• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Perangkingan Penerima BSM dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Perangkingan Penerima BSM dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERANKINGAN

PENERIMA BSM DENGAN METODE SIMPLE

ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN

WEIGHTED PRODUCT MODEL

(WPM)

SKRIPSI

FITRIA ANDHIKA

121421093

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

WEIGHTED PRODUCT MODEL (WPM)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah

Sarjana Ilmu Komputer

FITRIA ANDHIKA

121421093

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

ii

PERSETUJUAN

Judul : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PERANKINGAN PENERIMA BSM DENGAN

METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

DAN WEIGHTED PRODUCT MODEL (WPM)

Kategori : SKRIPSI

Nama : FITRIA ANDHIKA

Nomor Induk Mahasiswa : 121421093

Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Komisi Pembimbing :

Pembimbing II

Drs. Marihat Situmorang, M.Kom

NIP. 19631214 198903 1 001

Pembimbing I

Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc

NIP.

Diketahui/disetujui oleh

Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer

Ketua,

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom

(4)

PERNYATAAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERANKINGAN PENERIMA BSM

DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN

WEIGHTED PRODUCT MODEL (WPM)

SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2015

FITRIA ANDHIKA

(5)

iv

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis serta shalawat dan salam penulis hadiahkan

kepada Nabi Besar Muhammad SAW sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat

waktu sesuai dengan instruksi dan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Komputer

dan Teknologi Informasi.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Teristimewa orang tua yang penulis sayangi, ibunda Sri Suriani dan ayahanda

Dharma Eka Subakti, S.E yang tidak henti-hentinya memberikan doa, motivasi,

dan dukungan yang selalu menjadi sumber semangat penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Subhilhar, M.A, Ph.D selaku Plt. Rektor Universitas Sumatera

Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer

dan Teknologi Informasi.

4. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu

Komputer.

5. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Komputer.

6. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Sc Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs.

Marihat Situmorang, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing, mengarahkan,

menasehati, memotivasi, dan menyemangati penulis agar dapat menyelesaikan

skripsi ini.

7. Bapak Prof. Dr. Iryanto, M.Si selaku dosen Pembanding I dan IbuDian

Rachmawati, S.Si., M.Kom selaku dosen Pembanding II yang telah memberikan

(6)

8. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Informasi.

9. Abangda Hendra Surya Subakti, S.H, Kakak Dita Eka Subakti, S.Pd dan Adik

Rizky Arya Nugraha tersayang yang selalu memotivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat luar biasa Chasika Rani Purba, Rini Chairani Harahap, Tengku

Zikri Rahman, Nugra Atsaury Saragih dan Tria Rica Hutagalung yang selalu

menemani dan memberi motivasi kepada penulis.

11. Teman – teman seperjuangan mahasiswa S1 Ekstensi Ilmu Komputer stambuk

2012 khususnya Reza, Novri, Puspita, Silvia dan Erik yang selalu memberi

bantuan dan dukungannya.

12. Seluruh staf pengajar dan pegawai di SMK Negeri 1 Perbaungan, khususnya

Bapak Rizal Amri Nasution, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1

Perbaungan serta Bapak Sartono, S.P dan Ibu Fatimah, S.E yang selalu membantu

dan menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat

penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari

segi teknik, tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu penulis

bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca dalam upaya perbaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, khususnya

rekan-rekan mahasiswa lainnya yang mengikuti perkuliahan di Universitas Sumatera Utara.

Medan, Agustus 2015

Penulis

(7)

vi

ABSTRAK

BSM adalah program nasional yang bertujuan untuk membantu siswa yang kurang

beruntung secara ekonomi dalam memperoleh akses pelayanan pendidikan dengan

memberikan sejumlah uang tunai kepada siswa. Namun ada permasalahan yang

timbul dari BSM ini yaitu adanya kesulitan dalam menentukan daftar urutan prioritas

serta keakuratan calon penerima BSM. Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan

dibutuhkan sebuah aplikasi yang mampu dalam mengurutkan siswa yang lebih berhak

menerima BSM tersebut. Dalam penelitian ini, akan membahas pembuatan aplikasi

yang dapat memberikan solusi untuk masalah tersebut dengan menggunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM) dalam proses

seleksi. Aplikasi ini juga mampu menjelaskan tentang kriteria penilaian dan peringkat

dari Penerima BSM.

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), BSM, Simple Additive Weighting

(8)

DECISION SUPPORT SYSTEM ON BSM RECIPIENTS GRADING USING

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) AND WEIGHTED

PRODUCT MODEL (WPM)

ABSTRACT

BSM is a national program that aims to help students who are economically

disadvantage in gaining access to education services to provide some cash to students.

However there are problems that arise from this BSM is the difficulty in determining

the accuracy of the list of priorities as well as potential recipients of BSM. Therefore,

to overcome the problem required an application that is able to sort the older students

are entitled to receive the BSM. In this research, will discuss the creation of

applications that can provide solutions to such problems by using Simple Additive

Weighting Method (SAW) and Weighted Product Model (WPM) in the selection

process. This applicationis also able to explain the assessment criteria and grading of

BSM Recipients.

Key word: Decision Support System (DSS), BSM, Simple Additive Weighting (SAW),

(9)

viii

DAFTAR ISI

Hal.

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak vi

1.6Metodologi Penelitian 4

1.7Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Tinjauan Pustaka 6

2.1Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 6 2.2Langkah-langkah Permodelan dalam Sistem Pendukung Keputusan 8 2.3Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) 8

2.4Simple Additive Weighting (SAW) 9

2.5Weighted Product Model (WPM) 10

Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 13

3.1Analisis Sistem 13

3.1.1 Analisis Masalah 13

3.1.2 Analisis Persyaratan 14

3.1.3 Pemodelan Sistem 15

3.2Perancangan Sistem 20

3.2.1 Flowchart Sistem 20

3.2.2 Perancangan Antarmuka Sistem (inteface) 21

3.3Perancangan Struktur Tabel 27

3.4Entity Relationship Diagram (ERD) 29

Bab 4 Implementasi dan Pengujian 31

4.1Implementasi 31

4.1.1 Tampilan Halaman Login 31

4.1.2 Tampilan halaman Input Data 32

4.1.3 Tampilan halaman Menu Proses SAW 33

(10)

4.2.1 Perhitungan denganSimple Additive Weighting (SAW) 37 4.2.2 Perhitungan denganWeighted Product Model (WPM) 45

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 49

5.1Kesimpulan 49

5.2Saran 49

Daftar Pustaka 51

(11)

x

DAFTAR TABEL

Hal.

