JAMAAH HAJI DAN UMRAH
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Husni Al-Ghifari
NIM: 1110051000206
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
ABSTAK
Husni Al-Ghifari : 1110051000206STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ADZIKRA DALAM MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH
PT. ADzikra adalah perusahaan biro travel yang berdiri sejak tahun 2003 dengan lebih fokus pada perjalanan ibadah Haji dan umrah, ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang sangat sakral dan ibadah yang sangat diidamkan oleh umat muslim khususnya di Indonesia. Namun banyaknya Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) saat ini, menjadikan mereka saling bersaing untuk menjaring pelanggan sebanyak mungkin. Terlebih lagi penipuan terhadap masyarakat dalam perjalanan ibah haji dan umrah yang dilakukan oknum travel haji dan umrah. Maka sangat penting bagi perusahaan PT. ADzikra dalam membentuk citra perusahaan yang baik. Citra merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena citra merupakan kesan secara keseluruhan terhadap sebuah perusahaan.
Berdasarkan konteks diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi public relations travel PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan, serta bagaimana public relations dalam perusahaan dalam membentuk dan menjaga kepercayaan jamaah haji dan umrah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah metode yang berlandaskan pada kondisi objyek yang alamiah sesuai dengan kenyataan. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, dengan analisa data bersifat deskriptif yaitu menggambarkan realitas yang dikaji.
Sedangkan teknik penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara dan dokumentasi. Maka dari keseluruhan data yang terkumpul akan dijabarkan apa adanya dan akan dicari satu tiik temu untuk kemudian disimpulkan.
Strategi yang diterapkan sesuai dengan teori strategic planning for public relations oleh Ronald D.Smith yang dinamai the nine step of strategic public relations. Dan citra yang dibentuk melalui empat komponen yang dijelaskan Jhon S. Nimpone yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Peran Public relations
dalam perusahaan adalah sebagai komunikator, stabilitator, dan fasilitator perusahaan.
Setelah dilakukan penelitian, strategi perusahaan PT. ADzikra travel haji dan umrah dalam membangun citra perusahaan dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kepada jamaah, komnikasi yang intensif dengan jamaah.
Citra perusahaan PT. ADzikra travel haji dan umrah sudah cukup baik dan berhasil sampai saat ini, dengan keberangkatan jamaah lebih dari seribu orang tiap tahunnya. Perkembangan perusahaan selama 13 tahun lebih yang menjadikan perusahaan mampu beradaptasi dengan pasar dengan strategi yang tepat dan matang serta pendekatan yang dilakukan dan peran publik relations dalam perusahaan.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat, hidayat serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa risalah kepada umat manusia melalui ajaran Al-Qur’an dan hadits.
Skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations PT. ADzikra dalam Membangun Citra dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan Umrah” diharapkan mampu menyumbang ilmu pengetahuan baik dalam strategi pemasaran, publik
relation maupun komunikasi dalam perusahaan
Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan,
bimbingan dan arahan, juga motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada;
1. Dekan Fakultas dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak
Dr. H. Arief Subhan, MA.
2. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Bapak. Drs. Masran, M. Ag.
3. Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Ibu. Fita Faturokhmah,
M. Si.
4. Dosen Pembimbing Penulis, Bapak H. Zakaria, MA. atas bimbingan,
waktu, wawasan serta dorongan motivasi kepada penulis.
5. Bapak serta Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah memberikan curahan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa
Ilmu Komunikasi yang telah melayani dan memberikan fasilitas literatur
kepada penulis.
7. Staf serta pegawai Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Kasubag
Tata Usaha yang telah memberikan pelayanan serta fasilitas kepada
penulis
8. Kepada pihak PT. ADzikra Bapak Husein Alwi Syatri selaku HRD
perusahaan, penulis haturkan banyak terimakasih atas bantuan, fasilitas
serta waktu luangnya. Juga kepada narasumber penulis Bapak Ali Farihin
selaku Manager Oprasional PT. ADzikra dan Ibu Retty Grace Imelda
selaku kepala Divisi Marketing PT. ADzikra yang telah meluangkan
waktunya untuk wawancara dan bahan data dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini.
9. Orang tua tersayang, ayahanda Asep Suryana dan Ibunda Ayi Sadiyah
yang telah menumpahkan segala curahan kasih sayang dan perjuangannya
dalam memberikan kesempatan pendidikan baik moril, maupun materil
kepada penulis.
10.Kakak adik penulis Wulan Asnuri, Milati Mustaqimah dan Ghina Al-Pani
serta seluruh keluarga besar Himkani yang terus memotivasi dan
dukungan baik moril maupun materil.
11.Teman-teman Kalacitra seperjuangan Ali Wafa, Abdul Jalil, Zam-zam,
12.Teman-teman Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Angkatan 2010,
Ahmad Sahroji, Bayu Kelana, Recca, Razes,
13.Teman-teman kostan, Adrian, Rupi, Rais, Alif, dan Dendi Abdul Qudus.
Masih banyak teman teman maupun guru atau dosen yang tidak bisa
penulis cantumkan satu persatu, maka dari itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan terimakasih banyak kepada semua yang sudah
berpartisipasi dan bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari bentuk sempurna, namun penulis
berharap karya tulis ini bisa bermanfaat bagi para civitas akademik maupun
masyarakat umum di masa yang akan datang.
Terimakasih!
Jakarta, 07 Maret 2016
KATA PENGANTAR………... ii
DAFTAR ISI……….. v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah………. 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 10
D. Metodologi Penelitian………... 11
E. Tinjauan Pustaka………... 16
F. Sistematika Penulisan………... 17
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi ………... 19
B. Public Relation dan Ruang lingkupnya………. 22
1. Pengertian Public Relation………... 22
2. Fungsi dan Tujuan Public Relation……….. 25
3. Peran Public Relation………... 26
4. Jenis-Jenis Public Relation………... 28
C. Strategi Public Relation (the Nine Steps of Strategic Public Relations- Ronald D. Smith) ……… 30
D. Citra dan Ruang lingkupnya (Jhon S. Nimpoene)……… 33
1. Pengertian Citra……… 33
………...
