• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS BERMAIN KELOMPOK TERHADAP PERUBAHAN SIKAP ANAK TENTANG NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KOTA BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS BERMAIN KELOMPOK TERHADAP PERUBAHAN SIKAP ANAK TENTANG NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KOTA BLITAR"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS BERMAIN KELOMPOK

TERHADAP PERUBAHAN SIKAP ANAK TENTANG

NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK

KOTA BLITAR

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

ADITYA MERU SETIAWAN Nim : 07060024

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok

Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Aditya Meru Setiawan 07060024

Di Ujikan

Pada Tanggal 3 Agustus 2011

Penguji I, Penguji II,

Yoyok Bekti P,M.Kep.,Sp.Kom Nurul Aini.M.Kep NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP.UMM. 11205010419

Penguji III Penguji IV

Nur Lailatul Masruroh, S.Kep.Ners Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM. 11205010421 NIP. UMM. 112.9311.0304

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aditya Meru Setiawan

NIM : 07060024

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok

Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba

Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar hasil

karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 20 Juli 2011

Yang Membuat Pernyataan,

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba Di

Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas

masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dukungannya terhadap

saya.

3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Nurul Aini, M.Kep, selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan

masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kedua orang tuaku, yang telah memberikan semangat, doa, dan bantuannya baik

dalam moril, material, spiritual kepada anaknya selama menempuh pendidikan.

6. Responden, yang telah berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian

saya sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan sesuai yang

diharapkan.

7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing

selama masa belajar.

8. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2007.

9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

(5)

v

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang

bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini

bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan

kesehatan masyarakat.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, 20 Juli 2011

(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecil ini kepada…….

Ibuku tercinta, dan tersayang “Siti Utami” Ayahanda tersayang “Sutamam”

Doa tulus kepada ananda seperti air dan tak pernah berhenti yang terus mengalir, pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan dan tetes air matamu yang terlalu mustahil untuk dinilai, walaupun jauh, engkaulah sebaik – baik

panutan meski tidak selalu sempurna……

Adikku Tersayang “Anindita Arum Palupi”

Kebersamaan, dukungan, doa, dan kasih sayangmu, maafkan jika kakakmu belum bisa menjadi contoh yang baik, semoga engkau selalu jadi yang terbaik

Keberhasilan ini kubingkai manis untuk Novi Kartikasari atas waktu dan pengorbananmu dalam membantuku

menyelesaikan karya tulis ini serta perhatianmu yang selalu menjadi motivasi bagiku.

Untaian terimakasih yang sebesar besarnya kepada Syarifah Hidayati Waliulu, Aulya Rahmanina Soraya, Mayulis Yuhro, Dinah Khoirul Bariyah, Nidya Ayunani Cahya, Herian Rudiksa, Bayu Akbar, Fandi

Dharmawan yang telah membuka cakrawala berfikir, semangat serta pendampinganmu yang selalu membara dalam menyelesaikan proyek akhir ini, semoga kalian semua adalah sahabat yang terbaik buatku dan masa depanku.

(7)

vii ABSTRAK

Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar

Aditya Meru Setiawan1, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom2, Nurul Aini,M.Kep.3

Latar Belakang: Kurangnya metode pembinaan narapidana kasus narkoba di lembaga pemasyarakatan anak yang mengarah pada konsep perubahan sikap akan menghasilkan pembinaan yang sia-sia karena tidak ada perubahan sikap yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga di lingkungan lembaga pemasyarakatan sangat perlu adanya metode pembinaan yang didasarkan pada konsep psikologis yang mengarah pada perubahan sikap dan perilaku. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pembinaan dengan metode terapi aktifitas bermain yang bisa di internalisasikan ke dalam manajemen pendidikan dan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kota Blitar karena mengingat pentingnya upaya peningkatan kepribadian dan pembentukan sikap dan perilaku anak binaan yang lebih baik.

Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu Pra Eksperimental. Sampel yang digunakan berjumlah dua puluh dua responden dengan metode Total Sampling.

Perlakuan yang diberikan berupa Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Permainan Simulasi). Analisa data yang digunakan adalah uji t-test dependent.

Hasil: Hasil analisa dengan uji t-test dependent menggunakan taraf signifikan 0,05 adalah p < 0,05 dengan hasil uji statistik didapatkan nilai t = -4.490 dan nilai p (sig.

2-tailed) = 0,000.

