• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EXPERENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL ANTARA , PADA PELANGGAN RESTORAN WESTLAKE DI KOTA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH EXPERENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL ANTARA , PADA PELANGGAN RESTORAN WESTLAKE DI KOTA YOGYAKARTA"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EXPERENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS

PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL ANTARA , PADA

PELANGGAN RESTORAN WESTLAKE DI KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

EXPERENTIAL EFFECT OF CUSTOMER LOYALTY MARKETING WITH

SATISFACTION AS VARIABLE BETWEEN, IN RESTAURANT WESTLAKE

CUSTOMERS IN YOGYAKARTA

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas

Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Diajukan Oleh:

ERIK SAIFUDIN ZIANTO

20120410049

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)
(4)

PENGARUH EXPERENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS

PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL ANTARA ,

PADA PELANGGAN RESTORAN WESTLAKE DI KOTA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Diajukan Oleh:

ERIK SAIFUDIN ZIANTO

20120410049

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016

(5)

PENGARUH EXPERENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS

PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL ANTARA ,

PADA PELANGGAN RESTORAN WESTLAKE DI KOTA

YOGYAKARTA

Diajukan Oleh:

ERIK SAIFUDIN ZIANTO

20120410049

Telah disetujui Dosen Pembimbing

Pembimbing

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama

: Erik Saifudin Zianto

Nomor Mahasiswa

: 20120410049

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul

PENGARUH EXPERENTIAL

MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN

KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL ANTARA , PADA PELANGGAN

RESTORAN WESTLAKE DI KOTA YOGYAKARTA

tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pusataka. Apabila ternyata dalam

skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 6 April 2016

(7)

Motto

Sebesar apapun masalah yang menimpah

kita,insyaallah kita akan sanggup,sebab allah tidak

akan membebani kita diluar kesanggupan kita. Allah

tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. (Qs.Al Baqarah :286)

‘’Berlelah-lelahlah,manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

(Al-Imam As-Syafi’i)

‘’

Mau tidak mau harus mau dan suka tidak suka harus suka.

Ini sudah menjadi konsekuensi dan kewajiban.

(Anonim)

‘’

Tanpa impian ,kita tak akan meraih apapun. Tanpa cinta kita tak akan

bisa merasakan apapun ,Dan tanpa Allah kita bukan siapa-siapa

(Mesut Ozil)

Gantungkan cita-citamu setinggi langit , Bermimpilah

setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh

diantara bintang-bintang.

(Ir.Soekarno)

Dengan Puisi setiap orang bisa menjadi

matahari

(iwan jepse)

Berlagaklah biasa sesuai kemampuan,dari pada berlagak sok keren tanpa

kekuatan.

(Erik saifudin zianto)

Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut,tetapi kemenangan diatasnya, pria

pemberani bukanlah orang yang tidak merasa takut, tetapi orang yang sanggup mengatasi rasa takut.

(8)

Persembahan

Bissmillahhirohmanirohim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang.

Dengan rasa syukur yang mendalam, skripsi ini kupersembahkan

untuk:

Untuk Orang tua tercinta,Ibu Tini yang sudah melahirkanku,bersabar mengurusku

sampai aku bisa ke jenjang yang tinggi dalam sekolah,yang mengajarkanku

tentang kesabaran,mengajarkanku tentang kedewasaan dan selalu memberi

motivasi saat saya sedang melakukan aktivitas.

Untuk Ayah Tasuwi yang selalu memberika nasihat tentang kehidupan,yang

mengajarkanku tentang tanggung jawab,yang selalu mengingatkanku sholad 5

waktu,selalu memberikan wejangan-wejangan sehingga bisa berhati-hati dalam

bertindak.

Saudaraku ,adikku Muhammad Alma Zafir yang selalu menanyakan kabar aku

kalau sudah berangkat belajar,selalu bertanya sudah sholad belum,selalu

memberikan senyuman yang indah saat ketemu.

Nenekku, Nenek Sini yang selalu mendoakanku selalu memberikan nasihatnya .

(9)

‘‘Sahabat

-Sahabatku dan Teman-temanku :

1.Ridho dwi Kuncoro ,Terima kasih karena selalu membeuatku bisa tersenyum

saat saya sedang butuh teman cerita.

2.Ramadhanta Surya A , Yang selalu mengajarkan tentang hal-hal yang positif

dan bermanfaat bagi kehidupan.

3.David Wahyu Haryo ,Terima kasih teman seperjuangan yang selalu

bersama-sama berjuang bareng-bareng.

4.Didin Johan , Walaupun berbeda dalam segi usia ,terima kasih telah bisa

menjadi bapak bagi anak-anak kontrakan.

5.Arif setiawan , Sahabat sekaligus teman yang selalu bersama dari awal kuliah

sampai sekarang yang sudah mengerti semuanya tentang diriku.

6.Anthony Norwegia , Teman yang bisa menjadi keluarga,yang bisa mengerti ego

dari anak anak kontrakan,yang selalu berpenampilan exclusive saat keluar rumah.

7.Yoga Bintoro ,Terima kasih yang tidak bosan-bosannya memberikan hiburan

dikontrakan,mulai dari tawa ,canda dan sebagainya.

8.Muhammad ziadi , Teman yang sudah menjadi keluarga selama 4 tahun kita

bersama-sama berjuang sama-sama selalu berbagi cerita bersama dan tidak ada

yang ditutup-tutupi satu sama lain.

9.Ichwan Mulya Kesuma , Yang memberikan pengalamannya dalam berjuang

keras,selalu memberi nasehat yang tak bosan-bosannya.

10.Vandi Rahadian :Terima kasih atas cerita yang pernah dibagikan dan nasihat

yang selalu diberikan saat kita sedang cerita bersama.

(10)

12.Buat Ajeng Aprilia Lestari , yang selalu mengajarkanku tentang

kehidupan,tentang persahabatan ,yang selalu menemaniku saat sedang

mengajarkan selalu memberikan motivasi semangat,walaupun terkadang selalu

marah jika ada hal yang tidak dia sukai.

(11)

Thanks to :

Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, nikmat islam, nikmat hidup,

nikmat sehat, nikmat rejeki, nikmat ilmu, dan nikmat keluarga yang baik, dan

sahabat dan teman yang sangat sayang padaku.

Bapak Asnawi Asdinardju Drs.M.Si Selaku dosen pembimbing saya yang selalu

tidak bosan-bosannya memberikan nasihat kepada saya,selalu memberikan ilmu

yang bermanfaat bagi saya ,sesibuk-sibuknya beliau pasti dapat meluangkan

waktunya buat saya,terima kasih untuk ilmu yang sudah dibagi,pengalaman yang

sudah dibagi buat saya terima kasih.

(12)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia

dan Rahmat-

nya dalam penulisan skripsi dengan judul “

Pengaruh Experential

Marketing terhadap loyalitas konsumen,dengan kepuasan sebagai variabel

antara,Pelanggan Restoran Westlake Dikota Yogyakarta

”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persayaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Bapak Dr. Nano Prawoto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2.

Ibu Retno Widowati, P.A,M.Si.,Ph. D selaku pimpinan Prodi

Manajemen.

3.

