Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA CV. MUSTIKA MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh
BADRIAH
052102037
Diploma III Akuntansi
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunian-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini tepat pada
waktunya, dengan judul “PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA
OPERASIONAL PADA CV. MUSTIKA MEDAN”. Skripsi ini dibuat untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi
Jurusan Diploma III Akuntansi USU.
Dalam penyusunan skripsi minor ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
tanpa bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak maka tidak mungkin
skripsi minor ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku dekan Fakultas Ekonomi
USU.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi Ak selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.
3. Bapak Iskandar Muda, SE, MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.
4. Bapak Mhd. Simba Sembiring, SE selaku ketua Sub Bagian Pendidikan
Fakultas Ekonomi USU.
5. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
6. Ibu Dian Helpita S. Sos selaku pimpinan CV. Mustika Medan, beserta
semua karyawan.
7. Teristimewa untuk orang yang selalu penulis sayangi & hormati Ayahanda
Usman Amna dan Ibunda Nurlailan yang selalu memberikan kasih sayang,
cinta yang tulus, nasehat & dukungan baik moril & materil serta doa
kepada penulis sampai sekarang. Semoga kasih sayang, pengorbanan serta
do’a Ayahanda & Ibunda akan selalu mengiringi langkahku.
8. Bapak & Ibu dosen Fakultas Ekonomi USU, serta seluruh staf pegawai
khususnya jurusan Akuntansi.
9. Adeq-adeqQ & sepupu2 Q yang ka2k & Bunda sayangi, rajin-rajin belajar
ya!!!
10.Kluarga besar Walet & Makcik, makasih banyak atas semuanya, atas kasih
sayang & perhatiannya slama ini kepada penulis. Walet & Makcik yang
udah jadi orang tua Dery di sini. Walet, makasih ya dah bantuin Dery
nyariin tempat riset.
11.Seluruh rekan – rekan mahasiswa di Fakultas Ekonomi Diploma III
Akuntansi USU Stambuk 2005, khususnya “Group A”.
12.Buat orang-orang yang tetap setia mendoakanQ dan yang selalu setia
memberikan kasih sayang dan perhatiannya, walau nama kalian tidak
tertera tapi dihati kalian tetap Qhargai.
13.Buat anak-anak kost, khususnya penghuni markas 227 (para bon-bon)
14.Buat Some One Special “Romi Nasrullah” (P2), thank’s ya atas semangat,
motivasi & do’anya slama ini (btw kapan nyusul ne!!!). Semoga apa yang
kita cita-citakan tercapai. Amiiinn…. Jangan patah semangat ya!!! ^_^
Dalam penulisan skripsi minor ini penulis telah berupaya semaksimal
mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan dan dapat dimanfaatkan
oleh berbagai pihak yang memerlukan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari tata bahasa maupun ruang
lingkup pembahasannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Mei 2008
Penulis
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 10
C. Klasifikasi Biaya Operasional ... 14
D. Perencanaan Biaya Operasional ... 17
E. Pengawasan Biaya Operasional ... 20
BAB III : ANALISA DAN EVALUASI... 25
A. Elemen-elemen Biaya Operasional... 25
B. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional ... 28
C. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional... 31
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 34
A. Kesimpulan... 34
B. Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari laba dan dapat menjalankan
perusahaan untuk maju dan berkembang. Dengan berkembangnya perekonomian
umumnya, maka banyak perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang
lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka
kegiatan-kegitan yang ada di dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik
jenis kegiatan maupun volume kegiatan yang dilaksanakan.
Pada perusahaan kecil jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan adalah
terbatas sehingga mudah untuk direncanakan dan diamati, maka tidaklah demikian
dengan perusahaan besar. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dagang,
maupun industri pada umumnya bertujuan untuk memperoleh usaha yang semakin
baik, kelangsungan hidup perusahaan serta gambaran positif dari masyarakat
mengenai perusahaan itu. Tujuan-tujuan dapat dicapai melalui kegiatan usaha
yang dilaksanakan berdasarkan suatu sistem perencanaan, pengaturan dan
pendelegasian wewenang sehingga pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara
efisien dan efektif. Oleh sebab itu, perencanaan dan pengawasan kegiatan
perusahaan menjadi tidak sesederhana perusahaan yang belum berkembang.
Usaha-usaha manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan terletak
pada fungsi-fungsi ganda perencanaan dan pengawasan. Fungsi perencanaan pada
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
dengan penetapan suatu keuntungan yang diinginkan, persiapan dan tersedianya
bahan-bahan, tenaga kerja, proyek dan perlengkapan untuk volume yang
diharapkan, penciptaan suatu sistem komunikasi ynag memungkinkan adanya
laporan dan pengawasan hasil-hasil sesungguhnya menghadapi rencana-rencana
yang sudah ditentukan sebelumnya. Fungsi pengawasan berurusan dengan tugas
pengaturan, pengorbanan alamiah dengan perilaku manusia, dan obyek-obyek
bahan kedalam suatu unit yang dikoordinasikan untuk memperoleh hasil-hasil
yang diinginkan. Alat pengukur antara fungsi perencanaan yang merupakan asal
dan fungsi pengawasan yang merupakan akhir adalah sistem informasi akuntansi
biaya yang secara tetap diberi istilah alat manajemen yang memungkinkan adanya
komunikasi yang efektif, umpan balik yang terus menerus, akuntansi untuk
pertanggung jawaban dan keluwesan manajemen.
Jumlah elemen tiap-tiap biaya terlebih dahulu harus direncanakan. Karena
perencanaan merupakan asumsi dasar suatu anggaran. Dalam hal ini ynag
dimaksud dengan perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang
berupa tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran
kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Anggaran juga erat hubungannya dengan pengawasan. Pengawasan berarti
mendeterminasikan apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi
prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan koleratif.