Kesimpulan: Disimpulkan bahwa Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Permainan Simulasi) efektif terhadap perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar. Peneliti berharap penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan populasi yang lebih besar, dan menggunakan jenis terapi permainan simulasi dengan metode lain yang berbeda untuk melihat kefektifitasan lebih lanjut.

Kata Kunci : Terapi Aktivitas Bermain Kelompok, Sikap, Narkoba

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

(8)

viii ABSTRACT

The Effectiveness of Group Play Activity Therapy to Children Behavioral Changes About Drugs in Children Prison Institution at Blitar

Aditya Meru Setiawan1, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom2, Nurul Aini,M.Kep3

Background : Lack of guidance method for drug case convict in Children Prison Institution that leads to the behavioral changes concepts will produce futile guidance because there is no changes that indicates better behavior. So it is very important that Children Prison Institution environment has a guidance method which is based on psychological concept which will leads to better behavioral changes. This can be done by a guidance that has group play activity therapy method which is able to be internalized to the education and guidance management in Children Prison Institution at Blitar considering that improving personality, attitude building, and better behavior for asissted child is very important.

Method : Design of the research that used was the Pre-Experimental type. Sample that used was 22 respondent with Total Sampling method. Treatment that given was the group play activity therapy (simulation game). The data was analyzed using t-test dependant test.

Result : The analysis result with t-test dependant test using 0.05 as significant degree is p < 0.05 using statistic test resulting the value of t =-4.490 and the value of p

(sig-2-tailed) = 0.000.

Conclusion : It is concluded that Group Play Activity Therapy (Simulation Game) is

effective to change children’s behavior about drugs in Children Prison Institution at Blitar. Research team is hoping that the next research will be able to use a bigger population and using different type of simulation game therapy method to observe further effectiveness.

Key Word : Group Play Activity Therapy, Behavior, Drugs

1. Student Nursing Science Program, Faculty of Science, University of Muhammadiyah Malang

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

Halaman judul……… i

Lembar pengesahan……… ii

Lembar pernyataan keaslian……… iii

Kata Pengantar………... iv

Lembar Persembahan………... vi

Abstrak………... vii

Abtrac……… viii

Daftar isi……… ix

Daftar gambar……… xii

Daftar Bagan………... xiii

Daftar tabel……… xiv

Daftar lampiran……….. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……..……… 1

1.2 Rumusan Masalah……..……….….. 5

1.3 Tujuan………..……… 5

1.3.1 Tujuan Umum……….... 5

1.3.2 Tujuan Khusus………... 5

1.4 Manfaat………...……….. 6

1.4.1 Manfaat bagi lembaga pemasyarakatan anak…...……….... 6

1.4.2 Manfaat bagi subyek yang diteliti……… 6

1.4.3 Manfaat bagi profesi keperawatan………..………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Terapi Bermain……… 8

2.1.1 Pengertian Terapi Bermain kelompok……… 8

2.1.2 Tujuan Terapi Bermain………... 9

2.1.3 Kategori Bermain………... 14

2.1.4 Klasifikasi Permainan………. 14

2.1.5 Prinsip dalam Terapi Aktivitas Bermain……….. 23

2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain………... 23

2.2 Konsep Sikap………... 24

2.2.1 Definisi Sikap………. 24

2.2.2 Komponen Sikap………... 27

2.2.3 Teori Tentang Sikap………... 28

2.2.4 Teori Tentang Perubahan Sikap………. 30

2.2.5 Karakteristik Sikap………. 38

2.6.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap……… 40

(10)

x

2.2.8 Instrumen Sikap………. 47

2.3 Narkoba……….... 49

2.3.1 Pengertian Narkoba………... 49

2.3.2 Tahapan Penyalahgunaan Napza……… 55

2.3.3 Pengaruh Pemakaian Zat Adiktif……… 57

2.4. Perkembangan Anak Remaja………... 57

2.4.1 Pengertian Remaja……….. 57

2.4.2 Ciri-ciri remaja………... 58

2.4.3 Tugas-tugas perkembangan……… 60

2.5 Peran Perawat Dalam Agregat Narapidana Remaja (Narapidana kasus narkoba)……….. 61

2.6 Gambaran Umum Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar………. 63

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep………. 81

3.2 Hipotesis Penelitian……….. 83

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian……….. 84

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling……… 85

4.3 Variabel Penelitian……… 85

4.4 Definisi Operasional………. 86

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian………... 87

4.6 Instrumen Penelitian………. 87

4.6.1 Uji Validitas………... 87

4.6.2 Uji Reliabilitas……… 88

4.7 Teknik Pengumpulan Data………... 89

4.8 Analisis Data………. 89

4.9 Etika Penelitian………. 90

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel………. 91

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan………... 92

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 95

5.2 Sikap Anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar sebelum diberikan terapi aktivitas bermain kelompok……….. 95