Bapak Asnawi asdinardju Drs.M.Si telah memberi dukungan agar selalu

semangat mengerjakan skripsi, sabar membimbing dan memberikan

masukan selama ini demi terselesaikannya skripsi ini.

4.

Semua Bapak dan Ibu Dosen Prodi Manajemen yang telah mendidik

penulis

selama

menjalani

proses

pendidikan

di

Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

5.

Almamaterku

Sebagai kata akhir tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan

pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya

tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 6 April 2016

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

INTISARI ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN……….xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Landasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

B. Experential Marketing ... 8

C. Aspek Experential Marketing ... 8

D. Kepuasan Konsumen ... 11

E. Loyalitas Pelanggan ... 14

F. Temuan Riset Terdahulu ... 15

G. Hipotesis ... 15

H. Model Penelitian ... 18

(14)

BAB III METODE PENELITIAN... 19

A. Obyek Penelitian ... 19

B. Subyek Penelitian ... 19

C. Sampel ... 19

D. Teknik Pengambilan Sampel ... 20

E. Metode Pengambilan Data ... 20

F. Identifikasi Variabel... 21

G. Definisi Operasional Dan alat ukur ... 22

H. Pengujian Kualitas Instrumen ... 25

I. Metode

Analisis Data dan Uji Hipotesis……… 26

BAB IV HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian ... 29

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31

C. Hasil Hipotesis dan Analisis data ... 33

D. Pembahasan ... 39

BAB V PENUTUP ... 42

A. Simpulan ... 42

B. Saran ... 42

C. Keterbatasan Penelitian ... 43

DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR TABEL

4.1. Profil responden ... 30

4.2.Hasil Uji Validitas Experential marketing ... 31

4.3. Hasil Uji Kepuasan Konsume ... 31

4.4.Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen... 32

4.5.Hasil Uji Reliabilitas ... 32

4.6. Hasil Uji R ... 33

4.7.Hasil Uji F (Experential marketing terhadap Kepuasan) ... 34

4.8. Hasil Uji T (Kepuasan Konsumen) ... 35

4.9. Hasil Uji R (Experential Marketing,kepuasan terhadap loyalitas)... 36

4.10. Hasil Uji F (Kepuasan terhadap Loyalitas) ... 37

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

ix

Intisari

Tujuan utama restoran dalam mengambil hati para konsumen adalah melalui

loyalitas konsumen,dimana loyalitas dari para konsumen itu sendiri dapat

diperoleh menggunakan beberapa metode-metode pemasarannya dalam menarik

perhatian para konsumen. Salah satunya adalah melihat bagaimana kepuasan

konsumen itu dapat diperoleh ,dengan menggunakan metode experential

marketing salah satunya. Dimana kita ketahui Experential marketing pada zaman

modern saat ini merupakan metode yang paling ampuh dalam menarik konsumen

yang bertujuan memberikan loyalitas konsumen itu sendiri.

Populasi dalam penelitian adalah konsumen yang sudah pernah makan di restoran

Westlake,dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling,total

menggunakan 110 sampel dengan metode analisisnya menggunakan regresi linear

sederhana.

Hasil penelitian ini sendiri adalah dimana metode expereential marketing

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen,dan metode experential juga

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sedangkan untuk kepuasan

konsumen pengaruhnya positif terhadap loyalitas konsumen ,tetapi tidak

signifikan terhadap loyalitas konsumen.

(18)

x

ABSTRACT

The main objective of restaurants within the hearts of consumers is through

consumer loyalty, where the loyalty of the consumers themselves can be obtained

using several methods of marketing to attract the attention of consumers. One of

them is to see how customer satisfaction can be obtained, by using methods

experential marketing one. Where we know Experential marketing in modern

times is the most powerful methods in attracting consumers aimed at providing

consumer loyalty itself.

The population of the research is that consumers have ever eaten in a restaurant

Westlake, by sampling using purposive sampling, a total of 110 samples using the

method of analysis using simple linear regression.

The results of this study itself is where the method of marketing expereential

significant effect on customer satisfaction, and methods experential also have a

significant effect on consumer loyalty. As for the positive impact of customer

satisfaction on consumer loyalty, but no significant effect on customer loyalty.

(19)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin banyaknya bisnis rumah makan dan restoran pada saat ini membuat terjadinya persaingan yang semakin kuat di industri makanan untuk merebut perhatian konsumen dan mempertahankan loyalitas konsumen. Restoran adalah tempat dimana para pelanggan memuaskan rasa lapar beserta bisa merasakan tempat yang asyik, seperti banyaknya wahana yang ada didalamnya,seperti diketahui bisnis restoran itu sendiri diawali dengan pembentukan rumah makan sehingga berkembang menjadi semakin besar serta diberikan beberapa inovatif didalamnya dengan memberikan penuh kreativitas yang sebelumnya belum ada di aplikasikan ke dalamnya, tetapi dalam memberikan kreativitas, pengelola restoran harus dapat melihat kebutuhan konsumen itu sendiri, apa dan bagaimana kualitas yang harus dimunculkan.

Konsumen tidak hanya menilai sebuah produk atau jasa berdasarkan kualitas, manfaat dan fungsi yang diberikan tetapi lebih dari itu mereka menginginkan suatu komunikasi dan kegiatan pemasaran yang memberikan sensasi, menyentuh hati mereka serta sesuai dengan gaya hidup mereka. Dengan kata lain, konsumen menginginkan produk yang kehadirannya dapat memberikan suatu pengalaman (experience).

(20)

2

keduanya menggunakan konsep yang hampir sama di dalamnya. Hal seperti ini yang harus di perhatikan oleh manajemen restoran yang bersangkutan untuk dapat membuat inovasi dengan melihat sedikit celah yang ada di restoran pesaing untuk dapat di aplikasikan ke restoran yang bersangkutan sehingga terlihat berbeda dari pesaingnya dan terlihat lebih menarik. Selain itu manajemen restoran juga bisa memberikan konsep-konsep yang unik kepada restoran untuk menarik lebih minat dari konsumen/pelanggan restoran.

Bagaimana diketahui juga restoran Mang Engking dan restoran Westlake ini mempunyai jenis menu yang sama dan tempat yang hampir mirip,yaitu dengan memberikan sedikit wahana di dalamnya. Melihat hal yang sangat mencolok dalam kemiripan ini, manajemen restoran yang bersangkutan harus lebih kreatif dan inovatif dalam hal menarik loyalitas pelanggan restoran, supaya nantinya tidak dapat ditiru oleh pesaing restoran. Dalam menarik loyalitas pelanggan restoran,manajemen restoran harus bisa menciptakan konsep pemasaran yang dinilai unik oleh para pelanggan restoran,supaya pelanggan mendapatkan pengalaman yang unik , dan nantinya pelanggan akan merasa terpuaskan sehingga pelanggan akan memberikan loyalitasnya.

(21)

3

Salah satu pemasaran yang dapat dilakukan oleh pemilik bisnis adalah dengan experiential marketing. Pendekatan ini dinilai sangat efektif karena sejalan dengan

perkembangan jaman dengan teknologi, para pengusaha lebih menekankan kualitas service dan sesuatu yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk membedakan

bisnisnya dengan bisnis competitor atau pesaing.