3.1 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Login 22

3.2 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Menu 23

3.3 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Input Data 23 3.4 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Proses SAW 24 3.5 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Hasil SAW 25 3.6 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Proses WPM 26 3.7 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Hasil WPM 27

3.8 Struktur Tabel Admin 27

3.9 Struktur Tabel perbaikan_bobot 27

3.10 Struktur Tabel bobot_kriteria 28

3.11 Struktur Tabel Kandidat 28

3.12 Struktur Tabel matriks_saw 28

3.13 Struktur Tabel matriks_wpm 29

3.14 Struktur Tabel hasil_saw 29

3.15 Struktur Tabel hasil_wpm 29

4.1 Bobot Preferensi Setiap Kriteria 37

4.2 Nilai rating kecocokan untuk kriteria 37

4.3 Bobot Preferensi Setiap Kriteria 38

4.4 Nilai rating kecocokan untuk setiap alternatif pada kriteria 38

4.5 Bobot Subkriteria C1 39

4.6 Bobot Subkriteria C2 39

4.7 Bobot Subkriteria C3 39

4.8 Bobot Subkriteria C4 40

4.9 Bobot Subkriteria C5 40

4.10 Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria 40

4.11 Hasil Perankingan Dengan Metode SAW 44

4.12 Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria 45

(12)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

2.1 Arsitektur Decission Support System (DSS) 7

3.1 Diagram Ishikawa untuk Analisis Masalah 13

3.2 Use Case Diagram 16

3.3 Activity Diagram Algoritma SAW 17

3.4 Activity Diagram Algoritma WPM 18

3.5 Sequence Diagram SAW 19

3.6 Sequence Diagram WPM 19

3.7 Flowchart sistem dengan Algoritma SAW 20

3.8 Flowchart Sistem dengan Algoritma WPM 21

3.9 Rancangan Halaman Login 22

3.10 Rancangan tampilan Halaman Menu 22

3.11 Rancangan Halaman Input Data 23

3.12 Rancangan Halaman Proses SAW 24

3.13 Rancangan Halaman Hasil Proses SAW 25

3.14 Rancangan Halaman Proses WPM 26

3.15 Rancangan Halaman Hasil Proses WPM 26

3.16 Entity Relationship Diagram (ERD) 30

4.1 Tampilan Form Halaman Login 32

4.2 Tampilan Halaman Input Data 32

4.3 Tampilan Halaman Menu Proses SAW sebelum proses 33

4.4 Tampilan Halaman Menu Proses SAW sesudah proses 34

4.5 Tampilan Halaman Menu Proses WPM sebelum proses 35

(13)

vi

ABSTRAK

BSM adalah program nasional yang bertujuan untuk membantu siswa yang kurang

beruntung secara ekonomi dalam memperoleh akses pelayanan pendidikan dengan

memberikan sejumlah uang tunai kepada siswa. Namun ada permasalahan yang

timbul dari BSM ini yaitu adanya kesulitan dalam menentukan daftar urutan prioritas

serta keakuratan calon penerima BSM. Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan

dibutuhkan sebuah aplikasi yang mampu dalam mengurutkan siswa yang lebih berhak

menerima BSM tersebut. Dalam penelitian ini, akan membahas pembuatan aplikasi

yang dapat memberikan solusi untuk masalah tersebut dengan menggunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM) dalam proses

seleksi. Aplikasi ini juga mampu menjelaskan tentang kriteria penilaian dan peringkat

dari Penerima BSM.

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), BSM, Simple Additive Weighting

(14)

DECISION SUPPORT SYSTEM ON BSM RECIPIENTS GRADING USING

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) AND WEIGHTED

PRODUCT MODEL (WPM)

ABSTRACT

BSM is a national program that aims to help students who are economically

disadvantage in gaining access to education services to provide some cash to students.

However there are problems that arise from this BSM is the difficulty in determining

the accuracy of the list of priorities as well as potential recipients of BSM. Therefore,

to overcome the problem required an application that is able to sort the older students

are entitled to receive the BSM. In this research, will discuss the creation of

applications that can provide solutions to such problems by using Simple Additive

Weighting Method (SAW) and Weighted Product Model (WPM) in the selection

process. This applicationis also able to explain the assessment criteria and grading of

BSM Recipients.

Key word: Decision Support System (DSS), BSM, Simple Additive Weighting (SAW),

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah Program Nasional yang bertujuan untuk

menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan

membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak

mencegah putus sekolah menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu

siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung Program

Pendidikan Sembilan Tahun (bahkan hingga menengah atas), serta membantu

kelancaran program sekolah. Sumber dana bantuan ini adalah dari dana Anggaran

Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Penerima dana BSM yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan adalah siswa miskin dan rentan pada Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) negeri dan swasta yang telah memenuhi kriteria sesuai

pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Beberapa hasil dari evaluasi dan studi berlanjut terhadap pelaksanaan Program

BSM menunjukkan kelemahan dari program ini, yaitu terkait ketepatan penetapan

sasaran BSM dimana ditemukan masih banyaknya rumah tangga tidak miskin yang

menerima BSM dan jumlah beasiswa yang kurang memadai. Sasaran penerima

Program BSM masih lemah dimana ditemukan banyak penerima BSM yang bukan

berasal dari keluarga/ rumah tangga miskin dan banyak siswa dari keluarga/rumah

tangga miskin tidak menerima manfaat BSM serta masih manualnya cara yang

(16)

secara komputerisasi, yaitu dengan mengembangkan suatu aplikasi yang

mengimplementasikan metode-metode yang dapat mempermudah proses dalam

pengambilan keputusan serta dapat membantu dalam meningkatkan ketepatan sasaran

dari penerima program BSM tersebut.

Pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan dua metode yaitu metode

SAW dan WPM yang mana akan diimplementasikan dalam merankingkan penerima

dana Program BSM tersebut dan model yang digunakan adalah Fuzzy Multiple

Attribute Desicion Making (FMADM). FMADM adalah suatu metode yang digunakan

untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti

dari FMADM adalah menentukan nilai bobot dalam setiap atribut, kemudian

dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah

diberikan (H. Wibowo, dkk, 2009). Metode Simple Addictive Weighted (SAW) dan

Weighted Product Model (WPM) termasuk Model Multiple Atribute Decision Making

(WPM).

Metode SAW sering dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep

dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada

setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi

matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua

alternatif yang ada (Kusumadewi, dkk, 2006).

Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus,

akan tetapi perhitungan menggunakan metode SAW ini hanya menghasilkan nilai

terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan

metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Metode SAW ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih

singkat.

Weighted Product Model (WPM) mirip dengan Weighted Sum Model (WSM)

dan juga disebut sebagai Multiplicative Exponent Weighting (MEW). Ini adalah salah

satu Metode Skoring MADM. Dari semua Metode MADM, Weighted Product Model

(WPM) adalah himpunan berhingga dari beberapa alternatif keputusan dan dijelaskan

dalam hal beberapa kriteria keputusan.(K.Savita & Chandrasekar, 2011).

(17)

3

Perankingan Penerima BSM dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan

Weighted Product Model (WPM).

1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merankingkan

penerima BSM dengan sistem berbasis keputusan dengan menggunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM).

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Studi kasus dilaksanakan di SMK Negeri 1 Perbaungan dan sampel data terdiri

dari 20 data siswa SMK Negeri 1 Perbaungan.

2. Parameter – parameter yang digunakan seperti: Kelengkapan Dokumen, Status

Anak, Status Tinggal, Penghasilan Orang tua dan Jumlah Tanggungan.

3. Metode yang digunakan, mengimplementasikan Simple Additive Weighting

(SAW) dan Weighted Product Model (WPM).

