• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh keterlibatan konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus pada produk handphone nokia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh keterlibatan konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus pada produk handphone nokia"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN KONSUMEN,

KEPERCAYAAN TERHADAP MEREK DAN :KEPUASAN

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

(Studi Kasus Pada

ProdukHandpltone

Nokia)

llllll!Pt

111

Oleh

Suharni

(104081002591)

Oiteri11.

セᄋセゥ@

'.

ᄋᄋᄋQ[ᄋZᄋセZ@

..

:.:··;Cft\'"'"•.' ':

セN@

. .1... ...

1 ... ., ...

+ ... ..

No.

ャョイゥオセ@

:

1J..l.0. ..

ZNZZNセQNZZZZZ@

...

セjセ}N⦅⦅@

klasif'fka"i : ...•...•...•...•...

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSJ[AL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARJ[F

(2)

ANALISIS PENGARUH KETJERLIBATAN KONSUMEN,

KEPERCA YAAN TERHADAP MEREK DAN KEPUASAN

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

(Studi Kasus Pada

pイッ」QQQォh。ョ、イQァQAᆪャセゥ。I@

___ _

PERlll>USTAl<AAN UTAMA SKRIPSI Ull'll SYAHtn JAi KART A Diajukan kepada Faknltas Ekonomi dat111mu Sostal

Untuk Memenuhi Syarat-syarat nntnk Meraih Gelar Sarjana

Pembimbing I

Prof.Dr.Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891

Ekonomi

Oleb : SUHARNI NIM: 104081002591

Di Bawah Bimbingan

'

Pembimbing II

セヲ@

Lies Suzanawati, SE, Msi NIP.150 368 745

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA

(3)

1-!ari !ni Tanggal 3 Bulan Se,ptember Tahun Dua Ribu Dclapan tclah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama S11barni NIM : I 0408 I 002591 dengan judul

skripsi "'ANALJSIS PENGARUH KETERLIBATAN KONSUMEN,

KEPERCAYAAN TERHADAP MEREK DAN KEPUASAN TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Produk Ha11dpl10ne Nokia)"

Memperhatikan penainpilan ma'1asiswa tersebut selama ujian 「・イャセョァウオョァL@ maka

skripsi mi sudah dapat diterima sebag,ai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Jlmu Sm.ial Universitas Islam ·Negeri Syarif 1-lidayatullah Jakarta.

Jaka1ta, 3 September 2008

Tim Penguji {ljian Kon•prehensif

Pn•f. Dr. Ahmad Rodoni, MM Kettrn

· I Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

(4)

ANALISIS PENGARUH KETlii:RLIBATAN KONSUMEN,

KEPERCAYAAN TERHADAP MEREK DAN KEPUASAN

TERHADAP LOYALITAS

(Studi Kasus Pada Prod1uk

Ha11dp/1011e

Nokia)

SKRIPSI

Diajukan kepada Falrnltas Ekouomi dan llmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Pembimbing I

Olell: SUHARNI NIM: 104081002591

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

セi@

Prof.Dr.Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891

Lies Su:zanawati, SE, Msi NIP. 150 368 745

Pengnji Ahli

Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM NIP.150 317 955

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA

(5)

ABSTRACT

This research has purpose to analyze " the influence of consumer involvement, trust in a brand and satisfaction to the customer loyality (case study of Nokia product) ". The total samples in this research are I 00 respondents and use non probability sampling technique, analyzed with multiple regression. The result indicates there is influence in consumer involvement, trust in a brand and satisfaction of customer loyality have simultant effect. Whereas, trust in a brand and satisfaction of customer loyality have partial effect, and for consumer involvement has negative effect to customer loyality.

(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis "pengaruh keterlibatan konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepnasan terhadap loyalitas pela11gga11 (study kasus produk ltandplzo11e Nokia)". Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah I 00 responden dan menggunakan tekhnik 11011 probabilility sampling, dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa antara variabel keterlibatan konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan terdapat pengaruh secara simultan. Sedangkan yang berpengaruh secara sendiri-sendiri (parsial) adalah variabel kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan, untuk variabel keterlibatan konsumen berpengaruh secara negatifterhadap loylitas pelanggan.

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu 'alailcum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada Nabi

Muhammad SWA beserta keluarga, sahabat, dan semoga kita termasuk ke dalam

umatnya yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya hingga akhir zaman.

Skripsi ini berjudul "Analisis Pengarub Keterlibatan Konsumen,

Kepercayaan terhadap Merek dan Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi

Kasus pada Prociuk Handphone Nokia). Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat-syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses pembuatan skripsi ini penulis banyak mendapat dukungan

dari berbagai pihak, baik berupa data-data maupun informasi yang akurat serta

dukungan moral dan spiritual untuk tetap istiqomah dalam menggarap skripsi ini.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

I. Kedua orang tuaku, ibu dan bapak atas do'a, dukungan baik moril maupun

materil, semangat, kesabaran dan nasehatnya, "pa,,bu,,makasih yah atas

semuanya, maaf rada telat lulusnya,,".

2. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta dan selaku pembimbing I atas

bimbingan dan dukungannya.

3. !bu Lies Suzanawati, SE, MSi setaku pembimbing II, "makasih ya bu atas

bimbingannya selama ini, maaf udah nyusahin terus gara-gara latar

belakang =)".

4. Seluruh dosen FEIS yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis

selama perkuliaban.

5. Buat kakak dan adikku, aa'Perdi, Nisa, Diana, kakak iparku mba Kiki dan

(8)

6. Sahabat-sahabat LCW'ers, Lia, Ulpeh, Hany, Endah, Sulis, Biah, Astri,

Elin, Osa, Selly, Emma, Astri, Hilda, Uswatun, Vhea yang senantiasa

selalu memberikan keceriaan dan warna dalam kehidupan penulis.

Temen-temen Izza, Desi, Sancil, atas kebersamaannya slama ini. Oya, thanks juga

buat ibu catering yg slalu memperhatikan kebutuhan logistic untuk

penulis.

7. Temen-temen Manajemen E angkatan 2004, Titi, Novi, Tiar, Citra

(makasih atas kebersamaan dan dukungan semangatnya), Syarifah, Lilik,

Santi, Pritha, Chika, Listha, Niyar, Nanin, Reni, Fandy, Dodo, Rahman,

Fadli, Fauzi, Yayan, Dede, Didi, Yunus, Cesar, Viky, Wildan, Deden,

Basith atas kebersamaanya.

8. Temen-temen mentor, Ka Uut, Eny, Alvin, Wahyuni. Temen-temen Loney

Nine, Rina, Ziah atas do'a dan dukungannya.

9. Temen-temen manajemen pemasaran angkatan 2004.

I 0. Temen-temen Kopma, khususnya pengurus tahun 2007-2008 Apri, Miftah,

Fa jar, Hendro, Cece, Ilham, Indra, Azis atas ke1jasa111anya selama ini.

l l. Buat Sholehah sama Ujang Pernando (yg namanya ga komersil bgt =)"My

Parter My Notebook" yang membantu penulis selama menyelesaikan

skripsi ini.

12. Buat Mig 33 dan temen-temen di Mig 33 yang slama ini mengisi waktu

luang dan kejenuhan bagi penulis. Hot Spot PU, Saintek, dan Tsunami

yang walaupun lemot tapi sangat membantu bagi penulis.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat

penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan seluruh pembaca pada umumnya, Amin.

