dari negeri Tiongkok pada masa musim semi dan musim gugur, catatan tertua mengenai sepak bola ditemukan pada masa dinasti Tsin (255-206 SM). Dalam permainan sepak bola tersebut , jumlah pemain satu tim terdiri dari 6 orang bola terbuat dari kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya setinggi 10,5 m yang ditancapkan di tengah lapangan yang dikelilingi tembok. Di Yunani permainan sepak bola telah dikenal 800 tahun SM dengan nama episkyro dan harpastron. Di Inggris sepak bola mulai dikenal sekitar abad ke 8. Permainan ini dimainkan di lapangan yang luas, tetapi pada April 1314 pemerintah Inggris melarang permainan tersebut.

2. Perkembangan Sepak Bola di Indonesia.

(9)

teman-temannya mendirikan PSSI. Soeratin melihat sepak bola merupakan wahana terbaik untuk nasonalisme di kalangan pemuda sebagai tindakan untuk menentang

penjajahan. (Ina Hasanah 2009:7)

3. Perkembangan Sepak Bola Dunia

Pada tahun 1580 Brovani Bahdi dari Italia dan Richard Mulcaster dari Inggris membukukan serentetan aturan sepak bola. 200 tahun kemudian Yoseph Strutt menyempurnakan aturan tersebut, sepak bola harus dimainkan 2 tim yang berebut bola untuk memasukanya ke gawang lawan yang terpisah oleh jarak 70-90 meter. Pada tahun 1863 peraturannya disempurnakan lagi selain ada wasit, luas lapagan dan jumlah pemain di batasi. Sepak bola juga hanya memakai kulit binatang yang diisi oleh udara (Ina Hasanah 2009: 3).

C. Gerak Dasar Menggiring Bola

Menggiring bola / mendrible sangat perlu dikuasai oleh seorang pemain sepakbola, karena menggiring bola merupakan kelanjutan dari suatu penyerangan ke pihak lawan. (Marta Dinata, 2003 : 12)

(10)

Untuk dapat menggiring bola dengan sempurna, posisi kaki tumpu harus sesuai dengan posisi kaki yang akan digunakan untuk menendang bola, kaki yang digunakan untuk menggiring bola ditarik ke bawah dan diputar ke arah dalam pergelangan kaki tumpu, bola disentuh dengan kura kura kaki bagian dalam atau luar untuk bergerak maju. Posisi badan harus ditempelkan di antara bola dan lawan. Kemudian bola digiring oleh kaki yang jauh dari lawan

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau perlahan-lahan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

Semua tipe menggiring bola yang baik terdiri dari beberapa komponen. Komponen tersebut mencakup perubahan kecepatan dan arah yang mendadak, gerakan tipuan tubuh dan kaki, dan kontrol bola yang rapat. Mengontrol bola dengan rapat dalam situasi dimana lawan-lawan memenuhi ruang gerak . Beberapa perubahan kecepatan dan arah yang cepat disertai dengan gerak tipu tubuh dan kaki terhadap lawan.

Pada umumnya, mengiring bola dilakukan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut : 1. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam

2. menggirng bola dengan kaki bagian luar 3. Menggiring bola dengan kura-kura kaki (Muhadjir 2007 : 18)

(11)

bagian luar untuk bergerak maju atau apabila lintasannya melengkung. Posisi badan harus di dekatkan di antara bola dan lawan, kemudian bola digiring oleh kaki yang jauh dari lawan (A. Sutisna 2007 : 14)

1. Menggiring bola dengan kontrol yang cepat : Persiapan :

a. Lutut ditekukkan b.Badan di rendahkan

c. tubuh di atas bola

d. Kepala tegak jika mungkin

Pelaksanaan :

a. Fokuskan perhaian pada bola b. Gunakan gerak tipu tubuh dan kaki

c. Kontrol bola dengan bagian kaki yang tepat d. Gantilah kecepatan arah atau keduanya

2. Menggiring bola dengan cepat :

Dorong bola beberapa kaki di depan ke arah ruang yang terbuka, berlari dengan cepat ke arah bola tersebut dan kemudian mendorongnya kembali.

