• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Asasi Manusia dalam perlembagaan persekutuan Malaysia dan Relevansinya dengan hukum Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hak Asasi Manusia dalam perlembagaan persekutuan Malaysia dan Relevansinya dengan hukum Islam"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

.?

I

J"SjJIJ/

_J

HAK ASASI MANUSIA DALAM PERLEMBAGAAN PERSEKUTUAN

MALAYSIA DAN RELEVANSINYA DENG AN HUKUM ISLAM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Persyaratan 1"1emperoleh Gelar

Sarjana Hukum Islam (SHI)

1111111 1111111 llllll lllFllllllllllllllil.

Ulll

Universitas Islam Negeri ゥjセゥエZイャゥゥャN@

SYARIF HIDAYATULLAH JAKlml'A · ... ,

Tgl. :

YNセ」ZᄋᄋコZイ」@

·i'>-0

co

···

No. foduk ; :

()"LTD'·:: ·o·l·

セᄋ[[Zゥ@

re .. "

...

:;.\ <O>tl

3

ldnsifikasi . . ... ··· ·

OLEH:

. . ... .

MOHD SHEIFULLAH BIN RAMLI

NIM: 108045200010

KONSENTRASI SIYASAH SYAR'IYYAH

PROGRAM STUD I JINA YAH SIY ASAH

FAKULT AS SYARI' AH DAN HUKUl\II

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERl

SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

(2)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sai:jana 1-lukum Islam (SHI _ ----,

PERPUST Al<MN UT AMA

I

Oleh: _ UIN SYAl-110 JAKARTA

MOHD SHEIFULLAH BIN RAMLI NIM: 108045200010

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

_//

Sri 1davati, M.Ag.

NIP:

1971 0215 1997 03 2002

KONSENTRASJKETATANEGARAANJSLAM

PROGRAM STUD I JINA Y AH SIYASAH

FAKULTAS SY A.RIAH DAN HUKUM

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAY A TULLAH

JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul HAK ASASI MANUSIA DALAM PERLEMBAGAAN

PERSEKUTUAN MALAYSIA DAN RELEV ANSINY A DEN GAN HUJKUM ISLAM

telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukwn Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 08 Desember 2009. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukwn Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Ketatanegaraan Islan1 (Siyasah Syar'iyyah).

Jakarta, 08 Desember 2009

Mengesahkan,

セセセIャャエ。ウ@

Syariah dan Hukwn

"

ad Amin Suma, SH, MA, MM.

セセ[LーMMセUPUPUQYXRPSQPQR@

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

I. Ketua : Dr. Asmawi, M.Ag.

NIP: 19721010 199703 1 008

2. Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag.

NIP: 19710215 199703 2 002

3.

Pembimbing

I :

Khamami Zada, MA. NIP: 150 326 892

4. Pembimbing II : Sri Hidayati, M.Ag.

NIP: 19710215 199703 2 002

5. Penguji I : Dr. Rumadi, M.Ag.

NIP: 19690304 199703 1 012

6. Penguji II : Fahrni M. Ahmadi, S.Ag, M.Si.

(4)

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam

Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Disember 2009

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat llahi Rabbi Tuhan

Semesta Alam, Yang Maha Esa, Yang Maha Kaya, Yang Maha Pencipta, Yang

Maha Mengetahui Segala Sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang nyata

maupun yang tersembunyi baik dalam terang benderang maupun gelap gulita,

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

Shalawat dan salam kepada Junjungan Besar kita, Nabi Muhammad

SAW, keluarga serta para sahabat dan pengikut-pengikutnya yang menyeru

dengan seruannya, berpedomankan petunjuk-petunjuk Allah SWT se1ia

berpegang teguh dengan tali-Nya (hablu!lah) sampai akhir zaman.

Alhamdulillah berkat rahmat-Nya. penulisan skripsi ini telah dapat

diselesaikan dengan baik walaupun masih banyak kekurangan. Penulis menyadari

bahwa selesainya skripsi ini tak luput dari clorongan dan bantuan semua pihak.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H Muhammad Amin Suma. SH, MA, MM Ecelaku Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah, Jakarta;

,., Dr. Asmawi. M.Ag dan !bu Sri Hidayati, M.Ag, selaku Ketua clan Sekretaris

Jurusan Jinayah Siyasah, yang telah memberikan kemudahan administratif

(6)

4. Kepada segenap dosen yang telah memberikan ilrnunya kepada penulis

selama menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

5. Kepada para pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan fasilitas berupa kemudahan bagi penulis dalam memanfaatkan

buku-buku referensi;

6. Ayahanda Ramli bin Awang dan lbunda tercinta Hasnah binti Abdul Rahim

yang senantiasa menemani, merawat, mengasuh, memb.esarkan, mendidik dan

rnemberikan motivasi serta di setiap langkah penulis. Juga ditujukan kepada

ayah dan ibu mertua. Mahadi bin Mohd dan Khalijah binti Abu Bakar, terima

kasih atas segalanya.

7. lsteri tercinta Faclhilah binti Mahacli clan puteri yang tersayang Balqis

Syuhada binti Mohd Sheifullah yang menjacli inspirasi, pendorong juga tidak

putus-putus memberikan semangat bagi penulis clalarn menyiapkan skripsi

1111;

8. Kakancla-kakandaku: Roscli. Rohaida. Rahayu, Muslim. Atikah, Hafis,

Taufiq, Aclik Shukry clan saudara-saudaraku yang tidak dapat clisebutkan

(7)

9. KerLtjaan Malaysia dan Indonesia yang memberikan diriku ruang untuk

beribadah dan berpartisipasi di dunia ini. Keclutaan Besar Malaysia di

Indonesia atas pengawasan clan kebajikan yang diberikan;

l 0. Dato' Tuan Guru llaji Harun Taib selaku pengerusi Ahli Majlis Mesyuarat

KUDQI clan seluruh Ahli Majlis Mesyuarat KUDQI. Pihak Kolej Universitas

Darul Quran lslamiyyah yang telah memberi kesempatan untuk menuntut

ilmu yang bermanfaat dari asatizah dan ustazah, juga dapat mengenal erti

persahabatan dari mahasiswa KUDQI, MPMKUDQI clan HESIS. Serta

staf-staf dan asatizab clan ustazah di Maa'had Darul Qur'an (MDQ) Rusila

Marang.

11. Teman-teman sepe1juangan Ibrahim Zaki, Muhammad Zaki, Faiz, Hilman, Saiful, Najib, Mohd. Zahid, Tuan lzzuddin, Ahmad Baha, Fakhri, Yunus,

Sufian, Fawwaz, Hafiz, Razman, Kamal, Akram, Shafie, lsmayuddin,

Tarmidzi. Amir dan juga para ustazah yang berada di Asrama Putri UIN dan

kost. Jutaan terima kasih atas teguran dan sumbangan yang telah diberikan

oleh Mawardi, Mustafa, Harun, Baihaki, Ust. Hadi, FaizaL Amiluddin dan

Khairil. Tidak lupa juga sahabat-sahabat dari APID, IGOU, IPA yang telah

bersama kecimpung dalam menegakkan kalimat Allah.

12. Semua guru-guru yang ku kasihi dan teman-temanku di Malaysia yang banyak mernberikan kata-kata semangat; khususnya Udin, Khasiee, Ibrahim,

Sulaiman, Adnan, Khairul Hadi, Helmi dan lain-lain yang tidak dapat

(8)

segala bantuan tersebut diterima sebagai ama/ sha/eh di sisi Allah SWT dan

memperoleh balasan pahala yang ganda. Amin.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan semua ini.

Semoga apa yang penulis usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pacla umumnya. Amin.

Ciputat, 28 November 2009 M

(9)

PEDOMAN TRANSLITERASI

a. Padanan Aksara

Huruf Huruf

Keterangan

Arab Latin

I tidak dilambangkan

y b be

.:.> t te

.!> ts te dan es

c:

j je

1:.

h

ha dengan garis di bawah

t

kh ka dan ha

,

d de

; dz de dan zet

) r er

j z zet

..r

s es

._;, sy es dan ye

d' !! es dengan garis di bawah

JP

Q

de dengan garis di bawah

j;

!

te dengan garis di bawah

j; ?; zet dengan garis di bawah

t

'

koma terbalik diatas hadap kanan

t

gh ge dan ha

J f ef

J q ki

.!l k ka

J I el

r

m em

il n en

J w we

_.

h

ha

apostrof

"

y ye
(10)

-

-

i kasra

' u ?f.ammah

Ad a pun o a V k IR ang ap k

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

-

.

<,?-- ai a dan i

. J - - au a dan u

c.

V

0 kaIP an1an!!

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

L__ ii a dengan topi di atas

,...,...