Jakarta, Maret 2009

(9)

DAFTARISI

Abstract ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar lsi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Garn bar ... xi

Daftar Lampiran ... xii

Bab I. Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang'' ... I B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

Bab II. Tinjauan Pustaka ... 9

A. Keterlibatan Konsumen ... 9

I. Penge1tian Keterlibatan ... 9

2. Jenis-Jenis Keterlibatan Konsmnen ... 9

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keterlibatan Konsumen ... I 0 4. Penyebab Suatu Produk Memiliki Keterlibatan Tinggi ... I 0 5. Faktor-Faktor yang Menentukan Pencarian Informasi ... I J B. Kepercayaan terhadap Merek ... 12

I. Pengertian Merek ... 12

2. Pengertian Kepercayaan Terhadap Merek ... 13

3. Komponen Sikap Terhadap Merek ... 14

4. Hubungan Faktor Kepercayaan Terhadap Merek ... 15

5. Aliran Deterministik atau Perspektif Sikap ... 17

C. Kepuasan ... J 8 J. Penge1tian Kepuasan ... 18

(10)

3. Manfaat Kepuasan Pelanggan ... 22

4. Faktor-Faktor yang Menentukan Tingkat Kepuasan Pelanggan 22 D. Loyal it as ... 24

l . Penge11ian Loyalitas ... 24

2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Loyalitas Terhadap Merek ... 25

3. Tingkatan Loyalitas Merek ... 26

E. Perre titian Terdahulu ... 27

F. Kerangka Pemikiran ... 31

G. Hipotesis ... 33

Bab III. Metodo logi Pen el itian ... 34

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 34

B. Metode Penentuan Sampel ... 34

C. Metode Pengumpulan Data ... 35

I . Data Primer ... 3 5 2. Data Sekunder ... 3 5 D. Metode Anal is is ... 3 6 I. Pengujian Validitas dan Reliabilitas lnstrnmen penelitian .... 3 7 a. Uj i Valid itas ... 3 7 b. U j i Re I iabi lit as ... 3 7 2. Uj i Asumsi Klasik ... 3 8 a. Uj i N ormalitas ... 3 8 b. Uj i Mu ltiko linearitas ... 3 9 c. Uj i Autokorelasi ... 4 I d. Uj i Heteroskedastisitas ... 4 2 3. Anal is is Regresi Berganda ... 43

4. Menilai Goodness of Fit Suatu Model (Pengujian Hipotesis) 44 a. Koefisien Determinasi (R2) ... 44

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 45

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 45

(11)

Bab IV. Penemuan dan Pembahasan ... 50

A. Gambaran Um um Objek Penelitian ... 50

I. Sejarah Singkat Perusahaan ... 50

2. Struktur Organisasi Nokia ... 51

3. Visi dan Misi Perusahaan ... 53

4. Perkembangan Nokia ... 53

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 55

C. Penemuan dan Pembahasan ... 59

!. Data Responden ... 59

2. Penilaian Responden Tentang Keterlibatan ... 63

3. Penilaian Responden Tentang Kepercayaan terhadap Merek 76 4. Penilaian Responden Tentang Kepuasan ... 91

5. Penilaian Responden Tentang Loyalitas ... 100

D. Asumsi Klasik ... l 08 l. Uji Normalitas ... 108

2. Multikolinieritas ... l 09 3. Autokorelasi ... 110

4. Heteroskedastisitas ... 112

E. Analisis Regresi Linier Berganda ... 113

F. Uji Goodness of Fit (Uji Hipotesis) ... 116

1. Koefisien Determinasi (R2) ... 116

2. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 118

3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 119

Bab V. Kesimpulan dan lmplikasi ... 123

A. Kesimpulan ... 123

B. Implikasi ... 124

Daftar Pustaka ... 126

(12)

Nomor

3.1 Skala Likert

DAFTAR TABEL

Keterangan Halaman

37

3 .2 Standar Autokorelasi 42

3.3 Operasional Variabel 47

4. l Basil Output Item Keterlibatan Konsumen, Kepercayaan

Terhadap Merek dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pelanggan

4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7

pada Produk Handphone Nokia

Jenis Kelamin

Usia

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan

Pencarian Informasi Sebelum Pembelian Prociuk

Jenis Produk yang Menjadi Pe1timbangan

56 59 60 61 62 63 66

4.8 Membandingkan Kategori Merek Sebelum Melakuk&.n Pembelia 68

4.9 Produk yang Dibeli Menunjukkan ldentitas Diri Konsumen

4.10 Produk yang Akan Dibeli Menarik Secara Terus Menerus

(Selalu Mengikuti Trend)

4.11

4.12

Produk yang Dibeli Menimbulkan Resiko

Adanya Daya Tarik Emosional

4.13 Terdapat Perbedaan Produk (Sebelum Membeli

Prociuk Handphone)

69

70

71

72

(13)

4.35 Pemecahan Masalah 99

4.36 Citra Merek 100

4.37 Kenyamanan dan Kemudahan Mendapatkan Prociuk 102

4.38 Kualitas Pelayanan Yang Diberikan 103

4.39 Merekomendasikan Produk Yang Telah Dibeli Kepada

Orang Lain 104

4.40 Melakukan Pembelian Ulang Pada Masa Mendatang 106

4.41 Coefficients 110

4.42 Model Summmy 111

4.43 Uji Autokorelasi 111

4.44 Model Summary 116

4.45 A nova 118

(14)

Nomor

I. I

2.1

DAFTAR GAMBAR

Keterangan

Nilai Brand Nokia Tahun 2007

Trust dan Loyalitas Merek

2.2 Hipotesis Jurnal Kontribusi Involvement dan

Hal a man

3

17

Trust in a Brand dalam Membangun Loyalitas Pe:langgan 28

2.3

4.l

4.2

Kerangka Pemikiran

Uj i Normalitas Analisis Grafik

Diagram Heteroskedastisitas

32

109

(15)

DAFT AR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Kuesioner Penelitian

129

2. Data Primer Responden

134

0

Validitas dan Reliabilitas

145

J.

4.

Hasil Uji Asumsi Klasik dan Regresi
(16)

A. LATAR BELAKANG

BABI

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan teknologi saat ini, banyak perangkat yang dapat

memudahkan kine1ja manusia, misalnya saja teknologi telekomunikasi. Teknologi

ini semakin lama jika diperhatikan kemajuannya semkin pesat. Kita ambil contoh

saja seperti maraknya penggunaan handphone (telepon seluler). Saat ini

handphone menjadi barang yang sangat penting, karena kegunaannya sudah

bukan hanya sebagai sarana komunikasi saja, tetapi sudah memiliki fungsi yang

bermacam-macam (multifungsi). Dapat dikatakan multifungsi, karena fasilitas

yang diberikan sudah bermacam-macam, seperti dilengkapi dengan kamera, MP3

player, radio, organizer, dan lain-lain bahkan dilengkapi dengan fasilitas internet.

Jadi, dengan satu alat saja yaitu handphone dapat mengakses informasi dengan

lebih cepat dan mudah dimanapun, kapanpun pengguna berada.

Melihat akan kebutuhan akses informasi yang cepat dengan menggunakan

satu alat saja, banyak perusahaan handphone berlomba-lomba mengembangkan

fas ii itasnya baik dari segi fitur maupun hanya sekadar desain. Dari keaneka

ragaman telepon seluler yang ditawarkan, konsumen dapat lebih leluasa memilih,

baik yang sesuai dengan kebutuhan ataupun yang hanya sekadar mementingkan

prestige (gengsi).

