• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ABRI SEBAGAI KEKUATAN SOSIAL POLITIK PADA MASA ORDE BARU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN ABRI SEBAGAI KEKUATAN SOSIAL POLITIK PADA MASA ORDE BARU."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ABRI SEBAGAI KEKUATAN SOSIAL POLITIK

PADA MASA ORDE BARU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NURUL AMALIA NIM. 3103321042

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

NURUL AMALIA. NIM. 3103321042. PERANAN ABRI SEBAGAI KEKUATAN SOSIAL POLITIK PADA MASA ORDE BARU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah terbentuknya ABRI. Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya dwifungsi ABRI. Untuk mengetahui peranan ABRI sebagai kekuatan social politik di masa Orde Baru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library risearch)

Saat ini ABRI mempunyai peran penting dalam upaya mempertahankan kemerdekaan. Dalam perjalanan ABRI ternyata tidak hanya menjalankan peranan dalam mempertahankan kemerdekaan dan sekaligus mempertahankan negara Republik Indonesia. Dengan adanya penahanan Presiden Soekarno dan wakil presiden Moh.Hatta oleh pihak belanda pada tahun 1949. Maka pengendalian pemerintahan sipil dilakukan oleh pihak ABRI. Sejak ini ABRI tidak hanya berperan sebagai lembaga yang bertugas di bidang kemiliteran saja tetapi sudah memasuki tugas sipil.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil’alamin, segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Sang Khalik

ALLAH SWT, Sang Maha Pencipta, yang telah memberikan seluruh rahmat dan karuniaNya

yang begitu besar kepada saya sehingga dengan keterbatasan yang dimiliki dapat menyelesaikan

skripsi ini. Serta juga shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan para sahabat yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh

dengan ilmu pengetahuan serta dengan mengharapkan syafaat-Nya kelak dikemudian hari, amin ya robbal’alamin.

Penulisan skripsi ini merupakan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak mendapat

dorongan, bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya

2. Dr. H. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta

jajarannya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ibu Ketua Jurusan dan Ibu Dra. Hafnita S.D. Lubis,

M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Pristi Suhendro lukitoyo,S.Hum.M.Si selaku Pembimbing Akademik (PA) dan

penguji utama yang telah banyak membimbing dan memberi masukan kepada penulis

selama mengikuti studi.

5. Bapak Drs.Ponirin,M.si selaku dosen Pembimbing Skripsi (PS) selaku dosen pembimbing

skripsi, yang meluangkan waktu nya untuk memberi saran ,masukan kepada penulis

6. Para penguji Ibu, Dra. Hafnita S.D. Lubis, M.Si dan Bapak Drs.Yushar Tanjung M.Si selaku

para penguji yang telah memberi banyak saran dalam memperbaiki dalam penyusunan

perbaikan skripsi, serta seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED

yang telah membuka cakrawala pengetahuan sekaligus mendedikasi melalui proses belajar

(7)

7. Seluruh Staf/Pegawai di jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan yang telah banyak memberikan bantuan kepada Penulis selama menjalani

administrasi hingga penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Staf/Pegawai di Pusat Studi Sejarah Dan Ilmu-Ilmu Sosial Lembaga Penelitian

Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis berupa

buku-buku dan informasi hingga selesai penulisaan skripsi ini.

9. Rekan-rekan di jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Medan,Khususnya Ekstensi

angkatan tahun 2010 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang

konstruktif dalam penulisan skripsi ini sejak awal sampai pada tahap ujian akhir sehingga

penulisan skripsi ini menjadi lebih sempurna dan terarah. Penulis berharap semoga semua

bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari

ALLAH SWT agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki kepada

kita semua di setiap gerak dan langkah dalam lindungan ALLAH SWT.

Teristimewa Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta,

Suharjo.Bsc dan Ir Umi Salamah. Terima kasih telah memberikan cinta, kasih sayang, doa,

dukungan serta bantuan moril, spiritual, dan materil mulai dari kelahiran saya hingga tiada

akhirnya, pengorbanan yang tidak ternilai dengan apapun tidak akan dapat terbalaskan sampai

kapanpun. Serta tidak lupa Penulis ucapkan salam sayang selamanya kepada adik Sopi Yani Zulmi. Kepada Uak H. Azhar Nasution dan Hj.Nur’aini juga kakak dr Sri rani Syahputri Nasution, Ainul Mardiah Nasution , SH. Terima kasih telah memberikan doa dan dukungannya.

