• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEODENGAN POWERPOINT TERHADAP KEPUASAN PADA MATA KULIAH ASUHAN

KEBIDANAN IDI D-III KEBIDANANSTIKes HAJI MEDANTAHUN 2015

PUTRI MAULIDYA SIREGAR 145102150

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEODENGAN POWERPOINT TERHADAP KEPUASAN PADAMATA KULIAH ASUHAN

KEBIDANAN IDI D-III KEBIDANAN STIKes HAJIMEDANTAHUN 2015 ABSTRAK

Putri Maulidya Siregar

Latar belakang: dalam proses pembelajaran media merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Pembelajaran dapat menyeimbangkan tujuan dari pembelajaran dengan cara menyesuaikan media/alat bantu dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran menggunakan media sangat penting bagi siswa karena dapat memberikan solusi terhadap kekurangan dalam metode pembelajaran konvensional yang cenderung menggunakan ceramah.

Tujuan penelitian: untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara penggunaan video dengan powerpoint terhadap kepuasan pada mata kuliah Askeb I Di D-III Kebidanan STIKes Haji Medan tahun 2015.

Metodelogi: penelitian ini menggunakan desainquasi eksperimendengan menggunakan 2 kelompok. Jumlah sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan ujit-test independent.

Hasil:darihasilpenelitiandiperoleh data nilai rata-rata siswadenganmenggunakan media video sebesar 45,35 sedangkanmenggunakan media powerpointsebesar 40,55. Hasiluji statistik diperoleh p=0,001 (α=<0,05) maka dapat disimpulkan ada perbandingan yang signifikan antara media video dengan powerpoint terhadap kepuasan.

Kesimpulan dan saran: dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa akan meningkat setelah menggunakan media video maka disarankan kepada dosen, diharapkan mampu meningkatkan kepuasan belajar mahasiswa dan memperkenalkan media belajardengan video dalam belajar yang dapat memicu semangat mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

(4)

Comparison of the Effectiveness of the USE of Video with Powerpoint Against Complacency on Midwifery Care Courses I in D-III Obstetrics STIKes Haji Field

By 2015

ABSTRACT Putri Maulidya Siregar

Background: in the process of learning media is one of the very important dynamic aspects. Study of the learning goals can balance by means of adjusting the mediaalat help in the learning process. The process of learning to use media is very important for students because it can provide solutions to shortcomings in conventional learning methods which tend to use lectures.

Research objectives: to know the comparison of effectiveness between the use of video with powerpoint against complacency on courses Askeb I in D-III Obstetrics STIKes Haji Field by 2015.

We use this research design: quasi experiments using 2 groups. The number of samples as many as 60 people. Sampling is done using total sampling. The analysis of the data used is the analysis of univariate analysis and bivariat with t-test for independent tests.

Results: from the results of research data obtained an average score of students using video media of 45,35 while using media powerpoint of 40,55. Test result statistics retrieved p=0,001 (α=<0,05) then it can be concluded there is a significant comparison between media video with powerpoint against complacency.

Conclusions and advice: from the results of this research it can be concluded that student satisfaction will increase after using video media then suggested to the lecturer, is expected to enhance student learning satisfaction and introduce learning media with video in learning which can trigger the students ' passion to follow the learning process.

(5)

Pernyataan

Perbandingan Efektivitas Penggunaan VideoDengan Powerpoint Terhadap Kepuasan PadaMata KuliahAsuhan Kebidanan IDi D-III Kebidanan STIKes Haji MedanTahun

2015

Karya Tulis Ilmiah

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau terbitan orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah disebut dalam pustaka.

Medan, Juli 2015

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala curahan

nikmat dan rahmat-Nya, memberikan kekuatan lahir dan batin, kejernihan hati dan

fikiran, serta kemudahan kepada penulis sehingga masih diberi kesempatan untuk

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Perbandingan Efektivitas

Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah

Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015’’.

Keberhasilan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, tidak lepas dari dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan tulus membantu dalam proses

pembuatan karya tulis ilmiah ini dari awal hingga akhir. Atas dasar alasan tersebut,

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua Pelaksana Program D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara.

3. dr. Hemma Yulfi, DAP&E, MMed.Ed selaku pembimbingyang telah

memberikan segenap arahan, bimbingan dan petunjuk serta waktu luang selama

menyusun karya tulis ilmiah ini.

4. dr. Cut Adeya Adella SpOG (K) selaku dosen penguji I.

5. Ikhsanuddin.A.H, S.Kp. MNS CWCCA selaku dosen penguji II.

6. Direktur Akademi Kebidanan Stikes Haji Medan.

7. Seluruh Staf Dosen Karyawan/i Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Sumatera Utara yang telah banyak memberi pengetahuan dan

(7)

8. Orang tua yang telah memberikan dukungan, semangat dan motivasi serta do’a

yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum

sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT, melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

kita semua. Amin.

Medan, Juli 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... A. Media Pembelajaran ... 6

1. Pengertian Media ... 6

2. Macam-macam Media ... 8

B. Definisi Video Dan Powerpoint... 11

C. Hasil Belajar ... 15

D. Deskripsi Mata Kuliah Askeb I ... 18

BAB III KERANGKA KONSEP ... A. Kerangka Konsep ... 23

B. Hipotesis ... 24

(9)

BAB IV METODE PENELITIAN ...

A. Desain Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C.Tempat Penelitian ... 26

D.Waktu Penelitian ... 26

E.Etika Penelitian ... 26

F. Alat Pengumpulan Data ... 27

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 27

H. Pengumpulan Data ... 29

I. Rencana Analisis Data ... 30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian... 33

B. Pembahasan ... 38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 42

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional ... 24

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Kelompok Video Dengan

Media Video Pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Haji Medan 2015

... 33

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Dengan Media Powerpoint

Pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Haji Medan 2015 ... 35

Tabel 5.3 Uji t Perbandingan Kepuasan Pada Media Video Dan Media Powerpoint

(11)

DAFTAR SKEMA

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 LembarKonsultasi karya tulis ilmiah

Lampiran 2 LembarPenjelasanKepadaCalonResponden

Lampiran 3 LembarPersetujuanResponden (Informed Consent)

Lampiran 4 LembarKuesioner

Lampiran 5 Master Tabel

Lampiran 6 Hasil output data penelitian

Lampiran 7 Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

Lampiran 8 Balasan surat selesai penelitian dari Kebidanan STIKes Haji Medan

(13)

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEODENGAN POWERPOINT TERHADAP KEPUASAN PADAMATA KULIAH ASUHAN

KEBIDANAN IDI D-III KEBIDANAN STIKes HAJIMEDANTAHUN 2015 ABSTRAK

Putri Maulidya Siregar

Latar belakang: dalam proses pembelajaran media merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Pembelajaran dapat menyeimbangkan tujuan dari pembelajaran dengan cara menyesuaikan media/alat bantu dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran menggunakan media sangat penting bagi siswa karena dapat memberikan solusi terhadap kekurangan dalam metode pembelajaran konvensional yang cenderung menggunakan ceramah.

Tujuan penelitian: untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara penggunaan video dengan powerpoint terhadap kepuasan pada mata kuliah Askeb I Di D-III Kebidanan STIKes Haji Medan tahun 2015.