Khususnya di Indonesia, banyak perusahaan-perusahaan yang

(17)

baik pemain lama maupun pemain baru. Perusahaan-perusahaan tersebut berusaha

bersaing merebut hati konsumen agar memilih produk mereka, tetapi hanya

beberapa merek handphone saja yang menjadi favorit konsumen, seperti Nokia,

Samsung, Motorola, Sony Ericsson dan LG electronics.

Saat ini handphone Nokia masih menjadi market leader dalam bidang

telepon seluler, karena memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan

produk lain yang sejenisnya. Kelebihan-kelebihannya antara lain menyediakan

banyak fasilitas, harga relatif terjangkau, sudah lamanya brand tersebut beredar di

pasaran, dan mudah dalam cara pemakaiannya daripada handphone merek lain.

Bahkan handphone Nokia memiliki sebutan "handphone sejuta umat", dari

sebutan atau julukan ini dapat disimpulkan bahwa Nokia menjadi merek favorit

para konsumennya. Nokia juga masuk dalam best global brands 2007 (dalam

business week, 2007), berikut adalah grafik peningkatan Nokia selama tahun

(18)

Brand

Country of ortgin

Sector

Brand Value (Sm)

P.ank2007

2((1)

NOKIA

Gambar 1.1

Nilai Bram! Nokia Tahun 2007

Finland

Su111ber: business \Veek, 2007

Bost Global Brands 2CW Tnt01·bmnd

Handphone merupakan salah satu barang yang rnembutuhkan

pertimbangan khusus, sebelum akhirnya konsumen memutuskan untuk

rnernbelinya, karena handphone termasuk dalam kategori barang dengan

keterlibatan tinggi (high involvement). Dikatakan demikian, karena barang yang

termasuk kategori dengan keterlibatan tinggi memiliki banyak resiko yang harus

dihadapi konsumen, seperti : resiko keuangan, sosial, psikologi, dan untuk

mempertimbangkan pilihan produk seearn hati-hati diperlukan waktu dan energi

khusus dari konsumen. Menurut Hamidah (2004) keterlibatan tinggi adalah

(19)

image konsumen itu sendiri. Selain keterlibatan tinggi, dalam pemasaran ada juga

keterlibatan rendah, dimana tidak begitu penting bagi konsumen, resiko yang

dihadapipun tidak begitu besar.

Setelah proses keterlibatan terjadi, akhirnya konsumen memutuskan

memilih dan membeli barang tersebut, kegiatan ini secara tidak langsung

konsumen telah mempercayai merek produk yang dipilihnya. Kepercayaan di sini

dapat disebabkan dari berbagai macam ha!, misalnya : dari pengalaman mereka

menggunakan merek tersebut, hasil pencarian informasi, berdasarkan rekomendasi

dari saudara, pa1tner, maupun kolega yang telah berpengalaman memakai merek

terse but, dan lain sebagainya. Menurut Costabile (dalam

http://dodicool.blogspot.com, 2007) kepercayaan merek (trust) adalah persepsi

terhadap keandalan dari sudut pandang pelanggan didasarkan pada pengalaman,

atau mengarah pada tahapan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh

terpenuhinya harapan kinerja produk dan tercapainya kepuasan. Kepercayaan

yang terbentuk dalam diri konsumen akan menciptakan positifsense (rasa positif)

dan hal ini akan membentuk kepuasan.

Menurut Kotler (2000) kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kine1ja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan

dengan harapannya. Berdasarkan paradigma tersebut, kepuasan pelanggan

dirumuskan sebagai evaluasi puma beli, di mana persepsi terhadap kine1ja

alternatif produk atau jasa dipilih memenuhi harapan sebelum pembelian. Apabila

persepsi terhadap kine1ja tidak bisa memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah

(20)

Mengacu pada jurnal A. Setyawan (2008) yang berjudul "Peran

Kepercayaan pada Merek dan Kepuasan dalam Merljelaskan Loyalitas pada

Merek (Studi Empirik pada Konsumen Telepon Seluler)", dalam jurnal tersebut

dijelaskan bahwa loyalitas merek adalah bagian dari relationship marketing.

Dalam relationship marketing, ada suatu keterikatan yang kuat antara loyalitas

merek, kepercayaan terhadap merek dan komitmen. Dari analisis penelitian ini

yang berpengaruh terhadap loyalitas merek adalah kepuasan, sedangkan

kepercayaan terhadap merek sebagai variabel penunjang. Penelitian ini

menggunakan produk keterlibatan tinggi, yaitu pada konsumen telepon seluler.

Hasilnya adalah kepuasan merek memiliki dampak yang signifikan terhadap

loyalitas merek.

Penelitian tersebut menunjuklrnn bahwa, sebuah perusahaan yang

memproduksi produk dengan keterlibatan tinggi harus mengadakan komunikasi

pemasaran yang efektif dengan konsumen dan meningkatkan pelayanannya, jika

ingin rnenimbulkan kepuasan dengan merek mereka. Hubungan kepuasan dan

loyalitas sangat erat, apabila konsumen telah puas dengan produk yang mereka

gunakan maka akan terjadi pembelian ulang dimasa mendatang, dengan kata lain

telah terbangun brand loyalty dihati para konsumen.

Mowen dan Minor ( dalarn Ahmad Mardalis, 2005) mendefinisikan

loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap

suatu rnerek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud

mcneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Loyalitas pelanggan perlu

(21)

rekornendasi kepada keluarga, sahabat dan koleganya, rnenjadikan produk

tersebut sebagai pilihan utarna dan tidak rnudah pindah kepada rnerek lain. Para

ahli pernasaran sepakat bahwa mempertahankan konsurnen yang loyal lebih

efisien daripada mencari pelanggan barn. Karena itulah upaya menjaga loyalitas

konsumen merupakan ha! penting yang harus selalu dilakukan oleh produsen.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis te1tarik untuk rnelakukan

penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul "Analisis Pengarulz

Keterlihatan Ko11sume11, Kepercayaan terhadap Merek da11 Kepuasan terhadap

Loyalitas Pelangga11 (Studi Kasus Pada Produk Handplzone Nokia)".

B. Perumusan Masalah

I. Bagairnana pengaruh keterlibatan konsumen terhadap loyaliras pelanggan?

2. Bagairnana pengaruh kepercayaan terhadap rnerek terhadap loyalitas

pelanggan?

3. Bagaimana pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan? .

4. Bagairnana pengaruh keterlibatan konsurnen, kepercayaan terhadap rnerek

(22)

sehingga keterlibatan konsumen dapat terus meningkat sehingga

menciptakan loyalitas pelanggan guna mempertahankan image

market leader khususnya di bidang teknologi telekomunikasi.

c. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

(23)

A. Keterlibatan Konsnmen

1. Pengertian Keterlibatan

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Willkie (dalam http://dodicool.blogspot.com, 2007)

keterlibatan konsumen dalam proses pengambilan keputusan dapat

didefinisikan sebagai kekuatan dimana seseorang mengalami kegiatan

yang terkait dengan konsumsi.

Menurut Nugroho J.Setiadi (2003) keterlibatan adalah status

motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif clan

perilalrn konsumen pada saat mereka membuat keputusan.

