SKRIPSI
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan
Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
OLEH
Ganda Michael 090522076
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud adalah pengembangan dari judul-judul yang lalu dengan menambahkan variabel yang berbeda dan kalaupun ada ditemukan judul yang sama itu merupakan suatu ketidaksengajaan penulis. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, Juli 2013 Yang membuat pernyataan
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
semua berkat-Nya, atas segala karya-Nya yang luar biasa dalam hidupku.
Terimakasih buat sukacita, kekuatan, semangat, hikmat yang Tuhan berika
kepadaku sehingga aku dapatbmelalui semua ini dengan baik. KasihNya yang
selalu menyertai dan menguatkan penulis untuk terus berjuang menyelesaikan
skripsi ini bahkan disaat penulis sudah merasa tidak mampu lagi untuk
mengerjakan skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada
Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” dan
disusun bertujuan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelas
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada puhak-pihak
yang telah memberikan bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan
selama proses penyusunan skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE. M.Ec, Ak, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si. Ak, selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Iskandar Muda, SE. M.Si. Ak, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam proses
4. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, selaku dosen penilai dan
pembaca yang telah banyak memberikan masukan dan arahan demi
kesempurnaan skripsi ini.
5. Kedua orangtua yang kucinta dan kusayangi M. Sidabutar dan E. Aritonang
yang dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yang tulus dalam
membesarkan, mendidik, merawat dan membimbing penulis.
6. Kepada saudara-saudaraku Yosep, Ewin, Angga yang selalu mendukung dan
membantu baik secara moril dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Kepada teman-teman (B’Panda, Fitrianti, Mumun, Wira yang nan jauh, Isnal)
yang selalu setia mendengar keluh-kesah penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pembahasan skripsi. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan
acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya.
Akhir kata, penulis berharap semoga, skripsi ini menjadi bahan bacaan yang
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, serta bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan khususnya di bidang akuntansi. Terima kasih.
Medan, Juli 2013 Penulis
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh return on assets , perputaran total aktiva, dan debt to total assets terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolok ukur yang mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap return saham.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal,yang menguji pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan periode yang diteliti 2006-2012. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 perusahaan, penarikan samel dilakukan dengan metode puposive sampling (judgement sampling). Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset dan debt to total asset berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan sedangkan perputaran total aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan secara parsial. Kemudian secara simultan return on asset, perputaran total aktiva dan debt to total asset berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
ABSTRACT
This research analyzed the influence of return on asset, total assets turnover and debt to total asset to financial performance .The objective of this research also to get which performance have most significant effect to stock return.
This research is a casual research, which tasted the influance of one variable to another. The population are food and beverage company which registered in Indonesian Stock Exchange among the periodof 2006 until 2012. The research sampling are 17 companies, it was done using purposive sampling method (judgement sampling). Statistic method trough multiple regression analysis was used in hypothesis testing
The result of this research showed that return on asset and debt to total asset have significant influence on capital structure financial performace while Total Assets Turnover do not have significant influence on financial performance partially. Then simultaneously return on asset, total assets turnover and debt to total asset have significant influence on financial performance of food and beverage companies that listing in Indonesian Stock Exchange.
DAFTAR ISI SKRIPSI
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 5
1.3Tujuan Penelitian ... 6
1.4Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1Uraian Teoritis ... 7
2.1.1 Laporan Keuangan ... 7
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 9
2.1.3 Kinerja ... 16
2.1.4 Rasio Keuangan ... 18
2.1.4.1 Pengertian Rasio ... 18
2.1.4.2 Kegunaan Analisis Keuangan ... 18
2.1.4.3 Pengelompokan Rasio ... 20
2.2 Penelitian Terdahulu ... 26
2.3 Kerangka Konseptual ... 29
2.4Hipotesis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
3.1 Rancangan Penelitian ... 32
3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 33
3.4 Jenis Data ... 35
3.5 Variabel Penelitian ... 36
3.5.1 Klasifikasi Variabel ... 36
3.5.2 Definisi Operasional Variabel ... 36
3.6 Metode Pengumpulan Data ... 38
3.6.1 Metode Dokumentasi ... 38
3.6.2 Metode Studi Pustaka ... 38
3.7 Teknik Analisis Data ... 38
3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 38
3.7.2 Analisis Regresi Berganda ... 42
3.7.3 Uji Hipotesis ... 43
3.8 Jadwal Penelitian ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1 Hasil Penelitian ... 45
4.1.1 Statistik Deskriptif ... 45
4.1.2 Uji Kelayakan Model ... 47 Terhadap Kineraja Keuangan ... 59
4.1.3.2.3 Pengaru Debt to Total Asset terhadap Kinerja Keuangan ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
5.1 Kesimpulan ... 63
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 64
5.3 Saran ... 65
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Perkembangan pertumbuhan laba pada Beberapa
Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek
Indonesia (BEI) ... 3
2.1 Penelitian Terdahulu ... 27
3.1 Data Sampel Perusahaan ... 34
3.2 Jadwal Penelitian ... 44
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 45
4.2 Analisis Hasil Regresi ... 48
4.3 Hasil Analisa Koefisien Determinasi ... 49
4.4 Uji Normalitas Data ... 50
4.5 Uji Normalitas Data (2) ... 52
4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 53
4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 55
4.9 Hasil Uji F ... 57
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 30
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh return on assets , perputaran total aktiva, dan debt to total assets terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolok ukur yang mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap return saham.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal,yang menguji pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan periode yang diteliti 2006-2012. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 perusahaan, penarikan samel dilakukan dengan metode puposive sampling (judgement sampling). Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset dan debt to total asset berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan sedangkan perputaran total aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan secara parsial. Kemudian secara simultan return on asset, perputaran total aktiva dan debt to total asset berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
ABSTRACT
This research analyzed the influence of return on asset, total assets turnover and debt to total asset to financial performance .The objective of this research also to get which performance have most significant effect to stock return.