Anggaran diperlukan oleh manajemen untuk dapat menjabarkan perencanaan dan
Unsur perencanaan dan pengawasan harus semaksimal mungkin dapat
dijalankan oleh perusahaan dengan baik untuk dapat bersaing dan
mempertahankan perusahaan di era perkembangan zaman yang semakin tumbuh
dan berkembang ini. Oleh karena itu mengingat pentingnya kedua fungsi
perencanaan dan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional ini, maka
penulis tertarik untuk mengambil judul :
“PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA CV. MUSTIKA MEDAN”.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dipaparkan oleh penulis dalam paper
ini adalah :
1. Apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada CV.
MUSTIKA MEDAN telah dilaksanakan secara efektif dan efisien?
2. Bagaimana tehnik yang dilakukan oleh CV. MUSTIKA MEDAN dalam
melakukan perencanaan dan pengawasan biaya operasional?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui sejauhmana penerapan perencanaan dan pengawasan
biaya operasional pada CV. MUSTIKA MEDAN.
b. Untuk mengetahui kebijaksanaan yang telah dilakukan perusahaan terhadap
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama
di bangku perkuliahan, disamping itu sebagai bahan perbandingan antara
teori yang diterima di bangku kuliah dengan aplikasi pada perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan langkah
perencanaan serta pengawasan operasional perusahaan di masa yang akan
datang, sehingga diharapkan perusahan dapat terus mengalami
perkembangan.
c. Bagi Peneliti Lain
Dapat dipakai sebagai perbandingan dan informasi untuk melakukan
penelitian pada masa yang akan datang.
D. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian dan pengumpulan data yang dilakukan penulis
untuk memperoleh data dan keterangan guna penulisan paper ini adalah :
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan dan belum di
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan dan sudah
dipublikasikan.
2. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan paper ini
adalah :
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan secara langsung oleh peneliti yaitu pada CV.
MUSTIKA MEDAN dengan melalui wawancara langsung kepada pihak
yang terkait dalam perusahaan tersebut.
b. Penelitian Perpustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau bahan-bahan
serta keterangan yang dibutuhkan dalam pembuatan paper ini melalui
buku-buku, artikel, majalah, serta bacaan ilmiah lainnya yang digunakan sebagai
dasar untuk memperkuat teori.
3. Metode Analisa
a. Metode Deskriptif
Merupakan suatu analisa dimana data yang diperoleh dikumpulkan,
diklasifikasi, serta diinterprestasikan sehingga memberikan suatu gambaran
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
b. Metode Komperatif
Suatu metode analisa yang dilakukan dengan membandingkan teori-teori
dengan praktek di dalam perusahaan, kemudian mengambil kesimpulan dan
selanjutnya memberikan saran dari hasil perbandingan.
E. Sistematika Pembahasan
Untuk pemahaman dan penyajian yang lebih cepat dan sisteamatis, penulis
membagi paper ini ke dalam 4 (empat) bab yang terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : CV. MUSTIKA MEDAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang gambaran umum
perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat peusahaan, struktur
organisasi, klasifikasi biaya operasional, perencanaan biaya
operasional, serta pengawasan biaya operasional.
BAB III : ANALISA DAN EVALUASI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang elemen-elemen biaya
operasional, perencanaan anggaran biaya operasional, serta
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab terakhir ini penulis mencoba memberikan kesimpulan
dari hasil-hasil yang diperoleh dan memberikan saran-saran yang
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB II
CV. MUSTIKA MEDAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan CV. Mustika Medan berdiri pada tanggal 19 Februari 2004
dibawah pimpinan sekaligus pemilik perusahaan tersebtu “Dian Helpita S. Sos”.
Sang pemilik sekaligus Direktur utama perusahaan ini adalah seorang Sarjana
Administrasi Negara di salah satu Perguruan Tinggi di Medan.
Pemilik perusahaan ini ingin mengapdikan segala sesuatu yang dimilikinya
untuk bisa berguna bagi nusa dan bangsa serta untuk kemaslahatan umat manusia.
Seiring dengan menggeloranya keinginan luhur ditengah maraknya konflik di
Nanggroe Aceh Darussalam, sehingga pada waktu itu (2001-2003) Propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam sudah hampir lepas dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam kondisi seperti ini, pemilik ingin menyumbang sesuatu yang
dapat mencegah terjadinya faktor “Disintegrasi Bangsa” yang sudah semakin
memburuk kondisinya.
Mobil-mobil minibus L-300 yang melayani trayek ke Propinsi Nanggroe
Aceh Darussalam pada dasarnya adalah mobil angkutan penumpang, akan tetapi
mobil-mobil minibus itu juga menampung dan membawa segala barang di dalam
maupun di atas atapnya sampai-sampai berat notasenya mencapai 2,5 sampai 3
ton barang. Barang-barang yang dibawanya itu bukan hanya barang kering saja
segala macam barang seperti ikan, udang, ayam, sayur mayur, rempah-rempah,
Para penumpangnya tersebut selain warga masyarakat Aceh khususnya yang
berasal dari kabupaten Aceh Barat, Aceh barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil,
Simelu, dan daerah-daerah pesisir barat lainnya, juga para prajurit TNI/POLRI
yang sedang di BKO kan di daerah tingkat II di Aceh yang sedang ada keperluan
di Medan.
Dari pengamatan sehari-hari terhadap kondisi angkutan tadi pemilik berfikir
kiranya untuk melayani trayek dari Medan ke beberapa kabupaten tersebut
diperlukan jenis angkutan yang lebih eksklusif dan lebih cepat waktu tempuhnya.
