i
PENGARUH LIMBAH DETERGEN INDUSTRI LAUNDRY
TERHADAP MORTALITAS DAN INDEKS FISIOLOGI IKAN
NILA (
Oreochromis niloticus
) SEBAGAI BAHAN AJAR
BIOLOGI
SKRIPSI
DISUSUN OLEH : RIFKY LUVIA YULIANI
201110070311053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi
Sebagian dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 04 September 2015
Dekan
(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)
Dewan Penguji
1. Dra. Elly Purwanti, M.P 1. ………
2. Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd 2. ………
3. Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si 3. ………
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Limbah Detergen Industri Laundry terhadap Mortalitas dan Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) sebagai Bahan Ajar Biologi”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan
untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah
banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar - besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Biologi dan pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
motivasi dalam penyusunan skripsi ini..
3. Bapak Dra. Elly Purwanti, M.P selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pembelajaran, nasehat dan motivasi dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Biologi Universitas
Muhummadiyah yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan
selama kuliah.
5. Ibunda Supadmi Watiningsih dan Ayahanda Kusnan atas segala pelukan
kasih sayang, pengorbanan, nasehat, motivasi, serta doanya yang tiada
memiliki batas waktu dan ruang.
6. Sahabat terbaik dan setiaku Bram Sembara yang telah memberikan doa,
iv
7. Teman-temanku Jurusan Pendidikan Biologi kelas B angkatan 2011 yang
telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
8. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan sehingga
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Malang, 04 September 2015
Penulis,
v
2.1.2 Limbah Detergen Laundry... 10
2.1.3 Dampak Detergen Terhadap Lingkungan ... 12
vi
2.3.4.1 Suhu ... 26
2.3.4.2 Derajat Keasaman (pH) ... 27
2.3.4.3 Oksigen Terlarut (DO) ... 28
2.3.5 Keunggulan Sebagai Hewan Uji ... 30
2.3.6 Dampak Detergen Terhadap Ikan Nila ... 31
2.4 Bahan Ajar Biologi ... 33
2.4.1 Pengertian Bahan Ajar ... 33
2.4.2 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Biologi ... 37
2.4.3 Pedoman Penulisan Jurnal ... 39
2.5 Kerangka Konsep ... 41
3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 43
3.2.1 Jenis Penelitian ... 43
3.2.2 Rancangan Penelitian ... 43
3.3 Populasi dan Sampel ... 45
3.5 Definisi Operasional Variabel ... 46
3.6 Prosedur Penelitian ... 49
3.6.1 Alat dan Bahan ... 49
3.6.2 Persiapan Ikan Uji ... 49
vii
3.6.4 Persiapan Bahan Penelitian ... 50
3.6.5 Pelaksanaan Penelitian ... 51
3.7 Rancang Percobaan ... 53
4.3.3 Pemanfaatan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Bahan Ajar Biologi ... 99
BAB V PENUTUP ... 111
5.1 Kesimpulan ... 111
5.2 Saran ... 112
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3.2.1 Morfologi Ikan Nila (Orechromis Niloticus) ... 22
Gambar 2.5.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 41
Gambar 3.2.2.1 Diagram Posttest-Only Control Group Design ... 44
Gambar 3.7.3.1 Diagram Alur Penelitian ... 54
Gambar 4.1.2.1 Kadar Oksigen Terlarut (DO) Selama Penelitian ... 73
Gambar 4.1.2.2 Kadar Suhu Air Selama Penelitian ... 74
Gambar 4.1.2.3 Kadar pH Air Selama Penelitian ... 75
Gambar 4.3.1.1 Grafik Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-1 ... 81
Gambar 4.3.1.2 Grafik Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-2 ... 83
Gambar 4.3.1.3 Grafik Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-3 ... 84
Gambar 4.3.1.4 Grafik Jumlah Mortalitas Ikan Nila Selama Penelitian ... 85
Gambar 4.3.2.1.1 Grafik Indeks Fisiologi CF Ikan Nila ... 89
Gambar 4.3.2.2.1 Grafik Indeks Fisiologi LSI Ikan Nila... 92
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.2.1 Kandungan Air Limbah Laundry ... 11
Tabel 2.2.1 Biomarker dan Interpretasinya ... 19
Tabel 3.8.1.1 Mortalitas Ikan Nila (Orechromis niloticus) ... 55
Tabel 3.8.1.2 Indeks Fisiologi Ikan Nila (Orechromis niloticus) ... 56
Tabel 3.8.1.3 Kualitas Air Selama Penelitian ... 56
Tabel 4.1.1.1 Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-1 ... 65
Tabel 4.1.1.2 Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-2 ... 66
Tabel 4.1.1.3 Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-3 ... 67
Tabel 4.1.1.4 Jumlah Mortalitas Ikan Nila Selama Penelitian ... 67
Tabel 4.1.1.5 Jumlah Mortalitas Ikan Nila Selama Uji Pendahuluan ... 68
Tabel 4.1.2.1 Rerata Indeks Fisiologi Condition Factor (CF) Ikan Nila... 69
Tabel 4.1.2.2 Rerata Indeks Fisiologi Liver Somatic Index (LSI) Ikan Nila ... 70
Tabel 4.1.2.3 Rerata Indeks Fisiologi Gonad Somatic Index (GSI) Ikan Nila 71
Tabel 4.1.2.4 Rerata Kualitas Air Selama Penelitian ... 72
Tabel 4.1.2.5 Hasil Uji Air, Mortalitas, dan Indeks Fisiologi Ikan Nila ... 75
Tabel 4.1.2.6 Data Perilaku dan Perubahan Morfologi Ikan Nila ... 75
Tabel 4.2.1.1 Hasil Uji Normalitas ... 76
Tabel 4.2.2.1 Hasil Uji Homogenity of Variance ... 77
Tabel 4.2.3.1 Hasil Uji Anava 1 Arah ... 78
Tabel 4.2.4.1 Hasil Uji Duncan 5% pada Mortalitas Ikan Nila ... 79
Tabel 4.2.4.2 Hasil Uji Duncan 5% pada Indeks Fisiologi CF Ikan Nila ... 79
Tabel 4.2.4.3 Hasil Uji Duncan 5% pada Indeks Fisiologi LSI Ikan Nila ... 80
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Penelitian ... 116
Lampiran 2. Analisi Data SPSS... 123
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 136
Lampiran 4. Silabus Mata Pelajaran Biologi ... 143
Lampiran 5. Silabus Modifikasi Mata Pelajaran Biologi ... 146
Lampiran 6. Jurnal Penelitian ... 149
Lampiran 7. Foto Penelitian... 158
xi
DAFTAR PUSTAKA
Adhelia. 2009. Studi Histopatologi Hati Ikan Belanak (Mugil chepalus) Di Muara Sungai Aloo Sidoarjo. Jurnal Biologi. No 4 Vol 7 Hal 1-6.
Arnold. 2000. Effect of Low Levels of Metyls Mercury on The Development of Gonads in The Nile Tilapia. Presented at the 20th Annual Meeting of The Society of Environmental Toxicology and Chemistry Philadepia.
Asyar, Rayandra. 2010. Kreatif Mengembangkan Media Pendidikan. Gaung Persada Press: Jakarta.
Bactiar. 2002. Pembesaran Ikan Nila di Kolam Pekarangan. PT Agromedia Pustaka: Jakarta.
Barrus, Y. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Di Daratan. USU Press: Medan.
Dewantoro, Endro. 2013. Budidaya dan Bisnis Ikan Nila. DAFA Publishing: Surabaya.
Djelita, Ruti. 2011. Pemilihan dan Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Tuntutan Profesionalisme. E-Jurnal Dinas Pendidikan Surabaya. ISSN 2337-3253 Vol 5 Hal 1-8.
Effendie, Ichsan. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.
Effendie. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.
Everaats. 2006. Uptake and Release of Cadmium in Various Organs of The Common Mussel Mytilus edulis L. Bull Environ Contam Toxicol. Hal 560-567.
Fahrudin, Agus. 2008. Pengaruh Filtrat Daun Jambu Biji ( Psidium guajava L.) Terhadap Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Skripsi. Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
xii
Hardini, dkk. 2012. Pengaruh Konsentrasi Pemaparan Surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate Terhadap Toksisitas dan Kerusakan Jaringan Ikan Nila. Jurnal Perikanan dan Kelautan, No 1 Vol 3 Maret 2012 Hal 59-63.
Hera. 2003. Sodium Tripolyphosphate (STPP) CAS: 7758-29-4. Human & Environmental Risk Assessment on ingredients of European household cleaning products.
Kirk dan Othmer. 1982. Encyclopedia of Chemical Technology. New York: The Interscience and Ensyclopedia Inc.
Kukuh. 2012. Toksisitas Merkuri (Hg) dan Tingkat Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan, Gambaran Darah, dan Kerusakan Organ pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Akuakultur Indonesia. No 1 Vol 1 Hal 38-48.
Larsson dan Sandstrom. 2000. Guidlines for Interpretation and Biological Evaluation of Biochemical, Physiological and Pathological Alterations in Fish Exposed to Pulp Mill Effluents. Proceedings fourth International Conference on Environmental Impact of The Pulp and Paper Industry. Hal 185-189.
Mustofa. 2010. Kerusakan Jaringan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Akibat Detergen. Jurnal Saintek Perikanan. No 2 Vol 5 Desember 2010 Hal 1-7.
Nida dan Chaerunisa. 2006. Laju Degradasi Surfaktan Linier Alkil Benzena Sulfonat (LAS) pada Limbah Detergen secara Anaerob pada Reaktor Lekat Diam Bermedia Sarang Tawon. Jurnal Teknik Lingkungan. No 3 Vol 7 Hal 243-250.
Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Unversitas Trisakti: Jakarta.
Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. DIVA Press: Yogyakarta.
Pratiwi, Yuli. 2010. Penentuan Tingkat Pencemaran Industri Tekstil Berdasarkan Nutrition Value Coeficient Bioindikator. Jurnal Teknologi, No 2 Vol 3 Desember 2010 Hal 129-137.
Santi. 2009. Penurunan Konsentrasi Surfactan pada Limbah Detergen dengan Proses Photokatalitik Sinar UV. Jurnal Teknik Kimia. No 1 Vol 4 Hal 261-265.
xiii
Sawyer. 1978. Chemistry for Environmental Engineering. New York: Mc Graw Hill inc
Shailaja dan Rodrigues. 2001. Nitrite-induced Enhancement of Toicity of Phenanthrene in Fish and its Implication for Coatsal Waters. Estuarine, Coastal and Shelf Science. Hal 1107-1110.
Sitorus. 1997. Uji Hayati Toksisitas Detergen Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio, L). Visi 5(2): 44-62
Sostar dkk. 2005. Laundry waste water treatment using coagulation and membrane filtration, Resources, Conservation and Recycling, 44. Hal 185–196.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung.
Suyanto, Rahmatan. 2003. Kiat Budi Daya Ikan Nila Dilahan Kritis. Penebar Swadaya: Jakarta.
Suyitno. 2011. Memahami Tindakan Pembelajaran. PT Rifika Aditama: Bandung.
Tabrizi. 2006. Pilot-plant study for the photochemical treatment of aqueous linear alkylbenzene sulfonate, Separation and Purification Technology. Hal 115– 121.
Tugiyono. 2009. Biomonitoring Pengolahan Air Limbah Pabrik Gula PT Gunung Madu Plantation Lampung dengan Analisis Biomarker: Indeks Fisiologi dan Perubahan Histologi Hati Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn). Jurnal Sains MIPA. No 1 Vol 15 Hal 42-50.
Warlina, L. 2004. Pencemaran Air: Sumber, Dampak dan Penanggulangannya. Makalah Pribadi IPB. Bogor.
Webb. 2001. Use of Native Fish as Biological Indivators of Environmental Health In the Swan-Canning River System. School of Environmental Biology. Curtin University of Technology.
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Industri laundry merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan
dalam menunjang kesejahteraan perekonomian keluarga dan daerah. Industri ini
kian marak di kota Malang seiring dengan banyaknya mahasiswa yang
menginginkan proses pencucian secara instan. Proses kerja dari industri laundry
ini sangat sederhana yaitu mencampurkan air dengan detergen. Oleh karena itu,
industri ini berpotensi untuk menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar berupa
limbah detergen laundry.
Air limbah laundry mengandung pospat yang tinggi, builder, pemutih, air
softener, dan surfaktan. Surfaktan merupakan bahan terpenting pada detergen
laundry. Sedangkan builder merupakan unsur terpenting kedua setelah surfaktan
karena kemampuannya menonaktifkan mineral kesadahan dalam air sehingga
detergen dapat bekerja secara optimal. Kandungan limbah laundry yang sangat
kotor juga mengandung mineral oil dan logam berat (Hera, 2003).
Pengaruh negatif limbah detergen laundry terhadap habitat perairan serta
kondisi fisik dan kimia yang teraliri limbah dapat terjadi secara langsung maupun
tidak langsung. Beberapa pengaruhnya terhadap lingkungan antara lain gangguan
terhadap estetika oleh adanya busa putih di permukaan perairan, penurunan kadar
oksigen terlarut perairan, perubahan sifat fisik dan kimia air serta terjadinya
2
(Bourdeau and Treshow, 1978). Peningkatan gulma air akan menyebabkan
peningkatan penguraian fosfat, dan penghambatan pertukaran oksigen dalam air,
sehingga kadar oksigen terlarut dalam air amat rendah (mikroaerofil) (Sitorus,
1997).
Pengaruh limbah detergen laundry terhadap lingkungan dapat diketahui
dengan melakukan uji biologis, yaitu dengan biondikator makhluk hidup. Menurut
Tugiyono (2009) Ikan merupakan salah satu hewan uji yang digunakan sebagai
bioindikator adanya tekanan perubahan lingkungan khususnya di perairan. Salah
satu jenis ikan yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah ikan nila.
Ikan nila merupakan salah satu biota air yang direkomendasikan oleh
USEPA (US Enviromental Protection Agency), sebagai hewan uji untuk
toksikologi. Hal ini dikarenakan penyebarannya cukup luas, banyak
dibudidayakan, mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menolerir lingkungan
yang buruk dan mudah dipelihara di laboratorium (Kukuh, 2012).
Dampak akumulasi limbah detergen laundry di air akan menyebabkan
terganggunya proses respirasi dan metabolisme pada ikan akibat rendahnya
oksigen terlarut dalam air. Gangguan metabolisme dalam penelitian dilihat dengan
pengukuran indeks fisiologi pada ikan nila. Menurut Ardnt dkk (1996) Indeks
fisiologi pada ikan dapat diukur melalui nilai Condition Factor (CF), Liver
Somatic Index (LSI), dan Gonad Somatic Index (GSI). Menurut Larsson dan
Sandstrom (2000) mengenai Biomarker dan Interpretasinya ketiga indeks tersebut
dapat dijadikan biomarker lingkungan untuk mengetahui tingkat pencemaran pada
3
Condition Factor (CF) diperuntukkan untuk gangguan metabolisme dan status
pemberian makanan, Liver Somatic Index (LSI) untuk mencerminkan status
metabolisme. Ukuran hati yang semakin besar menunjukkan aktivitas
metabolisme yang tinggi, dan untuk nilai Gonade Somatic Index (GSI) yang kecil
menunjukkan kesuburan yang rendah disebabkan oleh rendahnya energi untuk
bereproduksi. Selain itu deterjen terbukti menyebabkan tidak normalnya
perkembangan embrio hewan (Bourdeau and Treshow, 1978).
Hasil penelitian ini kemudian diharapkan akan digunakan sebagai salah satu
bahan ajar biologi pada materi Pencemaran Lingkungan dan Upaya Pelestariannya
SMA kelas X Semester genap. Materi yang lebih ditekankan pada sub bab materi
pencemaran air akibat polutan yang masuk ke badan perairan. Salah satunya
detergen yang merupakan polutan organik yang banyak digunakan masyarakat
dalam proses mencuci dan membersihkan kotoran.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, maka
perlunya peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Limbah
Deteregen Industri Laundry Terhadap Mortalitas dan Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sebagai Bahan Ajar Biologi”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini antara lain :
1. Bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri
4
2. Bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri
laundry terhadap indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) ?
3. Pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah tingkat
mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) paling tinggi ?
4. Pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah indeks
fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) paling baik ?
5. Bagaimana pemanfaatan hasil penelitian pengaruh limbah detergen
industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila
(Oreochromis niloticus) ini untuk sumber bahan ajar biologi SMA ?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah
detergen industri laundry terhadap mortalitas ikan nila (Oreochromis
niloticus).
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah
detergen industri laundry terhadap indeks fisiologi ikan nila
(Oreochromis niloticus).
3. Untuk mengetahui pada konsentrasi limbah detergen industri laundry
berapakah tingkat mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) paling
tinggi.
4. Untuk mengetahui pada konsentrasi limbah detergen industri laundry
5
5. Untuk mengetahui pemanfaatan hasil penelitian pengaruh limbah detergen
industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila
(Oreochromis niloticus) ini untuk sumber bahan ajar biologi SMA.
1.4Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Menambah khasanah keilmuwan bagi peneliti.
b. Menambah pengetahuan ilmiah mengenai dampak limbah detergen
industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila
(Oreochromis niloticus).
2. Praktis
a. Memberikan informasi kepada orang budidaya ikan bahwa air yang
tercemar detergen dapat mempengaruhi mortalitas ikan nila,
menyebabkan ukuran ikan nila kecil dan menghambat proses
pemijahan ikan.
b. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa limbah detergen
industri laundry dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem
perairan.
c. Sebagai bahan ajar biologi dalam kajian ilmu pendidikan lingkungan
hidup dan ekosistem mengenai pencemaran limbah detergen industri
laundry terhadap organisme akuatik seperti ikan dengan melihat
6
1.5 Batasan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka batasan masalah yang
akan membatasi jalannya penelitian ini agar lebih terperinci antara lain :
1. Pengambilan limbah detergen industri laundry bertempat di Laundry ‘X’
di Margo Utomo Dalam No.12 Kabupaten Malang, hasil keluaran pertama
laundry dianggap 100 % lalu dilakukan pengenceran konsentrasi sebesar 0
%, 1 %, 2 %, 3 %, 4 %, dan 5 % sesuai dengan uji pendahuluan
sebelumnya.
2. Penggunaan hewan uji penelitian berupa ikan nila hitam (Oreochromis
niloticus), jenis kelamin jantan dan betina dengan usia 2-2,5 bulan.
3. Selama penelitian ikan nila diletakkan dalam akuarium berukuran 40 x 30
x 30 (cm) dengan jumlah 5 ekor/akuarium dan dengan ketinggian air
limbah laundry 25 cm (Lifia Putri Ayu, 2013).
4. Ikan diberi makan 2 kali sehari dengan berat pakan sebesar 3 % dari berat
tubuh ikan.
5. Senyawa limbah detergen yang diuji yaitu DO, pH, dan suhu.
6. Nilai indeks fisiologi yang dihitung berupa condition factor (CF), Liver
Somatic Index (LSI), dan Gonad Somatic Index (GSI).
7. Pengamatan mortalitas dan indeks fisiologi ikan diamati selama 3 minggu
dengan aklimatisasi 1 minggu (Hardini dkk, 2012).
8. Pengambilan data berupa mortalitas dan uji pH, DO, dan suhu dilakukan
7
9. Ikan nila yang mati sebelum waktu penelitian selesai tidak akan diambil
data indeks fisiologi, sedangkan ikan nila yang terus hidup hingga akhir
penelitian pengambilan data dilakukan selesai penelitian.
10.Hasil penelitian ini digunakan untuk pembuatan handout dengan sub
pokok materi Pencemaran Air.
1.6 Definisi Istilah
Untuk memperjelas penelitian ini, maka perlunya penjabaran istilah yang
tertera pada judul penelitian agar pembaca memahami tujuan penelitian ini
diantaranya :
1. Limbah
Limbah adalah sisa atau buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia
(PP No. 18/1999 Jo.PP 85/1999).
2. Detergen
Detergen adalah salah satu produk komersial yang digunakan untuk
menghilangkan kotoran pada pencucian pakaian (Kirk dan Othmer,1982).
3. Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai
tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa
8
4. Laundry
Laundry merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bentuk
bidang jasa pencucian pakaian dan sesuatu hal yang dirasa kotor dengan
menggunakan alat bantu mesin cuci.
5. Mortalitas
Mortalitas adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan suatu makhluk
hidup secara permanen.
6. Indeks Fisiologi
Indeks fisiologi adalah bentuk analisis biomarker yang menjadi indikator
kesehatan ikan akibat adanya tekanan perubahan pada lingkungan (Webb,
2001).
7. Ikan Nila
Ikan Nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar berwarna putih
kehitaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat dan memiliki
toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan.
8. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang
disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang dikuasi peserta didik dan digunakan dalam pembelajaran dengan
tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Prastowo,