PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEODENGAN POWERPOINT TERHADAP KEPUASAN PADA MATA KULIAH ASUHAN
KEBIDANAN IDI D-III KEBIDANANSTIKes HAJI MEDANTAHUN 2015
PUTRI MAULIDYA SIREGAR 145102150
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEODENGAN POWERPOINT TERHADAP KEPUASAN PADAMATA KULIAH ASUHAN
KEBIDANAN IDI D-III KEBIDANAN STIKes HAJIMEDANTAHUN 2015 ABSTRAK
Putri Maulidya Siregar
Latar belakang: dalam proses pembelajaran media merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Pembelajaran dapat menyeimbangkan tujuan dari pembelajaran dengan cara menyesuaikan media/alat bantu dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran menggunakan media sangat penting bagi siswa karena dapat memberikan solusi terhadap kekurangan dalam metode pembelajaran konvensional yang cenderung menggunakan ceramah.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara penggunaan video dengan powerpoint terhadap kepuasan pada mata kuliah Askeb I Di D-III Kebidanan STIKes Haji Medan tahun 2015.
Metodelogi: penelitian ini menggunakan desainquasi eksperimendengan menggunakan 2 kelompok. Jumlah sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan ujit-test independent.
Hasil:darihasilpenelitiandiperoleh data nilai rata-rata siswadenganmenggunakan media video sebesar 45,35 sedangkanmenggunakan media powerpointsebesar 40,55. Hasiluji statistik diperoleh p=0,001 (α=<0,05) maka dapat disimpulkan ada perbandingan yang signifikan antara media video dengan powerpoint terhadap kepuasan.
Kesimpulan dan saran: dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa akan meningkat setelah menggunakan media video maka disarankan kepada dosen, diharapkan mampu meningkatkan kepuasan belajar mahasiswa dan memperkenalkan media belajardengan video dalam belajar yang dapat memicu semangat mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Comparison of the Effectiveness of the USE of Video with Powerpoint Against Complacency on Midwifery Care Courses I in D-III Obstetrics STIKes Haji Field
By 2015
ABSTRACT Putri Maulidya Siregar
Background: in the process of learning media is one of the very important dynamic aspects. Study of the learning goals can balance by means of adjusting the mediaalat help in the learning process. The process of learning to use media is very important for students because it can provide solutions to shortcomings in conventional learning methods which tend to use lectures.
Research objectives: to know the comparison of effectiveness between the use of video with powerpoint against complacency on courses Askeb I in D-III Obstetrics STIKes Haji Field by 2015.
We use this research design: quasi experiments using 2 groups. The number of samples as many as 60 people. Sampling is done using total sampling. The analysis of the data used is the analysis of univariate analysis and bivariat with t-test for independent tests.
Results: from the results of research data obtained an average score of students using video media of 45,35 while using media powerpoint of 40,55. Test result statistics retrieved p=0,001 (α=<0,05) then it can be concluded there is a significant comparison between media video with powerpoint against complacency.
Conclusions and advice: from the results of this research it can be concluded that student satisfaction will increase after using video media then suggested to the lecturer, is expected to enhance student learning satisfaction and introduce learning media with video in learning which can trigger the students ' passion to follow the learning process.
Pernyataan
Perbandingan Efektivitas Penggunaan VideoDengan Powerpoint Terhadap Kepuasan PadaMata KuliahAsuhan Kebidanan IDi D-III Kebidanan STIKes Haji MedanTahun
2015
Karya Tulis Ilmiah
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau terbitan orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah disebut dalam pustaka.
Medan, Juli 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala curahan
nikmat dan rahmat-Nya, memberikan kekuatan lahir dan batin, kejernihan hati dan
fikiran, serta kemudahan kepada penulis sehingga masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Perbandingan Efektivitas
Penggunaan Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan I Di D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015’’.
Keberhasilan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, tidak lepas dari dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan tulus membantu dalam proses
pembuatan karya tulis ilmiah ini dari awal hingga akhir. Atas dasar alasan tersebut,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua Pelaksana Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara.
3. dr. Hemma Yulfi, DAP&E, MMed.Ed selaku pembimbingyang telah
memberikan segenap arahan, bimbingan dan petunjuk serta waktu luang selama
menyusun karya tulis ilmiah ini.
4. dr. Cut Adeya Adella SpOG (K) selaku dosen penguji I.
5. Ikhsanuddin.A.H, S.Kp. MNS CWCCA selaku dosen penguji II.
6. Direktur Akademi Kebidanan Stikes Haji Medan.
7. Seluruh Staf Dosen Karyawan/i Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Sumatera Utara yang telah banyak memberi pengetahuan dan
8. Orang tua yang telah memberikan dukungan, semangat dan motivasi serta do’a
yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT, melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua. Amin.
Medan, Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR SKEMA ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 4
C.Tujuan Penelitian ... 4
D.Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... A. Media Pembelajaran ... 6
1. Pengertian Media ... 6
2. Macam-macam Media ... 8
B. Definisi Video Dan Powerpoint... 11
C. Hasil Belajar ... 15
D. Deskripsi Mata Kuliah Askeb I ... 18
BAB III KERANGKA KONSEP ... A. Kerangka Konsep ... 23
B. Hipotesis ... 24
BAB IV METODE PENELITIAN ...
A. Desain Penelitian ... 25
B. Populasi dan Sampel ... 25
C.Tempat Penelitian ... 26
D.Waktu Penelitian ... 26
E.Etika Penelitian ... 26
F. Alat Pengumpulan Data ... 27
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 27
H. Pengumpulan Data ... 29
I. Rencana Analisis Data ... 30
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian... 33
B. Pembahasan ... 38
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan ... 42
B. Saran ... 42
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional ... 24
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Kelompok Video Dengan
Media Video Pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Haji Medan 2015
... 33
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Dengan Media Powerpoint
Pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Haji Medan 2015 ... 35
Tabel 5.3 Uji t Perbandingan Kepuasan Pada Media Video Dan Media Powerpoint
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LembarKonsultasi karya tulis ilmiah
Lampiran 2 LembarPenjelasanKepadaCalonResponden
Lampiran 3 LembarPersetujuanResponden (Informed Consent)
Lampiran 4 LembarKuesioner
Lampiran 5 Master Tabel
Lampiran 6 Hasil output data penelitian
Lampiran 7 Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU
Lampiran 8 Balasan surat selesai penelitian dari Kebidanan STIKes Haji Medan
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEODENGAN POWERPOINT TERHADAP KEPUASAN PADAMATA KULIAH ASUHAN
KEBIDANAN IDI D-III KEBIDANAN STIKes HAJIMEDANTAHUN 2015 ABSTRAK
Putri Maulidya Siregar
Latar belakang: dalam proses pembelajaran media merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Pembelajaran dapat menyeimbangkan tujuan dari pembelajaran dengan cara menyesuaikan media/alat bantu dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran menggunakan media sangat penting bagi siswa karena dapat memberikan solusi terhadap kekurangan dalam metode pembelajaran konvensional yang cenderung menggunakan ceramah.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara penggunaan video dengan powerpoint terhadap kepuasan pada mata kuliah Askeb I Di D-III Kebidanan STIKes Haji Medan tahun 2015.