E. Konsep Kepercayaan……….37
1. Pengertian Kepercayaan………... 37 2. Faktor Pembentuk Kepercayaan……….. 38
BAB III GAMBARAN UMUM PT. ADZIKRA TRAVEL
A. Sejarah berdirinya PT. ADzikra…...………. 39
B. Visi Misi PT. ADzikra…………...………... 41 C. Struktur Organisasi PT. ADzikra…...………... 42
D. Pembimbing Haji dan Umrah PT. ADzikra……...…………... 43
E. Produk- Produk PT. ADzikra…...………. 43
F. Domisili Perusahaan PT. ADzikra...………. 49
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Strategi Membangun Citra Perusahaan………. 50
B. Strategi Menjaga Kepercayaan Calon Jamaah………... 54
C. Peran Public RelationsPT. ADzikra………...……….. 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………... 75
B. Saran……...………... 77
DAFTAR PUSTAKA………...79
[image:10.612.105.525.99.615.2]A.Latar Belakang Masalah
Era sekarang ini, dunia perekonomian di Indonesia semakin berkembang
dengan pesat, terlebih lagi dengan adanya internet yang bisa mengakses atau
publikasi secara luas dengan mudah. Persaingan di bidang usahapun semakin ketat
dan meningkat, banyak perusahaan yang terus berusaha untuk mengembangkan
perusahaan masing-masing dengan memperluas pasar dan jaringan distribusinya.
Terlebih lagi bertambah banyaknya pesaing baru dalam dunia usaha, sama
halnya dengan perusahaan di bidang jasa, khusunya di bidang jasa travel haji dan
umrah, berbagai promosi iklan produk jasa Travel Haji dan umroh sangat bersaing
dalam upaya meraih peminat dari masyarakat. Maka perusahaanpun semakin
berlomba-lomba dalam memperbaiki kinerjanya dan mendorong adanya
strategi-strategi baru baik terhadap produk maupun pemasarannya, sehingga menyediakan
produk dan jasa yang beraneka ragam dengan kualitas yang lebih baik. Tidak sedikit
biro jasa travel haji umrah menawarkan harga yang lebih murah yang dapat menarik
perhatian konsumen agar para calon jamaah haji dan umrah memakai jasa biro travel
tersebut.
Ibadah haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang sakral dan bernilai
tinggi di dalam ajaran agama Islam, karena ibadah tersebut merupakan kewajiban
bagi setiap pemeluk agama Islam yang mampu, baik jasmani dan rohani, juga dari
Haji adalah melakukan perjalanan atau kunjungan untuk beribadah di Baitullah
(Ka’bah) pada waktu yang telah ditentukan yaitu diantaranya: wukuf, thawaf, sa’I, berdo’a dan berserah diri kepada Allah SWT serta ibadah lain sesuai aturan Qur’an
dan Hadist Rasulullah SAW dalam ajaran agama islam.
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS.Ali’Imraan [03]; ayat ke: 97)
Dalam penyajian dan usaha untuk meraih peminat dari konsumen dan
masyarakat tidak terlepas dari usaha public relations perusahaan atau juga bagian
pemasaran yang mengkomunikasikan dan mempublikasikan kelebihan-kelebihan
produk-produk perusahaan tersebut dengan baik, agar dapat diterima oleh khalayak.
Proses penyajian tersebut tentunya berdasarkan riset dan evaluasi perusahaan,
untuk menunjang perkembangan dan kemajuan perusahaan, riset dan evaluasi kinerja
perusahaan dalam melakukan kegiatannya merupakan hal yang sangat wajib bagi
setiap perusahaan dalam menilai kekurangan kinerja perusahaan sehingga dapat
menjadi lebih baik dan diterima oleh pelanggan, yakni publik atau masyarakat itu
sendiri. Bagian terpenting itu adalah bagaimana kualitas dan pelayanan perusahaan,
pemasaran, adalah hal pokok bagi perusahaan dalam menginformasikan sesuatu atau
promosi untuk mendapatkan perhatian dan ketertarikan, serta minat dari public atau
masyarakat terhadap produk atau program perusahaan. Untuk menciptakan hal
tersebut perlu dilakukan komunikasi yang baik, sehingga informasi tersebut dapat
diterima masyarakat.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan maupun informasi dari
komunikator ke komunikan baik melalui media atau secara langsung. Houland Janis,
dan Kelley (1953) menyatakan komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimuli dengan tujuan mengubah atau
membentuk prilaku orang- orang (khalayak).1 Namun menurut Carl I. Hovland
komunikasi adalah proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan
perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk
mengubah tingkah laku orang lain (komunikan). Dengan berarti komunikasi
merupakan suatu proses di mana seseorang menyampaikan pesannya. Baik dengan
lambang bahasa maupun dengan isyarat, makna, atau gaya, sehingga keduanya dapat
mengerti apa yang sedang dikomunikasikan.2 Begitu juga dalam sebuah perusahaan,
ada beberapa pihak atau bagian yang ditugaskan untuk menjadi subyek dari
komunikator tersebut atau dalam perusahaan disebut humas atau biasa dengan istilah
public relations atau bagian pemasaran seperti di perusahaan PT. ADzikra travel
yaitu divisi marketing.
1
Rochajat Harun dan Elvinaro.Andianto. Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial (Perspektif Dominan Kaji ulang dan Teori Kritis) (Jakarta: PT. Raya Etnafindo Persada. 2011) h.
2
Marketing public relations sangat erat kaitannya dengan dunia usaha,
persaingan dunia usaha menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat
berakibat jumlah penjualan produk dari waktu ke waktu akan mengalami pasang
surut. Gelombang naik turunnya penjualan tersebut dapat kecil dan dapat pula
semakin besar. Kenyataan inilah yang mengundang perusahaan untuk berpikir faktor
apakah yang dapat mempengaruhi perkembangan penjualan produknya.
Dalam pemasaran diperlukan adanya kemampuan pengetahuan produk dan
teknik menjual guna mempermudah dalam menjalankan tugasnya serta meningkatkan
penjualan. Sedangkan daya juang diperlukan agar bersemangat dan mempunyai
kekuatan secara spiritual serta tidak merasa bosan dan bimbang dalam pekerjaannya.
