SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy)
Disusun oleh :
SATA SUTRIANTO NIM: 208046100043
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYAR’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iv
Muamalat. Konsentrasi Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Hukum.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
Kualitas Produk sebagai salah satu sarana utama pemasaran. Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standaryang ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan.
Penlitian ini dilakukan dikota Tangerang tepatnya di Bank Syari’ah Mandiri. Untuk mengetahui seberapa besar responden yang menyatakan kualitas produk pada BSM
(Bank Syari’ah Mandiri) cabang tangerang, dan juga mengetahui responden minat nasabah terhadap produk BSM seberapa besarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan data semua kejadian yang telah berlangsung. Sumber data penelitian berbentuk data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan kuesioner yang dibagikan 150 lembar dan sample yang kemali sebesar 86 sample.
Teknik pemilihan sample ini dengan metode Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang / kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan metode samel aksidental
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa kualitas produk terhadap minat nasabah yang diberikan BSM Cabang tangerang memiliki pengaruh yang positif, berdasarkan tabel Anova, diperoleh nilai Sig.= 0,000 yang berarti < kriteria signifikan (0,05) dimana persamaan regresinya Y = 53,925 + 0,046X adalah signifikannya dan berpola linier dalam arti jika kualitas produk bertambah satu satuan, maka minat nasabah akan meningkat senilai 4,6%
Kata Kunci : kualitas Produk, Minat nasabah.
vi
Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji dan syukur kita pajatkan hanya kepada Allah
SWT semata, Sang penguasa penggenggam setiap jiwa dan seluruh alam semesta, yang
menjadikan diri ini tetap tegar dan semangat dalam setiap ikhtiar untuk melanjutkan penulisan
skripsi ini hingga selesai. Dengan segenap keridhoan dan rahmat-NYA, penulis senantiasa
diberikan segala kemudahan, baik dari segi teknis, materi, tenaga, waktu, maupun pikiran.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda alam nabi
besar, Nabi Muhammad SAW, yang menjadi contoh suri tauladan dan panutan yang sangat baik
bagi seluruh umat manusia, yang senantiasa sabar, gigih berjuang dan tidak pernah letih dalam
menegakkan syi’ar agama Allah, dan kepada seluruh keluarganya dan para sahabatnya yang turut
menggoreskan tinta emas sejarah kejayaan islam terutama para khulafa al-Rasyidin, dan kepada
umat beliau hingga akhir zaman dan semoga kita termasuk umat beliau yang mendapatkan
syafa’at di akhirat nanti. Amin
Skripsi yang penulis susun adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE,Sy) di
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagiaan yang tak ternilai
bagi penulis secara pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orangtua,
seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil yang mensukseskan harapan penulis.
Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan, izinkanlah penulis menuangkan
dalam bentuk ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Phil. JM Muslimin, MA., Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
vii
3. Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA, MH. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu disela-sela kesibukan dalam memberikan masukan maupun
nasihat dalam penyusunan skripsi ini.
4. Segenap pengurus dan pegawai Perpustakaan Fakultas Syariah & Hukum dan Pusat, yang
telah membantu penulis dalam mencari data-data yang diperlukan dalam pembuatan
skripsi ini.
5. Para Dosen Fakultas Syariah yang telah mentransfer berbagai ilmu dan pengetahuannya
kepada penulis. Dan kepada staf akademik serta karyawan yang telah memberikan
fasilitas dan kemudahan-kemudahan bagi penulis selama ini, dan semoga Allah
membalas semua kebaikan dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis selama
ini .
6. Pihak Bank Mandiri Syari’ah cabang tangerang yang sudah memberikan ijin kepada
penulis untuk menyebarkan angket/kuesioner kepada para nasabah. Sehingga penulis
dapat memperoleh data yang sangat di butuhkan untuk penyelesaian penulisan skripsi ini
7. Rasa salut, ta`dzim dan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda Sukarna dan
Ibunda Halipah (Enjum) atas dukungan moril dan materiil, kesabaran, keikhlasan,
perhatian, cinta dan kasih sayangnya yang tidak habis selalu mendoakan yang tak
henti-hentinya kepada Allah SWT. Penulis persembahkan skripsi ini. untuk kedua orangtua
8. Pakdeku tersayang Ayahanda Nur Sodiq dan Ayahanda Supono (Giman) dan budeku
Ibunda Lasri (Sri) dan Sepupuku Agung dan Heni Listary yang selalu mendorong
viii
dan seluruh keluarga besar Muhammad Irsad yang telah ikut memotivasi, mendoakan dan
membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Terima kasih untuk semua atas perhatian dan
kasih sayangnya.
10. Semua sahabat baikku: Muhammad Ikhwan Prasetyo,Uwaisul Firdaus, Nuzullul Rahman
, Tyar Ramadhan, Naufal Yassir, bang mail dan teman-temanku yang lain. Terima kasih
atas bantuan dalam penyusunan skripsi ini, dan terima kasih pula untuk kebersamaan kita
selama ini, atas segala canda, tawa, suka dan dukanya. Serta selalu memberikan dorongan
dan motivasi khusus kepada penulis dalam kelancaran penulisan skripsi ini. Serta
pihak-pihak yang tidak tercantum namanya namun semangat penulis minta bantuan do’anya
serta untuk mereka semua yang kukenal dan mengenalku. Atas do’a dan dukungannya.
Semoga Allah memelihara ukhuwah kita sampai kapanpun. Amin.
