i
EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS BERMAIN KELOMPOK
TERHADAP PERUBAHAN SIKAP ANAK TENTANG
NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK
KOTA BLITAR
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
ADITYA MERU SETIAWAN Nim : 07060024
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok
Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Aditya Meru Setiawan 07060024
Di Ujikan
Pada Tanggal 3 Agustus 2011
Penguji I, Penguji II,
Yoyok Bekti P,M.Kep.,Sp.Kom Nurul Aini.M.Kep NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP.UMM. 11205010419
Penguji III Penguji IV
Nur Lailatul Masruroh, S.Kep.Ners Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM. 11205010421 NIP. UMM. 112.9311.0304
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Aditya Meru Setiawan
NIM : 07060024
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok
Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba
Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 20 Juli 2011
Yang Membuat Pernyataan,
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat
menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba Di
Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas
masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dukungannya terhadap
saya.
3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Nurul Aini, M.Kep, selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan
masukan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
5. Kedua orang tuaku, yang telah memberikan semangat, doa, dan bantuannya baik
dalam moril, material, spiritual kepada anaknya selama menempuh pendidikan.
6. Responden, yang telah berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian
saya sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.
7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing
selama masa belajar.
8. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2007.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
v
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini
bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan
kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 20 Juli 2011
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecil ini kepada…….
Ibuku tercinta, dan tersayang “Siti Utami” Ayahanda tersayang “Sutamam”
Doa tulus kepada ananda seperti air dan tak pernah berhenti yang terus mengalir, pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan dan tetes air matamu yang terlalu mustahil untuk dinilai, walaupun jauh, engkaulah sebaik – baik
panutan meski tidak selalu sempurna……
Adikku Tersayang “Anindita Arum Palupi”
Kebersamaan, dukungan, doa, dan kasih sayangmu, maafkan jika kakakmu belum bisa menjadi contoh yang baik, semoga engkau selalu jadi yang terbaik
Keberhasilan ini kubingkai manis untuk Novi Kartikasari atas waktu dan pengorbananmu dalam membantuku
menyelesaikan karya tulis ini serta perhatianmu yang selalu menjadi motivasi bagiku.
Untaian terimakasih yang sebesar besarnya kepada Syarifah Hidayati Waliulu, Aulya Rahmanina Soraya, Mayulis Yuhro, Dinah Khoirul Bariyah, Nidya Ayunani Cahya, Herian Rudiksa, Bayu Akbar, Fandi
Dharmawan yang telah membuka cakrawala berfikir, semangat serta pendampinganmu yang selalu membara dalam menyelesaikan proyek akhir ini, semoga kalian semua adalah sahabat yang terbaik buatku dan masa depanku.
vii ABSTRAK
Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar
Aditya Meru Setiawan1, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom2, Nurul Aini,M.Kep.3
Latar Belakang: Kurangnya metode pembinaan narapidana kasus narkoba di lembaga pemasyarakatan anak yang mengarah pada konsep perubahan sikap akan menghasilkan pembinaan yang sia-sia karena tidak ada perubahan sikap yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga di lingkungan lembaga pemasyarakatan sangat perlu adanya metode pembinaan yang didasarkan pada konsep psikologis yang mengarah pada perubahan sikap dan perilaku. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pembinaan dengan metode terapi aktifitas bermain yang bisa di internalisasikan ke dalam manajemen pendidikan dan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kota Blitar karena mengingat pentingnya upaya peningkatan kepribadian dan pembentukan sikap dan perilaku anak binaan yang lebih baik.
Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu Pra Eksperimental. Sampel yang digunakan berjumlah dua puluh dua responden dengan metode Total Sampling.
Perlakuan yang diberikan berupa Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Permainan Simulasi). Analisa data yang digunakan adalah uji t-test dependent.
Hasil: Hasil analisa dengan uji t-test dependent menggunakan taraf signifikan 0,05 adalah p < 0,05 dengan hasil uji statistik didapatkan nilai t = -4.490 dan nilai p (sig.
2-tailed) = 0,000.
Kesimpulan: Disimpulkan bahwa Terapi Aktivitas Bermain Kelompok (Permainan Simulasi) efektif terhadap perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar. Peneliti berharap penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan populasi yang lebih besar, dan menggunakan jenis terapi permainan simulasi dengan metode lain yang berbeda untuk melihat kefektifitasan lebih lanjut.
Kata Kunci : Terapi Aktivitas Bermain Kelompok, Sikap, Narkoba
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
viii ABSTRACT
The Effectiveness of Group Play Activity Therapy to Children Behavioral Changes About Drugs in Children Prison Institution at Blitar
Aditya Meru Setiawan1, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom2, Nurul Aini,M.Kep3
Background : Lack of guidance method for drug case convict in Children Prison Institution that leads to the behavioral changes concepts will produce futile guidance because there is no changes that indicates better behavior. So it is very important that Children Prison Institution environment has a guidance method which is based on psychological concept which will leads to better behavioral changes. This can be done by a guidance that has group play activity therapy method which is able to be internalized to the education and guidance management in Children Prison Institution at Blitar considering that improving personality, attitude building, and better behavior for asissted child is very important.
Method : Design of the research that used was the Pre-Experimental type. Sample that used was 22 respondent with Total Sampling method. Treatment that given was the group play activity therapy (simulation game). The data was analyzed using t-test dependant test.
Result : The analysis result with t-test dependant test using 0.05 as significant degree is p < 0.05 using statistic test resulting the value of t =-4.490 and the value of p
(sig-2-tailed) = 0.000.
Conclusion : It is concluded that Group Play Activity Therapy (Simulation Game) is
effective to change children’s behavior about drugs in Children Prison Institution at Blitar. Research team is hoping that the next research will be able to use a bigger population and using different type of simulation game therapy method to observe further effectiveness.
Key Word : Group Play Activity Therapy, Behavior, Drugs
1. Student Nursing Science Program, Faculty of Science, University of Muhammadiyah Malang
ix DAFTAR ISI
Halaman
Halaman judul……… i
Lembar pengesahan……… ii
Lembar pernyataan keaslian……… iii
Kata Pengantar………... iv
Lembar Persembahan………... vi
Abstrak………... vii
Abtrac……… viii
Daftar isi……… ix
Daftar gambar……… xii
Daftar Bagan………... xiii
Daftar tabel……… xiv
Daftar lampiran……….. xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……..……… 1
1.2 Rumusan Masalah……..……….….. 5
1.3 Tujuan………..……… 5
1.3.1 Tujuan Umum……….... 5
1.3.2 Tujuan Khusus………... 5
1.4 Manfaat………...……….. 6
1.4.1 Manfaat bagi lembaga pemasyarakatan anak…...……….... 6
1.4.2 Manfaat bagi subyek yang diteliti……… 6
1.4.3 Manfaat bagi profesi keperawatan………..………. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Terapi Bermain……… 8
2.1.1 Pengertian Terapi Bermain kelompok……… 8
2.1.2 Tujuan Terapi Bermain………... 9
2.1.3 Kategori Bermain………... 14
2.1.4 Klasifikasi Permainan………. 14
2.1.5 Prinsip dalam Terapi Aktivitas Bermain……….. 23
2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain………... 23
2.2 Konsep Sikap………... 24
2.2.1 Definisi Sikap………. 24
2.2.2 Komponen Sikap………... 27
2.2.3 Teori Tentang Sikap………... 28
2.2.4 Teori Tentang Perubahan Sikap………. 30
2.2.5 Karakteristik Sikap………. 38
2.6.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap……… 40
x
2.2.8 Instrumen Sikap………. 47
2.3 Narkoba……….... 49
2.3.1 Pengertian Narkoba………... 49
2.3.2 Tahapan Penyalahgunaan Napza……… 55
2.3.3 Pengaruh Pemakaian Zat Adiktif……… 57
2.4. Perkembangan Anak Remaja………... 57
2.4.1 Pengertian Remaja……….. 57
2.4.2 Ciri-ciri remaja………... 58
2.4.3 Tugas-tugas perkembangan……… 60
2.5 Peran Perawat Dalam Agregat Narapidana Remaja (Narapidana kasus narkoba)……….. 61
2.6 Gambaran Umum Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar………. 63
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep………. 81
3.2 Hipotesis Penelitian……….. 83
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian……….. 84
4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling……… 85
4.3 Variabel Penelitian……… 85
4.4 Definisi Operasional………. 86
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian………... 87
4.6 Instrumen Penelitian………. 87
4.6.1 Uji Validitas………... 87
4.6.2 Uji Reliabilitas……… 88
4.7 Teknik Pengumpulan Data………... 89
4.8 Analisis Data………. 89
4.9 Etika Penelitian………. 90
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel………. 91
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan………... 92
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 95
5.2 Sikap Anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar sebelum diberikan terapi aktivitas bermain kelompok……….. 95
xi
5.4 Efektifitas Pemberian Terapi Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota
Blitar……….………... 97
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan hasil………. 100
6.1.1 Karakteristik Responden……… 100
6.1.2 Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) Blitar, Sebelum Dilakukan Terapi Aktivitas Bermain Kelompok………. 101
6.1.3 Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) Kota Blitar, Sesudah Dilakukan Terapi Aktivitas Bermain Kelompok………. 103
6.2 Implikasi Untuk Keperawatan………... 106
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan………... 107
7.2 Saran………. 108
7.2.1 Bagi Keperawatan………... 108
7.2.2 Bagi Lembaga Pemasyarakatan Anak……….… 108
7.2.3 Bagi Tenaga Pembinaan Lembaga Pemasyarakatan………... 108
7.2.4 Bagi Narapidana………. 109
7.2.5 Bagi Peneliti Selanjutnya………. 109
Daftar Pustaka Lampiran
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Teori Johnson Behavioral Sistem Model (Conseptualized
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Tindak Pidana Yang Dilakukan OIeh Anak Didik Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar……... 70 Tabel 2.2 Jadwal kegiatan harian warga binaan pemasyarakatan (WBP)
Lembaga Pemasyarakatan kias II A Anak Blitar Tahun 2010…... 72 Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan Tambahan Warga Binaan Pemasyarakatan
(WBP) Lembaga Pemasyarakatan kias II A Anak Blitar………... 75
Tabel 4.1 Definisi Operasional……… 86
Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan usia dan tingkat pendidikan serta perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) Blitar Juni 2011……… 92 Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan usia pada anak di Lembaga
Pemasyarakatan Anak (LPA) Blitar Juni 2011………... 95 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sikap Anak tentang
Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar Juni
2011……… 95
Tabel 5.4 Distribusi nilai sikap anak tentang narkoba sebelum terapi aktivitas bermain kelompok………. 96
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sikap Anak tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar Juni
2011……… 96
Tabel 5.6 Distribusi nilai sikap anak tentang narkoba sesudah terapi aktivitas bermain kelompok……… 97
Tabel 5.7 Paired Sample Test………..
98
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Peelitian Lampiran 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 5. Kuesioner
Lampiran 6. Prosedur Pelaksanaan Terapi Aktifitas Bermain Kelompok
Lampiran 7. SAB (Satuan Acara Bermain) Permainan Simulasi (Permainan Ular tangga)
Lampiran 8. Data Pretest dan Postest Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar
Lampiran 9. Intepretasi Data Dengan Menggunakan Diagram Batang Tentang Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba Di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kota Blitar Sebelum Dan Sesudah Di Terapi Lampiran 10. Uji validitas
Lampiran 11. Uji Reliabilitas
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Abul Athif dan Sa’id Marsa SM. 2009. Bermain Lebih Baik Daripada Nonton TV. Surakarta: Ziyad Visi Media.
Azwar,Saifudin,Dr.M.A. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Gunarsa, Singgih;Yulia Singgih Gunarsa. 2006 . Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga
M.Dewi dan A.Wawan. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursalam, Pariani S. 2001. Metodologi Riset Keperawatan Pendekatan Praktis. Jakarta: CV. Agung Setyo.
Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Prinst,Darwan SH. 2003. Hukum Anak Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bhakti.
Romlah,Tatiek Dra MA. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang
Schaefer, Charles.2003.Play Therapy With Adults.Canada : John Wileys &Sons Inc
Soetjiningsih, dr SpAK. 2001. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Sudarsono. 2000. Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta
Supartini. 2004 Psikologi Anak. Jakarta: EGC
Tasmin; Martina Rini S. Berlajar lebih penting daripada bermain?.plasa.com.2002 http://www.e-psikologi.com/anak/250402.htm ( Oktober 2010 )
Undang Undang Perlindunga Anak (UU RI No 23 Th. 2002). 2009. Jakarta: Sinar Grafika.
Zaviera, Ferdinand. 2007. Osteoporosis: Deteksi Dini, Penanganan, dan Terapi Praktis.
Jogjakarta: Katahati
Sofa. Kupas Tuntas Metode Penelitian Kuantitatif
xvii
Kehidupan Penjara Anak. http://www.kompas.com/kompascetak/ 0411/26/muda/1400764.htm (diakses Agustus 2009).
Nasution, Rusly Z. A. 2009. Pemberian Motivasi Dari Orang Tua Anak Terhadap Anak Didik Pemasyarakatan Di Lapas Anak. Jurnal FKIP Universitas Langlangbuana. http://educare.efkipunla.net/index.php?option=com_content&task=view&i d=63&Itemid=
Saputra, Hervin. 2008. Tinggi, Angka Penyiksaan Anak di Penjara.
http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,Tinggi-Angka-Penyiksaan-Anak-di-Penjara-1962.html
Kompas. 2009. Kehidupan Penjara Anak.
http://www2.kompas.com/kompascetak/0411/26/muda/1400764.htm
http://www.detiknews.com/read/2009/07/29/130036/1173579/10/wow-70-pengguna-narkoba-anak-sekolah
Sarwono.2009.http://edukasi.kompas.com/read/2009/06/02/18135121/Inilah.Data.Kasu s.Narkoba.Lima.Tahun.Terakhir
M.Agus.2009. Hidup Sehat Cara Remaja
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/05/12 /1160/
Suherman Slamet. 2008 http://file.upi.edu/Direktori/F%20
%20FPOK/JUR.%20PEND.%20OLAHRAGA/197603082005011%20-%20SUHERMAN%20SLAMET/modul%20bermain%2008/Bab%202%20 Konsep%20bermain.pdf
______ http://www.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-erlinapram-5224-3-bab2.pdf
______http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab4_sikap_manusia.p df
______http://www.pdfgemi.com/book/teori-perubahan-sikap-dan-perilaku-pdf.html
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Masalah narkotika dan obat-obat berbahaya yang selanjutnya dikenal
dengan istilah narkoba merupakan salah satu permasalahan nasional yang
dipandang serius oleh pemerintah, karena dapat menjadi rusaknya kehidupan
moral bangsa. Oleh karena itu pemerintah sangat memberikan perhatian
terhadap penanganan atas penggunaan narkoba, khususnya pada generasi muda
dan seluruh lapisan masyarakat.
Permasalahan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di
tanah air sekarang telah menjadi ancaman serius. Hal itu ditunjukkan oleh
peningkatan jumlah kasus, jumlah tersangka dan jumlah barang bukti tindak
kejahatan narkoba. Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional (BNN)
sepanjang tahun 2001-2008 saja terjadi penyalahgunaan narkoba sebanyak 40.723
kasus dengan jumlah tersangka yang melibatkan warga negara asing (WNA)
sebanyak 15,85 %, sedangkan dengan tersangka Warga Negara Indonesia (WNI)
sebanyak 5,10 %. Selain itu BNN juga mencatat jumlah barang bukti yang disita
adalah ganja 22,472 kg, kokain 17,838,18 gram, heroin 14.076,04 gram,
shabu-shabu 19.562,93 gram dan pil extacy sebanyak 196.338,25
tablet.(www.bnn.go.id). Hingga Agustus 2009, mengalami peningkatan jumlah
narapidana dan tahanan di Indonesia yang secara keseluruhan berjumlah 166.000
orang. Dari jumlah tersebut 25.096 atau sekitar 24,45 % merupakan narapidanan
2
pengedar sebesar 5.647 orang dan 326 orang sisanya berstatus produsen
(http://www.bnn.go.id).
Indonesia adalah negara hukum, mereka para tersangka kejahaan
peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah barang tentu akan diproses secara
hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan penerapan sanksi pidana.