Public relations adalah fungsi manajmen yang menilai sikap publik,
menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar
kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian
dan pengakuan publik.3 Tugas dan fungsi public relations yang paling dasar adalah
melakukan komunikasi timbal balik (komunikasi dua arah) antara perusahaan dengan
pihak publik, dengan tujuan untuk menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan
bagi terciptanya suatu tujuan tertentu. Kegiatan yang dilakukan public relations
sangat berpengaruh besar karena berhubungan erat dengan opini public masyarakat
dan perubahan sikap masyarakat. Public relations disini juga berperan untuk
mengatasi segala situasi atau permasalahan di luar perusahaan seperti, jika ada
pemberitaan negatif terhadap perusahaan atau produk perusahaan, maka public
3
relations di tuntut untuk berusaha menutup semua issue negatif tersebut dan
membangun pemahaman yang positif dari publik terhadap perusahaan.
Keberadaan public relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi
jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya. Pada dasarnya
tujuan public relations adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan,
memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra
positif terhadap perusahaan atau lembaga tersebut. Hal tersebut disebabkan karena
publik relations yang merupakan salah satu front liner atau bagian depan yang
terpenting dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Kegiatan public relations pada hakikatnya merupakan bagian dari teknik
kegiatan berkomunikasi (technique of communication) dengan ciri khas komunikasi
dua arah (two way traffic communication) antara lembaga atau organisasi yang
diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan
komunikasi tersebut, pihak public relations menganalisa untuk mengetahui efeknya
atau feedback, apakah berdampak baik terhadap citra, atau sebaliknya menjadi negatif
atau kurang menguntungkan posisi organisasi atau lembaga bersangkutan di mata
masyarakat.4
Sekarang ini public relations sebagai penunjang yang dihadapkan dengan
realita sebenarnya, yang mana tidak terlepas dari apakah fakta tersebut baik, buruk
atau jelas dan tidak jelas. public relations dituntut untuk mampu menjadikan orang
lain atau publik memahami suatu pesan, agar tercipta citra atau reputasi yang positif
4
terhadap lembaga yang diwakilinya. Oleh karena itu public relations membutuhkan
strategi yang jelas, matang, dan terarah dalam usaha pencapaian tujuan.
Strategi merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga
tertentu dengan tujuan jangka panjang agar kegiatan yang telah direncanakan dapat
berjalan baik dan sesuai rencana. Public relations harus dituntut memiliki strategi
yang kreatif dan ide-ide yang banyak, agar bisa menghadapi segala jenis kondisi
perusahaan terutama dalam membangun dan menjaga citra perusahaan.
Citra merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Reputasi dan
prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan melalui
public relations. Dengan adanya public relations dituntut untuk mampu menjadikan
orang lain memahami pesan yang disampaikan. Citra yang baik akan membuahkan
hasil yang baik juga untuk perkembangan sebuah perusahaan. Membangun dan
menjaga sebuah citra perusahaan memanglah bukan tugas yang mudah, dibutuhkan
strategi khusus untuk membangun dan menjaga citra perusahaan.
Terdapat beberapa jenis citra yang harus dibangun oleh perusahaan dalam
menjaga reputasi demi kemajuan perusahaannya. Dalam hal ini, citra yang akan
dibahas adalah citra perusahaan (corporate image). Citra perusahaan adalah citra dari
suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya citra atas produk dan pelayanannya
saja. Citra perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat
atau sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang
keuangan yang pernah diraih dan lain sebagainya.5
5
Citra dan reputasi yang baik tidak dapat dibeli, melainkan didapat. Perusahaan
tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, maka yang tidak boleh dilupakan adalah
dukungan dari para konsumen atau masyarakat. Dukungan dapat berupa niat baik
atau dukungan dari para pegawai, peraturan pemerintah yang kondusif, dan lain-lain.
Tanpa dukungan itu semua, terkadang tidak tampak nyata, suatu badan atau bisnis
akan mampu bertahan.
Untuk mendapatkan citra yang baik, dibutuhkan kepercayaan dari mitra
perusahaan atau pelanggan. Kepercayaan yang kuat membuahkan persepsi yang baik
dan efek citra positif bagi seseorang atau lembaga dan organisasi.
Menurut Luarn dan Lin kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesipik
terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji).
Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan kepentingan yang
mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk
melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan predictability (konsistensi prilaku
pihak yang dipercaya).6
Dari sekian banyak jenis perusahaan di Indonesia, perusahaan Travel Haji dan
umrah merupakan salah satu biro jasa yang berkembang cukup pesat dan semakin
bertambah banyak, demikan juga dengan kasus penipuan terhadap calon jemaah Haji
dan umrah yang tidak sedikit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu
sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat mengingat berita mengenai penipuan
6 Erna Ferinadewi “
jamaah haji dan umrah hamper tiap tahun seperti dilansir oleh Tempo “Marak Penipuan, Empat Asosiasi Haji Bentuk Penanggulangan”.7
Banyaknya kasus dan penipuan yang terjadi oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab tersebut mengakibatkan keresahan masyarakat dan persepsi yang
buruk bagi citra perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) travel resmi
yang lain, Republika online “MLM Haji Ilegal Rusak Citra PIHK Resmi”.8
Perusahaan PT. ADzikra adalah salah satu perusahaan jasa travel haji dan
umrah yang cukup besar dan mapan dalam bergerak di bidang travel haji dan umrah,
serta mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan travel haji dan
umrah yang lain, ADzikra merupakan anggota dari HIMPUH (Himpunan
Penyelenggara Umrah dan Haji) dan KPWM (Komunitas Penyelenggara Wisata
Muslim) juga menjadi salah satu biro perjalanan Haji, Umrah dan wisata Islam yang
tergabung dalam Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mayoritas masyarakatnya
memeluk agama Islam, dan Haji merupakan salah satu ibadah yang wajib dan penting
bagi umat muslim, serta merupakan bagian dari rukun Islam seperti yang terkandung
dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Fathul Bari syarah
kitab Bukhari :
7
https://m.tempo.co/read/news/2015/12/22/090730003/marak-penipuan-empat-asosiasi-haji-bentuk-penanggulangan. pkl 19:30 04 Februari 2016.
