• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

Permasalahan pembangunan daerah merupakan perkiraan kesenjangan

antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta

antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan

dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari

kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi,

peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.

Beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan tugas dan

fungsi pada kantor Kecamatan Banjaran antara lain :

1) Masih kurangnya jumlah sumber daya aparatur kecamatan dalam rangka

mendukung optimalisasi penyelenggaraan kegiatan;

2) Belum tersedianya sumber daya aparatur dengan kemampuan teknis tertentu,

antara lain: arsiparis, pengelola barang dan lain-lain sumber daya

keprofesionalan;

3) Masih rendahnya kualitas sumber daya aparatur pemerintahan desa;

4) Dukungan anggaran yang belum memadai, sehingga kegiatan yang terlaksana

belum berjalan secara optimal.

2.1 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Korelasi antara tugas pokok dan fungsi Kecamatan Banjaran dengan Visi misi

dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih tidak dapat terpisahkan

dalam perencanaan strategis pencapaian visi, misi, dan program kepala daerah dan

wakil kepala daerah terpilih.

Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018 yaitu

“MAJALENGKA MAKMUR”.

Makmur secara harfiah bermakna sejahtera, berkecukupan secara material

dan agamis secara spiritual atau tatanan kehidupan yang rakyatnya mendapatkan

kebahagiaan jasmani dan rohani sehubungan telah terpenuhi kebutuhannya. Adapun

Definisi operasional atau yang dimaksud dengan Majalengka Makmur adalah “

Terwujudnya suatu tatanan masyarakat, pemerintahan dan pembangunan Majalengka

(2)

Sedangkan Misi Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur,

lingkungan, sarana dan prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian

pembangunan yang berkelanjutan

2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance) dengan

berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan

kesejahteraan aparatur

3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan usaha mikro kecil

menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat

4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber

daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi

dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan

5. Mewujudkan Desa Mandiri

6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan

sarana dan prasarana keagamaan yang memadai.

Telaahan kepada keselarasan visi, misi dan program kegiatan kepala daerah

dan wakil kepala daerah terpilih terhadap Rencana Strategis adalah :

1. Tatanan Masyarakat

Untuk mencapai terwujudnya tatanan dalam kehidupan masyarakat ini

tentunya tidak lepas dari aspek karakteristik, adat istidat, budaya lokal dan

tatanan bersosilisasi dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga karakteristik,

adat istiadat, kesenian tradisonal, dan hubungan sosial dalam masyarakat yang

positif perlu dijadikan budaya masyarakat dan daerah yang menandakan suatu

tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya.

2. Tatanan Pemerintahan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kecamatan diantaranya

pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan maka

dalam penyelenggaraan pemerintahan perlu adanya sinergitas dan harmonisasi

dari berbagai steakholder yang ada di tingkat kecamatan, sehingga tujuan dan

sasaran serta program dan kegiatan yang menjadi kebijakan kepala daerah dan

wakil kepala daerah terpilih dapat terwujud

(3)

Hasil pembangunan merupakan perwujudan dari target yang ingin dicapai

dari visi, misi. program dan kegiatan kepala daerah dan wakil daerah terpilih

selama periode 5 (lima), orientasi keberhasilan pembangunan yang dicapai

mengarah kepada capaian lebih maju, tidak menimbulkan ekses baik terhadap

tatanan kehidupan masyarakat maupun aspek lingkungan, terpeliharanya

kondisufitas antara steakholder yang ada, terciptanya kemandirian, secara

marginal merupakan keunggulan secara kompetitif, dan aspek religius adalah

faktor yang merupakan pondasi kepribadian secara menyeluruh.

Berdasarkan hasil analisis, dapat diidentifikasi beberapa faktor pendukung

yang berpengaruh pada keberhasilan Kecamatan Banjaran dalam mencapai Visi

dan Misi tersebut adalah :

a. Struktur organisasi Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka berdasarkan

pada Peraturan Bupati Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rincian

Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan

Kabupaten Majalengka.

b. Suasana kerja di Kecamatan Banjaran yang kondusif, melalui hubungan kerja

yang dibangun secara kekeluargaan dan demokratis sehingga sangat

bermanfaat dalam mengembangkan kretaivitas individual maupun kelompok

(team work).

c. Ketersediaan sarana informasi yang berbasis teknologi informasi yang

memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan instansi terkait, meliputi :

jaringan computer, internet, facsimile dan telepon.

d. Sarana dan prasarana kerja di Kecamatan Banjaran sekalipun dengan segala

keterbatasan kualitas namun sangat membantu pelaksanaan tugas

sehari-hari, meliputi, gedung , ruang kantor, ruang rapat, sarana transportasi dan

peralatan perlengkapan gedung kantor.

e. Hubungan baik dan dinamis dengan OPD terkait dengan pendekatan

birokratik, parsitisifatif atas-bawah (top down) dan bawah-atas (bottom up).

f. Kemampuan menggalang Stakeholder dalam mengkoordinasikan segala

kebijakan Bupati.

g. Sebagian besar warga masyarakat Banjaran cukup berpendidikan dan

mempunyai pekerjaan yang layak di bidangnya masing-masing, sehingga

menumbuhkan kesadaran yang cukup tinggi di bidang pemerintahan,

(4)

Disamping memiliki beberapa kekuatan seperti telah dijelaskan di atas,

Kecamatan Banjaran juga memiliki beberapa kelemahan internal yang menghambat

kelancaran organisasi dalam pencapaian tujuannya, yaitu :

a. Terbatasnya sumber daya aparatur pemerintah Kecamatan baik secara kuantitas

maupun kualitasnya.

b. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung kinerja.

c. Pemanfaatan system informasi yang ada belum optima.l

d. Terbatasnya anggaran dari Alokasi APBD untuk kegiatan yang menunjang tugas

pokok dan fungsi Kecamatan.

Sedangkan faktor-faktor penentu keberhasilan pencapaian visi dan misi

Kecamatan Banjaran adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan komitmen seluruh stake holder terhadap pencapaian visi dan misi

Kecamatan Banjaran.

2) Peningkatan sinergi dan koordinasi antar instansi tingkat kecamatan dengan

desa/kelurahan.

3) Peningkatan alokasi dana untuk menunjang operasional kegiatan.

4) Peningkatan situasi yang kondusif di wilayah Kecamatan Banjaran.

5) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM aparatur

6) Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung untuk

menunjang kegiatan pembangunan di Kecamatan Banjaran.

Untuk lebih jelasnya faktor penghambat dan pendorong pencapain visi dan misi

(5)

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi

Terwujudnya Suatu Tatanan Masyarakat, Pemerintah, dan Pembangunan Majalengka yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan

Religius

No Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati

Terpilih Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

Misi 1

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, Lingkungan Dan Sarana Prasarana Perekonomian Program:

a. Wajar Dikdas Rendahnya minat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi

Masih terdapat usia sekolah yang berorientasi ekonomi

Fasilitas pendidikan telah tersdia

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan

Membangun Tatakelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Dengan Berorientasi Pada Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dan Peningkatan Kesejahteraan Aparatur

b. Pelayanan Administrasi Perkantoran Kurang optimalnya pelayanan Terbatasnya fasilitas pelayanan administrasi perkantoran

Dapat dipenuhi secara efektif dan efisien Misi 3

Membangun Iklim Investasi Yang Kondusif Dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Program :

a. Pengembangan sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro dan menengah

Kurang berkembangnya Usaha

(6)

Program :

a. Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Meningkatkan Pemahaman Dan Pengamalan Ajaran Agama Disertai Penyediaan Sarana Dan Prasarana Keagamaan Yang Memadai Program:

a. Peningkatan Kehidupan Beragama Kurangnya fasilitas keagamaan Kurangnya kepedulian terhadap kepentingan keagamaan

(7)