Mowen (1990) mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan

konsumen dalam pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang

dirasakan yang ditimbulkan oleh stimulus. Sehingga tingkat keterlibatan

konsumen dalam pengambilan keputusan ditentukan oleh apakah dia

merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian.

Dengan demikian, ada konsumen yang memiliki keterlibatan yang tinggi

(high involvement) dan ada yang memiliki tingkat keterlibatan rendah (low

involvement) dalam suatu pembelian.

2. Jcnis-Jenis Keterlibatan Konsnmen

Menurnt Leon G.Shiffinan dan Lislie Lazar Kanuk (2004), jenis

(24)

a. Pembelian dengan keterlibatan tinggi, yaitu pembeli sangat terlibat,

cenderung menggunakan sifat untuk menilai berbagai merek dan

berpengaruh pada hasil keputusan untuk membeli.

b. Pembelian dengan keterlibatan rendah, yaitu pembelian yang tidak

begitu penting bagi konsumen yang mempunyai keterkaitan kecil dan

resiko yang dirasakan sangat kecil serta memerlukan pengolahan

informasi yang sangat terbatas.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keterlibatan Konsnmen

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keterlibatan konsumen

(http://dodicool.blogspot.com, 2007) adalah :

a. Jenis produk yang menjadi pertimbangan

b. Karakteristik komunikasi yang diterima konsumen

c. Karakteristik situasi dimana konsumen beroperasi

d. Kepribadian konsumen

4 . Penyebab Suatu Prodnk Memiliki Keterlibatan Tinggi

Assael (dalam http://ab-fisip-upnyk.com) mengemukakan bahwa

penyebab suatu produk memiliki tingkat keterlibatan tinggi tergantung

pada:

a. Apakah produk itu penting bagi konsumen. Dalam hal ini apakah

produk itu menjadi citra diri bagi konsumen, misalnya pemilikan

(25)

b. Apakah produk itu secara terns menerus menarik bagi konsumen.

Misalnya, kesadaran konsumen pada mode menyebabkan pembelian

terhadap pakaian.

c. Apakah produk membawa atau menimbulkan resiko. Produk-produk

yang mempunyai resiko tinggi baik resiko keuangan maupun resiko

sosial, misalnya, pembelian rumah, pembelian mobil, dan lain

sebagainya biasa dikategorikan produk keterlibatan tinggi (high

involvement).

d. Mempunyai daya tarik emosional. Misalnya konsumen yang

menyenangi musik akan terdorong untuk membeli sistem stereo baru.

e. Apakah produk-produk itu bisa diidentifikiasikan pada norma-norma

kelompok. Misalnya produk-produk yang menjacli simbol kelompok,

seperti Harley Davidson, mobil Mercedes, mobil BMW dan lain

sebagainya.

5. Faktor-Faktor yang Mcnentukan lPencarian Informasi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mencari lebih

banyak informasi dalam pengambilan keputusannya

(http://ab-fisip-upnyk.com), yaitu :

a. Keterlibatan konsumen yang tinggi. Jika konsumen memiliki

keterlibatan yang tinggi clalam pembelian produk maka konsumen

(26)

b. Pengetahuan produk yang rendah. Jika konsumen kurang memiliki

informasi tentang produk yang akan dibeli maka konsumen cenderung

mencari informasi sebanyak-banyaknya.

c. Tersedia banyak waktu atau tidak ada tekanan waktu. Konsumen yang

memiliki keterbatasan waktu akan lebih sedikit atau bahkan tidak

melakukan pencarian dan hanya akan menggunakan informasi yang

telah ia miliki untuk melakukan pembelian.

cl. Harga produk mahal. Semakin tinggi barga produk, semakin tinggi

probabilitas pencarian informasi.

e. Terdapat perbedaan produk. Jika produk memiliki perbedaan secara

substansial maka pencarian informasi akan semakin banyak

B. Kepercayaan terbadap Merck

I. Pengertian Merek

Menurut UU merek no.15 th 2001 pasal 1 ayat l (dalam Fandy

Tjiptono, 2005), merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,

huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam

kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Menurut Kotler (2003) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol,

atau desain atau kombinasi dari semuanya dengan tujuan untuk

mengidentifikasi produk atau jasa dari produsen dan untuk

(27)

Menurut Giribaldi ( dalam Epy Pon co Istiyono, Ely Sap to Utomo,

Emmy lndrayani, 2007) merek didefinisikan sebagai kombinasi dari

atribut-atribut, dikomunikasikan melalui nama atau simbol yang dapat

mempengaruhi proses pemilihan suatu produk atau layanan dibenak

konsumen.

2. Pengertian Kepercayaan Terhadap Merek

Menurut Moorman, Deshpande dan Zaltman ( dalam Darsono dan

Dharmmesta, 2005) trust sebagai kesediaan (willingness) seseorang untuk

menguntungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran

karena ia mempunyai keyakinan (confidence) dalam trust. Jika seseorang

mempunyai confidence, maka ada willingness. Sebaliknya, jika seseorang

tidak mempunyai confidence, malrn tidak ada willingness.

Menurut Lau dan Lee (dalam Fandy Tjiptono, 2006) trust terhadap

sebuah merek (trust in a brand) sebagai kesediaan konsumen untuk

mempercayai atau mengandalkan merek dalam situasi resiko karena

adanya ekspektasi bahwa merek bersangkutan akan memberikan hasil

positif.

Menurut Delgado (dalam http://puslit2.petra.ac.id) kepercayaan

merek adalah harapan akan kehandalan dan intensi baik merek, karena itu

kepercayaan merek merefleksikan dua ha! yakni brand reliability dan

brand intentions. Brand reliability atau kehandalan merek yang bersumber

(28)

yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut

mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Brand reliability

merupakan hal esensial bagi terciptanya kepercayaan terhadap merek

karena kemampuan merek memenuhi nilai yang dijanjikannya akan

membuat konsumen menaruh rasa yakin akan mendapatkan apa yang

dibutuhkan, dalam hal ini kebutuhan untuk keluar dari perasaan

terancamnya. Sedangkan brand intention didasarkan pada keyakinan

konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan

konsumen ketika masalah dalam konsmnsi produk muncul secara tidak

terduga. Kedua komponen kepercayaan merek bersandar pada penilaian

konsumen yang subyektif atau didasarkan pada persepsi masing-masing

konsumen terhadap manfaat yang dapat diberikan produk atau merek.

3. Komponen Sikap terhadap Merck

Pembahasan tentang merek akan lebih lengkap dengan

menjelaslrnn tiga komponen sikap (Anton A.Setyawan, 2008), yaitu :

a. Komponen kognitif

Komponen kognitif merupakan komponen kepercayaan. Kepercayaan

konsumen tentang merek adalah karakteristik yang diberikan

konsumen pada sebuah merek. Seorang pemasar harus

mengembangkan atribut dan keuntungan dari produk untuk

(29)

b. Komponen afektif

Sikap konsumen yang kedua adalah evaluasi terhadap merek.

Komponen ini merepresentasikan evaluasi konsumen secara

keseluruhan terhadap sebuah merek. Kepercayaan konsumen terhadap

sebuah merek bersifat multidimensional, karena ha! itu terkait dengan

atribut produk yang diterima dibenak konsumen. Kepercayaan

terhadap merek me1tjadi relevan pada saat ha! itu berpengaruh pada

evaluasi terhadap merek.

c. Komponen konatif

Komponen konatif merupakan komponen niat melakukan pembelian.