Persiapan :

a. Posisi badan tegak b. Bola di dekat kaki

c. Kepala tegak untuk melihat lapangan dengan baik Pelaksanaan :

a. Fokuskan perhatian pada bola

b. Tendang bola dengan permukaan kura-kura kaki c. Dorong bola ke depan beberapa meter

(12)

3. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam :

a. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki bagian dalam menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam

kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti teknik menendang bola. Akan tetapi setiap langkah secara teratur menyentuh atau mendorong bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki. Dengan demikian bola mudah dikuasai dan tidak mudah direbut oleh lawan.

b. Pada saat menggiring bola, lutut kedua kaki harus selalu ditekuk sedikit. Dan pada waktu kaki menyentuh bola, pandangan mata melihat situasi lapangan, melihat posisi lawan dan posisi teman.

4. Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh :

a. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki bagian dalam menendang bola dengan kura-kura kaki penuh.

b. Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki penuh, kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki.

c. Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola, juga melihat situasi lapangan, melihat posisi lawan dan posisi teman.

5. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar :

(13)

menendang bola dengan kura-kura kaki bagian luar.

b. Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar. Kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan. Dan bola harus selalu dekat dengan kaki, sesuai dengan irama lari.

c. Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola dan selanjutnya melihat situasi lapangan, posisi lawan dan posisi teman.

6. Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar ini paling banyak digunakan dalam bermain karena :

a. Bagian kaki yang bersentuhan engan bola cukup luas

b. Pemain dengan mudah dapat bergerak ke depan atau membelok, berputar, mengubah arah,. Hal ini sesuai dengan arah sikap kaki pada waktu lari. c. Pemain dapat mengontrol bola atau menguasai bola dengan baik. d. Pemain dengan cepat mudah memberikan bola kepada teman.

Menggiring bola berputar ke arah lawan digunakan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan. Sesuai dengan irama lari, setiap langkah kaki kanan bola didorong dengan kura-kura kaki bagian luar.

Menggiring bola harus ke depan dapat juga dilakukan dengan menggunakan kura-kura kaki bagian dalam kaki kanan dan kaki kiri secara berganti-ganti. Sesuai dengan irama langkah lari.

- Dengan kura-kura bagian dalam kaki kanan bola didorong ke depan sesuai dengan langkah kaki kanan.

(14)

Menggiring bola dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan dengan cara : 1. Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan. 2. Sikap kedua lengan di samping badan agak telentang

3. Pergelangan kaki diputar keluar

4. Dorong bola dengan kaki bagian dalam ke arah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari tanah dan berat badan dibawa ke depan.

5. Tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan menggiring bola.

Menggiring bola dengan kaki bagian luar dapat dilakukan dengan cara: 1. Diawali sikap berdiri menghadap ke arah gerakan, pandangan ke depan.

2. Sikap kedua lengan di samping badan agak telentang 3. Pergelangan kaki diputar kedalam

4. Dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari tanah.

5. Tumpuan berat badan pada kaki yang tidak digunakan menggiring bola. (Abdul Rohim 2008:19)

D. Modifikasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti dari modifikasi adalah pengubahan Pengubahan berasal dari kata dasar ubah yang berarti lainatau beda mengubah dapat diartikan dengan menjadikan lain dari yang sebelumnya sedangkan arti dari pengubahan adalah proses, perbuatan atau cara mengubah.

Mengubah dapat juga diartikan dengan pembaruan. Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan sebagai suatu upaya sadar yang dilakukan untuk memperbaiki praktik

(15)

apalagi dalam hal pembaruan kebijaksanaan pendidikan umumnya mengandung unsur kesengajaan, dan karenaannya istilah pembaruan pada umumnya dapat disamakan dengan inovasi. Karena yang akan diperbaiki ialah praktik atau kegiatan, inti pembaruan sebenarnya ialah proses pendidikan. Tidak mengherankan bahwa pada mulanya

pembarauan berpokok pada metode mengajar. Bukan karena mengajar itu penting, melainkan karena mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi yang akan diberikan kepada siswa, dengan tujuan materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. (Qonita Alya 2009 : 471)

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat permainan merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat permainan yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Modifikasi alat permainan merupakan bagian dari inovasi yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun kegiatan inovatif dalam hal ini antara lain pengembangan dan produksi alat-alat pelajaran.

(16)

ulang melakukan menggiring tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang ditimbulkan saat menggirng bola..