This research is a casual research, which tasted the influance of one variable to another. The population are food and beverage company which registered in Indonesian Stock Exchange among the periodof 2006 until 2012. The research sampling are 17 companies, it was done using purposive sampling method (judgement sampling). Statistic method trough multiple regression analysis was used in hypothesis testing
The result of this research showed that return on asset and debt to total asset have significant influence on capital structure financial performace while Total Assets Turnover do not have significant influence on financial performance partially. Then simultaneously return on asset, total assets turnover and debt to total asset have significant influence on financial performance of food and beverage companies that listing in Indonesian Stock Exchange.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sebelum melakukan suatu investasi, seorang investor harus
mempertimbangkan beberapa factor diantaranya dengan melakukan penelitian
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan mengetahui kinerja keuangan
perusahaan maka dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan financial
dari perusahaan, kemudian menganlisisnya, sehingga kita dapat menilai hal apa
yang dicapai di masa lalu dan di masa yang sedang berjalan.
Analisis rasio merupakan suatu bentuk atau cara yang umum digunakan dalam
menganalisis laporan financial suatu perusahaan. Dengan menggunakan alat
analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada
penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi suatu perusahaan.
Penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada
periode atau waktu ini dengan factor-faktor dimasa yang akan datang yang
mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang
bersangkutan (Munawair, 2000 : 64).
Laporan finansiil (Financial Statemen) memberikan ikthisar mengenai
keadaan finansiil suatu perusahaan, di mana Neraca (Balance Sheet)
mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan
selama periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun (Banbang Ryanto,
2008 : 327).
Menurut Bambang Ryanto (2008 : 330-331) ada pula yang mengelompokkan
rasio–rasio dalam rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio
profitabilitas. Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang di maksudkan untuk
mengukur likuiditas perusahaan seperti current ratio, Acid test ratio. Rasio
leverage adalah rasio-rasio yang di maksudkan untuk mengukur sampai berapa
jauh aktivitas perusahaan dibiayai dengan utang seperti Debt to total assets ratio,
Net worth to debt ratio dan lain sebagainya. Rasio aktivitas, yaitu rasio-rasio yang
di maksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
mengerjakan sumber-sumber dananya seperti inventory turnover, average
collection period dan lain sebagainya. Rasio profitabilitas, yaitu rasio-rasio yang
menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan
seperti profit margin on sales, return on total assets, return on net work dan lain
sebagainya.
Bagi manajemen finansial, dengan menghitung rasio-rasio akan memperoleh
suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan
dibidang financial, sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan bagi
Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui analisa rasio
keuangan tersebut dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial
dari perusahaan, sehingga kita dapat menilai hal apa yang telah dicapai di masa
lalu dan di masa yang sedang berjalan. Dalam penelitian ini mengukur kinerja
keuangan perusahaan, digunakan laba setelah pajak, karena laba merupakan
sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan, yang memberikan informasi
berkaitan dengan tanggung jawab manajemen dalam pengolahan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka ( Munawir, 2002 : 68).
Penelitian ini menggunakan perusahaan makanan dan minuman sebagai obyek
penelitian dikarenakan persaingan yang sangat ketat sekarang ini. Untuk
mengetahui tinggkat pertumbuhan perusahaan makanan dan minuman tersebut
maka berikut ini merupakan beberapa data pertumbuhan laba perusahaan makanan
dan minuman selama periode 2006 – 2012, yang di sajikan pada table 1.1 sebagai
berikut
Tabel1.1 : Pertumbuhan Laba “Perusahaan Makanan dan Minuman”
Tahun 2007 – 2010
( dinyatakan dalam satuan jutaan rupiah )
No Nama Perusahaan Tahun Laba
SetelahPajak
Pertumbuhan Laba
1 Delta Djakarta, Tbk 2007 47.331.00
2009 126.504.00 33.79
2010 139.893.00 9.57
2 Mayora Indah, Tbk 2007 141.589.00
2008 196.230.00 27.84
2009 372.157.00 47.27
2010 484.086.00 23.12
3 TigaPilar Sejahtera Food, Tbk 2007 15.759.00
2008 28.686.00 45.06
2009 37.786.00 24.08
2010 75.857.00 50.18
4 CahayaKalbar, Tbk 2007 24.676.00
2008 27.867.00 11.45
2009 49.493.00 43.69
2010 29.562.00 -67.42
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan table 1.1 tersebut menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan laba
perusahaan makanan dan minuman di BEI selama tahun 2007 sampai tahun 2010
ada beberapa perusahaan yang mengalami penurunan laba, sehingga
menyebabkan investor ragu untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Hal ini
dapat menjadi ukuran seberapa besar tingkat resiko yang akan dihadapi, serta
berapa besar dividen yang akan mereka terima dimasa yang akan datang. (Husein,
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Doris Welly Jayanta (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
terdapat kecocokan model pengaruh yang signifikan antara rasio keuangan
terhadap kinerja keuangan, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa rasio
keuangan yang meliputi rasio lancar, return on assets, rasioperputaran total aktiva,
debt to total assets berpengaruh terhadap kinerja keuangan telah teruji
kebenaranya. Sedangkan secara parsial return on assets dan debt to total assets
yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dalam menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
1.2Rumusan Masalah
Dari uraian mengenai latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut
dan untuk mempermudahkan dalam melakukan penelitian agar lebih fokus, maka
peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini yaitu
“apakah rasio keuangan Return on Assets( ROA), Perputaran total aktiva, dan Debt
to Total Assets berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja
keuangan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara empiris
pengaruh Return on Assets ( ROA), Perputaran total aktiva, dan Debt to Total Assets
terhadap kinerja keuangan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini untuk akademis, peneliti,
peneliti selanjutnya, dan praktisi adalah :
1. Bagi Akademis, untuk menambah wawasan tentang kinerja keuangan
khususnya mengenai pengaruh rasio terhadap kinerja keuangan.
2. Bagi peneliti sendiri, sebagai sarana dalam pengembangan kemampuan
dalam bidang penelitian ilmiah dan penerapan teori yang diperoleh dari
bangku kuliah.
3. Bagi peneliti, selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan dasar
pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
4. Bagi Praktisi, sebagai bahan masukan sebelum mengambil keputusan dalam
berinvestasi di suatu perusahaan.
BAB II
2.1Uraian Teoritis
2.1.1 Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi,
yang meliputi neraca, perhitungan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali
untuk memenuhi kebutuhan dasar pemakai.