Pada saat ini banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran yaitu experiential marketing,konsep ini lah yang membuat restaurant Westlake di

Yogyakarta ini menerapkan konsep yang sama untuk menarik loyalitas para konsumen. Schmit dalam Irawati (2008) menyatakan bahwa dalam memilih produknya, bukan hanya dipengaruhi oleh faktor – faktor rasional saja, tetapi juga faktor- faktor emosional. Faktor emosional ini yang ingin diekplorasi lebih jauh dengan konsep experiential marketing. Pada tahapan experiential marketing ini produsen memandang pelanggan sebagai sosok yang mempunyai nilai emosional yaitu satu pandangan yang menekankan adanya hubungan antara produsen dengan pelanggan sampai pada tahap diterimanya pengalaman tak terlupakan oleh pelanggan.

(22)

4

produk jasa berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan. Semakin berkualitas produk jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian pada badan usaha tersebut. Demikian sebaliknya jika tanpa kepuasan, dapat mengakibatkan pelanggan pindah pada produk lain. Pelanggan restoran yang akan menjadi objek utama dalam penelitian ini,karena pelanggan restoran yang paling utama untuk ditawarkan makanan dan minuman pada restaurant yang bersangkutan serta pelanggan restaurant juga yang akan menilai bagaimana pelayanan dan fasiltas yang ditawarkan oleh restoran Westlake Yogyakarta apakah memuasakan ataupun kurang memuaskan. Sikap emosional dari para pelanggan inilah yang dapat memberikan penilaian yang bersangkutan dengan loyalitas konsumen kepada restoran itu sendiri. Konsep experiential marketing sendiri bisa dikatakan konsep yang paling ampuh dalam menarik minat beli para konsumen dan berdampak sangat tinggi pada loyalitas konsumen.

Experential marketing merupakan upaya pengembangan konsep pemasaran

dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam pasar.Inti dari konsep Experential marketing itu sendiri adalah membangun hubungan yang langgeng dengan para

pelanggan . Experential marketing dapat dihadirkan melalui 5 unsur yaitu, feel,sense,think,act,relate. Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk meneliti

(23)

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang diatas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kepuasan konsumen? 2. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen di

Restoran Westlake Yogyakarta?

3. Apakah pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas konsumen Restoran Westlake Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Restoran Westlake Yogyakarta.

2. Untuk menganalisis apakah kepuasan konsumen mempunyai pengaruh pada loyalitas konsumen di Restoran Westlake Yogyakarta?

3. Untuk menganalisis apakah experential marketing berpengaruh terhadap loyalitas konsumen di Restoran Westlake Yogyakarta?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan apat memiliki berbagai manfaat untuk berbagai kalangan meliputi

(24)

6

Dengan adanya penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk ilmu bisnis khususnya bidang pemasaran dengan cara Experential marketing.

2. Bidang Praktisi

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan masukkan bagi perusahaan kuliner seperti Rumah makan maupun Restoran untuk lebih mengerti kebutuhan konsumen saat ini serta apa keinginan yang dibutuhkan konsumen saat ini dalam hal ini Restoran Westlake Yogyakarta menggunakan experential marketing dalam hal untuk mendapatkan kepuasan dan loyalitas

(25)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Experiential Marketing

Schmitt dalam Kustini (2007:47) experiential marketing merupakan cara untuk membuat pelanggan menciptakan pengalaman melalui panca indera (sense), menciptakan pengalaman afektif (feel), menciptakan pengalaman berpikir secara kreatif (think), menciptakan pengalaman pelanggan yang berhubungan dengan tubuh secara fisik, dengan perilaku dan gaya hidup serta dengan pengalaman-pengalaman sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain (act), juga menciptakan pengalaman yang terhubung dengan keadaan sosial, gaya hidup, dan budaya yang dapat direfleksikan merek tersebut yang merupakan pengembangan dari sensations, feelings, cognitions dan actions (relate).

a. Sense marketing

Sense adalah tipe experience yang merupakan aspek-aspek berwujud dan

dapat dirasakan dari suatu produk yang dapat ditangkap oleh kelima indera manusia, meliputi pandangan, suara, bau, rasa dan sentuhan yang akan muncul untuk menciptakan pengalaman. Sense marketing merupakan salah satu cara untuk menyentuh emosi konsumen melalui pengalaman yang dapat diperoleh konsumen lewat panca indera (mata, telinga, lidah, kulit dan hidung) yang mereka miliki melalui produk dan service (Kartajaya dalam Hamzah, 2007: 24).

b. Feel marketing

(26)

8

dengan tujuan untuk menyentuh emosi pelanggan secara luar biasa (Kartajaya, 2004: 164). Feel marketing ditujukan terhadap perasaan dan emosi konsumen dengan tujuan mempengaruhi pengalaman yang dimulai dari suasana hati yang lembut sampai dengan emosi yang kuat terhadap kesenangan dan kebanggaan(Schmitt dalam Amir Hamzah, 2007: 23). Feel Marketing merupakan bagian yang sangat penting dalam strategi experiential marketing, feel dapat dilakukan dengan service dan layanan yang bagus serta keramahan pelayanan.

c. Think marketing

Think merupakan tipe experience yang bertujuan untuk menciptakan kognitif.

Perusahaan berusaha untuk menantang konsumen dengan cara memberikan problem solving experiences mendorong pelanggan untuk berinteraksi secara kognitif dan kreatif dengan perusahaan atau produk. Iklan biasanya lebih bersifat tradisional, menggunakan lebih banyak informasi tekstual dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawabkan.

d. Act marketing

(27)

9

produk dan jasa yang bersangkutan.

e. Relate marketing

Relate Marketing adalah salah satu cara membentuk atau menciptakan

komunitas pelanggan dengan komunikasi (Kartajaya, 2004: 175). Relate marketing menggabungkan aspek sense, feel, think dan act dengan maksud untuk mengkaitkan individu dengan apa yang diluar dirinya dan di implementasikan hubungan antara people and other social group sehingga mereka bisa merasa bangga dan diterima dikomunitasnya. Relate Marketing dapat memberikan pengaruh postif atau negatif terhadap loyalitas pelanggan. Ketika relate marketing mampu membuat pelanggan masuk dalam komunitas serta merasa

bangga dan diterima maka akan memberi pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan tetapi jika relate marketing tidak berhasil mengkaitkan individu dengan apa yang ada diluar dirinya maka konsumen tersebut tidak akan mungkin loyal dan memberikan dampak negatif.

2. Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009) secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa konsumen yang muncul setelah membandingkan antara persepsi / kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan - harapannya. Menurut Mowen dan Minor (2005), kepuasan konsumen merupakan keseluruhan sikap konsumen setelah memperoleh dan menggunakan barang atau layanan. Oleh karena itu suatu perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga tercapai kepuasan konsumen dan lebih jauh lagi dapat menciptakan loyalitas konsumen.

(28)

10

konsumen yang diperoleh setelah konsumen melakukan atau menikmati sesuatu. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen merupakan perbedaan antara yang diharapkan konsumen (nilai harapan) dengan situasi yang diberikan perusahaan di dalam usaha memenuhi harapan konsumen.