Metodelogi: penelitian ini menggunakan desainquasi eksperimendengan menggunakan 2 kelompok. Jumlah sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan ujit-test independent.

Hasil:darihasilpenelitiandiperoleh data nilai rata-rata siswadenganmenggunakan media video sebesar 45,35 sedangkanmenggunakan media powerpointsebesar 40,55. Hasiluji statistik diperoleh p=0,001 (α=<0,05) maka dapat disimpulkan ada perbandingan yang signifikan antara media video dengan powerpoint terhadap kepuasan.

Kesimpulan dan saran: dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa akan meningkat setelah menggunakan media video maka disarankan kepada dosen, diharapkan mampu meningkatkan kepuasan belajar mahasiswa dan memperkenalkan media belajardengan video dalam belajar yang dapat memicu semangat mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

(14)

Comparison of the Effectiveness of the USE of Video with Powerpoint Against Complacency on Midwifery Care Courses I in D-III Obstetrics STIKes Haji Field

By 2015

ABSTRACT Putri Maulidya Siregar

Background: in the process of learning media is one of the very important dynamic aspects. Study of the learning goals can balance by means of adjusting the mediaalat help in the learning process. The process of learning to use media is very important for students because it can provide solutions to shortcomings in conventional learning methods which tend to use lectures.

Research objectives: to know the comparison of effectiveness between the use of video with powerpoint against complacency on courses Askeb I in D-III Obstetrics STIKes Haji Field by 2015.

We use this research design: quasi experiments using 2 groups. The number of samples as many as 60 people. Sampling is done using total sampling. The analysis of the data used is the analysis of univariate analysis and bivariat with t-test for independent tests.

Results: from the results of research data obtained an average score of students using video media of 45,35 while using media powerpoint of 40,55. Test result statistics retrieved p=0,001 (α=<0,05) then it can be concluded there is a significant comparison between media video with powerpoint against complacency.

Conclusions and advice: from the results of this research it can be concluded that student satisfaction will increase after using video media then suggested to the lecturer, is expected to enhance student learning satisfaction and introduce learning media with video in learning which can trigger the students ' passion to follow the learning process.

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sektor pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu

bangsa. Hal ini pemerintah selalu berupaya meningkatkan mutu pendidikan di

Indonesia. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya pengajar yang

mampu dan siap berperan secara professional dalam lingkungan sekolah dan

masyarakat. Dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu

pesat dewasa ini, profesionalisme pengajar tidak cukup hanya dengan kemampuan

membelajarkan siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan

untuk memfasilitasi kegiatan belajar (Santyasa, 2007).

Metode (cara) pengajaran yang paling sering digunakan dalam proses

pembelajaran adalah metode konvensional (ceramah dan diskusi kelompok) yang

menjadi satu-satunya metode pembelajaran yang dilakukan sejak sekolah dasar.

Metode konvensional yaitu metode dengan cara menyampaikan informasi secara

lisan yang berpusat kepada guru dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu

arah dengan kata lain peserta didik bersifat pasif. Pembelajaran juga jarang

divariasikan dengan menggunakan metode yang lain sehingga peserta didik sering

merasa bosan dan membuatnya menjadi malas. Hal ini dapat menimbulkan dampak

buruk bagi peserta didik yakni daya serap materi yang diajarkan menjadi rendah

sehingga hasil belajarnya juga kurang memuaskan.

Banyak alternatif pilihan media yang dapat digunakan dosen sebagai alat bantu

dalam menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satunya

adalah media komputer. Menurut Shute & Grandell bahwa dari tahun ke tahun

(16)

yang sangat berarti dalam peranannya sebagai media pembelajaran. Mc Donough, et.

al. mengemukakan tentang beberapa keuntungan penggunaan komputer dalam

pembelajaran seperti memberikan stimulus untuk belajar, menciptakan efek audio

visual, membantu recalling (pemanggilan kembali) konsep, mengaktifkan respon

siswa, mendorong cara belajar interaktif, membebaskan guru dari tugas-tugas yang

berulang dan menyediakan sumber belajar yang telah dimodifikasi.

Proses pembelajaran penggunaan media sangat penting bagi siswa Karena

dapat memberikan solusi terhadap kekurangan dalam metode pembelajaran

konvensional yang cenderung menggunakan metode ceramah tanpa mengetahui dan

melihat wujud daro obyek pelajaran yang dijelaskan dosen. Kemajuan dunia

pendidikan telah memberikan alternatif bagi dosen untuk untuk melakukan proses

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Berbagai macam media

pembelajaran dapat digunakan dosen terutama media pembelajaran media video dan

powerpoint.

Proses pembelajaran menggunakan media powerpoint dapat efektif membantu

siswa memahami materi pelajaran. Hal ini disebabkan siswa dapat melihat secara

langsung tentang materi pelajaran yang sedang dibahas oleh dosen. Kemudahan

dalam proses pembelajaran tersebut sangat membantu siswa dan dosen, misalnya

pada saat menjelaskan suara dosen kurang terdengar jelas, maka siswa dapat

langsung media yang ditampilkan. Peningkatkan hasil belajar siswa dapat dicapai

apabila dosen dalam menyelenggarakan proses pembelajaran menggunakan media

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Menurut M. Zakiudin salah satu faktor rendahnya mutu pendidikan disebabkan

oleh proses pembelajaran yang masih sederhana dengan menggunakan media yang

(17)

meningkatkan penyerapan informasi dalam ingatan dengan baik. Salah satu cara

untuk menyimpan informasi di dalam ingatan diperlukan media pembelajaran yang

tepat.

Septiana (2007) pemilihan media berdasarkan kepentingan penyampaian pesan

akan sangat baik untuk dipertimbangkan. Selain itu menurut pada sistem kerja otak,

adalah baik jika media yang disampaikan dapat merangsang perasaan senang, santai

dan tenang bagi siswa. Efektivitas dalam penggunaan media pengajaran kaitannya

dengan daya serap siswa dalam menangkap informasi dengan menggunakan media

pengajaran video yang merupakan media audio visual lebih efektif, dimana daya

serapnya 75% dari pada penyampaian materi dengan metode ceramah, tetapi dilihat

juga dari tujuan pembelajaran yang telah disampaikan.

Penelitian ini melihat perbedaan hasil belajar psikomotorik penggunaan metode

demonstrasi dan metode audio visual pada pembelajaran senam hamil, dan

Wariningdyah (2009) yaitu pengaruh penggunaanmedia VCD terhadap prestasi

belajar Ilmu Pengetahuan Alam ditinjau dari motivasi belajar siswa SD Negeri di

Kecamatan Selogiri. Jika pada penelitian sebelumnya penggunaan VCD

dihubungkan dengan hasil dan prestasi belajar, maka dalam penelitian ini, peneliti

ingin melihat efektifitas penggunaan media VCD dan visual terhadap minat belajar

askeb I pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi.

