PENGARUN KQNDISI RUANG SIMPAN,
KADAR AIR AWAL BENIH DAN PERIODE SIMPAN
TERHADAP VIABILITAS BENIH SIRSAK
(Annona muricata
L.)
Oleh
Nur Chikmah
A 30.1592
JURTJSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
"Merendakdirilalt kamu, kelak kamu bagaikan
bintang yang bersinar
kelip
kemilau pada si
penglihat. Bagaikan di atas lembaran-lembaran air,
tapi sebenarnya dia tinggi
di
ufuk sana Dan
janganlah engkau menjadi asap yang menjulang ke
angkasa sendirinya sampai ke lapisan udara, tapi
sebenarnya dia itu Itina (rendah)." (pepatalt)
"Jangan takut dengan apa yang terbentang
di
depan kamu.
Jalanilalt sejauh kamu mampu melihatnya, maka
Selanjutnya kamu dapat berjalan lebih jauli lagi.
"(pepatalt)
Karya kecil ini kupersembahkan buaf orang-orang yang kucintai dun kusayangi, Mama, Bapa, Mba Opah, Mas Dib, Mba Isem, Mas
NUR
CHXMAH Pengaruh Kondisi Ruang Simpan, Kadar Air Awal Benih danPeriode Simpan terhadap Viabilitas Benih Sirsak (Annona muncata L ) (dibawah
bimbingan FAIZA C. SUWARNO)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ruang simpan, kadar air awal
benih dan periode simpan terhadap viabilitas benih sirsak (Annona muncaia L )
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan
Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Leuwikopo Dar-
maga dan rumah kaca Jurusan Budi Daya Pertanian Baranangsiang Bogor, mulai bu-
Ian Agustus sampai dengan bulan November 1998 Penelitian ini disusun secara fak-
torial dengan menggunakan Rancangan Petak-Petak Terbagi (Splzt-Splzi Plot) yang
terdiri dari tiga faktor, yaitu faktor pertarna adalah faktor kondisi ruang simpan seba-
gai petak utama dengan dua taraf yaitu
TI
= kondisi ruang kamar (suhu 23-30°c,RH 53-78%) dan T2 = kondisi ruang AC (suhu
*
21°C, RH*
65%), faktor kedua ada-lah faktor kadar air awal benih sebagai anak petak dengan dua taraf yaitu K1 = 33 2%
dan K2 = 26 0% serta faktor ketiga adalah faktor periode simpan sebagai anak-anak
petak dengan lima taraf yaitu PI = penyimpanan 0 minggu, P2 = penyimpanan 2
minggu, P3 = penyimpanan 4 minggu, Pq = penylrnpanan 6 m i n g y dan
PS
= penyirn-panan 8 minggu Seluruh kombinasi perlakuan dilakukan dengan 3 ulangan
Selama penyimpanan benih dimasukkan ke dalam wadah plastik volume 500
ml, diberi lubang sebanyak 20 lubang Tiap wadah berisi 55 butir benih dengan me-
dia simpan serbuk gergaji lembab dengan kadar air 43 3% sebanyak 50 gr (berat ba-
sah). Untuk mencegah serangan cendawan, digunakan fungisida Delsene MX-200
dengan dosis 3 g/kg benih. Masing-masing wadah disimpan di ruang kamar dan AC.
Pengecambahan benih dilakukan pada media berupa campuran
Pengamatan dilakukan terhadap tolok ukur daya berkecambah, berat kering ke-
cambah normal, kecepatan tumbuh, tinggi kecambah, panjang akar, keserempakan
tumbuh, kadar air benih dan kadar air media simpan.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah kondisi ruang simpan menun-
jukkan pengaruh yang nyata terhadap tolok ukur berat kering kecambah normal, ting-
gi kecambah dan keserempakan tumbuh. Perlakuan kadar air awal benih menunjuk-
kan pengaruh yang sangat nyata terhadap tolok ukur daya berkecambah, kecepatan
tumbuh, kadar air benih dan kadar air media simpan, serta berpengaruh nyata terha-
dap tolok ukur berat kering kecambah normal, tinggi kecambah dan keserempakan
tumbuh. Faktor tunggal periode simpan berpengaruh sangat nyata hampir pada se-
mua tolok ukur yang diamati, kecuali pada tolok ukur panjang akar yang menunjuk-
kan pengaruh tidak nyata.
Interaksi antara ketiga faktor yang dicobakan ternyata menunjukkan pengaruh
tidak nyata terhadap semua tolok ukur yang diamati. Begitu juga interaksi dua faktor
yaitu antara kondisi ruang simpan d m kadar air awal benih serta interaksi antara kon-
disi ruang simpan dan periode simpan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.