Metodelogi: penelitian ini menggunakan desainquasi eksperimendengan menggunakan 2 kelompok. Jumlah sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan ujit-test independent.
Hasil:darihasilpenelitiandiperoleh data nilai rata-rata siswadenganmenggunakan media video sebesar 45,35 sedangkanmenggunakan media powerpointsebesar 40,55. Hasiluji statistik diperoleh p=0,001 (α=<0,05) maka dapat disimpulkan ada perbandingan yang signifikan antara media video dengan powerpoint terhadap kepuasan.
Kesimpulan dan saran: dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa akan meningkat setelah menggunakan media video maka disarankan kepada dosen, diharapkan mampu meningkatkan kepuasan belajar mahasiswa dan memperkenalkan media belajardengan video dalam belajar yang dapat memicu semangat mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Comparison of the Effectiveness of the USE of Video with Powerpoint Against Complacency on Midwifery Care Courses I in D-III Obstetrics STIKes Haji Field
By 2015
ABSTRACT Putri Maulidya Siregar
Background: in the process of learning media is one of the very important dynamic aspects. Study of the learning goals can balance by means of adjusting the mediaalat help in the learning process. The process of learning to use media is very important for students because it can provide solutions to shortcomings in conventional learning methods which tend to use lectures.
Research objectives: to know the comparison of effectiveness between the use of video with powerpoint against complacency on courses Askeb I in D-III Obstetrics STIKes Haji Field by 2015.
We use this research design: quasi experiments using 2 groups. The number of samples as many as 60 people. Sampling is done using total sampling. The analysis of the data used is the analysis of univariate analysis and bivariat with t-test for independent tests.
Results: from the results of research data obtained an average score of students using video media of 45,35 while using media powerpoint of 40,55. Test result statistics retrieved p=0,001 (α=<0,05) then it can be concluded there is a significant comparison between media video with powerpoint against complacency.
Conclusions and advice: from the results of this research it can be concluded that student satisfaction will increase after using video media then suggested to the lecturer, is expected to enhance student learning satisfaction and introduce learning media with video in learning which can trigger the students ' passion to follow the learning process.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sektor pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu
bangsa. Hal ini pemerintah selalu berupaya meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya pengajar yang
mampu dan siap berperan secara professional dalam lingkungan sekolah dan
masyarakat. Dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
pesat dewasa ini, profesionalisme pengajar tidak cukup hanya dengan kemampuan
membelajarkan siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan
untuk memfasilitasi kegiatan belajar (Santyasa, 2007).
Metode (cara) pengajaran yang paling sering digunakan dalam proses
pembelajaran adalah metode konvensional (ceramah dan diskusi kelompok) yang
menjadi satu-satunya metode pembelajaran yang dilakukan sejak sekolah dasar.
Metode konvensional yaitu metode dengan cara menyampaikan informasi secara
lisan yang berpusat kepada guru dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu
arah dengan kata lain peserta didik bersifat pasif. Pembelajaran juga jarang
divariasikan dengan menggunakan metode yang lain sehingga peserta didik sering
merasa bosan dan membuatnya menjadi malas. Hal ini dapat menimbulkan dampak
buruk bagi peserta didik yakni daya serap materi yang diajarkan menjadi rendah
sehingga hasil belajarnya juga kurang memuaskan.
Banyak alternatif pilihan media yang dapat digunakan dosen sebagai alat bantu
dalam menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satunya
adalah media komputer. Menurut Shute & Grandell bahwa dari tahun ke tahun
yang sangat berarti dalam peranannya sebagai media pembelajaran. Mc Donough, et.
al. mengemukakan tentang beberapa keuntungan penggunaan komputer dalam
pembelajaran seperti memberikan stimulus untuk belajar, menciptakan efek audio
visual, membantu recalling (pemanggilan kembali) konsep, mengaktifkan respon
siswa, mendorong cara belajar interaktif, membebaskan guru dari tugas-tugas yang
berulang dan menyediakan sumber belajar yang telah dimodifikasi.
Proses pembelajaran penggunaan media sangat penting bagi siswa Karena
dapat memberikan solusi terhadap kekurangan dalam metode pembelajaran
konvensional yang cenderung menggunakan metode ceramah tanpa mengetahui dan
melihat wujud daro obyek pelajaran yang dijelaskan dosen. Kemajuan dunia
pendidikan telah memberikan alternatif bagi dosen untuk untuk melakukan proses
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Berbagai macam media
pembelajaran dapat digunakan dosen terutama media pembelajaran media video dan
powerpoint.
Proses pembelajaran menggunakan media powerpoint dapat efektif membantu
siswa memahami materi pelajaran. Hal ini disebabkan siswa dapat melihat secara
langsung tentang materi pelajaran yang sedang dibahas oleh dosen. Kemudahan
dalam proses pembelajaran tersebut sangat membantu siswa dan dosen, misalnya
pada saat menjelaskan suara dosen kurang terdengar jelas, maka siswa dapat
langsung media yang ditampilkan. Peningkatkan hasil belajar siswa dapat dicapai
apabila dosen dalam menyelenggarakan proses pembelajaran menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Menurut M. Zakiudin salah satu faktor rendahnya mutu pendidikan disebabkan
oleh proses pembelajaran yang masih sederhana dengan menggunakan media yang
meningkatkan penyerapan informasi dalam ingatan dengan baik. Salah satu cara
untuk menyimpan informasi di dalam ingatan diperlukan media pembelajaran yang
tepat.
Septiana (2007) pemilihan media berdasarkan kepentingan penyampaian pesan
akan sangat baik untuk dipertimbangkan. Selain itu menurut pada sistem kerja otak,
adalah baik jika media yang disampaikan dapat merangsang perasaan senang, santai
dan tenang bagi siswa. Efektivitas dalam penggunaan media pengajaran kaitannya
dengan daya serap siswa dalam menangkap informasi dengan menggunakan media
pengajaran video yang merupakan media audio visual lebih efektif, dimana daya
serapnya 75% dari pada penyampaian materi dengan metode ceramah, tetapi dilihat
juga dari tujuan pembelajaran yang telah disampaikan.
