• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi Jasa Pelayanan Referensi di Perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Promosi Jasa Pelayanan Referensi di Perpustakaan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Promosi Jasa Pelayanan Referensi

Di Perpustakaan

Pendahuluan

Dewasa ini berbagai lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun

swasta berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya. Hal

ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan kemudahan dan memanjakan

penggunanya. Kemudahan pelayanan dan sikap professional pustakawan dalam

melayani, menjadikan pengguna jasa merasa dihormati, tersanjung, dan

adanya kepuasan dalam mendapatkan pelayanan.

Setiap hal yang dilakukan untuk memberikan kemudahan pada pengguna

tidak terlepas dari adanya paradigma bahwa sebuah pelayanan tidak lagi

berorientasi pada penyedia jasa pelayanan, tetapi terpusat pada pengguna

jasa pelayanan tersebut. Dengan demikian lembaga atau institusi yang ingin

tetap eksis tentunya harus mengacu pada paradigma tersebut.

Paradigma baru tersebut juga dialami oleh Perpustakaan. Agar

keberadaan Perpustakaan tetap diakui sebagai penyedia informasi bagi

penggunanya, maka harus selalu memperbaiki kualitas pelayanannya. Pelayanan

yang dapat diberikan oleh Perpustakaan seperti: pelayanan sirkulasi,

pelayanan referensi, pelayanan internet, pelayanan bimbingan pemakai,

pelayanan penelusuran informasi, pelayanan fotokopi, dan sebagainya.

Pelayanan tersebut diberikan agar Perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan

informasi dari para penggunanya, dengan tujuan ada rasa kepuasan yang

(3)

Walaupun begitu banyaknya jenis-jenis pelayanan pengguna yang

diberikan oleh Perpustakaan, tetapi tidak semua pengguna tahu apalagi

memanfaatkan pelayanan tersebut. Hal ini disebabkan karena kurangnya

promosi ataupun informasi/pemberitahuan kepada para pengguna mengenai

pelayanan yang ada. Oleh karena itu, suatu Perpustakaan perlu untuk

mengadakan promosi terhadap jasa pelayanan yang diselenggarakannya.

Dalam tulisan ini penulis akan menguraikan mengenai bagaimana

mempromosikan jasa pelayanan referensi pada sebuah Perpustakaan.

Jasa Pelayanan Informasi di Perpustakaan

Tak dapat dipungkiri, keberadaan suatu Perpustakaan memberi peranan

penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Perpustakaan seringkali

dijadikan tempat untuk memperoleh beragam rujukan bagi mereka yang

tengah melakukan penelitian, pengkajian, riset, atau sekedar ingin

mendapatkan informasi mengenai berbagai hal. Untuk itulah Perpustakaan

harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik di bidang penyediaan

informasi.

Pada perkembangan selanjutnya, selain adanya koleksi-koleksi buku,

majalah, kliping, koleksi digital, serta bahan pustaka lainnya, Perpustakaan

pun sering dilengkapi dengan adanya suatu sistem, saran serta pelayanan yang

prima di bidang pelayanan informasi. Hal itu tiada lain adalah untuk lebih

memudahkan mereka yang membutuhkan informasi di Perpustakaan, sehingga

para pengguna layanan jasa Perpustakaan seperi peneliti, mahasiswa, dosen,

(4)

yang mereka inginkan, dengan ditunjang adanya rasa kenyamanan dan

ketenangan bagi para pengguna Perpustakaan.

Seperti kita ketahui, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

telah membawa dampak yang begitu besar terhadap berbagai bidang

kehidupan, tidak terkecuali pada Perpustakaan. Perpustakaan tidak lagi

memberikan pelayanan yang sama dari tahun ke tahun tetapi harus dapat

menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan para pengguna. Untuk itu

Perpustakaan harus mereposisi kembali peran dan fungsinya dalam menunjang

kebutuhan informasi para penggunanya dengan memberikan fasilitas

pelayanan informasi yang mudah digunakan oleh pengguna Perpustakaan serta

sesuai dengan kemajuan zaman.

Adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi menjadi

hampir tidak ada batasan. Hal ini pun telah mengubah pola perilaku pengguna

Perpustakaan dalam pencarian informasi. Pengguna menginginkan informasi

terkini, tidak perduli informasi tersebut berasal darimana, yang penting ada

dan bisa diperoleh dengan cara yang cepat. Pengguna tidak mau lagi pencarian

informasi itu terganggu hanya karena Perpustakaan telah tutup. Pendek kata

perpustakan harus siap setiap saat dalam melayani penggunanya terlebih

dalam pelayanan informasi.

Prinsip pelayanan Perpustakaan adalah memberikan bantuan kepada

pengguna Perpustakaan untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan

(5)

pengguna dengan informasi yang dicarinya. Salah satu bentuk pelayanan

informasi di Perpustakaan adalah “Pelayanan Referensi”

Pentingnya Jasa Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Pelayanan referensi merupakan sari sisi dari pelayanan Perpustakaan.

Aktivitasnya tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan dari

pelayanan Perpustakaan secara menyeluruh.

Pelayanan referensi adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

oleh Perpustakaan yang khusus melayani atau menyajikan koleksi referensi

kepada para pengguna perpustakaan.

Menurut American Library Association (ALA), pelayanan referensi

merupakan sebagian dari pelayanan Perpustakaan yang secara langsung

berhubungan dengan pengguna dalam memberikan informasi dan penggunaan

Perpustakaan untuk kepentingan studi dan riset.

Pengertian lainnya adalah suatu kegiatan pelayanan yang bertujuan

untuk membantu para pengguna Perpustakaan untuk mencari dan menemukan

informasi dengan cara:

• Menerima pertanyaan-pertanyaan dari pengguna Perpustakaan dan

kemudian menjawabnya dengan menggunakan koleksi referensi, baik yang

ada di perpustakaannya sendiri ataupun dari Perpustakaan lain di dalam

maupun di luar negeri.

(6)

Dalam pelaksanaannya, pelayanan referensi mempunyai tujuan-tujuan

Adapun tujuan dari pelayanan referensi adalah:

• Mengarahkan pengguna Perpustakaan menemukan informasi yang ia butuhkan dengan cepat dan tepat.

• Mengusahakan pengguna Perpustakaan menelusuri informasi dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih luas.

• Mengusahakan pengguna Perpustakaan menggunakan setiap koleksi

referensi dengan lebih tepat guna.

Bila kita mengkaji pengertian dan tujuan pelayanan referensi tersebut

kita dapat melihat bahwa keberadaan pelayanan referensi pada suatu

Perpustakaan sangatlah penting. Sebagai ilustrasi, dari pertama kali pengguna

datang ke Perpustakaan, pustakawan referensi harus segera paham dan

tanggap bila ada pengguna yang kebingungan, karena tidak semua pengguna

familiar dengan Perpustakaan. Di sini pustakawan referensi harus

memperkenalkan dan menjelaskan bagaimana cara memanfaatkan

Perpustakaan. Pustakawan referensi harus siap menjawab pertanyaan

pengguna, baik pertanyaan singkat maupun pertanyaan yang memerlukan

jawaban yang mendetail sesuai dengan kebutuhannya. Jika ada pengguna yang

kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang dibutuhkannya, pustakawan

referensi sesegera mungkin membimbing, sehingga tahu bagaimana cara

menemukan dan cara menggunakan koleksi Perpustakaan, khususnya koleksi

(7)

Dari berbagai ilustrasi di atas maka dapat disimpulkan fungsi pelayanan

referensi adalah:

1. Fungsi Pengawasan

Pengawasan di sini dimaksudkan untuk mengamati kebutuhan informasi

yang diperlukan oleh pengguna Perpustakaan.

2. Fungsi Informasi

Memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna, dan sesegera mungkin

menyampaikan informasi yang memang segera harus diketahui pengguna.

3. Fungsi Bimbingan

Memberikan bimbingan kepada pengguna Perpustakaan untuk mencari

atau menemukan bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang

tepat sesuai dengan bidang masing-masing dan bagaimana cara

menggunakannya , serta untuk mencari atau menemukan informasi yang

dikehendaki.

4. Fungsi Instruksi

Memberikan pengarahan dan petunjuk bagaimana cara memanfaatkan

Perpustakaan.

5. Fungsi Bibliografi

Mengenalkan kepada pengguna daftar bacaan yang menarik dan hal ini

akan bermanfaat bagi pengguna yang sedang melakukan penelitian. Untuk

menjalankan fungsi ini pustakawan referensi dapat membuat pathfinder

(8)

Dari uraian fungsi-fungsi pelayanan referensi di atas, dapat dikatakan

bahwa bagian pelayanan referensi merupakan bagian yang tidak kalah

pentingnya dengan bagian lain, seperti bagian pengadaan koleksi, pengolahan

koleksi, pelayanan sirkulasi, dan lain sebagainya. Di sini diperlukan pustakawan

referensi yang benar-benar mampu, mau dan mempunyai semangat yang tinggi

untuk membantu pengguna, sehingga pengguna merasa puas karena

mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan

pelayanan referensi, sehingga fungsi pelayanan referensi dapat berjalan,

yaitu:

1. Tata Ruang.

Perlu disediakan ruang khusus dan meja pustakawan berada tidak jauh

dari pintu masuk ruang referensi, dilengkapi dengan sarana temu kembali

koleksi (seperti pangkalan data terautomasi). Bahkan jika memungkinkan

dilengkapi dengan fasilitas internet. Ruangan harus selalu bersih, rapi,

nyaman, dan tenang.

2. Koleksi Referensi.

Koleksi yang tersedia dapat digunakan untuk memberikan informasi

kepada pengguna. Koleksi referensi sebisa mungkin lengkap dan berbobot

ilmiah, yang disajikan dalam rak terbuka yang rapi, bersih, dan mudah

dicapai. Koleksi referensi meliputi: ensiklopedi, kamus, direktori, buku

tahunan, buku pegangan (handbook), manual, almanak, bibliografi, indeks,

(9)

lain sebagainya. Koleksi yang dimiliki harus selalu dievaluasi sehingga

senantiasa up to date digunakan sebagai bahan rujukan.

Adapun ciri-ciri dari koleksi referensi adalah:

• Koleksi referensi ditujukan untuk keperluan konsultasi dan tidak

dimaksudkan untuk dibaca keseluruhan isinya seperti buku teks biasa.

• Koleksi referensi seringkali terdiri dari entri-entri yang terpotong-potong.

• Pada koleksi referensi informasi disusun untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh.

• Di Perpustakaan koleksi referensi biasanya tidak dipinjamkan karena buku tersebut diperlukan setiap waktu untuk konsultasi.

3. Pustakawan Referensi.

Apalah artinya tata ruang yang menarik dan koleksi referensi yang

lengkap jika pustakawan yang memberikan pelayanan tidak ramah,

penampilannya tidak rapi, terkesan enggan memberikan bantuan dan

sebagainya. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap keinginan pengguna

untuk kembali lagi. Kalau akhirnya kembali, mungkin karena tidak ada

pilihan lain. Jika hal ini berlangsung lama, lambat laun tidak akan ada lagi

pengguna yang datang. Selanjutnya pustakawan seperti apa yang tepat

untuk diposisikan di bagian referensi ?

Pustakawan Referensi

Untuk memberikan pelayanan prima, pustakawan di bagian referensi

(10)

Berangkat dari pemahaman tersebut, selanjutnya pustakawan harus memiliki

kepribadian dan berkemampuan sebagai berikut:

1. Bangga dengan pekerjaan sebagai pustakawan referensi sehingga

mencintai pekerjaannya itu. Ada kerelaan dan keikhlasan untuk melayani

pengguna dan selalu melakukan yang terbaik dalam bekerja. Tidak akan

mau melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kredibilitasnya.

2. Memiliki wawasan yang luas dan memiliki keterampilan yang cukup dalam

menggunakan berbagai koleksi referensi. Pustakawan referensi dituntut

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menelusur

informasi. Hal ini sangat diperlukan Karena perkembangan ilmu

pengetahuan yang demikian cepat. Menjadi ironis jika pustakawan tidak

memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan selalu menjawab “tidak

tahu” bila ditanya oleh pengguna Perpustakaan.

3. Selalu berpenampilan menarik, rapi dalam berbusana, berpikir positif,

tekun, cermat, telaten dan ramah.