Daya berkecambah, berat kering kecambah normal dan tinggi kecambah cende-
rung menunjukkan peningkatan sampai dengan akhir penyimpanan, baik pada kadar
air 33.2% maupun pada kadar air 26,0%. Hal ini diduga adanya pengaruh afler ripe-
petzing. Pada kadar air 33,2% daya berkecambah maksimum dicapai setelah penyim-
panan 6 minggu, dan pada kadar air 26,0% daya berkecambah sudah mencapai mak-
simurn pada minggu ke-4 simpan, sedangkan berat kering kecambah normal dan ting-
gi kecambah maksimum dicapai pada periode simpan 8 mingy. Tolok ukur kadar air
benih cenderung mengalami penurunan sampai akhir penyimpanan.
Berat kering kecambah normal, tinggi kecambah dan keserempakan tumbuh
yang terbaik diperoleh pada penyimpanan kondisi ruang kamar. Kecepatan tumbuh
Kecepatan tumbuh mencapai maksimum pada penyimpanan 2 m i n g y dan keserem-
pakan tumbuh maksimum dicapai pada penyimpanan 8 minggu.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil percobaan adalah bahwa kondisi ru-
ang simpan yang baik untuk penyimpanan benih sirsak adalah kondisi ruang simpan
kamar dengan suhu 23-30°c, RH 53-78%. Kadar air awal benih sebesar 26,0% me-
nunjukkan pengamh yang lebih baik dibandingkan kadar air awal 33,2%. Periode
simpan yang sesuai untuk mencapai kecepatan tumbuh maksimum adalah 2 minggu
dan untuk keserempakan tumbuh maksimum adalah 8 minggu.
Kadar air awal yang tinggi (33,2%) menyebabkan daya berkecambah pada
minggu ke-0 rendah (44,0%), tetapi dengan penurunan kadar air awal benih menjadi
26,0% dapat meningkatkan daya berkecambah menjadi 70,67%. Penurunan kadar air
awal benih diduga dapat mempercepat hilangnya dormansi (afier ripening) pada be-
nih sirsak. Pada benih berkadar air 33,2% daya berkecambah maksimum dicapai pa-
da penyimpanan minggu ke-6 dan pada benih berkadar air 26,0% daya berkecambah
PENGARUN KQNDISI RUANG SIMPAN,
KADAR AIR AWAL BENIH DAN PERIODE SIMPAN
TERHADAP VIABILITAS BENIH SIRSAK
(Annona muricata
L.)
Oleh
Nur Chikmah
A 30.1592
JURTJSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
"Merendakdirilalt kamu, kelak kamu bagaikan
bintang yang bersinar
kelip
kemilau pada si
penglihat. Bagaikan di atas lembaran-lembaran air,
tapi sebenarnya dia tinggi
di
ufuk sana Dan
janganlah engkau menjadi asap yang menjulang ke
angkasa sendirinya sampai ke lapisan udara, tapi
sebenarnya dia itu Itina (rendah)." (pepatalt)
"Jangan takut dengan apa yang terbentang
di
depan kamu.
Jalanilalt sejauh kamu mampu melihatnya, maka
Selanjutnya kamu dapat berjalan lebih jauli lagi.
"(pepatalt)
Karya kecil ini kupersembahkan buaf orang-orang yang kucintai dun kusayangi, Mama, Bapa, Mba Opah, Mas Dib, Mba Isem, Mas
NUR
CHXMAH Pengaruh Kondisi Ruang Simpan, Kadar Air Awal Benih danPeriode Simpan terhadap Viabilitas Benih Sirsak (Annona muncata L ) (dibawah
bimbingan FAIZA C. SUWARNO)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ruang simpan, kadar air awal
benih dan periode simpan terhadap viabilitas benih sirsak (Annona muncaia L )
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan
Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Leuwikopo Dar-
maga dan rumah kaca Jurusan Budi Daya Pertanian Baranangsiang Bogor, mulai bu-
Ian Agustus sampai dengan bulan November 1998 Penelitian ini disusun secara fak-
torial dengan menggunakan Rancangan Petak-Petak Terbagi (Splzt-Splzi Plot) yang
terdiri dari tiga faktor, yaitu faktor pertarna adalah faktor kondisi ruang simpan seba-
gai petak utama dengan dua taraf yaitu
TI
= kondisi ruang kamar (suhu 23-30°c,RH 53-78%) dan T2 = kondisi ruang AC (suhu
*
21°C, RH*
65%), faktor kedua ada-lah faktor kadar air awal benih sebagai anak petak dengan dua taraf yaitu K1 = 33 2%
dan K2 = 26 0% serta faktor ketiga adalah faktor periode simpan sebagai anak-anak
petak dengan lima taraf yaitu PI = penyimpanan 0 minggu, P2 = penyimpanan 2
minggu, P3 = penyimpanan 4 minggu, Pq = penylrnpanan 6 m i n g y dan
PS
= penyirn-panan 8 minggu Seluruh kombinasi perlakuan dilakukan dengan 3 ulangan
Selama penyimpanan benih dimasukkan ke dalam wadah plastik volume 500
ml, diberi lubang sebanyak 20 lubang Tiap wadah berisi 55 butir benih dengan me-
dia simpan serbuk gergaji lembab dengan kadar air 43 3% sebanyak 50 gr (berat ba-
sah). Untuk mencegah serangan cendawan, digunakan fungisida Delsene MX-200
dengan dosis 3 g/kg benih. Masing-masing wadah disimpan di ruang kamar dan AC.