8
ااإ هلإ ا ْ أ داهش سْ خ ى ع اْسإْا ينب
ا َّ ا أ أ اَ
ءاتْيإأ ااصلا اقإأ َ لْوسر
اكازلا
اضَر ْوصأ تْي ْلا ِجحأ
9
"Islam ditegakkan di atas lima perkara, per-saksian bahwasanya tiada Ilah yang sebenarnya selain Allah Subhannahu wa Ta'ala dan bahwasanya Muhammad adalah Rasul utusan Allah Subhannahu wa Ta'ala , menegakkan shalat, menunaikan zakat, mengerjakan ibadah haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ibadah Haji ini menjadi idaman dan cita-cita bagi setiap muslim, namun tidak
setiap orang mampu menggapai dan mencapai idamannya, karena Allah Subhannahu
wa Ta'ala hanya mewajibkannya bagi mereka yang mampu dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan oleh syari'atnya. Sebagaimana telah ditetapkan pula
bahwa ibadah ini diwajibkan hanya sekali seumur hidup.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlu adanya penelitian secara
mendalam pada aspek bagaimana strategi pencitraan dan memperoleh kepercayaan
masyarakat terhadap biro travel Haji dan Umrah di perushaan PT. ADzikra
mengingat maraknya kasus penipuan oleh oknum biro travel terhadap jamaah Haji
dan Umrah, maka dari itu peneliti tertarik untuk menyajikan sebuah skripsi yang
berjudul : STRATEGI PUBLIC RELATION PT. ADZIKRA DALAM
MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH
9
Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani, Fathu Bari,Syarh Kitab Bukhari. (Dar El-hadist:2004 juz 1: hal.63.
B.Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas agar pembahasan lebih rinci pada
satu permasalahan maka penulis membatasi kajian ini pada strategi Public Relations
PT. ADzikra dalam Membangun Citra dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan
Umrah. Calon Jamaah di sini ialah masyarakat umum atau juga masyarakat yang akan
menunaikan ibadah haji atau umrah yang mengetahui informasi dan pengetahuan
tentang travel PT. ADzikra.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana strategi public relations ADzikra PT. dalam membangun citra
perusahaan?
b. Bagaimana strategi public relations ADzikra PT. dalam menjaga kepercayaan
calon jemaah Haji dan Umrah?
c. Bagaimana peran public relations ADzikra PT dalam perusahaan?
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Umum
Penelitian bertujuan untuk menegetahui public relations PT. ADzikra
dalam membuat strategi serta langkah langkah yang tepat untuk bisa
membangun citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat sebagai calon
jemaah Haji dan Umrah.
a. Untuk mengetahui strategi dalam langkah-langkah yang diterapkan oleh
Public Relations PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan
b. Untuk mengetahui strategi public relations PT. ADzikra dalam menjaga
kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah.
c. Serta mengetahui peran Public Relations PT. ADzikra dalam perusahaan.
Adapun manfaat penelitian adalah :
1. Manfaat Akademis :
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan
wawasan mengenai konsep-konsep yang dikemas tentang strategi dan peran
dalam membangun citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat serta sebagai
referensi kepustakaan dibidang ilmu komunikasi.
2. Manfaat Praktis :
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan khususnya bagi peneliti dan
umumnya untuk masyarakat luas, khususnya bagi yang menggeluti bidang
public relations di dalam ilmu komunikasi, yang kemudian direalisasikan dalam
bentuk tindakan konkret dari konsep dan wacana yang disajikan serta acuan
bagi PT. ADzikra dalam membangun ctra dan kepercayaan calon jemaah Haji
dan Umrah.
D.Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan Kualitatif
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang
dilalui dengan proses observasi, pengumpulan data yang akurat berdasarkan
dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang
dikumpulkan pada umumnya bersifat kualitatif.10 Dalam penelitian ini metode
dimanfaatkan adalah wawancara, observasi, dan pemanfaatan dokumen baik
data atau dokumentasi visual.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun subjek penelitian adalah PT. ADzikra sedangkan objeknya dalah
strategi public relations/humas internal PT. ADzikra dalam membangun citra
dan kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. ADzikra Travel di Pusat Niaga
Duta Mas Fatmawati, Jakarta Selatan. Sedangkan waktu penelitian dimulai
pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015.
4. Tahap Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang
digunakan periset untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data
dibedakan dengan metodologi dari riset yang digunakan para periset, yakni
riset kualitatif dan kuantitatif. Para periset kualitatif yang penulis pakai pada
riset ini adalah observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Ide penelitian
kualitatif adalah dengan sengaja memilih narasumber dan informasi (atau
10
dokumen atau bahan-bahan visual lain) yang dapat memberikan jawaban
terbaik pertanyaan penelitian.11
Teknik pengumpulan data tersebut diantaranya ialah :
1) Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk
mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya,
dan biasanya peneliti sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan
atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang ditelitinya12
Dalam praktik penggunaannya, metode observasi dapat dibedakan
menjadi dua jenis sesuai dengan tingkat keterlibatan peneliti dalam atau
terhadap proses penelitian yaitu, observasi dengan ikut terlibat dalam
kegiatan komunitas yang diteliti (participant observation) dan observasi
tidak terlibat (non participant observation). Participant observation dibagi
menjadi dua jenis : pertama, peneliti yang melibatkan diri secara total dalam
setiap proses dan aktifitas masyarakat yang ditelitinya (total participant
observation), yang kedua peneliti ikut mengambil bagian sampai tingkat
tertentu dalam kegiatan-kegiatan penting, namun hanya sebatas melakukan
pengamatan (active participant observation).13
11
John W.Creswell, Desain Penelitian:Pendekatan kualitatif dan kuantitatif, (Jakarta: KIK Press, 2003) h.143.
12
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2003) h. 221.
13
2) Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk mencari fakta dengan
meminjam indera (mengingat dan merekonstruksi) sebuah peristiwa,
mengutip pendapat dan opini narasumber14 Wawancara yang dilakukan
secara berhadap-hadapan yang sangat banyak memberikan kemungkinan
penggalian informasi lebih dalam dan luas karena sebelumnya dilakukan
perjanjian lebih dulu dengan narasumber, dengan topik pembahasan yang
sudah disiapkan berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya sudah
disusun.