Kepuasan konsumen menurut Wilkie (1994) yaitu merupakan respon emosional terhadap evaluasi pengalaman mengkonsumsi produk, toko atau jasa. pengertian kepuasan konsumen dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Wilkie (1994) yaitu merupakan respon emosional terhadap evaluasi pengalaman mengkonsumsi produk, toko atau jasa. Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah konsumen melakukan atau menikmati sesuatu dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberi hasil sama atau melampaui harapan konsumen. Wilkie (1994) menyatakan bahwa terdapat lima elemen pada kepuasan konsumen yaitu expectations, performance, comparison, confirmation atau disconfirmation, dan discrepancy.

a. Expectations (harapan)

Harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa tersebut. Pada saat proses pembelian dilakukan, konsumen berharap bahwa barang atau jasa yang mereka terima sesuai dengan harapan, keinginan, dan keyakinan mereka.

b. Performance (kinerja)

Performance merupakan pengalaman konsumen terhadap kinerja aktual

(29)

11

penting bagi konsumen.

c. Comparison (perbandingan)

Setelah mengkonsumsi barang atau jasa maka konsumen akan membandingkan harapan terhadap kinerja barang atau jasa sebelum membeli dengan kinerja aktual barang atau jasa tersebut.

d. Confirmation atau disconfirmaton

Harapan konsumen dipengaruhi oleh pengalaman mereka terhadap penggunaan merek dari barang atau jasa yang berbeda atau dari pengalaman orang lain. Melalui penggunaan merek lain dan komunikasi dari perusahaan serta orang lain, konsumen membandingkan harapan kinerja barang atau jasa yang dibeli dengan kinerja aktual barang atau jasa tersebut. Confirmation terjadi ketika harapan sesuai dengan kinerja aktual. Disconfirmation terjadi ketika harapan lebih tinggi atau lebih rendah dari kinerja actual produk. Konsumen akan merasa puas ketika terjadi confirmation dan disconfirmation yaitu ketika harapan melebihi kinerja aktual barang atau jasa.

e. Discrepancy (ketidaksesuian)

Discrepancy mengindikasikan bagaimana perbedaan antara level kinerja

(30)

12

3. Loyalitas Pelanggan

Olson dalam Musanto (2004:128) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/ jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui proses pembelian yang berulang-ulang tersebut. Jill Griffin (2005:31) pelanggan yang loyal memiliki karakteristik sebagai berikut:


a. Melakukan pembelian ulang secara teratur (Makes regular repeat purchase). Konsumen melakukan pembelian secara contineu pada suatuproduk tertentu. b. Membeli diluar lini produk dan jasa (Purchase 
 across product and service

lines). 
 Konsumen tidak hanya membeli jasa dan produk utama tetapi konsumen juga membeli lini produk dan jasa dari perushaan yang sama.

c. Merekomendasikan produk lain (Refers other).Dimana konsumen melakukan komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) berkenan dengan produk tersebut.

d. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (Demonstrates an immunity to the full of the competition). Konsumen menolak untuk menggunakan produk atau jasa alternatif yang ditawarkan oleh pesaing.

B. Temuan Riset Terdahulu

(31)

13

terhadap loyalitas konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Francisca Andreani (2007) tentang Experiential marketing (Sebagai pendekatan pemasaran) menjelaskan bahwa Experential

marketing sebenarnya lebih dari sekedar memberikan peluang untuk memperoleh

pengalaman emosional dan rasional dalam mengkonsumsi produk atau jasa,seringkali emosional ini memberikan dampak yang sangat efektif dalam proses pemasaran,tetapi kadangkala memberikan dampak yang tidak sesuai.

Penelitian Dimyati (2014), hasil penelitian ini menunjukan bahwa experential marketing berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pasien, experiential

marketing berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas pasien, dan kepuasan

berpengaruh signifikan positif terhadap loyalitas pasien, dan kepuasan pasien memiliki peranan yang lebih penting disbanding experential marketing dalam menciptakan loyalitas pasien rumah sakit Fatimah Banyuwangi.

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah,penelitian terdahulu,maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh Experiential marketing terhadap kepuasan konsumen

Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam marketing yang

(32)

14

konsumen.

H1: Experiential marketingberpengaruh terhadap kepuasan konsumen

2. Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen

Loyalitas konsumen memiliki kaitan yang erat terhadap kepuasan konsumen,dimana konsumen yang merasa puas terhadap suatu barang atau jasa akan mencoba kembali membeli barang tersebut atau datang lagi untuk memberikan loyalitas . Para konsumen yang melakukan pembelian ulang di sebuah perusahaan bisa disebut mereka mempunyai loyalitas kepada perusahaan tersebut.Tingkat kepuasan atau kesenangan yang tinggi akan menciptakan ikatan emosional dengan merek tertentu,dan hal ini menciptakan loyalitas pelanggan yang tinggi (Kotler et al,2000). Penelitian yang dilakukan Hafeez (2012) mengindikasikan bahwa kepuasan konsumen dapat meningkatkan loyalitas konsumen.

H2: Kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

3. Pengaruh Expeirential marketing terhadap loyalitas konsumen

Experiential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk

membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi mereka

dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan pelayanan.

Menurut Chu (2009),kesetiaan adalah perilaku yang positif dan berhubungan

dengan level pembelian kembali yang dilakukan oleh pelanggan terhadap suatu

produk atau jasa secara tetap. Seseorang dikatakan dapat dikatakan sebagai

pelanggan apabilan orang tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli

(33)

15

Nehemia h.s (2013) menyatakan bahwa experiential marketing yang terdiri

dari sense,feel,think,relate dan act memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan pelanggan,oleh karena itu adanya usaha yang kuat oleh Restoran

Westlake dalam memberikan nilai tambahan bagi dirinya,maka perusahaan

dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.Aspek yang sangat berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan adalah feel.

H3: experiential marketingberpengaruh terhadap loyalitas konsumen

[image:33.595.48.548.411.543.2]

Dari penurunan hipotesis diatas dapat disimpulkan menjadi model penelitian

Gambar 1: Model Penelitian

Rancangan penelitian termasuk dalam confirmatory resertch dan sekaligus explanatory resertch. Metode analisis data regresi linear sederhana dengan menggunakan

program software SPSS. Experential

marketing

(X1)

Loyalitas konsumen

(Y2) Kepuasan

konsumen

(Y1) H1

H3

(34)

16

Experiential marketing akan di uji menggunakan 5 indikator sense, feel, think, act

dan relate yang megacu pada pendapat Andreani (2007). Kepuasan konsumen di uji menggunakan 3 indikator kepuasan pada produk, kepuasan pada kualitas layanan dan kepuasan pada manfaat produk mengacu pada penelitian Dhimyati (2007). Loyalitas konsumen akan di uji mengunakan 4 indikator mengacu pendapat Griffin (2002) yaitu: niat untuk melakuakan pembelian ulang, niat untuk mengatakan hal-hal positif, niat untuk

(35)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi operasional, pengujian kualitas instrumen, dan metode analisis data.

Penelitian yang dilakukan adalah dengan metode kuantitaif, sebagai salah satu penelitian explanatory dalam suatu penelitian survey lapangan. Penelitian eksplanatory merupakan penelitian penejelasan yang menyoroti hubungan kausal antara variable-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (Singarimbun,1989). Untuk menjalankan penelitian kuantitaif ini dilakukan survey ke lapangan untuk mendapatkan data primer dari konsumen yang pernah makan di Restoran Westlake Yogyakarta.