Jika hal di atas dapat diwujudkan tentunya mobilisasi para pedagang,
pegawai pemerintah dan prajurit TNI/POLRI yang sedang bertugas di Aceh
maupun kepentingan dan ketergantungan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dengan tetangganya yakni Sumatera Utara dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia secara keseluruhannya akan senantiasa dapat dipertahankan kembali
melalui sistem transfortasi yang cepat dan terjangkau biaya operasionalnya.
Armada yang dimiliki oleh CV. Mustika Medan ini sebanyak 21 unit.
Adapun jenis angkutan yang digunakan adalah Mobil L-300, Kijang Kapsul,
Innova, LGX, Krista dan Pick up.
Adapun alasan utama mengapa perusahaan ini menggunakan mobil mewah
dibandingkan L-300 adalah kenyamanan dan kecepatan. Karena penumpang yang
menggunakan jasa angkutan ini adalah orang-orang yang ingin cepat tiba di
tempat tujuan. CV. Mustika Medan melayani trayek dari Medan ke Propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam yaitu Subussalam, Trumon, Bakongan, Kota Pajar,
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
Visi dan Misi Perusahaan Visi
Setiap perusahaan yang berdiri tentunya mempunyai Visi dan Misi untuk
mencapai tujuan perusahaan, begitu juga pada CV. Mustika Medan. Adapun Visi
perusahaan yaitu untuk melayani penumpang dalam hal memberi pelayanan
berupa Jasa. Pelayanan ini diberikan perusahaan mulai dari penumpang akan
berangkat yaitu dengan menjemput penumpang di rumah masing-masing, selama
dalam perjalanan yaitu dengan memberi rasa aman selama dalam perjalanan,
hingga sampai di tempat tujuan.
Misi
Perusahaan selalu bersedia untuk melayani pelanggan agar sampai ke tempat
tujuan dengan cepat dan selamat. Perusahaan selalu akan memberikan yang
terbaik untuk penumpang. Sesuai dengan motto perusahaan yaitu “Kami Selalu
Siap Melayani Anda”.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi berarti penetapan batas tugas dan tanggung jawab serta
wewenang dari masing-masing karyawan. Dengan adanya struktur organisasi
diharapkan setiap bagian dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan
baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Menurut Richard L. Daft (2002 : 395) “Struktur organisasi adalah kerangka kerja
dimana organisasi mendefenisikan pembagian tugas-tugas, penyebaran sumber
Pemisahan tugas harus dilakukan dalam suatu perusahaan. Misalnya bagian
akuntansi disatukan dengan bagian penyimpanan, maka akan memungkinkan
terjadinya kesalahan transaksi sehingga data yang dihasilkan adalah data yang
tidak dapat dipercaya kebenarannya.
Organisasi dalam manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan
pada tugas, sistem informasi manajemen kekuasaan, kesatuan perintah, tanggung
jawab serta wewenang. Hal ini memberi efek yang positif pada perusahaan
dimana perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan
aktivitas-aktivitasnya yang digambarkan dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi harus fleksibel terhadap perubahan dan perkembangan di
lingkungannya. Maka perusahaan atau badan usaha pada umumnya beranggapan
bahwa struktur organisasi sangat perlu.
Kelebihan yang dicapai dari penggunaan struktur organisasi yaitu :
1. Bagan organisasi dapat digunakan untuk mendeskripsikan rencana kerja
yang sesuai sebagai dasar untuk mengetahui perbedaan antara atasan dan
bawahan.
2. Dengan adanya bagan organisasi dapat diketahui kegiatan perusahaan serta
hubungan yang ada di perusahaan dari setiap kegiatannya.
Di setiap kelebihan tentu saja ada kelemahan, begitu juga pada bagan
organisasi. Adapun kelemahan yang mungkin terjadi dari bagan organisasi yaitu
bagi masyarakat yang tidak mengerti dengan bagan yang dilihatnya, kemungkinan
akan menimbulkan kerancuan apabila tidak dicantumkan penjelasan dari bagan
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
yang berada di atasnya atau harus terlebih dahulu melalui bagian yang lain. Oleh
karena itu setiap bagan organisasi sebaiknya dicantumkan juga penjelasan
mengenai bagan organisasi tersebut.
Menurut Dicky Wisnu U.R dan Siti Nurhasanah (2005 : 50)
Kelebihan dari struktur organisasi yaitu dapat menceritakan siapa yang memberi laporan kepada siapa, kegiatan apa yang diselenggarakan, dan hubungan posisi berbagai kegiatan dalam organisasi sedangkan kelemahan dari struktur organisasi yaitu gambaran posisi tidak sepenuhnya dapat menegaskan kegiatan dari posisi karena banyaknya peranan yang tidak resmi ditambahkan pada peranan yang seharusnya.
Berikut ini dijelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari struktur
organisasi perusahaan :
1. Direktur
Direktur sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang berfungsi
memimpin keseluruhan aktivitas dalam perusahaan antara lain :
a. Mengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan dan pengendalian
kegiatan perusahaan.
b. Menyetujui dan menolak pengangkatan dan pemberhentian setiap bagian
dalam penambahan tenaga kerja.
c. Memelihara dan meningkatkan motivasi kerja karyawan.
d. Menyetujui dan memberikan pengesahan atas pembelian alat inventaris
perusahaan.
e. Mengadakan perencanaan tentang keadaan perusahaan di masa yang akan
datang.
f. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas setiap bagian serta menerima laporan
2. Chief Secretary
Chief secretary merupakan bagian yang penting dalam CV. Mustika atas
kegiatan operasional perusahaan, antara lain :
a. Mengendalikan kegiatan pembukuan dan pembayaran gaji.
b. Mengabsensi karyawan dan menentukan pemberangkatan driver.
c. Mengatur penggunaan dan peralatan kantor.
d. Menyimpan bukti keuangan perusahaan.
e. Bertanggung jawab langsung kepada direktur.
