• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSENTRASI SPASIAL INDUSTRI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESENJANGAN PENDAPAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSENTRASI SPASIAL INDUSTRI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESENJANGAN PENDAPAT"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSENTRASI

SPASIAL INDUSTRI, PERTUMBUHAN EKONOMI

DAN KESENJANGAN PENDAPATAN

DI KABUPATEN JEMBER

Spatial Analysis of Causality Between Industrial

Concentration, Economic Growth And Income Inequality In

Kabupaten Jember

TESIS

Oleh :

EKO SATRIO UTOMO NIM. 060820201027

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER

(2)

ii

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSENTRASI

SPASIAL INDUSTRI, PERTUMBUHAN EKONOMI

DAN KESENJANGAN PENDAPATAN

DI KABUPATEN JEMBER

Spatial Analysis of Causality Between Industrial Concentration,

Economic Growth And Income Inequality In District Jember

TESIS

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Ekonomi (S2)

dan mencapai gelar Magister Sains

Oleh :

EKO SATRIO UTOMO, SE NIM. 060820201027

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER

(3)

iii

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan untuk :

1. Ayahku Drs. Sumadi dan Mama tercinta Sunaryatik serta adik yang manis, Duwi

Yunita Sari.

2. Tidak lupa juga istriku yang selalu mendampingi, Ariyaningrum, S.Psi dan Ziven

Satrio Dzikrullah Yahfazhka, anakku yang selalu menghibur dan membuat senang.

3. Rekan rekan seperjuangan dalam menggarap tesis, Novantyo dan Miftahul Ulum

semoga tesis kalian cepat terselesaikan.

(4)

iv

MOTTO :

Allah, tidak ada yang benar disembah hanya Dia yang Hidup dan Maha Kaya, tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur,

bagiNya sesuatu yang ada di langit dan di bumi, tidak ada yag dapat memberi syafaat kecuali dengan izin Nya.

Ia maha mengetahui segala apa yang terjadi di hadapan mereka dan dibelakang mereka. Tidaklah mereka meliputi ilmuNya sedikit jua kecuali yang dikehendakiNya.

Lebih luas kursinya dari langit dan bumi. Tidak susah bagiNya memelihara keduanya.

(5)
(6)

vi

TESIS

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSENTRASI

SPASIAL INDUSTRI, PERTUMBUHAN EKONOMI

DAN KESENJANGAN PENDAPATAN

DI KABUPATEN JEMBER

Spatial Analysis of Causality Between Industrial Concentration,

Economic Growth And Income Inequality In District Jember

Oleh :

EKO SATRIO UTOMO NIM. 060820201027

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : Prof. Dr. H. Mohammad Saleh, M.Sc

(7)
(8)

viii PENGESAHAN

Tesis berjudul “Analisis Kausalitas Antara Konsentrasi Spasial Industri, Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesenjangan Pendapatan Di Kabupaten Jember” telah disetuju dan disahkan pada :

Hari, tanggal :

(9)

ix

Analisis Kausalitas Antara Konsentrasi Spasial Industri, Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesenjangan Pendapatan Di Kabupaten Jember.(Spatial Analysis of Causality Between Industrial Concentration, Economic Growth And Income Inequality In District Jember)

Eko Satrio Utomo

Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember

ABSTRAK

Masalah konsentrasi spasial industri, pertumbuhan dan kesenjangan ekonomi adalah masalah yang cukup klasik bagi perekonomian wilayah secara makro. Konsentrasi spasial industri terjadi secara alamiah melalui mekanisme pasar akan memilih lokasi yang secara ekonomi menguntungkan. Dampaknya terjadi pusat-pusat pertumbuhan yang tidak terjadi secara serentak di semua wilayah dan dalam waktu yang bersamaan. Akibatnya cenderung menimbulkan kesenjangan (disparitas) ekonomi.