Semoga amal dan jasa baik yang telah diberikan penulis dapat diterima oleh Allah SWT
dengan pahala yang berlimpah. Dengan segala kelemahan dan kekurangan, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Amin
Jakarta, 6 oktober 2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN. ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI
………vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Kajian (review) Terdahulu ... 4
E. Kerangka Teori dan Konseptual ... 6
F. Metodologi Penelitian ... 9
1. Populasi dan sampel penelitian ... 9
2. Jenis dan sumber data ... 10
3. Teknik pengumpulan data ... 10
4. Metode analisa data ... 11
G. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II KUALITAS PRODUK DAN MINAT NASABAH A. Pengertian Kualitas ... 16
B. Pengertian Produk ... 18
C. Pengertian Kualitas produk ... 20
D. Indikator Kualitas Produk ... 21
H. Indikator Minat Nasabah ... 26
I. Teori Bank ... 26
BAB III PROFIL BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TANGERANG A. Objek Penelitian ... 28
B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ... 28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Product Quality Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang ... 39
1. Bukti Fisik (Tangible) ... 39
2. Empati (empathy) ... 42
3. Reliabilitas (reliability) ... 45
4. Daya Tanggap ( responsiveness) ... 48
5. Jaminan (assurance) ... 51
B. Customer Intention Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang ... 54
1. Faktor Internal ... 54
2. Faktor Eksternal ... 62
C. Pengaruh Product Quality Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang Terhadap Customer Nasabah... 69
D. Analisa Hasil Penelitian ... 70
1. Distribusi Responden Berdasarkan jenis kelamin ... 70
5. Uji Normalitas Data . ... 74
6. Uji Korelasi ... 76
7. Analisis Regresi Linier ... 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.. ... 79
B. Saran ... 79
1
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia banyak sekali menghadapi
tantangan yang harus dihadapi, ini terjadi karena pada awal kemunculan
perbankan syariah sekitar tahun 80 an sampai dengan 90 an situasi dan kondisi
politik saat itu belum memungkinkan berkembangnya perbankan syariah tersebut
karena pemerintahan saat itu belum sepenuhnya menaruh perhatian terhadap
ekonomi syariah. Hal ini membuat perjuangan untuk menghidupkan perbankan
syariah mengalami hambatan yang sangat berarti dari pemerintah pada waktu itu.
Disamping itu, masyarakat masih sangat awam dengan istilah-istilah perbankan
syariah (perbankan dengan sistem bagi hasil), ini karena masyarakat sudah
terbiasa dengan bunga. Juga sebagian masyarakat memahami Islam secara parsial,
yakni memahami islam dalam aspek ibadah saja, sehingga aspek lain terutama
muamalah kurang diperhatikan, dan pada akhirnya muamalah hanya dipahami
sebatas teori tanpa aspek praktis yang tersentuh.
Pada tahun 2006, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan bagi industri
perbankan syariah, yaitu PBI No 8/3/PBI/2006.1 dalam rangka akselerasi
pencapaian market share bank syariah. Kebijakan office channeling dimaksudkan
untuk meningkatkan akses masyarakat kepada jasa perbankan syariah. Dengan
sistem baru ini bank syariah tidak perlu lagi membuka cabang di banyak tempat
dalam memberikan pelayanan perbankan syariah. Sehingga biaya ekspansi jauh
1
lebih efisien. Penerapan office channeling, akan semakin memudahkan masyarakat melakukan transaksi syariah. Kendala terhadap lokasi bank syariah
yang selama ini menjadi masalah akan dapat teratasi, karena selama ini
masyarakat yang mau bertransaksi dengan bank syariah mengalami kesulitan
karena belum banyak bank syariah yang beroperasi di Indonesia. Dengan semakin
mudahnya masyarakat mendapatkan akses layanan perbankan syariah,
diperkirakan pertumbuhan bank syariah akan semakin besar secara signifikan.
Sehingga market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional bisa
meningkat pula.
Bank Syariah mandiri adalah jenis bank syariah dengan laba terbesar di
Indonesia. Posisi ini bahkan lebih tinggi dari Bank Syariah pertama di Indonesia
yakni Bank Muamalat. Hingga saat ini perseroan telah memiliki outlet Bank
Syariah Mandiri (BSM) mencapai 520 unit, terdiri dari 120 kantor cabang, 264
kantor cabang pembantu, 31 kantor kas, 51 konter layanan syariah, dan 54
payment. Kinerja Bank ini tentu tidak terlepas dari meningkatnya jumlah nasabah.
Peningkatan jumlah nasabah bank Syariah Mandiri tentunya sangat
menggembirakan, karena minat beli masyarakat terhadap produk perbankan
berbasis syariah mulai bertumbuh secara pesat. Masyarakat khususnya yang
beragama Islam mulai memandang harta benda adalah titipan Allah SWT yang
Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan
program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul “Pengaruh kualitas produk Terhadap Minat Nasabah Pada Produk Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian ini fokus pada konsep penelitian, maka penulis membatasi
masalah hanya pada pengaruh kualitas produk pada Bank Syariah mandiri cabang
Tangerang terhadap minat nasabah di Bank Syariah Mandiri cabang Tangerang.
Adapun rumusan masalah dati penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kualitas produk Bank Syariah Mandiri cabang Tangerang?
2. Faktor Apa Saja Yang Mempengarui Minat Nasabah Bank Syariah
Mandiri cabang Tangerang?
3. Bagaimana Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Nasabah Produk
Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
1. Untuk Mengetahui Kualitas Produk Bank Syariah Mandiri Cabang
Tangerang.
2. Untuk Mengetahui Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Di Bank Syariah Mandiri cabang Tangerang.
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Nasabah
Manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, khususnya mengenai
pengaruh kualitas produk terhadap minat nasabah pada produk perbankan
syariah. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dijadikan
sebagai acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan
sebagai tolak ukur bagi Bank Syariah Mandiri untuk mengukur sejauh
mana tingkat minat nasabah pada produk perbankan syariahnaya
berdasarkan pengaruh dari variabel kualitas produk.