1 i dengan tooi di atas

. J - il u dengan topi di atas

d. Kata Sandang

Kata sandang yang dalam Bahasa Arab dilambangkan dengan huruf (JI),

dialih-aksarakan menjadi huruf "I" (el), baik diikuti huruf syamsiyyah maupun

huruf qamariyyah. Contoh セi@ = al-syamsiyyah, ;\;_,..all= al-qamariyyah.

e.

Tasydid

Dalam alih-aksara, tasydid dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda lasydid itu. Tetapi hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima 1asydid itu terletak setelah kata sandang yang diikuti

huruf-huruf samsiyyah.

f.

Ta Marbu£ah

Jika la marbufah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/. begitu juga jika la marbu[ah tersebut diikuti kata sifat (na 'I). Namun jika ta marbufah diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf It!.

g. Huruf Kapital

Huruf kapital digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika nama didahulukan oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan

huruf awal atau kata sandangnya. Contoh <,?J\A,11 =al-Bukhari.

(11)

DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR ... i

DAF'l'AR 181 ... v

BAB! PENDAHllLUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Review Studi Terdahulu ... 7

E. Metode Penelitian ... 10

F. Sistema1ika Penulisan ... 11

BAB II DEFINISI DAN SEJARAH HAK ASASI MANUSIA A. Definisi Hak Asasi Manusia ... 13

B. Sejarah Lahirnya Konsep Hak Asasi Manusia ... 14

C. Sejarah Hak Asasi Manusia di Malaysia ... 21

BAB 111 HAK ASASI MANUSIA DALAM PERLEMBAGAAN PERSEKUTUAN MALAYSIA A. Kebebasan Beragama ... 24

B. Kebebasan Diri ... 27

C. Kebebasan Ekonomi ... 30

(12)

B. Pandangan Islam ten tang Kebebasan Diri ... .3 8 C. Pandangan Islam tentang Kebebasan Ekonomi ... .44

BABV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran-saran ... 51

(13)

A. Latar Bclakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Manusia adalah rnakhluk yang paling sernpurna kejadiannya yang telah

diciptakan oleh Allah di muka bumi ini. Tujuan penciptaan manusia itu telah

ditegaskan oleh Allah SWT dalam firmannya di dalam Quran. surat

al-Baqarah. ayat 30 bahwa rnereka itu diciptakan untuk menjadi khalifah Allah SWT

di muka bumi ini.

Sebagai khalifah di rnuka bumi. 111anus1a itu memiliki hak-hak dan

kewajiban yang telah tersedia ada pada diri mereka sebagai seorang manusia. Hak

kemanusiaan adalah merujuk kepada hak yang dimiliki oleh semua insan. Konsep

hak kemanusiaan adalah berdasarkan asumsi bahwa semua insan memiliki satu

bentuk hak yang sama. sebagaimana mereka memiliki indentitas insan, yang tidak

dipengarahui oleh faktor tempat, komunitas dan kewarganegaraan.

Pada dasarnya, hak kemanusiaan dapat dilihat dari dua segi, yakni dari

seg1 perundangan dan juga dari segi moral. Dari segi perundangan, hak

kemanusiaan merupakan satu bentuk hak yang di mkmati oleh seorang

warganegara seperti apa yang telah termaktub dalam undang-undang negara.

Dari segi moral. hak kemanusiaan merupakan satu tanggapan moral yang

didukung oleh anggota masyarakat. Sehubungan dengan perkara ini, anggota

(14)

m<llfa!i_id syur 'iyyah yaitu memelihara kepentingan agama. nyawa. akal , maruah

atau keturunan dan harta.4

Setelah disebut bahwa agama Islam itu meliputi semua perkara dan

kebutuhan hidup manusia, maka penulis terdorong untuk mengetahui apakah

pengaturan hak asasi manusia di dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia

sebagai U U D sudah sesuai dengan pengaturan hak-hak asasi manusia yang telah

ditetapkan oleh Islam.

Untuk mengetahui lebih lanjut dan lebih mendalam lagi tentang hak asasi

di Malaysia ini dan bagaimana relevansinya dengan Islam, maka perlu dilakukan

peneiitian yang mendalam, sehingga terdorong untuk menganalisa lebih jauh

melalui penelitian skripsi dengan judul "HAK ASASI MANUS/A DALAM

PERLEMBAGAAN PERSEKUTUAN MALAYSIA DAN RELEVANSINYA

DENGAN HUI(UM ISLAM''.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas. maka penulis

membatasi dan hanya memfokuskan bahasan pada hak asasi yang tertulis di

dalam konstitusi Malaysia yaitu Perlembagaan Persekutuan Malaysia.

Selanjutnya. penulis akan mencoba mengulasnya dan menguraikannya dari

sudut pandang Islam.

4

(15)

6

2. Perumusan Masalah

Oleh karena pembahasan tentang hak asasi itu sangat luas ruang

lingkupnya. maka permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini dapat dirunrnskan menjadi sebagai berikut:

a. Bagaimanakah hak asasi itu diatur dalam Perlembagaan Persekutuan

Malaysia itu'l

b. Bagaimanakah pandangan Islam mengenai hak-hak yang tersebut dan

tatacara Islam mengaturnya?

C. Tujuan dan Manfaat Pcnelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan di anta".anya:

I. Untuk memberikan kefahaman tentang hak asas1 manus1a dalam

Perlembagaan Persekutuan Malaysia.

2. Untuk menjelaskan lebih jauh tentang pengaturan hak asasi 1111 menurut

pandangan Islam.

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Secara akademis unlllk mendapatkan jawaban-jawaban terhadap berbagai persoalan yang terkait dengan hak asasi di Malaysia.

2. Memberi pengetahuan dan infomasi tentang pencrapan nilai hak asasi di

Malaysia.

3. Sebagai sumbangan pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuan

khususnya di bidang ketatanegaraan Islam di Malaysia khususnya dan

(16)

Penelitian ini membahas tentang kebebasan untuk pindah agama yang telah cliatur

oleh hukum Islam clan juga menurut HAM.

Selain skripsi di atas, sejumlah penelitian dengan bahasan tentang Hak

Asasi Manusia dan Hukum Islam telah dilakukan, baik yang mengkaji secara

spesifik topik tersebut maupun yang bersinggungan secara umum dengan bahasan

penelitian. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian

karya-karya penelitian tersebut:

""Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia" karya Mohd

Salleh Abas.8 Buku ini menjelaskan tentang prinsip dan tatacara pemerintahan di

Malaysia. Dan didalamnya banyak menguraikan tentang konstitusi Malaysia yang

mana turut menjelaskan hak-hak asasi manusia yang diatur dalam konstitusi.

Kedua. ··Hak Asasi Manusia dalam ls/am", karya Syekh Syaukat

J-Iussain.9 Buku ini membahas tentang konsep HAM di dalam Islam clan ruang

lingkup HAM dalam perspektif Islam serta bagaimana usaha-usaha perlindungan

dalam Islam terhadap pelaksanaan HAM.

Abdul Qadir, ·'f\ehebasan Pindah Agan1u Dala111 Perspekt{lfluk11111 /s/c1111Dan1-!AAJ",

(Skripsi SJ Fakultas Syariah dan Hukun1, Universitas lslan1 Negeri SyarifHidayatullah Jakarta,

2005)

8 Mohd Sal\eh Abas, Prinsip Perlembagaan & Pemerint.1ha11 di Malaysia (Kuala

Lun1pur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006)

(17)

9

Ketiga. "Hok Asusi Manusiu dalam Islam" karya lkhwan.10 Buku 1111

membicarakan tentang hak asasi dalarn Islam clan bukum internasional. Di

clalamnya juga turut diaclakan perbanclingan antara bukum Islam dan hukum

lnlernasional terbadap beberapa isu hak asasi manusia.

Keempat, "'Hak Asasi Manusia dalam Per.1pek1il Syarial Islam'', karya

Rusjdi Ali Mubammad.11 Buku ini membincangkan kewajiban clan hak manusia

di dalam sesebuah negara yang terdiri dari orang Islam clan \lon-muslim.

Dari beberapa kaj ian terdahulu di atas, kbususnya mengenai Hak Asasi

Manusia sebagaimana telab disebutkan di atas. penulis belum menemukan tulisan

yang membabas atau rnengkaji Hak Asasi Manusia dalam Perlembagaan

Persekutuan Malaysia. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Masrianti

pernbahasannya hanya seputar hak-bak clan kedudukan wanita menurut Islam,

adapun penelitian Ahmad Baihakki Bin Arifin. pembahasannya hanya seputar

tentang hak-hak politik warganegara di Malaysia. Penelitian pe11ama clan kedua

tidak menyentuh tentang hak asasi di Malaysia. demikian juga dengan penelitian

kedua walaupun fokus kajiannya Perlembagaan Persekutuan Malaysia, tetapi

hanya menjelaskan seputar hak-hak politik warganegara sahaja. Dengan

dernikian, penelitian yang penulis lakukan dalam skripsi ini berbeda dengan

io lkh\van, Hak Asasi /Vlanusia dah1111 !sla11-1, cet.J (Jakarta: Lcgos Wacana lhnu, 2004).