Secara garis besar salah satu pembangunan ekonomi diarahkan pada tiga hal yakni : (1) Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, (2) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi; dan (3) Stabilitas nasional yang mantap dan dinamis (Mustopadidjaja AR, 1995:29). Tolok ukur adanya pembangunan ekonomi adalah terjadinya pertumbuhan ekonomi, yaitu perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya (Sukirno, 1985:19). Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, maka pelaksanaan pembangunan nasional maupun daerah harus membuat kebijakan iklim ekonomi yang sehat agar investasi yang tinggi juga bisa dicapai. Pembangunan ekonomi Indonesia selama ini dipandang telah memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Namun sejalan dengan keberhasilan pembangunan tersebut, Indonesia masih menghadapi persoalan yang berkaitan dengan pemerataan, yaitu masih adanya kemiskinan relatif (Tjiptoherijanto, 1995:118).

Perlu ditetapkan langkah-langkah strategis yang dituangkan dalam perencanaan pembangunan daerah. Sehingga pemerintah daerah dapat memilih proyek-proyek yang produktif, menciptakan lapangan kerja, serta menghasilkan efek multiplier bagi sektor lain untuk daerah yang bersangkutan.

(10)

x

Menurut Tambunan (2001), faktor-faktor penyebab disparitas antar daerah di Indonesia antara lain adalah konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah, alokasi investasi, tingkat mobilitas faktor produksi antar daerah, perbedaan sumber daya alam (SDA), perbedaan kondisi geografis antar wilayah, dan kurang lancarnya perdagangan antar propinsi. Mengenai faktor kurang lancarnya perdagangan antar propinsi dapat disebabkan oleh kurang memadainya infrastruktur. Selain itu faktor infrastruktur juga sangat berpengaruh pada kinerja perdagangan luar negeri (ekspor-impor).

Perkembangan pembangunan di Kabupaten Jember disokong aktivitas ekonomi oleh sembilan sektor, namun pembangunan yang pesat itu masih menyisakan ketimpangan yang sangat mencolok. Maka daerah harus membuat kebijakan iklim ekonomi yang sehat agar investasi yang tinggi juga bisa dicapai

(11)

xi

Analisis Kausalitas Antara Konsentrasi Spasial Industri, Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesenjangan Pendapatan Di Kabupaten Jember.(Spatial Analysis of Causality Between Industrial Concentration, Economic Growth And Income Inequality In District Jember)

Eko Satrio Utomo

Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember

ABSTRACT

Problem of spatial concentration of industry, economic growth and the gap is fairly classic problem for the macro economy. Spatial concentration of industry occurs naturally through the market mechanism will choose locations that are economically profitable. The impact of growth centers occur which do not occur simultaneously in all areas and at the same time. The result tends to cause the gap (the disparity) economy.

Broadly speaking one's economic development is directed at three areas: (1) Equitable development and results, (2) a relatively high economic growth, and (3) The stability of steady and dynamic national (Mustopadidjaja AR, 1995:29) . The criterion of economic development is the occurrence of economic growth, ie changes in the level of economic activity that occurred from year to year. An economy is said to grow in an economic activity rate is higher than that achieved in the past (Sukirno, 1985:19). In order to achieve high economic growth, the implementation of national development and local governments should create a healthy economic climate policies for high investment can also be achieved. Indonesia's economic development has been seen to give results quite encouraging. However, in line with the success of such development, Indonesia is still facing problems related to equity, which is still a relative poverty (Tjiptoherijanto, 1995:118).

Steps need to be established as outlined in the strategic planning of regional development. So local governments can choose the productive projects, create jobs, and generate multiplier effects for other sectors to the areas concerned.

According to Tambunan (2001), a relatively high economic growth and sustainable process is a major prerequisite for the sustainability of economic development. Population growth will continue to happen and the economy will also mean the need is growing, and so we need additional revenue each year. In theory the existence of disparities in economic development is a necessary condition for faster economic growth, which implies that at the start of construction (to boost the growth rate) required the construction of which is concentrated in one or several areas. On the one hand, economic growth is quite high and on the other side of the disparity is quite high, this is the cause of overall economic growth is not in line with the increase in welfare, one that equitable development can not be enjoyed by all regions.