Laporan keuangan adalah suatu pelaporan dari suatu badan
usaha yang menggunakan teknik serta prosedur tertentu dari
transaksi-transaksi atau peristiwa yang bersifat keuangan dan
berdasarkan hal tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat
menggunakannya untuk bahan pertimbangan pengabilan keputusan
(Sugiyono, 2007 : 16). Pengertian tersebut dapat diterangkan
bahwa laporan keuangan merupakan suatu pelaporan dari suatu
badan usaha dengan menggunakan teknik dan prosedur tertentu
dari transaksi atau peristiwa yang bersifat keuangan agar dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan.
Laporan keuangan menurut Baridwan (1998: 12)
merupakan ringkasan yang menggunakan teknik serta prosedur
tahun tahun buku yang bersangkutan. Sedangkan pengertian
laporan keuangan menurut IAI dalam PSAK No.1 (1995)
diterangkan bahwa laporan keuangan yang lengkap bisanya
meliputi neraca, laporan rugi-laba, laporan posisi keuangan ( yang
dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya, sebagai
laporan arus kas atau arus dana), catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian dari laporan keuangan.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya
setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar
pemakaian.
Berdasarkan beberapa pengertian laporan keuangan di atas,
maka secara garis besar pengertian laporan keuangan adalah
pelaporan prestasi keuangan dari suatu perusahaan yang disajikan
pada akhir suatu periode, yang lazimnya terdiri dari neraca, laporan
laba rugi serta laporan perubahan posisi keuangan.Selain itu
laporan keuangan juga merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan dari penyusunan laporan keuangan perusahaan
meurut IAI dalam PSAK No.1 (2004) diterangkan bahwa laporan
yang menyakut posisi kinerja keuangan serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Berdasarkan uraian tersebut dinyatakan bahwa pengambilan
keputusan ekonomi adalah keputusan pengguna laporan keuangan
untuk mengambil suatu tindakan berdasarkan dari apa yang mereka
lihat dalam informasi yang disajikan dalam suatu laporan
keuangan. Keputusan ekonomi yang diambil akan berbeda bagi
setiap pengguna laporan keuangan, yaitu seperti dijelaskan :
a. Bagi investor
Investor membutuhkan informasi laporan keuangan untuk
menentukan apakah harus menanam atau melepaskan
investasinya pada suatu perusahaan, menambah atau
mengurangi jumlah investasinya pada suatu perusahaan.
b. Bagi Karyawan
Dari informasi keuangan perusahaan yang disajikan, karyawan
dapat mempertimbangkan apakah dia akan tetap bekerja atau
akan keluar dari perusahaan, dengan melihat tingkat
kemampuan perusahaan membayar gaji pegawai.
Dengan melihat laporan keuangan perusahaan dapat
memutuskan, apakah akan memberikan pinjaman atau tidak
kepada perusahaan tersebut.
d. Bagi Pemasok dan Kreditor Lain
Mereka menggunakan data laporan keuangan perusahaan
langganannya untuk menentukan apakah hutang yang mereka
berikan akan dapat dibayar pada saat jatuh tempo oleh
perusahaan langganannya tersebut.
Menurud Baridwan (1992) tujuan penyusunan laporan
keuangan dibagi menjadi dua, yaitu: (1) tujuan umum, dan (2)
tujuan kualitatif. Dalam tujuan umum, laporan keuangan bertujuan
untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu perusahaan.
Sedangkan tujuan kualitatif mencakup relevansi suatu informasi,
informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan
dalam bentuk dan istilah yang sesuai dengan pengertian atau
pengetahuan mengenai aktiva ekonomi perusahaan, netral, tepat
waktu, mempuanyai daya anding serta informasi akuntansi yang
lengkap yaitu meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat
memenuhi sekurangnya enam tujuan kualitatif data.
Dalam IAI (2004), untuk mendapatkan informasi yang
a. Tepat waktu. Apabila terjadi penundaan informasi dalam
pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan
relevansinya. Untuk menyediakan informasi tepat waktu,
seringkali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi
atau peristiwa lainnya diketahui, informasi yang dihasilkan
mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil
keputusan.
b. Keseimbangan antara biaya dan manfaat. Manfaat yang
dihasilkan informasi seharusnya tidak melebihi biaya
penyusunan.
c. Keseimbangan diantara karakteristik. Keseimbangan diantara
berbagai tujuan kualitatif sering diperlukan, tujuannya untuk
mencapai keseimbangan yang tepat diantara berbagai tujuan
untuk memenuhi tujuan laporan keuangan.
Menurut Hanafi (2000), tujuan laporan keuangan yang
bersifat umum, berkaitan dengan pemakaian eksternal yang
bermacam-macam jenisnya bukan pemakaian internal yang
spesifik seperti manajemen. Tujuan yang paling umum adalah
bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang
bermanfaat bagi investor, kreditor dan pemakai lainnya, saat ini
maupun potensial (masa mendatang), untuk membuat keputusan
keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk
pemakai eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian (yang berarti resiko) penerimaan kas yang
berkaitan. Tujuan ketiga adalah, pelaporan keuangan harus
memberikan informasi untuk membantu pihak eksternal untuk
memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas
masuk bersih perusahaan. Tujuan keempat adalah tujuan yang
paling spesifik. Tujuan ini menandakan tipe informasi perusahaan
yang harus diberikan dalam laporan keuangan. Tujuan spesifik
yang pertama adalah memberikan informasi mengenai sumberdaya
ekomomi perusahaan dan klaim-klaim atas sumberdaya tersebut
yang meliputi: hutang dan modal saham. Tujuan spesifik lainnya
adalah bahwa laporan keuangan memberikan informasi mengenai
prestasi perusahaan selama periode tertentu untuk membantu pihak
eksternal menentukan harapannya mengenai prestasi perusahaan
dimasa yang akan datang.
Bentuk yang paling umum dari laporan keuangan sebagai
dasar suatu perusahaan adalah laporan yang dipublikasikan baik
secara pribadi maupun secara umum. Seperangkat laporan
keuangan biasanya terdiri dari neraca untuk periode tertentu,
laporan operasi untuk periode tertentu, dan laporan arus data untuk
periode yang sama. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan
dibuat manajemen pada masa lalu maupun sekarang (Helfert,1996).