Penelitian ini melihat perbedaan hasil belajar psikomotorik penggunaan metode
demonstrasi dan metode audio visual pada pembelajaran senam hamil, dan
Wariningdyah (2009) yaitu pengaruh penggunaanmedia VCD terhadap prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Alam ditinjau dari motivasi belajar siswa SD Negeri di
Kecamatan Selogiri. Jika pada penelitian sebelumnya penggunaan VCD
dihubungkan dengan hasil dan prestasi belajar, maka dalam penelitian ini, peneliti
ingin melihat efektifitas penggunaan media VCD dan visual terhadap minat belajar
askeb I pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui perbandingan efektifitas
penggunaan video dengan powerpoint terhadap hasil belajar pada mata kuliah asuhan
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbandingan efektivitas penggunaan video dengan powerpoint
terhadap kepuasan mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan I di D-III STIKes
Haji Medan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas antara penggunaan video dengan powerpoint
terhadap kepuasan pada mata kuliah asuhan kebidanan I.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui kepuasan dengan penggunaan video tentang asuhan
kebidanan I.
b) Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa dengan penggunaan powerpoint
tentang asuhan kebidanan I.
c) Untuk menganalisa perbedaan media video dan powerpoint terhadap
kepuasan.
D. Manfaat Penelitian 1. Institusi
Dapat memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih tepat untuk mata
kuliah tertentu.
2. Pendidik
Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan masukan bagi institusi
memungkinkan mahasiswa untuk dapat lebih mengerti dalam setiap proses
pembelajaran untuk meningkatkan kepuasan.
3. Mahasiswa
Mendapatkan media yang paling tepat dalam proses pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan mereka sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran 1. Definisi Media
Secara umum media merupakan kata jamak dari ‘’medium’’, yang berarti
perantara atau pengantar. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau
pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran
(Wina Sanjaya, 2006).
Media pembelajaran oleh Munadi (2008) didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Association Of Education And Communication Technology (AECT)
mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang
untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Hamdani, 2011).
Media pengajaran diartikan sebagai suatu sarana onpersonal (bukan manusia)
yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan
dalam proses belajar mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional (Winkel, 2009).
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran
dan perasaan anak didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar
(Santyasa, 2007).
Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim,et.al 2001)
a. Kemampuan fiksatif artinya dapat menangkap , menyimpan dan menampilkan
kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian
dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan kemudian disimpan, dan pada saat
diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
b. Kemampuan manipulatif artinya media dapat menampilkan kembali objek atau
kejadian dengan berbagai perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya
ukuran, kecepatan, warnanya diubah, serta dapat pula diulang-ulang
penyajiannya.
c. Kemampuan distributif artinya media mampu menjangkau audien yang besar
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau
radio.
Sudjana (2009) menyebutkan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh anak didik dan memungkinkan anak didik menguasai tujuan pengajaran
lebih baik.
c. Metode pengajar akan lebih bervariasi sehingga anak didik tidak bosan.
d. Anak didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
2. Macam-Macam Media
Media pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga :
a. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan
indra peglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk
Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected
visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (project visual). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam (still pictures) atau bergerak (motion
picture).
b. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Penggunaan media audio
dalam pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan materi pelajaran tentang
mendengarkan.
Audio Compact Disc (Audio CD) merupakan format awal dari CD untuk menyimpan data audio digital dan mulai dipasarkan pada tahun 1982. Mampu
menampung sekitar 80 menit data berupa audio (700 MB). Saat ini perekam audio
menggunakan format Digital Audio Tape (DAT) dengan sample rate mencapai
48.000 kHz dan telah menjadi standar mastering dunia (BBC news, 2007).
c. Media Audio Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau
bias disebut media pandang–dengar . Audio visual akan menjadikan penyajian bahan
ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam
batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Contoh media visual di
antaranya program video atau televisi, video atau televisi instruksional dan program
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, dibedakan:
1) Audio visual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara, film rangkai suara dan cetak suara.
2) Audio visual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.
Perkembangan Video Disc sebagai media audio visual dijelaskan oleh Munadi
(2008) sebagai berikut:
a) Laser Disc
Video Disc pertama kali dipasarkan ditahun 1972.Sistem yang dipakai adalah capacitance system menggunakan tracking arm dan stylus. Mengalami perubahan
menjadi sistem optik yang dihubungkan kesinyal video dan dikenal dengan sebutan
LaserDisc (LD). Teknologi di LD ini informasinya disimpan sebagai spiral lubang-lubang mikro yang dapat dibaca secara optik menggunakan laser bukan oleh head
magnetic.
b) Video Compact Disc (VCD)
Tahun 1992 dipromosikan video dalam tampilan baru yang disebut VCD.
Video digital ini memanfaatkan format medium CD yang sebelumnya sudah dikenal
luas dalam format Audio CD.
Teknologi digital yang digunakan adalah teknologi MPEG-1 yang
memanfaatkan teknik kompresi data rate rendah dengan tujuan agar file yang
c) Digital Video Disc (DVD)
Teknologi VCD mengalami perkembangan setelah munculnya DVDpada tahun
1997. DVD adalah sebuah cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan
data kurang lebih 4,7 GB, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih
baik dari kualitas VCD. Pada tahun 2003 DVD berkembang menjadi teknologi baru
yaitu High-Definition DVD (HD-DVD) yang memiliki daya tamping hingga 30 GB.
d) Blue Ray (Blue-ray Disc disingkat BD)
Tahun 2007 mulai dipasarkan cakram Blue-ray (BD)adalah sebuah format
cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk video definisi tinggi. BD
dapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD karena panjang
gelombang laser biru-ungu yang dipakai hanya 450 nm dimana lebih pendek
dibandingkan laser merah, 650 nm, yang dipakai DVD.
e) Hard Disc Drive (HDD)
HDDmerupakan media penyimpan pada camcorder. Daya tampung HDD
untuk camcorder yang ada dipasaran adalah 30, 40 dan 60 GB. Kelebihan HDD
adalah memiliki kapasitas atau daya tampung yang besar dan pemakaian ulang tidak
mempengaruhi kualitas gambar. Kekurangan HDD adalah besar kemungkinannya
untuk terkena virus (layaknya yang terjadi dikomputer).
f) Chip
Chip memori pada camcorder penggunaannya didasarkan pada pertimbangan
bahwa selain ukurannya yang kecil, durasi respons perekaman kememori ini juga
lebih cepat dibandingkan dengan DVD atau miniDV. Konsumsi baterai pada chip
memori tertinggi saat ini adalah chip memori Secure Digital High Capacity
(SDHC)atau disebut juga dual memory flash sebesar 16 GB. Mampu merekam video
selama 20 jam 50 menit. Pemakaian ulang (hapus-tulis) tidak mempengaruhi kualitas
gambar. Chip memori memiliki ketahanan terhadap guncangan dari pada HDD,
karena tidak memiliki sistem mekanik, alias 100% digital.
B. Video Compact Disc (VCD) 1. Definisi Video
Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik meliputi gambar gerak
dan suara (Munadi, 2008).
Sadiman dalam Munadi (2008) mengartikan Video Disc adalah tempat
penyimpanan informasi gambar dan suara pada piringan (disc) dengan dua sistem
sistem optical dan sistem capacitance.
(Compact Disc atau yang dikenal sebagai CD) adalah sebuah piringan optikal
yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Video CD (VCD dan Compact
disc digital video) adalah format digital standart untuk menyimpan video didalam
CD.