(12)

xii

can be caused by inadequate infrastructure. Besides infrastructure factors also greatly affect the performance of foreign trade (exports-imports).

Developments in the construction of Jember supported by nine sectors of economic activity, but the rapid development that still leaves a very noticeable gap. Then the area must make a policy of healthy economic climate for high investment can also be achieved.

(13)

xiii RINGKASAN

Analisis Kausalitas Antara Konsentrasi Spasial Industri, Pertumbuhan Ekonomi Dan

Kesenjangan Pendapatan Di Kabupaten Jember; EKO SATRIO UTOMO,

060820201027; 2012 : 79 halaman ; Program Pasca Sarjana Program Studi ilmu

Ekonomi ; Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Pembangunan ekonomi daerah dalam kerangka pembangunan ekonomi nasional

berarti menjadikan perekonomian daerah sebagai tulang punggung perekonomian

nasional. Sebagai agregasi dari ekonomi daerah, perekonomian nasional yag tangguh

hanya mungkin diwujudkan melalui perekonomian daerah yang kokoh. awal

pembangunan akan terjadi ketimpangan pendapatan regional yang semakin

meningkat. Dan ketimpangan ini akan semakin kecil secara otomatis bersamaan

dalam proses perekonomian yang semakin matang.

Akumulasi modal melalui investasi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Model ini juga mempunyai implikasi bahwa untuk negara-negara berkembang, tenaga

kerja merupakan sumber yang sangat berlimpah tetapi di sisi lain modal fisik tidak

semelimpah tenaga kerja sehingga kemajuan ekonominya lebih lambat.

Pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan

dan perubahan distribusi pendapatan. Tetapi peningkatan pendapatan tidak akan banyak

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Sedangkan peningkatan

pendapatan dalam arti meningkatkan pemerataan pendapatan akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi secara nyata.

Pada dasarnya ketimpangan pendapatan antar region diduga dipengaruhi oleh

kemampuan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan aglomerasi yang tercermin dari

kemampuan konsentrasi industri. Faktor-faktor tersebut yang dibahas adalah

pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah kecamatan, indeks konsentrasi industri

diduga akan berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan antar wilayah di

masing-masing kecamatan di kabupaten Jember.

Pertumbuhan ekonomi akan mempengaruhi Kesenjangan Pendapatan. Tetapi

Kesenjangan Pendapatan tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Sehingga dapat

(14)

xiv

sekian periode lag akan mempengaruhi Kesenjangan Pendapatan. Sebaliknya

Kesenjangan Pendapatan tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Konsentrasi Spasial Industri memberikan pengaruh terhadap Kesenjangan

Pendapatan. Sedang Kesenjangan Pendapatan memberikan pengaruh terhadap

Konsentrasi Spasial Industri Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kesenjangan

Pendapatan mempunyai hubungan kausalitas satu arah dengan Kesenjangan Pendapatan

(15)

xv SUMMARY

Spatial Analysis of Causality Between Industrial Concentration, Economic Growth And Income Inequality In District Jember; Eko Satrio Utomo, 060820201027; 2012: 79 pages; Graduate Program in Economic science; Faculty of Economics, University of Jember.

Regional economic development within the framework of national economic development is to make the local economy as the backbone of the national economy. As the aggregation of the regional economy, national economy yag only be achieved through a strong local economy strong. development will occur early regional income inequality is increasing. And this imbalance will get smaller automatically simultaneously in the process of maturing economy.

Accumulation of capital through investment could boost economic growth. This model also has implications that for developing countries, labor is a very abundant resource, but on the other hand physical capital are not labor semelimpah that economic progress is slower.