A. Obyek Penelitian dan Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, obyek penelitiannya adalah Restoran Westlake Yogyakarta. Subyek penelitiannya adalah konsumen yang sudah pernah makan di restoran Westlake di Yogyakarta.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian populasi tertentu yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto,2003).Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling method. (Suharyadi dan Purwanto,2003). Peneliti menggunakan

pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap

(36)

18

atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini hanya konsumen yang pernah datang lebih dari satu kali dan setidaknya 2 kali,untuk mengukur kesan dan loyalitas pelanggan untuk membeli ulang,dianggap bisa menjadi pelanggan ke restoran Westlake Yogyakarta.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini,teknik penelitian sampel diambil dengan mengunakan Purposive sampling ,yaitu menggunakan kriteria tertentu.Dalam hal ini sampel yang diambil secara purposive sebagai responden penelitian ini adalah :

1. Pernah datang ke Restaurant Westlake setidaknya 2 kali,untuk mengukur kesan dan loyalitas pelanggan untuk membeli ulang.

2. Berusia diatas 17 tahun,karena pada usia itu seseorang telah dianggap dewasa,memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri,dan sudah dianggap dapat mengambil keputusan. Teknik pengambilan sampel diperoleh sebanyak 100 responden,sampel ini diperoleh dari jumlah indikator pertanyaan sebanyak 20 dikali 5 maka diperoleh responden 100,Jika maksimal responden adalah dari jumlah indikator dikali 10 maka diperoleh responden sebanyak 200 (hair et al 2006).

D. Metode Pengambilan Data

(37)

19

Westlake Yogyakarta, data primer dalam hal ini adalah identitas responden (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan) dan data pendapat responden tentang pelayanan Restoran Westlake di Yogyakarta yang dalam ini meliputi sense, feel, think, act, relate dan data loyalitas pelanggan.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuisioner.Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan ,untuk dijawab oleh kosumen yaitu pelaanggan restaurant Westlake di Yogyakarta.Kuisisoner ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan 5 variabel experiential marketing yaitu feel,think,sense,act,relate dan juga berkaitan dengan loyalitas konsumen.

E. Identifikasi variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang,objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.(Sugiyono,2004:32). Dalam mengukur loyalitas pelanggan dengan konsep Experential marketing, maka variabel-variabel yang akan diteliti adalah :

a. Variabel Independen: Experential Marketing.

b. Variabel Dependen : Loyalitas Pelanggan

c.Variabel Intervening : Kepuasan Konsumen

(38)

20

pengalamannya setelah makan di restaurant Westlake Yogyakarta. Untuk metode pengukurannya menggunakan skala likert, yaitu pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pedapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini yang kemudian selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian (Sugiyono,2004:84).

F. Definisi Operasional dan alat ukur

Definisi Variabel adalah segala sesuatu yang akan mengkaji objek atau faktor-faktor penelitian yang berperan dalan segala yang akan diteliti . Variabel-variabel yang berperan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen

Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua variabel dari experiential marketing dan kualitas pelayanan yang disimbolkan dengan huruf (X),yaitu :

A. Experential Marketing

Variabel Experential Marketing adalah suatu kegiatan pemasaran yang berlangsung dari pengalaman konsumen berdasarkan dimensi (Schmitt, 1999):

1. Sense

Sense diukur dengan indikator (Schmitt,1999):

a. Rasa makanan yang menurut konsumen sangat khas

b. Pemandangan dan kebersihan lingkungan yang sangat terjaga

(39)

21

2.Feel

Feel diukur dengan indikator:

a. Keramahan dan Sopan santun yang diberikan pelayan Restoran sangat terjaga

b. Penyajian yang diberikan pelayan restoran tersusun rapi

3. Think

Think diukur dengan indikator:

a. Promosi yang dilakukan restoran sangat menarik

b. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen

4. Relate

Relate diukur dengan indikator:

a. Hubungan antara pelayan Restoran dan konsumen sangat terjalin dengan baik

b. Perlakuan istimewa yang diberikan oleh pelayan Restoran kepada konsumen

5. Act

Act diukur dengan indikator:

a. Service yang diberikan untuk pengganti menu yang kurang sesuai

(40)

22

c. Interaksi para karyawan dengan konsumen yang sangat dekat sehingga memberikan kenyamanan bagi konsumen.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen yang dipengaruhi oleh sebab-sebab tertentu (variabel bebas),

yang termasuk dalam variabel dependen dalam pilihan ini adalah :

a. Loyalitas pelanggan

Loyalitas pelanggan dalam penelitian ini mengacu pada penilaian tentang seluruh pengalamannya setelah makan di restaurant Westlake Yogyakarta. Variabel loyalitas konsumen merupakan komitmen terhadap suatu merek yang direfleksikan dalam bentuk perilaku membeli, membeli kembali. Pembelian terus menerus dan merekomendasikan,dengan dimensi dan indikator layanan konsumen (Zethaml A.valerie,2003).

1. Pembelian kembali

Mempertimbangkan Restoran Westlake sebagai pilihan pertama anda untuk membeli.

2. Bersedia merekomendasikan kepada orang lain

a. Mengatakan hal-hal positif tentang Restoran Westlake kepada orang lain.

b. Mengenalkan Restoran Westlake kepada orang lain yang sedang membutuhkan saran anda.

(41)

23

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur,yang termasuk variabel intervening dalam pilihan ini adalah :

a. Kepuasan konsumen

Variabel kepuasan konsumen merupakan tingkat keadaan perasaan yang merupakan perbandingan antara kinerja dan harapan pelanggan (Parasuraman et al,1988;Cronin and Taylor,1977) indikatornya adalah :

1. Secara keseluruhan,layanan lrestoran ini sesuai harapan saya

2. Restoran ini pelayanannya lebih baik dari pada yang lain

3. Memberi layanan restoran ini biasanya adalah pengalaman yang memuaskan.

4. Saya merasa puas dengan layanan restoran ini.

5. Saya akan senang dengan layanan restoran ini di masa depan.

6. Saya akan sering datang ke restoran setiap bulannya satu kali.

G. Pengujian Kualitas Instrumen

1. Uji validitas

(42)

24

berarti valid, dan jika lebih dari 0,05 maka tidak valid. Dalam hal ini 0,005 adalah item pertanyaanya,kalau item pertanyaan kurang dari 0,05 dikatakan valid sedangkan item pertanyaan lebih dari 0,05 dikatakan tidak valid.Pertanyaan untuk tidak valid harus dikeluarkan dari kuisioner kemudian dihitung lagi perhitungan korelasinya.

2.Uji Realibilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsistenatau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2012). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α) (Ghozali, 2012). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,7(Nunnally dalam Ghozali, 2012).

H. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis

1. Analisis Data

Alat analisis data adalah interprentasi untuk penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkapkan fenomenal social tertentu (santoso,2012).Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda dibaca dan diimplementasikan (Santoso,2012).Analisis ini meliputi pengolahan data,pengorganisasian data dan penemuan hasil.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SPSS.