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui perbandingan efektifitas

penggunaan video dengan powerpoint terhadap hasil belajar pada mata kuliah asuhan

(18)

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbandingan efektivitas penggunaan video dengan powerpoint

terhadap kepuasan mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan I di D-III STIKes

Haji Medan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektivitas antara penggunaan video dengan powerpoint

terhadap kepuasan pada mata kuliah asuhan kebidanan I.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui kepuasan dengan penggunaan video tentang asuhan

kebidanan I.

b) Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa dengan penggunaan powerpoint

tentang asuhan kebidanan I.

c) Untuk menganalisa perbedaan media video dan powerpoint terhadap

kepuasan.

D. Manfaat Penelitian 1. Institusi

Dapat memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih tepat untuk mata

kuliah tertentu.

2. Pendidik

Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan masukan bagi institusi

(19)

memungkinkan mahasiswa untuk dapat lebih mengerti dalam setiap proses

pembelajaran untuk meningkatkan kepuasan.

3. Mahasiswa

Mendapatkan media yang paling tepat dalam proses pembelajaran sesuai

dengan kebutuhan mereka sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran 1. Definisi Media

Secara umum media merupakan kata jamak dari ‘’medium’’, yang berarti

perantara atau pengantar. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau

pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran

(Wina Sanjaya, 2006).

Media pembelajaran oleh Munadi (2008) didefinisikan sebagai segala sesuatu

yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Association Of Education And Communication Technology (AECT)

mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang

untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Hamdani, 2011).

Media pengajaran diartikan sebagai suatu sarana onpersonal (bukan manusia)

yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan

dalam proses belajar mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional (Winkel, 2009).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran

dan perasaan anak didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar

(Santyasa, 2007).

Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim,et.al 2001)

(21)

a. Kemampuan fiksatif artinya dapat menangkap , menyimpan dan menampilkan

kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian

dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan kemudian disimpan, dan pada saat

diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

b. Kemampuan manipulatif artinya media dapat menampilkan kembali objek atau

kejadian dengan berbagai perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya

ukuran, kecepatan, warnanya diubah, serta dapat pula diulang-ulang

penyajiannya.

c. Kemampuan distributif artinya media mampu menjangkau audien yang besar

jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau

radio.

Sudjana (2009) menyebutkan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak didik sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh anak didik dan memungkinkan anak didik menguasai tujuan pengajaran

lebih baik.

c. Metode pengajar akan lebih bervariasi sehingga anak didik tidak bosan.

d. Anak didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

2. Macam-Macam Media

Media pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga :

a. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan

indra peglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk

(22)

Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected

visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (project visual). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam (still pictures) atau bergerak (motion

picture).

b. Media Audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif

(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Penggunaan media audio

dalam pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan materi pelajaran tentang

mendengarkan.

Audio Compact Disc (Audio CD) merupakan format awal dari CD untuk menyimpan data audio digital dan mulai dipasarkan pada tahun 1982. Mampu

menampung sekitar 80 menit data berupa audio (700 MB). Saat ini perekam audio

menggunakan format Digital Audio Tape (DAT) dengan sample rate mencapai

48.000 kHz dan telah menjadi standar mastering dunia (BBC news, 2007).

c. Media Audio Visual

Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau

bias disebut media pandang–dengar . Audio visual akan menjadikan penyajian bahan

ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam

batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Contoh media visual di

antaranya program video atau televisi, video atau televisi instruksional dan program

(23)

Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, dibedakan:

1) Audio visual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam

seperti film bingkai suara, film rangkai suara dan cetak suara.

2) Audio visual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.

Perkembangan Video Disc sebagai media audio visual dijelaskan oleh Munadi

(2008) sebagai berikut:

a) Laser Disc

Video Disc pertama kali dipasarkan ditahun 1972.Sistem yang dipakai adalah capacitance system menggunakan tracking arm dan stylus. Mengalami perubahan

menjadi sistem optik yang dihubungkan kesinyal video dan dikenal dengan sebutan

LaserDisc (LD). Teknologi di LD ini informasinya disimpan sebagai spiral lubang-lubang mikro yang dapat dibaca secara optik menggunakan laser bukan oleh head

magnetic.

b) Video Compact Disc (VCD)

Tahun 1992 dipromosikan video dalam tampilan baru yang disebut VCD.

Video digital ini memanfaatkan format medium CD yang sebelumnya sudah dikenal

luas dalam format Audio CD.

Teknologi digital yang digunakan adalah teknologi MPEG-1 yang

memanfaatkan teknik kompresi data rate rendah dengan tujuan agar file yang

(24)

c) Digital Video Disc (DVD)

Teknologi VCD mengalami perkembangan setelah munculnya DVDpada tahun

1997. DVD adalah sebuah cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan

data kurang lebih 4,7 GB, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih

baik dari kualitas VCD. Pada tahun 2003 DVD berkembang menjadi teknologi baru

yaitu High-Definition DVD (HD-DVD) yang memiliki daya tamping hingga 30 GB.

d) Blue Ray (Blue-ray Disc disingkat BD)

Tahun 2007 mulai dipasarkan cakram Blue-ray (BD)adalah sebuah format

cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk video definisi tinggi. BD

dapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD karena panjang

gelombang laser biru-ungu yang dipakai hanya 450 nm dimana lebih pendek

dibandingkan laser merah, 650 nm, yang dipakai DVD.

e) Hard Disc Drive (HDD)

HDDmerupakan media penyimpan pada camcorder. Daya tampung HDD

untuk camcorder yang ada dipasaran adalah 30, 40 dan 60 GB. Kelebihan HDD

adalah memiliki kapasitas atau daya tampung yang besar dan pemakaian ulang tidak

mempengaruhi kualitas gambar. Kekurangan HDD adalah besar kemungkinannya

untuk terkena virus (layaknya yang terjadi dikomputer).

f) Chip

Chip memori pada camcorder penggunaannya didasarkan pada pertimbangan

bahwa selain ukurannya yang kecil, durasi respons perekaman kememori ini juga

lebih cepat dibandingkan dengan DVD atau miniDV. Konsumsi baterai pada chip

(25)

memori tertinggi saat ini adalah chip memori Secure Digital High Capacity

(SDHC)atau disebut juga dual memory flash sebesar 16 GB. Mampu merekam video

selama 20 jam 50 menit. Pemakaian ulang (hapus-tulis) tidak mempengaruhi kualitas

gambar. Chip memori memiliki ketahanan terhadap guncangan dari pada HDD,

karena tidak memiliki sistem mekanik, alias 100% digital.

B. Video Compact Disc (VCD) 1. Definisi Video

Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik meliputi gambar gerak

dan suara (Munadi, 2008).

Sadiman dalam Munadi (2008) mengartikan Video Disc adalah tempat

penyimpanan informasi gambar dan suara pada piringan (disc) dengan dua sistem

sistem optical dan sistem capacitance.

(Compact Disc atau yang dikenal sebagai CD) adalah sebuah piringan optikal

yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Video CD (VCD dan Compact

disc digital video) adalah format digital standart untuk menyimpan video didalam

CD.

2. Kelebihan dan kelemahan VCD

Djamarah dan Zain (2006) menyebutkan kelebihan media Video Compact Disc

adalah sebagai berikut: Dapat diputar berulang-ulang, tayangan dapat diperlambat

dan dipercepat, pengoperasian alat relatif mudah, tidak memerlukan ruang khusus,

keeping VCD dapat digandakan dan digunakan berulang-ulang. Kelemahan media

(26)

VCD mudah rusak bila perawatan dan pengoperasiannya kurang baik, produksi

media tergantung peralatan canggih dan mahal.