D. Kajian (review) Terdahulu
1. Didi Muhammad Ahdi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jurusan Ekonomi, tahun 2008, dengan judul “analisis pengaruh
kualitas pelayanan, fasilitas dan nilai pelanggan terhadap kepuasan
nasabah (studi kasus pada bank BNI KCP UIN syarif Hidayatullah
jakarta)”. Dalam skripsi ini sampel yang digunakan adalah sebanyak 100
orang. Dengan metode pengambilan sampel “random sampling. Model
analisis data yang digunakan adalah dengan regresi berganda, dimana
variabel yang dianalisis adalah kualitas pelayanan, fasilitas, nilai
pelanggan terhadap kepuasaan nasabah. Hasil dari analisis ini didapat
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasaan
nasabah bank BNI KCP UIN syarif Hidayatullah, ini dilihat dari nilai
signifikannya 0,000<0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Sedangkan untuk penelitian pengaruh “pengaruh kualitas produk
terhadap minat nasabah pada bank syari’ah mandiri cabang tangerang”
dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, variable
yang diteliti juga berbeda dengan penelitian sebelumnya metode yang
diteliti juga berbeda dan responden yang diambil juga berbeda waktu dan
tempat dalam pengmbilan data juga berbeda.
2. Sunarto, Universitas Negeri Sebelas Maret, Jurusan Ekonomi, tahun
2012, dengan judul “Pengaruh Sikap Dan Norma Subyektif Terhadap
Minat Beli Nasabah Perbankan Syariah Di Kota Semarang (Studi Kasus
Nasabah Bank Syariah Di Kota Semarang). Dalam skripsi ini sampel
yang digunakan adalah sebanyak 60 orang. Dengan metode pengambilan
sampel “Convenience Sampling”. Model analisis data yang digunakan
adalah dengan Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linear berganda dan uji statistik uji t, uji F dan uji
R2. Berdasarkan analisis data, keyakinan memilih merupakan variabel
yang mempunyai pengaruh paling tinggi terhadap minat beli oleh
karenanya atribut yang melekat dalam sebuah produk yang merupakan
keunggulan dan manfaat sebuah produk harus mendapatkan perhatian
Sedangkan untuk penelitian pengaruh “pengaruh kualitas produk
terhadap minat nasabah Produk Bank Mandiri Syariah cabang Tangerang
dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, variable
yang diteliti juga berbeda dengan penelitian sebelumnya kecuali variable
dependennya sama. Metode yang diteliti juga berbeda dan responden
yang diambil juga berbeda, waktu dan tempat dalam pengambilan data
juga berbeda.
Berdasarkan tinjauan tersebut maka peneliti mencoba menyempurnakan
penelitian terdahulu dengan lebih memfokuskan pada kualitas produk
dan minat beli nasabah pada Bank Syariah Mandiri cabang Tangerang
secara umum dengan tingkat keprofesionalitasan standar umum. Jika
penelitian terdahulu pengolahan data dengan SPSS versi 16, Penulis
menggunakan software pengolah data versi terbaru yakini SPSS 20.
E. Kerangka Teori dan Konseptual
Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan2. Hasil penelitian Samu dalam Sutantio
menunjukkan bahwa salah satu indikator bahwa suatu produk perusahaan sukses
atau tidaknya di pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli konsumen
terhadap produk tersebut.3
2
Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. (Jakarta : Erlangga, 2008)
3
Sementara itu Mital mengatakan bahwa salah satu indikasi sukses tidaknya
suatu produk adalah besarnya minat membeli konsumen terhadap produk yang
bersangkutan. Hal ini senada dengan Garvin dalam Istijanto yang menyatakan
bahwa apabila suatu produk dibuat sesuai dengan dimensi kualitas produk, dalam,
maka akan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli.4
Penelitian lain yang dilakukan oleh Mittal dalam Dewa menemukan
bahwa fungsi dari minat konsumen merupakan mutu produk dan mutu layanan.5
Minat konsumen untuk membeli suatu produk adalah berhubungan dengan
karakteristik pada suatu negara dan orangnya. Semakin baik kualitas dari produk
atau services maka konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut.
Menurut Assael dalam Ikhwan Susila dan Faturrahman, minat (intention)
adalah suatu kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap obyek.6
Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.7 Selanjutnya Slameto
menyatakan bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan
kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian pada orang
lain, pada aktivitas atau objek lain.8
4
Istijanto Aplikasi Praktis Riset Pemasaran (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007)
5
Dewa, Ndaru Kusuma. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli (Studi Kasus Starone Di Area Jakarta Pusat). Tesis. Program Studi Magister Manajemen. Program Pasca Sarjana. Semarang : Universitas Diponegoro, 2009
6
Ikhwan Susila dan Fatchurrahman. 2004. Service Value : Sebuah Variabel Pemediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli. Empirika. Vol. 17. No.1. Juni 2004
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia.. Edisi 3, ( Jakarta : Balai pustaka, 2006)
8
Menurut Setyawan dan Ihwan, beberapa pengertian mengenai minat dapat
dirangkum dalam empat pernyataan, yaitu sebagai berikut :9
1. Minat dianggap sebuah „perangkap’ atau perantara antara faktor-faktor
motivasional yang mempengaruhi perilaku.
2. Minat mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai kemampuan
untuk mencoba.
3. Minat menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.
4. Minat berhubungan dengan perilaku yang terus-menerus.
Yamit mengungkapkan bahwa nasabah adalah orang yang berinteraksi
dengan perusahaan setelah proses produksi selesai, karena mereka adalah
pengguna produk.10 Sedangkan menurut Kasmir, nasabah merupakan konsumen
yang membeli atau menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh bank.11
Selanjutnya pengertian minat nasabah menurut Kanuk adalah pengaruh eksternal,
kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal
yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari
usaha pemasaran dan faktor sosial budaya.12
Kerangka konseptual adalah defenisi yang dipakai untuk menggambarkan
secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami.13 Adapun kerangka
konsep yang dikemukakan dalam penelitian adalah:
9
Setyawan, Anton A. dan Ihwan Susila. Pengaruh Service Quality PerceptionTerhadap Purcase Intention. Usahawan. No. 07. Tahun XXXI11. Juli 2004
10
Yamit, Zulian, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Edisi Pertama, Cetakan Keempat.( Yogyakarta : Ekonisia, 2005)
11
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008)
12
Kanuk, Leslie Lazar & Schiffman, Leon, Consumer Behaviour Perilaku Konsumen, Edisi 7.( Jakarta : PT. Indeks)
13
1) Variabel bebas atau independen variabel (x): Product quality Syariah
Mandiri cabang Tangerang
2) Variabel terikat atau dependen variabel (y): Customer intention nasabah.