Wawancara ini ditujukan kepada subjek yang akan diwawancarai
adalah pimpinan manager oprasional yakni Bapak Ali Farihin dan public
relations atau bagain marketing, yaitu Ibu Retty Grace Imelda yang
menjalankan tugas dan fungsi public relations di perusahaan biro travel haji
dan umrah PT. ADzikra.
3) Dokumentasi
Yaitu peneliti mengumpulkan bahan dokumentasi segala kegiatan atau
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penulis dan mengumpulkan
data-data melalui telaah. Yang kemudian dijadikan bahan argumentasi,
seperti buku, arsip, internet dan mem print out beberapa dokumen yang
memberikan informasi tambahan sesuai dengan tujuan penelitian.
Dokumen-dokumen dan data tersebut diantaranya ialah; Dokument legalitas biro travel
14
PT. ADzikra, akta pendirian perseroan terbatas PT. ADzikra, tanda daftar
perusahaan perseroan terbatas, brosur perjalanan haji dan umrah PT.
ADzikra, dokumen domisili badan usaha PT. ADzikra, dokumen penetapan
kembali izin biro perjalanan ibadah umrah, keputusan direktur jendral
penyelenggara Haji dan Umrah NOMOR D/88 /2015. Dokumentasi visual
perjalanan umrah PT. ADzikra, dokumen sample iklan PT. ADzikra di
media cetak, data jamaah tahun 2011 sampai 2014, data hasil wawancara
dengan manager oprasional PT. ADzikra Ali Farihin, data hasil wawancara
dengan marketing PT. ADzikra Retty Grace Imelda.
b. Teknik Pengolahan Data
Setelah diperoleh data dengan melakukan observasi dan wawancara,
langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data hasil observasi
dilakukan dengan cara mencatat hasil dari apa yang diamati di lapangan,
kemudian menuliskannya kembali. Sesudah itu data-data yang sudah diolah
akan dianalisis oleh penulis. Teknik pengolahan data ini menggunakan teori
model kerja penelitian komunikasi yaitu: 1. Mengidentifikasi maslaah
teoritis penelitian, 2. Merumuskan pernyataan masalah, 3. Mendefinisikan
istilah dalam pernyataan masalah, 3. Memilih dan melaksanakan metodologi
penelitian, 5. Mengamati data empiris, dan 6. Menganalisis hasil temuan dan
pengamatan.15
15
c. Analisis data
Data yang telah masuk kemudian dianalisa peneliti. Dengan
menggunakan teknik analisa deskriptif. Fungsi analisis deskriptif yaitu
memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran
umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita
peroleh.16 Dan peneliti berusaha menggambarkan objek penelitian apa
adanya sesuai dengan kenyataan. Peneliti berupaya mendeskripsikan
kembali data-data yang teleh terkumpul tentang strategi public relations PT.
ADzikra dan upaya perusahaan dalam membangun citra dan kepercayaan
jamaah haji dan umrah, serta peran public relations PT. ADzikra dalam
perusahaan.
E.Tinjauan Pustaka
Dalam pembuatan karya ilmiah atau skripsi, sebelumnya penulis melakukan
pengamatan dan tinjauan pustaka terhadap skripsi-skripsi sebelumnya yang memiliki
kemiripan dengan penelitian yang akan dilakukan, dengan tujuan agar terhindar dari
kesamaan-kesamaan penelitian. Skripsi-skripsi yang memiliki kemiripan tersebut
diantaranya ialah :
Skripsi yang berjudul Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah PT.Patuna Tour
dan Travel oleh Dzul Kifli dengan NIM : 105053001783 (Jurusan Manajemen
Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah
2010).
16
Skripsi berjudul Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel
Maktour oleh Shofa Sholihin dengan NIM : 107053002267 (Jurusan Manajemen
Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah
2011).
Skripsi berjudul Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia Dalam
Mensosialisasikan Wakaf Tunai oleh Fatmawati Harahap dengan NIM :
109051000106 (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2013).
Skripsi berjudul Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh
Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur oleh Tania dengan NIM :
1110051000028 (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2014).
Skripsi sebelumnya yang berkaitan dengan biro travel haji umrah meneliti
tentang bagaimana manajemen perusahaan, dan skripsi yang berkaitan dengan public
relations, subjek dan objek penelitiannya lebih kepada komunikasi persuasif, seperti
di badan wakaf tunai dan asuransi syari’ah, kemudian peran public relations pada
bank syari’ah dan di radio, serta banyak lagi penelitian-penelitian yang memang
berbeda dengan penelitian yang peneliti kaji pada skripsi ini.
F.Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan skripsi ini, maka peneliti membagi
pembahasannya ke dalam lima bab yang dibagi menjadi beberapa sub-sub bab.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini meliputi penjelasan tentang latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan kajian teoritis mengenai pengertian strategi, teori
tentang public relations yang menjelaskan definisi public relations, fungsi dan tujuan
public relations, peran public relations, dan strategi public relations. Kemudian
menjelaskan tentang citra, melipti pengertian citra, jenis-jenis citra dan proses
pembentukan citra. Dan teori atau konsep kepercayaan, serta factor yang membentuk
kepercayaan.
BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG PT. ADZIKRA
Bab ini memaparkan mengenai profil PT. ADzikra, visi dan misi PT. ADzikra
struktur organisasi PT. ADzikra, pembimbimg jamaah PT. ADzikra, serta
produk-produk PT. ADzikra.
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang temuan temuan dan analisis public relations PT.
ADzikra mengenai strategi yang dilakukan oleh public relations dalam membangun
citra perusahaan dan peran public relations PT. ADzikra dalam perusahaan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini meliputi tentang kesimpulan dan saran dari penulis.
A.Pengertian Strategi
Strategi merupakan sebuah perencanaan jangka panjang seseorang atau sebuah
organisasi terhadap sebuah tujuan yang akan dicapai. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa strategi adalah keahlian mengatur atau
merencanakan tentang suatu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran.1 Kata
strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “strategos” yang berarti “komandan
militer”, pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya strategi digunakan dalam
dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu peperangan.2
Menurut J. L. Thompson strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil
akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennett
menggambarkan organisasi sebagai arah yang di pilih organisasi untuk diikuti dalam
mencapai misinya.3
Strategi sebagai tindakan perubahan atau penyesuaian dalam bentuk produk
dan jasa, misalnya pengurangan biaya ataupun pengelolaan kualitas (incremental)
secara terus menerus dengan cara menaikaan atau meningkatkan produk dan jasa dari
perusahaan dalam hal penjualan, dan pelayanan. Serta dilakukan berdasarkan sudut
1
Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, (Jakarta : PT. Media Pustaka Phoenx, 2008), h. 25.