2. Kelebihan dan kelemahan VCD
Djamarah dan Zain (2006) menyebutkan kelebihan media Video Compact Disc
adalah sebagai berikut: Dapat diputar berulang-ulang, tayangan dapat diperlambat
dan dipercepat, pengoperasian alat relatif mudah, tidak memerlukan ruang khusus,
keeping VCD dapat digandakan dan digunakan berulang-ulang. Kelemahan media
VCD mudah rusak bila perawatan dan pengoperasiannya kurang baik, produksi
media tergantung peralatan canggih dan mahal.
3. Langkah–langkah pemanfaatan VCD
Langkah–langkah pemanfaatan VCD dalam Munadi (2008) dijelaskan sebagai
berikut:
a. Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Hubungan video menurut tujuan pembelajaran menurut Anderson (1987):
tujuan kognitif, tujuan psikomotor, dengan menggunakan berbagai teknik dan
efek, untuk mempengaruhi sikap dan emosi.
b. Pengajar harus mengenal program video yang tersedia dan terlebih dahulu
melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran.
c. Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi yang juga perlu
disiapkan sebelumnya.
d. Adakalanya program video tertentu perlu diputar dua kali atau lebih untuk
memperhatikan aspek–aspek tertentu.
e. Agar anak didik tidak memandang program video sebagai media hiburan
belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian–bagian
tertentu.
f. Sesudah itu dapat dites berapa banyak yang dapat mereka tangkap dari program
video tersebut.
4. Pengertian E- Learning
E-Learning center Universitas Gunadarma (2007) mendefinisikan e-learning
komputer, jaringan komputer dan internet. Distribusi off-linee-learning
menggunakan media VCD/DVD dimana materi belajar dikembangkan sesuai
kebutuhan dan didistribusikan melalui media VCD/DVD, selanjutnya anak didik
dapat belajar ditempat dimana dia berada.
5. Powerpoint Sebagai Media Visual
Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft didalam
paket aplikasi kantoran mereka (ICT, 2010).
Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Terdapat
dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yaitu pesan verbal dan non verbal
(Munadi, 2008).
6. Unsur-Unsur Media Powerpoint
Program ini ada beberapa unsur sebagai berikut :
a) Kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang
bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.b) Unsur rupa yang terdiri
dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan
dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat
tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita.c) Unsur
Pengontrolan, yaitu semua tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai
keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai jeda waktu yang kita inginkan
atau berjalan secara manual dengan meng-klik tombol mouse. Jika digunakan
peserta didik dengan tenaga pendidik maka kontrol operasinya menggunakan
cara manual.
7. Kriteria Memilih Media Pembelajaran
Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh
pemakainya. Menurut Sudjana (2009) dalam memilih media untuk kepentingan
pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
a. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
c. Kemudahan memperoleh media
d. Keterampilan pengajar dalam menggunakan media
e. Tersedia waktu dalam penggunaannya sehingga media tersebut bermanfaat bagi
anak didik selama pengajaran berlangsung
f. Sesuai dengan taraf berpikir mahasiswa.
C. Hasil Belajar
Proses belajar akan tercapai perubahan dalam diri seseorang terhadap sesuatu
yang lebih baik yang mengacu pada tingkat keberhasilan belajar yang diorientasikan
pada prestasi yang dicapai. Prestasi yang dicapai tersebut diartikan sebagai hasil
belajar. Hasil belajar dalam perubahan tingkah laku pada umumnya meliputi
pengetahuan, sikap dan keterampilan diperoleh melalui usaha belajar yang dilakukan
dalam batas waktu tertentu.
Hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
macam hasil belajar yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan
pengertian, (c) sikap dan cita-cita.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa
merupakan suatu ukuran kemampuan atau keberhasilan belajar mahasiswa dalam
melakukan kegiatan belajarnya. Dengan kata lain hasil belajar itu dapat ditentukan
dengan cara mengadakan penilaian terhadap kegiatan belajar mahasiswa.
Untuk mengetahui prestasi belajar maahsiswa, maka dipergunakan berbagai
ragam evaluasi diantaranya adalah :
1. Post Test
Post test adalah kebalikan daro pre test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan dosen setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk
mengetahui taraf penguasaan mahasiswa atas materi yang telah diajarkan,
berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana
yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas.
2. Evaluasi Prasyarat
Jenis ini sangat mirip dengan pre test, tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi penguasaan mahasiswa atas materi lama yang mendasari
materi baru yang akan diajarkan.
3. Evaluasi Diagnostik
Dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan
mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.
4. Evaluasi Formatif
Jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir
umpa balik yang mirip dengan evaluasi diagnostic yanitu mendiagnosis
kesulitan belajar siswa.
5. Evaluasi Sumatif
Penilaian ini kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk
mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode
pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap
akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan penentu baik
atau tidaknya siswi ke kelas yang lebih tinggi.
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yakni :
Tujuan Instruksional
(a) (c)
Pengalaman belajar Hasil Belajar
(proses belajar mengajar) (b)
Skema 2.1 Unsur-Unsur Dalam Proses Belajar Mengajar
Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan
pengalaman belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar
dengan hasil belajar, dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan instruksional
dengan hasil belajar. Kegiatan penilaian (c), yakni suatu tindakan atau kegiatan untuk
melihat sejauhmana tujuan-tujuan instruksionsl telah dapat dicapai atau dikuasai
mahasiswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah
menempuh pengalaman belajarnya (proses belajar mengajar). Maka, hasil belajar
mahasiswa adalah perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif dan
dinilai, penyusun tes dapat berpedoman kepada tujuan instruksional (TIK atau TIU)
yang akan dinilai.
Bloom dalam Purwanto (2010) membagi tingkat kemampuan atau tipe hasil
belajar yang termasuk aspek kognitif menjadi enam, yaitu pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisa, sintesis, dan evaluasi. Tingkat pengetahuan tipe pengetahuan
merupakan tingkat yang paling rendah dibandingkan dengan yang lainnya dan hanya
cocok untuk murid SD kelas rendah. Sedangakan untuk siswa SMA dan mahasiswa,
jumlah soal dengan tingkat berpikir yang lebih tinggi harus memiliki jumlah yang
lebih banyak.
Disetiap kegiatan belajat-mengajar selalu dilakukan penilaian. Hasil penilaian
disajikan dalam bentuk nilai angka atau huruf. Ada beberapa lembaga pendidikan
yang menggunakan nilai angka dengan skala 0 sampai 100, ada pula yang
menggunakan skala 0 sampai 10.
D. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I 1. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini dalam silabus D-III Kebidanan merupakan mata kuliah yang
memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil normal dengan bantuan, didasari konsep-konsep, sikap dan
keterampilan serta hasil evidence based dalam praktik antenatal yang menggunakan
pendekatan menajemen kebidanan dengan pokok-pokok bahasan : a. Konsep
terjadinya kehamilan, b. Adaptasi fisiologi dan psikologi ibu hamil, c. Faktor yang
mempengaruhi ibu hamil, d. Kebutuhan ibu hamil, e. Asuhan ibu hamil pada
kunjungan awal dan ulang, f. Deteksi terhadap komplikasi ibu dan janin serta
2. Pertumbuhan Dan Perkembangan Hasil Konsepsi
Konsepsi adalah proses berfusinya pronukleus jantan pada sperma dengan
pronukleus betina pad aovum hingga berbentuk zigot yang berlangsung didalam tuba falopii (Prawiroharjdo, 2002).