Berikut ini adalah modifikasi alat permainan yang akan digunakan

Gambar 1 Bola yang terbuat dari gulungan kertas menyerupai bola untuk pembelajaran pada siklus I

Gambar 2. Bola yang terbuat dari plastik untuk Pembelajaran pada siklus II

ulang melakukan menggiring tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang ditimbulkan

Berikut ini adalah modifikasi alat permainan yang akan digunakan

Gambar 1 Bola yang terbuat dari gulungan kertas menyerupai bola untuk pembelajaran pada siklus I

Gambar 2. Bola yang terbuat dari plastik untuk Pembelajaran pada

ulang melakukan menggiring tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang ditimbulkan

Gambar 1 Bola yang terbuat dari gulungan kertas menyerupai bola

(17)

Gambar 3 Bola karet untuk pembelajaran pada siklus III

E. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas, (PTK) rumusan hipotesisnya bukan hipotesis tentang perbedaan atau hubungan antar variabel, melainkan hipotesis tindakan. Idealnya

hipotesis tindakan itu mampu mendekati ketepatan penelitian formal. (Mohammad Asrori 2009 : 96)

Adapunhipotesisdalampenelitianiniadalah :

(18)

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode

merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap

subyek yang akan diteliti.

Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

menggunakan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan

kelas (clasroom action research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau

di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan

proses dan praktik pembelajaran.

Penelitian tindakan merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang

memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi

dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat saling mendukung

satu sama lain, dilengkapi dengan fakta-fakta dan mengembangkan kemampuan analisis.

(Tukiran Taniredja, 2010 : 14)

Dalam penelitian tindakan kelas ini diawali dengan perencanaan tindakan (Planning),

Penerapan tindakan (action), Observasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan,

melakukan refleksi dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan

tercapai. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

(19)

terhadap subyek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode

penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang akan dilaksanakan pada

siswa kelas V di SD Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung, seperti digambarkan di

bawah ini :

Gambar 6. Siklus yang akan dilakukan dalam penelitian model gabungan Sanford dan Kemmis (Tukiran Taniredja, 2010:28)

B. Tempat Penelitian

Lama penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini, adalah selama dua bulan

(Oktober dan November 2011). Dalam penelitian ini, penulis merencanakan 2 (dua)

(20)

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 2 Sumur Putri Kecamatan

Telukbetung Utara Kota Bandar Lampung dengan jumlah siswa seluruhnya 23 anak

dengan rincian 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

D. Rencana Tindakan

Rancangan penelitian ini terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukkan langkah

yaitu pelaksanaan,Tindakan, Pengamatan dan refleksi.

1. Rencana tindakan penelitian Siklus I (4 X Pertemuan) Perencanaan :

a. Menyiapkan sarana dan prasana untuk proses pembelajaran alatnya yaitu :

lapangan sekolah, 2 buah bola yang terbuat dari kertas

b. Kemudian instrumen yang diperlukan untuk mengoperasikan tindakan

seperti alat tulis dan kertas untuk mencatat kegiatan pembelajaran.

c. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama dan

sebagai pendahuluan siswa melakukan pemanasan keliling 3 kali putaran

lapangan, peregangan, gerakan koordinasi, inti pembelajaran, dan evaluasi.

2. Pelaksanaan Tindakan :

a. Menjelaskan dan pengenalan tempat dan alat yang akan digunakan pada

siklus pertama. Antara lain : Lapangan sekolah, 2 bola yang terbuat dari

(21)

b. Siswa dibariskan menjad

diinstruksikan untuk memilih pasangan berlatih untuk melakukan

menggirng bola menggunakan bola

c. Menginstruksikan siswa melakukan gerakan

depan dengan jarak 10 meter bolak

sebelumnya sebanyak 5 kali

(absen) secara terus menerus dan bergantian, diawali dari

paling depan.

Gambar 4Siswa melakukan menggiring bola ke depan dengan bola kertas dari jarak 10 meter

siklus ke I

3. Obsevasi :

Setelah tindakan di lakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, di berikan waktu

pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil pada hasil pada

4. Refleksi

a. Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan pe pertama melakukan keterampilan menggiring bola be

menggunakan bolakertas

b. Merumuskan tindakan untuk siklus II,

menggiring bola

Siswa dibariskan menjadi dua kelompok putra dan putri

diinstruksikan untuk memilih pasangan berlatih untuk melakukan

menggirng bola menggunakan bola plastik

ruksikan siswa melakukan gerakan yaitu menggiring bola ke

depan dengan jarak 10 meter bolak-balik yang telah didemonstra

sebelumnya sebanyak 5 kali (5 x 10 m), sesuai dengan daftar hadir siswa

secara terus menerus dan bergantian, diawali dari

paling depan.