3. Langkah–langkah pemanfaatan VCD

Langkah–langkah pemanfaatan VCD dalam Munadi (2008) dijelaskan sebagai

berikut:

a. Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Hubungan video menurut tujuan pembelajaran menurut Anderson (1987):

tujuan kognitif, tujuan psikomotor, dengan menggunakan berbagai teknik dan

efek, untuk mempengaruhi sikap dan emosi.

b. Pengajar harus mengenal program video yang tersedia dan terlebih dahulu

melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran.

c. Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi yang juga perlu

disiapkan sebelumnya.

d. Adakalanya program video tertentu perlu diputar dua kali atau lebih untuk

memperhatikan aspek–aspek tertentu.

e. Agar anak didik tidak memandang program video sebagai media hiburan

belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian–bagian

tertentu.

f. Sesudah itu dapat dites berapa banyak yang dapat mereka tangkap dari program

video tersebut.

4. Pengertian E- Learning

E-Learning center Universitas Gunadarma (2007) mendefinisikan e-learning

(27)

komputer, jaringan komputer dan internet. Distribusi off-linee-learning

menggunakan media VCD/DVD dimana materi belajar dikembangkan sesuai

kebutuhan dan didistribusikan melalui media VCD/DVD, selanjutnya anak didik

dapat belajar ditempat dimana dia berada.

5. Powerpoint Sebagai Media Visual

Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft didalam

paket aplikasi kantoran mereka (ICT, 2010).

Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Terdapat

dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yaitu pesan verbal dan non verbal

(Munadi, 2008).

6. Unsur-Unsur Media Powerpoint

Program ini ada beberapa unsur sebagai berikut :

a) Kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang

bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.b) Unsur rupa yang terdiri

dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan

dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat

tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita.c) Unsur

Pengontrolan, yaitu semua tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai

keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai jeda waktu yang kita inginkan

atau berjalan secara manual dengan meng-klik tombol mouse. Jika digunakan

(28)

peserta didik dengan tenaga pendidik maka kontrol operasinya menggunakan

cara manual.

7. Kriteria Memilih Media Pembelajaran

Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh

pemakainya. Menurut Sudjana (2009) dalam memilih media untuk kepentingan

pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran

c. Kemudahan memperoleh media

d. Keterampilan pengajar dalam menggunakan media

e. Tersedia waktu dalam penggunaannya sehingga media tersebut bermanfaat bagi

anak didik selama pengajaran berlangsung

f. Sesuai dengan taraf berpikir mahasiswa.

C. Hasil Belajar

Proses belajar akan tercapai perubahan dalam diri seseorang terhadap sesuatu

yang lebih baik yang mengacu pada tingkat keberhasilan belajar yang diorientasikan

pada prestasi yang dicapai. Prestasi yang dicapai tersebut diartikan sebagai hasil

belajar. Hasil belajar dalam perubahan tingkah laku pada umumnya meliputi

pengetahuan, sikap dan keterampilan diperoleh melalui usaha belajar yang dilakukan

dalam batas waktu tertentu.

Hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

(29)

macam hasil belajar yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan

pengertian, (c) sikap dan cita-cita.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa

merupakan suatu ukuran kemampuan atau keberhasilan belajar mahasiswa dalam

melakukan kegiatan belajarnya. Dengan kata lain hasil belajar itu dapat ditentukan

dengan cara mengadakan penilaian terhadap kegiatan belajar mahasiswa.

Untuk mengetahui prestasi belajar maahsiswa, maka dipergunakan berbagai

ragam evaluasi diantaranya adalah :

1. Post Test

Post test adalah kebalikan daro pre test, yakni kegiatan evaluasi yang

dilakukan dosen setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk

mengetahui taraf penguasaan mahasiswa atas materi yang telah diajarkan,

berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana

yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas.

2. Evaluasi Prasyarat

Jenis ini sangat mirip dengan pre test, tujuannya adalah untuk

mengidentifikasi penguasaan mahasiswa atas materi lama yang mendasari

materi baru yang akan diajarkan.

3. Evaluasi Diagnostik

Dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan

mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.

4. Evaluasi Formatif

Jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir

(30)

umpa balik yang mirip dengan evaluasi diagnostic yanitu mendiagnosis

kesulitan belajar siswa.

5. Evaluasi Sumatif

Penilaian ini kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk

mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode

pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap

akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan penentu baik

atau tidaknya siswi ke kelas yang lebih tinggi.

Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yakni :

Tujuan Instruksional

(a) (c)

Pengalaman belajar Hasil Belajar

(proses belajar mengajar) (b)

Skema 2.1 Unsur-Unsur Dalam Proses Belajar Mengajar

Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan

pengalaman belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar

dengan hasil belajar, dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan instruksional

dengan hasil belajar. Kegiatan penilaian (c), yakni suatu tindakan atau kegiatan untuk

melihat sejauhmana tujuan-tujuan instruksionsl telah dapat dicapai atau dikuasai

mahasiswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah

menempuh pengalaman belajarnya (proses belajar mengajar). Maka, hasil belajar

mahasiswa adalah perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif dan

(31)

dinilai, penyusun tes dapat berpedoman kepada tujuan instruksional (TIK atau TIU)

yang akan dinilai.

Bloom dalam Purwanto (2010) membagi tingkat kemampuan atau tipe hasil

belajar yang termasuk aspek kognitif menjadi enam, yaitu pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisa, sintesis, dan evaluasi. Tingkat pengetahuan tipe pengetahuan

merupakan tingkat yang paling rendah dibandingkan dengan yang lainnya dan hanya

cocok untuk murid SD kelas rendah. Sedangakan untuk siswa SMA dan mahasiswa,

jumlah soal dengan tingkat berpikir yang lebih tinggi harus memiliki jumlah yang

lebih banyak.

Disetiap kegiatan belajat-mengajar selalu dilakukan penilaian. Hasil penilaian

disajikan dalam bentuk nilai angka atau huruf. Ada beberapa lembaga pendidikan

yang menggunakan nilai angka dengan skala 0 sampai 100, ada pula yang

menggunakan skala 0 sampai 10.

D. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I 1. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini dalam silabus D-III Kebidanan merupakan mata kuliah yang

memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan

pada ibu hamil normal dengan bantuan, didasari konsep-konsep, sikap dan

keterampilan serta hasil evidence based dalam praktik antenatal yang menggunakan

pendekatan menajemen kebidanan dengan pokok-pokok bahasan : a. Konsep

terjadinya kehamilan, b. Adaptasi fisiologi dan psikologi ibu hamil, c. Faktor yang

mempengaruhi ibu hamil, d. Kebutuhan ibu hamil, e. Asuhan ibu hamil pada

kunjungan awal dan ulang, f. Deteksi terhadap komplikasi ibu dan janin serta

(32)

2. Pertumbuhan Dan Perkembangan Hasil Konsepsi

Konsepsi adalah proses berfusinya pronukleus jantan pada sperma dengan

pronukleus betina pad aovum hingga berbentuk zigot yang berlangsung didalam tuba falopii (Prawiroharjdo, 2002).