3. Tingkatan Perkembangan prenatal
Tahapan perkembangan prenatal setelah terjadinya konsepsi dijelaskan oleh
Varney (2004) sebagai berikut:
a. Zigot-Morula
Zigot adalah sel tunggal hasil fertilisasi.Morula adalah sel bentuk bola kompak
(16-32 sel). Kira-kira 1 hari setelah fertilisasi, zigot membelah secara cepat
(cleavage). Hasil cleavage disebut blastomer. Membentuk struktur seperti bola > 16
sel (morula mirip mulberry). Terbentuk lubang dan berisi cairan pada bagian tengah
bola (blastokist). Kumpulan sel dalam bola (iner cell mass) akan membentuk
embrioblas, sedangkan outer cell mass akan menjadi trofoblas.
b. Blastokist/blastula
Blastokista menempel pada endometrium (implantasi) pada minggu 1
kehamilan.Trofoblast mensekresikan hormon Human Chorionik Gonadotropin
(HCG), yaitu hormon yang memperkuat implantasi. HCG dapat diteksi dengan urin
atau darah yang mengindikasikan kehamilan. HCG mulai meningkat pada 4 minggu
kehamilan, mencapai puncaknya pada usia 6 minggu, dan mulai menurun setelah
c. Pertumbuhan Cakram Mudigah
Cakram mudigah yang mula-mula rata dan bundar, jadi memanjang. Perluasan
terutama pada daerah kepala. Terjadi invaginasi sel-sel permukaan digaris primitif
kedepan dan lateral hingga minggu ke-4. Garis primitive mulai hilang.Embrio
berkembang secara sefalokaudal. Diferensiasi lapisan germinal pada minggu ke-3
sampai ke-4.
d. Gastrula-Embrio
Selama minggu ke-2 perkembangan embrio, terbentuk amniotic cavity (rongga
amnion) di antara inner cell mass dan lapisan terluar dari endometrium. Inner cell
mass terbagi atas 2 lapisan: ektoderm & endoderm. Ektoderm terletak dekat amniotik
cavity, sedangkan endoderm terletak dekat blastokist cavity.
e. Embrio
Terbungkus dalam dua membran: amnion (membran dalam) dan khorion
(membran luar). Kantung amnion berisi liquar amnii (cairan amnion) yang berfungsi
untuk member tekanan kesemua jurusan, melindungi fetus, memungkinkan fetus
bergerak bebas dan tumbuh secara seimbang 8 minggu pertama khorion berhubungan
langsung dengan darah ibu.
f. Fetus Perkembangan Sejak Minggu ke-9 Sampai Lahir
Kantung amnion melebar mengisi rongga uterus dan villi khorionik
berkembang menjadi plasenta. Minggu ke-12 semua organ terbentuk, minggu ke-17
gerakan fetus dapat dirasakan ibu (panjang 16 cm, berat 7 ons), minggu ke-28 fetus
sudah mampu hidup berpisah dari ibu atau premature (panjang 27,5 berat 2,3 kg),
g) Efektifitas Penggunaan Media VCD dan PowerPoint terhadap hasil belajar
Askeb I pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Hasil belajar mahasiswa dapat dicapai apabila mahasiswa aktif dalam belajar.
Aktifitas belajar mahasiswa diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang
seoptimal-optimalnya (Slameto, 2004).
Pada setiap kegiatan belajar mengajar pasti akan ditemukan anak didik yang
malas berpartisipasi dan aktif berpartisipasi mengikuti pelajaran. Hasil belajar
mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktivitas belajar. Proses belajar akan
berjalan dengan lancar bila disertai hasil belajar yang baik karena hasil belajar
merupakan alat motivasi utama yang dapat membangkitkan semangat belajar anak
didik dalam rentang waktu tertentu (Djamarah, 2006).
Powerpoint sebagai media visual memiliki beberapa kelemahan antara lain
kurang memberikan kesan komunikatif sehingga anak didik sulit untuk bias
memahami maksud dari pengajar. Anak didik cenderung menjadi lebih pasif, apalagi
jika materi tidak pernah diperbaharui, akibatnya anak didik kehilangan minat untuk
belajar. Hanya mengandalkan indera penglihatan saja sehingga materi tidak dapat
diserap oleh anak didik dengan sempurna (Arsyad, 2009).
VCD sebagai media audio visual memiliki beberapa kelebihan antara lain
mampu menampilkan gambar bergerak, variasi warna yang cukup lengkap, sehingga
meningkatkan perhatian, minat dan mendorong anak didik untuk aktif dalam
pembelajaran. Mengajar yang efektif adalah bila pengajar menggunakan alat bantu
mengajar dengan media audio visual. Bertujuan agar anak didik lebih berkonsentrasi
dalam belajar, memberikan pengalaman yang kongkret, menghindari suasana belajar
yang membosankan dan lebih sistematis dalam belajar (Soekartawi dalam Arief,
Dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai hasil belajar yang optimal,
mahasiswa dituntut secara aktif dalam kegiatan belajarnya. Begitu pula dengan mata
kuliah askeb I, keaktifan siswa sangat dituntut lebih optimal agar hasil belajar dalam
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang
lain dari masalah yang ingin diteliti. Variabel dibedakan menjadi 2 yaitu : variabel
independen atau mempengaruhi yaitu media pembelajaran video dan media
powerpoint, sedangkan yang menjadi variabel dependen atau dipengaruhi yaitu
kepuasan mahasiswa pada mata kuliah Askeb I D-III Kebidanan STIKes Haji Medan
tahun 2015.
Kerangka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Skema 3.1
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah jenis media pembelajaran,
sedangkan variabel dependen yaitu kepuasan terhadap mata kuliah Askeb I.
B. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan konsep penelitian dapat dirumuskan hipotesis
alternatif (Ha) sebagai berikut: Ada perbedaan efektivitas penggunaan video dengan
powerpoint terhadap kepuasan pada mata kuliah Askeb I .
C. Definisi Operasional N
O
Variabel
Penelitian
Definisi Operasinal Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Observasi Dilakukan
Tidak
dilakukan
Nominal
2 Kepuasan Kepuasan yang
dimiliki oleh
Kuesioner Wawancara Menjawab
pertanyaan
dari
kuesioner
Interval
3 Efektivitas Keberhasilan
BAB IV
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik dengan Quasi
eksperimental yang bermaksud menganalisis perbedaan kepuasan mahasiswa yang
menggunakan media video dan powerpoint. Penelitian ini menggunakan rancangan
post test only group design. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester II D-III
Kebidanan STIKes Haji Medan dengan total 60 mahasiswa.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah mahasiswa
semester II D-III Kebidanan STIKes Haji Medan yaitu sebanyak 60 orang yang
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A sebanyak 30 orang dan kelompok B
sebanyak 30 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.
Sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang dilihat dari indeks prestasi.
C. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di program studi D-III Kebidanan STIKes Haji
Medan. Pemilihan tempat ini didasarkan atas efisiensi dalam operasional
dilapangan.
D. Waktu Penelitian
E. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2011) dalam melaksanakan penelitian, khususnya jika
menjadi subjek enelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar
manusia. Manusia memiliki kebabasan dalam menentukan dirinya, sehingga yang
dilakukan benar-benar menjunjung tinggi kebabasan manusia. Masalah eika yang
harus diperhatikan dalam penelitian ini antara lain :
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan
untuk menjadi responden. Tujuannya adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia maka harus
menandatangani lembar persetujuan. Anomnity (tanpa nama) masalah etika dalam
penelitian ini merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan. Confidentality (kerahasiaan)
masalah etika dengan membrikan jaminan kerahasiaan hasil penlitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
pada hasil riset.
F. Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan untuk mengukur minat belajar
berupa angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
ketahui (Arikunto, 2006). Alternatif jawaban angket minat menggunakan skala
Likert, dimana jawaban setiap pertanyaan disusun dalam gradasi dari positif (favorable) sampai negative (unfavorable), berupa kata-kata Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), masing-masing diberi
skor satu sampai lima (1-4). Setiap alternatif jawaban memiliki skor yang berbeda.
Pemberian skor untuk tiap-tiap alternatif jawaban disesuaikan dengan kriteria
item. Untuk jawaban pernyataan yang positif ( favorable) maka perhitungan skornya
adalah :a. Sangat Setuju (SS) nilai 4, b. Setuju (S) nilai 3,c. Tidak Setuju (TS) nilai
2,d. Sangat Tidak Setuju (STS) nilai 1.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah
alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Menurut Notoatmodjo
(2010) validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur, untuk itu perlu diuji korelasi antara skor tiap item
pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut, bila semua pertanyaan telah
mempunyai korelasi yang bermakna maka benar semua item pertanyaan itu dapat
mengukur konsep yang akan peneliti ukur.
Uji normalitas data diperlukan sebelum mengunakan uji t sampel independen. Uji
normalitas data menggunakan ujiKolmogorov-Smirnov (Sugiyono,2006). Proses uji
normalitas data dibantu denganmenggunakan komputerisasi. Kriteria yang digunakan
pada ujiKolmogoro-Smirnov adalah sebagai berikut :
a. Bila nilai p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga adaperbedaan
b. Bilanilaip>0,05makaH0diterimadanHaditolaksehinggatidakada
Perbedaandistribusiantaradatapenelitidandatanormal.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan artinya, sejauh mana alat ukur tersebut menunjukkan
hasil yang konsisten atau tetap bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Teknik alpha
yang dikembangkan oleh liii Cronbach dipilih untuk mencari reliabilitas Alpha untuk
menguji konsistensi internal antar item pernyataan dengan batas nilai lebih besar dari
0,60 (Azwar, 2003).
Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :
�11 =�
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ ��2 = Jumlah varians butir
�12 = Varians total
H. Prosedur Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil pembagian kuesioner kepada
mahasiswa D-III Kebidanan Stikes Haji Medan. Sebelum kuesioner diisi oleh
responden, diberikan penjelasan terlebih dahulu oleh peneliti tentang tata cara
setelah selesai pengisian. Setelah kuesioner terkumpul peneliti segera memeriksa
kelengkapan data, Apabila terdapat kesalahan dan ketidaklengkapan data dari
kuesioner yang terkumpul maka peneliti langsung meminta responden untuk
memperbaiki dan melengkapi data.
Bebrapa prosedur yang dilaksanakan pada pengumpulan data ini adalah
mendapatkan surat permohonan melakukan penelitian dari ketua Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan
permohonan izi penelitian kepada bagian administrasi Kebidanan STIKes Haji
Medan, setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan pengumpulan data. Setelah
semua kuesioner yang telah diisi respnden dan dikumpulkan, kemudian peneliti
memriksa kelengkapan data yang terkumpul pada kuesioner dan bila terdapat
kesalahan atau kekurangan data maka diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan
pendataan ulang.
I. Rencana Analisis Data
Menurut Hidayat (2011) dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data
harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistika,
informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan. Dalam
proses pengolahan data terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing
Editing adalah upaya umtuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan.Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pengolahan dan analisa data menggunakan computer. Biasanya dalam pemberian
kode dibuat juga daftar kode dan artinya untuk memudahkan melihat arti dari kode
tersebut.
3. Data Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam
master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana.
4. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan analisa, khususnya terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistika terapan yang sesuai dengan tujuan yang ingin di
analisa. Dalam penelitian ini analisa data menggunakan statistika inferensial
(menarik kesimpulan) yaitu dengan menyimpulkan populasi berdasarkan sampel atau
disebut proses generalisasi.
Penelitian ini menggunakan analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitian, untuk melihat perhitungan dan persentase hasil
Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan
karakteristik responden yaitu untuk mengetahui efektifitas antara penggunaan video
dengan powerpoint terhadap hasil belajar asuhan kebidanan I.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu dengan
uji t-test indpendent. Uji statistik t-test dapat digunakan jika data yang akan diolah
merupakan data yang homogen dan berdistrbusi normal. Untuk itu sebelum
dilakukan uji t-test, data kelompok eksperimen di uji normalitas terlebih dahulu
dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dan di uji homogenitas dengan uji
Levene-test. Setelah didapat hasil bahwa data telah homogen dan berdistribusi normal, data post-test kelompok intervensi di uji dengan menggunakan uji statistik t-test
dependenuntukmelihat apakah ada pengaruh penggunaan video dengan powerpoint terhadap hasil belajar mahasiswa. Kemudian dilakukan kembali analisis hasil belajar
pada lembar post-testkelompok control dan kelompok eksperimen untuk melihat
perbedaan pengaruh yang didapat dari kedua pembelajaran yaitu dengan
menggunakan uji statistik t-test independent.
Kriteria yang digunakan pada uji t sampel independen adalah :
a. Bila nilai p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat perbedaan
signifikan antara kedua kelompok. Kesimpulan ada perbedaan antara media
video dan powerpoint terhadap kepuasan mata kuliah Askeb I Kebidanan
b. Bila nilai p>0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak yaitu tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Kesimpulan tidak ada
perbedaan antara media video dan powerpoint terhadap kepuasan mata kuliah
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada penelitian yang telah dilaksanakan di STIKes Haji Medan yang berada di Jl.
RS. Haji Medan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan judul
Perbandingan Efektivitas Media Video Dengan Power Point Terhadap Kepuasan
Mahasiswa D-III Kebidanan Stikes Haji Medan Tahun 2015.
