• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR ANGGOTA KELOMPOK KOMUNIKASI MASYARAKAT (KKM) DALAM TEKNIK PEMBUATAN TAS BERBAHAN ENCENG GONDOK (Studi Kasus di Desa Pengumbulana di Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR ANGGOTA KELOMPOK KOMUNIKASI MASYARAKAT (KKM) DALAM TEKNIK PEMBUATAN TAS BERBAHAN ENCENG GONDOK (Studi Kasus di Desa Pengumbulana di Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR ANGGOTA KELOMPOK KOMUNIKASI MASYARAKAT

(KKM) DALAM TEKNIK PEMBUATAN TAS BERBAHAN ENCENG

GONDOK (Studi Kasus di Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung

Kabupaten Lamongan)

Oleh: ANDIK NOVIANTO ( 99720080 )

Agribisnis

Dibuat: 2007-01-18 , dengan 3 file(s).

Keywords: pengetahuan,keterampilan,sosial ekonomi

Kelompok Komunikasi Masyarakat (KKM) dibentuk sebagai wadah informasi dan komunikasi dalam masyarakat yang mempunyai peranan sangan penting dalam menyerap, menampung, mengolah dan menyebarluaskan informasi baik yang bersifat global, nasional dan lokal/daerah dalam bentuk Peraturan-peraturan Daerah dan lainnya yang perlu diketahui dan dipahami oleh masyarakat, sehingga upaya pemberdayaan partisipasi benar-benar diwujudkan secara nyata guna meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan taraf hidup masyarakat melalui pemanfaatan informasi dan komunikasi yang baik sehingga terbentuk kehidupan masyarakat yang timbal balik (harmonis). Begitu pula KKM di Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten

Lamonganyang mengolah tanaman enceng gondok menjadi tas sehingga enceng gondok

mempunyai nilai komersil yang lebih baik dan mengangkat kerajinan tas enceng gondok sebagai usaha pokok yang dapat diandalkan.

Enceng gondok pada awalnya dianggap sebagai gulma atau tanaman yang tumbuh salah tempat dan salah waktu, sehingga banyak upaya penanggulangan yang dilakukan pemerintah guna pemusnahan tanaman enceng gondok, baik melalui upaya secara mekanis, biologis, maupun kimiawi yang membutuhkan biaya besar. Kerajinan tas enceng gondok ini menjadi alternatif lain yang dipilih dan didukung pemerintah untuk lebih memanfaatkan enceng gondok menjadi produk-produk yang bernilai jual daripada memusnahkannya.

Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimanakah proses penyampaian teknik pembuatan tas enceng gondok di Desa

Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan?, (2) Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi anggota KKM di Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan?, (3) Bagaimanakah tingkat adopsi anggota KKM dalam teknik pembuatan tas enceng gondok?, (4) Apakah terdapat hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi dengan tingkat adopsi anggota KKM dalam teknik pembuatan tas enceng gondok.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan proses penyampaian teknik pembuatan tas enceng gondok, (2) Mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi anggota KKM di Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan, (3) Mengukur tingkat adopsi anggota KKM dalam teknik pembuatan tas enceng gondok dan (4) Menganalisis hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi dan tingkat adopsi anggota KKM dalam teknik pembuatan tas enceng gondok.

Kerangka pemikiran sederhana adalah adopsi anggota KKM terhadap teknik pembuatan tas enceng gondok dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi dari anggotanya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor-faktor sosial ekonomi berkorelasi positif terhadap teknik pembuatan tas berbahan enceng gondok.

(2)

yang terjadi antara variabel-variabel yang digunakan. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di Desa Pengumbulanadi Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Responden ditentukan secara acak sederhana dengan jumlah 20 orang. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukan berdasarkan kuisioner dan wawancara (primer), observasi dan dokumentasi yang diperoleh dari instansi yang terkait (sekunder).

Analisa data yang berkaitan dengan tujuan mendeskripsikan proses penyampaian teknik pembuatan tas berbahan enceng gondok, kondisi sosial ekonomi dan tingkat adopsi anggota KKM menggunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan untuk menganalisa hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi dan tingkat adopsi anggota KKM dalam teknik pembuatan tas berbahan enceng gondok digunakan uji statistik Korelasi Rank Spearman.

Faktor-faktor sosial ekonomi yang berkorelasi positif terhadap tingkat adopsi anggota KKM dalam teknik pembuatan tas berbahan enceng gondok adalah tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendapatan dan cara pemasaran sedangkan untuk kelayakan pemasaran pemasaran korelasi yang terjadi bersifat negatif. Tingkat adopsi anggota KKM

terhadap teknik pembuatan tas berbahan enceng gondok yang diukur melalui aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan dapat dikatakan positif.

Dengan melihat keuntungan yang diberikan dari kerajinan tas enceng gondok ini, maka kondisi sosial ekonomi anggota KKM dan masyarakat pada umumnya, khususnya untuk tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa kon- disi permintaan-penawaran tenaga kerja pada industri perbankan syariah merupakan suatu apli- kasi empiris dari salah satu teori

Prilikom koriˇstenja MVC oblikovnog obrazca, aplikacija se dijeli u tri cjeline koje su medusobno povezane kako bi se odvojile interne reprezenta- cije podataka od naˇcina na koji

Berdasarkan Tabel 2 dan 3, di mana dengan ukuran petak tebang yang kecil baik kegiatan penyaradan dan pemeliharaan/pembuatan kanal primer, sekunder dan kolektor memiliki

Menurut Pasal 1 ayat (1) UUHT, yang dimaksud dengan Hak Tanggungan adalah Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang selanjutnya disebut

Perlindungan Saksi dan Korban telah memberikan sedikit kelegahan bagi para saksi untuk memberikan keterangan di depan pengadilan tanpa adanya suatu ancaman yang dapat

Tujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui sikap siswa kelas V SD Negeri 2 Sumberingin Tahun 2014/2015 semester II terhadap pembelajaran IPS yang menggunakan Metode Problem solving;

- Konkrusi : injuri pada struktur pendukung gigi tanpa hilangnya atau pindah tempat, tetapi dengan tanda reaksi pada perkusi... Universitas Gadjah Mada 3 - Subluksasi =

Sebagai bandingan pada sistem pendingin aktif, sistem tidak dapat berkerja pada saat listrik padam sehingga ketika terjadi kecelakaan yang serius.Sebaliknya, sistem