Dalam hal ini laporan keuangan digunakan untuk menentukan
kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan resiko keuangan
(Sawir, 2001). Menurut Helfert (1996) laporan keuangan terdiri
dari : a) Neraca, b) Laporan rugi laba, c) Laporan operasi, dan d)
Laporan arus kas/dana.
Secara harfia, neraca merupakan laporan yang memberikan
informasi mengenai jumlah harta, utang, dan modal perusahaan
pada saat tertentu. Angka-angka dalam neraca memberikan
informasi yang sangat banyak mengenai keputusan yang telah
diambil oleh perusahaan. Informasi tersebut dapat bersifa
operasiona ataupun strategis, baik kebijakan modal kerja, investasi,
maupun kebijakan struktur permodalan yang telah diambil oleh
perusahaan (Herfert, 1996).
Laba usaha (juga disebut EBIT) adalah laba tingkat kedua
dalam laporan laba-rugi dan mengukur kinerja kegiatan perusahaan
secara keseluruhan, laba kotor dikurangi dengan beban usaha
(Fraser, at.all, 2004). Angka laba usaha memberikan kita satu
dasar untuk mengukur kesuksesan terpisah dari kegiatan
pembelanjaan dan kegiatan investasi dan terpisah dari status pajak.
Margin laba usaha dihitung sebagai hubungan antara laba usaha
Laporan arus kas adalah laporan yang memuat perubahan
dalam pergerakan dana (Herfert,1996). Laporan arus kas
mempunyai peranan penting dalam memberikan informasi
mengenai berapa besar dan kemana saja dana digunakan serta dari
mana sumber dana itu diambil. Dengan demikian, laporan arus kas
dapat menjawab pertanyaan, apa yang telah dilakukan perusahaan
dengan dana yang dimilikinya. Informasi yang diperoleh dari
laporan ini dapat menunjukkan apakan perusahaan sedang maju
atau mengalami kesulitan keuangan.
Laporan arus kas, diwajibkan oleh Statement of Financial
Accounting Standar No. 95 memberikan satu langkah besar
kedepan dalam pengukuran akuntansi dan pengungkapan, karena
sangat relevan bagi pemakai laporan keuangan ( Fraser, at.all,
2004). Laporan arus kas, yang menggantikan laporan perubahan
posisi keuangan pada tahun 1988, memberikan informasi tentang
kas masuk dan kas keluar selama satu periode akuntansi. Dalam
arus kas dibagi menjadi aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas financial.
Laporan arus kas/dana ini disusun dari perbandingan neraca
awal serta akhir, dan juga dikaitkan dengan laporan operasi periode
tersebut. Laporan ini mencermikan keputusan tentang sumber dan
penggunaan dana, yaitu: (1) komitmen dana untuk investasi dalam
meningkatkan dana melalui pinjaman tambahan atau dengan
mengurangi investasi aktiva. Salah satu sumber dana utama adalah
operasi yang menguntungkan di mana pendapatan melebihi biaya
dan beban. Sebaliknya, operasi yang tidak menguntungkan
merupakan suatu penggunaan dana.
Laporan sumber dana adalah laporan yang mempunayi
peranan penting dalam memberi informasi mengenai berapa besar
dan ke mana saja dana digunakan serta dari mana sumber dana itu
diambil(Sawir,2001). Dengan demikian, laporan arus kas dan
penggunaan dana akan dapat menjawab pertanyaan, apa yang telah
dilakukan perusahaan dengan dana yang dimilikinya. Informasi
yang diperoleh dari laporan ini dapat menunjukkan apakah
perusahaan sedang maju atau akan mengalami kesulitan dalam
keuangan.
2.1.3 Kinerja
Kinerja keuanga perusahaan menunjukkan seberapa baik
prestasi yang dicapai perusahaan dilihat dari segi keuangannya.
Salah satu alat pengukur kinerja adalah dengan menggunakan
analisis rasio keuagang. Kinerja keuanagn yang lebih dalam
menjelaskan kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah rasio
keuangan atau variabel akuntansi. Rasio keuangan atau variabel
banyak digunakan. Analisis dan penafsiran berbagai rasio akan
memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan
kondisi keuangan dari pada analisis terhadap data keuangannya
saja. Menurut Van Horne (1992) menyatakan bahwa rasio-rasio
keuangan dapat dipakai sebagai ukuran evaluasi kinerja keuangan
dengan cara mengamati kecenderungan rasio-rasio tersebut apakah
naik, turun, ataukah konstan. Dan dari pertimbanga rasio-rasio ini
pula dapat diketahui apakah manajemen sudah bekerja dengan baik
atau belum.
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas,
diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya
ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi
fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini.Informasi
kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam
menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Disamping itu,
informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan
tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan
sumber daya (IAI dalam PSAK No.1; 2004;7).
Penilaian kinerja keuangan perusahaan dapat dengan mudah
dilakukan setelah diketahui besarnya nilai rasio-rasio keuangan
perusahaan. Dengan teknik-teknik perbandingan yang ada maka
kita dapat melakukan penilaian terhadap kondisi keuangan dan
Hasil dari kinerja keuangan itu dapat berguna bagi
pihak-pihak yang mempunyai kepentinga atas baik buruknya kondisi
keuangan perusahaan dalam melakyukan kebijakan ataupun
tindakan ekonomi yang berhubungan dengan kondisi keuangan
perusahaan saat itu.
2.1.4 Rasio Keuangan
2.1.4.1Pengertian Rasio
Rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam
aritmatical term yang dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara dua macam data keuangan (Riyanto, 1995:153).
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan
(matematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain (S. Munawir, 1993;64). Rasio adalah suatu angka
yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur
lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan dalam unsur-unsur
laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis
yang sederhana (Djarwanto,1996;123).
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka
yang mungkin mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi
perusahaan yang bersangkutan.
2.1.4.2Kegunaan Analisi Keuangan
Untuk membuat keputusan rasiona yang sesuai dengan
tujuan perusahaan, seorang manajer keuangan haruslah mempunyai
alat-alat analisis tertentu, yang bisa diterapkan pada perusahaan
ditempat dia bekerja. Atau suatu perusahaan dapat meminta
bantuan pihak diluar perusahaan untuk membuat analisis keuangan
dalam perusahaan. Hal itu perlu dilakukan mengingat pentingnya
analisi laporan keuangan perusahaan bagi kemajuan perusahaan itu
sendiri.