3. Tingkatan Perkembangan prenatal

Tahapan perkembangan prenatal setelah terjadinya konsepsi dijelaskan oleh

Varney (2004) sebagai berikut:

a. Zigot-Morula

Zigot adalah sel tunggal hasil fertilisasi.Morula adalah sel bentuk bola kompak

(16-32 sel). Kira-kira 1 hari setelah fertilisasi, zigot membelah secara cepat

(cleavage). Hasil cleavage disebut blastomer. Membentuk struktur seperti bola > 16

sel (morula mirip mulberry). Terbentuk lubang dan berisi cairan pada bagian tengah

bola (blastokist). Kumpulan sel dalam bola (iner cell mass) akan membentuk

embrioblas, sedangkan outer cell mass akan menjadi trofoblas.

b. Blastokist/blastula

Blastokista menempel pada endometrium (implantasi) pada minggu 1

kehamilan.Trofoblast mensekresikan hormon Human Chorionik Gonadotropin

(HCG), yaitu hormon yang memperkuat implantasi. HCG dapat diteksi dengan urin

atau darah yang mengindikasikan kehamilan. HCG mulai meningkat pada 4 minggu

kehamilan, mencapai puncaknya pada usia 6 minggu, dan mulai menurun setelah

(33)

c. Pertumbuhan Cakram Mudigah

Cakram mudigah yang mula-mula rata dan bundar, jadi memanjang. Perluasan

terutama pada daerah kepala. Terjadi invaginasi sel-sel permukaan digaris primitif

kedepan dan lateral hingga minggu ke-4. Garis primitive mulai hilang.Embrio

berkembang secara sefalokaudal. Diferensiasi lapisan germinal pada minggu ke-3

sampai ke-4.

d. Gastrula-Embrio

Selama minggu ke-2 perkembangan embrio, terbentuk amniotic cavity (rongga

amnion) di antara inner cell mass dan lapisan terluar dari endometrium. Inner cell

mass terbagi atas 2 lapisan: ektoderm & endoderm. Ektoderm terletak dekat amniotik

cavity, sedangkan endoderm terletak dekat blastokist cavity.

e. Embrio

Terbungkus dalam dua membran: amnion (membran dalam) dan khorion

(membran luar). Kantung amnion berisi liquar amnii (cairan amnion) yang berfungsi

untuk member tekanan kesemua jurusan, melindungi fetus, memungkinkan fetus

bergerak bebas dan tumbuh secara seimbang 8 minggu pertama khorion berhubungan

langsung dengan darah ibu.

f. Fetus Perkembangan Sejak Minggu ke-9 Sampai Lahir

Kantung amnion melebar mengisi rongga uterus dan villi khorionik

berkembang menjadi plasenta. Minggu ke-12 semua organ terbentuk, minggu ke-17

gerakan fetus dapat dirasakan ibu (panjang 16 cm, berat 7 ons), minggu ke-28 fetus

sudah mampu hidup berpisah dari ibu atau premature (panjang 27,5 berat 2,3 kg),

(34)

g) Efektifitas Penggunaan Media VCD dan PowerPoint terhadap hasil belajar

Askeb I pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi

Hasil belajar mahasiswa dapat dicapai apabila mahasiswa aktif dalam belajar.

Aktifitas belajar mahasiswa diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang

seoptimal-optimalnya (Slameto, 2004).

Pada setiap kegiatan belajar mengajar pasti akan ditemukan anak didik yang

malas berpartisipasi dan aktif berpartisipasi mengikuti pelajaran. Hasil belajar

mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktivitas belajar. Proses belajar akan

berjalan dengan lancar bila disertai hasil belajar yang baik karena hasil belajar

merupakan alat motivasi utama yang dapat membangkitkan semangat belajar anak

didik dalam rentang waktu tertentu (Djamarah, 2006).

Powerpoint sebagai media visual memiliki beberapa kelemahan antara lain

kurang memberikan kesan komunikatif sehingga anak didik sulit untuk bias

memahami maksud dari pengajar. Anak didik cenderung menjadi lebih pasif, apalagi

jika materi tidak pernah diperbaharui, akibatnya anak didik kehilangan minat untuk

belajar. Hanya mengandalkan indera penglihatan saja sehingga materi tidak dapat

diserap oleh anak didik dengan sempurna (Arsyad, 2009).

VCD sebagai media audio visual memiliki beberapa kelebihan antara lain

mampu menampilkan gambar bergerak, variasi warna yang cukup lengkap, sehingga

meningkatkan perhatian, minat dan mendorong anak didik untuk aktif dalam

pembelajaran. Mengajar yang efektif adalah bila pengajar menggunakan alat bantu

mengajar dengan media audio visual. Bertujuan agar anak didik lebih berkonsentrasi

dalam belajar, memberikan pengalaman yang kongkret, menghindari suasana belajar

yang membosankan dan lebih sistematis dalam belajar (Soekartawi dalam Arief,

(35)

Dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai hasil belajar yang optimal,

mahasiswa dituntut secara aktif dalam kegiatan belajarnya. Begitu pula dengan mata

kuliah askeb I, keaktifan siswa sangat dituntut lebih optimal agar hasil belajar dalam

(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian atau kaitan antara konsep satu

terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang

lain dari masalah yang ingin diteliti. Variabel dibedakan menjadi 2 yaitu : variabel

independen atau mempengaruhi yaitu media pembelajaran video dan media

powerpoint, sedangkan yang menjadi variabel dependen atau dipengaruhi yaitu

kepuasan mahasiswa pada mata kuliah Askeb I D-III Kebidanan STIKes Haji Medan

tahun 2015.

Kerangka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Skema 3.1

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah jenis media pembelajaran,

sedangkan variabel dependen yaitu kepuasan terhadap mata kuliah Askeb I.

B. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan konsep penelitian dapat dirumuskan hipotesis

alternatif (Ha) sebagai berikut: Ada perbedaan efektivitas penggunaan video dengan

powerpoint terhadap kepuasan pada mata kuliah Askeb I .

(37)

C. Definisi Operasional N

O

Variabel

Penelitian

Definisi Operasinal Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

Observasi Dilakukan

Tidak

dilakukan

Nominal

2 Kepuasan Kepuasan yang

dimiliki oleh

Kuesioner Wawancara Menjawab

pertanyaan

dari

kuesioner

Interval

3 Efektivitas Keberhasilan

(38)

BAB IV

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik dengan Quasi

eksperimental yang bermaksud menganalisis perbedaan kepuasan mahasiswa yang

menggunakan media video dan powerpoint. Penelitian ini menggunakan rancangan

post test only group design. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester II D-III

Kebidanan STIKes Haji Medan dengan total 60 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah mahasiswa

semester II D-III Kebidanan STIKes Haji Medan yaitu sebanyak 60 orang yang

dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A sebanyak 30 orang dan kelompok B

sebanyak 30 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.

Sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang dilihat dari indeks prestasi.

C. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di program studi D-III Kebidanan STIKes Haji

Medan. Pemilihan tempat ini didasarkan atas efisiensi dalam operasional

dilapangan.