(11)

xi

5.4 Efektifitas Pemberian Terapi Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota

Blitar……….………... 97

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan hasil………. 100

6.1.1 Karakteristik Responden……… 100

6.1.2 Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) Blitar, Sebelum Dilakukan Terapi Aktivitas Bermain Kelompok………. 101

6.1.3 Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) Kota Blitar, Sesudah Dilakukan Terapi Aktivitas Bermain Kelompok………. 103

6.2 Implikasi Untuk Keperawatan………... 106

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan………... 107

7.2 Saran………. 108

7.2.1 Bagi Keperawatan………... 108

7.2.2 Bagi Lembaga Pemasyarakatan Anak……….… 108

7.2.3 Bagi Tenaga Pembinaan Lembaga Pemasyarakatan………... 108

7.2.4 Bagi Narapidana………. 109

7.2.5 Bagi Peneliti Selanjutnya………. 109

Daftar Pustaka Lampiran

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Teori Johnson Behavioral Sistem Model (Conseptualized

(13)

xiii

DAFTAR BAGAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Tindak Pidana Yang Dilakukan OIeh Anak Didik Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar……... 70 Tabel 2.2 Jadwal kegiatan harian warga binaan pemasyarakatan (WBP)

Lembaga Pemasyarakatan kias II A Anak Blitar Tahun 2010…... 72 Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan Tambahan Warga Binaan Pemasyarakatan

(WBP) Lembaga Pemasyarakatan kias II A Anak Blitar………... 75

Tabel 4.1 Definisi Operasional……… 86

Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan usia dan tingkat pendidikan serta perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) Blitar Juni 2011……… 92 Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan usia pada anak di Lembaga

Pemasyarakatan Anak (LPA) Blitar Juni 2011………... 95 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sikap Anak tentang

Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar Juni

2011……… 95

Tabel 5.4 Distribusi nilai sikap anak tentang narkoba sebelum terapi aktivitas bermain kelompok………. 96

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sikap Anak tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar Juni

2011……… 96

Tabel 5.6 Distribusi nilai sikap anak tentang narkoba sesudah terapi aktivitas bermain kelompok……… 97

Tabel 5.7 Paired Sample Test………..

98

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Peelitian Lampiran 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 5. Kuesioner

Lampiran 6. Prosedur Pelaksanaan Terapi Aktifitas Bermain Kelompok

Lampiran 7. SAB (Satuan Acara Bermain) Permainan Simulasi (Permainan Ular tangga)

Lampiran 8. Data Pretest dan Postest Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar

Lampiran 9. Intepretasi Data Dengan Menggunakan Diagram Batang Tentang Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga

Pemasyarakatan Anak Kota Blitar Sebelum Dan Sesudah Di Terapi Lampiran 10. Uji validitas

Lampiran 11. Uji Reliabilitas

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Abul Athif dan Sa’id Marsa SM. 2009. Bermain Lebih Baik Daripada Nonton TV. Surakarta: Ziyad Visi Media.

Azwar,Saifudin,Dr.M.A. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gunarsa, Singgih;Yulia Singgih Gunarsa. 2006 . Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

M.Dewi dan A.Wawan. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Nursalam, Pariani S. 2001. Metodologi Riset Keperawatan Pendekatan Praktis. Jakarta: CV. Agung Setyo.

Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Prinst,Darwan SH. 2003. Hukum Anak Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bhakti.

Romlah,Tatiek Dra MA. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang

Schaefer, Charles.2003.Play Therapy With Adults.Canada : John Wileys &Sons Inc

Soetjiningsih, dr SpAK. 2001. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Sudarsono. 2000. Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta

Supartini. 2004 Psikologi Anak. Jakarta: EGC

Tasmin; Martina Rini S. Berlajar lebih penting daripada bermain?.plasa.com.2002 http://www.e-psikologi.com/anak/250402.htm ( Oktober 2010 )

Undang Undang Perlindunga Anak (UU RI No 23 Th. 2002). 2009. Jakarta: Sinar Grafika.

Zaviera, Ferdinand. 2007. Osteoporosis: Deteksi Dini, Penanganan, dan Terapi Praktis.

