SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERANKINGAN
PENERIMA BSM DENGAN METODE SIMPLE
ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN
WEIGHTED PRODUCT MODEL
(WPM)
SKRIPSI
FITRIA ANDHIKA
121421093
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
WEIGHTED PRODUCT MODEL (WPM)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah
Sarjana Ilmu Komputer
FITRIA ANDHIKA
121421093
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ii
PERSETUJUAN
Judul : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PERANKINGAN PENERIMA BSM DENGAN
METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
DAN WEIGHTED PRODUCT MODEL (WPM)
Kategori : SKRIPSI
Nama : FITRIA ANDHIKA
Nomor Induk Mahasiswa : 121421093
Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komisi Pembimbing :
Pembimbing II
Drs. Marihat Situmorang, M.Kom
NIP. 19631214 198903 1 001
Pembimbing I
Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc
NIP.
Diketahui/disetujui oleh
Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer
Ketua,
Dr. Poltak Sihombing, M.Kom
PERNYATAAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERANKINGAN PENERIMA BSM
DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN
WEIGHTED PRODUCT MODEL (WPM)
SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Agustus 2015
FITRIA ANDHIKA
iv
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis serta shalawat dan salam penulis hadiahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
waktu sesuai dengan instruksi dan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Komputer
dan Teknologi Informasi.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Teristimewa orang tua yang penulis sayangi, ibunda Sri Suriani dan ayahanda
Dharma Eka Subakti, S.E yang tidak henti-hentinya memberikan doa, motivasi,
dan dukungan yang selalu menjadi sumber semangat penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Subhilhar, M.A, Ph.D selaku Plt. Rektor Universitas Sumatera
Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer
dan Teknologi Informasi.
4. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu
Komputer.
5. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komputer.
6. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs.
Marihat Situmorang, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing, mengarahkan,
menasehati, memotivasi, dan menyemangati penulis agar dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr. Iryanto, M.Si selaku dosen Pembanding I dan IbuDian
Rachmawati, S.Si., M.Kom selaku dosen Pembanding II yang telah memberikan
8. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi.
9. Abangda Hendra Surya Subakti, S.H, Kakak Dita Eka Subakti, S.Pd dan Adik
Rizky Arya Nugraha tersayang yang selalu memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat luar biasa Chasika Rani Purba, Rini Chairani Harahap, Tengku
Zikri Rahman, Nugra Atsaury Saragih dan Tria Rica Hutagalung yang selalu
menemani dan memberi motivasi kepada penulis.
11. Teman – teman seperjuangan mahasiswa S1 Ekstensi Ilmu Komputer stambuk
2012 khususnya Reza, Novri, Puspita, Silvia dan Erik yang selalu memberi
bantuan dan dukungannya.
12. Seluruh staf pengajar dan pegawai di SMK Negeri 1 Perbaungan, khususnya
Bapak Rizal Amri Nasution, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1
Perbaungan serta Bapak Sartono, S.P dan Ibu Fatimah, S.E yang selalu membantu
dan menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
13. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat
penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari
segi teknik, tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu penulis
bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca dalam upaya perbaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, khususnya
rekan-rekan mahasiswa lainnya yang mengikuti perkuliahan di Universitas Sumatera Utara.
Medan, Agustus 2015
Penulis
vi
ABSTRAK
BSM adalah program nasional yang bertujuan untuk membantu siswa yang kurang
beruntung secara ekonomi dalam memperoleh akses pelayanan pendidikan dengan
memberikan sejumlah uang tunai kepada siswa. Namun ada permasalahan yang
timbul dari BSM ini yaitu adanya kesulitan dalam menentukan daftar urutan prioritas
serta keakuratan calon penerima BSM. Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan
dibutuhkan sebuah aplikasi yang mampu dalam mengurutkan siswa yang lebih berhak
menerima BSM tersebut. Dalam penelitian ini, akan membahas pembuatan aplikasi
yang dapat memberikan solusi untuk masalah tersebut dengan menggunakan metode
Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM) dalam proses
seleksi. Aplikasi ini juga mampu menjelaskan tentang kriteria penilaian dan peringkat
dari Penerima BSM.
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), BSM, Simple Additive Weighting
DECISION SUPPORT SYSTEM ON BSM RECIPIENTS GRADING USING
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) AND WEIGHTED
PRODUCT MODEL (WPM)
ABSTRACT
BSM is a national program that aims to help students who are economically
disadvantage in gaining access to education services to provide some cash to students.
However there are problems that arise from this BSM is the difficulty in determining
the accuracy of the list of priorities as well as potential recipients of BSM. Therefore,
to overcome the problem required an application that is able to sort the older students
are entitled to receive the BSM. In this research, will discuss the creation of
applications that can provide solutions to such problems by using Simple Additive
Weighting Method (SAW) and Weighted Product Model (WPM) in the selection
process. This applicationis also able to explain the assessment criteria and grading of
BSM Recipients.
Key word: Decision Support System (DSS), BSM, Simple Additive Weighting (SAW),
viii
DAFTAR ISI
Hal.
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak vi
1.6Metodologi Penelitian 4
1.7Sistematika Penulisan 5
Bab 2 Tinjauan Pustaka 6
2.1Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 6 2.2Langkah-langkah Permodelan dalam Sistem Pendukung Keputusan 8 2.3Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) 8
2.4Simple Additive Weighting (SAW) 9
2.5Weighted Product Model (WPM) 10
Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 13
3.1Analisis Sistem 13
3.1.1 Analisis Masalah 13
3.1.2 Analisis Persyaratan 14
3.1.3 Pemodelan Sistem 15
3.2Perancangan Sistem 20
3.2.1 Flowchart Sistem 20
3.2.2 Perancangan Antarmuka Sistem (inteface) 21
3.3Perancangan Struktur Tabel 27
3.4Entity Relationship Diagram (ERD) 29
Bab 4 Implementasi dan Pengujian 31
4.1Implementasi 31
4.1.1 Tampilan Halaman Login 31
4.1.2 Tampilan halaman Input Data 32
4.1.3 Tampilan halaman Menu Proses SAW 33
4.2.1 Perhitungan denganSimple Additive Weighting (SAW) 37 4.2.2 Perhitungan denganWeighted Product Model (WPM) 45
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 49
5.1Kesimpulan 49
5.2Saran 49
Daftar Pustaka 51
x
DAFTAR TABEL
Hal.
3.1 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Login 22
3.2 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Menu 23
3.3 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Input Data 23 3.4 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Proses SAW 24 3.5 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Hasil SAW 25 3.6 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Proses WPM 26 3.7 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Hasil WPM 27
3.8 Struktur Tabel Admin 27
3.9 Struktur Tabel perbaikan_bobot 27
3.10 Struktur Tabel bobot_kriteria 28
3.11 Struktur Tabel Kandidat 28
3.12 Struktur Tabel matriks_saw 28
3.13 Struktur Tabel matriks_wpm 29
3.14 Struktur Tabel hasil_saw 29
3.15 Struktur Tabel hasil_wpm 29
4.1 Bobot Preferensi Setiap Kriteria 37
4.2 Nilai rating kecocokan untuk kriteria 37
4.3 Bobot Preferensi Setiap Kriteria 38
4.4 Nilai rating kecocokan untuk setiap alternatif pada kriteria 38
4.5 Bobot Subkriteria C1 39
4.6 Bobot Subkriteria C2 39
4.7 Bobot Subkriteria C3 39
4.8 Bobot Subkriteria C4 40
4.9 Bobot Subkriteria C5 40
4.10 Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria 40
4.11 Hasil Perankingan Dengan Metode SAW 44
4.12 Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria 45
DAFTAR GAMBAR
Hal.
2.1 Arsitektur Decission Support System (DSS) 7
3.1 Diagram Ishikawa untuk Analisis Masalah 13
3.2 Use Case Diagram 16
3.3 Activity Diagram Algoritma SAW 17
3.4 Activity Diagram Algoritma WPM 18
3.5 Sequence Diagram SAW 19
3.6 Sequence Diagram WPM 19
3.7 Flowchart sistem dengan Algoritma SAW 20
3.8 Flowchart Sistem dengan Algoritma WPM 21
3.9 Rancangan Halaman Login 22
3.10 Rancangan tampilan Halaman Menu 22
3.11 Rancangan Halaman Input Data 23
3.12 Rancangan Halaman Proses SAW 24
3.13 Rancangan Halaman Hasil Proses SAW 25
3.14 Rancangan Halaman Proses WPM 26
3.15 Rancangan Halaman Hasil Proses WPM 26
3.16 Entity Relationship Diagram (ERD) 30
4.1 Tampilan Form Halaman Login 32
4.2 Tampilan Halaman Input Data 32
4.3 Tampilan Halaman Menu Proses SAW sebelum proses 33
4.4 Tampilan Halaman Menu Proses SAW sesudah proses 34
4.5 Tampilan Halaman Menu Proses WPM sebelum proses 35
vi
ABSTRAK
BSM adalah program nasional yang bertujuan untuk membantu siswa yang kurang
beruntung secara ekonomi dalam memperoleh akses pelayanan pendidikan dengan
memberikan sejumlah uang tunai kepada siswa. Namun ada permasalahan yang
timbul dari BSM ini yaitu adanya kesulitan dalam menentukan daftar urutan prioritas
serta keakuratan calon penerima BSM. Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan
dibutuhkan sebuah aplikasi yang mampu dalam mengurutkan siswa yang lebih berhak
menerima BSM tersebut. Dalam penelitian ini, akan membahas pembuatan aplikasi
yang dapat memberikan solusi untuk masalah tersebut dengan menggunakan metode
Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM) dalam proses
seleksi. Aplikasi ini juga mampu menjelaskan tentang kriteria penilaian dan peringkat
dari Penerima BSM.
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), BSM, Simple Additive Weighting
DECISION SUPPORT SYSTEM ON BSM RECIPIENTS GRADING USING
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) AND WEIGHTED
PRODUCT MODEL (WPM)
ABSTRACT
BSM is a national program that aims to help students who are economically
disadvantage in gaining access to education services to provide some cash to students.
However there are problems that arise from this BSM is the difficulty in determining
the accuracy of the list of priorities as well as potential recipients of BSM. Therefore,
to overcome the problem required an application that is able to sort the older students
are entitled to receive the BSM. In this research, will discuss the creation of
applications that can provide solutions to such problems by using Simple Additive
Weighting Method (SAW) and Weighted Product Model (WPM) in the selection
process. This applicationis also able to explain the assessment criteria and grading of
BSM Recipients.
Key word: Decision Support System (DSS), BSM, Simple Additive Weighting (SAW),
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah Program Nasional yang bertujuan untuk
menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan
membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak
mencegah putus sekolah menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu
siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung Program
Pendidikan Sembilan Tahun (bahkan hingga menengah atas), serta membantu
kelancaran program sekolah. Sumber dana bantuan ini adalah dari dana Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Penerima dana BSM yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan adalah siswa miskin dan rentan pada Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) negeri dan swasta yang telah memenuhi kriteria sesuai
pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Beberapa hasil dari evaluasi dan studi berlanjut terhadap pelaksanaan Program
BSM menunjukkan kelemahan dari program ini, yaitu terkait ketepatan penetapan
sasaran BSM dimana ditemukan masih banyaknya rumah tangga tidak miskin yang
menerima BSM dan jumlah beasiswa yang kurang memadai. Sasaran penerima
Program BSM masih lemah dimana ditemukan banyak penerima BSM yang bukan
berasal dari keluarga/ rumah tangga miskin dan banyak siswa dari keluarga/rumah
tangga miskin tidak menerima manfaat BSM serta masih manualnya cara yang
secara komputerisasi, yaitu dengan mengembangkan suatu aplikasi yang
mengimplementasikan metode-metode yang dapat mempermudah proses dalam
pengambilan keputusan serta dapat membantu dalam meningkatkan ketepatan sasaran
dari penerima program BSM tersebut.
Pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan dua metode yaitu metode
SAW dan WPM yang mana akan diimplementasikan dalam merankingkan penerima
dana Program BSM tersebut dan model yang digunakan adalah Fuzzy Multiple
Attribute Desicion Making (FMADM). FMADM adalah suatu metode yang digunakan
untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti
dari FMADM adalah menentukan nilai bobot dalam setiap atribut, kemudian
dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah
diberikan (H. Wibowo, dkk, 2009). Metode Simple Addictive Weighted (SAW) dan
Weighted Product Model (WPM) termasuk Model Multiple Atribute Decision Making
(WPM).
Metode SAW sering dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep
dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi
matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua
alternatif yang ada (Kusumadewi, dkk, 2006).
Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus,
akan tetapi perhitungan menggunakan metode SAW ini hanya menghasilkan nilai
terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan
metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Metode SAW ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih
singkat.
Weighted Product Model (WPM) mirip dengan Weighted Sum Model (WSM)
dan juga disebut sebagai Multiplicative Exponent Weighting (MEW). Ini adalah salah
satu Metode Skoring MADM. Dari semua Metode MADM, Weighted Product Model
(WPM) adalah himpunan berhingga dari beberapa alternatif keputusan dan dijelaskan
dalam hal beberapa kriteria keputusan.(K.Savita & Chandrasekar, 2011).
3
Perankingan Penerima BSM dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan
Weighted Product Model (WPM).
1.2Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merankingkan
penerima BSM dengan sistem berbasis keputusan dengan menggunakan metode
Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM).
1.3Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Studi kasus dilaksanakan di SMK Negeri 1 Perbaungan dan sampel data terdiri
dari 20 data siswa SMK Negeri 1 Perbaungan.
2. Parameter – parameter yang digunakan seperti: Kelengkapan Dokumen, Status
Anak, Status Tinggal, Penghasilan Orang tua dan Jumlah Tanggungan.
3. Metode yang digunakan, mengimplementasikan Simple Additive Weighting
(SAW) dan Weighted Product Model (WPM).
4. Parameter yang akan dibandingkan adalah tingkat kecocokan penerima BSM dan
running time.
5. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP Programming dan
menggunakan DatabaseManagement System MySQL.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) yang memberikan solusi yang lebih praktis dan objektif dalam merankingkan
penerima BSM sehingga dapat meningkatkan ketepatan sasaran dari penerima BSM.
1.5Manfaat Penelitian
2. Pemilihan penerima BSM menjadi lebih objektif dengan adanya sistem yang
terkomputerisasi.
3. Memudahkan proses seleksi penerima BSM yang memenuhi persyaratan dan
data-data hasil seleksi tersimpan di dalam sistem komputer sehingga dapat digunakan
lagi apabila diperlukan.
1.6Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, tahapan-tahapan yang akan dilalui adalah sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui membaca
buku-buku, skripsi, dan jurnal yang dapat mendukung penulisan tugas akhir yang
relevan mengenai Sistem Pendukung Keputusan,Simple Addictive Weighted
(SAW) dan Weighted Product Method (WPM).
b. Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis masalah yang dimulai dengan tahap mengindentifikasikan masalah,
dilakukan pengumpulan data - data yang berkaitan dengan kriteria pemilihan
calon penerima BSM, memahami kerja sistem yang akan dibuat, manganalisis
dan membuat laporan tentang hasil implementasi kedua algoritma. Kemudian
dilakukan perancangan untuk pengambilan keputusan calon penerima BSM yang
memenuhi kriteria sehingga menjadi suatu informasi. Proses ini meliputi
pembuatan algoritma program, Unified Modelling Language (UML), flowchart
sistem, rancangan aplikasi, dan pembuatan user interface aplikasi.
c. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan pemanfaatan program dalam melakukan proses
pengambilan keputusan pada penyeleksian penerima BSM. Metode ini
dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang telah dibuat
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP.
d. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pemasukan data serta memproses data setelah itu
dilakukan pengujian apakah sistem pendukung keputusan yang telah dibangun
5
e. Dokumentasi
Tahap akhir penelitian yang dilakukan, yaitu membuat kesimpulan dan laporan
tentang penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan dan tujuan yang telah
didapat dari metode-metode penelitian sebelumnya, diharapkan mampu
memberikan dokumentasi penelitian ini.
1.7Sistematika Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi “Sistem Pendukung Keputusan Perankingan Penerima BSM dengan Metode Simple Additive
Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM)”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan perancangan
sistem pendukung keputusan dalam merankingkan penerimaBSM.
BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan analisis yang dilakukan terhadap permasalahan dan penyelesaian
persoalan dalam merankingkan penerima BSM dengan mengimplementasikan Metode
SAW dan WPM.
BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi implementasi perancangan sistem dari hasil analisis dan perancangan
yang sudah dibuat, serta menguji sistem untuk menemukan kelebihan dan kekurangan
pada sistem yang dibuat.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) merupakan sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem
ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang
semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara
pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007).
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur
berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen
dalam pembuatan keputusannya (Kusrini, 2007).
Sistem Pendukung Keputusan merupakan system informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstuktur dan situasi yang
tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya
keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007).
Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga
komponen utama dari Database Management System (DBMS), Model-Base
Management System (MBMS), dan antarmuka pengguna.Subsistem manajemen
berbasis pengetahuan adalah opsional, tetapi bisa memberikan banyak manfaat karena
memberikan intelegensi bagi ketiga komponen utama tersebut.Seperti pada semua
sistem informasi manajemen, pengguna bisa dianggap sebagai komponen sistem
pendukung keputusan.Komponen-komponen tersebut membentuk sistem aplikasi
7
atau internet.Arsitektur dari sistem pendukung keputusan ditunjukkan dalam gambar
2.1 (Kusrini, 2007).
Sistem Lainnya yang berbasis komputer
Internet, Intranet, Ekstranet
Manajemen Data Manajemen Model Model Eksternal
Subsistem Berbasis Pengetahuan
Antarmuka Pengguna
Manajer (Pengguna) Basis Pengetahuan
Organisasional Data Eksternal
& Internal
Gambar 2.1 Arsitektur Decision Support System (DSS)
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah (Kusrini, 2007):
1. Membantu manager dalam mengambil keputusan atas masalah semi terstruktur.
2. Memberikan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk
menggantikan peran manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada
perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk
melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya rendah.
5. Peningkatan produktivitas.membangun satu kelompok pengambil keputusan,
terutama para pakar, bisasangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa
mengurangi ukuran ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk
berada di berbagailokassi yang berbeda-beda (menghemat biaya).
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat.
7. Berdaya saing.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan kognitif dalam pemrosesan
2.2Langkah-langkah Permodelan dalam Sistem Pendukung Keputusan
Saat melakukan permodelan dalam pembangunan DSS dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut (Kusrini, 2007):
1. Studi Kelayakan (Intelligence)
Pada langkah ini, sasaran ditentukan pencarian prosedur,pengumpulan data,
identifikasi masalah, identifikasikepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga
akhirnya terbentuksebuah pernyataan masalah.
Kepemilikan masalah berkaitan dengan apa yang akan dibangun oleh DSS dan
apa tugas dari bagian tersebutsehingga model tersebutbisa relevan dengan
kebuthan si pemilik masalah.
2. Perancangan (Design)
Pada tahapan ini akan diformulasikan model yang akan diggunnakan dan
kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatifmodel yang bisa
menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi
keluaran yang mungkin. Kemudian, ditentukan variabel-variabel model.
3. Pemilihan (Choice)
Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif modelbeserta
variabel-variabelnya, pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan modelnya, termasuk
soslusi dari model tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas, yakni
dengan mengganti beberapa variabel.
4. Membuat Decision Support System (DSS)
Setelah menentukan modelnya, berikutnya adalah mengimpplementasikannya
dalam aplikasi DSS.
2.3Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM)
FMADM adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif
optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah
menentukan nilai bobot dalam setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses
perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan (Wibowo, dkk,
9
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode
yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap
atribut,kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi
alternatif yang sudahdiberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai
bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan
integrasi antara subyektif dan obyektif. Masing – masing pendekatan memiliki
kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan
berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor
dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada
pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan
subyektifitas dari pengambil keputusan (Wibowo,dkk, 2009).
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan FMADM,
antara lain (S. Kusumadewi, dkk, 2006) :
a. Simple Additive Weighted (SAW);
b. Weighted Product (WP);
c. Elimination Et Choix Traduisant la Realite (ELECTRE);
d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS);
e. Analilytic Hierarchy Process (AHP).
2.4Simple Additive Weighting (SAW)
Metode SAW sering dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar
metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap
alternatif pada semua atribut.Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks
keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua alternatif
yang ada (S.Kusumadewi, dkk, 2006).
=
� Jika j adalah atribut keuntungan (1)
�
Keterangan :
= Rating kinerja ternormalisasi dari alternatif � pada atribut �.
Max = Nilai terbesar dari setiap kriteria
Min = Nilai terkecil dari setiap kriteria
= Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria
Langkah-langkah bagaimana sistem berjalan dengan menggunakan metode SAW
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria-kriteria (Ci) yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut
sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perangkingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai
terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
(S.Kusumadewi, dkk, 2006).
Kelebihan dari metode SAW:
1. Menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses
perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif.
2. Penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dari bobot
preferensi yang sudah ditentukan.
3. Adanya perhitungan normalisasi matriks sesuai dengan nilai atribut (antara nilai
benefit dan cost).
Kekurangan dari metode SAW yaitu digunakan pada pembobotan lokal.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bilangan crisp maupun fuzzy.
2.5 Weighted Product Model (WPM)
Weighted Product Method (WPM) mirip dengan Weighted Sum Model (WSM) dan
juga disebut sebagai Multiplicative Exponent Weighting (MEW). Ini adalah salah satu
11
(WPM) adalah himpunan berhingga dari beberapa alternatif keputusan dan dijelaskan
dalam hal beberapa kriteria keputusan.(K. Savita & Chandrasekar, 2011).
Metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating
atribut,dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang
bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk
alternatif Ai diberikan sebagai berikut :
� =
=1
; = 1,2,… …, . (3)
Keterangan :
S = Menyatakan Preferensi Alternatif
N = Banyaknya kriteria
X = Nilai Kriteria
W = Bobot Kriteria
I = Menyatakan Alternatif
J = Menyatakan Kriteria
Dimana ∑Wj = 1. Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif untuk atribut biaya.
Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai:
Vi = ∏j=1
n (X
ij)Wj ∏j=1n (Xj∗)Wj
(4)
Dimana :
V = Preferensi alternatif dianalogikan sebgai vektor V
X = Nilai Kriteria
W = Bobot Kriteria
I = Alternatif
J = Kriteria
N = Banyaknya Kriteria
* = Menyatakan banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S
Langkah-langkah bagaimana sistem berjalan dengan metode WPM dapat
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3. Menentukan bobot preferensi tiap kriteria.
4. Mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat
positif untuk atribut keuntungan dan bobot berpangkat negatif untuk atribut biaya.
5. Hasil perkalian tersebut dijumlahkan untuk menghasilkan nilai V untuk setiap
alternatif.
6. Mencari nilai alternatif dengan melakukan langkah-langkah yang sama seperti
pada langkah satu, hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut
tertinggi untuk setiap atribut manfaat dan nilai terendah untuk atribut biaya.
7. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang
menghasilkan R.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan bagian dari proses pembuatan sistem yang memiliki
beberapa tahapan. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menganalisis
sebuah sistem yaitu:
3.1.1 Analisis masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana merankingkan
penerima BSM dengan algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted
Product Model (WPM)sehingga akan terlihat siapa yang paling berhak menerima
BSM tersebut. Salah satu cara menganalisis masalah dalam suatu penelitian adalah
dengan menggunakan diagram Ishikawa.Maka dari itu, sebelum membangun program
dilakukan analisis masalah dengan menggunakan Ishikawa Diagramseperti yang
ditunjukkan di gambar 3.1.
Kesulitan dalam merangkingkan penerima BSM
Metode Material
Mesin Manusia
Belum adanya metode yang digunakan Banyaknya data kriteria
dan data alternatif
Membutuhkan waktu yang lama dalam mengambil keputusan
Masih manualnya sistem yang
digunakan
Gambar 3.1 menunjukkan diagram Ishikawa yang digunakan untuk menganalisis dan
mengidentifikasi analisis masalah. Ishikawa diagram adalah sebuah alat grafis yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan suatu
masalah, sebab dan akibat dari masalah itu (Whitten, dkk, 2004).
3.1.2 Analisis Persyaratan
Analisis persyaratan dibagi menjadi dua bagian yaitu persyaratan fungsional dan
persyaratan non-fungsional.
a. Fungsional
Persyaratan Fungsional (Functional Requirement) merupakan deskripsi mengenai
aktifitas dan layanan yang harus diberikan/ disediakan oleh sistem. Persyaratan
Fungsional sering dididentifikasikan dalam istilah input, output, proses dan data
tersimpan yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran peningkatan sistem.(Whitten,
dkk, 2004). Adapun persyaratan fungsional yang harus dimiliki sistem ini yaitu :
Sistem harus mampu memberikan solusi terhadap sistem pendukung keputusan dalam
merankingkan penerima BSM dengan menggunakan algoritma SAW dan WPM.
b. Nonfungsional
Persyaratan nonfungsional (Nonfunctional Requirement) merupakan deskripsi
mengenai fitur, karakteristik, batasan dan lainnya yang menentukan apakah sistem
memuaskan atau tidak (Whitten, dkk, 2004). Adapun persyaratan nonfungsional yang
dimiliki sistem ini yaitu :
a. User Friendly
Sistem yang dibangun harus User Friendly, artinya sistem ini dapat dengan
mudah digunakan dan dimengerti oleh user sehingga menjadi salah satu solusi
15
b. Software Pendukung
Sistem yang dibangun oleh penulis menggunakan semua Software Pendukung
bersifat freeware sehingga tidak memerlukan izin atau hal-hal yang dapat
merugikan pihak lain.
c. Performa
Perankinngan yang dilakukan oleh sistem akan mampu menampilkann penerima
BSM dengan cara terurut.
3.1.3 Pemodelan sistem
Pemodelan sistem digunakan untuk merancang bagaimana nantinya sistem akan
bekerja. Pemodelan ini menggunakan UML (Unified Modelling Languange).
Pemodelan sistem yang dirancang penulis bertujuan menggambarkan kondisi
dan bagian-bagian yang berperan dalam sistem yang dirancang. Pemodelan sistem
dilakukan dengan membuat use-case diagram, activity diagramdan sequence
diagram.
a. Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem
dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain secara grafis
menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna
mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Permodelan use case
mengidentifikasikan dan menggunakan fungsi-fungsi sistem dengan menggunakan
alat yang disebut use case(Whitten, dkk, 2004).
Use case menggambarkan bagaimana sistem bekerja dari sudut pandang
pengguna bukan dari sudut pandang pembangun sistem. Pada use case kita dapat
melihat kemampuan sistem secara garis besar. Gambar 3.2 adalah use case diagram
SAW
WPM kriteria dan AlternatifInput nilai
Data Hasil Penerima BSM «extends»
System
Input Data «extends»
Input nilai kriteria dan Alternatif
Data Hasil Penerima BSM «extends»
<<Include>>
Input Data «extends»
<<include>> User
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Gambar 3.2 merupakan gambar sebuah Use Case yang menggambarkan satu
rangkaian dan interaksi pengguna dengan sistem dan juga untuk memodelkan
bagaimana sebenarnya pengguna menggunakan sistem.
b. Activity Diagram
Activity Diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk
menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case
atau logika behavior (metode) object(Whitten, dkk, 2004). Diagram ini berbeda
dengan flowchart dimana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk
menggambarkan kegiatan yang tampak secara paralel. Karena itu, diagram ini sangat
berguna untuk memodelkan kegiatan yang akan dilakukan saat sebuah operasi
dieksekusi dan untuk memodelkan hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan ini.Activity
diagram untuk proses perankingan dengan Algoritma SAW dapat dilihat pada
17
User
Input Data Kriteria dan Alternatif
Akses Button SAW Algorithm
Hitung SAW Buat Matriks Rating Kecocokan Alternatif setiap Kriteria
Matriks Ternormalisasi Rating Kecocokan Alternatif setiap Kriteria
Kalikan Matrriks Ternormalisasi dengan Bobot Kriteria Hasil Perangkinngan Penerima BSM
System
Gambar 3.3 Activity Diagram Algoritma SAW
Gambar 3.3 diatas menggambarkan sebuah Activity Diagram dengan Algoritma SAW
dimana diagram tersebutmenunjukkan langkah-langkah proses atau kegiatan sistem
dengann Algoritma SAW.
Activity diagram untuk proses perankingan dengan Algoritma WPM dapat
Input Data Kriteria dan Alternatif
Akses Button WPM Algorithm
Hitung WPM
Hasil Rangking Penerima BSM
Buat Matriks Rating Kecocokan Alternatif setiap Kriteria
Hitung Vektor S (S=Preferensi Alternatif)
Hitung Vektor V (V = Preferensi Alternatif) Perbaikan Bobot Kriteria User
System
Gambar 3.4 Activity Diagram Algoritma WPM
Gambar 3.4 diatas menggambarkan sebuah Activity Diagram dengan Algoritma SAW
dimanadiagram tersebutmenunjukkan langkah-langkah proses atau kegiatan sistem
dengann Algoritma SAW.
c. Sequence Diagram
Sequence Diagram ialah interaksi menggambarkan interaksi diantara aktor dan sistem
dalam skenario use case. Tujuan membuat squencediagram adalah untuk
menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan sekitar sistem termasuk pengguna,
display dan sebagainya yang digambarkan dengan hubungan massage dan waktu serta
untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Sequence diagram untuk penelitian ini penulis membagi dalam 2 bagian ,
19
User Bobot Kriteria Matriks SAW
Input Kriteria dan Alternatif
Nilai Kriteria Setiap Alternatif
Hitung Bobot Kriteria
Matriks Normalisasi
Hasil Perangkingan Penerima BSM
Hitung Matriks Kriteria
Gambar 3.5 Sequence Diagram SAW
Gambar 3.5 menggambarkan Squence Diagram yang memperlihatkan atau
menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem dengan menggunakan
metode SAW.
Squence Diagram untuk proses perankingan dengan Algoritma WPM dapat
dilihat pada gambar 3.6.
User Bobot Kriteria Matriks WPM
Input Kriteria dan Alternatif
Nilai Kriteria Setiap Alternatif
Hitung Bobot Kriteria
Matriks Normalisasi
Hasil Perangkingan Penerima BSM Hitung Vektor S
Hasil Perhitungan Vektor S
Hitung Vektor V Simpan data Kriteria dan Alternatif
Gambar 3.6 menggambarkan Squence Diagram yang memperlihatkan atau
menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem dengan menggunakan
metode WPM.
3.2Perancangan Sistem
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah
membuat alur proses atau flowchart sistem. Flowchart berfungsi untuk memberitahu
bagaimana tahap awal mula sistem dijalankan sampai sistem selesai beroperasi. Tahap
selanjutnya adalah merancang antarmuka sistem atau systeminterface.
3.2.1 Flowchart sistem
Flowchart System secara umum dibagi menjadi dua yaitu menentukan siapa yang
paling berhak menerima BSM dengan algoritma SAW dan algoritma WPM, penulis
memvisualisasikan melalui flowchart seperti pada Gambar 3.7 menggunakan
algoritma SAW dan Gambar 3.8 menggunakan algoritma WPM.
Mulai
Kriteria dan Alternatif Calon
Penerima BSM
Alternatif Penerima BSM
Selesai Perhitungan dengan
Metode SAW Masukkan Kriteria dan Alternatif Calon
Penerima BSM
21
Gambar 3.7 menjelaskan tentang alur proses bagaimana sistem berjalan dengan
menggunakaan metode SAW.
Mulai
Kriteria dan Alternatif Calon
Penerima BSM
Alternatif Penerima BSM
Selesai
Perhitungan dengan Metode WPM Masukkan Kriteria dan Alternatif Calon
Penerima BSM
Gambar 3.8 Flowchart Sistem dengan Algoritma WPM
Gambar 3.8 menjelaskan tentang alur proses bagaimana sistem berjalan dengan
menggunakan metode WPM.
3.2.2 Perancangan antarmuka sistem (inteface)
a. Halaman Login
Halaman Login merupakan halaman yang pertama kali muncul pada saat sistem
dijalankan. Halaman loginini menerima masukan username dan password. Kemudian
akan dicek oleh sistem valid atau tidaknya masukan tersebut. Jika username dan
password sudah valid, maka user dapat menggunakan aplikasi ini, jika tidak, maka
tidak bisa terbuka aplikasi selanjutnya. Tampilan rancangan halaman login dapat
JUDUL
FASILKOM-TI USU USERNAME
PASSWORD
LOGIN
1
2 3
4
Gambar 3.9 Rancangan Halaman Login
Tabel 3.1 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Login
No Jenis Objek Keterangan
1 Judul Judul atau nama dari aplikasi
2 Textfield username Untuk tempat isian username
3 Textfield password Untuk tempat isian password
4 Tombol Login Untuk masuk ke aplikasi
b. Halaman Menu
Setelah berhasil login maka akan tampil halaman home dan beberapa menu lain.
Halaman ini terdiri dari lima menu yaituMenu Input data, Proses SAW, Proses WPM,
Informasi dan Logout. Rancangan tampilan untuk halaman menu diapat dilihat pada
Gambar 3.10.
JUDUL
FASILKOM-TI USU INPUT DATA
1 2 3 4
PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT
5
23
Tabel 3.2 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Menu
No Jenis Objek Keterangan
1 Menu Input Data Berisi Input Kriteria dan Input Alternatif
2 Menu Proses SAW Hasil dari Sistem dengan menggunakan Metode SAW
3 Menu Proses WPM Hasil dari Sistem dengan menggunakan Metode WPM
4 Menu Informasi Menu yang berisi informasi tentang BSM
5 Menu Logout Menu untukkeluar dari aplikasi
c. Halaman Input data
Setelah Login, user akan masuk ke halaman selanjutnya dimana halaman tersebut
terdiri dari beberapa menu bar yaitu: menu Input Data, Proses SAW, Proses WPM,
Informasi dan Logout. Bersamaan dengan itu user akan masuk dalam menu Input
Data. Tampilan rancangan halaman menu input data dapat dilihat pada gambar 3.10
JUDUL
FASILKOM-TI USU INPUT DATA
1 PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT
Input Alternatif
Simpan
Input Kriteria
Hapus
Textfield Input Data
Tabel Data Alternatif
2 3
4
5 6
7
Gambar 3.11 Rancangan Halaman Input Data
Tabel 3.3 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Input Data
No Jenis Objek Keterangan
1 Menu Input Data Untuk input data kriteria dan input data Alternatif
2 Input Alternatif Untuk input data Alternatif
5 Tombol Simpan Untuk menyimpan data yang telah diisi
6 Tombol Hapus Untuk menghapus data yang ada pada textfield
7 Tabel Tabel yang menampilkan data yang telah di input
d. Halaman Proses SAW
Halaman ini menampilkan tabel-tabel yang berisikan tentang data Alternatif yang
telah di input, yang kemudian dilanjutkan dengan proses SAW sehingga akan
menampilkan hasil dari proses metode SAW tersebut yaitu perankingan penerima
BSM. Tampilan rancangan halaman menu Proses SAW dapat dilihat pada gambar
3.12.
JUDUL
FASILKOM-TI USU INPUT DATA
1
PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT Proses SAW
Proses
Tabel Data Alternatif
3
2
Gambar 3.12 Rancangan Halaman Proses SAW
Tabel 3.4 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Proses SAW
No Jenis Objek Keterangan
1 Proses SAW Untukmelihat proses dan hasil dari proses SAW
2 Tabel Data Alternatif Tabel yang berisi data Alternatif yang telah di input
3 Tombol Proses Untuk menjalankan proses metode SAW tersebut
Yang kemudian dilanjutkan dengan Tampilan Halaman Hasil Proses SAW, yang
25
JUDUL
FASILKOM-TI USU INPUT DATA
2
PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT
Proses SAW
Tabel Hasil
1 Tabel Proses SAW
1
2
Gambar 3.13 Rancangan Halaman Hasil Proses SAW
Tabel 3.5 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Hasil Proses SAW
No Jenis Objek Keterangan
1 Tabel Proses SAW Tabel yang berisikan Bagaimana Proses Metode
SAW tersebut yang berupa data
2 Tabel Hasil Tabel yang berisi hasil yang diperoleh dari proses
metode SAW tersebut
e. Halaman Proses WPM
Halaman ini menampilkan tabel-tabel yang berisikan tentang data Alternatif yang
telah di input, yang kemudian dilanjutkan dengan proses WPM sehingga akan
menampilkan hasil dari proses metode WPM tersebut yaitu perankingan penerima
BSM. Tampilan rancangan halaman menu Proses WPMdapat dilihat pada gambar
JUDUL
FASILKOM-TI USU INPUT DATA
1
PROSES WPM INFORMASI LOGOUT Proses WPM
Proses
Tabel Data Alternatif
4
2
Tabel Data Kriteria 3
PROSES SAW
Gambar 3.14 Rancangan Halaman Proses WPM
Tabel 3.6 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Proses WPM
No Jenis Objek Keterangan
1 Proses WPM Untukmelihat proses dan hasil dari proses WPM
2 Tabel Data Alternatif Tabel yang berisi data Alternatif yang telah di input
3 Tabel Data Kriteria Untuk melihat kembali tabel kriteria
4 Tombol Proses Untuk menjalankan proses metode WPM tersebut
Yang kemudian dilanjutkan dengan Tampilan Halaman Hasil Proses WPM, yang
dapat dilihat pada gambar 3.15
JUDUL
FASILKOM-TI USU INPUT DATA
2
PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT
Proses WPM
Tabel Hasil
1 Tabel Proses WPM
1
2
27
Tabel 3.7 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Hasil Proses WPM
No Jenis Objek Keterangan
1 Tabel Proses WPM Tabel yang berisikan Bagaimana Proses Metode
WPM tersebut yang berupa data
2 Tabel Hasil Tabel yang berisi hasil yang diperoleh dari proses
metode WPM tersebut
3.3Perancangan Struktur Tabel
Tujuan dari perancangan struktur tabel adalah untuk mempermudah pengembangan
sistem dalam merancang Database yang akan digunakan dalam sistem tersebut. Ada
beberapa tabel yang akan digunakan dalam sistem ini, diantaranya adalah tabel admin,
perbaikan_bobot, bobot_kriteria, kandidat, matriks_saw, matriks_wpm, hasil_saw,
hasil_wpm. Berikut struktur dari masing-masing tabel tersbut.
Tabel 3.8 Struktur Tabel Admin
No Nama Field Tipe Data Field Keterangan
1 Nama Varchar 30 Nama Pengguna Aplikasi
2 Username Varchar 30 Username Pengguna Aplikasi
3 Password Varchar 50 Password Pengguna Aplikasi
4 Email Varchar 50 Email Pengguna Aplikasi
5 Level Varchar 20 Tingkatan Pengguna
Tabel 3.9 Struktur Tabel perbaikan_bobot
No Nama Field Tipe Data Field Keterangan
1 Id_perbobot Int 5 Id dari bobot
2 Id_bobotkriteria Varchar 5 id dari bobot kriteria
Tabel 3.10 Struktur Tabel bobot_kriteria
No Nama Field Tipe Data Field Keterangan
1 Id_kriteria Varchar 5 Id dari kriteria
2 Nama_kriteria Varchar 40 Nama dari kriteria
3 Nilai_kriteria Int 3 Nilai dari kriteria
Tabel 3.11 Struktur Tabel Kandidat
No Nama Field Tipe Data Field Keterangan
1 Id_Kandidat Varchar 5 Id dari kandidat
2 Nama_kandidat Varchar 30 Nama dari kandidat
3 dokumen Varchar 30 Kriteria dokumen
4 Status_anak Varchar 20 Kriteria status anak
5 Status_tinggal Varchar 40 Kriteria Status tinggal
6 Penghasilan Varchar 40 Kriteria penghasilan orang tua
7 Tanggungan Varchar 10 Kriteria jumlah tanggungan
Tabel 3.12 Struktur Tabel matriks_saw
No Nama Field Tipe Data Field Keterangan
1 id_matrikssaw Int 5 Id dari Matriks SAW
2 Id_kandidat1 Int 5 Id dari Kandidat
3 Kriteria1 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
4 Kriteria2 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
5 Kriteria3 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
6 Kriteria4 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
29
Tabel 3.13 Struktur Tabel matriks_wpm
No Nama Field Tipe Data Field Keterangan
1 id_matrikwpm Int 5 Id dari matriks WPM
2 Id_kandidat1 Int 5 Id dari Kandidat
3 Kriteria1 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
4 Kriteria2 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
5 Kriteria3 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
6 Kriteria4 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
7 Kriteria5 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM
Tabel 3.14 Struktur Tabel hasil_saw
No Nama Field Tipe Data Field Keterangan
1 id_hasilsaw Int 10 Id dari hasil SAW
2 Id_kandidat1 Varchar 35 Id dari Kandidat
3 Nilai Int 5 Nilai dari Penerima BSM
Tabel 3.15 Struktur Tabel hasil_wpm
No Nama Field Tipe Data Field Keterangan
1 id_hasilwpm Int 10 Id dari hasil WPM
2 Id_kandidat1 Varchar 35 Id dari Kandidat
3 Nilai Int 5 Nilai dari Penerima BSM
3.4Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu teknik pemodelan data yang
menggambarkan entitas dan hubungan antar entitas dalam sebuah sistem informasi.
Admin
31
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi
Sistem pendukung keputusan perankingan penerima BSM yang telah dirancang
merupakan sebuah sistem berbasis web menggunakan bahasa pemmrograman PHP
yang dibangun untuk merangkingkan siapa saja yang berhak mendapatkan dana
BSM. Sistem Pendukung keputusan ini menggunakan Metode Simple Additive
Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM). Oleh sebab itu proses
implementasi sistem yang terjadi di dalam aplikasi yang dirancang dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Implementasi sistem pendukung keputusan dengan Metode SAW untuk
merankingkan siapa yang paling berhak menerima dana BSM.
2. Implementasi sistem pendukung keputusan dengan Metode WPM untuk
merankingkan siapa yang paling berhak menerima dana BSM.
4.1.1 Tampilan Halaman Login
Halaman Login merupakan halaman yang pertama kali muncul pada saat sistem
dijalankan. Halaman login ini menerima masukan username dan password. Hak akses
Gambar 4.1 Tampilan Form Halaman Login
4.1.2 Tampilan halaman Input Data
Halaman Input Data adalah halaman yang muncul setelah kita berhasil login. Pada
halaman ini kita akanmenemukan menu-menu untuk mengakses aplikasi ini. Tampilan
halaman Input Data dapat dilihat pada Gambar 4.2.
33
4.1.3 Tampilan halaman Menu Proses SAW
Pada halaman Menu Proses SAW ini kita dapat melihat data yang telah kita input yang
nantinya akan diproses dengan menggunakan metode SAW tersebut sehingga kita akan
mendapatkan hasil dari proses tersebut. Tampilan Halaman menu Proses SAW dapat
dilihat pada gambar 4.3.
35
4.1.4 Tampilan halaman Menu Proses WPM
Sama halnya seperti tampilan pada halaman Menu Proses SAW. Pada Halaman menu
Proses WPM ini kita juga dapat melihat data yang telah diinput dan diproses dengan
menggunakan metode WPM beserta hasil dari proses metode tersebut. Tampilan Halaman
menu Proses WPM dapat dilihat pada gambar 4.5.
37
4.2. Pengujian
4.2.1 Perhitungan dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Urutan langkah-langkah pemecahan masalah untuk merankingkan siapa yang berhak
menerima BSM dengan menggunakan Algoritma SAW adalah sebagai berikut:
1. Menentukan bobot dan kriteria yang akan dijadikan acuan.
Penerapan metode SAW dalam penelitian ini memerlukan bobot dan kriteria yang
akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan untuk merankingkan siapa yang
akan terseleksi sebagai penerima BSM. Tabel 4.1 ini akan menunjukkan
kriteria-kriteria yang akan digunakan sebagai acuan pembuat keputusan.
Tabel 4.1 Bobot Preferensi Setiap Kriteria
Kriteria
Kelengkapan Dokumen C1
Status Anak C2
Status Tinggal C3
Penghasilan Orang Tua C4
Jumlah Tanggungan C5
2. Setelah kriteria ditentukan selanjutnya menentukan nilai rating kecocokan untuk
setiap kriteria.
Tabel 4.2 Nilai rating kecocokan untuk kriteria
Nilai Bobot
Sangat Penting (SP) 5
Penting (P) 4
Cukup Penting (CP) 3
Kurang Penting (KP) 2
Tidak Penting (TP) 1
Tabel 4.2 merupakan tabel nilai rating kecocokan untuk kriteria yang dibuat dari 1
sampai 5 dimana nilai rating kecocokan ini akan digunakan untuk memberikan bobot
Tabel 4.3 Bobot Preferensi Setiap Kriteria
Kriteria Bobot
C1 Kelengkapan Dokumen 5
C2 Status Anak 4
C3 Status Tinggal 4
C4 Penghasilan Orang Tua 3
C5 Jumlah Tanggungan 3
Tabel 4.3 merupakan tabel bobot preferensi setiap kriteria, tabel yang menunjukkan
kriteria beserta bobotnya yanng kemudian dilanjutkan dengan menentukan subkriteria
dan bobot subkriteria dari setiap kriteria.
Tabel 4.4 Nilai rating kecocokan untuk setiap alternatif pada kriteria
Nilai Bobot
Sangat Tinggi (ST) 5
Tinggi (T) 4
Cukup Tinggi (CT) 3
Rendah (R) 2
Sangat Rendah (SR) 1
Pada tabel 4.4 terdapat lima nilai ranting kecocokan dalam perankingan penerima
BSM.. Dimana nilai rating kecocokan ini dari 1 sampai 5. Nilai ini digunakan untuk
memberi bobot pada masing-masing subkriteria.
a. Kelengkapan Dokumen
Untuk kriteria kelengkapan dokumen memiliki 3 subkriteria yaitu memiliki Kartu
Perlindungan Sosial (KPS), memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan
memiliki KPS dan SKTM. Setiap Subkriteria pada kriteria kelengkapan dokumen
memiliki tingkatan. KPS tingkat nasional sedangkan SKTM tingkatan daerah dan
apabila memiliki keduanya memiliki prioritas yang paling tinggi yang dapat dilihat
39
Tabel 4.5 Bobot Subkriteria C1
Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria
Kelengkapan dokumen Memiliki KPS dan SKTM Memiliki KPS
Untuk kriteria status anak terdapat 4 subkriteria yaitu Yatim Piatu, Yatim, Piatu dan
Lengkap. Setiap setiap subkriteria pada kriteria status anak masing-masing
mempunyai tingkatannya. Yang paling tinggi prioritasnya adalah Yatim Piatu karena
dilihat dari anak yang tidak mempunyai ke dua orang tua diasumsikan tidak mampu,
kemudian Yatim tidak mempunyai bapak, kemudian Piatu tidak mempunyai ibu, dan
yang paling rendah adalah Lengkap karena kedua orang tuanya masih ada.
Tabel 4.6 Bobot Subkriteria C2
Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria
Status Anak Yatim Piatu
Yatim
c. Status Tinggal
Untuk kriteria status tinggal terdapat 3 subkriteria yaitu Panti Sosial, Kontrak, Ikut
Saudara dan Ikut Orangtua. Yang paling tinggi prioritasnya adalah yang tinggal di
Panti Sosial yang dikelola pemerintah karena diasumsikan tidak mampu, selanjutnya
Kontrak yang tidak mempunyai rumah sendiri untuk keluarga, kemudian Saudara
bebannya lebih ringan karena tidak harus bayar sewa rumah, dan yang paling rendah
adalah milik Orang Tua karena sudah mempunyai rumah sendiri untuk keluarga.
Tabel 4.7 Bobot Subkriteria C3
Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria
Status Tingggal Panti Sosial
d. Penghasilan Orangtua
Untuk kriteria penghasilan orangtua penulis kelompokkan menjadi 3 yaitu :
Penghasilan < Rp 500.000, Penghasilan antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000 dan
Penghasilan > Rp 1.000.000. dimana yang paling tinggi prioritasnya ada pada
penghasilan < Rp 500.000 yang diasumsikan tidak mampu.
Tabel 4.8 Bobot Subkriteria C4
Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria
Penghasilan Orangtua < Rp 500.000
Rp 500.000 – Rp 1.000.000
e. Jumlah tanggungan
Untuk kriteria memiliki 5 Subkriteria yaitu >5 orang, 4 orang, 3 orang, 2 orang dan 1
orang. Prioritas yang paling tinggi yaitu jumlah tannggungan yang paling banyak.
Tabel 4.9 Bobot Subkriteria C5
Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria
Jumlah Tanggungan >5 orang 4 orang
3. Selanjutnya dilakukan proses menentukan rating kecocokan dari setiap alternatif
pada setiap kriteria seperti tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
No Alternatif Kriteria
41
9 Nurainun 4 2 2 2 2
10 Nurlaila Agustina 4 2 2 3 4
11 Riska Mulya 4 2 3 3 5
12 Rizal Hidayat Saragih 3 2 3 2 4
13 Sri Mulyani 3 2 3 2 4
14 Tiya Dwi Ariska 3 2 2 3 4
15 Willy Pradana 3 2 2 2 4
16 Nazmal 3 2 2 3 4
17 Surya Ramadhani 3 2 3 2 3
18 Rahmad Wahid 3 2 2 2 4
19 Tegar Syah Pratama 3 2 2 3 3
20 Suandi Yusuf 3 2 2 3 3
Karena setiap nilai yang diberikan pada setiap alternatif di setiap kriteria
merupakan nilai kecocokan (nilai terbesar adalah nilai terbaik), maka semua kriteria
yang diberikan diasumsikan sebagai kriteria keuntungan.
4. Langkah selanjutnya membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria, kemudian
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan
jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
Bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria yaitu : W =
Pengambilan keputusan memberikan bobot preferensi sebagai : W = (5,4,4,3,3).
X =
Pertama-tama, dilakukan normalisasi matriks X berdasarkan persamaan rij= � :
r11 =
43
mengalikan matriks ternomalisasi dengan bobot kriteria sebagai berikut :
V19 = (5)(0,60) + (4)(0,50) + (4)(0,67)+ (3)(0,60) + (3)(0,60) = 11,27
V20 = (5)(0,60) + (4)(0,50) + (4)(0,67)+ (3)(0,60) + (3)(0,60) = 11,27
Alternatif dengan nilai terbesar akan terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata
lain akan terpilih sebagai siswa yang paling berhak menerima BSM. Tabel 4.11 akan
menunjukkan ranking akhir yang diperoleh dengan menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW) sebagai berikut :
Tabel 4.11 Hasil Perankingan Dengan Metode SAW
Nama Kandidat Ranking
Tika Uripa 1
M. Syafii 2
Riska Mulya 3
Terniati 4
Nurlaila Agustina 5
Sri Mulyani 6
Rizal Hidayat Saragih 7
Surya Ramadhan 8
Tiya Dwi Ariska 9
Nazmal 10
Rani Eliani 11
Rahmad Wahid 12
Willy Pradana 13
Tegar Syah Pratama 14
Suandi Yusuf 15
Lara Megawati 16
Nurainun 17
M.Heri 18
Amat Rifandi 19
45
4.2.2. Perhitungan dengan Metode Weighted Product Model (WPM)
Selanjutnya langkah-langkah pemecahan masalah dengan menggunakan Algoritma
WPM adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan.
Kriteria-kriteria yang digunakan untuk perhitungan dengan metode WPM sama
dengan kriteria-kriteria yang digunakan untuk perhitungan dengan metode SAW.
Tabel Kriteria dapat dilihat pada tabel 4.1.
2. Selanjutnya dilakukan proses menentukan rating kecocokan dari setiap alternatif
pada setiap kriteria sebagai berikut:
Tabel 4.12 Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
No Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
1 Aidil Ihsan Yahya 3 2 2 2 3
2 Amat Rifandi 3 2 2 2 3
3 Terniati 5 4 2 2 3
4 Rani Eliani 4 2 2 2 3
5 Tika Uripa 5 4 3 2 4
6 Lara Megawati 3 2 2 2 4
7 M. Syafii 5 2 2 5 4
8 M. Heri 3 2 2 2 3
9 Nurainun 4 2 2 2 2
10 Nurlaila Agustina 4 2 2 3 4
11 Riska Mulya 4 2 3 3 5
12 Rizal Hidayat Saragih 3 2 3 2 4
13 Sri Mulyani 3 2 3 2 4
14 Tiya Dwi Ariska 3 2 2 3 4
15 Willy Pradana 3 2 2 2 4
16 Nazmal 3 2 2 3 4
17 Surya Ramadhani 3 2 3 2 3
18 Rahmad Wahid 3 2 2 2 4
19 Tegar Syah Pratama 3 2 2 3 3
Selanjutnya dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu. Bobot awal W = (5,4,4,3,3)
Kemudian vektor S dihitung berdasarkan persamaan :
� =
=1
; = 1,2,… …,
sebagai berikut :