D. Waktu Penelitian

(39)

E. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2011) dalam melaksanakan penelitian, khususnya jika

menjadi subjek enelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar

manusia. Manusia memiliki kebabasan dalam menentukan dirinya, sehingga yang

dilakukan benar-benar menjunjung tinggi kebabasan manusia. Masalah eika yang

harus diperhatikan dalam penelitian ini antara lain :

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden. Tujuannya adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia maka harus

menandatangani lembar persetujuan. Anomnity (tanpa nama) masalah etika dalam

penelitian ini merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan. Confidentality (kerahasiaan)

masalah etika dengan membrikan jaminan kerahasiaan hasil penlitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan

pada hasil riset.

F. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan untuk mengukur minat belajar

berupa angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

(40)

ketahui (Arikunto, 2006). Alternatif jawaban angket minat menggunakan skala

Likert, dimana jawaban setiap pertanyaan disusun dalam gradasi dari positif (favorable) sampai negative (unfavorable), berupa kata-kata Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), masing-masing diberi

skor satu sampai lima (1-4). Setiap alternatif jawaban memiliki skor yang berbeda.

Pemberian skor untuk tiap-tiap alternatif jawaban disesuaikan dengan kriteria

item. Untuk jawaban pernyataan yang positif ( favorable) maka perhitungan skornya

adalah :a. Sangat Setuju (SS) nilai 4, b. Setuju (S) nilai 3,c. Tidak Setuju (TS) nilai

2,d. Sangat Tidak Setuju (STS) nilai 1.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah

alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Menurut Notoatmodjo

(2010) validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur, untuk itu perlu diuji korelasi antara skor tiap item

pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut, bila semua pertanyaan telah

mempunyai korelasi yang bermakna maka benar semua item pertanyaan itu dapat

mengukur konsep yang akan peneliti ukur.

Uji normalitas data diperlukan sebelum mengunakan uji t sampel independen. Uji

normalitas data menggunakan ujiKolmogorov-Smirnov (Sugiyono,2006). Proses uji

normalitas data dibantu denganmenggunakan komputerisasi. Kriteria yang digunakan

pada ujiKolmogoro-Smirnov adalah sebagai berikut :

a. Bila nilai p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga adaperbedaan

(41)

b. Bilanilaip>0,05makaH0diterimadanHaditolaksehinggatidakada

Perbedaandistribusiantaradatapenelitidandatanormal.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan artinya, sejauh mana alat ukur tersebut menunjukkan

hasil yang konsisten atau tetap bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Teknik alpha

yang dikembangkan oleh liii Cronbach dipilih untuk mencari reliabilitas Alpha untuk

menguji konsistensi internal antar item pernyataan dengan batas nilai lebih besar dari

0,60 (Azwar, 2003).

Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :

�11 =�

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ ��2 = Jumlah varians butir

�12 = Varians total

H. Prosedur Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil pembagian kuesioner kepada

mahasiswa D-III Kebidanan Stikes Haji Medan. Sebelum kuesioner diisi oleh

responden, diberikan penjelasan terlebih dahulu oleh peneliti tentang tata cara

(42)

setelah selesai pengisian. Setelah kuesioner terkumpul peneliti segera memeriksa

kelengkapan data, Apabila terdapat kesalahan dan ketidaklengkapan data dari

kuesioner yang terkumpul maka peneliti langsung meminta responden untuk

memperbaiki dan melengkapi data.

Bebrapa prosedur yang dilaksanakan pada pengumpulan data ini adalah

mendapatkan surat permohonan melakukan penelitian dari ketua Program D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan

permohonan izi penelitian kepada bagian administrasi Kebidanan STIKes Haji

Medan, setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan pengumpulan data. Setelah

semua kuesioner yang telah diisi respnden dan dikumpulkan, kemudian peneliti

memriksa kelengkapan data yang terkumpul pada kuesioner dan bila terdapat

kesalahan atau kekurangan data maka diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan

pendataan ulang.

I. Rencana Analisis Data

Menurut Hidayat (2011) dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data

harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistika,

informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan. Dalam

proses pengolahan data terdapat langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya umtuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

atau dikumpulkan.Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah

(43)

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisa data menggunakan computer. Biasanya dalam pemberian

kode dibuat juga daftar kode dan artinya untuk memudahkan melihat arti dari kode

tersebut.

3. Data Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam

master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana.

4. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisa, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistika terapan yang sesuai dengan tujuan yang ingin di

analisa. Dalam penelitian ini analisa data menggunakan statistika inferensial

(menarik kesimpulan) yaitu dengan menyimpulkan populasi berdasarkan sampel atau

disebut proses generalisasi.

Penelitian ini menggunakan analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian, untuk melihat perhitungan dan persentase hasil

(44)

Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu :

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan

karakteristik responden yaitu untuk mengetahui efektifitas antara penggunaan video

dengan powerpoint terhadap hasil belajar asuhan kebidanan I.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu dengan

uji t-test indpendent. Uji statistik t-test dapat digunakan jika data yang akan diolah

merupakan data yang homogen dan berdistrbusi normal. Untuk itu sebelum

dilakukan uji t-test, data kelompok eksperimen di uji normalitas terlebih dahulu

dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dan di uji homogenitas dengan uji

Levene-test. Setelah didapat hasil bahwa data telah homogen dan berdistribusi normal, data post-test kelompok intervensi di uji dengan menggunakan uji statistik t-test

dependenuntukmelihat apakah ada pengaruh penggunaan video dengan powerpoint terhadap hasil belajar mahasiswa. Kemudian dilakukan kembali analisis hasil belajar

pada lembar post-testkelompok control dan kelompok eksperimen untuk melihat

perbedaan pengaruh yang didapat dari kedua pembelajaran yaitu dengan

menggunakan uji statistik t-test independent.

Kriteria yang digunakan pada uji t sampel independen adalah :

a. Bila nilai p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat perbedaan

signifikan antara kedua kelompok. Kesimpulan ada perbedaan antara media

video dan powerpoint terhadap kepuasan mata kuliah Askeb I Kebidanan

(45)

b. Bila nilai p>0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak yaitu tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Kesimpulan tidak ada

perbedaan antara media video dan powerpoint terhadap kepuasan mata kuliah

(46)

BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada penelitian yang telah dilaksanakan di STIKes Haji Medan yang berada di Jl.

RS. Haji Medan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan judul

Perbandingan Efektivitas Media Video Dengan Power Point Terhadap Kepuasan

Mahasiswa D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015.

A. Data Kepuasan Pada Mata Kuliah Askeb I Dengan Media Video

Data kepuasan pada kelompok powerpoint di dapat dari kepuasan setelah

mengikuti perkuliahan askeb I. Sampel penelitian sebanyak 30 orang diperoleh data

seperti yang tercantum dalam tabel 5.1 sebagai berikut :

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Kelompok Video Dengan Media Video Pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Haji Medan 2015

(47)

Jumlah skor maksimal jika mahasiswa menjawab skor 4 seluruh pernyataan adalah

60 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor 1 untuk seluruh pernyataan

adalah 15. Dari hasil scoring jawaban angket skor terendah adalah 39 (5,13%).

Dengan rerata 45.35.