F. Metodologi Penelitian
1. Populasi dan Sampel Penelitian
a) Populasi
Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank Syariah Mandiri cabang
Tangerang.14
b) Sampel
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan
metode Probability Sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang / kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.15
c) Ukuran Sampel
Peneliti menyebarkan 150 lembar kuesioner dengan penetapan ukuran
sampel secara random (acak). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
sampel aksidental yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
14
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian Cetakan Ketujuh (Bandung: CV. Alfabeta, 2006), h. 74-77.
15
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel.16
Jumlah kuesioner yang kembali kepada penulis sebanyak 86 lembar. Jumlah
sampel sebanyak 86 responden ini telah memenuhi konsep keterwakilan karena
pemilihan responden bersifat random, yang memberikan kesempatan yang sama
bagi setiap karakter responden.
2. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data yang
berbentuk angka dari hasil pengisian kuesioner. Sumber data yang didapatkan
adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner
kepada res ponden yang menjadi sampel penelitian.17
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Metode Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab Sugiyono. Secara umum kuesioner dibagi dua
jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka
adalah di mana responden diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan
dengan kalimat sendiri. Sedangkan kuesioner tertutup adalah dimana
responden tinggal memilih alernatif-alternatif jawaban yang disediakan.
16
Ibid.
17
2. Studi Pustaka (Library Research)
Menurut Nazir, studi kepustakaan merupakan langkah yang penting
dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah
selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang
berkaitan dengan topik penelitian.18 Studi pustaka yang dilakukan penulis
adalah dengan mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan
penelitian, yang meliputi buku-buku, arsip perusahaan, catatan di bangku
kuliah, serta sumber-sumber lainnya, baik tercetak maupun elektronik.
4. Metode Analisis Data a) Statistik Deskriptif
Setelah seluruh data terkumpul, penulis melakukan pengolahan dan
analisis data sesuai dengan penelitian kuantitatif pada umumnya yaitu tahap
memeriksa (editing), Proses pemberian identitas (coding) dan proses pembeberan (tabulating).19
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup, dimana di
dalam kuesioner ada lima alternatif jawaban yang tersedia dan menggunakan
skala LIKERT. Nilai skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden dapat
dilihat pada table berikut:
18
Nazir, Moh, Metode Penelitian, (Bogor :Ghalia Indonesia, 2011)
19
Tabel 1
Tabel Pilihan dan Nilai Jawaban untuk Tiap Item Pertanyaan
Nilai Kategori
5 Sangat Setuju (SS)
4 Setuju (S)
3 Netral (N)
2 Tidak Setuju (TS)
1 Sangat Tidak Setuju (STS)
b) Uji Korelasi
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat digunakan uji korelasi. Analisis korelasi bertujuan untuk melihat
keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih. Untuk dapat memberi
interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman
seperti table berikut yang dikemukakan oleh Sugiyono:20
20
Tabel 2
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Selanjutnya, setelah diperoleh nilai r maka dicari nilai Koefesien
Determinasi (r2). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi-variabel dependen. 21
c) Uji Regresi
Teknik analisis data penelitian salah satunya menggunakan
teknik analisis persamaan regresi. Uji regresi banyak sekali dipakai
dalam penelitian. Kelebihan uji regresi adalah kemampuannya
melakukan prediksi. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian
21
ini adalah analisis regresi linier. Analisis regresi linier adalah
hubungan secara linear antara variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan.
Persamaan regresi linear sebagai berikut :
Y’ = a + bX
Keterangan :
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun
penurunan)
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini peneliti secara sistematis menyusunnya agar
mudah dimengerti oleh pembaca. Skripsi ini dikelompokkan secara garis besar
menjadi beberapa bab dan sub bab seperti dijelaskan berikut ini:
BAB I : Pada bab pertama ini, penulis membahas dan menjelaskan
latar belakang masalah, identifikasi masalah dan perumusan
masalah, ruang lingkup penelitian, maksud dan tujuan
BAB II : Pada bab dua ini, penulis menguraikan mengenai landasan
teori yang berisi teori-teori dan pendapat-pendapat para
pakar yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
Berisi teori-teori tentang: pengertian kualitas, pengertian
produk, pengertian perbankan syariah, dan customer
intention.
BAB III : Pada bab ketiga ini, penulis membahas tentang profile bank
yakni Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang, visi, misi
dan tujuan, serta produk-produknya.
BAB IV : Dalam bab ini akan diuraikan analisis data hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V : Bab lima merupakan bab terakhir penulisan karya ilmiah ini
yang berisikan Kesimpulan dan Saran-saran dari penulis
mengenai keseluruhan pembahasan dalam penulisan skripsi
BAB II
KUALITAS PRODUK DAN MINAT NASABAH
A. Pengertian Kualitas
Menurut Kotler dan Amstrong, quality atau kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten.22 Sedangkan menurut Garvin
dan A. Dale Timpe kualitas adalah keunggulan yang dimiliki oleh produk
tersebut.23 Selanjutnya menurut Tjiptono, kualitas merupakan perpaduan antara
sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi
prasyarat kebutuhan pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan
karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.24
Menurut Davis, kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Pendekatan yang digunakan Davis ini
menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir,
yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas
lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas
tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas.25
22
Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. (Jakarta : Erlangga, 2008)
23
Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. (Bandung : CV. Alfabeta,2007)
24
Tjiptono, Fandy, Strategi Bisnis Pemasaran. (Yogyakarta : Andi., 2008)
25
Menurut Fandy Tjiptono, ada lima macam perspektif kualitas yang
berkembang dikalangan praktisi bisnis, yaitu : 26
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi
sulit didefinisikan dan dioperasionalisasikan maupun diukur. Perspektif ini
umumnya diterapkan dalam karya seni seperti musik, seni tari, seni drama
dan seni rupa.