Siswa melakukan menggiring bola ke depan dengan bola

dari jarak 10 meter (5 x 10 meter) Paket pembelajaran

Setelah tindakan di lakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, di berikan waktu

pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil pada hasil pada siklus I.

Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan pelaksanaan tindakan siklus

pertama melakukan keterampilan menggiring bola berpasangan dengan teman

menggunakan bolakertas

muskan tindakan untuk siklus II, yaitu siswa melakukan gerakan

menggiring bola secara beregu ke depan dengan jarak 10 m.

dan putri kemudian siswa

diinstruksikan untuk memilih pasangan berlatih untuk melakukan

yaitu menggiring bola ke

yang telah didemonstrasikan

(5 x 10 m), sesuai dengan daftar hadir siswa

secara terus menerus dan bergantian, diawali dari barisan siswa

Paket pembelajaran

Setelah tindakan di lakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, di berikan waktu

tindakan siklus

rpasangan dengan teman

(22)

Siklus II (4 X Pertemuan)

Melihat dari hasil siklus pertama

1 Perencanaan tindakan :

a.Menyiapkan sarana dan prasana untuk proses pembelajaran alatnya yaitu :

lapangan sekolah, 2 bola yang terbuat dari plastik

b. Kemudian instrumen yang diperlukan untuk mengoperasikan tindakan seperti

alat tulis dan kertas untuk mencatat kegiatan pembelajaran.

c. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua dan sebagai

pendahuluan siswa melakukan pemanasan keliling 3 kali putaran lapangan,

peregangan, gerakan koordinasi, inti pembelajaran, dan evaluasi.

2. Pelaksanaan Tindakan :

a. Menjelaskan dan pengenalan tempat dan alat yang akan digunakan pada

siklus II, antara lain : Lapangan, 2 bola yang terbuat dari plastik

b. Siswa berkumpul untuk bersiap-siap menunggu giliran sesuai dengan urutan

absen untuk menggirng bola menggunakan bola plastik ke depan jarak 10 m

dari tempat berdiri.

c. Memberikan contoh gerakan menggiring bola menggunakan bola plastik ke

depan dengan jarak 10 m. ( 7 x 10 m)

d. Menginstruksikan siswa agar melakukan gerakan yang telah

didemonstrasikan sebelumnya sebanyak 7 kali secara terus menerus, diawali

dari barisan yang pertama.

(23)

Siswa A menggiring bola ke arah siswa B yang ada di ujung depan dengan

jarak 10 meter , lalu bola tersebut disambut oleh siswa B, siswa A

menggantikan posisi siswa B, siswa B menggiring bola ke depan, yang akan

di sambut oleh siswa C, siswa B menggantikan posisi siswa C, kemudian

siswa C, menggirng bola ke arah dimana siswa A berada, demikian

seterusnya.

Gambar : 5 Siswa melakukan gerakan menggiring bola plastik secara bergantian dalam regu dengan jarak 10 meter. (7 x 10 meter)

3.Observasi :

Setelah tindakan diamati, dikoreksi, diberikan waktu

pengulangan dan dinilai/ evaluasi dari hasil tindakan siklus

kedua.

(24)

a. Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan .pelaksanaan tindakan siklus

kedua melakukan keterampilan menggiring bola kedepan dengan jarak (7

x 10 m).

b Merumuskan tindakan untuk siklus ketiga yaitu dengan

menggiring bola plastik mengitari barisan temannya

Siklus III ( 4 x Pertemuan )

1. Perencanaan:

a. Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan

instrument yang di perlukan untuk mengevaluasi tindakan.

b. Menyiapkan siswa untuk melakukan siklus ketiga.

2. Pelaksanaan Tindakan :

a. Memperkenalkan dan menjelaskan tentang kegiatan, lokasi, alat yang akan

digunakan untuk siklus III antara lain: Lapangan sekolah dan 1 bola yang

terbuat dari karet

b. Siswa melakukan gerakan menggiring bola kedepan sejauh 80 meter

(mengelilingi lapangan 4 x 10 sebanyak 2 kali).

c. Proses pembelajaran

Siswa berbaris menjadi satu baris berbajar ke belakang, siswa yang paling

depan memulai menggiring bola menuju 10 meter pertama dan dilanjutkan

pada 10 m kedua dan seterusnya. Kemudian dilanjutkan oleh siswa berikutnya

(25)

3. Observasi :

Setelah tindakan diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan

dinilai/evaluasi dari hasil tindakan pada siklus ketiga.

a. Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan pelaksanaan tindakan siklus

ketiga melakukan keterampilan siswa mengiring bola plastik mengitari

tiang pancang

b Setelah tindakan dilakukan,kemudian dikoreksi diberikan

waktu penggulangan dan evaluasi dari hasil siklus

tindakan pertama,kedua dan ketiga.

4. Refleksi:

Hasil observasi siklus ke III didiskusikan dan disimpulkan

bahwa plaksanaan tindakan siklus ke tiga dan modifikasi

yaitu,sepak bola diganti bola plastik

(26)

E. Instrumen

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanan penelitian yang

dilakukan pada setiap siklusnya alat ini berupa tes keterampilan gerak dasar

menggiring bola.

1. Format Penilaian Gerak Dasar Menggiring Bola

Tahap Kreteria penilaian gerak menggiring bola Nilai 1 2 3 4

Persiapan 1. Sikap berdiri pandangan kearah bola depan 2. Salah satu kaki berada dekat dengan bola 3. Sikap kedua lengan di samping badan.

Gerakan

4.kaki ditekuk, berat badan condong kedepan 5. Dorong bola dengan kaki bagian dalam ke arah

depan dengan posisi kaki agak terangkat dari tanah 6. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam, sikap

berdiri menghadap arah gerakan depan 7 Perkenaan bola dengan kaki waktu menggiring

bola sambil berlari

8. Tumpuan berat badan berada pada kaki yang

tidak digunakan untuk menggiring Gerakan

akhir

9. Kedua tangan berada di samping, sedikit

direntangkan

10. Kembali dengan keadaan seperti semula (Kreteria penilaian dari buku permainan sepak bola karangan Abdul Rohim 2008:19)

Keterangan :

(27)

Skor Perolehan siswa : Skor Maksimum x 100

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan tes dan pengamatan di lapangan untuk mengumpulkan informasi dan

menilai atau mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran gerak dasar menggiring

bola.

3. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui tindakan disetiap siklus selanjutnya data dianalis. Untuk

melihat kualitas hasil tindakan di setiap siklus digunakan rumus :

a. Prosentase Keberhasilan

f : Jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan

N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

(28)

%

E = Efektifitas gerak menggiring pada siswa n

X = Rerata nilai akhir siklus ke tiga.

Xi = Rerata tes awal/tes sebelum tindakan F. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan dan Minggu pada Tahun 2011 Bulan dan Minggu pada Tahun 2012

(29)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

berupa : Modifikasi alat bola kertas, bola plastik dan bola karet, hasil belajar

siswa kelas V. di SD Negeri 2 Sumur Putri Bandar Lampung pada materi gerak

dasar menggiring bola mengalami peningkatan.

2. Dengan menggunakan alat bantu pembelajaran berupa modifikasi alat dapat

meningkatkan Efektifitas pembelajaran teknik dasar menggirng bola pada siswa

kelas V. di SD Negeri 2 Sumur Putri Bandar lampung.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini, selanjutnya diajukan beberapa saran

1. Untuk siswa SD Negeri 2 Sumur Putri Telukbetung Utara Kota Bandar Lampung

agar dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana upaya untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasar menggiring bola

2. Kepada guru/pelatih penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam

peningkatan kemampuan dan hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar

(30)

2. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan dan mendukung kepentingan

pembelajaran maupun prestasi siswa dalam kegiatan olahraga maupun

kelengkapan perbaikan sarana dan prasarana olahraga.

3. Kepada pembaca agar penelitian ini dapat ditindak lanjuti kearah yang lebih luas

tidak hanya pada pembelajaran teknik dasar menggiring bola saja sehingga dapat

(31)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA KERTAS, BOLA PLASTIK DAN BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI

BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

(Skripsi)

Oleh:

SULDIN MISRAH

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(32)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA KERTAS, BOLA PLASTIK DAN BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI

BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Oleh :

SULDIN MISRAH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(33)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.Bola yang terbuat dari gulungan kertas yang akan digunakan dalam

penelitian pada siklus I ... 16

2. Bola yang terbuat dari plastik yang akan digunakan dalam Penelitian pada siklus II ... 16

3. Bola yang terbuat dari karet yang akan digunakan dalam Penelitian pada siklus III ... 17

4. Siswa melakukan menggiring bola ke depan ... 21

5. Siswa melakukan menggirng bola bergantian ... 24

(34)
(35)

BAB. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

A. HasilPenelitian ... 30

1. Hasil Pada Tes Awal... 30

2. Hasil Pada Siklus I... 32

3. Hasil Pada Siklus II... 33

4. Hasil Pada Siklus III... 34

5. Analisa rekapitulasi deskripsi hasil PTK pembelajaran keterampilan gerak dasar menggiring bola ... 36

a. Siklus pertama ... 37

b. Siklus kedua ... 38

c. Siklus ketiga ... 39

B. Pembahasan ... 40

BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan... 44

B. Saran... 44

DAFTAR PUSTAKA... 46

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Asrori Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : CV Wacana Prima

Arikunto Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta Bumi Aksara

Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Dinata Marta, 2003, Dasar-dasar Mengajar Sepakbola, Bandar Lampung, Cerdas Jaya

Gifford Clive. 2007. Keterampilan Sepak Bola, Klaten: PT Citra Aji Pratama.

Hasanah Ina. 2009. Sepak Bola, Bandung PT. Indahjaya Adipratama.

Lutan Rusli, 2002. Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional..

Luxbacher Joseph A. 2001. Sepak Bola : Langkah menuju sukses. Jakarta : PT. Grafindo Persada

Muhadjir. 2007. Bugar Jasmaniku Pelajaran Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan

untuk SD Kelas 5. Jakarta. Ganeca exact

Noehi Nasution, 2006. Materi Pokok Tindakan Kelas, Universitas Terbuka, Jakarta.

Depdikbud.

QonitaAlya. 2009. KamusBahasa Indonesia. Jakarta : Pt. IndahJayaAdipratama

Rohim Abdul 2008. Bermain Sepak Bola, Semarang CV.Aneka Ilmu.

Sukatamsi, 2004. Permainan Sepak Bola, Jakarta. Universitas Terbuka

Sutisna.A, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta, Yudhistira

Taniredja Tukiran,dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta

(37)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Persentase Keterampilan Gerak Dasar

Menggiring bola Pada Tes Awal atau Sebelum Tindakan... 31

2. Hasil Persentase Keterampilan Gerak Dasar

Menggiring bola Pada Siklus I... 32

3. Hasil Persentase Keterampilan Gerak Dasar

Menggiring bola Pada Siklus II... 34

4. Hasil Persentase Keterampilan Gerak Dasar

Menggiring bola Pada Siklus III... 35

5. Diagram Deskripsi hasil PTK ketuntasa pembelajaran gerak dasar menggiring bola ... 35

6. Diagram diskripsi hasil PTK persentasi pembelajaran gerak dasar

Menggiring bola ... 36

7. Diagram peningkatan persentasi gerakan pada 4 indikator

(38)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA MELALUI MODIFIKASI

ALAT BOLA KERTAS, BOLA PLASTIK DAN BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Nama Mahasiswa : Suldin Misrah

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913068018

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

(39)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Usman Adam. M.Pd. ...

Penguji

bukanpembimbing : Drs.Wiyono, M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP.196003151985031003

(40)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA MELALUI MODIFIKASI

ALAT BOLA KERTAS, BOLA PLASTIK DAN BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Nama Mahasiswa : Suldin Misrah

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913068018

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

(41)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Usman Adam. M.Pd. ...

Penguji

bukanpembimbing : Drs.Wiyono, M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP.196003151985031003

(42)

“MOTTO”

YANG PALING KUAT YANG MENANG

Besi itu kuat,tetapi api dapat melelehkannyaApi itu kuat, tetapi air dapat

memadamkannya

Air itu kuat, tetapi matahari dapat mengalahkannya

Matahari itu kuat, tetapi awan dapat menghalanginya

Awan itu kuat, tetapi angin mampu memindahkannya

Angin itu kuat, tetapi manusia mampu menahannya

Manusia itu kuat, tetapi ketakutan bisa melemahkannya

Ketakutan itu kuat, tetapi tidur bisa melupakannya

Tidur itu kuat, tetapi mati lebih kuat

Yang kuat adalah kebaikan,ia takkan hilang setelah mati

(43)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

skripsi yang saya susun sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung merupakan karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya

orang lain dan telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan

ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat, dan apabila dikemudian hari ditemukan atas

sebagian skripsi ini bukan merupakan hasil karya sendiri atau adanya plagiat dalam

bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya

sandang dengan sanksi-sanksi lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Bandar Lampung, Maret 2012

(44)

”Persembahan”

Dengan segala hormat dan kasih sayang.

Skripsi dan hasil belajar inikupersebahkan kepada: Isteriku tercinta”Ety Susilowati” dan

anak-anakku tersayang : Yuli Susanti ,

Yeti Oktariani, Melinda Oktafiani Asrini Puspitasari

dan yang teristimewa untuk Ibuku “Nuraya” sertaseluruhkeluarga, sahabat dan teman-teman

Mahasiswa Unila S.1. dalam Jabatan angkatan pertama 2009

Andirsond, Ilham Noviansyah, Helmiza, Arisnidarwati, Riska Nia Galuh, Adi Pratomo, Taupik Rahman, Taal, Darmawati, Kusnan, Tomi Kurniawan, Abdul Rahma, Buhori, Yudi Afnansyah, Tri Prasetio Pitoyo, Andre,

Munandar

Serta yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu & mendoakan,selalu mengharapkanhal yang terbaik”untukku”

(45)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kuba kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat Sumatera

Selatan pada tanggal 29 November 1963, anak dari pasangan Achmad Besani (alm) dan

Nuraya .

Pendidikan Formal :

Tahun 1976 penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada SD Negeri Kuba,

Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) diselesaikan pada tahun 1980 di

SMP Negeri 2 Lahat. Pendidikan Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) diselesaikan pada tahun

1983 di SMA Sangsapurba Lahat, kemudian pada tahun 1984 mengikuti program B. SGO,

Negeri Telukbetung. Kemudian pada tahun 1984 penulis diangkat menjadi Pegawai Negeri

Sipil (PNS) sebagai Guru Olahraga di SD. Negeri 4 Pengajaran Telukbetung Utara Bandar

Lampung Kemudian sambil bertugas pada tahun 2003 penulis melanjutkan studinya

Diploma II pada Universitas Terbuka dan lulus pada tahun 2006 Kemudian pada tahun 2009

atas program Pemerintah penulis melanjutkan studi pada Program S.1. dalam jabatan di

(46)

SANWACANA

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, berkat karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis tak terlepas dari kesulitan-kesulitan, namun

berkat dorongan serta bimbingan dari Bapak pembimbing dan berbagai pihak akhirnya

penelitian dapat diselesaikan. Penelitian ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam

menempuh ujian sarjana pendidikan.

Kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Drs. Usman Adam, M.Pd, selaku Pembimbing yang telah membantu dan membimbing

dalam penelitian ini.

2. Drs. Wiyono, M.Pd, selaku ketua program studi dan penguji bukan pembimbing pada

ujian skripsi, terimakasih untuk saran-saran dan masukannya

3. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas

Lampung

4. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

6. Staf tata usaha FKIP Universitas Lampung

7. Dra. Nila Marya, selaku Kepala SD Negeri 2 Sumur Putri Telukbetung Utara Bandar

Lampung

(47)

9. Semua yang terlibat dalam penulisan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima

kasih atas segala masukannya,

Semoga amal baik dan petunjuk akan diberikan Allah SWT. Akhirnya penulis berharap

semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis sendiri pada

khususnya.

Bandar Lampung Maret 2012

Penulis

Gambar

Gambar 6.  Siklus yang akan dilakukan dalam penelitian  model gabungan    Sanford dan Kemmis  (Tukiran Taniredja, 2010:28)
Gambar  4Siswa melakukan menggiring bola ke depan dengan bola                         kertas dari jarak 10 metersiklus ke I Siswa melakukan menggiring bola ke depan dengan bola  dari jarak 10 meter  (5 x 10 meter) Paket pembelajaran Paket pembelajaran
Gambar : 5   Siswa melakukan gerakan menggiring bola plastik                        secara bergantian dalam regu dengan jarak 10 meter
Gambar :  6  Siswa melakukan menggiring bola karet sejauh 2 x 40 meter

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama dengan menggunakan alat modifikasi berupa : bola dari plastik, maka ada peningkatan terhadap gerak dasar melambung bola

1. Jika hasil penelitian putaran pertama menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa, maka putaran kedua adalah melakukan kegiatan dan latihan yang dapat mengembangkan kemampuan

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tentang “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Menggiring Dengan