4. Mampu memberikan bimbingan ataupun petunjuk praktis kepada para

pengguna Perpustakaan dalam upaya memilih dan menggunakan koleksi

referensi yang dikehendaki sesuai dengan bidang pengetahuan

masing-masing.

5. Mampu menyenangkan orang lain. Pustakawan akan selalu tersenyum dalam

memberikan pelayanannya. Sikap selalu menghormati dan menghargai

(11)

sehingga pengguna akan merespon positif apa yang kita lakukan untuk

mereka.

6. Mampu berkomunikasi dengan baik, yaitu menyampaikan informasi kepada

pengguna dengan bahasa yang dipahami pengguna dan juga ada kemauan

untuk mendengarkan pengguna.

Macam Kegiatan Jasa Pelayanan Referensi

Jasa pelayanan referensi ini terbagi atas tiga kelompok kegiatan,

yaitu:

1. Jasa Dasar

Merupakan jasa yang harus dilakukan oleh setiap Perpustakaan. Jasa

yang diberikan mencakup:

• Pemberian informasi umum

• Penyediaan informasi khusus

• Bantuan dalam menelusur dokumen

• Bantuan dalam menggunakan katalog

• Bantuan dalam menggunakan koleksi referensi

2. Jasa Yang Lazim Dilaksanakan

Berbagai jasa Perpustakaan yang sering dilakukan adalah:

• Orientasi Perpustakaan serta instruksi bibliografi

• Jasa bimbingan pemakai Perpustakaan

• Jasa bimbingan pembaca

(12)

• Menyelenggarakan jasa silang layan, yaitu pinjam koleksi antar Perpustakaan untuk bahan pustaka yang tidak dimiliki oleh

Perpustakaan yang bersangkutan

• Jasa membuat indeks dan abstrak

• Penyebaran Informasi Terseleksi (Selective Dissemination of

Information)

• Layanan informasi mutakhir (current awareness service)

• Pembuatan kliping

• Pembuatan jajaran vertical (vertical files) yang berisi brosur, pamphlet, prospectus, dan sebagainya

• Membantu penerbitan Perpustakaan, seperti penerbitan brosur, leaflet, pamflet, buku petunjuk/panduan perpustakaan, daftar

bibliografi koleksi Perpustakaan, penerbitan indeks, abstrak dan

lain-lain

3. Jasa Yang Jarang Dilakukan

Jasa ini meliputi jasa terjemahan, jasa referal, pameran

koleksi/majalah mutakhir, dan lain-lain

Promosi Jasa Pelayanan Referensi

Dalam pelayanan referensi, koleksi referensi di suatu Perpustakaan

harus diketahui oleh para pengguna. Agar segala macam koleksi referensi

yang dimiliki suatu Perpustakaan dapat diketahui oleh pengguna Perpustakaan,

sehingga daya guna dan frekuensi penggunaannya menjadi tinggi, suatu unit

pelayanan referensi di Perpustakaan perlu melakukan promosi koleksi

(13)

1. Display

Display dilakukan dengan cara menempatkan berbagai macam koleksi

referensi pada rak-rak terbuka yang mudah terlihat oleh para pengguna

Perpustakaan. Bahan-bahan pustaka terbaru dipajang di ruang atau lemari

display untuk menarik perhatian dan minat para pengguna Perpustakaan.

2. Ceramah

Melakukan kegiatan memberikan ceramah kepada para pengguna

Perpustakaan pada kesempatan-kesempatan tertentu, untuk

memperkenalkan jasa pelayanan referensi dan koleksi referensi. Ceramah

ini dapat berupa memberikan bimbingan penggunaan koleksi referensi

dalam arti bagaimana cara menggunakan sumber-sumber informasi dari

koleksi referensi tersebut secara cepat dan tepat guna.

Bimbingan ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:

• Bimbingan langsung, yaitu bimbingan yang diberikan secara langsung

oleh pustakawan referensi kepada pengguna Perpustakaan, misalnya

berupa pengajuan pertanyaan-pertanyaan oleh pengguna kepada

petugas. Bimbingan ini juga dapat diberikan dalam bentuk komunikasi

kelompok kepada pengguna dalam ruang tertentu secara formal.

• Bimbingan tidak langsung, yaitu bimbingan yang diberikan kepada siapapun melalui media tertentu, misalnya dengan menerbitkan buku

petunjuk/panduan, brosur, leaflet, yang berisi informasi-informasi

(14)

3. Publikasi

Melakukan kegiatan penerbitan dan publikasi daftar tambahan koleksi

referensi pada setiap priode tertentu, agar para pengguna Perpustakaan

dengan cepat dapat mengetahui adanya koleksi referensi yang baru.

4. Pameran

Kegiatan pameran dilakukan dengan tujuan untuk memamerkan koleksi

referensi yang dimiliki oleh Perpustakaan, yaitu dengan cara:

• Jika jumlah koleksi referensi cukup banyak, dapat dipamerkan tersendiri tanpa disertai bahan pustaka lainnya.

• Jika jumlahnya kurang memadai untuk suatu pameran tersndiri, dapat dipamerkan bersama dengan koleksi lainnya dengan cara tetap

menonjolkan kelompok koleksi referensi secara terpisah.

5. Lomba

Promosi juga dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan lomba

mencari informasi yang bahan-bahan/alat-alat untuk menemukannya

diambil dari koleksi referensi. Dengan demikian para pengguna akan lebih

mengenal dan memahami koleksi referensi sebagai sumber informasi yang

sangat bermutu.

Penutup

Sama pentingnya dengan bagian lain di Perpustakaan, bagian pelayanan

referensi tetaplah memerlukan ruangan yang nyaman, rapi, tenang, koleksi

(15)

pustakawan yang memiliki kepribadian dan kemampuan seperti yang telah

disebutkan di atas.

Jika semua itu dipenuhi maka fungsi pelayanan referensi seperti:

pengawasan, informasi, bimbingan, instruksi dan fungsi bibliografi dapat

dilaksanakan, yang pada akhirnya akan tercapai tujuan akhir yaitu

memberikan pelayanan prima kepada pengguna. Pengguna akan merasa puas,

merasa mendapatkan pelayanan lebih dari apa yang diharapkannya.

Paradigma pelayanan yang terpusat pada pengguna hendaknya tidak

hanya di bagian referensi saja, namun harus dapat diterapkan di semua

bagian Perpustakaan. Dengan demikian akan meningkatkan kualitas pelayanan

secara keseluruhan. Sehingga Perpustakaan tidak lagi dipandang sebelah

mata, tetapi tetap eksis dan mampu memenuhi kebutuhan penggunanya.

(16)

Daftar Bacaan

1. http.//www.lib.unair.ac.id

2. http.//www.perpustakaan.unmer.ac.id/jala

3. Istiana, Purwani. Mewujudkan Layanan Prima di Bagian Referensi. Jurnal

Media Informasi. Vol. XIV. No. 20 Th. 2005. Perpustakaan Universitas

Gadjah Mada, 2005.

4. Sumardji, P. Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius,

1992.

Referensi

Dokumen terkait

Prasangka sebagai akibat dari konflik kelompok masyarakat dengan penegak hukum akan lebih cepat terbentuk sebab penilain terhadap penegak hukum tersebut bukan

saja, yaitu kenal dengannya. Kalau mereka dimusuhi, maka mungkin anak Saudara akan diasingkan. Kalau sudah diasingkan, maka akan bertambahlah kesukaran-kesukaran yang dihadapi

The results of the analysis of the data routed to see if the science and mathematics teaching material based PISA had been prepared, especially those related

26 Mega rinsah 39 Cambai Laki-laki Sd Menikah Petani milik sendiri. 27 Wagiman 43 Air jangkang Laki-laki Sd Menikah Petani

Berdasarkan dari rabel 9 di atas maka nilai faktor kemampuan ekonomi dari indikator pertumbuhan ekonomi, hasil perhitungan rasio pertumbuhan ekonomi dilihat

Penggunaan lahan dalam suatu Sub DAS yang diperuntukkan bagi lahan kelapa sawit yang mendapatkan perlakuan pemupukan dan pengaruh curah hujan dapat menyebabkan tergerusnya

Penciptaan karya batik tugas akhir ini penulis mengangkat tema ikan Koi dengan teknik batik tulis dan teknik pewarnaan Tye Die , penulis tertarik pada bentuk tubuh

Pasal 35 huruf c Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia yang mengartikan bahwa perkara tindak pidana tersebut dapat dikesampingkan