2. Product-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut yang
dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaan atribut
yang dimiliki produk secara objektif, tetapi pendekatan ini dapat
menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi individual.
3. User-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling
memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera (fitnes for used) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
4. Manufacturing-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau dari sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang
sesuai dengan persyaratannya (conformance quality) dan prosedur.
26
5. Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai
dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai ”affordable excellence”, oleh
karena itu kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk
yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling
bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat
dibeli.
B. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan ,dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi dan gagasan. Produk adalah alat pemasaran yang paling mendasar
menurut Kotler dan Amstrong menyatakan bahwa :”Produk adalah segala seuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan ,dimiliki, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk mencakup
objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.”27
Pengertian produk menurut David W, Produk adalah segala sesuatu yang
memilki nilai disuatu pasar sasaran dimana kemampuannya memberikan manfaat
dan kepuasan termasuk benda, jasa, organisasi, tempat, orang, ide”.
Dapat disimpulkan bahwa produk adalah seperangkat atribut baik yang
berwujud maupun tidak berwujud yang digunakan untuk memenuhikebutuhan
konsumen.
27
Menurut Kotler, produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok, yaitu :28
1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu :
a. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan
perlakuan fisik lainnya.
b. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi,
salon kecantikan, hotel dan sebagainya.
Perbedaan antara kelompok barang dan jasa adalah pada kelompok barang
berwujud fisik dan langsung dirasakan dampaknya sedang pada kelompok jasa
adalah tak berbentuk fisik dan hanya didapatkan manfaat atau kepuasannya saja.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa produk Bank Syariah Mandiri
termasuk dalam kelompok jasa.
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu :
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain,
28
umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu
tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.
b. Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk
pemakaian normal adalah satu tahun lebih).
3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya
dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
a. Barang konsumsi (consumer’s goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat
dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh
manfaat dari produk tersebut.
b. Barang industri (industrial’s goods)
Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan
pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu.
Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan
kembali.
C. Pengertian Kualitas Produk
Kotler dan Armstrong mendefinisikan product quality atau kualitas produk sebagai salah satu sarana positioning utama pemasar.29 Kualitas memiliki dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Untuk mencapai kualitas produk
29
yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini
dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang
telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap
produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk
yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan
produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas,
bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak
akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk Kotler dan
Amstrong.30
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar yang memiliki standarisasi kualitas, di mana tujuan dari standarisasi kualitas ini adalah agar
konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang
bersangkutan, karena produk yang dihasilkan telah memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
D. Indikator Kualitas Produk
Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Tjiptono dan Chandra,
terdapat lima dimensi utama pada kualitas jasa, dan jasa yang dimaksud dalam hal
ini adalah jasa produk perbankan. Adapun dimensi-dimensi tersebut adalah
sebagai berikut :31
30
Ibid
31
1. Bukti Fisik (tangible)
Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material
yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.
2. Empati (empathy)
Berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan
bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian
personla kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
3. Reliabilitas (reliability)
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan
yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan
menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
4. Daya Tanggap (responsiveness)
Berkenaan dengan ketersediaan dan kemampuan para karyawan untuk
membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta
menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan
jasa secara cepat.
5. Jaminan (assurance)
Yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa
E. Teori Minat Nasabah
Menurut Assael dalam Ikhwan Susila dan Faturrahman, minat (intention) adalah suatu kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap obyek.32
Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.33 Selanjutnya Slameto
menyatakan bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan
kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian pada orang
lain, pada aktivitas atau objek lain.34
Menurut Setyawan dan Ihwan, beberapa pengertian mengenai minat dapat
dirangkum dalam empat pernyataan, yaitu sebagai berikut :35
1. Minat dianggap sebuah „perangkap’ atau perantara antara faktor-faktor
motivasional yang mempengaruhi perilaku.
2. Minat mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai kemampuan
untuk mencoba.
3. Minat menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.
4. Minat berhubungan dengan perilaku yang terus-menerus.
Yamit mengungkapkan bahwa nasabah adalah orang yang berinteraksi
dengan perusahaan setelah proses produksi selesai, karena mereka adalah
32
Ikhwan Susila dan Fatchurrahman, Service Value : Sebuah Variabel Pemediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli. Empirika. Vol. 17. No.1. Juni 2004
33
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 3.( Jakarta : Balai pustaka, 2008) h.583
34
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2010) h.180
35
pengguna produk.36 Sedangkan menurut Kasmir, nasabah merupakan konsumen
yang membeli atau menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh bank.37
Selanjutnya pengertian minat nasabah menurut Kanuk adalah pengaruh eksternal,
kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal
yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari
usaha pemasaran dan faktor sosial budaya.38
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Menurut Kotler, beberapa faktor yang membentuk minat adalah sebagai
berikut : 39
1. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternative
yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat
negative orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan
motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat
mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut
tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri
dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.