Analisis rasio keuangan memberikan informasi bagi
manajer tentang keadaan dan perkembang finansial dari
perusahaannya, serta dapat diketahui kelemaha-kelemahan dari
perusahaan maupun hasil kinerja perusahaan. Hasil analisis ini
penting dalam kaitannya dengan penyusunan rencan yang akan
dilakukan diwaktu yang akan datang. Analisis rasio memberikan
informasi kepada kreditur untuk dapat mengukur kemampuan
suatu perusahaan untuk dapat membayar kembali
hutang-hutangnya beserta bunganya, sebelum mengambil keputusan untuk
Analisi laporan keuangan memberikan informasi kepada
investor dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman
modalnya pada suatu perusahaan. Bagi investor yang penting
adalah mengetahui rate of return dari dana yang akan diinvestsikan
kedalam suatu perusahaan. Dari keterangan tersebut dapat dilihat
bahwa analisis laporan keuangan suatu perusahaan sangat penting
artinya bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kondisi
perusahaan meskipun mereka mempunyai kepentingan yang
berbeda-beda atas kondisi keuangan suatu perusahaan.
2.1.4.3Pengelompokan Rasio
Dalam hal ini rasio dibedakan atas dua golongan, yaitu :
a. Rasio yang digolongkan berdasarkan pada sumber data
keuangan
b. Rasio yang digolongkan berdasarkan tujuan analisis yang
ditetapkan.
Rasio berdasarkan data dibedakan menjadi :
a. Rasio neraca, yaitu rasio-rasio yang bersumber pada neraca
keuangan. Misalnya: curren ratio dan acid test ratio.
b. Rasio laba rugi, yaitu rasio-rasio yang datanya diambil dari
laporan laba rugi perusahaan. Misalnya: gross profit margin,
c. Rasio antar laporan, rasio yang datanya berasal dari neraca dan
laporan rugi laba. Misalnya :inventoryturn over, sales to
inventory, sales to fixed asset, dan lain-lain.
Rasio berdasarkan tujuan, jenis dan macamnya tergantung
pada tujuan masing-masing peneliti. Untuk tujuan menilai kinerja
keuangan dan perkembangan perusahaan, dapat digunakan
rasio-rasio sebagai berikut :
a. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek yang harus dipenuhi (Munawir,1997:
31). Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansiilnya yang harus dipenuhi. Alat-alat pembayaran yang
dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu
merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang
bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan
membayar sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi
segala kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi
dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuit dan sebaliknya
yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah illikuit.
Analisis likuiditas ini meliputi, antara lain:
Dengan membandingkan antara aktiva lancar (kas efek,
piutang) di satu pihak dengan hutang lancar setiap transaksi
yang mengakibatkan perubahan jumlah aktiva lancar atau
hutang lancar, baik masing-masing atau keduanya akan
mengakibatkan perubahan tingkat likuiditas (Riyanto, 1995:
332).
2. Quick ratio
Dengan membandingkan antara aktiva lancar (kas efek,
piutang) di satu pihak dengan hutang lancar di lain pihak
persediaan barang atau inventory dianggap sebagai aktiva
yang paling tidak likuid, karena untuk dimanfaatkan segera
mungkin, masih harus menunggu proses penjualan
(Swastha, Ibnu Sukotjo, 1998: 253).
b. Rasio leverage
Rasio leverage adalah rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan di biayai
oleh hutang (Bambang Riyanto, 1995: 331). Finansiil leverage
menyangkut penggunaan dana untuk membiayai aktiva
perusahaan dimana dana digunakan tersebut berasal dari
pinjaman atau modal asing. Sumber dana yang berasal dari
pinjaman akan memperbesar resiko perusahaan, sehingga
semakin besar aktiva perusahaan yang dibiayai dengan dana
perusahaan. Adapun analisis leverage terdiri dari dua macam,
antara lain :
1. Total debt to Equity ratio
Dapat dicari dengan membandingkan seluruh hutang
dengan total modal sendiri (Riyanto, 1995: 333).
2. Total debt to Total capital asset
Dengan membandingkan total hutang di satu pihak dengan
jumlah modal atau aktivanya (Riyanto, 1995: 333).
c. Rasio aktivitas
Rasio aktivitas yaitu rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
mengerjakan sumber-sumber dananya ( Riyanto, 1995: 331).
Rasio ini mengukur sampai seberapa besar efektifitas
perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber yang tersedia
dalam perusahaan tersebut pada suatu periode tertentu. Rasio
ini yang digunakan untuk mengukur, antara lain:
1. Total asset turn over
Rasio ini mengukur kemampuan dana yang dalam
keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode waktu
tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan reveneu, angka rasio yang cenderung naik
memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien
menunjukkan managemen yang efektif, tetapi turn over
yang tinggi juga dapat disebabkan karena aktiva perusahaan
yang sudah tua dan yang sudah abis masa ekonomisnya.
Jadi turn over yang tinggi ini tergantung pada keadaan
perusahaan dan sebaliknya perputaran yang lamban dari
aktiva menunjukkan adanya kemungkinan turunnya
penjualan. Total asset turn over sama dengan
membandingkan penjualan netto dipihak pembilang dan
jumlah aktiva di sisi penyebut (Riyanto, 1995: 334).
2. Receivable turn over
Raiso ini mengukur kemampuan yang tertanam dalam
piutang ( penjualan kredit) berputar dalam satu periode
tertentu. Rasio ini bila angkanya mengalami kenaikan atau
peningkatan maka dapat dikatakan bahwa receivable
nilainya efisien.Receivable turn over sama dengan
membandingkan penjualan kredit dipihak pembilang dan
piutang rata-rata di sisi penyebut (Riyanto, 1995: 334).
3. Inventory turn over Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau
likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya
“overstok” (Riyanto, 1995: 334).
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang menunjukkan hasil
akhir dari jumlah kebijaksanaan dan keputusan (Riyanto, 1995:
331).
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar
kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Analisis
profitabilitas yang digunakan, yaitu:
1. Gross profit margin
Dapat dicari dengan membandingkan penjualan bersih
dikurangi harga pokok penjualan kemudian dibagi dengan
penjualan bersih (netto).