Data Kepuasan Mata Kuliah Askeb I Dengan Media Power Point

Data kepuasan pada media powerpoint didapat dari nilai indeks prestasi setelah

mengikuti perkuliahan askeb I. sampel penelitian sebanyak 30 orang diperoleh data

seperti yang tercantum dalam table 5.2 sebagai berikut :

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Dengan Media Power Point Pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Haji Medan 2015

No Data kepuasan frekuensi Persentasi Skor

Jumlah skor maksimal jika mahasiswa menjawab skor 4 untuk seluruh

pernyataan adalah 60 dan jumlah skor maksimal apabila menjawab skor 1 untuk

seluruh pernyataan adalah 15. Dari hasil scoring jawaban angket dengan skor

(48)

B. Rerata Nilai Kepuasan Kelompok Media Video Dan Power Point

Kedua kelompok anak didik diberikan perlakuan yang berbeda yaitu perkuliahan

dengan menggunakan media video untuk kelompok A dan power point untuk

kelompok B, selanjutnya dilakukan pengukuran kepuasan kedua kelompok tersebut.

Berdasarkan data dapat dilihat bahwa rerata nilai kepuasan dari kelompok mahasiswa

dengan media video (45.35) lebih baik dari pada nilai rerata hasil dari kelompok

mahasiswa dengan power point (40.55).

C. Pengujian Prasyarat Analisis

Prasyarat statistik parametrik menurut Wijaya (2009) yang harus dipenuhi dalam

penelitian ini adalah uji normalitas data. Uji normalitas terhadap kepuasan pada

kelompok media video dan kelompok power point dihitung dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov.

D. Uji Perbandingan Nilai kepuasan Media Video dan Media Power Point

Uji perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah media video lebih baik

(menghasilkan kepuasan yang lebih baik) dibandingkan media powerpoint dengan

menggunakan uji t sample independen.

Tabel 5.3

Uji t Perbandingan Kepuasan Pada Media Video Dan Media Power Point

(49)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai thitung (t0) sebesar 0,776 adapun

nilai t tabel untuk pengujian dengan tingkat ketelitian 0,05 dan jumlah data sebanyak

60 responden (df=58) adalah sebesar 0,250. Perbandingan nilai t hitung dengan t

tabel adalah bahwa t0 > t tabel (0,776 >0,250) dengan nilai p=0,00<0,05 sehingga

disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat

perbandingan kepuasan yang signifikan antara kedua kelompok. Oleh karena itu,

nilai rerata kepuasan kelompok media powerpoint lebih rendah daripada kelompok

media video, maka dapat disimpulkan bahwa media powerpoint memberikan hasil

yang lebih rendah untuk meningkatkan kepuasan daripada media video.

B. Pembahasan

1. Analisis Karakteristik Subjek Penelitian

Responden penelitian ini terdiri dari responden yang memenuhi kriteria untuk

sampel penelitian dengan jumlah 60 orang, 30 orang sebagai kelompok dengan

media video dan 30 orang sebagai kelompok dengan media power point. Responden

merupakan mahasiswa STIKes Haji Medan Semester II.

2. Analisis Perbandingan Kepuasan Dengan Media Video dan Media Power Point

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi

atau antara pemberi pesan dengan penerima pesan yang dapat berupa alat fisik

sehingga menimbulkan proses belajar yang efektif.

Dari nilai rerata kepuasan kelompok media power point lebih rendah daripada

kelompok media video, maka dapat disimpulkan bahwa media video memberikan

hasil yang lebih efektif untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa daripada media

(50)

Hasil penelitian pada kepuasan mahasiswa diperoleh dari pengisian kuesioner

kepuasan mahasiswa yang berjumlah 15 item yang diberikan kepada mahasiswa

anggota sampel pada kelompok dengan menggunakan media video dan media

powerpoint. Masing-masing kelompok terdiri dari 30 responden dengan media video

dan 30 responden untuk media powerpoint. Banyaknya item pada kuesioner

kepuasan adalah 15 sehingga besar rerata pada kelompok media video 45,35 dan

kelompok media powerpoint 40,55.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dhian (2012) pada

mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah bahwa media

pembelajaran memiliki hubungan bermakna dengan kepuasan sebesar 0,013.

Penelitian yang dilakukan risdyah (2010) perbandingan efektifitas penggunaan

video dengan powerpoint terhadap kepuasan dengan t hitung > t tabel (8,362 >

1,984).

Penelitian pendukung diatas membuktikan teori Djamarah (2006) bahwa video

sebagai media audio visual dimana dalam pembelajaran video dapat memberikan

mahasiswa pengalaman belajar yang nyata atau konkret tanpa harus melihat

langsung. Kelebihan media VCD adalah mampu menyampaikan pesan yang lebih

lengkap, rumit dan realistis, informasi visual yang disajikan merupakan pengetahuan

baru yang cukup menarik serta bahan yang disajikan dengan gerakan cepat. Pada

penggunaan media video mahasiswa bisa melihat proses yang terjadi didalam rahim

secara nyata yang tidak mungkin bisa dilihat secara langsung oleh mahasiswa. Dalam

proses pembelajaran seperti ini,diharapkan mampu meningkatkan kepuasan

mahasiswa, sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam pemahaman dan

mempercepat menyerap materi pembelajaran dan mempermudah pencapaian tujuan

(51)

Hasil penelitian sama dengan penelitian yang dilakukan desi dengan judul

efektivitas penggunaan media video terhadap kepuasan, penelitian menunjukkan

media video lebih efektif dalam kepuasan mahasiswa. Ada beberapa kelebihan dalam

penggunaan video yaitu pada penyajiannya menarik karena ada permainan warna,

animasi teks maupun animasi gambar yang bergerak, dan dapat mudah diserap oleh

mahasiswa karena mahasiswa dapat melihat langsung proses pertumbuhan dan

perkembangan konsepsi secara langsung.

Media juga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian siswa sehingga proses

belajar berjalan dengan baik. Video lebih efektif daripada powerpoint karena pada

saat penyampaian media video mahasiswa lebih memahami dan mahasiswa aktif

dalam proses belajar, keterbatasan ruang, waktu, dan daya ingat mahasiswa pada saat

media video dilakukan lebih baik karena mahasiswa melihat langsung proses

pembelajaran dalam askeb I.

Proses pembelajaran menggunakan media sangat penting bagi siswa karena dapat

memberikan solusi terhadap kekurangan dalam metode pembelajaran konvensional

yang cenderung menggunakan ceramah. Selama ini metode pembelajaran

konvensional dianggap kurang berkembang untuk memperoleh kepuasan yang

memuaskan. Kemajuan tehnologi, pendidikan telah memberikan alternatif bagi dosen

untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media. Dalam hal ini

dosen memiliki wewenang untuk menyampaikan materi pelajaran dengan media

yang dianggap efektif dan menarik bagi siswa sehingga proses pembelajaran

memberikan pengaruh yang positif terhadap kepuasan. Realitas ini data terjadi

apabila dalam proses pembelajaran dibantu dengan media pembelajaran yang

(52)

Proses pembelajaran menggunakan media visual sangat efektif membantu siswa

memahami materi pelajaran. Media visual yang bersifat inovatif untuk media

pembelajaran berupa media video. Hal ini disebabkan karena siswa dapat melihat

langsung tentang materi pelajaran yang sedang dibahas. Dalam penggunaan media

video dosen dapat memperoleh ketuntasan kepuasan yang lebih efektif daripada

pembelajaran dengan menggunkan media powerpoint karena pada saat media power

point di tampilkan mahasiswa suah untuk mengerti yang disampaiakn oleh dosen dan

suara dosen kurang terdengan karena ruangan yang terlalu besar.