36
Yamit, Zulian, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Edisi Pertama, Cetakan Keempat.( Yogyakarta : Ekonisia, 2005)
37
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi.( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008) h.94
38
Kanuk, Leslie Lazar dan Schiffman, Leon, Consumer Behaviour Perilaku Konsumen, Edisi 7.( Jakarta : PT. Indeks, 2008) h.25
39
G. Motif Minat Nasabah
Menurut Walgito, bahwa didalam minat terkandung unsur motif dan
perhatian. Adapun unsur-unsur tersebut mengandung hal-hal di bawah ini: 40
a. Awareness (kesadaran)
Receiver atau penerima pesan dengan sadar menerima rangsangan berupa pesan yang dikirim oleh komunikator yaitu perusahan yang menawarkan
produknya melalui media cetak atau elektronik.
b. Interest (Minat)
Bagaimana agar penerima pesan (calon pembeli) berminat dan ingin tahu
lebih jauh. Kesadaran akan meningkat sebagai perhatian dan timbul rasa
ingin tahu secara lebih rinci. Untuk itu membujuk mereka agar mau
mengikuti pesan yang disampaikan.
c. Desire (Keinginan)
Menggerakan dan membangkitkan keinginan untuk memiliki atau
menikmati produk.
d. Action (Tindakan)
Membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan
pembelian. Bujukan yang diberikan berupa harapan agar calon pembeli
segera mungkin pergi melihat-lihat di showroom. Dalam hal ini
diharapkan adanya tindakan pembelian.
40
H. Indikator Minat Nasabah
Indikator-indikator dari minat dijelaskan oleh komponen dari Schiffman dan
Kanuk. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :41
1. Faktor kebutuhan individu
2. Faktor eksternal
I. Teori Bank
Fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyarakat luas
(funding) dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit untuk berbagai tujuan. Fungsi bank secara lebih spesifik menurut Y. Sri Susilo,
Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso, yaitu sebagai berikut :
1. Agent of Trust
Dasar kegiatan utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat
akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur
kepercayaan.
2. Agent of Development
Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyaluran dana sangat
diperlukan untuk kelancaran disektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi dan juga
konsumsi yang selalu berkaitan dengan penggunaan uang.
41
3. Agent of Service
Jasa-jasa yang ditawarkan oleh bank ini erat kaitanya dengan kegiatan
perekonomian secara umum. Jasa-jasa bank antara lain berupa jasa
pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan
bank dan jasa penyelesaian tagihan.
Manurut Budi Santoso dan Triandaru, bank dilihat sebagai segi imbalan atau
jasa penggunaan dana, baik simpan maupun pinjam dapat dibedakan menjadi :
1. Bank konvensional, yaitu bank yang dalam aktivitasnya,
baikpenghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran
dananya,memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau
sejumlahimbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu
periodetertentu. Persentase tertentu ini biasanya ditetapkan pertahun.
2. Bank syariah, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik
penghimpunandana maupun dalam rangka penyaluran dananya
memberikan danmengenakan imbalan atau dasar prinsip syariah yaitu jual
BAB III
PROFIL BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TANGERANG H. Obyek Penelitian
Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
(BSM). Pendirian Bank Syariah Mandiri dilandasi oleh beberapa alasan,
diantaranya:
1. Memenuhi kebutuhan umat Islam di Indonesia yang cenderung
menghindari dari hal riba dalam kegiatan muamalahnya.
2. Memberikan alternatif kepada umat Islam dalam mempergunakan jasa
perbankan.
3. Mengentaskan kemiskinan
Dalam operasional dan tugas utama perusahaan adalah menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
untuk meningkatkan taraf hidup mereka, di samping menawarkan beberapa jasa
keuangan lain.
I. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri
Pada saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997-1998,
industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional
mengalami krisis luar biasa yang menyebabkan pemerintah mengambil tindakan
dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) berusaha keluar
dari situasi tersebut dengan melakukan penggabungan (merger) dengan
penggabungan (merger) 4 (empat) bank, yaitu: Bank Dagang Negara, Bank
Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo, yang kemudian menjadi bank baru
bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik
mayoritas baru PT Bank Susila Bakti (BSB).
Sebagai tindak lanjut dari keputusan tersebut, Bank Mandiri
ingin mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan
Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998,
yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual
banking system). Dengan adanya pemberlakukan undang-undang tersebut
merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila
Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Setelah melalui proses,
perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh
Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999 pada
25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur
Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, Bank Indonesia menyetujui
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Setelah itu pada hari senin
tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999, PT Bank Syariah
Mandiri secara resmi mulai beroperasi sebagai salah satu Bank Umum Syariah
1. Profil Perusahaan
Nama : PT Bank Syariah Mandiri
Alamat : Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta
10340 Indonesia
Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
Faksimili : (62-21) 3983 2989
Situs Web : www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi : 1 November 1999
Modal Dasar : Rp2.500.000.000.000,-
Modal Disetor : Rp858.243.565.000,-
Kantor Layanan : 630 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di
seluruh Indonesia
Kepemilikan saham Bank Syariah Mandiri dimiliki oleh PT Bank
Mandiri (Persero)Tbk. sebanyak 131.648.712 lembar saham (99,999999%) dan
PT Mandiri Sekuritas sebanyak 1 lembar saham (0,000001%).
2. Produk-produk
a. Pembiayaan Consumer
1) BSM Implan
BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta
rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap
Perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal
2) Pembiayaan Peralatan Kedokteran
Pembiayaan Peralatan Kedokteran adalah pemberian fasilitas
pembiayaan kepada para profesional di bidang
kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan kedokteran.
3) Pembiayaan Edukasi BSM
Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan
menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang
masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya
atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun
ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
4) Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal
kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya
dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil
nasabah.
5) Pembiayaan Kepada Pensiunan
Pembiayaan kepada Pensiunan merupakan penyaluran fasilitas
pembiayaan konsumer (termasuk untuk pembiayaan
multiguna) kepada para pensuinan, dengan pembayaran
angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun langsung
yang diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan). Akad
6) Pembiayaan Umrah
Pembiayaan Umrah adalah pembiayaan jangka pendek yang
digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah
seperti namun tidak terbatas untuk tiket, akomodasi dan
persiapan biaya umrah lainnya dengan akad ijarah.
7) Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya
Penyaluran pembiayaan kepada/melalui koperasi karyawan untuk
pemenuhan kebutuhan para anggotanya (kolektif) yang
mengajukan pembiayaan melalui koperasi karyawan.