2. Net profit margin
Dapat dicari dengan membandingkan keuntungan bersih
sesudah pajak dibagi dengan penjualan bersih.
3. Net earning power ratio
Rasio ini sering disebut dengan rate of return on investment
atau ROI. ROI sama dengan keuntungan netto sesudah
pajak dibagi dengan jumlah aktiva.
Abdullah dan Halim (2000) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh operating laverage, Inventory Turnover Ratio (ITR), Debt to
Equity dan Current Ratio (CR) terhadap kinerja keuangan (Studi pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”. Hasil
Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara rasio keuangan perusahaan.
Muhammad Solahuddin (2007) melakukan penelitian dengan judul
“Analisi Faktor Capital, Asset Equity, Earning dan Liquidity (Camel-MS)
terhadap kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dengan menggunaka Analisis Regresi Dummy
menunjukkan bahwa capital, asset equity, earning dan liquidity (Camel-MS)
mempunyai kekuatan untuk memprediksi terhadap tingkat kinerja pada
Bank umum di Indonesia.
Doris Welly Jayanta (2011) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Laporan Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan
Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dengan menggunaka Analisis Regresi Dummy
menunjukkan bahwa capital, asset equity, earning dan liquidity (Camel-MS)
mempunyai kekuatan untuk memprediksi terhadap tingkat kinerja pada
Bank umum di Indonesia.
Yulia Purwanti (2005) melakukan penelitan dengan judul “Analisis
Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Keuangan Financial Distress
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada rasio keuangan lain yang dapat
digunakan sebagai alat untuk memprediksi kondisi financial distress
perusahaan selain rasio – rasio keuangan yang digunakan dalam model
Umum Syariah di
parsial return on
assets dan debt to
total assets yang
berpengaruh
signifikan terhadap
4 Yulia Purwanti
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Return on
Assets( ROA), Perputaran total aktiva, dan Debt to Total Assets, sedangkan variabel
dependen atau variabel terikatnya adalah kinerja keuangan.
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan hasil
penelitian terdahulu, rasio keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja keuangan di perusahaan. Pemegang saham perlu melakukan
analisis kinerja perusahaan terlebih dahulu untuk menentukan kebijakan
investasinya, sehingga ia dapat mengambil keputusan investasi sesuai dengan
return yang diharapkannya dan resiko yang ia toleransi. Pemegang saham
dapat memanfaatkan laporan keuangan sebagai sumber informasi untuk
Berdasarkan hipotesis tersebut maka penulis membuat kerangka konseptual
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai
karakteristik populasi (Erlina, 2007). Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan
penelitian terdahulu dan kerangka konseptual maka hipotesis penelitian ini
adalah :
Ha : Return on Assets ( ROA), Perputaran total aktiva, dan Debt to Total
Assets berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap ROA
(X1)
Srtuktur Modal (Y) Perputaran Total
Aktiva (X2)
Debt to Total Asset
kinerja keuangan pada perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan klausal, berguna untuk
menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya untuk tahu bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel-variabel
Assets( ROA), Perputaran total aktiva, dan Debt to Total Assetssebagai
variabel bebas dan kinerja keuanganvariabel terikat.
3.2Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono (2004:72) mengungkapkan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian
ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang
diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003:107).
Berdasarkan pengertian diatas maka yang menjadi populasi penelitian
ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang listing pada tahun 2006
sampai dengan 2012. Jumlah populasi yang ada adalah 19perusahaan. Data
dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) dan juga dari situs www.idx.co.id .
Data yang diperoleh dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan
disebut data eksternal (Umar, 2001:70). Pengumpulan data dari pihak luar ini
meliputi studi pustaka yaitu melakukan pengumpulan data pendukung dari
buku, internet, dan penelitian pihak terdahulu.
3.3Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Purpose Sampling yaitu
teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu dengan
Kriteria berupa pertimbangan dalam pengambilan sampel adalah
sebagai berikut :
1. Perusahaan tersebut adalah perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2012.
2. Perusahaan tersebut listing pada tahun 2006-2012.
3. Perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan audited
selama tahun 2006-2012
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, terdapat 3 (tiga)
perusahaan yang tidak tercatat (delisting) dari Bursa Efek Indonesia. Maka
diperoleh 16 perusahaan makanan dan minuman dan komponennya yang
memenuhi kriteria penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan
No Kode Nama Perusahaan
1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk
2 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk
4 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
5 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk
6 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
7 MYOR PT Mayora Indah Tbk
8 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
9 PTSP PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk
10 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk
11 SKLT PT Sekar Laut Tbk
12 STTP PT Siantar Top Tbk
13 SIPD PT Sierad Produce Tbk
14 SMAR PT SMART Tbk
15 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk
16 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk
Sumber : www.idx.com
3.4Jenis Data
Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif yaitu data yang diukur
dalam suatu skala numerik dan merupakan data sekunder yang meliputi data
diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan dari lokasi
penyimpanan data di mana saja di luar perusahaan seperti dari situs
www.idx.co.id.
Data yang dibutuhkan adalah informasi keuangan yang berhubungan
dengan variabel penelitian yaitu informasi mengenai Return on Assets (
ROA), Perputaran total aktiva, Debt to Total Assets dan Kinerja Keuangan
perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Data sekunder ini diperoleh secara pooling dengan combined model,
yaitu gabungan antara time series data dan cross sectional atau pooled data.
Penelitan ini menggunakan data yang diambil dari seluruh perusahaan
makanan dan minuman (section) selama periode waktu 7 tahun (series) yang
masih listing di BEI.
3.5Variabel Penelitian
3.5.1 Klasifikasi Variabel
a. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen (Kuncoro,
2003:78). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Return on Assets( ROA), Perputaran total aktiva, dan
Debt to Total Assets. Variabel terikat (dependent variable) adalah
variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen
(Kuncoro, 2003:78). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kinerja keuangan.
Definisi operasional merupakan penjelasan-penjelasan variabel yang
telah dipilih. Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
1. Return on Assets (ROA)
Return On Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
perusahaan atas keseluruhan dana yangditanamkan dalam
aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan
dengantujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya. Return On Asset (ROA) merupakan rasio
yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada. Return
On Asset (ROA) atau yang sering disebut juga Reiurn On
Investment (ROI) diperoleh dengan cara membandingkan net
income after tax (NIAT) terhadap average total asset. NIAT
merupakan pendapatan bersih sesudah pajak. Average Total
asset merupakanrata-rata total assets awal tahun dan akhir tahun.
Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang
semakin baik, karena tingkat pengembalian yang semakin besar.
2. Perputaran Total Aktiva
Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
rupiah aktiva.
3. Debt to Total Assets
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan
hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui.
Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva
yang dibelanjai oleh hutang
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain. Dalam hal ini, variabel terikat adalah kinerja
perusahaan yang diukur dengan nilai perubahan laba tahunan.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah:
3.6.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang
bersumber pada sumber-sumber tertulis. Metode dokumentasi dalam
penelitian ini adalah mengambil data laporan keuangan perusahaan
makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia dari Indonesia Capital
Market Directory (ICMD).
3.6.2 Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka yaitu metode yang digunakan dengan
memahami literatur-literatur yang memuat pembahasan yang
3.7 Teknik Analisis Data
Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah dengan analisis yang menggunakan software statistik.
3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil.
Untuk menguji normalitas data, penelitian ini menggunakan analisis
grafik. Pengujian normalitas melalui analisis grafik adalah dengan
cara menganalisis grafik normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Data
dapat dikatakan normal jika data atau titik-titik terbesar di sekitar
garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal.Pada
prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2. Jika data menyebar lebih jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005).
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual
adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Jika
hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05
maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil
Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05
maka data residual terdistribusi tidak normal (Ghozali,2005).
b. Uji Multikoliniearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
analisis regresi adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di
dalam regresi dapat dilihat dari: (1) tolerance value, (2) nilai
variance inflation factor (VIF). Model regresi yang bebas
VIF di bawah 10 (Ghozali, 2005). Apabila tolerance variance di
bawah 0,1 atau VIF di atas 10, maka terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas (Ghozali, 2005). Salah satu cara untuk mendeteksi
ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan menggunakan
grafik Scatterplot antara nilai prediksi variable terikat (dependen)
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Apabila nilai
profitabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 persen
dan grafik Scatterplot, titik-titik menyebar diatas maupun dibawah
angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan model regresi
tidak mengandung adanya heteroskedatisitas (Ghozali, 2005).
d. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan dengan menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (Ghozali, 2005).Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari
satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah
dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW), dimana
hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin-Watson (DW).
Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan
menggunakan Durbin-Watson adalah sebagai berikut (Ghozali,
2005):
- Apabila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara 0 dan batas
bawah atau Lower Bound (DL), berarti ada autokorelasi positif.
- Apabila nilai DW terletak antara DL dan batas atas atau Upper
Bound (DU) berarti tidak dapat diputuskan apakah terjadi
autokorelasi positif atau tidak.
- Apabila nilai DW terletak antara 4-DL dan 4, berarti ada
autokorelasi negatif.
- Apabila nilai DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, berarti tidak
diputuskan apakah terjadi autokorelasi negatif atau tidak.
- Apabila nilai DW terletak diantara batas atas atau Upper Bound
(DU) dan 4-DU,maka koefisien autokorelasi sama dengan
nol,berarti tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif.
3.7.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana
variabel dependen dapat diprediksi melalui variabel independen secara
individual. Analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan
apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen, yaitu
Return on Assets ( ROA), Perputaran total aktiva, dan Debt to Total
Assetsdan satu variabel dependen yaitu kinerja keuangan yang diduga
mempunyai hubungan interaktif (saling mempengaruhi) sehingga
penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan
umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :
Y=a+b1x1+b2x2+b3x3+e
Keterangan:
Y : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a : Harga Y bila X=0 (harga konstan)
b1,b2 : Koefisien regresi
X1 : Return on Assets
X2 : Perputaran total aktiva
X3 : Debt to Total Assets
e : tingkat kesalahan pengganggu
3.7.3 Uji Hipotesis
1. Uji Hipotesis Secara Parsial ( Uji t)
Menurut Ghozali (2005:84), “Pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variable/penjelas independen secara
individual menerangkan variasi-variasi independen”.
Kriteria pengujian diterapkan sebagai berikut :
1. Jika nilai
t
hitung <t
table dan nilai sig > α 0.05, maka Ha ditolak.3. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5 persen, dengan
kata lain jika P (probabilitas) > 0,05 maka dinyatakan tidak
signifikan.
b. Uji Hipotesis secara serempak (Uji F)
Menurut Ghozali (2005:84), “Pada dasarnya menunjukkan
arah apakah semua variable independen yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variable dependen”. Kriteria yang digunakan adalah :
1. Jika nilai F hitung < F tabel dan nilai sig > α 0.05, maka Ha
ditolak
2. Jika nilai F hitung > F tabel dan nilai sig < α 0.05, maka Ha
diterima
3.8Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
No Tahapan Penelitian
2011 2012
Mart Apr Mei Jun Juli
1 Pengajuan Judul
2 Pengajuan Proposal
Perbaikan Proposal
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6
Bimbingan dan
Penyelesaian Skripsi
7 Ujian Komperhensif
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata-rata serta standard deviasi data yang digunakan
dalam penelitian.Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Profitabilitas
(ROA), Perputaran Total Aktiva (PTA) danDebt to Total Assets(DTA) dan
Kinerja Keuangan (KK).
Statistik Deskriptif
Sumber: Hasil Olah Data Statistik, 2012
Output tampilan SPSS menunjukkan jumlah observasi dalam penelitian
(N) adalah sebanyak 112 observasi. Dari 112 observasi terhadap sampel dapat
diketahui bahwa nilai minimum dari variabel Return On Asset (ROA) adalah
sebesar 0,00 dan nilai ROA maksimum sebesar 0,87. Hal ini berarti bahwa
dari 112 observasi tersebut nilai ROA yang paling kecil adalah 0,00%
sedangkan nilai ROA terbesarnya adalah 0,87 %. Rata-rata ROA perusahaan
makanan dan minuman adalah sebesar 0,0997 dengan standar deviasi sebesar
0,11883. Nilai standar deviasi lebih kecil daripada rata-rata mengindikasikan
ROA sangat bervariasi antar perusahaan makanan dan minuman yang satu
dengan perusahan yang lain.