Menurut Sri dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa media

mempengaruhi kepuasan. Tinggi rendahnya kepuasan dijadikan indikator untuk baik

atau buruknya prestasi belajar mahasiwa. Mahasiswa yang menyenangi mata kuliah

tertentu akan selalu mempelajari dan mengulang agar dapat menguasai dalam waktu

yang relatif singkat, sehingga dapat mengulang pelajaran untuk mendapatkan hasil

yang optimal.

Nilai rerata kepuasan pada kelompok video lebih efektif dari pada nilai kelompok

media powerpoint. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran dengan media video yang

dilakukan pada saat penelitian, perhatian mahasiswa fokus karena materi berkesan

tidak membosankan dan menarik sehingga mahasiswa menemukan materi yang baik

karena pembelajaran dengan media video tidak membosankan dan menarik sehingga

(53)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang perbandingan efektivitas

penggunaan video dengan powerpoint terhadap kepuasan pada mata kuliah asuhan

kebidanan I di D-III kebidanan STIKes Haji Medan tahun 2015 daat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan rerata dari dua kelompok dapat dilihat bahwa rerata kepuasan dari

kelompok anak didik dengan media video (45,35) lebih baik dari pada nilai rerata

hasil dari kelompok anak didik dengan power point (40,35). Perbandingan nilai t

hitung dengan t tabel adalah bahwa t0 > t t (0,776 >0,068) dengan nilai p=0,00 <0,05

sehingga disimpulkan bahwa H0 ditolak.

B. Saran

1. Praktik Kebidanan

a. Bagi mahasiswa, diharapkan lebih meningkatkan kepuasan belajar untuk

dapat mengikuti berbagai pembelajaran media.

b. Bagi dosen pengajar, diharapkan mampu meningkatkan kepuasan belajar

mahasiswa dan memperkenalkan berbagai macam media dalam belajar yang

dapat memicu semangat mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

c. Bagi institusi pendidikan, diharapkan menerapkan pembelajaran yang dapat

memicu kepuasan belajar mahasiswa dan dapat berimplikasi positif terhadap

(54)

2. Penelitian Kebidanan

Diharapkan bagi peneliti dimasa akan datang melakukan penelitian sejenis atau

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. N.(2007). Efektifitas Penggunaan Media VCD Dan Gambar Cetak Dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Kodisi Fisik Wilayah Indonesia Pada Kelas VIII Semester I Di SMP Negri 5 Semarang Tahun 2007/2008.

Asnah & Linda, F (2014) . Buku Panduan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Medan

BBC News.(2007). How The CD Was Developed-BBC News. http://news .bbc.co.uk/2/hi/technology

Djamarah, S, B & Zain, A.(2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gunadarma e-learning center. (2007). Pengertian E-Learning

gunadarma.ac.id/index php

Hadis, A. (2008). Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hamdani,M.A. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka setia. Hidayat, A. A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika

ICT. (2010) Pemanfaatan Microsoft Office Powerpoint Untuk Media Pembelajaran Untuk Media Pembelajaran.

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Santyasa, I, W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Disajikan Dalam

Work Shop Media Pembelaran Bagi Guru SMAN Banjarangkan Klungkung Tanggal 10 Januari 2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah

Sardirman, A, M. (2010). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Sudjana, N. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Suryabrata, S. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Varney, H. (2004). Varney’s Midwifery. Jones and Bartlett

Wariningdyah, (2009). Pengaruh Penggunaan VCD Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pascasarjana, UNS. Thesis.

(56)
(57)
(58)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

AssalamualaikumWr. Wb/ Salam sejahtera

DenganHormat,

Nama Saya Putri Maulidya Siregar, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

berjudul “PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEO DENGAN

POWERPOINT TERHADAP KEPUASAN ASUHAN KEBIDANAN I.

Partisipasi responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan.

Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk

kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini saudari tidak akan dikenakan biaya

apapun. Bila saudari responden membutuhkan penjelasan , maka dapat menghubungi

saya:

Nama : Putri Maulidya Siregar Alamat : Jl.Klambir V

No. Hp :082168518907

Terima kasih saya ucapakan kaepada responden yang telah ikut berpartisipasi

pada penelitian ini. Keikutsertaan anda dalam penelitian ini akan menyumbangkan

sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Setelah memahami berbagai hal yang

menyangkut penelitian ini diharapkanresponden bersedia mengisi lembar persetujuan

yang telah kami siapkan.

Medan, 2015

(59)

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONCENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/ Hp :

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti, saya bersedia secara suka rela menjadi

responden dan mengizinkan dilakukan terhadap hasil belajar saya.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2015

(60)

Lampiran 4

Kuesioner Penelitian Perbandingan Efektivitas Penggunaan Media Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan

I Di D-III Kebidanan STIKes Haji Medan Tahun 2015

No. Responden : (Diisi Oleh Peneliti)

Nama :

Umur :

IP Semester :

Petunjuk pengisian Berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang dianggap paling

tepat!

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

I.Video terhadap kepuasan pada mata kuliah askeb I

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Apakah anda tertarik dengan media video belajar askeb I?

2 Apakah anda mengerti dengan materi yang disampaikan melalui media video?

3 Apakah media video dapat memenuhi tujuan anda?

4 Apakah ada timbul rasa bosan dan jenuh pada saat pembelajaran berlangsung?

5 Apakah ada perbedaan yang anda rasakan belajar dengan media video dengan media yang lain?

Gambar

Tabel 5.1  Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Kelompok Video Dengan
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Dengan Media Power Point
Tabel 5.3 Uji t Perbandingan Kepuasan Pada Media Video Dan Media Power Point

Referensi

Dokumen terkait

Dengan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Pasien Gagal Ginjal Kronik

1) Dengan adanya Manajemen Bandwidth, maka pembagian bandwidth pada setiap client ISP akan dengan mudah diatur sesuai permintaan pelanggan akan bandwidth yang digunakan. 2)

Merancang suatu algoritma untuk pencarian titik api pada saat akan.. memadamkan api menggunakan im age sensor dengan kamera pada

H2a: Under the condition of consum - ers having knowledge of the mis- leading information, consumers who are exposed to misleading brand placement of brands with high brand

Perawatan tanaman dan ternak memiliki tingkat partisipasi yang tinggi karena mayoritas dari ibu rumah tangga yang kami wawancarai berpartisipasi aktif dalam

Program semesteran merupakan bagian dari progam yang memuat alokasi waktu setiap satu kompetensi pada setiap semester. Fungsi dari program semester adalah sebagai

Various data used included spectral reflectance of wheat measured from the ground and those measured using airborne sensors, wheat growth conditions data, such as LAI, SPAD

[r]