A. Data Kepuasan Pada Mata Kuliah Askeb I Dengan Media Video
Data kepuasan pada kelompok powerpoint di dapat dari kepuasan setelah
mengikuti perkuliahan askeb I. Sampel penelitian sebanyak 30 orang diperoleh data
seperti yang tercantum dalam tabel 5.1 sebagai berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Kelompok Video Dengan Media Video Pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Haji Medan 2015
Jumlah skor maksimal jika mahasiswa menjawab skor 4 seluruh pernyataan adalah
60 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor 1 untuk seluruh pernyataan
adalah 15. Dari hasil scoring jawaban angket skor terendah adalah 39 (5,13%).
Dengan rerata 45.35.
Data Kepuasan Mata Kuliah Askeb I Dengan Media Power Point
Data kepuasan pada media powerpoint didapat dari nilai indeks prestasi setelah
mengikuti perkuliahan askeb I. sampel penelitian sebanyak 30 orang diperoleh data
seperti yang tercantum dalam table 5.2 sebagai berikut :
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Nilai Kepuasan Askeb I Dengan Media Power Point Pada Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Haji Medan 2015
No Data kepuasan frekuensi Persentasi Skor
Jumlah skor maksimal jika mahasiswa menjawab skor 4 untuk seluruh
pernyataan adalah 60 dan jumlah skor maksimal apabila menjawab skor 1 untuk
seluruh pernyataan adalah 15. Dari hasil scoring jawaban angket dengan skor
B. Rerata Nilai Kepuasan Kelompok Media Video Dan Power Point
Kedua kelompok anak didik diberikan perlakuan yang berbeda yaitu perkuliahan
dengan menggunakan media video untuk kelompok A dan power point untuk
kelompok B, selanjutnya dilakukan pengukuran kepuasan kedua kelompok tersebut.
Berdasarkan data dapat dilihat bahwa rerata nilai kepuasan dari kelompok mahasiswa
dengan media video (45.35) lebih baik dari pada nilai rerata hasil dari kelompok
mahasiswa dengan power point (40.55).
C. Pengujian Prasyarat Analisis
Prasyarat statistik parametrik menurut Wijaya (2009) yang harus dipenuhi dalam
penelitian ini adalah uji normalitas data. Uji normalitas terhadap kepuasan pada
kelompok media video dan kelompok power point dihitung dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov.
D. Uji Perbandingan Nilai kepuasan Media Video dan Media Power Point
Uji perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah media video lebih baik
(menghasilkan kepuasan yang lebih baik) dibandingkan media powerpoint dengan
menggunakan uji t sample independen.
Tabel 5.3
Uji t Perbandingan Kepuasan Pada Media Video Dan Media Power Point
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai thitung (t0) sebesar 0,776 adapun
nilai t tabel untuk pengujian dengan tingkat ketelitian 0,05 dan jumlah data sebanyak
60 responden (df=58) adalah sebesar 0,250. Perbandingan nilai t hitung dengan t
tabel adalah bahwa t0 > t tabel (0,776 >0,250) dengan nilai p=0,00<0,05 sehingga
disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat
perbandingan kepuasan yang signifikan antara kedua kelompok. Oleh karena itu,
nilai rerata kepuasan kelompok media powerpoint lebih rendah daripada kelompok
media video, maka dapat disimpulkan bahwa media powerpoint memberikan hasil
yang lebih rendah untuk meningkatkan kepuasan daripada media video.
B. Pembahasan
1. Analisis Karakteristik Subjek Penelitian
Responden penelitian ini terdiri dari responden yang memenuhi kriteria untuk
sampel penelitian dengan jumlah 60 orang, 30 orang sebagai kelompok dengan
media video dan 30 orang sebagai kelompok dengan media power point. Responden
merupakan mahasiswa STIKes Haji Medan Semester II.
2. Analisis Perbandingan Kepuasan Dengan Media Video dan Media Power Point
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi
atau antara pemberi pesan dengan penerima pesan yang dapat berupa alat fisik
sehingga menimbulkan proses belajar yang efektif.
Dari nilai rerata kepuasan kelompok media power point lebih rendah daripada
kelompok media video, maka dapat disimpulkan bahwa media video memberikan
hasil yang lebih efektif untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa daripada media
Hasil penelitian pada kepuasan mahasiswa diperoleh dari pengisian kuesioner
kepuasan mahasiswa yang berjumlah 15 item yang diberikan kepada mahasiswa
anggota sampel pada kelompok dengan menggunakan media video dan media
powerpoint. Masing-masing kelompok terdiri dari 30 responden dengan media video
dan 30 responden untuk media powerpoint. Banyaknya item pada kuesioner
kepuasan adalah 15 sehingga besar rerata pada kelompok media video 45,35 dan
kelompok media powerpoint 40,55.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dhian (2012) pada
mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah bahwa media
pembelajaran memiliki hubungan bermakna dengan kepuasan sebesar 0,013.
Penelitian yang dilakukan risdyah (2010) perbandingan efektifitas penggunaan
video dengan powerpoint terhadap kepuasan dengan t hitung > t tabel (8,362 >
1,984).
Penelitian pendukung diatas membuktikan teori Djamarah (2006) bahwa video
sebagai media audio visual dimana dalam pembelajaran video dapat memberikan
mahasiswa pengalaman belajar yang nyata atau konkret tanpa harus melihat
langsung. Kelebihan media VCD adalah mampu menyampaikan pesan yang lebih
lengkap, rumit dan realistis, informasi visual yang disajikan merupakan pengetahuan
baru yang cukup menarik serta bahan yang disajikan dengan gerakan cepat. Pada
penggunaan media video mahasiswa bisa melihat proses yang terjadi didalam rahim
secara nyata yang tidak mungkin bisa dilihat secara langsung oleh mahasiswa. Dalam
proses pembelajaran seperti ini,diharapkan mampu meningkatkan kepuasan
mahasiswa, sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam pemahaman dan
mempercepat menyerap materi pembelajaran dan mempermudah pencapaian tujuan
Hasil penelitian sama dengan penelitian yang dilakukan desi dengan judul
efektivitas penggunaan media video terhadap kepuasan, penelitian menunjukkan
media video lebih efektif dalam kepuasan mahasiswa. Ada beberapa kelebihan dalam
penggunaan video yaitu pada penyajiannya menarik karena ada permainan warna,
animasi teks maupun animasi gambar yang bergerak, dan dapat mudah diserap oleh
mahasiswa karena mahasiswa dapat melihat langsung proses pertumbuhan dan
perkembangan konsepsi secara langsung.
Media juga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian siswa sehingga proses
belajar berjalan dengan baik. Video lebih efektif daripada powerpoint karena pada
saat penyampaian media video mahasiswa lebih memahami dan mahasiswa aktif
dalam proses belajar, keterbatasan ruang, waktu, dan daya ingat mahasiswa pada saat
media video dilakukan lebih baik karena mahasiswa melihat langsung proses
pembelajaran dalam askeb I.
