• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Merek The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Merek The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK MEREK

THE BODY SHOP OUTLET SUN PLAZA

MEDAN

OLEH

RIZKA MUHARRANI NST 110502228

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Promosi Dan

Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Merek The Body

Shop Outlet Sun Plaza Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,

dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau

dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Agustus 2015

Yang Membuat Pernyataan

(3)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KOSMETIK MEREK THE BODY SHOP OUTLET

SUN PLAZA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan potongan

harga terhadap keputusan pembelian kosmetik merek The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan metode survey.

Sampel penelitian ini adalah 100 orang konsumen The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan dengan menggunakan metode proportionate stratified random

sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dan analisis

statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan

potongan harga tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen atas produk kosmetik merek The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan. Secara simultan pengaruh promosi dan potongan harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik merek The Body

Shop Outlet Sun Plaza Medan

(4)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROMOTIONS AND DISCOUNTS ON PURCHASING

DECISIONS COSMETICS BRAND THE BODY SHOP OUTLET

SUN PLAZA MEDAN

This research aims to determined the effect of promotions and discounts

on purchasing decisions cosmetics brand The Body Shop Outlet Sun Plaza

Medan. The type of this research is quantitative descriptive with survey method.

Sample of this research is 100 consumers of The Body Shop Outlet Sun Plaza

Medan, using proportionate stratified random sampling. The hypothesis in this

research is tasted using multiple regression analysis and descriptive statistical

analysis. The research showed that the promotions partial positive and significant

influence on purchasing decisions, while the discounts are not positive and

significant impact on the consumer purchasing decisions on brand cosmetic

products The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan. Simultaneously the influence

of promotions and discounts positive and significant impact on purchasing

decisions cosmetics brand The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan.

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirahim

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-NYA, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi Dan Potongan Harga

Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Merek The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan”. Tidak lupa salawat berangkaikan peniliti panjatkan kepada

junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari

alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari

berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec., Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen S1

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

dan Ibu Marhayanie, SE., M.Si., selaku Sekretaris Departemen S1

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(6)

Utara dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si., selaku Sekretaris Program

Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

4. Ibu Prof. Dr. Rismayani, M.Si, selaku Dosen Pembimbing saya yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengaruhan,

dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, serta Ibu Dra. Friska

Sipayung, M.Si, selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan

arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

6. Kepada kedua orangtua penulis, Elperiansah Nasution, SE dan Dra.

Sri Murniati, serta adik- adik penulis tersayang Rizfa Muhammad

Fauzan Nasution, Rafizar Muhammad Akbar Nasution, terima kasih

atas segala cinta dan curahan kasih sayang melalui perhatian, doa,

dukungan, dan pengorbanan yang selama ini telah diberikan, motivasi

utama penulis untuk terus berprestasi dan berusaha menjadi yang

terbaik.

7. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan sekalian Lumongga

Batubara, Inggit, Fetisya, dan Nadela yang selalu memberikan

dorongan agar saya tetap semangat dan berjuang untuk menyelesaikan

(7)

8. Terima kasih kepada rekan terbaik penulis sekalian Deby, Irda,

Fathania, Vanni Khairunisa Ramli, Regina Rambe yang selalu

memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama proses

skripsi.

9. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak

disebutkan satu – persatu terimakasih atas dukungan dan bantuan yang

telah diberikan.

Medan, Agustus 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Tentang Promosi ... 6

2.1.1.Pengertian Promosi ... 6

2.1.2. Variabel – Variabel Promosi ... 7

2.1.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Promosi ... 14

2.2. Teori Tentang Potongan Harga ... 16

2.2.1. Pengertian Potongan Harga ... 16

2.2.2. Jenis-Jenis Potongan Harga ... 18

2.2.3. Tipe Potongan Harga ... 19

2.2.4. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Dilaksanakannya Potongan Harga ... 20

2.3. Teori Tentang Keputusan Pembelian ... 21

2.3.1. Pengertian Keputusan pembelian ... 21

2.3.2. Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian ... 22

2.3.3. Peranan Dalam Melakukan Pembelian ... 23

2.4. Hubungan Antara Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ... 24

2.5. Kerangka Konseptual Penelitian ... 25

2.6. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian... 27

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3. Populasi dan Sampel ... 27

3.3.1. Populasi ... 27

3.3.2. Sampel ... 28

3.4.Metode Pengumpulan Data ... 29

(9)

3.4.2. Daftar Pertanyaan (Questionaire) ... 29

3.4.3. Studi Dokumentasi ... 29

3.5. Jenis Dan Sumber Data ... 29

3.5.1. Data Primer ... 29

3.5.2. Data Sekunder ... 29

3.6. Definisi Operasional Penelitian ... 30

3.7. UjiValiditas dan Reliabilitas ... 31

3.7.1 Uji Validitas ... 31

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 32

3.8. Metode Analisis Data ... 33

3.8.1 Metode Analisis Deskriptif ... 33

3.8.2 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda) ... 33

3.9. Uji Asumsi Klasik ... 34

3.9.1 Uji Normalitas ... 34

3.9.2 Uji Heteroskedastisitas ... 34

3.9.3 Uji Multikolinieritas ... 34

3.9.4 UjiAutokorelasi ... 35

3.10. Uji Hipotesis ... 35

3.10.1 Uji – t (Uji Parsial) ... 35

3.10.2 Uji F (Uji Simultan) ... 36

3.10.3 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... 38

4.1.1. Sejarah Singkat The Body Shop ... 38

4.1.2. The Body Shop di Indonesia ... 40

4.1.3. Filosfi dan Misi Perubahan ... 41

4.1.4. Sktruktur Organisasi The Body Shop ... 43

4.1.5. Penjelasan atas Hasil Statistik Deskriptif dan Penjelasan Responden ... 46

4.1.5.1. Penjelasan atas Statistik Deskriptif ... 46

4.1.5.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 47

4.1.5.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 47

4.1.5.2.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 47

4.1.5.2.3 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Banyak Konsumsi Produk The Body Shop ... 48

4.1.5.3. Deksirpsi Penjelasan Jawaban Responden ... 49

4.1.5.3.1 Penjelasan Responden AtasVariabel Promosi (X1) ... 49

4.1.5.3.2 Penjelasan Responden Atas Variabel Potongan Harga (X2)... 52

(10)

4.1.5.4. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Statistik ... 56

4.1.5.4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .. 56

4.1.5.4.1.1 UjiValiditas ... 56

4.1.5.4.1.2 Uji Reliabilitas ... 57

4.1.5.5. Hasil Regresi Linear Berganda ... 58

4.1.5.6. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 59

4.1.5.6.1 Uji Normalitas ... 59

4.1.5.6.2 Uji Multikolinieritas ... 60

4.1.5.6.3 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.1.5.6.4 Uji Autokorelasi... 62

4.1.5.7. Hasil Uji Hipotesis ... 63

4.1.5.7.1 Uji Parsial (uji-t) ... 63

4.1.5.7.2 Uji Simultan (uji-t) ... 64

4.1.5.7.3 UjiKoefisienDeterminasi (R2) ... 65

4.2. AnalisisdanEvaluasi ... 66

4.2.1.Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada The Body Shop Outlet Sun Plaza ... 66

4.2.2. Pengaruh Potongan HargaTerhadap Keputusan Pembelian PadaThe Body Shop OutletSun Plaza ... 68

4.2.3. Pengaruh Promosi dan Potongan HargaTerhadap Keputusan Pembeli PadaThe Body Shop Outlet Sun Plaza ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Konsumen The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan 3

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian... 30

Tabel 3.2 HasilUjiValiditas ... 32

Tabel 3.3 KoefisienDeterminasi ... 37

Tabel 4.1 HasilUjiStatistikDeskriptif ... 46

Tabel 4.2 KarakteristikUmurResponden ... 47

Tabel 4.3 Karakteristik Tingkat Pendidikan ... 47

Tabel 4.4 KarakteristikBanyakKonsumsiProdukThe Body Shop ... 48

Tabel 4.5 Penjelasan mengenai The Body Shop menawarkan program promosi produknya sangat menarik ... 49

Tabel 4.6 Penjelasan mengenai The Body Shop senantiasa melakukan penawaran khusus kepada saya dalam jangka waktu tertentu ... 50

Tabel 4.7 Penjelasan mengenai Pihak The Body Shop menawarkan hadiah kepada saya setiap pembelian produknya dalam jangka waktu tertentu ... 50

Tabel 4.8 Penjelasan mengenai Pihak The Body Shop menawarkan hadiah menarik kepada saya setiap pembelian produk tertentu ... 51

Tabel4.9 Penjelasan mengenai The Body Shop memperkenalkan produk yang baru diluncurkan kepada saya dalam bentuk sampel secara gratis ... 51

Tabel4.10 Penjelasan mengenai The Body Shop menawarkan price reduction (penurunan harga) dalam pembelian produk Tertentu ... 52

Tabel4.11 Penjelasan mengenai The Body Shop memberikan potongan harga khusus kepada member (pelanggan tetap) ... 53

Tabel4.12 Penjelasan mengenai The Body Shop selalu memberikan potongan harga di hari – hari besar ... Tabel4.13 Penjelasan mengenai Saya membeli produk The Body Shop untuk memenuhi kebutuhan kecantikan dan perawatan tubuh ... 54

Tabel 4.14 Penjelasan mengenai The Body Shop memiliki variasi produk yang sesuai dengan selera saya ... 55

Tabel 4.15 Penjelasan mengenai Harga produknya sesuai dengan kemampuan finansial saya ... 55

Tabel 4.16 Penjelasan mengenai Promosi yang dilakukan The Body Shop sangat menarik mendorong saya untuk membelinya 56 Tabel 4.17 HasilUjiValiditas ... 57

Tabel 4.18 HasilUjiReliabilitas ... 58

Tabel 4.19 HasilPengujianRegresi Linear Berganda ... 58

Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinieritas ... 61

(12)
(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian ... 22

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ... 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi The Body Shop ... 43

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 60

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 77 Lampiran 2 Data Penelitian ... 79

(15)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KOSMETIK MEREK THE BODY SHOP OUTLET

SUN PLAZA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan potongan

harga terhadap keputusan pembelian kosmetik merek The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan metode survey.

Sampel penelitian ini adalah 100 orang konsumen The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan dengan menggunakan metode proportionate stratified random

sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dan analisis

statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan

potongan harga tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen atas produk kosmetik merek The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan. Secara simultan pengaruh promosi dan potongan harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik merek The Body

Shop Outlet Sun Plaza Medan

(16)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROMOTIONS AND DISCOUNTS ON PURCHASING

DECISIONS COSMETICS BRAND THE BODY SHOP OUTLET

SUN PLAZA MEDAN

This research aims to determined the effect of promotions and discounts

on purchasing decisions cosmetics brand The Body Shop Outlet Sun Plaza

Medan. The type of this research is quantitative descriptive with survey method.

Sample of this research is 100 consumers of The Body Shop Outlet Sun Plaza

Medan, using proportionate stratified random sampling. The hypothesis in this

research is tasted using multiple regression analysis and descriptive statistical

analysis. The research showed that the promotions partial positive and significant

influence on purchasing decisions, while the discounts are not positive and

significant impact on the consumer purchasing decisions on brand cosmetic

products The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan. Simultaneously the influence

of promotions and discounts positive and significant impact on purchasing

decisions cosmetics brand The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat masa kini telah berkembang begitu pesat, sehingga

tidak hanya pada urusan seputar kebutuhan pokok semata khususnya para wanita.

Salah satunya adalah kebutuhan untuk tampil prima, rapi, cantik, dan gaya pada

setiap kesempatan, sebagai salah satu tuntutan kerja dan profesionalisme yang ada

di masa modern ini. Kondisi ini ditanggapi oleh banyak pengusaha industri

kecantikan di Indonesia sehingga banyak bermunculan produk kecantikan dan

perawatan tubuh.

Dengan mengusung tema Against Animal Testing, The Body Shop

merambah pasar Indonesia. Produk kecantian dan perawatan tubuh ini tidak kalah

saing dengan produk kecantikan lainnya, seperti Martha Tilaar, MAC,

Maybelline, Oriflame, Revlon, L’Oreal, dan lain –lain. Bersaing dengan ratusan

produk kecantikan yang sudah eksis, tidak membuat perusahaan ini mundur untuk

meramaikan industri kosmetik nasional.

Di Indonesia sendiri pemilihan kosmetik adalah sesuatu yang mudah

namun sulit, artinya para konsumen dihadapkan pada banyaknya pilihan yang

menyebabkan mereka bingung untuk memilih, karena jika salah memilih dapat

berakibat fatal bagi kesehatan, keindahan kulit dan wajah. The Body Shop lahir

dengan ide – ide melalui pendekatan “tripple buttom lines” yang mengarahkan

bisnis untuk mengukur keberhasilan dari tiga pilar pendukungnya yaitu profit,

(18)

Sebuah produk kecantikan akan berjalan lebih sukses jika memiliki

kelebihan dibandingkan dengan produk kecantikan yang lainnya. Untuk

menghadapi persaingan ini, memaksa perusahaan untuk berorientasi pada

kegiatan pemasaran. Kegiatan yang dilakukan perusahaan harus dapat

mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli produk tersebut.Sehingga

dapat dikatakan bahwa pemasaran memegang peranan penting dalam menunjang

kegiatan perusahaan di dalam meningkatkan penjualan. Untuk mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen, maka perusahaan harus mempunyai cara – cara

atau metode – metode yang digunakan sebagai pedoman terutama dalam bidang

pemasaran. Strategi pemasaran adalah cara yang paling tepat dalam upaya

mempengaruhi keputusan konsumen dalam meningkatkan penjualan. Caranya

adalah dengan menetapkan harga, promosi serta saluran distrubusi, terhadap

barang dan jasa yang bisa memberikan kepuasan kepada konsumen.

Dari beberapa strategi pemasaran tersebut, promosi dan kebijakan harga

dalam hal ini adalah pemberian potongan harga merupakan bagian yang penting

serta berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Kegiatan ini

mendorong dan mengarahkan konsumen untuk membeli, sehingga penjualan akan

meningkat sesuai tujuan yang diharapkan perusahaan, selain itu pemberian

potongan harga kepada konsumen pada saat pembelian dalam skala yang lebih

besar akan menambah bahkan mempertahankan minat konsumen untuk

melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan secara

(19)

Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk berarti

pemasar berusaha mengidentifikasi hal – hal yang menyebabkan seseorang merasa

harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. Tingkat keterlibatan

konsumen dalam suatu pembelian juga bisa dipengaruhi oleh stimulus

(rangsangan) yang termasuk dalam bauran pemasaran (marketing mix).

Dengan adanya promosi dan kebijakan harga dalam hal ini adalah

potongan harga yang diberikan oleh perusahaan diharapkan dapat mempengaruhi

keputusan pembelian. Agar perusahaan dapat menggunakan promosi dan harga

secara efektif, maka sebelum mengadakan kegiatan tersebut hendaknya diadakan

suatu perencanaan yang baik dengan memperhatikan segala faktor yang berkaitan

dengan promosi dan potongan harga sehingga apa yang dilaksanakan dapat

berhasil dengan baik. Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan maksud dari

periklanan yang dapat menarik konsumen yang nantinya membuat minat

konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Berikut merupakan data

konsumen di The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan dari bulan Januari 2014

sampai bulan Juni tahun 2014.

Bulan Jumlah Konsumen

Januari 1.754

Februari 2.148

Maret 935

April 965

Mei Juni

2.987 960

(Sumber: DataThe Body Shop Outlet Sun Plaza Medan 2014)

Tabel 1.1

(20)

Dari Tabel 1.1 dapat lihat pertumbuhan konsumen yang berfluktuasi,

namun prospek The Body Shop memiliki masa depan yang cukup baik. Hal ini

dapat dilihat dari persentase setiap bulannya yaitu pada bulan Februari naik

22,46%, Maret turun 56,47%, April naik 3,21%, Mei naik 209,53%, Juni turun

67,86%. Agar The Body Shop tersebut tetap mampu bersaing dengan produk

kecantikan dan perawatan tubuh lainnya, maka diperlukan suatu strategi

pemasaran yang baik. Pengetahuan akan bauran pemasaran yang baik dalam

upaya pelaksanaan kegiatan pemasaran secara isentif menjadi faktor penting yang

harus diketahui perusahaan dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan dan menjangkau konsumen sebanyak – banyaknya. Dengan adanya

penelitian tentang bauran pemasaran diharapkan bisa membantu untuk

mewujudkan suatu tujuan perusahaan.

Agar produk kecantikan dan perawatan tubuh tersebut tetap mampu

bersaing dengan produk kecantikan lainnya, maka diperlukan strategi pemasaran

yang baik. Salah satu alternatif strategi yang digunakan The Body Shop Outlet Sun

Plaza untuk menarik dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah

menerapkan strategi promosi dan potongan harga.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dirumuskan

masalah sebagai berikut:

(21)

1.3 Tujuan Penelitian

Beradsarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

Mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh promosi dan potongan harga

terhadap keputusan pembelian.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak – pihak

berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan

terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang

terkait dengan tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang perusahaan

khususnya dalam hal ini pemasaran.

2. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini sebagai menambah khasanah dan memperkaya penelitian ilmiah

di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara khususnya di

Program Studi Manjemen.

3. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan teori – teori dan pengetahuan yang didapat dibangku

kuliah ke dalam masalah yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan

khususnya mengenai bauran pemasaran yang dilaksanakan pada suatu

perusahaan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi maupun sebagai

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Tentang Promosi

2.1.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang

penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa.

kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi

konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

kegiatan pemasaran. Promosi diguanakan untuk menginformasikan orang – orang

mengenai produk – produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran

suatu perusahaan, organisasi dan masyarakat umum untuk membeli barangnya.

Alma (2000:135) menyatakan bahwa: “Promosi adalah sejenis komunikasi

yang memberi penjelasan yang menyakinkan calon konsumen tentang barang dan

jasa”. Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan,

dan meyakinkan konsumen.Sedangkan menurut William (2012:154)

diterjemahkan Danang: “Promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran

perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujukdan

mengingatkan tentang produk perusahaan”. Promosi pada hakekatnya adalah

suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan

loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono

(23)

manajemen pemasaran dan sering dikatakan proses berlanjut. Dengan promosi

menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk

akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan

pembelian.

2.1.2 Variabel – Variabel Promosi

Bauran promosi adalah kombinasi dari periklanan, personal selling, salles

promotion, public relation, dan direct marketing. Model dari variabel – variabel

itu antara lain:

1. Periklanan (Advertising)

Perikalanan adalah suatu bentuk penyajian yang sifatnya non personal dan

promosi ide, barang – barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor, Saladin

(2006:183).

Iklan biasanya bertanggung jawab untuk menciptakan kesadaran akan

suatu produk baru.

a) Tujuan atau sasaran khusus menurut Stanton yang dikutip oleh Saladin

(2003:129), yaitu:

1) Menunjang penjualan perseorangan

2) Memperbaiki hubungan dengan dealer

3) Mencapai pejabat yang dapat dihubungi oleh tenaga penjual

4) Memasuki pasaran geografis baru atau menarik golongan

pelanggan baru

5) Memperkenalkan produk baru

(24)

7) Membangun nama baik (goodwill) perusahaan dan memperbaiki

reputasi.

b) Ciri – Ciri Khas Periklanan

1) Public Presentation (penyajian dimuka umum)

Maksudnya iklan merupakan medium suatu sarana komunikasi

yang sangat bersifat umum, Saladin (2003:133)

2) Pervasivenes (penyerahan menyeluruh)

Maksudnya iklan merupakan medium yang diserap secara

menyeluruh dan memungkinkan pihak perusahaan untuk

menanggulangi persaingannya itu berulang – ulang, Saladin

(2003:133)

3) Expresivenes (daya ungkap yang kuat)

Maksudnya periklanan memberikan peluang untuk menampilkan

perusahaan serta produknya dengan cara yang sangat mengesankan

dengan penggunaan secatakan, bunyi, dan warna secara cerdas,

Saladin (2003:133)

4) Impersonality (kurang berkrepribadian)

Maksudnya periklanan senantiasa bersifat umum, daya

meyakinkan dan mengungkapkan masih kurang.

c) Jenis – Jenis Periklanan

Menurut Kotler yang dikutip oleh Saladin (2003:133), jenis – jenis

(25)

1) Institusional advertising

Yaitu periklanan untuk pembentukan citra organisasi atau

perusahaan dalam jangka panjang.

2) Brand advertising

Yaitu periklanan untuk pemantapan pada merek tertentu dalam

jangka panjang.

3) Classified advertasing

Yaitu periklanan untuk penyebaran informasi tentang penjualan,

jasa dan peristiwa.

4) Sale advertasing

Yaitu periklanan untuk pengumuman penjual khusus.

5) Industrial advertasing

Yaitu periklanan untuk mencapai manufactures lain yang dapat

digunakan produk yang telah dilakukan.

6) Primary demand advertasing

Yaitu periklanan yang ditujukan untuk mempromosikan produk

tanpa menonjolkan merek penjualnya.

7) Selective demand advertasing

Yaitu periklanan yang ditujukan untuk membangkitkan selective

demand secara jelas menyebutkan dan mengulangi brand name dari

(26)

2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)

Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan

satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan menciptakan penjualan,

Saladin (2003:139).

a. Fungsi Personal Selling

Fungsi penting personal selling menurut Saladin (2006:181), yaitu:

1) Meningkatkan posisi persediaan barang (increased stock position).

2) Menciptakan kegairahan pedagang terhadap suatu produk baru.

3) Mendapatkan lebih banyak pedagang yang mengambil produk.

b. Jenis – Jenis Personal Selling

Menurut Saladin (2003:141) personal selling terdiri dari:

1) Tenaga penjual intern, bertugas di kantor dengan cara menggunakan

telepon dan menerima tamu calon pembeli.

2) Tenaga penjual lapangan yang berkeliling mengunjungi pembeli.

3) Wiraniaga kontrakan, terdiri dari perusahaan, perwakilan, agen

penjual, makelar yang dibayar berdasarkan komisi sesuai dengan

jumlah penjualan mereka.

3. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Menurut Saladin (2006:195) menjelaskan promosi penjualan sebagai berikut:

“Promosi penjualan terdiri atas alat insentif yang beraneka ragam,

kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang pembelian

(27)

a. Tujuan Promosi Penjualan

Menurut Alma (2002:145) menyatakan bahwa tujuan promosi penjualan

adalah sebagai berikut:

1) Menarik perhatian para pembeli baru.

2) Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan

lama.

3) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.

4) Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain.

5) Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.

6) Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka

memperluas market share jangka panjang.

b. Alat –Alat Promosi Penjualan

Gambaran mengenai alat – alat promosi penjualan menurut Philip Kotler

dan Gary Amstrong (2004:662) adalah sebagai berikut:

c. Contoh produk (sample) adalah tawaran produk sejumlah tertentu produk

untuk percobaan.

d. Kupon (coupons) adalah sertifikat yang memberi pembeli penghematan

ketika mereka menggunakan produk yang telah ditentukan.

e. Tawaran pengambilan uang/rabat (cash refund offers) adalah tawaran

untuk mengembalikan uang atas harga penjualan produk kepada

konsumen yang mengirimkan bukti pembelian kepada pabrikan.

f. Kemasan dengan harga potongan (price packs) adalah potongan harga

yang ditandai oleh produsen secara langsung pada label atau kemasan.

(28)

harga murah sebagai sebuah insentif bagi pembelian sebuah produk.

h. Barang iklan khusus (advertising specialities) adalah barang yang

berguna yang dicetaki nama pemasang iklan, diberikan sebagai hadiah

kepada konsumen.

i. Hadiah pelanggan (prize) adalah uang tunai atau hadiah lain atas

penggunaan regular produk atau jasa tertentu perusahaan.

j. Kontes, undian berhadiah dan permainan adalah kegiatan – kegiatan

promosi yang memberikan konsumen kesempatan untuk memenagkan

sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang lain dengan

mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan.

k. Imbalan kesetiaan (patronage award) adalah hadiah dalam bentuk

uang tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan besarnya

kesetiaan pembeli kepada penjual atau kelompok penjual tertentu.

l. Diskon adalah pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian

selama satu periode tertentu.

m. Tunjangan adalah uang promosi yang dibayarkan oleh pabrikan kepada

pengecer sebagai imbalan atas kesediaan pengecer menampilakan

produk pabrikan dalam cara tertentu.

n. Barang gratis adalah memberi timbangan barang kepada para

perantara, apabila mereka membeli sejumlah tertentu.

o. Konvensi dan pameran dagang adalah suatu kegiatan yang dilakukan

(29)

p. Kontes penjualan adalah kontes bagi tenaga penjualan atau dealer

untuk memotivasi peningkatan kinerja penjualan mereka selama satu

periode tertentu.

q. Sifat – Sifat Promosi Penjualan

r. Komunikasi (communicate)

Promosi penjualan mendapatkan perhatian dan biasanya memberikaqn

informasi yang memperkenalkan suatu produk kepada konsumen.

s. Rangsangan (insentif)

Promosi penjualan meberikan rangsangan bagi pembeli untuk

melakukan pembelian dengan segera.

t. Undangan (invitation)

Promosi penjualan mengundang calon konsumen untuk berkunjung

dan melakukan pembelian.

4. Public Relation (Hubungan Masyarakat)

Menurut Saladin (2003:147) mengemukakan pengertian hubungan

masyarakat adalah salah satu alat promosi yang penting dan ditujukan

untuk membangun opini masyarakat dalam rangka memelihara,

meningkatkan, dan melindungi citra perusahaan dan produknya.

Alat hubungan masyarakat menurut Saladin (2003:148) antara lain:

1) Hubungan pers yaitu memberikan informasi yang pantas untuk dimuat

di dakam surat kabar agar menarik perhatian publik terhadap

seseorang, produk atau jasa.

(30)

3) Kmonuikasi perushaan yaitu mencakup komunikasi intern ataupun

ekstern dalam menciptakan saling pengertian perusahaan.

4) Lobbying yaitu kerjasama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah

untuk mendukung atau menghapuskan Undang – undang.

5) Bimbingan yaitu pemberian nasihat kepada manajemen tentang persoalan

– persoalan kemasyarakatan mengenai perusahaan maupun citra

perusahaan.

5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Pemasaran langsung adalah suatu sitem pemasaran yang menggunakan suatu

media iklan atau lebih guna mendapatkan respons dan transaksi yang bisa

diukur di suatu lokasi (Saladin 2003:149).

Sifat pemasaran langsung menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Baruto

Teguh, (2002:645) yaitu:

1) Nonpublic (pesan biasanya ditujukan kepada oarang tertentu).

2) Disesuaikan (pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju).

3) Terbaru (pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat).

4) Interaktif (pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut).

2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Promosi

Menurut Basu Swastha DH (1999:356) faktor – faktor yang mempengaruhi

promosi adalah :

1. Dana yang digunakan untuk promosi

Jumlah dana atau uang yang tersedia merupakan faktor penting yang

(31)

kegiatan promosinya akan lebih efektif dan tidak terbatas dibandingkan dengan

perusahaan yang lainnya.

2. Sifat pasar

a. Luas pasar secara geografis: perusahaan yang hanya mempunyai pasar lokal

sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan

yang memiliki pasar nasional.

b. Kosentrasi pasar: kosentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi

promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap jumlah calon pembeli,

jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda – beda dan kosentrasi

secara nasional.

c. Macam pembeli: strategi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi

oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualan apakah pembeli

industri, konsumen rumah tangga atau perantara dagang.

3. Jenis produk

Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh

jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang industri.

4. Tahap daur hidup produk

a. Tahap awal, pada tahap ini barang mulai dipasarkan dalam jumlah besar

walaupun volume penjualannya belum tinggi.

b. Tahap pertumbuhan, dalam tahap pertumbuhan ini kurva penjualan dan

kurva laba semakin meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah

(32)

maka usaha promosi yang dilakukan perusahaan tidak seagresif tahap

sebelumnya.

c. Tahap kedewasaan dan kejenuhan, pada tahap ini, penjualan masih

meningkat dan pada tahap berikutnya tetap.dalam tahap ini kurva laba

mulai menurun baik laba produsen maupun laba pengecer.

d. Tahap kemunduran, alternatif – alternatif yang dapat dilakukan oleh

perusahaan pada saat penjualan menurun antara lain: memperbarui barang,

meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program

produksinya agar lebih efisien, menghilangkan ukuran/warna/model yang

kurang baik, menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba

optimum pada barang yang ada, meninggalkan sama sekali barang tersebut.

2.2Teori Tentang Potongan Harga

2.2.1 Pengertian Potongan Harga

Keberhasilan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat

dapat dilihat dari keberhasilan perusahaan tersebut dalam memadukan keempat

variabel bauran pemasaran, yaitu: produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.

Dari sudut pandang pemasaran harga merupakan suatu moneter atau ukuran

lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan

suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menetapkan

harga produknya dengan baik dan tepat sehingga konsumen tertarik dan mau

membeli produk yang ditawarkan dan perusahaan mendapatkan keuntungan.

(33)

Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk

atau jasa, Saladin (2003:95). Dan menurut Kotler (2001:114) menyatakan bahwa “

Harga yaitu jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk produk itu”.

Sedangkan menurut Alma (2000:79) bahwa “Harga adalah nilai suatu barang yang

dinyatakan dengan uang”.Maka, harga dari sudut pandang pemasaran merupakan

suatu moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan

jasa. Dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator

value jika harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu

barang dan jasa. Value dapat didefenisikan antara manfaat yang dirasakan terhadap

harga.

Berdsarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa harga

adalah adalah alat tukar untuk mengukur suatu nilai uang yang terkandung dalam

suatu barang atau jasa, sedangkan yang dipakai sebagai alat pengukur uang.

Dari pengertian di atas, muncul pengertian tentang kebijakan harga, dimana

dalam pelaksanaannya akan diikuti oleh kebijakan harga tertentu yang sebelumnya

diputuskan oleh perusahaan. Kebijakan harga tersebut dimaksudkan dengan langkah

guna mendukung dan mengarahkan harga agar tercipta suatu hubungan antra

produsen dan konsumen. Dalam hal ini kebijakan harga yaitu potongan harga. Syarat

– syarat ketetapan harga terpisah dan berbeda dari penentuan tingkat harga, karena

kebijakan harga yang ada dapat sama untuk harga yang berlainan dan perbedaan

kebijakan merupakan suatu perhatian sebagai keputusan rutin mereka membantu

(34)

Menurut Tjiptono (2002:203) bahwa: “Kebijakan harga adalah suatu

keputusan – keputusan mengenai harga – harga yang akan diikuti untuk suatu jangka

tertentu”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga yang

ditetapkan oleh perusahaan biasnya kebijakan harga tersebut berlaku untuk sementara

waktu saja selama masa menguntungkan perusahaan. Oleh karen itu, perusahaan

harus mengikuti perkembangan harga dan sitausi pasar. Unsur harga tersebut dalam

waktu tertentu dirubah atau tidak. Apabila selama batas waktu tertentu keadaan

menguntungkan, maka kebijakan harga tersebut ditinjau kembali apabila siatuasi dan

kondisi perusahaan mengalami perubahan, sehingga tidak mungkin lagi untuk

dipertahankan agar produsen maupun konsumen tidak saling dirugikan.

Potongan harga adalah hasil pengurangan dari harga dasar atau harga tercatat

atau harga terdaftar (list prices), Lamarto (1999:350). Setiap orang menyukai harga

murah, apalagi bila yang didiskon adalah barang dengan harga yang cukup mahal

(high-price product). Potongan harga mempengaruhi persepsi konsumen tentang

kewajaran harga yang melibatkan perbandingan tidak hanya antara referensi harga

dengan harga beli, tetapi juga antara harga yang dibayar oleh satu pembeli relatif

terhadap harga yang dibayar oleh pembeli lainnya.

2.2.2 Jenis – Jenis Potongan Harga

Jenis – jenis potongan harga (discount) menurut Lamarto (1999:350) sebagai

berikut:

1. Potongan kuantitas adalah pengurangan dari harga tercatat yang ditawarkan

oleh seorang penjual untuk menarik seorang pelanggan membeli dalam

(35)

dengan menggunakan dua cara yaitu: potongan non kumulatif, dan potongan

kumulatif.

2. Potongan dagang (trade discaount) merupakan potongan dari harga tercatat

(daftar harga) yang ditawarkan ke pembeli yang diharapkan akan mempunyai

fungsi pemasaran.

3. Potongan kontan (cash discount) merupakan potongan harga yang diberikan

kepada pembeli karena membayar kontan atau membayar dalam jadwal

pelunasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Potongan musiman (seasonal discount) merupakan potongan harga yang

baisa dipakai oleh para produsen musiman.

5. Pencatatan maju (forward discount) merupakan kombinasi antara

potongan kontan dengan potongan musiman.

6. Kelonggaran promosi merupakan potongan harga yang diberikan oleh

penjual sebagai imbalan promosi yang dilakukan oleh pembeli.

2.2.3 Tipe Potongan Harga

Tipe potongan harga kerapkali disamarkan dalam beberapa bentuk

penawaran seperti:

1. Diskon, potongan langsung sekian peren atas harga suatu produk.

2. Produk promo, produk ini memang sengaja dibandrol dengan harga murah

biasanya karena masa perkenalan produk.

3. Bonus, terkadang potongan harga tidak selalu berupa pemotongan harga,

tapi memberi konsumen bonus produk lain sebagai hadiah atas pembelian

(36)

4. Paket, pada cara ini produk sengaja dijual dalam jumlah banyak, atau

berkelompok dengan produk jenis lain, dengan harga lebih murah

sehingga meningkatkan penjualan secara keseluruhan.

5. Member, terkadang beberapa pedagang memberikan kartu member pada

pelanggan tetap dengan syarat tertentu. Tentunya dengan memberikan

keistimewaan berupa bonus atau diskon pembelian.

2.2.4 Faktor – Faktor yang Menyebabkan Dilaksanakannya Potongan

Harga

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan memberikan

potongan harga kepada produk yang dijualnya. Menurut Alma (2000:132) ada

beberapa hal yang menyebabkan dilakukan pemberian potongan harga kepada

konsumen, yaitu:

1. Konsumen membayar lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

2. Pembelian dalam jumlah besar.

3. Adanya perbedaan timbangan

Sedangkan menurut Saladin (2003:151) ada beberapa alasan perusahaan

memprakarsai pemotongan harga, yaitu:

1. Kelebihan kapasitas.

2. Merosotnya bagian pasar akibat makin ketatnya persaingan.

(37)

2.3 Teori Tentang Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Asuari menyatakan bahwa (2004:141) “Keputusan pembelian merupakan

suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan

apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh

dari kegiatan – kegiatan sebelumnya”. Sedangkan menurut Swasta dan Handoko

(2000:15) “Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah

pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi

keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan

keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan

pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian”.

Kotler juga menyatakan bahwa (2000:251) “Keputusan pembelian adalah

suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan

kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber – sumber seleksi

terhadap alternatif pembelian, keputusan, dan perilaku setelah pembelian”.

Berdasasrkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian

merupakan kegiatan pemecah masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan

alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap

sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui

(38)

2.3.2 Tahap – Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian

[image:38.595.255.349.138.553.2]

Sumber: Swasta dan Handoko (2000:107-111)

Gambar 2.1Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian

1. Pengenalan masalah adalah jika kebutuhan diketahui, maka konsumen

akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi

atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama –

sama harus segera dipenuhi.

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Perilaku pasca Pembelian

(39)

2. Pencarian informasi merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan

yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan.

3. Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan

disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan.

4. Keputusan membeli merupakan suatu proses dalam pembelian yang nyata.

5. Setelah pembelianproduk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat

kepuasan atau ketidakpuasan dengan adanya after sales service (layanan

purna jual).

2.3.3 Peranan Dalam Melakukan Pembelian

Secara umum ada lima peranan yang dapat dilakukan oleh seseorang

dalam melakukan pembelian, (Kotler, 2005:221) yaitu:

1. Pencetus (Initiator) adalah seseorang yang pertama kali mengusulkan

gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa.

2. Pemberi pengaruh (Influencer) adalah seseorang yang pandangan atau

sarannya mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (Decision marker) adalah seseorang yang

mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian

apakah membeli, bagaimana membeli, dan di mana akan di beli.

4. Pembeli (Buyer) adalah orang yang melakukan pembelian yang

sesungguhnya.

5. Pemakai (User) adalah seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan

(40)

2.4 Hubungan antara Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan

Pembelian

Pada era globalisasi dimana persaingan antara perusahaan semakin tinggi

maka perusahaan – perusahaan berusaha menarik konsumen untuk meningkatkan

pangsa pasar. Dengan cara melakukan promosi penjualan dan mempelajari

perilaku konsumen mengenai hal – hal yang berhubungan dengan proses

keputusan pembelian guna memenuhi kebutuhan – kebutuhan konsumen. Menurut

Kotler – Keller (2007:299) perusahaan –perusahaan menggunakan alat promosi

penjualan untuk memperoleh tanggapan pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat.

Maka dari itu promosi penjualan mempengaruhi proses dalam pengambilan

keputusan dalam membeli suatu produk.

Alat – alat promosi memiliki efektifitas biaya yang berbeda pada berbagai

tingkat kesiapan pembeli (Kotler 1998:226). Harga merupakan salah satu variabel

penting dalam pemasaran, di mana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam

mengambil keputusan untuk membeli karena berbagai alasan. Alasan ekonomis

menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu berkompetisi

merupakan salah satu pemicu untuk meningkatkan siklus pemasaran.

Pemasar harus dapat memberikan informasi kepada konsumen tentang

atribut produk, kepentingannya, merek perusahaan, dan atribut penting lainnya.

Oleh kjarena itu, komunikasi pemasaran harus ditujukan pada penyediaan

keyakinan dan evaluasi yang membantu konsumen merasa puas dengan pilihan

mereknya. Dalam suatu pembelian barang, keputusan yang diambil tidak harus

(41)

secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan

tentang pembeliannya. Dengan demikian hubungan antara promosi yang agresif

dan potongan harga sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan dalam

membeli suatu produk.

2.5 Kerangka Konseptual Penelitian

Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya

aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001:219). Tujuan promosi

sebagai berikut:

a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial

b. Mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba

c. Mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan

d. Menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar

e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing

f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

g. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen

Potongan Harga adalah hasil pengurangan dari harga dasar atau harga

tercatat atau harga terdaftar (list prices), Lamarto (1999:350). Konsumen

beranggapan suatu produk yang berkualitas, maka harga cenderung tinggi. Hal ini

yang membuat perusahaan membuat suatu kebijakan harga dengan memberikan

(42)

Menurut Swasta dan Handoko (2000:15) “Keputusan pembelian adalah sebuah

pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu

barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari

pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap

alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian”.

Berdsarkan teori tersebut maka kerangka konseptual penelitian dapat dibuat

[image:42.595.121.497.296.439.2]

secara sistematis sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka penelitian yang telah disusun,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Promosi dan potongan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian The

Body Shop Outlet Sun Plaza Medan.

Keputusan Pembelian

(Y)

Potongan Harga (X2)

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

suatu metode dalam meniliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,

suatu sistem pemikiran, dalam meniliti ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat, serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2009:54).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada pelanggan yang menggunakan produk The

Body Shop Outlet Sun Plaza yang bertempat di Jalan Kiai Haji Zainul Arifin No. 7

Medan. Waktu penelitiandirencanakan mulai bulan Juni 2015 sampai Juli 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi

dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah menggunakan produk The Body

Shop Outlet Sun Plazapada tahun 2014 dari bulan Januari sampai bulan Juni yaitu

(44)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2008:62). Pada dasarnya ukuran sampel merupakan langkah

untuk menentukan besarnya sampel tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan

cara statistik ataupun besarnya estimasi penelitian. Selain itu perlu diperhatikan

juga bahwa sampel yang dipilih harus representatif asrtinya segala karakteristik

populasi hendaknya tercermin dalam sempel yang terpilih. Dalam penelitian ini

sampel yang diambil dalam ukuran besar, jumlah konsumen dari bulan Januari

sampai bulan Juni 2014 yaitu 9.749 orang (Sumber: The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan 2014). Penelitian ini menarik sampel dengan menggunakan rumus

Slovin, dengan rumus:

Dimana:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Taraf Kesalahan (eror) sebesar 0.10 (10%)

Dari rumus di atas, maka besarnya jumlah sampel (n) adalah sebagai

(45)

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Wawancara (Interview)

Wawancara (interview) dengan Manajer The Body Shop Outlet Sun Plaza,

selain dengan Manajer The Body Shop Outlet Sun Plaza peneliti juga akan

mewawancarai pihak yang berhak dan berwenang diThe Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan.

3.4.2 Daftar Pertanyaan (Questionaire)

Daftar pertanyaan (questionaire) diberikan kepada konsumen yang datang

ke The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan.

3.4.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dan

mempelajari data – data yang diperoleh dari buku literatur, jurnal, situs internet

yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Data Primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara (interview) dan

daftar pertanyaan (questionaire).

3.5.2 Data Sekunder

(46)
[image:46.595.108.548.176.637.2]

3.6 Definisi Operasional Penelitian

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Indikator Skala

Pengukuran Promosi

(X1 )

Suatu komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan

a. The Body Shop menawarkan program promosi yang mendorong para pelanggan untuk melakukan pembelian sesegera mungkin

b. The Body Shop senantiasa melakukan penawaran khusus dalam jangka waktu tertentu c. Terdapat program penawaran

dengan hadiah masa penawaran yang telah ditentukan

d. The Body Shop menawarkan hadiah menarik pada transaksi pembelian produk tertentu e. The Body Shop

memperkenalkan produk yang baru diluncurkan dalam bentuk sampel secara gratis

Likert

Potongan Harga (X2)

Hasil pengurangan dari harga dasar atau harga tercatat atau harga terdaftar

a. The Body Shop menawarkan price reduction (penurunan harga) dalam pembelian produk tertentu

b. Memberikan potongan harga khusus kepada member c. Memberikan potongan harga

di hari – hari besar

Likert

Keputusan Pembelian (Y)

Suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan – kegiatan sebelumnya

a. The Body Shop memenuhi kebutuhan kecantikan danperawatan tubuh

b. Kesesuaian variasi The Body Shop dengan selera

c. Kesesuian dengan kempuan finansial

d. Promosi The Body Shop menarik

Likert

(47)

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2005:110), Uji Validitas dipergunakan untuk mengukur

sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut Sugiyono (2010:120), jika nilai validitas

setiap pertanyaan lebih besar dari nilai koefisien korelasi (r) 0,30 maka butir

pertanyaan dianggap sudah valid.

Validitas menunjuk kepada sejauh mana alat pengukur itu dapat

melakukan fungsinya mengukur dengan cermat dan tepat sesuai yang diharapkan.

Suatu skala pengukur disebut valid apabila ia melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot method),

dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika rhitung positif dan rhitung>rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid.

Jika rhitung negatif dan rhitung>rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Berikut ini disajikan hasil uji validitas untuk jumlah responden sebanyak

(48)
[image:48.595.114.438.151.390.2]

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas

No Kuesioner

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan rhitung rtabel

1 K1 .885 .361 Valid

2 K2 .829 .361 Valid

3 K3 .707 .361 Valid

4 K4 .685 .361 Valid

5 K5 .877 .361 Valid

6 K6 .823 .361 Valid

7 K7 .680 .361 Valid

8 K8 .693 .361 Valid

9 K9 .734 .361 Valid

10 K10 .661 .361 Valid

11 K11 .629 .361 Valid

12 K12 .624 .361 Valid

Sumber: Data diolah SPSS (2015)

Berdasarkan hasil uji validitas di atas, menunjukkan bahwa nilai koefisien

rhitung > rtabel, sehingga disimpulkan bahwa kuesioner dari variabel penelitian

yang digunakan dinyatakan valid (sah) untuk digunakan pada penelitian lebih

lanjut.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama

(Sugiyono, 2005:121). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS

16.0 for windows, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji

validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Jika ralphapositif atau>rtabel maka pertanyaan reliabel

(49)

3.8 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu:

3.8.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugusan data sehingga memberikan informasi.

Data yang disajikan dalam analisis deskriptif biasanya dalam bentuk ukuran

pemusatan data (mean, median, dan modus), ukuran penyebaran data (standar

deviasi dan varians), tabel, serta grafik (histogram, pie, dan bar). Data statistik yang

diperoleh dalam penelitian perlu diringkas dengan baik dan teratur. Hal ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan

data yang diperoleh baik mengenai sampel dan populasi.

3.8.2 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh variabel bebas (promosi, dan potongan harga) terhadap variabel terikat

(keputusan pembelian produk kosmetik merek The Body Shop).

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1+ b2X2+ e

Dimana: Y = keputusan pembelian produk kosmetik merek The Body Shop

a = konstanta

b1...b2 = koefisien regresi

X1 = variabel promosi

X2 = variabel potongan harga

(50)

3.9 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini juga memakai beberapa pengujian asumsi klasik, yaitu:

3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing – masing

variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk

melakukan pengujian – pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan (Imam

Ghozali, 2007:11).

3.9.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Dalam regresi linear diasumsikan bahwa varians bersyarat dari E(ei2) = Var(ei) =

s2 (homokedastisitas), apabila varians bersyarat ei = si2 untuk setiap 1, ini berati

variansya homogen atau homokedastisitas (Santoso, 2002:208). Untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi bisa dilihat dari pola yang

terbentuk pada titik – titik yang terdapat pada grafik scaterplot.

3.9.3 Uji Multikolinieritas

Menurut Imam Ghozali (2011:105), uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regregi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di

(51)

Factor) dan Tolerance, untuk mendeteksi multikolinearitas adalah sebagai

berikut:

a. Mempunyai nilai VIF +/- 1

b. Mempunyai angka Tolerance +/- 1

c. Atau tolarance = 1/VIF dan VIF = 1/Tolerance

d. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai VIF > 5 dipastikan terjadi multikolinearitas.

3.9.4.Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier adakorelasiantara data yang diurutkan menurut waktu tertentu.Guna

mendeteksi autokorelasi dengan cara melihat nilai Durbin Watson (DW).

Ketentuan untuk mendeteksi adanya autokorelasi, yaitu:

a. Bila nilai DW terletak antara dU 4-dUberarti tidak terjadi autokorelasi.

b. Bilanilai DW terletak antara dLdU atau 4-dU ─ 4-dL berarti nilai DW

terletak di daerah keragu-raguan autokorelasi.

c. Bila nilai DW <dLberarti terjadi autokorelasi positif.

d. Bila nilai DW > 4 –dL berarti terjadi autokorelasi negatif.

3.10. Uji Hipotesis

3.10.1. Uji- t (Uji Parsial)

Pada Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh yang diberikan oleh

variabel promosi dan potongan harga terhadap keputusan pembelian di The Body

Shop Outlet Sun Plaza Medan. Berikut ini kriteria pengujian hipotesis secara

(52)

H0:b1=b2=0 (artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial promosi dan potongan

harga terhadap keputusan pembelian di The Body Shop Outlet Sun

Plaza Medan).

Ha: b1=b2 ≠ 0 (artinya adanya pengaruh secara parsial promosi dan potongan harga

terhadap keputusan pembelian di The Body Shop Outlet Sun Plaza

Medan).

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel, kriteria pengambilan keputusan

untuk uji parsial, yaitu:

H0 diterima, bila thitung< ttabel pada tingkat thitung>α = 0,05.

Ha diterima, bila thitung> ttabel pada tingkat thitung>α = 0,05.

3.10.2. Uji F (Uji Simultan)

Pada Uji F digunakan untuk menguji hubunngan secara bersama-sama

promosi dan potongan harga terhadap keputusan pembelian di The Body Shop

Outlet Sun Plaza Medan. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah:

H0: b1=b2=0 (artinya tidak ada pengaruh variabel promosi dan potongan harga

secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian di The Body

Shop Outlet Sun Plaza Medan).

Ha: b1=b2 ≠0 (artinya adanya pengaruh variabel promosi dan potongan harga secara

bersama-sama terhadap keputusan pembelian di The Body Shop

(53)

Pengujian secara simultan dilakuakn dengan membandingkan nilai koefisien

Fhitung dan nilaiFtabel pada tingkat kepercayaan α = 95% (0,95). Kriteria pengujian

untuk uji simultan, yaitu:

Bila Fhitung> Ftabel , maka Ha diterima pada Sig.Fhitung<α = 0,05.

Berarti secara statistik semua variabel independen (promosi dan potongan

harga) mempunyai hubungan terhadap variabel dependen (keptuusan

pembelian) di The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan.

Bila Fhitung< Ftabel , maka Ho diterima pada Sig.Fhitung>α = 0,05.

Berarti secara statistik statistik semua variabel independen (promosi dan

potongan harga) tidak mempunyai hubungan terhadap variabel dependen

(keputusan pembelian) di The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan.

3.10.3.Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien Determinasi untuk mengukur seberapa besar model regresi

variabel independen (promosi dan potongan harga) dapat menjelaskan variabel

dependen (keputusan pembelian). Nilai koefisien determinasi yang digunakan

yaitu adjusted R2.Priyatno(2013:100),pedomanuntuk menginterpretasikan hasil

[image:53.595.210.429.583.733.2]

koefisien korelasi, yaitu:

Tabel 3.3 Koefisien Determinasi

No Nilai Koefisien Determinasi 1 0,00 - 0,199 sangat rendah 2 0,20 - 0,399 Rendah

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil

4.1.1. Sejarah Singkat The Body Shop

The Body Shop Internasional plc adalah sebuah perusahaan kosmetik dan

kecantikan global yang mendapatkan inspirasi dari alam yang menghasilkan

produk – produk yang bersandar pada nilai – nilai etika. The Body Shop pertama

kali didirikan pada tahun 1976 oleh Dame Anita Roddick di Inggris, saat ini

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari harga dan promosi terhadap keputusan pembelian pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan..

Coffee Shop Sun Plaza Medan. Dapat dilihat bahwa nasabah berpendapatan antara di atas Rp 7.500.000 yang menjadi responden lebih banyak pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan konsep pemasaran hijau dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian di The Body Shop Cabang Bandung Indah

pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan,

(2) secara parsial, variabel periklanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kesadaran merek pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza, Medan, (3) Hasil

Skripsi ini merupakan kajian tentang “Pengaruh Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body Shop di Kota Medan” sebagai salah satu syarat untuk dapat

green price , green promotion secara serempak terhadap keputusan pembelian pada pelanggan The Body Shop di Plaza Medan Fair

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 konsumen restoran KFC cabang Sun Plaza, Medan mengenai pengaruh Harga, Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian, dapat