Jogjakarta: Katahati

Sofa. Kupas Tuntas Metode Penelitian Kuantitatif

(17)

xvii

Kehidupan Penjara Anak. http://www.kompas.com/kompascetak/ 0411/26/muda/1400764.htm (diakses Agustus 2009).

Nasution, Rusly Z. A. 2009. Pemberian Motivasi Dari Orang Tua Anak Terhadap Anak Didik Pemasyarakatan Di Lapas Anak. Jurnal FKIP Universitas Langlangbuana. http://educare.efkipunla.net/index.php?option=com_content&task=view&i d=63&Itemid=

Saputra, Hervin. 2008. Tinggi, Angka Penyiksaan Anak di Penjara.

http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,Tinggi-Angka-Penyiksaan-Anak-di-Penjara-1962.html

Kompas. 2009. Kehidupan Penjara Anak.

http://www2.kompas.com/kompascetak/0411/26/muda/1400764.htm

http://www.detiknews.com/read/2009/07/29/130036/1173579/10/wow-70-pengguna-narkoba-anak-sekolah

Sarwono.2009.http://edukasi.kompas.com/read/2009/06/02/18135121/Inilah.Data.Kasu s.Narkoba.Lima.Tahun.Terakhir

M.Agus.2009. Hidup Sehat Cara Remaja

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/05/12 /1160/

Suherman Slamet. 2008 http://file.upi.edu/Direktori/F%20

%20FPOK/JUR.%20PEND.%20OLAHRAGA/197603082005011%20-%20SUHERMAN%20SLAMET/modul%20bermain%2008/Bab%202%20 Konsep%20bermain.pdf

______ http://www.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-erlinapram-5224-3-bab2.pdf

______http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab4_sikap_manusia.p df

______http://www.pdfgemi.com/book/teori-perubahan-sikap-dan-perilaku-pdf.html

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Masalah narkotika dan obat-obat berbahaya yang selanjutnya dikenal

dengan istilah narkoba merupakan salah satu permasalahan nasional yang

dipandang serius oleh pemerintah, karena dapat menjadi rusaknya kehidupan

moral bangsa. Oleh karena itu pemerintah sangat memberikan perhatian

terhadap penanganan atas penggunaan narkoba, khususnya pada generasi muda

dan seluruh lapisan masyarakat.

Permasalahan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di

tanah air sekarang telah menjadi ancaman serius. Hal itu ditunjukkan oleh

peningkatan jumlah kasus, jumlah tersangka dan jumlah barang bukti tindak

kejahatan narkoba. Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional (BNN)

sepanjang tahun 2001-2008 saja terjadi penyalahgunaan narkoba sebanyak 40.723

kasus dengan jumlah tersangka yang melibatkan warga negara asing (WNA)

sebanyak 15,85 %, sedangkan dengan tersangka Warga Negara Indonesia (WNI)

sebanyak 5,10 %. Selain itu BNN juga mencatat jumlah barang bukti yang disita

adalah ganja 22,472 kg, kokain 17,838,18 gram, heroin 14.076,04 gram,

shabu-shabu 19.562,93 gram dan pil extacy sebanyak 196.338,25

tablet.(www.bnn.go.id). Hingga Agustus 2009, mengalami peningkatan jumlah

narapidana dan tahanan di Indonesia yang secara keseluruhan berjumlah 166.000

orang. Dari jumlah tersebut 25.096 atau sekitar 24,45 % merupakan narapidanan

(19)

2

pengedar sebesar 5.647 orang dan 326 orang sisanya berstatus produsen

(http://www.bnn.go.id).

Indonesia adalah negara hukum, mereka para tersangka kejahaan

peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah barang tentu akan diproses secara

hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan penerapan sanksi pidana.

Di dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1997 Tentang Narkotika, seperti

tertuang dalam pasal 63 menyatakan bahwa proses pidana dari kejahatan

narkotika dimulai dengan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang

pengadilan yang dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini. Sidang pengadilan

inilah tersangka kejahatan narkotika akan diputuskan apakah dia bersalah atau

tidak. Kalau tidak terbukti bersalah, maka dia dapat dibebaskan, akan tetapi kalau

terbukti bersalah, dia akan menanggung ketentuan pidana yang berlaku yaitu

dengan dieksekusinya terpidana di Lembaga Pemasyarakatan (Rachman, 2009).