11 Rusjdi 1\liMuha1111nad, Hak Asasi A-Ian11sh1 dalan1 Perspekt[lSyariat Js/c1111 (Aceh:

(18)

penelitian sebelumnya. yaitu tentang Hak Asasi Manusi;" dalam Perlembagaan

Persekutuan dan Relevansinya dengan Hukum Islam.

E. Mctode Penclitian dan Tcknik Penulisan

l. Jenis Penelitian

Skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif Penulis

mencoba mengumpulkan data-datanya berasal dari sumber-sumber hukum yang ada

yaitu undang-undang dan hasil karya dari kalangan hukum.

2. Obyek Penelitian

Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah hubungan hak asasi

manusia yang tertulis di dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia dengan

hukum Islam.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan faktual, teknik

pengumpulan data dilakukan dengan studi dokurnenter dari bahan-bahan

tertulis yakni dengan mencari bahan-bahan yang terkait serta mempunyai

relevansi dengan obyek penelitian. Data yang diperoleh dapat dibedakan

menjadi data primer dan sekunder.

T ermasuk ke dalam sumber data primer adalah buku Per!embagaan

Perseku111an Beser/u Index, Sedangkan sumber data sekunder adalah

buku-buku dari kalangan hukum. jurnal, clan situs internet yang berkaitan dengan

(19)

l I

4. Teknik Analisis Data

Dal am mdakukan anal is is terhadap data-data yang sudah terhimpun,

penul is menggunakan teknik perbandingan hukum dengan mencari adanya

perbedaan-perbedaan dan persamaan pada sistem hukum Malaysia dan hukum

Islam yang mengatur hak asasi manusia

5. Teknik Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku "Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2007" yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah clan 1-!ukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempennudahkan dan memperoleh gambaran yang utuh serta

menyeluruh. penelitian skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika

rnembahasan sebagai berikut:

BAB I Merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

penelitian. pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kajian studi terdahulu, metodologi penelitian, clan sistematika

penelitian.

Bab II Membahas tentang pengertian clan clefinisi hak asasi manusia, sejarah

kernunculannya clan kemunculan serta perkembangan hak asasi manusia

(20)

Bab Ill Membahas tentang hak asas1 manusia yang diatur di dalam konstitusi

Malaysia yaitu Perlembagaan Persekutuan Malaysia dan bagaimanakah

penerapannya di dalam masyarakat.

Bab IV Menguraikun ten tang pandangan Islam terhadap pengaturan hak asas1

manusia yang berlaku di Malaysia, serta keistimewaan hak asasi

manusia menurut pandangan Islam.

BAB V Merupakan penutup yang di dalamnya terdapat kesimpulan dan

(21)

BAB II

dャセfinisi@ DAN SEJARAH HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia terdiri dari tiga suku kata, yaitu Hak, Asasi dan

Manusia. Untuk mendapatkan pengertian yang memadai tentang hak asas1

manusia, akan diuraikan dahulu kata demi kata di bawah ini.

Kata hak mcrupakan kata tunggal, yang mana kata jamaknya disebut

sebagai hak-hak. Hak membawa maksud benar. wewenang menurut hukum,

milik, kepunyaan, kewenangan. kekuasaan untuk melakukan atau berbuat

sesuatu.1

Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang di:11iliki seseorang atas

sesuatu. Hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang yang dimiliki

seseorang tersebut bersifat mendasar, pemenuhannya bersifat imperatif (perintah

yang harus dilakukan). Artinya hak-hak itu wajib dipenuhi karena hak-hak ini

menunjukkan nilai subjck hak.

Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, clan

tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebag<ti manusia. Hak Asasi

Manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya

bersamaan dengan kelahirannya. atau kehadirannya di dalam kehidupan

1

(22)

n1asyarakat.

Miriam Budiarcljo mengatakan hak asasi adalah hak yang dimiliki

manusia yang telah cliperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau

kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu

dimilikinya tanpa pcrbedaan atas dasar bangsa, ras. agama atau kelamin, dan

karena itu bersifat asasi serta universal. Dasar dari senrna bak asasi adalah bahwa

manusia memperoleh kesempatan sesuai dengan bakat dan cita-citanya.2

Hak adalah keterkaitan yang tidak mungkin dipahami oleh hak individu

tanpa individu lain yang terkait dengannya. Tatkala individu rnenjadi seorang

yang berdikari (mandiri). maka ia memiliki hak yang tidak boleh dilanggar.

Pada umumnya. hak adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi

tindak-tanduk atau perilaku orang lain, tidak dengan .cara mempergunakan

kekuatannya sendiri. tetapi berdasarkan pendapat umum atau kekuatan urnum.

Dengan pengertian lain hak adalah suatu tuntutan (claim) yang berkat adanya

suatu kaedah hukurn dimiliki oleh seseorang terhadap orang lain. supaya orang

lain itu berbuat atau bertindak menurut suatu kaedah tertent•J.

B. Sejarah Lahirnya Konsep Hak Asasi Manusia

Secara historis, ticlak dapat dipungkiri bahwa hak asasi manusia sudah ada

sejak manusia pertama menghuni bumi. Dengan kewujudan manusia, maka

hak-hak tersebut akan menyertainya.

2 Miriain Budiardjo. Dusar-Dasar //!1111 Politik, cet.111 (Jakarta: Penerbit PT Gran1edia

(23)

15

Dalam sejarnh umat manusia telah tercatat banyak kejaclian, seseorang

atau segolongan manus1a mengaclakan perlawanan terhaclap penguasa atau

golongan orang Jain untuk memperjuangkan apa yang clianggap sebagai haknya.

Sering pe1juangan ini menuntut pengorbanan jiwa dan raga. Juga di clunia Baral

telah berulang kali ada usaha untuk merumuskan serta mempe1juangkan beberapa

hak yang dianggap suci clan harus clijamin. Keinginan ini timbul setiap kali terjacli

hal-hal yang dianggap menyinggung perasaan clan merendahkan martabat

seseorang sebagai manusia.

Menurut penyeliclikan ilmu pengetahuan. sejarah Hak Asasi Manusia itu

barulah tumbuh dan berkembang pacla waktu HAM tersebut oleh manusia mulai

diperhatikan clan clipe1juangkan terhaclap serangan-serangan atau bahaya yang

timbul dari kekuasaan suatu masyarakat atau negara. Pacla hakikatnya persoalan

mengenai HAM itu berkisar pada hubungan antara manusia sebagai incliviclu clan

111asyarakat.

Pada tahun I 2 IS ditanclatangani suatu pe1janjian, }vfagna Charla, antara

Raja John dari lnggris clan sejumlah bangsawan. Raja John dipaksa mengakui

beberapa hak clari para bangsawan sebagai imbalan untuk clukungan mereka

membiayai penyelenggaraan pemerintahan clan kegiatan perang. Hak yang

dijamin rnencakup hak politik dan sipil yang rnendasar, seperti hak untuk

diperiksa di muka hakim.

Di Eropa Baral, pernikiran mengenai hak asasi berawal dari abacl ke-17

(24)

sebenarnya beberapa abad sebelumnya, yaitu pada Zaman Pertengahan, rnasalah

hak manusia sudah mulai mencuat di Inggris.

Sekalipun pada awalnya hanya berlaku untuk bangsawan, hak-hak itu

kemudian menjadi bagian dari sistem konstitusional lnggris yang berlaku bagi

semua warga negara. Sampai sekarang, Magna Charla masih dianggap sebagai

tonggak sejarah dalam perkembangan demokrasi di Barat.3

Pada abad ke-17 dan ke-18 pemikiran mengenai hak asasi maju dengan

pesat. Konsep bahwa kekuasaan raja berdasarkan wahyu Ilahi (Divine Righi of

King atau Hak Suci Raja) yang sejak abad ke-16 berdominasi, mulai

dipertanyakan keabsahannya karena banyak raja bertindak sewenang-wenang.

Golongan menengah yang mulai bangkit ingin agar kepatuhan rnasyarakat pada

raja mempunyai dasar yang rasional. Apa yang dicita-citakan ialah suatu

hubungan antara raJa clan rakyat berdasarkan suatu kontrak, sesuai dengan

suasana perdagangan yang sedang berkernbang di Eropa Barat.

Prinsip kontak ini ialah membayangkan suatu masa lalu di mana manusia

hidup di dalam "keadaan alarn" (.Hale ofna111re). Dalam keadaan alam ini semua

manusia sarna martabatnya, tunduk kepada hukurn alam,, dan memiliki hak-hak

alarn. Akan tetapi, pada suatu saat manusia mengembangkan rasionya dan sampai

pada kesimpulan bahwa untuk menjamin terlaksananya hak-hak itu, "keadaan

alam" perlu ditinggalkan clan diganti dengan kehidupan bernegara berdasarkan

3

(25)

17

suatu kontrak sosial antara penguasa clan 111asyarakat. lni yang ken1udian

dinamakan sebagai Teori Kontrak Sosial:'

Ide HAM timbul pada abacl ke-17 clan abad ke-18 M, hak-hak ini timbul

sebagai reaksi terhadap keabsolutan raja-raja clan kaum feudal di zaman itu

terhadap rakyat yang mereka perintah atau manusia yang dipeke1jakan sebagai

budak. Masyarakat manusia zaman silam terdiri dari dua lapisan besar. Lapisan

alas, minoritas yang mempunyai hak-hak dan lapisan bawah, mayoritas yang

memiliki kewajiban-kewajiban.

Sebenarnya, HAM merupakan sebuah gagasan lama yang telah ada

sebelumnya, yaitu ketika Islam datang. Konsep ini berawal dari filsafat stoika di

zaman kuno yang termaktub dalam yurispudensi hukum kodrati (natural law)

0rotius clan !us Nmurule dari undang-undang Romawi. Kendati gagasan lama,

istilah "hak asasi manusia" menjadi relatif barn clan menjadi bahasa sehari-hari di

sela-sela perang dunia II, clan dalam proses pembentukan PBB (perserikatan

bangsa-bangsa) tahun 1945. Hak asasi manusia menggantikan istilah Natural

Right yang menjadi suatu kontroversi.

Ide tentang HAM bersumber dari ide hak alamiah. Para pakar

yurispudensi Baral rnenegaskan bahwa ide tentang HAM pada asalnya merupakan

campuran-campuran. di mana abad ke-18, sekolah-sekolah filsafat menjadi

te111pat rujukan dan rnerupakan ibu dari sekolah hak alami, seperti yang

clisodorkan clan dipelopori oleh filosuf John Lock pada tahun 1690 M, yang

4

(26)

menjabarkan ide-idenya sebagai ungkapan-ungkapan rnengenai HAM di

kcrnudian hari. yang clijabarkan oleh seorang ahli hukurn lngris Philaxton, pacla

pertengahan abad ke-18.s

Knrenanya. parn pemikir politik Barnt kontemporer berpendapat menurut

pandangan kaedah-kaedah serta pe111aha111an sernata rnengenai Hak Asasi

Manusia. Pandangan ini terfokus pada pernbatasan kekuasaan penguasa, dan

pengakuan atas hak-hak individu. Pemikiran tersebut bersandar pada apa yang

disebut dengan hak alami yang dimiliki individu dan juga bersandar pada

pemikiran-pemikiran undang-undang alami buatan manusia, yang rnerupakan

rujukan teninggi bagi hak-hak dan kewajiban yang digali dari alam.

Manusia pada tingkat pengetahuan itu dengan akalnya, dan aka]

rnerupakan anugerah yang paling besar yang diberikan Allah SWT kepada

rnanusia. Dengan akal itu. rnanusia rnelakukan penggalian hukum yang rnemadai

untuk melindungi hak-hak individu yaitu berupa undang-undang alami yang

bersifat tetap. kekal dan yang tidak berubah. Pemikiran undang-undang alami

telah menghantarkan kepada dibangunnya substansi dan perspektif yang

membatasi pokok-pokok fitriah bagi sebagian pilar-pilar· perundang-undangan,

semisal perspektif tentang kontrak sosial yang menjadi visi bagi pengakuan

hak-hak dasar i ndividu yang lebih diprioritaskan atas pelaksanaan kekuasaan

5

Muhammad Ahmad Multi dan Sarni Salih al-Wakil, HAM Menuriil Baral, HAM Menurut

(27)

19

pemerintah. pandangan itu adalah berbagai perspektif yang berujung pada ide

HAM.6

Dalam perkembangan berikutnya terjadi perubahan dalam pemikiran

mengenai hak asasi, antara lain karena 1e1jadinya depresi besar (the Great

Depresion) sekitar tahun 1929 hingga 1934, yang melanda sebagian besar dunia.

Depresi ini. yang mulai di Amerika clan kemudian menjalar ke hamper seluruh

dunia. berdampak luas. Sebagian besar masyarakat tiba-tiba ditimpa

pengangguran clan kemiskinan. 7

Dalam suasana itu, pada tahun 1941 Presiden Amerika Serikat, Franklin

D. Roosevelt. di depan Kongres, menyatakan the Four Freedom yang mencakup

kebebasan berbicara clan berekspresi, kebebasan beragam.a, kebebasab dari rasa

8 takut clan kebebasan berkehenclak.

Semua hak ini setelah perang clunia II clijaclikan clasar pemikiran clalam

perumusan HAM yang cliakui seluruh clunia sebagai stanclar universal bagi

perilaku manusia. Usaha pertama ke arah standard setting ini climulai oleh

Komisi l-Iak Asasi Manusia (Commission on Human Rights) yang cliclirikan

PBB

pada lahun I 946.

6

Ibid. h.7. 7

Mirian1 Budiardjo. Dusar-Dasar /!1n11 Po/itik. cet.lll (Jakarta: Penerbit PT Gra111edia

Pustaka Utan1a, 2008) h. 215.

(28)

Hasil dari persiclangan komisi ini, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

(Universal Declaration uf' Human Rig/us) telah clikeluarkan hasil persidangan.

Deklarasi Universal yang climaksucl sebagai pecloman sekaligus stanclar minimum

yang dicita-citakan oleh seluruh umat manusia.

Sekalipun sifatnya tidak mengikat secara yiriclis, namun Deklarasi

Universal ternyata mempunyai pengaruh moral, politik, clan edukatif yang tiada

taranya. Sebagai lambing ''komitmen moral" clunia internasional pada

perlindungan hak asasi manusia, Deklarasi Universal ュ・Qセ。、ゥ@ acuan di banyak

negara dalam undang-undang dasar, undang-undang, serta putusan-putusan

hakin1.9

Deklarasi Universal terdiri dari 30 pasal yang antara lain mengandung hak

sipil dan politik, dan hak ekonomi, sosial, dan budaya. Hak sipil clan politik

mencakup hak atas hidup (pasal 6), hak untuk tidak diseksa (pasal 7), hak atas

kebebasan clan keamanan dirinya (pasal 9), hak atas kesamaan di muka-muka

peraclilan (pasal 14), hak untuk tidak clikenai konsep retroaktif(pasal 15), hak atas

kebebasan berpikir, berkeyakinan, clan beragama (pasal 18). hak untuk

mempunyai penclapat tanpa mengalami gangguan (pasal 19). hak alas kebebasan

berkumpul secara damai (pasal 21 ), clan hak atas kebebasan untuk berserikat

(pasal 22).

Hak ekonomi, sosial, clan budaya mencakup antara lain hak atas pekerjaan

(pasal 6), hak membentuk serikat seke1ja (pasal 8), hak atas pensiun (pasal 9), hak

9 Mirian1 Budiardjo, Dasar-Dasar J/11111 Po/itik, cet.111 (Jakarta: Penerbit PT Gra1nedia

(29)

21

atns tingkat kehidupan yang la yak bagi diri dan kel uarganya termasuk pangan,

pakaian, dan perurnahan yang la yak (pasal 11 ), serta hak :1tas pendidikan (pasal

13) I 0

Kernudian, pada 5 Agustus 1990 rhe Orgonizurion oflslwnic Conference

(OIC) telah rnengeluarkan deklarasi tentang kernanusiaan yang sesuai dengan

syariat Islam yang bersurnber dari Al-Quran dan Al-Sunnah, Deklarasi ini disebut

Coiro Dec/ornrion yang berisi 25 pasal tentang hak asasi manusia.

Hak yang diatur Deklarasi Kairo mencakup hak untuk hidup, hak untuk

rnernperoleh keadilan, hak persamaan, kewajiban untuk mernenuhi apa yang

sesuai dengan hukurn, serta hak untuk tidak patuh kepada apa yang tidak sesuai

dengan hukurn, hak kebebasan (merdeka), hak kebebasan kepercayaan, hak untuk

rnenyatakan kebenaran, hak mendapatkan perlindungan terhadap penindasan

karena perbedaan agarna, hak rnendapatkan kehorrnatan dan narna baik, hak

ekonomi, serta hak untuk rnerniliki.

C, Scjarah Hak Asasi Manusia Di Malaysia

Di bawah pengaruh liberalisme yang rnengalir pada abad ke-20 ini, adalah

rnenjadi perkara biasa bagi setiap negara, sarna ada negara yang menganut paharn

dernokrasi atau komunis, untuk mengatur hak asasi dalam konstitusi

masing-masmg,

Peraturan-peraturan itu ditulis disebabkan adanya pengalaman dan sejarah

politik di negara itu sendiri, yaitu warga negara merasa khawatir jika pemerintah

(30)

membuat undang-undang clan kekuasaan itu clisalahgunakan sehingga pemerintah

menjacli zalim.

Dalarn Perlembagaan Persekutuan Malaysia. peraturan-peraturan hak asasi

teluh ditulis dikarenakan permintaan rakyat Malaysia yang menghenclaki

peraturan-peraturan itu. Negara Malaysia telah mengalami bahaya pemberontakan

komunis yang bennula pacla tahun 1948. Cara-cam yang clitempuh oleh

pemerintah lnggris yang berkuasa pacla masa itu mencegah bahaya komunis dan

masalah perbedaan etnis di negara ini mengkhawatirkan masyarakat. Oleh karena

itu. beberapa permintaan telah dikemukakan kepada Jawatankuasa Reid 11 supaya

Perlembagaan Persekutuan memuat peraturan-peraturan hak asasi.

Jawatan kuasa ini berpendapat bahwa hak-hak asasi ini memang sudah ada

dalam undang-undang di Persekutuan Tanah Melayu, dan tidak menjacli bahaya

jika hak asasi itu ditulis dalam perlembagaan. asalkan peraturan-peraturan tentang

itu ditulis dalam bahasa yang tepat supaya dapat dijalankan oleh mahkamah.

Di Malaysia. badan yang terkait dengan hak asasi manusia ialah

Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) yang telah didirikan

oleh Parlemen berdasarkan Akta Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia 1999,

Akta 597. Akta tersebut telah ditetapkan pada 9 September l 999. Persidangan

pertama SUHAKAM diaclakan pacla 24 April 2000.

11 Ja\vatankuasa Reid adalah badan yang telah dipertanggungja\vabkan untuk n1e1nbentuk

(31)

23

Usaha menclirikan sebuah lembaga hak asas1 rnanusia pada tingkat

nasional di Malaysia bermula clengan penyertaan aktif Malaysia dalam

Suruhanjaya Bangsa-Bc1ngsa Bersatu bagi Hak Asasi Manusia (United Nations

Commission for Human Rights -- UNCHR) pacla tahun 1993 - 95 apabila

Malaysia clilantik sebagai anggota badan tersebut oleh Maji.is Ekonomi clan Sosial

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun J 995, Malaysia diberi

penghormatan dengan dilantiknya Tan Sri Dato' Musa bin 1-litam sebagai

Pengerusi UNCHR sesi yang ke-52. Keanggotaan Malaysia dalam UNCHR

dilanjutkan pada periocle kedua, yaitu dari tahun J 996-19%, clan clilanjutkan pada

periocle ketiga. yaitu dari talmn 2001-2003.

Berbagai alasan telah mendorong Pemerintah Malaysia sehingga akhimya

mernpertimbangkan pendirian sebuah lembaga nasional tentang hak asasi

manusia. Selain keterlibatan aktif Malaysia dalam UNCHR, pendirian lembaga

nasional tersebut juga dipengaruhi oleh perhatian berbagai negara terhadap isu

hak asasi manusia hasil dari kesuksesan Persidangan Sedunia yang menyangkut

Bak Asasi Manusia pada tahun 1993 di Vienna. Negara-negara yang ikut se11a

dalam persidangan itu termasuk Malaysia menyetujui bahwa hak-hak asasi

manusia mencakup seluruh umat manusia dan tidak boleh dipisahkan clan mereka

juga menyedari arti pentingnya diwujudkan badan hak asasi manusia di tingkat

. . !2

negara n1as1ng-n1as1ng.

セ@ http://\v\v\v.suhakan1.org.111y/info/profil, diakses pada tanggal 13 Nope1nbcr2009, pukul

(32)

1-Iak asasi telah ditulis dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia dengan

menggunakan perkataan kebebasan asas1. 1-Iak asasi yang diberikan oleh

Perlembagaan Persekutuan Malaysia kepada setiap orang meliputi kebebasan

beragama, kebebasan diri dan kebebasan ekonomi. Di dalam bab ini. penulis akan

mencoba menguraikannya satu demi satu.

A. Kcbebasan Beragama

Malaysia adalah sebuah negara muslim. Jni dikarenakan mayoritas

penduduknya adalah beragama Islam. Agama Islam mempunyai kedudukan yang

tinggi di Malaysia, yaitu sebagai agama resmi bagi negara Malaysia. Hal tersebut

tel ah diatur dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia pasal 3 ( l) sebagai

berikut :

Islam adalah agama bagi Persekutuan, tetapi agama-agama lain boleh juga diamalkan dalam aman dan damai di mana-mana bahagian dalam Persekutuan.

Kebebasan beragama ini juga diatur dalam pasal 11 dan 12, yaitu:

(a) Tiap-tiap orang berhak memeluk dan mengamalkan agamanya.

(b) Seseorang yang umurnya kurang daripada 18 ,tahun, tidaklah boleh dikehendaki menerima ajaran atau rnengambil bahagian clalam adat-istiadat agama yang lain daripada agamanya.

(33)

25

claripaclanya untuk maksucl agama yang lain claripacla agamanya.

(cl) Tiap-tiap puak agama itu berhak:

(i) Mengurus ha! ehwal agamanya.

(ii) Menubuhkan clan menyelenggarakan yayasan untuk agamanya, clan

(iii) Memiliki harta clan rnentadbirkan harta itu.1

Walaupun hak kebebasan beragarna clijarnin, tetapi ticlak cliuraikan clengan

jelas oleh Perlernbagaan Persekutuan. Perlernbagaan Persekutuan hanya rnenjelaskan

bahwa meskipun agama Islam cliakui sebagai agama resmi negara Malaysia, tetapi

agama-agama lain juga clibenarkan untuk cliamalkan clengan bebas. Ini clinyatakan

oleh pasal yang menyatalrnn kecludukan Islam sebagai agama resmi 2• Juga pasal yang

menjarnin kebebasan beragarna sebagai salah satu aspek kebebasan asasi dalam

Perlembagaan Persekutuan.3

Seperti yang diketahui bahwa perlembagaan, sama halnya clengan

aspek-aspek kebebasan asasi lainnya, ticlak memberi kebebasan mutlak dalarn soal

kebebasan beragarna. I a luncluk kepada beberapa perkara seperti kesejahteraan

masyarakat, kesehatan masyarakat clan tingkah-laku moral.4 Di samping itu,

agama-agama lain ticlak dibenarknn menyebarkan ajaran mereka kepada orang-orang Islam,

sekaligus menunjukkan kelebihan yang diberikan kepada Islam dibanding clengan

1 Mohd. Salleh Abas, Prinsip Per/eo1'Jagaan \Nセ@ Pen1erintahan Di Afalaysia

(Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006), h.294

Lihat Perlernbagaan Persekutuan, pasal 3 (I)

Abdul Aziz Bari, ls/an1 dahun Per/e111bagaa11 Afalaysia, cet.I (Selangor: Intel Multin1edia

and Publication, 2005), h.117.

4

(34)

agama-agama lain. Penga11ut-penganut agama lain juga dibenarkan mengurus

lembaga-lembaga agama mereka. Saal ini, mahkamah Malaysia telah menetapkan

bahwa hak kebebasan beragama rne11cakup hak untuk rnernilih agarna tetapi tidak

menganggap perbuatan 11rnrtad sebagai bagian dari hak itu. Mahkamah Tinggi telah

mernutuskan bahwa murtacl bukan bagian dari agama dan dengan itu murtacl tidak

dilinclungi oleh pasal 11 Perlembagaan Persekutuan.5

Perlembagaan tidak rnemberi arti "agama". Oleh itu perkataan ini akan

diberi makna biasa saja, yaitu agama ialah kepercayaan kepada kuasa yang lebih

tinggi dari manusia. Jika ada sekelornpok orang yang percaya bahwa agamanya

memaksa rnereka untuk membunuh orang clan membuat beberapa perbuatan keji,

maka Perlembagaan tidak akan mernbenarkan agama seperti ini dengan leluasa

karena ini akan merusak keselamatan rnasyarakat.

Selain itu, dalarn ha! undang-undang, pekerjaan, jabatan, perniagaan clan

kepemilikan harta tidaklah boleh dibeda-beclakan antara warga negara dengan warga

negara yang lainnya dikarenakan agarnanya6 Pembedaan berdasarkan agama dalan1

ha! penenmaan kemasukan mahasiswa ke pusat-pusa.t pendidikan yang

diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau clalam ha! pemberian sumbangan

penclidikan dari pemerimah adalah cliharamkan. 7

Tiap-tiap pemeluk agama berhak mendirikan yayasan untuk mengajarkan

5

Abdul Aziz Bari, ls/uni dalc1111 Per!e111bagaan 1\Ia/aysiu. cet.l (Selangor: Intel Multin1edia

and Publication. 2005), h.118.

h Lihat Pcrlen1bagaan Persekutuan, pasal 8.

7

(35)

27

agamanya dan undang-undang tidak boleh membuat pembedaan berdasarkan agama

tentang yayasan itu. Tetapi ada satu perkecualian, yaitu undang-undang Persekutuan

dan undang-undang negcri adalah diperbolehkan membuat peruntukan bantuan uang

bagi pcndirian yayasan I slam atau bagi pengajaran agama ls lam kepada orang-orang

Islam.