Komponen ini yaitu kecendenmgan konsumen untuk berperilaku

terhadap sebuah obyek, dan ha! ini diukur dengan niat untuk

melakukan pembelian.

4. Hubungan Faktor Kepercayaan Terhadap Merck

Menurut Lau dan Lee (dalam Gede Riana, 2008) terdapat tiga

faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini

berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara

merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu

sendiri, perusahaan pembuat merek dan konsumen. Selanjutnya Lau dan

Lee ( dalam Gede Riana, 2008) memproposisikan bahwa kepercayaan

(30)

faktor tersebut dengan kepercayaan terhadap merek dapat digambarkan,

sebagai berikut :

a. Brand characteristic (karakteristik merek)

Mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan

pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek.

Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum

membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan

merek, meliputi: dapat rliramalkan, mempunyai reputasi, dan

kompeten.

b. Company characteristic (karakteristik perusahaan)

Yang ada dibalik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat

kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan

konsumen tentang perusahaan yang ada dibalik merek suatu produk

merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu

produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu pernsahaan, motivasi

perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu pernsahaan.

c. Consumer-brand characteristic (karakteristik konsumen-merek)

Merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu,

karakteristik konsumen-merek dapat mempengaruhi kepercayaan

terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep

emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap

(31)

5. Ali ran Deterministik a tan Perspektif Sikap

Menurut Lau dan Lee (dalam Fandy Tjiptono, 2006), faktor trust

terhadap sebuah merek merupakan aspek krusial dalam pembentukan

loyalitas merek. Adapun faktor-faktor yang berperan penting dalam

membentuk trust terhadap merek meliputi brand predictability, brand

liking, brand competence, brand reputation, trust in the company. Berikut

ini adalah gambar aliran deterministik atau perspektif sikap, yaitu :

Gambar2.1

Trust dan Loyalitas Merck

Brand Predictability Brand Liking Brand Competence Brand Reputation Trust in the Company

Trust in a Brand

}Qセ⦅l⦅ッ⦅ケ⦅。ャMゥエ⦅。⦅ウ⦅mN⦅・⦅イ⦅・⦅ォセ@

Surnber: Lau dan Lee (dalan1 Fandy Tjiptono, 2004:392)

a. Brand predictability (prediksi merek), mengacu pada kemampuan

pelanggan untuk mengantisipasi (dengan tingkat keyakinan yang

reasonable) kine1ja merek pada situasi pemakaian. Predictability bisa

terbentuk sebagai hasil interaksi ulangan dan konsistensi tingkat

kualitas produk atau jasa.

b. Brand liking (kesukaan terhadap merek), berkaitan dengan apakah

(32)

c. Brand competence (kompetensi merek), mengacu pada kemampuan

merek untuk memecahkan masalah pelanggan dan memenuhi

kebutuhan atau keinginan pelanggan. Kompetensi merek bisa dinilai

pelanggan melalui pengalaman pemakaian produk atau jai;a langsung

maupun lewat gethok tular.

d. Brand reputation (reputasi merek), mengacu pada pendapat orang lain

bahwa merek bersangkutan bagus dan andal. Reputasi merek bisa

terbentuk melalui periklanan, public relation, kualitas produk, dan

kinerja produk atau jasa.

e. Trust in the company (kepercayaan terhadap perusahaan), adalah

tingkat kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan yang memiliki

merek bersangkutan.

C. Kepuasan

1. Pengertian Kepuasan

Menurut Kotler (2007) kepuasan aclalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kine1ja (hasil)

produk yang dipikirkan terhadap kinerja (basil) yang diharapkan.

Menurut Kotler (dalam Ahmad Mardalis, 2005) kepuasan

pelanggan didefinisikan sebagai perasaan suka atau tidak seseorang

terhadap suatu produk setelah ia membandingkan prestasi produk tersebut

(33)

Kepuasan merupakan perilaku positif terhadap sebuah merek yang

akan bermuara pada keputusan konsumen untuk melakukan pembelian

kembali merek tersebut. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai

yang diberikan oleh produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya

untuk menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.

2. Atribut-Atribut Kepuasan Konsumen

Atribut-atribut dari kepuasan konsumen secara universal menurut

Dutka ( dalam Hatane Samuel dan Foedjiawati, 2005) adalah :

a. Attributes related to the product (atribut yang berhubungan dengan

konsumen), meliputi :

1) Value-price relationship (hubungan nilai-harga), merupakan

faktor sentral dalam menentukan kepuasan konsumen, apabila

nilai yang diperoleh konsumen melebihi apa yang dibayar,

maka suatu dasar penting dari kepuasan konsumen telah

tercipta.

2) Product quality (kualitas produk), merupakan penilaian dari

mutu suatu produk.

3) Product benefit (keuntungan produk), merupakan manfaat yang

dapat diperoleh konsumen dalam menggunakan suatu produk

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan kemudian dapat

dijadikan dasar positioning yang membedakan perusahaan

(34)

4) Product features (fitur produk), merupakan ciri-ciri tertentu

yang dimiliki oleh suatu produk sehingga berbeda dengan

produk yang yang ditawarkan pesaing.

5) Product design (desain produk), merupakan proses untuk

merancang gaya dan fungsi produk yang menarik dan

bermanfaat.

6) Product reliability and consistency (kehandalan produk dan

keakuratan), merupakan keakuratan dan keterandalan produk

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu

te1tentu dan menunjukkan pengiriman produk pada suatu

tingkat kinerja khusus.

7) Range of product or service Qajaran produk dan layanan),

merupakan macam dari produk atau jasa layanan yang

ditawarkan oleh perusahaan.

b. Attributes related to service (atribut yang berhubungan dengan

layanan), meliputi :

I) Guarantee or warranty (garansi), merupakan jaminan yang

diberikan oleh suatu perusahaan terhadap produk yang dapat

dikembalikan bila kinerja produk tersebut tidak memuaskan.

2) Delivery (pengiriman), merupakan kecepatan dan ketepatan

dari proses pengiriman produk dan jasa yang diberikan

(35)

3) Complaint handling (menangani keluhan), merupakan

penanganan terhadap keluhan yang dilakukan oleh konsumen

terhadap perusahaan.

4) Resolution of problem (pemecahan rnasalah), merupakan

kemampuan perusahaan dengan serius dan memecahkan

masalah yang dihadapi oleh konsumen.

c. Attribute related to purchase (atribut yang berhubungan dengan

pembelian), meliputi :

I) Courtesy (kesopanan), merupakan kesopanan, perhatian,

pertimbangan, keramahan yang dilakukan karyawan dalam

melayani konsumennya.

2) Communication (komunikasi), rnerupakan proses penyampaian

informasi yang dilakukan oleh karyawan perusahaan kepada

konsumennya.

3) Ease or convenience acquisition (tambahan ketentrarnan dan

menyenangkan), rnerupakan kemudahan untuk mendapatkan

pengetahuan tentang produk dari perusahaan.

4) Company reputation (reputasi perusahaan), merupakan reputasi

yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi pandangan

konsumen terhadap perusahaan tersebut yang akan mengurangi

(36)

5) Company competence (kompetensi perusahaan), kemampuan

suatu perusahaan untuk mewujudkan permintaan yang diajukan

oleh konsumen dalam memberikan pelayanan.