2
Komarudin, Enslikopedi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.ke-1, h. 539. 3
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan tetap maupun tidak tetap
agar tertarik dengan produk yang ditawarkan di masa yang akan datang.4
Fred R. David dalam bukunya “Strategic Management: Concepts and Cases”
mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.
Sedangkan manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan
dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.
Sedangkan Menurut Henry Mintzberg: A pattern in a stream of decisions or actions.
kutipan dari buku “Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di
Tengah Operasional” / J. Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa: Dalam
bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari
beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku
“Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan
cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui
konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai
kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).5
Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendi, M.A, strategi pada
hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu perencanaan
4
Husein Umar, Strategi Management in Action, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.
5
tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan peta
arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya.6
Dari beberapa pengertian di atas strategi dapat diambil kesimpulan sebagai
tindakan atau konsep perencanaan panjang yang matang untuk keberhasilan sebuah
tujuan atau hasil akhir yang diinginkan. Strategi merupakan hal sangat penting
terutama dalam sebuah lembaga atau perusahaan dalam menentukan arah tujuan yang
telah ditetapkan, sehingga mendapatkan hasil yang baik dan optimal. Perusahaan
yang mempunyai strategi yang kreatif dan matang dapat mencapai visi, misi dan
tujuan perusahaan yang menjadi acuan perusahaan itu berdiri sehingga menjadi
keunggulan dan memajukan perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah satu faktor terpenting agar
perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang
mengikuti lngkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan
sumber daya suatu organisasi.7
Model proses strategi manajemen pada dasarnya meliputi tiga langkah utama
yang saling berkaitan. Pertama, perumusan strategi (strategy formulation), kedua,
implementasi strategi (strategy implementation) dan ketiga, evaluasi dan
pengendalian strategi (strategy control). Tiga langkah utama tersebut dapat
dinyatakan lebih spesifik dalam langkah-langkah kongkret yang dilakukan
manajemen dalam menyusun strategi manajemen yaitu berikut ini:
6
Onong Uchjana Effendi, lmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992) h. 32.
7
a. Menetapkan bisnis apa yang akan djalankan perusahaan dan cita-cita atau harapan
yang ingin dicapai pada masa depan.
b. Menerjemahkan vsi dan misi kedalam suatu tujuan strategis yang terukur dan
berbagai target kinerja yang harus dicapai
c. Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target. Dalam
penyusunan strategi diikuti pula penetapan policy atau kebjaksanaan yang akan
menjadi jembatan terhadap implementasi.
d. Melakukan evaluasi terhadap kinerja dan jika perlu melakukan berbagai
penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan pelaksanaanya sesuai dengan
situasi terbaru yang dihadapi perusahaan.8
B. Public Relation dan Ruang lingkupnya
1. Pengertian Public Relations
Pada hakekatnya public relations ini merupakan metode komunikasi yang
meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana di dalam kegiatannya terdapat suatu
usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan/perusahaan
dengan publiknya. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, public
relations merupakan suatu fungsi management di sini diciptakan suatu aktifitas untuk
membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga/
perusahaan di suatu pihak, dengan publik di pihak lain.
W. Emerson Reck, Direktur Public Relation Universitas Colgate menyatakan
public relation adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan
8
tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu
atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan baik) dari
publik.9
Secara harfiah public relations terdiri dari dua kata yakni public dan relations.
Public bisa dikatakan adalah kelompok orang atau masyarakat. Publik dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia berarti orang banyak. Berbeda dengan pengertian massa
secara umum, publik tidak berkumpul dalam suatu tempat tertentu melainkan
tersebar. Publik mempunyai tujuan yang lebih terarah, pandangan terhadap masalah,
dan menentukan sikap serta menentukan pilihan. Dalam komunikasi, pengertian
public tidak jauh berbeda dengan massa. Dalam komunikasi, publik dapat diartikan
sebagai orang-orang yang datang menonton atau mengunjungi.10Public dalam public
relations hanyalah merupakan kelompok orang, yang mempunyai hubungan dengan
kepentingan tertentu yang timbul karena adanya masalah tertentu, yaitu issue.11 Issue
di sini ialah beberpa orang atau kelompok yang mempunyai tujuan atau mempunyai
permasalahan dalam cakupan yang sama. Relations diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia adalah : “Hubungan-hubungan” dalam arti menyangkut banyak
hubungan.12
9
Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung:Remaja Rosda Karya,2010). H. 12.
10
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/15/perbedaan-publik-massa-kerumunan-kelompok-dan-organisasi-290434.html pkl 19:30 04 Mei 2015.
11
Soekarno Setyodarmodjo, Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya,
(Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003), h.2. 12
Menurut The International public relations Association (IPRA) sebuah
organisasi profesi ditingkat internasional, memberikan definisi Public Relations
sebagai berikut :
“public relations is a management function, of e continuing and planed character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy and support of those with whom they are or may be concerned – by evaluating public opinion abaout themselves, in order to correlate, as far as possible, their own policies and procedures, the achieves by planned and widespread information moe productive cooperation and more efficient fulfillment of their commont
interests.”13
Public relations adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan
dan dijalankan secara kesinambungan, melalui organisasi- organisasi atau
lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling
pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait ada sangkut pautnya dan
yang diduga akan ada kaitannya dengan cara memiliki opini publik mereka, dengan
tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna
mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama
yang lebih efesien, yang terencana dan tersebar luas).
Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in Word Marketing mengatakan
bahwa PR adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik.14
Definisi umum tentang public relations disimpulkan lebih spesifik lagi, yaitu
public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen,
komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau
13
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2004), cet. ke-2, h. 14.