B. Kcbebasan Oiri

Hak kebebasan diri adalah perkara pokok yang menjadi kebutuhan hidup

manusia. Tanpa kebebasan diri, kehidupan manusia itu tidak mempunyai nilainya dan

boleh diperlakukan sesuka hati kepada sesiapa pun. Hak kebebasan diri ini telah

diatur dengan panjang lebar di dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia, demi

kenyamanan rakyat menjalani hidup yang layak sebagai seorang manusia.

Hak ini telah diatur sebagai berikut:

(a) Seseorang itu tidak boleh diambil nyawanya atau dihapuskan kebebasannya melainkan mengikut undang-undang. Mahkamah berhak melepaskan dia jika didapati bahawa dia ditahan kerana menyalahi undang-undang. Apabila seseorang itu ditangkap, ia hendaklah diberitahu sebab-sebab dia ditangkap, dibenarkan berunding dan dibela oleh seorang penasihat undang-undang yang dipilihnya sendiri. Tiap-tiap orang yang ditangkap hendaklah dibawa ke hadapan majistret dalam tempoh 24 jam dari mula tangkapan itu, rnelainkan clia telah dilepaskan sebelum habis tempoh.

(36)

(c) Seseorang warganegara itu tidak boleh dibuang neger!-danpaaa Persekutuan. Dan tertakluk kepacla unclang-unclang tentang keselamatan Persekutuan, keamanan awam, kesihatan awam, atau hukuman ke atas penjenayah, tiap-tiap warganegara berlrnk bergerak di seluruh Persekutuan clan tinggal di mana-mana tempat clalam l'ersekutuan ini.

(d) Seseorang warganegara itu ada kebebasan bercakap dan menyuarakan fikirannya, berkumpul dalam keaclaan yang aman clan ticlak bersenjata, serta menubuhkan persatuan. Tetapi semua kebebasan ini boleh dihadkan oleh undang-undang jika difikirkan mustahak clan perlu demi kepentingan keselamatan Persekutuan. tali persahabatan dengan negeri-negeri lain, ketenteraman awarn clan keelokan akhlak awam.8

Berkenaan dengan kebebasan clalam perkara (a) dan (b) di atas, ini sudah

menjadi pedoman pacla undang-unclang pidana di Malaysia. Semua peraturan ini

boleh didapati dalam f\w11111 Acara .Jenayah. 9 Adalah menjadi prinsip asas bagi

undang-undang negara Malaysia yaitu tiap-tiap orang clianggap ticlak bersalah (asas

praduga tidak bersalah), melainkan setelah dibuktikan bahwa ia bersalah.

Setiap orang juga tidak boleh dipaksa mengaku salah atau memberi

keterangan yang menunjukkan bahwa ia telah melakukan kesalahan. Jika dengan

jalan paksa, pengakuan salah atau pernyataan itu diperoleh .. maka pengakuan dan

pernyataan itu tidak boleh diterima oleh mahkamah. Untuk membuktikan sesuatu

kesalahan, pihak kejaksaan hendaklah mencari keterangan-keterangan yang lain.

Kebebasan ini telah dibatasi oleh wewenang-wewenang yang ada di

tangan pemerintah dan seseorang itu boleh ditahan tanpa melalui persidangan apabila

8 Mohd. Salleh Abas, /)rinsip Perle111bagaan & Pen1eri111ahan Di 1Vfa/aysia

(Kuala Lumpur: Dewan Bahasa clan Pustaka, 2006), h.296.

(37)

29

perbuatan, kelakuan atau gerak-gerinya dianggap berbahaya bagi keselamatan negara

dan ketenteraman masyarakat.

Parlemen clibenarkan meluluskan undang-undang untuk mencegah

perbuatan yang menimbulkan keresahan dalam negara, atau perbuatan yang hendak

menggulingkan pemerintah dengan tidak berdasarkan undang-undang.10 Di bawah

kuasa perkara inilah Akta Keselamatan Dalam Negeri 1960 (Akta ISA)11 telah

cliluluskan oleh Parlemen.

Apa yang membedakan penahanan ISA dari penahanan biasa ialah

kesalahan yang mengangkut ha! politik. dan bukanlah kesalahan pidana. Akta ISA

j uga memberi kuasa kepada pemerintah untuk meletakkan beberapa syarat tentang kebebasan seseorang yang perbuatan clan kelakuannya dianggap merusak negara.

Syarat-syarat ini ialah seperti memaksa seseorang itu berdiam diri di dalam rumah

dalam periode tertentu, tidak dibenarkan ia membuat pernyataan politik dan terlibat

dalam politik, dipaksa tinggal di sesuatu tempat. dan tiap kali ia hendak keluar dari

tempat itu ia hendaklah memberitahu pihak polisi, clan beberapa syarat lainnya.12

Perlembagan Persekutuan menyatakan bahwa tiap-tiap warganegara bebas

bergerak ke mana-mana dalam negara, melainkan ia dihalang clan dikawal oleh

10 Lihat pasal 149 Perleinbagaan Persekutuan.

11

Kepanjangan na1na akla itu ialah ··satu akta 1nengadakan kesela1natan da\an1 Persekutuan

penahanan tidak dibicara, mencegah penyeludupan, 111e1nberhentikan kekerasan ke atas orang dan harta di ten1pat-ten1pat tertentu dala1n Persekutuan dan perkara-perkara yang berkaitan dengan hal tersebut".

12

Mohd. Salleh Abas, Prinsip Perle111hagaan & Pen1erin1aha11 Di ,\1alaysia

(38)

undang-undang tentang keamanan dan keselamatan rnasyarakat.13 Kebebasan ini juga

boleh dibatasi oleh undang-undang untuk keselarnatan clan kepentingan negara.

Di bawah Akra ISA, Menteri Hal Ehwal Dalarn Negeri telah cliberi kuasa

untuk rnenetapkan suatu 1ernpal dalarn Malaysia, jika clianggap penting untuk

keselarnatan negara, sebagai kawasan keselamatan clan mana-mana saja ternpat clalam

kawasan keselarnatan ini boleh pula ditetapkan sebagai kmvasan berbahaya atau

kawasan yang dilinclungi. Dengan ketetapan ini. kuasa penuh cliberikan kepacla pihak

polisi clan pasukan keselarnatan untuk rnengambil segala tinclakan, walaupun menjacli

bahaya kepacla nyawa clan harta.14

Berkenaan dengan kebebasan berbicara dan menyuarakan penclapat,

kebebasan berkurnpul clan kebebasan rnenclirikan persatuan, ini semua clilinclungi clan

cliatur oleh beberapa undang-unclang clan tidak perlu clibahas di sini karena

pengaturannya bukan lagi oleh Perlembagaan Persekutuan.

C. Kcbebasan Ekonomi

Pengabdian atau perbudakan adalah diharamkan oleh Perlembagaan

Persekutuan Malaysia.1' Segala jenis ke1ja paksa adalah dilarang, tetapi Parlemen

boleh membuat undang-undang untuk mernaksa rakyat beke1ja untuk tujuan

negara. Dan juga tidak dianggap salah dari segi Perlembagaan jika kerja yang

D Lihat Pcrkara 9 HセI@ Pcrlen1bagaan Persekutuan.

l·I Mohd. Salleh Abas, Prins1jJ Perle111baguan \セ@ Pen1erintahan l)i A1alaysia

(Kuala Lun1pur: De\van Bahasa dan Pustaka, 2006), h.300-30 I.

(39)

31

dipaksakan kepada seseorang itu ialah terkait dengan melaksanakan hukum

penjara yang dikenakan kepadanya oleh sesebuah mahkamah.

Setiap orang berhak memiliki harta. dan jika harta seseorang itu diambil

olch negara dengan sebab kepentingan masyarakat, pemerintah mestilah

membayar gantirugi yang memadai kepada orang tersebut. Setiap undang-undang

yang membuat peraturan bagi mengambil kembali hartanya adalah tidak sah jika

tidak mempunyai syarat-syarat untuk membayar gantirugi yang memadai. Hal ini

bisa dikatakan bahwa undang-undang yang ada sekarang telah mematuhi

persyaratan tersebut.

Undang-undang memberi kebebasan kepada pekerja-pekerja untuk

mendirikan persatuan-persatuan pekerja demi menjaga kepentingan mereka,

sehingga mereka boleh mogok ke1ja. Dan j ika mereka mogok kerja. mereka boleh

pula berunjuk rasa (berdemonstrasi) berdekatan dengan tempat kerja mereka

untuk rnernaksa majikan menyelesaikan perselisihan antara mereka dengan

perusahaannya. Jika perselisihan ini tidak selesai, ini akan diselesaikan dengan

cara perundingan dan

.i

ika tidak selesai juga, akhirnya dengan cara keputusan Mahkamah Perusahaan.