Di Lembaga Pemasyarakatan inilah terpidana akan memasuki dunia yang

baru bagi dirinya, dia akan memasuki suatu tatanan masyarakat kecil yang akan

dibatasi oleh peraturan yang mengikat bagi dirinya atas kekuatan putusan hukum

terhadap dirinya. Dia akan memulai kehidupannya itu dengan pembatasan

terhadap kemerdekaan terhadap dirinya sendiri. Kehidupan itulah yang

dinamakan dengan pidana penjara, sehingga memunculkan adanya spesifikasi

karakteristik narapidana narkoba seperti jenis dakwaan, jenis kelamin, kelompok

umur, tingkat pendidikan, status perkawinan dan menurut kegiatan

(http://www.kompas.com).

Melihat karakteristik di atas, narapidana umum dan narapidana narkoba

(20)

3

narapidana umum akan terganggu dengan sikap atau kebiasaan narapidana

narkoba yang masih terdapat adanya faktor kecanduan atau ketergantungan akan

terpengaruh mencoba memakai narkoba. Banyak akibat-akibat yang timbul dari

tercampurnya tahanan narkotika dengan tahanan kasus umum, seperti halnya

ketidakefektifan penanganan para narapidana dan jika narapidana narkoba telah

mempunyai kebiasaan menyendiri, mengakibatkan motivasi belajar kurang dan

cenderung melakukan tindakan kriminal di dalam Lapas. Sementara penanganan

dan pendekatan pada LPA narkoba harus menggunakan tiga aspek penanganan

dan pendekatan yang dilakukan, yaitu pembinaan, perawatan dan kesehatan dari

narapidana (http ://www.google.com/bnn/gakkum/html).

Hasil observasi yang didapat peneliti di Lembaga Pemasyarakatan Anak

Kota Blitar menunjukkan bahwa pada dasarnya semua anak yang terjerat kasus

pidana di Lembaga Pemasyarakatan Kota Blitar telah dilakukan berbagai upaya

pendidikan dan pembinaan baik pembinaan fisik, sosial, mental dan spiritual.

Pembinaan anak pidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak digolongkan berdasar

umur, jenis kelamin, lama pidana yang dijatuhkan, jenis kejahatan, dan kriteria

lainnya sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan pembinaan. Ketentuan

demikian sesuai dengan pasal 20 Undang-Undang No 12 Tahun 1995 (dalam

Prinst, 2005). Pendidikan formal yang diberikan di Lembaga Pemasyarakatan

Anak Kota Blitar sama dengan pendidikan formal pada umumnya, baik dari segi

kurikulum maupun proses dan sistem pembelajaran. Anak binaan di Lapas Blitar

menjalani pendidikan formal yang berlangsung di dalam lingkungan lapas sesuai

dengan usia tempuh pendidikannya dan diberikan bekal keterampilan seperti

menjahit, montir, pertukangan, pertanian, peternakan, las besi, dan keterampilan

(21)

4

Kurangnya metode pembinaan narapidana kasus narkoba di lembaga

pemasyarakatan anak yang mengarah pada konsep perubahan sikap akan

menghasilkan pembinaan yang sia-sia karena tidak ada perubahan sikap yang

lebih baik dari sebelumnya. Sehingga di lingkungan lembaga pemasyarakatan

sangat perlu adanya metode pembinaan yang didasarkan pada konsep psikologis

yang mengarah pada perubahan sikap dan perilaku. Hal ini dapat dilakukan

dengan adanya pembinaan dengan metode terapi aktifitas bermain yang bisa di

internalisasikan ke dalam manajemen pendidikan dan pembinaan di Lembaga

Pemasyarakatan Kota Blitar karena mengingat pentingnya upaya peningkatan

kepribadian dan pembentukan sikap dan perilaku anak binaan yang lebih baik.

Terapi bermain merupakan terapi yang menggunakan sarana bermain

untuk mendiagnosis masalah atau memberikan terapi bagi anak-anak yang

memiliki masalah secara psikologis sehingga terjadi perubahan yang tercermin

dari sikap dan perilakunya (Guerney, 1999 dalam Maria, 2007). Terapi bermain

kelompok merupakan terapi bermain yang melibatkan lebih dari dua orang atau

kelompok kecil. Terapi ini memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar

bersosialisasi. Aktivitas terapi bermainnya dapat berupa sport, games, bermain

peran, permainan simulasi atau aktivitasnya yang bersifat rekreasi atau menghibur.

Terapi bermain kelompok bertujuan untuk mendorong anak yang bermasalah

secara sikap untuk dapat mempertinggi harga dirinya, menambah pengalaman diri

tentang realita hidup dan mengembangkan mekanisme koping dalam berinteraksi

dengan lingkungan sosialnya dengan harapan dapat merubah sikap dan

perilakunya menjadi lebih baik (Maria, 2007).