Terima Kasih juga kepada para sahabat-sahabat ku : M.Ihsan Nst, Risa, Aldi, Ammar,

Lili, Nirwana, Fahrunnisya, Azlisa, Yosi, Rita, Hartini, Nazla, dan juga sahabat-sahabat di PLLT

2013 di SMP Panca Jaya Galang serta seluruh sahabat terkasih.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan kepada Bapak dan Ibu guru di Sekolah dahulu

yaitu : SD Dr Cipto Mangun Kusumo, SMP Dr Cipto Mangun Kusumo, dan SMA Negeri 1

(8)

Akhir kata, atas segala perhatian yang telah diberikan untuk hasil karya ini, sekali lagi

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga hasil karya ini sedikit banyak

juga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2014

Penulis,

Nurul Amalia

(9)
(10)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Kegiatan ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Kajian Konseptual ... 5

1. Peranan ABRI sebagai Kekuatan Sosial Politik ... 5

B. Kerangka Berfikir ... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 11

A. Metode Penelitian ... 11

B. Sumber Data ... 11

C. Teknik Pengumpulan Data ... 12

D. Teknik Menganalisis Data ... 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 15

A. Latar Belakang Sejarah Terbentuknya ABRI ... 15

1. Pembentukan Tentara Nasional ... 26

2. Badan Keamanan Rakyat (BKR) ... 27

B. Latar Belakang Terbentuknya Dwifungsi ABRI ... 29

1. Periode Revolusioner, Agutus 1945, Desember 1949 Penetapan Dwifungsi ... 29

(11)

Pengekangan Dwifungsi ...35

3. Transisi dari Demokrasi Liberal Terpimpin, 1957 – 1959 Mendapatkan Kembali Dwifungsi ...40

4. Fase Demokrasi Terpimpin 1959-1969 Dwifungsi Nasution Dalam Praktek ...44

5. Masa Orde Baru sejak 1965-1997 Dominasi Dwfungsi ...50

C. Peranan ABRI sebagai Kekuatan Sosial Politik di Masa Orde Baru ...57

1. Peranan Fraksi ABRI di Dewan Perwakilan Rakyat ...57

2. Peran ABRI sebagai Dinamisator dan Stabilisator ...60

3. Peran ABRI dalam mengembangkan Demokrasi Pancasila ...62

4. Peranan Sebagai Wakil Golongan Karya ABRI Sekaligus Wakil Rakyat ...64

5. Peran ABRI dalam Pemilihan Umum ...67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...70

A. Kesimpulan ...70

B. Saran ...71

DAFTAR PUSTAKA

(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Sejarah perkembangan ABRI berawal dari lahirnya Badan Keamanan Rakyat (BKR)

tanggal 22 Agustus 1945. Kemudian menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada

tanggal 5 Oktober 1945, diubah lagi namanya menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

Tanggal 26 Januari 1946, TKR diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan

tanggal 3 Juni 1947 TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Istilah ABRI

lahir ketika penyatuan angkatan-angkatan dan kepolisian kedalam satu wadah melalui

sebuah Surat Keputusan Presiden No. 225/Plt Tahun 1962.

2. Dwifungsi ABRI diawali dengan banyaknya kekosongan dalam pemerintahan sipil pasca

proklamasi kemerdekaan, sehingga dari inisiatif para pemimpin militer pada saat itu

diusulkan untuk diisi oleh golongan militer. Kemudian rapuhnya pemerintahan sipil

dibawah Presiden Soekarno dalam menyikapi perubahan cara pandang golongan militer

sehingga terjadi ketidaksesuaian pendapat antara golongan pemerintah dengan golongan

militer. Puncaknya pada masa Orde Baru, peran tersebut mendapat legitimasi dan

legalisasi menjadi pedoman dan langkah bagi militer untuk terjun dalam bidang diluar

militer seperti ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

3. Peran sosial politik ABRI salah satunya dalam bidang ideologi adalah dengan

memasyarakatkan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P-4). Namun

(13)

Namun sebagian tidak mendapatkan kesempatan yang lebih maupun hanya menjalankan

tugas seharihari sebagai seorang prajurit yang patuh pada atasan.

B. Saran

1. Peran ABRI Sebagai Kekuatan Sosial Politik pada Masa Orde Baru (1966-1997). Bagi

para mahasiswa diharapkan dapat menjadi tumpuan dalam mengontrol jalannya reformasi

yang sedang digalakkan ditubuh ABRI sehingga menempatkan golongan militer pada

peran dan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu mengawal bangsa dan negara

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, B.R.O.G, 1945. Some Aspects of Indonesian Politics under the Japanase Occupation.