Tiap-tiap warganegara boleh beke1ja untuk mencan nafkah asalkan

ke1janya itu tidak dilarang oleh undang-undang. Sebagian pekerjaan telah

dikhususkan kepada orang yang mempunyai keahlian saja seperti advokat,

akuntan, insinyur, arsitek. dokter dan lain-lain. Mereka adalah terlindungi dan

(40)

ticlak punya keahlian, dan jika acla keahlian pun tetapi tidak menjadi anggota

persatuan profesi tersebut maka tidak bisa melakukan pekerjaan tersebut.

Banyak orang yang mengatakan bahwa ini menghalangi kesempatan

kepacla masyarakat karena dengan sebab adanya undang-undang khusus untuk

profesi ini. Tetapi tujuan di balik undang-undang ini adalah supaya rakyat tidak

dianiaya oleh orang-orang yang mengaku dirinya punya keahlian, sedangkan ia

tidak mempunyai keahlian tersebut. Tujuan ini akan sukses jika anggota dalam

profesi itu merasa bertanggungjawab kepada masyarakat dengan mengambil

tindakan tatatertib yang keras terhadap anggota persatuan yang telah melakukan

kesalahan dari segi profesinya . . Jika tindakan itu tidak diambiL hal ini akan

menjadi sebagai perlindungan kepada mereka yang telah melakukan kesalahan,

manakala orang-orang lain yang punya keahlian ticlak dapat melakukan

pekerjaannya.

Selain itu, sebagian pekerjaan terkait kepentingan umum menjacli

monopoli bagi pemerintah atau pihak berkuasa. Misalnya perkhiclmatan radio,

telefon, televisi, listrik, air, jalan raya, kereta, pelabuhan clan penclidikan adalah

rnenjadi monopoli pemerintah, karena kepentingan umum ini akan membawa

basil kepacla pemerintah dan juga sangat cliperlukan untuk pemerintahan negara.

Selain itu, segala jenis perniagaan clan perusahaan terbuka kepada semua

masyarakat.

Perniagaan clan perusahaan ini akan dibiarkan bebas dengan tidak diatur

(41)

dijalankan untuk rnenganiaya rakyat, rnaka pemerintah dan parlemen akan

bertindak. sebagaimana yang ditunjukkan dalam usaha pemerintah melindungi

urusan perusahaan, perumahan clan menjaga penurunan harga jualan getah.

Pernerintah juga mendirikan suatu badan yang dinamakan MARA16 untuk

rnenolong kaum bumiputera yang rnasih terbelakang dalam urusan ekonomi di

MI a ays1a. . 17

'" Majelis i\manah Rakyat. 1 7

Mohd. Salleh A bas, Frinsip Per/e111bagaan \セ@ Pe1nerintahan Di Malaysia

(42)

Sesungguhnya jarninan hak asasi rnanusia clalam syariat Islam,

pertama-tama aclalah sepenuhnya berasal dari pemberian Allah SWT clan hak-hak tersebut

bukanlah merupakan pemberian penguasa atau suatu baclan ャ・ァゥウャ。エゥエセ@ sehingga

clapat clicabut kembali jika rnau.1

Salah satu asma' al-husna yang climiliki oleh Allah adalah Maha

Bijaksana (Al-Hakim). Dalam Al-Qur'an. nama tersebut clisebut lebih clari

sembilan puluh kali. Dalarn rnenciptakan. Allah adalah Maha Bijaksana. Dia tidak

akan menciptakan sesuatu clengan main-main atau penuh kebatilan. Sebagairnana

Dia pun Maha Bijaksana clalarn membuat hukum. Dia ticlak akan membuat hukum

dengan sia-sia dan se\venang-\venang.

Allah tidak butuh terhaclap harnba-hamba-Nya. Ketika memerintah,

melarang. rnenghalalkan. rnengharamkan, dan membuat hukum bagi mereka. Dia

tidak akan rnerasakannya sedikit pun, baik manfaat rnaupun mudharat. Dia tidak

akan butuh terhaclap alarn semesta. Ketika dia membuat hukum bagi manusia, ini

berarti bahwa rnereka akan rnendapatkan kebaikan dan kemaslahatan di clunia dan

di akhirat. Serta, akan rnenjauhkan mereka dari kejelekan clan kerusakan, baik

pacla saat sekarang ataupun pada rnasa depan, di dunia ataupun di akhirat. Dalam

1

(43)

35

hukum tuhan selalu ada kemaslahatan di dunia dan akhirat. Hal itu bisa diketahui

oleh orang yang mengetahuinya clan ticlak cliketahui oleh orang yang ticlak

l . ' n1engeta

iu1nya.-Setiap manusia sebagai incliviclu berhak sepenuhnya menikmati hak-hak

yang telah clitetapkan Islam. Dan sesungguhnya kepemilikan incliviclu atas

hak-haknya, merupakan _iaminan yang paling besar bagi kuatnya negara, clan mampu

merealisir tujuan-tujuannya. Oleh karena itu, sesungguhnya negara sangat

menginginkan agar semua incliviclu menikmati hak-haknya.

A. Pandangan Islam Tentang Kebebasan Beragama

Hitz al-Din adalah tujuan utama dari tujuan-tujuan syariah (Maqashid

Syuriah). !slam menjaga hak clan kebebasan, dan kebebasan yang pertama aclalah

kebebasan berkeyakinan clan beribaclah. Setiap pemeluk agama berhak atas

agamanya. ia ticlak boleh dipaksa untuk meninggalkannya menuju agama lain,

juga ticlak boleh clitekan untuk berpinclah dari keyakinannya untuk masuk Islam.

Dalam aspek agama, Islam ticlak membenarkan paksaan clalam beragama.

Islam tidak memaksa seseorang untuk mengubah keyakinannya clan memeluk

Islam, walaupun Islam rnenyerukan untuk itu. Allah SWT berfirman dalam QS.

Al-Baqarah (2): 256

(256 ·7/o

• - ...!"+' ::.11) ••• セ@• :.11 •. <Y' セL@ y i1 __ ,.,. i.»."' セ@ <Y. .

'.:Ji .

セ@ ;r.t1 Y'.

'i

' YusufAl-Qaradhawi. l'iqh Maqashid Syariah-Moderasi Islam antara Aliran Tekstual dan Aliran Liberal. Pene1je111ah H. /\rii'Munandar Riswanto, cet.1, (Jakarta: Pusataka Al-Kautsar, 2007),

(44)

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar claripada jalan yang sesat.

Oleh itu, penganut agama lain dibenarkan menganut clan beramal dcngan

a1aran rncreka. Mereka tidak boleh diganggu atau clilarang untuk berbuat yang

dibenarkan oleh agarna mereka. Contohnya yang berkait dengan rnakanan,

minuman clan Iain-lain kecuali dalam ha! yang tidak berperikemanusiaan seperti

upacara mengorbankan manusia yang berlaku di kalangan agama zaman dahulu.

Mereka bebas melakukan upacara perkawinan clan berkeluarga mengikut agama

. .

'

n1as1ng-n1as1ng.·

Sa1:jana Kristen Arabia, Prof. Phillips Hitti yang telah rnenjadi

warganegara Amerika, di dalam bukunya Sejarah Arab mengakui bahwasanya

ayat yang tersebut di atas itulah salah satu ayat dalarn Islam yang patut menjadi

anutan manusia dalam segala agama.4

Sejak dari zaman kedatangan Islam, kita rnelihat tidak sekali pun seorang

penguasa atau raja Islam yang yang berani bertindak memaksa non-rnuslim

rnerneluk Islam, rneskipun penguasa itu keras tindakannya, padahal jumlah

non-rnuslim sangat kecil saja di waktu itu. Malahan tenaga-tenaga non-muslirn banyak

yang dipakai dalam aclministrasi kenegaraan. Faktor yang menyebabkan

:i Abdul Hadi A\vang. Jsla1n dan De111okrasi, cet.1, (Selangor: PTS lsla1nika, 2007), h.35.

(45)

37

penguasa-penguasa Islam itu ticlak mau menjalankan paksaan memeluk Islam

adalah karena takut ukan terlanggar ayat terse but.;

Akan tetapi, orang Islam tidak boleh menukar agamanya kepada yang

bukan Islam. Ini adalah karena apabila ia mcmeluk agama Islam, ia yakin bahwa

agama Islam itu adalah satu-satunya agama yang benar clan boleh

rnenyelamatkannya di akhirat kelak.

Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah (2): 2 I 7

4.i.i.i •·• ·_<:,.'.\ii'.'· .. I •lb'.;:,,\'· I 'l:· .. .i •·· 'I: セᄋN@ , .. 'I:' ヲLセ@ ·. t1··· )'" . .... UC セ@ . .):! V" .J .J"- u, セM UC r' .J .):! cs-""'

r-'

セ@

-

uY .):! .J

(21 7 :2 I

•fall)

c:.i_,'.:,JL;.