3. Manfaat Kepuasan Pelanggan

Manfaat dari kepuasan pelanggan se,bagaimana diungkapkan oleh

Fandy Tjiptono (1996:102) adalah sebagai berikut:

a. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis

b. Memberikan dasar yang baik bagi penggunaan atau pemakaian jasa

ulang.

c. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pemakaian jasa ulang.

d. Membentuk suatu rekomandasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan bagi perusahaan.

e. Reputasi perusahan menjadi baik di mata pelanggan.

f. Laba yang diperoleh dapat meningkat.

4. Faktor-Faktor yang Menentnkan Tingkat Kepnasan Pelanggan

Menurut Irawan (dalam Gede Riana, 2008) kepuasan pelanggan

merupakan salah satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan.

Terdapat lima faktor utama yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan,

(37)

a. Kualitas produk

Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila basil evaluasi

menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

Beberapa dimensi berpengaruh dalam membentuk kualitas produk

adalah performance (tampilan), features (keistimewaan), reliability

(dapat dipercaya), conformance to specification , durability (daya

tahan), serviceability (pelayanan), estetika, dan perceived quality .

b. Kualitas pelayanan

Pelanggan akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan

yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas

pelayanan adalah reliability ( dapat dipercaya), responsiveness

(menanggapi atau merespon), assurance (jaminan), emphaty, dan

tangible (nyata).

c. Faktor emosional

Konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang

lain akan kagum apabila menggunakan produk dengan merek tertentu.

Kepuasan ini bukan semata-mata karena kualitas produk tersebut,

tetapi social value (nilai sosial) yang membuat pelanggan menjadi puas

terhadap merek produk tertentu.

d. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan harga

(38)

pelanggan. Disini jelas bahwa faktor harga juga merupakan faktor

yang penting bagi pelanggan untuk mengevaluasi tingkat kepuasannya.

e. Biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk ataujasa

Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan suatu biaya tambahan atau

tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau

jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

D. Loyalitas

1. Pengertian Loyalitas

Menurut Assael ( dalam Darsono dan Darmmesta, 2005) loyalitas

terhadap merek adalah perilaku mengutamakan sebuah merek dengan

melakukan pembelian berulang.

Menurut Lau dan Lee (dalam Darsono dan Darmmesta, 2c005)

loyalitas terhadap merek adalah perilaku niat untuk membeli sebuah

produk dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Menurut Darmmesta yang mengutip Mowen dan Minor ( dalam

Darsono dan Darmmesta, 2005) loyalitas merek adalah "kondisi dimana

konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai

komitmen pada merek tersebut dan bermaksud meneruskan pembelian

pembelian dimasa mendatang".

Sedangkan, menurut Giddens (dalam Fajrianthi dan Zatul Farrah,

(39)

membeli merek te1tentu dibandingkan merek yang lain dalam satu kategori

produk.

2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terlladap Loyalitas Terhadap

Merck

Marconi (dalam Fajrianthi dan Zatul Farrah, 2005) menyebutkan

bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas terhadap merek

adalah, sebagai berikut :

a. Nilai (harga dan kualitas)

Penggunaan suatu merek dalam waktu yang lama akan mengarahkan

pada loyalitas, karena itu pihak perusahaan harus bertanggung jawab

untuk menjaga merek tersebut. Perlu diperhatikan, pengurangan

standar kualitas diri suatu merek akan mengecewakan konsumen

bahkan konsumen yang paling loyal sekalipun begitu juga dengan

perubahan harga. Karena itu pihak perusahaan harus mengontrol

kualitas merek beserta harganya.

b. Citra (baik dari kepribadian yang dimilikinya dan reputasi dari merek

tersebut)

Citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran. Produk

yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan loyalitas

(40)

c. Kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan merek

Dal am situasi yang pen uh tekanan dan perm intaan pasar yang

menuntut akan adanya kemudahan, pihak perusahaan dituntut untuk

menyediakan produk yang nyaman dan rnudah untuk didapatkan.

d. Kepuasan yang dirasakan oleh konsurnen

e. Pelayanan

Dengan kualitas pelayanan yang baik yang ditawarkan oleh suatu

rnerek dapat mempengaruhi loyalitas konsumen pada merek.

f. Garansi dan jaminan yang diberikan oleh merek

3. Tingkatan Loyalitas Merck

Aaker dalarn Sirnarnora (dalam Fajrianthi dan Zatul Farrah, 2005)

membagi loyalitas merek ke dalarn lima tingkatan, sebagai berikut :

a. Switcher (berpindah-pindah)

Switcher (berpindah-pindah) adalah golongan yang tidak peduli pada

merek, mereka suka berpindah merek. Motivasi mereka berpindah

merek adalah harga yang rendah karena golongan ini memang sensitif

terhadap harga (price sensitive switcher).

b. Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)

Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) adalah golongan

konsumen yang merasa puas dengan suatu rnerek dimana dasar

(41)

c. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)

Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) adalah

golongan konsumen yang merasa puas dengan suatu merek. Mereka

setia, tetapi dasar kesetiaanya bukan pada kebanggan atau keakraban

pada suatu merek tetapi lebih didasarkan pada perhitungan untung rugi

atau biaya peralihan (switching cost) bila melakukan pergantian ke

merek lain.

d. Liking the brand (menyukai merek)

Liking the brand (menyukai merek) adalah golongan konsumen yang

belum mengekspresikan kebanggaannya kepada orang lain, kecintaan

pada produk baru terbatas pada komitmen terhadap diri sendiri, dan

mereka merasa akrab dengan merek.

e. Commited buyer (pembeli yang komit)

Commited buyer (pembeli yang komit) adalah konsumen yang merasa

bangga dengan merek tersebut dan mengekspresikan kebanggannya

dengan mempromosikan merek tersebut pada orang lain.

E. Penelitian Terdahulu

Licen Indahwati Darsono dan Basu Swastha Dharmmesta (2005)

mengadakan penelitian mengenai keterlibatan dan kepercayaan terhadap sebuah

merek, yang merupakan kontribusi dari loyalitas. Objek dari peneEtian ini adalah

(42)

r -·-

ᄋセᄋMMMML@

I

DFR,PUST AKAAN UT /l,MA

· ljA[セ@ SYAHID JAKARTA

I

menggunakan produk tersebut. Survey dilakukan didua lokasi yaitu di kampus

UGM (Fakultas Ekonomi) dan Malioboro Mall kota Yogyakarta.

Hasil penelitian ini membuktikan keterlibatan merupakan anteseden

loyalitas kognitif dan trust in a brand merupakan anteseden loyalitas afektif. Hal

ini didukung oleh hasil penelitian yang menemukan bahwa keterlibatan dan trust

in a brand memiliki pengaruh positifyang signifikan terhadap sikap relatif. Sikap

relatif di sini merepresentasikan loyalitas kesikapan yang berfungsi sebagai

mediator hubungan antara keterlibatan dan trust in a brand dengan petronase

ulangan Sikap relatif juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

petronase ulangan.

Gambar2.2

Hipotesis Jurnal Kontribusi Involve111e11t clan Trust in a Brand dalam Membangun Loyalitas Pelanggan

Keterlibatan

Sikap relatif Petronase

ulangan

Loyalitas kesikapan Kepercayaan

terhadap merek

(43)

Kontribusi keterlibatan terhadap pengembangan loyalitas merek, dalam ha!