Di dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1997 Tentang Narkotika, seperti
tertuang dalam pasal 63 menyatakan bahwa proses pidana dari kejahatan
narkotika dimulai dengan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
pengadilan yang dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini. Sidang pengadilan
inilah tersangka kejahatan narkotika akan diputuskan apakah dia bersalah atau
tidak. Kalau tidak terbukti bersalah, maka dia dapat dibebaskan, akan tetapi kalau
terbukti bersalah, dia akan menanggung ketentuan pidana yang berlaku yaitu
dengan dieksekusinya terpidana di Lembaga Pemasyarakatan (Rachman, 2009).
Di Lembaga Pemasyarakatan inilah terpidana akan memasuki dunia yang
baru bagi dirinya, dia akan memasuki suatu tatanan masyarakat kecil yang akan
dibatasi oleh peraturan yang mengikat bagi dirinya atas kekuatan putusan hukum
terhadap dirinya. Dia akan memulai kehidupannya itu dengan pembatasan
terhadap kemerdekaan terhadap dirinya sendiri. Kehidupan itulah yang
dinamakan dengan pidana penjara, sehingga memunculkan adanya spesifikasi
karakteristik narapidana narkoba seperti jenis dakwaan, jenis kelamin, kelompok
umur, tingkat pendidikan, status perkawinan dan menurut kegiatan
(http://www.kompas.com).
Melihat karakteristik di atas, narapidana umum dan narapidana narkoba
3
narapidana umum akan terganggu dengan sikap atau kebiasaan narapidana
narkoba yang masih terdapat adanya faktor kecanduan atau ketergantungan akan
terpengaruh mencoba memakai narkoba. Banyak akibat-akibat yang timbul dari
tercampurnya tahanan narkotika dengan tahanan kasus umum, seperti halnya
ketidakefektifan penanganan para narapidana dan jika narapidana narkoba telah
mempunyai kebiasaan menyendiri, mengakibatkan motivasi belajar kurang dan
cenderung melakukan tindakan kriminal di dalam Lapas. Sementara penanganan
dan pendekatan pada LPA narkoba harus menggunakan tiga aspek penanganan
dan pendekatan yang dilakukan, yaitu pembinaan, perawatan dan kesehatan dari
narapidana (http ://www.google.com/bnn/gakkum/html).
Hasil observasi yang didapat peneliti di Lembaga Pemasyarakatan Anak
Kota Blitar menunjukkan bahwa pada dasarnya semua anak yang terjerat kasus
pidana di Lembaga Pemasyarakatan Kota Blitar telah dilakukan berbagai upaya
pendidikan dan pembinaan baik pembinaan fisik, sosial, mental dan spiritual.
Pembinaan anak pidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak digolongkan berdasar
umur, jenis kelamin, lama pidana yang dijatuhkan, jenis kejahatan, dan kriteria
lainnya sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan pembinaan. Ketentuan
demikian sesuai dengan pasal 20 Undang-Undang No 12 Tahun 1995 (dalam
Prinst, 2005). Pendidikan formal yang diberikan di Lembaga Pemasyarakatan
Anak Kota Blitar sama dengan pendidikan formal pada umumnya, baik dari segi
kurikulum maupun proses dan sistem pembelajaran. Anak binaan di Lapas Blitar
menjalani pendidikan formal yang berlangsung di dalam lingkungan lapas sesuai
dengan usia tempuh pendidikannya dan diberikan bekal keterampilan seperti
menjahit, montir, pertukangan, pertanian, peternakan, las besi, dan keterampilan
4
Kurangnya metode pembinaan narapidana kasus narkoba di lembaga
pemasyarakatan anak yang mengarah pada konsep perubahan sikap akan
menghasilkan pembinaan yang sia-sia karena tidak ada perubahan sikap yang
lebih baik dari sebelumnya. Sehingga di lingkungan lembaga pemasyarakatan
sangat perlu adanya metode pembinaan yang didasarkan pada konsep psikologis
yang mengarah pada perubahan sikap dan perilaku. Hal ini dapat dilakukan
dengan adanya pembinaan dengan metode terapi aktifitas bermain yang bisa di
internalisasikan ke dalam manajemen pendidikan dan pembinaan di Lembaga
Pemasyarakatan Kota Blitar karena mengingat pentingnya upaya peningkatan
kepribadian dan pembentukan sikap dan perilaku anak binaan yang lebih baik.