Semua tugas dan tanggung jawab di atas sama dengan tugas dan tanggung
jawab pada sekretaris di kantor cabang
3. Bagian Administrasi
Tugas bagian administrasi adalah :
a. Bertanggung jawab terhadap pencatatan segala transaksi pemasukan dan
pengeluaran keuangan.
b. Bertanggung jawab dalam melaksanakan pencatatan transaksi dari dan ke
bank.
c. Mencatat semua transaksi melalui dokumen yang telah diterima.
d. Bertanggung jawab langsung kepada bagian sekretaris.
Semua tugas dan tanggung jawab di atas sama dengan tugas dan tanggung
jawab pada bagian administrasi di kantor cabang.
4. Kepala Cabang Tapak Tuan dan Kepala Cabang Labuhan Haji
Kepala cabang bertugas mengatur segala kegiatan operasional di kantor
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
5. Driver
Driver atau supir mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Membawa penumpang baik dari Aceh maupun ke Aceh dengan selamat.
b. Menjaga keamanan penumpang selama dalam perjalanan.
c. Tidak menjual tiket secara langsung kepada penumpang melainkan di
kantor.
Pembagian tugas dan tanggung jawab ini bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dari perusahaan sebab pembagian tugas kepada orang yang tepat
akan sangat berguna. Selain itu juga pembagian tugas akan meningkatkan rasa
percaya diri para karyawan tersebut dan akan memberi dampak positif bagi
perusahaan dan karyawan itu sendiri.
C. Klasifikasi Biaya Operasional
Biaya merupakan kas atau nilai ekuivalen yang di korbankan untuk barang
atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa kini dan masa mendatang
untuk organisasi. Operasi merujuk pada bagaimana cara perusahaan untuk
mengubah input, tenaga kerja, uang, pasokan, peralatan, dan sebagainya untuk
menghasilkan output berupa barang dan jasa. Dalam menjalankan kegiatan
perusahaan diperlukan serangkaian kegiatan ynag komplek, dimana dengan
adanya kegiatan tersebut dapat memperbaiki kesehatan keuangan perusahaan dan
membantu perusahaan dalam memenuhi hal tersebut maka diperlukanlah biaya
Biaya operasional harus dipandang secara perspektif dan detail karena biaya
operasional ini sebenarnya merupakan suatu item yang sangat penting yang dapat
menentukan berjalannya kegiatan suatu perusahaan.
Pengklasifikasian biaya biasanya tergantung untuk apa biaya tersebut di
klasifikasikan dan pengklasifikasian biaya pada dasarnya untuk memberikan
informasi yang lebih baik. Pengklasifikasian biaya sangat berguna bagi pemimpin
perusahaan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan pendapatannya. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, CV.
Mustika juga mempunyai biaya operasional yang terdiri dari dua bagian yaitu
Biaya Administrasi dan Umum dan Biaya Perbaikan.
1.) Biaya Administrasi dan Umum
Adapun yang termasuk dalam biaya ini adalah :
a. Biaya Alat Tulis kantor
b. Biaya Gaji Karyawan dan Upah Karyawan
c. Biaya Rekening Listrik, Air, Koran, dan Telepon
d. Biaya Restribusi Kebersihan dan Keamanan
e. Biaya Konsumsi Karyawan.
2.) Biaya Perbaikan
Adapun yang termasuk dalam biaya ini adalah Biaya Promosi dan Bonus.
Biaya Alat Tulis Kantor. Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk kepentingan perusahaan yang berguna untuk mencatat nama,
alamat, nomor telepon sewa dan jadwal keberangkatan sewa. Biaya ini juga
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
Biaya Gaji Karyawan dan Upah Karyawan. Biaya ini merupakan biaya
rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulannya dan biasanya bersifat
tetap atau dapat ditentukan sebelumnya. Biaya gaji ini dapat berubah secara
mendadak dalam perusahaan, kalaupun terjadi perubahan perusahaan telah
menetapkan terlebih dahulu besar kenaikan gaji yang biasa diterima. Gaji hanya
diberikan kepada karyawan yang telah dianggap karyawan tidaklah besar, karena
pemasukan pada perusahaan ini berasal dari pemotongan komisi 10% setiap mobil
yang berangkat. Jumlah karyawan yang diterimapun tidaklah banyak mengingat
sedikitnya jumlah pemasukan pada perusahaan ini. Adapun upah yang diterima
oleh karyawan yaitu dari driver-driver yang memberikan sedikit uang sebagai
balasan bagi karyawan yang membantunya dalam menjalankan tugas seperti
mencarikan sewa dan mengisi penuh mobil dengan sewa. Upah yang diterima
karyawan diluar biaya gaji. Dan biasanya upah ini disebut komisi bagi karyawan.
Biaya Rekening Listrik, Air, Koran dan Telepon. Biaya ini merupakan
biaya rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulannya. Besarnya tagihan
yang diterima perusahaan sesuai dengan besarnya pemakaian listrik, air, dan
telepon. Pada CV. Mustika biaya rekening yang paling besar tiap bulannya adalah
biaya rekening telepon. Karena dalam menjalankan kegiatan operasionalnya,
telepon merupakan alat kantor yang paling penting untuk menghubungi sewa dan
menanyakan keberadaan sewa. Selain itu dari telepon perusahaan menerima
pesanan tiket dari sewa yang akan berangkat ke Aceh, karena pada umumnya
melalui telepon saja. Dan dengan telepon juga perusahaan menjalin hubungan dan
komunikasi dengan travel lain dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Biaya Restribusi Kebersihan dan Keamanan. Biaya ini dikeluarkan oleh
perusahaan setiap bulannya sesuai dengan jumlah yang dicantumkan oleh Dinas
Kebersihan.
Biaya Konsumsi Karyawan. Biaya ini merupakan biaya yang setiap hari
dikerluarkan oleh perusahaan untuk konsumsi karyawan agar tidak menghambat
kegiatan karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Biaya Promosi. Perusahaan mengeluarkan biaya promosi dimana
perusahaan ini mengalami kegagalan dan menjalankan sistem perencanaan yang
dibuat. Misalnya saja pindah lokasi/tempat, digantinya nomor telepon loket baik
itu di kantor pusat maupun kantor cabang, dan digantinya kepala cabang loket.
Hal ini merupakan biaya yang besar dimana perusahaan harus mencetak ulang
kartu nama, tiket dan mempromosikan alamat dan nomor telepon baru.
Bonus. Perusahaan akan memberikan bonus bagi karyawan yang aktif dan
giat dalam menjalankan tugasnya.
D. Perencanaan Biaya Operasional
Perencanaan merupakan persiapan sebuah perusahaan untuk kondisi bisnis
di masa yang akan datang. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan,
perusahaan menetapkan pernyataan misi yaitu suatu penjelasan mengenai tujuan
utama perusahaan. Dalam perencanaan ditentukan apa yang harus dilakukan
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
bagaimana jika terjadi kegagalan. Perencanaan juga merupakan fungsi-fungsi
manajemen lainnya, karena semua kegiatan yang berupa sifat manajerial guna
mendukung pencapaian tujuan.
Tujuan utama perencanaan adalah memberikan proses umpan maju (feed
forward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer dalam
pengambilan keputusan operasional sehari-hari.
Perencanaan meliputi suatu proses yang tidak berakhir, bila rencana tersebut
telah ditetapkan, rencana harus di implementasikan. Pada saat implementasi dan
pengawasan rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna.
Adapun tujuan dan manfaat perencanaan adalah :
1. Perencanaan menimbulkan aktifitas-aktifitas yang teratur.
2. Perencanaan membantu kita mensualisasi kemungkinan-kemungkinan pada
masa yang akan datang.
3. Perencanaan memberikan dasar-dasar untuk pengawasan.
4. Perencanaan merangsang prestasi kerja.
5. Perencanaan membantu seorang manajer mencapai status.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan disusunnya
perencanaan adalah :
a. Penetapan kegiatan dimana yang akan datang dengan membandingkan
dengan masa lalu.
b. Mengendalikan organisasi setiap waktu.
c. Merencanakan kegiatan industri dalam bentuk anggaran tahunan, triwulan,
d. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas.
e. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
Hubungan penganggaran perusahaan dengan perencanaan menunjukkan
fungsi manajemen yang terdiri atas perencanaan (planning), pelaksanaan
(actuating), pengawasan (controlling). Dari ketiga fungsi manajemen tersebut
yang mempunyai hubungan erat dengan penganggaran adalah perencanaan.
Perencanaan meliputi pengorganisasian (organizing) dan penganggaran
(budgeting). Penganggaran adalah bagian dari perencanaan. Perencanaan
merupakan proses menyusun rencana. Rencana merupakan hasil perencanaan.
Ada beberapa jenis rencana, antara lain tujuan dan anggaran (budget).
Pengorganisasian merupakan proses menyusun organisasi. Organisasi merupakan
hasil pengorganisasian. Organisasi dalam arti tempat dapat berupa perusahaan
(badan usaha) dan dapat juga bukan perusahaan (badan sosial). Apabila organisasi
bukan perusahaan, biasanya tujuannya bukan laba (nirlaba), tetapi bila organisasi
berupa perusahaan, sudah pasti tujuannya mencari laba. Penganggaran merupakan
proses menyusun anggaran. Anggaran merupakan hasil penganggaran.
Penganggaran perusahaan merupakan proses menyusun anggaran
perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan merupakan hasil penganggaran
perusahaan. Dengan demikian penganggaran perusahaan lebih luas dari anggaran
perusahaan, karena meliputi anggaran perusahaan, sedangkan anggaran
perusahaan hanya bagian daripada penganggaran perusahaan. Penganggaran
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan berarti cukup menampilkan
bentuk anggaran perusahaan, misalnya berupa anggaran neraca dan anggaran
laporan laba rugi tanpa disertai penjelasan cara menghitung atau menyusun
anggaran tersebut.
CV. MUSTIKA MEDAN membuat perencanaan terhadap beban
operasionalnya untuk jangka satu tahun. Adapun hal-hal yang menjadi acuan
penyusunan anggaran beban operasionalnya adalah dengan melihat beban
operasional yang dikeluarkan tahun sebelumnya karena biasanya anggaran yang
dibuat tidak menyimpang terlalu kesan terhadap angka pada tahun sebelumnya.
Selain itu perlu dilihat kegiatan-kegiatan apa saja yang akan direncanakan,
peramalan, serta volume kegiatan yang direncanakan.
E. Pengawasan Biaya Operasional
Pengawasan merupakan proses yang digunakan oleh manajemen untuk
memastikan organisasi melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien, dapat
pula diartikan sebagai tindakan yang dijalankan agar setiap kegiatan berjalan
sesuai rencana untuk mencapai hasil/sasaran yang ditetapkan. Antara perencanaan
dengan pengawasan sebenarnya merupakan dua hal yang saling berkaitan antara
satu dengan yang lain. Perencanaan adalah usaha untuk menentukan tujuan-tujuan
pokok organisasi serta bagaimana cara yang harus ditempuh untuk mencapainya,
sedangkan pengawasan adalah proses dimana manajer memastikan diri apakah
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dan menghasilkan sesuatu itu telah
maka dapat juga kita katakan bahwa perencanaan adalah menjadi dasar untuk
melakukan pengawasan. Tanpa adanya perencanaan maka kita tidak akan dapat
mengadakan pengawasan karena tanpa adanya rencana (tujuan tertentu) maka
tidak akan ada gunanya kita melakukan pengawasan karena dalam hal ini berarti
kita tidak mengetahui tentang apa yang harus kita awasi.
Pertama kali orang harus menentukan standar pengawasan pada pusat-pusat
yang strategis, oleh karena orang tidak dapat mengecek segalanya. Harus
dibedakan hal apa yang dapat diawasi, dan hal apa yang tidak dapat diawasi.
Kemudian diadakan pengecekan dan laporan kegiatan kerja. Dalam beberapa hal
manajemen meninjau hasil kerja karyawan. Laporan tertulis harus untuk pimpinan
secara tepat dan teratur, terutama tentang adanya penyimpangan-penyimpangan.
Langsung diadakan pemeriksaan segera mana atau apa yang salah. Ini semua
perlu untuk tindakan korektif. Di analisa apakah sebab-sebabnya itu datang dari
luar, ataukah salah organisasi sendiri dalam memilih karyawan atau mungkin
rencananya sendiri yang harus diubah atau soal motivasi.
Pengawasan menurut Supryono (2001 : 7) merupakan “proses yang digunakan
oleh manajemen agar para pelaksana bekerja dengan efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuan organisasi atau tujuan bagian organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya”.
Proses pengawasan yang baik memerlukan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Penetapan standar pelaksanaan.
2. Menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
4. Perbandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan
penyimpangan.
5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.
Walaupun pengawasan mahal tetapi diharapkan agar hasil pengawasan akan
dapat memperbaiki kedudukan perusahaan karena penjualan dapat didorong
karena kualita barang lebih unggul dari saingan, atau diperhatikan motivasi.
Apabila motivasi kerja tidak cukup percuma saja dilakukan pengawasan, karena
akibatnya pelaksana akan berbuat sekehendak hati. Hal ini perlu dihindari agar
tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Faktor-faktor yang menyebabkan pentingnya pengawasan adalah :
1. Perubahan yang selalu terjadi baik diluar maupun didalam organisasi
memerlukan perencanaan dan tentu saja pengawasan.
2. Kekomplekan organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya
desentralisasi kekuasaan.
3. Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi
memerlukan pengawasan dan pembenahan.
Pengawasan yang efektif mempunyai dua aspek yaitu :
1. Pengawasan Operasional
Pengawasan operasional adalah pengawasan yang dilakukan pimpinan
melalui kegiatan operasi perusahaan. Namun dengan berkembangnya perusahaan
bilamana sasaran dicapai, pengawasan operasional tidak dapat dipertahankan lebih
lama karena hal demikian merupakan pemborosan dan tidak efisien. Oleh karena
Pada CV. MUSTIKA pengawasan secara operasional dilakukan oleh satuan
pengawasan intern perusahaan yang mengawasi setiap bagian didalam perusahaan
secara umum dalam hal melaksanakan kegiatan operasional.
2. Pengawasan Akuntansi
Pengawasan akuntansi adalah pengawasan yang dilakukan melalui
prosedur-prosedur akuntansi dan pencatatan-pencatatan karena sasaran pokok tertuju pada
pengelompokan biaya maka perhatian yang lebih besar akan tertuju pada
pengawasan akuntansi yang bertujuan untuk menciptakan suatu sistem pencatatan
yang dapat mengembangkan pertanggung jawaban biaya-biaya dan arus pekerjaan
serta memberi laporan singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan arus
pekerjaan serta memberi laporan statistik untuk mengetahui perkembangan
orang-orang yang bertanggung jawab atas biaya, apakah mereka melaksanakan tugasnya
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan atau tidak. Disamping itu
pengawasan akuntansi juga dibutuhkan untuk meyakinkan pimpinan, serta
perusahaan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cepat dan tepat.
Pengawasan merupakan aktifitas yang sangat penting dilakukan oleh
perusahaan sehingga tidak ada perusahaan yang mengabaikan pengawasan.
Tujuan utama pengawasan adalah agar pelaksanaan kegiatan itu sesuai dengan
standarnya dan tercapai tingkat yang diharapkan dari prestasi kerja dan juga agar
dapat menjamin hasil-hasil yang telah diperoleh apakah sesuai atau menyimpang
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
Pengawasan akuntansi pada CV. MUSTIKA secara khusus dilakukan oleh
setiap kepala bagian didalam perusahaan pengawasan terhadap biaya operasional
pada CV. MUSTIKA dilakukan oleh Pimpinan/Direktur secara langsung terhadap
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
A. Elemen-elemen Biaya Operasional 1. Pengertian Biaya
Dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan maka diperlukan
serangkaian kegiatan yang kompleks dan kegiatan ini harus ditata dengan baik,
dimana hal itu bertujuan agar dapat memperbaiki produktivitas kegiatan
perusahaan yang dapat mendukung dan dapat memperbaiki kesehatan keuangan
perusahaan dan dapat membantu perusahaan dalam memenuhi prioritas keinginan
para pelanggannya. Oleh karena itu untuk memenuhi itu semua maka
diperlukanlah biaya. Biaya tersebut sangat berguna untuk berjalannya semua
kegiatan operasional perusahaan.
Adapun beberapa pengertian biaya (cost) yang akan dipaparkan oleh penulis
dalam hal ini antara lain :
Menurut Don R. Hanson and Maryane M. Mowen (2000 : 38) “Biaya atau
cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang
diharapkan membawa keuntungan masa kini dan masa datang untuk organisasi.”
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 19) “Biaya adalah
jaminan yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat di ukur dengan
uang jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang berkaitan dapat
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
Dari defenisi biaya di atas maka dapat kita simpulkan bahwa biaya
merupakan :
Aktiva/jasa yang digunakan dalam aktivitas perusahaan untuk menghasilkan
pendapatan.
Suatu pengorbanan sumber ekonomi.
Di ukur dalam satuan uang.
Telah terjadi atau secara potensial akan terjadi.
Pengorbanan untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Elemen-elemen Biaya Operasional
Dalam perusahaan, biaya merupakan bagian dari laporan keuangan yang
dapat dilihat dari laporan laba/rugi suatu perusahaan. Bagi perusahaan jasa yang
bergerak dalam bidang jasa, biasanya ada 2 kategori biaya yang dapat
mempengaruhi pendapatan yang diperoleh perusahaan antara lain :
Biaya untuk mendapatkan pesanan (order getting cost)
Biaya untuk memenuhi pesanan (order filling cost)
Untuk menyusun laporan laba rugi diperlukan pula penggolongan biaya.
Penggolongan biaya merupakan proses pengelompokan secara sistematis atau
keseluruhan elemen biaya yang ada didalam golongan tertentu. Penggolongan
biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan, dan untuk tujuan berbeda
diperlukan cara penggolongan biaya berbeda pula.
1.) Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi
Biaya produksi dapat digolongkan menjadi :
a. Biaya Bahan baku
b. Biaya Tenaga Kerja
c. Biaya Overhead Pabrik.
2.) Biaya Komersial
Biaya komersial disebut juga operating expense atau biaya operasi dan
kadang-kadang disebut juga dengan istilah biaya usaha. Adapun yang disebut
biaya operasi adalah keseluruhan biaya yang berhubungan dengan operasi
perusahaan di luar kegiatan pusat produksi.
Yang termasuk dalam biaya komersial adalah :
a. Biaya Penjualan
b. Biaya Administrasi.
Biaya penjualan atau pemasaran adalah meliputi semua biaya dalam rangka
menyelenggarakan kegiatan pemasaran. Sedangkan biaya administrasi dan umum
adalah biaya yang berhubungan dengan penentuan kebijaksanaan perusahaan
dalam menjalankan kegiatannya.
CV. MUSTIKA MEDAN membagi biaya atas dua bagian yaitu biaya
administrasi dan umum dan biaya perbaikan. Yang termasuk kedalam
penggolongan biaya administrasi dan umum adalah biaya gaji pegawai, biaya
perlengkapan, biaya telepon, air, listrik, langganan surat kabar, biaya konsumsi
karyawan, sedangkan biaya perbaikan meliputi biaya promosi dan bonus. Dimana
semakin besar pengeluaran maka semakin kecil pendapatan yang diperoleh oleh
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
B. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional 1. Pengertian Perencanaan
Dalam melakukan kegiatan usahanya, biasanya tahap yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan adalah membuat perencanaan kegiatan perusahaan.
Dengan adanya perencanaan ini, maka setiap kegiatan yang akan dilakukan
perusahaan sudah mempunyai dasar pedoman pelaksanaan kegiatan kerja.
Menurut M. Nafarin (2004 : 4) “Perencanaan (planning) adalah tindakan
yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang akan
dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.”
Menurut Ray H. Garrison, Norren, Eric W (2000 : 343) “Perencanaan
adalah penentu sasaran dan penyiapan berbagai anggaran untuk mencapai
sasaran.” (Ray H. Garrison, Norren, Eric W : 2000 : 343)
Sedangkan menurut Richard L. Daft (2002 : 9) “Perencanaan adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan penentuan tujuan yang harus diraih oleh
organisasi dan penetapan tugas-tugas dan alokasi sumber daya untuk mencapai
tujuan tersebut”.
Adapun alasan perusahaan untuk melakukan perencanaan karena :
a. Dengan adanya perencanaan ini maka akan membantu perusahaan untuk
memperkirakan peluang yang ada pada masa yang akan datang yaitu dengan
melakukan perkiraan-perkiraan yang dapat memperkecil resiko.
b. Perencanaan ini dapat mengurangi ketidakpastian pada waktu yanga akan
datang.
d. Merupakan alat untuk melakukan pengawasan karena dapat mengukur
berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan.
e. Dengan adanya perencanaan maka akan timbul efisiensi sehingga
pengeluaran biaya dapat di tekan.
2. Anggaran Biaya Operasional
Perencanaan mempunyai hubungan erat dengan penganggaran karena
penganggaran itu merupakan bagian dari perencanaan. Anggaran perusahaan
merupakan sebuah sistem perencanaan dan pengawasan yang terpadu sehingga
dapat digunakan untuk mengkoordinasikan setiap bagian sub sistem dalam sistem
perusahaan.
Menurut M. Nafarin (2007 : 11) “Anggaran merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk
jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat
juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa”.
Dari defenisi anggaran di atas maka dapat kita simpulkan bahwa anggaran
perusahaan merupakan :
a. Suatu rencana keuangan periodik disusun berdasarkan program yang telah di
sahkan.
b. Dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.
c. Dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba.
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan
penyusunan penganggaran antara lain :
a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
b. Data tahun-tahun sebelumnya.
c. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing.
d. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
e. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Biasanya anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan apabila :
a. Pembuat anggaran tidak cakap, yaitu tidak mampu berfikir ke depan dan
tidak memiliki wawasan yang luas.
b. Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas.
c. Pelaksana tidak cakap.
d. Tidak didukung oleh masyarakat.
e. Dana tidak cukup.
Ada beberapa unsur-unsur penting yang terdapat dalam anggaran biaya
operasional, yaitu :
Jangka waktu anggaran
Periode penyusunan anggaran
Frekuensi penyusunan anggaran.
Adapun di antaranya proses perencanaan yang telah ditetapkan oleh CV.
Mustika Medan terhadap biaya operasionalnya untuk satu periode akuntansi telah
terkait. Penyusunan ini dilakukan perusahaan dengan melihat kejadian-kejadian di
masa lalu.
