• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MENGUNYAH PERMEN KARET (CHEWING GUM) DENGAN ATENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN MENGUNYAH PERMEN KARET (CHEWING GUM) DENGAN ATENSI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN MENGUNYAH PERMEN KARET (CHEWING GUM)

DENGAN ATENSI

oleh:

Muhammad Afifudin 09020141

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN MENGUNYAH PERMEN KARET (CHEWING GUM)

DENGAN ATENSI

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyeleseikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

oleh:

Muhammad Afifudin 09020141

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal: 13 Maret 2013

Pembimbing I

dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp. KJ Pembimbing II

dr. Mochammad Bahrudin, Sp. S Mengetahui,

Fakultas Kedokteran Dekan,

(4)

Karya Tulis Akhir oleh Muhammad Afifudin ini telah diuji dan dipertahan di depan Tim Penguji pada tanggal 13 Maret 2013

Tim Penguji

dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp. KJ, Ketua

dr. Mochammad Bahrudin, Sp. S, Anggota

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan karunia serta rahmat-Nya, penulis berhasil menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Hubungan Mengunyah Permen Karet Dengan Atensi”. Penulisan karya

tulis akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan karya tulis akhir ini sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M. Kes sebagai dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bantuan dalam penyusunan karya tulis akhir ini. 2. dr. Meddy Setiawan, Sp. PD sebagai pembantu dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang atas bantuan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

3. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp. KJ sebagai pembimbing I dan pembantu dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bimbingan, pelajaran, dukungan dan saran yang telah diberikan selama penyusunan karya tulis akhir ini.

(6)

5. dr. Fathiyah Safithri, M. Kes sebagai penguji dan pembantu dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas saran, kritik, dan bimbingannya.

6. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberi bantuan doa, moril, dan materiil yang tiada henti.

7. dr. Thontowi Djauhari NS, M. Kes atas dukungan doa, moril, dan saran dalam penyusunan karya tulis ini.

8. Staff Tata Usaha Fakulas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu proses penyusunan karya tulis ilmiah.

9. Staff Laboratorium Fisiologi FK-UMM yang telah membantu dan memberikan ijin memakai laboratorium fisiologi untuk mengambil data penelitian ini.

10.Staff Laboratorium dan Asisten Dosen Anatomi FK-UMMyang telah memberikan bantuan doa dan moril selama penyusunan karya tulis akhir ini. 11.Teman-teman angkatan 2009 FK-UMM (Yudha, Mayang, Nia, Latifa,

Fadhiel, Putri, Dito, Yayan, Pepi, Devid, Nurdin, Agung, Mbak Ria, Pras, Tiko, Diana, dll.) yang telah memberikan bantuan, semagat, dan doa selama penyusunan karya tulis akhir ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna sehingga saran dan kritik yang membangun sangat dinanti oleh penulis. Semoga karya tulis ini memberikan manfaat untuk semua pihak.

Malang, 2013

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJI ... iii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Akademik ... 5

1.4.2 Manfaat Masyarakat ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Fisiologi Mengunyah ... 6

2.1.1 Proses Mengunyah ... 6

2.2 Permen Karet ... 7

2.2.1 Manfaat Mengunyah Permen Karet ... 8

2.2.2 Kerugian Mengunyah Permen Karet ... 8

2.3 Atensi ... 10

2.3.1 Macam Atensi ... 10

2.3.1.1 Selective/Focused Attention ... 10

2.3.1.2 Sustained Attention... 10

(8)

2.3.1.4 Divided Attention ... 11

2.3.1.5 Kapasitas Atensi ... 11

2.3.2 Neuropsikologi Atensi ... 12

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Atensi ... 13

2.3.4 Pemeriksaan Atensi ... 15

2.3.4.1 Tes Color Match Game ... 15

2.3.4.3 Forward and Backward Digit Span ... 16

2.4 Hubungan Mengunyah dengan Atensi ... 17

2.4.1 Hubungan Mengunyah dengan Aktivitas Otak ... 17

2.4.1.1 Hubungan antar Neuron ... 17

2.4.1.2 Humoral Connections ... 20

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 22

3.1 Kerangka Konsep ... 22

3.2 Hipotesis ... 24

BAB 4 METODE PENELITIAN... 25

4.1 Rancangan Penelitian ... 25

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

4.3 Populasi dan Sampel ... 25

4.3.1 Populasi ... 25

4.3.2 Sampel ... 25

4.3.3 Estimasi Besar Sampel ... 25

4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ... 26

4.4 Variabel Penelitian ... 27

4.5 Metode Pengumpulan Data ... 27

4.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 27

4.7 Instrumen Penelitian dan Definisi Operasional... 27

4.7.1 Instrumen Penelitian... 27

4.7.2 Definisi Operasional... 28

4.8 Alur Penelitian ... 31

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 32

(9)