(43)

25

2.1 Analisi Data (Analisis Regresi Linear Sederhana)

Dalam Soemantri (2011:243)Menyatakan bahwa Regresi linear sederhana

bertujuan untuk mempelajari hubungan linear antara dua variabel. Sedangkan

dalam Sugiyono (2011:261) dinyatakan bahwa regresi linear sederhana didasarkan

pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dan satu

variabel dependen.

2.2 Uji Hipotesis

a. Uji t Hitung

(44)
(45)

26

BAB IV

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.

Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

1.

Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini dilakukan di Restoran WestlakeYogyakarta, dimana

restoran Westlake adalah restoran yang terletakadi sisi barat kota Yogyakarta,

tepatnya di Ringroad Barat, Bedog, Trihanggo,Sleman. The WestLake Resto

memberikan suasana, sajian dan fasilitas yang cukup lengkap. Mulai Gazebo

kapasitas 300 hingga 500 orang. Stage Out Door kapasitas 25 hingga 600 orang.

Meeting Room kapasitas 30 hingga 150 orang. Dilengkapi juga beberapa fasilitas

rekreasi air dan darat. Sangat cocok untuk acara keluarga, arisan, meeting, gathering,

wedding, birthday atau makan malam bersama pasangan. Restoran Westlake itu

sendiri selain memberikan nuansa yang asyik tetapi juga akan memberikan nuansa

yang sangat menarik bagi para konsumen,dimana dalam segi letak sangat strategis

dan banyak wahana wahana yang ada didalamnya. Sehingga bagi keluarga,teman

maupun berpasangan sangat betah saat mengunjungi tempat ini.

2. Profil Responden

(46)
[image:46.595.160.506.198.526.2]

27

Table 4.1

Keterangan Responden Frekuensi

(orang)

Presentase

Jenis Kelamin Pria

Wanita

45

65

35%

65%

Usia 22-30 Tahun

31-40 Tahun 30 80 25% 75% Pendidikan Terakhir SMA/SMK Diploma Sarjana 12 0 98 15% 0% 85%

Sumber lampiran

B. Uji Kualitas Instrumen dan Data

1.

Uji Validitas

(47)

28

[image:47.595.163.462.223.569.2]

satuvariabel independen yaitu experiential marketing dan satu variabel

dependen yaitu kepuasan konsumen dengan 28 responden.

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Experential marketing

Nomor

Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-tailed) Keterangan

1 0,260** 0,006 Valid

2 0,318** 0,001 Valid

3 0,264** 0,006 Valid

4 0,423** 0,000 Valid

5 0,464** 0,000 Valid

6 0,552** 0,000 Valid

7 0,457** 0,000 Valid

8 0,654** 0,000 Valid

9 0,561** 0,000 Valid

10 0,430** 0,000 Valid

11 0,614** 0,000 Valid

12 0,479** 0,000 Valid

Sumber Lampiran

Pada

output corelations dapat dilihat hasil dengan tanda bintang

adalah valid. Bintang dua menunjukkan bahwa instrument valid pada

pengujian dengan taraf signifikansi 99% (0,01).

Berdasarkan Tabel 4.2, hasil analisis yang diperoleh yaitu variabel (X1) Experential marketing memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

(48)
[image:48.595.163.462.156.368.2]

29

Tabel 4.3

Hasil Uji Kepuasan Konsumen

Nomor

Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-tailed) Keterangan

1 0,437** 0,000 Valid

2 0,720** 0,000 Valid

3 0,352** 0,000 Valid

4 0,485** 0,000 Valid

5 0,527** 0,000 Valid

6 0,521** 0,000 Valid

Sumber Lampiran

Berdasarkan Tabel 4.3, hasil analisis yang diperoleh yaitu variabel (Y1) Kepuasan Konsumen memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen

Nomor Pertanyaan

Pearson

Corelation Sig (2-tailed) Keterangan

1 0,590** 0,000 Valid

2 0,688** 0,001 Valid

3 0,646** 0,000 Valid

Sumber Lampiran

[image:48.595.161.463.542.662.2]
(49)

30

2. Uji Reliabiltas

Pada pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar > 0,70 dimana jika nilai Cronbach

Alpha dari suatu variabel > 0,70 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran

instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai (Ghozali,2012).Hasil uji reliabilitas variabel experiential marketing ,loyalitas dan kepuasan konsumen ditunjukkan

[image:49.595.161.463.345.518.2]

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Crombach’s

Alpha N Of Items Keterangan Experential

Marketing 0,707 13 Reliabel

Loyalitas

Konsumen 0,730 4 Reliabel

Kepuasan

Konsumen 0,700 7 Reliabel

Sumber Lampiran

Berdasarkan Tabel 4.6, hasil analisis yang diperoleh adalah hasil pertanyaan sebanyak 24 poin terkait dengan variabel independen maupun dependen adalah reliabel. Dasar yang digunakan adalah apabila nilai Crombach’s

Alpha > 0,70 maka reliabilitasnya memadai.

C. Uji Hipotesis dan Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

(50)

31

(2011) dinyatakan bahwa regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dan satu variabel dependen.

a. Persamaan Variabel

Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen ,dengan kepuasan sebagai variabel intervening . Variabel independen Experential marketing apakah berpengaruh terhadap variabel dependen loyalitas konsumen ,untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel (Y) dengan

menggunakan analisis regresi linear sederhana. Persamaan regresi : Y1 =  + x1

Y2 = + Y1

Y2 = + X1

Keterangan :

Y1 : Kepuasan konsumen

Y2 : Loyalitas konsumen

X1 : Experential marketing

Hasil Persamaan regresinya :

a.Y1=0,454X1

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut :

-Experential marketing yang di berikan akan mempengaruhi kepuasan konsumen di Restoran Westlake Yogyakarta dan mempunyai arah yang positif. Experential

(51)

32

b. Y2=0,647Y1

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut :

-Kepuasan konsumen yang diperoleh mempengaruhi loyalitas para pelanggan Restoran Westlake Yogyakarta dan mempunyai arah yang positif. Kepuasan

konsumen mempengaruhi loyalitas pelanggan sebesar 0,647.

c. Y2=0,107X1

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut :

-Experential marketing yang diberikan mempunyai arah yang positif dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan Restoran Westlake Yogyakarta. Experential marketing dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan sebesar 0,107.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis satu sampai dengan hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan uji t test. Uji t test digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji statistik t digunakan untuk menguji hipotesis pertama sampai hipotesis ketiga. Hasil pengujian hipotesis

pertamapengaruh Experential marketing terhadap kepuasan konsumen( �1)

(52)
[image:52.595.113.465.162.316.2]

33

Tabel 4.6 Uji t

Model

standardized

Coefficients t Sig.

B

Zero-order Partial

1 (Constant) 3,279 ,001

experential

marketing ,454 5,274 ,000

- Sumber Lampiran

Y1=0,454X1

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut :

-Experential marketing yang diberikan akan mempengaruhi kepuasan konsumen di Restoran Westlake Yogyakarta dan mempunyai arah yang positif. Experential marketing mempengaruhi kepuasan konsumen sebesar 0,454.

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa variabel ukuran experiential marketing terhadap kepuasan konsumen memiliki koefisian arah positif. Secara lebih jelas akan dijelaskan di hipotesis pertama sebagai berikut .

