• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X1 SEMESTER GANJIL SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X1 SEMESTER GANJIL SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X1 SEMESTER GANJIL SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh :

ROHMILAWATI

Hasil belajar ekonomi siswa Bina Mulya tahun 2012/2013 masih rendah,hal ini dapat dilihat dari hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X1 IPS tahun pelajaran 2012/2013 ,untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus diterapkan suatu model pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode yang tepat sehingga dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.diantara berbagai model pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan

pembelajaran adalah model pembelajaran perolehan konsep.

Model Pembelajaran Perolehan Konsep adalah salah satu teori belajar sosial yang cocok di gunakan dalam kegiatan proses pembelajaran, karena dapat melatih kerja sama dan kreatifitas belajar Siswa yang berdampak baik pada hasil belajar siswa.. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui penerapan Model Perolehan Konsep dengan yang tidak munggunakan model perolehan konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi pada siswa kelas X1 semester ganjil SMA Mulya Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013? Serta Untuk Mengetahui rata-rata hasil belajar Ekonomi siswa lebih tinggi antara yang menggunakan model pembelajaran perolehan konsep dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran perolahan konsep?

Untuk mencapai tujuan penelitian di atas, penulis menggunakan metode kuantitatif yaitu melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran perolehan konsep pada sampel penelitian yaitu pada kelas X1 ips 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 36 siswadan kelas X1ips 2 sebagai kelas control yang berjumlah 35 siswa.

(2)

perolehan konsep dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI semester ganjil SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Sedangkan pada uji perbedaan dua rata-rata di peroleh ttab =1,67 pada taraf

signifikan 5% dan taraf signifikan 1% di peroleh ttab 2,39 ini berarti rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang diberi penerapan model pembelajaran perolehan konsep lebih tinggi di bandingkan dengan rata-rata hasil belajar ekonomi pada siswa yang Tidak mengggunakan model perolehan konsep atau menggunakan teori pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa penerapan Model pembelajaran perolehan konsep dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi kelas X1 Semester Ganjil SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X1 SEMESTER

GANJIL SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh : ROHMILAWATI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program studi pendidikan ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Penerapan Model Pembelajaran Perolehan Konsep dengan yang tidak

menggunakan Model Pembelajaran Perolehan konsep terhadap hasil belajar

ekonomi kelas X1 SMA Bina Mulya Bandar Lampung ... 32

2. Paradigma Penerapan Model Pembelajaran Perolehan Konsep dengan yang

tidak menggunakan Model Pembelajaran Perolehan konsep terhadap hasil

belajar ekonomi kelas X1 Semester Ganjil SMA Bina Mulya Bandar Lampung

(5)

DAFTAR ISI

II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 10

1. Penelitian Tindakan Kelas... 10

2. Hasil Belajar ... 13

2.2.1 Pengertian Hasil ... 13

2.2.2 Pengertian Belajar ... 14

2.2.3 Pengertian Hasil Belajar ... 17

2.2.4 Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 18

2.2.5 Ciri-Ciri Hasil Belajar Yang Berhasil ... 20

(6)

III METODE PENELITIAN Halaman

1. Pembelajaran Perolehan Konsep ... 42

2. Hasil Belajar Siswa ... 43 1V LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 54

(7)

Halaman 2.Manakah Yang Memberikan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Lebih Tinggi

Antara Yang Menggunakan Model Pembelajaran Perolehan Konsep Dengan Yang Tidak Menggunakan Model Pemebelajaran Perolehan Konsep .

... 86 V.KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 88 B. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Dahar Ratna Willis,2006. Teori –Teori Belajar Dan Pembelajaran.Bandung:Erlangga.

Dimyati Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Hamalik. Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara

Kemmis, Stephen and Robbin Mc Taggart, 1988. The Action Research Planner. University Deakin.

Odiputro.1997. Action Research. Sintesis Teoretik. IKIP Jakarta.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi). Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono .2005.Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualaitatif,dan R &D.Bandung:Alfabeta.

Sugiyono .2012.Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualaitatif,dan R &D.Bandung:Alfabeta

Suharsimi Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bina Aksara, Jakarta.

Sunyono, 2007. Sertifikasi dan Profesionalisme Guru. Lampung Post.

Universitas Lampung.2010.pedoman penulisan karya ilmiah:Unila.Bandar Lampung.

(9)

http://Adika Simbar.Word Press.com/2010/07/01/inovasi-pembelajaran Sains/.

http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/

http://ardiyansarutobi.blogspot.com/2010/11/pentingnya-keaktifan-siswa-dalam.html

http://cafemotivasi.com/pengertian-potensi-diri/

http://ipotes.wordpress.com/2008/05/24/prestasi-belajar/)

http://infokuh.blogspot.com/2012/08/pengertian-penilaian-kognitifafektif.html

http://m4y-a5a.blogspot.com/2012/05/hakikat-keaktifan-belajar.html

http://ulfiarahmi.wordpress.com/2010/07/22/model-pembelajaran-perolehan-konsep-concept-attainment-model/.

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html

http://www.rumahkerja.com/default!news.action

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA

Bina Mulya Bandar LampungTahun Pelajaran 2012/2013 ... 2

Tabel 2.Jumlah Siswa yang Memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X1 SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013... 3

Tabel 3.Jumlah Siswa Kelas XI SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013... ... 40

Tabel 4.Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya ... 44

Tabel 5.Nama Pendiri Yayasan Islam Bina Mulya Bandar Lampung ... 55

Tabel 6.Kepengurusan Yayasan SMA Bina Mulya Tahun 1982-2010.. ... 55

Tabel 7.Bangunan Sarana Kegiatan Belajar Yayasan SMA Bina Mulya ... 57

Tabel 8.Tenaga Pendidik SMA Bina Mulya kelas X1 IPS Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 59

Tabel 9.Jumlah kelas SMA Bina Mulya Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 ... ... 60

Tabel 10.Jenis kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Bina Mulya ... 62

Tabel 11.Daftar distribusi frekwensi hasil tes pada mata pelajaran ekonomi kelas X1 IPS 1 atau kelas yang menggunakan model pembelajaran peroleehan konsep ... 74

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Daftar nama siswa kelas X1 ips 1 ( kelas eksperiment) 2. Daftar nama siswa kelas X1 ips 2 ( kelas control)

3. Daftar Nilai Hasil Penelitian Yang Menggunakan Model Pembelajaran Perolehan Konsep Siswa Kelas X1 ips 1 SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2012/2013

4. Daftar Nilai Hasil Penelitian Yang tidak Menggunakan Model Pembelajaran Perolehan Konsep Siswa Kelas X1 ips 2 SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

5. Daftar Nilai Tes Ekonomi Siswa yang Menggunakan model pembelajaran

Perolehan Konsep (eksperiment)

6. Daftar Nilai Tes Ekonomi Siswa yang tidak Menggunakan model pembelajaran Perolehan Konsep (kontrol)

7 . Tingkat Validitas Alat Ukur Nilai dari Hasil Tes Kepada 10 Orang Responden Materi ketenagakerjaan

8. Tingkat Validitas Alat Ukur Nilai dari Hasil Tes Kepada 10 Orang Responden Materi Ketenagakerjaan

9. Hasil penghitungan analisis validitas 10. Silabus

11. Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas eksperiment dan kelas control 12. Kisi-kisi soal penelitian

13. Soal tes penelitian kelas X1 ips 1 dan ips 2 SMA Bina Mulya Bandar Lampung 14. kunci jawaban

(12)

MOTTO

Seperti bunga mawar yang ditanam, tidak langsung berbunga begitu ditanam melainkan melalui tahapan, begitu pula dengan kesuksesan

tidak akan datang begitu saja melainkan melalui proses yang membutuhkan waktu yang panjang untuk mencapainya.

(by Rohmilawati)

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karna sombong dan jangalah kamu berjalan dimuka bumi ini dengan angkuh sesungguhnya Allah tidak akan menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri

(13)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah S.W.T, atas berkat, rahmat, dan hidayah

Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan.

Shalawat serta salam kepada Rasulullah Nabi Besar Muhammad S.A.W, skripsi ini

kupersembahkan kepada:

Abahku tersayang (alm) Wadi dan umikku Tercinta Nurdayah yang senantiasa

menyayangiku dan mendoakan keberhasilanku.

Buat kakak-kakakku tercinta Fery adi santoso,novery arizal dan ike lela wati yang selalu

memberikan motivasi dan mendoakan keberhasilanku

Terima kasih buat keluarga besar pahoman yang telah memberikan nasehat yang sangat

bermanfaat serta memberikan doa, keceriaan, mendukung keberhasilanku, untuk adek

desiska,sandi winarta,yongki,hengki dan ponakan tercinta ocen prima adityia wr, dwi rara

mentari,muhamad risky novri andi serta seluruh paman, bibi, dan saudara sepupuku yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

Seseorang yang memotivasi dan mendampingiku dalam proses penyelesai skripsi ini

,Maulana Hadi Kusuma,SE,MM

Sahabat-sahabat dan rekan-rekan seperjuangan Pendidikan ekonomi yang kusayangi

Para pendidik yang kuhormati

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rohmilawati dilahirkan di Prabumulih pada tanggal

6 Juni 1988, merupakan anak terakhir dari empat bersaudara pasangan

Bapak (Alm) Wadi dan ibu Nurdayah. Penulis menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Mekar Jaya Rambang lubay

MuaraEnim tahun 2001, Kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama di SMP

Negeri 2 Rambang Lubay Muara Enim. Lalu penulis melanjutkan Sekolah Menengah

Atas di SMA Kader Pembangunan Baturaja Jurusan IPS dan lulus pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Studi Pendidikan Ekonomi.

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) ke Surabaya, Bali, Yogyakarta pada tanggal 24 Januari sampai tanggal 1

Februari 2010. Kemudian, penulis juga menyelesaikan Program Pengalaman Lapangan

(PPL) di SMA Bina Mulya Bandar Lampung selama 3 bulan sejak bulan Juli sampai

(15)

SANWACANA

Alhamdulillah, pujisyukurpenulisucapkanataskehadirat Allah S.W.T, yang telahmelimpahkanRahmat-NyasertaNabibesar Muhammad S.A.W

sehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsiini.

Skripsidenganjudul “Penerapan Model

PembelajaranPerolehanKonsepTerhadapHasilBelajarEkonomiKelas X1 Semester Ganjil SMA BinaMulya Bandar Lampung TahunPelajaran

2012/2013.SkripsiadalahsalahsatusyaratuntukmemperolehgelarSarjanaPendidikanpada Program StudiPendidikanEkonomiJurusanIlmuPengetahuanSosial (IPS)

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung.

Penulismenyadarisepenuhnyabahwapenulisanskripsiinitidaklepasdaribantuan, bimbingan, saran dankritik yang

telahdiberikanolehsemuapihak.Untukitudalamkesempataninipenulismengucapkanterima kasihseluruhnyakepada:

1. Bapak Dr. Hi BujangRahman, M.Si,

selakuDekanFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung. 2. Bapak Dr. M. Thoha.B.S.Jaya, M.S, selakuPembantudekan I

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung. 3. Bapak Drs. ArwinAchmad, M.Si, selakuPembantuDekan II

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung. 4. Bapak Drs. Hi. IskandarSyah, M.H, selakuPembantuDekan III

(16)

5. Bapak Drs. Hi. BuchoriAsyik, M.Si,

selakuKetuaJurusanPendidikanIlmuPengetahuanSosial

(IPS)FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung. 6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si, selakuKetua Program

StudiPendidikanEkonomiFakultasKeguruan Dan IlmuPendidikanUniversitas Lampung.

7. BapakDrs.YonRizal,M.SiselakuPembimbingAkademik (PA) danPembimbing I yang telahbanyakmeluangkanwaktu,

memberikanilmubermanfaatdanmembimbingpenulisuntukpenyelesaianskripsiini. 8. BapakDrs.Hi.Nurdin, M.Si, selakuPembimbing II yang

telahbanyakmeluangkanwaktu,

memberikanilmubermanfaatdanmembimbingpenulisuntukpenyelesaianskripsiini. 9. IbuDr.ErlinaRupaidah,SE,M.Si yang

telahbersediamenjadipembahaspenulisdanterimakasihtelahmembantupenulisdalampe nulisanskripsiini.

10.BapakdanIbuDosenFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung khususnya Program

StudiPendidikanEkonomiterimakasihatasbantuandanbimbingannya. 11.Kepalasekolah, WakilKepalaSekolah, Dewan Guru

khususnyaIbuUpikApriyentiS.Pd Serta Staf Tata Usaha (TU) SMA BinaMulyaBandar Lampung yang

telahmengizinkandanmembantupenulismelakukanpenelitian di SMA BinaMulyaBandar Lampung.

12.Seluruhsiswakelas X1 di SMA BinaMulyaBandar Lampung khususnyakelas X1 Ips1dan X1 Ips2 yang telahmembantupenulisdalammelaksanakanpenelitian.

13.Umikkuyang selalumendukungdanmendoakansetiaplangkahkusertadoa yang

takpernahberhenti di hanturkan di setiapsujudmu.

14.UntukketigaSaudara QFeryAdiSantoso, NoveriArizaldan Ike Lela Wati yang selalumemberimotivasidanmendoakan.

(17)

kritiknyadanjugauntukkebersamaankitaselamakuliyah di Universitas

Lampungsemogapersahabatankitatetapbertahanselamanyawalaupunjarakkitaberjauh antetapikitatetapbersahabatdalamkeadaansusahdansenangamien.

16.Untukteman-temanangkatan 2007 Non Regular Erna Kusmiyati, Eva RahmitaDewi, Sulistriana, Sri Astuti, UcaNurhati, Emi Shoharah, PujiRahayu, Linda Supiyanti, LeliSugiarti, NurUkhtiAlfat, NurAiniWigati, ElyaYulina, DwiSuciati, ReligiaArlin, MulyaNovita, SeptiMustika, MevindaAan, EntiAdiyanti, Arius Akbar,

Hendriansyah, HendriHerwansyah, Mujahidin, Tri Ari Wibowo, HanafiGozali,

RahmaDoni, danJokoPurnomo, dalamkebersamaan di FKIP PendidikanEkonomiUniversitas Lampung.

17. UntukSeluruhkeluargabesarpendidikanekonomimulaikakaktingkatsertaadik-adiktingkat 08,09,10,11,12 yang sudahberkaryamaupun yang

masihberusahaberkaryasemogasuksesselaludanjayaselaludalamlingkunganFkippendi dikanekonomilanjutkan.

18.UntuktemanseperjuanganWuri,Yeny,Eri,Winda,Mela,danmasihbanyanklagi yang tidakdapatdisebutkansatupersatuterimakasihtelahmemberikandukungandankebersam aan,keceriaanserta saran dankritiknyasehinggasayadapatmenyelesaikanskripsiini. 19.Teman-teman PPL Di SMA

BinaMulya(ApriliaAnggraini,Fitriasandi,HarisTamzil,D.Paulus.M,WindaruSeptinaF ,YenyErikania,PuspitaAgustina,NetyNainggolan,YayukNovitaNingrum,Nurhidayati ,EkoSugihartantodanJusmalindaterimakasihataskebersamaanselamamelaksanakan PPL semogakitasemuatetapmenjadi yang terbaikdalamkeadaanapapunamien. 20.Untuksibiru yang imutterimakasihtelahmenemanidalammengerjakanskripsiini. 21.Semuapihak yang tidakdapatpenulissebutkansatupersatu, terimakasihatassemuanya.

Penulismenyadaribahwaskripsiinimasihjauhdarikesempurnaan, olehkarenaitukritikdan saran yang

bersifatmembangunakanpenulisterimadengantanganterbukadanucapkanterimakasih. Namundemikian,

(18)

Bandar Lampung,April 2013

Penulis

(19)

Judul Skripsi :PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PEROLEHAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

Nama Mahasiswa : ROHMILAWATI

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031036

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. KOMISI PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Yonrizal, M.Si Drs.Hi. Nurdin, M.Si

NIP 19600858 198603 1 005 NIP 19600817 198603 1 003

2. MENGETAHUI,

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs.Hi.Buchori Asyik, M.Si. Drs.Nurdin,M.Si

(20)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Yonrizal, M.Si ...

Penguji :Dr.Erlina Rupaidah ...

Sekretaris : Drs. Nurdin M.Si ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003

(21)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rohmilawati

NPM : 0743031036

Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/Pendidikan Ekonomi

Fakultas :KeguruandanIlmuPendidikan

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi

dan sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 02 April 2013

(22)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dan arus globalisasi

yang juga semakin hebat, maka muncullah persaingan di bidang pendidikan.

Salah satu cara yang ditempuh adalah peningkatan mutu pendidikan.Sebagai

upaya peningkatan mutu pendidikan tersebut, maka pemerintah berusaha

melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu pendidikan meningkat diantaranya

perbaikan kurikulum, Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana.

Perbaikan-perbaikan tersebut tidak ada artinya tanpa dukungan dari guru, orang

tua, murid, dan masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan mutu

pendidikan.

Winarno Surakhmad (2004:107) menjelaskan bahwa, tujuan pendidikan dalam suatu negara haruslah berdasarkan pada asas dan falsafah negara. Tujuan

Pendidikan Nasional yang dirumuskan dalam GBHN 1988 atau UU no. 2/1989 tentang “sistem pendidikan nasional" adalah: “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(23)

2

mutu sekolah, Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang paling

penting,bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan

yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan itu

kepada anak-anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang

dapat dicapai anak didik atau siswa.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada SMA Bina Mulya Bandar

Lampung dan keterangan guru bidang studi ekonomi yang diperoleh hasil

belajar yang dicapai siswa kelas XI IPS SMA Bina Mulya belum memuaskan,

khususnya pada bidang studi ekonomi. Hal tersebut dikarenakan kurang

terampilnya guru dalam mengajar dan memotivasi siswa dalam belajar untuk

memperoleh hasil belajar yang sangat memuaskan . Oleh karena itu hasil

belajar yang dicapai siswa SMA Bina Mulya Bandar Lampung belum

memuaskan.

Sebagai ilustrasi disajikan data hasil belajar ekonomi semester ganjil sebagai

berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar LampungTahun Pelajaran 2012/2013

No Kelas Nilai Jumlah siswa

00 – 70 ≥ 71

1. XI IPS 1 21 siswa 14 siswa 35 siswa

2. XI IPS 2 22 siswa 14 siswa 36 siswa

Siswa 43 siswa 28 siswa 71 siswa

% 65,15 % 27,77 % 100 %

Sumber : Guru bidang studi ekonomi SMA Bina Mulya Bandar Lampung.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai di

bawah 70 berjumlah 43 orang atau 65,15 % .Berdasarkan standar ketuntasan di

(24)

3

ketuntasan belajar apabila telah memperoleh nilai 71 ke atas, sehingga dapat

disimpulkan bahwa 65,15 % siswa belum tuntas belajar atau pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran masih jauh dari harapan. Menurut Djamarah dan Zain

(2006: 121) tingkat keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Istimewa/Maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali/Optimal : Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahanpelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa

3. Baik/Minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya60% s.d 75% saja dikuasai oleh siswa. 4. Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang

dari 60% dikuasai oleh siswa.

Tabel 2. Jumlah Siswa yang Memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X1 SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

Standar Ketuntasan Frekuensi Persentase (%) ≥ 71

Sumber : Guru bidang studi ekonomi SMA Bina Mulya Bandar Lampung.

Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X1

SMA Bina Mulya Bandar Lampung dari 36 siswa yang mendapat nilai kurang

dari 70 sebanyak 43 siswa atau sebesar 65,15%.Sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai lebih dari 71 sebanyak 28 siswa atau sebesar 27,77 %. Hasil

belajar siswa kelas X1 SMA Bina Mulya Bandar Lampung dapat dikategorikan

bahwa hasil belajar siswa yang menguasai mata pelajaran ekonomi tergolong

rendah jika dibandingkan dengan siswa yang belum menguasai bahan pelajaran

yang bersangkutan khususnya pada mata pelajaran ekonomi.Agar hasil belajar

siswa tinggi, perlu adanya sikap positif siswa terhadap guru sikap positif disini

(25)

4

tidak malu mengemukakan pendapat atau ide yang pada siswa kepada guru dan

siswa juga merasa nyaman didalam kelas , maka dari itu guru harus mengetahui

masalah yang ada didalam siswa maupun kondisi didalam kelas. Didalam

Proses pembelajaran seorang guru harus mempunyai kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik.

Kemampuan kognitif terdiri dari guru mengajar sesuai dengan

bidangnya.terlebih dahulu guru mengerti tentang Penilaian Kognitif,Afektif, dan Psikomotor. Sebagai guru yang kompeten, selain kemampuan mengajar kita yang dinilai, juga teknik evaluasi dan penilaian yang menjadi kunci atau tolak ukur seorang guru dapat dikatakan profesional di bidangnya. banyak guru yang menilai siswa secara Subjektif padahal teknik penilaian yang benar adalah Objektif, berdasarkan hasil belajar siswa, bukan karena pribadi siswa itu

sendiri. Untuk itu, diperlukanlah yang namanya Teknik Penilaian.

http://infokus.blogspot.com/2012/08/pengertian-penilaian-kognitifafektif.html.

Proses pembelajaran harus memiliki model pembelajaran, strategi

pembelajaran dan metode pembelajaran, disini peneliti memilih model

Pembelajaran Perolehan onsep dengan cara menerapkan didalam kelas dengan

strategi pembelajaran membagi kelompok diskusi ynag terdiri dari 4-5 siswa

dan memilih metode classroom action research yaitu suatu tindakan yang

dilakukakan didalam kelas dan dalam proses pembelajaran.Penelitian ini

merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang lebih dikenal

dengan tindakan yang dilakukan didalam kelas.

Model Pembelajaran perolehan konsep merupakan model pembelajaran yang

mencakup analisis proses berfikir dan diskusi mengenai atribut perolehan

konsep yang lebih banyak melibatkan pembelajaran berpartisipasi dalam

(26)

5

guru menggunakan dialog-dialog belajar yang bersifat kerjasama untuk

mengajarkan pemahaman bacaan secara mandiri dikelas.

Langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran perolehan konsep

adalah sebagai berikut :

1. Guru mempresentasikan contoh-contoh untuk membangun pemahaman.

2. Peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi contoh-contoh soal yang

diberikan.

3. Guru membimbing diskusi peserta didik dalam mengidentifikasikan

contoh-contoh soal.

4. Peserta didik diminta untuk memberikan contoh-contoh lain yang

berhubungan dengan materi.

5. Peserta didik membuat contoh-contoh soal yang berhubungan dengan

materi.

6. Di akhir pelajaran Guru dan peserta didik mendiskusikan contoh soal

yang telah peserta didik buat dan kemudian menarik kesimpulan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dalam penelitian ini

penulis menggunakan Penerapan model Perolehan Konsep yang diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. Adapun judul penelitian ini

(27)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa belum dibiasakan untuk belajar atau memperoleh ilmu dengan sendiri

dan bertukar fikiran dengan teman sebaya.

2. Kurangnya motivasi guru kepada siswa.

3. Kurangnya perhatian guru dalam memilih strategi pembelajaran Ekonomi

yang efisien dan sistematik yang sesuai untuk pelajaran Ekonomi.

4. Proses dan hasil pembelajaran ekonomi siswa kelas X1 SMA Bina Mulya

Bandar Lampung masih rendah.

5. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Peran guru

menjadi sangat dominan.

6. Keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat kurang sehingga siswa tidak

dapat mengggali potensi diri.

7. Guru masih menggunakan metode langsung dalam pembelajaran sehingga

siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, guru menjelaskan kemudian siswa

mendengarkan sambil mencatat materi pelajaran.

8. Belum digunakannya model-model pembelajaran terutama model

pembelajaran perolehan konsep.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan diatas maka penelitian ini dibatasi karena keterbatasan waktu,

(28)

7

aspek “ Penerapan Model Pembelajaran Perolehan Konsep Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas X1 Semester Ganjil SMA Bina Mulya Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pembelajaran dengan penerapan Model Perolehan Konsep dengan

yang tidak munggunakan model perolehan konsep dapat meningkatkan hasil

belajar Ekonomi pada siswa kelas X1 semester ganjil SMA Mulya Bandar

Lampung tahun pelajaran 2012/2013?.

2. Manakah yang memberikan hasil belajar Ekonomi siswa lebih tinggi antara

yang menggunakan model pembelajaran perolehan konsep dengan yang

tidak menggunakan model pembelajaran perolahan konsep?.

E.Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan Model Perolehan Konsep dengan yang tidak

munggunakan model perolehan konsep dapat meningkatkan hasil belajar

Ekonomi pada siswa kelas X1 semester ganjil SMA Mulya Bandar Lampung

tahun pelajaran 2012/2013?.

2. Untuk Mengetahui rata-rata hasil belajar Ekonomi siswa lebih tinggi antara

yang menggunakan model pembelajaran perolehan konsep dengan yang

(29)

8

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a. Untuk mendukung atau menolak grand teori yang dikemukakan oleh para

ahli atau peneliti sebelumnya dan memperkaya ilmu pengetahuan bagi

peneliti khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

b. Menyajikan suatu wawasan khusus tentang penelitian yang menekankan

pada penerapan model pembelajaran perolehan konsep pada mata pelajaran

ekonomi.

2. Secara praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan rujukan

yang bermanfaat untuk perbaikan mutu pembelajaran.

b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran tentang

berbagai alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi

belajar ekonomi siswa yang disesuaikan dengan minat.

c. Bagi siswa, sebagai bahan pijakan untuk peningkatan hasil belajar ekonomi

melalui model pembelajaran yang melibatkan siswa secara optimal.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran dalam penelitian ini,

maka penulis membatasi ruang lingkup dalam penelitian.

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

(30)

9

Objek penelitian ini adalah model pembelajaran perolehan konsep dan hasil

belajar ekonomi siswa.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X1 ips 1 dan ips 2 SMA Bina

Mulya Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013.

3. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada saat siswa duduk di kelas X1 Semester

(31)

10

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A.Tinjauan Pustaka

1.Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi

sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946.Inti gagasan Lewin

inilah yang selanjutnya dikembang ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis,Robin

Mc.Taggart,John Elliot,Dave Ebbut dan sebagainya.

Penelitian Tindakan Kelas dikenal dan ramai dibicara dalam pendidikan ,Istilah dalam bahasa inggris Classroom Action Research (CAR) yaitu suatu kegiatan penelitian yang dilakukan didalam kelas.Ada tiga kata dalam pengertian CAR yaitu:

a. Penelitian menunjukan suatu kegiatan yang mencermati suatu objek dengan menggunakan suatu cara dan aturan serta metode tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan menunjukan pada suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian yang berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa

c. Kelas dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas,tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik.

Dengan batasan pengertian diatas,dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama tindakan tersebut diberikan oleh guru dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Penelitian tindakan kelas yang diadakan harus menunjukan adanya perubahan kearah perbaikan dan peningkatan secara positif.

(Arikunto dkk.2006:2-3).

Menurut Suharsimi (2002) bahwa PTK merupakan paparan gabungan definisi dari

tiga kata ”penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati

(32)

11

berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama. Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan terjemahan dari classroom Action Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas. Menurut John Elliot (1982) bahwa PTK adalah tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Seluruh prosesnya mencakup; telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan

pengaruh yang menciptakan hubungan antara evaluasi diri dengan perkembangan profesional. Pendapat lain, Kemmis dan Mc Taggart (1988) mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh

peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan praktik sosial. Sedangkan Carr dan Kemmis menyatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk

refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari: (a) praktik-parktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik tersebut, (c) situasi-situasi (lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan.

Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri

dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga

hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.Dengan demikian, Penelitian Tindakan

Kelas berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas,

bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil

belajar). Penelitian Tindakan Kelas harus tertuju atau mengkaji mengenai hal-hal

yang terjadi di dalam kelas. Agar Anda dapat lebih memahami makna Penelitian

Tindakan Kelas secara utuh dan benar.

Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat memperoleh ciri atau karakteristik dari

Penelitian Tindakan Kelas dibandingkan dengan penelitian lain, yaitu:

a. Masalah pada Penelitian Tindakan Kelas muncul dari kesadaran pada diri guru, yang harus diperbaiki dengan prakarsa perbaikan dari gru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar. Dengan demikian, masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas berasal dari permasalahan nyata dan aktual yang terjadi dalam

(33)

12

b. Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan melalui refleksi diri (self reflective inquiry). Untuk melakukan refleksi, guru sebaiknya bertanya pada diri sendiri, misalnya:

1. Apakah penjelasan saya terlalu cepat?

2. Apakah saya sudah memberi contoh jelas dan memadai?

3. Apakah hasil latihan di kelas/pekerjaan siswa sudah saya komentari? 4. Apakah bahasa yang saya gunakan dapat mudah dipahami siswa?

c. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di dalam kelas. Fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran di kelas yang berupa prilaku guru dan siswa dalam beriteraksi.

d. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan terus-menerus selama PTK dilakukan. Oleh sebab itu, dalam Penelitian Tindakan Kelas dikenal adanya siklus tindakan yang meliputi: perencanaan – pelaksanaan – observasi – refleksi – revisi (perencanaan ulang).

e. Penelitian Tindakan Kelas merupakan bagian penting dari upaya

pengembangan profesinalisme guru, karena Penelitian Tindakan Kelas mampu membelajarkan guru untuk berfikir kritis dan sistematis, mampu membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan.

(Suharsimi Arikunto, dkk. 2006:13)

Berdasarkan pengertian dan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas di atas, dalam

Penelitian Tindakan Kelas harus ada tindakan yang dirancang sebelumnya dan

objek Penelitian Tindakan Kelas harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat

dikenai aktivitas. Di samping itu, karena Penelitian Tindakan Kelas menggunakan

kegiatan nyata di kelas, maka Penelitian Tindakan Kelas menuntut etika antara

lain:

(a) tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan mengganggu tugas guru,

(b) jangan terlalu menyita banyak waktu terutama dalam pengambilan data,

(c) masalah yang dikaji harus merupakan masalah yang benar-benar terjadi dan

dihadapi oleh guru,

(d) dilaksanakan dengan selalu memegang etika kerja (ada izin, ada

rencana/usulan, melaporkan hasil, dan lain-lain.

(34)

13

2.1.Pengertian Hasil

Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil

belajar yang dicapai siswa. Suyono, (2009: 8) menyatakan bahwa, ”Hasil belajar

dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar.

Pengertian hasil menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu

aktivitas yang mengakibatnya berubahnya input secara fungsional.”

Menurut Nasution (1995: 25) mengemukakan bahwa, “Hasil adalah suatu

perubahan pada diri individu.Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan

pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan

penghargaan diri pada individu tersebut.”

Menurut Sudjana (1990: 22) “Hasil adalah kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang

dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas

belajar.“Berdasarkan kedua pendapat di atas hasil adalah perubahan yang terjadi

pada diri seseorang berupa perubahan kecerdasan, sikap, keterampilan dan

lain-lain yang diperoleh melalui pengalaman belajar yang telah dilakukan. Pengalaman

belajar yang dilakukan adalah pengalaman belajar sehari-hari yang terjadi di

sekolah .Sedangkan menurut Djamarah (2000: 45) mengatakan bahwa, “Hasil

adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

individu maupun kelompok.” Sedangkan menurut Suryabrata (2000: 19), “Hasil

adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dicapai

seseorang setelah melakukan suatu usaha.Bila dikaitkan dengan belajar berarti

(35)

14

waktu tertentu.Hasil belajar termasuk dalam atribut kognitif yang respon hasil

pengukurannya tergolong pendapat (judgment), yaitu respon yang dapat

dinyatakan benar atau salah.”

Berdasarkan kedua pendapat di atas hasil adalah suatu prestasi yang diperoleh

setelah melakukan kegiatan.Suatu kegiatan yang dimaksud disini yaitu kegiatan

pembelajaran yang dilakukan siswa seperti mendengarkan penjelasan dari guru,

latihan ataupun diskusi baik yang dikerjakan sendiri maupun bersama dengan

kelompok.Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan

pengorbanan yang sangat besar.hanya dengan keuletan, sungguh-sungguh,

kemauan yang tinggi dan rasa optimis dirilah yang mampu untuk mencapainya.

2.2 Pengertian Belajar

Menurut M. Sobry Sutikno mengatakan bahwa, “Belajar adalah suatu proses

usaha seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”

Pendapat lain dikemukakan oleh Latif (2005: 23) yang mengatakan bahwa,

”Belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisme, berarti juga bahwa

belajar membutuhkan waktu.” Sedangkan Menurut Thursan Hakim (2002)

mengatakan bahwa, “Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian

manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap,

pemahaman, keterampilan, daya fikir dan kemampuan lainnya.”

Menurut Gagne (dalam Latif, 2005: 22) mengatakan bahwa, “Belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman.“ Diperkuat dengan pendapat Hamalik (2001: 27) yang mengatakan bahwa, “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman.”Fontana seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (1995: 2)

dikemukakan bahwa, “Belajar adalah proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.” Pendapat lain dikemukakan

oleh Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), “Belajar merupakan proses

perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman.”

Menurut Bell Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008), “Belajar adalah proses

yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa

(36)

15

Berdasarkan kedua pendapat di atas belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan baik perubahan sikap, kemampuan, kecakapan maupun keterampilan. Proses yang dilakukan untuk memperoleh perubahan bertahap mulai dari kecil hingga seseorang dewasa.Sedangkan menurut

Winkel, “Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengelolaan pemahaman.” Pendapat lain dikemukakan oleh Moh. Surya

(1981: 32) yang mengatakan bahwa, “Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya

dengan lingkungan.”Menurut J. Bruner dalam (Slameto, 2003:11) mengemukakan

bahwa belajar ialah belajar tidak mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.Dalam pengertian umum, belajar merupakan suatu motivasi yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang

dilakukannya.Dengan demikian hasil belajar berarti hasil yang telah dicapai dari proses belajar.

Menurut Ridwan ,(2005:198) Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Menurut James (dalam Syaiful Bahri,2002:12) “belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman”. Belajar adalah proses reaksi mereaksikan terhadap semua situasi

yang ada disekitar individu, sehingga belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

Proses belajar itu kompleks sekali, tetapi dapat juga diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar yang dapat dijadikan pedoman dan teknik belajar yang baik.

Prinsip-prinsip itu menurut (Slameto 2003: 27) adalah: a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar:

1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan instruksional.

3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. 4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

b. Sesuai hakikat belajar

1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. 3. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu

dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.

(37)

16

1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkapkan pengertiannya.

2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

d. Syarat keberhasilan belajar

1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

2. Repertisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya

yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Artinya tujuan kegiatan adalah

perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan

maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi.Dan belajar juga diartikan

suatu perubahan yang diperoleh melalui pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Perubahan akan tampak setelah seseorang melakukan kegiatan belajar mengajar

sehari-hari. Pengalaman langsung seorang siswa dalam melaksanakan kegiatan

belajar membuat pelajaran tersebut akan membekas karena pengalaman tersebut

akan selalu diingat sampai kapanpun dibandingkan hanya sekedar mendengarkan

penjelasan saja, dan dapatbelajar juga adalah semua kegiatan yang menjadi proses

seseorang untuk memperoleh perubahan sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu dengan lingkungannya

untuk memperoleh perubahan dalam diri merupakan kegiatan belajar.Serta belajar

juga diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh perubahan dalam dirinya baik perubahan kecakapan maupun sikap

untuk menjadi lebih baik. Perubahan tersebut tidak dapat diperoleh dalam waktu

(38)

17

individu.

2.3 Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Abdurrahman (2003: 28) bahwa ”belajar merupa-kan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap”. Perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran ter-diri

dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan as-pek-aspek tersebut. Adapun as-pek-aspek-as-pek-aspek itu adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap.

Hasil Belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

Kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan dapat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu

sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam proses belajar adalah hasil belajar yang diukur melalui tes. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ahmadi

(1984:35) bahwa “Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha,

dalam hal ini usaha belajar dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang dilihat pada setiap mengikuti tes”. Hasil belajar dalam penelitian ini di-peroleh melalui tes yang diberikan pada setiap akhir siklus.

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html

Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. (Sudjana, 2001:22).

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya.

Sedangkan hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari

kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Perubahan itu adalah hasil

yang telah dicapai dari proses belajar. Jadi, untuk mendapatkan hasil belajar

dalam bentuk “perubahan” harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh

(39)

18

2.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Hamalik, (2004:32) Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada ,Adapun faktor-faktor-faktor-faktor itu adalah sebagai berikut : 1. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan, maksudnya materi yang telah

dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara continue.

2. Belajar memerlukan latihan dengan proses, membaca, pengulangan materi agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

3. Belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya.

4. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya.

5. Faktor asosiasi dalam belajar karena semua pengalaman belajar antara yang lama dan yang baru secara berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

6. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa untuk menjadi dasar dalam menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru.

7. Faktor kesiapan belajar. Faktor ini erat kaitannya dengan masalah kematangan, motivasi, kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan.

8. Faktor motivasi dan usaha. Belajar dengan motivasi akan mendorong siswa belajar dari pada belajar tanpa motivasi.

9. Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar.

10.Faktor intelegensi. Siswa yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia akan lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mudah mengingatnya.

Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu cita-cita atau

apresiasi, kemampuan, kondisi siswa, kondisi lingkungan unsur-unsur dinamis

dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa.

(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 97-100).

Menurut Sudjana, (1989: 39) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:

1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama

(40)

19

Berdasarkan pendapat di atas faktor internal yang berasal dari diri seseorang

merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya yaitu motivasi

belajar siswa yang tinggi akan menghasilkan hasil belajar yang baik sebaliknya

motivasi belajar siswa yang rendah akan menghasilkan hasil yang rendah pula.

Untuk itu seorang siswa harus memiliki motivasi belajar untuk mendapatkan hasil

yang baik.Selain motivasi perhatian orang tua juga penting sebagai salah satu

faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Orang tua yang sangat memperhatikan

kebutuhan dan juga pola belajar anaknya akan berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa yang baik dan sebaliknya orang tua yang tidak memperhatikan kebutuhan

belajar dan juga pola belajar anak akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

menjadi kurang baik. Untuk itu orang tua harus selalu memperhatikan anaknya

dalam pelajaran baik kebutuhan belajar maupun pola belajar anak.

Faktor eksternal yang paling mempengaruhi hasil belajar anak adalah

lingkungan.Lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap hasil

belajar anak.Lingkungan belajar yang memiliki persaingan yang sangat kompetitif

membuat siswa terpacu untuk belajar lebih giat.Hal ini dikarenakan persaingan di

dalam lingkungan yang kompetitif sangat ketat, sehingga untuk mempertahankan

hasil belajar yang baik, siswa dituntut untuk selalu belajar.

Hal ini didukung oleh pendapat Suparno dalam Sardiman (2006: 38) yang

mengatakan dalam ciri-ciri belajar bahwa, hasil belajar dipengaruhi oleh

pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar

seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui oleh subjek belajar, tujuan

dan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang

(41)

20

Sedangkan menurut Clark (1981: 39) menyatakan bahwa “hasil belajar siswa

disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh

lingkungan.”Kemampuan siswa yang dimaksud adalah kemampuan kognitif siswa

yaitu kemampuan berpikir tentang masalah-masalah yang ada di dalam pelajaran. Keaktifan siswa ini dapat dilihat dari:

1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 2. Kerjasamanya dalam kelompok

3.Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli 4.Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal 5.Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok 6.mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

7. Memberi gagasan yang cemerlang

8.Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang 9. Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain 10. Memanfaatkan potensi anggota kelompok

11. Saling membantu dan menyelesaikan masalah

http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/

Selain kemampuan berpikir interaksi dengan lingkungan juga dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah.Semakin sering siswa melakukan

interaksi dengan lingkungan semakin banyak pelajaran yang dapat diambil.

Karena interaksi memberi pengaruh cukup besar dalam proses belajar untuk

mendapatkan hasil belajar yang baik.Hasil belajar siswadipengaruhi oleh

kamampuan siswa dan kualitas pengajaran.Kualitas pengajaran yang dimaksud

adalah profesional yang dimiliki oleh guru.Artinya kemampuan dasar guru baik di

bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku

(psikomotorik).

2.5 Ciri-Ciri Hasil Belajar yang Berhasil

Suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil menurut Syiful Bahri Djamarah

dan Aswan Zain, (2002: 120) adalah sebagai berikut:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

(42)

21

Berdasarkan pendapat di atas keberhasilan guru dalam mengajar dapat dilihat dari

seberapa banyak ilmu yang diserap oleh murid-muridnya.Semakin banyak ilmu

yang dikuasai oleh siswa maka guru tersebut berhasil dalam menyampaikan

pelajaran dengan baik.Hal ini bisa dilihat melalui hasil belajar siswa pada setiap

tes yang diberikan guru baik lisan maupun tulisan. Selain melalui hasil belajar

siswa berupa lisan maupun tulisan, keberhasilan proses belajar juga dapat dilihat

melalui prilaku dari siswa tersebut. Apabila prilaku siswa setelah proses belajar

berlangsung menjadi baik yaitu bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua dan

menghargai pendapat orang lain. Maka proses belajar tersebut berhasil sesuai

dengan tujuan pengajaran yaitu tidak hanya mencerdaskan anak namun juga

membuat prilaku siswa menjadi lebih baik.Berdasarkan uraian tersebut bahwa

untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan, dibutuhkan kondisi badan yang

sehat dan siap untuk belajar, motivasi dari dalam diri atau luar diri siswa, dan

disiplin belajar. Karena tanpa motivasi maka tidak akan ada kemauan untuk

belajar dan hasil belajar tidak akan tercapai secara maksimal. Hasil belajar

merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak

dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar dan hasil

belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan seseorang dalam

mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport

setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Hasil belajar

siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi, Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa tersebut.

3. Model Pembelajaran Perolehan Konsep

(43)

22

Definisi konsep menurut Rosser adalah suatu abtraksi yang mewakili satu kelas

objek,kejadian,atau hubungan yang mempunyai atribut yang samakarena setiap

orang mengalami stimulus ayng berbeda-beda,orang yang membentuk konsep

sesuai dengan pengelompokan stimulus dengan cara tertentu.

(Dahar,2006:63).

Menurut Ausubel konsep adalah konsep diperoleh dengan dua cara yaitu penbentukan konsep dan asimilasi konsep.pembentukan konsep yang terutama merupakan bentuk konsep perolehan konsep sebelum anak-anak masuk sekolah dan pembentukan konsep disamakan dengan konsep belajar konkret,asimilasi konsep merupakan cara untuk memperoleh konsep.Untuk memperoleh melaui proses asimilasi orang yang belajar harus sudah memperoleh pengetahuan tentang suatu konsep tersebut.

(Dahar ,2006:64).

Pendekatan pembelajaran pemrosesan informasi dengan model perolehan konsep menurut Uno,(2007:10) dikembangkan berdasarkan karya Jerome Brunner, dkk. Brunner dkk.yakin bahwa lingkungan sekitar manusia beragam dan sebagai manusia kita harus mampu membedakan, mengkategorikan dan menamakan semua itu. Kemampuan manusia dalam membedakan, mengelompokkan dan menamakan sesuatu inilah yang menyebabkan munculnya sebuah konsep. Pendekatan pembelajaran perolehan konsep adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu.Pendekatan pembelajaran ini dapat diterapkan untuk semua umur, pendekatan ini dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep yang

sederhana.Pendekatan ini lebih tepat digunakan ketika penekanan pembelajaran lebih di titik beratkan pada mengenalkan konsep baru, melatih berfikir induktif, dan melatih berfikir analisis.

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/model-pembelajaran-perolehan-konsep.html.

Jadi, pembelajaran perolehan konsep adalah model pembelajaran yang tujuan

utama pembelajarannya tercapai melalui kegiatan belajar mandiri dan

menjelaskan kembali hasil belajar tersebut kepada pihak lain. Sehingga dengan

menggunakan model pembelajaran ini siswa dapat lebih aktif dan kreatif dalam

menyelesaikan masalah yang diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar

mereka. Model pembelajaran perolehan konsep sangat sesuai digunakan untuk

(44)

23

mengajar cara berfikir induktif kepada siswa. Model pembelajaran ini juga dapat

menjadi alat evaluasi yang bagus bagi guru untuk mengukur apakah ide atau

konsep penting yang baru saja diajarkan telah dikuasai oleh siswa atau tidak.

3.2 Langkah-langkah dalam Model Perolehan Konsep

Model pembelajaran perolehan konsep merupakan model pembelajaran yang

mencakup analisis proses berfikir dan diskusi mengenai atribut perolehan konsep

yang lebih banyak melibatkan pembelajaran berpartisipasi dalam diskusi.

http://wijilestarioop.blogspot.com/2009/11/model-model-pembelajaran.html.

Brunner dalam berpendapat“bahwa perlu dipelajari kegiatan kognitif atau proses

berfikir yang dinamakan pengkategorian. Kegiatan pengkategorian mempunyai

dua komponen yaitu tindakan pembentukan kategori dan tindakan perolehan

konsep.

Pembentukan kategori merupakan langkah pertama perolehan konsep.Model pembelajaran perolehan konsep adalah suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu. Prosedur pembelajaran perolehan konsep melalui tiga tahap yaitu:

1. Penyajian data dan identifikasi konsep 2. Pengujian perolehan konsep

3. Analisis strategi berfikir.

http://ulfiarahmi.wordpress.com/2010/07/22/model-pembelajaran-perolehan-konsep-concept-attainment-model/.

Model pembelajaran concept attainment di lakukan melalui fase-fase yang di

kemas dalam bentuk sintaks.adapun sintaksnya di bagi ke dalam tiga fase, yakni

Tahap-tahap Model Concept Attainment Tahap Pertama:

Penyajian data dan

Tahap Kedua:

(45)

24

Identifikasi konsep

฀Guru menyajikan contoh-contohyang telah dibawa

฀Siswa membandingkan sifat-sifat/ ciri-ciri contoh positif dan contoh negative.

฀Siswa menjelaskan sebuah definisi sifat-sifat atau ciri-ciri yang paling esensial.

฀ Siswa mengidentifikasi

contoh-contohtambahan yang tidak dibeli dengan tanda Ya dan Tidak.

฀Guru menguji hipotesis, menamaikonsep dan menyatakan kembaldefinisi menurut sifat-sifat atau ciri-ciri yang paling esencial.

฀Siswa membuat contoh

Tahap Ketiga

Analisis strategi-strategi berpikir  Siswa mendeskripsikan pemikiran-pemikiran

 Siswa mendiskusikan peran sifat-sifat dan hipótesis-hipotesis  Siswa memdiskusikan jenis dan ragam hipótesis.

Maka dari itu, implementasi dan pengembangan Model Pembelajaran Perolehan

Konsep ini di harapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar mandiri siswa

dan melatih kemampuan mereka dalam presentasi, khususnya dalam mata

pelajaran Ekonomi.Model pembelajaran perolehan konsep sangat sesuai

diaplikasikan untuk pembelajaran yang menekankan perolehan suatu konsep baru

atau untuk mengajar cara berfikir induktif. Model perolehan konsep merupakan

model pembelajaran yang mencangkup analisis proses berfikir dan diskusi

mengenai atribut perolehan konsep yang lebih banyak melibatkan siswa

berpartisipasi dalam diskusi.

Tujuan model pembelajaran perolehan konsep:

1. Memahami hakekat konsep untuk membantu siswa memahami suatu objek,

gagasan, dan peristiwa.

2. Memahami strategi pemikiran yang digunakan dan menemukan dasar

(46)

25

3. Menyadari kegiatan konseptualisasi dan melakukannya terutama terhadap data

yang tidak terorganisasi.

Model pembelajaran perolehan konsep sesuai dengan tujuan pembelajaran karena

berguna untuk : Membantu siswa dalam perolehan konsep baru, memperkaya dan

memperjelas pemikiran tentang perolehan konsep, dari suatu konsep, dan

membantu siswa menyadari proses dan strategi berfikir sendiri. Model

pembelajaran perolehan konsep didasarkan pada kondisi reseftif siswa dan

sifatnya lebih langsung,artinya guru lebih banyak memimpin .

Ada dua peranan pokok Guru dalam pembelajaran model pencapaian konsep yang perlu di perhatikan,adalah:

1. Menciptakan suatu lingkungan sedemikian hingga siswa merasa bebas untuk berpikir dan menduga tanpa rasa takut dari kritikan atau ejekan.

2. Menjelaskan dan mengilustrasikan bagaimana model pencapaian konsep itu seharusnya berlangsung, membimbing siswa dalam proses situ, membantu siswa menyatakan dan menganalisis hipotesis, dan mengartikulasi pemikiran-pemikiran mereka.

http://Adika Simbar.Word Press.com/2010/07/01/inovasi-pembelajaran Sains/.

Di dalam proses membimbing aktifitas belajar ekonomi itu tiga cara penting yang

dapat di lakukan oleh Guru:

1. Guru mendorong siswa untuk menyatakan pemikiran mereka dalam bentuk

hipotesis,bukan dalam bentuk observasi.

2. Guru menuntun jalan pikiran siswa ketika mereka menetapkan apakah hipotesis

di terima atau tidak.

3. Guru meminta siswa untuk menjelaskan mengapa (Why) mereka menerima

atau menolak suatu hipotesis.

(Uno, 2007:11).

Model pembelajaran concept attainment di lakukan melalui fase-fase yang di

(47)

26

(1) Presentasi data dan Identifikasi data;

(2) Menguji pencapaian dari suatu konsep; dan

(3) Analisis berpikir strategi.

(Uno, 2007:11).

3.3 Penerapan Model Pembelajaran Perolehan Konsep Dalam HasilBelajar Ekonomi

Ekonomi merupakan ilmu tentang prilaku dan tindakan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya yang bervariasi,dan berkembang dengan bersumber daya,

Yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,konsumsi,dan atau

distribusi.Dalam Ilmu ekonomi sebenarnya tanpa kita sadari kita telah

menggunakan jasa dibidang ini dalam kehidupan sehari-hari sehingga dimasukan

kedalam kurikulum SMA sebagai integral dari Ilmu Pengetahuan Sosial.Mata

pelajaran ekonomi yang dipelajari diSMA khususnya kelas X1 berdasarkan

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membahas tentang

ketenagakerjaan, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta memahami

APBN dan APBD yang didalamnya memiliki karakteristik masing-masing serta

konsep-konsep yang harus dipahami,oleh karena itu sebisa mungkin siswa harus

mengerti dan merasakan kegunaan materi yang dipelajari dan disampaikan oleh

guru atau pendidik.Berdasarkan judul penelitian diatas jadi didalam penerapan

model pembelajaran perolehan konsep terdapat berapa cara yang harus dilakukan

oleh guru supaya hasil belajar ekonomi siswa dapat meningkat atau lebih tinggi

yaitu menggunakan metode yang benar dalam proses pembelajaran,menggunakan

strategi pembelajaran yang benar,melakukan pendekatan dengan baik serta

(48)

27

hasil belajar ekonomi yang lebih tinggi.

Berikut adalah beberapa Langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran

perolehan konsep adalah sebagai berikut :

1. Guru mempresentasikan contoh-contoh untuk membangun pemahaman.

2. Peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi contoh-contoh soal yang

diberikan.

3. Guru membimbing diskusi peserta didik dalam mengidentifikasikan

contoh-contoh soal.

4. Peserta didik diminta untuk memberikan contoh-contoh lain yang

berhubungan dengan materi.

5. Peserta didik membuat contoh-contoh soal yang berhubungan dengan

materi.

6. Di akhir pelajaran Guru dan peserta didik mendiskusikan contoh soal

yang telah peserta didik buat dan kemudian menarik kesimpulan.

Di proses belajar peneliti menggunakan media sebagai sarana bantu untuk

melakukan kegiatan proses belajar mengajar.Media adalah alat bantu yang dapat

memberikan pengalaman kongrit , meningkatkan prestasi belajar, serta

mempertinggi daya serap dan hasil belajar siswa dengan demikian setiap guru

harus mempunyai kemampuan memilih dan menggunakan alat bantu yang

disesuaikan dengan :

a.Tujuan pembelajaran.

b.Materi pembelajaran.

c. Ketersediaan alat yang diperlukan.

(49)

28

e. Metode yang digunakan.

f. Situasi pengajaran / pembelajaran.

Kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar – mengajar sebagai berikut:

Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis dalam bentuk

kata-kata tertulis atau lisan belaka.

a. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra .

b. Menimbulkan kemauan belajar.

c. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dan kenyataan.

Peneliti menggunakan alat bantu berupa soal essay yang diambil dari buku cetak

serta materi yang dipelajari tentang ketenagakerjaan,serta peneliti juga

menggunakan alat bantu yaitu menggunakan Lembar Kerja Siswa(LKS) yang

diadakan dengan membuat kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk melakukan

diskusi dan Tanya jawab dengan materi ketenagakerjaan tentang Bagaimana

Kondisi ketenagkerjaan diindonesia,apa yang dilakukan pemerintah untuk

mengoptimalkan kondisi ketenagakerja diindonesia?. Peneliti menggunakan

metode classroom action research yaitu melakukan tindakan didalam kelas

dengan strategi pembelajaran pembagian kelompok yang terdiri dari 4-5 orang

untuk beberapa kelompok dengan menggunakan model pembelajaran perolehan

konsep untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi yang tinggi.

3.4 Keunggulan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Perolehan Konsep Model pembelajaran pencapaian konsep adalah salah satu jenis

(50)

29

dirancang untuk membantu mahasiswa .agar lebih mudah mempelajari suatu konsep tertentu. model perolehan konsep merupakan model yang sangat efisien untuk menyajikan informasi yang terorganisasikan dalam berbagai bidang studi. http://ISJD.pdii.lpii.go.id /admin /jurnal/1210).

Keunggulan model pembelajaran perolehan konsep:

1. Meningkatkan kemampuan awal untuk belajar lebih mudah dan lebih efektif

bahkan dikatakan dari hasil kajian terhadap keberlakuan model perolehan

konsep.

2. Lebih efisien dan praktis yang digunakan diberbagai usia.

3. Lebih mudah dalam mengembangkan aktifitas didalam kelas yang

menghasilkan motivasi yang melibatkan siswa secara aktif sehingga dapat

menemukan konsep dengan menggunakan data,fakta dan siswa lebih aktif

dalam proses belajar mengajar.

4. Lebih mengaktifkan keterlibatan mental siswa sehingga siswa lebih lama

mengingat apa yang diberikan oleh gurunya sehingga dapat meningkatkan

pretasi dalam belajar siswa.

Kelemahan model pembelajaran perolehan konsep

1. Dibutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama dalam pembuatan

perangkat pembelajaran.

2 Didalam proses pembelajaran jumlah siswa lebih sedikit,tidak boleh lebih

ataupun kurang.

3. Didalam model perolehan konsep sifatnya lebih mengarah pada proses

Gambar

Tabel 1. Hasil Belajar  Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester
Tabel 2. Jumlah Siswa yang Memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Ekonomi  Kelas X1 SMA Bina Mulya Bandar  Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013
Gambar 1.Penerapan model pembelajaran perolehan konsep dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran konsep terhadap hasil belajar ekonomi kelas X1 SMA Bina Mulya Bandar Lampung
Gambar 2:ParadigmaPenerapan Model Pembelajaran Perolehan Konsep
+3

Referensi

Dokumen terkait

Membersihkan najis dari qubul atau dubur dengan batu atau sejenisnya disebut... Di bawah ini adalah alat

{ RXV_O[VX`XOUQPRXVRQY],MNOkVPOPRg_eY]RNOhXYZSO[V]_PYSgRQY]UgQ_OSQ]OPQP RNOPRg_eYa kY]kOhRV]_hXQ]kQhSOYaRXV_O[VX`XOUQPRXVRQY]YaZYRNMNVQSV]_V]_aYXOQU]kYg]RXQOPqRNOXQUNR

[r]

Penelitian ini penting untuk dilakukan karena melihat pada kondisi atau kenyataan bahwa individu yang mengalami kecemasan ketika akan mengikuti ujian masuk dalam perguruan

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Isolasi Senyawa Golongan Flavonoid

TELEVISI REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (Studi Kasus Program Siaran Televisi Republik Indonesia sebagai Lembaga Penyiaran Publik), Skripsi, Program Studi

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Perubahan

Sehingga sistem informasi manajemen tersebut dapat memberikan solusi pada perusahaan untuk menentukan jumlah persediaan produk jadi yang sesuai.

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai