• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis performansi dan pengembangan hutan kemiri rakyat di kawasan Pegunungan Bulusarung Sulawesi Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis performansi dan pengembangan hutan kemiri rakyat di kawasan Pegunungan Bulusarung Sulawesi Selatan"

Copied!
338
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)

ANAUSIS PERFORMANSI

DAN PENGEMBANGAN HUTAN KEMIR! RAKYAT

DI KAWASANPEGUNUNGAN BULUSARAUNG

SULAWESI SELATAN

YUSRAN

,

SEKOLAH PASCASARJANA

INSIITUT PERTANIAN BOGOR

(176)

ABSTRAK

YUSRAN. Analisis Performansi dan Pengembangan Hutan Kemiri Rakyat eli K.wasan Pegunungan Bulusaraung Sulawesi Sel.tan. Dibimbing oleh DUDUNG DARUSMAN, CECEP KUSMANA, dan NURHENI WIJA Y ANTO.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perfonnansi hutan kemiri rakyat berdasarkan status pemilikan laban, menemukan faktor - faktor strategis dan nilni pengaruhny. terhadap sistern pengelolaan hutan kemiri rakyat, dan merumuskan strategi pengembangan hutan kemiri rakyat.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. キ。キ。ョセ@ diskusi

terfokus dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara

kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian. Metode analisis d.ta yang digunakan adalah analisis vegetasi, analisis tanah, analisis kelayakan. analisis regresi, analisis SWOT (strenghl, weakness, opportunity, threat) dan AHP (analytical hierarchy process)

Hasil penelitian menunjukkan bahw. status penguasaan laban mempengaruhi performansi hutan kemiri raky.t. Semakin kuat status laban yang dikelol. menunjukkan semakin intensif sistern pengelolaannya, semakin besar

(177)

ABSTRACT

YUSRAN. Analysis of Performance and Development of Candlenut Community Forest at Bulusaraung Mountain Area, South Sulawesi. Under the direction of DudWlg Darusman, Cecep Kusmana and Nurheni Wijayanto.

The objective of the research was to identify the performance of candlenut community forest based on land ownership. strategy factors and its influence values to the management system and fonnulate a strategy of candlenut community forest development.

Data collection

was

conducted through surveying, interviews, focus discussion and literature study. The data was then analyzed qualitatively and quantitatively following the types of data and the objectives of research. Methods of data analysis used were vegetation, soil and feasibility analysis, regression analysis, SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) analysis and AHP (analytical hierarchy process) analysis. respectively.

Results of this research showed that land ownership of a managed property influences the perfonnance of the candlenut community forest. The stronger land ownership. the more intensive the management system is and the bigger land economic values possessed. This in turns guarantee the continuity of social and cultural values.

(178)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang betjudul Analisis Performansi dan Pengembangan Hutan Kemiri Rakyat di Kawasan Pegunungan Bulusaraung Sulawesi Selatan merupakan gagasan dan hasil penelitian saya scndiri. Sl.;lllua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

Bogor, Maret 2005

Yusran

(179)

ANALISIS PERFORMANSI

DAN PENGEMBANGAN HUTAN KEMIRl RAKYAT

01 KAWASAN PEGUNUNGAN BULUSARAUNG

SULAWESI SELATAN

YUSRAN

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Doktorpada

Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTlTUT PERTANIAN BOGaR

BOGaR

(180)

Judul Penelitian Analisis Perfonnansi

dan

Pengembangan Hutan Kemiri Rakyat di Kawasan Pegunungan Bulusaraung Sulawesi Selatan

Nama Mahasiswa Yusran

NIM P 1460000 I

Disetujui

. si Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Dudung Darnsman, M.A. Ketua

Prof. Dr. If. Cecep Kusmana, M.S.

Anggota Dr. Ir. Nurheni Wiiayanto, M.S. Anggota

Ketua Program Studi

IImu Pengetahuan Kehutanan

,

Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.S.
(181)

RIWAYATHIDUP

Penulls dilahirkan di Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan pada

tanggal 6 Desember 1969 dari pasangan H.M.Jusuf Daeng Siluro, SA dan Hj. Sitti Djohoriah Daeng Ngona, sebagai putra kelima dari enam bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 22 Bontokapetta Maros

pada tahun 1983, SMP Negeri 2 Maros tabun 1986 dan SMA Negeri 2 Maros tabun 1989. Kemudian pada tahun 1989 penulis melanjutkan pendidikan Sarjana

(81) di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin melalui tes

UMPTN dan memperoleh gelar Srujana Kehutanan tabun 1994. Setelah mengabdi di almamater sebagai Dosen, kemudian pada tahun 1997 mendapat Beasiswa

BPPS DEPDlKNAS untuk melanjutkan pendidikan S2 pada Program Studi lImu Pengetahuan Kehutanan Program Pasca Srujana IPS dan memperoIeh geIar Magister Kehutanan pada tabun 1999. Pada tabun 2000 penutis kembali mendapat Beasiswa BPPS untuk melanjutkan pendidikan Doktor (S3) pada Program Studi Hmu Pengetahuan Kehutanan Program Pascasarjana IPS.

Sejak tabuo 1995 penulis mulai mengabdi sebagai Asisten Dosen dan tabun 1996 diangkat menjadi Dosen melalui jalur TID di Jurusan Kdmtanan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Selain kegiatan akademik di kampus, sejak

mahasiswa sampai sekarang penulis juga aktif pad.a berbagai kegiatan organisasi kemasyarakatan dan pemuda di berbagai tempat.

(182)

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena alas berkat dan mhn1:.l1-Nyu sc-hingga pcnulis dapat mcnyclcsaikan pcnclitian dan penulisan disertasj ini. Disertasi ini dapal saya selesaikan herkat bantuan. dorongan dan anlhan dari berbagai pihak. maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hannat dan terima kasih kepada:

I. Bapak Prof. Dr. Ir. Dudung Darusman, MA sebagai ketua komisi pembimbing, Bapak Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS dan Bapak Dr. Ir. Nurheni Wijayanto. MS, sebagai anggota komisi pembimbing. atas segala

naschat. dorongan. bimbing,an. saran dan arahannya mulai dari penulisan

proposal sampai pcnyclesaian disertasi ini. Secara khusus penulis

mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. DudlU1g Darusman,

MA yang herkenan menjadi ketU8 komisi pembimbing penulis mulai program S2 sampai program S3. Penulis merasa sangat beruntung dan bersyukur karena selama berinteraksi dengan beliau banyak memperoieh pelajaran berharga tentang filosofi hidup dan herfikir secara arif dan komprehensip .

.

2. Bapak Rektor Universitas Hasanuddio, Dekao Fakultas Pertanian dan Kehutanan. Ketua Jurusan Kehutanan, Kepala Laboratorium Kebijakan dan Kewirausahaan Kehutanan, serta seluruh staf dosen kehutanan, atas ijin, bantuan dan dorongan yang te1ah diberikan kepada penulis selama mengikuti Program S3 Sekolah Pascasmjana IPB. '

3. Direklur Sekolah Pascasmjana IPB, Ketua Program Studi llmu Pengetahuan Kehutanan. dan seluruh staf pegawai, atas araban dan bantuannya selama penulis mengikuti program 83.

4. Prof. Dr. Ir. H. M. Syawal, M.Sc, yang senantiasa memberikan araban dan dorongan semangat kepada penulis selama mengikuti program 83 di IPB. 5. Dr. Lini Wollenberg, Dr. Moira Moeliono dan star administrasi CIFOR, yang

(183)

6. Kcdua orang tua, mertua, dan seluruh keluarga, atas doa, pengorbanan, kesabarannya dan dorongan yang diberikan kepada penulis.

7. A.Masniawati, S.Si., M.Si. selalm istri dan kedua putriku Nadhifa Nurul Mutia dan Nurul Khalisa Maisuri, atas doa, pengorbanan, kesabarannya dan dorongan yang tcrus dibcrikan kepada penulis.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis mulai dari pengambilan data sampai penyusunan disertasi ini.

Penulis menyadari masih ada hal yang be1wn terjawab dalam disertasi ini dan masih memerlukan kajian mendalam. Namun demikian penulis berharap semoga temuan dan ide-ide pemikiran yang terdapat dalam disertasi ini dapat bermanfaat dalam pelestarian dan pengembangan butan kemiri rakyat di Sulawesi Selatan.

Bogor, Maret 2005

(184)

DAFfARISI

HalalDan

DAFfAR TABEL ... . xi

DAFfAR GAMBAR ... . Xli DAFfAR LAMPIRAN ... . XIll PENDAIIULUAN Latar Belakang ... I Perumusan Masalah ... 3

Kerangka Pemikiran ... ... 4

Tujuan Penelitian ... 7

Manfaat Penelitian ... 7

Hipotesis ... 7

Ruang Lingkup Penelitian ... 7

T1NJAUAN PUSTAKA Hutan Rakyat ... ... 9

Deskripsi Hutan Rakyat Di Sulawesi Selatan ... 10

Sejarah Pengelolaan Hutan Kemiri ... ... 14

Analisis Kelayakan ... 17

Hak Kepemilikan dan Penggunaan Laban ... ... 18

Analisis SWOT ... 21

Proses Hirarki Analisis ... 24

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian .. '... ... 27

Batasan dan Pengertian ... 27

Metode Pengambilan Sampel ... 28

Metode Pengumpulan Data... 28

Metode Analisis Data... ... ... 29

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayab ... 36

Kondisi Sosial Ekonomi ... 38

Tata Guna Laban ... 40

ANALISIS PERFORMANSI RUTAN KEMIR! RAKYAT Perfonnansi Ekologi ... ... 42

Pl'rll.lI'Il1llnsi ャセォョョッャQャゥ@ ... .5 t

1'l'rli.lMllOlllsi sセャウゥZャャ@ ... SS

Analisis J'"aktor-Faktof yang Mcmpcngafuhi Produktititas Kemiri 68 Hubungan Status Lahan dengan Perfonnansi Hutan Kemiri 74

(185)

Halaman ANALISIS STRATEGIS

Analisis Faktor Internal Kekuatan .. ... .... 78

An.lisis Faktor Internal Kelemahan ... ... 81

An.lisis Faktor Ekstemal Peluang ... 85

Analisis Fakter Ekstemal Ancaman ... ... ... 88

Di.gram dan M.triks SWOT ... ... 91

Strategi Pengelolaan ... 95

SIMPULAN Simpulan ... 97

Saran... 98

DAFTAR PUST AKA ... ... 100

LAMPIRAN ... 107

(186)

DAFfAR TABEL

Halaman

1. Luas. penyebaran,

dan

jenis komoditi hutan rakyat di Sulawesi Selatan pada Tabun 199611 997 ... . 2. Total produksi IPKTM dan kayu bulat Jati WKTM Propinsi

Sulawesi Selatan tabun 199611 997 sampai September

200012001 ... . 3. Luas Wilayab, Iklim, Topografi, dan Jenis Tanab ... . 4. Keadaan wilayah masing-masing desa sampel di kawasan

Pegunungan Bulusaraung ... ··· 5. Jumlab penduduk berdasarkanjenis kelarnin, kelompok umur,

rumab tangga dan kepadatan penduduk ... .. 6. Jumlab penduduk usia produktifmenurut lapangan usaba ... . 7. Luas laban yang diusahakan untuk areal pertanian tabun 2003 ... . 8 Karakteristik pola penguasaan laban kemiri di kawasan

Pegunungan Bulusaraung ... . 9 Komposisis jenis tumbuhan

dan

indeks nilai penting

dominan berdasarkan tingkat pertumbuban ... . 10. Rata-rata nilai indeks keanekaragarnan dan kekayaan

jenis tumbuban ... .

II. Sifat kimia tanah dari berbagai tipe komunitas kemiri di

kawasan Pegunungan Bulusaraung ... " ... ,' ... , 12. Hasil analisis kelayakan berbagai pola agroforestry kemiri

di kawasan Pegunungan Bulusaraung pada tingkat suku

bunga 12% ... .

13. Hasil analisis sensivitas ... ' ... , ... . 14. Bentuk-bentuk kelembagaan kepemilikan laban kemiri di kawasan

Pegunungan Bulusaraung ... .

15. Bentuk-bentuk kelembagaaan dalarn pengelolaan ... . 16. Hasil analisis regresi bertabap faktor-faktor yang mempengarubi

produktivitas butan kemiri di Pegunungan Bulusaraung ... . 17. Hasil analisis regresi hubungan variabel ekonomi ekologi sistem

usabatani kemiri di Pegunungan Bulusaraung ... . 18. Variabel faklor intemal kekuatan dan nilai pengaruhnya ... . 19. Variabel faktor internal kelemahan dan nilai pengaruhnya ... . 20. Vari.bel faktor ekstemaI peluang dan nilai pengaruhny •... 21. Variabel faktor ekstemal ancarnan dan nilai pengaruhnya ... . 22. Matriks SWOT sistem pengelolaan butan kemiri ... .

(187)

DAFfAR GAMBAR

Halaman I.

2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Kerangka pemikiran ... .

Diagram SWOT ... · .. · .. · ... .

Proycksi tajuk pacta komunitas A ... .

Diagram profil vegetasi komunitas A ... .

Proyeksi tajuk. pada komunitas B ... " ... .

Diagram profil vegetasi komunitas B ... .

Proyeksi tajuk pada komunitas C ... .

Diagram profit vegetasi komunitas C ... ,.

Hubungan lndeks Nilai Peoting berdasarkan tingkst pertumbuban dengan status laban ... .

6

22

44 44 45

46

46

47

74

J O. Hubungan lndeks Keanekaragarnan Jems dengan status laban ... 75

II. Hubungan Nilai Land Expeclecalion Value dengan status lahan ... . 76

12. Diagram SWOT sistem pengelolaan hutan kemiri di Kawasan Pegunungan Bulusaraung ... " .. .

96

(188)

I. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. II. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Peta lokasi penelitian ... ··· ... 107

Identitas responden dan ォ。イ。ォNエ・イゥウエゥセ@ usahatani kemiri di kawasan

Pegunungan Bulusaraung ... ... ... 108

Analisis finansial pola tanam kemiri, coklat, dan tanaman

scmusim per hektar dcngan tingkat suku bunga 12% ... 112

Analisis linansial pola !anam kemiri, jati dan tanaman semusim

per hektar dengan tingkat suku bunga 12 %... 112

Analisis finansial pola tanam kemiri dan tanaman semusim per

hektar dengan tingkat suku bunga 12% ...... "... 113 Analisis sensivitas pola tanam kemiri, coklat, dan tanaman

semusim per hektar dengan tingkat suku bunga 12 %... 114 Analisis sensivitas pola tanam kemiri,jati, dan tanaman semusim

per hektar dengan tingkat suku bunga 12 ... ... 115 Analisis sensivitas pola tanam kemiri dan tanaman semusim per

hektar dengan tingkat suku bunga 12%... ... ... 116 Analisa contoh tanah... 117 Kriteria penilaian sifal-sifal fisik tanah... ... 118

Peubah rating unsur kekuatan, kelemahan, peluang, dan 119

ancaman .... .

Variabel unsur kekuatan dan nilai pengaruhnya terhadap sistem pengelolaan hutan kemiri ...... .. Variabel unsur kelemahan dan nilai pengaruhnya terlladap sistem pengelolaan hutan kemiri ... .. Variabel unsur peluang dan nilai pengaruhnya terhadap oistern pengelolaan hutan kemiri ... .. Variabel unsur ancaman dan nilai pengaruhnya terhadap sistem pengelolaan hutan kemiri ... . Hasil analisis regresi bertatar faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas hutan kemiri rakyat.. ... .

Hasil analisis regresi berganda hubungan antara variabel ekonomi dengan ekologi sistem usahatani kemiri

di

kawasan Pegunungan Bulusaraung ... .. Jenis, linggi, diameter, dan luu bldanS da&ar berdasarkan linskat perturnbuban pada komunitas A ... .

Jenis, tinggi, diameter, dan luas bidang dasar berdasarkan lingkat pertumbuban pada komunitas B ... .

(189)

20. Jenis, tinggi, diameter, dan luas bidang dasar berdasarkan

tingkat pertumbuhan pada komunitas ... , ... . 135

21. Jenis, jumlab individu, dan luas penutupan tajuk tingkat

semai. ... .

138

22 Hasil perhitungan kerapatan relatif, frekw.nsi relatif, dominasi

relatif, dan indeks nilai penting komunitas A ... . 140

23 Hasil perhitungan k.erapatan relatif. frekwensi relatif, dominasi

relatif. dan indeks nilai penting komunitas B ... . 141

24 Hasil perhitungan kerapatan relatif, frekwensi relatif, dominasi

relatif, dan indeks nilai penting komunitas C ... . 142

25 Hasil perhitungan indeks keanekaragam jenis twnbuhan pada

komunitas A ... .

144

26

Hasil perhitungan indeks keanekaragam jenis tumbuhan pada

komunitas B ... .

146

27 Hasil perhitungan indeks keanekaragam jenis tumbuhan pada

komunitas C ... ", ... ' ... .

148

(190)

PENDAHULUAN

Latar Belakaog

Penurunan produktifitas dan kualitas hutan akibat praktek pengelolaan hutan

yang

tidak

lestari telah menyebabkan menurunnya kemampuan sumberdaya hutan untuk mendukung kehidupan dan pembangunan. Sementara di sisi lain, pesatnya

laju pembangunan ekonomi dan pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuban manusia terhadap barang dan jasa yang bersumber dari

hasil hutan. Kondisi ini semakin mendorong te1jadinya perubaban pembangunan

kehutanan yang menekankan partisipasi masyarakat secara luas dalam

pengelolaan hutan.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pengembangan hutan rakyat

merupakan strategi yang tepat. Pengembangan hutan rakyat yang telah

dipraktekkan oleh masyarakat diberbagai pelosok tanab air dianggap mampu memberikan manfaat ekonomi. ekologi

dan

sosial secara adil dan lestari. Hasil penelilian IPB (1990) telab membuktikan babwa hutan rakyat sangat berperan

dalam memenubi kebutuhan konsumsi kayu, meningkatkan pendapatan

masyarakat dan menjaga kualitas lingkungan.

Salab satu potensi hutan rakyat yang cukup prospek dikembangkan adaIab

hutan kemiri yang berada di Kawasan Pegunungan Bulusaraung Sulawesi Selatan.

Menurut Dinas Kebutanan Matos (2002), luas hutan kemiri yang dikelola

masyarakat adalab 9.299 Ha yang tumbub dan tersebar disepanjang kawasan Pegunungan Bulusaraung. Pengelolaan kemiri tersebut telah dilakukan sejak

dabulu secara turun temurun dan telab menjadi bagian dari aktifitas bidup masyarakat. Selain telab menjadi sumber pendapatan masyarakat, kerniri juga

merupakan komoditi ekspor yang mempunyai nilai ekonomi tinggi mulai dari

kebutuhan rumab tangga sampai produk industri. Namun kondisi butan kemiri

rakyat saat ini menunjukkan terjadinya penurunan produktifitas ekonomi

dan

ekologi dari tabun k. tabun. Hal ini disebabkan karena sebagian besar lahan yang dikelola oleh rakyat berada dalam kawasan hutan negara yang secara langsung
(191)

2

dalam pengelolaan hutan rakyat di Sulawesi (UNHAS, 2000; Yusran, 1999). Pennasalaban ini diduga merupakan faktor penyebab utama menurunnya

prnduktifitas hutan kemiri rakyat di Kawasan Pegunungan Bulusaraung.

Permasalaban tentang status penguasaan laban dan performansi pengelolaan

sumherdaya alam (sumherdaya hulan) telab menjadi topik diskusi herbagai pihak tlan mclihulkan hcrbagai disiplin ilmu. Status pcnguasaan lahan diyakini sangat

penting dan menjadi kunci untuk memecahkan berbagai persoalan kelestarian

sumberdaya alamo Kepastian akses dan hak masyarakat terhadap tanah dan

sumberdaya alam merupakan suatu prasyarat pengelolaan hutan berbasis

masyarakat. Menurut Barlow (1986) keputusan petani dalarn menggunakan laban selain ditentukan oleh penguasaan lahan. dipengaruhi pula oleh kondisi biofisik lingkWlgan, sosial ekonomi, ke1embagaan

dan

kondisi petani dengan usaha

taninya.

8eberapa hasH penelitian memperkuat asumsi tersebut di atas. HasH penelitian Barijadi (1996) pada lahan tegalan menunjukkan bahwa kepastian hak <lIas tamlh

mcnstimulir

petani untuk memanfaatkan

laban lebih

baik

dan

mcmhcrikan pendapatan yang Jebih besar, dibandingkan dengan laban tanpa bukti hak. Bagi petani bukan pemilik tidak adanya kepastian penguasaan lahan menjadi kendala dalam pengembangan pendayagunaan laban dan menjadikan usahatani terisolasi. Hasil penelitian Silalahi (1982) juga menunjukkan bahwa faktor status hukum laban merupakan yang paling penling dari pada faktor fisik lingkungan. Dengan demikian hentnk penguasaan laban sangat mempengarulti pola penggunaan laban. Perilaku petani dalarn mendayagunakan laban heragam sejalan dengan beragamnya penguasaan dan penggunaan laban.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian tentang status penguasaan

laban dan pengarulmya terhadap performansi hutan kemiri rakyat sangat penling dilakukan. Mengingat pentingnya keheradaan hUIan kemiri dari aspek ekonomi, ekologi dan sosial, maka perlu diketahui dampaknya terlladap kelestarian butan kemiri dan merumuskan upaya-upaya yang perlu dilakukan untnk mengatasinya. Selain itu perlu dirumuskan hentnk penguatan laban yang terbaik, apakah diperlukan privatisasi atau pengakuan ak:ses

dan

hak kelola terhadap kawasan
(192)

3

PerumusaD Masalab

Peranan hutan kemiri rakyat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi

masyarakat dan fungsinya dalam menjago kualitas lingkungan telab dibuktikan oleh berbagai hasH penelitian. Selain itu pengusahaan hutan kemiri rakyat mclibatkan secara langsung jumlah petani yang cukup besar. sehingga

keberhasilan pengelolaan hulan kemiri rakyat akan berdampak langsung terbadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Deogan demikian upaya-upaya untuk

terus mengembangkan dan meningkatkan produktifitas hutan rakyat seharusnya menjadi prioritas pembangunan kehutanan.

Meskipun sistern pengelolaan hutan kemiri rakyat telab lama dipraktekkan oleh masyarakat di kawasan Pegunungan Bulusaraung, narnun saat ini justru menunjukkan tetjadinya degradasi dari segi produktifitas maupun sistem pengelolaannya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal petani maupun faktor eksternal yang saling berkaitan. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa perhatian terhadap butan kemiri rakyat yang dilakukan

selama ini kurang memadai atau bahkan

tidak

menyentuh permasalahan yang sebenamya di lapangan.

Bahkan beberapa hasil penelitian hutan rakyat di Sulawesi Selatan menunjukkan kecenderungan penurunan produktifitas dan luasan hutan rakyat dari tabun ke tabun. Secara umum, pennasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan hutan rakyat di Sulawesi Selatan adalah:

(1) status kepemilikan hutan rakyat. Lokssi hutan rakyat umumnya berada dalam kawasan hutan negara yang dikuasai dan dikelola secara tunm temurun. Hal

ini didukung oleh pendapat Tjondronogoro (1998) yang menyatakan babwa

property rights hutan

di

luar Pulau Jawa merupakan masalah yang besar. (2) penurunan produksi. Hal ini disebabkan ,istem pengelolaan hutan rakyat

belum dilakukan dengan sistem silvikultur yang tepat, upaya penanaman atau peremajaan tidak dilakukan dengan baik, sehlnggs sangat berpengaruh terhadap kontinuitas produk,i.

(193)

4

Akibatnya produktifitas laban yang rendab menyebabkan laju konversi laban menjadi tanaman perkebunan (coklat dan kelapa hibrida) meningkat.

(4) harga produk rendab. Hal ini disebabkan terbatasnya informasi pasar yang dimiliki oleh petani sehingga posisi tawar sangat lemah.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka yang menjadi pertanyaan utama

dalam penelitian ini adalah :

I. Apakab terdapat perbedaan

ー・イヲッセゥ@

hutan kemiri rakyat berdasarkan perbedaan status kepemilikan laban hutan?

2. Faktor-faktor strategis apakab yang paling berpengaruh terhadap sistern pengelolaan hutan rakyat ?

3. Bagaimanakah strategi pengembangan hutan kemiri rakyat yang dapat

menjamin ke1estariannya?

Kerangka Pemikiran

Dalarn mernabarni permasalaban hutan rakyat yang sangat kompleks, yang menyangkut komponen masyarakat

dan

komponen fisik alami, serta faktor

internal, dan ekstemal yang mempengarohinya, maka pemecabannya barus difonnulasikan secara bersama, komprehensif dan melibatkan berbagai disiplin

ilmu. Dalam memahaminya dipedukan analisis-analisis yang bersifat teknis

maupun analisis-analisis yang bersifat sosial ekonomi. Oleh karena itu, maka cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menganaiisis permasalabanya adalab dengan memakai pendekatan sistem.

Kondisi butan rakyat di Sulawesi Selatan

berdasarkan

beberapa penelitian
(194)

5

hulan (kayu) rakya!, yang berarti menurunnya pendapatan masyarakat dari bulan rakya!, (2) fungsi ekologis meogalami penurunao. dan (3) keheradsan butan

rakyat tidal< akan lestati.

Berdasarkan kondisi hutan rakyat tersebut di atas, maka analisis yang pertama dilakukan adalah analisis penguasaan laban untuk mengetabui proses penguasaan, struktur penguasaan dan aspek legalitas laban hulan rakyat.

Kemudian berdasarkan hasil analisis ter.;ebut, bulan rakyat diklasifikasikan berdasarkan status penguasaan (pemilikan) laban. Dalam analisi. ini digunakan analisis deskrii\if berdasarkan kajian pustaka, wawancara dan data-data lainnya yang dapal melengkapi dan memperkaya analisis ini.

Kcmudian dilakukWl kajian performansi (kinerja) UDtuk masing-masing

klasifikasi status penguasaan lahan hutan rakyat tersebut. dengan menggunakan

variabel ekonomi, ekologi, dan sosial. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan infonnasi mengenai perfonnansi hutan rakyat berdasarkan status penguasaan laban untuk menjawab tujuan pertama penelilian.

Analisis statistik dengan menggunakan regresi berganda untuk melihat hubungan antara nilai harapan laban (ekonomi) dengan aspek vegetasi dan ketersediaan hara dengan menggunakan analisis regresi berganda. Sedangkan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas bulan kemiri rakyat digunakan analisis regresi bertahap (stepwise regression). Hasil analisis ini

diharapkan dapat menjawah dan melengkapi tujuan pertama dalam penelilian ini.

(195)

Indentlftkasl Pola TaDam dan

Status Lahan

ANALISA PERFORMANSI Ekologi : Vegetasi dan Tanah Ekonomi : Kelayakan dan Sensijivijas Sosial : Pengetahuan dan

Kelembagaan Local Anallsa Hubungan Ekonoml Ekologi: Regresi 8erganda

HUTAN

KEMIRI

[image:195.835.85.754.90.522.2]

Anallsa Faldor Yang Mempengaruhl Produktffltas: Regresl Beriatar Araban Strategi Pengolahan Kemiri Rakyat

Gambar

1.

Kerangka Pemlkiran

Indentlftkasl Varlabel Unsur

SWOT

セLNG@

. r:

ANALISA STRATEGIS SWOT: Variabel AHP : Bobot Variabel

Skala Liker. : Rating

Diagram dan Matrlks SWOT

6

(196)

7

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menemukan performansi hutan kemiri rakyat berdasarl<an status penguasaan

lahan.

2. Menemukan faktor-faktor strategis dan nilai pengaruhnya terhadap sistem

pengelolaan hutan kemiri rakyat.

3. Merumuskan strategi pengembangan hutan kemiri rakyat.

ManfaatPeneUdan

HasH penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan kepada

pihak terkait khususnya penentu kebijakan dalam merwnuskan sistem penguasaan

dan penggunaan lahan hutan rakyat.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut :

I. Status penguasaan lahan mempengaruhi performansi hutan rakyat.

2. Terdapat variabel-variabel strategis yang mempengaruhi sistem pengelolaan

hutan rakyat.

Ruang Lingkup PeneUtian

Ruang lingkup dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut :

1. Menganaiisis perfonnansi hutan kemiri rakyat berdasarkan status penguasaan laban dengan menggunakan indikator ekonomi. ekologi. dan sosial.

2. Menganalisis hubungan antara nilai harapan Iahan (ekonorni) dengan aspek

vegetasi dan ketersediaan ham dengan menggunakan analisis regresi berganda. Sedangkan untuk melihat faktor-faktbr yang mempengaruhi produktifitas

hUlan kcmiri rakyat digunakan analisis regresi bertatar (stepwise regression).

J. Menllanalisis faktor-faktor stratellis unsur internal (kekuatan dan kelemahan)

dan ekstemal (peluang dan ancaman) yang berpengamh terhadap sistem

(197)

hierarchy process), Dalam analisis ini akan dirumuskan strategi

(198)

TlNJAUAN PUSTAKA

Hutan Rakyat

Sejarah hutan rakyat di Indonesia telab dimulai sejak zaman VOC, berupa

hutan-hutan yang dihadiahkan VOC kepada pengikutnya yang dianggap beljasa. Kemudian pada tabun 1952 di Jawa labir Gerakan Karang Kitri, yaitu gerakan

yang dipelopori oleh Dinas Pertanian Rakyat untuk menanami tanah-tanah kosong dengan jenis pohon.pohonan dengan melibatkan rakyat atau pemilik laban yang

bertujuan untuk meJindungi tanah dari bahaya erosi. Sebagai basil dari gerakan ini timbullab hutan-butan rakyat seperti yang banyak terdapat di Jawa saat ini (Institut Pertanian Bogor, 1990).

Menurut UU No.5 tabuu 1%7 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok kehutanan, hutan berdasarkan status kepemilikannya dildasifikasikan menjadi hutan negara dan butan milik. Hutan negara diartikan sebagai butan yang tumbub

di alas tanab yang tidak dibebani hak milik, sedangkan butan milik adalah butan yang tumbub di alas tanah yang dibebani hak milik dan lazim disebut butan rakyat. Sedangkan dalarn UU No. 41 tabun 1999 tentang Kebutanan (pengganti UU NO. 5 tabun 1%7) pasa1 5 ayat (J b) istilab butan milik diganti dengan istilab butan hak yang dalarn bab penjelasannya disebut butan rakyat. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kebutanan No.491Kpts-IIII997 tentang pendanaan dan usaha butan rakyat dijelaskan babwa butan rakyat adalab butan yang dimiliki oleb rakyat dengan luas minimal 0,25 ba dengan penutupan tajnk tanarnan

kayu-kayuan dan atau jenis lainnya lebib dari 50% dan atau tanarnan tabuu pertarna sebanyak minimal 500 tanaman tiap hektar.

Menurut lnstitut Pertanian Bogor (1990) hutan rakyat dapat dibedakan

menjadi dua jenis yaitu:

I. hutan rakyat tradisional, yaitu butan rakyat yang ditanarn di alas tanah milik dan alaS inisiatif pemiliknya sendiri tanpa adanya subsidi atau bantuan dari

pemcrintah.

2. hulan rakyat inprcs. yaitu hutan rakyat yang dibangun melalui kegiatan atau

(199)

10

Berdasarkan jenis tanaman dan pola penanamannya hutan rakyat dapat

digolongkan kedalam tiga bentuk (Hayono, 1996) :

1. butan rakyat murni, yaitu hutan rakyat yang terdiri dari satu jenis tanaman pokok yang ditanam dan diusahakan secara homagen atau monokultur.

2. hUIan rakyat campuran, yaitu hUIan rakyat yang terdiri dari berbagai jenis pohon-pohonan yang ditanam secara campuran.

3. hUIan rakyat sistem agroforestry alau tumpangsari, yaitu hUIan rakyat yaog mempunyai bentuk usaha kombinasi antara kehutanan dengan

usahatani

lainnya, seperti pertanian. perkebunan, petemakan dan lain-lain secara terpadu

pada satu lokasi.

Menurut Kartodihaljo (1996) apabila hulan rakyat dipandang dari sudut kepemilikan dan bentuk pengambilan keputusan dapat memberikan paling tidak empat tipe kondisi, yakni (I) pemilikan komunai, pengambilan keputusan komunai, (2) pemilikan komunai pengambilan keputusan individual, (3) pemilikan individual, pengambilan keputusan komunai, dan (4) pemilikan individual. pengambilan keputusan individual.

Menurut Suhmjito (2000) keberadaan hUIan rakyat tidaklah semata-mata akibat interaksi alami antara komponen

botani,

mikroorganisme, mineral tanah, air. dan udara, melainkan adanya peran manusia dan kebudayaannya.

Kreasi

budaya yang dikembangkan dalam interaksinya dengan hutan, berbeda-beda antar kelompok masyarakat. Hasil budaya ini terwujud dalam pola tanam yang bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya, dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya

Deskripsi Hutan Rakyat di Sulawesi Selatan

Propinsi Sulawesi Selatan memiliki kawasan hutan seluas 3.434.647 ha atau 50,8% dari Iuas wilayah. Berdasarkan fungsinya sebagaian besar (44,5%) mcmpuoyai fungsi rindung, 29.5% fungsi produksi, 23% hutan wisata dan 3%

hutan konversi. Hasil penafsiran citra landsat sampai Januari 2000, menunjukkan

(200)

11

(69,5%) bervegetasi atau masih produktif dan 30,6% berupa laban kosong yang

tidak produktiflagi.

Sedangkan luas hutao rakyat berdasarItan hasil inventarisasi yang dilakukan

oleh Dinas Kehutaoan Sulawesi Selatao tabun 1996/1997 adalah se1uas 244.611 ha yang tersebar di 22 kabupaten dari 24 kabupaten dengan jenis komnditi

sebagaimana disajikan pada Tahel I.

Tabel 1. Luas, penyeharao dan jenis komnditi hutao rakyat di Sulawesi Selatao pada tabun 199611997.

No KabuEaten Luas (Ha) Jenis Tanaman I. Bantaeng 2.670 Jati, bitti

2. Barru 7.589 Jati, eboni, bambu, kemiri 3. Bone 19.992 Jati, bitti, kemiri

4. Bulukumba 18.853 Jati, bitti, a1bizia

5. Enrekang 12.441 Jati, hitti. suren, cenrana

6. Gowa 14.010 Akasia, jambu mente, eucaliptus

7. Jeneponto 7.900 Jati,jambu mente, bitti

8. Luwu 19.908 Bitti, uru, bitoa, saling-saling, rotao 9. Majene 18.104 Jati, kemiri

10. Mamuju·

II. Maros 13.754 Barnbu, kemiri, kapuk, jarnbu mente 12. Pangkep 5.756 Jati, kemiri, bambu, bitti

13. Pare-Pare·

14. Pinrang 7.153 Jati. lamtoro. gamal, kemiri

15. Polmas 31.023 Jati, pinus, mekadima, bambu, kemiri 16. Selayar 9.452 Cendana bilaJang, rotan

17. Sidrap 9.955

Jati. kemiri, ehoni, jambu mente

18. Sinjai 6.055 J ati, kemiri, bakau

19. Soppeng 14.555 Jati, bambu, kemiri

20. Takalar 1.000 lati, campuran

21. Tana Toraja 22.921 Pinus, kasnarina, bambo, uru, suren 22. Wajo 1.550 lati, sengon

T ota I 244.611 Ha

Sumber : Dinas Kebutaoan Sulawesi Selatao 199611997

*

Belum diinventarisasi

Berdasarkan Tabel 1 memperlihatkan bahwa pohon jati merupakan jenis

yang paling banyak dikembangkan oleh masyarakat dan tersebar di 15 (70%)

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemlkiran
Tabel 4. Keadaan wilayah masing.masing desa sampel di lokasi penelitian
Tabel S. Jurnlah penduduk berdasarkan jeDis kelarnin, kelompok urnur, rurnah tangga dan kepadatan penduduk masing-masing lokasi penelitian -_
Tabel 6. Jumlah penduduk usia produktif menurut lapangan usaha
+7

Referensi

Dokumen terkait

ICePTi 2017 is organized by Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Universitas Padjadjaran, Nano Technology and Graphene Research Center (PRINT-G), Material Science &amp;

Adapun kalimat yanng tertuang di dalam pembukaan undang undang dasar 1945 yang berbunyi”bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka

Kalan (TK) maupun Rirang (TR) hasil pantauan 1992/1993 sId 2005 setiap unsur masing-masing menunjukkan gambaran fluktuasi kadar relatif sama (Gambar 10 dan 11), yang dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik dan menganalisis efektivitas biaya terapi pasien pneumonia yang di rawat inap antara beberapa

Sebagai wujud ikut serta untuk mencerdaskan bangsa, pada kegiatan pengabdian Pada Masyarakat kali ini mengadakan pelatihan Microsoft Excel 2013 di lingkungan guru-guru

Berdasarkan hasil uji t dijelaskan nilai signifikan dari tabel Coefficients disimpulkan bahwa variabel Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (X) berpengaruh terhadap

Sehubungan dengan telah dilakukan evaluasi kualifikasi oleh Pokja ULP terhadap formulir isian kualifikasi yang telah disampaikan melalui aplikasi SPSE oleh para penyedia jasa, maka

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat dari-Nya penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi dengan judul Analisis