4. Parameter yang akan dibandingkan adalah tingkat kecocokan penerima BSM dan

running time.

5. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP Programming dan

menggunakan DatabaseManagement System MySQL.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan

(SPK) yang memberikan solusi yang lebih praktis dan objektif dalam merankingkan

penerima BSM sehingga dapat meningkatkan ketepatan sasaran dari penerima BSM.

1.5Manfaat Penelitian

(18)

2. Pemilihan penerima BSM menjadi lebih objektif dengan adanya sistem yang

terkomputerisasi.

3. Memudahkan proses seleksi penerima BSM yang memenuhi persyaratan dan

data-data hasil seleksi tersimpan di dalam sistem komputer sehingga dapat digunakan

lagi apabila diperlukan.

1.6Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, tahapan-tahapan yang akan dilalui adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui membaca

buku-buku, skripsi, dan jurnal yang dapat mendukung penulisan tugas akhir yang

relevan mengenai Sistem Pendukung Keputusan,Simple Addictive Weighted

(SAW) dan Weighted Product Method (WPM).

b. Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis masalah yang dimulai dengan tahap mengindentifikasikan masalah,

dilakukan pengumpulan data - data yang berkaitan dengan kriteria pemilihan

calon penerima BSM, memahami kerja sistem yang akan dibuat, manganalisis

dan membuat laporan tentang hasil implementasi kedua algoritma. Kemudian

dilakukan perancangan untuk pengambilan keputusan calon penerima BSM yang

memenuhi kriteria sehingga menjadi suatu informasi. Proses ini meliputi

pembuatan algoritma program, Unified Modelling Language (UML), flowchart

sistem, rancangan aplikasi, dan pembuatan user interface aplikasi.

c. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan pemanfaatan program dalam melakukan proses

pengambilan keputusan pada penyeleksian penerima BSM. Metode ini

dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang telah dibuat

dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP.

d. Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pemasukan data serta memproses data setelah itu

dilakukan pengujian apakah sistem pendukung keputusan yang telah dibangun

(19)

5

e. Dokumentasi

Tahap akhir penelitian yang dilakukan, yaitu membuat kesimpulan dan laporan

tentang penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan dan tujuan yang telah

didapat dari metode-metode penelitian sebelumnya, diharapkan mampu

memberikan dokumentasi penelitian ini.

1.7Sistematika Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi “Sistem Pendukung Keputusan Perankingan Penerima BSM dengan Metode Simple Additive

Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM)”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan perancangan

sistem pendukung keputusan dalam merankingkan penerimaBSM.

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis yang dilakukan terhadap permasalahan dan penyelesaian

persoalan dalam merankingkan penerima BSM dengan mengimplementasikan Metode

SAW dan WPM.

BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi implementasi perancangan sistem dari hasil analisis dan perancangan

yang sudah dibuat, serta menguji sistem untuk menemukan kelebihan dan kekurangan

pada sistem yang dibuat.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam

(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) merupakan sistem informasi

interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem

ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang

semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara

pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007).

Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur

berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen

dalam pembuatan keputusannya (Kusrini, 2007).

Sistem Pendukung Keputusan merupakan system informasi interaktif yang

menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk

membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstuktur dan situasi yang

tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya

keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007).

Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga

komponen utama dari Database Management System (DBMS), Model-Base

Management System (MBMS), dan antarmuka pengguna.Subsistem manajemen

berbasis pengetahuan adalah opsional, tetapi bisa memberikan banyak manfaat karena

memberikan intelegensi bagi ketiga komponen utama tersebut.Seperti pada semua

sistem informasi manajemen, pengguna bisa dianggap sebagai komponen sistem

pendukung keputusan.Komponen-komponen tersebut membentuk sistem aplikasi

(21)

7

atau internet.Arsitektur dari sistem pendukung keputusan ditunjukkan dalam gambar

2.1 (Kusrini, 2007).

Sistem Lainnya yang berbasis komputer

Internet, Intranet, Ekstranet

Manajemen Data Manajemen Model Model Eksternal

Subsistem Berbasis Pengetahuan

Antarmuka Pengguna

Manajer (Pengguna) Basis Pengetahuan

Organisasional Data Eksternal

& Internal

Gambar 2.1 Arsitektur Decision Support System (DSS)

Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah (Kusrini, 2007):

1. Membantu manager dalam mengambil keputusan atas masalah semi terstruktur.

2. Memberikan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk

menggantikan peran manajer.

3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk

melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya rendah.

5. Peningkatan produktivitas.membangun satu kelompok pengambil keputusan,

terutama para pakar, bisasangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa

mengurangi ukuran ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk

berada di berbagailokassi yang berbeda-beda (menghemat biaya).

6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat.

7. Berdaya saing.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan kognitif dalam pemrosesan

(22)

2.2Langkah-langkah Permodelan dalam Sistem Pendukung Keputusan

Saat melakukan permodelan dalam pembangunan DSS dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut (Kusrini, 2007):

1. Studi Kelayakan (Intelligence)

Pada langkah ini, sasaran ditentukan pencarian prosedur,pengumpulan data,

identifikasi masalah, identifikasikepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga

akhirnya terbentuksebuah pernyataan masalah.

Kepemilikan masalah berkaitan dengan apa yang akan dibangun oleh DSS dan

apa tugas dari bagian tersebutsehingga model tersebutbisa relevan dengan

kebuthan si pemilik masalah.

2. Perancangan (Design)

Pada tahapan ini akan diformulasikan model yang akan diggunnakan dan

kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatifmodel yang bisa

menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi

keluaran yang mungkin. Kemudian, ditentukan variabel-variabel model.

3. Pemilihan (Choice)

Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif modelbeserta

variabel-variabelnya, pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan modelnya, termasuk

soslusi dari model tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas, yakni

dengan mengganti beberapa variabel.

4. Membuat Decision Support System (DSS)

Setelah menentukan modelnya, berikutnya adalah mengimpplementasikannya

dalam aplikasi DSS.

2.3Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM)

FMADM adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif

optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah

menentukan nilai bobot dalam setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses

perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan (Wibowo, dkk,

(23)

9

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode

yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan

kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap

atribut,kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi

alternatif yang sudahdiberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai

bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan

integrasi antara subyektif dan obyektif. Masing – masing pendekatan memiliki

kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan

berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor

dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada

pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan

subyektifitas dari pengambil keputusan (Wibowo,dkk, 2009).

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan FMADM,

antara lain (S. Kusumadewi, dkk, 2006) :

a. Simple Additive Weighted (SAW);

b. Weighted Product (WP);

c. Elimination Et Choix Traduisant la Realite (ELECTRE);

d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS);

e. Analilytic Hierarchy Process (AHP).

2.4Simple Additive Weighting (SAW)

Metode SAW sering dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar

metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap

alternatif pada semua atribut.Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks

keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua alternatif

yang ada (S.Kusumadewi, dkk, 2006).

=

� Jika j adalah atribut keuntungan (1)

(24)

Keterangan :

= Rating kinerja ternormalisasi dari alternatif � pada atribut �.