Hasil penelitian Hipotesis pertama didapatkan hasil estimasi variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar + 5,274 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi dibawah alpha sebesar 0,05 menunjukan bahwa variabel Experential marketing memiliki arah yang positif dan signifikan terhadap kepuasan

(53)

34

Experential marketingberpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan

konsumendan hipotesis pertama diterima.

[image:53.595.114.479.304.450.2]

b. Hasil Pengujian Hipotesis kedua pengaruh kepuasan konsumenterhadap Loyalitas konsumen (H2).

Tabel 4.7 Uji t

Coefficients(a)

Model

standardized

Coefficients t Sig.

B Zero-order Partial

1 (Constant) 2,151 ,034

Kepuasan Konsumen ,107 1,377 ,171

- Sumber Lampiran

Y2=0,107X1

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut :

-Experential marketing yang diberikan akan mempunyai arah yang positif dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan Restoran Westlake Yogyakarta. Experential marketing dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan sebesar 0,107.

(54)

35

tidak mendukung secara nilai signifikansi, pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa Kepuasan konsumen berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Loyalitas Konsumendan hipotesis Ketiga ditolak.

[image:54.595.109.476.306.483.2]

c. Hasil pengujian Hipotesis ketiga pengaruh Experential marketing terhadap Loyalitas konsumen( H3) .

Tabel 4.8 Uji t

Model

standardized

Coefficients t Sig.

B

Zero-order Partial

1 (Constant) 2,151 ,034

Experiential

marketing ,647 8,332 ,000

- Sumber Lampiran Y2=0,647Y1

Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut :

-Kepuasan konsumen yang diperoleh akan mempengaruhi loyalitas para pelanggan Restoran Westlake Yogyakarta dan mempunyai arah yang positif. Kepuasan

konsumen mempengaruhi loyalitas pelanggan sebesar 0,647.

(55)

36

Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis secara tanda dan mendukung secara nilai signifikansi, pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa Experential marketing berpengaruh positif signifikan terhadap Loyalitas Konsumen dan hipotesis kedua diterima.

3. Uji R Experential marketing dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan

dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi

akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa

dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain (Santosa&Ashari,

[image:55.595.176.448.455.568.2]

2005:125).

Tabel 4.9 Uji R

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change F Change df1 df2

1 ,702(a) ,493 ,483 1,611

a Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen, experential marketing b Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

(56)

37

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dua kali regresi ,hasil pertama Experential marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen,dan

hasil regres yang kedua experential marketing berpengaruh positif dan signifikan juga terhadap loyalitas konsumen,sedangkan kepuasan konsumen berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. Jadi hanya hipotesis

pertama dan yang kedua saja diterima.

1. Pengaruh Experential marketing terhadap kepuasan konsumen

Experential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam marketing yang

sebenarnya telah dilakukan sejak jaman dahulu hingga sekarang oleh pemasar,pendekatan ini dinilai sangat efisien karena sejalan dengan perkembangan jaman dan teknologi,para pemasar lebih menekankan difinisiasi produk untuk membedakan produknya dengan produk competitor.Raymond (2012) menyatakan bahwa experiential marketing yang terdiri dari sense,feel,think,relate,act memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.

2. Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen

(57)

38

3. Pengaruh Experential marketing terhadap loyalitas konsumen

Experential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan

untuk membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi

mereka dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan

pelayanan.Menurut Chu (2009),kesetiaan adalah perilaku yang positif dan

berhubungan dengan level pembelian kembali yang dilakukan oleh pelanggan

terhadap suatu produk atau jasa secara tetap.Seseorang dikatakan dapat dikatakan

sebagai pelanggan apabilan orang tersebut mulai membiasakan diri untuk

membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.

Nehemia h.s (2013) menyatakan bahwa experiential marketing memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan,oleh karena itu adanya

usaha yang kuat oleh Restoran Westlake dalam memberikan nilai tambahan bagi

dirinya,maka perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

[image:57.595.137.515.559.733.2]

4. Adapun pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Nama Variabel

Standar

koefisien (B)

t

signifikansi

Experential marketing

Loyalitas Konsumen

(58)

39

Kepuasan Konsumen

Loyalitas Konsumen

,107 1,377 ,171

Hasil Experential marketingterhadap Loyalitas

Konsumen melaui Kepuasan Konsumen 0,048578 .000

Sumber: data primer yang diolah

a.

Berdasarkan Tabel 4.9 tentang pengaruh langsung dan pengaruh tidak

langsung antara

experiential marketing dengan loyalitas konsumen melalui

kepuasan konsumen, menunjukkan bahwa nilai pengaruh langsung loyalitas

konsumen sebesar 0,647lebih besar dari nilai pengaruh tidak langsung

sebesar 0,107, sehingga dapat dinyatakan bahwa dapat dikatakan

bahwakepuasan konsumen tidak mampu berperan sebagai variabel

intervening antara

experiential marketing dengan loyalitas konsumen.

Kepuasan konsumen berperan sebagai variabel intervening antara

experiential marketing

dengan loyalitas konsumen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji pada tabel 4.9 menunjukan bahwa kepuasan konsumentidak berperan sebagai variabel intervening antara experiential marketing dengan loyalitas konsumen, dan dapat dinyatakan bahwa

(59)

40

sehingga diharapkan Westlake Yogyakarta dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen dapat mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan experiential marketing.

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa experiential marketing memiliki pengaruh langsung terhadap loyalitas konsumen, akan tetapi terdapat perbedaan hasil dimana kepuasan konsumen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen, hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat memediasi hubungan antara experiential marketingdengan loyalitas

(60)

41 BAB V

SIMPULAN, SARAN

DAN KETERBATASAN MASALAH

A. SIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris Pengaruh variabel Experential marketing terhadap terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variabel intervening/antara. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 110 sampelkonsumen di

Restoran Westlake, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan bahwa Experential marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa Kepuasan konsumen berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa Experential marketing

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, maka diajukan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

(61)

42

2. Hendaknya Restoran Westlake mempertahankan dan meningkatkan variabel experiential marketing yang sudah ada ,dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen yang akhirnya akan membuat pelanggan menjadi loyal. 3. Restoran Westlake juga sebaiknya memperhatikan kepuasan para konsumen

untuk mendapatkan loyalitas dari konsumen.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa keterbatas

penelitian. Antara lain adalah sebagai berikut :

1. Loyalitas yang dilakukan oleh para konsumen di Westlake ini masih bersegmen,tidak semua segmen konsumen memberikan loyalitasnya kepada restoran Westlkae itu sendiri.

(62)

43

Daftar Pustaka

Esti Dew ayani Sri Danarismawarni, 2008. Hubungan antara experiential marketing, emotion marketing dan loyalitas pelanggan. 9(2), h. 102-117.

Ghozali, Imam, 2005. Analisis Multivariate SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Griffin, J. 2005. Costumer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan

Pelanggan. Alih Bahasa: Dwi Kartini Yahya dkk. Jakarta : Erlangga

Hamzah, Amir. 2007. Anlisis Experiential Marketing, Emotion Branding, dan Brand

Trust terhadap Loyalitas Merek Mentari. Jurnal Usahawan, hal 22- 28.

Istijanto, 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kertajaya, Hermawan. 2005, Marketing in Venus. Jakarta: Mark Plus & Co.