14
lembaga, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai
dan dapat dipercaya oleh publiknya.15
Dalam buku dasar-dasar public relations oleh Wilcox dan Cameron juga
mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi
yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau
lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian,
simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan
cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam
rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan
bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar
luas.16
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa public relations adalah
manajemen komunikasi dua arah dengan publik eksternal dan internal untuk
mendapatkan pengertian, kepercayaan, dukungan dan kerjasama.
2. Fungsi dan Tujuan Public Relations
Dalam konsepnya, fungsi public relationsofficer ketika menjalankan tugas dan
oprasionalnya, baik sebagai komunikator, mediator, ataupun organisator, menurut
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam bukunya, Hubungan Masyarakat
Suatu Komunikologis (1992) adalah sebagai berikut :
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
15
Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) Cet. Ke-3. h. 40.
16
Http://pr-komunikasi.blogspot.com/2012/05/strategi-komunikasi-public-relations.html (pkl
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan
publik eksternal.
c. Menciptkan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
organisasi.
e. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
f. Oprasional dan organisasi public relations adalah bagaimana membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah
terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi
maupun dari pihak publiknya.17
3. Peran Publik Relations
Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Public relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan
publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual
Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public relations
bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para
karyawan.
Adapun peran public relations menurut Dozier & Broom antara lain :
a.Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
17
Seorang praktisi public relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah
hubungan dengan publiknya (Communicator Fasilitator ).
b.Fasilitator Komunikasi (Comunication Fasilitator)
Dalam hal ini, praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang
diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya.
c.Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Proses Fasiltator)
Peranan praktisi public relations dalam pemecahan masalah persoalan public
relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil
tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi secara rasional dan professional
d.Teknisi Komunikasi (Communication Technician)
Peranan communications technician ini menjadikan praktisi public relations
sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi
atau dikenal dengan of communication in organization.18
Peran publik relations pada intinya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai comunicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang di
awali dengan publiknya.
18
b. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak publiknya.
c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajmen
organisasi atau perusahaan.
d. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.19
4.Jenis-Jenis Publik Relations
a). Public Relations pemerintahan
Public relations Pemerintahan pada dasarnya bersifat politis. Bagian public
realations di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau
mempromosikan kebijakan-kebijakan peerintahan seperti member informasi
secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi
dan juga memberikan pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan
perundang-undangan dan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat.20
b). Public Relations Industri dan Bisnis
Public relations disini merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan
suksesnya operasi suatu perusahaan. Public relations indutri tidak dapat
dilepaskan dari prinsip ekonomi, sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada
keuntungan (profit oriented). Beberapa penerapan public relations dalam industri
dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan, peran public relation terhadap
19
Wahidin Saputra & Ruli Nasrullah, Public Relations 2.0; Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. h. 50.
20
marketing, hubungan dengan pemegang saham, karyawan, pers, dan dengan
pemerintahan.21
c). Publik Relations Sosial
1. public relations penegak hukum
Penegak hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan
umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik. Termasuk
dalam hal ini public relations dalam kepolisian.
2. Public relations organisasi keagamaan
Organisasi-organisasi keagamaan sekarang banyak memiliki staf yang
mengurusi publikasi, publisitas, penerangan, pengumpulan dana dan
penyelenggaraan special event.
3. Publik relations profesi
Tujuan utama dari penerapan profesi adalah untuk mendapat pengakuan akan
keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang dilakukan bagi kepentingan
masyarakat banyak.
4. Publik relations organisasi sukarela
Organisasi suka rela memerlukan nasihat ahli public realtions dan
menggunakan pendekatan kehumasan.22
C. Strategi Publik Relations (the Nine Steps of Strategic Public Relations- Ronald D. Smith)
21
Ibid. h. 41. 22
Menurut Ahmad S. Adnan saputra, MA, MS, Presiden Institute Bisnis dan
Manajemen Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi public
relations, yaitu adalah alternatife optimal yang dipilih untuk ditempuh guna
mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu public relations (public
relations plan)23.
Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan- kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai
tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari
beberapa taktik strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding
dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan
berjangka pendek.
Menurut Ronald D. Smith dalam buku (Strategic Planning for Public
Relations) terdapat sembilan langkah yang kemudian terbagi dalam empat tahap
untuk membuat strategic plan yang dinamai the Nine Steps of Strategic Public
Relations. Tahap pertama adalah formative research; langkah pertama,
menganisnalisa situasi, menjadi langkah awal yang krusial, sangat pentinguntuk
melihat kesempatan dan hambatan yang akan nada pada program yang direncanakan;
langkah kedua, menganalisa kondisi organisasi, yang meliputi tiga aspek dalam
organisasi yaitu lingkungan internal, persepsi public (mengenai reputasi organisasi),
lingkungan eksternal (competitor bahkan pendukung); langkah ketiga, menganalisa
publik utama (target pasar). Tahap kedua strategi, yang meliputi; langkah keempat,
23
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi).
membuat goals dan tujuan; langkah kelima, merumuskan aksi dan respon, membuat
langkah-langkah apa yang harus dilakukan berbagai situasi; langkah ke-enam,
membuat komunikasi yang efektif, pesan apa yang akan disampaikan, siapa yang
akan menyampaikan pada public. Tahap ketiga taktik; langkah ketujuh memilih
taktik komunikasi, memilih saluran apa yang akan digunakan dalam
memnyampaikan pesan seperti face to face communication, controlled media (iklan
dan promosi), atau news media; langkah kedelapan penerapan strategic plan,
mengatur budget dan jadwal untuk berkomunikasi. Tahap dan langkah terakhir
adalah mengevaluasi strategic plan.24
Dapat dikatakan juga bahwa strategi public relations adalah suatu kerangka
optimal melalui penggunaan media yang terencana untuk mencapai tujuan public
relations. Terdapat tiga jenis strategi public relations yaitu sebagai berikut:
A.Strategi persuasif
Strategi persuasif memiliki ciri-ciri :
1) Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau
kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
2) Public relations sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupa
membentuk sikap dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui
rangsangan atau stimulasi.
3) Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau
organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian
24
4) Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan
pengembangan terus menerus dilakukan agar peran tersebut terpelihara dan
berjalan dengan baik.