Max = Nilai terbesar dari setiap kriteria

Min = Nilai terkecil dari setiap kriteria

= Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria

Langkah-langkah bagaimana sistem berjalan dengan menggunakan metode SAW

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Menentukan kriteria-kriteria (Ci) yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan

normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut

sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

4. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perangkingan yaitu penjumlahan dari

perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai

terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

(S.Kusumadewi, dkk, 2006).

Kelebihan dari metode SAW:

1. Menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses

perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif.

2. Penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dari bobot

preferensi yang sudah ditentukan.

3. Adanya perhitungan normalisasi matriks sesuai dengan nilai atribut (antara nilai

benefit dan cost).

Kekurangan dari metode SAW yaitu digunakan pada pembobotan lokal.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bilangan crisp maupun fuzzy.

2.5 Weighted Product Model (WPM)

Weighted Product Method (WPM) mirip dengan Weighted Sum Model (WSM) dan

juga disebut sebagai Multiplicative Exponent Weighting (MEW). Ini adalah salah satu

(25)

11

(WPM) adalah himpunan berhingga dari beberapa alternatif keputusan dan dijelaskan

dalam hal beberapa kriteria keputusan.(K. Savita & Chandrasekar, 2011).

Metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating

atribut,dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang

bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk

alternatif Ai diberikan sebagai berikut :

� =

=1

; = 1,2,… …, . (3)

Keterangan :

S = Menyatakan Preferensi Alternatif

N = Banyaknya kriteria

X = Nilai Kriteria

W = Bobot Kriteria

I = Menyatakan Alternatif

J = Menyatakan Kriteria

Dimana ∑Wj = 1. Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif untuk atribut biaya.

Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai:

Vi = ∏j=1

n (X

ij)Wj ∏j=1n (Xj∗)Wj

(4)

Dimana :

V = Preferensi alternatif dianalogikan sebgai vektor V

X = Nilai Kriteria

W = Bobot Kriteria

I = Alternatif

J = Kriteria

N = Banyaknya Kriteria

* = Menyatakan banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S

Langkah-langkah bagaimana sistem berjalan dengan metode WPM dapat

(26)

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Menentukan bobot preferensi tiap kriteria.

4. Mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat

positif untuk atribut keuntungan dan bobot berpangkat negatif untuk atribut biaya.

5. Hasil perkalian tersebut dijumlahkan untuk menghasilkan nilai V untuk setiap

alternatif.

6. Mencari nilai alternatif dengan melakukan langkah-langkah yang sama seperti

pada langkah satu, hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut

tertinggi untuk setiap atribut manfaat dan nilai terendah untuk atribut biaya.

7. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang

menghasilkan R.

(27)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan bagian dari proses pembuatan sistem yang memiliki

beberapa tahapan. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menganalisis

sebuah sistem yaitu:

3.1.1 Analisis masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana merankingkan

penerima BSM dengan algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted

Product Model (WPM)sehingga akan terlihat siapa yang paling berhak menerima

BSM tersebut. Salah satu cara menganalisis masalah dalam suatu penelitian adalah

dengan menggunakan diagram Ishikawa.Maka dari itu, sebelum membangun program

dilakukan analisis masalah dengan menggunakan Ishikawa Diagramseperti yang

ditunjukkan di gambar 3.1.

Kesulitan dalam merangkingkan penerima BSM

Metode Material

Mesin Manusia

Belum adanya metode yang digunakan Banyaknya data kriteria

dan data alternatif

Membutuhkan waktu yang lama dalam mengambil keputusan

Masih manualnya sistem yang

digunakan

(28)

Gambar 3.1 menunjukkan diagram Ishikawa yang digunakan untuk menganalisis dan

mengidentifikasi analisis masalah. Ishikawa diagram adalah sebuah alat grafis yang

digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan suatu

masalah, sebab dan akibat dari masalah itu (Whitten, dkk, 2004).

3.1.2 Analisis Persyaratan

Analisis persyaratan dibagi menjadi dua bagian yaitu persyaratan fungsional dan

persyaratan non-fungsional.

a. Fungsional

Persyaratan Fungsional (Functional Requirement) merupakan deskripsi mengenai

aktifitas dan layanan yang harus diberikan/ disediakan oleh sistem. Persyaratan

Fungsional sering dididentifikasikan dalam istilah input, output, proses dan data

tersimpan yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran peningkatan sistem.(Whitten,

dkk, 2004). Adapun persyaratan fungsional yang harus dimiliki sistem ini yaitu :

Sistem harus mampu memberikan solusi terhadap sistem pendukung keputusan dalam

merankingkan penerima BSM dengan menggunakan algoritma SAW dan WPM.

b. Nonfungsional

Persyaratan nonfungsional (Nonfunctional Requirement) merupakan deskripsi

mengenai fitur, karakteristik, batasan dan lainnya yang menentukan apakah sistem

memuaskan atau tidak (Whitten, dkk, 2004). Adapun persyaratan nonfungsional yang

dimiliki sistem ini yaitu :

a. User Friendly

Sistem yang dibangun harus User Friendly, artinya sistem ini dapat dengan

mudah digunakan dan dimengerti oleh user sehingga menjadi salah satu solusi

(29)

15

b. Software Pendukung

Sistem yang dibangun oleh penulis menggunakan semua Software Pendukung

bersifat freeware sehingga tidak memerlukan izin atau hal-hal yang dapat

merugikan pihak lain.

c. Performa

Perankinngan yang dilakukan oleh sistem akan mampu menampilkann penerima

BSM dengan cara terurut.

3.1.3 Pemodelan sistem

Pemodelan sistem digunakan untuk merancang bagaimana nantinya sistem akan

bekerja. Pemodelan ini menggunakan UML (Unified Modelling Languange).

Pemodelan sistem yang dirancang penulis bertujuan menggambarkan kondisi

dan bagian-bagian yang berperan dalam sistem yang dirancang. Pemodelan sistem

dilakukan dengan membuat use-case diagram, activity diagramdan sequence

diagram.

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem

dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain secara grafis

menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna

mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Permodelan use case

mengidentifikasikan dan menggunakan fungsi-fungsi sistem dengan menggunakan

alat yang disebut use case(Whitten, dkk, 2004).