Kotler, Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta

Kotler, Philip. 1997, Perencanaan Manajemen Pemasara, Analisis dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Phiip & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Kustini, 2007. Penetapan Experiential Marketing. 7(2), h. 44-57.

Lili, Adi wibowo, 2010. Experiential marketing pengaruhnya terhadap branded customer

experince dan loyalitas pelanggan restoran dan cafe serta dampaknya pada Citra Bandung sebagai destinasi Pariwisata Indonesia. h 7-8.

Moh. Agung Surianto dan Nurul Aisyah, 2009. Pengaruh Penerapan Experiential

Marketing Strategic terhadap Kepuasan Konsumen. 6(2), h. 129-150.

Nehemia H.S, 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan Waroeng Spesial Sambal cab. Sempok Semarang. 5- 10

Rahmawati, 2003. Pengaruh Sense dan Feel dari Experiential Marketing pada konsumen Soto Gebrak, Jurnal Ekonomi dan Bisnis vol 3 No 2 Agustus, hal 109-121.

Scmitt, Bernd H., 199. “Experiential Marketing”, http://pioneer.netserv. Chula.th/~ ckieatvi/ Fathom_Exp_Marketing.html

(63)

44

Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Pertama, Mitra Bestrai,

Yogyakarta.
 Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Andi. Jakarta

Andreani, Fransisca. 2007. “Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran)”.

Jurn al Manajemen Pemasaran, Vol. 2, No. 1, p. 1-8. 


Imam, Ghozali. 2005, “Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro .

(64)

45

LAMPIRAN

Uji validitas Experential Marketing Correlations

EM1 EM2 EM3 EM4 EM5 EM6 EM7 EM8 EM9 EM10 EM11

EM1 2 EMJ

EM1 Pearson Correlati on

,023 1 ,020 ,067 ,198(*) ,159 ,067 ,000 ,000 ,056 ,201(*) ,037 ,318(** )

Sig.

(2-tailed) ,812 ,833 ,491 ,039 ,098 ,486 1,000 1,000 ,561 ,036 ,706 ,001

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM2 Pearson Correlati on

,096 ,067 ,059 1 -,013 ,179 ,024 ,321(**

) ,171 ,183 ,066 ,279(

**) ,423(**

)

Sig.

(2-tailed) ,323 ,491 ,539 ,897 ,062 ,804 ,001 ,075 ,057 ,495 ,003 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM3 Pearson Correlati on

,068 ,198(*) ,103 -,013 1 ,081 ,157 ,221(*) ,299(**

) ,183 ,287(**) ,054 ,464(**

)

Sig.

(2-tailed) ,480 ,039 ,288 ,897 ,405 ,103 ,021 ,002 ,056 ,002 ,575 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM4 Pearson Correlati on

,225(*) ,159 ,074 ,179 ,081 1 ,233(*) ,231(*) ,205(*) ,113 ,241(*) ,244( *)

,552(** )

Sig.

(2-tailed) ,019 ,098 ,442 ,062 ,405 ,015 ,016 ,032 ,244 ,012 ,011 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM5 Pearson Correlati on

,014 ,067 ,174 ,024 ,157 ,233(*) 1 ,232(*) ,102 ,139 ,235(*) ,011 ,457(** )

Sig.

(2-tailed) ,883 ,486 ,070 ,804 ,103 ,015 ,015 ,290 ,148 ,014 ,907 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM6 Pearson Correlati on

,016 ,000 ,119 ,321(**

) ,221(*) ,231(*) ,232(*) 1 ,306(**

) ,220(*) ,383(**) ,456(

**) ,654(**

)

Sig.

(2-tailed) ,867 1,000 ,217 ,001 ,021 ,016 ,015 ,001 ,021 ,000 ,000 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM7 Pearson Correlati

,156 ,000 ,055 ,171 ,299(**) ,205(*) ,102

(65)

46

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Reliabilitas Experential marketing

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,707 13

on ) *) )

Sig.

(2-tailed) ,105 1,000 ,570 ,075 ,002 ,032 ,290 ,001 ,017 ,007 ,024 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM8 Pearson Correlati on

,053 ,056 ,051 ,183 ,183 ,113 ,139 ,220(*) ,228(*) 1 ,164 -,027 ,430(** )

Sig.

(2-tailed) ,586 ,561 ,597 ,057 ,056 ,244 ,148 ,021 ,017 ,088 ,782 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM9 Pearson Correlati on

,192(*) ,201(*) ,060 ,066 ,287(**) ,241(*) ,235(*) ,383(** )

,257(**

) ,164 1

,253( **)

,614(** )

Sig.

(2-tailed) ,045 ,036 ,533 ,495 ,002 ,012 ,014 ,000 ,007 ,088 ,008 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EM10 Pearson Correlati on

,018 ,037 ,033 ,279(**

) ,054 ,244(*) ,011 ,456(**

) ,216(*) -,027 ,253(**) 1 ,479(**

)

Sig.

(2-tailed) ,853 ,706 ,731 ,003 ,575 ,011 ,907 ,000 ,024 ,782 ,008 ,000

N 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109

EMJ Pearson Correlati on

,260(** )

,318(**

) ,264(**)

,423(**

) ,464(**) ,552(**) ,457(** ) ,654(** ) ,561(** ) ,430(**

) ,614(**) ,479(

**) 1

Sig.

(2-tailed) ,006 ,001 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

(66)

47

Uji Validitas Loyalitas Konsumen

Correlations

LK1 LK2 LK3 LKJ

LK1 Pearson Correlation 1 ,147 ,021 ,590(**)

Sig. (2-tailed) ,128 ,826 ,000

N 109 109 109 109

LK2 Pearson Correlation ,147 1 ,184 ,688(**)

Sig. (2-tailed) ,128 ,055 ,000

N 109 109 109 109

LK3 Pearson Correlation ,021 ,184 1 ,646(**)

Sig. (2-tailed) ,826 ,055 ,000

N 109 109 109 109

LKJ Pearson Correlation ,590(**) ,688(**) ,646(**) 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 109 109 109 109

** Correlation is significant at the 0.01

Gambar

Gambar 1: Model Penelitian
Table 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

2 Menambah kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis semakin berkurang dan

Evaluasi CDU dengan jelas menunjukkan adanya suatu refluks vena pada regio supratestikular hanya selama manuver valsava; derajat 3: ditandai oleh pembulah darah

Sedangkan masalah imam dalam shalat jamaah dan kewajiban VKDODW MXP¶DW EDJL ODNL-laki dijelaskan dalam hadis Nabi SAW. Di sisi lain, kebudayaan mengajarkan kepada

kepada pasien, sehingga mahasiswa keperawatan harus mengembangkan kemampuan dengan memahami dan mempelajari bentuk caring seorang perawat ahli serta menerapkan

Oleh karena itu, pada penelitian ini menggunakan metode Regresi Logistik Biner dan Classification Tree untuk meng- klasifikasikan data nasabah pemohon kredit sebagai

dari hasil wawancara dari 25 remaja mendapat kesimpulan bahwa media promosi dalam bentuk animasi interaktif tersebut meningkatkan daya tarik remaja untuk mengunjungi Desa

1. Kedua orang tua, kakak, adik, serta keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dan nasehat dan do’a. Dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah berkenan membantu