• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Berbagai Taraf P di Pembibitan Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Berbagai Taraf P di Pembibitan Pendahuluan"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERIIADAP SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA S A W T

(Elaeis guineensis Jacq.) PADA BERBAGAI TARAF P

DI PEMBIBITAN ?END-MULUAN

Oleh

Isrnantiri Neningtyas A 29.1438

(2)

ISMANTIRI HENINGTYAS. Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA)

terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis pineensis Jacq.) pada

berbagai Taraf P di Pembibitan Pendahuluan. (dibimbing oleh H.M.H. Bintoro Djoehe

dan Eko Sulistyono).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi cendawan mikoriza

arbuskula (CMA) terhadap serapan P dan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis pineen-

szs Jacq.) pada berbagai taraf P di pembibitan pendahuluan.

Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan kelapa sawit di rumah ka-

ca PT. Intidaya Agrolestari (PT. INAGRO), Parung Bogor mulai akhir Juli 1996 sampai

akhir bulan Oktober 1996, dilanjutlcan dengan penghitungan persentase infeksi mikoriza di

Laboratorium Endomikoriza PT. INAGRO. Analisis tanah dan jaringan tanaman dilaku-

kan di Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian

,

Institut Pertanian Bogor.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial

dengan faktor pertama yaitu inokulurn CMA dan faktor kedua yaitu dosis pupuk fosfat.

Inokulum CMA yang digunakan M, (campuran), M2 (INDM 5), Mj (INDM 22), M4

(INDS 27), M, (INDS 30),

M6

(INDS 40) dan sebagai kontrol yaitu

M,

(tanpa inokulasi

CMA). Sedangkan dosis pupuk fosfat yang digunakan yaitu Po (0 g RPhibit), PI (2 g

RPhibit), P2 (4 g M i b i t ) , dan Pj ( 6 g Rehibit). Setiap perlakuan terdiri atas tiga ke-

lompok dan satu unit percobaan terdiri atas tiga tanaman.

Inokulum CMA diinokulasikan sesuai perlakuan pada kecambah kelapa sawit (ke-

cuali M,) pada saat tanam sebanyak 20

gram

pada setiap kecambah sedalam 2-3 cm. Pem-

berian pupuk fosfat dilakukan pada saat bibit berumur 4 MST. Pengamatan tinggi tanam-

an dan diameter batang dilakukan saat bibit berumur 4, 6, 8, 10, dan 12 MST. Peubah

(3)

jaringan tanaman, penghitungan persentase infeksi CMA, efisiensi absorpsi P dan indeks

mutu bibit dilakukan pada akhir percobaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan inokulasi CMA belum mampu me-

ningkatkan pertumbuhan tanaman dengan memberikan pengaruh yang sama atau lebih

rendah dibanding kontrol terhadap peubah tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering

tajuk, bobot kering akar dan tidak memberikan pengaruh nyata pada peubah jumlah daun.

Perlakuan M3 (INDM 22) dan M5 (INDS 30) memberikan pengaruh paling baik terhadap

peubah tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering tajuk, dan bobot kering akar, tetapi

pengaruh tersebut tidak berbeda nyata dengan perlakuan (kontrol). Persentase infeksi

CMA pada akar kelapa sawit sangat kecil sehingga peranan untuk meningkatkan serapan P

kecil. Inokulasi CMA mengakibatkan P-tersedia dalam tanah menurun. Kandungan

hara P dalam jaringan tanaman sama atau lebih rendah dibandingkan kontrol. Perlakuan

M, memiliki efisiensi absorpsi P yang lebih tinggi dibandingkan semua perlakuan, tetapi

tidak berbeda nyata dengan perlakuan M, dan M3.

Perlakuan dosis pupuk fosfat tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi ta-

naman, diameter batang, jumlah dam, bobot kering tajuk dan akar, bobot kering total,

kandungan P jaringan, efisiensi absorpsi P dan indeks mutu bibit. Pemberian pupuk fosfat

cendemng meningkatkan P-tersedia dalam tanah

.

Interaksi perlakuan inokulasi CMA dan dosis pupuk fosfat tidak berpengaruh nyata

(4)

PENGARUN INOMULASI CENDAWAN MIKORIZA AREUSKULA (CMA)

TERHAE)AP SERAPAN P DAN PERTUMBUNAN BIBIT KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis Jacq.) PADA BEREAGAI TARAF P

DI PEMBIBITAN PENDANULUAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat

untuk

memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Ismantiri Heningtyas

A 29.1438

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

(5)

Judul : Pengamh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Serapan P

Dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Berbagai

Taraf P Di Pembibitan Pendahuluan

Nama : Ismantin Heningtyas

Nrp : A29.1438

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing I1

kLJ

L / 7

----

\ \ .