Use case menggambarkan bagaimana sistem bekerja dari sudut pandang

pengguna bukan dari sudut pandang pembangun sistem. Pada use case kita dapat

melihat kemampuan sistem secara garis besar. Gambar 3.2 adalah use case diagram

(30)

SAW

WPM kriteria dan AlternatifInput nilai

Data Hasil Penerima BSM «extends»

System

Input Data «extends»

Input nilai kriteria dan Alternatif

Data Hasil Penerima BSM «extends»

<<Include>>

Input Data «extends»

<<include>> User

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.2 merupakan gambar sebuah Use Case yang menggambarkan satu

rangkaian dan interaksi pengguna dengan sistem dan juga untuk memodelkan

bagaimana sebenarnya pengguna menggunakan sistem.

b. Activity Diagram

Activity Diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk

menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case

atau logika behavior (metode) object(Whitten, dkk, 2004). Diagram ini berbeda

dengan flowchart dimana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk

menggambarkan kegiatan yang tampak secara paralel. Karena itu, diagram ini sangat

berguna untuk memodelkan kegiatan yang akan dilakukan saat sebuah operasi

dieksekusi dan untuk memodelkan hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan ini.Activity

diagram untuk proses perankingan dengan Algoritma SAW dapat dilihat pada

(31)

17

User

Input Data Kriteria dan Alternatif

Akses Button SAW Algorithm

Hitung SAW Buat Matriks Rating Kecocokan Alternatif setiap Kriteria

Matriks Ternormalisasi Rating Kecocokan Alternatif setiap Kriteria

Kalikan Matrriks Ternormalisasi dengan Bobot Kriteria Hasil Perangkinngan Penerima BSM

System

Gambar 3.3 Activity Diagram Algoritma SAW

Gambar 3.3 diatas menggambarkan sebuah Activity Diagram dengan Algoritma SAW

dimana diagram tersebutmenunjukkan langkah-langkah proses atau kegiatan sistem

dengann Algoritma SAW.

Activity diagram untuk proses perankingan dengan Algoritma WPM dapat

(32)

Input Data Kriteria dan Alternatif

Akses Button WPM Algorithm

Hitung WPM

Hasil Rangking Penerima BSM

Buat Matriks Rating Kecocokan Alternatif setiap Kriteria

Hitung Vektor S (S=Preferensi Alternatif)

Hitung Vektor V (V = Preferensi Alternatif) Perbaikan Bobot Kriteria User

System

Gambar 3.4 Activity Diagram Algoritma WPM

Gambar 3.4 diatas menggambarkan sebuah Activity Diagram dengan Algoritma SAW

dimanadiagram tersebutmenunjukkan langkah-langkah proses atau kegiatan sistem

dengann Algoritma SAW.

c. Sequence Diagram

Sequence Diagram ialah interaksi menggambarkan interaksi diantara aktor dan sistem

dalam skenario use case. Tujuan membuat squencediagram adalah untuk

menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan sekitar sistem termasuk pengguna,

display dan sebagainya yang digambarkan dengan hubungan massage dan waktu serta

untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan

sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Sequence diagram untuk penelitian ini penulis membagi dalam 2 bagian ,

(33)

19

User Bobot Kriteria Matriks SAW

Input Kriteria dan Alternatif

Nilai Kriteria Setiap Alternatif

Hitung Bobot Kriteria

Matriks Normalisasi

Hasil Perangkingan Penerima BSM

Hitung Matriks Kriteria

Gambar 3.5 Sequence Diagram SAW

Gambar 3.5 menggambarkan Squence Diagram yang memperlihatkan atau

menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem dengan menggunakan

metode SAW.

Squence Diagram untuk proses perankingan dengan Algoritma WPM dapat

dilihat pada gambar 3.6.

User Bobot Kriteria Matriks WPM

Input Kriteria dan Alternatif

Nilai Kriteria Setiap Alternatif

Hitung Bobot Kriteria

Matriks Normalisasi

Hasil Perangkingan Penerima BSM Hitung Vektor S

Hasil Perhitungan Vektor S

Hitung Vektor V Simpan data Kriteria dan Alternatif

(34)

Gambar 3.6 menggambarkan Squence Diagram yang memperlihatkan atau

menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem dengan menggunakan

metode WPM.

3.2Perancangan Sistem

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah

membuat alur proses atau flowchart sistem. Flowchart berfungsi untuk memberitahu

bagaimana tahap awal mula sistem dijalankan sampai sistem selesai beroperasi. Tahap

selanjutnya adalah merancang antarmuka sistem atau systeminterface.

3.2.1 Flowchart sistem

Flowchart System secara umum dibagi menjadi dua yaitu menentukan siapa yang

paling berhak menerima BSM dengan algoritma SAW dan algoritma WPM, penulis

memvisualisasikan melalui flowchart seperti pada Gambar 3.7 menggunakan

algoritma SAW dan Gambar 3.8 menggunakan algoritma WPM.

Mulai

Kriteria dan Alternatif Calon

Penerima BSM

Alternatif Penerima BSM

Selesai Perhitungan dengan

Metode SAW Masukkan Kriteria dan Alternatif Calon

Penerima BSM

(35)

21

Gambar 3.7 menjelaskan tentang alur proses bagaimana sistem berjalan dengan

menggunakaan metode SAW.

Mulai

Kriteria dan Alternatif Calon

Penerima BSM

Alternatif Penerima BSM

Selesai

Perhitungan dengan Metode WPM Masukkan Kriteria dan Alternatif Calon

Penerima BSM

Gambar 3.8 Flowchart Sistem dengan Algoritma WPM

Gambar 3.8 menjelaskan tentang alur proses bagaimana sistem berjalan dengan

menggunakan metode WPM.

3.2.2 Perancangan antarmuka sistem (inteface)

a. Halaman Login

Halaman Login merupakan halaman yang pertama kali muncul pada saat sistem

dijalankan. Halaman loginini menerima masukan username dan password. Kemudian

akan dicek oleh sistem valid atau tidaknya masukan tersebut. Jika username dan

password sudah valid, maka user dapat menggunakan aplikasi ini, jika tidak, maka

tidak bisa terbuka aplikasi selanjutnya. Tampilan rancangan halaman login dapat

(36)

JUDUL

FASILKOM-TI USU USERNAME

PASSWORD

LOGIN

1

2 3

4

Gambar 3.9 Rancangan Halaman Login

Tabel 3.1 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Login

No Jenis Objek Keterangan

1 Judul Judul atau nama dari aplikasi

2 Textfield username Untuk tempat isian username

3 Textfield password Untuk tempat isian password

4 Tombol Login Untuk masuk ke aplikasi

b. Halaman Menu

Setelah berhasil login maka akan tampil halaman home dan beberapa menu lain.

Halaman ini terdiri dari lima menu yaituMenu Input data, Proses SAW, Proses WPM,

Informasi dan Logout. Rancangan tampilan untuk halaman menu diapat dilihat pada

Gambar 3.10.

JUDUL

FASILKOM-TI USU INPUT DATA

1 2 3 4

PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT

5

(37)

23

Tabel 3.2 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Menu

No Jenis Objek Keterangan

1 Menu Input Data Berisi Input Kriteria dan Input Alternatif

2 Menu Proses SAW Hasil dari Sistem dengan menggunakan Metode SAW

3 Menu Proses WPM Hasil dari Sistem dengan menggunakan Metode WPM

4 Menu Informasi Menu yang berisi informasi tentang BSM

5 Menu Logout Menu untukkeluar dari aplikasi

c. Halaman Input data

Setelah Login, user akan masuk ke halaman selanjutnya dimana halaman tersebut

terdiri dari beberapa menu bar yaitu: menu Input Data, Proses SAW, Proses WPM,

Informasi dan Logout. Bersamaan dengan itu user akan masuk dalam menu Input

Data. Tampilan rancangan halaman menu input data dapat dilihat pada gambar 3.10

JUDUL

FASILKOM-TI USU INPUT DATA

1 PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT

Input Alternatif

Simpan

Input Kriteria

Hapus

Textfield Input Data

Tabel Data Alternatif

2 3

4

5 6

7

Gambar 3.11 Rancangan Halaman Input Data

Tabel 3.3 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Input Data

No Jenis Objek Keterangan

1 Menu Input Data Untuk input data kriteria dan input data Alternatif

2 Input Alternatif Untuk input data Alternatif

(38)

5 Tombol Simpan Untuk menyimpan data yang telah diisi

6 Tombol Hapus Untuk menghapus data yang ada pada textfield

7 Tabel Tabel yang menampilkan data yang telah di input

d. Halaman Proses SAW

Halaman ini menampilkan tabel-tabel yang berisikan tentang data Alternatif yang

telah di input, yang kemudian dilanjutkan dengan proses SAW sehingga akan

menampilkan hasil dari proses metode SAW tersebut yaitu perankingan penerima

BSM. Tampilan rancangan halaman menu Proses SAW dapat dilihat pada gambar

3.12.