Biasanya dalam melakukan penyusunan anggaran ini membutuhkan
kemampuan pihak manajemen untuk menganalisa dan memperbaiki kejadian yang
akan mungkin timbul di masa yang akan datang. Apabila biaya-biaya yang telah
dianggarkan oleh CV. Mustika Medan mengalami kenaikan dengan realisasinya,
maka perusahaan akan berupaya untuk melakukan pengawasan yang lebih baik
terhadap biaya tersebut dan apabila terjadi penurunan jumlah biaya antara
anggaran perencanaan dengan laporan yang terealisasi pada suatu periode maka
perusahaan akan terus mengoptimalkan cara agar biaya tersebut dapat terus
terkendali dengan baik sesuai yang telah ditetapkan/dianggarkan.
C. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional
Pengawasan biaya operasional merupakan bagian yang penting, karena
pengawasan ini merupakan proses pengukuran dan pengevaluasian kinerja dari
setiap bagian kepala perusahaan dalam melakukan tindakan perbaikan apabila
diperlukan.
Pengawasan berfungsi untuk mengontrol segala tindakan yang di ambil
berjalan sesuai dengan yang telah digariskan sebelumnya demi tujuan yang
direncanakan.
Menurut Welsch, Hilton, dan Gordon (2000 : 13) “Pengawasan adalah suatu
usaha untuk menjamin bahwa tindakan yang telah diambil sesuai dengan apa yang
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
Menurut Jeff Madura (2001 : 227) “Pengawasan yaitu terdiri dari
tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi/menilai apakah rencana yang telah ditetapkan
dalam fungsi perencanaan telah tercapai sesuai dengan harapan dan standart yang
di tetapkan”.
Dari defenisi pengawasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
pengawasan merupakan :
a. Mengevaluasi dan menilai terhadap pelaksanaan pekerjaan.
b. Menbandingkan yang terealisasi dengan yang direncanakan (anggaran).
c. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu atau apabila terdapat
penyimpangan yang merugikan.
d. Mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari di kemudian hari.
Pengawasan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bersifat kualitatif dan
kuantitatif. Pengawasan kualitatif menekankan pada kepatuhan terhadap
pelaksana prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh Branch Manajer. Prosedur yang
dimaksud adalah prosedur yang berkaitan dengan penggunaan anggaran biaya
operasional seperti prosedur Cash Flow, prosedur biaya tenaga kerja dan
sebagainya. Sedangkan pengawasan yang bersifat kuantitatif menekankan pada
perhitungan yang bersifat material pada penggunaan anggaran biaya operasional.
Langkah-langkah yang dilakukan CV. MUSTIKA MEDAN dalam
pengawasan biaya operasional adalah :
1. Menentukan sasaran yang ingin dicapai.
3. Mengkaji dan menganalisa hasil pekerjaan terhadap standar dan sasaran
yang telah ditentukan.
4. Merencanakan atau penyusunan sistem informasi sementara dan pelaporan
hasil pelaksanaan pekerjaan.
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Elemen-elemen Biaya Operasional
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya CV. Mustika Medan
mengklasifikasikan anggaran biayanya menjadi dua bagian yaitu Biaya
Administrasi dan Umum, dan Biaya Perbaikan.
2. Perencanaan Anggaran
Perencanaan yang telah dilakukan oleh perusahaan cukup baik dan tepat,
karena setiap departemen berkaitan satu dengan yang lain untuk membuat
anggaran dan pengeluaran yang telah direncanakan dengan sebaik
mungkin.
3. Pengawasan Anggaran Biaya Operasional
Pengawasan anggaran yang dibuat oleh perusahaan mempunyai beberapa
kelemahan antara lain :
a. Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas
b. Pelaksana tidak cakap.
c. Anggaran yang dibuat tidak mencerminkan keadilan.
d. Data keuangan yang disajikan perusahaan masih sangat sederhana,
B. Saran
1. Perusahaan diharapkan dapat lebih mengklasifikasi beban operasionalnya
secara lebih terperinci lagi, agar mempermudah penyusunan biayanya,
sehingga penyusunan anggaran dapat membuat laporan keuangan
sebagaimana mestinya yang sesuai dengan sistem akuntansi khususnya
laporan laba rugi, neraca dan laporan keuangan lainnya.
2. Anggaran yang telah dibuat oleh perusahaan harus tegas dan tidak boleh
digunakan untuk keperluan pribadi seseorang.
3. Fungsi pengawasan harus lebih di optimalkan lagi agar dapat menciptakan
pengendalian yang baik dengan menerapkan sistem pengendalian intern
yang terdiri dari struktur organisasi, sistem pembukuan dan pegawai yang
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard, 2002. Manajemen, Edisi Kelima, Erlangga : Jakarta.
Hanson, Mowen, 2000. Manajemen Biaya, Buku 1, Edisi Pertama, Salemba Empat : Jakarta.
Madura, Jeff, Pengantar Bisnis, 2001. Edisi Pertama, Salemba Empat : Jakarta.
Nafarin, Muhammad, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Salemba Empat : Jakarta.
Supriyono, R.A, 2000, Akuntansi Biaya-Perencanaan dan Pengendalian Biaya
serta Pembuatan Keputusan, BPFE UGM : Yogyakarta.
Welsch, Hilton, dan Gordon, 2000, Anggaran-Perencanaan dan Pengendalian
Laba, Edsi Pertama, Salemba Empat : Jakarta.
LAMPIRAN
BAGAN ORGANISASI CV. MUSTIKA MEDAN
Sumber : CV. Mustika Medan
DIREKTUR
Chief Secretary
Bagian Administrasi
Kepala Cabang Tapak Tuan
Kepala Cabang Labuhan Haji
Sekretaris Cabang
Bagian Administrasi
Sekretaris Cabang
Bagian Administrasi
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 1
Biaya Operasional Perusahaan
Periode Jan-Des 2006 Periode Jan-Des 2007