5.1.1 Atensi Responden yang Diperiksa dengan Tes Color Match

Game ... 32

5.1.2 Atensi responden yang diperiksa dengan tes digit span... 32

5.2 Analisis Data ... 33

5.2.1 Uji-t ... 33

BAB 6 PEMBAHASAN ... 35

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 38

7.1 Kesimpulan ... 38

7.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

5.1 Nilai atensi responden yang diperiksa dengan tes color match game ... 32

5.2 Nilai atensi responden yang diperiksa dengan tes forward digit span ... 32

5.3 Nilai atensi responden yang diperiksa dengan tes backward digit span ... 33

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(12)

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adenocorticotropoc Hormons

ARAS : Ascending Reticular Activating Systerm BBB : Blood Brain Barrier

CNS : Central Nervus System

CPT : Continuous Performance Test CRF : Corticotropin Releasing Factors DG : Dentate Gyrus

GMO : Gangguan Mental Organik HPA : Hypothalamus Pituitary Adrenal NGF : Nerve Growth Factor

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Allen, A. P., Smith, A. P., 2011, A Review of The Evidenve that Chewing Gum Affects Strees, Alertness and Cognition, Journal of Behavioral and Neuroscience Research, Vol 9 (1) : 7-23.

Baron, I. S., 2004, Neuropsycological Evaluation of Child. New York: Oxford University Prees, pp : 222.

Britt, D. M., Collins, F. L., Cohen, L., M., 1999, cigarette smoking and chewing gum use among college students. Journal of Applied Biobehavioral research. 4(2), 85-90

Djiwandono, S. E. W., 2002, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo. Hal: 101-102.

Edgar, M., Dawes, C., dan O’Mullane, D., 2004, “Saliva and Oral Health“, 3rd ed, Brit. Dental Assn., London

Gunawan AW., 2003, Genius strategy learning, Cetakan I, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Guyton, A. C., Hall, J. E., 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC, Hal: 999-1000

Hawari, 2001, Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia, Jakarta: FKUI

Hunt, R. R., Ellis, H. C.,2004, Fundamentals of Cognitive Psycology. Seventh edition, New York : The McGraw Hill Companies, pp: 75-78.

Levine, J., Baukol, P., and Pavlidis, I., 1999, The energy expended in chewing gum, New Eng. J. med. 341: 2100.

Marramis, W. F., Marramis A. A., 2009, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi 2, Surabaya: Airlangga University Press, Hal: 74.

Mesulam, M. M., 1981, Cortical Network for Directed Attention and Unilateral Neglect, Annual of Neurologi 10: 309-325.

Miller, D. C., 2007, Essentials of School Neuropsycological Assessment, Hoboken : John Wiley & Sons Inc., pp: 132-136

(14)

Olson, I. R., Page, K., Moore, K. S., Chatterjee, A., and Verfacllic, M., 2006, Working memory for conjunctions relies on the medial temporal lobe, The journal of neuroscience, 26(17), 4596-4601.

Ono, Y., Yamamoto, T., Kubo, K., Onozuka, M. 2010. Review article occlusion and brain function: Mastication as a prevention of cognitive dysfunction. Journal of oral rehabilitation, Blackwell publishing Ltd., pp: 10-12

Paskah, A. S., 2009, Pengaruh Tayangan Humor terhadap Peningkatan Atensi terhadap Mahasisiwa Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara, Sumatra Utara: USU Repository, Hal : 3-4.

Posner, M. I., Petersen, S. E., 1990, The Attention System of The Human Brain. Annual Review of Neurosciene, 13: 25-42

Puji, L. P., 2009, Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Memori Jangka Pendek Anak Dari Keluarga Status Ekonomi Rendah, Semarang : Universitas Diponegoro, Hal: 3-4.

Sasaki, A., 2001, Influence of mastication on the amount of hemoglobin in human preventative brain tissue, J. Stomatological Soc., 68 (1): 72-81

Sherwood, L., 2001, Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem, Edisi 2, Hal: 546-547 Silalahi,Romayanti, 2010, Analisa Jenis dan Kadar Pemanis Buatan Pada Permen

Karet Yang Beredar di Kota Medan Tahun 2010, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan

Smith, A. P., 2009, effect of caffeine in chewing gum on mood and attention. Human psychopharmacology: clinical and experimental. 24(3), 239-247.

Smith, A. P., 2010, Effect of chewing gum on cognition function, mood and

physiology in stressed and non-stressed volunteers, Nutritional

Neuroscience, 13(1), 7-16

Snell, R. S. 1996, Neuroanatomi Klinik. Edisi 2, Jakarta : EGC, Hal : 327-328 Solso, R. L, Maclin, O. H., Maclin, M. K., 2008, Psikologi Kognitif, Edisi

Kedelapan,. Jakarta : Erlangga, Hal: 90-91.

Strauss, E. H., Sherman, S., Elisabeth, M., Spreen, O., 2006, A Compendium of Neuropsychology Test: Administration, Norm, dan Comentary, Oxford University, pp: 478-484.

(15)

Wilkinson, L., Scholey, A., and Wesnes, K., 2002, Chewing Gum selectively inproved aspects of memory in healthy volunteers, Appatite 38: 235-236.

Zibell, S., and Mandansky, E., 2009, Impact of chewing gum on stress levels: online self-perception research study, Current medical research and opinion, 25(6), 1491-1500.

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Informed Consent ... 42

2. Kuesioner untuk Kriteria Eksklusi ... 43

3. Pemeriksaan Atensi ... 45

4. Data Penelitian ... 47

5. Analisis Data ... 51

(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atensi adalah upaya pemusatan perhatian untuk mempertahankan kesadaran atau keadaan waspada pada suatu obyek. Pemusatan (focalization) kesadaran adalah inti dari atensi. Untuk mencapai suatu atensi kadang diperlukan pengabaian stimulus lain untuk mencapai perhatian penuh pada suatu obyek. Setiap hari panca indra manusia dipenuhi oleh banyak informasi, tapi kapasitas otak yang terbatas, untuk itu dibutuhkan atensi yang berfungsi sebagai penyeleksi, sehingga otak informasi tidak dipenuhi informasi yang tidak penting. Selanjutnya akan lebih mudah untuk disimpan dalam bentuk memori. Saat seseorang menaruh perhatian (atensi) penuh pada suatu informasi, maka akan lebih siap menyimpannya sebagai memori (Solso dkk., 2008).

(18)

dipelajari. Kenyataannya atensi sangat riskan terhadap gangguan-gangguan yang sering terdapat pada suatu ruangan, seperti gerakan orang berjalan, suara-suara bisik-bisik teman, ataupun gangguan intrinsik pada diri sendiri seperti emosi, cemas, atau yang lain. Beberapa pelajar khususnya mahasiswa juga mengalami berbagai hambatan dalam proses belajar terutama pada saat menghadapi ujian (Paskah, 2009).

Mahasiswa merupakan salah satu aset yang sangat penting dalam pengembangan negara dan para mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam proses belajar daripada siswa-siswa menengah atas. Pada zaman yang penuh dengan teknologi dan informasi juga memaksa mahasiswa untuk menguasai informasi sebanyak-banyaknya sehingga nantinya akan dapat berguna dalam pengembangan negara. Penguasaan informasi berkaitan dengan atensi yang mempengaruhi memori. Hal ini yang menyebabkan mahasiswa harus dapat merencanakan proses belajar dengan tepat (Suyanto & Hisyam, 2000). Maka untuk itu perlu adanya metode-metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan memfokuskan atensi agar penerimaan informasi berjalan dengan efektif dan pemrosesan informasi berjalan dengan baik serta pengetahuan yang telah tersimpan dapat dengan mudah kembali diingat (Paskah, 2009).

(19)

dkk, 2010). Ketika seseorang mengunyah perfusi darah ke otak juga menjadi lebih baik (wilkinson dkk, 2002). Hal tersebut diatas yang akan memberikan efek positif pada fungsi kognisi, khususnya atensi.

Penelitian pada pekerja di inggris didapatkan bahwa 61% responden mempunyai kebiasaan mengunyah permen karet (Smith, 2009) dan survei dari American undergrade student didapatkan setidaknya 87% adalah pengunyah

pemen karet (Britt dkk., 1999).

Permen karet adalah makanan yang unik, terbuat dari bahan dasar getah pohon karet membuat teksturnya kenyal dan jika dimakan akan merangsang seseorang untuk mengunyah permen karet terus menerus. Hal tersebut disebabkan karena teksturnya yang kenyal seperti karet akan mempermudah proses mengunyah. Mengunyah adalah proses membuka dan menutup rahang, ketika mengunyah permen karet proses mengunyah dipermudah dengan cara, ketika rahang bawah mengatupkan mulut maka akan ditahan oleh bolus permen karet yang kenyal tersebut, sehingga akan merangsang otot pengunyahan untuk membuka mulut kembali, ketika membuka mulut makan akan merangsang otot yang lain untuk mengatupkan mulut lagi. Selama tekstur permen karet tersebut masih kenyal, mekanisme tersebut akan tetap terjadi. Hal tersebut tidak terjadi saat mengunyah makanan lain yang sebagain besar teksturnya tidak kenyal (lembek atau keras).

(20)

melarangnya karena dirasa kurang sopan. Dengan menganjurkan murid-muridnya mengunyah permen karet saat mengerjakan ujian untuk membantu meningkatkan perhatian dan konsentrasinya. Penelitian pada area mengunyah permen karet dan proses kognisi sangatlah kompleks. Tapi hasilnya menunjukkan peningkatan (Wilkinson dkk., 2002).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Universitas Northumbra, Inggris, dengan responden 75 orang yang berusia antara 24-26 tahun didapatkan didapatkan kesimpulan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan atensi. Responden yang mengunyah permen karet mendapatkan nilai yang signifikan lebih tinggi (Wilkinson, 2002). Penelitian lain di Jepang menunjukkan aliran darah ke otak mengalami peningkatan sebesar 25 % ketika mengunyah permen karet (Sasaki, 2001). Selain itu, mengunyah permen karet juga dapat mempengaruhi fungsi otak denga mekanisme hubungan antar saraf. Ketika seseorang mengunyah akan merangsang saraf pada rongga mulut (N. Trigeminus) untuk menghantarkan sinyal ke otak, yang nantinya akan merangsang pusat kesadaran manusia (reticular activating system) sehingga kesadaran dapat meningkat yang nantinya akan meningkatkan atensinya (Ono dkk., 2010)

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin memastikan adakah hubungan mengunyah permen karet (chewing gum) dengan atensi

1.2 Rumusan Masalah

(21)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum:

Untuk mengetahui adanya hubungan mengunyah permen karet (chewing gum) dengan atensi.

1.3.1 Tujuan khusus:

a. Untuk mengetahui rata-rata nilai responden yang mengunyah permen karet ketika dilakukan tes atensi (tes color match game dan tes digit span) b. Untuk mengetahui nilai rata-rata responden yang tidak mengunyah permen

karet ketika dilakukan tes atensi (tes color match game dan tes digit span) 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Akademik

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya tentang pengaruh mengunyah permen karet dengan sampel yang berbeda.

1.4.2 Masyarakat

Untuk memberikan informasi tentang manfaat mengunyah permen karet dalam meningkatkan atensi

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan di Kabupaten Batanghari persentase pemotongan sapi betina produktif meningkat dengan kategori sedang (25,15%) namun kecendrungan pemotogannya meningkat

Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007,pp1-2),analisis jalur (path analysis) yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang membentuk Disonansi Kognitif (Cognitive Dissonance) Konsumen Pemilik Ponsel Nokia berkamera pada Mahasiswa

Kekerasan yang dilakukan oleh orang lain di luar anggota keluarga Kekerasan seksual dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak dibatasi perbedaan jenis kelamin, suku, agama,

Tujuan pada penelitian ini ialah: untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis kelamin (gender) terhadap keputusan pembelian impulsif (impulse buying) dan untuk

Pada penelitian ini, dibangun sistem untuk mengimplementasikan Algoritma SVM untuk analisis sentimen pada data tweet tentang PASLON PILPRES 2019 dengan keyword “jokowi”