Pengecambahan benih dilakukan pada media berupa campuran
Pengamatan dilakukan terhadap tolok ukur daya berkecambah, berat kering ke-
cambah normal, kecepatan tumbuh, tinggi kecambah, panjang akar, keserempakan
tumbuh, kadar air benih dan kadar air media simpan.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah kondisi ruang simpan menun-
jukkan pengaruh yang nyata terhadap tolok ukur berat kering kecambah normal, ting-
gi kecambah dan keserempakan tumbuh. Perlakuan kadar air awal benih menunjuk-
kan pengaruh yang sangat nyata terhadap tolok ukur daya berkecambah, kecepatan
tumbuh, kadar air benih dan kadar air media simpan, serta berpengaruh nyata terha-
dap tolok ukur berat kering kecambah normal, tinggi kecambah dan keserempakan
tumbuh. Faktor tunggal periode simpan berpengaruh sangat nyata hampir pada se-
mua tolok ukur yang diamati, kecuali pada tolok ukur panjang akar yang menunjuk-
kan pengaruh tidak nyata.
Interaksi antara ketiga faktor yang dicobakan ternyata menunjukkan pengaruh
tidak nyata terhadap semua tolok ukur yang diamati. Begitu juga interaksi dua faktor
yaitu antara kondisi ruang simpan d m kadar air awal benih serta interaksi antara kon-
disi ruang simpan dan periode simpan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.
Daya berkecambah, berat kering kecambah normal dan tinggi kecambah cende-
rung menunjukkan peningkatan sampai dengan akhir penyimpanan, baik pada kadar
air 33.2% maupun pada kadar air 26,0%. Hal ini diduga adanya pengaruh afler ripe-
petzing. Pada kadar air 33,2% daya berkecambah maksimum dicapai setelah penyim-
panan 6 minggu, dan pada kadar air 26,0% daya berkecambah sudah mencapai mak-
simurn pada minggu ke-4 simpan, sedangkan berat kering kecambah normal dan ting-
gi kecambah maksimum dicapai pada periode simpan 8 mingy. Tolok ukur kadar air
benih cenderung mengalami penurunan sampai akhir penyimpanan.
Berat kering kecambah normal, tinggi kecambah dan keserempakan tumbuh
yang terbaik diperoleh pada penyimpanan kondisi ruang kamar. Kecepatan tumbuh
Kecepatan tumbuh mencapai maksimum pada penyimpanan 2 m i n g y dan keserem-
pakan tumbuh maksimum dicapai pada penyimpanan 8 minggu.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil percobaan adalah bahwa kondisi ru-
ang simpan yang baik untuk penyimpanan benih sirsak adalah kondisi ruang simpan
kamar dengan suhu 23-30°c, RH 53-78%. Kadar air awal benih sebesar 26,0% me-
nunjukkan pengamh yang lebih baik dibandingkan kadar air awal 33,2%. Periode
simpan yang sesuai untuk mencapai kecepatan tumbuh maksimum adalah 2 minggu
dan untuk keserempakan tumbuh maksimum adalah 8 minggu.
Kadar air awal yang tinggi (33,2%) menyebabkan daya berkecambah pada
minggu ke-0 rendah (44,0%), tetapi dengan penurunan kadar air awal benih menjadi
26,0% dapat meningkatkan daya berkecambah menjadi 70,67%. Penurunan kadar air
awal benih diduga dapat mempercepat hilangnya dormansi (afier ripening) pada be-
nih sirsak. Pada benih berkadar air 33,2% daya berkecambah maksimum dicapai pa-
da penyimpanan minggu ke-6 dan pada benih berkadar air 26,0% daya berkecambah