Proses pembelajaran menggunakan media sangat penting bagi siswa karena dapat
memberikan solusi terhadap kekurangan dalam metode pembelajaran konvensional
yang cenderung menggunakan ceramah. Selama ini metode pembelajaran
konvensional dianggap kurang berkembang untuk memperoleh kepuasan yang
memuaskan. Kemajuan tehnologi, pendidikan telah memberikan alternatif bagi dosen
untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media. Dalam hal ini
dosen memiliki wewenang untuk menyampaikan materi pelajaran dengan media
yang dianggap efektif dan menarik bagi siswa sehingga proses pembelajaran
memberikan pengaruh yang positif terhadap kepuasan. Realitas ini data terjadi
apabila dalam proses pembelajaran dibantu dengan media pembelajaran yang
Proses pembelajaran menggunakan media visual sangat efektif membantu siswa
memahami materi pelajaran. Media visual yang bersifat inovatif untuk media
pembelajaran berupa media video. Hal ini disebabkan karena siswa dapat melihat
langsung tentang materi pelajaran yang sedang dibahas. Dalam penggunaan media
video dosen dapat memperoleh ketuntasan kepuasan yang lebih efektif daripada
pembelajaran dengan menggunkan media powerpoint karena pada saat media power
point di tampilkan mahasiswa suah untuk mengerti yang disampaiakn oleh dosen dan
suara dosen kurang terdengan karena ruangan yang terlalu besar.
Menurut Sri dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa media
mempengaruhi kepuasan. Tinggi rendahnya kepuasan dijadikan indikator untuk baik
atau buruknya prestasi belajar mahasiwa. Mahasiswa yang menyenangi mata kuliah
tertentu akan selalu mempelajari dan mengulang agar dapat menguasai dalam waktu
yang relatif singkat, sehingga dapat mengulang pelajaran untuk mendapatkan hasil
yang optimal.
Nilai rerata kepuasan pada kelompok video lebih efektif dari pada nilai kelompok
media powerpoint. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran dengan media video yang
dilakukan pada saat penelitian, perhatian mahasiswa fokus karena materi berkesan
tidak membosankan dan menarik sehingga mahasiswa menemukan materi yang baik
karena pembelajaran dengan media video tidak membosankan dan menarik sehingga
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang perbandingan efektivitas
penggunaan video dengan powerpoint terhadap kepuasan pada mata kuliah asuhan
kebidanan I di D-III kebidanan STIKes Haji Medan tahun 2015 daat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan rerata dari dua kelompok dapat dilihat bahwa rerata kepuasan dari
kelompok anak didik dengan media video (45,35) lebih baik dari pada nilai rerata
hasil dari kelompok anak didik dengan power point (40,35). Perbandingan nilai t
hitung dengan t tabel adalah bahwa t0 > t t (0,776 >0,068) dengan nilai p=0,00 <0,05
sehingga disimpulkan bahwa H0 ditolak.
B. Saran
1. Praktik Kebidanan
a. Bagi mahasiswa, diharapkan lebih meningkatkan kepuasan belajar untuk
dapat mengikuti berbagai pembelajaran media.
b. Bagi dosen pengajar, diharapkan mampu meningkatkan kepuasan belajar
mahasiswa dan memperkenalkan berbagai macam media dalam belajar yang
dapat memicu semangat mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
c. Bagi institusi pendidikan, diharapkan menerapkan pembelajaran yang dapat
memicu kepuasan belajar mahasiswa dan dapat berimplikasi positif terhadap
2. Penelitian Kebidanan
Diharapkan bagi peneliti dimasa akan datang melakukan penelitian sejenis atau
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M. N.(2007). Efektifitas Penggunaan Media VCD Dan Gambar Cetak Dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Kodisi Fisik Wilayah Indonesia Pada Kelas VIII Semester I Di SMP Negri 5 Semarang Tahun 2007/2008.
Asnah & Linda, F (2014) . Buku Panduan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Medan
BBC News.(2007). How The CD Was Developed-BBC News. http://news .bbc.co.uk/2/hi/technology
Djamarah, S, B & Zain, A.(2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gunadarma e-learning center. (2007). Pengertian E-Learning
gunadarma.ac.id/index php
Hadis, A. (2008). Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Hamdani,M.A. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka setia. Hidayat, A. A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika
ICT. (2010) Pemanfaatan Microsoft Office Powerpoint Untuk Media Pembelajaran Untuk Media Pembelajaran.
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers
Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Santyasa, I, W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Disajikan Dalam
Work Shop Media Pembelaran Bagi Guru SMAN Banjarangkan Klungkung Tanggal 10 Januari 2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah
Sardirman, A, M. (2010). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Sudjana, N. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Suryabrata, S. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Varney, H. (2004). Varney’s Midwifery. Jones and Bartlett
Wariningdyah, (2009). Pengaruh Penggunaan VCD Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pascasarjana, UNS. Thesis.
Lampiran 2
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
AssalamualaikumWr. Wb/ Salam sejahtera
DenganHormat,
Nama Saya Putri Maulidya Siregar, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang
berjudul “PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIDEO DENGAN
POWERPOINT TERHADAP KEPUASAN ASUHAN KEBIDANAN I.
Partisipasi responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan.
Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk
kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini saudari tidak akan dikenakan biaya
apapun. Bila saudari responden membutuhkan penjelasan , maka dapat menghubungi
saya:
Nama : Putri Maulidya Siregar Alamat : Jl.Klambir V
No. Hp :082168518907
Terima kasih saya ucapakan kaepada responden yang telah ikut berpartisipasi
pada penelitian ini. Keikutsertaan anda dalam penelitian ini akan menyumbangkan
sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Setelah memahami berbagai hal yang
menyangkut penelitian ini diharapkanresponden bersedia mengisi lembar persetujuan
yang telah kami siapkan.
Medan, 2015
Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONCENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/ Hp :
Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti, saya bersedia secara suka rela menjadi
responden dan mengizinkan dilakukan terhadap hasil belajar saya.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2015
Lampiran 4
Kuesioner Penelitian Perbandingan Efektivitas Penggunaan Media Video Dengan Powerpoint Terhadap Kepuasan Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
I Di D-III Kebidanan STIKes Haji Medan Tahun 2015
No. Responden : (Diisi Oleh Peneliti)
Nama :
Umur :
IP Semester :
Petunjuk pengisian Berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang dianggap paling
tepat!
SS = Sangat Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
I.Video terhadap kepuasan pada mata kuliah askeb I
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Apakah anda tertarik dengan media video belajar askeb I?
2 Apakah anda mengerti dengan materi yang disampaikan melalui media video?
3 Apakah media video dapat memenuhi tujuan anda?
4 Apakah ada timbul rasa bosan dan jenuh pada saat pembelajaran berlangsung?
5 Apakah ada perbedaan yang anda rasakan belajar dengan media video dengan media yang lain?