Albert C Waldack dan Li Col John B Hasemen (1981. Dwifungsi the Indonesian army in civil Affairs Military Review

Ali Murtopo.1974. Strategi Politik Nasional, Jakarta; Yayasan Proklamasi

Nasution. 1963. Tentara Nasional Indonesia, Pustaka Militer Bandung-Jakarta

Brigjen TNI (Purn) ASS. Tambunan .1985. Fungsi Sosial Politik ABRI . Bandung: Binacipta

Buttow, R.C. 1954. Japan’s Decision to Surrender, Stanford University Press.

David Jenkins. 1983. The Evolution of Indonesian Army doctrinal thinking the Concept of Dwifungsi. Southeast Asian Journal of Social Science. Vol. 11.

Ensiklopedia. 1973. Populer Politik Pembangunan Pancasila, Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Muhaimin, Yahya. 1982. Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia, Gajah Mada, University Press.

Departemen Pertahanan Keamanan.1982. Buku Angkatan Republik Indonesia tentang Dwi Fungsi ABRI .

Hendri Supriyatmono. 1994. Dwifungsi ABRI dan Kontribusi Kearah Reformasi Politik. Yogyakarta: Sebelas Maret University Press

:

Naustion,A.H.1979.Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia.Bandung: Angkasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1986. Indonesia Merdeka. PT. Citra Lamtoro Gung Persada : Jakarta

HJ. Benda, 1958. Kebijakan Jepang terhadap Kaum Muslim Indonesia, The Crescent and the Rissing Sun, W. Van Hoeve, Den Haag dan Bandung.

Menteri/Sekretaris Negara Republik Indonesia.1974- 1975. 30 Tahun Nasution. A.H.1998. Jederal Tanpa Pasukan Politisi tanpa Partai.GrafitiPers:Jakarta.

Rosady, M. 1964. Riwayat Pemberontakan PETA, Majalah Sejarah Militer Angkatan Darat, Majalah Berkala yang diterbitkan oleh Pusat Sejarah Angkatan Darat Bandung.

(15)

G.J Pauker. 1962. dalam JJ. Jhonson. (ed) The Role of the militer in Indonesia, Princeton University Press.

Nugroho Notosusanto. 1968. Pertempuran Surabaya, Edisi Kedua. SBP, Jakarta.

R. Pirngadie, Revolution, 1966. Political Stability and the Army in Indonesia, Makalah untuk Educational Center of Asia, Manila

Soebijono & A.S.S. Tambunan.1995. Dwifungsi ABRI: Yogyakarata

Soebijono. 1993. Perkembangan dan Perannya dalam Kehidupan Politik di Indonesia. Jogyjakarta: Gajah Mada University Press.

Sjahrir, S. 1949. Out of Exlie, New York

Said Salim. 1991. Genesis of power : General Sudirman and the Indonesian Militeri in Politic. Singapure: Institute of Southeast Asian Studies.

Syamsudin, Helius.2007. Metodologi Sejarah. Ombak:Yogyakarta

Sulastomo.2008.Transisi Orde lama ke Orde Baru. Jakarta

Soekanto Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta

Kartodirjdo Sartono.1976. Sejarah Nasional Indonesia. Departemen Pendidikan Kebudayaan.

Garis Besar Haluan Negara. 1990. Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

penggunaan water repellent 7,5% s/d 15% sesu - ai perlakuan dalam penelitian memberikan hasil yang memenuhi persyaratan kulit atasan sepatu tahan dingin (Tabel

Takik rebah dibuat dengan membuat potongan datar (alas takik) dan potongan miring (atap takik) yang bertujuan untuk mengarahkan rebahan pohon sehingga pohon akan rebah

[r]

Dengan adanya pemberian informasi dan pengetahuan yang memadai mengenai penyakit HIV/AIDS dalam ranah keluarga, maka kiranya diharapkan dapat merubah stigma

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.. ITK

Berdasar da- ta tersebut dilakukan uji-t dan dibuat tabulasi untuk mengetahui musim panen buah pala, produksi ku- mulatif, dan variasi produksi per pohon 33 tipe pala, baik dalam

Rapat kerja Balai Litbang P2B2 Banjarnegara bertempat di Studio Multimedia Balai, diselenggarakan pada hari Rabu – Jum’at tanggal 20 – 22 April 2016. Tema Rapat