B.Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi
edukatif-informatif):
1) Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
2) Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang
terjadi secara historis melakukan analisa SWOT (Streng, Weaknesses,
Opportunities, Threats).
C.Strategi yang dibentuk oleh dua komponen
1) Komponen sasaran
Yaitu satuan segmen yang akan digarap (stakejolder yang dipersempit menjadi
public sasaran (target publik).
2) Komponen sarana
Yaitu melalui pola dasar „the 3 C‟s option‟ yaitu :
a) Conservation (mengukuhkan).
b) Change (mengubah).
c) Crystalization (mengkristalkan).25
25
D.Citra dan Ruang lingkupnya ( Jhon S. Nimpoene )
a. Pengertian Citra
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian citra adalah
"gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi
atau produk".
Citra adalah Image, the impression, the feeling, the conception which with the
public has of company; a consciusly created impression of an object, person or
organization. Citra adalah perasaan gambaran publik terhadap perusahaan, organisasi
atau lembaga; kesan yang disengaja diciptakan dari satu objek, orang atau
organisasi.26
Citra adalah pesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan
pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang
atau suatu objek bisa diketahui dari sikapnya terhadap objek. Citra terbentuk
berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.27
Citra adalah suatu gambaran persepsi seseorang atau publik terhadap lembaga
atau perusahaan, dan bisa juga terhadap seseorang, (seperti tokoh masyarakat
misalnya atau seseorang yang mempunyai pengaruh besar terhadap lingkunganya)
sesuai dengan apa yang dilihat, diketahui, dan sesuai dengan informasi pengetahuan
yang dimiliki publiknya. Citra yang baik akan menimbulkan persepsi yang baik juga
dan citra yang buruk akan menimbulkan persepsi yang buruk pula, citra merupakan
26
Elvirno Ardianto, Handbook of Public Relation, (Bandung: Simbiosa Rekatana Media,2011) h. 62.
27
bagian hal yang sangat penting dalam public relations, terutama bagi seseorang atau
lembaga yang mempunyai tujuan yang menyangkut publiknya atau masyarakat.
Citra mencerminkan pemikiran emosi dan persepsi individu atas apa yang
mereka ketahui. Terkadang, persepsi diyakini sebagai realitas karena persepsi
membentuk citra. Untuk itu, diperlukan peningkatan dan pemasaran citra (image
marketing) yang bukan sekedar tampil elegan dengan iklan atau menyatakan sebagai
yang terbesar atau yang terbaik, melainkan lebih dari itu mengupayakan agar nama
dan reputasi (perusahaan/produk) serta persepsi publik semakin positif. Kumpulan
citra di benak khalayak atau publik membentuk reputasi korporat (corporate image).
Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait tindakan-tindakan perusahaan pada
masa mendatang dibandingkan dengan pesaing utamanya. Jadi, reputasi bisa baik
atau buruk, besar atau kecil, kuat atau lemah.28
b. Jenis-Jenis Citra
Frank Jefkins, dalam bukunya public Relations (1994) dan buku lainnya
Essential Of Publik Relations (1998) mengemukakan jenis- jenis citra antara lain :
1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen
terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.
2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik
eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi
dan pemahaman public eksternal. Citra ini bisa bertentangan dengan mirror
image.
28
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif,
3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan
pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru
sebelum public eksternal memperoleh informasi secara lengkap.
4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang
atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum
tentu sesuai dengan keragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.29
c. Proses Pembentukan Citra
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang
diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan prilaku tertentu,
tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang
lingkungan.30
Proses pembentuka citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian
sistem komunikasi dijelaskan oleh Jhon S. Nimpoene dalam buku Soleh Sumirat dan
Elvinaro Ardianto, terdapat empat komponen dalam pembentukan citra antara lain;
1. Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan yang dikaitkan
dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain, individu akan memberikan
makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang.
Kemampuan mempersepsi inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan
citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang
diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.
29
Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, h. 117. 30
2. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus keyakinan
ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi- informasi yang
cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.
3. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respon seperti yang diinginkan
oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu
guna mencapai tujuan.
4. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam
menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku tetapi
merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara cara tertentu. Sikap
mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap menentukan apakah orang
harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai,
diharapkan dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya
mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap ini juga
dapat diperteguh atau diubah.31
d. Manfaat Membangun Citra Perusahaan
Citra perusahaan dipandang sebagai salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi efektivitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak kalau citra
dipandang sebagai salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan atau
organisasi.
Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya perusahaan membangun dan
mengelola citra perusahaan yaitu :
31
a.dapat merangsang penjualan
b.dapat membangun nama baik perusahaan
c.membangun identitas bagi karyawannya
d.mempengaruhi investor dan lembaga-lembaga keuangan
e.memajukan hubungan baik dengan suatu komunitas, dengan pemerintah, dengan
tokoh masyarakat dan dengan para opinion leaders
f.mendapatkan posisi dalam persaingan.32
E.Konsep Kepercayaan
1. Pengertian Kepercayaan
Menurut Luarn dan Lin dalam Erna Ferrinadewi kepercayaan adalah sejumlah
keyakinan spesipik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan
kemampuan menepati janji). Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak
sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan
pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan
predictability (konsistensi prilaku pihak yang dipercaya).33
Kepercayaan adalah hasil dari kejujuran dan kepuasan serta penepatan janji
yang diberikan. Dalam bisnis kepercayaan adalah hal terpenting bagi konsumen atau
mitra kerja perusahaan dalam membina sebuah hubungan.
32
http://arziqimahlil-blog.blogspot.com/2014/05/citra-dalam-public-relations.html pkl 14:22 05 Juni 2015.
33Ferinadewi Erna “
Merek dan Psikologi Konsumen” Surabaya : (Universitas Kristen Petra,
Morgan dan Hunt menyebutkan kepercayaan dan komitmen adalah perantara
kunci dalam membangun hubungan jangka panjang bagi pelanggan yang memiliki
orientasi hubungan yang tinggi terhadap organisasi.34
Dalam konsep relationship marketing, kepercayaan merupakan salah satu
dimensi dari relationship marketing untuk menentukan sejauhmana yang dirasakan
suatu pihak mengenai integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Kepercayaan
terhadap merek terbentuk dari pengalam