Terapi bermain merupakan terapi yang menggunakan sarana bermain
untuk mendiagnosis masalah atau memberikan terapi bagi anak-anak yang
memiliki masalah secara psikologis sehingga terjadi perubahan yang tercermin
dari sikap dan perilakunya (Guerney, 1999 dalam Maria, 2007). Terapi bermain
kelompok merupakan terapi bermain yang melibatkan lebih dari dua orang atau
kelompok kecil. Terapi ini memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar
bersosialisasi. Aktivitas terapi bermainnya dapat berupa sport, games, bermain
peran, permainan simulasi atau aktivitasnya yang bersifat rekreasi atau menghibur.
Terapi bermain kelompok bertujuan untuk mendorong anak yang bermasalah
secara sikap untuk dapat mempertinggi harga dirinya, menambah pengalaman diri
tentang realita hidup dan mengembangkan mekanisme koping dalam berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya dengan harapan dapat merubah sikap dan
perilakunya menjadi lebih baik (Maria, 2007).
Menurut Schachter (dalam Maria, 2007) terapi bermain kelompok akan
5
yang lain dalam kelompoknya karena dengan metode ini mereka akan belajar dari
pengalaman atau kejadian-kejadian yang ditemukan di dalam permainan tersebut.
Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi
dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Situasi yang melibatkan emosi,
penghayatan dan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama membekas.
Dari uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak
Tentang Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar. Karena berbagai
aspek dan kondisi dalam lembaga pemasyarakatan anak sangat potensial
terjadinya penurunan sikap maupun perilaku pada anak yang disebabkan oleh
banyak faktor.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah penelitian ini adalah
bagaimanakah efektifitas terapi aktivitas bermain kelompok terhadap perubahan
sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Untuk mengetahui efektifitas terapi aktivitas bermain kelompok terhadap
perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak
Kota Blitar.
1.3.2.Tujuan khusus
Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi karakteristik anak yang meliputi usia dan jenis
6
2. Mengidentifikasi sikap anak tentang narkoba di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kota Blitar sebelum diberikan terapi aktivitas
bermain kelompok.
3. Mengidentifikasi sikap anak tentang narkoba di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kota Blitar setelah diberikan terapi aktivitas
bermain kelompok.
4. Menganalisa efektifitas pemberian terapi bermain kelompok terhadap
perubahan sikap anak tentang narkoba di Lembaga Pemasyarakatan
Anak Kota Blitar.
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat bagi lembaga pemasyarakatan anak
Sebagai masukan informasi sehingga dapat dijadikan salah satu bahan
pertimbangan dalam upaya perbaikan dan peningkatan proses pembinaan
terhadap penghuni LP anak sehingga selama anak- anak menjalani
pembinaan di LP anak diharapkan tetap dapat mempertahankan sikap dan
kondisi mental yang baik agar ketika mereka keluar dari proses pembinaan
di LP anak akan tetap memiliki kemampuan intelektualitas diri dan
ketegasan dalam sebuah pernyataan sikap.
1.4.2 Manfaat bagi subyek yang diteliti
Dengan menggunakan teknik pendekatan terapi aktifitas bermain
kelompok diharapkan dapat merubah sikap negatif anak binaan terhadap
narkoba, mengembangkan pengertian dan ketegasan peranan, ketrampilan
antar pribadi, kreatifitas dan pola berfikir anak. Sehingga proses belajar
dan pembinaan selama di Lembaga Pemasyarakatan dapat mencapai hasil
7
1.4.3 Manfaat bagi profesi keperawatan
Sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang
lebih komprehensif pada pasien anak. Serta masukan bagi bidang ilmu
keperawatan anak (psikologi perkembangan anak) terhadap peningkatan
upaya komunikasi, informasi dan edukasi (peran perawat sebagai pendidik)
kepada anak-anak khususnya remaja dalam upaya pemahaman sebuah
metode terapi bermain dalam manajemen psikologis serta memberikan