Menurut Schachter (dalam Maria, 2007) terapi bermain kelompok akan

(22)

5

yang lain dalam kelompoknya karena dengan metode ini mereka akan belajar dari

pengalaman atau kejadian-kejadian yang ditemukan di dalam permainan tersebut.

Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi

dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Situasi yang melibatkan emosi,

penghayatan dan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama membekas.

Dari uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak

Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar. Karena berbagai

aspek dan kondisi dalam lembaga pemasyarakatan anak sangat potensial

terjadinya penurunan sikap maupun perilaku pada anak yang disebabkan oleh

banyak faktor.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah penelitian ini adalah

bagaimanakah efektifitas terapi aktivitas bermain kelompok terhadap perubahan

sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui efektifitas terapi aktivitas bermain kelompok terhadap

perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak

Kota Blitar.

1.3.2.Tujuan khusus

Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi karakteristik anak yang meliputi usia dan jenis

(23)

6

2. Mengidentifikasi sikap anak tentang narkoba di Lembaga

Pemasyarakatan Anak Kota Blitar sebelum diberikan terapi aktivitas

bermain kelompok.

3. Mengidentifikasi sikap anak tentang narkoba di Lembaga

Pemasyarakatan Anak Kota Blitar setelah diberikan terapi aktivitas

bermain kelompok.

4. Menganalisa efektifitas pemberian terapi bermain kelompok terhadap

perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan

Anak Kota Blitar.

1.4. Manfaat

1.4.1. Manfaat bagi lembaga pemasyarakatan anak

Sebagai masukan informasi sehingga dapat dijadikan salah satu bahan

pertimbangan dalam upaya perbaikan dan peningkatan proses pembinaan

terhadap penghuni LP anak sehingga selama anak- anak menjalani

pembinaan di LP anak diharapkan tetap dapat mempertahankan sikap dan

kondisi mental yang baik agar ketika mereka keluar dari proses pembinaan

di LP anak akan tetap memiliki kemampuan intelektualitas diri dan

ketegasan dalam sebuah pernyataan sikap.

1.4.2 Manfaat bagi subyek yang diteliti

Dengan menggunakan teknik pendekatan terapi aktifitas bermain

kelompok diharapkan dapat merubah sikap negatif anak binaan terhadap

narkoba, mengembangkan pengertian dan ketegasan peranan, ketrampilan

antar pribadi, kreatifitas dan pola berfikir anak. Sehingga proses belajar

dan pembinaan selama di Lembaga Pemasyarakatan dapat mencapai hasil

(24)

7

1.4.3 Manfaat bagi profesi keperawatan

Sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang

lebih komprehensif pada pasien anak. Serta masukan bagi bidang ilmu

keperawatan anak (psikologi perkembangan anak) terhadap peningkatan

upaya komunikasi, informasi dan edukasi (peran perawat sebagai pendidik)

kepada anak-anak khususnya remaja dalam upaya pemahaman sebuah

metode terapi bermain dalam manajemen psikologis serta memberikan

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar gagasan islamisasi ilmu yang telah dirumuskan oleh Mulyadhi Kartanegara meliputi status ontologis objek ilmu, klasifikasi ilmu, dan metode ilmiah yang sudah

Telah dirancang suatu sistem otomatisasi untuk buka tutup atap rumah serta pengontrol kelembaban udara menggunakan Raspberry Pi 3, motor DC, SHT30, limit switch,

Laporan tugas akhir dengan judul “Penerapan Model American Productivity Center (Apc) Dalam Analisis Tingkat Produktivitas Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Indoplastik

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh atribut produk yang terdiri dari kualitas, fitur dan rancangan terhadap sikap dan keputusan pembelian konsumen

Di hari ketigapuluh ini tugas penulis adalah melakukan integrasi atau hosting website yang sudah penulis develop ke dalam domain yang sudah dimiliki oleh

Pemeindahan dan pembangunan INS menelan banyak biaya untuk keperluan itu Ibu Chalidjah megizinkan menjual sebagian perhiasannya seharga enam ribu

Hasil output dari sistem informasi akuntansi berupa laporan keuangan yang merupakan gambaran keadaan perusahaan dapat dijadikan alat ukur dalam pengambilan keputusan

Sedangkan yang menjadi Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan mobile banking dan ATM terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah di Bank Riau Kepri