Economic growth is primarily due to an increase in income and changes in income distribution. But increased revenue would not have much effect on economic growth of a region. While the increase in revenue in terms of improving income distribution would significantly increase economic growth.

Basically the income inequality between regions thought to be influenced by the ability of economic growth and agglomeration capability as reflected in the ability of industry concentration. Those factors discussed are the economic growth in their respective districts, the index of industrial concentration is expected to affect the income disparity between regions in their respective districts in Jember district. Economic growth will indirectly affect the income gap. But the income gap does not affect economic growth so that it can be concluded that the economic growth indirectly as well as after such a lag period will affect the income gap. Conversely income gap does not affect economic growth.

(16)

xvi PRAKATA

Dipanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmad dan

karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul : “Analisis

Kausalitas Antara Konsentrasi Spasial Industri, Pertumbuhan Ekonomi Dan

Kesenjangan Pendapatan Di Kabupaten Jember”. Tesis ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana (S2) pada Program Studi Ilmu

Ekonomi Universitas Jember.

Keberhasilan penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Mohammad Saleh, M.Sc Selaku Dosen Pembimbing Utama, Dr. H. M.

Fathorrazi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Anggota, yang telah meluangkan waktu,

pikiran dan perhatian serta kesabaran dalam memberikan bimbingan dalam penulisan

tesis ini;

2. Dr. Rafael Purtomo Samaji, M.Si. yang telah banyak membantu sampai tesis ini

selesai.

3. Istriku Arianingrum tercinta yang telah memberikan semangat, motivasi yang begitu

super luar biasa;

4. Anakku Ziven Satrio Dzikrullah Yahfazhka yang telah memberikan inspirasi kepada

penulis yang selalu kehangatan pelukan, canda dan senyumnya;

5. Orang tua dan adikku yang selalu mendorong untuk segera menyelesaikan tesis ini;

6. Seluruh Staf dan Karyawan Inspektorat Kabupaten Bondowoso yang turut membantu

dan memberikan informasi selama penelitian tesis ini;

7. Semua sahabat yang selalu memberi motivasi dan dukungan agar penulis bisa

menyelesaikan penulisan tesis ini;

8. Semua Pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Dengan kerendahan hati, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun

untuk kesempurnaan tesis ini. Akhirnya penulis berharap, semoga tesis ini dapat

bermanfaat.

Bondowoso, Juni 2012 Penulis

(17)

xvii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Landasan Teori ... 7

2.1.1. Desentralisasi Ekonomi ... 7

2.1.2. Teori Ketimpangan Pembangunan Regional ... 9

2.1.3. Teori Klaster ... 10

2.1.4. Teori Pertumbuhan Ekonomi... 16

2.1.5. Disparitas Antar Daerah ... 19

2.2. Telaah Penelitian Sebelumnya... 23

2.3. Kerangka Konsep... 24

2.4. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODELOGI PENELITIAN... 26

3.1. Rancangan Penelitian... 26

3.1.1. Jenis Penelitian ... 26

3.1.2. Populasi dan Sempel... 26

3.1.3. Jenis dan Sumber Data... 26

3.2. Metode Analisa Data ... 27

(18)

xviii

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... 34

4.1. Gambaran Kabupaten Jember... 34

4.1.1 Wilayah dan Demografi ………. 34

4.1.2 Kondisi Geografis ………... 39

4.2. Keadaan Perekonomian ... 44

4.2.1. Produk Domestik Regional Bruto ... 44

4.2.2. Pertumbuhan Ekonomi ... 45

4.2.3. Kontribusi Pertumbhan Ekonomi Sektoral ... 49

4.2.4. Industri Pengolahan di Kabupaten Jember ... 50

4.3. Analisa Data... 52

4.3.1. Analisis Kausalitas Grenjer ... 59

4.4. Pembahasan ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 67

5.1. Kesimpulan ... 67

5.2. Saran ... 67

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan Lahan di Kabupaten Jember Tahun