8) Pembiayaan Griya BSM
Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek,
menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah
tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan
developer maupun non developer, dengan sistem murabahah.
9) Pembiayaan Talangan Haji
Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada
nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk
memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
10) BSM Customer Network Financing
BSM Customer Network Financing selanjutnya disebut
BSM-CNF adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan
kepada Nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk
produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama
dengan bank.
11) Pembiayaan Griya BSM Optima
Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan untuk
pembelian rumah tinggal (konsumer) yang telah bersertifikat,
baik baru maupun bekas di lingkungan developer maupun non
developer, dan memungkinkan bagi Nasabah untuk menambah
fasilitas pembiayaannya guna pemenuhan kebutuhan konsumer
lainnya sepanjang DSR dan coverage atas agunannya masih
meng-cover total pembiayaannya.
12) Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi adalah pembiayaan untuk
pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RS
Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan
dukungan fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah. Akad
yang digunakan adalah akad murabahah. Akad murabahah
adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank
membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada
nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan
margin yang disepakati.
13) Pembiayaan Griya BSM DP 0%
Pembiayaan Griya BSM DP 0% adalah pembiayaan untuk
bekas di lingkungan developer maupun non developer tanpa
dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah (nilai
pembiayaan 100% dari nilai taksasi). Akad yang digunakan
adalah akad murabahah. Akad murabahah adalah akad jual
beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang
yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar
harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang
disepakati.
14) Pembiayaan Kendaraan Bermotor
BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan
pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan
sistem murabahah.
b. Produk Dana
1) BSM Tabungan
a) Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad
Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya berdasarkan
syarat-syarat tertentu yang disepakati.
b) BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil
berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah
c) BSM Tabungan Simpatik
Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang
disepakati.
d) BSM Tabungan Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan
dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan
dilengkapi dengan perlindungan asuransi.
e) BSM Tabungan Mabrur
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu
pelaksanaan ibadah haji & umrah.
f) BSM Tabungan Dollar
Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan
BSM.
g) BSM Tabungan Kurban
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu
nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.
Pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan Amil Qurban.
h) BSM Tabungan Pensiun Tabungan Pensiun BSM adalah
simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip
mudharabah mutlaqah, yang penarikannya dapat dilakukan
disepakati. Produk ini merupakan hasil kerjasama BSM
dengan PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan
pegawai negeri Indonesia.
2) BSM Giro
a) BSM Giro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan
prinsip wadiah yad dhamanah.
b) BSM Giro Valas
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah.
c) BSM Giro Singapore Dollar
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan
berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.
d) BSM Giro Euro
e) Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan
3) BSM Deposito
a) BSM Deposito
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang
rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah
Muthlaqah.
b) BSM Deposito Valas
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang
dollar yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah
Muthlaqah.
3. LayananSyariah Mandiri Prioritas
Layanan personal dengan fasilitas yang mengutamakan kenyamanan
dalam keseimbangan baik dalam layanan finansial maupun layanan non
finansial. Dengan menempatkann dana minimal Rp 250 juta, Personal
Relationship Officer perusahaa akan membantu nasabah menentukan pilihan
perencanaan keuangan, termasuk konsultasi zakat, waqaf hingga pembagian
4. StrukturOrganisasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
[image:50.595.104.523.163.556.2]A.Product Quality Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang 1. Bukti fisik (Tangible)
Tabel 4.1
Banyak keuntungan produk
No Produk Bank Syariah
Mandiri memiliki banyak
keuntungan
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 60 69,8
2 Setuju 16 18,6
3 Kurang setuju 5 5,8
4 Tidak setuju 2 2,3
5 Sangat tidak setuju 3 3,5
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 60 responden dengan persentase 69,8%
menyatakan sangat setuju bahwa Produk Bank Syariah Mandiri memiliki banyak
keuntungan, 16 responden dengan persentase 18,6% menyatakan setuju, 5
responden dengan persentase 5,8% menyatakan kurang setuju, 2 responden atau
2,3% yang menyatakan tidak setuju, dan 3 responden dengan persentase 3,5%
Tabel 4.2
Penampilan karyawan dalam menawarkan produk
No Penampilan karyawan Bank
Syariah Mandiri sangat
menarik dalam menawarkan
produknya
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 57 66,3
2 Setuju 20 23,3
3 Kurang setuju 5 5,8
4 Tidak setuju 2 2,3
5 Sangat tidak setuju 2 2,3
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 57 responden dengan persentase 66,3%
menyatakan sangat setuju bahwa Penampilan karyawan Bank Syariah Mandiri
sangat menarik dalam menawarkan produknya, 20 responden dengan persentase
23,3% menyatakan setuju, 5 responden atau 5,8% menyatakan kurang setuju, 2
responden dengan persentase 1% yang menyatakan tidak setuju, dan 2 responden
Tabel 4.3
Fasilitas BSM membuat pelanggan nyaman mendengarkan deskripsi produk
No Fasilitas yang diberikan
Bank Syariah Mandiri
membuat pelanggan nyaman
ketika mendengarkan
deskripsi produknya
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 47 54,7
2 Setuju 34 39,5
3 Kurang setuju 0 0
4 Tidak setuju 2 2,3
5 Sangat tidak setuju 3 3,5
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 47 responden dengan persentase 54,7%
menyatakan sangat setuju bahwa Fasilitas yang diberikan Bank Syariah Mandiri
membuat pelanggan nyaman ketika mendengarkan deskripsi produknya, 34
responden dengan persentase 39,5% menyatakan setuju, tidak ada responden (0%)
yang menyatakan kurang setuju, 2 responden dengan persentase 2,3% yang
menyatakan tidak setuju, dan 3 responden dengan persentase 3,5% meyatakan
2. Empati (empathy)
Tabel 4.4
Produk Perbankan berkualitas
No Produk Bank Syariah
Mandiri merupakan solusi
bagi pelanggan yang
menginginkan produk
perbankan syariah
berkualitas
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 50 58,1
2 Setuju 24 27,9
3 Kurang setuju 8 9,3
4 Tidak setuju 0 0
5 Sangat tidak setuju 4 4,7
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 50 responden dengan persentase 50%
menyatakan sangat setuju bahwa Produk Bank Syariah Mandiri merupakan solusi
bagi pelanggan yang menginginkan produk perbankan syariah berkualitas, 24
responden dengan persentase 27,9% menyatakan setuju, 8 responden dengan
persentase 9,3% yang menyatakan kurang setuju, 0 responden dengan persentase
0% yang menyatakan tidak setuju, dan 4 responden dengan persentase 4,7%
Tabel 4.5
Produk untuk kepentingan masyarakat Islam
No Produk Bank Syariah
Mandiri diluncurkan demi
kepentingan masyarakat
yang Islami.