1111 loyalitas keperilakuan (petronase ulangan) tidak diberikan secara langsung,

tetapi harus melalui loyalitas kesikapan (sikap relatif). Namun dalam kondisi

tertentu, keterlibatan dapat memberikan kontribusi secara langsung pada

pengembangan loyalitas keperilakuan, ini terjadi jika pada kondisi keterlibatan

konsumen rendah. Sedangkan, kontribusi trust in a brand terhadap pengembangan

loyalitas merek, dalam ha! ini loyalitas keperilakuan (petronase ulangan) dapat

cliberikan secara langsung clan/ atau tidak langsung, melalui loyalitas kesikapan

(sikap relatif). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keterlibatan

seseorang, semakin tinggi loyalitas kognitifnya, yang selanjutnya akan menuntun

orang tersebut untuk sampai pada loyalitas tindakan. Begitu juga pacla trust in a

brand, semakin tinggi trust in a brand, semakin tinggi loyalitas konatif seseorang,

yang selanjutnya akan menuntun orang tersebut untuk sampai pada loyalitas

tindakan. Konsumen akan loyal terlebih dahulu pada aspek kognitifnya, kemudian

pada aspek afektif, pada aspek konatif, clan akhirnya pada aspek perilaku atau

tindakan. Maka semakin tinggi keterlibatan semakin besar kemungkinan

terbentuknya loyalitas, begitupun semakin tinggi trust in a brand, semakin besar

kemungkinan terbentuknya loyalitas.

Anton A. Setyawan (2008) dalam penelitiannya be1juclul "Peran

Kepercayaan pada Merek dan Kepuasan dalam Menjelaskan Loyalitas pada

Merek (Studi Empirik pada Konsumen Telepon Se/uler)", menjelaskan bahwa

loyalitas merek adalah bagian dari relationship marketing. Dalam relationship

(44)

terhadap merek dan komitmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan

berpengaruh terhadap loyalitas merek, sedangkan kepercayaan terhadap merek

berperan sebagai variabel penunjang.

Penelitian ini menggunakan suatu model usulan dari Lau dan Lee (2000)

dan Ballester dan Alleman (2001). Lau dan Lee (2000) menggunakan model ini

untuk mengukur loyalitas konsumen dalam produk keterlibatan rendah.

Sedangkan penelitian ini menggunakan keadaan yang berbeda. Dalam penelitian

ini digunakan produk keterlibatan tinggi, yaitu telepon seluler. Tekhnik sampling

yang digunakan adalah convenience sampling. Sampel yang diambil sebanyak 150

orang responden, tapi hanya 134 kuesioner yang lengkap. Setelah hasilnya keluar,

I 09 responden yang berhasil dianalisis dari 134 kuesioner yang lengkap. Teklmik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural

Equation Model). Penelitian menunjukkan bahwa kepuasan merek memiliki

dampak yang signifikan teradap loyalitas merek. Sedangkan, kepercayaan

terhadap merek adalah variabel yang hanya digunakan sebagai penunjang.

Implikasi manajerial dari penelitian ini adalah, yang pertama, sebuah perusahaan

yang memproduksi produk dengan keterlibatan tinggi harus mengadakan

komunikasi pemasaran yang efektif dengan konsumen mereka. Yang kedua,

meningkatkan pelayanan mereka, jika ingin menimbulkan kepuasan konsumen

(45)

F. Kerangka Pemikiran

Persaingan antar perusahaan khususnya dibidang teknologi komunikasi

semakin terlihat, dapat dikatakan semakin ketat dan setiap perusahaan berlomba

menawarkan fitur yang terbaru. Di samping itu, harga yang ditawarkan pun relatif

terjangkau dengan fitur atau fasilitas yang lumayan lengkap. Maka para

pengusaha harus mencari aka! bagaimana menarik konsumen untuk membeli

produknya dan menumbuhkan sikap loyal pada diri konsumen.

Nokia harus menciptakan inovasi-inovasi terbaru di samping sebagai

perangsang untuk menarik konsumen agar keterlibatan terhadap produk tetap

tinggi. Keterlibatan tidak hanya pencarian informasi saja tetapi termasuk

pengalaman konsmnen dimasa lalu, karena semakin tinggi keterlibatan seseorang

maka semakin tinggi loyalitas kogitifnya (kepercayaan) dengan merek tersebut

( dalam Darsono dan Dharmmesta, 2005).

Menurut Costabile (dalam http://dodicool.blogspot.com, 2007)

pengalaman akan menjadi sumber terciptanya rasa percay11 bagi konsumen dan

pengalaman ini akan mempengaruhi evaluasi konsumcn dalarn konsumsi,

penggunaan atau kepuasan secara langsung dan kontak tidak langsung dengan

merek. Jika konsumen sudah memutuskan untuk membeli suatu produk, maka

dapat dikatakan konsumen percaya dengan rnerek tersebut. Semakin tinggi tingkat

kepercayaan terhadap merek maka semakin tinggi loyalitas konatif (evaluasi)

seseorang ( dalam Darsono dan Dharmmesta, 2005).

Kepercayaan yang terbentuk dalam diri konsumen akan menciptakan

(46)

dengan fitur yang ada, desain produk, layanan yang diberikan perusahaan

(costomer service), dan lain sebagainya. Dari perasaan puas ini dapat terbentuk

sikap loyal dalam diri konsumen dan dapat mengulangi pengalaman yang

diterimanya dahulu.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibahas di atas, maka

pengaruh keterlibatan konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepuasan

terhadap loyalitas pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar2.3

Gambar Keranglrn Pcmikiran

Keterlibatan Konsumen

(XI)

Kepercayaan terhadap Merek

(X2)

Kepuasan (X3)

Sun1ber: Data dibuat Penulis Dari Berbagai Sun1ber

(47)

G. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dirumuskan hipotesis,

sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan konsumen

terhadap loyalitas pelanggan.

Ha Ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan konsumen terhadap

loyalitas pelanggan.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan terhadap merek

terhadap loyalitas pelanggan.

Ha Ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan terhadap merek

terhadap loyalitas pelanggan.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan terhadap loyalitas

pelanggan.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan terhadap loyalitas

pelanggan.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan konsumen,

kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap loyalitas konsumen.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara keterlibatan konsumen,

(48)

BAB HI

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Liugknp Penelitian

Objek penelitian skripsi ini adalah pada konsumen handphone Nokia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh

keterlibatan konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap

loyalitas pelanggan studi kasus pada produk handphone Nokia.

B. Mctode Pencntuan Sampel

l. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri alas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tersendiri yang ditetapkan oleh

peneliti untuk diteliti dan dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2004:72). Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan atau

konsumen untuk produk handphone Nokia.

2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73).

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sarnpel. Teknik sampling

yang digunakan adalah metode non probability sampling yaitu teknik yang

tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004 : 77).

(49)

ditarik mudah dihubungi di mana saja dan kapan saja, tidak menyusahkan,

mudah untuk mengukur dan berkarakteristik kooperatif (Rangkuti,

2003:32). Sampel yang diambil yaitu sebanyak I 00 orang responden yang

merupakan konsumen produk handphone Nokia. Menurut Gay dan Diehl

( dalam http://dodicool.blogspot.com, 2007) yang menyatakan bahwa

besarnya sampel minimum untuk sebuah penelitian adalah sebanyak 100

responden karena jumlah minimal tersebut sudah clapat memenuhi uji

distribusi Z sehingga data akan mendekati sempurna atau batas sampel

mmmmm.

C. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode yang dilakukan dalam memperoleh data yang

diperlukan dalam penyusunan penelitian ini yaitu :

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau

pernyataan tertulis berupa angket (Questionare) kepada para konsumen

produk handphone Nokia untuk mengetahui pengaruh keterlibatan

konsumen, kepercayaan terhadap merek dan kepuasan terhadap loyalitas.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari hasil studi pustaka, seperti buku-buku

(50)

tesis dan bacaan lainnya yang berkaitan dan mendukung dalam penelitian

D. Mctode Analisis

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

instrumen yang disusun berbentuk kuesioner yang diisi oleh para responden

dan diberikan kepada konsumen produk handphone Nokia. lsi kuesioner

disusun berdasarkan indikator dari masing-masing variabel penelitian. Adapun

pedoman kuesioner disusun sesuai denganjumlah variabel penelitian, yaitu:

I. Keterlibatan konsumen (XI)

2. Kepercayaan terhadap merek (X2)

3. Kepuasan (X3)

4. Loyalitas (Y)

Untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel dilakukan dengan

menggunakan skala likert. Skala liker! digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Dengan skala like11, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator エQセイウ・「オエ@ dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pe1tanyaan atau

pernyataan (Sugiyono, 2004: 86). Skala like11 didesain untuk menelaah

seberapa kuat subyek setuju atau ticlak setuju dengan pe1tanyaan pada skala 5

(51)

Tabel 3.1

Skala Likert

Sangat Tidak Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju

Setuj u

(STS) (TS) (R) (S) (SS)

I 2 0

4 5

0

Sumber : Uma Sekaran (2006)

I. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumcn penelitian

a. U,ji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2005: 45).

Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan

korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor

konstruk. Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau

tidal< dilakukan dengan membandingkan rh;tung dengan ftabel. Jika rh;tung

lebih besar dari l'tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau

indikator tersebut dinyatakan valid (Imam Ghozali, 2005).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

(52)

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam Ghozali, 2005).

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara (Imam Ghozali,

2005:42) yaitu :

1) Repeated measure atau pengukuran ulang. Di sini seseorang akan

disodori pe1tanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan

kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

2) One shot atau pengukuran sekali saja. Di sini pengukurannya hanya

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pe1tanyan lain

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.60.

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang baik

j ika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari

asumsi klasik statistik, baik itu uji normalitas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2005:110) uji normalitas bertt\juan

untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau

(53)

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Ada dua cara mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik.

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data dan observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram ha! ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk satu garis diagonal. .Tika distribusi data

residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesunggulmya

akan mengikuti garis diagonal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali (2005:91) uji multikolinearitas

bertujuan untuk menguji apalmh pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik

seharusnya tidak te1jadi korelasi diantara variabel independent. Jika

variabel independent saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

(54)

yang nilai korelasi antar sesama variabel independennya sama dengan

nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam

model regresi adalah sebagai berikut :

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estirnasi model regresi

empiris sangat tinggi. Tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mernpengaruhi variabel

dependent.

2) Menganalisis matrik korelasi varibel-variabel independent jika

antara variabel independent ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinearitas tidak adanya kolerasi yang tinggi antara

variabel independent tidak berarti bebas dari multikolinearitas.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya, Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukan setiap variabel independent rnanakah yang

dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Dalam penge1tian

sederhana setiap variabel independent menjadi variabel

dependent (terikat) dan diregres terhadap variabel independent

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independent

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent

lainnya jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF

(55)

dipakai untuk menunjukan adanya multikolerasi adalah nilai

tolerance<O.IO atau sama dengan nilai VIF>IO.

c. U.ii Autokorelasi

Menurut Imam Ghozali (2005:95), uji autokorelasi bertujuan

menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelmnnya). Jika te1jadi korelasi maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Ada atau

tidaknya autokorelasi bisa dilakukan dengan uji Durbin Waston (DW

test). Durbin Waston hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu

(first order autocerelation) dan mensyaratkan adanya intercept

(konstanta). Dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara

variabel independen. Pengambilan keputusan ada tidaknya

(56)

Tabcl 3.2 Standar Autokorclasi

Hipotcsis nol Keputusan

Tidak ada autokorelasi positif Tolak

Tidak ada autokorelasi positif No desicion

Tidak ada korelasi negative Tolak

Tidak ada korelasi negativ1; No desicion

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ditolak

dan negatif

Sumbcr: Imam Ghozah (2005:96)

d. Uji Heteroskedastisitas

Jika

O<d<dl

dl:sd:Odu

4-dl<d<4

4-du:Od:04-dl

du<d<4-du

Menurut Imam Ghozali (2005: 105) uji heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi teijadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

malca disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak te1jadi heteroskedastisitas. Ada beberapa

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

diantaranya melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada

(57)

tidalrnya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah

residual (Y prediksi - sesungguhnya) yang telah di-studentized.

Dasar analisis:

I) Jika ada pola tertentu, sepe1ti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jilrn tidak ada po la yang jelas, se1ta titik-titik menyebar diatas

dan dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak te1jadi

heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis regresi berganda (Multiple Regression). Analisis regresi

berganda merupakan angka yang menunjukkan arah clan kuatnya hubungan

antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel yang

lain (Sugiyono, 2005). Persamaannya yaitu :

y =a+ b1X1

+

b2X2 + b3X3 +s

Keterangan :

y

a

Variabel terikat (loyalitas pelanggan)

(58)

= Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

hubungan nilai variabel independen

= Variabel bebas (keterlibatan konsumen)

=

Variabel bebas (kepercayaan terhadap merek)

=

Variabel bebas (kepuasan)

Standar Error

4. Menilai Goodness of Fit Suatu Model (Pengujian Hipotesis)

Imam Ghozali (2005:83-85) ketepatan fungsi regresi sampel dalam

Gambar

Tabel 3.3 Operasional VariabeR
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
Tabel 41.3
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on the spatial information extracted from the VGE models as visual distance, visual angle and visual field, the four figures like openness,

Perilaku merokok adalah perilaku yang telah umum di jumpai.Perilaku merokok berasal dari berbagai kelas sosial, status, serta kelompok umur yang berbeda, hai ini

dominant firm , setting a price that maximized its own profits... Chapter 12 Slide

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan jaringan saraf untuk memprediksi harga komoditas pangan menggunakan metode backpropagation.. Penelitian ini

Kelimpahan plankton (ind/l) pada Stasiun I dalam selang waktu pengamatan yang

4.6.1 Simulasi ETAP Setelah Pembangunan GI Pangkalpinang II … 100 4.6.2 Analisis Drop Tegangan Kondisi Sistem Setelah Pembangunan GI Pangkalpinang II ……… 101. 4.6.2.1 Tegangan

Metode 4S TMD merupakan metode untuk menghasilkan bahan ajar yang ideal dan dapat juga digunakan untuk menganalisis isi buku teks, salah satunya dengan menggunakan

Sist em yang digunakan dalam pengolahan air limbah sangat erat kait annya dengan kepadat an penduduk. Kepadat an penduduk menjadi penent u dalam penyediaan lahan