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra OPD

Kecamatan Banjaran berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Majalengka

sehingga tidak terkait langsung dengan Renstra Kementrian/Lembaga.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kondisi lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun

2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 2011

-2032 , Kecamatan Banjaran merupakan kawasan strategis yang termasuk rencana

struktur ruang wilayah Kabupaten Majalengka pada PKL Cikijing yang memiliki fungsi

pelayanan sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian dan

peternakan, komersial, pengembangan pariwisata, pengembangan kawasan

perkotaan, terminal regional, perikanan dan industri kecil yang meliputi beberapa

kecamatan diantaranya : Kecamatan Cikijing, Kecamatan Cingambul , Kecamatan

Banjaran dan Kecamatan Argapura.

Berdasarkan fungsi diatas Kecamatan Banjaran terdapat beberapa bidang

yang perlu dikembangkan diantaranya potensi pariwisata, di Kecamatan Banjaran

terdapat obyek wisata yang perlu dikembangkan diantaranya obyek wisata Situ

Sangiang yang berlokasi di Desa Sangiang.

Selain itu untuk pengembangan potensi Kecamatan Banjaran pada bidang

pertanian, perkebunan, dan peternakan perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana

dalam bentuk pembangunan infrastruktur berupa fasilitas untuk akses transfortasi

yakni jalan yang baik. Oleh karena itu perlu adanya bantuan dari pemerintah baik

(8)

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam

proses penyusunan rencana strategis OPD untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah

dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan

akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral dan etika

birokratis dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan mengintegrasikan kajian permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

pelayanan OPD secara umum pada subbab 3.1 dan memperhatikan tantangan dan

permasalahan disusun issue-issue strategis Kecamatan Banjaran yang akan menjadi

landasan penyusunan visi dan misi Kecamatan Banjaran lima tahun mendatang.

Issue-issue Strategis Kecamatan Banjaran Tahun 2014 – 2018

NO ISSUE STRATEGIS PERMASALAHAN STRATEGIS

1 Pelayanan Publik • Kualitas pelayanan publik baik dalam pelayanan dasar masyarakat maupun pelayanan perijinan perlu ditingkatkan

• Integritas dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah perlu ditingkatkan

• Daya dukung infrastruktur pelayanan publik perlu ditingkatkan

2 Pendidikan dan Kesehatan • Akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan harus ditingkatkan

• Akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan perlu ditingkatkan

3 Sektor Ekonomi • Kurang terfasilitasinya sektor ekonomi lokal unggulan dalam hal permodalan, pelatihan SDM dan pemasaran produk

(9)

Gambar

Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengertian seni, pengertian desain, dan keterkaitan antara seni dan desain dilihat

Sehati tersebut penulis mendapatkan ide untuk membuat sebuah program perancangan sistem pendukung keputusan berbasis website menggunakan metode perhitungan SAW (Simple

Menguji dan menganalisis pengaruh bauran promosi yang meliputi periklanan, promosi penjuaalan, personal selling dan publisitas secara parsial terhadap kepuasan

Dengan berdasarkan klasifikasi jenis olahraga yang telah dijelaskan pada butir IV.1.1 serta berdasarkan analisa persyaratan dan luas ruang (butir IV.1.4), dengan kolaborasi dari

Secara fisik tampak pula bahwa populasi Alor menunjukkan kesamaan dengan populasi dari Papua .1 Penelitian lain 6,7 yang men- dasarkan pada analisis komposisi percampuran

Para programmer biasanya perlu menggerakkan objek pada Delphi, Para programmer biasanya perlu menggerakkan objek pada Delphi, baik itu dengan menggunakan kursor

TOYOTA AVANZA Veloz matic 2014 Putih Jual cepat 175Jt nego.. RS

58 LEUWILIANG CIBEBER II kampung Cibeber Opat RW 1 NON PROGRAM - Rehabilitasi Jalan Lingkungan DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN BARANG DAERAH. 59 LEUWILIANG CIBEBER II kampung