JUDUL

FASILKOM-TI USU INPUT DATA

1

PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT Proses SAW

Proses

Tabel Data Alternatif

3

2

Gambar 3.12 Rancangan Halaman Proses SAW

Tabel 3.4 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Proses SAW

No Jenis Objek Keterangan

1 Proses SAW Untukmelihat proses dan hasil dari proses SAW

2 Tabel Data Alternatif Tabel yang berisi data Alternatif yang telah di input

3 Tombol Proses Untuk menjalankan proses metode SAW tersebut

Yang kemudian dilanjutkan dengan Tampilan Halaman Hasil Proses SAW, yang

(39)

25

JUDUL

FASILKOM-TI USU INPUT DATA

2

PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT

Proses SAW

Tabel Hasil

1 Tabel Proses SAW

1

2

Gambar 3.13 Rancangan Halaman Hasil Proses SAW

Tabel 3.5 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Hasil Proses SAW

No Jenis Objek Keterangan

1 Tabel Proses SAW Tabel yang berisikan Bagaimana Proses Metode

SAW tersebut yang berupa data

2 Tabel Hasil Tabel yang berisi hasil yang diperoleh dari proses

metode SAW tersebut

e. Halaman Proses WPM

Halaman ini menampilkan tabel-tabel yang berisikan tentang data Alternatif yang

telah di input, yang kemudian dilanjutkan dengan proses WPM sehingga akan

menampilkan hasil dari proses metode WPM tersebut yaitu perankingan penerima

BSM. Tampilan rancangan halaman menu Proses WPMdapat dilihat pada gambar

(40)

JUDUL

FASILKOM-TI USU INPUT DATA

1

PROSES WPM INFORMASI LOGOUT Proses WPM

Proses

Tabel Data Alternatif

4

2

Tabel Data Kriteria 3

PROSES SAW

Gambar 3.14 Rancangan Halaman Proses WPM

Tabel 3.6 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Halaman Proses WPM

No Jenis Objek Keterangan

1 Proses WPM Untukmelihat proses dan hasil dari proses WPM

2 Tabel Data Alternatif Tabel yang berisi data Alternatif yang telah di input

3 Tabel Data Kriteria Untuk melihat kembali tabel kriteria

4 Tombol Proses Untuk menjalankan proses metode WPM tersebut

Yang kemudian dilanjutkan dengan Tampilan Halaman Hasil Proses WPM, yang

dapat dilihat pada gambar 3.15

JUDUL

FASILKOM-TI USU INPUT DATA

2

PROSES SAW PROSES WPM INFORMASI LOGOUT

Proses WPM

Tabel Hasil

1 Tabel Proses WPM

1

2

(41)

27

Tabel 3.7 Keterangan Bagian-Bagian Rancangan Hasil Proses WPM

No Jenis Objek Keterangan

1 Tabel Proses WPM Tabel yang berisikan Bagaimana Proses Metode

WPM tersebut yang berupa data

2 Tabel Hasil Tabel yang berisi hasil yang diperoleh dari proses

metode WPM tersebut

3.3Perancangan Struktur Tabel

Tujuan dari perancangan struktur tabel adalah untuk mempermudah pengembangan

sistem dalam merancang Database yang akan digunakan dalam sistem tersebut. Ada

beberapa tabel yang akan digunakan dalam sistem ini, diantaranya adalah tabel admin,

perbaikan_bobot, bobot_kriteria, kandidat, matriks_saw, matriks_wpm, hasil_saw,

hasil_wpm. Berikut struktur dari masing-masing tabel tersbut.

Tabel 3.8 Struktur Tabel Admin

No Nama Field Tipe Data Field Keterangan

1 Nama Varchar 30 Nama Pengguna Aplikasi

2 Username Varchar 30 Username Pengguna Aplikasi

3 Password Varchar 50 Password Pengguna Aplikasi

4 Email Varchar 50 Email Pengguna Aplikasi

5 Level Varchar 20 Tingkatan Pengguna

Tabel 3.9 Struktur Tabel perbaikan_bobot

No Nama Field Tipe Data Field Keterangan

1 Id_perbobot Int 5 Id dari bobot

2 Id_bobotkriteria Varchar 5 id dari bobot kriteria

(42)

Tabel 3.10 Struktur Tabel bobot_kriteria

No Nama Field Tipe Data Field Keterangan

1 Id_kriteria Varchar 5 Id dari kriteria

2 Nama_kriteria Varchar 40 Nama dari kriteria

3 Nilai_kriteria Int 3 Nilai dari kriteria

Tabel 3.11 Struktur Tabel Kandidat

No Nama Field Tipe Data Field Keterangan

1 Id_Kandidat Varchar 5 Id dari kandidat

2 Nama_kandidat Varchar 30 Nama dari kandidat

3 dokumen Varchar 30 Kriteria dokumen

4 Status_anak Varchar 20 Kriteria status anak

5 Status_tinggal Varchar 40 Kriteria Status tinggal

6 Penghasilan Varchar 40 Kriteria penghasilan orang tua

7 Tanggungan Varchar 10 Kriteria jumlah tanggungan

Tabel 3.12 Struktur Tabel matriks_saw

No Nama Field Tipe Data Field Keterangan

1 id_matrikssaw Int 5 Id dari Matriks SAW

2 Id_kandidat1 Int 5 Id dari Kandidat

3 Kriteria1 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

4 Kriteria2 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

5 Kriteria3 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

6 Kriteria4 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

(43)

29

Tabel 3.13 Struktur Tabel matriks_wpm

No Nama Field Tipe Data Field Keterangan

1 id_matrikwpm Int 5 Id dari matriks WPM

2 Id_kandidat1 Int 5 Id dari Kandidat

3 Kriteria1 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

4 Kriteria2 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

5 Kriteria3 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

6 Kriteria4 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

7 Kriteria5 Int 3 Bobot Kriteria dari Penerima BSM

Tabel 3.14 Struktur Tabel hasil_saw

No Nama Field Tipe Data Field Keterangan

1 id_hasilsaw Int 10 Id dari hasil SAW

2 Id_kandidat1 Varchar 35 Id dari Kandidat

3 Nilai Int 5 Nilai dari Penerima BSM

Tabel 3.15 Struktur Tabel hasil_wpm

No Nama Field Tipe Data Field Keterangan

1 id_hasilwpm Int 10 Id dari hasil WPM

2 Id_kandidat1 Varchar 35 Id dari Kandidat

3 Nilai Int 5 Nilai dari Penerima BSM

3.4Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu teknik pemodelan data yang

menggambarkan entitas dan hubungan antar entitas dalam sebuah sistem informasi.

(44)

Admin

(45)

31

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi

Sistem pendukung keputusan perankingan penerima BSM yang telah dirancang

merupakan sebuah sistem berbasis web menggunakan bahasa pemmrograman PHP

yang dibangun untuk merangkingkan siapa saja yang berhak mendapatkan dana

BSM. Sistem Pendukung keputusan ini menggunakan Metode Simple Additive

Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM). Oleh sebab itu proses

implementasi sistem yang terjadi di dalam aplikasi yang dirancang dibagi menjadi

dua, yaitu:

1. Implementasi sistem pendukung keputusan dengan Metode SAW untuk

merankingkan siapa yang paling berhak menerima dana BSM.

2. Implementasi sistem pendukung keputusan dengan Metode WPM untuk

merankingkan siapa yang paling berhak menerima dana BSM.

4.1.1 Tampilan Halaman Login

Halaman Login merupakan halaman yang pertama kali muncul pada saat sistem

dijalankan. Halaman login ini menerima masukan username dan password. Hak akses

(46)

Gambar 4.1 Tampilan Form Halaman Login

4.1.2 Tampilan halaman Input Data

Halaman Input Data adalah halaman yang muncul setelah kita berhasil login. Pada

halaman ini kita akanmenemukan menu-menu untuk mengakses aplikasi ini. Tampilan

halaman Input Data dapat dilihat pada Gambar 4.2.

(47)

33

4.1.3 Tampilan halaman Menu Proses SAW

Pada halaman Menu Proses SAW ini kita dapat melihat data yang telah kita input yang

nantinya akan diproses dengan menggunakan metode SAW tersebut sehingga kita akan

mendapatkan hasil dari proses tersebut. Tampilan Halaman menu Proses SAW dapat

dilihat pada gambar 4.3.

(48)
(49)

35

4.1.4 Tampilan halaman Menu Proses WPM

Sama halnya seperti tampilan pada halaman Menu Proses SAW. Pada Halaman menu

Proses WPM ini kita juga dapat melihat data yang telah diinput dan diproses dengan

menggunakan metode WPM beserta hasil dari proses metode tersebut. Tampilan Halaman

menu Proses WPM dapat dilihat pada gambar 4.5.

(50)
(51)

37

4.2. Pengujian

4.2.1 Perhitungan dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Urutan langkah-langkah pemecahan masalah untuk merankingkan siapa yang berhak

menerima BSM dengan menggunakan Algoritma SAW adalah sebagai berikut:

1. Menentukan bobot dan kriteria yang akan dijadikan acuan.

Penerapan metode SAW dalam penelitian ini memerlukan bobot dan kriteria yang

akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan untuk merankingkan siapa yang

akan terseleksi sebagai penerima BSM. Tabel 4.1 ini akan menunjukkan

kriteria-kriteria yang akan digunakan sebagai acuan pembuat keputusan.

Tabel 4.1 Bobot Preferensi Setiap Kriteria

Kriteria

Kelengkapan Dokumen C1

Status Anak C2

Status Tinggal C3

Penghasilan Orang Tua C4

Jumlah Tanggungan C5

2. Setelah kriteria ditentukan selanjutnya menentukan nilai rating kecocokan untuk

setiap kriteria.

Tabel 4.2 Nilai rating kecocokan untuk kriteria

Nilai Bobot

Sangat Penting (SP) 5

Penting (P) 4

Cukup Penting (CP) 3

Kurang Penting (KP) 2

Tidak Penting (TP) 1

Tabel 4.2 merupakan tabel nilai rating kecocokan untuk kriteria yang dibuat dari 1

sampai 5 dimana nilai rating kecocokan ini akan digunakan untuk memberikan bobot

(52)

Tabel 4.3 Bobot Preferensi Setiap Kriteria

Kriteria Bobot

C1 Kelengkapan Dokumen 5

C2 Status Anak 4

C3 Status Tinggal 4

C4 Penghasilan Orang Tua 3

C5 Jumlah Tanggungan 3

Tabel 4.3 merupakan tabel bobot preferensi setiap kriteria, tabel yang menunjukkan

kriteria beserta bobotnya yanng kemudian dilanjutkan dengan menentukan subkriteria

dan bobot subkriteria dari setiap kriteria.

Tabel 4.4 Nilai rating kecocokan untuk setiap alternatif pada kriteria

Nilai Bobot

Sangat Tinggi (ST) 5

Tinggi (T) 4

Cukup Tinggi (CT) 3

Rendah (R) 2

Sangat Rendah (SR) 1

Pada tabel 4.4 terdapat lima nilai ranting kecocokan dalam perankingan penerima

BSM.. Dimana nilai rating kecocokan ini dari 1 sampai 5. Nilai ini digunakan untuk

memberi bobot pada masing-masing subkriteria.

a. Kelengkapan Dokumen

Untuk kriteria kelengkapan dokumen memiliki 3 subkriteria yaitu memiliki Kartu

Perlindungan Sosial (KPS), memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan

memiliki KPS dan SKTM. Setiap Subkriteria pada kriteria kelengkapan dokumen

memiliki tingkatan. KPS tingkat nasional sedangkan SKTM tingkatan daerah dan

apabila memiliki keduanya memiliki prioritas yang paling tinggi yang dapat dilihat

(53)

39

Tabel 4.5 Bobot Subkriteria C1

Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria

Kelengkapan dokumen Memiliki KPS dan SKTM Memiliki KPS

Untuk kriteria status anak terdapat 4 subkriteria yaitu Yatim Piatu, Yatim, Piatu dan

Lengkap. Setiap setiap subkriteria pada kriteria status anak masing-masing

mempunyai tingkatannya. Yang paling tinggi prioritasnya adalah Yatim Piatu karena

dilihat dari anak yang tidak mempunyai ke dua orang tua diasumsikan tidak mampu,

kemudian Yatim tidak mempunyai bapak, kemudian Piatu tidak mempunyai ibu, dan

yang paling rendah adalah Lengkap karena kedua orang tuanya masih ada.

Tabel 4.6 Bobot Subkriteria C2

Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria

Status Anak Yatim Piatu

Yatim

c. Status Tinggal

Untuk kriteria status tinggal terdapat 3 subkriteria yaitu Panti Sosial, Kontrak, Ikut

Saudara dan Ikut Orangtua. Yang paling tinggi prioritasnya adalah yang tinggal di

Panti Sosial yang dikelola pemerintah karena diasumsikan tidak mampu, selanjutnya

Kontrak yang tidak mempunyai rumah sendiri untuk keluarga, kemudian Saudara

bebannya lebih ringan karena tidak harus bayar sewa rumah, dan yang paling rendah

adalah milik Orang Tua karena sudah mempunyai rumah sendiri untuk keluarga.