2010 ... 35

Tabel 4.2 Kelas Kelerengan Lahan dan Cakupan Luasan di Wilayah Kabupaten

Jember ... 36

Tabel 4.3 Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Jember Tahun 1995 sampai

Tahun 2010... 40

Tabel 4.4 Jumlah dan Perkembangan Angkatan Kerja di Kabupaten Jember Tahun

2006 sampai Tahun 2010 ... 41

Tabel 4.5 Komposisi Tenaga Kerja Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten

Jember Tahun 2010 ... 42

Tabel 4.6 Penduduk Usia 15 Tahun yang Bekerja menurut Status Pekerjaan di

Kabupaten Jember Tahun 2010 ... 43

Tabel 4.7 Jumlah Penduduk yang Terserap Pada Masing-Masing Sektor Ekonomi di

Kabupaten Jember Tahun 2010 ... 44

Tabel 4.8 PDRB Kabupaten Jember tahun 2006-2010 atas dasar harga konstan tahun

2000 ... 45

Tabel 4.9 Pertumbuhan PDRB Sektoral Kabupaten Jember Tahun 2005 Sampai

Tahun 2010 (persen)... 47

Tabel 4.10 Kontribusi PDRB Sektoral Tahun 2002 – 2010 dan Arah Prospektifnya 48

Tabel 4.11 Pertumbuhan Sektoral Tahun 2002 – 2010 dan Arah Prospektifnya ... 49

Tabel 4.12 Kontribusi Pertumbuhan Sektoral Terhadap Total Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Jember Tahun 2002 – 2010 dan Arah Prospektifnya ... 50

Tabel 4.13 Banyaknya Unit Usaha, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi Menurut

Kelompok Industri Tahun 2010 ... 51

Tabel 4.14 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis

Pekerjaan Tahun 2010 ... 52

Tabel 4.15 Trend Kontribusi Nilai Tambah Bruto (NTB) Sektoral terhadap NTB

Wilayah Kabupaten Jember Tahun 2001-2010 ... 54

Tabel 4.16 Prospek Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, dan Penyerapan Tenaga

(20)

xx

Tabel 4.17 Trend Pertumbuhan Nilai Tambah Bruto (NTB) Sektoral Kabupaten Jember

Tahun 2001-2010 ... 55

Tabel 4.18 Prospek Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Jember Tahun

2001 -2010... 57

Tabel 4.19 Prospek Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah

(21)

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual... 25

Gambar 4.1 Trend Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jember 2001- 2010... 55

Gambar 4.2 Trend Jumlah Penduduk kabupaten Jember Tahun 2001-2010... 57

Gambar 4.3 Trend Pengeluaran Pemerintah di Bidang Infrastruktur Kabupaten Jember

Referensi

Dokumen terkait

Selaras dengan berbagai tujuan yang telah ada di Indonesia maka tujuan pendidkan akhlak yang ada dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja tidak lain

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dan komisif di kalangan anak TK berlatar belakang budaya Jawa di kecamatan

Budi Utami Raharja : Hak Jaminan Atas Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus PT... Budi Utami Raharja : Hak Jaminan Atas Kredit Pemilikan Rumah (Studi

Tahun 2014 untuk belanja atribut/kelengkapan pakaian yaitu membeli baju seragam para atlit untuk dipakai dalam latihan serta costum perlengkapan untuk pertandingan dan lengkap

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan bimbingan serta ridho yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan PERLINDUNGAN HUKUM

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2007. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan modal usaha terhadap laba usaha pedagang kaki lima,

Metode perendaman hormon pertumbuhan pada ikan gurame, diharapkan mudah diaplikasikan kepada petani, sehingga kendala dalam produksi dapat diminimalisasi, karena dengan

Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan negatif antara interaksi sosial dengan culture shock pada mahasiswa luar Jawa di Universitas Sebelas Maret