Dr Ir H.M.HBinforo Djoefrie. MA&

NIP 130 422 690

NIP

131 667 779
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadlirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan penelitian dan menyelesaikan tulisan karya

ilmiah ini.

Kegiatan penelitian dan penulisan karya ilmiah disusun dalam rangka penyelesaian

tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jumsan Budi-

daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besar-

nya kepada :

1. Dr. Ir. H.M.H. Bintoro Djoefrie, MAgr selaku pembimbing I dan Ir. Eko Sulistyono

selaku pembimbing I1 yang memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

2. Dr. Ir. Sudradjat, MS selaku dosen penguji yang tumt memberikan masukan

3. Seluruh staf dan karyawan Subdivisi Endomikoriza PT. INAGRO, atas kebersamaan,

perhatian dan bantuan terhadap penulis saat pelaksanaan penelitian.

4. Ayah dan ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya sejak

penulis dilahirkan.

5. Kakak-kakakku dan adikku tercinta yang turut memberikan dorongan dan motivasi.

6. Om Ismadi dan keluarga atas segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan.

7. Wawan, atas dukungan dan kebersamaan yang telah diberikan kepada penulis.

8. Nurin, Ayu, Asti dan rekan-rekan Agronomi 29, atas segala masukan, kritik dan saran

yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata, semoga tulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi orang yang me-

merlukannya. Arnin.

Bogor, Agustus 1997

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL

...

x

DAFTAR LAMPIRAN

...

xii

PENDAHULUAN

...

1

Latar Belakang

...

1

Tujuan

...

2

Hipotesis

...

2

TINJAUAN PUSTAKA

...

3

. .

Pemblb~tan Kelapa Sawit

...

3

. .

Mikonza

...

4

Fosfor dan Fosfat Alam

...

6

BAHAN DAN METODE

...

8

...

Waktu dan Tempat 8 Bahan dan Alat

...

8

. .

Metode Penellt~an

...

9

Pelaksanaan

...

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

14

Persentase Infeksi

...

14

Tinggi Tanaman

...

16

Diameter Batang

...

19

Jumlah Daun dan Bobot Kering Total

...

21
(8)

. .

Efisiensl Absorpsi P

...

26

Indeks Mutu Bibit

...

27

KESIMPULAN DAN SARAN

...

29

Kesimpulan

...

29

Saran

...

30

DAFTAR PUSTAKA

...

31
(9)

Nomor Halaman

Teks

...

Jenis Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) pada Inokulum

9

Dosis Pupuk Urea, MOP dan Kieserit

...

12

Persentase Infeksi CMA pada 12 MST

...

14

Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadapTinggi

Tanaman

...

17 Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap

Diameter Batang

...

19 Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Jumlah

Daun. Bobot Kering Total. Bobot Kering Tajuk dan Bobot

Kering Akar pada 12 MST

...

21

Uji Korelasi antara Bobot Kering Tajuk @KT) dengan Bobot Kering

Akar @KA). Jumlah Daun (JD). Efisiensi Absorpsi P (EFF).

Indeks Mutu Bibit (INMUT)

...

23

Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap P-tersedia dalam Tanah dan P Jaringan

...

25

Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Efisiensi Absorpsi P

...

27

Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Indeks

Mutu Bibit

...

28

Lampiran

Sidik Ragam Persentase Infeksi CMA pada 12 MST

...

35

Sidik Ragam Tinggi Tanaman pada 4.6.8.10. dan 12 MST

...

35

Sidik Ragam Diameter Batang pada 4.6.8.10. dan 12 MST

...

36

Sidik Ragam Jumlah Daun dan Bobot Kering Total pada 12 MST

....

37

...

(10)

6 . Sidik Ragam P-tersedia dalarn Tanah dan P Jaringan

...

38
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

PENGARUH INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERIIADAP SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA S A W T

(Elaeis guineensis Jacq.) PADA BERBAGAI TARAF P

DI PEMBIBITAN ?END-MULUAN

Oleh

Isrnantiri Neningtyas A 29.1438

(51)

ISMANTIRI HENINGTYAS. Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA)

terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis pineensis Jacq.) pada

berbagai Taraf P di Pembibitan Pendahuluan. (dibimbing oleh H.M.H. Bintoro Djoehe

dan Eko Sulistyono).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi cendawan mikoriza

arbuskula (CMA) terhadap serapan P dan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis pineen-

szs Jacq.) pada berbagai taraf P di pembibitan pendahuluan.

Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan kelapa sawit di rumah ka-

ca PT. Intidaya Agrolestari (PT. INAGRO), Parung Bogor mulai akhir Juli 1996 sampai

akhir bulan Oktober 1996, dilanjutlcan dengan penghitungan persentase infeksi mikoriza di

Laboratorium Endomikoriza PT. INAGRO. Analisis tanah dan jaringan tanaman dilaku-

kan di Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian

,

Institut Pertanian Bogor.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial

dengan faktor pertama yaitu inokulurn CMA dan faktor kedua yaitu dosis pupuk fosfat.

Inokulum CMA yang digunakan M, (campuran), M2 (INDM 5), Mj (INDM 22), M4

(INDS 27), M, (INDS 30),

M6

(INDS 40) dan sebagai kontrol yaitu

M,

(tanpa inokulasi

CMA). Sedangkan dosis pupuk fosfat yang digunakan yaitu Po (0 g RPhibit), PI (2 g

RPhibit), P2 (4 g M i b i t ) , dan Pj ( 6 g Rehibit). Setiap perlakuan terdiri atas tiga ke-

lompok dan satu unit percobaan terdiri atas tiga tanaman.

Inokulum CMA diinokulasikan sesuai perlakuan pada kecambah kelapa sawit (ke-

cuali M,) pada saat tanam sebanyak 20

gram

pada setiap kecambah sedalam 2-3 cm. Pem-

berian pupuk fosfat dilakukan pada saat bibit berumur 4 MST. Pengamatan tinggi tanam-

an dan diameter batang dilakukan saat bibit berumur 4, 6, 8, 10, dan 12 MST. Peubah

(52)

jaringan tanaman, penghitungan persentase infeksi CMA, efisiensi absorpsi P dan indeks

mutu bibit dilakukan pada akhir percobaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan inokulasi CMA belum mampu me-

ningkatkan pertumbuhan tanaman dengan memberikan pengaruh yang sama atau lebih

rendah dibanding kontrol terhadap peubah tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering

tajuk, bobot kering akar dan tidak memberikan pengaruh nyata pada peubah jumlah daun.

Perlakuan M3 (INDM 22) dan M5 (INDS 30) memberikan pengaruh paling baik terhadap

peubah tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering tajuk, dan bobot kering akar, tetapi

pengaruh tersebut tidak berbeda nyata dengan perlakuan (kontrol). Persentase infeksi

CMA pada akar kelapa sawit sangat kecil sehingga peranan untuk meningkatkan serapan P

kecil. Inokulasi CMA mengakibatkan P-tersedia dalam tanah menurun. Kandungan

hara P dalam jaringan tanaman sama atau lebih rendah dibandingkan kontrol. Perlakuan

M, memiliki efisiensi absorpsi P yang lebih tinggi dibandingkan semua perlakuan, tetapi

tidak berbeda nyata dengan perlakuan M, dan M3.

Perlakuan dosis pupuk fosfat tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi ta-

naman, diameter batang, jumlah dam, bobot kering tajuk dan akar, bobot kering total,

kandungan P jaringan, efisiensi absorpsi P dan indeks mutu bibit. Pemberian pupuk fosfat

cendemng meningkatkan P-tersedia dalam tanah

.

Interaksi perlakuan inokulasi CMA dan dosis pupuk fosfat tidak berpengaruh nyata

(53)

PENGARUN INOMULASI CENDAWAN MIKORIZA AREUSKULA (CMA)

TERHAE)AP SERAPAN P DAN PERTUMBUNAN BIBIT KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis Jacq.) PADA BEREAGAI TARAF P

DI PEMBIBITAN PENDANULUAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat

untuk

memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Ismantiri Heningtyas

A 29.1438

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

(54)

Judul : Pengamh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Serapan P

Dan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Berbagai

Taraf P Di Pembibitan Pendahuluan

Nama : Ismantin Heningtyas

Nrp : A29.1438

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing I1

kLJ

L / 7

----

\ \ .

Dr Ir H.M.HBinforo Djoefrie. MA&

NIP 130 422 690

NIP

131 667 779
(55)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadlirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan penelitian dan menyelesaikan tulisan karya

ilmiah ini.

Kegiatan penelitian dan penulisan karya ilmiah disusun dalam rangka penyelesaian

tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jumsan Budi-

daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besar-

nya kepada :

1. Dr. Ir. H.M.H. Bintoro Djoefrie, MAgr selaku pembimbing I dan Ir. Eko Sulistyono

selaku pembimbing I1 yang memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

2. Dr. Ir. Sudradjat, MS selaku dosen penguji yang tumt memberikan masukan

3. Seluruh staf dan karyawan Subdivisi Endomikoriza PT. INAGRO, atas kebersamaan,

perhatian dan bantuan terhadap penulis saat pelaksanaan penelitian.

4. Ayah dan ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya sejak

penulis dilahirkan.

5. Kakak-kakakku dan adikku tercinta yang turut memberikan dorongan dan motivasi.

6. Om Ismadi dan keluarga atas segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan.

7. Wawan, atas dukungan dan kebersamaan yang telah diberikan kepada penulis.

8. Nurin, Ayu, Asti dan rekan-rekan Agronomi 29, atas segala masukan, kritik dan saran

yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata, semoga tulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi orang yang me-

merlukannya. Arnin.

Bogor, Agustus 1997

(56)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL

...

x

DAFTAR LAMPIRAN

...

xii

PENDAHULUAN

...

1

Latar Belakang

...

1

Tujuan

...

2

Hipotesis

...

2

TINJAUAN PUSTAKA

...

3

. .

Pemblb~tan Kelapa Sawit

...

3

. .

Mikonza

...

4

Fosfor dan Fosfat Alam

...

6

BAHAN DAN METODE

...

8

...

Waktu dan Tempat 8 Bahan dan Alat

...

8

. .

Metode Penellt~an

...

9

Pelaksanaan

...

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

14

Persentase Infeksi

...

14

Tinggi Tanaman

...

16

Diameter Batang

...

19

Jumlah Daun dan Bobot Kering Total

...

21
(57)

. .

Efisiensl Absorpsi P

...

26

Indeks Mutu Bibit

...

27

KESIMPULAN DAN SARAN

...

29

Kesimpulan

...

29

Saran

...

30

DAFTAR PUSTAKA

...

31
(58)

Nomor Halaman

Teks

...

Jenis Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) pada Inokulum

9

Dosis Pupuk Urea, MOP dan Kieserit

...

12

Persentase Infeksi CMA pada 12 MST

...

14

Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadapTinggi

Tanaman

...

17 Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap

Diameter Batang

...

19 Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Jumlah

Daun. Bobot Kering Total. Bobot Kering Tajuk dan Bobot

Kering Akar pada 12 MST

...

21

Uji Korelasi antara Bobot Kering Tajuk @KT) dengan Bobot Kering

Akar @KA). Jumlah Daun (JD). Efisiensi Absorpsi P (EFF).

Indeks Mutu Bibit (INMUT)

...

23

Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap P-tersedia dalam Tanah dan P Jaringan

...

25

Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Efisiensi Absorpsi P

...

27

Pengaruh Inokulasi CMA dan Dosis Pupuk Fosfat terhadap Indeks

Mutu Bibit

...

28

Lampiran

Sidik Ragam Persentase Infeksi CMA pada 12 MST

...

35

Sidik Ragam Tinggi Tanaman pada 4.6.8.10. dan 12 MST

...

35

Sidik Ragam Diameter Batang pada 4.6.8.10. dan 12 MST

...

36

Sidik Ragam Jumlah Daun dan Bobot Kering Total pada 12 MST

....

37

...

(59)

6 . Sidik Ragam P-tersedia dalarn Tanah dan P Jaringan

...

38

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti 56,3 persen dari variansi manajemen laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 dijelaskan oleh variansi

Antara yang jelas dapat diperhatikan adalah amalan-amalan berikut yang kini mula menjadi norma dalam kalangan masyarakat Islam di Malaysia iaitu, amalan menyalakan api

Penelitian pengaruh ekstrak buah papaya ( Carica papaya L.) terhadap kadar catalase (CAT) dan glutathione (GSH) pada hati tikus jantan yang diinduksi lead acetate

Sedangkan sub masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah kemampuan guru merancang pembelajaran pada materi volume bangun ruang kubus dan balok dengan

Pada proses validasi yang dilakukan oleh peneliti, baik validasi kepada ahli materi, ahli media dan ahli desain, peneliti mendapatkan penilain dari ahli materi,

model direct instruction berbantuan animasi energy2d , siswa dapat mengganti konsepsi awal yang salah menjadi konsepsi yang benar dengan bantuan animasi

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini secara keseluruhan dengan penerapan teknik memindai ( scanning ) dalam membaca pemahaman telah terjadi peningkatan

Penawaran publik sekuritas yang dibuat di Amerika Serikat akan dilakukan melalui prospektus yang diperoleh dari Perusahaan dan berisi keterangan rinci mengenai