Tabel 4.7 Bobot Subkriteria C3

Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria

Status Tingggal Panti Sosial

(54)

d. Penghasilan Orangtua

Untuk kriteria penghasilan orangtua penulis kelompokkan menjadi 3 yaitu :

Penghasilan < Rp 500.000, Penghasilan antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000 dan

Penghasilan > Rp 1.000.000. dimana yang paling tinggi prioritasnya ada pada

penghasilan < Rp 500.000 yang diasumsikan tidak mampu.

Tabel 4.8 Bobot Subkriteria C4

Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria

Penghasilan Orangtua < Rp 500.000

Rp 500.000 – Rp 1.000.000

e. Jumlah tanggungan

Untuk kriteria memiliki 5 Subkriteria yaitu >5 orang, 4 orang, 3 orang, 2 orang dan 1

orang. Prioritas yang paling tinggi yaitu jumlah tannggungan yang paling banyak.

Tabel 4.9 Bobot Subkriteria C5

Kriteria Sub Kriteria Bobot Subkriteria

Jumlah Tanggungan >5 orang 4 orang

3. Selanjutnya dilakukan proses menentukan rating kecocokan dari setiap alternatif

pada setiap kriteria seperti tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

No Alternatif Kriteria

(55)

41

9 Nurainun 4 2 2 2 2

10 Nurlaila Agustina 4 2 2 3 4

11 Riska Mulya 4 2 3 3 5

12 Rizal Hidayat Saragih 3 2 3 2 4

13 Sri Mulyani 3 2 3 2 4

14 Tiya Dwi Ariska 3 2 2 3 4

15 Willy Pradana 3 2 2 2 4

16 Nazmal 3 2 2 3 4

17 Surya Ramadhani 3 2 3 2 3

18 Rahmad Wahid 3 2 2 2 4

19 Tegar Syah Pratama 3 2 2 3 3

20 Suandi Yusuf 3 2 2 3 3

Karena setiap nilai yang diberikan pada setiap alternatif di setiap kriteria

merupakan nilai kecocokan (nilai terbesar adalah nilai terbaik), maka semua kriteria

yang diberikan diasumsikan sebagai kriteria keuntungan.

4. Langkah selanjutnya membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria, kemudian

melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan

jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

Bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria yaitu : W =

Pengambilan keputusan memberikan bobot preferensi sebagai : W = (5,4,4,3,3).

(56)

X =

Pertama-tama, dilakukan normalisasi matriks X berdasarkan persamaan rij= :

r11 =

(57)

43

mengalikan matriks ternomalisasi dengan bobot kriteria sebagai berikut :

(58)

V19 = (5)(0,60) + (4)(0,50) + (4)(0,67)+ (3)(0,60) + (3)(0,60) = 11,27

V20 = (5)(0,60) + (4)(0,50) + (4)(0,67)+ (3)(0,60) + (3)(0,60) = 11,27

Alternatif dengan nilai terbesar akan terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata

lain akan terpilih sebagai siswa yang paling berhak menerima BSM. Tabel 4.11 akan

menunjukkan ranking akhir yang diperoleh dengan menggunakan Metode Simple

Additive Weighting (SAW) sebagai berikut :

Tabel 4.11 Hasil Perankingan Dengan Metode SAW

Nama Kandidat Ranking

Tika Uripa 1

M. Syafii 2

Riska Mulya 3

Terniati 4

Nurlaila Agustina 5

Sri Mulyani 6

Rizal Hidayat Saragih 7

Surya Ramadhan 8

Tiya Dwi Ariska 9

Nazmal 10

Rani Eliani 11

Rahmad Wahid 12

Willy Pradana 13

Tegar Syah Pratama 14

Suandi Yusuf 15

Lara Megawati 16

Nurainun 17

M.Heri 18

Amat Rifandi 19

(59)

45

4.2.2. Perhitungan dengan Metode Weighted Product Model (WPM)

Selanjutnya langkah-langkah pemecahan masalah dengan menggunakan Algoritma

WPM adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan.

Kriteria-kriteria yang digunakan untuk perhitungan dengan metode WPM sama

dengan kriteria-kriteria yang digunakan untuk perhitungan dengan metode SAW.

Tabel Kriteria dapat dilihat pada tabel 4.1.

2. Selanjutnya dilakukan proses menentukan rating kecocokan dari setiap alternatif

pada setiap kriteria sebagai berikut:

Tabel 4.12 Rating Kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

No Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5

1 Aidil Ihsan Yahya 3 2 2 2 3

2 Amat Rifandi 3 2 2 2 3

3 Terniati 5 4 2 2 3

4 Rani Eliani 4 2 2 2 3

5 Tika Uripa 5 4 3 2 4

6 Lara Megawati 3 2 2 2 4

7 M. Syafii 5 2 2 5 4

8 M. Heri 3 2 2 2 3

9 Nurainun 4 2 2 2 2

10 Nurlaila Agustina 4 2 2 3 4

11 Riska Mulya 4 2 3 3 5

12 Rizal Hidayat Saragih 3 2 3 2 4

13 Sri Mulyani 3 2 3 2 4

14 Tiya Dwi Ariska 3 2 2 3 4

15 Willy Pradana 3 2 2 2 4

16 Nazmal 3 2 2 3 4

17 Surya Ramadhani 3 2 3 2 3

18 Rahmad Wahid 3 2 2 2 4

19 Tegar Syah Pratama 3 2 2 3 3

(60)

Selanjutnya dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu. Bobot awal W = (5,4,4,3,3)

Kemudian vektor S dihitung berdasarkan persamaan :

� =

=1

; = 1,2,… …,

sebagai berikut :

Gambar

Gambar 3.2 Use Case Diagram
Gambar 3.3 Activity Diagram Algoritma SAW
Gambar 3.4 Activity Diagram Algoritma WPM
Gambar 3.5 Sequence Diagram SAW
+7

Referensi

Dokumen terkait

FKIP, USD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) teknik pembelajaran bercerita pada Taman Kanak-kanak Karitas Nandan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, 2) hambatan

ju ren~ menim- bulkem bobDh psikis tertentu bogi mereke, k3reno selDin terjedi nya kadenE-kadsne proses pombeboGDn tenah yang kureng berkensn dihati maroks, ju~

Awal permainan player memilih lorong yang dituju (lorong-1 soal dengan materi barisan deret, Peluang dan logika matematika; lorong-2 soal dengan materi aljabar dan

Gedung Blenong ini merupakan salah satu bangunan kolonial yang digunakan untuk pemukiman orang Belanda, mengingat Kota Bogor pada masa Pemerintahan Belanda sekitar

Sedangkan untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial terdapat empat komoditas unggulan dengan klinik kesehatan sebagai komoditas yang paling unggul di

Oleh karena itu, penyusunan dan penerbitan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud- Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan kemampuan berbahasa Indonesia bagi

Berdasarkan alasan yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini layak untuk dilakukan guna mengetahui tentang ketentuan hukum penerapan kebijakan wakaf uang dalam

Dalam perhitungan diatas penulis telah menambahkan ihtiyat 2 menit disetiap waktu salat, sehingga dari perbandingan diatas jika dalam perhitungan waktu salat