セ@

Mereka (orang kafir) tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran). seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia clan di akhirat. clan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Kebebasan beragama yang diberikan oleh Perlembagaan Persekutuan

ticlak bebas berclasarkan c!engan kebebasan beragama yang diberikan oleh hukum

Islam dalam pengertian yang literal clan menghalang untuk dilaksanakan hukum

Islam, karena mengikut hukum Islam, setiap orang Islam dan non-muslim bebas

menganut clan mengamali agamanya tanpa apa-apa halangan. Tetapi mengenai

(46)

undang-undang yang lain daripada unclang-undang keluarga. warga non-muslim

diwajibkan menerima umlang-undang lslam6

Warga non-muslim juga diberi kebebasan menganut clan memilih agama

yang disukai. tetapi orang-orang Islam tidak boleh memilih agama lain.

B. Pandangan Islam Tenlang Kebcbasan Diri

Hak yang palmna kali dianugerahkan Islam di antara HAM lainnya

adalah hak untuk hidup dan menghargai hidup manusia. Masalah balasan bagi

suatu pembunuhan atau kejahatan lainnya diputuskan oleh sebuah pengadilan

hukum yang kompeten. Al-Qur"an menganggap pembunuhan terhadap seorang

manusia adalah sanrn dengan pembunuhan terhadap seluruh umat manusia.

I-Iak untuk hidup adalah hak yang paling pokok bagi seseorang clan ajaran

Islam rnemberikan jaminan sepenuhnya bagi setiap manusia, kecuali tentu saja

jika ada alasan yang dibenarkan hukum syara ·. Perkara ini cliatur dalam

tujuan-tujuan syriah clan disebut sebagai Hifz a/-N'!fi.·.

!slam telah melctakkan dengan jelas kasus-kasus clan situasi ketika hiclup

rnanusia boleh dibinasakan. Pencabutan nyawa manusia tanpa adanya konsep

yang diperbolehkan !slam clianggap sebagai closa terbesar selepas syirik. Islam

menganugerahkan hak hidup ini kepada setiap manusia dari ras. bangsa, maupun

agan1a n1anapun ia 「セイ。ウ。ャN@ 7

6 Abu Bakar Abdullah,

l\e Arah Perlaksanaan Undang-Undang !sla111Di1llalaysia: A1asalah Dan Penye/esaiannya, cet. I (Ku<da Terengganu: Pustaka Dan1ai, 1986), h.287.

7

Syekh Syaukat Hussain, Hak Asasi lvlanusia dalcun /slc1111. Pcne1je1nah Abdul Rochin1 C.N.,

(47)

39

Pembunuhan adalah sesuatu yang sangat keji. Pembunuhan adalah

menghancurkan bangunan iradah Allah dan melenyapkan nyawa si korban tanpa

alasan yang benar, yang dilakukan oleh orang lain. Dalam perbuatan ini ada

penganiayaan kepada keluarga atau ahli waris si korban, yakni mereka yang

menjadi mulia karena keberadaan si korban, mereka yang dapat mengambil

manfaat dari diri si korban, dan mereka yang akan sangat membutuhkan bantuan

ketika si korban tidak lagi bersama mereka. Allah SWT telah menghararnkan

membunuhjiwa yang tidak berdosa. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Isra' (17):

33

( ii·\ . V/ I • Y-' ';II) . .

I' ' .- -.

NIセ@ L.) |セZgi@ • i..;= QセセQQ@ <,;-

.Su ' '

.Y-':!

Aiiinya: "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan".

Di titik puncak perhatiannya untuk melindungi nyawa, syariat Islam telah

mencapai target yang tinggi, yang tidak dapat dicapai oleh syariat apa pun di

dunia, hingga saat ini. Tindakan penganiayaan terhadap jiwa yang dilakukan

dengan cara membunuhnya merupakan perbuatan keji dan keluar dari ajaran dan

(48)

oleh Allah. memerangi firah yang diciptakan Allah untuk jiwa tersebut, serta

mencabut ikatan ォ・エセゥ。エ。ョ@ dan penghambaan kepada Tuhan semesta al am. 8

Untuk menjamin pelaksanaan hak hidup ini, ajaran Islam tidak hanya

mencakupkan pada tanggungjawab moral atau ancaman siksaan akhirat

semata-mata. Lebih dari itu. syariat Islam menetapkan pula berbagai ketentuan hukum

untuk menjamin pelaksanaannya secara nyata.

Sebagai contoh c\alam hubungan dengan hak hidup ini misalnya penetapan

adanya hukuman アゥセ。ウ@ terhadap tindak pembunuhan sengaja, sebagaimana yang

clitetapkan dalam QS. Al-Baqarah (2): 178

(178 ·2/o

..Y"" :;.I\) •.

c.s-=

QBセQ|@ セ@ . ' (.).Q セ|@ , . .

:<·:u;,_

セi@ • • Y"

''i-.

LJ:!.

:oJi

i'.c\t.:;

'<;-:< .. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qi!i_as berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.

Adalah masuk akal dan tidak diperselisihkan, bahwa pelaku kejahatan

harus menclapatkan balasan setimpal dan sepadan karena kejahatan yang telah

diperbuatnya agar kehidupan dapat berjalan tegak dan stabil, manusia dapat

merasa aman clan menikmati ketenangan. Di dunia ini, dari dulu hingga sekarang,

tidak ada sanksi yang lebih baik dari sanksi qi!i_as, sanksi yang paling adil, karena

pelaku kejahatan diganjar sesuai dengan perbuatannya, sanksi yang paling baik

untuk keamanan dan peraturan, karena ketika pelaku kejahatan mengetahui bahwa

8 Ahn1ad Al-Mursi Husain Jauhar, !vfalJashid Sycu·iah, Pene1je1nah K.hikma\vati, cet.I, (Jaka11a:

(49)

41

dia akan mendapat ganjman setimpal dengan perbuatannya. maka pada umumnya

clia tidak akan kembuli rndakukan kejahatan.''

Islam menjaga hak-hak semua individu agar tidak acla yang teraniaya.

Dasar hukum yang dikenakan oleh Islam terhadap seseorang bukanlah atas dasar

dugaan, tetapi prinsipnya adalah praduga tidak bersalah. Tidak boleh dihukum

kecuali jika sudah jelas pelanggarannya dan dengan kaclar hukuman sebagaimana

clitetapkan oleh hukum Islam, dan tanpa hams menyertakan orang selain pelaku

pelanggaran itu sencliri. sebagai pelaksanaan firman Allah SWT clalam QS.

Al-lsra' (17): 15

Artinya: Barangsiapa yang berbuat sesuai clengan hiclayah (Allah), maka sesungguhnya clia berbuat itu untuk (keselamatan) clirinya sencliri; clan

barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) clirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

Islam juga melihat bahwa semua rakyat adalah o.ama clan sederajat di

hadapan hukum dan peradilan dan semuanya tunduk di bawah undang-undang.

Segala tata cara, ketentuan dan prosedur yang ada dalam proses peradilan

hendaklah diperlakukan sama bagi sernua pihak yang terlibat, tanpa membedakan

(50)

satu sama lain. Bahkan rnusuh sekalipun dapat rnenikmati keadilan dan sistem

persamaan di hadapan hukum.10

Hal yang tidak kurang pentingnya dengan persamaan di hadapan hukum

adalah kesempatan clalam proses beracara.Islam sangat melarang penahanan

seseorang tanpa dibicarakan. Hal ini karena perbuatan itu rnenafikan hak individu

itu untuk mernbela diri dan meng

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Indonesia terkait sengketa wilayah di Laut Cina Selatan tidak dapat dipandang hanya sebagai usaha supaya situasi

Variabel independen/bebas dalam penelitian ini adalah periklanan (X1), promosi penjualan (X2), hubungan masyarakat (X3), penjualan personal (X4), dan pemasaran langsung

Hal tersebut sesuai dengan penelitian Endang (2009) yang menunjukan pasien resiko kekerasan yang mendapatkan terapi musik lebih baik dalam mengontrol emosi

Diantara kontraksi, lakukan Pemeriksaan Dalam (PD), Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di masukkan kedalam jalan lahir sampai sedalam kanalis servikalis, sentuh ketuban

Berdasarkan data hasil observasi di Sekolah Dasar Negeri Kedondong1 menunjukkan bahwa setelah hasil Supervisi Akademik di sampaikan kepada guru, kemudian kepala sekolah

Dalam konteks ini, Malaysia selaku sebuah negara yang rakyatnya berbilang kaum, seperti kaum Melayu, Cina, India, Kadazan Dusun, Iban, Murut, Bajau, Bidayuh, Penan, Kelabit,

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 107 ayat ( 1) huruf e dan ayat ( 1A) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07 /2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat metilasi yang menentukan abnormalitas buah menggunakan Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC) dan melihat