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 63 73,3
2 Setuju 17 19,8
3 Kurang setuju 0 0
4 Tidak setuju 1 1,2
5 Sangat tidak setuju 5 5,8
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 63 responden dengan persentase 73,3%
menyatakan sangat setuju bahwa Produk Bank Syariah Mandiri diluncurkan demi
kepentingan masyarakat yang Islami, 17 responden dengan persentase 19,8%
menyatakan setuju, 0 responden dengan persentase 0% untuk jawaban kurang
setuju, 1 responden dengan persentase 1,2% yang menyatakan tidak setuju, dan 5
Tabel 4.6
Jam Operasional yang flexibel
No Bank Syariah Mandiri
memiliki jam operasional
yang flexible dalam
menawarkan produknya
kepada nasabah, sehingga
nasabah tidak akan merasa
waktunya tersita
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 58 67,4
2 Setuju 20 23,3
3 Kurang setuju 0 0
4 Tidak setuju 0 0
5 Sangat tidak setuju 8 9,3
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 58 responden dengan persentase 67,4%
menyatakan sangat setuju bahwa Bank Syariah Mandiri memiliki jam operasional
yang flexible dalam menawarkan produknya kepada nasabah, sehingga nasabah
tidak akan merasa waktunya tersita, 20 responden dengan persentase 23,3%
menyatakan setuju, 0 responden dengan persentase 0% untuk jawaban kurang
setuju dan tidak setuju, dan 8 responden dengan persentase 9,3% meyatakan
3. Reliabilitas (reliability)
Tabel 4.7
Layanan akurat tentang produk
No Bank Syariah Mandiri
memberikan layanan yang
akurat tentang produk
perbankan syariahnya
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 48 55,8
2 Setuju 19 22,1
3 Kurang setuju 9 10,5
4 Tidak setuju 2 2,3
5 Sangat tidak setuju 8 9,3
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 48 responden dengan persentase 55,8%
menyatakan sangat setuju bahwa Bank Syariah Mandiri memberikan layanan yang
akurat tentang produk perbankan syariahnya, 19 responden dengan persentase
22,1% menyatakan setuju, 9 responden dengan persentase 10,5% yang
menyatakan kurang setuju, 2 responden dengan persentase 2,3% yang menyatakan
tidak setuju, dan 8 responden dengan persentase 9,3% meyatakan sangat tidak
Tabel 4.8
Nasabah dapat membuat janji dengan karyawan BSM
No Nasabah dapat membuat janji
dengan karyawan Bank
Syariah Mandiri untuk
urusan produk perbankan
syariahnya
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 32 37,2
2 Setuju 25 29,1
3 Kurang setuju 19 22,1
4 Tidak setuju 6 7
5 Sangat tidak setuju 4 4,7
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 32 responden dengan persentase 37,2%
menyatakan sangat setuju bahwa Nasabah dapat membuat janji dengan karyawan
Bank Syariah Mandiri untuk urusan produk perbankan syariahnya, 25 responden
dengan persentase 29,1% menyatakan setuju, 19 responden dengan persentase
22,1% yang menyatakan kurang setuju, 6 responden dengan persentase 7% yang
menyatakan tidak setuju, dan 4 responden dengan persentase 4,7% meyatakan
Tabel 4.9
Produk pinjaman tidak memberatkan
No Produk pinjaman Bank
Syariah Mandiri tidak
memberatkan nasabah
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 41 35
2 Setuju 21 20
3 Kurang setuju 15 32
4 Tidak setuju 12 12
5 Sangat tidak setuju 1 1
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 41 responden dengan persentase 47,7%
menyatakan sangat setuju bahwa Produk pinjaman Bank Syariah Mandiri tidak
memberatkan nasabah, 21 responden dengan persentase 24,4% menyatakan setuju,
15 responden dengan persentase 17,4% yang menyatakan kurang setuju, 3
responden dengan persentase 3,5% yang menyatakan tidak setuju, dan 6
4. Daya Tanggap (responsiveness)
Tabel 4.10
Karyawan BSM tanggap terhadap keluhan tentang produk
No Karyawan Bank Syariah
Mandiri tanggap terhadap
keluhan nasabah tentang
produk perbankan syariahnya
Frekuensi %
1 Sangat Setuju 32 37,2
2 Setuju 10 11,6
3 Kurang setuju 33 38,4
4 Tidak setuju 7 8,1
5 Sangat tidak setuju 4 4,7
Total 86 100
Sumber : Data Penelitian 2014
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 32 responden dengan persentase 37,2%
menyatakan sangat setuju bahwa Karyawan Bank Syariah Mandiri tanggap
terhadap keluhan nasabah tentang produk perbankan syariahnya, 10 responden
dengan persentase 11,6% menyatakan setuju, 33 responden dengan persentase
38,4% yang menyatakan kurang setuju, 7 responden dengan persentase 8,1% yang
menyatakan tidak setuju, dan 4 responden dengan persentase 4,7% meyatakan