Pada variabel Perputaran Total Aktiva(PTA), nilai minimum sebesar 0,01
dan nilai maksimum 3,25. Hal ini berarti bahwa dari 112 sampel yang ada
memiliki nilai PTA terendah sebesar 0,01 % dan nilai tertinggi sebesar 3,25
%. Rata-rata PTA yang dimiliki perusahaan makanan dan minuman dalam
penelitian ini adalah sebesar 1,3398 dan dengan standar deviasi 0,64610. Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 112 .00 .87 .0997 .11883
PTA 112 .01 3.25 1.3398 .64610
DTA 112 .01 1.93 .4927 .23813
KK 112 -.95 120.23 1.8957 11.61854
Nilai standar deviasi lebih kecil daripada rata-rata mengindikasikan PTA
sangat bervariasi antar perusahaan makanan dan minuman yang satu dengan
perusahan yang lain.
Pada variabel Debt To Total Asset (DTA), nilai minimum sebesar 0,01
dan nilai maksimum 1,93. Hal ini berarti bahwa dari 112 sampel yang ada
memiliki nilai DTA terendah sebesar 0,01 % dan nilai tertinggi sebesar 1,93
%. Rata-rata DTA yang dimiliki perusahaan makanan dan minuman dalam
penelitian ini adalah sebesar 0,4927 dan dengan standar deviasi 0,23813.
Nilai standar deviasi lebih kecil daripada rata-rata mengindikasikan DTA
sangat bervariasi antar perusahaan makanan dan minuman yang satu dengan
perusahan yang lain.
Pada variabel Kinerja Keuangan (KK), nilai minimum sebesar -0,95 dan
nilai maksimum 120,23. Hal ini berarti bahwa dari 112 sampel yang ada
memiliki nilai KK terendah sebesar -0,95 % dan nilai tertinggi sebesar 120,23
%. Rata-rata KK yang dimiliki perusahaan makanan dan minuman dalam
penelitian ini adalah sebesar 1,8957 dan dengan standar deviasi 11,61854.
Nilai standar deviasi lebih besar daripada rata-rata mengindikasikan KK
sangat bervariasi antar perusahaan makanan dan minuman yang satu dengan
perusahan yang lain.
4.1.2 Uji Kelayakan Model
Dalam pengelolaan data dengan menggunakan regresi linier dilakukan
variabel dependen, melalui pengaruh profitabilitas (X1), perputaran total
aktiva (X2) dan debt to total aset (X3) terhadap kinerja keuangan (Y). Hasil
regresi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
a. Dependent Variable: LN_KK
Sumber: Hasil Olah Data Statistik, 2012
Dari hasil pengujian data dengan menggunakan SPSS diperoleh model
regresi sebagai berikut:
Y = -0.454 - 0.195X1 + 0.081X2 + 0.918X3
Selanjutnya model akan diuji kelayakannya dengan cara sebagai berikut:
Koefisien determinasi (R Square) merupakan ukuran untuk
mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi.
Nilai koefisien determinasi akan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Analisa Koefisien Determinasi Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), LN_DTA, LN_ROA, LN_PTA
b. Dependent Variable: LN_KK
Sumber: Hasil Olah Data Statistik, 2012
Pada model summary, angka R Square sebesar 0.250 menunjukkan
bahwa korelasi atau hubungan antara struktur modal dengan
profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan struktur asset sebagai
variabel independennya adalah sebesar 25%.Hal ini berarti bahwa 25%
variasi atau perubahan dalam struktur modal dapat dijelaskan oleh
variasi dari profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan struktur
asset.Sedangkan sisanya sebesar 75% dijelaskan oleh variabel lainnya
yang tidak diteliti
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Untuk itu digunakan uji data statistik dengan model
Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah variabel pengganggu tersebut sudah
terdistribusi secara normal atau tidak. Jika hasil Kolmogrov-Smirnov
menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual
terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogrov-Smirnov
menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual
terdistribusi tidak normal. Hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 11.40861934
Most Extreme Differences
Absolute .345
Positive .345
Negative -.302
Kolmogorov-Smirnov Z 3.646
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal. b. Calculate from date
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa variabel pengganggu
memiliki nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 3.646 dengan nilai
signifikan 0.000.Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengganggu
belum terdistribusi secara normal karena nilai signifikannya berada di
bawah 0.05.Karena residual dalam penelitian ini tidak terdistribusi
dengan normal perlu dilakukan tindakan penormalan data.
Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi
agar menjadi normal (Ghozali, 2005:32).Caranya adalah dengan
melakukan transformasi variabel yang tidak terdistribusi secara normal
ke dalam fungsi Logaritma Natural (LN).Kemudian data di uji kembali
berdasarkan asumsi normalitas.
Dari tabel 4.5 di bawah ini yang merupakan hasil uji
Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa setelah dilakukan transformasi data
terhadap variabel yang tidak terdistribusi secara normal dengan
menggunakan Logaritma Natural (LN), jumlah sampel pada seluruh
variabel berubah menjadi 78 sampel. Nilai Kolmogorov-Smirnov juga
mengalami perubahan menjadi 0.929 dengan nilai signifikan 0.353 yang
ternyata lebih besar dari 0.05 sehingga variabel pengganggu telah
Tabel 4.5
Uji Normalitas Data (2)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 82
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.53041315
Most Extreme Differences
Absolute .103
Positive .103
Negative -.099
Kolmogorov-Smirnov Z .929
Asymp. Sig. (2-tailed) .353
a. Test distribution is Normal. b. Calculate from date
Sumber: Hasil Olah Data Statistik, 2012
4.1.2.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam
model analisis regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel
bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang bebas
multikolinieritas adalah mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 atau VIF
Tabel 4.6
a. Dependent Variable: LN_KK
Sumber: Hasil Olah Data Statistik, 2012
Dari hasil pengujian di atas dapat dilihat bahwa angka tolerance
profitabilitas 0.790, perputaran total aktiva 0.381 dan debt to total aset
0.427 berada di atas 0.1 dan nilai VIF berada di bawah angka 10 yang
berarti tidak ada korelasi antara variabel independen. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel
independen dalam model regresi.
4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan mengetahui
apakah pada suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan variance dari
residual dari setiap pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda.